02.06.2013 Views

Pedoman-04 Tata Tertib Mahasiswa UIN Sunan Gunung Djati.pdf

Pedoman-04 Tata Tertib Mahasiswa UIN Sunan Gunung Djati.pdf

Pedoman-04 Tata Tertib Mahasiswa UIN Sunan Gunung Djati.pdf

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

KEPUTUSAN REKTOR<br />

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN GUNUNG DJATI BANDUNG<br />

NOMOR: Un.05/I.2/PP.00.9/032A/2012<br />

TENTANG<br />

KODE ETIK DAN TATA TERTIB MAHASISWA<br />

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI<br />

SUNAN GUNUNG DJATI BANDUNG<br />

REKTOR <strong>UIN</strong> SUNAN GUNUNG DJATI BANDUNG<br />

Menimbang : a. Bahwa dalam rangka membina dan mengembangkan<br />

kehidupan kemahasiswaan dan menciptakan suasana<br />

Kampus yang kondusif di lingkungan <strong>UIN</strong> <strong>Sunan</strong> <strong>Gunung</strong><br />

<strong>Djati</strong> Bandung dipandang perlu adanya etika dan tata<br />

tertib yang yang mengatur dasar-dasar perilaku dan<br />

etika kehidupan mahasiswa Universitas Islam Negeri<br />

<strong>Sunan</strong> <strong>Gunung</strong> <strong>Djati</strong> Bandung;<br />

b. Bahwa untuk kelancaran tugas dan tertib administrasi<br />

dalam meningkatkan kehidupan kemahasiswaan<br />

tersebut dipandang perlu adanya pedoman kode etik<br />

dan tata tertib mahasiswa di lingkungan <strong>UIN</strong> <strong>Sunan</strong><br />

<strong>Gunung</strong> <strong>Djati</strong> Bandung;<br />

c. Oleh karena itu, dipandang perlu segera diterbitkan<br />

surat keputusan Rektor yang mengatur tentang<br />

pedoman kode etik dan tata tertib mahasiswa pada<br />

Universitas Islam Negeri <strong>Sunan</strong> <strong>Gunung</strong> <strong>Djati</strong> Bandung.<br />

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003, tentang Sistem<br />

Pendidikan Nasional;<br />

2. Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 1999, tentang<br />

Pendidikan Tinggi;<br />

3. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 57<br />

tahun 2005, tentang perubahan IAIN <strong>Sunan</strong> <strong>Gunung</strong><br />

<strong>Djati</strong> Bandung menjadi <strong>UIN</strong> <strong>Sunan</strong> <strong>Gunung</strong> <strong>Djati</strong><br />

Bandung;<br />

1


4. Keputusan Menteri Agama Republik Indonesia Nomor 6<br />

tahun 2006, tentang <strong>Tata</strong> Kerja <strong>UIN</strong> <strong>Sunan</strong> <strong>Gunung</strong> <strong>Djati</strong><br />

Bandung;<br />

5. Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Islam Nomor:<br />

Dj.1/255/2007, tentang <strong>Tata</strong> <strong>Tertib</strong> <strong>Mahasiswa</strong><br />

Perguruan Tinggi Agama Islam;<br />

6. Surat Keputusan Rektor Nomor: 20 tahun 2008, tentang<br />

Tim Implementasi Keputusan Dirjen. Pendidikan Islam<br />

Depag Republik Indonesia Nomor: Dj.1/253/2007;<br />

7. Keputusan Menteri Agama Republik Indonesia Nomor<br />

39 tahun 2010, tentang Statuta <strong>UIN</strong> <strong>Sunan</strong> <strong>Gunung</strong> <strong>Djati</strong><br />

Bandung;<br />

8. Keputusan Menteri Agama Republik Indonesia Nomor:<br />

B.II/3/15.252/2011 tanggal 22 Nopember 2011,<br />

tentang Pengangkatan Rektor <strong>UIN</strong> <strong>Sunan</strong> <strong>Gunung</strong> <strong>Djati</strong><br />

Bandung.<br />

Memperhatikan : 1. Hasil kerja tim penyusun kode etik dan tata tertib<br />

mahasiswa di lingkungan <strong>UIN</strong> <strong>Sunan</strong> <strong>Gunung</strong> <strong>Djati</strong><br />

Bandung;<br />

2. Hasil rapat senat <strong>UIN</strong> <strong>Sunan</strong> <strong>Gunung</strong> <strong>Djati</strong> Bandung<br />

tanggal 28 Maret 2012.<br />

M E M U T U S K A N<br />

Menetapkan : KEPUTUSAN REKTOR <strong>UIN</strong> SUNAN GUNUNG DJATI<br />

BANDUNG TENTANG KODE ETIK DAN TATA TERTIB<br />

MAHASISWA <strong>UIN</strong> SUNAN GUNUNG DJATI BANDUNG<br />

Pertama : Kode Etik dan <strong>Tata</strong> <strong>Tertib</strong> <strong>Mahasiswa</strong> <strong>UIN</strong> <strong>Sunan</strong> <strong>Gunung</strong><br />

<strong>Djati</strong> Bandung sebagaimana dalam lampiran Surat<br />

Keputusan ini;<br />

Kedua : Dengan diberlakukannya Surat Keputusan ini, maka semua<br />

ketentuan yang berkenaan dengan pedoman sikap, perilaku<br />

dan perbuatan atau kode etik mahasiswa <strong>UIN</strong> <strong>Sunan</strong> <strong>Gunung</strong><br />

<strong>Djati</strong> Bandung sebelumnya yang bertentangan dengan Kode<br />

Etik dan <strong>Tata</strong> <strong>Tertib</strong> <strong>Mahasiswa</strong> ini, dinyatakan tidak berlaku<br />

lagi;<br />

2


Ketiga : Segala sesuatu akan ditinjau kembali apabila di kemudian<br />

hari ternyata ada kekeliruan<br />

Keempat : Surat Keputusan ini berlaku sejak tanggal di tetapkan.<br />

Ditetapkan di : Bandung<br />

Tanggal : 09 April 2012<br />

⎯⎯⎯⎯⎯⎯⎯⎯⎯⎯⎯⎯⎯⎯⎯⎯<br />

Rektor,<br />

Prof. Dr. H. Deddy Ismatullah, SH., M.H.<br />

NIP. 19570705 198703 1 0<strong>04</strong><br />

TEMBUSAN disampaikan kepada Yth.:<br />

1. Menteri Agama RI di Jakarta;<br />

2. Direktur Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama RI di Jakarta;<br />

3. Rektor <strong>UIN</strong> di seluruh Indonesia;<br />

4. Para Dekan di lingkungan <strong>UIN</strong> <strong>Sunan</strong> <strong>Gunung</strong> <strong>Djati</strong> Bandung;<br />

5. Direktur Program Pascasarjana <strong>UIN</strong> <strong>Sunan</strong> <strong>Gunung</strong> <strong>Djati</strong> Bandung;<br />

6. Organisasi Kemahasiswaan di lingkungan <strong>UIN</strong> <strong>Sunan</strong> <strong>Gunung</strong> <strong>Djati</strong><br />

Bandung.<br />

3


KODE ETIK DAN TATA TERTIB MAHASISWA<br />

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI<br />

SUNAN GUNUNG DJATI BANDUNG<br />

MUKADDIMAH<br />

Sebagai sebuah perguruan tinggi Islam, <strong>UIN</strong> <strong>Sunan</strong> <strong>Gunung</strong> <strong>Djati</strong> Bandung telah<br />

menetapkan tujuan utama pendidikannya yaitu menyiapkan peserta didik<br />

untuk menjadi anggota masyarakat yang memiliki kemampuan dan keunggulan<br />

akademik dan profesional yang beriman, bertaqwa, berakhlak mulia, teknologi<br />

dan seni dengan keimanan dan ketaqwaan.<br />

Berdasarkan tujuan di atas, maka proses pendidikan yang diterapkan di <strong>UIN</strong><br />

<strong>Sunan</strong> <strong>Gunung</strong> <strong>Djati</strong> Bandung tidak hanya menekankan pada aspek transfer of<br />

knowledge melalui sistem pendidikan dan pengajaran dosen kepada mahasiswa,<br />

tetapi lebih dari itu, pendidikan <strong>UIN</strong> <strong>Sunan</strong> <strong>Gunung</strong> <strong>Djati</strong> Bandung berupaya<br />

memadukan dan menyeimbangi antara transfer of values (pengalihan nilai-nilai)<br />

dan transfer of principles (pengalihan prinsip-prinsip) sebagai suatu kerangka<br />

sistem pendidikan yang utuh, dalam membentuk watak, sikap dan karakter<br />

mahasiswa yang beridentitas muslim.<br />

Dalam kaitan ini, sebagai komunitas ilmiah yang terikat dengan aturan dan<br />

disiplin lingkungannya, mahasiswa <strong>UIN</strong> <strong>Sunan</strong> <strong>Gunung</strong> <strong>Djati</strong> Bandung memiliki<br />

Kode Etik dan <strong>Tata</strong> <strong>Tertib</strong> <strong>Mahasiswa</strong> tersendiri yang sekaligus berfungsi<br />

sebagai unsur pembeda dirinya dengan mahasiswa-mahasiswa lainnya.<br />

Perbedaan itu, paling tidak, tercermin dari penampilan dan perilaku<br />

kesehariannya yang sarat dengan nilai-nilai ilmiah dan nilai-nilai Islamiyah.<br />

Oleh karena itu, disusunlah Kode Etik dan <strong>Tata</strong> <strong>Tertib</strong> <strong>Mahasiswa</strong> <strong>UIN</strong> <strong>Sunan</strong><br />

<strong>Gunung</strong> <strong>Djati</strong> Bandung sebagai acuan normatif dalam mewujudkan cita-cita di<br />

atas.<br />

BAB I<br />

KETENTUAN UMUM<br />

Pasal 1<br />

Dalam Kode Etik <strong>Mahasiswa</strong> Universitas Islam Negeri (<strong>UIN</strong>) <strong>Sunan</strong> <strong>Gunung</strong> <strong>Djati</strong><br />

Bandung, yang dimaksud dengan:<br />

1. Kode etik adalah tata peraturan yang mengatur sikap, perkataan dan<br />

perbuatan mahasiswa <strong>UIN</strong> <strong>Sunan</strong> <strong>Gunung</strong> <strong>Djati</strong> Bandung sebagai kerangka<br />

filosofis yang bersifat etis, yang berisi nilai-nilai luhur tentang sosok dan<br />

karaktersitik ideal mahasiswa dalam posisi dan peranannya sebagai<br />

seorang muslim, sebagai anggota civitas akademika, maupun sebagai<br />

warga negara dan/ atau warga masyarakat.<br />

4


2. <strong>Mahasiswa</strong> <strong>UIN</strong> <strong>Sunan</strong> <strong>Gunung</strong> <strong>Djati</strong> Bandung adalah anggota masyarakat<br />

yang sedang mengikuti proses pendidikan dan tercatat sebagai mahasiswa<br />

di <strong>UIN</strong> <strong>Sunan</strong> <strong>Gunung</strong> <strong>Djati</strong> Bandung.<br />

3. Rektor adalah pimpinan tertinggi <strong>UIN</strong> <strong>Sunan</strong> <strong>Gunung</strong> <strong>Djati</strong> Bandung.<br />

4. Pimpinan <strong>UIN</strong> terdiri dari dari Rektor, Pembantu Rektor, dan Dekan.<br />

5. Dekan adalah pimpinan tertinggi di fakultas.<br />

6. Pimpinan fakultas terdiri dari Dekan, Pembantu Dekan, dan Ketua Jurusan.<br />

7. Ketua Jurusan adalah pimpinan tertinggi pada jurusan yang ada di<br />

lingkungan <strong>UIN</strong> <strong>Sunan</strong> <strong>Gunung</strong> <strong>Djati</strong> Bandung.<br />

8. Pimpinan Jurusan terdiri dari Ketua jurusan dan Sekretaris Jurusan.<br />

9. Pelanggaran Kode Etik adalah setiap sikap, perkataan dan perbuatan yang<br />

bertentangan dengan Kode Etik <strong>Mahasiswa</strong> <strong>UIN</strong> <strong>Sunan</strong> <strong>Gunung</strong> <strong>Djati</strong><br />

Bandung yang diketahui pada waktu, sedang, atau setelah melakukan<br />

berdasarkan laporan atau pengaduan dari keluarga besar khususnya <strong>UIN</strong><br />

<strong>Sunan</strong> <strong>Gunung</strong> <strong>Djati</strong> Bandung umumnya, serta pihak lain yang dirugikan.<br />

10. Proses pemeriksaan adalah usaha yang dilakukan dalam rangka mencari<br />

dan menemukan bukti-bukti, keterangan dan informasi tentang ada atau<br />

tidaknya pelangaran Kode Etik <strong>Mahasiswa</strong> <strong>UIN</strong> <strong>Sunan</strong> <strong>Gunung</strong> <strong>Djati</strong><br />

Bandung.<br />

11. Tindakan disiplin adalah tindakan yang dikenakan kepada <strong>Mahasiswa</strong><br />

yang terbukti melakukan pelanggaran Kode Etik <strong>Mahasiswa</strong> <strong>UIN</strong> <strong>Sunan</strong><br />

<strong>Gunung</strong> <strong>Djati</strong> Bandung, yang dilakukan oleh pimpinan dan anggota satuan<br />

pengamanan, dosen dan karyawan terkait.<br />

12. Sanksi adalah suatu konsekuensi dan atau sebagai suatu akibat hukum<br />

atas pelanggaran oleh Mahsiswa yang memiliki fungsi agar Kode Etik<br />

ditaati.<br />

13. Pembelaan adalah upaya mahasiswa yang dinyatakan telah melakukan<br />

pelanggaran sesuai dengan ketentuan-ketentuan yang berlaku di<br />

lingkungan <strong>UIN</strong> <strong>Sunan</strong> <strong>Gunung</strong> <strong>Djati</strong> Bandung untuk mengemukakan<br />

alasan dan atau bukti-bukti yang meringankan dan atau yang<br />

membebaskannya dari sanksi.<br />

14. Rehabilitasi adalah pemulihan hak mahasiswa yang terkena tindakan<br />

disiplin atau sanksi.<br />

BAB II<br />

MAKSUD DAN TUJUAN<br />

Pasal 2<br />

Maksud<br />

Maksud diadakannya Kode Etik dan <strong>Tata</strong> <strong>Tertib</strong> <strong>Mahasiswa</strong> <strong>UIN</strong> <strong>Sunan</strong> <strong>Gunung</strong><br />

<strong>Djati</strong> Bandung adalah untuk:<br />

1. Menegakkan dan menjunjung tinggi perintah agama Islam.<br />

2. Menanamkan sikap dan perilaku akhlaqul karimah dalam kehidupan<br />

mahasiswa.<br />

5


3. Memberikan landasan dan arahan kepada para mahasiswa dalam<br />

bersikap, berkata dan berbuat selama menjalani studi di <strong>UIN</strong> <strong>Sunan</strong><br />

<strong>Gunung</strong> <strong>Djati</strong> Bandung.<br />

Pasal 3<br />

Tujuan<br />

Tujuan Kode Etik dan <strong>Tata</strong> <strong>Tertib</strong> <strong>Mahasiswa</strong> <strong>UIN</strong> <strong>Sunan</strong> <strong>Gunung</strong> <strong>Djati</strong> Bandung<br />

adalah:<br />

1. Untuk menjadi pedoman bagi mahasiswa <strong>UIN</strong> <strong>Sunan</strong> <strong>Gunung</strong> <strong>Djati</strong><br />

Bandung dalam berbicara, bersikap, dan melakukan sesuatu yang<br />

berkaitan dengan kedudukannya sebagai seorang muslim, sebagai anggota<br />

civitas akademika, maupun sebagai warga negara dan/ atau warga<br />

masyarakat<br />

2. Untuk menjadi pedoman sekaligus frame of reference bagi mahasiswa <strong>UIN</strong><br />

<strong>Sunan</strong> <strong>Gunung</strong> <strong>Djati</strong> Bandung dalam membentuk mental<br />

3. Terpeliharanya muru’ah (harga diri) <strong>UIN</strong> <strong>Sunan</strong> <strong>Gunung</strong> <strong>Djati</strong> Bandung<br />

sebagai bagian dari lembaga pendidikan tinggi Islam negeri di lingkungan<br />

<strong>UIN</strong> <strong>Sunan</strong> <strong>Gunung</strong> <strong>Djati</strong> Bandung.<br />

4. Terciptanya situasi yang kondusif bagi berlangsungnya proses belajar<br />

mengajar.<br />

5. Menjadikan lulusan <strong>UIN</strong> <strong>Sunan</strong> <strong>Gunung</strong> <strong>Djati</strong> Bandung sebagai<br />

cendekiawan yang berakhlaqul karimah.<br />

BAB III<br />

KARAKTERISTIK DAN PERAN MAHASISWA<br />

Pasal 4<br />

Karakteristik<br />

Karaktersitik <strong>Mahasiswa</strong> <strong>UIN</strong> <strong>Sunan</strong> <strong>Gunung</strong> <strong>Djati</strong> Bandung adalah:<br />

1. Beriman dan bertaqwa kepada Allah SWT.<br />

2. Percaya pada kemampuan diri sendiri<br />

3. Bersifat terbuka dan tanggap terhadap perubahan bagi kemajuan diri dan<br />

lingkungannya<br />

4. Senantiasa berorientasi ke masa depan<br />

5. Bersikap objektif, rasional, kritis dalam berpikir, bersikap, dan bertindak<br />

6. Menjaga kehormatan diri dan nama baik almamater<br />

7. Menghargai perbedaan dan santun dalam pergaulan<br />

8. Jujur dalam berbicara, dan adil dalam perbuatan<br />

9. Aktif, kreatif, dan inovatif<br />

10. Memiliki kesadaran bahwa apa yang diperbuatnya akan dipertanggungjawabkan<br />

di hadapan Rabb al-Jalil<br />

6


Pasal 5<br />

Peran<br />

<strong>Mahasiswa</strong> <strong>UIN</strong> <strong>Sunan</strong> <strong>Gunung</strong> <strong>Djati</strong> Bandung memiliki peran:<br />

1. Sebagai cendekiawan muslim yang memiliki tanggung jawab untuk<br />

senantiasa mempelajari, mendalami, memelihara, mengembangkan, serta<br />

mengamalkan ilmu-ilmu terkait lainnya dalam kehidupan bermasyarakat,<br />

berbangsa, dan bernegara;<br />

2. Sebagai agent of changes dan problem solver dalam mewujudkan cita-cita<br />

masyarakat madani melalui internalisasi, insttitusionalisasi, dan<br />

fungsionalisasi ajaran dan nilai-nilai Islam dalam pembangunan<br />

masyarakat dan bangsa<br />

3. Sebagai generasi penerus estafeta kepemimpinan bangsa yang memiliki<br />

kepedulian dan tanggung jawab moral terhadap terwujudnya masyarakat<br />

yang adil, sejahtera, dan bermartabat<br />

4. Sebagai kekuatan moral dan kekuatan kontrol dalam memperjuangkan<br />

tegaknya kebenaran, kejujuran, dan keadilan<br />

BAB IV<br />

ETIKA DALAM KEHIDUPAN AKADEMIK<br />

Pasal 6<br />

Etika Belajar<br />

Sebagai insan akademis, mahasiswa <strong>UIN</strong> <strong>Sunan</strong> <strong>Gunung</strong> <strong>Djati</strong> Bandung<br />

senantiasa memilki pandangan dan sikap, bahwa:<br />

1. Belajar merupakan suatu proses ikhtiar sepanjang hayat untuk kemajuan<br />

dan kebaikannya di masa depan.<br />

2. Belajar merupakan tugas pokok yang harus diemban dan<br />

dipertanggungjawabkan kepada Allah SWT., keluarga, masyarakat dan<br />

almamaternya.<br />

3. Ilmu adalah suatu alat untuk mencapai kemajuan yang hanya diperoleh<br />

melalui niat yang sungguh-sungguh dan kerja keras.<br />

4. Menghargai bahwa waktu adalah sesuatu yang sangat berharga yang<br />

harus digunakan sebaik-baiknya.<br />

5. Buku adalah mitra dan sahabat dalam belajar.<br />

6. Keberhasilan terhadap pencapaian cita-cita berawal dari keseriusan dan<br />

ketekunannya dalam belajar.<br />

7. Kegagalan adalah proses belajar awal menuju sebuah kesuksesan.<br />

Pasal 7<br />

Etika Diskusi<br />

Sebagai insan akademik yang kritis, objektif, kreatif, inovatif dan dinamis, maka<br />

mahasiswa <strong>UIN</strong> <strong>Sunan</strong> <strong>Gunung</strong> <strong>Djati</strong> Bandung dalam berdiskusi:<br />

7


1. Aktif dan santun dalam mengemukakan pendapatnya.<br />

2. Senantiasa kritis dan menghargai pendapat orang lain.<br />

3. Menyadari sepenuhnya bahwa perbedaan pendapat adalah rakhmat dan<br />

khazanah dalam mengembangkan dan menguji suatu kebenaran.<br />

Pasal 8<br />

Memanfaatkan Fasilitas<br />

Dalam memanfaatkan fasilitas kampus, mahasiswa <strong>UIN</strong> <strong>Sunan</strong> <strong>Gunung</strong> <strong>Djati</strong><br />

Bandung akan bersikap dan berlaku:<br />

1. Menjaga kebersihan, kelestarian dan keindahan lingkungan kampus.<br />

2. Menjaga kebersihan, kerapihan dan ketertiban ruang belajar.<br />

3. Menggunakan perpustakaan sebagai sumber pengetahuan dengan<br />

mematuhi tata tertib dan peraturan serta persyaratan-persyaratan yang<br />

berlaku di perpustakaan.<br />

4. Menggunakan laboratorium sebagai sarana pengembangan ilmu dan<br />

peningkatan keahlian dengan mematuhi tata tertib dan peraturan serta<br />

persyaratan-persyaratan yang berlaku di laboratorium.<br />

5. Menggunakan aula dan gedung perkantoran kegiatan mahasiswa sesuai<br />

dengan kebutuhan dan fungsinya dengan senantiasa menjaga kebersihan,<br />

ketertiban dan keindahan.<br />

6. Menggunakan seluruh fasilitas yang berada pada lingkungan kampus<br />

dalam jam 07.00-17.00, termasuk di dalamnya penggunaan seluruh<br />

fasilitas gedung dan halamannya, kecuali mesjid untuk kegiatan<br />

keagamaan. Untuk penggunaan di luar waktu tersebut diperlukan ijin<br />

khusus dari penanggungjawab fasilitas tersebut<br />

Pasal 9<br />

Administrasi Akademik<br />

Sebagai insan akademis, mahasiswa <strong>UIN</strong> <strong>Sunan</strong> <strong>Gunung</strong> <strong>Djati</strong> Bandung dalam<br />

melaksanakan administrasi akademik:<br />

1. Memenuhi kewajiban membayar SPP dan iuran lainnya yang telah<br />

ditentukan oleh <strong>UIN</strong> <strong>Sunan</strong> <strong>Gunung</strong> <strong>Djati</strong> Bandung sesuai dengan<br />

waktunya.<br />

2. Melaksanakan kuliah tatap muka dan mengumpulkan tugas-tugas yang<br />

diberikan oleh dosen.<br />

3. Mematuhi dan mengumpulkan Kartu Rencana Studi (KRS) yang telah<br />

ditentukan oleh fakultas dan/ atau jurusan.<br />

4. Mematuhi dan melaksanakan praktek ibadah, praktek tilawah, praktek<br />

profesi/ job training dan atau praktek-praktek lainnya yang telah<br />

ditentukan oleh Fakultas/ Jurusan.<br />

5. Melaksanakan seminar usulan penelitian, ujian komprehensif dan ujian<br />

munaqasah setelah memenuhi persyaratan yang telah ditentukan.<br />

8


6. Menjauhi perbuatan tercela dalam bidang akademik berupa plagiasi karya<br />

ilmiah orang lain dan/ atau membuatkan karya ilmiah orang lain.<br />

7. Menghindari dan menjauhi segala bentuk penipuan nilai, tanda tangan,<br />

stempel dan lain-lain.<br />

8. Mematuhi dan mengikuti kegiatan Taáruf, Orientasi Studi, program Pra<br />

Kuliah dan program-program sejenisnya yang ketentuannya diatur oleh<br />

masing-masing penyelenggara.<br />

9. Mengikuti dan melaksanakan kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) sesuai<br />

dengan jadwal yang telah ditentukan oleh Pusat Pengabdian Masyarakat<br />

(PPM).<br />

10. Mengikuti dan mematuhi bimbingan akademik dan atau bimbingan skripsi<br />

kepada dosen yang telah ditentukan dengan menggunakan buku<br />

bimbingan studi.<br />

Pasal 10<br />

Kemahasiswaan<br />

Sebagai bagian dari unsur penting perguruan tinggi, mahasiswa <strong>UIN</strong> <strong>Sunan</strong><br />

<strong>Gunung</strong> <strong>Djati</strong> Bandung dalam melaksanakan kegiatan kemahasiswaan:<br />

1. Aktif, kreatif dan selektif dalam mengembangkan minat, bakat dan<br />

keahliannya melalui lembaga-lembaga kemahasiswaan yang sudah ada.<br />

2. Senantiasa menjaga nama baik dan kehormatan almamater.<br />

3. Mengedepankan kegiatan yang lebih berorientasi pada kegiatan penalaran<br />

ilmiah.<br />

4. Menghindari dan menjauhi kegiatan-kegiatan yang bernuansa kekerasan<br />

baik bagi dirinya sendiri maupun bagi orang lain.<br />

5. Mengutamakan nilai-nilai rasional dan objektif ilmiah dengan cara-cara<br />

demokratis dalam menyuarakan kebenaran dan/ atau keadilan.<br />

BAB V<br />

ETIKA PERGAULAN DAN PENAMPILAN<br />

Pasal 11<br />

Pergaulan dengan Sesama <strong>Mahasiswa</strong><br />

Sebagai insan akademis yang berbudi pekerti luhur, mahasiswa <strong>UIN</strong> <strong>Sunan</strong><br />

<strong>Gunung</strong> <strong>Djati</strong> Bandung dalam menjaga pergaulannya dengan sesama<br />

mahasiswa:<br />

1. Bersikap toleran dan menghargai pendapat dan sikap temanya.<br />

2. Menjalin persahabatan dan meningkatkan ukhuwah Islamiyah dengan<br />

sesama mahasiswa tanpa mengenal perbedaan ras, suku, etnik dan bahasa.<br />

3. Memahami dan mengerti serta berupaya membantu kesulitan yang<br />

dialami temannya.<br />

4. Mengingatkan dan menasehati sikap dan perilaku buruk temannya.<br />

5. Mengajak dan menganjurkan kebaikan kepada sesamanya.<br />

9


6. Senantiasa berpikir positif (positive thinking) terhadap apa yang dilakukan<br />

temannya.<br />

7. Menghindari dan menjauhi ajakan dan perbuatan menyimpang yang<br />

dilakukan temannya.<br />

8. Menjaga batas-batas pergaulan antara pria dan wanita sesuai dengan<br />

kaidah-kaidah urf dan norma-norma Islam.<br />

Pasal 12<br />

Pergaulan dengan Dosen<br />

Sebagai insan akademis yang berbudi pekerti luhur, mahasiswa <strong>UIN</strong> <strong>Sunan</strong><br />

<strong>Gunung</strong> <strong>Djati</strong> Bandung dalam menjaga pergaulannya dengan dosen:<br />

1. Menghormati dan selalu bersikap santun dalam berbicara dan bertindak.<br />

2. Menghargai pendapat dan pandangannya walaupun berbeda.<br />

3. Menghargai peran dan posisinya sebagai guru sepanjang hayat.<br />

4. Mematuhi dan mentaati segala bentuk perintahnya selama tidak<br />

bertentangan dengan norma dan kaidah agama.<br />

BAB VI<br />

JENIS TINDAKAN DISIPLIN DAN SANKSI<br />

Pasal 13<br />

Jenis Tindakan<br />

Jenis tindakan disiplin dan sanksi yang dapat diterapkan pada setiap<br />

pelanggaran Kode Etik <strong>Mahasiswa</strong> <strong>UIN</strong> <strong>Sunan</strong> <strong>Gunung</strong> <strong>Djati</strong> Bandung terdiri<br />

atas:<br />

1. Tidak boleh mengikuti kegiatan akademik (baik yang bersifat kurikuler<br />

maupun ekstra kurikuler).<br />

2. Tidak berhak mendapatkan pelayanan akademik.<br />

3. Tidak boleh memasuki kantor di lingkungan universitas (berurusan<br />

administrasi).<br />

Pasal 14<br />

Jenis Sanksi<br />

Jenis sanksi yang dapat diterapkan pada setiap pelanggaran Kode Etik<br />

mahasiswa <strong>UIN</strong> <strong>Sunan</strong> <strong>Gunung</strong> <strong>Djati</strong> Bandung terdiri atas:<br />

1. Membayar ganti rugi untuk sebagian atau seluruhnya terhadap akibat<br />

yang ditimbulkan dari pelanggaran Kode Etik ini.<br />

2. Larangan mengikuti semua kegiatan yang diadakan oleh <strong>UIN</strong> <strong>Sunan</strong><br />

<strong>Gunung</strong> <strong>Djati</strong> Bandung untuk jangka waktu tertentu (skorsing).<br />

3. Diberhentikan (drop out) dengan hormat dari kedudukannya sebagai<br />

mahasiswa <strong>UIN</strong> <strong>Sunan</strong> <strong>Gunung</strong> <strong>Djati</strong> Bandung.<br />

10


4. Diberhentikan (drop out) dengan tidak hormat dari kedudukannya sebagai<br />

mahasiswa <strong>UIN</strong> <strong>Sunan</strong> <strong>Gunung</strong> <strong>Djati</strong> Bandung.<br />

BAB VII<br />

PELAKSANAAN TINDAKAN DISIPLIN DAN SANKSI<br />

Pasal 15<br />

Pelaksanaan Tindakan Disiplin<br />

1. <strong>Mahasiswa</strong> <strong>UIN</strong> <strong>Sunan</strong> <strong>Gunung</strong> <strong>Djati</strong> Bandung dilarang melakukan<br />

perbuatan di lingkungan kampus, sebagai berikut:<br />

a. Mengganggu proses belajar mengajar dan ketertiban umum<br />

b. Melakukan demonstrasi/ unjuk rasa tanpa pemberitahuan terlebih<br />

dahulu pada pihak yang berwenang dalam menjaga keamanan<br />

kampus (2X24 jam)<br />

c. Berpakaian tidak sopan, seperti memakai baju kaos, celana atau baju<br />

yang disengaja disobek.<br />

d. Memakai sandal atau sepatu bertumit tinggi.<br />

e. Mengecat rambut.<br />

f. <strong>Mahasiswa</strong> memakai celana pendek, berambut gondrong, memakai<br />

aksesoris seperti kalung, gelang kaki atau gelang tangan dan antinganting.<br />

g. Bertato.<br />

h. Mahasiswi mengenakan busana tidak menutup aurat, berpakaian<br />

tipis/ jarang, pakaian sempit/ ketat, memakai celana panjang dengan<br />

berbagai bentuknya.<br />

i. <strong>Mahasiswa</strong> dan mahasiswi berboncengan sepeda motor layaknya<br />

suami isteri atau muhrim.<br />

j. <strong>Mahasiswa</strong> putera dan puteri berkhalwat (berdua-duaan) di suatu<br />

tempat yang dikhawatirkan akan menimbulkan perbuatan yang<br />

dilarang oleh agama.<br />

k. Melakukan kegiatan dengan mengatasnamakan institusi (<strong>UIN</strong>,<br />

Fakultas, Jurusan) tanpa seizin institusi tersebut.<br />

l. Terlambat memasuki ruang kuliah.<br />

m. <strong>Mahasiswa</strong> putra/ putri duduk dalam kelompok lawan jenisnya<br />

(bercampur aduk) dalam mengikuti perkuliahan.<br />

n. Membuat keributan di dalam maupun di luar ruang kuliah sehingga<br />

menggangu proses belajar mengajar yang sedang berlangsung.<br />

o. Menjiplak/ menyontek sewaktu ujian.<br />

2. <strong>Mahasiswa</strong> yang melakukan perbuatan sejalan degan bunyi ayat (1) di atas<br />

dikenakan tindakan disiplin sebagaimana yang diatur oleh pasal 13.<br />

3. Pemberian tindakan disiplin dilakukan oleh pimpinan atau anggota satuan<br />

pengamanan, dosen atau karyawan terkait.<br />

11


Pasal 16<br />

Perbuatan di Dalam dan di Luar Lingkungan Kampus<br />

Setiap mahasiswa <strong>UIN</strong> <strong>Sunan</strong> <strong>Gunung</strong> <strong>Djati</strong> Bandung dilarang melakukan<br />

perbuatan sebagaimana disebut di bawah ini, baik di dalam lingkungan kampus<br />

maupun di luar lingkungan kampus.<br />

1. Berkata dan berbuat tidak senonoh, seperti mencaci-maki, memberi<br />

gelaran yang tidak baik kepada seseorang, dan perbuatan lain yang tidak<br />

menyenangkan.<br />

2. Berkelahi<br />

3. Melakukan perusakan<br />

4. Melakukan perjudian<br />

5. Melakukan pencurian<br />

6. Meminum minuman keras<br />

7. Melakukan penipuan<br />

8. Melakukan pemerasan<br />

9. Melakukan zina<br />

10. Membunuh<br />

11. Membawa dan menggunakan senjata tajam atau sejenisnya degan tujuan<br />

mengancam jiwa orang lain.<br />

12. Memiliki, membawa, menyimpan, memperdagangkan, menyebarkan atau<br />

membuat obat terlarang atau NAPZA (narkotika, Psikotropika dan Zat<br />

Aditif lainya), baik digunakan untuk diri sendiri atau orang lain di luar<br />

tujuan untuk mengobati.<br />

13. Memalsukan sesuatu/ dokumen untuk memperoleh keuntungan.<br />

14. Perbuatan-perbuatan pidana lain yang dilarang oleh peraturan<br />

perundang-undangan yang berlaku di Indonesia dan terbukti dilakukan<br />

dengan putusan pengadilan.<br />

15. Berada di tempat-tempat maksiat tanpa tujuan yang dibenarkan oleh<br />

agama, etika moral dan keilmuan.<br />

Pasal 17<br />

Berkata dan Berbuat Tidak Senonoh<br />

1. Pelanggaran terhadap pasal 16 ayat (1) dikenakan sanksi sebagaimana<br />

yang telah diatur dalam ketentuan pasal 14 ayat (2) maksimal selama<br />

jangka waktu 2 (dua) semester.<br />

2. Perbuatan seperti yang dimaksud dalam ketentuan pasal 16 ayat (1) akan<br />

ditangani apabila terdapat laporan dan atau pengaduan dari pihak<br />

manapun yang disampaikan kepada pimpinan universitas, fakultas<br />

maupun jurusan terkait secara tertulis.<br />

3. Pemberian sanksi atas ketentuan pasal 16 ayat (1) akan dilakukan oleh<br />

pimpinan <strong>UIN</strong> <strong>Sunan</strong> <strong>Gunung</strong> <strong>Djati</strong> Bandung melalui penerbitan Surat<br />

Keputusan.<br />

12


Pasal 18<br />

Berkelahi<br />

1. Pelanggaran terhadap pasal 16 ayat (2) dikenakan sanksi sebagaimana<br />

yang diatur dalam ketentuan pasal 14 ayat (2) maksimal selama jangka<br />

waktu 1 (satu) semester.<br />

2. Perbuatan seperti yang dimaksud pasal 16 ayat (2) akan ditangani apabila<br />

terdapat laporan dan atau pengaduan dari pihak manapun kepada<br />

pimpinan fakultas maupun kepada pimpinan jurusan terkait secara<br />

tertulis.<br />

3. Pemberian sanksi atas ketentuan pasal 16 ayat (2) dilakukan oleh<br />

pimpinan <strong>UIN</strong> melalui penerbitan Surat Keputusan.<br />

Pasal 19<br />

Melakukan Pengrusakan<br />

1. Pelanggaran terhadap ketentuan pasal 16 ayat (3) dikenakan sanksi<br />

sebagaimana yang diatur dalam ketentuan pasal 14 ayat (2) maksimal<br />

selama jangka waktu 2 (dua) semester dan atau membayar ganti rugi<br />

sesuai dengan nilai kerusakan yang ditimbulkan.<br />

1. Perbuatan seperti yang dimaksud pasal 16 ayat (3) akan ditangani apabila<br />

terdapat laporan dan atau pengaduan dari pihak manapun kepada<br />

pimpinan fakultas maupun kepada pimpinan jurusan terkait secara<br />

tertulis.<br />

2. Pemberian sanksi atas ketentuan pasal 16 ayat (3) dilakukan oleh<br />

pimpinan <strong>UIN</strong> melalui penerbitan Surat Keputusan.<br />

Pasal 20<br />

Melakukan Perjudian<br />

1. Pelanggaran terhadap ketentuan pasal 16 ayat (4) dikenakan sanksi<br />

sebagaimana yang diatur dalam ketentuan pasal 14 ayat (2) maksimal<br />

selama jangka waktu 1 (satu) semester.<br />

2. Perbuatan seperti yang dimaksud pasal 16 ayat (4) akan ditangani apabila<br />

terdapat laporan dan atau pengaduan dari pihak manapun kepada<br />

universitas, fakultas, maupun kepada pimpinan jurusan terkait secara<br />

tertulis.<br />

3. Pemberian sanksi atas ketentuan pasal 16 ayat (4) dilakukan oleh<br />

pimpinan <strong>UIN</strong> melalui penerbitan Surat Keputusan.<br />

13


Pasal 21<br />

Melakukan Pencurian<br />

1. Pelanggaran terhadap ketentuan pasal 16 ayat (5) dikenakan sanksi<br />

sebagaimana yang diatur dalam ketentuan pasal 14 ayat (2) maksimal<br />

selama jangka waktu 4 (empat) semester.<br />

2. Perbuatan seperti yang dimaksud pasal 16 ayat (5) akan ditangani apabila<br />

terdapat laporan dan atau pengaduan dari pihak manapun kepada<br />

universitas, fakultas, maupun kepada pimpinan jurusan terkait secara<br />

tertulis.<br />

3. Pemberian sanksi atas ketentuan pasal 16 ayat (5) ini dilakukan oleh<br />

pimpinan <strong>UIN</strong> melalui penerbitan Surat Keputusan.<br />

Pasal 22<br />

Meminum Minuman Keras<br />

1. Pelanggaran terhadap ketentuan pasal 16 ayat (6) dikenakan sanksi<br />

sebagaimana yang diatur dalam ketentuan pasal 14 ayat (2) maksimal<br />

selama jangka waktu 2 (dua) semester.<br />

2. Perbuatan seperti yang dimaksud pasal 16 ayat (6) akan ditangani apabila<br />

terdapat laporan dan atau pengaduan dari pihak manapun kepada<br />

universitas, fakultas, maupun kepada pimpinan jurusan terkait secara<br />

tertulis.<br />

3. Pemberian sanksi atas ketentuan pasal 16 ayat (6) ini dilakukan oleh<br />

pimpinan <strong>UIN</strong> melalui penerbitan Surat Keputusan.<br />

Pasal 23<br />

Melakukan Penipuan<br />

1. Pelanggaran terhadap ketentuan pasal 16 ayat (7) dikenakan sanksi<br />

sebagaimana yang diatur dalam ketentuan pasal 14 ayat (2) maksimal<br />

selama jangka waktu 2 (dua) semester.<br />

2. Perbuatan seperti yang dimaksud pasal 16 ayat (7) akan ditangani apabila<br />

terdapat laporan dan atau pengaduan dari pihak manapun kepada<br />

pimpinan universitas, fakultas, maupun kepada pimpinan jurusan secara<br />

tertulis.<br />

3. Pemberian sanksi atas ketentuan pasal 16 ayat (7) dilakukan oleh<br />

pimpinan <strong>UIN</strong> melalui penerbitan Surat Keputusan.<br />

Pasal 24<br />

Melakukan Pemerasan<br />

1. Pelanggaran terhadap ketentuan pasal 16 ayat (8) dikenakan sanksi<br />

sebagaimana yang diatur dalam ketentuan pasal 14 ayat (2) maksimal<br />

selama jangka waktu 2 (dua) semester.<br />

14


2. Perbuatan seperti yang dimaksud pasal 16 ayat (8) akan ditangani apabila<br />

terdapat laporan dan atau pengaduan dari pihak manapun kepada<br />

universitas, fakultas, maupun kepada pimpinan jurusan terkait secara<br />

tertulis.<br />

3. Pemberian sanksi atas ketentuan pasal 16 ayat (8) dilakukan oleh<br />

pimpinan <strong>UIN</strong> melalui penerbitan Surat Keputusan.<br />

Pasal 25<br />

Melakukan Zina<br />

1. Pelanggaran terhadap ketentuan pasal 16 ayat (9) dikenakan sanksi<br />

sebagaimana yang diatur dalam ketentuan pasal 14 ayat (4) dan/ atau<br />

ayat (5).<br />

2. Perbuatan seperti yang dimaksud pasal 16 ayat (9) akan ditangani apabila<br />

terdapat laporan dan atau pengaduan dari pihak manapun kepada<br />

pimpinan universitas, fakultas, maupun kepada pimpinan jurusan terkait<br />

secara tertulis.<br />

3. Pemberian sanksi atas ketentuan pasal 16 ayat (9) dilakukan oleh<br />

pimpinan Universitas melalui penerbitan Surat Keputusan.<br />

Pasal 26<br />

Membunuh<br />

1. Pelanggaran terhadap ketentuan pasal 16 ayat (10) dikenakan sanksi<br />

sebagaimana yang diatur dalam ketentuan pasal 14 ayat (4).<br />

2. Perbuatan seperti yang dimaksud pasal 16 ayat (10) akan ditangani<br />

apabila terdapat laporan dan atau pengaduan dari pihak manapun kepada<br />

universitas, fakultas, maupun kepada pimpinan jurusan terkait secara<br />

tertulis.<br />

3. Pemberian sanksi atas ketentuan pasal 16 ayat (10) ini dilakukan oleh<br />

pimpinan Universitas melalui penerbitan Surat Keputusan.<br />

Pasal 27<br />

Membawa dan Menggunakan Senjata Tajam atau<br />

Sejenisnya dengan Tujuan Mengancam Jiwa Orang Lain<br />

1. Pelanggaran terhadap ketentuan pasal 16 ayat (11) dikenakan sanksi<br />

sebagaimana yang diatur dalam ketentuan pasal 14 ayat (2) maksimal<br />

selama jangka waktu maksimal 2 (dua) semester.<br />

2. Perbuatan seperti yang dimaksud pasal 16 ayat (11) akan ditangani<br />

apabila terdapat laporan dan atau pengaduan dari pihak manapun kepada<br />

universitas, fakultas, maupun kepada pimpinan jurusan terkait secara<br />

tertulis.<br />

15


3. Pemberian sanksi atas ketentuan pasal 16 ayat (11) dilakukan oleh<br />

pimpinan Universitas melalui penerbitan Surat Keputusan.<br />

Pasal 28<br />

Memiliki, Membawa, Menyimpan, Memperdagangkan, Menyebarkan<br />

atau Membuat Obat Terlarang atau NAPZA (Narkotika, Psikotropika<br />

dan Zat Aditif Lainnya), Baik Digunakan untuk Diri Sendiri<br />

atau Orang Lain di Luar Tujuan untuk Pengobatan<br />

1. Pelanggaran terhadap ketentuan pasal 16 ayat (12) dikenakan sanksi<br />

sebagaimana yang diatur dalam ketentuan pasal 14 ayat (4).<br />

2. Perbuatan seperti yang dimaksud pasal 16 ayat (12) akan ditangani<br />

apabila terdapat laporan dan atau pengaduan dari pihak manapun kepada<br />

universitas, fakultas, maupun kepada pimpinan jurusan terkait secara<br />

tertulis.<br />

3. Pemberian sanksi atas ketentuan pasal 16 ayat (12) ini dilakukan oleh<br />

pimpinan Universitas melalui penerbitan Surat Keputusan.<br />

Pasal 29<br />

Memalsukan Sesuatu/ Dokumen untuk Memperoleh Keuntungan<br />

1. Pelanggaran terhadap ketentuan pasal 16 ayat (13) dikenakan sanksi<br />

sebagaimana yang diatur dalam ketentuan pasal 14 ayat (2) maksimal<br />

selama jangka waktu maksimal 3 (tiga) semester.<br />

2. Perbuatan seperti yang dimaksud pasal 16 ayat (13) akan ditangani<br />

apabila terdapat laporan dan atau pengaduan dari pihak manapun kepada<br />

universitas, fakultas, maupun kepada pimpinan jurusan terkait secara<br />

tertulis.<br />

3. Pemberian sanksi atas ketentuan pasal 16 ayat (13) dilakukan oleh<br />

pimpinan Universitas melalui penerbitan Surat Keputusan.<br />

Pasal 30<br />

Perbuatan-Perbuatan Pidana Lain yang Dilarang oleh Peraturan<br />

Perundang-Undangan yang Berlaku di Indonesia dan<br />

Terbukti Dilakukan dengan Putusan Pengadilan<br />

1. Pelanggaran terhadap ketentuan pasal 16 ayat (14) dikenakan sanksi<br />

sebagaimana yang diatur dalam ketentuan pasal 14 ayat (2) maksimal<br />

selama jangka waktu maksimal 3 (tiga) semester.<br />

2. Perbuatan seperti yang dimaksud pasal 16 ayat (14) akan ditangani<br />

apabila terdapat laporan dan atau pengaduan dari pihak manapun kepada<br />

universitas, fakultas, maupun kepada pimpinan jurusan terkait secara<br />

tertulis.<br />

16


3. Pemberian sanksi atas ketentuan pasal 16 ayat (14) ini dilakukan oleh<br />

pimpinan Universitas melalui penerbitan Surat Keputusan.<br />

Pasal 31<br />

Berada di Tempat-tempat Maksiat Tanpa Tujuan yang Dibenarkan<br />

oleh Agama, Etika Moral dan Keilmuan<br />

1. Pelanggaran terhadap ketentuan pasal 16 ayat (15) dikenakan sanksi<br />

sebagaimana yang diatur dalam ketentuan pasal 14 ayat (4) maksimal<br />

selama jangka waktu paling lama 2 (dua) semester.<br />

2. Perbuatan seperti yang dimaksud pasal 16 ayat (15) akan ditangani<br />

apabila terdapat laporan dan atau pengaduan dari pihak manapun kepada<br />

universitas, fakultas maupun kepada pimpinan jurusan terkait secara<br />

tertulis.<br />

3. Pemberian sanksi atas ketentuan pasal 16 ayat (15) dilakukan oleh<br />

pimpinan Universitas melalui penerbitan Surat Keputusan.<br />

BAB VIII<br />

PEMBELAAN<br />

Pasal 32<br />

1. <strong>Mahasiswa</strong> yang diduga melanggar Kode etik ini dapat mangajukan<br />

pembelaan dengan alasan-alasan dan saksi-saksi yang meringankan atau<br />

membebaskan pelanggar dari sanksi.<br />

2. Dalam pembelaannya mahasiswa dapat meminta bantuan hukum dari<br />

pihak manapun dan/ atau pembelaaan dari organisasi kemahasiswaan<br />

intra kampus.<br />

BAB IX<br />

KEBERATAN<br />

Pasal 33<br />

1. <strong>Mahasiswa</strong> yang terkena sanksi seperti yang diatur dalam pasal 14 ayat<br />

(1), (2), (3) dan (4), dapat mengajukan keberatan kepada pimpinan<br />

universitas.<br />

2. Keberatan sebagaimana yang dimaksud ayat (1) diajukan secara tertulis<br />

oleh mahasiswa yang bersangkutan dalam jangka waktu 7 (tujuh) hari<br />

kerja sejak diterimanya surat keputusan.<br />

3. Dalam jangka waktu 14 (empat belas) hari kerja sejak merima keberatan<br />

dari pihak mahasiswa yang bersangkutan sebagaimana yang dimaksud<br />

ayat (1) di atas, Dekan terkait dan/ atau Rektor memberikan jawaban<br />

kepada mahasiswa yang bersangkutan.<br />

17


4. Apabila dalam jangka waktu sebagaimana yang ditentukan dalam ayat (3)<br />

tidak memperoleh jawaban dari Dekan terkait atau Rektor, maka<br />

pengajuan keberatan dianggap dikabulkan.<br />

BAB X<br />

REHABILITASI<br />

Pasal 34<br />

1. Setelah menjalani sanksi dalam jangka waktu tertentu, sesuai dengan<br />

ketentuan pasal 14 ayat (1) dan (2), mahasiswa yang bersangkutan dapat<br />

direhabilitasi.<br />

2. Rahabilitasi diberikan oleh pimpinan <strong>UIN</strong> <strong>Sunan</strong> <strong>Gunung</strong> <strong>Djati</strong> Bandung.<br />

BAB XI<br />

PENUTUP<br />

Pasal 35<br />

1. Kode Etik <strong>Mahasiswa</strong> <strong>UIN</strong> <strong>Sunan</strong> <strong>Gunung</strong> <strong>Djati</strong> Bandung diberlakukan<br />

setelah ditetapkannya keputusan ini.<br />

2. Dengan diberlakukannya Surat Keputusan ini, maka semua ketentuan<br />

yang berkenaan dengan pedoman sikap, perilaku dan perbuatan atau kode<br />

etik mahasiswa <strong>UIN</strong> <strong>Sunan</strong> <strong>Gunung</strong> <strong>Djati</strong> Bandung sebelumnya yang<br />

bertentangan dengan Kode Etik dan <strong>Tata</strong> <strong>Tertib</strong> <strong>Mahasiswa</strong> ini, dinyatakan<br />

tidak berlaku lagi.<br />

Ditetapkan di : Bandung<br />

Tanggal : 09 April 2012<br />

⎯⎯⎯⎯⎯⎯⎯⎯⎯⎯⎯⎯⎯⎯⎯⎯⎯⎯<br />

Rektor,<br />

Prof. Dr. H. Deddy Ismatullah, SH., M.H.<br />

NIP. 19570705 198703 1 0<strong>04</strong><br />

18

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!