04.05.2013 Views

Silabus-RPP-Fisika-SMP-Kelas-VIII - Media Pendidikan

Silabus-RPP-Fisika-SMP-Kelas-VIII - Media Pendidikan

Silabus-RPP-Fisika-SMP-Kelas-VIII - Media Pendidikan

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

Budi Purwanto<br />

MODEL<br />

<strong>Silabus</strong> dan Rencana Pelaksanaan<br />

Pembelajaran (<strong>RPP</strong>)<br />

Semesta Fenomena<br />

<strong>Fisika</strong><br />

untuk <strong>Kelas</strong> <strong>VIII</strong> <strong>SMP</strong> dan MTs<br />

Berdasarkan Permendiknas Nomor 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi dan<br />

Permendiknas Nomor 23 Tahun 2006 tentang Standar Kompetensi Lulusan<br />

PT TIGA SERANGKAI PUSTAKA MANDIRI<br />

SOLO


MODEL<br />

<strong>Silabus</strong> dan Rencana Pelaksanaan<br />

Pembelajaran (<strong>RPP</strong>)<br />

Penulis : Budi Purwanto<br />

Editor : Agus Sriyanto W.<br />

Penata letak isi : Ari Widodo<br />

Tahun terbit : 2009<br />

Diset dengan Power Mac G4, font : Times 10 pt<br />

Preliminary : iv<br />

Halaman isi : 136 hlm.<br />

Ukuran buku : 14,8 x 21 cm<br />

Ketentuan Pidana Sanksi Pelanggaran<br />

Pasal 72<br />

Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2002<br />

Perubahan atas Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1987<br />

tentang Hak Cipta<br />

1. Barang siapa dengan sengaja dan tanpa hak mengumumkan<br />

atau memperbanyak suatu ciptaan atau memberi izin untuk itu,<br />

dipidana dengan pidana penjara paling sedikit 1 (satu) bulan<br />

dan/atau denda paling sedikit Rp1.000.000,00 (satu juta rupiah),<br />

atau pidana penjara paling lama 7 (tujuh) tahun dan/atau denda<br />

paling banyak Rp5.000.000.000,00 (lima miliar rupiah).<br />

2. Barang siapa dengan sengaja menyerahkan, menyiarkan,<br />

memamerkan, mengedarkan, atau menjual kepada umum sesuatu<br />

ciptaan barang atau hasil pelanggaran Hak Cipta atau Hak Terkait<br />

sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dipidana dengan pidana<br />

penjara paling lama 5 (lima) tahun dan/atau denda paling banyak<br />

Rp500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah).<br />

© Hak cipta dilindungi<br />

oleh undang-undang.<br />

All rights reserved.<br />

Penerbit<br />

PT Tiga Serangkai Pustaka<br />

Mandiri<br />

Jalan Dr. Supomo 23 Solo<br />

Anggota IKAPI No. 19<br />

Tel. 0271-714344,<br />

Faks. 0271-713607<br />

http://www.tigaserangkai.com<br />

e-mail: tspm@tigaserangkai.co.id<br />

Dicetak oleh percetakan<br />

PT Tiga Serangkai Pustaka<br />

Mandiri


Kata Pengantar<br />

Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena hanya<br />

atas bimbingan dan petunjuk-Nya penulis dapat menyelesaikan buku pendamping<br />

Semesta Fenomena <strong>Fisika</strong>, yaitu Model <strong>Silabus</strong> dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran<br />

(<strong>RPP</strong>). Semoga dengan adanya buku ini dapat membantu para guru dalam<br />

melaksanakan program pendidikannya sesuai dengan karakteristik, potensi, dan<br />

kebutuhan peserta didik.<br />

Dengan diberlakukannya Kurikulum Tingkat Satuan <strong>Pendidikan</strong> (KTSP) yang<br />

menekankan pada Standar Isi (SI) dan Standar Kompetensi Lulusan (SKL), kita<br />

menginjak babakan baru dengan wajah dan perlakuan kurikulum yang berbeda<br />

dengan kurikulum sebelumnya, yaitu memberi keleluasaan kepada guru.<br />

Selain menyajikan <strong>Silabus</strong> dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (<strong>RPP</strong>), buku<br />

ini dilengkapi dengan petunjuk guru. Dengan adanya petunjuk guru ini, diharapkan<br />

para guru dapat mengetahui bagaimana proses pembelajaran di sekolah dengan<br />

adanya KTSP. Namun, dengan adanya buku ini bukan berarti membatasi ruang gerak<br />

guru untuk berkreasi dan mengembangkan diri. Di samping itu, penyusunan buku<br />

ini dibuat secara ringkas dan padat sehingga masih terbuka luas bagi guru untuk<br />

mengembangkan sesuai dengan situasi, kondisi, dan lingkungan tempat Bapak<br />

dan Ibu Guru mengajar. Kami menyadari akan adanya perbedaan persepsi dengan<br />

Bapak dan Ibu Guru yang terjun langsung di lapangan. Namun, perbedaan tersebut<br />

diharapkan akan saling timbal balik dan saling mengisi jika ada kekurangan.<br />

Semoga buku ini bermanfaat bagi Bapak dan Ibu Guru. Segala saran dan<br />

masukan dari rekan guru sangat kami harapkan demi kemajuan kualitas buku ini di<br />

masa yang akan datang.<br />

Solo, Januari 2009<br />

Penulis<br />

iii


iv<br />

Daftar Isi<br />

Kata Pengantar ________________________________________________ iii<br />

Daftar Isi _____________________________________________________ iv<br />

Petunjuk Guru _________________________________________________ 1<br />

<strong>Silabus</strong> ______________________________________________________ 71<br />

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (<strong>RPP</strong>) __________________________ 89<br />

Daftar Pustaka _________________________________________________ 136


Petunjuk Guru<br />

Pendahuluan<br />

A. Kurikulum Tingkat Satuan <strong>Pendidikan</strong> (KTSP)<br />

. Pengertian Kurikulum Tingkat Satuan <strong>Pendidikan</strong> (KTSP)<br />

Pada era globalisasi dan dalam suasana otonomi daerah, segalanya telah<br />

berubah dan tidak terkecuali pada bidang <strong>Pendidikan</strong> Nasional kita. Telah kita<br />

ketahui bersama bahwa setiap ada pergantian kepemimpinan Nasional, terkesan<br />

adanya pergantian kebijakan dalam pendidikan, khususnya kurikulum<br />

tingkat dasar dan menengah. Namun demikian, kita percaya bahwa hal tersebut<br />

dilakukan dengan tujuan baik, yaitu untuk memperbaiki mutu pendidikan<br />

di negara kita. Mulai tahun 2006, dunia pendidikan kita telah diberlakukan<br />

Kurikulum Tingkat Satuan <strong>Pendidikan</strong> (KTSP) mulai dari tingkat TK sampai<br />

SLTA. Lalu, apakah kurikulum satuan pendidikan itu? Siapkah Bapak dan Ibu<br />

Guru untuk menerapkan kurikulum satuan pendidikan tersebut?<br />

Kurikulum yang berlaku pada saat ini adalah kurikulum tingkat satuan<br />

pendidikan. Dasar Kurikulum Tingkat Satuan <strong>Pendidikan</strong> mengacu pada Standar<br />

Nasional <strong>Pendidikan</strong>. Standar Nasional <strong>Pendidikan</strong> terdiri atas: standar<br />

isi, proses, kompetensi lulusan, tenaga pendidikan, sarana dan prasarana,<br />

pengelolaan, pembiayaan dan penilaian pendidikan. Dari kedelapan standar<br />

nasional pendidikan tersebut, yang paling penting dalam pengembangan kurikulum<br />

adalah Standar Isi (SI) dan Standar Kompetensi Lulusan (SKL).<br />

Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan,<br />

isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan<br />

kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu.<br />

Tujuan tertentu meliputi tujuan pendidikan nasional serta kesesuaian dengan<br />

ciri khas, kondisi daerah, satuan pendidikan, dan peserta didik. Kurikulum<br />

disusun oleh satuan pendidikan untuk memungkinkan penyesuaian program<br />

pendidikan dengan kebutuhan dan potensi yang ada di daerah. Pada kurikulum<br />

baru ini dikenal pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan <strong>Pendidikan</strong><br />

(KTSP). Kurikulum dikembangkan berdasarkan prinsip bahwa peserta didik<br />

memiliki posisi sentral untuk mengembangkan kompetensinya agar menjadi<br />

manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak<br />

<strong>RPP</strong> Fenomena <strong>Fisika</strong> <strong>SMP</strong> 2


mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang<br />

demokratis serta bertanggung jawab. Memiliki posisi sentral, berarti kegiatan<br />

pembelajaran berpusat pada peserta didik. Untuk mendukung pencapaian<br />

tujuan tersebut, pengembangan kompetensi peserta didik disesuaikan dengan<br />

potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan peserta didik serta tuntutan<br />

lingkungan.<br />

KTSP adalah kurikulum operasional yang disusun oleh dan dilaksanakan<br />

di masing-masing satuan pendidikan. KTSP terdiri atas tujuan pendidikan<br />

tingkat satuan pendidikan, struktur dan muatan kurikulum tingkat satuan<br />

pendidikan, kalender pendidikan, dan silabus. <strong>Silabus</strong> adalah rencana pembelajaran<br />

pada suatu dan/atau kelompok mata pelajaran/tema tertentu yang<br />

mencakup standar kompetensi, kompetensi dasar, materi pokok/pembelajaran,<br />

kegiatan pembelajaran, indikator, penilaian, alokasi waktu, dan sumber/<br />

bahan/alat belajar.<br />

Kurikulum sekarang ini telah terjadi pergeseran penekanan dari isi (apa<br />

yang tertuang) ke kompetensi (bagaimana harus berpikir, belajar, dan melakukan).<br />

Dalam hal ini, guru dan siswa diharapkan dapat mengetahui apa yang<br />

harus dicapai dan sejauh mana efektivitas belajar yang telah dicapai. Dibanding<br />

dengan kurikulum lama, pada kurikulum ini terjadi perubahan yang sangat<br />

mendasar, yaitu pola pikir pada kurikulum. Pada kurikulum lama, proses<br />

belajar mengajar untuk pelajaran matematika dan sains pada umumnya dan<br />

mata pelajaran fisika pada khususnya terfokus pada guru, dan kurang berpihak<br />

pada siswa. Pada kenyataan di lapangan memang belum seperti yang diharapkan.<br />

Akibatnya, kegiatan belajar mengajar lebih menekankan pada pengajaran<br />

daripada pembelajaran. Untuk mengubah pola pikir lama yang telah<br />

berlangsung puluhan tahun memang tidak mudah, perlu adanya kesadaran dan<br />

pengorbanan untuk menyesuaikan diri pada pola pikir yang baru. Tidak dapat<br />

dimungkiri lagi bahwa dengan adanya kurikulum ini, pekerjaan dan tanggung<br />

jawab guru makin berat dan juga diperlukan adanya peningkatan sarana dan<br />

prasarana penunjang pendidikan, untuk mensukseskan tujuan pembelajaran<br />

yang ditetapkan.<br />

Pembelajaran dapat diartikan sebagai perubahan dalam kemampuan sikap<br />

atau perilaku siswa yang relatif permanen sebagai akhir dari pengalaman<br />

belajar. Tugas guru adalah membuat agar proses pembelajaran pada siswa berlangsung<br />

secara efektif dan efisien. Pembelajaran yang diharapkan agar terfokus<br />

atau berpihak pada siswa, juga pola fikir pembelajaran perlu disesuaikan<br />

dari sekedar memahami konsep dan prinsip keilmuan, tetapi siswa juga harus<br />

memiliki kemampuan untuk berbuat sesuatu dengan menggunakan konsep<br />

dan prinsip keilmuan yang telah dikuasai. Karena kurikulum ini terfokus pada<br />

<strong>RPP</strong> Fenomena <strong>Fisika</strong> <strong>SMP</strong> 2


siswa maka otomatis memberi peluang bagi siswa untuk mencari, mengolah,<br />

dan menemukan sendiri pengetahuannya di bawah bimbingan guru. Menurut<br />

pilar-pilar pembelajaran dari UNESCO, selain terjadi ’learning to know’ (pembelajaran<br />

untuk tahu), juga harus terjadi ’learning to do’ (pembelajaran untuk<br />

berbuat) dan bahkan dituntut sampai pada ’leaning to be’ (pembelajaran untuk<br />

membangun jati diri) yang kokoh dan ’leaning to live together’ (pembelajaran<br />

untuk hidup bersama secara harmonis).<br />

. <strong>Silabus</strong><br />

Berbeda dengan kurikulum sebelumnya, pada kurikulum tingkat satuan<br />

pendidikan sekarang, perumusan dan pengembangan silabus diserahkan sepenuhnya<br />

kepada sekolah atau guru mata pelajaran yang berdasarkan pada<br />

standar isi (SI) dan standar kompetensi lulusan (SKL) dengan mengingat karakteristik<br />

siswa, kondisi sekolah, dan lingkungannya.<br />

<strong>Silabus</strong> adalah rencana pembelajaran pada suatu dan/atau kelompok<br />

mata pelajaran/tema tertentu yang mencakup standar kompetensi, kompetensi<br />

dasar, materi pokok/pembelajaran, kegiatan pembelajaran, indikator, penilaian,<br />

alokasi waktu, dan sumber/bahan/alat belajar. <strong>Silabus</strong> merupakan penjabaran<br />

standar kompetensi dan kompetensi dasar ke dalam materi pokok/pembelajaran,<br />

kegiatan pembelajaran, dan indikator pencapaian kompetensi untuk<br />

penilaian. Prinsip pengembangan silabus adalah ilmiah, relevan, sistematis,<br />

konsisten, memadai, aktual dan kontekstual, fleksibel, dan menyeluruh. Komponen<br />

silabus mencakup keseluruhan ranah kompetensi, yaitu ranah kognitif,<br />

afektif, dan psikomotorik.<br />

Pengembangan silabus dapat dilakukan oleh para guru secara mandiri atau<br />

berkelompok dalam sebuah sekolah atau beberapa sekolah, kelompok Musyawarah<br />

Guru Mata Pelajaran (MGMP) atau Pusat Kegiatan Guru (PKG) dan<br />

Dinas <strong>Pendidikan</strong>. Namun demikian, dimungkinkan pengembangan silabus<br />

dilakukan bersama dalam suatu kelompok guru mata pelajaran atau kelompok<br />

sekolah atau bahkan dalam suatu daerah tertentu. Dinas pendidikan setempat<br />

dapat memfasilitasi penyusunan silabus dengan membantu sebuah tim yang<br />

terdiri atas para guru yang berpengalaman di bidangnya masing-masing.<br />

Pengembangan kegiatan pembelajaran dalam silabus sangatlah dominan.<br />

Kegiatan pembelajaran dirancang untuk memberikan pengalaman belajar<br />

yang melibatkan proses mental dan fisik melalui interaksi antarpeserta didik,<br />

peserta didik dengan guru, lingkungan, dan sumber belajar lainnya dalam<br />

rangka pencapaian kompetensi dasar. Pengalaman belajar yang dimaksud<br />

dapat terwujud melalui penggunaan pendekatan pembelajaran yang bervariasi<br />

dan berpusat pada peserta didik. Pengalaman belajar memuat kecakapan hidup<br />

yang perlu dikuasai peserta didik.<br />

<strong>RPP</strong> Fenomena <strong>Fisika</strong> <strong>SMP</strong> 2


Mata pelajaran <strong>Fisika</strong> mempunyai visi dan misi, antara lain berupaya<br />

mendidik siswa yang berilmu dan berketerampilan, memiliki etos kerja,<br />

melatih melakukan penelitian sesuai proses/metode ilmiah, dan belajar dengan<br />

mengaplikasikan pengetahuan terbaiknya, mempunyai sikap disiplin,<br />

jujur, dan bertanggung jawab. Di samping itu, juga bersikap peka, tanggap,<br />

dan berperan aktif dalam menggunakan fisika untuk memecahkan masalah di<br />

lingkungannya.<br />

B. Strategi Belajar <strong>Fisika</strong><br />

. Strategi Belajar/Metode Belajar<br />

Pembelajaran pada umumnya mengenal beberapa macam strategi belajar<br />

atau metode belajar, antara lain informasi/ceramah, diskusi, demonstrasi, eksperimen,<br />

studi lapangan, dan tugas. Antara strategi satu dengan lainnya ada<br />

kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Kita tidak dapat mengatakan<br />

bahwa strategi atau metode eksperimen lebih unggul dari ceramah/informasi<br />

atau sebaliknya. Seorang guru harus pandai-pandai memilih strategi atau<br />

yang sesuai dalam pembelajaran fisika untuk pokok dan subpokok bahasan<br />

yang akan diajarkan. Namun, khusus pelajaran fisika akan lebih tepat dengan<br />

menggunakan strategi yang dapat mengaktifkan siswa, yaitu metode eksperimen<br />

atau demonstrasi. Karena dengan strategi tersebut siswa akan mudah untuk<br />

menemukan konsep sendiri secara langsung dari pengalaman melakukan<br />

eksperimen.<br />

Apakah pembelajaran fisika hanya dapat dicapai dengan menggunakan<br />

metode eksperimen dan demonstrasi saja? Tentu saja tidak. Pembelajaran<br />

fisika akan lebih mengena pada sasaran, apabila menggabungkan beberapa<br />

strategi pembelajaran. Dengan strategi eksperimen tidak berarti siswa harus<br />

belajar dan bekerja sendiri tanpa bimbingan dan pengawasan. Peran guru<br />

tetap penting dalam mengarahkan untuk mencapai kompetensi yang telah<br />

ditetapkan. Dengan melakukan eksperimen, siswa dilatih untuk melakukan<br />

kerja kelompok dan berdiskusi, mengeluarkan pendapat dan adu argumentasi<br />

sehingga siswa akan dapat menyimpulkan hasil kerja eksperimen atau menemukan<br />

konsep sendiri. Di samping itu, dalam proses pembelajaran perlu<br />

banyak melibatkan dan mengaktifkan dengan melakukan tanya jawab dan diskusi.<br />

Sekiranya, pembelajaran fisika akan klop apabila disertai dengan pendekatan<br />

inquiry, yaitu suatu proses untuk memperoleh hasil dengan menyelidiki<br />

pengetahuan dan memahaminya.<br />

<strong>RPP</strong> Fenomena <strong>Fisika</strong> <strong>SMP</strong> 2


. Pendekatan Kontekstual (Contextual Teaching and Learning/CTL)<br />

Sudah tidak asing lagi bagi Bapak dan Ibu Guru, dalam pembelajaran<br />

fisika, pendekatan yang sesuai dalam penyajian materi <strong>Fisika</strong> adalah dengan<br />

pendekatan keterampilan proses, apalagi pada kurikulum (2006) yang<br />

berlaku sekarang sangatlah diharapkan untuk diterapkan. Namun, sekarang<br />

telah muncul dan dikembangkan dengan Pendekatan Kontekstual (Contextual<br />

Teaching and Learning/CTL). Lantas apa itu pendekatan kontekstual<br />

(CTL)? Pendekatan kontekstual adalah konsep belajar yang membantu guru<br />

mengaitkan antara materi yang diajarkan dengan situasi dunia nyata siswa dan<br />

mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya<br />

dengan penerapannya dalam kehidupan mereka sebagai anggota keluarga<br />

dan masyarakat. Dengan demikian, proses pembelajaran berlangsung secara<br />

alamiah dalam bentuk kegiatan siswa bekerja dan mengalami, bukan transfer<br />

pengetahuan dari guru ke siswa. Dalam hal ini, proses lebih dipentingkan<br />

daripada hasil. Melalui pendekatan CTL, siswa diharapkan belajar melalui<br />

”mengalami” bukan ”menghafal.” Keterampilan dan pengetahuan diperluas<br />

dari yang sempit atau sedikit meluas dari sedikit demi sedikit. Untuk itu, perlu<br />

adanya lingkungan belajar yang mendukung, yaitu lingkungan belajar yang<br />

berpusat pada siswa sedangkan guru berperan untuk mengarahkan atau sebagai<br />

organisator pembelajaran.<br />

Pembelajaran kontekstual mengandung tujuh komponen utama, yaitu<br />

konstruktivisme (constructivism), bertanya (questioning), menemukan (inquiry),<br />

masyarakat belajar (learning community), pemodelan (modeling), dan penilaian<br />

sebenarnya (authentic assessment). Hal-hal penting dalam pendekatan<br />

(CTL) yang berbeda dengan pendekatan tradisional adalah<br />

- siswa secara aktif terlibat dalam proses pembelajaran, bukan pasif;<br />

- pembelajaran dikaitkan dengan kehidupan nyata atau masalah yang ditimbulkan,<br />

bukan bersifat abstrak dan teoritis;<br />

- perilaku dibangun atas kesadaran diri, bukan kebiasaan;<br />

- hadiah untuk perilaku baik adalah kepuasan diri, bukan pujian atau nilai<br />

rapor;<br />

- penghargaan terhadap pengalaman siswa sangat diutamakan, biasanya<br />

tidak memperhatikan pengalaman siswa;<br />

- siswa belajar dari teman melalui kerja kelompok, diskusi, saling mengoreksi,<br />

bukan belajar secara individu.<br />

KTSP memberi penekanan atau memfokuskan pada siswa sehingga akan<br />

membawa konsekuensi yang luas. Selain siswa menguasai materi fisika, siswa<br />

diharapkan juga dapat mengembangkan jati dirinya, mengenal lingkungannya,<br />

dapat bersosialisasi dengan lingkungan dan juga peka terhadap lingkungan<br />

<strong>RPP</strong> Fenomena <strong>Fisika</strong> <strong>SMP</strong> 2


serta tahu akan hak dan kewajibannya. Dengan demikian, belajar tidak hanya<br />

berlangsung di dalam lingkungan sekolah tetapi juga dapat berlangsung di luar<br />

sekolah, di masyarakat, alam sekitar, untuk dapat mengembangkan kreativitas<br />

siswa sendiri. Tidak dapat dimungkiri lagi bahwa siswa yang kreatif akan<br />

lebih mudah beradaptasi dengan lingkungan, tidak bergantung pada orang<br />

lain, tidak mudah menyerah yang nantinya akan dapat menciptakan sesuatu<br />

yang bermanfaat bagi dirinya dan orang lain. Apalagi pada masa sekarang,<br />

di Negara kita baru saja dilanda krisis pada berbagai sektor, terutama krisis<br />

ekonomi dan bencana alam yang beruntun sehingga diperlukan tenaga-tenaga<br />

potensial yang kreatif, berjiwa sosial tinggi, dan dapat menciptakan lapangan<br />

kerja baru.<br />

Keterampilan siswa tidak dapat timbul secara tiba-tiba, melainkan perlu<br />

dilatih sejak dini. Keterampilan hidup (life skill) melalui pendekatan active<br />

learning perlu dikembangkan dari berbagai sektor, termasuk dalam pembelajaran<br />

fisika. Salah satu di antaranya adalah kegiatan outbond atau kegiatan di<br />

luar kelas. Kegiatan ini sangat baik untuk diterapkan pada siswa. Selain dapat<br />

mengenali lingkungan secara langsung, siswa dapat menerapkan untuk lintas<br />

pelajaran yang lain. Dengan kegiatan ini, siswa dapat menanamkan sikap sosial<br />

dalam masyarakat dan juga menanamkan sadar lingkungan. Khususnya pada<br />

pembelajaran fisika tidak mutlak hanya mempelajari sesuatu yang berkaitan<br />

dengan fisika melainkan dapat dikaitkan dengan ilmu pengetahuan yang lain.<br />

Contoh yang sangat mendesak untuk ditangani adalah masalah lingkungan,<br />

yaitu pencemaran lingkungan, kerusakan alam, kerusakan hutan, pembakaran<br />

hutan di musim kemarau, penjarahan, dan lain-lain, perlu ditanamkan kesadaran<br />

diri pada siswa. Dengan demikian, siswa sekolah menengah ini nantinya<br />

menjadi pelopor untuk melestarikan lingkungan, termasuk di dalamnya<br />

pelestarian hutan, air, laut, dan tidak kalah pentingnya adalah memperbaiki<br />

lingkungan yang sekarang ini tambah kacau saja.<br />

Sangatlah penting dalam pembelajaran fisika untuk membangkitkan motivasi<br />

siswa agar senang belajar, merasa membutuhkan, dan tidak ada tekanan<br />

dari pihak mana pun. Sesuatu yang dilakukan dengan motivasi tinggi dan rasa<br />

senang hasilnya pasti akan lebih memuaskan.<br />

Bagaimana cara memotivasi siswa agar tertarik pada fisika?<br />

Seorang guru sebagai pengajar sekaligus sebagai pendidik yang baik dan<br />

disegani oleh siswa tidak terlepas dari profil seorang guru. Seorang guru yang<br />

berwibawa, dekat dengan siswa, humoris, tidak menakutkan, menarik, pandai,<br />

disiplin, mengerti pada siswanya dan dapat sebagai panutan, siswa akan<br />

lebih mudah dan cepat menerima pelajaran. Buatlah kesan bahwa pelajaran<br />

fisika itu mudah dan menyenangkan serta perlu untuk dipelajari. Meskipun<br />

<strong>RPP</strong> Fenomena <strong>Fisika</strong> <strong>SMP</strong> 2


seorang guru telah menguasai segala macam teori belajar dan materi dengan<br />

baik, tetapi dalam menyampaikan pelajaran siswa tidak tertarik, tidak ada semangat/tidak<br />

ada motivasi, dapat dipastikan hasilnya tidak akan memuaskan.<br />

Akan berbeda, apabila dalam menyampaikan pelajaran sangat antusias, menarik<br />

dan dapat membangkitkan motivasi siswa, dapat dijamin hasilnya akan<br />

lebih memuaskan. Setelah siswa tertarik dan termotivasi, segala sesuatu yang<br />

diberikan, disampaikan, dianjurkan, akan dapat dilaksanakan dengan senang<br />

dan cepat, tanpa ada rasa terbebani. Dengan demikian, pengertian belajar bagi<br />

siswa bukan merupakan kewajiban yang harus dilaksanakan tetapi merupakan<br />

suatu kebutuhan yang menyenangkan.<br />

Beberapa tips pembelajaran agar siswa senang dan tertarik kepada pelajaran<br />

fisika, antara lain<br />

- bersikap santai, menarik, tetapi cepat dan efektif;<br />

- mengaitkan materi pelajaran fisika dengan peristiwa dalam kehidupan<br />

sehari-hari atau kehidupan nyata;<br />

- tunjukkan di hadapan siswa bahwa Guru itu pandai dan tahu segalanya<br />

(terutama materi fisika dan yang terkait);<br />

- usahakan siswa terlibat dalam pembelajaran secara aktif dengan tanya<br />

jawab/diskusi;<br />

- melakukan demonstrasi/pengamatan yang disertai tanya jawab, selain<br />

untuk memahami materi juga memotivasi siswa;<br />

- melakukan eksperimen atau demonstrasi dengan menggunakan peralatan<br />

yang sederhana kemudian dilengkapi dengan peralatan yang modern (kalau<br />

ada);<br />

- gunakan media yang bervariasi, (gambar, chart, peralatan laboratorium,<br />

OHP, slide, VCD, komputer, terjun langsung di lapangan, kalau perlu<br />

studi lapangan);<br />

- mengungkap kejadian atau peristiwa sehari-hari yang terkait, yang dilihat,<br />

dirasakan, dan dialami siswa untuk didiskusikan sehingga tahu sebab<br />

dan akibatnya;<br />

- rancang dan buatlah peralatan demonstrasi atau eksperimen lainnya yang<br />

berasal dari hasil kreasi guru untuk diperagakan di depan siswa, tidak<br />

tertutup kemungkinan melibatkan siswa untuk membuat peralatan, misalnya<br />

memanfaatkan barang-barang bekas sebagai alat demonstrasi;<br />

- usahakan demonstrasi atau pengamatan dilakukan oleh salah satu siswa<br />

dalam kelompoknya;<br />

- berilah selingan dengan memberi informasi tentang sejarah orang-orang<br />

terkenal khususnya penemu fisika dan hasil karyanya sehingga siswa<br />

akan tertarik dan berusaha untuk mencontoh;<br />

<strong>RPP</strong> Fenomena <strong>Fisika</strong> <strong>SMP</strong> 2


- berilah selingan untuk memasukkan muatan moral, etika sopan santun,<br />

dengan memberi contoh-contoh akibat dari perlakukan kurang terpuji,<br />

termasuk contoh akibat dari penyalahgunaan narkoba, juga menyangkut<br />

tentang pelestarian lingkungan alam dan dampak perusakan lingkungan;<br />

- lakukan diskusi untuk mengetahui bahwa fisika diperlukan dalam segala<br />

bidang ilmu (teknik, kedokteran, pertanian, peternakan, telekomunikasi,<br />

kimia, biofisika, biokimia, dan lain-lain) termasuk bidang ilmu ekonomi<br />

yang tidak luput dari penggunaan fisika dengan munculnya ilmu fisika<br />

ekonomi.<br />

- berilah arahan atau gambaran tentang jurusan yang diperkirakan sesuai<br />

dengan minat siswa yang nantinya akan dimasuki setelah lulus.<br />

Tanya jawab dapat berfungsi untuk<br />

- mengungkap/mengingat kembali rumus-rumus yang terkait sebelumnya;<br />

- melatih siswa dalam menghitung secara cepat tanpa alat bantu (misalnya<br />

kalkulator);<br />

- mengetahui kelebihan dan kekurangan siswa;<br />

- mengaitkan pembahasan yang baru berlangsung dengan kejadian seharihari<br />

di sekitarnya;<br />

- menghidupkan suasana kelas agar menjadi segar dan bergairah;<br />

- mengingatkan siswa yang kurang memperhatikan pelajaran/mengantuk;<br />

- membuat siswa lebih aktif dalam proses pembelajaran;<br />

- siswa dapat menyimpulkan hasil demonstrasi yang baru berlangsung.<br />

Secara garis besar, strategi pembelajaran fisika dalam kurikulum (KTSP)<br />

adalah mengutamakan penggunaan metode eksperimen, demonstrasi/pengamatan,<br />

dan diskusi. Usahakan siswa dapat terjun langsung di lapangan untuk<br />

memperoleh pengalaman langsung, mengadakan pengamatan, pengukuran,<br />

analisis data, diskusi, dan menyimpulkannya. Dengan demikian, siswa tahu<br />

apa yang harus dilakukan dan berbuat yang terbaik di lingkungannya.<br />

. Kegiatan Pembelajaran<br />

Telah kita ketahui bersama bahwa pembelajaran pada kurikulum sekarang<br />

adalah menitikberatkan pada siswa. Untuk memaksimalkan keberhasilan<br />

pembelajaran, peran guru sangatlah menentukan. Guru sebagai organisator,<br />

fasilisator, motivator di kelas akan menentukan berhasil tidaknya hasil belajar<br />

siswa. Hal ini dikarenakan gurulah yang merancang dan menerapkan pada<br />

anak didiknya. Meskipun dalam kurikulum telah menekankan pembelajaran<br />

berpihak pada siswa, tetapi kalau pelaksanaan di lapangan tidak sesuai dengan<br />

yang direncanakan dapat dipastikan hasil belajar siswa akan jauh dari yang<br />

<strong>RPP</strong> Fenomena <strong>Fisika</strong> <strong>SMP</strong> 2


diharapkan. Lalu, bagaimana kegiatan pembelajaran yang diharapkan sesuai<br />

dengan tujuan yang telah dirumuskan? Pembelajaran fisika tidak akan berhasil<br />

apabila tidak ditunjang dengan sarana dan prasarana yang memadai. Bagaimana<br />

apabila di sekolah sarana dan prasarana pembelajaran tidak tersedia<br />

secara memadai? Bagaimana usaha guru agar proses pebelajaran di sekolah<br />

dapat berlangsung dengan sarana dan prasarana yang memadai? Banyak cara<br />

agar pembelajaran dapat berlangsung sesuai dengan harapan kita. Meskipun<br />

dana operasional sekolah atau dari pemerintah daerah besarnya terbatas apalagi<br />

harus menyediakan sarana pembelajaran atau media pembelajaran yang<br />

jauh dari memadai. Apakah kita harus menyerah tanpa ada usaha untuk perkembangan<br />

anak didik kita?<br />

Kegiatan pembelajaran di kelas atau sekolah, sekarang sepenuhnya diserahkan<br />

pada guru pengampu. Guru merancang silabus sendiri dan menerapkan<br />

pada anak sendiri di daerah lingkungan sendiri. Dengan demikian, berhasil<br />

tidaknya anak didik dalam belajar menjadi tanggung jawab guru. Tidak dapat<br />

dimungkiri lagi bahwa tanggung jawab guru bertambah berat dan memang<br />

demikian adanya sebagai pahlawan tanpa tanda jasa yang merupakan ikon<br />

dari seorang guru.<br />

Banyak kegiatan yang dapat dilakukan agar pembelajaran dapat mengaktifkan<br />

siswa, antara lain melalui peragaan atau demonstrasi, tugas lapangan,<br />

penelitian, tugas kelompok, tugas mandiri, praktikum di laboratorium, tugas<br />

portofolio, dan mengakses internet.<br />

Usahakan pembelajaran dimulai dari permasalahan dan diteruskan dengan<br />

diskusi pemecahan masalah. Siswa diharapkan untuk menemukan sendiri<br />

jawaban dari permasalahan. Misalnya dimulai dari eksperimen, dengan<br />

kegiatan eksperimen ini siswa akan dapat memperoleh permasalahan yang<br />

akan dapat dipecahkan bersama dalam suatu kelompok kemudian menyimpulkannya.<br />

Siswa dapat melatih bersikap ilmiah, berpikir secara kritis, dan<br />

analitis untuk menemukan. Dengan demikian, siswa akan menemukan konsep<br />

dan prinsip sendiri. Kita menyadari bahwa di lapangan pembelajaran yang<br />

mengaktifkan siswa untuk menemukan pengetahuannya sendiri tidaklah mudah.<br />

Apalagi siswa sudah terbiasa belajar dari hasil ceramah guru di kelas.<br />

Untuk itu perlu dimulai dari, misalnya pengenalan alat, lingkungan, menggunakan<br />

alat, dan peragaan. Setelah siswa terbiasa atau setidaknya mengenal<br />

permasalahan, baru dilakukan pembelajaran siswa aktif untuk menemukan<br />

sendiri. Dalam hal ini siswa dapat melakukan eksperimen atau penelitian yang<br />

diawali dengan adanya permasalahan untuk dapat dipecahkan.<br />

<strong>RPP</strong> Fenomena <strong>Fisika</strong> <strong>SMP</strong> 2


C. <strong>Media</strong> Pembelajaran<br />

Pembelajaran fisika dan kimia tidak dapat terlepas dari media, di samping untuk<br />

memahami materi fisika juga diperlukan untuk memupuk kreativitas, meningkatkan<br />

motivasi, dan untuk menarik perhatian siswa. Usahakan semua siswa dapat<br />

terlibat, memegang, melihat, mengamati, dan mengukur secara langsung. Apabila<br />

peralatan yang tersedia sedikit (kurang memadai) dan kemungkinan berbahaya<br />

atau berisiko pada keselamatan siswa, dapat dilakukan dengan demonstrasi yang<br />

dilakukan oleh guru. Sebenarnya demonstrasi tidak selamanya harus melakukan<br />

eksperimen dalam pembelajaran, tetapi juga banyak keunggulannya dibanding<br />

dengan eksperimen. Demonstrasi yang bagus dan dilengkapi dengan tanya jawab,<br />

guru dapat mengamati situasi kelas, dapat memotivasi siswa, dapat menanamkan<br />

sikap, moral, etika, dan nilai yang pada masa sekarang terasa menurun. Dengan<br />

demonstrasi pembelajaran dapat berlangsung secara cepat, dapat dilengkapi dengan<br />

media lain (gambar, chart, peralatan laboratorium, OHP, slide, dan lain-lain).<br />

Untuk mengefektifkan penggunaan media pembelajaran, sebelumnya perlu dipersiapkan<br />

terlebih dahulu, termasuk mencobanya untuk mengetahui layak tidaknya<br />

alat yang akan digunakan. <strong>Media</strong> pembelajaran tidak harus menggunakan peralatan<br />

yang modern keluaran pabrik, melainkan guru yang kreatif dapat mengusahakan<br />

peralatan sederhana yang ada di sekitarnya atau membuat peralatan sederhana<br />

sendiri. Kalau memungkinkan, siswa dapat dilibatkan dalam pengadaan atau<br />

pembuatan alat peraga atau eksperimen. Apabila di sekolah tersedia sarana komputer<br />

lengkap dengan proyektornya, tidak ada salahnya menggunakan perlengkapan<br />

tersebut untuk variasi metode pembelajaran. Dengan kata lain, sarana apa saja<br />

yang tersedia di sekolah dapat dimanfaatkan secara maksimal. Dengan demikian,<br />

guru harus lebih aktif dan kreatif agar pembelajaran memenuhi kompetensi yang<br />

telah ditetapkan.<br />

D. Evaluasi<br />

Untuk mengetahui seberapa jauh siswa dapat mencapai kompetensi sesuai<br />

dengan yang diharapkan maka perlu dikembangkan sistem evaluasi atau pengujian.<br />

Evaluasi yang diterapkan harus mencakup semua kompetensi dasar dengan mengacu<br />

pada indikator-indikator yang telah ditetapkan. Sistem evaluasi berbasis kemampuan<br />

dasar yang direncanakan adalah sistem evaluasi yang berkelanjutan dan berbasis<br />

kelas. Berkelanjutan dalam arti semua indikator dibuatkan soalnya, kemudian hasilnya<br />

dianalisis untuk menentukan kemampuan dasar yang telah dan yang belum<br />

dimiliki, serta untuk mengetahui kesulitan atau kendala yang dialami siswa.<br />

Sudah bukan rahasia lagi, kebiasaan guru dalam mengevaluasi hanya mengukur<br />

aspek kognitifnya saja, yaitu dari ulangan harian dan ulangan umum atau<br />

semesteran. Menurut Bloom yang terkenal dengan taksonomi Bloom, jenjang kog-<br />

0 <strong>RPP</strong> Fenomena <strong>Fisika</strong> <strong>SMP</strong> 2


nitif disusun menjadi pengetahuan (C ), pemahaman (C ), aplikasi (C ), analisis<br />

1 2 3<br />

(C ), sintesis (C ), dan evaluasi (C ). Pada kurikulum berbasis kompetensi, selain<br />

4 5 6<br />

aspek kognitif, aspek lainnya seperti aspek afektif dan aspek psikomotornya juga<br />

perlu dievaluasi.<br />

Bagaimana cara mengevaluasi dan apa alat yang digunakan untuk mengukur<br />

tingkat kemampuan siswa?<br />

Seperti halnya pada evaluasi sistem lama, yaitu tes tertulis, baik berupa<br />

ulangan harian, ujian tengah semester, dan ujian akhir semester masih diteruskan.<br />

Evaluasi model di atas sebagian besar hanya mengetahui tingkat kemampuan ditinjau<br />

dari aspek kognitif saja. Untuk aspek afektif dan aspek psikomotorik belum<br />

dapat terdeteksi. Oleh karena itu, perlu ditambah evaluasi untuk kemampuan aspek<br />

afektif dan aspek psikomotorik. Untuk kemampuan aspek afektif dapat dilakukan<br />

dengan mengamati secara langsung sikap tingkah laku siswa keseharian di dalam<br />

kelas maupun di luar kelas, dengan membuat catatan harian.<br />

Aspek afektif meliputi<br />

- sikap siswa terhadap mata pelajaran;<br />

- sikap kritis siswa terhadap proses belajar mengajar;<br />

- kemampuan mengemukakan pendapat;<br />

- keberanian untuk bertanya;<br />

- kemampuan mengoordinasi teman di dalam kelompoknya;<br />

- kemampuan mempresentasikan kesimpulan hasil eksperimen dari kelompoknya<br />

di depan kelas;<br />

- keberanian untuk memimpin suatu diskusi kelompok atau diskusi kelas.<br />

Terukurnya kemampuan aspek afektif siswa dapat juga dimanfaatkan untuk<br />

memperbaiki sikap dan tingkah laku siswa. Selain itu, dapat juga dimanfaatkan<br />

untuk memperbaiki proses belajar mengajar. Tidak tertutup kemungkinan guru<br />

fisika dapat berfungsi sebagai pembimbing konseling, karena tatap muka guru dengan<br />

siswa lebih banyak dan secara langsung dapat mengetahui perubahan perilaku<br />

siswanya.<br />

Untuk mengetahui kemampuan keterampilan siswa (aspek psikomotorik),<br />

dapat dilakukan tes keterampilan menggunakan peralatan laboratorium atau alat<br />

demonstrasi. Penguji (dalam hal ini guru) melakukan pengamatan dengan menggunakan<br />

lembar pengamatan (check list) untuk butir-butir soal keterampilan atau<br />

dilihat dari hasil laporan eksperimen. Di samping itu, penilaian dapat dilakukan<br />

pada saat siswa melakukan kegiatan eksperimen atau demonstrasi dengan menggunakan<br />

catatan kecil secara berkesinambungan. Di samping evaluasi model tersebut,<br />

ada evaluasi dengan menggunakan portofolio. Pengujian dengan portofolio, cocok<br />

untuk mengetahui perkembangan keterampilan atau unjuk kerja siswa dengan me-<br />

<strong>RPP</strong> Fenomena <strong>Fisika</strong> <strong>SMP</strong> 2


nilai kumpulan karya-karya atau tugas-tugas yang dikerjakan siswa. Penilaian portofolio<br />

pada dasarnya adalah menilai karya-karya individu siswa untuk suatu mata<br />

pelajaran dalam kurun waktu tertentu. Dengan demikian, pengujian portofolio merupakan<br />

metode pengujian dengan melibatkan siswa untuk menilai kemajuannya.<br />

Portofolio dapat berisi pekerjaan tugas siswa, pembuatan alat peraga atau alat-alat<br />

hasil karya siswa, laporan penelitian, laporan praktikum siswa, tugas pengumpulan<br />

kliping, karangan atau tugas lain yang perlu didokumentasikan. Dengan demikian<br />

dapat disimpulkan bahwa evaluasi atau sistem penilaian harus memenuhi aspek<br />

berikut ini.<br />

1. Aspek kognitif berupa kuis, ulangan harian, ulangan tengah semester, ulangan<br />

semesteran, pekerjaan rumah, dan tugas internet.<br />

2. Aspek afektif berupa tes sikap minat siswa terhadap pelajaran, keaktifan siswa<br />

di dalam kelas, mengemukakan pendapat, memimpin diskusi, dan keberanian<br />

untuk bertanya.<br />

3. Aspek psikomotorik berupa tes keterampilan untuk melakukan suatu percobaan<br />

atau keterampilan melakukan peragaan, mengoperasikan alat-alat laboratorium<br />

atau melakukan pengukuran dalam percobaan atau hasil penelitian.<br />

4. Gabungan aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik berupa tugas portofolio.<br />

Contoh Tes Kemampuan Keterampilan<br />

. Percobaan/Eksperimen<br />

Di atas meja disediakan alat-alat: neraca pegas, neraca lengan, gelas<br />

ukur, jangka sorong, air, dan tali benang.<br />

Tugas/Pertanyaan<br />

a. Tentukan massa jenis besi yang berbentuk kubus.<br />

b. Tentukan massa jenis batu kali.<br />

Pada tes ini, kegiatan siswa yang harus dilakukan adalah sebagai berikut.<br />

a. Menentukan massa jenis besi berbentuk kubus<br />

1) Alat-alat yang disiapkan atau diambil adalah neraca lengan dan<br />

jangka sorong.<br />

2) Menimbang kubus besi menggunakan neraca lengan dengan benar<br />

(perlu diamati cara membaca skala neraca).<br />

3) Mengukur rusuk kubus, diulangi untuk sisi yang berbeda (diamati<br />

cara mengukur dengan jangka sorong).<br />

4) Memasukkan data-data yang telah disiapkan.<br />

5) Menghitung dan menganalisis data yang diperoleh sampai menyimpulkan.<br />

<strong>RPP</strong> Fenomena <strong>Fisika</strong> <strong>SMP</strong> 2


. Menentukan massa jenis batu kali<br />

1) Alat-alat yang disiapkan siswa adalah neraca lengan, gelas ukur,<br />

dan air.<br />

2) Menimbang batu dengan neraca lengan.<br />

3) Mengikat batu dengan benang kemudian memasukkan air secukupnya<br />

dalam gelas ukur (batu diikat dengan tali agar saat dimasukkan<br />

ke dalam gelas ukur tidak langsung mengenai dasar gelas ukur/agar<br />

tidak pecah).<br />

4) Mengukur volume batu dengan gelas ukur berisi air.<br />

5) Memasukkan data yang diperoleh dalam kertas laporan.<br />

6) Menghitung dan menganalisis hasil data dan menyimpulkan.<br />

Guru mengamati kegiatan siswa dalam melakukan percobaan dalam hal<br />

ketelitian, kecepatan, sikap, dan keterampilan.<br />

. Demonstrasi/Peragaan<br />

Di samping keterampilan siswa dalam melakukan percobaan/eksperimen,<br />

siswa dapat dites untuk melakukan demonstrasi/peragaan. Contoh kegiatan<br />

demonstrasi yang dapat dilakukan adalah sebagai berikut.<br />

Siswa diminta menunjukkan dan memperagakan<br />

a. macam-macam alat ukur panjang;<br />

b. cara mengukur panjang suatu benda dengan jangka sorong atau mikrometer<br />

sekrup;<br />

c. cara mengukur jumlah kalor;<br />

d. cara mengukur panjang dengan jangka sorong;<br />

e. menunjukkan zat bersifat asam, basa, atau zat bersifat netral.<br />

<strong>RPP</strong> Fenomena <strong>Fisika</strong> <strong>SMP</strong> 2


<strong>RPP</strong> Fenomena <strong>Fisika</strong> <strong>SMP</strong> 2<br />

Petunjuk Khusus<br />

A. Pemakaian Buku Siswa<br />

Bapak dan Ibu Guru <strong>Fisika</strong> <strong>SMP</strong> atau MTs tentu sudah paham betul materi<br />

fisika lengkap dengan aplikasinya, yang akan disampaikan kepada siswa. Namun,<br />

gaya dan profil guru serta kondisi dan situasi daerah satu dengan daerah lain berbeda,<br />

serta tingkat kemampuan siswanya juga berbeda. Hal ini menyebabkan perbedaan<br />

tingkat ketercapaian kompetensi yang telah ditetapkan. Dengan tersedianya<br />

buku siswa dan buku guru ini, diharapkan dapat membantu pembelajaran fisika<br />

dan kimia secara efektif dan efisien, terutama dapat tercapainya kompetensi yang<br />

telah ditetapkan.<br />

Seorang guru yang ideal tidak hanya berpedoman pada satu buku, tetapi perlu<br />

ditambah referensi yang lebih lengkap dan luas termasuk akses internet. Namun<br />

bagi siswa, satu buku dan sarana mengakses internet sudah cukup. Untuk memperluas<br />

wawasan, diskusi kelompok, dan diskusi dengan guru sangat diperlukan.<br />

Mengingat siswa sudah mempunyai buku, guru diharapkan mengefektifkan penggunaan<br />

buku siswa tersebut.<br />

Cara Menggunakan Buku Siswa<br />

Agar pemakaian buku siswa lebih efektif dan efisien, guru dapat menggunakan<br />

langkah-langkah sebagai berikut.<br />

- Pada akhir pelajaran dan menuju materi yang baru, siswa diharapkan untuk<br />

membaca buku terlebih dahulu dan pada saat masuk pelajaran, baru diadakan<br />

kuis atau tes singkat selama ± 10 menit.<br />

- Kuis berisi rumus-rumus, hitungan secara cepat, fungsi peragaan, fungsi alatalat,<br />

dan lain-lain. (koreksi dilakukan oleh siswa dengan menggeser 2 atau 3<br />

siswa dan hasilnya dapat diketahui oleh seluruh siswa dengan cara memasukkan<br />

nilai secara langsung).<br />

- Guru dapat mengembangkan metode demonstrasi dan eksperimen sesuai dengan<br />

situasi dan kondisi sekolah.<br />

- Siswa tidak perlu mencatat kembali materi yang sama dengan buku, tetapi<br />

cukup menambah contoh-contoh soal yang lain atau mengembangkan aplikasinya,<br />

terutama yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari, penerapan<br />

rumus-rumus pada suatu peristiwa.<br />

- Memperbanyak tanya jawab atau diskusi kelas. Sebagai contoh dalam menurunkan<br />

rumus, siswalah yang aktif berpikir, sedangkan guru yang menulis dan<br />

mengarahkan.<br />

- Hasil perumusan akhir perlu adanya penekanan dan diberi contoh penggunaan<br />

dan aplikasinya yang berkaitan dengan peristiwa sehari-hari.


- Latihan soal dapat diberikan sebagai tugas rumah atau tugas di kelas.<br />

- Melakukan demonstrasi atau eksperimen tambahan yang lebih luas.<br />

- Menyusun LKS sebagai sarana kegiatan eksperimen atau kegiatan percobaan<br />

dan penelitian lapangan.<br />

Semoga dengan penggunaan Buku Siswa dan Buku Guru, proses pembelajaran<br />

fisika dapat lebih mudah, cepat, efisien, menyenangkan, dan akhirnya buah<br />

keberhasilan anak didik yang akan dipetik.<br />

B. Uraian Materi<br />

Buku Guru ini telah dilengkapi dengan silabus (berisi standar kompetensi,<br />

kompetensi dasar, materi pokok, submateri pokok, kegiatan pembelajaran, indikator,<br />

evaluasi, alokasi waktu, dan sumber belajar). Dalam uraian materi di sini tidak<br />

disajikan lagi karena telah ada dalam silabus (yang tertera pada halaman akhir buku<br />

guru). Di samping itu, buku guru juga dilengkapi dengan <strong>RPP</strong>.<br />

Dalam uraian materi akan disajikan judul bab, subbab, metode atau strategi<br />

pembelajaran, tugas kelompok atau tugas mandiri, jawaban atau uraian keterangan<br />

dari tugas atau peristiwa, peragaan, percobaan, kunci latihan soal, dan tes kemampuan<br />

keterampilan. Tips-tips alat peragaan dan percobaan serta pembuatan alat sederhana.<br />

Pada uraian materi di sini akan disajikan hal-hal seperti berikut ini.<br />

1. Materi berisi subpokok bahasan/subbab.<br />

2. Metode adalah metode yang dapat digunakan pada pokok bahasan.<br />

3. Demonstrasi/Peragaan, kemungkinan demonstrasi atau peragaan yang dapat<br />

dilakukan oleh guru atau siswa. Disajikan pula macam-macam alat yang<br />

mungkin digunakan. Demonstrasi/peragaan dapat dilakukan oleh guru atau<br />

siswa. Apabila dilakukan oleh guru dapat disertai dengan tanya jawab dan<br />

dipandu dengan alat bantu pembelajaran lain (misalnya OHP, gambar, model,<br />

slide, dan LCD). Apabila dilakukan siswa, dilakukan dalam kelompok-kelompok<br />

kecil yang disertai dengan diskusi saat dilakukan demonstrasi atau setelah<br />

melakukan demonstrasi.<br />

4. Eksperimen/Percobaan adalah jenis percobaan yang dapat dilakukan oleh siswa<br />

dilengkapi dengan LKS. Disajikan pula macam-macam alat yang mungkin<br />

digunakan.<br />

5. Tes Kemampuan Keterampilan adalah tes keterampilan yang dapat diberikan<br />

pada siswa. Tes ini berkaitan dengan kemampuan siswa untuk memilih<br />

dan menggunakan alat-alat ukur atau alat percobaan atau peragaan. Pada tes<br />

ini, dipersiapkan macam-macam alat yang mungkin digunakan dan alat-alat<br />

lainya. Siswa disuruh memilih dan menggunakan alat-alat percobaan atau<br />

demonstrasi sesuai dengan perintah yang ditugaskan kepada siswa secara<br />

perorangan atau kelompok kecil.<br />

<strong>RPP</strong> Fenomena <strong>Fisika</strong> <strong>SMP</strong> 2


6. Tugas Portofolio, jenis tugas yang dapat diberikan kepada siswa untuk dikerjakan<br />

baik di rumah maupun di sekolah yang berbentuk laporan tertulis sehingga<br />

dapat didokumentasikan. Tugas portofolio antara lain kliping, laporan<br />

penelitian, tugas mandiri, tugas dari akses internet.<br />

7. Kunci Soal merupakan jawaban dari soal latihan subbab, soal akhir bab atau<br />

soal latihan akhir semester.<br />

Catatan: Bapak dan Ibu Guru tidak harus melaksanakan semua yang disajikan<br />

pada uraian materi ini. Perlu dipilih dan disesuaikan waktu dan keadaan<br />

serta ketersediaan alat-alat yang ada. Jadi, sifatnya fleksibel dan tidak<br />

mengikat atau dengan cara menambah atau mengganti sesuai dengan<br />

kreativitas Bapak dan Ibu Guru di lapangan.<br />

<strong>RPP</strong> Fenomena <strong>Fisika</strong> <strong>SMP</strong> 2


A. Materi<br />

1. Atom<br />

2. Ion<br />

3. Molekul<br />

4. Produk Kimia<br />

B. Metode<br />

- Informasi<br />

- Tanya jawab/diskusi<br />

- Demonstrasi<br />

Bab Partikel Materi<br />

G. Kunci Soal<br />

Latihan .<br />

Recalling<br />

2.<br />

3.<br />

Molekul diatomik: H ; O ; N ; Cl ; I ; F ; Br 2 2 2 2 2 2 2<br />

a. H O → H dan O<br />

2<br />

b. NaCl → Na dan Cl<br />

4.<br />

c. CO → C dan O<br />

2<br />

d. H SO → H, S, dan O<br />

2 4<br />

H + + O – 5.<br />

→ H O 2<br />

Molekul unsur adalah molekul yang terbentuk dari unsur yang sama, misalnya<br />

O , H , dan Cl . Molekul senyawa adalah molekul yang terbentuk<br />

2 2 2<br />

dari bermacam-macam unsur, misalnya H SO dan HNO .<br />

2 4 3<br />

Ulangan Bab<br />

A. Pilihan<br />

1. c 6. d 11. b<br />

2. b 7. c 12. Ralat, yang benar 1 dan 4<br />

3. a 8. b 13. c<br />

4. d 9. c 14. d<br />

5. b 10. d 15. b<br />

B. Uraian<br />

Tantangan<br />

9. Atom melepaskan elektron akan menjadi ion bermuatan positif (+).<br />

10. Model atom Bohr dan Rutherford adalah sama, hanya kelemahan<br />

teori Rutherford tidak dapat menerangkan mengapa pada saat<br />

elektron mengelilingi inti tidak kehilangan energi. Padahal menurut<br />

teori lama, elektron yang bergerak akan timbul arus sehingga energi<br />

elektron akan berkurang dan akhirnya elektron jatuh ke inti dan atom<br />

<strong>RPP</strong> Fenomena <strong>Fisika</strong> <strong>SMP</strong> 2


tidak netral kembali. Hal inilah yang akan dijelaskan Bohr dengan<br />

menggunakan teori kuantum. Pada dasarnya teori kuantum menganggap<br />

bahwa energi bersifat diskret (kuanta atau kuantum). Teori kuantum<br />

ini pertama kali dicetuskan oleh Max Planck dengan persamaan<br />

E = h f. Pada teori Bohr, elektron bersifat stasioner/tetap. Jika elektron<br />

meloncat dari lintasan yang lebih dalam akan memancarkan energi<br />

sebesar E = h f. Sebaliknya, jika elektron meloncat ke lintasan lebih<br />

luar memerlukan energi sebesar E = h f atau E = h v __ .<br />

λ<br />

Remedial<br />

I. Isian<br />

1. atom<br />

2. muatan<br />

3. positif; negatif; atom<br />

4. elekton; neutron<br />

5. proton<br />

II. Uraian<br />

1. Molekul unsur adalah molekul yang terdiri atas satu macam unsur.<br />

Molekul senyawa adalah molekul yang terdiri atas lebih dari satu<br />

macam unsur.<br />

2. Senyawa ionik adalah senyawa yang terjadi dari ion.<br />

3. Model atom Thomson adalah model atom yang terdiri atas muatan<br />

positif dan elektron tersebar di dalamnya (seperti roti kismis).<br />

4. NaCl → Na + + Cl –<br />

5. CO(NH ) 2 2<br />

<strong>RPP</strong> Fenomena <strong>Fisika</strong> <strong>SMP</strong> 2<br />

Bab Gaya dan Hukum Newton<br />

A. Materi<br />

1. Gaya dan Pengaruhnya<br />

2. Jenis-Jenis Gaya<br />

3. Hukum Newton mengenai Gerak<br />

B. Metode<br />

- Informasi<br />

- Tanya jawab/diskusi<br />

- Demonstrasi<br />

- Eksperimen


C. Demonstrasi/Peragaan<br />

Macam-macam demonstrasi yang dapat dilakukan antara lain<br />

1. menunjukkan gaya sentuh dan tak sentuh;<br />

Gaya sentuh: gaya normal, gaya dorong, gaya tarik, dan lain-lain.<br />

Gaya tak sentuh: gaya gravitasi dan gaya tarik atau tolak pada dua kutub<br />

magnet.<br />

2. menunjukkan proses terjadinya gaya gesekan statis dan dinamis;<br />

Dengan menarik balok yang dihubungkan dengan neraca pegas. Dari<br />

posisi diam sampai balok hampir bergerak (gaya gesekan maksimum).<br />

Diteruskan dengan tarikan balok kecepatan konstan (gaya gesekan kinetis).<br />

3. menunjukkan hubungan gaya berat dan massa benda;<br />

4. menunjukkan bahwa gerak jatuh bebas tidak bergantung pada besarnya<br />

massa benda;<br />

Dengan menjatuhkan bola voli dan bola tenis akan terlihat waktu bersamaan<br />

sampai di lantai.<br />

5. menunjukkan hukum I Newton;<br />

6. menunjukkan hukum II Newton;<br />

7. menunjukkan hukum III Newton;<br />

8. menunjukkan gerak benda (balok) pada bidang miring.<br />

Alat-Alat<br />

Neraca lengan, neraca pegas, balok kayu, bidang miring, macam-macam anak<br />

timbangan, bola besar (bola sepak atau bola voli), bola kecil (bola tenis), magnet<br />

batang, dan model gaya dengan anak panah.<br />

D. Eksperimen/Percobaan<br />

Macam-macam eksperimen atau percobaan yang dapat dilakukan siswa antara<br />

lain<br />

1. mengukur koefisien gesekan statis;<br />

2. mengukur koefisien gesekan kinetis;<br />

3. mengukur massa benda;<br />

4. mengukur berat benda;<br />

5. mengukur koefisien gesekan statis dengan bidang miring.<br />

Alat-Alat<br />

Macam-macam anak timbangan, neraca pegas, bidang miring, balok kayu,<br />

busur derajat, dan neraca lengan.<br />

Sarana Penunjang<br />

LKS (disusun dan dipersiapkan oleh guru).<br />

<strong>RPP</strong> Fenomena <strong>Fisika</strong> <strong>SMP</strong> 2


E. Tes Kemampuan Keterampilan<br />

Disediakan macam-macam alat: neraca pegas, macam-macam anak timbangan,<br />

neraca lengan, dan balok kayu.<br />

1. Ambil alat-alat yang diperlukan, kemudian tunjukkan cara mengetahui<br />

bahwa gesekan statis lebih besar dibandingkan gaya gesekan kinetis.<br />

2. Tunjukkan bahwa massa benda tidak berpengaruh pada gerak jatuh bebas.<br />

3. Tunjukkan cara menentukan koefisien gesekan kinetis.<br />

F. Tugas Portofolio<br />

Carilah informasi mengenai gaya dan hukum Newton di internet.<br />

G. Kunci Soal<br />

Latihan .<br />

Recalling<br />

2. Gaya dapat memengaruhi perubahan pada benda, yaitu kedudukan, kecepatan,<br />

energi, dan bentuk benda.<br />

3. Gaya digambarkan sebagai anak panah, panjang anak panah sebagai besar<br />

gaya, dan ujung anak panah sebagai arah gaya.<br />

F<br />

4. Gaya 10 N digambar sepanjang 5 cm ke atas, artinya setiap 1 cm menunjukkan<br />

gaya sebesar 2 N dan ke atas menunjukkan arah gaya ke atas.<br />

Hitungan<br />

6. 5 N diwakili garis sepanjang 1 cm.<br />

a. 5 N (ke kanan) + 15 N (ke kanan) = 20 N, digambarkan sepanjang 4<br />

cm ke kanan;<br />

b. 20 N (ke kanan) – 7,5 N (ke kiri) = 12,5 N, digambarkan sepanjang<br />

2,5 cm ke kanan;<br />

c. 5 N (ke kanan) – 10 N (ke kiri) + 15 N (ke kanan) = 10 N sepanjang<br />

2 cm ke kanan<br />

7. Misalnya 20 N ke kanan dan 15 N ke kiri, resultan = 20 N – 15 N = 5 N<br />

ke kanan.<br />

8. Kelompok A ke kiri = 25 N + 20 N = 45 N; kelompok B ke kanan = 10 N<br />

+ 15 N + 5 N = 30 N. Yang menang kelompok A karena F A > F B .<br />

Latihan .<br />

Pemahaman Istilah<br />

1. a. Gaya sentuh adalah gaya yang terjadi kontak secara langsung/bersentuhan,<br />

contoh gaya otot, gaya tekan, gaya pegas, gaya gesekan,<br />

gaya normal, dan gaya tarik.<br />

0 <strong>RPP</strong> Fenomena <strong>Fisika</strong> <strong>SMP</strong> 2


. Gaya tak sentuh adalah gaya yang terjadi tidak ada kontak secara<br />

langsung, contoh gaya listrik, gaya magnet, dan gaya gravitasi.<br />

c. Gaya gesekan adalah gaya yang timbul akibat gesekan antardua<br />

permukaan yang bersentuhan atau kontak secara langsung. Ada dua<br />

gaya gesekan, yaitu gaya gesekan statis dan gaya gesekan kinetis.<br />

Gaya gesekan arahnya selalu berlawanan dengan arah gerak.<br />

d. Gaya gravitasi adalah gaya tarik-menarik antara dua buah benda<br />

atau massa dengan jarak tertentu. Gaya gravitasi tidak hanya gaya<br />

gravitasi bumi saja, melainkan secara universal, termasuk gaya gravitasi<br />

antarbenda langit. Gaya gravitasi dikemukakan oleh Newton<br />

dengan hukum gravitasi umum.<br />

Recalling<br />

2. Gaya sentuh, contoh gaya otot, gaya pegas, gaya gesekan, gaya normal,<br />

dan gaya tarik.<br />

3. Gaya tak sentuh, misalnya;<br />

gaya listrik: dua benda atau lebih yang bermuatan akan saling tarik atau<br />

menolak;<br />

gaya magnet: gaya dari dua benda yang mempunyai kutub magnet akan<br />

tarik-menarik atau tolak-menolak atau satu mempunyai kutub magnet<br />

yang lain merupakan benda yang dapat ditarik oleh magnet.<br />

gaya gravitasi: gaya akibat tarikan gravitasi. Misalnya, gaya gravitasi<br />

bumi merupakan gaya tarik bumi dengan benda di atas bumi. Pada dasarnya,<br />

gravitasi timbul oleh dua benda bermassa dengan jarak tertentu.<br />

4. Gaya gesekan statis merupakan gaya gesekan antara dua permukaan<br />

benda dalam keadaan berhenti, meskipun benda masih diam saat ditarik<br />

maka yang bekerja adalah gaya gesekan statis. Gaya gesekan kinetis merupakan<br />

gaya gesekan dua permukaan benda dalam keadaan bergerak.<br />

Besar gaya gesekan statis lebih besar dibanding gaya gesekan kinetis.<br />

Catatan: gaya gesekan statis timbul mulai dari nol sampai gaya gesekan<br />

maksimum.<br />

5. Gaya gesekan tidak hanya merugikan bagi manusia tetapi juga ada<br />

manfaatnya. Kerugiannya: menghambat gerak benda dan menimbulkan<br />

panas. Pada mesin, gaya gesekan sangat merugikan sehingga diperlukan<br />

minyak pelumas untuk melicinkan. Dengan adanya gesekan akan<br />

mengauskan dua permukaan yang bersentuhan. Manfaat bagi manusia:<br />

mengendalikan pergerakan suatu benda, kita dapat berjalan tanpa tergelincir,<br />

menghaluskan benda dengan ampelas sehingga dapat halus, tanpa<br />

gesekan tidak mungkin menghaluskan suatu benda.<br />

<strong>RPP</strong> Fenomena <strong>Fisika</strong> <strong>SMP</strong> 2


6. Gaya gravitasi bulan lebih kecil dibanding gaya gravitasi bumi, karena<br />

massa bulan jauh lebih kecil dibanding massa bumi.<br />

F = Mm ____<br />

R2 Dari persamaan di atas terlihat bahwa massa kecil bukan berarti memiliki<br />

gaya gravitasi kecil, tetapi kalau ukurannya kecil dan massanya besar,<br />

gaya gravitasinya dapat lebih besar.<br />

Hitungan<br />

7. m = 10 kg; g = 9,8 m/s2 ; w = …?<br />

w = mg = (10)(9,8) = 98 N<br />

8. m = 100 g = 0,1 kg; g = 1,6 m/s bulan 2 ; g = 9,8 m/s bumi 2 ; w = …?<br />

Berat di bulan, w = mg = (0,1)(1,6) = 0,16 N<br />

Berat di bumi, w = mg = (0,1)(9,8) = 0,98 N<br />

9. w = 500.000 dyne = 5 × 105 dyne = 5 N; g = 10m/s2 ; m = …?<br />

w = mg<br />

5 = m(10) → m = 0,5 kg<br />

10. g = bulan 1 ___<br />

16 g ; m = 60 kg, m dan w di bulan = …?<br />

bumi<br />

Massa di bulan = massa di bumi = 60 kg<br />

Berat di bulan: w = mg = (60) 1 ___ (9,8) = 36,75 N<br />

16<br />

Latihan .<br />

Recalling<br />

1. Kelembaman adalah sifat ingin mempertahankan keadaan. Benda diam<br />

akan diam terus jika tidak ada gaya lain yang memengaruhinnya. Benda<br />

dalam keadaan bergerak akan tetap bergerak lurus beraturan jika ada gaya<br />

yang memengaruhinya. Contohnya, bulan akan bergerak selama hidup<br />

tanpa berhenti.<br />

2. Karena adanya sifat kelembaman, kita yang berada di dalam bus dalam<br />

keadaan berhenti, tiba-tiba bergerak maka kita akan terdorong ke belakang<br />

karena mempertahankan keadaan diamnya. Sebaliknya, bus dalam<br />

keadaan berjalan, tiba-tiba berhenti maka kita akan terdorong ke depan,<br />

karena mempertahankan keadaan bergeraknya.<br />

4. Jika a = 0 maka resultan gaya yang bekerja pada benda juga nol (ΣF = 0).<br />

Benda akan diam atau bergerak lurus beraturan.<br />

5. Gerak satu langkah kaki, orang mempunyai berat (gaya ke bawah) dan<br />

gaya normal pada kaki yang menapak pada bumi. Gaya berat = gaya<br />

normal. Pada saat salah satu terangkat ke atas pada kaki yang menapak<br />

akan ada gaya gesekan dan gaya ke depan. Dalam hal ini, besar gayanya<br />

sama sehingga kaki yang menapak = 0 dan kita tetap diam.<br />

6. Karena kaki mendapat gaya tolak dari dinding sehingga terasa sakit.<br />

<strong>RPP</strong> Fenomena <strong>Fisika</strong> <strong>SMP</strong> 2


Hitungan<br />

7. m = 50 kg; a = 2 m/s2 ; F = …?<br />

F = ma = (50)(2) = 100 N<br />

8. F = 250 N; a = 2 m/s2 ; m = …?<br />

F = ma<br />

m = F __<br />

a = 250 ____ = 125 kg<br />

2<br />

9. F = 300 N; massa gerobak, m = 20 kg; massa muatan, m = 80 kg; a = …?<br />

g m<br />

F = ma = (m + m )a<br />

g m<br />

a = F _______<br />

m + m g m<br />

= 300 _______ = 3 m/s2<br />

20 + 80<br />

10. F = 25 N; f = 2,5 N; m = 5 kg; a = …?<br />

F = ma<br />

F – f = ma<br />

25 – 2,5 = 5a → a = 4,5 m/s 2<br />

Ulangan Bab<br />

A. Pilihan<br />

1. b 6. b 11. b 16. d<br />

2. c 7. a 12. b 17. b<br />

3. b 8. c 13. c 18. c<br />

4. d 9. a 14. c 19. b<br />

5. a 10. b 15. c 20. d<br />

Uraian Jawaban Ulangan Bab<br />

No. . F = 5 N; a 1 = 8 m/s 2 ; a 2 = 24 m/s 2 ; a = …? jika m 1 + m 2<br />

F = m a<br />

5 = m 1 a 1<br />

5 = m 1 (8) → m 1 = 0,625 kg<br />

5 = m 2 a 2<br />

5 = m 2 (24) → m 2 = 0,208 kg<br />

5 = (m 1 + m 2 ) a<br />

5 = (0,625 + 0,208) a → a = 6 m/s 2<br />

Ralat no, 18, pada arah berat ditulis 4 N.<br />

B. Uraian<br />

Aplikasi<br />

8. F = 40 N<br />

a. Jika benda diangkat ke atas dengan kecepatan tetap, berarti<br />

percepatan benda = 0 maka gaya ke atas sama dengan gaya<br />

berat = 40 N.<br />

<strong>RPP</strong> Fenomena <strong>Fisika</strong> <strong>SMP</strong> 2


. Arah gaya ke atas 40 N merupakan gaya normal pada tangan<br />

dan gaya berat arahnya ke bawah.<br />

c. Gaya normal pada tangan.<br />

d. Gaya berat oleh benda (tas).<br />

9. Karena pada saat awal kayuhan bekerja gaya gesekan statis dan juga<br />

karena kelembaman orang yang ingin mempertahan keadaan diamnya.<br />

Setelah bergerak, gaya gesekannya merupakan gaya gesekan<br />

kinetik dan kelembamannya ingin terus bergerak.<br />

Hitungan<br />

10. m = 2 kg; g = 10 m/s2 N = w<br />

N = m g = (2) (10) = 20 N<br />

11. m = 4 kg; w = 3,6 N; g = …?<br />

w = mg<br />

g = w __<br />

m = 3,6 ___ = 0,9 m/s2<br />

4<br />

12. 4N<br />

7N<br />

θ<br />

4N<br />

R<br />

<strong>RPP</strong> Fenomena <strong>Fisika</strong> <strong>SMP</strong> 2<br />

F = 4 N; F = 4 N; F = 7 N<br />

U T S<br />

Hasil resultan adalah gaya ke selatan = 7 – 4 = 3 N.<br />

Jadi, resultan gaya antara arah ke selatan 3 N dengan<br />

ke arah timur = 4 N<br />

R = √ ______<br />

32 + 42 = 5 N<br />

Arah tan θ = 3 __ → θ = 36,9<br />

4 o antara timur dan selatan.<br />

13. F An = 300 N; F Am = 400 N; F Tn = 650 N<br />

F An + F Am = 300 + 400 = 700 N<br />

F An + F Am > F Tn<br />

Resultan: R = 700 – 650 = 50 N dengan arah ke Ani dan Amir.<br />

Analisis<br />

14. F 1 = 40 N; F 2 = 30 N<br />

a. Saling berlawanan arah: R = 40 – 30 = 10 N<br />

b. Satu arah: R = 40 + 30 = 70 N<br />

c. Saling tegak lurus R = √ ________<br />

40 2 + 30 2 = 50 N<br />

15. F = 0,5 N, 1 N, 2 N, … ; balok belum bergerak<br />

F ' = 5 N, mulai bergerak, F"= 4 N, balok berjalan


a. pada tarikan pertama F, belum bergerak sudah bekerja gaya gesekan<br />

sesuai dengan F = 0,5 N, 1 N, 2 N, …; karena gaya tarik sama<br />

dengan gaya gesekan (ΣF = 0).<br />

b. Gaya gesekan maksimum: F ' = 5 N<br />

c. Gaya gesekan kinetiknya: F" = 4 N<br />

16. m = 80 kg; g = 10 m/s 2 ; f = 320 N; a = …?<br />

w = m g = (80) (10) = 800 N<br />

F = m a<br />

w – f = m a<br />

800 – 320 = 80 a<br />

a = 6 m/s 2<br />

Pengayaan<br />

17. ρ = 800 kg/m3 ; g = 10 m/s2 ; V = 10 liter = 10 –2 m3 ; m = …?<br />

ρ = m __<br />

V<br />

m = ρ V = (800) (10 –2 ) = 8 kg<br />

18. m = 30 ton = 3 × 104 kg; a = 1,5 m/s2 ; m' = 50 ton = 5 × 104 kg; a' = …?<br />

F = m a = (3 × 104 ) (1,5) = 4,53 × 104 N<br />

F = m' a'<br />

a' = F __ = _________ 4,53 × 104<br />

= 0,9 m/s2<br />

m' 4 5 × 10<br />

19. Pada m, F = 5 N; a = 8m/s2 ; pada m', a' = 24 m/s2 ; a" = …? Jika m + m'<br />

F = ma<br />

m = F __<br />

a = 5 __ = 0,625 kg<br />

8<br />

m' = F __ =<br />

a' 5 ___ = 0,208 kg<br />

24<br />

a" = F ______<br />

m + m' = ____________ 5<br />

= 6 m/s2<br />

0,625 + 0,208<br />

20. m = 3 kg; m = 2 kg; g = 10 m/s A B 2 ; Jarak dari atas ke bawah = h (Ralat<br />

tambahan)<br />

F = m a<br />

w = (m + m ) a<br />

A B<br />

m g = (m + m ) a<br />

B A B<br />

2 (10) = (3 + 2) a → a = 4 m/s2 h = v t + 0 1 __ a t<br />

2 2<br />

10 = 0 + 1 __ (4) t<br />

2 2 → t = √ __<br />

vt 5 s<br />

= v + a t 0<br />

= 0 + 4 √ __<br />

5<br />

= 4 √ __<br />

mA mB 5 m/s (kecepatan saat menyentuh tanah)<br />

10 m<br />

<strong>RPP</strong> Fenomena <strong>Fisika</strong> <strong>SMP</strong> 2


21. m = 3.000 kg; v = 90 km/jam = 25 m/s; x = 100 m; F = …?<br />

0<br />

Berhenti v = 0. t<br />

v = v + a t<br />

t 0<br />

0 = 25 + a t<br />

a = –25 ____<br />

t<br />

x = v t + 0 1 __ at<br />

2 2<br />

100 = 25t + 1 __ at<br />

2 2<br />

100 = 25t + 1 __ (<br />

2 –25 ____<br />

t<br />

) t2<br />

100 = 25t – 12,5t<br />

100 = 12,5t<br />

t = 8 s<br />

a = –25 ____<br />

t<br />

= ____ –25<br />

= –3,125 m/s2<br />

8<br />

F = m a = (3.000) (–3,125) = 9.375 N<br />

<strong>RPP</strong> Fenomena <strong>Fisika</strong> <strong>SMP</strong> 2<br />

Bab Usaha dan Energi<br />

A. Materi<br />

1. Usaha<br />

2. Energi<br />

3. Energi Mekanik Benda<br />

4. Hubungan antara Usaha dan Energi<br />

5. Daya<br />

B. Metode<br />

- Informasi<br />

- Tanya jawab/diskusi<br />

- Demonstrasi<br />

C. Demonstrasi/Peragaan<br />

Macam-macam demonstrasi yang dapat dilakukan antara lain<br />

1. menunjukkan benda melakukan usaha;<br />

2. menarik balok di atas meja dengan menggunakan neraca pegas;<br />

3. menjatuhkan bola voli ke bawah;<br />

4. melempar bola vertikal ke atas;<br />

5. menunjukkan perubahan/konversi energi, antara lain<br />

- energi listrik menjadi energi gerak, energi panas, dan energi kalor;<br />

- energi gerak menjadi energi listrik (contoh motor listrik yang diputar);<br />

- energi potensial gravitasi menjadi energi kinetik (menjatuhkan bola<br />

voli);


- energi kinetik menjadi energi potensial gravitasi (bola dilempar<br />

vertikal ke atas);<br />

- energi kinetik menjadi energi mekanik (bola dilempar vertikal ke atas)<br />

- energi potensial pegas (pegas diregangkan).<br />

Alat-Alat<br />

Neraca pegas, bola voli/sepak, heater, dan sumber listrik.<br />

D. Eksperimen/Percobaan<br />

E. Tes Kemampuan Keterampilan<br />

F. Tugas Portofolio<br />

Cari macam-macam bentuk energi dan perubahannya, termasuk alat yang<br />

dapat mengubah bentuk energi satu ke bentuk energi yang lain dari internet.<br />

G. Kunci Soal<br />

Latihan .<br />

Recalling<br />

1. Energi potensial (E p ) adalah energi karena kedudukannya/posisinya.<br />

Energi kinetik (E k ) adalah energi karena kecepatan (energi gerak). Energi<br />

mekanik (E M ) adalah jumlah energi potensial dan energi kinetik.<br />

2. Yang memengaruhi besar energi potensial, khususnya energi potensial<br />

gravitasi bumi adalah ketinggian, massa, dan percepatan gravitasi bumi.<br />

3. Yang memengaruhi energi kinetik adalah massa dan kecepatannya.<br />

4. Energi mekanik berkaitan dengan energi kinetik, karena energi mekanik<br />

merupakan gabungan energi kinetik dan energi potensial gravitasi.<br />

5. Energi mekanik sama dengan energi kinetik saat energi potensial gravitasi<br />

nol atau saat sebuah benda ditembakkan vertikal ke atas. Energi mekanik<br />

sama dengan energi potensial gravitasi saat kecepatan benda sama<br />

dengan nol atau saat benda mencapai titik tertinggi pada gerak vertikal<br />

ke atas.<br />

Hitungan<br />

6. m = 5 kg; h = 10 m;<br />

Energi yang dimiliki benda, selama benda masih diam pada ketinggian<br />

tersebut hanya mempunyai energi potensial gravitasi bumi.<br />

E = m g h = (5)(10)(10) = 500 joule.<br />

p<br />

7. m = 500 g = 0,5 kg; h = 15 m; v = 0; h' = 5 m; v = …? E = …?<br />

0 k<br />

E + E = E ' + E '<br />

p k p k<br />

mgh + 1 __ mv<br />

2 2 = mgh' + 1 __ mv'<br />

2 2<br />

<strong>RPP</strong> Fenomena <strong>Fisika</strong> <strong>SMP</strong> 2


(0,5)(10)(15) + 0 = (0,5)(10)(5) + 1 __ (0,5) v'<br />

2 2<br />

75 + 0 = 25 + 0,25 v'2 v' = 10 √ __<br />

2 m/s<br />

8. m = 300 g = 0,3 kg; v = 10 m/s; h maksimum: h' = …?<br />

m<br />

mgh + 1 __ mv<br />

2 2 = mgh' + 1 __ mv'<br />

2 2<br />

0 + 1 __ (0,3)(10)<br />

2 2 = (0,3)(10) hm 30 = 3 hm h = 10 m<br />

m<br />

Latihan .<br />

Recalling<br />

1. Usaha sama dengan perubahan energi kinetik, W = E – E .<br />

k2 k1<br />

2. Usaha sama dengan perubahan energi potensial W = E – E .<br />

p1 p2<br />

3. Usaha juga berhubungan dengan energi listrik, maksudnya usaha mekanik<br />

dapat diubah menjadi energi listrik.<br />

Hitungan<br />

4. m = 100 kg; F = 25 N; x = 5 m; f = 5 N; W = …?<br />

W = ∑Fx<br />

W = (F – f)x<br />

= (25 – 5) 5 = 100 J<br />

5. m = 1.500 kg; v = 72 km/jam = 20 m/s; v = 90 km/jam = 25 m/s; W = …?<br />

1 2<br />

W = E – E k2 k1<br />

= 1 __ m v<br />

2 2<br />

2 – 1 __ m v<br />

2 1<br />

2<br />

= 1 __ (1.500)(25)<br />

2 2 – 1 __ (1.500)(20)<br />

2 2<br />

= 4.687.500 – 3.000.000<br />

= 1.687.500 J = 1.687,5 kJ<br />

Latihan .<br />

Recalling<br />

1. Daya adalah besar usaha yang dilakukan setiap sekon.<br />

2. Daya dipengaruhi oleh massa dan kecepatan.<br />

3. Hubungan daya dan waktu P = W __<br />

t .<br />

4. Bohlam berdaya besar, energi yang dipancarkan setiap sekon lebih besar<br />

sehingga nyala bohlam lebih terang.<br />

<strong>RPP</strong> Fenomena <strong>Fisika</strong> <strong>SMP</strong> 2


5. m = 80 kg; x = 400 m; t = 50 s; P = …?<br />

P = W __<br />

t<br />

= ___ Fx 0(400)<br />

t<br />

= ______ = 0, daya P = 0, karena tidak ada gaya yang bekerja<br />

50<br />

searah dengan arah gerak.<br />

6. P = 300 watt; t = 30 menit = 1.800 s; W = …?<br />

W = P t = (300)(1.800) = 5,4 × 105 J = 540 kJ<br />

Studi Kasus<br />

7. P = 100 watt; t = 1 menit; V = 10 liter; V = 150 liter; t = …?<br />

1 2<br />

Waktu yang diperlukan untuk mengisi penuh drum adalah<br />

t' = V __ 2<br />

=<br />

V1 150 ____ = 15 menit<br />

10<br />

Besar energi listrik untuk mengisi penuh drum adalah<br />

W = P t'<br />

= (100) (15) (60)<br />

= 9 × 104 J = 90 kJ.<br />

Uji Pemahaman Konsep<br />

1. Usaha dalam fisika merupakan hasil perkalian gaya dan perpindahan<br />

yang searah dengan arah perpindahan. Pengertian usaha dalam kehidupan<br />

sehari-hari tidak dapat diukur besarnya, contoh usaha keras, usaha<br />

mencapai cita-cita, dan usaha agar dapat melompat sungai.<br />

2. f = 10 N; W = …?, jika<br />

a. gaya dorong F = 8 N, → W = F x = 0, karena dengan gaya dorong 8 N<br />

benda belum bergerak atau belum bergeser sehingga usahanya nol.<br />

b. gaya dorong F = 18 N dan x = 25 cm = 0,25 m, besar usaha<br />

W = F x = (18 – 10) (0,25) = 2 J<br />

3. Sebenarnya materi ini belum sampai, karena menggunakan integral (ini<br />

tidak perlu diuraikan/disajikan di depan kelas)<br />

F = m dv ___<br />

dt<br />

F = m dv ___<br />

dt ds __<br />

ds<br />

F = m dv ___<br />

ds ds __ = m ___ dv<br />

dt ds v<br />

F ds = mv dv<br />

∫F ds = ∫mv dv<br />

W = 1 __ m v<br />

2 2<br />

2 – 1 __ m v<br />

2 1<br />

2 (usaha sama dengan perubahan energi kinetik).<br />

4. Energi dalam pengertian sains fisika adalah kemampuan untuk melakukan<br />

usaha. Dengan demikian, dengan adanya energi suatu benda dapat<br />

bergeser atau bergerak dengan kecepatan tertentu.<br />

<strong>RPP</strong> Fenomena <strong>Fisika</strong> <strong>SMP</strong> 2


5. Hukum kekekalan energi adalah jumlah energi kinetik dan energi potensial<br />

gravitasi yang selalu tetap. Hal ini mempunyai makna bahwa jika<br />

sebuah benda jika ditembakkan vertikal ke atas, energi kinetik berkurang<br />

tetapi energi potensialnya bertambah. Begitu pula sebaliknya, jika benda<br />

bergerak ke bawah, energi potensial berkurang dan energi kinetiknya<br />

juga bertambah. Namun, jumlah energi potensial gravitasi dan energi<br />

kinetik adalah tetap. E + E = E + E k1 p1 k2 p2<br />

6. Konversi energi adalah mengubah bentuk energi satu ke bentuk energi<br />

yang lain. Misalnya<br />

- energi potensial diubah menjadi energi kinetik<br />

- energi listrik diubah menjadi energi mekanik, energi kimia, energi<br />

panas, dan lain-lain.<br />

Energi yang paling mudah atau fleksibel diubah menjadi energi yang lain<br />

adalah energi listrik arus bolak-balik.<br />

7. m = 600 g = 0,6 kg; g = 10 m/s2 ; v = 10 m/s<br />

1<br />

a. Energi kinetik terbesar bola adalah energi kinetik awal<br />

E = K 1 __ m v<br />

2 1<br />

2<br />

= 1 __ (0,6)(10)<br />

2 2 = 30 J<br />

b. Energi mekanik bola di sembarang tempat sama dengan energi kinetik<br />

awal bola<br />

E = 30 J<br />

m<br />

c. Tinggi maksimum bola berarti pada titik tertinggi energi kinetiknya<br />

= 0<br />

E k1 = 0 + E p2<br />

30 = mgh m<br />

30 = (0,6)(10)h m → h m = 5 m<br />

d. Tinggi bola saat v = 4 m/s<br />

2<br />

E + 0 = E + E k1 k2 p2<br />

30 = 1 __ m v<br />

2 2<br />

2 + mgh2 30 = 1 __<br />

2 (0,6)(4) 2 – (0,6)(10)h 2<br />

30 = 4,8 + 6h 2 → h 2 = 4,2 m<br />

8. m = 2 kg; g = 10 m/s 2 ; f = 2 N; F 1 = 20 N; F 2 = –8 N; x = 3 m; P = …?<br />

ΣF = m a<br />

F 1 + F 2 – f = m a<br />

(20) + (–8) – (2) = (2) a → a = 5 m/s 2<br />

0 <strong>RPP</strong> Fenomena <strong>Fisika</strong> <strong>SMP</strong> 2


x = v t + 0 1 __ a t<br />

2 2<br />

3 = 0 + 1 __<br />

(5) t<br />

2 2 → t = 1,1 s<br />

W = F x<br />

= (F – F – f) (x)<br />

1 2<br />

= (20 – 8 – 2) (3)<br />

= 30 J<br />

P = W __<br />

t<br />

= 30/1,1 = 27,27 watt<br />

Ulangan Bab<br />

A. Pilihan<br />

1. c 6. c 11. a 16. d 21. a 26. -<br />

2. a 7. a 12. d 17. b 22. c 27. c<br />

3. c 8. c 13. d 18. a 23. d 28. a<br />

4. a 9. a 14. a 19. a 24. c 29. a<br />

5. - 10. c 15. d 20. b 25. c 30. d<br />

Ralat<br />

No. 5. kalau anak berlari dengan kelajuan tetap maka resultan gaya =<br />

0 sehingga usaha = 0 (kalau bekerja gaya tetap maka gerak anak akan<br />

dipercepat, karena ada percepatan).<br />

B. Uraian<br />

2. Usaha penumpang = 0, karena usaha searah dengan perpindahan = 0.<br />

3. Besar kecilnya usaha bergantung pada gaya dan perpindahan.<br />

4. Mempunyai energi ketika benda bergerak, sedangkan benda mempunyai<br />

energi potensial ketika benda berada pada ketinggian tertentu.<br />

5. Saat tidur secara mekanik mengeluarkan energi, yaitu gerak organ-organ<br />

tubuh. Misalnya, gerak jantung, darah, paru-paru, dan lain-lain.<br />

6. Sumber energi yang dapat diperbaharui<br />

- energi matahari (energi surya)<br />

- energi listrik dari tenaga air, tenaga angin, tenaga ombak<br />

Sumber energi yang tidak dapat diperbaharui<br />

- energi minyak bumi<br />

- energi nuklir<br />

- energi listrik dari minyak bumi<br />

7. Besar kecilnya daya dipengaruhi oleh satuan. Misalnya satuan watt<br />

berbeda dengan satuan mW.<br />

<strong>RPP</strong> Fenomena <strong>Fisika</strong> <strong>SMP</strong> 2


Hitungan<br />

8. m = 8 kg; a = 4 m/s2 ; s = 5 m; W = …?<br />

W = F s = (m a) s = (8)(4)(5) = 160 J<br />

9. F = 100 N; F = 80 N; s = 2 m; f = 5 N; W = …?<br />

1 2<br />

W = ΣF s<br />

= (F + F – f) s<br />

1 2<br />

= (100 + 80 – 5) (2) = 350 J<br />

10. m = 2 kg; h = 7 m; g = 10 m/s2 ; E = …? p<br />

E = mgh<br />

p<br />

= (2) (10) (7) = 140 J<br />

11. E = 8 J; E = …? Jika h dijadikan p p 1 __ -nya.<br />

2<br />

E = m g h<br />

p<br />

h dijadikan 1 __ -nya maka E -nya juga menjadi<br />

2 p 1 __ -nya = 4 J<br />

2<br />

12. m = 50 kg; h = 10 m; g = 10 m/s2 ; E = …? p<br />

E = m g h<br />

p<br />

= (50) (10) (10) = 5.000 J = 5 kJ<br />

Aplikasi<br />

13. h = 2.500 m; g =10 m/s2 ; m = 50 kg; E = …? p<br />

E = m g h<br />

p<br />

= (50) (10) (2.500) = 12,5 × 104 J<br />

14. g = 10 m/s2 ; m = 5.000 kg; h = 1.500 m<br />

E = m g h<br />

p<br />

= (5.000) (10) (1.500) = 7,5 × 107 J<br />

15. h = 6 m; m = 35 kg; t = 5 s; P = …?<br />

P = W __ mgh<br />

t<br />

= ____ (35)(10)(6)<br />

t<br />

= __________ = _______ 21 × 102<br />

5 5 = 4,2 × 102 watt<br />

16. m = 250 kg; h = 1 m; t = 2 s; W = …? dan P =…?<br />

a. W = DE = mgh = (250)(10)(1) = 2.500 J<br />

P<br />

b. P = W __<br />

t<br />

= _____ 2.500<br />

= 1.250 watt<br />

2<br />

Pengayaan<br />

17. E = 500 J; m = 0,5 kg; v = …?<br />

k<br />

E = K 1 __ mv<br />

2 2<br />

500 = 1 __ (0,5)v<br />

2 2<br />

v = √ _____<br />

2.000 = 20 √ __<br />

5 m/s<br />

<strong>RPP</strong> Fenomena <strong>Fisika</strong> <strong>SMP</strong> 2


18. m = 500 g = 0,5 kg; v 1 = 3 m/s; v 2 = 4 m/s; W = …?<br />

W = E K2 – E K1<br />

= 1 __ m v<br />

2 2<br />

2 – 1 __ m v<br />

2 1<br />

2<br />

= 1 __ (0,5)(4)<br />

2 2 – 1 __ (0,5)(3)<br />

2 2<br />

= 4 – 2,25 = 1,75 J<br />

Analisis<br />

19. Dari A sampai B, kecepatan menjadi vB v = v + a t<br />

t 0<br />

v = 0 + a t → a = B v __ B<br />

t<br />

d = v t – A 1 __ a t<br />

2 2<br />

d = 0 + ( v __ B<br />

t )t2<br />

Dari B ke C<br />

d = v t' + B 1 __ (<br />

2 v __ B<br />

t )t'2<br />

d = d __<br />

t<br />

t' + __ 1<br />

(<br />

2 d __ )t'2 2 t<br />

1 = t' __<br />

t<br />

+ __ 1<br />

2 t'2 __<br />

t2 1 = 2t ___ t' + ___ 1<br />

t'2<br />

2 2 2t 2t<br />

2t2 = 2tt' + t'2 t ' =<br />

–2t + √_______ 4t<br />

12 2 + 8t2 _____________<br />

2<br />

→ d = v t → v = B B d __<br />

t<br />

–2 + 3,46t<br />

= _________ → t' = 0,73t<br />

2<br />

Kecepatan di titik C adalah<br />

v = v + at' → v = v + ( t B t B v __ B<br />

t )t'<br />

v = v + ( t B v __ B<br />

t )(0,73t) → vt = vB + 0,73vB = 1,73 vB Kecepatan di titik C adalah v = 1,73v .<br />

t B<br />

20. m = 80 kg; h = 400 m; d = 1 m; v = 30 m/s<br />

a. Usaha yang dilakukan salju untuk menghentikan kotak<br />

W = E – E K2 K1<br />

= 0 – 1 __ mv<br />

2 2 = – 1 __ (80)(30)<br />

2 2 = 36.000 J<br />

W = –36 kJ (tanda minus (–) menunjukkan usaha menahan kotak)<br />

<strong>RPP</strong> Fenomena <strong>Fisika</strong> <strong>SMP</strong> 2


. Gaya rata-rata<br />

W = Fd<br />

F = W __ =<br />

d 36.000 ______ = 36.000 N<br />

1<br />

c. W = mgh = (80)(10)(400) = 320.000<br />

Usaha pada gesekan udara<br />

W' = 320.000 – 36.000 = 284.000 J<br />

Remedial<br />

I. Isian<br />

1. usaha<br />

2. gaya dan perpindahan<br />

3. potensial<br />

4. bergerak<br />

5. cahaya dan kalor<br />

II. Uraian<br />

1. Usaha dalam pengertian dalam kehidupan sehari-hari dengan pengertian<br />

fisika jauh berbeda. Pengertian dalam fisika, usaha merupakan<br />

perkalian gaya dan perpindahan. Pengertian dalam kehidupan seharihari,<br />

usaha merupakan kemauan yang kuat dan tidak dapat diukur.<br />

2. W = F s = (10) (5) = 50 J<br />

3. Energi mekanik merupakan energi yang timbul karena gerakan dan<br />

kedudukannya.<br />

4. m = 0,5 kg; v = 15 m/s; g = 10 m/s 0 2<br />

E = k1 1 __ mv<br />

2 2 = 1 __ (0,5)(15)<br />

2 2 = 56,25 J<br />

Energi mekanik di titik tertinggi sama dengan energi potensial dan juga<br />

sama dengan energi kinetik saat dilempar ke atas adalah 56,25 J.<br />

A. Materi<br />

1. Tuas<br />

2. Katrol<br />

3. Bidang Miring<br />

4. Roda Gigi<br />

5. Penerapan Pesawat Sederhana<br />

<strong>RPP</strong> Fenomena <strong>Fisika</strong> <strong>SMP</strong> 2<br />

Bab Pesawat Sederhana<br />

B. Metode<br />

- Informasi - Demonstrasi<br />

- Tanya jawab/diskusi - Eksperimen


C. Demonstrasi/Peragaan<br />

Macam-macam demonstrasi yang dapat dilakukan guru/siswa antara lain<br />

1. menunjukkan cara kerja pengungkit;<br />

2. menunjukkan hubungan panjang lengan dan berat beban;<br />

3. menunjukkan macam-macam tuas dan cara kerjanya serta besar keuntungan<br />

mekanik;<br />

4. menunjukkan cara kerja katrol tunggal, katrol ganda, dan rangkaian katrol<br />

serta keuntungan mekanisnya;<br />

5. menunjukkan cara kerja bidang miring untuk memindahkan benda dari<br />

bawah ke atas.<br />

Alat-Alat<br />

Batu, pengungkit, neraca pegas, katrol tunggal, katrol ganda, rangkaian katrol,<br />

beban/anak timbangan, bidang miring, dan busur derajat.<br />

D. Eksperimen/Percobaan<br />

Macam-macam eksperimen atau percobaan yang dapat dilakukan antara lain<br />

1. menentukan hubungan lengan dan berat beban;<br />

2. menentukan hubungan lengan dari penumpu dan berat beban (alat: batang<br />

kayu panjang, neraca pegas, mistar, beban, dan penumpu).<br />

Alat-Alat<br />

Alat keseimbangan, beban, neraca pegas, dan mistar.<br />

Sarana Penunjang<br />

LKS (disusun dan dipersiapkan oleh guru)<br />

E. Tes Kemampuan Keterampilan<br />

Disediakan alat-alat: alat keseimbangan, beban, neraca pegas, neraca lengan,<br />

dan mistar.<br />

1. Tunjukkan hubungan panjang lengan dan berat beban pada keseimbangan.<br />

2. Tunjukkan cara kerja pengungkit dan keuntungan mekanis dari macammacam<br />

pengungkit dengan posisi penumpu yang berbeda.<br />

3. Tunjukkan bahwa mengangkat beban dengan menggunakan katrol ganda<br />

atau multikatrol akan lebih ringan.<br />

F. Tugas Portofolio<br />

Cari informasi tentang macam-macam pesawat sederhana dan pemakaiannya<br />

dari internet.<br />

G. Kunci Soal<br />

Latihan .<br />

Recalling<br />

1. Pesawat adalah alat atau perkakas untuk memudahkan atau membantu<br />

mempermudah suatu pekerjaan/usaha.<br />

<strong>RPP</strong> Fenomena <strong>Fisika</strong> <strong>SMP</strong> 2


2. Mesin, keluaran usaha hampir sama dengan usaha masukan.<br />

3. Tuas merupakan pesawat yang paling sederhana berdasarkan pada lengan<br />

dan titik tumpu.<br />

5.<br />

W<br />

2m<br />

1m<br />

<strong>RPP</strong> Fenomena <strong>Fisika</strong> <strong>SMP</strong> 2<br />

F (1) = w (2)<br />

F (1) = (25 × 10)(2)<br />

F = 500 N<br />

Soal Tantangan<br />

1. a. F (2 + 8) = 20 (2)<br />

b.<br />

10 F = 40 → F = 4 N<br />

Keuntungan mekanis KM = w __ =<br />

F 20<br />

2. a.<br />

___<br />

4<br />

F (10) = w (3)<br />

F = 0,3 w<br />

b. KM = w __ =<br />

F w _____ = 3,33<br />

0,3w<br />

c. Digeser ke kanan 2 cm<br />

F (8) = w (5)<br />

F = 0,625 w<br />

KM = w __ =<br />

F w _______ = 1,6<br />

0,625w<br />

3. a. F (5) = w (25)<br />

F = 5 w<br />

b. KM = w __ =<br />

F w ___ = 0,2<br />

5w<br />

c. F (10) = w (25) → F = 0,4 w<br />

KM = w __ =<br />

F w _____ = 2,5<br />

0,4w<br />

4. a. F (2) = 30 (1) + 20 (2)<br />

2 F = 30 + 40<br />

F = 35 N<br />

b. F (1) = 30 (1) + 20 (2)<br />

F = 70 N<br />

F<br />

Latihan .<br />

Recalling<br />

1. Bidang miring adalah alat atau pesawat berupa bidang miring untuk mempermudah/meringankan<br />

dalam pemindahan barang dari bawah ke atas.<br />

= 5


2. Karena gaya yang harus dilawan atau<br />

didorong lebih kecil. Jika tanpa bidang<br />

w sin α<br />

gaya yang dilawan sebesar w maka<br />

dengan bidang miring yang memiliki<br />

kemiringan α, besar gaya yang dilawan<br />

α<br />

w<br />

sebesar w sin α. Makin besar sudut α,<br />

akan makin besar gaya dorongnya.<br />

3. Makin besar sudut kemiringan bidang miring, akan makin besar usaha<br />

yang diperlukan.<br />

4. - bidang yang digunakan untuk menaikkan beban/kotak ke atas truk;<br />

- bidang miring untuk naik pada rumah bertingkat;<br />

- bidang miring untuk naik pada rumah bertingkat berbentuk spiral.<br />

5. Gaya minimum yang diperlukan adalah<br />

F = mg sin α<br />

= (20)(10)( 2 __ )<br />

5<br />

= 80 N<br />

Uji Pemahaman Konsep<br />

4. Karena sudut kemiringan ulirannya lebih kecil.<br />

5. a. m g(3) + m g(1,5) = m g(L)<br />

1 2 3<br />

1 (3) + 2 (1,5) = 5 (L)<br />

3 + 3 = 5 L<br />

L = 6 __ = 1,2<br />

5<br />

Jadi, posisi m di atas titik 5 lebih 0,2.<br />

3<br />

b. m g(3) + m g(1,5) = m g(L)<br />

1 2 3<br />

1 (3) + 2 (1,5) = 2,5 (L)<br />

3 + 3 = 2,5 L<br />

L = 2,4<br />

Jadi, letak m pada posisi titik 6 lebih 0,4.<br />

3<br />

6. a. F (4) = m g (1)<br />

F (4) = 1 (10) (1) = 10<br />

F = 2,5 N<br />

b. F (3) = (1)(10) (3) + (2)(10) (2)<br />

3 F = 30 + 40<br />

F = 23,3 N<br />

7. a. F (2) = (2)(10)(4)<br />

2 F = 80<br />

F = 40 N<br />

<strong>RPP</strong> Fenomena <strong>Fisika</strong> <strong>SMP</strong> 2


. F (2) = (2)(10) (4) + (1)(10) (4)<br />

2 F = 80 + 40<br />

F = 60 N<br />

8. Karena dengan menggunakan bidang miring daya dorong yang diperlukan<br />

lebih kecil.<br />

9. a. Gaya tarik sama dengan berat benda: F = w = m g = (5) (10) = 50 N.<br />

b. Gaya tarik/gaya pada neraca pegas F = 0,5 m g = 0,5 (5)(10) = 25 N.<br />

10. F l 2 = w l 1<br />

F (150) = 700 (50)<br />

F = 233,3 N<br />

Ulangan Bab<br />

A. Pilihan<br />

1. a 6. b 11. b<br />

2. c 7. d 12. c<br />

3. d 8. b 13. b<br />

4. d 9. d 14. b<br />

5. b 10. d 15. c<br />

B. Uraian<br />

Pemahaman Konsep<br />

3. Karena kuasa yang diperlukan lebih kecil dengan lengan panjang.<br />

5. Perbandingan gir depan dan gir belakang diperbesar akan makin berat<br />

kayuhannya. Berarti jumlah gir depan makin banyak.<br />

Hitungan<br />

6. w = 1.500 N<br />

Dengan katrol tetap, gaya angkatnya sama beratnya = 1.500 N. Dengan<br />

katrol bergerak, gaya angkatnya adalah = w __ =<br />

2 1.500 _____ = 750 N.<br />

2<br />

7. F = 3 (200) = 600 N<br />

8. m (120) = (3) (30)<br />

120 m = 90 → m = 0,75 kg<br />

Keuntungan mekanis KM = 3 ____ = 4.<br />

0,75<br />

9. w = 1.500 N; h = 2 m; x = 8 m<br />

a. W = w ( 2 __ ) 8 = (1.500)(0,25)(8) = 3.000 J<br />

8<br />

b. Gaya untuk mendorong benda F = w ( 2 __ ) = (1.500)(<br />

8 1 __ ) = 375 N<br />

4<br />

c. Keuntungan mekanis KM = w __ =<br />

F 1.500 _____ = 4.<br />

375<br />

<strong>RPP</strong> Fenomena <strong>Fisika</strong> <strong>SMP</strong> 2


10. F (2) = 20 (1) + 10 (2)<br />

F (2) = 40<br />

F = 20 N<br />

11. a. Kuasa: F (3) = 10(10)(1) → F = 33,3 N<br />

b. KM = w __ =<br />

F 30 ____ = 0,9<br />

33,3<br />

Aplikasi<br />

12. F L = F L 1 1<br />

2 2<br />

(400)(L ) = (250) (2)<br />

1<br />

L = 1,25 m<br />

1<br />

13. a. F = 1 __ (200)(10) = 1.000 N<br />

2<br />

b. M = w __ = _________ (200 × 10)<br />

= 2<br />

F 1.000<br />

c. Perpindahan titik kuasa 5 __ = 2,5 m<br />

2<br />

Pengayaan<br />

14. W = w ( 1 __ ) (2) = m g (1) = (4)(10) = 40 J<br />

2<br />

15. a. F (4) = 2 (10) (2)<br />

F = 10 N<br />

b. F (4) = 2(10) (3) + 5 (10) (2)<br />

4 F = 60 + 100<br />

F = 40 N<br />

Ulangan Umum<br />

A. Pilihan<br />

1. a 6. a 11. c 16. b 21. a 26. b 31. c 36. d 41. c<br />

2. b 7. b 12. b 17. d 22. a 27. a 32. c 37. c 42. c<br />

3. a 8. – 13. a 18. a 23. b 28. a 33. b 38. d 43. c<br />

4. a 9. d 14. b 19. a 24. d 29. d 34. c 39. a 44. c<br />

5. c<br />

Ralat<br />

10. c 15. b 20. d 25. d 30. a 35. c 40. c 45. a<br />

No : massa A: diganti 600 g dan B = 400 g<br />

w = m g = 0,4 (10)<br />

B B<br />

= 4 N<br />

∑F = ma<br />

w – f = (m + m ) a<br />

A B<br />

4 – 2 = (0,6 + 0,4) a<br />

a = 2 m/s2 <strong>RPP</strong> Fenomena <strong>Fisika</strong> <strong>SMP</strong> 2


No : Ralat jawaban<br />

m<br />

R<br />

= 100 kg; F = 60 N; F = 80 N<br />

1 2<br />

= √ ______<br />

F 1<br />

2 + F 2<br />

2<br />

= √ ________<br />

602 + 802 = 100 N<br />

∑F = ma → R = 100a<br />

100 = 100 a → a = 1 m/s 2<br />

B. Uraian<br />

1. Kedua permukaan diperhalus; diberi pelumas.<br />

2. v = 3 m/s; F = 5 N; m = 2 kg<br />

F = ma<br />

–5 = 2a → a = –2,5 m/s 2<br />

v t = 0 saat benda berhenti<br />

v t = v 0 + at<br />

0 = 3 + (–2,5)t → t = 1,2 s<br />

3. m = 10 kg; t = 2 s; v t = 8 m/s; x = 10 m; W = …?<br />

v t = v 0 + at<br />

8 = 0 + a(2)<br />

a = 4 m/s 2<br />

F = ma = (10)(4) = 40 N<br />

W = Fx = (40)(10) = 400 J<br />

4. A = 0,25 m2 ; F = 10 N; P = …?<br />

P = F __ =<br />

A 10 ____ = 40 N/m2<br />

0,25<br />

5. V = 80 cm 3 = 8 × 10 –5 m 3 ; ρ = 0,8 g/cm 3 = 800 kg/m 3 ; F a = …?<br />

F a = ρgV<br />

= (800)(10)(8 × 10 –5 ) = 0,64 N<br />

6. m = 0,5 kg; h m = 10 m; g = 10 m/s 2<br />

a. E pm = …?; b. E k = …? saat h = 2 m<br />

Jawab<br />

a. E pm = mgh<br />

= (0,5)(10)(10) = 50 J<br />

b. E pm = E p2 + E k2<br />

50 = mgh + E k2<br />

50 = (0,5)(10)(2) + E k2<br />

E k2 = 50 – 10 = 40 J<br />

7. m = 0,5 kg; h = 5 m; g = 10 m/s 2<br />

W = E p = mgh = (0,5)(10)(5) = 25 J<br />

0 <strong>RPP</strong> Fenomena <strong>Fisika</strong> <strong>SMP</strong> 2<br />

60 N<br />

R = 100 N<br />

80 N


8. w = 2.400 N; L 1 = 0,50; L = 2 m<br />

L 2 = L – L 1 = 2 – 0,5 = 1,5 m<br />

FL 2 = w L 1<br />

F (1,5) = 2.400 (0,5)<br />

F = 800 N<br />

A. Materi<br />

1. Tekanan pada Benda Padat<br />

2. Tekanan pada Zat Cair<br />

3. Tekanan pada Gas<br />

B. Metode<br />

- Informasi<br />

- Tanya jawab/diskusi<br />

- Demonstrasi<br />

- Eksperimen<br />

Bab Tekanan<br />

C. Demonstrasi/Peragaan<br />

Macam-macam demonstrasi yang dapat dilakukan antara lain<br />

1. menunjukkan hubungan tekanan dan gaya/berat dengan luas permukaan;<br />

2. menunjukkan hukum Pascal;<br />

3. menunjukkan tekanan zat cair berdasarkan kedalaman zat cair;<br />

4. menunjukkan besar tekanan pada manometer;<br />

5. menunjukkan besar gaya ke atas Archimedes;<br />

6. menunjukkan hukum Archimedes, yaitu gaya tekan ke atas sama dengan<br />

berat zat cair yang dipindahkan;<br />

7. menunjukkan benda terapung, melayang, dan tenggelam;<br />

8. menunjukkan bahwa hukum Archimedes tidak hanya berlaku pada zat<br />

cair, melainkan juga berlaku pada gas;<br />

9. menunjukkan bahwa udara mempunyai tekanan;<br />

10. menunjukkan pengukuran tekanan udara dengan barometer;<br />

11. menunjukkan hubungan antara volume dan tekanan pada ruangan tertutup;<br />

12. menunjukkan prinsip bejana berhubungan;<br />

13. menunjukkan prinsip dongkrak hidrolik.<br />

Alat-Alat<br />

Manometer, gelas ukur, neraca lengan, neraca pegas, air, macam-macam benda<br />

padat, pipa U, minyak, alat Boyle, dan bejana berhubungan.<br />

<strong>RPP</strong> Fenomena <strong>Fisika</strong> <strong>SMP</strong> 2


D. Eksperimen/Percobaan<br />

Macam-macam eksperimen atau percobaan yang dapat dilakukan antara lain<br />

1. menentukan massa jenis cairan dengan pipa U;<br />

2. menentukan massa jenis macam-macam cairan dengan pipa Y;<br />

3. menentukan besar gaya ke atas Archimedes dengan neraca pegas;<br />

4. menentukan besar gaya ke atas dengan neraca lengan;<br />

5. menentukan massa jenis benda padat dengan neraca lengan.<br />

Alat-Alat<br />

Pipa U, pipa Y, neraca pegas, gelas beker, macam-macam zat padat, air, alkohol,<br />

dan minyak.<br />

Sarana Penunjang<br />

LKS (disusun dan dipersiapkan oleh guru)<br />

E. Tes Kemampuan Keterampilan<br />

Di atas meja disediakan alat-alat percobaan.<br />

1. Ambil peralatan yang diperlukan, kemudian tunjukkan cara menentukan<br />

massa jenis zat cair dengan menggunakan pipa U.<br />

2. Ambil peralatan yang diperlukan, kemudian tunjukkan cara menentukan<br />

massa jenis zat cair dengan menggunakan pipa Y atau alat Harlt.<br />

3. Ambil peralatan yang diperlukan, kemudian tunjukkan adanya hukum<br />

Archimedes.<br />

4. Ambil peralatan yang diperlukan, kemudian tunjukkan cara mengukur<br />

tekanan gas dalam suatu ruangan tertutup.<br />

F. Tugas Portofolio<br />

Cari informasi tentang alat-alat yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari yang<br />

berkaitan dengan tekanan baik di udara maupun di dalam air dari internet.<br />

G. Kunci Soal<br />

Latihan .<br />

Recalling<br />

1. Tekanan adalah besarnya gaya yang dialami permukaan seluas satu satuan<br />

luas.<br />

2. Benda lancip luas permukaannya kecil sehingga dengan gaya yang sama,<br />

tekanannya besar. Untuk benda tumpul luas permukaannya lebih lebar<br />

sehingga tekanananya menjadi lebih kecil untuk besar gaya yang sama.<br />

3. Tekanan p = F __ sehingga p =<br />

A F __ =<br />

A mg ___<br />

A<br />

Hitungan<br />

4. m = 500 g = 0,5 kg; V = (50 cm × 10 cm × 20 cm); g = 10 m/s2 Berat balok, w = m g = 0,5 × 10 = 5 N<br />

<strong>RPP</strong> Fenomena <strong>Fisika</strong> <strong>SMP</strong> 2


Luas permukaan balok antara lain<br />

A 1 = (50 cm × 10 cm) = 500 cm 2<br />

A 2 = (50 cm × 20 cm) = 1.000 cm 2<br />

A 3 = (10 cm × 20 cm) = 200 cm 2<br />

Luas permukaan yang paling kecil A = 200 cm 3 2 sehingga tekanan yang<br />

paling besar adalah<br />

p = w __ = _______ 5<br />

= 250 N/m2<br />

A –2 2 × 10<br />

5. w = 50 N; A = 100 cm2 = 10 –2 m2 ; p = …? untuk kedua kaki<br />

p = w __ =<br />

A w ___ = ______ 50<br />

= 0,25 N/m<br />

2A 2 2 × 10 2<br />

Latihan .<br />

Recalling<br />

1. Tekanan hidrostatis adalah tekanan karena pengaruh zat cair, besarnya<br />

berbanding lurus dengan kedalaman zat cair.<br />

2. Faktor-faktor yang memengaruhi tekanan hidrostatis<br />

- massa jenis cairan<br />

- percepatan gravitasi bumi<br />

- kedalaman cairan<br />

3. Untuk mengetahui kemurnian suatu benda dapat dilakukan dengan cara<br />

- menimbang benda di udara: w 1 = m 1 g<br />

- mengukur volume benda dengan gelas ukur: V<br />

- menimbang benda di dalam cairan (air): w 2 = m 2 g<br />

- menghitung gaya ke atas Archimedes F a<br />

F a = ρ a gV b<br />

- gaya ke atas = berat air yang dipindahkan<br />

- jika benda itu murni maka akan berlaku<br />

ρ a gV b = w 1 – w 2<br />

ρ a gV b = (m 1 – m 2 )g<br />

V = b m1 – m _______ 2<br />

ρa Jadi, benda dikatakan murni jika V hitung sama dengan V terukur, jika<br />

b<br />

tidak sama, berarti tidak murni.<br />

Hitungan<br />

4. V = (1 m × 1 m × 1 m); h = 80 cm = 0,8 m; g = 10 m/s 2<br />

a. P h = …? di dasar<br />

b. P h = …? 30 cm dari dasar = 50 cm = 0,5 m dari permukaan<br />

<strong>RPP</strong> Fenomena <strong>Fisika</strong> <strong>SMP</strong> 2


Jawab<br />

a. P h = ρgh = (1.000)(10)(0,8) = 8 × 10 3 N/m 2<br />

b. P h = ρgh = (1.000)(10)(0,5) = 3 × 10 3 N/m 2<br />

5. A 1 : A 2 = 1 : 10; F 1 = 50 N; F 2 = …?<br />

F 1<br />

__<br />

F 2<br />

50<br />

___<br />

F 2<br />

= A __ 1<br />

A2 = 1 ___<br />

10 → F = 500 N<br />

2<br />

6. A 1 = 10 cm 2 ; A 2 = 150 cm 2 ; m A = 8 kg; m B = 80 kg<br />

F 1<br />

__<br />

F 2<br />

m 1 g<br />

____<br />

m 2 g<br />

= A __ 1<br />

A2 = ____ 10<br />

150<br />

8 ___ = m2<br />

10 ____<br />

150 → m = 120 kg<br />

2<br />

Agar seimbang m = 120 kg, berhubung m hanya 80 kg maka bayi akan<br />

2 2<br />

bergerak ke atas.<br />

7. V = 0,25 m3 ; V = 1 1 __ = 0,2 V; ρ = 1.000 kg/m<br />

5 a 3 ; g = 10 m/s2 ; F = …? a<br />

Volume es yang tercelup dalam air V2 V = V – V = 0,25(0,8) = 0,2 m 2 1 3<br />

F = ρ gV = (1.000)(10)(0,2) = 2.000 N<br />

a a 2<br />

Latihan .<br />

Recalling<br />

1. Tekanan atmosfer adalah tekanan udara luar (udara bebas).<br />

Tekanan 1 atm = 76 cmHg = 105 N/m2 .<br />

2. Satuan tekanan udara adalah cmHg, N/m2 , bar, dan lain-lain.<br />

3. Tekanan 76 cmHg sama dengan tekanan udara 1 atmosfer (1 atm), yaitu<br />

tekanan hidrostatis raksa setinggi 76 cm.<br />

4.<br />

5.<br />

h = (p – p)100 m/cm Hg = (76 – p)100 m<br />

0<br />

Karena riskan (pecah atau jatuh) kalau dibawa ke mana-mana. Paling mudah<br />

yang bawa altimeter seperti kompas itu. Di samping mengukur tekanan<br />

sekaligus mengukur ketinggian suatu tempat dari permukaan laut.<br />

Hitungan<br />

6. h = 3.500 m<br />

h = (76 – p)100 m<br />

3.500 = (76 – p) 100<br />

3.500 = 7.600 – 100 p → p = 41 cmHg<br />

<strong>RPP</strong> Fenomena <strong>Fisika</strong> <strong>SMP</strong> 2


7. p = 65 cmHg; h = …?<br />

h = (76 – p)100 m<br />

h = (76 – 65)100 m → h = 1.100 m<br />

8. Δh = 8,16 mm; p = 76 cmHg; p = …?<br />

0<br />

Ralat: Δh diganti , cm<br />

a. Tekanan di atas 76 cmHg<br />

p = p + 0 Dh ____ = 76 + ____ 81,6<br />

= 76 + 6 = 82 cmHg<br />

13,6 13,6<br />

b. Tekanan di bawah 76 cmHg<br />

p = p + 0 Dh ____ = 76 – ____ 81,6<br />

= 76 –6 = 70 cmHg<br />

13,6 13,6<br />

Uji Pemahaman Konsep<br />

1. Cara memperbesar tekanan: memperkecil volume dan menaikkan suhu.<br />

2. Alat bejana berhubungan: teko, air mancur, dan pipa U untuk mengukur massa<br />

jenis cairan yang tidak campur.<br />

4. Pada alat kempa hidrolik dengan gaya kecil dapat menaikkan mobil.<br />

5. Sebuah benda dimasukkan dalam fluida baik sebagian atau seluruhnya akan<br />

mendapat gaya tekan ke atas sebesar berat fluida yang dipindahkan. Fluida<br />

dapat berupa cairan atau udara. Jadi, hukum Archimedes tidak hanya berlaku<br />

pada cairan, tetapi juga berlaku pada gas. Contohnya balon udara dapat naik<br />

ke atas.<br />

6. Dengan menggunakan persamaan: h = (76 – p) 100 m.<br />

7. Memakai hukum Boyle: p V = C atau p 1 V 1 = p 2 V 2 .<br />

8. Dengan cara menekan atau memperkecil volume sehingga tekanan menjadi<br />

besar. Karena tekanan besar akan berpindah pada ruangan yang bertekanan<br />

rendah.<br />

Ulangan Bab<br />

A. Pilihan<br />

1. a 6. c 11. c 16. c 21. b 26. c<br />

2. c 7. c 12. d 17. d 22. c 27. c<br />

3. b 8. a 13. b 18. a 23. d 28. c<br />

4. c 9. b 14. b 19. d 24. a 29. c<br />

5. d 10. a 15. c 20. a 25. b 30. -<br />

Soal 0<br />

Soal ditambah g = 10 m/s 2 dan ρ air = 1.000 kg/m 3<br />

Penyelesaian:<br />

V = 3,0 × 10 4 cm 3 = 3 × 10 -2 m 3<br />

<strong>RPP</strong> Fenomena <strong>Fisika</strong> <strong>SMP</strong> 2


Berat patung w = m g = (70)(10) = 700 N<br />

Gaya ke atas F a = ρ a Vg = (1.000)(3 .10 –2 )(10) = 300 N<br />

Gaya untuk mengangkat: W – F a = 700 – 300 = 400 N<br />

B. Uraian<br />

Pemahaman Konsep<br />

2. Ujung runcing tekanannya besar.<br />

3. Karena tekanan air di bawah lebih besar.<br />

4. Jika jenis cairannya berbeda, tekanan udara di atasnya juga berbeda.<br />

5. Karena mendapat gaya ke atas (gaya Archimedes).<br />

Analisis<br />

6. Tidak meluap ke luar karena es yang mencair volumenya akan mengecil<br />

dan di dasar gelas juga tetap.<br />

7. Yang muncul di atas permukaan alkohol akan lebih kecil, karena gaya ke<br />

atas es pada alkohol lebih kecil.<br />

8. Karena massa jenis garam lebih besar sehingga gaya tekan ke atas juga<br />

akan lebih besar.<br />

Hitungan<br />

9. w = 70 N; F = 50 N; ρ = 1.000 kg/m u a a 3 ; V = …? b<br />

w = ρ Vg a<br />

70 = (1.000)V(10) → V = 7 × 10 –3 m3 10. ρ = 240 kg/m3 ; ρ = 800 kg/m a 3 ; V = …? (volume gabus yang tercelup)<br />

t<br />

w = Vρ g b<br />

Keadaan seimbang F = w A<br />

V ρ g = Vρ g<br />

t a b<br />

ρ g a = ρ __ b<br />

ρ V<br />

a<br />

V = t 240 ____ V = ___ 3<br />

800 10 V<br />

11. A = 1 dm2 = 10 –2 m2 ; h = 40 cm = 0,4 m; p = 90 cmHg; Δh = 15 cm = 0,15 m<br />

d<br />

P ' = …?<br />

d<br />

p V = p V 1 1 2 2<br />

(90)(0,4)(10 –2 ) = p(0,4 – 0,15)(102)(10 –2 )<br />

0,36 = 0,25 p<br />

p = 144 cmHg<br />

V t = V ρ b g<br />

___<br />

<strong>RPP</strong> Fenomena <strong>Fisika</strong> <strong>SMP</strong> 2


12.<br />

13. V = 160 cm 3 ; p = 1 atm; V ' = 20 cm 3 ; p' = …?<br />

pV = p' V '<br />

(1)(160) = p' (20) → p' = 8 atm<br />

Aplikasi<br />

14. A = 10 cm 1 2 ; F = 100 N; A = 500 cm 1 2 2 ; F = …? 2 F __ 1<br />

=<br />

F2 A __ 1<br />

A2 100 ____ =<br />

F2 10 ____<br />

500<br />

10F = 50.000 → F = 5.000 N<br />

2 2<br />

15. A 1 = 10 cm 2 ; F 1 = 10 N; A 2 = 200 cm 2 ; F 2 = …?<br />

F 1<br />

__<br />

F 2<br />

p<br />

= A __ 1<br />

A 2<br />

P0<br />

10 ___ =<br />

F2 10 ____<br />

200<br />

10F = 2.000 → F = 200 N<br />

2 2<br />

h<br />

P = 76,5 cm Hg (tekanan udara luar)<br />

P = p 0 + h<br />

76,5 = 76 + h<br />

h = 0,5 cmHg<br />

h = 0,5 (13,6)<br />

= 6,8 cm air<br />

16. w = 15.000 N; A = 50 cm2 = 5 × 10 –3 m2 ; p = …?<br />

Luas empat kaki A = 4 (5 × 10 t –3 m2 ) = 2 × 10 –2 m2 p = w __ =<br />

A 15.000 _______<br />

2 × 10 –2 = 7,5 × 105 N/m2 17. h = 100 m; ρ = 1.050 kg/m3 ; g = 10 m/s2 ; p = …? h<br />

p = ρgh<br />

h<br />

p = (1.050)(10)(100) = 1,05 × 10 h 6 N/m2 = 1,05 × 106 _________ atm = 10,5 atm<br />

5 10<br />

Pengayaan<br />

18. Karena tekanan zat cair bergantung pada kedalaman cairan dan massa jenis<br />

cairan sehingga untuk kedalaman yang sama, tekanananya sama. p = ρgh h<br />

<strong>RPP</strong> Fenomena <strong>Fisika</strong> <strong>SMP</strong> 2


19. Orang satu dengan orang lain memiliki perbedaan tekanan darah meskipun<br />

tingginya sama. Hal ini bergantung pada keadaan kesehatan seseorang.<br />

Orang yang memiliki tekanan darah tinggi, tekanan darahnya akan<br />

besar, misal adanya penyempitan pembuluh darah.<br />

20. p = 210 kPa = 2,1 × 10 1 5 N/m2 ; p = 3,1 kPa = 3,1 × 10 2 5 N/m2 ; d = 3 cm;<br />

F = …?<br />

Luas A = p( d __ )<br />

2 2 = p( 3 __ )<br />

2 2 = 7 cm2 = 7 × 10 –4 m2 Pemompaan awal masih ringan dengan gaya F1 F = pA = (2,1 × 10 1 5 )(7 × 10 –4 ) → F = 147 N<br />

1<br />

Pemompaan akhir terasa berat dengan gaya F2 F = pA = (3,1 × 10 1 5 )(7 × 10 –4 ) → F = 217 N<br />

2<br />

Pada pemompaan ban makin lama makin berat.<br />

Remedial<br />

Isian<br />

1. Gaya F dan luas penampang A.<br />

2. Besar karena p h = ρgh.<br />

3. 1 atm = 76 cmHg = 1,013 × 10 5 N/m 2 atau 1 × 10 5 N/m 2 .<br />

4. 100 m akan turun 1 cmHg, untuk air turun 10 m, tekanannya naik 1 atm.<br />

5. barometer<br />

A. Materi<br />

1. Getaran<br />

2. Gelombang<br />

B. Metode<br />

- Informasi<br />

- Tanya jawab/diskusi<br />

- Demonstrasi<br />

- Eksperimen<br />

<strong>RPP</strong> Fenomena <strong>Fisika</strong> <strong>SMP</strong> 2<br />

Bab Getaran dan Gelombang<br />

C. Demonstrasi/Peragaan<br />

Macam-macam demonstrasi yang dapat dilakukan antara lain<br />

1. menunjukkan getaran pada penggaris, bandul, dan beban pada pegas;<br />

2. menunjukkan hubungan panjang tali dan periode pada ayunan bandul;<br />

3. menunjukkan hubungan periode dan massa beban pada getaran pegas;<br />

4. menunjukkan satu periode pada ayunan bandul atau pada getaran pegas;<br />

5. menunjukkan amplitudo getaran pada getaran pegas dan ayunan sederhana;<br />

6. menunjukkan gelombang permukaan air dengan tangki riak atau dengan<br />

bantuan OHP;


7. menunjukkan gelombang transversal pada tali;<br />

8. menunjukkan gelombang longitudinal dengan slinki;<br />

9. menunjukkan gelombang berjalan dan gelombang diam (gelombang berjalan<br />

dengan menggunakan tali dan gelombang diam dengan alat Melde).<br />

Alat-Alat<br />

Tali, slinki, pegas, beban, bandul, OHP, statip, air, alat Melde, dan penggaris<br />

plastik.<br />

D. Eksperimen/Percobaan<br />

Macam-macam eksperimen atau percobaan yang dapat dilakukan antara lain<br />

1. mencari hubungan periode getaran dan massa beban pada getaran pegas;<br />

2. mencari hubungan periode ayunan dan panjang tali;<br />

3. mencari hubungan periode ayunan dan massa bandul;<br />

4. mencari konstanta pegas dan getaran pegas;<br />

5. mencari besar percepatan gravitasi bumi dengan ayunan sederhana.<br />

Alat-Alat<br />

Pegas, bandul, statip, tali, stop watch, dan mistar/roolmeter.<br />

Sarana Penunjang<br />

LKS (disusun dan dipersiapkan guru)<br />

E. Tes Kemampuan Keterampilan<br />

Di atas meja disediakan macam-macam alat ukur dan alat percobaan.<br />

1. Ambil peralatan dan tunjukkan hubungan panjang tali dan periode getaran.<br />

2. Ambil peralatan dan tunjukkan hubungan massa beban dan periode pada<br />

getaran pegas.<br />

3. Ambil peralatan dan tunjukkan perbedaan gelombang transversal dan<br />

gelombang longitudinal.<br />

4. Ambil peralatan dan tunjukkan cara menentukan percepatan gravitasi<br />

bumi dengan ayunan sederhana.<br />

F. Tugas Portofolio<br />

Cari informasi tentang contoh macam-macam getaran dan gelombang serta<br />

manfaat getaran dan gelombang dalam kehidupan sehari-hari dari jaringan<br />

internet.<br />

G. Kunci Soal<br />

Latihan .<br />

2. Tidak bergantung pada amplitudo, melainkan bergantung pada frekuensi.<br />

Amplitudo memengaruhi kuat lemahnya getaran.<br />

3. f = 1 __<br />

T<br />

<strong>RPP</strong> Fenomena <strong>Fisika</strong> <strong>SMP</strong> 2


4. t = 10 s; n = 20 kali<br />

T = t __<br />

n = 10 ___ = 0,5 s<br />

20<br />

5. t = 20; n = 20 kali<br />

T = t __<br />

n __<br />

= ___ 20<br />

2 20<br />

= 2 s<br />

___<br />

2<br />

Latihan .<br />

Recalling<br />

2. Gelombang tranversal adalah gelombang yang arah rambatnya tegak lurus<br />

terhadap arah getaran. Contoh: gelombang elektromagnetik, gelombang tali,<br />

dan gelombang laut. Gelombang longitudinal adalah gelombang yang arah<br />

rambatnya searah dengan getaran. Contoh: gelombang bunyi dan gelombang<br />

pada pegas.<br />

3. Gelombang berdasarkan zat perantara adalah gelombang mekanik dan gelombang<br />

elektromagnetik. Gelombang mekanik adalah gelombang yang<br />

memerlukan zat perantara atau medium. Gelombang elektromagnetik tidak<br />

memerlukan medium sehingga dapat merambat pada ruang hampa.<br />

4. a. Besar amplitudo: A = 10 cm<br />

b. Panjang gelombang: λ = 33,33 cm<br />

c. 18 Hz<br />

d. 600 cm/s = 6 m/s<br />

5. t = 4 s; n = 30 gelombang; v = 15 m/s; λ = … ?<br />

f = n __ = ___ 30<br />

= 7,5 Hz<br />

t<br />

4<br />

v = fλ<br />

15 = 7,5λ → λ = 2 cm<br />

Ulangan Bab<br />

A. Pilihan<br />

1. a 6. c 11. d 16. a 21. a 26. b<br />

2. a 7. d 12. c 17. d 22. d 27. c<br />

3. a 8. b 13. d 18. a 23. c 28. b<br />

4. b 9. d 14. d 19. a 24. c 29. d<br />

5. d 10. d 15. a 20. d 25. a 30. a<br />

Ralat no.12. Arah getaran diganti arah rambatan<br />

B. Uraian<br />

Pemahaman Konsep<br />

1. Karena merupakan gerak bolak-balik melalui titik setimbang.<br />

2. Amplitudo adalah simpangan maksimum. Amplitudo tidak memengaruhi<br />

frekuensi, melainkan memengaruhi besar kecilnya kuat getaran.<br />

0 <strong>RPP</strong> Fenomena <strong>Fisika</strong> <strong>SMP</strong> 2


3. Banyaknya gelombang dalam 1 sekon sebanyak 20 gelombang.<br />

4. Perambatan gelombang merambatkan gelombang, sebagai contoh ujung<br />

tali yang semula diam menjadi bergerak.<br />

5. Gelombang transversal memiliki arah getaran tegak lurus terhadap arah<br />

rambatan gelombang. Contoh gelombang pada tali yang digetarkan naik<br />

turun dan gelombang elektromagnetik. Gelombang longitudinal memiliki<br />

arah getar yang searah dengan rambatan gelombang, contoh gelombang<br />

bunyi dan gelombang pada pegas/slinki yang digetarkan maju mundur.<br />

Hitungan<br />

6. T = 0,001 s; t = 30 s; f = …? dan n = …?<br />

f = 1 __ =<br />

T 1 _____ = 1.000 Hz<br />

0,001<br />

n = f t = (1.000) (30) = 30.000 getaran<br />

7. v = 75 m/s; f = 300 Hz; λ = …?<br />

v = fλ<br />

75 = 300λ → λ = 0,25 m<br />

8. λ = 10 cm; f = 40 Hz; a. T =…?; b. λ = …?; dan c. v = …?<br />

a. T = 1 __ = ___ 1<br />

→ T = 0,025 s<br />

f 40<br />

b. λ = 10 cm<br />

c. v = fλ = (40)(10) = 400 cm/s = 4 m/s<br />

9. λ = 2 (4) = 8 m; t = 10 s; n = 5 gelombang; f = …? dan v = …?<br />

f = n __<br />

t<br />

= ___ 5<br />

= 0,5 Hz<br />

10<br />

v = fλ = (0,5)(8) = 4 m/s<br />

10. a. A = 0,5 m<br />

b. T = 0,5 s<br />

c. f = 2 Hz<br />

Aplikasi<br />

11. v = 3 × 108 m/s; λ = 4 × 10 1 –7 m sampai λ = 7 × 10 2 –7 m; f = …?<br />

v = fλ<br />

f = 1 v __ = _______ 3 × 108<br />

λ 4 × 10 –7<br />

= 7,5 × 1014 Hz<br />

f = 1 v __ = _______ 3 × 108<br />

λ 7 × 10 –7<br />

= 4,3 × 1014 Hz<br />

Frekuensi antara 7,5 × 1014 Hz sampai 4,3 × 1014 Hz.<br />

<strong>RPP</strong> Fenomena <strong>Fisika</strong> <strong>SMP</strong> 2


Analisis<br />

12.<br />

gabus<br />

λ 0,5 λ<br />

x = 60 m<br />

x = 60 cm; f = 2 Hz<br />

Jarak kedua gabus: x = 1,5λ → λ = 60 ___ = 40 cm<br />

1,5<br />

Cepat rambat gelombang v = fλ = (2)(40) = 80 cm/s = 0,8 m/s<br />

Pengayaan<br />

13. x = 6 m; f = 60 Hz; t = 0,5 s; λ = …?<br />

x = vt<br />

6 = v (0,5) → v = 12 m/s<br />

v = fλ<br />

12 = 60λ → λ = 12 ___ = 0,2 m<br />

60<br />

14. T = 2 s; λ = 5 m; x = 10 m; t = …?<br />

f = 1 __ =<br />

T 1 __ = 0,5 Hz<br />

2<br />

v = fλ = (0,5)(5) = 2,5 m/s<br />

x = vt<br />

10 = (2,5)t → t = 4 s<br />

15. v = 12 m/s; f = 4 Hz; A = 5 cm; x = 18 m; n = …? (banyak gelombang =<br />

…?)<br />

v = fλ<br />

12 = (4)λ → λ = 3 m/s<br />

x = λn<br />

n = x __ =<br />

λ 18 ___ = 6 buah gelombang<br />

3<br />

A. Materi<br />

1. Pengertian Bunyi<br />

2. Nada dan Desah<br />

3. Resonansi Bunyi<br />

4. Pemantulan Bunyi<br />

<strong>RPP</strong> Fenomena <strong>Fisika</strong> <strong>SMP</strong> 2<br />

Bab Bunyi


B. Metode<br />

- Informasi<br />

- Tanya jawab/diskusi<br />

- Demonstrasi<br />

- Eksperimen<br />

C. Demonstrasi/Peragaan<br />

Macam-macam demonstrasi yang dapat dilakukan antara lain<br />

1. menunjukkan macam-macam sumber bunyi;<br />

2. menunjukkan adanya gaung;<br />

3. menunjukkan perbedaan nada dan desah;<br />

4. menunjukkan adanya resonansi pada ayunan bandul;<br />

5. menunjukkan adanya resonansi pada garpu tala;<br />

6. menunjukkan adanya resonansi pada tabung resonansi;<br />

7. menunjukkan adanya pemantulan gelombang bunyi.<br />

Alat-Alat<br />

Garpu tala, macam-alat sumber bunyi, tabung resonansi, gitar, jam beker, dan<br />

selubung silinder kertas.<br />

Catatan: tali gitar yang dipetik akan menimbulkan bunyi. Dengan variasi<br />

tegangan tali gitar akan terdengar bunyi yang berlainan frekuensinya.<br />

D. Eksperimen/Percobaan<br />

Eksperimen atau percobaan yang dapat dilakukan adalah menentukan laju<br />

bunyi di udara dengan tabung resonansi.<br />

Alat-Alat<br />

Tabung resonansi, garpu tala (atau menggunakan AFG), air, dan roolmeter.<br />

Sarana Penunjang<br />

LKS (yang dibuat dan disusun oleh guru)<br />

E. Tes Kemampuan Keterampilan<br />

Di atas meja disediakan macam-macam alat percobaan.<br />

1. Ambil peralatan dan tunjukkan terjadinya resonansi pada garpu tala.<br />

2. Ambil peralatan dan tunjukkan cara menentukan laju bunyi di udara.<br />

F. Tugas Portofolio<br />

Cari informasi tentang macam-macam sumber bunyi dan manfaat bunyi dalam<br />

kehidupan sehari-hari dari jaringan internet.<br />

Tugas Kelompok<br />

1. Buat alat untuk menunjukkan resonansi pada bandul dengan menggunakan<br />

deretan bandul dari bahan mainan anak-anak.<br />

<strong>RPP</strong> Fenomena <strong>Fisika</strong> <strong>SMP</strong> 2


2. Pergilah ke penampungan air atau pemandian atau tempat lainnya yang<br />

airnya diam.<br />

- Amati apa yang terjadi pada permukaan<br />

air jika dijatuhi sebuah kerikil.<br />

- Ukur kecepatan gelombang permukaan<br />

air dengan cara menjatuhkan kerikil<br />

dan sebelumnya diukur dulu jaraknya.<br />

G. Kunci Soal<br />

Latihan .<br />

Recalling<br />

2. Bunyi merupakan gelombang longitudinal yang merambat melalui udara<br />

(medium), sampai pada telinga, gelombang bunyi akan menggetarkan<br />

gendang telinga kemudian diteruskan pada syaraf pendengaran sehingga<br />

manusia dapat mendengar.<br />

3. Karena kerapatan molekul zat padat lebih besar dibanding udara sehingga<br />

cepat rambat menghantar gelombang lebih cepat.<br />

4. Infrasonik adalah gelombang dengan frekuensi rendah di bawah frekuensi<br />

yang dapat diterima manusia (di bawah 20 Hz). Audiosonik adalah<br />

gelombang bunyi dengan frekuensi di antara 20 Hz sampai 20.000 Hz.<br />

Ultrasonik adalah gelombang di atas 20.000 Hz. Gelombang ultrasonik<br />

dapat dideteksi oleh kelelawar dan lumba-lumba.<br />

Hitungan<br />

5. t = 3 s; v = 320 m/s; s = …?<br />

s = vt = (320)(3) = 960 m/s<br />

6. A = 2 1 __ A ; F = 9F ; L = …?<br />

4 1 2 1 2<br />

f = 1 ___<br />

2L √ __<br />

F __<br />

Aρ<br />

Nada sama berarti f = f 1 2<br />

f __ 1<br />

=<br />

f2 1 ___<br />

2L √ 1<br />

___<br />

F __ 1<br />

_______<br />

A ρ 1 1 ___<br />

2L √ 2<br />

___<br />

F __ 2<br />

A ρ 2 1 __<br />

L √ 1<br />

___<br />

F __ 1<br />

=<br />

A1 1 __<br />

L √ 2<br />

___<br />

F __ 2<br />

kedua ruas dikuadratkan sehingga diperoleh<br />

A2 <strong>RPP</strong> Fenomena <strong>Fisika</strong> <strong>SMP</strong> 2


1 __ __<br />

L 1<br />

2 F1 A1 L 2<br />

2<br />

__<br />

L 1<br />

2<br />

L 2<br />

__<br />

L 1<br />

= 1 __ __<br />

L 2<br />

2 F2 A2 = F2A ____ 1<br />

=<br />

F A 1 2<br />

(9F1 )A _______ 1<br />

F ( 1 1<br />

= 36<br />

__ A )<br />

4 1<br />

= √ ___<br />

36 = 6<br />

L2 = 6L1 7. L = 2 1 __ L ; F = 4F ; f : f = ...?<br />

2 1 2 1 1 2 f __ 1<br />

=<br />

f2 1 ___<br />

2L √ 1<br />

___<br />

F __ 1<br />

_______<br />

A ρ 1 1 ___<br />

2L √ 2<br />

___<br />

F __ 2<br />

A ρ 2 f __ 1<br />

=<br />

f2 1 ___<br />

2L √ 1<br />

___<br />

F __ 1<br />

___________<br />

A ρ 1 1 ______<br />

2( 1 __ L ) √<br />

2 1 ____<br />

4F ___ 2<br />

A ρ 2<br />

( f __ 1<br />

) 2 = 1 __ (<br />

4 1 __ ) =<br />

4 1 ___<br />

16 → f __ 1<br />

= √ ___<br />

1 ___ = __ 1<br />

16 4<br />

f 2<br />

f 2<br />

Latihan .<br />

Recalling<br />

1. Nada adalah bunyi yang frekuensinya teratur. Contoh musik. Desah adalah<br />

bunyi yang frekuensinya tidak teratur. Contoh bunyi hujan dan daundaun<br />

yang ditiup angin.<br />

2. Dilihat dari perbandingan frekuensi nada, yaitu nada c = 24, d = 27, e =<br />

30, dan seterusnya maka dapat diketahui bahwa makin tinggi nada akan<br />

makin tinggi pula besar frekuensinya.<br />

3. Nada dasar c sampai g adalah<br />

c __<br />

a = f __ c<br />

→ f =<br />

f c<br />

a<br />

c __<br />

a f = a 24 ___ (440) = 264 Hz<br />

40 g __<br />

a = f __ g<br />

→ f =<br />

f g<br />

a<br />

g __<br />

a f = a 36 ___ (440) = 369 Hz<br />

40<br />

Jadi, nada dasar dari 264 Hz sampai 396 Hz.<br />

4. Karena bunyi mempunyai karakter (warna nada) sendiri-sendiri.<br />

5. Nada c = 264 Hz dan nada g = 396 Hz.<br />

<strong>RPP</strong> Fenomena <strong>Fisika</strong> <strong>SMP</strong> 2


Latihan .<br />

Recalling<br />

1. Karena udara dalam kentongan beresonansi.<br />

2. Resonansi adalah ikut bergetarnya medium atau benda lain karena getaran<br />

sumber sehingga bunyi hasil resonansi makin keras atau ikut bergetarnya<br />

benda lain yang mempunyai frekuensi sama.<br />

3. Pada tabung resonansi, yaitu kolom udara dalam tabung pada ketinggian<br />

kolom udara tertentu akan terjadi bunyi yang keras berarti terjadi resonansi.<br />

4. Tidak bisa karena resonansi terjadi untuk frekuensi yang sama.<br />

5. f = 540 Hz; h = 15,74 cm resonansi pertama. v = …?<br />

Terjadi resonansi pertama tinggi kolom udara = 1 __ λ<br />

4<br />

h = 1 __ λ<br />

4<br />

15,74 = 1 __ λ → λ = 62,96 cm<br />

4<br />

v = fλ = (540)(62,96) = 34.000 cm/s<br />

v = 340 m/s<br />

Latihan .<br />

Recalling<br />

1. Karena di samping bunyi utama ada bunyi pantul oleh dinding sehingga<br />

memperkeras bunyi aslinya.<br />

2. Sudut datang sama dengan sudut pantul. Pada dasarnya sama dengan<br />

pemantulan cahaya pada cermin.<br />

3. Bunyi dipancarkan pada air, jika bunyi mengenai ikan maka bunyi akan<br />

dipantulkan sehingga dapat diketahui keberadaan ikan.<br />

4. Gema adalah bunyi yang terdengar seperti dua kali, yaitu bunyi asli dan<br />

bunyi pantul. Misalnya, bunyi yang dipantulkan oleh lereng bukit atau<br />

gedung yang tinggi dan besar. Gaung adalah bunyi yang terdengar sebagian<br />

terdengar dan tercampur dengan bunyi asli. Biasanya gaung terjadi<br />

di dalam gedung sehingga bunyi asli terdengar tidak jelas. Untuk menghilangkan<br />

gaung, dinding diberi peredam suara.<br />

5. t = 3 sekon; v = 340 m/s<br />

Waktu merupakan waktu bolak-balik sehingga waktu dari atas ke bawah<br />

= 1,5 s.<br />

h = v t' = 340 (1,5) = 540 m<br />

Uji Pemahaman Konsep<br />

1. Sumber bunyi adalah benda yang bergetar mengeluarkan bunyi.<br />

2. Ada sumber bunyi; zat perantara; telinga berfungsi baik.<br />

<strong>RPP</strong> Fenomena <strong>Fisika</strong> <strong>SMP</strong> 2


3. Bunyi memerlukan zat perantara, jika sumber bunyi dimasukkan dalam ruang<br />

hampa maka bunyi tidak terdengar dari luar ruang hampa. Bunyi memerlukan<br />

waktu, pada saat terjadi kilat beberapa saat kemudian baru terdengar suara<br />

guntur.<br />

4. Faktor-faktor yang memengaruhi tinggi rendah frekuenasi bunyi. Misalnya<br />

untuk sumber bunyi dari tali yang bergetar adalah panjang tali, luas penampang<br />

tali, dan tegangan tali.<br />

9. f = 1 ___<br />

2L √ __<br />

F __ dari rumus ini, panjang dilipatkan 3 agar frekuensi sama.<br />

Aρ<br />

Untuk itu, yang harus dilakukan adalah<br />

- menaikkan tegangan F = 32 = 9;<br />

- memperkecil luas penampang tali menjadi 1 __ = __ 1<br />

2 3 9<br />

10. f = 425 Hz; h = 20 cm. v = …?<br />

h = 20 cm merupakan 1 __ λ → λ = 80 cm<br />

4<br />

v = fλ = (425)(80)<br />

= 34.000 cm/s = 340 m/s<br />

Ulangan Bab<br />

A. Pilihan<br />

1. d 6. c 11. a 16. a<br />

2. d 7. a 12. b 17. a<br />

3. c 8. a 13. d 18. c; Ralat: d. 0,86 m<br />

4. b 9. a 14. d 19. d<br />

5. c 10. c 15. b 20. a<br />

B. Uraian<br />

Analisis<br />

7. Karena kalau gerakan kaki tentara bersamaan akan memperkuat getaran<br />

sehingga terjadi resonansi yang dapat meruntuhkan jembatan.<br />

8. Angin yang bertiup akan memengaruhi besar frekuensi yang didengar<br />

orang. Jika arah angin mendekati pendengar dan suara searah dengan<br />

arah angin, akan memperbesar frekuensi. Sebaliknya, jika berlawanan<br />

dengan arah suara akan memperkecil frekuensi.<br />

Hitungan<br />

9. t = 2 s; v = 350 m/s; x = …?<br />

x = v t = (350)(2) = 700 m<br />

<strong>RPP</strong> Fenomena <strong>Fisika</strong> <strong>SMP</strong> 2


10. t = 1,5 s; v = 350 m/s; x = …?<br />

t' = 1,5 ___ = 0,75 s<br />

2<br />

x = v t' = (350)(0,75) = 262,5 m<br />

11. A = 2 1 __ A ; F = 4 F ; L = … L agar f tidak berubah<br />

4 1 2 1 2 1<br />

Nada sama berarti f = f 1 2<br />

f __ 1<br />

=<br />

f2 1 ___<br />

2L √ 1<br />

___<br />

F __ 1<br />

_______<br />

A ρ 1 1 ___<br />

2L √ 2<br />

___<br />

F __ 2<br />

A ρ 2 1 __<br />

L √ 1<br />

___<br />

F __ 1<br />

=<br />

A1 1 __<br />

L √ 2<br />

___<br />

F __ 2<br />

kedua ruas dikuadratkan sehingga diperoleh<br />

A2 1 __ __<br />

L 1<br />

2 F1 A1 L 2<br />

2<br />

__<br />

L 1<br />

2<br />

L 2<br />

__<br />

L 1<br />

= 1 __ __<br />

L 2<br />

2 F2 A2 = F2A ____ 1<br />

=<br />

F A 1 2<br />

(4F1 )A _______ 1<br />

F ( 1 1<br />

= 16<br />

__ A )<br />

4 1<br />

= √ ___<br />

16 = 4<br />

L 2 = 4L 1<br />

12. b __<br />

a = f __ b<br />

→ f = b b __<br />

a f = a 45 ___<br />

40 (440) 495 Hz → f = 495 Hz<br />

b<br />

f a<br />

13. f = 440 Hz; h = 18,75 cm (resonansi ke-2)<br />

h = 3 __ λ → λ = 25 cm<br />

4<br />

v = f λ<br />

= (440)(25) = 11.000 cm/s = 110 m/s<br />

Tantangan<br />

14. f = 200.000 Hz; x = 100 m; t = …?<br />

Waktu dari ikan ke benda<br />

Ralat: tambahan kelajuan bunyi di dalam air laut v = 1.560 m/s<br />

v = fλ<br />

1.560 = (200.000)λ → λ = 7,8 × 10 –3 m<br />

Panjang lintasan yang ditempuh gelombang = 2 x.<br />

2 x = v t<br />

2 (100) = (1.560) t → t = 0,128 s<br />

<strong>RPP</strong> Fenomena <strong>Fisika</strong> <strong>SMP</strong> 2


15. t = 2 s; v = 1.560 m/s (tambahan); h = …?<br />

h = v t<br />

h = (1.560) (1) = 1.560 m<br />

A. Materi<br />

1. Perambatan Cahaya<br />

2. Pemantulan Cahaya<br />

3. Pembiasan Cahaya<br />

4. Dispersi Cahaya<br />

B. Metode<br />

- Informasi<br />

- Tanya jawab/diskusi<br />

- Demonstrasi<br />

- Eksperimen<br />

Bab Cahaya<br />

C. Demonstrasi/Peragaan<br />

Macam-macam demonstrasi yang dapat dilakukan antara lain<br />

1. menunjukkan bentuk dan menyebutkan nama alat: cermin datar, cermin<br />

cekung, cermin cembung, lensa cembung, lensa cekung, dan kaca planparalel;<br />

2. menunjukkan terjadinya bayangan umbra dan penumbra;<br />

3. menunjukkan terjadinya pembiasan pada zat cair;<br />

4. menunjukkan terjadinya pemantulan sempurna;<br />

5. menunjukkan terjadinya dispersi cahaya pada prisma;<br />

6. menunjukkan terjadinya pelangi buatan.<br />

Alat-Alat<br />

Cermin datar, cermin cekung, cermin cembung, kaca planparalel, lensa cembung,<br />

lensa cekung, busur derajat, semprotan air, prisma, dan sinar matahari.<br />

Catatan: pelangi dapat dibuat di luar ruangan pada pagi hari atau sore hari.<br />

Jika pada pagi hari kita semprotkan air (semprotan air membentuk butiran<br />

kecil air) di sebelah barat maka terlihat pola pelangi.<br />

D. Eksperimen/Percobaan<br />

Macam-macam eksperimen atau percobaan yang dapat dilakukan antara lain<br />

1. menentukan jumlah bayangan yang terbentuk pada dua cermin datar<br />

yang membentuk sudut;<br />

2. menyelidiki terbentuknya bayangan pada cermin datar;<br />

3. menyelidiki terbentuknya bayangan pada cermin cekung;<br />

<strong>RPP</strong> Fenomena <strong>Fisika</strong> <strong>SMP</strong> 2


4. mencari hubungan antara jarak benda dan jarak bayangan;<br />

5. menyelidiki terbentuknya bayangan pada cermin cembung;<br />

6. menyelidiki terbentuknya bayangan pada lensa cembung dan lensa cekung;<br />

7. menentukan jarak fokus cermin cekung;<br />

8. mencari hubungan antara jarak benda dan jarak bayangan pada lensa<br />

cembung;<br />

9. menentukan indeks bias cairan.<br />

Alat-Alat<br />

Cermin datar, busur derajat, benda padat/lilin, bangku optik, cermin cekung,<br />

lensa cembung, cermin cembung, bak air dari kaca, dan pointer (sumber laser).<br />

Sarana Penunjang<br />

LKS (disusun dan dipersiapkan guru)<br />

E. Tes Kemampuan Keterampilan<br />

Di atas meja disediakan macam-macam alat percobaan.<br />

1. Ambil peralatan yang diperlukan kemudian tunjukkan cara menentukan<br />

jarak fokus cermin cekung.<br />

2. Ambil peralatan yang diperlukan kemudian tunjukkan cara menentukan<br />

jarak fokus lensa cembung.<br />

F. Tugas Portofolio<br />

Cari informasi tentang cahaya dan alat-alat yang berkaitan dengan cahaya dan<br />

manfaatnya dalam kehidupan sehari-hari dari internet.<br />

G. Kunci Soal<br />

Latihan .<br />

Recalling<br />

1. Gelombang elektromagnetik.<br />

2. Cahaya yang dapat dilihat oleh mata manusia sedangkan cahaya tidak<br />

tampak adalah cahaya yang tidak dapat dilihat oleh mata manusia.<br />

3. Benda tak tembus cahaya adalah benda yang tidak dapat ditembus cahaya,<br />

contoh kayu dan besi. Benda tembus cahaya adalah benda yang dapat<br />

ditembus cahaya, contoh kaca dan air. Benda buram adalah benda yang<br />

sedikit meneruskan cahaya, contoh kaca buram dan susu.<br />

4. Bayangan yang paling gelap sedangkan penumbra bayangan yang agak<br />

gelap.<br />

5. Dengan menggunakan dua penghalang yang diberi lubang dan satu layar<br />

sehingga sumber cahaya, lubang 1, dan lubang 2 membentuk garis lurus.<br />

Jika cahaya merambat lurus maka pada layar terbentuk bayangan dari<br />

sumber cahaya.<br />

0 <strong>RPP</strong> Fenomena <strong>Fisika</strong> <strong>SMP</strong> 2


Latihan .<br />

Hitungan<br />

1. s = 7,5 cm; R = 15 cm; s' = …?; M = …?<br />

f = 0,5 R = 7,5 cm<br />

a. 1 __ = __ 1<br />

f s + 1 __ → ___ 1<br />

= ___ 1<br />

+ __ 1<br />

→ s' = tak terhingga<br />

s' 7,5 7,5 s'<br />

b. Perbesaran M tak terhingga.<br />

2. s = 15 cm; s' = 10 cm; R = …?<br />

1 __ = __ 1<br />

f s + 1 __ → __ 1<br />

= ___ 1<br />

+ ___ 1<br />

→ f = 6 cm → R = 12 cm<br />

s' f 15 10<br />

3. s = –10 cm; f = 20 cm<br />

1 __ = __ 1<br />

f s + 1 __ → ___ 1<br />

= ____ 1<br />

+ __ 1<br />

→ s' = 6,67 cm<br />

s' 20 –10 s'<br />

Sifat bayangan: nyata; diperkecil; tegak.<br />

4. s' = –30 cm; f = 15 cm; s = …?<br />

1 __ = __ 1<br />

f s + 1 __ → ___ 1<br />

= __ 1<br />

s' 15 s + 1 ____ → s = 10 cm<br />

–30<br />

5. s' = 20 cm; f = –10 cm; s = …?<br />

1 __ = __ 1<br />

f s + 1 __ → ____ 1<br />

= __ 1<br />

s' –10 s + 1 ___ → s = –6,67 cm<br />

20<br />

Latihan .<br />

Hitungan<br />

1. s = 20 cm; f = 15 cm; s' = …?<br />

1 __ = __ 1<br />

f s + 1 __ → ___ 1<br />

= ___ 1<br />

+ __ 1<br />

→ s' = –60 cm<br />

s' 15 20 s'<br />

2. s = –10 cm; f = 30 cm; s' = …?<br />

1 __ = __ 1<br />

f s + 1 __ → ___ 1<br />

= ____ 1<br />

+ __ 1<br />

→ s' = 7,5 cm<br />

s' 30 –10 s'<br />

3. s = –5 cm; f = –20 cm; s' = …?<br />

1 __ = __ 1<br />

f s + 1 __ → ____ 1<br />

= ___ 1<br />

+ __ 1<br />

→ s' = 6,67 cm<br />

s' –20 –5 s'<br />

4. s = –7,5 cm; f = 30 cm; s' = …?<br />

1 __ = __ 1<br />

f s + 1 __ → ___ 1<br />

= ____ 1<br />

+ __ 1<br />

→ s' = 6 cm<br />

s' 30 –7,5 s'<br />

5. s = 15 cm; s' = –30 cm; f = …?<br />

1 __ = __ 1<br />

f s + 1 __ → __ 1<br />

= ___ 1<br />

+ ____ 1<br />

→ f = 30 cm<br />

s' f 15 –30<br />

<strong>RPP</strong> Fenomena <strong>Fisika</strong> <strong>SMP</strong> 2


Uji Pemahaman Konsep<br />

8. h = 4,5 cm; s = 25 cm; f = 20 cm; s' = …?; M = …?; h' = …?<br />

a. 1 __ = __ 1<br />

f s + 1 __ → ___ 1<br />

= ___ 1<br />

+ __ 1<br />

s' 20 25 s'<br />

s' = 100 cm<br />

b. M = s' __<br />

s = h' __ =<br />

h 100 ____ = 4 → h' = 4 (4,5) = 18 cm<br />

25<br />

9. R = 30 cm; f = –15 cm; h = 4,5 cm; s = 12 cm; h' = …?<br />

1 __ = __ 1<br />

f s + 1 __ → ____ 1<br />

= ___ 1<br />

+ __ 1<br />

→ s' = –6,67 cm<br />

s' –15 12 s'<br />

M = s' __<br />

s = h' __ =<br />

h 6,67 ____ = 0,56 → h' = (0,56)(4,5) = 2,5 cm<br />

12<br />

10. Titik terbentuknya bayangan dari benda jauh tak terhingga.<br />

11. s = 10 cm; M = 2 kali; f = …?<br />

M = s' __<br />

s<br />

s' = sM = 10(2) = 20 cm<br />

1 __ = __ 1<br />

f s + 1 __ = ___ 1<br />

+ ___ 1<br />

→ f = 6,67 cm<br />

s' 10 20<br />

Ulangan Bab<br />

A. Pilihan<br />

1. a 6. a 11. c 16. c 21. c 26. b 31. a 36. a<br />

2. d 7. c 12. d 17. d 22. c 27. c 32. a 37. c<br />

3. c 8. d 13. c 18. b 23. b 28. a 33. b 38. c<br />

4. a 9. d 14. d 19. a 24. d 29. c 34. d 39. c<br />

5. b 10. c 15. c 20. a 25. c 30. c 35. c 40. b<br />

Uraian Jawaban Bab<br />

38. f = 20 cm; M = 4 kali; s = …?<br />

M = s' __<br />

s → 4 = s' __<br />

s → s' = 4 s<br />

1 __ = __ 1<br />

f s + 1 __ → ___ 1<br />

= __ 1<br />

s' 20 s + 1 __ = __ 5<br />

→ s = 25 cm<br />

4s 4s<br />

39. h = 4 cm; s = 20 cm; f = 15 cm; h' = …?<br />

1 __ = __ 1<br />

f s + 1 __ → ___ 1<br />

= ___ 1<br />

+ __ 1<br />

→ s' = 60 cm<br />

s' 15 20 s'<br />

M = s' __<br />

s = 60 ___ = 3 → h' = 3h =3 (4) = 12 cm<br />

20<br />

<strong>RPP</strong> Fenomena <strong>Fisika</strong> <strong>SMP</strong> 2


B. Uraian<br />

Hitungan<br />

9. M = 3 kali; s = 10 cm; f = …?<br />

M = s' __<br />

s → 3 = s' ___ → s' = 30 cm<br />

10 1 __ = __ 1<br />

f s + 1 __ → __ 1<br />

= ___ 1<br />

+ ___ 1<br />

→ f = 7,5 cm<br />

s' f 10 30<br />

10. s = 18 cm; f = 6 cm; s' = …?; M = …?<br />

1 __ = __ 1<br />

f s + 1 __ → __ 1<br />

=<br />

s' 6 1 ___ + __ 1<br />

→ s' = 9 cm<br />

18 s'<br />

M = s' __<br />

s → M = 9 ___ = 0,5<br />

18<br />

11. v = 2,25 × 108 m/s; c = 3 × 108 m/s; n = …?<br />

n = c __<br />

v = _________ 3 × 108<br />

= 1,3 = __ 4<br />

8 2,25 × 10 3<br />

12. s = 12 cm; f = 10 cm; h = 1 cm<br />

a. 1 __ = __ 1<br />

f s + 1 __ → ___ 1<br />

= ___ 1<br />

+ __ 1<br />

→ s' = 60 cm<br />

s' 10 12 s'<br />

b. M = s' __<br />

s = 60 ___ = 5 → 5 = __ h'<br />

=<br />

12 h h' __ → h' = 5 cm<br />

1<br />

c. M = 5<br />

d. Sifat bayangan: nyata, diperbesar, dan terbalik.<br />

e. Kekuatan lensa D = 1 __ = ___ 1<br />

= 10 dioptri.<br />

f 0,1<br />

13. s = 10 cm; f = –30 cm; h' = 1 cm<br />

a. 1 __ = __ 1<br />

f s + 1 __ → ____ 1<br />

= ___ 1<br />

+ __ 1<br />

→ s' = –7,5 cm<br />

s' –30 10 s'<br />

b. M = s' __<br />

s = 7,5 ___ = 0,75 → 0,75 =<br />

10 h' __ =<br />

h 1 __ → h = 1,33 cm<br />

h<br />

c. M = 0,75<br />

d. Sifat bayangan: maya, diperkecil, dan tegak<br />

e. Kekuatan lensa D = 1 __ = ___ 1<br />

= –3,33 dioptri<br />

f 0,3<br />

Aplikasi<br />

14. R = 200 cm = 2 m; s = 10 m; s' = …?; M = …?<br />

f = 1 __ R = 1 m; f = –1 m (cembung f = negatif)<br />

2 1 __ = __ 1<br />

f s + 1 __ → ___ 1<br />

= ___ 1<br />

+ __ 1<br />

→ s' = 0,9 m<br />

s' –1 10 s'<br />

M = s' __<br />

s = 0,9 ___ = 0,09<br />

10<br />

<strong>RPP</strong> Fenomena <strong>Fisika</strong> <strong>SMP</strong> 2


15. s = 2 m; h' = 3h; R = …? (merupakan cermin cekung)<br />

M = 3 kali<br />

s' = 3 s = –6 m (maya)<br />

1 __<br />

f<br />

= __ 1<br />

s + 1 __<br />

s'<br />

→ __ 1<br />

f<br />

= __ 1<br />

R = 2f = 2 (3) = 6 m<br />

+<br />

2 1 ___<br />

–6<br />

<strong>RPP</strong> Fenomena <strong>Fisika</strong> <strong>SMP</strong> 2<br />

= __ 1<br />

→ f = 3 m<br />

3<br />

Analisis<br />

16. M = 4,5 kali; s = 2,2 cm; R = …?<br />

Cermin yang digunakan adalah cermin cekung, karena bayangan maya<br />

tegak dan diperbesar.<br />

s' = 4,5 s = 4,5 (2,2) = –9,9 cm (karena maya)<br />

1 __ = __ 1<br />

f s + 1 __ → __ 1<br />

= ___ 1<br />

+ ____ 1<br />

= 0,455 – 0,1 = 0,055 → f = 18,2 cm<br />

s' f 2,2 –9,9<br />

R = 2 f = 2 (18,2) = 36,4 cm<br />

17. M = 2,5 kali; s = 8 cm;<br />

M = s' __<br />

s → 2,5 = s' __ → s’ = –20 cm (maya)<br />

8 1 __ = __ 1<br />

f s + 1 __ → __ 1<br />

= __ 1<br />

+<br />

s' f 8 1 ____ = 0,075 → f = 13,33 cm<br />

–20<br />

Lensa yang digunakan adalah lensa positif (berfungsi sebagai lup/pembesar).<br />

Sifat bayangan maya, diperbesar, dan tegak.<br />

Kekuatan lensa D = 1 __ = _____ 1<br />

= 7,5 dioptri (f dalam meter)<br />

f 0,133<br />

Pengayaan<br />

18. D = –6 dioptri; s = 14 cm; h = 1 mm; s' = …?; jenis lensa = …?; h' = …?<br />

Lensa merupakan lensa negatif karena D = –6 dioptri.<br />

D = 1 __ = –6 → f = –0,167 m = –16,7 cm<br />

f 1 __ = __ 1<br />

f s + 1 __ → _____ 1<br />

= ___ 1<br />

+ __ 1<br />

→ __ 1<br />

= –0,06 – 0,071 = –0,131 → s' = –7,63<br />

s' –16,7 14 s' s'<br />

M = s' __<br />

s = 7,63 ____ = 0,45<br />

14<br />

19. f = 75 cm; M = 2,75 kali; s + s' = …?<br />

M = s' __<br />

s → 2,75 = s' __<br />

s → s' = 2,75 s<br />

1 __ = __ 1<br />

f s + 1 __ → ___ 1<br />

= __ 1<br />

s' 75 s + 1 _____<br />

2,75s<br />

s = 102,3 cm<br />

s' = 2,75 s = 281,3 cm


20. f = 27 cm; d = 16,5 cm; s = 35 cm; s ' = …?<br />

1 2 1 __ = __ 1<br />

+<br />

f 1 __ → ___ 1<br />

= ___ 1<br />

+ __ 1<br />

→ __ 1<br />

s ' 27 35 s ' s ' 1 1 1 = 0,037 – 0,029; s ' = 15,15 cm<br />

1<br />

s 1<br />

s 2 = d – s 1 ' = 16,5 – 15,15 = 1,35 cm<br />

1<br />

__<br />

f<br />

= __ 1<br />

+ 1 __ → ___ 1<br />

s ' 27 2<br />

s 2<br />

= ____ 1<br />

1,35<br />

+ __ 1<br />

s ' 2<br />

→ __ 1<br />

s2' = 0,037 – 0,74 = 0,7 → s ' = –1,42 cm<br />

2<br />

Bayangan oleh lensa 1 adalah 15,15 cm di belakang lensa 1. Bayangan<br />

yang dibentuk oleh lensa 1 dianggap benda nyata oleh lensa 2. Bayangan<br />

akhir adalah maya terletak 1,42 cm di depan lensa kedua.<br />

Remedial<br />

II. Uraian<br />

1. Sifat bayangan: maya, sama besar, dan tegak.<br />

2. Sifat bayangan oleh cermin cekung dapat maya dapat nyata, tegak atau<br />

terbalik, diperbesar atau diperkecil, bergantung pada letak benda. Sifat<br />

bayangan cermin cembung, kebanyakan maya, diperkecil, dan tegak.<br />

3. Sifat sinar utama pada lensa cekung: sinar sejajar sumbu utama dibiaskan<br />

seolah-olah dari titik fokus depan. Sinar menuju titik fokus belakang<br />

akan dibiaskan sejajar sumbu utara. Sinar melalui pusat lensa akan diteruskan.<br />

5. h = 1 cm; s = 20 cm; f = 5 cm; s' = …?; M = …?; sifat bayangan = ...?;<br />

D = …?<br />

a. 1 __ = __ 1<br />

f s + 1 __ → __ 1<br />

=<br />

s' 5 1 ___ + __ 1<br />

→ s' = 6,67 cm<br />

20 s'<br />

b. M = s' __<br />

s = 6,67 ____ = 0,3<br />

20<br />

c. Sifat bayangan: nyata, diperkecil, dan terbalik.<br />

d. D = 1 __ = ____ 1<br />

= 20 dioptri<br />

f 0,05<br />

A. Materi<br />

1. Mata<br />

2. Alat-Alat Optik<br />

Bab Alat Optik<br />

B. Metode<br />

- Informasi - Demonstrasi<br />

- Tanya jawab/diskusi - Eksperimen<br />

<strong>RPP</strong> Fenomena <strong>Fisika</strong> <strong>SMP</strong> 2


C. Demonstrasi/Peragaan<br />

Macam-macam demonstrasi yang dapat dilakukan antara lain<br />

1. menunjukkan macam-macam alat optik;<br />

2. menunjukkan bagian mata dengan menggunakan model dan gambar;<br />

3. menunjukkan komponen kamera;<br />

4. menunjukkan perbandingan antara mata dan kamera;<br />

5. menunjukkan cara mata berakomodasi dan mata tak berakomodasi;<br />

6. menunjukan cara kerja lup;<br />

7. menunjukkan komponen dan cara kerja dari teropong, teleskop, mikroskop,<br />

periskop, dan proyektor.<br />

Alat-Alat<br />

Model mata, kamera, teleskop (teleskop sederhana buatan sendiri), teropong,<br />

dan mikroskop.<br />

D. Eksperimen/Percobaan<br />

E. Tes Kemampuan Keterampilan<br />

F. Tugas Portofolio<br />

Cari informasi tentang alat-alat optik dan manfaatnya bagi kehidupan seharihari<br />

dari internet.<br />

Tugas Kelompok: buatlah rancangan dan susunlah sebuah alat sehingga dapat<br />

berfungsi sebagai teropong dengan menggunakan macam-macam lensa.<br />

G. Kunci Soal<br />

Ulangan Bab<br />

A. Pilihan<br />

1. c 6. c 11. b 16. d 21. b<br />

2. d 7. b 12. a 17. a 22. c<br />

3. c 8. b 13. b 18. a 23. a<br />

4. d 9. d 14. a 19. a 24. a<br />

5. d 10. a 15. d 20. c 25. d<br />

Uraian Jawaban Bab<br />

9. s o = ∞; s i = 0,25 m; D = …?<br />

1 __ = __ 1<br />

f<br />

s o<br />

+ 1 __<br />

si D = –4 D<br />

→ 1 __<br />

f<br />

<strong>RPP</strong> Fenomena <strong>Fisika</strong> <strong>SMP</strong> 2<br />

= __ 1<br />

∞ – 1 ____<br />

0,25<br />

→ __ 1<br />

= –4<br />

f<br />

10. s = 25 cm = 0,25 m; s = 30 cm = 0,30 m; D = …?<br />

o i 1 __ = __ 1<br />

f s +<br />

o<br />

1 __<br />

s =<br />

i<br />

1 ___ + ___ 1<br />

= 0,04 + 0,03 = 0,073 cm → D = 7,3 D<br />

25 30


B. Uraian<br />

Pemahaman Konsep<br />

2. Termasuk alat optik karena pada mata ada lensa mata dan diafragma.<br />

3. a. Rabun jauh (miopia): kabur melihat jauh, dibantu dengan kacamata<br />

negatif.<br />

b. Rabun dekat (hipermetropia): kabur jika melihat dekat, dibantu dengan<br />

kacamata positif.<br />

c. Mata tua (presbiopia): kabur melihat jauh dan dekat, dibantu dengan<br />

kacamata lensa positif dan negatif.<br />

4. Persamaan mata dan kamera: lensa positif dan diafragma.<br />

5. Lup adalah alat optik yang digunakan untuk melihat benda-benda kecil.<br />

Kamera adalah alat optik yang digunakan untuk merekam benda-benda<br />

nyata. Mikroskop adalah alat optik yang digunakan untuk melihat benda-benda<br />

sangat kecil (benda renik). Teropong adalah alat optik yang<br />

digunakan untuk melihat objek di bumi dan benda-benda langit. Periskop<br />

adalah alat optik yang digunakan untuk melihat objek di atas permukaan<br />

laut.<br />

7. Agar objek terlihat seperti aslinya dan tidak terbalik.<br />

8. Agar bayangan dapat nyata dan diperkecil.<br />

Hitungan<br />

9. D = –5 dioptri; s = …?<br />

D = 1 __ → f = –20 cm → __ 1<br />

= __ 1<br />

f f<br />

s i = 0,2 m = 20 m<br />

s o<br />

+ 1 __<br />

si 10. s = 25 cm; s = 50 cm; D = …?<br />

0 i 1 __ = __ 1<br />

+<br />

f 1 __ → 1 __ = ___ 1<br />

– ___ 1<br />

= ___ 2<br />

– ___ 1<br />

f 25 50 50 50<br />

s o<br />

s i<br />

f = 50 cm<br />

D = 1 __ = ___ 1<br />

= 2 dioptri<br />

f 0,5<br />

→ –5 = 1 __<br />

= ___ 1<br />

50<br />

∞ – 1 __<br />

11. s = 25 cm = 0,25 m; s = 30 cm = 0,30 m; D = …?<br />

o i 1 __ = __ 1<br />

+<br />

f 1 __ → 1 __ = ____ 1<br />

+ __ 1<br />

→ D = 3 D<br />

f 0,25 1<br />

s o<br />

s i<br />

Aplikasi<br />

12. Lup dengan f = 8 cm; M = …? (mata tak berakomodasi); M = …? Titik<br />

dekat 25 cm.<br />

M = 25 ___ = ___ 25<br />

= 3,125<br />

f 8<br />

s i<br />

<strong>RPP</strong> Fenomena <strong>Fisika</strong> <strong>SMP</strong> 2


Analisis<br />

13. s = –75 cm; s = 25 cm; f = …?<br />

i 0 1 __ = __ 1<br />

f s +<br />

o<br />

1 __<br />

s →<br />

i<br />

1 __ = ___ 1<br />

+ ____ 1<br />

→ __ 1<br />

= ___ 1<br />

– ___ 1<br />

= ___ 2<br />

→ f = 37,5 cm<br />

f 25 –75 f 25 75 75<br />

D = 1 __ = _____ 1<br />

= 2,67 dioptri<br />

f 0,375<br />

Ulangan Umum<br />

A. Pilihan<br />

1. c 11. a 21. a 31. c 41. a 51. a<br />

2. c 12. a 22. b 32. b 42. b 52. a<br />

3. d 13. c 23. c 33. c 43. b 53. b<br />

4. c 14. a 24. c 34. a 44. b 54. c<br />

5. d 15. d 25. c 35. b 45. b 55. a<br />

6. a 16. b 26. d 36. c 46. d 56. b<br />

7. b 17. b 27. d 37. b 47. b 57. d<br />

8. d 18. b 28. b 38. d 48. d 58. a<br />

9. b 19. a 29. c 39. b 49. d 59. a<br />

10. b 20. a 30. d 40. d 50. a 60. d<br />

Ralat no. 45: diletakkan cermin cekung dengan fokus 20 cm: dibuang<br />

B. Uraian<br />

1. v = 350 m/s; f = 70 Hz; λ = …?<br />

v = fλ<br />

λ = v __<br />

f<br />

= ____ 350<br />

= 5 m → λ = 5 m<br />

70<br />

2. t = 40 s; n = 20 kali; T = …?; f = …?<br />

T = n __<br />

t<br />

= ___ 20<br />

= 0,5 s<br />

40<br />

f = 1 __ =<br />

T 1 ___ = 2 Hz<br />

0,5<br />

3. Getaran adalah gerakan bolak-balik melalui titik setimbang dan mempunyai<br />

frekuensi serta amplitudo. Gelombang adalah perambatan energi<br />

dan mempunyai panjang gelombang, amplitudo, frekuensi, serta cepat<br />

rambat.<br />

4. Gelombang transversal adalah gelombang yang arah getarnya tegak lurus<br />

terhadap arah rambatan. Gelombang longitudinal adalah gelombang<br />

yang arah getarnya searah dengan rambatan gelombang.<br />

<strong>RPP</strong> Fenomena <strong>Fisika</strong> <strong>SMP</strong> 2


5. t = 10 s; λ = 5 m; v = …?<br />

t = T = 10 s<br />

v = fλ = l __ =<br />

T 5 ___ = 0,5 m/s<br />

10<br />

6. Alat-alat musik: tiup, petik, membran, dan sonometer.<br />

7. Bergerak adalah perubahan posisi benda dengan arah yang bermacammacam.<br />

Bergetar adalah gerakan bolak-balik melalui titik setimbang.<br />

8. f = 350 Hz; λ = 200 cm = 2 m; v = …?<br />

v = fλ = (350)(2) = 700 m/s<br />

9. v = 1.500 m/s; t = 0,5 s; h = …?<br />

t' = 1 __ t =<br />

2 1 __ (0,5) = 0,25 s<br />

2<br />

h = vt' = (1.500)(0,25) = 375 m<br />

11. L = 30 cm = 0,3 m; λ = …?<br />

L = 3 __ λ; λ =<br />

4 4 __ L =<br />

3 4 __ (0,3) = 0,4 m<br />

3<br />

12. t = 0,1 s; v = 1.500 m/s; s dalam waktu 0,1 s; L = …?<br />

s = v t = (1.500)(0,1) = 150 m<br />

L = v t' = (1.500)(0,1)(0,5) = 75 m<br />

13. Sebenarnya berkas putih merupakan gabungan dari beberapa warna cahaya.<br />

Oleh karena setiap warna mempunyai panjang gelombang dan frekuensi<br />

sendiri maka setiap warna saat memasuki prisma akan terdispersi menjadi<br />

bermacam-macam warna sesuai dengan panjang gelombang masing-masing.<br />

14. Karena cahaya saat melalui zat dengan indeks bias yang berbeda kecepatan<br />

cahayanya akan berubah sehingga akan terbias.<br />

15. s = 30 cm; s' = 60 cm; f = …?<br />

1 __ = __ 1<br />

f s + 1 __ = ___ 1<br />

+ ___ 1<br />

= ___ 3<br />

s' 30 60 60<br />

f = 20 cm<br />

16. Bintang yang kita lihat sehari-hari sebenarnya tidak tepat seperti yang<br />

kita lihat. Hal ini karena cahaya melewati lapisan udara yang berbeda<br />

indeks biasnya sehingga cahaya akan terbias saat melalui bermacam-macam<br />

lapisan udara. Dengan demikian, posisi bintang yang sesungguhnya<br />

tidak tepat pada posisi yang kita lihat.<br />

17. Daya akomodasi adalah kekuatan mata untuk memipihkan atau mencembungkan<br />

lensa mata.<br />

18. Sifat bayangan di retina adalah nyata, terbalik, dan diperkecil.<br />

<strong>RPP</strong> Fenomena <strong>Fisika</strong> <strong>SMP</strong> 2


19. Teropong bintang tidak mempunyai lensa pembalik, karena bintang tidak<br />

perlu harus tegak sedangkan teropong medan untuk melihat benda-benda<br />

di permukaan bumi perlu lensa pembalik sehingga akan terlihat seperti<br />

poisisi sebenarnya.<br />

20. Mempunyai lensa positif, diafragma, dan dapat diatur jarak bayangannya.<br />

21. Maya dan diperbesar.<br />

22. Ada lensa objektif berfungsi membentuk bayangan nyata yang diperbesar.<br />

Bayangan nyata dari lensa objektif dianggap benda nyata oleh lensa<br />

okuler. Oleh lensa okuler yang berfungsi sebagai lup akan diperbesar dan<br />

bayangannya bersifat maya.<br />

0 <strong>RPP</strong> Fenomena <strong>Fisika</strong> <strong>SMP</strong> 2


<strong>Silabus</strong><br />

Nama Sekolah : <strong>SMP</strong>/MTs ....<br />

Mata Pelajaran : IPA (FISIKA)<br />

<strong>Kelas</strong>/Semester : <strong>VIII</strong>/1<br />

Standar Kompetensi : 3. Menjelaskan konsep partikel materi<br />

Alokasi Waktu : 6 jam pelajaran (3 × pertemuan)<br />

Alat/Bahan/<br />

Sumber<br />

Alokasi<br />

Waktu<br />

Kegiatan Pembelajaran Indikator Penilaian<br />

Materi Pokok<br />

Pembelajaran<br />

Kompetensi Dasar<br />

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)<br />

Buku:<br />

Semesta<br />

Fenomena<br />

<strong>Fisika</strong> 2<br />

karangan<br />

Budi<br />

Purwanto<br />

6 jam<br />

pelajaran<br />

• Partikel<br />

Materi<br />

Alat/Bahan:<br />

Model atom<br />

dan molekul<br />

- Kuis<br />

- Pengamatan<br />

keaktifan<br />

siswa dalam<br />

diskusi/<br />

tanya jawab<br />

- Pengamatan<br />

sikap,<br />

minat, dan<br />

kelakuan<br />

siswa<br />

• Menjelaskan<br />

pengertian atom.<br />

• Menjelaskan<br />

pengertian ion.<br />

• Menjelaskan pengertian<br />

molekul.<br />

• Mengaitkan<br />

konsep atom dan<br />

molekul dengan<br />

produk kimia<br />

sehari-hari.<br />

• Menayangkan dengan LCD<br />

terkait dengan atom, struktur<br />

atom, ion, dan molekul dari<br />

jaringan internet (rekaman dari<br />

internet).<br />

• Melakukan diskusi kelas/tanya<br />

jawab untuk mengidentifikasi<br />

sejarah penemuan atom.<br />

• Melakukan diskusi kelas/tanya<br />

jawab untuk menggambarkan<br />

dan menyebutkan struktur<br />

atom.<br />

• Melakukan tanya jawab untuk<br />

menjelaskan pengertian ion.<br />

• Memperagakan bentuk dan<br />

susunan molekul.<br />

• Melakukan diskusi kelas/tanya<br />

jawab untuk menghubungkan<br />

konsep atom, ion, dan molekul<br />

dengan produk kimia seharihari.<br />

3.1 Menjelaskan<br />

konsep atom,<br />

ion, dan<br />

molekul.<br />

3.2 Menghubungkan<br />

konsep atom,<br />

ion, dan molekul<br />

dengan produk<br />

kimia seharihari.<br />

3.3 Membandingkan<br />

molekul unsur<br />

dan molekul<br />

senyawa.<br />

Sarana/<br />

<strong>Media</strong>:<br />

Komputer,<br />

LCD, dan<br />

jaringan<br />

internet<br />

<strong>RPP</strong> Fenomena <strong>Fisika</strong> <strong>SMP</strong> 2<br />

71


(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)<br />

• Melakukan diskusi dan tanya<br />

jawab untuk menyimpulkan tentang,<br />

atom, ion, dan molekul.<br />

• Mengerjakan kuis tertulis<br />

yang disampaikan secara lisan<br />

dan/atau tertulis.<br />

............, ......................<br />

Mengetahui,<br />

Kepala Sekolah Guru IPA (<strong>Fisika</strong>)<br />

72 <strong>RPP</strong> Fenomena <strong>Fisika</strong> <strong>SMP</strong> 2<br />

(_____________) (_____________)<br />

NIP. .................... NIP. ....................


<strong>Silabus</strong><br />

Nama Sekolah : <strong>SMP</strong>/MTs ....<br />

Mata Pelajaran : IPA (FISIKA)<br />

<strong>Kelas</strong>/Semester : <strong>VIII</strong>/2<br />

Standar Kompetensi : 5. Memahami peranan usaha, gaya, dan energi dalam kehidupan sehari-hari<br />

Alokasi Waktu : 34 jam pelajaran (17 × pertemuan)<br />

Alat/Bahan/<br />

Sumber<br />

Alokasi<br />

Waktu<br />

Kegiatan Pembelajaran Indikator Penilaian<br />

Materi Pokok<br />

Pembelajaran<br />

Kompetensi Dasar<br />

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)<br />

Buku:<br />

Semesta<br />

Fenomena<br />

<strong>Fisika</strong> 2<br />

karangan<br />

Budi<br />

Purwanto<br />

6 jam<br />

pelajaran<br />

• Gaya dan<br />

Hukum<br />

Newton<br />

Alat/Bahan:<br />

Tali,<br />

statip, balok<br />

kayu, papan<br />

kayu, anak<br />

timbangan,<br />

neraca<br />

pegas,<br />

dan papan<br />

beroda<br />

- Kuis<br />

- Pengamatan<br />

kinerja<br />

keterampilan<br />

dalam<br />

peragaan<br />

dan percobaan<br />

- Pengamatan<br />

sikap,<br />

minat, dan<br />

kelakuan<br />

siswa<br />

- Pengamatan<br />

keaktifan<br />

dalam<br />

diskusi dan<br />

tanya jawab<br />

• Menggambarkan<br />

gaya-gaya yang<br />

bekerja pada<br />

suatu benda secara<br />

proporsional.<br />

• Melukis penjumlahan<br />

gaya dan<br />

selisih gaya-gaya<br />

segaris baik yang<br />

searah maupun<br />

berlawanan.<br />

• Menyelidiki besar<br />

gaya gesekan antara<br />

dua permukaan<br />

benda.<br />

• Menayangkan dengan LCD<br />

tentang gaya dan yang terkait<br />

dengan hukum Newton melalui<br />

jaringan internet (rekaman<br />

dari internet).<br />

• Melakukan tanya jawab untuk<br />

mengungkap pengetahuan<br />

awal siswa tentang macammacam<br />

gaya.<br />

• Melukiskan cara penjumlahan<br />

dua gaya yang segaris, searah<br />

maupun yang berlawanan arah.<br />

• Melakukan tanya jawab untuk<br />

menyebutkan macam-macam<br />

gaya.<br />

5.1 Mengidentifikasi<br />

jenis-jenis<br />

gaya, penjumlahan<br />

gaya dan<br />

pengaruhnya<br />

pada suatu<br />

benda yang<br />

dikenai gaya.<br />

5.2 Menerapkan<br />

hukum Newton<br />

untuk menjelaskan<br />

berbagai<br />

peristiwa dalam<br />

kehidupan<br />

sehari-hari.<br />

<strong>RPP</strong> Fenomena <strong>Fisika</strong> <strong>SMP</strong> 2<br />

73


(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)<br />

Sarana/<br />

<strong>Media</strong>:<br />

LKS, komputer,<br />

LCD,<br />

dan jaringan<br />

internet<br />

- Laporan<br />

percobaan<br />

- Presentasi<br />

di depan<br />

kelas<br />

• Menyebutkan<br />

beberapa contoh<br />

gaya gesekan yang<br />

menguntungkan<br />

dan yang merugikan.<br />

• Mengukur berat<br />

dan massa suatu<br />

benda.<br />

• Mengidentifikasi<br />

gejala hukum<br />

I Newton dan<br />

keterkaitannya<br />

dengan kehidupan<br />

sehari-hari.<br />

• Mengidentifikasi<br />

gejala hukum<br />

II Newton dan<br />

penerapannya pada<br />

kehidupan seharihari.<br />

• Mengidentifikasi<br />

gejala hukum<br />

III Newton dan<br />

penerapannya pada<br />

kehidupan seharihari.<br />

• Melakukan demonstrasi yang<br />

disertai tanya jawab untuk<br />

menunjukkan gaya gesekan<br />

dua pemukanan benda yang<br />

bersinggungan.<br />

• Melakukan diskusi kelas untuk<br />

membedakan gaya gesekan<br />

statis dan kinetis.<br />

• Melakukan diskusi kelas untuk<br />

menunjukkan beberapa contoh<br />

gaya gesekan yang menguntungkan<br />

dan yang merugikan<br />

disertai peragaan.<br />

• Melakukan percobaan untuk<br />

mengukur massa dan berat<br />

benda.<br />

• Melakukan demonstrasi yang<br />

disertai tanya jawab untuk<br />

menunjukkan sifat kelembaman<br />

suatu benda (hukum I<br />

Newton).<br />

• Melakukan demonstrasi yang<br />

disertai tanya jawab untuk<br />

menunjukkan gejala yang<br />

merupakan hukum II Newton.<br />

• Melakukan diskusi kelas yang<br />

disertai tanya jawab tentang<br />

penerapan atau aplikasi hukum<br />

II Newton pada persoalan atau<br />

kejadian sehari-hari.<br />

• Melakukan tanya jawab untuk<br />

merumuskan berat suatu benda.<br />

74 <strong>RPP</strong> Fenomena <strong>Fisika</strong> <strong>SMP</strong> 2


(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)<br />

• Melakukan peragaan tentang<br />

gaya-gaya yang bekerja pada<br />

hukum III Newton.<br />

• Melakukan diskusi kelas<br />

untuk menyelidiki hukum III<br />

Newton.<br />

• Melakukan diskusi kelompok<br />

untuk membahas permasalahan<br />

yang berkaitan dengan gaya<br />

dan hukum-hukum Newton.<br />

• Melakukan tanya jawab untuk<br />

menyimpulkan masalah yang<br />

berkaitan dengan gaya dan<br />

hukum-hukum Newton.<br />

• Mengerjakan kuis tertulis yang<br />

disampaikan secara lisan atau<br />

tertulis.<br />

Buku:<br />

Semesta<br />

Fenomena<br />

<strong>Fisika</strong> 2<br />

karangan<br />

Budi<br />

Purwanto<br />

8 jam<br />

pelajaran<br />

- Kuis<br />

- Ulangan<br />

harian<br />

- Pengamatan<br />

sikap,<br />

minat, dan<br />

kelakuan<br />

siswa<br />

- Pengamatan<br />

keaktifan<br />

dalam<br />

diskusi dan<br />

tanya jawab<br />

• Menunjukkan hubungan<br />

usaha, gaya,<br />

dan perpindahan.<br />

• Menjelaskan kaitan<br />

antara energi dan<br />

usaha.<br />

• Menunjukkan<br />

hubungan antara<br />

daya, kecepatan,<br />

dan usaha.<br />

• Menunjukkan bentuk-bentuk<br />

energi<br />

dan contohnya<br />

dalam kehidupan<br />

sehari-hari.<br />

• Menayangkan dengan<br />

LCD tentang bentuk energi<br />

dan perubahannya melalui<br />

jaringan internet (rekaman dari<br />

internet).<br />

• Melakukan demonstrasi untuk<br />

menunjukkan usaha yang<br />

dilakukan oleh suatu benda<br />

yang disertai merumuskannya.<br />

• Melakukan diskusi kelas/tanya<br />

jawab untuk merumuskan<br />

hubungan usaha dan energi<br />

kinetik.<br />

• Usaha dan<br />

Energi<br />

5.3 Menjelaskan<br />

hubungan bentuk<br />

energi dan<br />

perubahannya,<br />

prinsip ”usaha<br />

dan energi”<br />

serta penerapannya<br />

dalam<br />

kehidupan<br />

sehari-hari.<br />

<strong>RPP</strong> Fenomena <strong>Fisika</strong> <strong>SMP</strong> 2<br />

75


(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)<br />

Alat/Bahan:<br />

Balok<br />

kayu, neraca<br />

pegas, bola<br />

voli/sepak,<br />

bola tenis,<br />

mistar, dan<br />

mobilmobilan<br />

berbaterai<br />

• Mengaplikasikan<br />

konsep energi dan<br />

perubahannya<br />

dalam kehidupan<br />

sehari-hari.<br />

• Menjelaskan<br />

konsep energi<br />

potensial dan<br />

energi kinetik pada<br />

suatu benda yang<br />

bergerak.<br />

• Menunjukkan peristiwa<br />

perubahan<br />

bentuk energi.<br />

• Menunjukkan<br />

konsep kekekalan<br />

energi.<br />

• Menunjukkan<br />

penerapan daya<br />

dalam kehidupan<br />

sehari-hari.<br />

• Melakukan diskusi kelas/tanya<br />

jawab untuk merumuskan<br />

hubungan usaha dan energi<br />

potensial.<br />

• Melakukan diskusi kelas/tanya<br />

jawab untuk menunjukkan<br />

bentuk-bentuk energi dan<br />

memberi contohnya dalam<br />

kehidupan sehari-hari.<br />

• Melakukan tanya jawab untuk<br />

mengaplikasikan konsep energi<br />

dalam kehidupan sehari-hari.<br />

• Melakukan demonstrasi yang<br />

disertai tanya jawab untuk<br />

menunjukkan energi potensial<br />

dan merumuskannya.<br />

• Melakukan demonstrasi<br />

yang disertai tanya jawab<br />

untuk menunjukkan bentuk<br />

energi kinetik suatu benda dan<br />

merumuskannya.<br />

• Melakukan demonstrasi yang<br />

disertai tanya jawab untuk<br />

menunjukkan perubahan<br />

bentuk energi kinetik dan<br />

energi potensial.<br />

• Melakukan diskusi kelas/tanya<br />

jawab untuk menjelaskan<br />

konsep kekekalan energi.<br />

• Melakukan diskusi kelas<br />

untuk merumuskan hukum<br />

kekekalan energi mekanik.<br />

76 <strong>RPP</strong> Fenomena <strong>Fisika</strong> <strong>SMP</strong> 2<br />

Sarana/<br />

<strong>Media</strong>:<br />

komputer,<br />

LCD, dan<br />

jaringan<br />

internet


(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)<br />

• Melakukan diskusi kelompok<br />

untuk membahas permasalahan<br />

yang berkaitan dengan<br />

usaha dan energi.<br />

• Melakukan diskusi kelas/tanya<br />

jawab untuk menjelaskan<br />

pengertian daya.<br />

• Melakukan diskusi kelas/tanya<br />

jawab untuk menjelaskan penerapan<br />

daya dalam kehidupan<br />

sehari-hari.<br />

• Melakukan tanya jawab<br />

untuk menyimpulkan konsepkonsep<br />

yang berkaitan dengan<br />

usaha, energi kinetik, energi<br />

potensial, dan hubungan<br />

usaha dengan energi kinetik,<br />

energi potensial, dan hukum<br />

kekekalan energi mekanik.<br />

• Mengerjakan kuis tertulis yang<br />

disampaikan secara lisan dan<br />

tertulis.<br />

Buku:<br />

Semesta<br />

Fenomena<br />

<strong>Fisika</strong> 2<br />

karangan<br />

Budi<br />

Purwanto<br />

6 jam<br />

pelajaran<br />

- Kuis<br />

- Pengamatan<br />

kinerja<br />

keterampilan<br />

dalam<br />

peragaan<br />

dan percobaan<br />

• Mengidentifikasi<br />

pengertian pesawat<br />

sederhana.<br />

• Menunjukkan<br />

kegunaan beberapa<br />

pesawat sederhana<br />

yang banyak digunakan<br />

dalam kehidupan<br />

sehari-hari.<br />

• Menayangkan dengan LCD<br />

tentang pesawat sederhana dan<br />

pesawat lainnya untuk mempermudah<br />

pekerjaan seseorang<br />

dari jaringan internet (rekaman<br />

dari internet).<br />

• Pesawat<br />

Sederhana<br />

5.4 Melakukan<br />

percobaan<br />

tentang pesawat<br />

sederhana dan<br />

penerapannya<br />

dalam kehidupan<br />

sehari-hari.<br />

<strong>RPP</strong> Fenomena <strong>Fisika</strong> <strong>SMP</strong> 2<br />

77


(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)<br />

Alat/Bahan:<br />

Batang<br />

kayu tipis,<br />

statip, anak<br />

timbangan,<br />

batu,<br />

penyangga,<br />

katrol<br />

tunggal,<br />

ganda, dan<br />

multikatrol,<br />

beban, dan<br />

bidang<br />

miring<br />

- Pengamatan<br />

sikap,<br />

minat, dan<br />

kelakuan<br />

siswa<br />

- Pengamatan<br />

keaktifan<br />

dalam<br />

diskusi dan<br />

tanya jawab<br />

- Laporan<br />

percobaan<br />

- Presentasi<br />

di depan<br />

kelas<br />

• Menunjukkan cara<br />

kerja pengungkit.<br />

• Menunjukkan<br />

macam-macam<br />

tuas dan besar keuntungan<br />

mekanis.<br />

• Menunjukkan<br />

manfaat macammacam<br />

katrol<br />

sebagai pesawat<br />

sederhana.<br />

• Merancang dan<br />

membuat pesawat<br />

sederhana.<br />

• Melakukan demonstrasi<br />

yang disertai tanya jawab<br />

untuk menunjukkan macammacam<br />

dan cara kerja pesawat<br />

sederhana yang digunakan<br />

dalam kehidupan sehari-hari.<br />

• Melakukan diskusi kelompok<br />

untuk merancang kemudian<br />

membuat pesawat sederhana<br />

dan memperagakan di depan<br />

kelompok atau kelas.<br />

• Melakukan demonstrasi<br />

yang disertai tanya jawab<br />

untuk menunjukkan cara kerja<br />

pengungkit.<br />

• Melakukan diskusi kelas/tanya<br />

jawab yang disertai peragaan<br />

untuk menunjukkan macammacam<br />

tuas dan keuntungan<br />

mekanisnya.<br />

• Melakukan percobaan untuk<br />

menunjukkan hubungan gaya<br />

dengan lengan gaya.<br />

• Melakukan demonstrasi<br />

yang disertai tanya jawab<br />

untuk menunjukkan cara kerja<br />

macam-macam katrol dan<br />

keuntungan mekanisnya.<br />

• Melakukan diskusi kelompok<br />

untuk membahas<br />

permasalahan yang berkaitan<br />

dengan penggunaan pesawat<br />

sederhana.<br />

78 <strong>RPP</strong> Fenomena <strong>Fisika</strong> <strong>SMP</strong> 2<br />

Sarana/<br />

<strong>Media</strong>:<br />

LKS, komputer,<br />

LCD,<br />

dan jaringan<br />

internet


(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)<br />

• Mempresentasikan kesimpulan<br />

hasil percobaan.<br />

• Mengerjakan kuis tertulis<br />

yang disampaikan secara lisan<br />

dan/atau tertulis.<br />

Buku:<br />

Semesta<br />

Fenomena<br />

<strong>Fisika</strong> 2<br />

karangan<br />

Budi<br />

Purwanto<br />

8 jam<br />

pelajaran<br />

- Kuis<br />

- Pengamatan<br />

kinerja<br />

keterampilan<br />

dalam<br />

peragaan<br />

dan percobaan<br />

- Pengamatan<br />

sikap,<br />

minat, dan<br />

kelakuan<br />

siswa<br />

- Pengamatan<br />

keaktifan<br />

dalam<br />

diskusi dan<br />

tanya jawab<br />

- Laporan<br />

percobaan<br />

• Menemukan<br />

hubungan<br />

gaya, tekanan, dan<br />

luas daerah yang<br />

dikenai gaya.<br />

• Mengaplikasikan<br />

konsep bejana<br />

berhubungan<br />

dalam kehidupan<br />

sehari-hari.<br />

• Mendeskripsikan<br />

hukum Pascal dan<br />

hukum Archimedes<br />

melalui percobaan<br />

sederhana<br />

serta penerapannya<br />

dalam kehidupan<br />

sehari-hari.<br />

• Menunjukkan<br />

berlakunya hukum<br />

Archimedes pada<br />

zat cair dan gas.<br />

• Tekanan • Menayangkan dengan LCD<br />

tentang gaya dan tekanan dari<br />

jaringan internet (rekaman dari<br />

internet).<br />

• Melakukan demonstrasi<br />

untuk menunjukkan pengaruh<br />

tekanan pada suatu benda.<br />

• Melakukan demonstrasi untuk<br />

menunjukkan bahwa tekanan<br />

zat cair makin ke dalam makin<br />

besar kemudian merumuskannya.<br />

• Melakukan demonstrasi untuk<br />

menunjukkan tentang bejana<br />

berhubungan.<br />

• Melakukan diskusi kelas<br />

untuk mengaplikasikan konsep<br />

bejana berhubungan dalam<br />

kehidupan sehari-hari.<br />

• Melakukan demonstrasi yang<br />

disertai tanya jawab untuk<br />

menunjukkan prinsip hukum<br />

Pascal.<br />

• Melakukan diskusi kelas/tanya<br />

jawab untuk mengaplikasikan<br />

hukum Pascal dalam kehidupan<br />

sehari-hari.<br />

5.5 Menyelidiki<br />

tekanan pada<br />

benda padat,<br />

cair, dan gas<br />

serta penerapannya<br />

dalam<br />

kehidupan<br />

sehari-hari.<br />

Alat/Bahan:<br />

Neraca pegas,<br />

neraca<br />

lengan, gelas<br />

beker, gelas<br />

pancuran,<br />

balon karet,<br />

alat Pascal,<br />

air, alat Harlt,<br />

pipa U,<br />

minyak, air,<br />

batu, dan<br />

benda padat<br />

<strong>RPP</strong> Fenomena <strong>Fisika</strong> <strong>SMP</strong> 2<br />

Sarana/<br />

<strong>Media</strong>:<br />

LKS, komputer,<br />

LCD,<br />

dan jaringan<br />

internet<br />

79


(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)<br />

• Menunjukkan<br />

beberapa produk<br />

teknologi dalam<br />

kehidupan seharihari<br />

sehubungan<br />

dengan konsep<br />

benda terapung,<br />

melayang, dan<br />

tenggelam.<br />

• Menjelaskan<br />

hubungan antara<br />

ketinggian tempat<br />

dengan tekanan<br />

udaranya.<br />

• Mengaplikasikan<br />

konsep tekanan<br />

benda padat, cair,<br />

dan gas pada peristiwa<br />

alam yang<br />

relevan (dalam<br />

penyelesaian<br />

masalah seharihari).<br />

• Melakukan<br />

percobaan yang<br />

dapat menunjukkan<br />

tekanan udara.<br />

• Melakukan demonstrasi<br />

yang disertai tanya jawab<br />

untuk menunjukkan hukum<br />

Archimedes.<br />

• Melakukan diskusi kelas<br />

untuk mengaplikasikan hukum<br />

Archimedes dalam kehidupan<br />

sehari-hari.<br />

• Melakukan demonstrasi yang<br />

disertai tanya jawab untuk menunjukkan<br />

prinsip terapung,<br />

melayang, dan tenggelam serta<br />

mengaplikasikannya.<br />

• Melakukan percobaan untuk<br />

menentukan gaya tekan ke<br />

atas pada suatu benda padat<br />

oleh zat cair.<br />

• Melakukan demonstrasi yang<br />

disertai tanya jawab untuk<br />

menunjukkan pemberlakuan<br />

hukum Archimedes tidak<br />

hanya berlaku pada zat tetapi<br />

juga pada gas.<br />

• Melakukan demonstrasi yang<br />

disertai tanya jawab untuk<br />

menunjukkan cara pengukuran<br />

tekanan dengan manometer.<br />

• Melakukan demonstrasi yang<br />

disertai tanya jawab untuk<br />

menunjukkan bahwa udara<br />

mempunyai tekanan.<br />

80 <strong>RPP</strong> Fenomena <strong>Fisika</strong> <strong>SMP</strong> 2


(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)<br />

• Melakukan demonstrasi<br />

tentang cara merancang dan<br />

mengukur tekanan udara.<br />

• Melakukan diskusi kelas untuk<br />

merumuskan hubungan antara<br />

tekanan udara dan ketinggian<br />

suatu tempat.<br />

• Melakukan percobaan untuk<br />

menentukan massa jenis<br />

minyak dengan pipa U.<br />

• Melakukan percobaan untuk<br />

menentukan massa jenis cairan<br />

dengan menggunakan pipa Y.<br />

• Melakukan demonstrasi untuk<br />

menunjukkan adanya tekanan<br />

udara.<br />

• Melakukan diskusi kelompok<br />

untuk membahas permasalahan<br />

yang berkaitan dengan<br />

cairan.<br />

• Mengerjakan kuis tertulis yang<br />

disampaikan secara lisan atau<br />

tertulis.<br />

<strong>RPP</strong> Fenomena <strong>Fisika</strong> <strong>SMP</strong> 2<br />

81


Standar Kompetensi : 6. Memahami konsep dan penerapan getaran, gelombang dan optika dalam produk teknologi sehari-hari<br />

Alokasi Waktu : 26 jam pelajaran (13 × pertemuan)<br />

Alat/Bahan/<br />

Sumber<br />

Alokasi<br />

Waktu<br />

Kegiatan Pembelajaran Indikator Penilaian<br />

Materi Pokok<br />

Pembelajaran<br />

Kompetensi Dasar<br />

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)<br />

Buku:<br />

Semesta<br />

Fenomena<br />

<strong>Fisika</strong> 2<br />

karangan<br />

Budi<br />

Purwanto<br />

6 jam<br />

pelajaran<br />

- Kuis<br />

- Pengamatan<br />

kinerja<br />

keterampilan<br />

dalam peragaan<br />

dan<br />

percobaan<br />

- Pengamatan<br />

sikap,<br />

minat, dan<br />

kelakuan<br />

siswa<br />

- Pengamatan<br />

keaktifan<br />

dalam<br />

diskusi dan<br />

tanya jawab<br />

- Laporan<br />

percobaan<br />

- Presentasi di<br />

depan kelas<br />

• Mengidentifikasi<br />

getaran pada kehidupan<br />

sehari-hari.<br />

• Mengukur periode<br />

dan frekuensi suatu<br />

getaran.<br />

• Menunjukkan<br />

adanya resonansi<br />

dua getaran.<br />

• Menyelediki karakteristik<br />

gelombang<br />

longitudinal<br />

dan gelombang<br />

transversal.<br />

• Mendeskripsikan<br />

hubungan antara<br />

cepat rambat gelombang,<br />

frekuensi,<br />

dan panjang gelombang.<br />

• Mengaitkan konsep<br />

gelombang dalam<br />

kehidupan seharihari.<br />

• Menayangkan dengan LCD<br />

tentang peristiwa yang<br />

berkaitan dengan getaran dan<br />

gelombang dari jaringan internet<br />

(rekaman dari internet).<br />

• Melakukan diskusi kelas<br />

untuk menjelaskan pengertian<br />

getaran.<br />

• Melakukan demonstrasi yang<br />

disertai tanya jawab untuk<br />

menunjukkan macam-macam<br />

benda bergetar.<br />

• Melakukan percobaan untuk<br />

menentukan periode dan<br />

frekuensi suatu getaran.<br />

• Melakukan tanya jawab untuk<br />

mendefinisikan pengertian<br />

frekuensi dan periode.<br />

• Melakukan demonstrasi yang<br />

disertai tanya jawab untuk<br />

menunjukkan suatu gelombang.<br />

• Melakukan demonstrasi yang<br />

disertai tanya jawab untuk<br />

menunjukkan gelombang<br />

transversal dan gelombang<br />

longitudinal.<br />

• Getaran<br />

dan<br />

Gelombang<br />

6.1 Mendeskripsikan<br />

konsep getaran<br />

dan gelombang<br />

serta parameterparameternya.<br />

82 <strong>RPP</strong> Fenomena <strong>Fisika</strong> <strong>SMP</strong> 2<br />

Alat/Bahan:<br />

Pegas,<br />

penggaris,<br />

bak air, OHP,<br />

garpu tala,<br />

rangkaian<br />

bandul, dan<br />

bandul<br />

Sarana/<br />

<strong>Media</strong>:<br />

LKS, komputer,<br />

LCD,<br />

dan jaringan<br />

internet


(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)<br />

• Melakukan diskusi kelas/tanya<br />

jawab untuk membedakan<br />

gelombang transversal dan<br />

longitudinal.<br />

• Melakukan pengamatan<br />

demonstrasi yang disertai<br />

tanya jawab dengan menggunakan<br />

tangki riak atau dengan<br />

bantuan alat OHP untuk<br />

menunjukkan gelombang<br />

permukaan air.<br />

• Melakukan diskusi kelas untuk<br />

menunjukkan hubungan antara<br />

cepat rambat gelombang, frekuensi,<br />

dan panjang gelombang<br />

serta merumuskannya.<br />

• Melakukan diskusi kelas<br />

untuk memaparkan manfaat<br />

atau peristiwa yang berkaitan<br />

dengan gelombang.<br />

• Melakukan diskusi kelompok<br />

untuk membahas persoalan<br />

yang berkaitan dengan getaran<br />

dan gelombang.<br />

• Melakukan tanya jawab untuk<br />

menyimpulkan getaran dan<br />

gelombang serta perumusannya.<br />

• Mengerjakan kuis tertulis yang<br />

disampaikan secara lisan dan<br />

tertulis.<br />

<strong>RPP</strong> Fenomena <strong>Fisika</strong> <strong>SMP</strong> 2<br />

83


(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)<br />

Buku:<br />

Semesta<br />

Fenomena<br />

<strong>Fisika</strong> 2<br />

karangan<br />

Budi<br />

Purwanto<br />

6 jam<br />

pelajaran<br />

- Pengamatan<br />

kinerja<br />

keterampilan<br />

dalam peragaan<br />

dan<br />

percobaan<br />

- Pengamatan<br />

sikap,<br />

minat, dan<br />

kelakuan<br />

- Laporan<br />

percobaan<br />

- Presentasi di<br />

depan kelas<br />

• Membedakan infrasonik,<br />

ultrasonik,<br />

dan audiosonik.<br />

• Memaparkan<br />

karakteristik<br />

gelombang bunyi.<br />

• Menunjukkan<br />

gejala resonansi<br />

dalam kehidupan<br />

sehari-hari.<br />

• Merencanakan<br />

percobaan untuk<br />

mengukur laju<br />

bunyi.<br />

• Memberikan contoh<br />

pemanfaatan<br />

dan dampak<br />

pemantulan bunyi<br />

dalam kehidupan<br />

sehari-hari.<br />

• Bunyi • Menayangkan dengan LCD<br />

tentang bunyi dan keterkaitannya<br />

dengan kehidupan seharihari<br />

melalui jaringan internet<br />

(rekaman dari internet).<br />

• Melakukan diskusi kelas<br />

untuk menjelaskan pengertian<br />

gelombang bunyi.<br />

• Melakukan diskusi kelas/tanya<br />

jawab untuk membedakan pengertian<br />

infrasonik, ultrasonik,<br />

dan audiosonik.<br />

• Melakukan diskusi kelas/tanya<br />

jawab untuk menjelaskan nada<br />

dan desah.<br />

• Melakukan demonstrasi yang<br />

disertai tanya jawab untuk<br />

menunjukkan adanya resonansi<br />

bunyi.<br />

• Merencanakan dan melakukan<br />

percobaan untuk menentukan laju<br />

bunyi di udara dengan menggunakan<br />

tabung resonansi.<br />

• Melakukan tanya jawab dan<br />

menyimpulkan konsep bunyi<br />

serta penerapannya dalam<br />

kehidupan sehari-hari beserta<br />

perumusannya.<br />

• Melakukan tanya jawab<br />

untuk menunjukkan peristiwa<br />

pemantulan bunyi.<br />

6.2 Mendeskripsikan<br />

konsep bunyi<br />

dalam kehidupan<br />

sehari-hari.<br />

84 <strong>RPP</strong> Fenomena <strong>Fisika</strong> <strong>SMP</strong> 2<br />

Alat/Bahan:<br />

Alat-alat<br />

sumber<br />

bunyi, tabung<br />

resonansi,<br />

garpu<br />

tala, speaker,<br />

AFG, dan<br />

mistar/meteran<br />

Sarana/<br />

<strong>Media</strong>:<br />

LKS, komputer,<br />

LCD,<br />

dan jaringan<br />

internet


(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)<br />

• Melakukan diskusi kelas untuk<br />

memberikan contoh manfaat<br />

dan dampaknya adanya<br />

pemantulan gelombang bunyi<br />

dalam kehidupan sehari-hari.<br />

• Melakukan diskusi kelompok<br />

untuk membahas persoalan<br />

yang berkaitan dengan<br />

gelombang bunyi.<br />

• Mengerjakan kuis tertulis<br />

yang disampaikan secara lisan<br />

dan/atau tertulis.<br />

Buku:<br />

Semesta<br />

Fenomena<br />

<strong>Fisika</strong> 2<br />

karangan<br />

Budi<br />

Purwanto<br />

8 jam<br />

pelajaran<br />

- Kuis<br />

- Pengamatan<br />

kinerja<br />

keterampilan<br />

dalam peragaan<br />

dan<br />

percobaan<br />

- Pengamatan<br />

sikap,<br />

minat, dan<br />

kelakuan<br />

- Laporan<br />

percobaan<br />

- Presentasi di<br />

depan kelas<br />

• Merancang dan melakukan<br />

percobaan<br />

untuk menunjukkan<br />

perambatan cahaya.<br />

• Menjelaskan<br />

hukum pemantulan<br />

yang diperoleh<br />

melalui percobaan.<br />

• Mendeskripsikan<br />

proses pembentukan<br />

dan sifat-sifat<br />

bayangan pada<br />

cermin cekung dan<br />

cermin cembung.<br />

• Menjelaskan<br />

hukum pembiasan<br />

yang diperoleh<br />

berdasarkan<br />

percobaan.<br />

• Cahaya • Menayangkan dengan LCD<br />

tentang cahaya dan zat optik<br />

dan pemanfatannya dalam<br />

kehidupan sehari-hari melalui<br />

jaringan internet (rekaman dari<br />

internet).<br />

• Merancang dan melakukan<br />

percobaan untuk menunjukkan<br />

bahwa cahaya merambat lurus.<br />

• Merancang dan melakukan<br />

percobaan untuk menunjukkan<br />

hukum pemantulan cahaya.<br />

• Melakukan percobaan<br />

untuk menentukan bayangan<br />

pada dua cermin datar yang<br />

membentuk sudut.<br />

• Menjelaskan pembentukan<br />

bayangan pada cermin datar<br />

dengan cara melukis.<br />

6.3 Menyelidiki<br />

sifat-sifat cahaya<br />

dan hubungannya<br />

dengan<br />

berbagai bentuk<br />

cermin dan<br />

lensa.<br />

Alat/Bahan:<br />

Lup,<br />

teropong<br />

sederhana,<br />

kamera,<br />

mikroskop,<br />

dan model<br />

mata<br />

<strong>RPP</strong> Fenomena <strong>Fisika</strong> <strong>SMP</strong> 2<br />

85


(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)<br />

Sarana/<br />

<strong>Media</strong>:<br />

LKS, komputer,<br />

LCD,<br />

dan jaringan<br />

internet<br />

- Kuis<br />

- Pengamatan<br />

kinerja<br />

keterampilan<br />

dalam peragaan<br />

dan<br />

percobaan<br />

- Pengamatan<br />

sikap,<br />

minat, dan<br />

kelakuan<br />

- Laporan<br />

percobaan<br />

- Presentasi di<br />

depan kelas<br />

• Mendeskripsikan<br />

proses pembentukan<br />

dan sifat-sifat<br />

bayangan pada<br />

lensa cekung dan<br />

lensa cembung.<br />

• Melakukan diskusi kelas untuk<br />

mendeskripsikan pembentukan<br />

bayangan dan sifat-sifat<br />

bayangan pada cermin cekung.<br />

• Melakukan percobaan untuk<br />

menentukan titik fokus cermin<br />

cekung.<br />

• Melakukan diskusi kelas untuk<br />

mendeskripsikan pembentukan<br />

bayangan dan sifat-sifat bayangan<br />

pada cermin cembung.<br />

• Melakukan percobaan tentang<br />

pembiasan dan menemukan<br />

hukum pembiasan.<br />

• Melakukan diskusi kelas untuk<br />

mendeskripsikan pembentukan<br />

bayangan dan sifat-sifat<br />

bayangan pada lensa cembung.<br />

• Melakukan percobaan untuk<br />

menentukan jarak titik api<br />

lensa cembung.<br />

• Melakukan diskusi kelas untuk<br />

mendeskripsikan pembentukan<br />

bayangan dan sifat-sifat<br />

bayangan pada lensa cekung.<br />

• Melakukan diskusi kelompok<br />

untuk membahas permasalahan<br />

yang berkaitan dengan<br />

pemantulan dan pembiasan.<br />

• Mengerjakan kuis tertulis yang<br />

disampaikan secara lisan atau<br />

tertulis.<br />

86 <strong>RPP</strong> Fenomena <strong>Fisika</strong> <strong>SMP</strong> 2


(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)<br />

Buku:<br />

Semesta<br />

Fenomena<br />

<strong>Fisika</strong> 2<br />

karangan<br />

Budi<br />

Purwanto<br />

6 jam<br />

pelajaran<br />

- Kuis<br />

- Pengamatan<br />

kinerja<br />

keterampilan<br />

dalam peragaan<br />

dan<br />

percobaan<br />

- Pengamatan<br />

sikap,<br />

minat, dan<br />

kelakuan<br />

siswa<br />

- Laporan<br />

percobaan<br />

- Presentasi di<br />

depan kelas<br />

• Menjelaskan fungsi<br />

mata sebagai alat<br />

optik.<br />

• Menggambarkan<br />

pembentukan<br />

bayangan benda<br />

pada retina.<br />

• Menjelaskan beberapa<br />

cacat mata<br />

dan penggunaan<br />

kacamata.<br />

• Menyelidiki ciriciri<br />

kamera sebagai<br />

alat optik.<br />

• Menjelaskan<br />

konsep lup sebagai<br />

alat optik.<br />

• Menjelaskan<br />

cara kerja beberapa<br />

produk teknologi<br />

yang relevan,<br />

seperti mikroskop,<br />

berbagai jenis<br />

teropong, teleskop,<br />

periskop, dan lain<br />

sebagainya.<br />

• Menayangkan dengan LCD<br />

tentang alat-alat optik dan<br />

pemanfaatannya dalam<br />

kehidupan sehari-hari melalui<br />

jaringan internet (rekaman dari<br />

internet).<br />

• Melakukan diskusi kelas/tanya<br />

jawab yang disertai dengan<br />

peragaan untuk menyebutkan<br />

macam-macam alat optik.<br />

• Melakukan diskusi kelas/tanya<br />

jawab untuk menjelaskan<br />

fungsi mata sebagai alat optik.<br />

• Menggambarkan pembentukan<br />

bayangan benda pada retina.<br />

• Melakukan diskusi kelas<br />

untuk menyebutkan beberapa<br />

cacat mata dan penggunaan<br />

kacamata.<br />

• Melakukan demonstrasi yang<br />

disertai tanya jawab untuk<br />

menunjukkan ciri-ciri kamera.<br />

• Melakukan demonstrasi untuk<br />

menunjukkan fungsi dan cara<br />

kerja lup.<br />

• Melakukan diskusi/tanya<br />

jawab yang disertai dengan<br />

peragaan tentang alat-alat optik<br />

(mikroskop dan teropong).<br />

• Melakukan demonstrasi untuk<br />

menunjukkan pembuatan<br />

teropong sederhana.<br />

• Alat-Alat<br />

Optik<br />

6.4 Mendeskripsikan<br />

alat-alat<br />

optik dan<br />

penerapannya<br />

dalam kehidupan<br />

sehari-hari.<br />

Alat/Bahan:<br />

Balok kayu,<br />

neraca pegas,<br />

pegas, bola<br />

voli, dan bola<br />

tenis<br />

Sarana/<br />

<strong>Media</strong>:<br />

LKS, komputer,<br />

LCD,<br />

dan jaringan<br />

internet<br />

<strong>RPP</strong> Fenomena <strong>Fisika</strong> <strong>SMP</strong> 2<br />

87


(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)<br />

• Memberi contoh penayangan<br />

alat-alat optik dari internet<br />

dengan LCD.<br />

• Melakukan diskusi kelompok<br />

untuk membahas permasalahan<br />

yang berkaitan dengan alat-alat<br />

optik.<br />

• Mengerjakan kuis tertulis yang<br />

disampaikan secara lisan dan<br />

tertulis.<br />

88 <strong>RPP</strong> Fenomena <strong>Fisika</strong> <strong>SMP</strong> 2<br />

............, ......................<br />

Mengetahui,<br />

Kepala Sekolah Guru IPA (<strong>Fisika</strong>)<br />

(_____________) (_____________)<br />

NIP. .................... NIP. ....................


Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (<strong>RPP</strong>)<br />

Mata Pelajaran : IPA (<strong>Fisika</strong>)<br />

<strong>Kelas</strong>/Semester : <strong>VIII</strong>/1<br />

Pertemuan Ke- : 1 – 3<br />

Alokasi Waktu : 6 jam pelajaran (6 × 40 menit)<br />

Standar Kompetensi : 3. Menjelaskan konsep partikel materi<br />

Kompetensi Dasar : 3.1 Menjelaskan konsep atom, ion, dan molekul.<br />

3.2 Menghubungkan konsep atom, ion, dan molekul dengan<br />

produk kimia sehari-hari.<br />

3.3 Membandingkan molekul unsur dan molekul senyawa.<br />

Indikator : • Menjelaskan pengertian atom.<br />

• Menjelaskan pengertian ion.<br />

• Menjelaskan pengertian molekul.<br />

• Mengaitkan konsep atom dan molekul dengan produk<br />

kimia sehari-hari.<br />

I. Tujuan Pembelajaran<br />

Setelah mempelajari bab ini, diharapkan siswa dapat<br />

1. menjelaskan pengertian atom;<br />

2. menjelaskan pengertian ion;<br />

3. menjelaskan pengertian molekul;<br />

4. menghubungkan konsep atom, ion, dan molekul dengan produk kimia dalam<br />

kehidupan sehari-hari;<br />

5. menjelaskan pengertian molekul unsur;<br />

6. menjelaskan molekul senyawa;<br />

7. membandingkan molekul unsur dan molekul senyawa.<br />

II. Materi Pembelajaran<br />

Partikel Materi<br />

III. Metode Pembelajaran<br />

- Informasi/ceramah<br />

- Demonstrasi<br />

- Diskusi dan tanya jawab<br />

<strong>RPP</strong> Fenomena <strong>Fisika</strong> <strong>SMP</strong> 2<br />

89


IV. Langkah-Langkah Pembelajaran<br />

Pertemuan Ke-1<br />

90 <strong>RPP</strong> Fenomena <strong>Fisika</strong> <strong>SMP</strong> 2<br />

Kegiatan Pembelajaran Waktu<br />

Kegiatan Awal 10 menit<br />

Guru membuka pelajaran yang diteruskan dengan melakukan<br />

tanya jawab untuk mengungkap kembali pengetahuan awal siswa<br />

tentang partikel materi atau mengadakan kuis untuk mengetahui<br />

pengetahuan awal siswa.<br />

Kegiatan Inti 65 menit<br />

• Menayangkan dengan LCD terkait dengan atom, struktur atom,<br />

ion, dan molekul dari jaringan internet (rekaman dari internet).<br />

• Melakukan diskusi kelas/tanya jawab untuk mengidentifikasi<br />

sejarah penemuan atom.<br />

• Melakukan diskusi kelas/tanya jawab untuk menggambarkan<br />

struktur atom.<br />

• Melakukan tanya jawab untuk menjelaskan pengertian ion dan<br />

memberikan contoh-contohnya.<br />

• Melakukan tanya jawab untuk menyimpulkan tentang atom dan<br />

ion.<br />

Kegiatan Akhir 5 menit<br />

Dengan cara tanya jawab, siswa diberi arahan untuk menyimpulkan<br />

dan guru memberi penekanan pada materi yang telah diberikan dan<br />

dilanjutkan dengan pemberian tugas mandiri, tugas membaca, dan<br />

memahami materi berikutnya atau memberi tugas dengan materi<br />

dari jaringan internet.<br />

Pertemuan Ke-2<br />

Kegiatan Pembelajaran Waktu<br />

Kegiatan Awal 10 menit<br />

Guru membuka pelajaran yang diteruskan dengan melakukan<br />

tanya jawab untuk mengungkap kembali materi sebelumnya dan<br />

keterkaitannya dengan materi yang akan dipelajari.


Kegiatan Inti 65 menit<br />

• Menayangkan dengan LCD terkait dengan atom, struktur atom,<br />

ion, dan molekul dari jaringan internet (rekaman dari internet).<br />

• Memperagakan bentuk dan susunan molekul.<br />

• Melakukan diskusi kelas/tanya jawab untuk menghubungkan<br />

konsep atom, ion, dan molekul dengan produk kimia seharihari.<br />

• Melakukan diskusi kelas/tanya jawab untuk menjelaskan<br />

keterkaitan konsep atom, molekul, dan ion dengan produk kimia<br />

sehari-hari.<br />

• Melakukan diskusi dan tanya jawab serta menyimpulkan tentang<br />

molekul.<br />

• Mengerjakan kuis tertulis yang disampaikan secara lisan dan/<br />

atau tertulis.<br />

Kegiatan Akhir 5 menit<br />

Dengan cara tanya jawab, siswa diberi arahan untuk menyimpulkan<br />

dan guru memberi penekanan pada materi pelajaran yang<br />

dilanjutkan dengan pemberian tugas mandiri, tugas membaca, dan<br />

memahami materi sebelumnya untuk menghadapi ulangan harian<br />

pada pertemuan berikutnya.<br />

Pertemuan Ke-3<br />

Kegiatan Pembelajaran Waktu<br />

Kegiatan Awal 10 menit<br />

Guru membuka pelajaran yang dilanjutkan dengan tanya jawab<br />

untuk mengingat kembali pelajaran sebelumnya dan keterkaitannya<br />

dengan evaluasi (ulangan) yang akan dikerjakan.<br />

Kegiatan Inti 65 menit<br />

• Guru menyiapkan soal ulangan dan siswa mempersiapkan lembar<br />

jawaban.<br />

• Soal diberikan kepada siswa.<br />

• Guru menanyakan apakah ada soal yang kurang jelas.<br />

• Siswa mulai mengerjakan soal.<br />

• Setelah waktunya selesai, lembar jawaban dikumpulkan.<br />

<strong>RPP</strong> Fenomena <strong>Fisika</strong> <strong>SMP</strong> 2<br />

91


92 <strong>RPP</strong> Fenomena <strong>Fisika</strong> <strong>SMP</strong> 2<br />

Kegiatan Akhir 5 menit<br />

Dengan cara tanya jawab, guru memberikan jawaban atas soal-soal<br />

yang telah diberikan pada ulangan harian dan dilanjutkan dengan<br />

pemberian tugas mandiri, tugas kelompok, tugas membaca, dan<br />

memahami materi berikutnya.<br />

V. Alat/Bahan/Sumber Belajar<br />

Alat-Alat/Bahan:<br />

Model atom dan model molekul<br />

Sumber Belajar:<br />

Buku: Semesta Fenomena <strong>Fisika</strong> 2 karangan Budi Purwanto<br />

Sarana/<strong>Media</strong>:<br />

Komputer, LCD, dan jaringan internet<br />

VI. Penilaian<br />

- Pengamatan: keaktifan siswa dalam proses pembelajaran dan menjawab<br />

pertanyaan saat diadakan tanya jawab/diskusi<br />

- Pengamatan: sikap, minat, dan tingkah laku siswa.<br />

- Kuis<br />

................, .....................<br />

Mengetahui,<br />

Kepala Sekolah Guru IPA (<strong>Fisika</strong>)<br />

(___________________) (___________________)<br />

NIP. ................................ NIP. ................................


Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (<strong>RPP</strong>)<br />

Mata Pelajaran : IPA (<strong>Fisika</strong>)<br />

<strong>Kelas</strong>/Semester : <strong>VIII</strong>/2<br />

Pertemuan Ke- : 1 – 3<br />

Alokasi Waktu : 6 jam pelajaran (6 × 40 menit)<br />

Standar Kompetensi : 5. Memahami peranan usaha, gaya, dan energi dalam<br />

kehidupan sehari-hari<br />

Kompetensi Dasar : 5.1 Mengidentifikasi jenis-jenis gaya, penjumlahan gaya<br />

dan pengaruhnya pada suatu benda yang dikenai<br />

gaya.<br />

5.2 Menerapkan hukum Newton untuk menjelaskan berbagai<br />

peristiwa dalam kehidupan sehari-hari.<br />

Indikator : • Menggambarkan gaya-gaya yang bekerja pada suatu<br />

benda secara proporsional.<br />

• Melukis penjumlahan gaya dan selisih gaya-gaya<br />

segaris baik yang searah maupun berlawanan.<br />

• Menyelidiki besar gaya gesekan antara dua permukaan<br />

benda.<br />

• Menyebutkan beberapa contoh gaya gesekan yang<br />

menguntungkan dan yang merugikan.<br />

• Mengukur berat dan massa suatu benda.<br />

• Mengidentifikasi gejala hukum I Newton dan keterkaitannya<br />

dengan kehidupan sehari-hari.<br />

• Mengidentifikasi gejala hukum II Newton dan penerapannya<br />

pada kehidupan sehari-hari.<br />

• Mengidentifikasi gejala hukum III Newton dan penerapannya<br />

pada kehidupan sehari-hari.<br />

I. Tujuan Pembelajaran<br />

Setelah mempelajari bab ini, diharapkan siswa dapat<br />

1. menggambarkan gaya-gaya yang bekerja pada suatu benda secara proporsional;<br />

2. melukiskan penjumlahan gaya dan selisih gaya-gaya segaris baik yang<br />

searah maupun berlawanan;<br />

3. menyelidiki besar gaya gesekan pada berbagai permukaan yang berbeda kekasarannya,<br />

yaitu pada permukaan benda yang licin, agak kasar, dan kasar;<br />

4. menunjukkan beberapa contoh adanya gaya gesekan yang menguntungkan<br />

dan gaya gesekan yang merugikan;<br />

<strong>RPP</strong> Fenomena <strong>Fisika</strong> <strong>SMP</strong> 2<br />

93


5. mengukur berat dan massa suatu benda;<br />

6. menemukan percepatan gravitasi dari tabel dan grafik antara berat dan massa;<br />

7. mengenali gejala hukum I Newton dalam kehidupan sehari-hari;<br />

8. mengenali gejala hukum II Newton dalam kehidupan sehari-hari.<br />

II. Materi Pembelajaran<br />

Gaya dan Hukum Newton<br />

III. Metode Pembelajaran<br />

- Informasi/ceramah<br />

- Demonstrasi<br />

- Diskusi dan tanya jawab<br />

- Eksperimen<br />

IV. Langkah-Langkah Pembelajaran<br />

Pertemuan Ke-1<br />

Kegiatan Pembelajaran Waktu<br />

94 <strong>RPP</strong> Fenomena <strong>Fisika</strong> <strong>SMP</strong> 2<br />

Kegiatan Awal 10 menit<br />

Guru membuka pelajaran yang diteruskan dengan melakukan<br />

tanya jawab untuk mengungkap pengetahuan awal siswa tentang<br />

gaya atau mengadakan kuis untuk mengetahui pengetahuan awal<br />

siswa.<br />

Kegiatan Inti 65 menit<br />

• Menayangkan dengan LCD terkait dengan gaya yang berlaku<br />

pada kehidupan sehari-hari dari jaringan internet (rekaman dari<br />

internet).<br />

• Melakukan diskusi kelas/tanya jawab dan pemberian tugas untuk<br />

menggambarkan vektor gaya.<br />

• Melakukan tanya jawab untuk melukiskan cara penjumlahan<br />

dua gaya yang segaris, searah maupun berlawanan arah.<br />

• Melakukan demonstrasi yang disertai tanya jawab untuk<br />

menunjukkan adanya gaya gesekan dua buah permukaan yang<br />

bersinggungan.<br />

• Melakukan diskusi kelas untuk membedakan antara gaya<br />

gesekan statis dan kinetis.<br />

• Melakukan diskusi kelas/tanya jawab untuk menunjukkan contoh<br />

adanya gaya gesekan yang menguntungkan dan yang merugikan<br />

serta diikuti dengan peragaan.


• Melakukan diskusi kelompok untuk membahas persoalan yang<br />

berkaitan dengan gaya.<br />

• Mengerjakan kuis tertulis yang disampaikan secara lisan dan<br />

tertulis.<br />

Kegiatan Akhir 5 menit<br />

Dengan cara tanya jawab, siswa diberi arahan untuk menyimpulkan<br />

dan guru memberi penekanan pada materi yang telah diberikan dan<br />

dilanjutkan dengan pemberian tugas mandiri, tugas membaca, dan<br />

memahami materi berikutnya atau memberi tugas dengan materi<br />

dari jaringan internet.<br />

Pertemuan Ke-2<br />

Kegiatan Pembelajaran Waktu<br />

Kegiatan Awal 10 menit<br />

Guru membuka pelajaran yang diteruskan dengan melakukan<br />

tanya jawab untuk mengungkap kembali materi sebelumnya dan<br />

keterkaitannya dengan materi yang akan dipelajari.<br />

Kegiatan Inti 65 menit<br />

• Menayangkan dengan LCD tentang gaya dan hukum I Newton<br />

dari jaringan internet (rekaman dari internet).<br />

• Melakukan demonstrasi yang disertai dengan tanya jawab untuk<br />

menunjukkan cara mengukur massa dan berat benda.<br />

• Melakukan percobaan untuk mengukur massa dan berat benda.<br />

• Melakukan diskusi kelas untuk mengidentifikasi perbedaan<br />

massa dan berat.<br />

• Melakukan diskusi kelas untuk menentukan percepatan gravitasi<br />

bumi dengan menggunakan rumus atau grafik antara berat dan<br />

massa.<br />

• Melakukan diskusi kelompok untuk membahas persoalan yang<br />

berkaitan dengan gaya dan percepatan.<br />

• Melakukan demonstrasi yang disertai tanya jawab untuk menunjukkan<br />

sifat kelembaman suatu benda (hukum I Newton).<br />

• Melakukan tanya jawab dan menyimpulkan materi gaya dan<br />

hukum I Newton.<br />

• Mengerjakan kuis tertulis yang disampaikan secara lisan dan/<br />

atau tertulis.<br />

<strong>RPP</strong> Fenomena <strong>Fisika</strong> <strong>SMP</strong> 2<br />

95


96 <strong>RPP</strong> Fenomena <strong>Fisika</strong> <strong>SMP</strong> 2<br />

Kegiatan Akhir 5 menit<br />

Dengan cara tanya jawab, siswa diberi arahan untuk menyimpulkan<br />

dan guru memberi penekanan pada materi yang telah diberikan dan<br />

dilanjutkan dengan pemberian tugas mandiri, tugas membaca, dan<br />

memahami materi berikutnya atau memberi tugas dengan materi<br />

dari jaringan internet.<br />

Pertemuan Ke-3<br />

Kegiatan Pembelajaran Waktu<br />

Kegiatan Awal 10 menit<br />

Guru membuka pelajaran yang diteruskan dengan melakukan<br />

tanya jawab untuk mengungkap kembali materi sebelumnya dan<br />

keterkaitannya dengan materi yang akan dipelajari.<br />

Kegiatan Inti 65 menit<br />

• Menayangkan tentang hukum-hukum Newton dan kaitannya dengan<br />

pergerakan planet dari jaringan internet (rekaman internet).<br />

• Melakukan demonstrasi yang disertai tanya jawab untuk menunjukkan<br />

adanya gejala-gejala yang berkaitan dengan hukum<br />

II Newton.<br />

• Melakukan diskusi kelas untuk menerapkan atau mengaplikasikan<br />

hukum II Newton pada persoalan atau kejadian sehari-hari.<br />

• Melakukan diskusi kelas untuk merumuskan besar berat suatu<br />

benda.<br />

• Melakukan diskusi kelas dan mengidentifikasi hukum III<br />

Newton.<br />

• Melakukan diskusi kelompok untuk membahas permasalahan<br />

yang berkaitan dengan hukum-hukum Newton.<br />

• Mengerjakan kuis tertulis yang disampaikan secara lisan dan<br />

tertulis.<br />

Kegiatan Akhir 5 menit<br />

Dengan cara tanya jawab, siswa diberi arahan untuk menyimpulkan<br />

dan guru memberi penekanan pada materi yang telah diberikan dan<br />

dilanjutkan dengan pemberian tugas mandiri, tugas membaca, dan<br />

memahami materi berikutnya atau memberi tugas dengan materi<br />

dari jaringan internet.


V. Alat/Bahan/Sumber Belajar<br />

Alat-Alat/Bahan:<br />

Neraca pegas, beban, anak timbangan, bidang datar, bidang miring, busur derajat,<br />

dan balok kayu.<br />

Sumber Belajar:<br />

Buku: Semesta Fenomena <strong>Fisika</strong> 2 karangan Budi Purwanto<br />

Sarana/<strong>Media</strong>:<br />

Komputer, LCD, LKS, dan jaringan internet<br />

VI. Penilaian<br />

- Kuis<br />

- Pengamatan keaktifan siswa dalam proses pembelajaran untuk menjawab<br />

pertanyaan saat dilakukan tanya jawab/diskusi<br />

- Pengamatan sikap, minat, dan tingkah laku siswa<br />

- Laporan percobaan<br />

- Tugas dan presentasi<br />

Contoh Soal Kuis 1<br />

1. Satuan gaya adalah ….<br />

2. Besar gaya dapat diukur dengan alat ….<br />

3. Gaya gesekan selalu merugikan bagi kehidupan manusia, benar atau<br />

salah?<br />

4. Jika besar gaya gesekan statis dibandingkan dengan gaya gesekan kinetis<br />

maka besar gaya gesekan statis ….<br />

5. Roda mobil tidak akan berjalan apabila tidak ada gaya gesekan, benar atau<br />

salah?<br />

Jawaban Kuis 1<br />

1. newton atau N<br />

2. neraca pegas atau dinamometer<br />

3. salah<br />

4. lebih besar<br />

5. benar<br />

Contoh Soal Kuis 2<br />

1. Satuan massa dalam SI adalah ….<br />

2. Satuan berat benda adalah ….<br />

3. Massa benda diukur dengan menggunakan alat ….<br />

4. Berat benda dapat diukur dengan ….<br />

5. Massa benda di mana-mana besarnya tetap, benar atau salah?<br />

<strong>RPP</strong> Fenomena <strong>Fisika</strong> <strong>SMP</strong> 2<br />

97


Jawaban Kuis 2<br />

1. kg<br />

2. newton<br />

3. neraca lengan<br />

4. neraca pegas<br />

5. benar<br />

Contoh Soal Kuis 3<br />

1. Sebuah benda apabila dikenai gaya akan menyebabkan benda ….<br />

2. Benda massa 0,5 kg diberi gaya sebesar 5 N maka percepatan benda yang<br />

timbul adalah ….<br />

3. Sebuah benda ditarik ke kanan dengan gaya 10 N dan ditarik gaya ke kiri<br />

sebesar 10 N maka benda tersebut akan ….<br />

4. Hukum III Newton disebut juga hukum ….<br />

Jawaban Kuis 3<br />

1. dipercepat<br />

2. 10 m/s 2<br />

3. diam<br />

4. aksi-reaksi<br />

Catatan:<br />

Jawaban dapat langsung dikoreksi oleh teman bangku sebelahnya, kemudian<br />

nilai dapat langsung dimasukkan dalam daftar nilai dengan cara menyebutkan<br />

nilai secara lisan. Di samping mengurangi pekerjaan guru, siswa juga dapat<br />

mengetahui kemampuannya.<br />

................, .....................<br />

Mengetahui,<br />

Kepala Sekolah Guru IPA (<strong>Fisika</strong>)<br />

(___________________) (___________________)<br />

NIP. ................................ NIP. ................................<br />

98 <strong>RPP</strong> Fenomena <strong>Fisika</strong> <strong>SMP</strong> 2


Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (<strong>RPP</strong>)<br />

Mata Pelajaran : IPA (<strong>Fisika</strong>)<br />

<strong>Kelas</strong>/Semester : <strong>VIII</strong>/2<br />

Pertemuan Ke- : 4 – 7<br />

Alokasi Waktu : 8 jam pelajaran (8 × 40 menit)<br />

Standar Kompetensi : 5. Memahami peranan usaha, gaya, dan energi dalam<br />

kehidupan sehari-hari<br />

Kompetensi Dasar : 5.3 Menjelaskan hubungan bentuk energi dan perubahannya,<br />

prinsip ”usaha dan energi” serta penerapannya<br />

dalam kehidupan sehari-hari.<br />

Indikator : • Menunjukkan hubungan usaha, gaya, dan perpindahan.<br />

• Menjelaskan kaitan antara energi dan usaha.<br />

• Menunjukkan hubungan antara daya, kecepatan, dan<br />

usaha.<br />

• Menunjukkan bentuk-bentuk energi dan contohnya<br />

dalam kehidupan sehari-hari.<br />

• Mengaplikasikan konsep energi dan perubahannya<br />

dalam kehidupan sehari-hari.<br />

• Menjelaskan konsep energi potensial dan energi kinetik<br />

pada suatu benda yang bergerak.<br />

• Menunjukkan peristiwa perubahan bentuk energi.<br />

• Menunjukkan konsep kekekalan energi.<br />

• Menunjukkan penerapan daya dalam kehidupan seharihari.<br />

I. Tujuan Pembelajaran<br />

Setelah mempelajari materi dalam bab ini, diharapkan siswa dapat<br />

1. menunjukkan hubungan usaha, gaya, dan perpindahan;<br />

2. menunjukkan bentuk-bentuk energi dan contohnya dalam kehidupan seharihari;<br />

3. mengaplikasikan konsep energi dan perubahannya dalam kehidupan seharihari;<br />

4. membedakan konsep energi kinetik dan energi potensial;<br />

5. menjelaskan adanya energi potensial dan energi kinetik pada suatu benda<br />

yang bergerak;<br />

6. merancang percobaan sederhana tentang beberapa peristiwa perubahan<br />

bentuk energi;<br />

<strong>RPP</strong> Fenomena <strong>Fisika</strong> <strong>SMP</strong> 2<br />

99


7. menunjukkan konsep kekekalan energi;<br />

8. menjelaskan kaitan antara energi dan usaha;<br />

9. menunjukkan hubungan antara daya, kecepatan, dan usaha;<br />

10. menunjukkan penerapan daya dalam kehidupan sehari-hari.<br />

II. Materi Pembelajaran<br />

Usaha dan Energi<br />

III. Metode Pembelajaran<br />

- Informasi/ceramah<br />

- Demonstrasi<br />

- Diskusi dan tanya jawa<br />

- Eksperimen<br />

IV. Langkah-Langkah Pembelajaran<br />

Pertemuan Ke-4<br />

Kegiatan Pembelajaran Waktu<br />

100 <strong>RPP</strong> Fenomena <strong>Fisika</strong> <strong>SMP</strong> 2<br />

Kegiatan Awal 10 menit<br />

Guru membuka pelajaran yang diteruskan dengan melakukan<br />

tanya jawab untuk mengungkap kembali materi sebelumnya dan<br />

keterkaitannya dengan materi yang akan dipelajari.<br />

Kegiatan Inti 65 menit<br />

• Menayangkan dengan LCD tentang masalah energi melalui<br />

jaringan internet (rekaman dari internet).<br />

• Melakukan diskusi kelas untuk menunjukkan bentuk-bentuk<br />

energi dan memberi contoh-contohnya dalam kehidupan seharihari.<br />

• Melakukan tanya jawab untuk mengaplikasikan konsep energi<br />

dalam kehidupan sehari-hari.<br />

• Melakukan demonstrasi yang disertai tanya jawab untuk<br />

menunjukkan adanya energi potensial dan merumuskannya.<br />

• Melakukan demonstrasi yang disertai tanya jawab untuk<br />

menunjukkan bentuk energi kinetik suatu benda dan merumuskannya.<br />

• Melakukan diskusi kelompok untuk membahas persoalan yang<br />

berkaitan dengan perubahan bentuk energi.<br />

• Mengerjakan kuis tertulis yang disampaikan secara lisan dan<br />

tertulis.


Kegiatan Akhir 5 menit<br />

Dengan cara tanya jawab, siswa diberi arahan untuk menyimpulkan<br />

dan guru memberi penekanan pada materi yang telah diberikan dan<br />

dilanjutkan dengan pemberian tugas mandiri, tugas membaca, dan<br />

memahami materi berikutnya atau memberi tugas dengan materi<br />

dari jaringan internet.<br />

Pertemuan Ke-5<br />

Kegiatan Pembelajaran Waktu<br />

Kegiatan Awal 10 menit<br />

Guru membuka pelajaran yang diteruskan dengan melakukan<br />

tanya jawab untuk mengungkap kembali materi sebelumnya dan<br />

keterkaitannya dengan materi yang akan dipelajari.<br />

Kegiatan Inti 65 menit<br />

• Menayangkan dengan LCD tentang perubahan bentuk energi<br />

dari internet (rekanan dari internet).<br />

• Merancang dan melakukan percobaan untuk menunjukkan<br />

perubahan bentuk energi kinetik.<br />

• Melakukan diskusi kelas untuk menjelaskan konsep kekekalan<br />

energi.<br />

• Melakukan diskusi kelas untuk merumuskan hukum kekekalan<br />

energi mekanik.<br />

• Melakukan diskusi kelompok untuk membahas permasalahan<br />

yang berkaitan dengan usaha dan energi.<br />

• Mengerjakan kuis tertulis yang disampaikan secara lisan dan/<br />

atau tertulis.<br />

Kegiatan Akhir 5 menit<br />

Dengan cara tanya jawab, siswa diberi arahan untuk menyimpulkan<br />

dan guru memberi penekanan pada materi yang telah diberikan dan<br />

dilanjutkan dengan pemberian tugas mandiri, tugas membaca, dan<br />

memahami materi berikutnya atau memberi tugas dengan materi<br />

dari jaringan internet.<br />

<strong>RPP</strong> Fenomena <strong>Fisika</strong> <strong>SMP</strong> 2<br />

101


Pertemuan Ke-6<br />

102 <strong>RPP</strong> Fenomena <strong>Fisika</strong> <strong>SMP</strong> 2<br />

Kegiatan Pembelajaran Waktu<br />

Kegiatan Awal 10 menit<br />

Guru membuka pelajaran yang diteruskan dengan melakukan<br />

tanya jawab untuk mengungkap kembali materi sebelumnya dan<br />

keterkaitannya dengan materi yang akan dipelajari.<br />

Kegiatan Inti 65 menit<br />

• Melakukan tanya jawab untuk mengulangi pelajaran yang telah<br />

lalu.<br />

• Melakukan diskusi kelas untuk menjelaskan pengertian usaha.<br />

• Melakukan diskusi kelas untuk mengidentifikasi hubungan<br />

usaha, gaya, dan perpindahan.<br />

• Melakukan diskusi kelas untuk menjelaskan hubungan antara<br />

energi dan usaha.<br />

• Melakukan tanya jawab untuk menjelaskan pengertian daya dan<br />

merumuskannya.<br />

• Melakukan diskusi kelas untuk menunjukkan penerapan daya<br />

dalam kehidupan sehari-hari.<br />

• Melakukan diskusi kelompok untuk membahas persoalan yang<br />

berkaitan dengan usaha dan energi.<br />

• Melakukan tanya jawab untuk menyimpulkan materi konsep<br />

energi dan daya.<br />

• Mengerjakan kuis tertulis yang disampaikan secara lisan dan<br />

tertulis.<br />

Kegiatan Akhir 5 menit<br />

Dengan cara tanya jawab, siswa diberi arahan untuk menyimpulkan<br />

dan guru memberi penekanan pada materi yang telah diberikan<br />

dan dilanjutkan dengan pemberian tugas mandiri, tugas membaca,<br />

dan memahami materi untuk menghadapi ulangan pada pertemuan<br />

berikutnya.


Pertemuan Ke-7<br />

Kegiatan Pembelajaran Waktu<br />

Kegiatan Awal 10 menit<br />

Guru membuka pelajaran yang dilanjutkan dengan tanya jawab<br />

untuk mengingat kembali pelajaran sebelumnya dan keterkaitannya<br />

dengan evaluasi (ulangan) yang akan dikerjakan.<br />

Kegiatan Inti 65 menit<br />

• Guru menyiapkan soal ulangan dan siswa mempersiapkan<br />

lembar jawaban.<br />

• Soal diberikan kepada siswa.<br />

• Guru menanyakan apakah ada soal yang kurang jelas.<br />

• Siswa mulai mengerjakan soal.<br />

• Setelah waktunya selesai, lembar jawaban dikumpulkan.<br />

Kegiatan Akhir 5 menit<br />

Dengan cara tanya jawab, guru memberikan jawaban atas soal-soal<br />

yang telah diberikan pada ulangan harian dan dilanjutkan dengan<br />

pemberian tugas mandiri, tugas kelompok, tugas membaca, dan<br />

memahami materi berikutnya.<br />

V. Alat/Bahan/Sumber Belajar<br />

Alat-Alat/Bahan:<br />

Bola voli, bola tenis, skala, dan mobil-mobilan<br />

Sumber Belajar:<br />

Buku: Semesta Fenomena <strong>Fisika</strong> 2 karangan Budi Purwanto<br />

Sarana/<strong>Media</strong>:<br />

Komputer, LCD, LKS dan jaringan internet<br />

VI. Penilaian<br />

- Kuis<br />

- Pengamatan keaktifan siswa dalam proses pembelajaran dan menjawab<br />

pertanyaan saat dilakukan tanya jawab/diskusi<br />

- Pengamatan sikap, minat, dan kelakuan siswa<br />

- Tugas dan ulangan<br />

- Laporan percobaan<br />

- Presentasi<br />

<strong>RPP</strong> Fenomena <strong>Fisika</strong> <strong>SMP</strong> 2<br />

103


Contoh Soal Kuis 1<br />

1. Bola pada ketinggian tertentu terhadap tanah mempunyai energi ….<br />

2. Bola yang dijatuhkan pada ketinggian tertentu akan mempunyai energi …<br />

dan ….<br />

3. Sebuah peluru yang ditembakkan vertikal ke atas, pada saat mencapai ketinggian<br />

tertentu, besar energi potensial sama dengan besar energi kinetik<br />

pada saat ditembakkan. Benar atau salah?<br />

4. Besar energi potensial dirumuskan sebagai ….<br />

5. Besar energi kinetik dirumuskan sebagai ….<br />

Jawaban Kuis 1<br />

1. potensial gravitasi<br />

2. kinetik dan potensial<br />

3. benar<br />

4. E p = mgh<br />

5. E k = ½ mv 2<br />

Contoh Soal Kuis 2<br />

1. Energi potensial gravitasi dapat diubah menjadi energi kinetik, benar atau<br />

salah?<br />

2. Mobil yang bergerak mendatar, semua energi kinetiknya dapat diubah<br />

menjadi energi potensial, benar atau salah?<br />

3. Energi potensial gravitasi dan juga energi kinetik bersifat kekal, benar atau<br />

salah?<br />

4. Besar energi kinetik tidak bergantung pada massa benda, benar atau<br />

salah?<br />

5. Energi bersifat kekal, termasuk energi mekanik, benar atau salah?<br />

Jawaban Kuis 2<br />

1. benar<br />

2. salah<br />

3. salah<br />

4. salah<br />

5. benar<br />

Contoh Soal Kuis 3<br />

1. Usaha dirumuskan sebagai ….<br />

2. Satuan dari usaha adalah ….<br />

3. Sebuah benda bermassa 1 kg bergerak dengan kecepatan 2 m/s, kemudian<br />

berubah menjadi 4 m/s. Besar usaha yang dilakukan benda adalah ….<br />

4. Benda bermassa 2 kg bergerak dengan kecepatan 2 m/s. Daya benda tersebut<br />

adalah ….<br />

104 <strong>RPP</strong> Fenomena <strong>Fisika</strong> <strong>SMP</strong> 2


5. Satuan daya adalah ….<br />

Jawaban Kuis 3<br />

1.<br />

2.<br />

2 W = E – E = ½ mv – ½ mv1<br />

k2 k1 2<br />

joule<br />

3. 30 joule<br />

4. 4 watt<br />

5. watt<br />

2<br />

................, .....................<br />

Mengetahui,<br />

Kepala Sekolah Guru IPA (<strong>Fisika</strong>)<br />

(___________________) (___________________)<br />

NIP. ................................ NIP. ................................<br />

<strong>RPP</strong> Fenomena <strong>Fisika</strong> <strong>SMP</strong> 2<br />

105


Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (<strong>RPP</strong>)<br />

Mata Pelajaran : IPA (<strong>Fisika</strong>)<br />

<strong>Kelas</strong>/Semester : <strong>VIII</strong>/2<br />

Pertemuan Ke- : 8 – 10<br />

Alokasi Waktu : 6 jam pelajaran (6 × 40 menit)<br />

Standar Kompetensi : 5. Memahami peranan usaha, gaya, dan energi dalam<br />

kehidupan sehari-hari<br />

Kompetensi Dasar : 5.4 Melakukan percobaan tentang pesawat sederhana dan<br />

penerapannya dalam kehidupan sehari-hari<br />

Indikator : • Mengidentifikasi pengertian pesawat sederhana.<br />

• Menunjukkan kegunaan beberapa pesawat sederhana<br />

yang banyak digunakan dalam kehidupan seharihari.<br />

• Menunjukkan cara kerja pengungkit.<br />

• Menunjukkan macam-macam tuas dan besar keuntungan<br />

mekanis.<br />

• Menunjukkan manfaat macam-macam katrol sebagai<br />

pesawat sederhana.<br />

• Merancang dan membuat pesawat sederhana.<br />

I. Tujuan Pembelajaran<br />

Setelah mempelajari materi dalam bab ini, diharapkan siswa dapat<br />

1. melakukan percobaan yang berkaitan dengan pesawat sederhana;<br />

2. menjelaskan beberapa peralatan yang bekerja berdasarkan prinsip pesawat<br />

sederhana;<br />

3. memberikan beberapa contoh peralatan yang bekerja berdasarkan pesawat<br />

sederhana dalam kehidupan sehari-hari.<br />

II. Materi Pembelajaran<br />

Pesawat Sederhana<br />

III. Metode Pembelajaran<br />

- Informasi/ceramah<br />

- Demonstrasi<br />

- Diskusi dan tanya jawab<br />

- Eksperimen<br />

106 <strong>RPP</strong> Fenomena <strong>Fisika</strong> <strong>SMP</strong> 2


IV. Langkah-Langkah Pembelajaran<br />

Pertemuan Ke-8<br />

Kegiatan Pembelajaran Waktu<br />

Kegiatan Awal 10 menit<br />

Guru membuka pelajaran yang diteruskan dengan melakukan<br />

tanya jawab untuk mengungkap kembali materi sebelumnya dan<br />

keterkaitannya dengan materi yang akan dipelajari.<br />

Kegiatan Inti 65 menit<br />

• Menayangkan dengan LCD tentang alat-alat sederhana kaitannya<br />

dengan pesawat sederhana yang digunakan dalam kehidupan<br />

sehari-hari dari jaringan internet (rekaman dari internet).<br />

• Melakukan demonstrasi yang disertai tanya jawab untuk menunjukkan<br />

macam-macam pesawat sederhana yang digunakan<br />

dalam kehidupan sehari-hari.<br />

• Merancang/merekayasa suatu pesawat sederhana, kemudian<br />

membuat pesawat sederhana dan memaparkannya di depan<br />

kelas.<br />

• Melakukan diskusi kelompok untuk membahas permasalahan<br />

yang berkaitan dengan penggunaan pesawat sederhana.<br />

• Mengerjakan kuis tertulis yang disampaikan secara lisan dan/<br />

atau tertulis.<br />

Kegiatan Akhir 5 menit<br />

Dengan cara tanya jawab, siswa diberi arahan untuk menyimpulkan<br />

dan guru memberi penekanan pada materi yang telah diberikan dan<br />

dilanjutkan dengan pemberian tugas mandiri, tugas membaca, dan<br />

memahami materi berikutnya atau memberi tugas dengan materi<br />

dari jaringan internet.<br />

Pertemuan Ke-9<br />

Kegiatan Pembelajaran Waktu<br />

Kegiatan Awal 10 menit<br />

Guru membuka pelajaran yang diteruskan dengan melakukan<br />

tanya jawab untuk mengungkap kembali materi sebelumnya dan<br />

keterkaitannya dengan materi yang akan dipelajari.<br />

<strong>RPP</strong> Fenomena <strong>Fisika</strong> <strong>SMP</strong> 2<br />

107


108 <strong>RPP</strong> Fenomena <strong>Fisika</strong> <strong>SMP</strong> 2<br />

Kegiatan Inti 65 menit<br />

• Melakukan tanya jawab yang berkaitan dengan pesawat sederhana.<br />

• Melakukan demonstrasi yang disertai tanya jawab untuk<br />

menunjukkan cara kerja macam-macam pesawat sederhana.<br />

• Melakukan diskusi kelas/tanya jawab untuk merumuskan<br />

besaran yang terkait dengan pesawat sederhana.<br />

• Melakukan diskusi kelompok untuk membahas permasalahan<br />

yang berkaitan dengan penggunaan pesawat sederhana.<br />

• Mengerjakan kuis tertulis yang disampaikan secara lisan dan<br />

tertulis.<br />

Kegiatan Akhir 5 menit<br />

Dengan cara tanya jawab, siswa diberi arahan untuk menyimpulkan<br />

dan guru memberi penekanan pada materi yang telah diberikan<br />

dan dilanjutkan dengan pemberian tugas mandiri, tugas membaca,<br />

dan memahami materi untuk menghadapi ulangan pada pertemuan<br />

berikutnya.<br />

Pertemuan Ke-10<br />

Kegiatan Pembelajaran Waktu<br />

Kegiatan Awal 10 menit<br />

Guru membuka pelajaran yang dilanjutkan dengan tanya jawab<br />

untuk mengingat kembali pelajaran sebelumnya dan keterkaitannya<br />

dengan evaluasi (ulangan) yang akan dikerjakan.<br />

Kegiatan Inti 65 menit<br />

• Guru menyiapkan soal ulangan dan siswa mempersiapkan<br />

lembar jawaban.<br />

• Soal diberikan kepada siswa.<br />

• Guru menanyakan apakah ada soal yang kurang jelas.<br />

• Siswa mulai mengerjakan soal.<br />

• Setelah waktunya selesai, lembar jawaban dikumpulkan.


Kegiatan Akhir 5 menit<br />

Dengan cara tanya jawab, guru memberikan jawaban atas soal-soal<br />

yang telah diberikan pada ulangan harian dan dilanjutkan dengan<br />

pemberian tugas mandiri, tugas kelompok, tugas membaca, dan<br />

memahami materi berikutnya.<br />

V. Alat/Bahan/Sumber Belajar<br />

Alat-Alat/Bahan:<br />

Pengungkit, benda besar, neraca pegas, obeng, bidang miring, tuas, dan timbangan<br />

sederhana<br />

Sumber Belajar:<br />

Buku: Semesta Fenomena <strong>Fisika</strong> 2 karangan Budi Purwanto<br />

Sarana/<strong>Media</strong>:<br />

Komputer, LCD, LKS, dan jaringan internet<br />

VI. Penilaian<br />

- Pengamatan keaktifan siswa dalam proses pembelajaran dan menjawab<br />

pertanyaan saat diadakan tanya jawab/diskusi<br />

- Pengamatan sikap, minat, dan tingkah laku siswa<br />

- Laporan dan tugas<br />

- Kuis dan ulangan<br />

................, .....................<br />

Mengetahui,<br />

Kepala Sekolah Guru IPA (<strong>Fisika</strong>)<br />

(___________________) (___________________)<br />

NIP. ................................ NIP. ................................<br />

<strong>RPP</strong> Fenomena <strong>Fisika</strong> <strong>SMP</strong> 2<br />

109


Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (<strong>RPP</strong>)<br />

Mata Pelajaran : IPA (<strong>Fisika</strong>)<br />

<strong>Kelas</strong>/Semester : <strong>VIII</strong>/2<br />

Pertemuan Ke- : 11 – 14<br />

Alokasi Waktu : 8 jam pelajaran (8 × 40 menit)<br />

Standar Kompetensi : 5. Memahami peranan usaha, gaya, dan energi dalam<br />

kehidupan sehari-hari<br />

Kompetensi Dasar : 5.5. Menyelediki tekanan pada benda padat, cair, dan gas<br />

serta penerapannya dalam kehidupan sehari-hari<br />

Indikator : • Menemukan hubungan gaya, tekanan, dan luas daerah<br />

yang dikenai gaya.<br />

• Mengaplikasikan konsep bejana berhubungan dalam<br />

kehidupan sehari-hari.<br />

• Mendeskripsikan hukum Pascal dan hukum Archimedes<br />

melalui percobaan sederhana serta penerapannya<br />

dalam kehidupan sehari-hari.<br />

• Menunjukkan berlakunya hukumArchimedes pada zat<br />

cair dan gas.<br />

• Menunjukkan beberapa produk teknologi dalam kehidupan<br />

sehari-hari sehubungan dengan konsep benda<br />

terapung, melayang, dan tenggelam.<br />

• Menjelaskan hubungan antara ketinggian tempat dengan<br />

tekanan udaranya.<br />

• Mengaplikasikan konsep tekanan benda padat, cair,<br />

dan gas pada peristiwa alam yang relevan (dalam<br />

penyelesaian masalah sehari-hari).<br />

• Melakukan percobaan yang dapat menunjukkan tekanan<br />

udara.<br />

I. Tujuan Pembelajaran<br />

Setelah mempelajari materi dalam bab ini, diharapkan siswa dapat<br />

1. menemukan hubungan antara gaya, tekanan, dan luas daerah yang dikenai<br />

gaya;<br />

2. menyelidiki tekanan pada benda padat;<br />

3. menyelidiki tekanan pada zat cair;<br />

4. menjelaskan beberapa hukum yang mendasari tekanan pada zat cair;<br />

5. mengaplikasikan beberapa peralatan yang cara kerjanya berdasarkan tekanan<br />

zat cair;<br />

6. menyelidiki tekanan pada gas;<br />

7. menjelaskan hukum yang berkaitan dengan tekanan gas;<br />

110 <strong>RPP</strong> Fenomena <strong>Fisika</strong> <strong>SMP</strong> 2


8. mendeskripsikan peralatan yang berhubungan dengan tekanan gas.<br />

II. Materi Pembelajaran<br />

Tekanan<br />

III. Metode Pembelajaran<br />

- Informasi/ceramah<br />

- Demonstrasi<br />

- Diskusi dan tanya jawab<br />

- Eksperimen<br />

IV. Langkah-Langkah Pembelajaran<br />

Pertemuan Ke-11<br />

Kegiatan Pembelajaran Waktu<br />

Kegiatan Awal 10 menit<br />

Guru membuka pelajaran yang diteruskan dengan melakukan<br />

tanya jawab untuk mengungkap kembali materi sebelumnya dan<br />

keterkaitannya dengan materi yang akan dipelajari.<br />

Kegiatan Inti 65 menit<br />

• Melakukan pengamatan demonstrasi yang disertai tanya jawab<br />

untuk menunjukkan macam-macam cairan.<br />

• Melakukan diskusi kelas untuk menunjukkan hubungan besaranbesaran<br />

yang ada pada cairan.<br />

• Melakukan diskusi kelas untuk menemukan hubungan antara<br />

gaya, tekanan, dan luas daerah.<br />

• Melakukan diskusi kelas untuk mengaplikasikan konsep bejana<br />

berhubungan dalam teknologi dan kehidupan sehari-hari.<br />

• Melakukan percobaan mengaplikasikan prinsip bejana berhubungan<br />

untuk menentukan massa jenis zat cair.<br />

• Melakukan diskusi kelompok untuk membahas persoalan yang<br />

berkaitan dengan tekanan dalam cairan.<br />

Kegiatan Akhir 5 menit<br />

Dengan cara tanya jawab, siswa diberi arahan untuk menyimpulkan<br />

dan guru memberi penekanan pada materi yang telah diberikan dan<br />

dilanjutkan dengan pemberian tugas mandiri, tugas membaca, dan<br />

memahami materi berikutnya atau memberi tugas dengan materi<br />

dari jaringan internet.<br />

<strong>RPP</strong> Fenomena <strong>Fisika</strong> <strong>SMP</strong> 2<br />

111


Pertemuan Ke-12<br />

112 <strong>RPP</strong> Fenomena <strong>Fisika</strong> <strong>SMP</strong> 2<br />

Kegiatan Pembelajaran Waktu<br />

Kegiatan Awal 10 menit<br />

Guru membuka pelajaran yang diteruskan dengan melakukan<br />

tanya jawab untuk mengungkap kembali materi sebelumnya dan<br />

keterkaitannya dengan materi yang akan dipelajari.<br />

Kegiatan Inti 65 menit<br />

• Melakukan pengamatan demonstrasi tentang prinsip hukum<br />

Pascal.<br />

• Melakukan diskusi kelas untuk mengaplikasikan hukum Pascal<br />

dalam kehidupan sehari-hari.<br />

• Melakukan pengamatan demonstrasi untuk menunjukkan hukum<br />

Archimedes.<br />

• Melakukan diskusi kelas untuk merumuskan hukumArchimedes<br />

dari hasil percobaan.<br />

• Melakukan diskusi kelas untuk mengaplikasikan hukum Archimedes<br />

dalam teknologi dan kehidupan sehari-hari.<br />

• Melakukan pengamatan demonstrasi yang disertai dengan tanya<br />

jawab untuk menunjukkan prinsip terapung, melayang, dan<br />

tenggelam.<br />

• Melakukan diskusi kelas untuk mengaplikasikan prinsip terapung,<br />

melayang, dan tenggelam.<br />

• Melakukan diskusi kelompok untuk membahas persoalan yang<br />

berkaitan dengan hukum Pascal dan hukum Archimedes.<br />

• Mengerjakan kuis tertulis yang disampaikan secara lisan dan/<br />

atau tertulis.<br />

Kegiatan Akhir 5 menit<br />

Dengan cara tanya jawab, siswa diberi arahan untuk menyimpulkan<br />

dan guru memberi penekanan pada materi yang telah diberikan dan<br />

dilanjutkan dengan pemberian tugas mandiri, tugas membaca, dan<br />

memahami materi berikutnya atau memberi tugas dengan materi<br />

dari jaringan internet.


Pertemuan Ke-13<br />

Kegiatan Pembelajaran Waktu<br />

Kegiatan Awal 10 menit<br />

Guru membuka pelajaran yang diteruskan dengan melakukan<br />

tanya jawab untuk mengungkap kembali materi sebelumnya dan<br />

keterkaitannya dengan materi yang akan dipelajari.<br />

Kegiatan Inti 65 menit<br />

• Melakukan pengamatan demonstrasi yang disertai tanya jawab<br />

untuk menunjukkan tekanan dalam zat cair.<br />

• Melakukan diskusi kelas untuk menemukan besar tekanan dalam<br />

zat cair (tekanan hidrostatis).<br />

• Melakukan pengamatan demonstrasi yang disertai tanya jawab<br />

untuk menunjukkan pengukuran tekanan udara luar.<br />

• Melakukan pengamatan demonstrasi yang disertai tanya jawab<br />

untuk menunjukkan udara dalam ruangan.<br />

• Melakukan pengamatan demonstrasi untuk merancang dan<br />

mengukur tekanan udara.<br />

• Melakukan diskusi kelas untuk mengaplikasikan prinsip tekanan<br />

gas dalam teknologi dan kehidupan sehari-hari.<br />

• Melakukan diskusi kelompok untuk membahas permasalahan<br />

yang berkaitan dengan cairan.<br />

• Mengerjakan kuis tertulis yang disampaikan secara lisan dan<br />

tertulis.<br />

Kegiatan Akhir 5 menit<br />

Dengan cara tanya jawab, siswa diberi arahan untuk menyimpulkan<br />

dan guru memberi penekanan pada materi yang telah diberikan<br />

dan dilanjutkan dengan pemberian tugas mandiri, tugas membaca,<br />

dan memahami materi untuk menghadapi ulangan pada pertemuan<br />

berikutnya.<br />

<strong>RPP</strong> Fenomena <strong>Fisika</strong> <strong>SMP</strong> 2<br />

113


Pertemuan Ke-14<br />

114 <strong>RPP</strong> Fenomena <strong>Fisika</strong> <strong>SMP</strong> 2<br />

Kegiatan Pembelajaran Waktu<br />

Kegiatan Awal 10 menit<br />

Guru membuka pelajaran yang dilanjutkan dengan tanya jawab<br />

untuk mengingat kembali pelajaran sebelumnya dan keterkaitannya<br />

dengan evaluasi (ulangan) yang akan dikerjakan.<br />

Kegiatan Inti 65 menit<br />

• Guru menyiapkan soal ulangan dan siswa mempersiapkan<br />

lembar jawaban.<br />

• Soal diberikan kepada siswa.<br />

• Guru menanyakan apakah ada soal yang kurang jelas.<br />

• Siswa mulai mengerjakan soal.<br />

• Setelah waktunya selesai, lembar jawaban dikumpulkan.<br />

Kegiatan Akhir 5 menit<br />

Dengan cara tanya jawab, guru memberikan jawaban atas soal-soal<br />

yang telah diberikan pada ulangan harian dan dilanjutkan dengan<br />

pemberian tugas mandiri, tugas kelompok, tugas membaca, dan<br />

memahami materi berikutnya.<br />

V. Alat/Bahan/Sumber Belajar<br />

Alat-Alat/Bahan:<br />

Bejana, air, macam-macam zat cair, bejana berhubungan, alat tekanan zat cair,<br />

neraca pegas, neraca lengan, gelas beker, macam-macam benda padat, alat hukum<br />

Pascal, tali, manometer terbuka dan tertutup, barometer, dan botol besar<br />

Sumber Belajar:<br />

Buku: Semesta Fenomena <strong>Fisika</strong> 2 karangan Budi Purwanto<br />

Sarana/<strong>Media</strong>:<br />

Komputer, LCD, LKS, dan jaringan internet<br />

VI. Penilaian<br />

- Pengamatan keaktifan siswa dalam proses pembelajaran dan menjawab<br />

pertanyaan saat diadakan tanya jawab/diskusi<br />

- Pengamatan sikap, minat, dan tingkah laku siswa<br />

- Laporan dan tugas<br />

- Kuis dan ulangan


Contoh Soal Kuis 1<br />

1. Satuan tekanan adalah ….<br />

2. Tekanan zat cair makin ke dalam makin besar, benar atau salah?<br />

3. Tekanan udara makin ke atas makin besar, benar atau salah?<br />

4. Tekanan dirumuskan sebagai ….<br />

5. Sebuah bejana berhubungan pertama diisi air, kemudian pipa sebelah kanan<br />

ditambah minyak tanah. Tinggi cairan di sebelah … lebih tinggi.<br />

6. Alat kempa hidrolik berdasarkan pada prinsip bejana berhubungan, benar<br />

atau salah?<br />

7. Besar tekanan hidrostatis dirumuskan sebagai ….<br />

8. Tekanan hidrostatis bergantung pada luas penampang, benar atau salah?<br />

Jawaban Kuis 1<br />

1. N/m 2 5. kanan<br />

2. benar 6. salah<br />

3. salah 7. P = ρgh<br />

4. P = F/A 8. salah<br />

Contoh Soal Kuis 2<br />

1. Alat hidrolik berdasarkan hukum ….<br />

2. Sebuah benda padat dimasukkan dalam zat cair akan mendapat … sebesar<br />

berat zat cair yang dipindahkan.<br />

3. Kapal selam dapat naik atau turun berdasarkan hukum ….<br />

4. HukumArchimedes dapat digunakan untuk mengukur massa jenis zat padat,<br />

benar atau salah?<br />

5. Untuk mengetahui kadar sebuah benda padat (misalnya mahkota emas)<br />

digunakan prinsip hukum ….<br />

6. Sebuah benda dapat melayang, karena berat benda padat sama dengan berat<br />

zat cair, benar atau salah?<br />

Jawaban Kuis 2<br />

1. Pascal<br />

2. Gaya ke atas<br />

3. Archimedes<br />

4. benar<br />

5. Archimedes<br />

6. salah<br />

Contoh Soal Kuis 3<br />

1. Besar tekanan hidrostatis adalah ….<br />

2. Satuan tekanan udara adalah ….<br />

<strong>RPP</strong> Fenomena <strong>Fisika</strong> <strong>SMP</strong> 2<br />

115


3. Alat yang digunakan untuk mengukur tekanan udara luar adalah ….<br />

4. Manometer digunakan untuk mengukur tekanan ….<br />

Jawaban Kuis 3<br />

1. P = ρgh<br />

2. atmosfer atau pascal atau N/m 2 atau cmHg<br />

3. barometer<br />

4. tekanan gas dalam ruangan<br />

................, .....................<br />

Mengetahui,<br />

Kepala Sekolah Guru IPA (<strong>Fisika</strong>)<br />

(___________________) (___________________)<br />

NIP. ................................ NIP. ................................<br />

116 <strong>RPP</strong> Fenomena <strong>Fisika</strong> <strong>SMP</strong> 2


Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (<strong>RPP</strong>)<br />

Mata Pelajaran : IPA (<strong>Fisika</strong>)<br />

<strong>Kelas</strong>/Semester : <strong>VIII</strong>/2<br />

Pertemuan Ke- : 15 – 17<br />

Alokasi Waktu : 6 jam pelajaran (6 × 40 menit)<br />

Standar Kompetensi : 6. Memahami konsep dan penerapan getaran, gelombang<br />

dan optika dalam produk teknologi sehari-hari<br />

Kompetensi Dasar : 6.1 Mendeskripsikan konsep getaran dan gelombang serta<br />

parameter-parameternya.<br />

Indikator : • Mengidentifikasi getaran pada kehidupan seharihari.<br />

• Mengukur periode dan frekuensi suatu getaran.<br />

• Menunjukkan adanya resonansi dua getaran.<br />

• Menyelediki karakteristik gelombang longitudinal dan<br />

gelombang transversal.<br />

• Mendeskripsikan hubungan antara cepat rambat gelombang,<br />

frekuensi, dan panjang gelombang.<br />

• Mengaitkan konsep gelombang dalam kehidupan<br />

sehari-hari.<br />

I. Tujuan Pembelajaran<br />

Setelah mempelajari materi dalam bab ini, diharapkan siswa dapat<br />

1. mengidentifikasi getaran pada kehidupan sehari-hari;<br />

2. mengukur periode dan frekuensi suatu getaran;<br />

3. menyelidiki karakteristik gelombang longitudinal dan gelombang transversal;<br />

4. mendeskripsikan hubungan antara kecepatan rambat gelombang, frekuensi,<br />

dan panjang gelombang;<br />

5. mengaitkan konsep gelombang dengan kehidupan sehari-hari.<br />

II. Materi Pembelajaran<br />

Getaran dan Gelombang<br />

III. Metode Pembelajaran<br />

- Informasi/ceramah<br />

- Demonstrasi<br />

- Diskusi/tanya jawab<br />

- Eksperimen<br />

<strong>RPP</strong> Fenomena <strong>Fisika</strong> <strong>SMP</strong> 2<br />

117


IV. Langkah-Langkah Pembelajaran<br />

Pertemuan Ke-15<br />

118 <strong>RPP</strong> Fenomena <strong>Fisika</strong> <strong>SMP</strong> 2<br />

Kegiatan Pembelajaran Waktu<br />

Kegiatan Awal 10 menit<br />

Guru membuka pelajaran yang diteruskan dengan melakukan<br />

tanya jawab untuk mengungkap kembali materi sebelumnya dan<br />

keterkaitannya dengan materi yang akan dipelajari.<br />

Kegiatan Inti 65 menit<br />

• Melakukan diskusi kelas untuk menemukan pengertian getaran.<br />

• Melakukan pengamatan demonstrasi untuk menunjukkan<br />

macam-macam benda yang bergetar.<br />

• Melakukan percobaan untuk menentukan periode dan frekuensi<br />

suatu getaran.<br />

• Melakukan pengamatan demonstrasi yang disertai tanya jawab<br />

untuk menunjukkan adanya resonansi dua getaran.<br />

• Melakukan diskusi kelas untuk menemukan pengertian gelombang.<br />

• Melakukan pengamatan demonstrasi yang disertai tanya jawab<br />

untuk menunjukkan gelombang transversal dan gelombang<br />

longitudinal.<br />

• Melakukan pengamatan demonstrasi yang disertai tanya jawab<br />

dengan menggunakan tangki riak atau dengan bantuan alat OHP<br />

untuk menunjukkan gelombang permukaan air.<br />

• Melakukan diskusi kelompok untuk membahas persoalan yang<br />

berkaitan dengan getaran dan gelombang.<br />

Kegiatan Akhir 5 menit<br />

Dengan cara tanya jawab, siswa diberi arahan untuk menyimpulkan<br />

dan guru memberi penekanan pada materi yang telah diberikan dan<br />

dilanjutkan dengan pemberian tugas mandiri, tugas membaca, dan<br />

memahami materi berikutnya atau memberi tugas dengan materi<br />

dari jaringan internet.


Pertemuan Ke-16<br />

Kegiatan Pembelajaran Waktu<br />

Kegiatan Awal 10 menit<br />

Guru membuka pelajaran yang diteruskan dengan melakukan<br />

tanya jawab untuk mengungkap kembali materi sebelumnya dan<br />

keterkaitannya dengan materi yang akan dipelajari.<br />

Kegiatan Inti 65 menit<br />

• Melakukan diskusi kelas untuk mendeskripsikan hubungan<br />

antara cepat rambat gelombang, frekuensi, dan panjang gelombang.<br />

• Melakukan diskusi kelas untuk memaparkan manfaat atau<br />

peristiwa yang berkaitan dengan gelombang.<br />

• Melakukan diskusi kelompok untuk membahas persoalan yang<br />

berkaitan dengan getaran dan gelombang.<br />

• Mengerjakan kuis tertulis yang disampaikan secara lisan dan<br />

tertulis.<br />

Kegiatan Akhir 5 menit<br />

Dengan cara tanya jawab, siswa diberi arahan untuk menyimpulkan<br />

dan guru memberi penekanan pada materi yang telah diberikan<br />

dan dilanjutkan dengan pemberian tugas mandiri, tugas membaca,<br />

dan memahami materi untuk menghadapi ulangan pada pertemuan<br />

berikutnya.<br />

Pertemuan Ke-17<br />

Kegiatan Pembelajaran Waktu<br />

Kegiatan Awal 10 menit<br />

Guru membuka pelajaran yang dilanjutkan dengan tanya jawab<br />

untuk mengingat kembali pelajaran sebelumnya dan keterkaitannya<br />

dengan evaluasi (ulangan) yang akan dikerjakan.<br />

<strong>RPP</strong> Fenomena <strong>Fisika</strong> <strong>SMP</strong> 2<br />

119


120 <strong>RPP</strong> Fenomena <strong>Fisika</strong> <strong>SMP</strong> 2<br />

Kegiatan Inti 65 menit<br />

• Guru menyiapkan soal ulangan dan siswa mempersiapkan<br />

lembar jawaban.<br />

• Soal diberikan kepada siswa.<br />

• Guru menanyakan apakah ada soal yang kurang jelas.<br />

• Siswa mulai mengerjakan soal.<br />

• Setelah waktunya selesai, lembar jawaban dikumpulkan.<br />

Kegiatan Akhir 5 menit<br />

Dengan cara tanya jawab, guru memberikan jawaban atas soal-soal<br />

yang telah diberikan pada ulangan harian dan dilanjutkan dengan<br />

pemberian tugas mandiri, tugas kelompok, tugas membaca, dan<br />

memahami materi berikutnya.<br />

V. Alat/Bahan/Sumber Belajar<br />

Alat-Alat/Bahan:<br />

Pegas, statip, OHP, slinki, dan tali<br />

Sumber Belajar:<br />

Buku: Semesta Fenomena <strong>Fisika</strong> 2 karangan Budi Purwanto<br />

Sarana/<strong>Media</strong>:<br />

Komputer, LCD, LKS, dan jaringan internet<br />

VI. Penilaian<br />

- Pengamatan keaktifan siswa dalam proses pembelajaran dan menjawab<br />

pertanyaan saat diadakan tanya jawab/diskusi<br />

- Pengamatan sikap, minat, dan tingkah laku siswa<br />

- Laporan dan tugas<br />

- Ulangan<br />

................, .....................<br />

Mengetahui,<br />

Kepala Sekolah Guru IPA (<strong>Fisika</strong>)<br />

(___________________) (___________________)<br />

NIP. ................................ NIP. ................................


Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (<strong>RPP</strong>)<br />

Mata Pelajaran : IPA (<strong>Fisika</strong>)<br />

<strong>Kelas</strong>/Semester : <strong>VIII</strong>/2<br />

Pertemuan Ke- : 18 – 20<br />

Alokasi Waktu : 6 jam pelajaran (6 × 40 menit)<br />

Standar Kompetensi : 6. Memahami konsep dan penerapan getaran, gelombang<br />

dan optika dalam produk teknologi sehari-hari<br />

Kompetensi Dasar : 6.2 Mendeskripsikan konsep bunyi dalam kehidupan sehari-hari<br />

Indikator : • Membedakan infrasonik, ultrasonik, dan audiosonik.<br />

• Memaparkan karakteristik gelombang bunyi.<br />

• Menunjukkan gejala resonansi dalam kehidupan seharihari.<br />

• Merencanakan percobaan untuk mengukur laju bunyi.<br />

• Memberikan contoh pemanfaatan dan dampak pemantulan<br />

bunyi dalam kehidupan sehari-hari.<br />

I. Tujuan Pembelajaran<br />

Setelah mempelajari materi dalam bab ini, diharapkan siswa dapat<br />

1. membedakan infrasonik, ultrasonik, dan audiosonik;<br />

2. memaparkan karakteristik gelombang bunyi;<br />

3. menunjukkan gejala resonansi dalam kehidupan sehari-hari;<br />

4. merencanakan percobaan untuk mengukur laju bunyi;<br />

5. memberikan contoh pemanfaatan dan dampak pemantulan bunyi dalam<br />

kehidupan sehari-hari.<br />

II. Materi Pembelajaran<br />

Bunyi<br />

III. Metode Pembelajaran<br />

- Informasi/ceramah<br />

- Demonstrasi<br />

- Diskusi/tanya jawab<br />

- Eksperimen<br />

<strong>RPP</strong> Fenomena <strong>Fisika</strong> <strong>SMP</strong> 2<br />

121


IV. Langkah-Langkah Pembelajaran<br />

Pertemuan Ke-18<br />

122 <strong>RPP</strong> Fenomena <strong>Fisika</strong> <strong>SMP</strong> 2<br />

Kegiatan Pembelajaran Waktu<br />

Kegiatan Awal 10 menit<br />

Guru membuka pelajaran yang diteruskan dengan melakukan<br />

tanya jawab untuk mengungkap kembali materi sebelumnya dan<br />

keterkaitannya dengan materi yang akan dipelajari.<br />

Kegiatan Inti 65 menit<br />

• Melakukan diskusi kelas untuk menjelaskan pengertian gelombang<br />

bunyi.<br />

• Melakukan diskusi kelas untuk membedakan pengertian infrasonik,<br />

ultrasonik, dan audiosonik.<br />

• Melakukan diskusi kelas untuk mengidentifikasi pengertian<br />

gelombang bunyi.<br />

• Melakukan demonstrasi yang disertai tanya jawab untuk menunjukkan<br />

gejala resonansi bunyi yang terjadi dalam kehidupan<br />

sehari-hari.<br />

• Melakukan diskusi kelompok untuk membahas persoalan yang<br />

berkaitan dengan bunyi.<br />

• Mengerjakan kuis tertulis yang disampaikan secara lisan dan/<br />

atau tertulis.<br />

Kegiatan Akhir 5 menit<br />

Dengan cara tanya jawab, siswa diberi arahan untuk menyimpulkan<br />

dan guru memberi penekanan pada materi yang telah diberikan dan<br />

dilanjutkan dengan pemberian tugas mandiri, tugas membaca, dan<br />

memahami materi berikutnya atau memberi tugas dengan materi<br />

dari jaringan internet.<br />

Pertemuan Ke-19<br />

Kegiatan Pembelajaran Waktu<br />

Kegiatan Awal 10 menit<br />

Guru membuka pelajaran yang diteruskan dengan melakukan<br />

tanya jawab untuk mengungkap kembali materi sebelumnya dan<br />

keterkaitannya dengan materi yang akan dipelajari.


Kegiatan Inti 65 menit<br />

• Merencanakan dan melakukan percobaan untuk menentukan<br />

laju bunyi dengan menggunakan tabung resonansi.<br />

• Melakukan tanya jawab untuk menunjukkan peristiwa pemantulan<br />

bunyi.<br />

• Melakukan diskusi kelas untuk memberikan contoh manfaat dan<br />

dampak adanya pemantulan gelombang bunyi dalam kehidupan<br />

sehari-hari.<br />

• Melakukan diskusi kelompok untuk membahas persoalan yang<br />

berkaitan dengan gelombang bunyi.<br />

• Mengerjakan kuis tertulis yang disampaikan secara lisan dan<br />

tertulis.<br />

Kegiatan Akhir 5 menit<br />

Dengan cara tanya jawab, siswa diberi arahan untuk menyimpulkan<br />

dan guru memberi penekanan pada materi yang telah diberikan<br />

dan dilanjutkan dengan pemberian tugas mandiri, tugas membaca,<br />

dan memahami materi untuk menghadapi ulangan pada pertemuan<br />

berikutnya.<br />

Pertemuan Ke-20<br />

Kegiatan Pembelajaran Waktu<br />

Kegiatan Awal 10 menit<br />

Guru membuka pelajaran yang dilanjutkan dengan tanya jawab<br />

untuk mengingat kembali pelajaran sebelumnya dan keterkaitannya<br />

dengan evaluasi (ulangan) yang akan dikerjakan.<br />

Kegiatan Inti 65 menit<br />

• Guru menyiapkan soal ulangan dan siswa mempersiapkan<br />

lembar jawaban.<br />

• Soal diberikan kepada siswa.<br />

• Guru menanyakan apakah ada soal yang kurang jelas.<br />

• Siswa mulai mengerjakan soal.<br />

• Setelah waktunya selesai, lembar jawaban dikumpulkan.<br />

<strong>RPP</strong> Fenomena <strong>Fisika</strong> <strong>SMP</strong> 2<br />

123


124 <strong>RPP</strong> Fenomena <strong>Fisika</strong> <strong>SMP</strong> 2<br />

Kegiatan Akhir 5 menit<br />

Dengan cara tanya jawab, guru memberikan jawaban atas soal-soal<br />

yang telah diberikan pada ulangan harian dan dilanjutkan dengan<br />

pemberian tugas mandiri, tugas kelompok, tugas membaca, dan<br />

memahami materi berikutnya.<br />

V. Alat/Bahan/Sumber Belajar<br />

Alat-Alat/Bahan:<br />

Speaker, AFG, kotak kayu salah satu ujung terbuka, tabung resonansi, dan<br />

garpu tala<br />

Sumber Belajar:<br />

Buku: Semesta Fenomena <strong>Fisika</strong> 2 karangan Budi Purwanto<br />

Sarana/<strong>Media</strong>:<br />

Komputer, LCD, LKS, dan jaringan internet<br />

VI. Penilaian<br />

- Pengamatan keaktifan siswa dalam proses pembelajaran dan menjawab<br />

pertanyaan saat diadakan tanya jawab/diskusi<br />

- Pengamatan sikap, minat, dan tingkah laku siswa<br />

- Laporan dan tugas<br />

- Ulangan<br />

................, .....................<br />

Mengetahui,<br />

Kepala Sekolah Guru IPA (<strong>Fisika</strong>)<br />

(___________________) (___________________)<br />

NIP. ................................ NIP. ................................


Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (<strong>RPP</strong>)<br />

Mata Pelajaran : IPA (<strong>Fisika</strong>)<br />

<strong>Kelas</strong>/Semester : <strong>VIII</strong>/2<br />

Pertemuan Ke- : 21 – 24<br />

Alokasi Waktu : 8 jam pelajaran (8 × 40 menit)<br />

Standar Kompetensi : 6. Memahami konsep dan penerapan getaran, gelombang<br />

dan optika dalam produk teknologi sehari-hari<br />

Kompetensi Dasar : 6.3 Menyelidiki sifat-sifat cahaya dan hubungannya dengan<br />

berbagai bentuk cermin dan lensa<br />

Indikator : • Merancang dan melakukan percobaan untuk menunjukkan<br />

perambatan cahaya.<br />

• Menjelaskan hukum pemantulan yang diperoleh melalui<br />

percobaan.<br />

• Mendeskripsikan proses pembentukan dan sifat-sifat<br />

bayangan pada cermin cekung dan cermin cembung.<br />

• Menjelaskan hukum pembiasan yang diperoleh berdasarkan<br />

percobaan.<br />

• Mendeskripsikan proses pembentukan dan sifat-sifat<br />

bayangan pada lensa cekung dan lensa cembung.<br />

I. Tujuan Pembelajaran<br />

Setelah mempelajari bab ini, diharapkan siswa dapat<br />

1. merancang dan melakukan percobaan untuk menunjukkan perambatan<br />

cahaya;<br />

2. menjelaskan hukum pemantulan yang diperoleh melalui percobaan;<br />

3. menjelaskan hukum pembiasan yang diperoleh berdasarkan percobaan;<br />

4. mendeskripsikan proses pembentukan dan sifat-sifat bayangan pada cermin<br />

datar, cermin cekung, dan cermin cembung;<br />

5. mendeskripsikan proses pembentukan dan sifat-sifat bayangan pada lensa<br />

cekung dan lensa cembung.<br />

II. Materi Pembelajaran<br />

Cahaya<br />

III. Metode Pembelajaran<br />

- Informasi/ceramah<br />

- Demonstrasi<br />

- Diskusi dan tanya jawab<br />

- Eksperimen<br />

<strong>RPP</strong> Fenomena <strong>Fisika</strong> <strong>SMP</strong> 2<br />

125


IV. Langkah-Langkah Pembelajaran<br />

Pertemuan Ke-21<br />

126 <strong>RPP</strong> Fenomena <strong>Fisika</strong> <strong>SMP</strong> 2<br />

Kegiatan Pembelajaran Waktu<br />

Kegiatan Awal 10 menit<br />

Guru membuka pelajaran yang diteruskan dengan melakukan<br />

tanya jawab untuk mengungkap kembali materi sebelumnya dan<br />

keterkaitannya dengan materi yang akan dipelajari.<br />

Kegiatan Inti 65 menit<br />

• Merancang dan melakukan percobaan untuk menunjukkan<br />

perambatan cahaya.<br />

• Merancang dan melakukan percobaan untuk menunjukkan<br />

hukum pemantulan cahaya.<br />

• Melakukan percobaan untuk menentukan bayangan pada dua<br />

cermin datar yang membentuk sudut.<br />

• Menjelaskan pembentukan bayangan pada cermin datar dengan<br />

cara melukis.<br />

• Melakukan diskusi kelompok untuk membahas persoalan yang<br />

berkaitan dengan materi perambatan dan pemantulan cahaya<br />

pada cermin datar.<br />

• Mengerjakan kuis tertulis yang disampaikan secara lisan dan/<br />

atau tertulis.<br />

Kegiatan Akhir 5 menit<br />

Dengan cara tanya jawab, siswa diberi arahan untuk menyimpulkan<br />

dan guru memberi penekanan pada materi yang telah diberikan dan<br />

dilanjutkan dengan pemberian tugas mandiri, tugas membaca, dan<br />

memahami materi berikutnya atau memberi tugas dengan materi<br />

dari jaringan internet.<br />

Pertemuan Ke-22<br />

Kegiatan Pembelajaran Waktu<br />

Kegiatan Awal 10 menit<br />

Guru membuka pelajaran yang diteruskan dengan melakukan<br />

tanya jawab untuk mengungkap kembali materi sebelumnya dan<br />

keterkaitannya dengan materi yang akan dipelajari.


Kegiatan Inti 65 menit<br />

• Melakukan diskusi kelas untuk mendeskripsikan pembentukan<br />

bayangan dan sifat-sifat bayangan pada cermin cekung.<br />

• Melakukan percobaan untuk menentukan titik fokus cermin<br />

cekung.<br />

• Melakukan diskusi kelas untuk mendeskripsikan pembentukan<br />

bayangan dan sifat-sifat bayangan pada cermin cembung.<br />

• Melakukan diskusi kelompok untuk membahas persoalan yang<br />

berkaitan dengan cermin cekung.<br />

• Mengerjakan kuis tertulis yang disampaikan secara lisan dan/<br />

atau tertulis.<br />

Kegiatan Akhir 5 menit<br />

Dengan cara tanya jawab, siswa diberi arahan untuk menyimpulkan<br />

dan guru memberi penekanan pada materi yang telah diberikan dan<br />

dilanjutkan dengan pemberian tugas mandiri, tugas membaca, dan<br />

memahami materi berikutnya atau memberi tugas dengan materi<br />

dari jaringan internet.<br />

Pertemuan Ke-23<br />

Kegiatan Pembelajaran Waktu<br />

Kegiatan Awal 10 menit<br />

Guru membuka pelajaran yang diteruskan dengan melakukan<br />

tanya jawab untuk mengungkap kembali materi sebelumnya dan<br />

keterkaitannya dengan materi yang akan dipelajari.<br />

Kegiatan Inti 65 menit<br />

• Melakukan percobaan tentang pembiasan dan menemukan<br />

hukum pembiasan.<br />

• Melakukan diskusi kelas untuk mendeskripsikan pembentukan<br />

bayangan dan sifat-sifat bayangan pada lensa cembung.<br />

• Melakukan percobaan untuk menentukan jarak titik api lensa<br />

cembung.<br />

• Melakukan diskusi kelas untuk mendeskripsikan pembentukan<br />

bayangan dan sifat-sifat bayangan pada lensa cekung.<br />

• Melakuan diskusi kelompok untuk membahas permasalahan<br />

yang berkaitan dengan pemantulan dan pembiasan.<br />

<strong>RPP</strong> Fenomena <strong>Fisika</strong> <strong>SMP</strong> 2<br />

127


128 <strong>RPP</strong> Fenomena <strong>Fisika</strong> <strong>SMP</strong> 2<br />

Kegiatan Akhir 5 menit<br />

Dengan cara tanya jawab, siswa diberi arahan untuk menyimpulkan<br />

dan guru memberi penekanan pada materi yang telah diberikan<br />

dan dilanjutkan dengan pemberian tugas mandiri, tugas membaca,<br />

dan memahami materi untuk menghadapi ulangan pada pertemuan<br />

berikutnya.<br />

Pertemuan Ke-24<br />

Kegiatan Pembelajaran Waktu<br />

Kegiatan Awal 10 menit<br />

Guru membuka pelajaran yang dilanjutkan dengan tanya jawab<br />

untuk mengingat kembali pelajaran sebelumnya dan keterkaitannya<br />

dengan evaluasi (ulangan) yang akan dikerjakan.<br />

Kegiatan Inti 65 menit<br />

• Guru menyiapkan soal ulangan dan siswa mempersiapkan<br />

lembar jawaban.<br />

• Soal diberikan kepada siswa.<br />

• Guru menanyakan apakah ada soal yang kurang jelas.<br />

• Siswa mulai mengerjakan soal.<br />

• Setelah waktunya selesai, lembar jawaban dikumpulkan.<br />

Kegiatan Akhir 5 menit<br />

Dengan cara tanya jawab, guru memberikan jawaban atas soal-soal<br />

yang telah diberikan pada ulangan harian dan dilanjutkan dengan<br />

pemberian tugas mandiri, tugas kelompok, tugas membaca, dan<br />

memahami materi berikutnya.<br />

V. Alat/Bahan/Sumber Belajar<br />

Alat-Alat/Bahan:<br />

Cermin datar, pointer, lilin, busur derajat, lampu senter, cermin cekung, cermin<br />

cembung, layar, bangku optik, pointer, bak air dari kaca, lensa cekung, dan<br />

lensa cembung<br />

Sumber Belajar:<br />

Buku: Semesta Fenomena <strong>Fisika</strong> 2 karangan Budi Purwanto<br />

Sarana/<strong>Media</strong>:<br />

Komputer, LCD, LKS, dan jaringan internet


VI. Penilaian<br />

- Pengamatan keaktifan siswa dalam proses pembelajaran dan menjawab<br />

pertanyaan saat diadakan tanya jawab/diskusi<br />

- Pengamatan sikap, minat, dan tingkah laku siswa<br />

- Laporan dan tugas<br />

- Ulangan dan kuis<br />

Contoh Soal Kuis 1<br />

1. Cahaya merambat secara ….<br />

2. Sebuah benda diletakkan di antara dua cermin datar yang membentuk sudut<br />

60 o memiliki bayangan sejumlah … buah.<br />

3. Tinggi bayangan yang terbentuk oleh cermin datar adalah … dengan<br />

tinggi benda.<br />

4. Sudut datang yang dibentuk cermin datar adalah … dengan sudut pantul.<br />

Jawaban Kuis 1<br />

1. lurus<br />

2. 5<br />

3. sama<br />

4. sama<br />

Contoh Soal Kuis 2<br />

1. Besar jarak titik api pada cermin cekung adalah … jari-jari kelengkungan.<br />

2. Sebuah benda diletakkan 5 cm di depan cermin cekung dengan jarak titik<br />

api 10 cm. Bayangan yang terbentuk bersifat ….<br />

3. Agar bayangan yang terbentuk pada cermin cembung bersifat nyata maka<br />

bendanya harus bersifat ….<br />

4. Sinar datang sejajar sumbu utama akan dipantulkan cermin cekung ….<br />

5. Sinar datang sejajar sumbu utama akan dipantulkan cermin cembung ….<br />

Jawaban Kuis 2<br />

1. setengah<br />

2. maya<br />

3. maya<br />

4. melalui titik api<br />

5. seolah-olah berasal dari titik api<br />

Contoh Soal Kuis 3<br />

1. Lensa cembung bersifat … cahaya.<br />

2. Lensa cekung bersifat … cahaya.<br />

3. Cahaya masuk ke zat lebih rapat akan dibiaskan … normal.<br />

<strong>RPP</strong> Fenomena <strong>Fisika</strong> <strong>SMP</strong> 2<br />

129


4. Sebuah benda diletakkan 5 cm dari sebuah lensa positif yang bertitik api<br />

10 cm. Bayangan yang terbentuk bersifat ….<br />

5. Pada lensa cekung apabila diraba ketebalan di bagian tepi terasa lebih …<br />

dibanding bagian tengah.<br />

Jawaban Kuis 3<br />

1. mengumpulkan cahaya<br />

2. menyebarkan cahaya<br />

3. mendekati<br />

4. maya<br />

5. besar<br />

................, .....................<br />

Mengetahui,<br />

Kepala Sekolah Guru IPA (<strong>Fisika</strong>)<br />

(___________________) (___________________)<br />

NIP. ................................ NIP. ................................<br />

130 <strong>RPP</strong> Fenomena <strong>Fisika</strong> <strong>SMP</strong> 2


Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (<strong>RPP</strong>)<br />

Mata Pelajaran : IPA (<strong>Fisika</strong>)<br />

<strong>Kelas</strong>/Semester : <strong>VIII</strong>/2<br />

Pertemuan Ke- : 25 – 27<br />

Alokasi Waktu : 6 jam pelajaran (6 × 40 menit)<br />

Standar Kompetensi : 6. Memahami konsep dan penerapan getaran, gelombang<br />

dan optika dalam produk teknologi sehari-hari<br />

Kompetensi Dasar 6.4 Mendeskripsikan alat-alat optik dan penerapannya<br />

dalam kehidupan sehari-hari.<br />

Indikator : • Menjelaskan fungsi mata sebagai alat optik.<br />

• Menggambarkan pembentukan bayangan benda pada<br />

retina.<br />

• Menjelaskan beberapa cacat mata dan penggunaan<br />

kacamata.<br />

• Menyelidiki ciri-ciri kamera sebagai alat optik.<br />

• Menjelaskan konsep lup sebagai alat optik.<br />

• Menjelaskan cara kerja beberapa produk teknologi yang<br />

relevan, seperti mikroskop, berbagai jenis teropong,<br />

teleskop, periskop, dan lain sebagainya.<br />

I. Tujuan Pembelajaran<br />

Setelah mempelajari materi dalam bab ini, diharapkan siswa dapat<br />

1. menjelaskan fungsi mata sebagai alat optik;<br />

2. menggambarkan pembentukan bayangan benda pada retina;<br />

3. menjelaskan beberapa cacat mata dan penggunaan kacamata;<br />

4. menyelidiki ciri-ciri kamera sebagai alat optik;<br />

5. menjelaskan konsep lup sebagai alat optik;<br />

6. menjelaskan cara kerja beberapa produk teknologi yang relevan, seperti<br />

mikroskop, berbagai jenis teropong, periskop, dan sebagainya.<br />

II. Materi Pembelajaran<br />

Alat-Alat Optik<br />

III. Metode Pembelajaran<br />

- Informasi/ceramah<br />

- Demonstrasi<br />

- Diskusi dan tanya jawab<br />

<strong>RPP</strong> Fenomena <strong>Fisika</strong> <strong>SMP</strong> 2<br />

131


IV. Langkah-Langkah Pembelajaran<br />

Pertemuan Ke-25<br />

132 <strong>RPP</strong> Fenomena <strong>Fisika</strong> <strong>SMP</strong> 2<br />

Kegiatan Pembelajaran Waktu<br />

Kegiatan Awal 10 menit<br />

Guru membuka pelajaran yang diteruskan dengan melakukan<br />

tanya jawab untuk mengungkap kembali materi sebelumnya dan<br />

keterkaitannya dengan materi yang akan dipelajari.<br />

Kegiatan Inti 65 menit<br />

• Melakukan diskusi kelas untuk menyebutkan macam-macam<br />

alat optik.<br />

• Melakukan diskusi kelas untuk menjelaskan fungsi mata sebagai<br />

alat optik.<br />

• Menggambarkan pembentukan bayangan benda pada retina.<br />

• Melakukan diskusi kelas untuk menyebutkan beberapa cacat<br />

mata dan penggunaan kacamata.<br />

• Melakukan diskusi kelompok untuk membahas persoalan yang<br />

berkaitan dengan mata dan cacat mata.<br />

• Mengerjakan kuis tertulis yang disampaikan secara lisan dan/<br />

atau tertulis.<br />

Kegiatan Akhir 5 menit<br />

Dengan cara tanya jawab, siswa diberi arahan untuk menyimpulkan<br />

dan guru memberi penekanan pada materi yang telah diberikan dan<br />

dilanjutkan dengan pemberian tugas mandiri, tugas membaca, dan<br />

memahami materi berikutnya atau memberi tugas dengan materi<br />

dari jaringan internet.<br />

Pertemuan Ke-26<br />

Kegiatan Pembelajaran Waktu<br />

Kegiatan Awal 10 menit<br />

Guru membuka pelajaran yang diteruskan dengan melakukan<br />

tanya jawab untuk mengungkap kembali materi sebelumnya dan<br />

keterkaitannya dengan materi yang akan dipelajari.


Kegiatan Inti 65 menit<br />

• Melakukan pengamatan demonstrasi yang disertai tanya jawab<br />

untuk menunjukkan ciri-ciri kamera.<br />

• Melakukan pengamatan penggunaan lup.<br />

• Melakukan diskusi kelas untuk menjelaskan lup.<br />

• Melakukan diskusi kelas untuk menunjukkan macam-macam<br />

alat optik.<br />

• Melakukan diskusi kelompok untuk membahas permasalahan<br />

yang berkaitan dengan alat-alat optik.<br />

• Mengerjakan kuis tertulis yang disampaikan secara lisan dan<br />

tertulis.<br />

Kegiatan Akhir 5 menit<br />

Dengan cara tanya jawab, siswa diberi arahan untuk menyimpulkan<br />

dan guru memberi penekanan pada materi yang telah diberikan<br />

dan dilanjutkan dengan pemberian tugas mandiri, tugas membaca,<br />

dan memahami materi untuk menghadapi ulangan pada pertemuan<br />

berikutnya.<br />

Pertemuan Ke-27<br />

Kegiatan Pembelajaran Waktu<br />

Kegiatan Awal 10 menit<br />

Guru membuka pelajaran yang dilanjutkan dengan tanya jawab<br />

untuk mengingat kembali pelajaran sebelumnya dan keterkaitannya<br />

dengan evaluasi (ulangan) yang akan dikerjakan.<br />

Kegiatan Inti 65 menit<br />

• Guru menyiapkan soal ulangan dan siswa mempersiapkan<br />

lembar jawaban.<br />

• Soal diberikan kepada siswa.<br />

• Guru menanyakan apakah ada soal yang kurang jelas.<br />

• Siswa mulai mengerjakan soal.<br />

• Setelah waktunya selesai, lembar jawaban dikumpulkan.<br />

Kegiatan Akhir 5 menit<br />

Dengan cara tanya jawab, guru memberikan jawaban atas soal-soal<br />

yang telah diberikan pada ulangan harian dan dilanjutkan dengan<br />

pemberian tugas mandiri, tugas kelompok, tugas membaca, dan<br />

memahami materi yang telah diperoleh di kelas <strong>VIII</strong> untuk menghadapai<br />

ulangan semester.<br />

<strong>RPP</strong> Fenomena <strong>Fisika</strong> <strong>SMP</strong> 2<br />

133


V. Alat/Bahan/Sumber Belajar<br />

Alat-Alat/Bahan:<br />

Model mata, gambar mata, macam-macam kacamata, kamera, mikroskop,<br />

gambar alat optik, dan susunan lensa<br />

Sumber Belajar:<br />

Buku: Semesta Fenomena <strong>Fisika</strong> 2 karangan Budi Purwanto<br />

Sarana/<strong>Media</strong>:<br />

Komputer, LCD, LKS, dan jaringan internet<br />

VI. Penilaian<br />

- Pengamatan keaktifan siswa dalam proses pembelajaran dan menjawab<br />

pertanyaan saat diadakan tanya jawab/diskusi<br />

- Pengamatan sikap, minat, dan tingkah laku siswa<br />

- Ulangan dan kuis<br />

Contoh Soal Kuis<br />

1. Orang tua biasanya mempunyai cacat mata yang bernama ….<br />

2. Penderita miopi dibantu dengan kacamata ….<br />

3. Bayangan yang terjadi pada mata presbiopi terletak di … retina.<br />

4. Pemakaian kacamata bertujuan agar bayangan tepat pada ….<br />

5. Bayangan komponen jam yang direparasi tukang jam yang menggunakan<br />

lup bersifat ….<br />

6. Bayangan yang terbentuk pada kamera bersifat ….<br />

7. Susunan lensa pada mikroskop merupakan lensa positif atau negatif?<br />

8. Jumlah lensa pada teropong bintang berjumlah ….<br />

Jawaban Kuis<br />

1. presbiopi 5. maya<br />

2. negatif 6. nyata<br />

3. belakang 7. positif<br />

4. retina 8. dua<br />

................, .....................<br />

Mengetahui,<br />

Kepala Sekolah Guru IPA (<strong>Fisika</strong>)<br />

(___________________) (___________________)<br />

NIP. ................................ NIP. ................................<br />

134 <strong>RPP</strong> Fenomena <strong>Fisika</strong> <strong>SMP</strong> 2


Contoh Lembar Penilaian<br />

1. Lembar Pengamatan Sikap, Minat, dan Kelakuan Siswa<br />

No.<br />

Nama<br />

Siswa<br />

Sangat<br />

Baik<br />

5<br />

Baik<br />

4<br />

Cukup<br />

3<br />

Kurang<br />

Baik<br />

2<br />

<strong>RPP</strong> Fenomena <strong>Fisika</strong> <strong>SMP</strong> 2<br />

Sangat<br />

Kurang<br />

1<br />

1. .......... …. …. …. …. ….<br />

2. .......... …. …. …. …. ….<br />

3. .......... …. …. …. …. ….<br />

4. .......... …. …. …. …. ….<br />

2. Lembar Pengamatan Melakukan Percobaan<br />

Kelompok …..<br />

No.<br />

Nama<br />

Siswa<br />

Mengambil<br />

Alat<br />

Benar<br />

Cara<br />

Kerja<br />

Baik<br />

Pembacaan<br />

Alat Benar<br />

Data-Data<br />

Benar<br />

Aktif<br />

Percobaan<br />

1. .......... …. …. …. …. ….<br />

2. .......... …. …. …. …. ….<br />

3. .......... …. …. …. …. ….<br />

4. .......... …. …. …. …. ….<br />

3. Lembar Pengamatan Keaktifan Tanya Jawab, Pengamatan Demonstrasi, dan<br />

Diskusi<br />

No.<br />

Nama<br />

Siswa<br />

Sangat<br />

Baik<br />

5<br />

Baik<br />

4<br />

Cukup<br />

3<br />

Kurang<br />

Baik<br />

2<br />

Sangat<br />

Kurang<br />

1<br />

1. .......... …. …. …. …. ….<br />

2. .......... …. …. …. …. ….<br />

Keterangan: kolom diisi nilai 5; 4; 3; 2; atau 1<br />

135


Daftar Pustaka<br />

Badan Standar Nasional <strong>Pendidikan</strong>. 2006. ”Panduan Penyusunan Kurikulum Tingkat<br />

Satuan <strong>Pendidikan</strong> Jenjang <strong>Pendidikan</strong> Dasar dan Menengah.” Jakarta.<br />

Depdiknas. 2006 ”Permendiknas Nomor 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi untuk<br />

Satuan <strong>Pendidikan</strong> Dasar dan Menengah”. Jakarta.<br />

. 2006. ”Permendiknas Nomor 23 Tahun 2006 tentang Standar Kompetensi<br />

Lulusan untuk Satuan <strong>Pendidikan</strong> Dasar dan Menengah”. Jakarta.<br />

. 2006. ”Permendiknas Nomor 24 Tahun 2006 tentang Pelaksanaan Permendiknas<br />

Nomor 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi untuk Satuan <strong>Pendidikan</strong><br />

Dasar dan Menengah dan Permendiknas Nomor 23 Tahun 2006 tentang<br />

Standar Kompetensi Lulusan untuk Satuan <strong>Pendidikan</strong> Dasar dan Menengah”.<br />

Jakarta.<br />

Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional <strong>Pendidikan</strong>.<br />

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem<br />

<strong>Pendidikan</strong> Nasional.<br />

136 <strong>RPP</strong> Fenomena <strong>Fisika</strong> <strong>SMP</strong> 2

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!