CATATAN KRITIS - Fitra Jatim
CATATAN KRITIS - Fitra Jatim
CATATAN KRITIS - Fitra Jatim
Create successful ePaper yourself
Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.
B. PROYEKSI KINERJA RKPD 2013<br />
Sebagaimana ditetapkan sebagai tema pembangunan tahun 2013 adalah<br />
"Meningkatkan Kesejahteraan Rakyat Jawa Timur Melalui Perluasan dan<br />
Penguatan UMKMK, Pasar Dalam Negeri, Serta Perbaikan Infrastruktur".<br />
Tema RKPD Provinsi Jawa Timur Tahun 2013 tersebut dapat dijabarkan melalui<br />
strategi Peningkatan Daya Saing dengan Memperkuat UMKMK melalui peningkatan<br />
akses permodalan dan peningkatan produksi serta Perbaikan Infrastruktur dalam<br />
rangka meningkatkan Daya Tahan Ekonomi Daerah melalui Perluasan Pasar Dalam<br />
Negeri yang ditunjang oleh Stabilitas Sosial dan Politik untuk mewujudkan<br />
Kesejahteraan Rakyat Jawa Timur yang Lebih Baik.<br />
Bila mengacu pada subtansi tema RKPD 2013 maka, sejumlah aspek yang<br />
semestinya masih menjadi tantangan di Tahun 2013 adalah;<br />
Bahwa pertumbuhan ekonomi Jawa Timur sampai triwulan II tahun 2012<br />
mengalami pertumbuhan positif kecuali sektor pertanian. Di dalam KUA<br />
2013, kenyataan demikian belum mendapatkan aksentuasi kebijakan<br />
yang jelas, utamanya dalam hal penguatan UMKMK yang memiliki basis<br />
aktifitas komoditas di sektor hulu pertanian. Bagaimanapun paling tidak<br />
terdapat tiga indikasi adanya persoalan sektor pertanian yang masih<br />
harus diperhitungkan;<br />
1. Melonjaknya harga dan kelangkaan pupuk (bersubsidi) di pasaran,<br />
2. Anomali cuaca, dimana jangka waktu musim kemarau masih<br />
cenderung lebih lama ketimbang musim penghujan.<br />
3. Anomali kebijakan nasional, dimana dengan dalih untuk stabilitasi<br />
pangan, melakukan impor bahan pangan dengan mengorbankan<br />
tingkat keuntungan pasar yang wajar di terima petani.<br />
Meskipun tema RKPD 2013 telah mengarahkan pada upaya Pemprov<br />
<strong>Jatim</strong> menjaga pertumbuhan ekonomi secara berkualitas (berpihak pada<br />
pelaku ekonomi menengah ke bawah, namun pengendalian inflasi sektor<br />
pangan (pertanian) seringkali gagal dilakukan. Hal ini mengacu pada<br />
2