04.06.2013 Views

20130603_MajalahDetik_79

20130603_MajalahDetik_79

20130603_MajalahDetik_79

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

alada polwan jelita I memborong properti singapura<br />

komik<br />

bocah vs<br />

rampok<br />

bukan<br />

prabowo<br />

tapi jokowi<br />

EDISI <strong>79</strong> | 3 - 9 juni 2013


dAFTAR isi<br />

Edisi <strong>79</strong> 3 - 9 juni 2013<br />

fokuS<br />

Gigitan anak macan<br />

Prabowo dulu membujuk dan menyokong Jokowi untuk<br />

nyalon Gubernur Jakarta. ia sudah diingatkan Jokowi<br />

bisa menjadi anak macan. kini ia pun digigit.<br />

naSionaL<br />

Genit di Penghujung Jabatan<br />

hukum<br />

Susah Payah ‘menggiring’ Darin<br />

kriminaL<br />

Balada Polwan Jelita<br />

briptu Rani menghilang. sespri<br />

kapolres Mojokerto itu lari<br />

dari tugas. ia stres sering jadi<br />

korban pelecehan seksual.<br />

ekonomi<br />

menggertak Lewat Salak<br />

BiSniS<br />

memborong Properti di negeri Singa<br />

LenSa<br />

Lompat indah ekstrem<br />

Cover: Kiagus Auliansyah<br />

@majalah_detik majalah detik<br />

TAp pAdA KonTen unTuK membAcA ArTiKel<br />

inTernaSionaL<br />

Peringatan maois dari Chhattisgarh<br />

PeoPLe<br />

Dewa Budjana, Winona ryder, Bill Gates<br />

Gaya hiDuP | kesehatan<br />

Tanam Benang: Cantik ala korea<br />

Gaya hiDuP | Wisata<br />

mata air Soda & Salib kasih<br />

Seni & hiBuran | buDaya<br />

Potret indah kesahajaan india<br />

Seni & hiBuran | filM<br />

Drama Dangkal Paul Walker<br />

WkWkWk<br />

Capres alam Gaib<br />

fiLm Pekan ini<br />

aGenDa<br />

Di tengah hutan, ratusan<br />

anggota pemberontak<br />

Maois menyerang iringiringan<br />

anggota Partai<br />

kongres india.<br />

koLom e-BankinG<br />

muDahnya PemBayaran meLaLui virTuaL aCCounT<br />

bapak Chandra tidak<br />

perlu khawatir karena<br />

saat ini bii menyediakan<br />

layanan bii Virtual<br />

account (bii Va), yaitu<br />

metode transaksi<br />

pembayaran tagihan...<br />

inTervieW<br />

franz magnis-Suseno: saya tak Melihat Jasa sby<br />

Orang menyebut kota ini<br />

sebagai kota Rohani. tapi<br />

tentu saja tak melulu<br />

soal religi saja kalau<br />

berkunjung ke sini.<br />

komik<br />

Bocah 10 Tahun<br />

Lawan maLing<br />

moTor<br />

Pemimpin redaksi: Arifin Asydhad Wakil Pemimpin redaksi: Iin Yumiyanti redaksi: Deden Gunawan,M Rizal,<br />

Irwan Nugroho, Ken Yunita, Mulat Esti Utami, Silvia Galikano, Bahtiar Rifai, Evi Tresnawati,<br />

Monique Shintami, Isfari Hikmat, Rahmayoga Wedar, Aryo Bhawono, Hans Henricus Tim foto:<br />

Dikhy Sasra, Ari Saputra, Haris Suyono, Agus Purnomo Product management: Rohalina Gunara, Sena<br />

Achari, Eko Tri Hatmono Creative Designer: Mahmud Yunus, Kiagus Aulianshah, Galih Gerryaldy,<br />

Desy Purwaningrum, Arieskariny Dwi Putri.<br />

kontak iklan: Arnie Yuliartiningsih, email: sales@detik.com Telp: 021-<strong>79</strong>177000, fax: 021-<strong>79</strong>187769<br />

Direktur utama: Budiono Darsono Direktur: Nur Wahyuni Sulistiowati, Heru Tjatur, Warnedy kritik dan Saran:<br />

appsupport@detik.com alamat redaksi: Gedung Aldevco Octagon Lantai 2, Jl. Warung Jati Barat Raya<br />

No.75 Jakarta Selatan, 12740 Telp: 021-<strong>79</strong>41177 fax: 021-<strong>79</strong>44472 email: redaksi@majalahdetik.com<br />

majalah detik dipublikasikan oleh PT agranet multicitra Siberkom, Grup Trans Corp. Majalah detik 23 - 29 APRIL 2012


1<br />

4<br />

FITUR KOMENTAR<br />

Kini anda bisa berpartisipasi<br />

untuk memberikan komentar<br />

pada artikel Majalah Detik.<br />

Anda dapat melihat dan memberikan<br />

komentar pada list komentar.<br />

Untuk memberikan komentar anda<br />

diharuskan login menggunakan<br />

detikconnect, atau menggunakan<br />

akun facebook dan twitter.<br />

2<br />

Lihat pada akhir artikel yang<br />

memiliki tanda komentar.<br />

5 6<br />

Tulis komentar anda pada Text<br />

Box komentar dan "kirim".<br />

3<br />

Tap button komentar dan<br />

tunggu halaman komentar<br />

terbuka keseluruhan<br />

Komentar anda akan tampil pada<br />

list komentar kurang lebih dalam<br />

5 menit.<br />

Majalah detik 3 - 9 juni 2013


nasional<br />

Genit di PenGhujunG<br />

jabatan<br />

DPRD DKI JaKaRta mengaJuKan haK InteRPelasI KePaDa<br />

JoKowI. lenggaK-lenggoK PolItIK JustRu teRlIhat<br />

sebagaI aKsI genIt DI PenghuJung masa Jabatan.<br />

Reporter: Isfari hikmat dan salmah muslimah<br />

detikfoto<br />

Gubernur DKI Joko Widodo (Jokowi) punya<br />

firasat buruk. DPRD DKI Jakarta mulai menyerangnya.<br />

Mereka menggunakan hak interpelasi<br />

melalui Komisi A ketika mengkritisi<br />

pelaksanaan program Kartu Jakarta Sehat (KJS).<br />

Majalah detik 3 - 9 juni 2013


nasional<br />

Antrean loket KJS di RS Budi<br />

Asih.<br />

Hasan/detikfoto<br />

Ancaman interpelasi dari DPRD DKI Jakarta bisa<br />

berujung pada pemakzulan. “Ya karena sudah seperti<br />

ini, kalau feeling pertamanya dulu ke sana (pemakzulan).<br />

Ngapain interpelasi hanya untuk masalah kerikil<br />

kecil seperti ini?” keluh Jokowi.<br />

Sang gubernur pantas khawatir. Interpelasi bergulir<br />

secara janggal. Ide interpelasi berawal dari tangan<br />

anggota Komisi A DPRD DKI Jakarta dari Fraksi Partai<br />

Demokrat Taufiqurrahman. Rabu malam 22 Mei 2013,<br />

ia mencari dukungan penandatangan hak interpelasi<br />

kepada gubernur.<br />

Padahal Komisi A tidak mengurusi masalah kesehatan,<br />

melainkan pemerintahan. Urusan kesehatan<br />

seharusnya bergulir melalui Komisi E. Namun Taufiq<br />

ngotot, alasannya interpelasi adalah hak sebagai anggota<br />

dewan bukan soal komisi.<br />

Ia mengaku beberapa rumah sakit (RS) berkeluh kesah<br />

kepayahan melakukan pelayanan program KJS.<br />

Beberapa dokter bahkan ikut-ikutan melayangkan<br />

protes. Sebanyak 16 rumah sakit terancam rugi kare-<br />

Majalah detik 3 - 9 juni 2013


nasional<br />

Tap untuk melihat video<br />

interpelasi Jokowi<br />

na menutup obat yang tidak ditangani oleh PT Askes.<br />

PT Askes merupakan pihak ketiga yang dipercaya<br />

pemerintah untuk menangani KJS. Padahal banyak<br />

tindakan yang tidak dapat diatasi seperti minimnya<br />

obat-obatan. Menurutnya pelaksanaan KJS cukup<br />

dilakukan oleh Dinas Kesehatan DKI Jakarta, bukan<br />

PT Askes.<br />

“Kami sudah punya sistem jaminan yang lebih<br />

baik kok. Bikin masyarakat tenang gitu loh. Kami tidak<br />

mau ini menggunakan PT Askes, kami mau ini dikelola<br />

Dinas Kesehatan,” tegasnya.<br />

Ajakan Taufiq didukung anggota<br />

lainnya. Sebanyak 20 anggota<br />

Fraksi Partai Demokrat seluruhnya<br />

memberikan dukungan. Fraksi lainnya,<br />

2 orang dari PAN, 5 dari Partai<br />

Hanura, 4 dari PPP, dan 1 dari Partai<br />

Golkar. Jumlah keseluruhan penandatangan<br />

hak interpelasi menjadi 32<br />

orang.<br />

Namun jalan interpelasi janggal ini<br />

tidak mulus. Rapat pimpinan tindak<br />

lanjut interpelasi justru membuka tabir<br />

kegenitan politik interpelasi ini. DPRD DKI Jakarta<br />

melakukan rapat konfirmasi pada Senin 27 Mei 2013<br />

dengan penandatangan interpelasi dan 16 RS yang<br />

diklaim mengaku keberatan. Nyatanya hanya dua RS<br />

yang mengaku keberatan karena tidak memiliki pelayanan<br />

memadai.<br />

Esoknya, konfirmasi kembali dilakukan dengan<br />

Dinas Kesehatan DKI Jakarta. Lagi-lagi fakta rapat<br />

tidak menggambarkan kekhawatiran Taufiq. Dinas<br />

Kesehatan DKI Jakarta justru terganggu konsentrasinya<br />

dengan isu interpelasi.<br />

Interpelasi justru menyita pikiran Dinas Kesehatan,<br />

padahal banyak persiapan yang tengah mereka lakuk-<br />

Majalah detik 3 - 9 juni 2013


nasional<br />

Anggota Komisi A DPRD DKI<br />

Jakarta dari Fraksi Partai<br />

Demokrat Taufiqurrahman.<br />

detikfoto<br />

an. “Iya, kami juga setuju kalau ini sudah<br />

jadi luar biasa. Bahkan kami jadi sering<br />

dikejar-kejar, sampai terganggu dalam<br />

pelaksanaan KJS,” ucap Kepala Dinas Kesehatan<br />

DKI Jakarta Dien Emmawati.<br />

Alhasil, empat fraksi partai di DPRD DKI<br />

Jakarta, yakni Fraksi Golkar, PPP, Hanura,<br />

dan Damai Sejahtera, menarik dukungannya<br />

untuk interpelasi saat itu juga. Suara<br />

interpelasi pelan-pelan meredup. Hingga<br />

Rabu 29 Mei 2013, 32 penandatangan hak<br />

interpelasi kini menyisakan 24 orang saja.<br />

Namun pencabutan dukungan ini belum<br />

cukup untuk menyudahi polemik. Hak interpelasi<br />

dapat digulirkan ketika 30 persen<br />

dari anggota DPRD setuju. Mereka harus<br />

berasal dari dua fraksi. Saat ini fraksi yang<br />

masih belum mencabut tanda tangannya hanya PAN<br />

dan Demokrat saja. Makanya Jokowi masih berfirasat<br />

buruk.<br />

Posisi politik Jokowi memang susah. Pasangan Gubernur-Wakil<br />

Gubernur DKI Jakarta, Jokowi-Basuki<br />

Tjahaja Purnama (Ahok) diusung oleh dua partai politik,<br />

PDIP dan Partai Gerindra. Mereka hanya menguasai<br />

21 kursi dari 94 kursi di DPRD DKI Jakarta. Dengan<br />

dukungan yang kecil itu agak repot mengendalikan<br />

nafsu liar DPRD DKI Jakarta.<br />

Namun Fraksi PDIP dan Partai Gerindra memastikan<br />

Taufiq sekadar usil saja. Maklum, mendekati<br />

2014, banyak anggota dewan yang berperilaku genit<br />

demi popularitas.<br />

“Menurut saya ini kegenitan saja. Ini sudah akhir<br />

tahun, masa jabatan sudah mau habis, jadi dia mau<br />

pakai (haknya),” ungkap Ketua Fraksi Partai Gerindra<br />

DPRD DKI Jakarta Muhammad Sanusi.<br />

(aRY/Yog)<br />

Majalah detik 3 - 9 juni 2013


hukum<br />

susah Payah<br />

‘Menggiring’ Darin<br />

DaRin MuMtazah BeluM teRenDus jejaknya. DiDuga<br />

aDa aliRan uang DaRi Mantan PResiDen Pks luthfi<br />

hasan ishaaq kePaDa DaRin. kPk akan jeMPut Paksa.<br />

Reporter: Bahtiar Rifai<br />

Foto: istimewa<br />

Kursi pesakitan sudah menanti bekas Presiden<br />

Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Luthfi<br />

Hasan Ishaaq. Pertengahan Juni tahun ini,<br />

kemungkinan besar ia akan disidang di Pengadilan<br />

Tindak Pidana Korupsi (Tipikor).<br />

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sudah me-<br />

Majalah detik 3 - 9 juni 2013


hukum<br />

Darin sudah<br />

dua kali<br />

dipanggil ke<br />

kantor KPK<br />

di Kuningan,<br />

Jakarta<br />

Selatan,<br />

namun tak<br />

pernah<br />

datang.<br />

rampungkan berkas penyidikan nya dalam kasus suap<br />

kuota impor daging sapi dan pencucian uang. “Sudah<br />

naik ke penuntutan,” ujar juru bicara KPK, Johan Budi,<br />

Kamis 30 Mei 2013.<br />

Berkas Luthfi dikabarkan lengkap setelah KPK<br />

akhirnya menginterogasi asisten Luthfi, Ahmad Zaky.<br />

Zaky diketahui ikut membicarakan impor daging sapi<br />

PT Indoguna Utama dengan Ahmad Fathanah. Beberapa<br />

aset Luthfi seperti rumah dan mobil juga diatasnamakan<br />

Zaky. Namun, Zaky ogah-ogahan. Setelah<br />

bersaksi di Pengadilan Tipikor Rabu sehari sebelumnya,<br />

ia akhirnya digelandang ke KPK.<br />

Di satu sisi, masa penahanan Luthfi juga habis pada<br />

30 Mei, sehingga berkasnya harus naik ke penuntutan.<br />

Namun, sejatinya masih ada lagi yang dikejar KPK,<br />

yaitu Darin Mumtazah. Namanya masuk dalam daftar<br />

saksi, tetapi hingga berkas Luthfi rampung, Darin<br />

belum berhasil dimintai keterangan.<br />

Darin adalah siswi kelas 12 SMK Dewi Sartika yang<br />

baru saja lulus Ujian Nasional (UN). Dari keterangan<br />

kerabat dan tetangganya di kontrakan Jl. Bhineka Raya<br />

No. 3 RT 10 RW 09, Cipinang Cempedak, Jatinegara,<br />

Jakarta Timur, anak pasangan Ziad dan Mufida ini telah<br />

diperistri Luthfi. Darin, yang merupakan keturunan<br />

Arab-Cirebon itu pula yang diduga sebagai “pustun”<br />

dalam rekaman telepon Luthfi dan Fathanah. Percakapan<br />

keduanya tentang impor daging menyerempet<br />

pula istri-istri Luthfi. Fathanah menyebut pustun, yang<br />

kurang lebih berarti suku di Pakistan dengan gadisgadis<br />

cantiknya. Namun, Mufida membantah anaknya<br />

menikah dengan Luthfi.<br />

Wakil Ketua KPK Bambang Widjojanto mengungkapkan,<br />

penyidik membutuhkan keterangan Darin, karena<br />

diduga ada uang Luthfi yang mengalir ke remaja berusia<br />

19 tahun tersebut. Darin sudah dua kali dipanggil<br />

ke kantor KPK di Kuningan, Jakarta Selatan, namun<br />

Majalah detik 3 - 9 juni 2013


hukum<br />

Rumah Darin<br />

dok. detikFoto<br />

tak pernah datang.<br />

Barang-barang berharga apa saja yang sudah diberikan<br />

Luthfi kepada Darin juga masih belum jelas.<br />

Kerabat Mufida, Usman dan Sakli, menyebut Darin dijanjikan<br />

mobil dan rumah mewah seharga Rp3 miliar.<br />

Luthfi memang sedang membeli rumah di Kebagusan,<br />

Jaksel. Namun, pengembang mengatakan rumah itu<br />

bukan atas nama Darin.<br />

Guru multimedia Darin, Gilang, mengatakan, anak<br />

didiknya yang satu ini tergolong lengkap fasilitas belajarnya.<br />

Darin mempunyai iPhone, kamera dan laptop,<br />

yang dipakainya untuk belajar multimedia. Karena<br />

tersedianya perangkat-perangkat itu, Darin sangat<br />

menonjol di mata pelajaran itu.<br />

“Video yang dibikin Darin lebih bagus dibanding punya<br />

teman-temannya,” ucap Gilang kepada majalah<br />

detik.<br />

Sejak namanya muncul di berbagai pemberitaan,<br />

Darin memang menghilang. Keluarga Darin juga diketahui<br />

memiliki kontrakan di Jalan Kebon Nanas 1<br />

Majalah detik 3 - 9 juni 2013


hukum<br />

Mentan Suswono (kiri) bersama<br />

tersangka korupsi pengurusan<br />

impor daging sapi Ahmad<br />

Fathanah (tengah) dan Luthfi<br />

Hasan Ishaaq (kanan).<br />

antaRa/wahyu PutRo a<br />

No. 27. Namun, hanya Mufida saja yang bolak-balik ke<br />

kedua kontrakan itu untuk memberi makan tiga kucing<br />

kesayangan Darin. Darin menghilang bersama ayahnya<br />

selama dua pekan ini. Sempat terdengar kabar ia<br />

bersembunyi di Cirebon.<br />

KPK sempat menitipkan surat panggilan kepada<br />

ketua RT di Cipinang Cempedak. Juga, mencari-cari<br />

Darin di sekolahnya yang terletak di Jl. Kebon Nanas<br />

Utara II/23, Jatinegara. Namun, penyidik-penyidik andal<br />

KPK masih belum menemukan Darin.<br />

Penyidik rupanya belum menyerah. Kamis siang,<br />

tiga penyidik kembali menyambangi rumah Darin di<br />

Kebon Nanas. Tak menemukan yang dicari, mereka<br />

meluncur ke kontrakan Darin di Jl. Bhineka Raya. Namun<br />

masih nihil juga, tidak ada siapa pun di rumah itu.<br />

“Ibunya sekarang kalau datang subuh, kasih makan<br />

kucing,” kata ketua RT 10, Dede.<br />

Gagal memeriksa di tahap penyidikan, KPK masih<br />

berupaya untuk menemukan Darin. KPK juga menunjukkan<br />

surat pemanggilan paksa kepada ketua RT.<br />

“Nanti akan kita hadirkan di persidangan,” ucap Johan<br />

pasrah. Dede heran mengapa lembaga sekelas KPK<br />

tak berhasil ‘menyentuh’ Darin. “Masa begitu saja<br />

nggak bisa?” ujar Dede. (Wan/yOg)<br />

Majalah detik 3 - 9 juni 2013


kriminal<br />

BAlAdA<br />

PolwAn<br />

JelitA<br />

BRipTu Rani indah Yuni<br />

nugRaEni mEnghilang.<br />

SESpRi KapolRES mojoKERTo<br />

iTu laRi daRi TugaS. ia<br />

STRES SERing jadi KoRBan<br />

pElEcEhan SEKSual.<br />

Reporter: Evi Tresnawati<br />

istimewa<br />

AnAk saya stres akibat perlakuan tidak senonoh<br />

yang dilakukan atasannya.”<br />

Masraya Situmeang, akhirnya buka mulut<br />

soal menghilangnya Briptu Rani Yuni Nugraeni,<br />

putrinya.<br />

Si ibu tidak menjelaskan secara detail apa saja pelecehan<br />

seksual yang dilakukan atasannya, Kapolres<br />

Mojokerto AKBP Eko Puji Nugroho terhadap Rani.<br />

Majalah detik 3 - 9 juni 2013


kriminal<br />

Daftar pencarian orang<br />

detikfoto<br />

Ia hanya bilang, Rani yang<br />

bertugas sebagai Sespri Kapolres,<br />

mendapat tugas yang<br />

aneh. Rani harus sering-sering<br />

datang ke sejumlah tempat hiburan<br />

malam di Mojokerto dan<br />

Surabaya. Namun bukan untuk<br />

penyelidikan.<br />

“Ia disuruh menemani para<br />

kolega Kapolres berkaraoke,”<br />

kata Masraya kepada wartawan<br />

di rumahnya di Jalan Neglasari,<br />

Bandung, Ujung Berung, Jawa Barat.<br />

Sementara menurut keterangan Rani secara tertulis<br />

kepada Propam Polda Jawa Timur, pelecehan dan<br />

penghinaan yang diterimanya sudah terjadi sejak 2008,<br />

saat ditempatkan di Polres Mojokerto.<br />

Anggota Polri bernomor NRP 8806201 itu, mengaku<br />

sering dihina dan dilecehkan atasannya, AKP Lilik<br />

Achiril Ekawati, Kabag Humas Polres Mojokerto.<br />

“Beliau memandang saya sebagai wanita nakal (pelacur),”<br />

kata Rani dalam surat tertulis yang diterima<br />

majalah detik.<br />

Karena tidak kerasan dengan sikap Lilik, Rani pun<br />

mengajukan permohonan pindah tugas. Namun Kapolres<br />

Mojokerto tidak mengizinkannya. Terpaksa<br />

Rani tetap bertugas di sana.<br />

Hinaan dan pelecehan yang diterima anak pertama<br />

pasangan Maedi Suti dan Masraya Situmeang itu rupanya<br />

tidak juga berhenti. Bahkan saat Rani menikah<br />

dengan Edi Wibowo, anggota Sat Brimobda Polda Jawa<br />

Timur, 2011 lalu. Meski begitu Rani terus bertahan<br />

lantaran mendapat dukungan sang suami.<br />

Namun sayangnya, pernikahan Rani dengan Edi<br />

Wibowo hanya berjalan setahun. Setelah itu Rani yang<br />

telah dikaruniai seorang anak perempuan, menjadi<br />

Majalah detik 3 - 9 juni 2013


kriminal<br />

Pelecehan yang<br />

tidak dilupakan<br />

Rani adalah saat<br />

ada pengukuran<br />

baju dinas anggota<br />

Polres Mojokerto.<br />

Sebab hanya Rani<br />

yang diminta<br />

mengukur baju di<br />

ruangan Kapolres.<br />

janda. Rani pun terpaksa tinggal di rumah kos.<br />

Usai bercerai, Rani kemudian bertugas sebagai<br />

ajudan Kapolres Mojokerto AKBP Eko Puji Nugroho.<br />

Menurut Rani, Jabatan barunya ini semakin menambah<br />

beban pikiran dan batinnya.<br />

Betapa tidak, sejak jadi Sespri Kapolres, Rani harus<br />

sering pulang larut malam. Sementara ia harus<br />

memperhatikan anaknya yang masih bayi.<br />

Kondisi ini diperparah dengan kelakuan sang Kapolres<br />

yang mulai genit. “Kapolres sering mengajak saya<br />

jalan-jalan dan makan di ruangannya. Namun saya<br />

menolaknya,” terang Rani.<br />

Pelecehan yang tidak dilupakan Rani adalah saat<br />

ada pengukuran baju dinas anggota Polres Mojokerto.<br />

Sebab hanya Rani yang diminta mengukur baju di<br />

ruangan Kapolres. Parahnya lagi, sang komandanlah<br />

yang langsung melakukan pengukuran baju itu. “Tubuh<br />

saya dipegang-pegang,” imbuh Rani.<br />

Pelecehan yang dilakukan Kapolres tidak berhenti<br />

sampai di situ. Meski sudah sering permintaannya ditolak,<br />

Rani terus-menerus diminta menemani sejumlah<br />

kolega Kapolres yang ingin mencari hiburan.<br />

Untuk memaksa Rani ikut, Kapolres sengaja menyita<br />

BlackBerry (BB) merek Dakota miliknya. Jika tidak<br />

ikut, maka BB Rani akan disita.<br />

Lama-kelamaan Rani semakin tidak betah berdinas<br />

di Polres Mojokerto. Awal 2013, ia pun bermaksud meminta<br />

pindah tugas ke Jakarta atau Bandung. Namun<br />

lagi-lagi permintaan itu ditolak Kapolres.<br />

“Untuk apa pindah Ran? Nanti kalau aku pindah dari<br />

sini (Polres Mojokerto), baru kamu pindah,” begitu<br />

kata Rani menirukan ucapan Kapolres.<br />

Namun Rani kadung tidak kerasan. Sejak itulah ia<br />

mangkir dari tugas dan memilih pulang ke rumah<br />

orang tuanya di Bandung, Jawa Barat.<br />

Hilangnya Rani membuat Polres Mojokerto mene-<br />

Majalah detik 3 - 9 juni 2013


kriminal<br />

Rani & tunangannya<br />

istimewa<br />

tapkannya sebagai buronan. Bahkan Propam Polda<br />

Jawa Timur membentuk tim khusus untuk mencari<br />

Briptu Rani.<br />

“Tim ini akan menguak jati diri polisi wanita itu,<br />

termasuk rekam jejaknya selama menjadi anggota<br />

polisi di Polres Mojokerto,” kata Kepala Subbidang<br />

Penerangan Masyarakat Bidang Humas Polda Jawa<br />

Timur, Ajun Komisaris Besar Pol Suhartoyo.<br />

Tim itu juga akan menyelidiki tuduhan pelecehan<br />

seksual itu. “Kami masih mencari keterangan dari<br />

saksi-saksi beserta bukti-buktinya,” ujar Suhartoyo.<br />

Namun Polres Mojokerto dan Polda Jawa Timur<br />

hingga kini belum bisa meminta keterangan Rani.<br />

Perempuan kelahiran Bogor, 18 Juni 1988 itu, tidak<br />

kunjung ditemukan.<br />

Majalah detik yang berupaya menemui Rani di<br />

Bandung juga menemui jalan buntu. Ayah Rani, AKP<br />

Maedi Suti yang bertugas sebagai Kapolsek Cibeunying<br />

Kaler, Bandung, enggan menjawab pertanyaan<br />

yang diajukan.<br />

Majalah detik 3 - 9 juni 2013


kriminal<br />

Saya yang<br />

membawa Rani<br />

ke rumah calon<br />

suaminya. Yang<br />

menyuruh ibunya<br />

Rani. Saya dikasih<br />

uang Rp2,5 juta<br />

untuk antar Rani<br />

pakai mobil rental.<br />

Tap/klik unTuk beRkomenTaR<br />

Sementara Masraya Situmeang, ibunda Rani, mengaku<br />

telah memasrahkan persoalan anaknya kepada<br />

seorang kerabatnya yang ada di Bogor.<br />

Nah dari keterangan kerabat Rani di Bogor, terucap,<br />

rumah berlantai dua di Perumahan Tanjung Mas Raya<br />

Blok B-8 nomor 40, Jagakarsa, Jakarta Selatan itu<br />

adalah milik seorang pensiunan tentara bernama Isbulwaton.<br />

Informasi yang diperoleh majalah detik, Isbulwaton<br />

merupakan orang tua Firman, tunangan Rani. Firman<br />

adalah perwira TNI AD berpangkat mayor yang saat<br />

ini bertugas di Kodam 16 Pattimura, Ambon.<br />

“Saya yang membawa Rani ke rumah calon suaminya.<br />

Yang menyuruh ibunya Rani. Saya dikasih uang<br />

Rp2,5 juta untuk antar Rani pakai mobil rental,” ujar<br />

perempuan paruh baya yang enggan namanya diungkap.<br />

Namun saat rumah mewah dan asri itu didatangi<br />

majalah detik, Isbulwaton membantah Rani ada di<br />

situ. “Ini rumah saya, bukan rumah Rani,” bentak pria<br />

tersebut.<br />

Mayor Firman saat dihubungi majalah detik juga<br />

enggan memberi keterangan soal hubungannya dengan<br />

Rani. Alasannya, sesuai aturan di institusi TNI, dirinya<br />

tidak bisa memberikan statement apa pun. “Kalau<br />

saya dapat izin, saya mau. Saya kan bukan orang sipil,<br />

saya ada jalur komandonya. Beda sama polisi,” ujarnya.<br />

Firman lantas menyarankan meminta keterangan<br />

ke Kapolres Mojokerto. Sebab, kata Firman, Kapolres<br />

tahu soal Rani dari awal.<br />

Sedangkan Kapolres Mojokerto AKBP Eko Puji Nugroho<br />

saat dimintai tanggapan nya, enggan bercerita.<br />

Alasannya, kasus Rani sudah ditangani Polda Jawa<br />

Timur. “Sudah satu pintu itu. Saya takut salah bicara,<br />

sebaiknya ke Polda saja.” pungkasnya. (dEn/iYE)<br />

Majalah detik 3 - 9 juni 2013


lensa<br />

lompat indah<br />

ekstrem<br />

Tap untuk melihat<br />

foto ukuRan BeSaR<br />

sumber: geTTyimages<br />

Kejuaraan olahraga ekstrem Red Bull Cliff Diving kembali dilakukan di La Rochelle, Prancis akhir<br />

pekan lalu. Seperti tahun-tahun sebelumnya, event yang mengadopsi olahraga lompat indah ini<br />

dilakukan di sebuah lokasi dengan panorama yang memukau yakni pelabuhan tua Saint Nicolas<br />

yang sudah ada sejak abad ke-14. Peloncat terjun dari ketinggian 27,5 meter untuk meraih poin<br />

terbanyak. Baik juri maupun ribuan penonton menanti dengan berdebar.<br />

Majalah detik 3 - 9 juni 2013


Artem Silchenko asal Rusia meloncat dari ketinggian 27,5 meter dari menara Saint Nicolas dalam putaran<br />

pertama Red Bull Cliff Diving World Series pada 25 Mei 2013 di La Rochelle, Prancis. (Romina Amato/Red<br />

Bull via Getty Images)


Orlando Duque asal Kolombia saat melakukan penyelaman dari ketinggian 27,5 meter di Menara Saint<br />

Nicolas pada pemberhentian pertama Red Bull Cliff Diving World Series di La Rochelle, Prancis. (Dean<br />

Treml/Red Bull via Getty Images)


Michal Navratil asal Republik Ceko terjun dari ketinggian 27,5 meter dari Menara Saint Nicolas pada<br />

pembukaan putaran pertama Red Bull Cliff Diving World Series pada 24 Mei 2013 di La Rochelle,<br />

Prancis. (Dean Treml/Red Bull via Getty Images)


Todor Spasov penyelam asal Bulgaria pada sesi latihan terbuka di pemberhentian pertama Red Bull<br />

Cliff Diving World Series pada 23 Mei 2013 di La Rochelle, Prancis. (Romina Amato/Red Bull via Getty<br />

Images)


Hassan Mouti, penyelam asal Prancis menaiki tangga untuk sampai ke platform 27,5 meter di dalam<br />

Menara Saint Nicolas saat sesi kedua latihan Red Bull Cliff Diving World Series pada 24 Mei 2013 di La<br />

Rochelle, Prancis. (Romina Amato/Red Bull via Getty Images)


erita komik<br />

Bocah 10 Tahun<br />

Lawan Maling Motor<br />

S<br />

Senin pagi 27 Mei 2013, Herben dan Ferdi Tampubolon sedang berada di<br />

Jalan M. Idris, Medan Baru, Sumatera Utara. Mereka diam-diam memper-<br />

hatikan gerak-gerik seorang bocah,<br />

Hei, siapa<br />

kalian? Saya tak<br />

kenal kakak. Tak<br />

Boleh!<br />

Lay, lihat sepeda motor<br />

anak itu. Lumayan itu harganya.<br />

Kita rampas saja<br />

Adik, kakak<br />

pinjam dulu motornya<br />

buat beli rokok<br />

ya?<br />

Arya memegang bagian belakang<br />

motor untuk menahan laju.<br />

Kakak jahat,<br />

kembalikan<br />

motor aku!<br />

groong!!<br />

nah!!<br />

maliing!!<br />

aduh!<br />

o'ouw!! ciaa!!<br />

Betul.<br />

Pas jalanan<br />

sepi lay<br />

Penolakan Arya dibalas<br />

dengan aksi perampasan.<br />

aahhh!<br />

Ah, anak kecil<br />

merepotkan.<br />

Minggir!<br />

Tancap!!!<br />

Namun Motor tak dapat melaju kencang karena jalanan sempit. Lantaran<br />

kurang tenaga, Arya pun jatuh terseret sejauh 300 meter hingga memasuki<br />

Jalan Iskandar Baru.<br />

tak lama kedua perampas berhasil ditangkap. Beruntung<br />

mereka tak dihakimi massa, hanya sekadar diamankan.<br />

Sesampai di kantor polisi, Herben dan Ferdi langsung<br />

diinterogasi. Mereka tak mengaku melakukan perampasan.<br />

Kami cuma pinjam,<br />

tidak merampas Pak.<br />

Sumpah,<br />

Ah, pinjam kok<br />

sampai menyeretnyeret<br />

pemiliknya?<br />

Lagian, kalian kan<br />

tidak kenal sama<br />

pemilik motor.<br />

Bohong!<br />

Pagi itu Arya berkeliling kampung di<br />

sekitar rumahnya. Ia bosan di rumah.<br />

Hari ini ia sedang libur sekolah.<br />

La…la…la…<br />

Baru berjalan 100 meter<br />

dari rumahnya tiba-tiba...<br />

apa itu!!<br />

Woi berhenti!! Kejar!!<br />

happ!!<br />

Seperti biasa, polisi datang terlambat. Kedua perampas<br />

ini pun langsung digelandang ke kantor polisi.<br />

ampun<br />

pak...<br />

Ayo ikut<br />

yuk!!<br />

Arya pun mendapat nasihat dari polisi. Bocah seusianya<br />

tidak boleh membawa motor. Selain rawan<br />

kecelakaan, bisa jadi sasaran perampok.<br />

Adik kan belum punya<br />

SIM, jadi tak boleh<br />

mengendarai motor,<br />

Reporter: Khairul Ikhwan<br />

ilustrator: kiagus<br />

eorang bocah berusia 10 tahun, Arya Dilla Prawinsyah, berhasil menghentikan upaya perampasan sepeda<br />

motornya. Modalnya cuma teriakan “maling”. Dua perampas kini masuk ke balik jeruji besi Polres<br />

Mapolsekta Medan Baru, Medan, Sumatera Utara. (ARY/YOG)<br />

iyaaa pak...<br />

Majalah detik 3 - 9 juni 2013


Kolom E-Banking<br />

MUDAHNYA<br />

PEMBAYARAN MELALUI<br />

VIRTUAL ACCOUNT<br />

Hai Pak Laksono,<br />

Saya nasabah BII, yang saat ini memiliki bisnis properti.<br />

Untuk memberikan layanan terbaik kepada pelanggan,<br />

kami menyediakan fasilitas cicilan melalui developer.<br />

Sehubungan dengan meningkatnya pembelian<br />

properti saat ini, saya bingung bagaimana nantinya<br />

saya dapat melakukan pemantauan pembayaran yang<br />

telah dilakukan para pelanggan kami. Apakah Bapak<br />

mempunyai solusi terhadap permasalahan saya?<br />

Chandra, Jakarta


Kolom E-Banking<br />

Halo Bapak Chandra,<br />

Selamat dan semoga sukses dalam bisnis<br />

Anda.<br />

Bapak Chandra tidak perlu khawatir karena<br />

saat ini BII menyediakan layanan BII Virtual<br />

Account (BII VA), yaitu metode transaksi<br />

pembayaran tagihan (bill payment) yang<br />

dilakukan dengan cara transfer ke nomor<br />

virtual account.<br />

Dengan menggunakan VA, setiap<br />

pelanggan Bapak akan diberikan nomor<br />

VA yang berbeda antara pelanggan<br />

satu dengan yang lain. Nomor-nomor<br />

VA tersebut terhubung dengan 1 (satu)<br />

nomor rekening giro milik Bapak sehingga<br />

pelanggan yang sudah membayar cicilan<br />

akan teridentifikasi tanpa perlu adanya bukti<br />

fisik atau konfirmasi dari pelanggan yang<br />

sudah membayar. Selain properti, BII VA<br />

juga dapat digunakan di bidang usaha/bisnis<br />

yang memiliki permasalahan yang sama<br />

seperti yang terjadi di perusahaan Bapak,<br />

contohnya: institusi pendidikan, perusahaan<br />

finansial, asuransi, dsb.<br />

Selain itu, BII VA memiliki beberapa<br />

keunggulan seperti dapat dilakukan<br />

pembayaran melalui BII ATM, BII Mobile<br />

Banking, dan kantor cabang BII. Tidak<br />

hanya itu, pembayaran BII VA juga dapat<br />

dilakukan melalui channel bank lain yang<br />

terhubung dengan jaringan ATM Bersama,<br />

Prima dan Alto sehingga pelanggan Bapak<br />

dapat melakukan transaksi pembayaran<br />

dengan cepat dan mudah, kapan saja dan di<br />

mana saja.<br />

Cara mendapatkan layanan BII VA sangat<br />

mudah. Bapak cukup datang ke kantor<br />

cabang BII terdekat dengan membawa<br />

kartu identitas diri, membuka rekening giro<br />

BII, mengisi formulir pendaftaran layanan<br />

BII Virtual Account serta menandatangani<br />

perjanjian kerja sama VA dengan BII. Jika<br />

Bapak sudah memiliki rekening giro BII<br />

maka rekening tersebut dapat dipakai<br />

sebagai rekening penampungan dari<br />

pembayaran VA.<br />

Jadi tunggu apalagi? Segera buka layanan<br />

BII Virtual Account di kantor cabang BII<br />

terdekat.<br />

Untuk 10 penanya<br />

pertama akan<br />

mendapatkan @ 2 (dua)<br />

tiket kelas 1 pertandingan<br />

Garuda vs Oranje


Fokus<br />

prabowo vs jokowi<br />

GiGitan anak Macan<br />

PRABowo dulu MeMBujuk dAn Menyokong jokowi untuk<br />

nyAlon guBeRnuR jAkARtA. iA sudAH diingAtkAn jokowi BisA<br />

MenjAdi AnAk MAcAn. kini iA Pun digigit.<br />

Reporter: M. Rizal, Aryo Bhawono, dan Hans Henricus<br />

Majalah detik 3 - 9 juni 2013


Fokus<br />

prabowo vs jokowi<br />

Belum ada satu<br />

pun mantan<br />

Gubernur<br />

DkI Jakarta<br />

mendapat<br />

sambutan<br />

semeriah ini<br />

dari pasukan<br />

baret merah.<br />

Joko Widodo (Jokowi) dikenal kalem dan suka<br />

cengengesan. Tidak ada kesan birokrat. Apalagi<br />

gaya militer dalam perilakunya. Namun<br />

anehnya, kalangan tentara menyukainya.<br />

Kunjungan Jokowi ke Markas Komando Pasukan<br />

Khusus (Kopassus), Cijantung, Jakarta, jadi salah satu<br />

buktinya. Teriakan komando tidak hanya keluar dari<br />

mulut prajurit tetapi juga istri dan anak-anak mereka<br />

saat menyambut kedatangan Gubernur Jakarta itu<br />

pada 16 April 2013.<br />

Jokowi tidak sekadar datang berkunjung. Bahkan<br />

ia juga memberdayakan alias memerintah Kopassus<br />

dalam penanganan banjir di Jakarta. Perintah itu disambut<br />

positif sebab pasukan mana pun suka diberdayakan.<br />

Sambutan untuk Jokowi sangat berbeda dengan<br />

sambutan yang diterima Prabowo Subianto, yang<br />

notabene justru mantan Komandan Jenderal (Danjen)<br />

Kopassus. “Kalau penyambutan Prabowo biasa, walau<br />

banyak yang datang, tapi beda suasananya seperti<br />

apa,” jelas Jenderal (Purn) Luhut Binsar Panjaitan<br />

kepada majalah detik.<br />

Sambutan meriah itu menunjukkan Jokowi tahu cara<br />

memperlakukan pasukan. Hubungan Jokowi dengan<br />

Kopassus sudah terpelihara semenjak menjadi Wali<br />

Kota Surakarta. Ia rajin bertandang ke Markas Kopassus<br />

Grup 2 Kandang Menjangan, Kartasura, Kabupaten<br />

Sukoharjo, Jawa Tengah. Kedekatan yang terpelihara<br />

dari kunjungan ini terus dibawa ke Jakarta.<br />

Luhut yang pernah menjabat sebagai Komandan<br />

Group 3 Kopassus itu memastikan antusiasme keluarga<br />

besar Kopassus terhadap Jokowi ini sebagai salah<br />

satu penanda dukungan politik dari TNI AD secara<br />

keseluruhan, karena tidak mudah meraih simpati dari<br />

pasukan khusus. Belum ada satu pun mantan Gubernur<br />

DKI Jakarta mendapat sambutan semeriah ini<br />

Majalah detik 3 - 9 juni 2013


Fokus<br />

prabowo vs jokowi<br />

Jokowi dan Prabowo<br />

dok. detikfoto<br />

dari pasukan baret merah.<br />

Artinya, Jokowi dinilai sudah laik maju dalam panggung<br />

nasional, capres 2014. “Sederhananya begini,<br />

lihat saja ketika Jokowi dan Prabowo datang ke Mako<br />

Kopassus Cijantung. Jadi sudah kelihatan kan?” kata<br />

Luhut.<br />

Ironi tersembul dari kalimat Luhut. Prabowo adalah<br />

Komandan Jenderal Kopassus tahun 1996-1998. Ia<br />

berhasrat maju sebagai capres 2014 melalui Partai<br />

Gerindra.<br />

Prabowo juga termasuk orang yang memboyong<br />

Jokowi ke Jakarta untuk bersanding dengan Basuki<br />

Tjahaja Purnama (Ahok) dalam Pilgub DKI Jakarta<br />

2012. Ia pula yang membujuk PDIP hingga akhirnya<br />

setuju mencalonkan Jokowi.<br />

Nah tidak dinyana setelah menang, justru ketenaran<br />

Jokowi kian melejit, bahkan di dalam kesatuan yang<br />

pernah dipimpin Prabowo. Di luar pasukan, Jokowi<br />

Majalah detik 3 - 9 juni 2013


Fokus<br />

prabowo vs jokowi<br />

sebanyak<br />

28,5 persen<br />

responden<br />

memilih<br />

Jokowi, disusul<br />

oleh Prabowo<br />

subianto<br />

dengan<br />

15,6 persen<br />

responden.<br />

pun menang tenar dibanding Prabowo. Survei Center<br />

for Strategic and International Studies (CSIS) bertajuk<br />

‘Antara Partai Politik yang Tak Terlembaga dan<br />

Pencarian Capres Alternatif’ mendudukkan Jokowi di<br />

peringkat teratas.<br />

CSIS melakukan survei pada 9 hingga 16 April 2013<br />

lalu terhadap 1.635 responden di 31 provinsi. Jokowi<br />

meraih perolehan suara tertinggi dari 7 tokoh yang<br />

ditawarkan.<br />

Sebanyak 28,5 persen responden memilih Jokowi,<br />

disusul oleh Prabowo Subianto dengan 15,6 persen<br />

responden. Lima tokoh lainnya hanya dipilih oleh<br />

kurang dari 10 persen responden. Mereka antara lain<br />

Aburizal Bakrie (7 persen), Megawati Soekarnoputri<br />

(5,4 persen), Jusuf Kalla (3,7 persen), Mahfud MD (2,4<br />

persen), dan Hatta Rajasa (2,2 persen). Sisanya, 28<br />

persen belum memiliki pilihan.<br />

Tahun 2012 lalu CSIS melakukan survei elektabilitas<br />

dua kali, yakni bulan Agustus dan Juli. Waktu itu,<br />

Jokowi belum tampil sebagai tokoh yang disodorkan<br />

CSIS kepada respondennya. Nama Prabowo melejit<br />

pada survei bulan Juli. Prabowo menggeser Mega<br />

yang tercatat memiliki elektabilitas tertinggi pada<br />

survei CSIS bulan Januari.<br />

Pada tahun 2013 ini seolah menjadi milik Jokowi.<br />

Peneliti CSIS Phillip J Vermonte menyebutkan perilaku<br />

responden selalu menunjukkan dukungan kepada<br />

calon alternatif terbaru, yakni Jokowi. “Masyarakat<br />

selalu mencari figur alternatif. Momentum merupakan<br />

hal penting. Nah, tahun 2013 ini merupakan momentumnya<br />

Jokowi,” jelasnya.<br />

Namun sebelumnya nama Jokowi sudah dibidik<br />

Didik J. Rachbini. Lembaga miliknya, Pusat Data<br />

Bersatu (PDB), melakukan survei terhadap 13 tokoh<br />

pada 13-18 Januari 2013 terhadap 1.200 responden di<br />

30 provinsi di Indonesia. Nama Jokowi banyak dipilih<br />

Majalah detik 3 - 9 juni 2013


Fokus<br />

prabowo vs jokowi<br />

(Kiri-kanan) Taufiq Kiemas,<br />

Jokowi dan Megawati.<br />

detikfoto<br />

oleh responden, yakni 21,2 persen.<br />

Elektabilitas Jokowi melejit sejak Januari 2013 lalu<br />

meninggalkan Prabowo Subianto (18,4 persen), Megawati<br />

Soekarnoputri (13 persen), Rhoma Irama (10,4<br />

persen), Aburizal Bakrie (9,3 persen), Jusuf Kalla (7,8<br />

persen), Wiranto (3,5 persen), Mahfud MD (2,8 persen),<br />

Dahlan Iskan (2,0 persen), Surya Paloh (1,3 persen),<br />

Hatta Rajasa (1,2 persen), Chairul Tanjung (0,4 persen),<br />

dan Djoko Suyanto (0,3 persen).<br />

“Kalau soal elektabilitas Jokowi, saya lebih dulu tahu<br />

itu. Sejak Januari 2013 lalu,” jelas Didik.<br />

Pada Februari, Jokowi juga kembali membuat keok<br />

Prabowo. Data Lembaga Survei Jakarta (LSJ), Jokowi<br />

mempecundangi pria yang suka bergaya bak Sukarno<br />

itu hingga 8 persen. Dalam rilis survei LSJ, Jokowi<br />

menempati urutan pertama dengan 18,1 persen, disusul<br />

Prabowo (10,9 persen) dan Wiranto (9,8 persen).<br />

“Jadi secara tidak langsung, Jokowi sudah seperti<br />

Majalah detik 3 - 9 juni 2013


Fokus<br />

prabowo vs jokowi<br />

saya akan<br />

tetap maju,<br />

itu (survei)<br />

bisa saja, tapi<br />

rakyat yang<br />

memutuskan.<br />

Politik itu<br />

dinamis.<br />

anak macan yang menggigit induknya sendiri. Dia tampil<br />

dalam waktu singkat, tapi mampu mengalahkan<br />

orang-orang yang sebelumnya berjasa membawanya<br />

dari Solo ke Jakarta,” kata Pengamat politik dari Lembaga<br />

Survei Indonesia (LSI), Burhanuddin Muhtadi.<br />

Survei memang menggambarkan potensi Jokowi<br />

demikian besar. Ia juga memiliki momentum begitu<br />

dekat dengan 2014. Partai pengusung Jokowi, PDIP,<br />

menunjukkan posisi terbuka. Karena PDIP sudah dua<br />

periode duduk di luar pemerintahan. Jika mereka<br />

berniat untuk melenggang masuk ke puncak pemerintahan,<br />

Jokowi merupakan jawaban paling potensial.<br />

Bukan Prabowo yang dulu pernah digandeng Mega<br />

sebagai cawapres dan diisukan akan ganti disokong<br />

sebagai capres PDIP pada 2014.<br />

Namun Prabowo tetap bersikukuh dengan pendiriannya<br />

dan tidak terpengaruh oleh hasil survei mana<br />

pun. Ia justru berkonsentrasi dengan permasalahan<br />

paling strategis, yakni mencari rekan koalisi. Prabowo<br />

memastikan komunikasi dengan PDIP selepas Pilpres<br />

2009 lalu masih berlanjut.<br />

“Saya akan tetap maju, itu (survei) bisa saja, tapi<br />

rakyat yang memutuskan. Politik itu dinamis,” tegasnya.<br />

Partai Gerindra, pengusung Prabowo, menganggap<br />

survei bersifat sementara. Mereka memilih untuk<br />

melihat perkembangan memasuki 2014. Ketua Umum<br />

Gerindra Suhardi mengaku elektabilitas Prabowo sudah<br />

melekat di beberapa orang.<br />

Kriteria kepemimpinan Prabowo sangat dinanti oleh<br />

berbagai kalangan. Partainya masih mempersiapkan<br />

agenda untuk mendongkrak popularitas Prabowo<br />

memasuki 2014 kelak. Suhardi tak yakin Jokowi bakal<br />

maju karena masih berkonsentrasi dengan permasalahan<br />

Jakarta.<br />

“Kalau Jokowi hanya turun di DKI, sempit. Prabowo<br />

Majalah detik 3 - 9 juni 2013


Fokus<br />

prabowo vs jokowi<br />

Spanduk 'Jokowi Menang<br />

Megawati Presiden'.<br />

Hasan alHabsHy/detikfoto<br />

kan keliling juga, tapi seluruh Indonesia. Ada pesawat<br />

sendiri, helikopter sendiri. Indonesia ini kan mahaluas<br />

ya, apakah Jokowi mampu menguasai itu? Perlu<br />

waktu. Saya kira kemampuan Jokowi ada, tapi butuh<br />

waktu,” jelasnya.<br />

Anggota Dewan Pertimbangan Partai Gerindra,<br />

Permadi, tak mau menganggap serius keunggulan<br />

Jokowi dalam berbagai survei. Politik bisa berubah<br />

cepat apalagi memasuki 2014 kelak. Hanya saja, ia<br />

memastikan Prabowo memiliki modal signifikan untuk<br />

melenggang.<br />

Apalagi Jokowi sudah terikat dengan komitmennya<br />

untuk bertahan 5 tahun menjadi Gubernur DKI Jakarta.<br />

Komitmen ini ia tegaskan pasca-meraih kemenangan<br />

sebagai Gubernur DKI Jakarta lalu.<br />

Namun politik bergerak cepat. Ini bisa berkaca<br />

pada kehadiran Jokowi di Jakarta yang tak terduga.<br />

Butuh banyak lobi ke Jokowi untuk memboyongnya<br />

ke Jakarta. Jenderal-jenderal di Wisma Bakrie pun,<br />

Majalah detik 3 - 9 juni 2013


Fokus<br />

prabowo vs jokowi<br />

Mahfud MD, Jusuf Kalla<br />

dan Prabowo<br />

Hasan alHabsHy/detikfoto<br />

TaP/KliK unTuK berKoMenTar<br />

termasuk Luhut Panjaitan, turut turun gunung untuk<br />

meminta Jokowi masuk dalam bursa Pilgub 2012 lalu<br />

(Baca Majalah Detik Edisi 07 Para Jenderal di Wisma<br />

Bakrie: Jokowi Mampir ke Wisma Bakrie).<br />

Kehadiran Jokowi tak mendapat perhatian terlalu<br />

serius dari kandidat Pilgub DKI Jakarta 2012 waktu<br />

itu. Pasangan Jokowi-Ahok berhadapan dengan calon<br />

lain, Fauzi Bowo-Nachrowi Ramli (petahana), Hendardji<br />

Supandji-Ahmad Riza Patria, Hidayat Nur Wahid-<br />

Didik J. Rachbini, Faisal Batubara-Biem Triani Benjamin,<br />

dan Alex Noerdin-Nono Sampono.<br />

Kejutan muncul usai Jokowi lolos ke putaran kedua<br />

untuk beradu dengan pasangan Fauzi Bowo-Nachrowi<br />

Ramli. Ia menang dengan suara signifikan, yakni<br />

1.847.157 (42,60 persen). Sementara pesaingnya memperoleh<br />

suara 1.476.648 (34,05 persen).<br />

Menghadapai kipas-kipas untuk memuluskan bursa<br />

capres, Jokowi pun tetap mengumbar cengengesannya.<br />

“Memang di survei siapa pun selalu tinggi. Sombong<br />

dikit ah. Hehehe…” candanya. (ARy/iye)<br />

Majalah detik 3 - 9 juni 2013


Fokus<br />

prabowo vs jokowi<br />

Prabowo Pun numpang<br />

image Soeharto<br />

kediaMan Prabowo Subianto<br />

di Hambalang, Sentul,<br />

Bogor, kedatangan sejumlah<br />

tamu asing, dua pekan<br />

lalu. Mereka adalah para duta besar<br />

negara sahabat yang diundang oleh<br />

Prabowo. Antara lain, Dubes Jerman,<br />

Irak, Cina, dan Korea Selatan. Turut<br />

dalam pertemuan itu para pengusaha<br />

dari masing-masing negara<br />

undangan.<br />

“Ada sebelas dubes,” ujar Ketua<br />

Umum Partai Gerindra Suhardi kepada<br />

majalah detik.<br />

Undangan dubes itu, menurut<br />

pengakuan Suhardi, terkait rencana<br />

Prabowo untuk maju dalam Pilpres<br />

2014 mendatang. Para dubes itu pun<br />

memberikan sinyal dukungan kepada<br />

Prabowo. “Seorang presiden kan<br />

harus klir dengan luar negeri,” lanjut<br />

Suhardi.<br />

Selain itu, di mata internasional<br />

seorang presiden harus punya wawasan<br />

internasional. Ia juga mesti<br />

mampu menunjukkan kekuatan<br />

dalam negeri ke mata asing, baik<br />

itu kekuatan darat, laut dan udara.<br />

Majalah detik 3 - 9 juni 2013


Fokus<br />

prabowo vs jokowi<br />

“Saya kira Prabowo yang tepat di<br />

mata internasional,” tandasnya.<br />

Selain mengundang para dubes,<br />

Prabowo mulai mendekati kalangan<br />

akademik. Kamis 30 mei 2013, ia bertemu<br />

dengan puluhan rektor, mantan<br />

rektor, profesor dan guru besar. Di<br />

depan mereka, mantan Danjen Kopassus<br />

itu memaparkan cita-citanya<br />

untuk Indonesia.<br />

Di layar televisi, Prabowo juga<br />

tergolong kerap tampil. Setiap perayaan<br />

hari besar agama, iklan ucapan<br />

selamat dari Prabowo selalu tayang.<br />

Prabowo juga makin menggencarkan<br />

‘kampanye’ di media sosial untuk<br />

mengerek citranya. Acara dengan<br />

rektor dan guru besar itu, juga diunggah<br />

Prabowo di laman facebooknya.<br />

Bicara masalah citra, Prabowo<br />

yang kerap bergaya seperti Sukarno,<br />

kini mulai membawa nama mendiang<br />

Presiden Soeharto. Ia kembali mengingatkan<br />

tentang jasa-jasa Soeharto<br />

di masa lalu yang masih dikenang<br />

sebagian masyarakat Indonesia.<br />

Bahkan, katanya, kalau Soeharto<br />

masih fit sekarang ini, akan memenangi<br />

Pilpres 2014. “Kalau sekitar<br />

60% pasti terpilih,” ujarnya saat dia<br />

berbicara di Hotel Grand Sahid Jaya<br />

30 Mei 2013.<br />

Suhardi menambahkan, Prabowo<br />

adalah gabungan citra Sukarno dan<br />

Soeharto. Citra Soeharto itu juga<br />

sudah ditangkap masyarakat di diri<br />

Prabowo. Berkebalikan dengan hasil<br />

survei CSIS, dukungan masyarakat<br />

bawah terhadap Prabowo semakin<br />

kuat.<br />

“Kalau saya keliling di sopir taksi<br />

dan di mana-mana saya belum pernah<br />

melihat jawaban kecuali mayoritas<br />

adalah Pak Prabowo,” tutup<br />

Suhardi.<br />

(wAn/yog)<br />

Majalah detik 3 - 9 juni 2013


Fokus<br />

prabowo vs jokowi<br />

Sinyal Megawati di<br />

KaMpung JoKowi<br />

Jokowi punya kanS BeSaR. puan MaHaRani SudaH<br />

laMa digadang-gadang. Mega BaRu MeMBeRi<br />

Sinyal. Siapa yang akan Mendapat ReStu?<br />

Reporter: Bahtiar Rifai, Hans Henricus<br />

dan Moniq Shintami<br />

dok. detikfoto<br />

“Ketua umum iki sampun sepuh, (ketua umum<br />

ini sudah tua). Ayo kalian yang muda, kalau<br />

mau maju, maju!”<br />

Puluhan ribu kader PDIP menyemut di<br />

Stadion Manahan, Solo, Jawa Tengah. Kota bengawan<br />

Majalah detik 3 - 9 juni 2013


Fokus<br />

prabowo vs jokowi<br />

Presidene sopo<br />

wae karepmu<br />

(presidennya<br />

siapa saja<br />

terserah).<br />

kata Mega<br />

itu menjadi merah dan meriah. Tokoh-tokoh nasional<br />

PDIP datang, termasuk Ketua Umum Megawati<br />

Soekarnoputri, Sekjen DPP PDIP Tjahjo Kumolo, Ketua<br />

Badan Pemenangan Pemilu PDIP Puan Maharani<br />

dan juga Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo.<br />

Minggu, 14 April 2013 itu, Mega mendeklarasikan<br />

pasangan Ganjar Pranowo-Heru Sudjatmoko menjelang<br />

Pilkada Jawa Tengah.<br />

Di depan puluhan ribu kader itulah, selain mendeklarasikan<br />

Ganjar, Mega memberikan tantangan pada<br />

kader muda banteng untuk memenangkan pilkada<br />

dan pilpres.<br />

Di kampung kelahiran Jokowi itu, Mega berpidato<br />

penuh emosional. Ia menyelipkan humor, pantun dan<br />

ketegasan. Berkali-kali mantan presiden itu memakai<br />

bahasa Jawa untuk menekankan pesan yang ingin<br />

disampaikannya. “Presidene sopo wae karepmu (presidennya<br />

siapa saja terserah),” kata Mega.<br />

Pernyataan Mega yang mengimbau kader muda<br />

tampil dimaknai oleh banyak kalangan sebagai sinyal<br />

tidak akan maju lagi sebagai capres pada Pilpres 2014.<br />

Mega yang sudah dua kali jadi capres dan dua kali<br />

kalah itu sedang membuka jalan bagi penggantinya.<br />

Sumber majalah detik di internal PDIP berbisik, sebenarnya,<br />

sinyal Mega untuk tidak maju dalam Pilpres<br />

2014 sudah te rasa saat partai itu menggelar kongres<br />

ketiga di Bali, April 2010. Dalam forum tertinggi di<br />

partai itu, capres diserahkan ke Ketua Umum Mega.<br />

“Padahal dalam kongres pertama dan kedua, secara<br />

terang-terangan memutuskan capres adalah<br />

Ibu Mega. Tapi di kongres ketiga, keputusan capres<br />

diserahkan ke Bu Mega,” ujarnya.<br />

Padahal dalam sejumlah survei yang dirilis lembaga<br />

survei saat itu, popularitas Megawati sebagai capres<br />

masih nomor wahid dibanding tokoh-tokoh nasional<br />

lain yang juga disurvei. Misalnya Prabowo Subianto,<br />

Majalah detik 3 - 9 juni 2013


Fokus<br />

prabowo vs jokowi<br />

Jusuf Kalla dan Aburizal Bakrie<br />

dok. detikfoto<br />

Jusuf Kalla, Aburizal Bakrie,<br />

dan Suryadharma Ali.<br />

Namun para elite partai<br />

tidak mau berspekulasi<br />

soal capres usungan PDIP,<br />

selain Mega. Mereka menyerahkan<br />

urusan capres<br />

2014 ke sang mantan presiden<br />

itu.<br />

Nah sinyal Mega di kampung<br />

Jokowi makin memastikan<br />

istri Taufiq Kiemas itu<br />

memang akan ‘pensiun’<br />

sungguhan. Lalu siapa yang<br />

dipilih Mega untuk menjadi<br />

penggantinya?<br />

l l l<br />

Dua hari sebelum pidato<br />

penuh emosional di Solo<br />

itu, Mega memamerkan<br />

keakrabannya dengan<br />

Jokowi. Saat itu mereka<br />

menghadiri deklarasi Gerakan Nelayan Tani Indonesia<br />

(GANTI) di Muara Angke, Jakarta.<br />

Dalam acara itu Mega sering tersenyum dan tertawa.<br />

Di sebelahnya, duduk Jokowi yang juga sedang<br />

tersenyum sambil merunduk, seakan merendahkan<br />

kepalanya agar tidak melampaui tinggi Mega. Jokowi<br />

memang terkesan sangat menghormati Mega. Bila<br />

bertemu sang ketua umum itu, Jokowi mencium tangannya<br />

sambil menundukkan kepala, seperti cium<br />

tangan hormat anak pada orang tua.<br />

Di Muara Angke itu, mereka mengobrol santai, dan<br />

tampak kompak dengan baju beraksen merah yang<br />

dikenakan. Dalam acara itu, saat berpidato Mega bahkan<br />

mencandai Jokowi. “Makin hari kok makin kurus,”<br />

Majalah detik 3 - 9 juni 2013


Fokus<br />

prabowo vs jokowi<br />

Berdasar<br />

survei CSIS,<br />

April 2013,<br />

Jokowi<br />

menduduki<br />

posisi teratas<br />

sebagai calon<br />

presiden<br />

(capres).<br />

ledek Mega pada Gubernur Jakarta yang sering ia<br />

panggil dengan sebutan ‘dik’ itu.<br />

Selain meledek, Mega juga memuji Jokowi. Hal<br />

yang jarang dilakukannya terhadap orang lain. “Masa<br />

Gubernur DKI kok cilik kerempeng. Tapi alhamdulillah<br />

kinerjanya seperti harapan saya,” ujar Mega.<br />

Mega dan Jokowi memang dekat. Kedekatan yang<br />

tercipta dari Pemilihan Gubernur DKI Jakarta terus<br />

terpupuk. Pilkada Jawa Barat, Sumut, Bali dan Jateng<br />

yang memasang Jokowi sebagai juru kampanye makin<br />

mendekatkan mereka.<br />

“Mereka sering terlihat mengobrol-ngobrol berdua,”<br />

cerita sumber di PDIP.<br />

Mega juga mengakui sering memanggil Jokowi<br />

untuk datang. Katanya, biasanya undangan itu untuk<br />

mengajak mantan Wali Kota Solo itu makan. Putri<br />

Bung Karno itu memang terkenal suka masak dan<br />

mengobrolkan makanan.<br />

Saat acara makan itulah, Mega akan menanyakan<br />

apakah makanan yang dihidangkan tersebut enak<br />

pada Jokowi. “Kalau Jokowi bilang enak, maka saya<br />

suruh tambah lagi,” ujar Megawati.<br />

Maka tidak pelak, pernyataan Mega soal calon<br />

muda dikait-kaitkan sebagai restu untuk Jokowi yang<br />

namanya makin moncer. Berdasar survei CSIS, April<br />

2013, Jokowi menduduki posisi teratas sebagai calon<br />

presiden (capres).<br />

l l l<br />

Beberapa elite PDIP mulai main tebak-tebakan soal<br />

capres dari yang bakal digadang jika Mega benar-benar<br />

tidak mau maju lagi di pilpres. Nama Jokowi dan<br />

Puan sering disebut.<br />

Saat ini kabarnya sudah ada dua kubu di internal<br />

PDIP. Ada yang akan mengusung Jokowi untuk capres,<br />

ada pula yang mengusung Puan.<br />

Jokowi digadang-gadang lantaran punya populari-<br />

Majalah detik 3 - 9 juni 2013


Fokus<br />

prabowo vs jokowi<br />

Ditemani Jokowi, Megawati<br />

pilih Gubernur Jakarta.<br />

Ari SAputrA/detikfoto<br />

tas yang tinggi. Ini terbukti dengan hasil yang dirilis<br />

dari sejumlah lembaga survei. Apalagi Gubernur DKI<br />

Jakarta itu punya peran banyak dalam mendongkrak<br />

kandidat di beberapa pilkada yang diikuti PDIP.<br />

Adapun kubu yang mengusung Puan punya alasan<br />

lain. Mereka menganggap Puan bisa menjadi tokoh<br />

pemersatu partai dan penerus regenerasi di PDIP,<br />

setelah Megawati. “Kita bisa mati kalau meninggalkan<br />

trah Sukarno,” kata Wasekjen DPP PDI Perjuangan<br />

Hasto Kristiyanto.<br />

Namun soal kubu-kubuan itu dibantah Ketua DPP<br />

PDIP Ribka Tjiptaning. Capres masih merujuk ke<br />

Mega. Menurutnya, saat ini internal partai sedang fokus<br />

untuk urusan pemilu legislatif, dan belum bicara<br />

soal capres. “Belum ada pernyataan resmi bahwa<br />

Megawati tak akan maju nyapres,” ujar Ribka.<br />

Puan pun tidak mau berandai-andai soal kandidat<br />

Majalah detik 3 - 9 juni 2013


Fokus<br />

prabowo vs jokowi<br />

Survei popularitas tokoh<br />

nasional.<br />

Ari SAputrA/detikfoto<br />

capres PDIP selain Mega. Ia<br />

hanya bilang, sampai saat ini<br />

belum ada keputusan partai.<br />

Namun ia tidak menutup peluang<br />

Jokowi untuk dicalonkan.<br />

“Siapa pun bisa diusulkan dan<br />

menjadi capres yang diusung<br />

PDIP. Namun keputusan ada di<br />

ketua umum,” ucap Puan yang<br />

juga menjabat Ketua Fraksi<br />

PDIP di DPR.<br />

Rachmawati mendukung bila<br />

Mega melakukan regenerasi.<br />

Adik Mega itu mengatakan,<br />

dilihat dari usia Megawati yang<br />

akan menginjak 70 tahun, maju<br />

sebagai capres sangat melelahkan.<br />

“Memang perlu regenerasi,<br />

dan sepertinya Megawati akan<br />

melakukan itu (tidak maju capres).<br />

Tapi ini pendapat saya<br />

saja,” katanya.<br />

Siapa yang akan ditunjuk<br />

Mega? Bisa saja Mega menunjuk<br />

Puan sebagai ketua umum menggantikan dirinya.<br />

Namun untuk maju sebagai kandidat capres, Puan belum<br />

layak. "Masih minim pengalaman," kata Rachma.<br />

Bila mengajukan Jokowi, PDIP berpeluang besar<br />

untuk memenangi Pilpres 2014.Namun Mega dan<br />

Jokowi terbentur pada janji saat kampanye Pilgub Jakarta,<br />

bahwa Jokowi akan bertugas di Jakarta untuk<br />

lima tahun. Jokowi sendiri meski menyatakan tidak<br />

memikirkan capres. Ia akan patuh pada keputusan<br />

Mega selaku ketua partai tempatnya bernaung. Jadi<br />

semua tergantung pada Mega, siapa pilihan nya? (den/iye)<br />

Majalah detik 3 - 9 juni 2013


Fokus<br />

prabowo vs jokowi<br />

Jakarta Beres,<br />

Baru Nyapres<br />

Jokowi diminta tak tergoda dengan survei capres.<br />

namun, ada pula yang menganggap kepentingan lebih<br />

besar harus dipertimbangkan Jokowi. Jadi polemik.<br />

reporter: m. rizal, monique shintami,<br />

bahtiar rifai, dan irwan nugroho<br />

Agung PAmbudhy/detikfoto<br />

Jakarta mulai berbenah. Penataan dilakukan<br />

di mana-mana. Dari transportasi sampai<br />

birokrasi, semua mulai mendapat sentuhan<br />

perbaikan.<br />

Majalah detik 3 - 9 juni 2013


Fokus<br />

prabowo vs jokowi<br />

Sejumlah<br />

rencana untuk<br />

mengurangi<br />

kemacetan<br />

parah<br />

Jakarta pun<br />

belum dapat<br />

dieksekusi.<br />

Lihatlah, sejumlah stasiun kereta api disterilkan dari<br />

lapak-lapak PKL hingga terlihat indah kembali. Waduk<br />

Pluit di Jakarta Utara yang menciut 20 persen mulai<br />

dinormalisasi. Warga berangsur-angsur dipindahkan<br />

ke rumah susun. Pengerukan juga dilakukan di sungai-sungai<br />

cetek penyebab banjir.<br />

Di lingkungan birokrasi, perubahan itu juga mulai<br />

terasa. Pelayanan publik semakin baik dan cepat. Para<br />

Pegawai Negeri Sipil (PNS) Pemprov DKI Jakarta lebih<br />

tertib. Pejabat yang tidak mau mengikuti perubahan<br />

dicopot. Penunjukan pejabat baru di tingkat kelurahan<br />

dan kecamatan dilakukan dengan sistem lelang.<br />

Semua itu berkat sentuhan Gubernur baru DKI Jakarta,<br />

Joko Widodo (Jokowi), dan Wakil Gubernur Basuki<br />

Tjahaja Purnama (Ahok). Tujuh bulan menduduki<br />

kursi DKI-1, gaya memimpin Jokowi menyedot pujian.<br />

Blusukannya ke kampung-kampung memecah kebekuan<br />

hubungan pemimpin dengan rakyat. Tak heran,<br />

tradisi ini menjadi tren yang banyak ditiru pejabat,<br />

bahkan sampai presiden.<br />

Di bidang transportasi, pembangunan mass rapid<br />

transit (MRT) yang sudah 24 tahun terkatung-katung<br />

akhirnya diluncurkan Jokowi melalui upacara sederhana<br />

di Bundaran Hotel Indonesia, 2 Mei 2013. Pun<br />

halnya monorel, yang kini kondisinya bak situs purbakala.<br />

Lima BUMN digandeng untuk mengerjakan<br />

monorel dengan dua rute.<br />

Namun, pengamat perkotaan Universitas Trisakti<br />

Yayat Supriyatna mencatat sejauh ini belum ada pembangunan<br />

infrastruktur yang berjalan di lapangan. Sejumlah<br />

rencana untuk mengurangi kemacetan parah<br />

Jakarta pun belum dapat dieksekusi. Contoh kecilnya<br />

penerapan sistem genap ganjil kendaraan bermotor.<br />

Selain itu, program-program fisik sering kali lebih<br />

diungkapkan Jokowi secara spontan. Untuk mengendalikan<br />

banjir, mantan Wali Kota Solo itu mengatakan<br />

Majalah detik 3 - 9 juni 2013


Fokus<br />

prabowo vs jokowi<br />

Jokowi akan ambil alih<br />

penanganan Rusunawa Marunda.<br />

Agung PAmbudhy/detikfoto<br />

akan membangun terowongan<br />

raksasa (deep<br />

tunnel). Kemudian, akan<br />

membangun pula waduk<br />

di Ciawi untuk menahan<br />

air dari Puncak. Kedua<br />

proyek itu akhirnya tak<br />

masuk Rencana Pembangunan<br />

Jangka Menengah<br />

Daerah (RPJMD).<br />

Selain itu, program<br />

yang sudah berjalan pun<br />

kurang didukung dengan<br />

perencanaan matang. Kejadian terakhir adalah kisruhnya<br />

program Kartu Jakarta Sehat (KJS). Pasien<br />

membeludak, sementara daya tampung rumah sakit<br />

terbatas. RS peserta KJS ada yang mengancam mundur.<br />

DPRD DKI nimbrung hendak menginterpelasi Jokowi.<br />

“Ibaratnya, sambil berenang, Jokowi membuat<br />

perahu,” kata Yayat kepada majalah detik.<br />

Pakar transportasi dan kebijakan publik Agus Pambagio<br />

menilai, perencanaan MRT belum sepenuhnya<br />

tuntas. Jokowi masih ingin menekan Jepang dalam<br />

hal bunga pinjaman. Jokowi juga ingin mengubah basic<br />

design yang sudah disetujui pemerintah pusat dengan<br />

JICA. Antara lain garasi MRT dari Stadion Lebak Bulus<br />

dipindah ke Kampung Bandan dekat Stasiun Kota.<br />

“Semua hal penting masih wacana, termasuk urusan<br />

MRT, angkutan umum, bis, enam ruas jalan tol yang<br />

terus dipaksakan untuk dibangun, ketersediaan air<br />

bersih bagi warga, dan sebagainya,” ujar Agus kepada<br />

majalah detik.<br />

Baik Yayat maupun Agus meminta Jokowi fokus dan<br />

menuntaskan sejumlah megaproyek Jakarta sesuai<br />

janji-janji kampanyenya. Keduanya menyayangkan<br />

apabila Jokowi tergoda dengan hasil survei calon<br />

Majalah detik 3 - 9 juni 2013


Fokus<br />

prabowo vs jokowi<br />

Jokowi memperlihatkan desain<br />

kampung deret Menteng<br />

Agung PAmbudhy/detikfoto<br />

presiden potensial tahun<br />

2014.<br />

Seperti diketahui,<br />

Jokowi unggul dalam<br />

berbagai survei capres.<br />

Terbaru, survei CSIS<br />

mendudukkan Jokowi<br />

di peringkat pertama,<br />

mengalahkan Prabowo<br />

Subianto dan calon-calon<br />

lainnya.<br />

Survei juga menanyakan,<br />

apakah responden<br />

setuju Jokowi maju sebagai<br />

kandidat capres 2014 walau masih menjadi Gubernur<br />

DKI? Hasilnya lumayan mengejutkan. Sebanyak<br />

53,9 persen dari 1.635 responden menyatakan setuju,<br />

sedangkan 27 persennya menyatakan tidak.<br />

Namun, Yayat mengungkapkan, Jakarta membutuhkan<br />

Jokowi untuk melakukan perubahan. Di samping<br />

itu, Jokowi setidaknya harus meninggalkan jejak<br />

yang monumental seperti halnya gubernur-gubernur<br />

Jakarta yang terdahulu. Dan itu tak akan bisa dicapai<br />

dalam waktu setahun atau dua tahun. “Jakarta itu sebetulnya<br />

‘etalase’ atau halaman depannya Indonesia<br />

juga,” kata Yayat.<br />

Megaproyek seperti monorel dan MRT akan menimbulkan<br />

dampak luar biasa, terutama kemacetan ibu<br />

kota. Pun banyak proyek di Jakarta yang tak terkawal<br />

dengan baik sehingga mangkrak. Lantas bagaimana<br />

bila Jokowi nyapres dan akhirnya terpilih? Mantan tim<br />

relawan Jokowi pada Pilkada 2012, Kelik Wirawan,<br />

mengatakan, bila sudah di tingkat pelaksanaan, maka<br />

proyek tinggal pelaksanaannya saja.<br />

“Jadi siapa pun penggantinya, pembangunan tetap<br />

jalan,” ujarnya kepada majalah detik.<br />

Majalah detik 3 - 9 juni 2013


Fokus<br />

prabowo vs jokowi<br />

Versi LSJ, Jokowi sukses<br />

kandaskan Prabowo.<br />

Ari sAPutrA/detikfoto<br />

Meski kepemimpinannya dapat dilanjutkan Ahok,<br />

tapi kemungkinan besar Jokowi akan dikritik sebagai<br />

kutu loncat. Untuk ini, pengamat politik LIPI Indria<br />

Samego menilai, memang sebaiknya ada tokoh alternatif<br />

sekelas Jokowi yang tampil nyapres. Namun,<br />

kalau rakyat menginginkannya, maka hal itu tidak bisa<br />

ditolak Jokowi. “Negara harus diutamakan (Jokowi)<br />

dibandingkan daerah,” ujar Indria.<br />

Jenderal (purn) TNI Luhut Binsar Panjaitan mengamini<br />

Jokowi memang harus mengejar beberapa<br />

pencapaian untuk membuktikan kepemimpinannya<br />

di Jakarta. Idealnya Jokowi tetap bertahan sebagai<br />

Gubernur Jakarta daripada nyapres.<br />

Jokowi sendiri berulang kali mengatakan tidak<br />

memikirkan tentang bursa capres 2014. Ia mengaku<br />

lebih memikirkan KJS dan rusun daripada hasil survei.<br />

“Enggak mikir, enggak mikir, enggak mikir” kata<br />

Jokowi. (wan/iye)<br />

Majalah detik 3 - 9 juni 2013


para jago itu<br />

Pemilihan presiden tinggal menyisakan bulan. Partai-partai pun kian sibuk mencari jago yang akan dicalonkan.<br />

Sejumlah partai masih menjagokan muka lama. Namun dari survei yang dilakukan sejumlah lembaga menunjukkan<br />

masyarakat mulai bosan dan menginginkan perubahan. Sejumlah calon alternatif pun mulai masuk dalam<br />

pengindraan calon pemilih.<br />

1. Joko Widodo (JokoWi)<br />

Popularitas mantan Wali Kota Solo ini terus meroket.<br />

Dalam survei CSIS Jokowi yang belum setahun<br />

memimpin Jakarta ini bertengger di<br />

tempat teratas dan dipilih 28,6% responden,<br />

mengungguli Prabowo Subianto<br />

dan Megawati. Sikapnya yang<br />

rendah hati dan sangat prorakyat<br />

menjadi bekal Jokowi.<br />

3. PraboWo Subianto<br />

Dalam survei CSIS mantan Danjen Kopassus ini bertengger<br />

di tempat kedua dengan dukungan 15,6% responden.<br />

Sedangkan dalam survei LSI ia di posisi ketiga<br />

setelah Megawati dan Aburizal Bakrie (Ical). Sikapnya<br />

yang tegas dan cepat bergerak<br />

dinilai sebagai antitesis dari<br />

kepemimpinan SBY saat ini.<br />

Namun sejumlah kasus pelanggaran<br />

HAM membayangi<br />

Ketua Dewan Pembina Partai<br />

Gerindra ini.<br />

5. JuSuf kalla<br />

Mantan wakil presiden ini juga menjadi calon alternatif. Dalam<br />

survei CSIS, Kalla yang kini memimpin PMI ini berada di tempat keempat.<br />

Mantan Ketua Umum Partai Golkar ini juga masuk dalam survei<br />

lima tokoh yang paling berkualitas untuk Capres 2014 yang dilakukan<br />

Lembaga Survei Indonesia.<br />

2. megaWati SoekarnoPutri<br />

Dua periode menjadi oposisi tak membuat nama<br />

Ketua Umum PDIP ini tenggelam.<br />

Namanya masuk lima besar dalam<br />

survei yang dilakukan CSIS dan<br />

Lingkaran Survei Indonesia. Nama<br />

Soekarnoputri yang disandangnya<br />

menjadi modal utama Presiden<br />

2002-2004 ini.<br />

4. aburizal bakrie<br />

Nama Ketua Umum Partai Golkar ini masuk tiga<br />

besar, baik dalam survei CSIS maupun LSI. Partai beringin<br />

secara resmi juga sudah mendeklarasikan<br />

mantan Menko<br />

Perekonomian ini sebagai jago<br />

mereka. Namun kasus lumpur<br />

Lapindo dan dugaan pengemplangan<br />

pajak yang dilakukan<br />

kelompok Bakrie bisa menjadi<br />

sandungan.<br />

Selain nama-nama di atas juga muncul capres alternatif seperti Mantan Ketua MK, Mahfud MD; Menneg BUMN Dahlan<br />

Iskan; Mantan Menkeu Sri Mulyani Indrawati; Menteri Perdagangan Gita Wirjawan; Ketua Umum PAN Hatta Rajasa.<br />

2,2%<br />

2,4%<br />

3,7%<br />

HaSiL SEjuMLaH SurVEi CaprES<br />

Joko Widodo<br />

Prabowo Subianto<br />

Aburizal Bakrie<br />

Megawati<br />

Soekarnoputri<br />

Jusuf Kalla<br />

Mahfud MD<br />

(Mantan Ketua MK)<br />

FokuS<br />

PRaBoWo vS JoKoWI<br />

CSiS (aPril 2013)<br />

28%<br />

5,4%<br />

7%<br />

28,6%<br />

15,6%<br />

6,4%<br />

lingkaran Survei indoneSia<br />

(maret 2013)<br />

8,2%<br />

19,2%<br />

20,7%<br />

Mahfud MD<br />

Hatta Rajasa<br />

Sisanya 28% dari<br />

1.635 responden<br />

belum menentukan<br />

pilihan.<br />

Megawati<br />

Soekarnoputri<br />

Aburizal Bakrie<br />

Prabowo Subianto<br />

Wiranto<br />

Hatta Rajasa<br />

Ani Yudhoyono<br />

Surya Paloh<br />

Suryadharma Ali<br />

Muhaimin Iskandar<br />

Anis Matta<br />

Sedangkan 16,1%<br />

dari 1.200 responden<br />

belum menentukan<br />

pilihan.<br />

lembaga Survei indoneSia (november 2012)<br />

Lima tokoh yang paling berkualitas menjadi Capres 2014.<br />

Jusuf Kalla<br />

(Wapres 2004-2009)<br />

Dahlan Iskan<br />

(Menneg BUMN)<br />

1,1%<br />

1,6%<br />

1,9%<br />

2,1%<br />

2,4%<br />

16,1%<br />

Sri Mulyani Indrawati<br />

(Mantan Menkeu)<br />

20,3%<br />

Hidayat Nur Wahid<br />

(Mantan Ketua MPR)<br />

Majalah detik 29 april - 5 mei 2013<br />

Majalah detik 3 - 9 juni 2013


gaya hidup wisata<br />

Mata air Soda &<br />

Salib KaSih<br />

Orang menyebut kOta ini sebagai kOta rOhani. tapi tentu saja tak<br />

melulu sOal religi saja kalau berkunjung ke sini. pemandangan,<br />

budaya, dan tentu saja kulinernya yang juga menggOda.<br />

reporter: ken yunita | Foto: dendodaus.blogspot.com<br />

Majalah detik 3 - 9 juni 2013


gaya hidup wisata<br />

ek Rara. Begitu kolam ini biasa disebut oleh masyarakat<br />

Tapanuli Utara. Artinya, kolam yang berisi<br />

air soda. Ya soda. Soda seperti yang ada pada<br />

minuman ringan yang sering kita minum.<br />

Traveler dunia pasti sudah mendengar tentang<br />

mata air soda di Venezuela. Meski belum<br />

terkenal, mata air serupa ternyata juga terdapat di<br />

negara kita tercinta ini.<br />

Mata air soda ini berada di kaki bukit Desa Parbubu<br />

I, Kecamatan Tarutung, Kabupaten Tapanuli Utara,<br />

Sumatera Utara. Saat liburan, tempat ini menjadi<br />

jujukan para wisatawan.<br />

Dari kejauhan, air kolam ini terlihat menggeliakgeliak,<br />

seperti mendidih. Saat mendekat, aroma<br />

soda yang berasal dari belasan mata air soda semakin<br />

terasa.<br />

Sambil berendam, pengunjung disuguhi panorama<br />

memesona. Mulai dari pemandangan alam yang indah,<br />

udara nan sejuk, dan air bening bersih. Ada juga<br />

hamparan sawah dikelilingi bukit Rura Silindung.<br />

Konon, berendam di kolam air soda ini tak hanya<br />

menyegarkan. Penduduk setempat percaya, air soda<br />

itu memiliki khasiat untuk menyembuhkan berbagai<br />

macam penyakit kulit.<br />

Bahkan banyak wisatawan yang sengaja datang ke<br />

Majalah detik 3 - 9 juni 2013


gaya hidup wisata<br />

tempat ini untuk menyembuhkan penyakitnya.<br />

“Katanya dengan diguyur saja bisa sembuh,”<br />

ujar Rani, salah satu pengunjung.<br />

Dilarang MenguMpat<br />

Mata air soda ini pertama kali ditemukan<br />

oleh O Tobing Sihite, seorang bidan desa.<br />

Saat dia kecil, O Tobing mencangkul lahan di<br />

desa itu, lalu mendadak keluarlah air.<br />

Namun anehnya, air tersebut memiliki<br />

rasa dan aroma yang berbeda dari air biasa.<br />

Kemudian, keluarganya memutuskan untuk<br />

membangun kolam pemandian air soda untuk<br />

umum. Siapa saja boleh mandi gratis.<br />

Keluarga O Tobing mendapatkan uang dari<br />

hasil menjual makanan dan minuman untuk<br />

orang-orang yang datang ke tempat pemandian<br />

itu. Harganya juga sangat terjangkau.<br />

Hingga akhirnya pada 2004 Pemerintah<br />

Kabupaten Tapanuli Utara meresmikan kolam<br />

pemandian itu menjadi salah satu objek<br />

wisata. Meski keluarga O Tobing masih mengelola<br />

tempat itu.<br />

Meski sudah makin terbuka, ada beberapa<br />

aturan yang tidak boleh dilanggar oleh pengunjung.<br />

Misalnya tidak boleh berkata-kata<br />

kotor, memaki, berkegiatan negatif, dan pastinya<br />

tak boleh mandi telanjang.<br />

iMaM Salib KaSih<br />

Banyak orang bilang, belum ke Tarutung kalau belum<br />

singgah ke Salib Kasih. Sebab, destinasi wisata<br />

religi ini memang menjadi salah satu landmark kota<br />

Tarutung.<br />

Monumen untuk mengenang jasa dan pengabdian<br />

Rr Ingwer Ludwig Nommensen atas penyebaran<br />

Majalah detik 3 - 9 juni 2013


gaya hidup wisata<br />

travelonfoto<br />

Tap pada gambar<br />

untuk melihat foto<br />

lainnya<br />

agama Kristen di Batak itu dibangun pada Oktober<br />

1993. Berlokasi di Dolok Siatas Barita, Kecamatan<br />

Siatas Barita.<br />

Berupa sebuah salib raksasa setinggi 31 meter.<br />

Disangga dan ditopang oleh tiga tiang raksasa sebagai<br />

lambang Trinitas. Di bagian bawahnya terdapat<br />

ruangan (kastel) kecil untuk berdoa.<br />

Ada juga tempat duduk dengan kapasitas 600<br />

orang, menghadap ke Rura Silindung. Untuk mencapainya,<br />

Anda perlu berjalan kaki sekitar satu jam.<br />

Cukup membuat kaki pegal-pegal.<br />

Tiket masuknya cukup murah, sekitar Rp 2 ribu<br />

saja. Begitu membayar, Anda akan bertemu dengan<br />

jajaran anak tangga menanjak yang sepertinya tiada<br />

berujung.<br />

Di sepanjang perjalanan, Anda akan ditemani jajaran<br />

pepohonan pinus yang rimbun. Lumayan menyegarkan.<br />

Kalau capai jangan khawatir, ada beberapa<br />

Majalah detik 3 - 9 juni 2013


gaya hidup wisata<br />

tempat untuk beristirahat sejenak.<br />

Selain pepohonan, Anda juga akan menemukan<br />

banyak nisan yang sengaja diletakkan pengunjung.<br />

Tak jelas apa maksudnya. Namun dilihat dari nisan-nisan<br />

itu, pengunjung Salib Kasih tak hanya berasal<br />

dari daerah yang dekat, tetapi daerah yang jauh<br />

sekalipun.<br />

Konon, tempat ini adalah tempat bermukimnya roh<br />

alam bernama Sombaon. Dalam kepercayaan Batak<br />

Kuno, roh ini sangat ditakuti karena dipercaya dapat<br />

menentukan nasib seseorang.<br />

Karena itu dulunya tempat ini sering menjadi tempat<br />

pemujaan untuk Sombaon. Pelean atau sesajen<br />

dengan harapan mendapat keberuntungan sering<br />

diletakkan di tempat ini.<br />

Jika tidak mau bercapai-capai dan hanya ingin<br />

menikmati kemegahannya, Anda bisa memandangnya<br />

dari kolam soda Aek Rara. Tentu saja tampak<br />

lebih kecil karena dilihat dari kejauhan.<br />

Atau jika hanya ingin berekreasi dengan keluarga,<br />

Anda bisa mengajak anak-anak bermain di taman<br />

dekat gerbang penjualan tiket. Di saat-saat tertentu<br />

ada panggung persembahan lagu-lagu rohani.<br />

Pengunjung juga bisa menyaksikan salib raksasa<br />

itu dari lokasi ini di malam hari. penampakan Salib<br />

Majalah detik 3 - 9 juni 2013


gaya hidup wisata<br />

Kasih dengan lampu kerlap-kerlip dari kejauhan<br />

melengkapi Tarutung sebagai kota wisata rohani<br />

yang sejuk.<br />

Memang diperlukan ‘effort’ yang lumayan untuk<br />

mencapai dua lokasi ini. Tidak ada jalur udara. Jadi<br />

otomatis, jalan darat adalah pilihan satu-satunya.<br />

Dari kota Medan, kira-kira berjarak 320 km atau<br />

sekitar enam jam.<br />

Buat penikmat jalan darat, perjalanan ini hampir<br />

pasti akan terasa menyenangkan. Di sepanjang jalan,<br />

Anda akan disuguhi pemandangan sangat indah.<br />

Apalagi, Anda akan melewati kawasan Danau Toba.<br />

Namun untuk yang sering mabuk darat, sebaiknya<br />

bersiap-siap. Medan pejalanan ini cukup berat,<br />

banyak jalanan menikung dan berputar. Sebaiknya<br />

meminum obat antimabuk sebelum perjalanan.<br />

Kuliner<br />

Dalam bahasa Batak, Tarutung berarti durian. Tapi<br />

tenang, makanan di kota ini tak cuma buah berkolesterol<br />

tinggi itu kok. Masih banyak makanan lezat lain<br />

yang bisa dinikmati.<br />

Majalah detik 3 - 9 juni 2013


gaya hidup wisata<br />

Kalau singgah di kota ini, jangan<br />

lupa mencicipi mie goreng harmonis.<br />

Orang bilang, rasanya tiada duanya.<br />

Maksudnya, tak ada mi seenak ini.<br />

Apa benar? Silakan dicoba sendiri ya.<br />

Namun sayangnya, Anda harus bertanya<br />

lebih dulu kepada penjualnya.<br />

Soalnya, setahu saya, tidak pernah<br />

ada label halal untuk makanan ini di<br />

Tarutung. Jadi buat umat muslim,<br />

rasanya tidak bisa mencoba.<br />

Tenang, masih banyak yang enakenak<br />

di sini. Di Jawa, minuman ini biasa<br />

disebut cendol atau dawet. Tapi di<br />

Tarutung, orang menyebutnya sendor.<br />

Aroma sendor sungguh menggoda.<br />

Aroma daun pandan bercampur<br />

santan dan gula merah benar-benar<br />

menggairahkan lidah untuk mencoba.<br />

Berbeda dengan cendol yang biasa<br />

kita temui, sendor disajikan panaspanas.<br />

Biasanya dijual oleh bapak-bapak<br />

yang berkeliling dengan pikulan. Namun<br />

kini, sudah banyak sendor khas<br />

Tarutung yang menetap. Jadi Anda<br />

akan lebih mudah mencarinya.<br />

Sesudah minum cendol panas, Anda mungkin<br />

masih ingin mencicipi penganan lainnya. Ini disebut<br />

panggelong, terbuat dari tepung ketan yang dibentuk<br />

bulat pipih dengan diameter sekitar tiga sentimeter.<br />

Adonan itu lalu digoreng, baru kemudian disiram<br />

dengan saus gula merah kental. Membuat tampilannya<br />

makin menggoda. Banyak orang menggemari<br />

makanan ini meski teksturnya alot. Tapi kalau soal<br />

rasa, juara! (KEN/YOG)<br />

Majalah detik 3 - 9 juni 2013


gaya hidup<br />

Tanam Benang:<br />

Cantik<br />

Ala Korea<br />

Berkulit mulus dan kencang seperti artis<br />

korea? siapa yang tak mau. ada yang sedang<br />

tren; tanam Benang.<br />

Reporter: Ken Yunita | Foto-foto: thinkstock<br />

Majalah detik 3 - 9 juni 2013


gaya hidup<br />

Siapa yang tak jatuh cinta dengan kulit mulus<br />

kencang dan tirus milik Jessica SNSD<br />

atau Jiyeon T-ara? Tak cuma para lelaki,<br />

para perempuan juga ikut-ikutan mengagumi<br />

mereka.<br />

Iri? Mungkin! Tapi lebih tepatnya, banyak perempuan<br />

akhirnya bermimpi memiliki wajah cantik seperti<br />

artis-artis Korea itu. Kira-kira, wajah mereka<br />

diapakan ya?<br />

Wajah asli? Sepertinya kok nggak mungkin. Soalnya,<br />

kalau kita lihat kontur wajah orang Korea kebanyakan<br />

adalah bulat, dengan pipi agak tembam.<br />

Diduga, artis Korea itu merombak struktur wajahnya<br />

dengan operasi plastik. Namun<br />

baru-baru ini, spekulasi yang<br />

santer beredar, para pesohor negeri<br />

ginseng itu hanya melakukan<br />

tanam benang.<br />

Tanam benang atau thread lift ini<br />

memang merupakan metode baru<br />

untuk tampil cantik. Cara baru ini<br />

memang pertama kali populer di<br />

Asia khususnya Korea, Taiwan dan<br />

Thailand.<br />

Namun seiring perkembangannya,<br />

tanam benang untuk membuat<br />

struktur wajah lebih tirus dan<br />

kulit kencang ini mulai merambah<br />

benua Eropa dan Amerika.<br />

Bahkan kepopulerannya konon<br />

mampu menggeser proses bedah<br />

plastik yang semakin ke sini, semakin<br />

banyak kekurangannya. Dan<br />

kini, tren tanam benang ini sudah<br />

sampai di Indonesia.<br />

Artis hingga orang biasa, mulai<br />

Majalah detik 3 - 9 juni 2013


gaya hidup<br />

Benang itu ditanam<br />

di Bawah jaringan<br />

kulit. tujuannya<br />

untuk menarik dan<br />

merangsang fiBrogen<br />

dan kolagen sehingga<br />

terjadi proses tarikan<br />

(lifting) pada kulit<br />

sesuai arah Benang.<br />

menggandrungi teknik ini. Bahkan Wulan Guritno<br />

pernah terang-terangan menggunakan metode ini<br />

untuk membuat kulitnya kencang kembali setelah<br />

melahirkan.<br />

AmAn?<br />

Sejumlah klinik kecantikan di Jakarta sudah<br />

membuka layanan tanam benang. Metodenya adalah<br />

dengan cara memasukkan benang menggunakan<br />

jarum seperti yang biasa digunakan untuk<br />

akupunktur.<br />

Benang yang digunakan adalah PDO<br />

(poly dioxanone) yang diimpor langsung<br />

dari Korea. Metode ini diklaim sangat<br />

aman karena benang ini sangat mudah<br />

diserap oleh metabolisme tubuh.<br />

Benang itu ditanam di bawah jaringan<br />

kulit. Tujuannya untuk menarik<br />

dan merangsang fibrogen dan kolagen<br />

sehingga terjadi proses tarikan (lifting)<br />

pada kulit sesuai arah benang.<br />

Cara kerjanya, proses memasukkan benang<br />

ke bawah jaringan kulit akan melewati<br />

fase pendarahan di dalam. Nah, berikutnya, tubuh<br />

akan memulihkannya sambil mengaktifkan kolagen.<br />

“Inilah yang nantinya menjadikan kulit lebih kenyal<br />

dan kencang,” ujar dr. Luluk Maya Savira dari<br />

Ammara Health and Beauty Clinic, Bellagio Boutique<br />

Mall.<br />

Untuk membuat pipi lebih tirus dan kencang, biasanya<br />

membutuhkan delapan benang. Empat benang<br />

ditanam di pipi kiri dan sisanya di pipi kanan.<br />

Semakin tua usia pasien, biasanya membutuhkan<br />

lebih banyak benang. Hal itu karena kulit yang kendur<br />

dan menggelambirnya lebih banyak sehingga<br />

membutuhkan lebih banyak tarikan.<br />

Majalah detik 3 - 9 juni 2013


gaya hidup<br />

Metode ini tak hanya bisa digunakan di wajah saja.<br />

Tanam benang juga bisa dilakukan di payudara,<br />

paha, lengan, dan tentu saja perut yang menggelambir<br />

setelah melahirkan.<br />

InstAn dAn tAhAn LAmA<br />

Tidak seperti operasi plastik, masa pemulihan setelah<br />

melakukan tanam benang jauh lebih cepat. Dalam<br />

satu minggu saja, luka dalam yang terjadi<br />

akibat tusukan benang sudah sembuh.<br />

Bahkan, begitu benang-benang itu<br />

selesai ditanam, hasilnya akan langsung<br />

terlihat. Misalnya, pipi akan<br />

langsung terlihat lebih tirus dari<br />

sebelumnya.<br />

“Pipi saya tadinya lebih tembam<br />

dari ini, sekarang sudah lebih tirus,”<br />

ujar Vivi, seorang perempuan<br />

35 tahun yang pernah melakukan<br />

tanam benang 5 bulan lalu.<br />

Vivi melakukan tanam benang di<br />

salah satu klinik yang ada di kota<br />

Semarang. Saat pertama datang, Vivi<br />

akan bertemu dokter untuk membicarakan<br />

keluhannya.<br />

Setelah itu, Vivi masuk ke dalam<br />

ruang tindakan. Pertama-tama,<br />

wajah Vivi dibersihkan. Kemudian,<br />

dokter akan mengolesi<br />

wajah dengan salep anestesi<br />

agar saat penanaman benang<br />

tidak terlalu sakit.<br />

Wajah Vivi juga diolesi salep<br />

antibengkak. Setelah semuanya<br />

beres, barulah dokter memasukkan<br />

benang-benang halus berwarna<br />

Majalah detik 3 - 9 juni 2013


gaya hidup<br />

hitam ke lapisan bawah kulit yang hendak diperbaiki.<br />

Saat itu, dokter memasukkan lima benang di masing-masing<br />

pipi Vivi. Harga satu benang sekitar<br />

Rp60 ribu hingga Rp100 ribu. Begitu selesai, hasilnya<br />

memang langsung terlihat. Pipi Vivi lebih tirus<br />

dan tegas.<br />

Menurut dokter, hasil tanam benang akan semakin<br />

terlihat setelah beberapa bulan. Dan hasil ini akan<br />

bertahan hingga dua tahun. “Jadi nanti kalau sudah<br />

dua tahun sebaiknya tanam benang lagi,” kata Vivi.<br />

Mereka yang Dilarang<br />

Meski pada umumnya metode tanam benang ini bisa diberikan<br />

untuk semua orang, namun ternyata ada beberapa<br />

orang yang tidak boleh melakukannya. Mereka antara lain:<br />

PeRemPuAn hAmIL<br />

Belum ada penelitian tentang pengaruh tanam benang ini pada<br />

perempuan hamil. Dikhawatirkan akan terjadi kontraksi tertentu<br />

saat penanaman benang yang dapat memengaruhi kehamilan.<br />

Ibu menyusuI<br />

Sama seperti alasan pada perempuan hamil, belum ada<br />

penelitian soal ini sehingga dikhawatirkan metode ini dapat<br />

memengaruhi asi untuk si kecil. Para dokter akhirnya tidak merekomendasikan<br />

ibu menyusui melakukan tanam benang.<br />

PunyA dIAbetes AtAu jAntung<br />

Mereka yang memiliki riwayat ini harus mendapat rekomendasi<br />

dari dokter spesialis sebelum menjalani treatment ini. Jika tidak,<br />

metode ini justru akan membahayakan kesehatan.<br />

RemAjA<br />

Mereka masih memiliki kulit dengan tingkat elastisitas yang<br />

masih sangat baik. Sehingga dikhawatirkan tanam benang justru<br />

akan membuat kulit remaja menjadi rusak. (KEN/YOG)<br />

Majalah Majalah detik detik 13 3 - - 19 9 juni mei 2013


Dewa<br />

Budjana<br />

Gitar. Alat musik petik<br />

itu rupanya telah benarbenar<br />

membuat Dewa<br />

Budjana jatuh cinta.<br />

Saking cintanya, personel<br />

band Gigi itu sampai<br />

membuat museum gitar.<br />

Winona<br />

Ryder<br />

Usianya memang tak lagi<br />

muda. 41 tahun. Tapi siapa<br />

yang bisa menyangkal<br />

kecantikan seorang<br />

Winona Ryder?<br />

Tap untuk baca artikel<br />

Bill<br />

Gates<br />

Sudah sejak tahun 2007,<br />

Bill Gates tidak merasakan<br />

menjadi orang terkaya di<br />

dunia. Namun kini, salah<br />

satu pendiri Microsoft itu<br />

berhasil mendapatkan<br />

gelar itu kembali.<br />

Majalah detik 3 - 9 JUNI 2013


people<br />

Reporter: Ken Yunita<br />

Foto : Getty ImaGe<br />

Usianya memang tak lagi muda. 41 tahun. Tapi<br />

siapa yang bisa menyangkal kecantikan seorang<br />

Winona Ryder? Setelah lama menghilang, aktris<br />

berbakat itu kini mencoba ‘kembali’.<br />

Berita terakhir tentang Winona memang kurang<br />

baik. Ketahuan mengutil di depart ment store mewah<br />

Saks Fifth Avenue di New York pada 2001 seperti<br />

membuatnya ‘menghilang’.<br />

Sejak peristiwa itu, Winona telah beberapa<br />

kali mencoba berakting di dalam film. Namun<br />

sepertinya, namanya tetap tenggelam. Bahkan<br />

pada 2011, Winona sempat berencana<br />

untuk berhenti berakting.<br />

“Aku ingin menjadi seorang ibu, dan itu<br />

prioritasku,” ujarnya saat itu.<br />

Namun rupanya, perempuan kelahiran 29<br />

Oktober 1971 itu masih mencintai dunia film.<br />

Film ‘The Iceman’ menjadi film ‘pengantar’<br />

Winona kembali.<br />

Sutradara indie kelahiran Israel, Ariel Vromen<br />

memercayainya berperan sebagai Deborah Kuklinski,<br />

istri pembunuh bayaran terkenal, Richard<br />

Kuklinski. Memang bukan peran utama, tapi Winona<br />

tetap senang.<br />

“Meskipun hanya peran-peran kecil<br />

tapi buatku menarik,” ujar penggemar<br />

little black dress ini.<br />

Konon, film ini tak cuma menghibur,<br />

tetapi juga menyuguhkan<br />

akting menakjubkan Winona. (KEN/IYE)<br />

Majalah detik 13 3 - - 19 9 JUNI mei 2013


people<br />

Reporter: Ken Yunita | Foto : Getty Image<br />

Sudah sejak tahun 2007, Bill Gates<br />

tidak merasakan menjadi orang<br />

terkaya di dunia. Namun kini, salah<br />

satu pendiri Microsoft itu berhasil<br />

mendapatkan gelar itu kembali.<br />

Gates menggeser Carlos Slim, pemegang<br />

gelar orang terkaya di dunia sejak 2010. Kini<br />

Gates memiliki kekayaan US$72,1 miliar.<br />

Lebih banyak sekitar US$550 juta dari milik<br />

Slim.<br />

Kekayaan Gates naik sebesar 10 persen.<br />

Sementara harta Slim turun hingga US$2<br />

miliar akibat adanya perubahan aturan sektor<br />

telekomunikasi di Meksiko.<br />

Indeks kekayaan 2013 yang dilansir Bloomberg,<br />

peningkatan kekayaan Bill Gates ini<br />

tidak hanya berasal dari Microsoft saja. Gates<br />

juga dilaporkan memiliki saham di perusahaan<br />

lain, Canadian National Railway Co. dan<br />

Republic Services Inc yang juga naik.<br />

Meski kaya raya, Gates dikenal seorang<br />

yang dermawan. Sejak tahun 2007, Gates<br />

dan istrinya telah memberikan US$28 miliar<br />

untuk beramal. Mereka berencana beramal<br />

hingga 95 persen dari yang mereka miliki.<br />

Posisi ketiga orang terkaya di dunia ditempati<br />

Warren Buffett, pemilik Berkshire Hathaway<br />

Inc dengan nilai kekayaan US$59,7 miliar.<br />

Nilai kekayaan Buffett lebih besar US$3,7<br />

miliar dari posisi keempat, Amancio Ortega,<br />

yang merupakan orang terkaya Eropa. (KEN)<br />

Majalah detik 13 3 - - 19 9 juni mei 2013


people<br />

Reporter: Ken Yunita | Foto : Ari/DETIKFOTO<br />

Gitar. Alat musik petik itu<br />

rupanya telah benar-benar<br />

membuat Dewa Budjana<br />

jatuh cinta. Saking cintanya,<br />

personel band Gigi itu sampai membuat<br />

museum gitar.<br />

Majalah detik 13 3 - - 19 9 JUNI mei 2013


people<br />

Di Indonesia, museum gitar<br />

milik Budjana itu akan menjadi<br />

yang pertama. Lokasinya di<br />

Ubud, Bali, dan akan dibuka<br />

Agustus mendatang. Di dalamnya<br />

terdapat 36 gitar istimewa.<br />

Kenapa istimewa? Karena<br />

gitar-gitar yang dipamerkan itu<br />

dilukis. Budjana mengumpulkan<br />

gitar-gitar itu dari teman-teman<br />

musisi dan seniman lukis.<br />

“Museum gitar lukis di dunia<br />

belum ada, idenya dari situ,” ujar<br />

pria kelahiran 30 Agustus 1963<br />

ini beberapa waktu lalu.<br />

Pemilik nama lengkap I Dewa<br />

Gede Budjana ini lantas mengumpulkan<br />

gitar-gitar dari musisi<br />

Indonesia. Sejumlah gitaris<br />

juga sudah bersedia antara lain<br />

Ian Antono, Eross, Baim, dan si<br />

raja dangdut Rhoma Irama.<br />

Budjana berharap, museum<br />

gitar itu bakal membantu eksistensi<br />

para gitaris. Karena bisa<br />

jadi, di masa depan, orang-orang<br />

sudah lupa dengan sosok gitaris<br />

andal yang pernah ada.<br />

“Orang masih bisa lihat di museum<br />

ini lewat gitar-gitar mereka,”<br />

kata bapak satu anak ini.<br />

Agustus nanti, kita mampir yuk<br />

ke museum gitar Bli Budjana.<br />

(KEN/YOG)<br />

Tap untuk kembali<br />

ke Indeks People<br />

Majalah detik 13 3 - - 19 9 JUNI mei 2013


interview<br />

Franz Magnis-suseno:<br />

Saya Tak<br />

MelihaT<br />

JaSa SBy<br />

Justru dalam hal<br />

kebebasan beragama,<br />

pemerintah kita dan<br />

Juga presiden tidak<br />

melakukan secukupnya.<br />

saya tidak melihat<br />

Jasanya sama sekali.<br />

RepoRteR: IsfaRI HIkmat<br />

foto: agung/detIkfoto<br />

Majalah detik 3 - 9 juni junI 2013


interview<br />

Di negeri ini,<br />

masih banyak<br />

kelompok<br />

minoritas<br />

yang<br />

terbunuh,<br />

terusir, dan<br />

kesulitan<br />

beribadah.<br />

Franz Magnis-Suseno memprotes pemberian<br />

penghargaan World Statesman oleh The<br />

Appeal of Conscience Foundation (ACF) kepada<br />

Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono<br />

(SBY). Lembaga yang bermarkas di New York, AS itu,<br />

menurutnya, tidak mengetahui kondisi sesungguhnya<br />

di Indonesia.<br />

Di negeri ini, masih banyak kelompok minoritas yang<br />

terbunuh, terusir, dan kesulitan beribadah. “Apaan itu<br />

mereka, memberikan penghargaan tanpa mencari<br />

tahu keadaan sebenarnya,” ujar pastur yang biasa<br />

dipanggil Romo Magnis ini.<br />

Romo Magnis beranggapan kondisi keberagaman<br />

dalam beragama di Indonesia saat ini jauh berbeda<br />

dengan masa kepresidenan sebelumnya. Sikap toleransi<br />

kini bisa berubah menjadi sikap anarki, bukan<br />

karena permusuhan ataupun perbedaan, tetapi lebih<br />

karena pemerintah absen dalam menegakkan hukum.<br />

Filsuf berlatar Katolik itu segera mengirim surat<br />

protes terbuka kepada ACF. Meski belum mendapat<br />

tanggapan, dia yakin pesannya telah sampai. Setidaknya<br />

ribuan dukungan terhadap upayanya sudah dituangkan<br />

dalam petisi Change.org.<br />

Lebih lanjut tentang masalah kehidupan umat beragama<br />

di Indonesia, berikut perbincangan Isfari Hikmat<br />

dari majalah detik dengan Romo Franz Magnis<br />

Suseno saat ditemui di kediamannya di Jakarta Pusat<br />

pada Minggu 26 Mei 2013:<br />

Mengapa anda begitu keras memprotes pemberian<br />

gelar kepada SBy sebagai negarawan dunia oleh<br />

aFC?<br />

Saya menjadi marah dan juga merasa tersinggung<br />

dengan sebuah yayasan asing jauh dari Indonesia,<br />

memberi hadiah kepada presiden kita karena jasa<br />

beliau dalam hal hak asasi manusia dan kebebasan<br />

Majalah detik 3 - 9 juni 2013


interview<br />

beragama, tanpa sedikit pun bertanya kepada pihak<br />

yang bersangkutan di Indonesia. Dan saya merasa<br />

bahwa memang justru dalam hal kebebasan beragama,<br />

pemerintah kita dan juga presiden tidak melakukan<br />

secukupnya. Saya tidak melihat jasanya sama<br />

sekali.<br />

Katakan saja, pada masa pemerintahan presiden<br />

sekarang, Susilo Bambang Yudhoyono, memang konflik<br />

terbuka di Indonesia Timur sudah selesai, lalu di<br />

Aceh juga sudah diakhiri, itu harus diakui. Tetapi situasi<br />

kebebasan beragama memburuk. Menjadi semakin<br />

sulit bagi minoritas-minoritas membangun rumah<br />

ibadah. Peraturan juga tetap pelik. Ada sekian banyak<br />

peraturan yang sangat susah dipenuhi. Kalaupun dipenuhi<br />

(syaratnya), sering juga oleh yang berwenang<br />

memberi izin, izin IMB (izin mendirikan bangunan)<br />

misalnya, tidak diberikan.<br />

Majalah detik 3 - 9 juni 2013


interview<br />

Bahwa mereka<br />

itu Syiah dan<br />

Ahmadiyah<br />

itu pun warga<br />

bangsa yang<br />

berhak hidup<br />

dengan aman<br />

dan beribadah<br />

menurut<br />

keyakinan<br />

mereka.<br />

apakah yakin surat protes anda untuk aFC sudah<br />

sampai ?<br />

Saya yakin sampai, karena mengirim ke tiga alamat<br />

mereka. Tidak penting soal dijawab atau tidak, yang<br />

penting pesan saya sudah tersampaikan.<br />

kenapa bahasa surat itu begitu keras?<br />

Emosi, ya mungkin. Marah, jelas saya marah terhadap<br />

foundation itu. Lah kok memberikan semacam hadiah<br />

internasional yang mengatakan “wah bagus-bagus<br />

situasi itu”, padahal tidak bagus. Jadi kemarahan<br />

saya tidak semata-mata diarahkan kepada presiden,<br />

tapi foundation itu. Apaan mereka melakukan itu tanpa<br />

mencari tahu keadaan sebenarnya.<br />

lantas bagaimana sebenarnya kehidupan beragama<br />

di indonesia dalam pandangan anda?<br />

Jumlah gangguan yang paling serius, dan pemerintah<br />

paling tidak kelihatan melakukan kewajibannya,<br />

adalah kekerasan yang dialami oleh kelompok-kelompok<br />

yang disebut ajaran sesat, yaitu kelompok Ahmadiyah<br />

dan Syiah. Dua- duanya sekarang tidak aman<br />

di negara ini. Ada yang sudah terusir dari rumah, ada<br />

orang Syiah yang selama seminggu harus bersembunyi<br />

di hutan karena takut akan dibunuh. Ada ratusan<br />

yang hidup dalam penampungan sementara, ada yang<br />

sudah bertahun-tahun.<br />

Sekalipun saya tidak pernah mendengar Bapak<br />

Presiden menyerukan pada bangsa Indonesia supaya<br />

memberi rasa aman kepada semua warga, bahwa<br />

mereka itu Syiah dan Ahmadiyah itu pun warga bangsa<br />

yang berhak hidup dengan aman dan beribadah<br />

menurut keyakinan mereka. Bahkan saya melihat<br />

mereka yang sekarang ada di Indonesia itu betul-betul<br />

terancam di mana-mana.<br />

Bukankah masyarakat beragama kita masih saling<br />

toleransi dalam beribadah?<br />

Ada toleransi, tapi terutama ada pembiaran dari pe-<br />

Majalah detik 3 - 9 juni 2013


interview<br />

merintah. Jadi saya mengharapkan dari Bapak Presiden<br />

sebetulnya suatu kata yang jelas yang mengatakan<br />

bahwa minoritas-minoritas, khususnya juga minoritas<br />

yang dianggap ajaran sesat, itu tetap manusia dan<br />

warga bangsa, serta tetap kita lindungi keamanannya<br />

dan tidak akan dibiarkan menjadi korban kekerasan.<br />

Saya tidak pernah mendengar kata seperti itu.<br />

kalau dibandingkan dengan kehidupan beragama<br />

di era kepemimpinan sebelumnya, bagaimana anda<br />

melihatnya?<br />

Saya sebetulnya tidak mau membandingkan. Tapi<br />

tentu saya melihat minoritas-minoritas itu sekarang<br />

lebih sulit daripada dulu. Misalnya Ahmadiyah sudah<br />

ada di Indonesia hampir 100 tahun, 90 tahun hampir<br />

tidak pernah ada masalah. Sedangkan Syiah baru tiga-empat<br />

tahun merasa terancam, sebelumnya tidak.<br />

Itu kan keduanya kelompok yang kecil. Dulu tidak apa-<br />

Majalah detik 3 - 9 juni 2013


interview<br />

Kami, saya<br />

orang Katolik,<br />

kristiani,<br />

dengan umat<br />

Islam, dengan<br />

mainstream<br />

Islam kini<br />

malah punya<br />

hubungan<br />

lebih baik<br />

daripada dulu.<br />

apa, kok sekarang…? Di mana pemerintah? Mana pernyataan<br />

tegas bahwa terhadap kelompok minoritas<br />

pun hukum akan dijalankan?<br />

Kami, saya orang Katolik, kristiani, dengan umat<br />

Islam, dengan mainstream Islam kini malah punya<br />

hubungan lebih baik daripada dulu. Jadi kami tidak<br />

punya masalah dengan NU (Nahdlatul Ulama) dan<br />

Muhammadiyah. Tentu saja kadang-kadang ada juga<br />

gesekan tapi saya anggap itu normal. Kalau kami punya<br />

masalah justru kami lari ke NU dan Muhammadiyah,<br />

bisa bicara dengan mereka. Yang tidak melakukan<br />

kewajibannya adalah negara dan alatnya, aparatnya,<br />

dan sebagainya.<br />

ada pemahaman radikal yang muncul ketika menemui<br />

sebuah pemahaman yang dianggap sesat.<br />

Bagaimana menyikapi kenyataan ini?<br />

Mengenai anggapan suatu agama, misalnya Islam<br />

menganggap Ahmadiyah dan Syiah sesat, atau Kristen<br />

menganggap Saksi Yehova sesat, kami juga anggap<br />

sesat, itu urusan dan hak agama sendiri. Saya tidak keberatan<br />

dengan itu. Itu internal harus dipertanggungjawabkan<br />

masing-masing agama. Kami di luar tidak<br />

akan ikut campur. Katolik dulu menganggap ajaran<br />

kristiani lain sebagai sesat. Tapi bukan itu masalahnya.<br />

Masalahnya adalah negara tidak melindungi hak<br />

asasi mereka itu. Saya dengar juga dari kawan-kawan<br />

NU dan Muhammadiyah, mereka mengeluh bahwa<br />

negara membiarkan kekerasan terjadi.<br />

Jadi permasalahan ada pada pemerintah, bukan<br />

pada ajaran sesat?<br />

Kami tidak ada masalah dengan Islam, atau katakan<br />

saja umat Islam. Hubungan sudah cukup baik. Sebetulnya<br />

kami tidak ada kekhawatiran. Artinya toleransi<br />

di sini masih besar, 90% umat kristiani yang hidup di<br />

tengah mayoritas muslim tidak mengalami kesulitan<br />

apa pun. Jadi mereka bisa hidup normal, bisa bekerja,<br />

Majalah detik 3 - 9 juni 2013


interview<br />

Negara<br />

preman itu<br />

alternatif<br />

terhadap<br />

negara<br />

hukum.<br />

berkomunikasi, dan bisa beribadah di dalam gereja<br />

tanpa gangguan. Bukan itu masalahnya. Yang masalah<br />

adalah kebebasan beragama ternyata terancam<br />

misalnya oleh kelompok garis keras dan sebagainya<br />

tapi negara tidak melakukan kewajibannya. Jadi saya<br />

menyalahkan negara.<br />

apa dampak pembiaran oleh pemerintah?<br />

Kalau itu dibiarkan, di lain tempat orang akan be-<br />

Majalah detik 3 - 9 juni 2013


interview<br />

Mari kita<br />

menghormati<br />

dan<br />

memberikan<br />

rasa aman,<br />

meski tidak<br />

ikut ajaran<br />

mereka. Itu<br />

tugas negara.<br />

lajar asal ngotot, hukum tidak akan dijalankan. Kita<br />

mau jadi apa? Kita mau jadi negara preman? Itu<br />

yang bertanggung jawab adalah pemerintah. Negara<br />

preman itu alternatif terhadap negara hukum. Kita<br />

harus mendidik seluruh masyarakat, juga minoritas,<br />

semua harus taat pada hukum, lalu kita bisa hidup<br />

beradab. Kami bahkan bisa bicara dengan kelompok<br />

garis keras. Saya pernah ikut sebuah acara di Depok<br />

bersama pimpinan FPI lokal, saya anggap itu baik.<br />

Saya membedakan tiga lapisan pelaku: masyarakat,<br />

tokoh agama yang berpengaruh di umat masing-masing,<br />

dan negara. Di masyarakat sendiri sebetulnya<br />

sudah cukup baik kalau mereka membawa diri menurut<br />

kesopanan tradisional adat. Atau dalam bahasa<br />

Pancasila disebut membawa diri secara beradab.<br />

Masyarakat sudah lama bisa itu. Kalau tidak dihasut<br />

mereka tidak akan membunuh, bisa membiarkan mereka<br />

yang berbeda.<br />

Tokoh agama saya harapkan mengajarkan pada<br />

umatnya supaya mereka tegas dan setia pada iman<br />

mereka, tetapi bisa menghormati mereka yang berpendapat<br />

lain, tidak berarti ikut atau berpendapat seperti<br />

itu. Karena kalau kita betul beragama mestinya<br />

sadar bahwa yang mutlak hanya Tuhan. Pemahaman<br />

kita terhadap agama kita sendiri hanya sebatas pemahaman<br />

kita sendiri yang selalu terbatas.<br />

Kalau alat negara harus menjalankan hukum, terutama<br />

harus memberikan zero tolerance terhadap<br />

kekerasan. Mereka juga harus mendidik, khususnya<br />

dari presiden, misalnya seperti dulu Sukarno atau<br />

Gus Dur, mengatakan agar “mari kita menghormati<br />

dan memberikan rasa aman, meski tidak ikut ajaran<br />

mereka. Itu tugas negara”. Itu sebabnya saya begitu<br />

heran pemimpin negara kita diberi hadiah oleh lembaga<br />

luar negeri, Appeal of Conscience Foundation itu<br />

kebebasan suara hati. Kok bisa begitu? (sil/iye)<br />

Majalah detik 3 - 9 juni junI 2013


internasional<br />

Peringatan Maois<br />

dari Chhattisgarh<br />

Di tengah hutan, ratusan anggota pemberontak maois menyerang<br />

iring-iringan anggota partai kongres inDia. sebanyak 27 anggota<br />

partai keluarga ganDhi ini tewas. namun mereka juga Diuntungkan.<br />

reporter: monique shintami<br />

REUTERS/AmiT DAvE<br />

Matahari mulai tergelincir ke barat, saat<br />

iring-iringan mobil yang membawa rombongan<br />

Partai Kongres membelah jalanan<br />

sempit di kawasan hutan di wilayah Sukma,<br />

negara bagian Chhattisgarh, India, Sabtu pekan lalu.<br />

Majalah detik 3 - 9 juni 2013


internasional<br />

Kamp Maois.<br />

REUTERS<br />

Pohon yang tumbang<br />

menghentikan laju rombongan<br />

yang baru pulang kampanye<br />

ini. Tiba-tiba mobil paling<br />

depan meledak. Diduga<br />

akibat ranjau darat. Belum<br />

hilang rasa terkejut, ratusan<br />

orang bersenjata langsung<br />

merangsek. Sejumlah polisi<br />

bersenjata yang mengawal<br />

rombongan ini tak berkutik.<br />

Para penyerang pun bebas<br />

melancarkan aksi di sarang<br />

mereka ini.<br />

“Ketika mobil kami memutar<br />

balik, para Naxal<br />

(pemberontak Maois, red)<br />

mulai menembak. Dua mobil meledak. Penembakan<br />

berlangsung selama hampir satu setengah jam.<br />

Beberapa dari kami tiarap, coba menyelamatkan diri,”<br />

ujar seorang anggota Partai Kongres yang selamat.<br />

Sejumlah orang berhasil lari menyelamatkan diri.<br />

Beberapa lainnya selamat setelah memohon belas<br />

kasihan para penyerang. Namun para penyerang yang<br />

dipandu seorang warga setempat, punya target utama.<br />

Dia adalah Mahendra Karma, jebolan kelompok Maois<br />

yang kemudian mendirikan milisi antimaois.<br />

Korban yang dipilih pun digiring ke bawah sebuah<br />

pohon untuk dieksekusi. Selain Mahendra, 27 orang<br />

pendukung partai keluarga Gandhi itu ikut meregang<br />

nyawa. Termasuk pimpinan Partai Kongres Nand<br />

Kumar Patel dan anaknya Dinesh, juga enam anggota<br />

polisi yang mengawal rombongan ini.<br />

Sebanyak 35 orang lainnya luka-luka. Termasuk<br />

mantan Menteri Federal Vidya Charan Shukla (84) yang<br />

diterbangkan ke New Delhi akibat tiga luka tembak di<br />

Majalah detik 3 - 9 juni 2013


internasional<br />

Perdana Menteri India<br />

Manmohan Singh (dua dari<br />

kanan) dan Sonia Gandhi<br />

(kanan), bertemu para korban<br />

di sebuah rumah sakit di<br />

Raipur, timur India pada 26 Mei<br />

2013.<br />

REUTERS/STRingER<br />

tubuhnya.<br />

Direktur kepolisian setempat, Ramniwas menyebut<br />

serangan ini merupakan yang terburuk dalam tiga tahun<br />

terakhir. Entah mengapa rombongan ini tak membawa<br />

pengawalan yang memadai. Padahal hutan yang<br />

terletak di 340 kilometer selatan Ibu Kota Raipur ini,<br />

dikenal sebagai salah satu markas kelompok Maois.<br />

Tiga tahun lalu, juga di Chhattisgarh, 75 orang polisi<br />

terbunuh akibat serangan kelompok Maois. Pun beberapa<br />

pekan sebelumnya, kelompok pemberontak<br />

komunis ini sudah menyatakan sikap mereka. Menentang<br />

segala bentuk kampanye Partai Kongres di wilayah<br />

itu, guna meneruskan perlawanan yang sudah<br />

berlangsung selama empat dekade.<br />

Ketua Partai Kongres, Sonia Gandhi, saat mengunjungi<br />

para korban tak mampu menyembunyikan kegeramannya.<br />

“Ini bukan serangan terhadap kongres<br />

semata, tetapi serangan terhadap demokrasi,” kata-<br />

Majalah detik 3 - 9 juni 2013


internasional<br />

Pada 2009,<br />

New Delhi<br />

pernah<br />

melancarkan<br />

serangan<br />

besarbesaran<br />

untuk<br />

melumpuhkan<br />

kelompok<br />

bersenjata<br />

yang<br />

bermarkas di<br />

wilayah India<br />

Timur ini.<br />

nya.<br />

Tim investigasi yang dibentuk pascaserangan Mumbai<br />

pada 2008, langsung diterjunkan ke lokasi kejadian<br />

guna memetakan kekuatan kelompok ini. “Para<br />

pemberontak menggunakan senjata canggih dalam<br />

serangan yang menyasar para politisi ini. Keamanan<br />

mereka tidak ditangani serius oleh polisi setempat,”<br />

ujar seorang pejabat Badan Investigasi Nasional.<br />

Kelompok Maois menjadi ancaman serius di India<br />

sejak 1967. Mereka menuntut kepemilikan tanah dan<br />

lapangan pekerjaan bagi orang-orang miskin. Kelompok<br />

ini juga bercita-cita membangun sebuah masyarakat<br />

komunis, dan meruntuhkan apa yang mereka<br />

sebut “semi-kolonial, semi-feodal” dalam pemerintahan<br />

India.<br />

Pada 2009, New Delhi pernah melancarkan serangan<br />

besar-besaran untuk melumpuhkan kelompok<br />

bersenjata yang bermarkas di wilayah India Timur<br />

ini. Namun, upaya ini tak membuahkan hasil. Menteri<br />

Pertahanan India A.K. Antony menegaskan, tak perlu<br />

pengerahan militer untuk mengatasi pemberontak<br />

Maois. Analis mengamini. Upaya mengakhiri pemberontakan<br />

dengan kekerasan hanya akan menuai<br />

kegagalan. Solusi untuk pemberontakan ini, adalah<br />

menata pemerintahan yang lebih baik dan lebih adil.<br />

Sejumlah kalangan juga menilai serangan ini justru<br />

akan menetaskan simpati bagi Partai Kongres dalam<br />

menghadapi pemilu November mendatang. Simpati<br />

bagi korban serangan ini diperkirakan akan menjadi<br />

bekal bagi Partai Kongres untuk ‘melawan’ Partai<br />

Bharatiya Janata (BJP), yang saat ini berkuasa.<br />

Lewat serangan ini, kelompok Maois seakan mengingatkan<br />

serangan yang lebih besar bisa menyusul<br />

belakangan. Tak hanya di Chhattisgarh, tapi bisa di<br />

negara bagian lain, macam Bihar, Maharashtra, Odisha<br />

atau Bengal Barat. (aFp/reuters/the times of india/niQ/ami)<br />

Majalah detik 3 - 9 juni jUni 2013


ekonomi<br />

enggertAk<br />

lewAt sAlAk<br />

Cina menolak manggiS dan Salak indoneSia. PemeRintaH<br />

diminta tidak tunduk dengan geRtakan balaS dendam itu.<br />

Reporter: Hans Henricus, Zulfi Suhendra<br />

Foto: Rachman/detikFoto<br />

AktivitAs di gudang buah Pasar Induk Kramat<br />

Jati, Jakarta Timur setahun belakangan<br />

ini kian sepi. Sebelum Kementerian Pertanian<br />

(Kementan) memindahkan pintu masuk<br />

impor hortikultura dari Pelabuhan Tanjung Priok, setiap<br />

hari paling tidak dua kontainer buah impor bongkar<br />

muatannya di sini.<br />

Majalah detik 3 - 9 juni 2013


ekonomi<br />

Diam-diam<br />

Cina meminta<br />

Indonesia<br />

memberi<br />

kelonggaran<br />

terhadap<br />

syarat<br />

keamanan<br />

buah impor.<br />

“Setelah pelabuhan dipindah ke Tanjung Perak, dalam<br />

lima hari bisa tidak ada kontainer yang masuk,”<br />

ujar Bidin, pedagang jeruk mandarin di sana.<br />

Kebijakan ini juga membuat rantai distribusi makin<br />

panjang. Buntutnya para pengimpor harus merogoh<br />

koceknya lebih dalam. Bidin menuturkan sejak pelabuhan<br />

impor hortikultura dipindah ke Tanjung Perak,<br />

banderol harga sekeranjang jeruk mandarin yang<br />

isinya sekitar 100 buah naik menjadi Rp90-100 ribu<br />

tergantung ukuran. Padahal saat buah asal Cina itu<br />

masuk lewat Tanjung Priok, harga sekeranjangnya<br />

hanya berkisar antara Rp55-65 ribu.<br />

Tak hanya Bidin yang gusar. Cina yang selama ini<br />

diuntungkan dengan tingginya impor jeruk mandarin<br />

ke Indonesia ikut gerah. Sebagai balasan, sejak awal<br />

2013, negeri tirai bambu itu melarang impor buah<br />

manggis dan salak Indonesia. Alasannya, manggis<br />

dan salak Indonesia mengandung OPT alias organisme<br />

pengganggu tanaman, serta mengandung logam<br />

berat kadmium (Cd) yang melebihi ambang batas<br />

aman.<br />

Namun banyak pihak menilai ini sebagai ‘serangan<br />

balasan’ Beijing atas kebijakan Mentan. Apalagi belakangan<br />

Beijing mengutus Menteri Administrasi Umum<br />

untuk Supervisi Kualitas, Inspeksi, dan Karantina, Zhi<br />

Shuping menemui Mentan Suswono untuk membahas<br />

masalah ini.<br />

Dalam pertemuan di Ragunan Rabu pekan lalu itu,<br />

Zhi Shuping sepakat mengevaluasi untuk menyelesaikan<br />

‘perang’ ini. “Kita lakukan evaluasi apa benar<br />

memang itu atau hanya kasus-kasus tertentu saja,”<br />

ujar Suswono.<br />

Ternyata penyelesaian perang jeruk mandarin versus<br />

salak-manggis Indonesia tak sebatas evaluasi. Diamdiam<br />

Cina meminta Indonesia memberi kelonggaran<br />

terhadap syarat keamanan buah impor. Selain itu,<br />

Majalah detik 3 - 9 juni 2013


ekonomi<br />

Menteri Pertanian Suswono<br />

dan Menteri Administrasi<br />

Umum untuk Supervisi Kualitas,<br />

Inspeksi, dan Karantina<br />

Republik Rakyat Cina (RRC) Zhi<br />

Shuping.<br />

ReuteRs<br />

Cina akan mengajukan MRA atau mutual recognition<br />

agreement sehingga produk buahnya diakui sehat, dan<br />

bisa masuk lewat Tanjung Priok.<br />

Syarat ini tentu tak serta-merta diiyakan. Pelabuhan<br />

Tanjung Priok belum bisa dibuka untuk buah Cina.<br />

Sebab, belum ada jaminan buah asal Cina itu benarbenar<br />

aman dikonsumsi. “Penetapan pelabuhan itu<br />

semata-semata untuk pengamanan pangan,” kata<br />

Suswono.<br />

Sebagai jawaban, Suswono justru meminta Cina<br />

juga tak menghambat ekspor salak, manggis, avokad,<br />

dan sarang burung walet.<br />

Menurut catatan Kementan, ekspor manggis ke<br />

Cina mencapai 8.023 ton (40%) dari total 20.282 ton<br />

manggis yang diekspor ke mancanegara sepanjang<br />

tahun 2012. Sedangkan ekspor salak ke Cina pada<br />

2012, hanya 760,23 ton.<br />

Sehingga, penolakan Cina atas salak dan manggis<br />

tidak akan mengusik penyerapan kedua buah itu.<br />

Majalah detik 3 - 9 juni 2013


ekonomi<br />

Ekspor ke<br />

Australia,<br />

negaranegara<br />

ASEAN dan<br />

Timur Tengah<br />

masih terbuka<br />

lebar.<br />

TAP/KlIK UnTUK beRKoMenTAR<br />

Selain pasar lokal, salak dan manggis juga diminati<br />

banyak negara.<br />

“Ekspor ke Australia, negara-negara ASEAN dan<br />

Timur Tengah masih terbuka lebar,” ujar Pelaksana<br />

Harian Direktur Jenderal Pengolahan dan Pemasaran<br />

Hasil Pertanian, Yasid Taufik.<br />

Meski ekspor manggis dan salak menjadi andalan<br />

ekspor hortikultura Indonesia, pemerintah diminta<br />

tidak tunduk pada Beijing. “Dibandingkan mereka kita<br />

nggak ada artinya, mereka ekspor buah Rp18 triliun<br />

(per tahun), kita masuk buah ke Cina cuma beberapa<br />

ratus miliar rupiah, nggak ada artinya. Sekalian saja<br />

nggak impor buah dari Cina, mereka akan bingung,”<br />

kata Ketua Umum Asosiasi Eksportir Sayur dan Buah<br />

Indonesia, Hasan Johnny Widjaja.<br />

Ketua Asosiasi Eksportir Importir Buah dan Sayur<br />

Segar Indonesia, Kafi Kurnia juga menilai sikap Beijing<br />

ini hanya menyangkut persyaratan karantina. “Ini kan<br />

sebenarnya cuma masalah politik saja, bahwa kita<br />

bisa mengekspor atau tidak,” ujarnya.<br />

Lewat Permentan No. 42/2012 dan Permentan No.<br />

43/2012 yang terbit Maret 2012 lalu, Kementan memindahkan<br />

pintu masuk hortikultura impor dari Pelabuhan<br />

Tanjung Priok ke Pelabuhan Belawan, Pelabuhan<br />

Tanjung Perak, Pelabuhan Makassar serta Bandara<br />

Soekarno Hatta. Impor hortikultura juga bisa melalui<br />

tiga pintu lain yang masuk jalur perdagangan bebas<br />

yakni Batam, Karimun, dan Bintan.<br />

Petani buah lokal menyambut positif kebijakan ini,<br />

karena dinilai akan menaikkan pamor buah lokal.<br />

Kebijakan ini juga mampu mengerem laju impor buah<br />

yang beberapa tahun terakhir terus melonjak. Dewan<br />

Hortikultura Nasional mencatat sepanjang 2011 nilai<br />

impor hortikultura mencapai Rp20 triliun. Pengetatan<br />

persyaratan pengapalan berhasil menurunkan impor<br />

menjadi Rp17 triliun pada 2012. Jadi? (HanS/ami)<br />

Majalah detik 3 - 9 juni 2013


isnis<br />

MeMborong<br />

ProPerti<br />

di Negeri<br />

SiNga<br />

PAjAk tinggi tAk memBuAt oRAng kAyA indonesiA jeRA memBeli PRoPeRti<br />

di singAPuRA. BAHkAn, mAkin BAnyAk oRAng indonesiA yAng memBeli<br />

PRoPeRti di negeRi singA itu. HinggA menjAdi teRBesAR ketigA.<br />

Reporter: Hans Henricus, Aryo Bhawono.<br />

thinkstock<br />

Proyek hunian Boulevard Vue, tak jauh dari<br />

Orchard Road Singapura itu belum rampung<br />

sepenuhnya. Namun dari 28 unit apartemen<br />

yang ditawarkan, 14 unit atau separuh di antaranya<br />

telah dipesan orang Indonesia. Padahal harga<br />

hunian eksklusif yang dibangun High Oak Properties<br />

Pte Ltd. ini tak bisa dibilang murah. Unit terkecil dibanderol<br />

S$6 juta atau sekitar Rp42 miliar.<br />

Selain itu ada hunian yang juga sangat diminati pem-<br />

Majalah detik 3 - 9 juni 2013


isnis<br />

Itu artinya, untuk<br />

membeli properti<br />

senilai S$1 juta,<br />

maka seorang<br />

WnI menyumbang<br />

pajak hingga<br />

S$180.000<br />

atau hampir<br />

rp1,3 miliar<br />

ke pemerintah<br />

Singapura.<br />

“<br />

beli asal Indonesia, namanya The Scotts Tower (TST).<br />

Setidaknya 60% pembeli unit apartemen yang terletak<br />

tak jauh dari kawasan perbelanjaan ini adalah orang<br />

Indonesia.<br />

Padahal total general, bangunan 31 lantai ini terdiri<br />

dari 231 unit apartemen. Harga yang ditawarkan mulai<br />

S$1,8 juta (Rp12,6 miliar) per unit. Jadi bisa dihitung<br />

berapa rupiah yang ditebar orang kaya Indonesia di<br />

Singapura.<br />

Minat orang Indonesia untuk memiliki properti di negeri<br />

singa memang tak pernah mati, malah cenderung<br />

meningkat. Padahal, demi menahan kenaikan harga<br />

properti, sejak akhir Desember 2011 pemerintah Singapura<br />

mempersulit pembelian properti oleh warga<br />

negara asing.<br />

Januari lalu, pemerintah Singapura kembali menaikkan<br />

pajak pembelian properti oleh orang asing<br />

dari semula 13% menjadi 18%. Angka ini berlaku untuk<br />

pembelian pertama, kedua maupun ketiga.<br />

Itu artinya, untuk membeli properti senilai S$1<br />

juta, maka seorang WNI menyumbang pajak hingga<br />

S$180.000 atau hampir Rp1,3 miliar ke pemerintah<br />

Singapura. Namun angka ini menjadi tak berarti jika<br />

melihat kenaikan harga properti di Singapura yang<br />

lebih dari 50% setahun.<br />

Sehingga pembelian properti Singapura oleh orang<br />

asing terus meningkat. Pada kuartal pertama 2013<br />

porsi pembelian properti oleh orang asing di Singapura<br />

naik menjadi 12% dari 7% sepanjang 2012.<br />

Dan pembeli Indonesia menjadi aktor penting bagi<br />

pasar properti Singapura. Pembeli Indonesia berada<br />

di posisi ketiga dalam hal jumlah, di bawah Cina<br />

(30%) dan Malaysia (27%). Pada 2012, porsi pembeli<br />

Indonesia 23% dari total pembeli asing, dan kembali<br />

naik menjadi 24% pada kuartal pertama 2013. Disusul<br />

pembeli asal India (6%) dan AS (3%) yang berada di<br />

Majalah detik 3 - 9 juni 2013


isnis<br />

Salah satu properti<br />

Singapura yang dipasarkan<br />

Far East Organization<br />

detikfoto<br />

posisi empat dan lima.<br />

Far East yang telah lama menangani konsumen Indonesia<br />

mengakui, konsumen Indonesia berkontribusi<br />

besar bagi pendapatannya. “Besarnya 20% dari total<br />

foreign market terhadap revenue kami,” ujar Executive<br />

Director Property Sales Far East Organization, Augustine<br />

Tan.<br />

Ini yang membuat Far East yang ikut membidani<br />

pembangunan Singapura ini makin gencar menawarkan<br />

proyeknya ke Indonesia. Jika dulu hanya menyasar<br />

Jakarta, Surabaya atau Medan, kini pameran properti<br />

Singapura juga digelar di Bandung, Semarang, Pekanbaru<br />

atau bahkan Makassar.<br />

Membeludaknya animo WNI untuk membeli pro-<br />

Majalah detik 3 - 9 juni 2013


isnis<br />

Pameran properti Singapura<br />

detikfoto<br />

perti di Singapura tak<br />

lepas dari jaminan yang<br />

diberikan, kenyamanan,<br />

serta infrastruktur yang<br />

memadai. Salah satu<br />

daya tarik itu adalah hak<br />

pakai yang berlaku hingga<br />

99 tahun.<br />

Selain itu ada sederet<br />

kemudahan lainnya. Untuk<br />

memiliki apartemen<br />

di negara pulau itu, seseorang<br />

cukup memiliki<br />

paspor dan tabungan di<br />

Bank Singapura sebesar S$350.000 atau sekitar Rp2,4<br />

miliar.<br />

Pajak hingga 18% memang tergolong tinggi. Namun<br />

ini terbayar oleh bunga rendah, yang hanya 1,5% per<br />

tahun. Sistem pembayaran juga sangat lentur. Uang<br />

muka bisa dinegosiasikan, meski rata-rata dipatok<br />

20% dari harga jual. Sedangkan sisanya bisa dicicil<br />

dengan model pembayaran progresif, sesuai tahap<br />

pembangunan. Bahkan waktu cicilan bisa mencapai<br />

30 tahun.<br />

Sederet kemudahan inilah yang membuat orang<br />

kaya Indonesia suka memborong properti Singapura.<br />

Pertumbuhan angka transaksi konon mencapai 20%<br />

per tahun. Orang berduit Indonesia membeli properti<br />

di Singapura tak semata untuk investasi. Tak sedikit<br />

juga yang membeli untuk ditinggali atau menjadi tempat<br />

tinggal anaknya yang menuntut ilmu di Singapura.<br />

Dan properti yang diincar bukan sembarangan.<br />

“Minimal luasnya 100 meter persegi dan berlokasi di<br />

tempat strategis, macam Orchard Road. Harga jualnya<br />

mulai Rp15-50 miliar,” jelas Ali Hanafia Lijaya Direktur<br />

Century21 Pertiwi kepada majalah detik. (Ami)<br />

Majalah Majalah detik 3 - 9 juni 2013


wkwkwk<br />

Capres<br />

Alam Gaib<br />

ADA bANYAK jAlAN mENuju ROmA. bEGItu juGA jAlAN<br />

uNtuK NYApRES. SAlAh SAtuNYA lEwAt AlAm GAIb! hAh?<br />

Reporter: Elvan Dany Sutrisno | Ilustrator: Kiagos<br />

Eyang Subur sudah repot-repot mengumpulkan politisi di rumahnya. Maksud<br />

hati ingin mengutarakan niat capres lewat Partai Demokrat, tapi ternyata<br />

ditolak mentah-mentah!<br />

Katanya, Eyang Subur sama sekali tak memenuhi kriteria yang dicari<br />

PD. Makanya, Ketua DPP PD Sutan Bathoegana pun menyarankan, kalau tetap<br />

mau nyapres, sebaiknya lewat jalan lain.<br />

“Lewat alam gaib saja! Hahaha,” kelakar Sutan saat dimintai komentar soal keinginan<br />

Eyang Subur itu.<br />

Sutan mengakui, Eyang Subur mungkin memang sosok seorang pemimpin di<br />

lingkungannya. Tapi bukan berarti, eyang beristri banyak itu bisa memimpin negara.<br />

“Wah, abaikan saja. Capres via konvensi harus memenuhi syarat-syarat sebagai<br />

pemimpin bangsa,” ujar pria yang juga menjadi anggota DPR ini.<br />

Sutan pun berharap Eyang Subur tak sakit hati dengan penolakan ini. “Jadi, mohon<br />

maaf Eyang Subur!” ujar Sutan sambil berlalu. Hahaha… (KEN/YOG)<br />

Majalah Majalah detik detik 20 3 - - 26 9 juni MEI 2013


seni hiburan budaya<br />

Potret Indah<br />

Kesahajaan IndIa<br />

Seniman india melihat negerinya Sebagai negeri yang<br />

bermartabat. label barat kadang melenceng dari fakta.<br />

reporter: Silvia galikano | foto: Silvia galikano<br />

Tap untuk mendengar<br />

Raag Khamaj - Ravi dan Anoushka Shankar<br />

Majalah detik 3 - 9 juni 2013


seni hiburan budaya<br />

Lukisan tentang India oleh seniman India<br />

adalah penggambaran hidup yang berisi keragaman,<br />

warna-warni, keelokan, dan perjuangan.<br />

Kesederhanaan yang indah, berpijak<br />

pada ajaran Hindu dan Buddha, bukan India yang jorok<br />

dan miskin seperti kerap digambarkan dari kacamata<br />

Barat.<br />

Lukisan pagi di seruas jalan di<br />

Kolkata (Good Morning Kolkata) yang<br />

dibuat Ananta Mandal merangkum<br />

itu semua. Ada pejalan kaki berpayung<br />

mengisi sebagian badan jalan<br />

yang tak bertrotoar, jalanan basah,<br />

dua buah bajaj menuju ke satu arah,<br />

kabel listrik centang-perenang di<br />

depan deretan gedung tua dan lusuh,<br />

sementara landmark kota itu, Victoria<br />

Memorial, tampak samar-samar<br />

di kejauhan. Lewat enam seri Good<br />

Morning Kolkata ini Ananta Mandal<br />

menuangkan kekagumannya pada<br />

para pejuang pagi warga Kolkata<br />

yang menyatu akrab dengan kotanya.<br />

Tak ada keluh kesah, tak ada pemujaan<br />

berlebih, tak ada juga kesinisan.<br />

Sebaliknya, inilah cara seniman India “membela diri”<br />

atas label yang disematkan Barat.<br />

Mari tengok karya Siddharta Bettajewargi yang<br />

judulnya blakblakan, We Are Not Poor, untuk lukisan<br />

Majalah detik 3 - 9 juni 2013


seni hiburan budaya<br />

tentang dua perempuan beda umur sedang membuat<br />

roti. Keduanya memasak di alam terbuka, di antara<br />

tanaman dan pagar kawat tinggi entah properti siapa.<br />

Aktivitas seperti ini biasanya jadi santapan jepretan turis<br />

karena menemukan pemandangan<br />

eksotis dan menganggap orang India<br />

demikian miskinnya sampai tak mampu<br />

membuat dapur di dalam rumah.<br />

Dua lukisan tersebut bersama lukisan-lukisan<br />

lain tentang India dan<br />

keseharian rakyatnya dipamerkan di<br />

Galeri Cipta II Taman Ismail Marzuki<br />

Jakarta, 18-31 Mei 2013. Temanya<br />

Bhinneka Tunggal Ika. Pameran ini diikuti<br />

50 seniman India yang tergabung<br />

dalam Indian Artists Network serta<br />

tiga perupa keramik Indonesia, yakni<br />

Adhy, Walijoko, dan Wahyu.<br />

Kebersahajaan hidup masyarakat<br />

India kita jumpai juga dalam Rural Salone<br />

yang dibuat Sanjiv Sankpal. Lukisan<br />

ini menggambarkan tiga perempuan<br />

duduk menghadap punggung kawannya. Perempuan<br />

yang paling belakang sudah rapi dengan rambut tersanggul<br />

dan bunga tersemat di puncak sanggul.<br />

Dia sedang mendandani perempuan yang duduk di<br />

Majalah detik 3 - 9 juni 2013


seni hiburan budaya<br />

Lewat Rural Salone<br />

(Salon Kampung),<br />

Sankpal menangkap<br />

cara perempuan<br />

India tampil<br />

cantik adalah dengan<br />

memaksimalkan<br />

yang dipunya tanpa<br />

berpayah-payah<br />

meraih yang tidak<br />

dimiliki.<br />

depannya, yang rambutnya masih tergerai panjang.<br />

Tangan kirinya sudah menjepit bunga untuk nanti<br />

disematkan di rambut perempuan ini kalau sanggulnya<br />

sudah jadi. Si perempuan yang sedang didandani<br />

itu juga sekaligus sedang mendandani perempuan di<br />

depannya.<br />

Ketiganya duduk di teras rendah dari kayu dan<br />

mereka jadi pusat perhatian orang yang lewat depan<br />

rumah. Lewat Rural Salone (Salon Kampung), Sankpal<br />

menangkap cara perempuan India tampil cantik<br />

adalah dengan memaksimalkan yang dipunya tanpa<br />

berpayah-payah meraih yang tidak dimiliki. Seakan ini<br />

jadi miniatur negeri yang tenteram dengan apa yang<br />

ada dan tak resah dengan kemewahan yang bukan<br />

haknya.<br />

Bhinneka Tunggal Ika, yang juga dipamerkan di Malaysia<br />

dan Singapura, didedikasikan untuk seniman<br />

India mendiang Mr. K.M. Shenoy (1932-2005) dan Prof.<br />

Chandrakant Channe, 64 tahun. Karya dua master pelukis<br />

ini punya goresan yang menari ritmis, liris, dan<br />

Majalah detik 3 - 9 juni 2013


seni hiburan budaya<br />

jadi lukisan legendaris hingga<br />

kini.<br />

Namun Shenoy dan Channe<br />

meninggalkan ambisi jadi seniman<br />

terkenal (dan kaya). Keduanya<br />

membaktikan sebagian besar<br />

hidup mereka untuk mengajar<br />

teknik dasar menggambar dan<br />

melukis pada generasi muda seniman<br />

India serta menanamkan<br />

pentingnya jadi orang baik. Shenoy<br />

tidak pernah percaya pada<br />

kompetisi, lelang seni, dan award.<br />

Ribuan seniman India memulai<br />

karier mereka di usia muda<br />

melalui Art Plaza yang didirikan<br />

Shenoy, sebuah gerakan yang<br />

dianggap pelopor sejarah seni<br />

India. Banyak dari mereka kini<br />

jadi seniman mapan, semisal<br />

Altaf, Navjot, Dizzy Kulkarni, dan<br />

Nagaraj. Dua master ini telah<br />

menginspirasi mereka untuk<br />

hidup sebagai seniman yang bermartabat.<br />

Shenoy mendapat sejumlah<br />

penghargaan karena kesetiaannya<br />

seumur hidup mempromosikan<br />

seniman berbakat melalui<br />

Art Plaza-nya. Untuk menyebut<br />

beberapa adalah dari K.H. Ara<br />

Memorial Trust (1990), dari Art<br />

Society of India (2004), juga dari<br />

komisioner kota Bombay Mr. Sadashiv<br />

Tinaikar. (Sil/yOg)<br />

Majalah detik 3 - 9 juni 2013


seni hiburan FiLM<br />

Drama Dangkal<br />

Paul Walker<br />

Michael kabur dari<br />

penjara aMerika ke<br />

afrika Selatan. tapi<br />

baru Saja Mendarat,<br />

dia langSung<br />

dihadapkan pada<br />

MaSalah beSar.<br />

reporter: Silvia galikano<br />

Majalah detik 3 - 9 juni 2013


GESER<br />

seni hiburan FiLM<br />

Judul:<br />

Vehicle 19<br />

Genre:<br />

Suspense<br />

Sutradara:<br />

Mukunda Michael<br />

Dewil<br />

Skenario:<br />

Mukunda Michael<br />

Dewil<br />

Produksi:<br />

Arc Entertainment<br />

Pemain:<br />

Paul Walker, Gys<br />

de Villiers, Tshepo<br />

Maseko, Naima<br />

McLean, Leyla<br />

Haidarian<br />

Durasi:<br />

1 jam 22 menit<br />

Setelah jadwal mulur setengah jam dan<br />

penerbangan yang panjang dari Amerika Serikat,<br />

Michael Woods (Paul Walker) akhirnya<br />

mendarat di bandara di Johannesburg Afrika<br />

Selatan. Istri Michael, Angelica Moore (Leyla Haidarian),<br />

sudah menunggu di kantornya, Kedubes AS di<br />

Johannesburg. Michael berjanji menemui Angelica di<br />

kota ini untuk memperbaiki hubungan mereka yang<br />

nyaris pecah.<br />

Keterlambatan Michael membuat Angelica waswas.<br />

Pasalnya Michael melarikan diri dari penjara Amerika<br />

setelah permohonan pembebasan bersyaratnya ditolak<br />

pengadilan. Dia dihukum akibat kecelakaan lalu<br />

lintas.<br />

Dari bandara, Michael pergi ke tempat penyewaan<br />

mobil untuk memesan sedan. Masalah pertama datang.<br />

Kunci yang diserahkan padanya adalah kunci<br />

minivan, bukan kunci sedan. Dia juga merasa ada yang<br />

janggal di minivan itu, entah apa.<br />

“Aneh ini,” kata Michael sambil memundurkan mobil.<br />

Tapi dia tak punya waktu lagi untuk mencari tahu,<br />

Angelica sudah terlalu lama menunggu.<br />

Ketika minivan mulai berjalan di dalam kota Johannesburg,<br />

masalah baru muncul. Michael<br />

menemukan ponsel<br />

dan senjata api terselip<br />

di bawah jok mobil.<br />

Satu pesan pendek<br />

masuk. Didorong<br />

rasa ingin tahu, Michael<br />

membukanya.<br />

Tertulis, “Jaga tetap<br />

bersih,” kalimat yang<br />

dia tidak tahu apa<br />

maksudnya.<br />

Ponsel itu kemudian<br />

Keterlambatan<br />

michael membuat<br />

angelica waswas.<br />

Pasalnya michael<br />

melariKan diri dari<br />

Penjara ameriKa<br />

setelah Permohonan<br />

Pembebasan<br />

bersyaratnya ditolaK<br />

Pengadilan.<br />

Majalah detik 3 - 9 juni 2013


seni hiburan FiLM<br />

berdering. Orang di seberang telepon ternyata tahu<br />

siapa Michael, termasuk statusnya yang kabur dari<br />

penjara AS. Dia ingin Michael membawa mobil itu ke<br />

suatu tempat. Michael sadar dia terlibat dalam sebuah<br />

urusan besar di negeri asing.<br />

Masalah besar yang tadinya masih samar-samar<br />

kini terkuak ketika seorang perempuan muncul dari<br />

bagasi, mendorong jok belakang hingga terjungkal ke<br />

depan. Tangannya diikat, mulutnya dibekap.<br />

Perempuan ini bernama Rachel Shabangu (Naima<br />

McLean), pekerja LSM. Tahun lalu Rachel menemukan<br />

fakta bahwa kepala kepolisian Afrika Selatan terlibat<br />

sex trafficking di negara itu, temuan yang membuat<br />

nyawanya terancam, termasuk upaya penculikannya<br />

kali ini. Dan minivan ini seharusnya digunakan pembunuh<br />

bayaran untuk melenyapkan Rachel.<br />

Film berlangsung baru separuh pun kita sudah tahu<br />

bahwa jualan film ini hanya lokasinya yang eksotis bagi<br />

kacamata Amerika, yakni Afrika Selatan. Bangunan<br />

Majalah detik 3 - 9 juni 2013


seni hiburan FiLM<br />

berlapis lempung kering,<br />

kendaraan berjalan di<br />

kiri jalan, tukang palak,<br />

hingga anak-anak jalanan<br />

yang jadi pencuri<br />

membuat action-thriller<br />

Vehicle 19 menarik. Jika<br />

settingnya dipindahkan ke<br />

kota mana pun di Amerika<br />

Serikat, niscaya hilang daya<br />

jualnya.<br />

sKenario yang<br />

ditulis muKunda<br />

michael dewil<br />

juga taK ada<br />

yang istimewa.<br />

Plotnya standar<br />

film Kelas b.<br />

Skenario yang ditulis Mukunda Michael<br />

Dewil juga tak ada yang istimewa. Plotnya<br />

standar film kelas B. Ada kisah<br />

tentang polisi busuk, politisi korup, dan<br />

masyarakat yang memilih pura-pura tidak<br />

tahu, tapi isu serius ini jadi sekadar<br />

tempelan.<br />

Bagian lain yang seharusnya disimpan<br />

hingga bagian akhir, sudah direntengkan<br />

sejak awal. Akibatnya, ketegangan yang<br />

berusaha dibangun jadi terasa dibikinbikin<br />

dan klimaksnya konyol.<br />

Walker berakting solid sebagai jagoan<br />

yang tetap tenang dalam situasi membingungkan.<br />

Interaksinya dengan Naima McLean<br />

juga cenderung menghibur<br />

ketika sisi polos keduanya<br />

muncul. Karenanya<br />

tak heran walau<br />

sebagian besar adegan<br />

berlangsung di dalam<br />

minivan Hertz, penonton<br />

masih bisa tetap duduk<br />

manis hingga film berakhir.<br />

(Sil)<br />

Majalah detik 3 - 9 juni 2013


seni<br />

seni<br />

hiburan<br />

& hiburan<br />

Film<br />

film<br />

pekan ini<br />

x<br />

Jenis Film<br />

PRODUseR<br />

PRODUKsi<br />

sUtRaDaRa<br />

DURasi<br />

PINTU HARMONIKA<br />

: Drama<br />

: Luna Maya<br />

: MALKA PICTURES & 700 PICTURES<br />

: Ilya Sigma, Luna Maya, Sigi Wimala<br />

: 90 menit<br />

Ini tiga kisah tentang manusia yang harus tinggal di ruko. Di lantai<br />

atas kehidupan dan di lantai dasar penghidupan. Cerita pertama datang<br />

dari ruko paling ceria karena hubungan akrab dan hangat antara<br />

Rizal, sang anak, dan Firdaus, sang ayah. Namun di balik keakraban<br />

ini, Rizal tidak mampu menjadi dirinya sendiri di dunia maya.<br />

Tap pada<br />

gambar untuk<br />

melihat lebih<br />

jelas<br />

Majalah detik 30 juli - 5 agustus 2012<br />

Majalah detik 3 - 9 JUNI 2013


seni<br />

seni<br />

hiburan<br />

& hiburan<br />

Film<br />

film<br />

pekan ini<br />

x<br />

Jenis Film<br />

PRODUseR<br />

PRODUKsi<br />

sUtRaDaRa<br />

DURasi<br />

FAST AND FURIOUS 6<br />

: Action<br />

: Vin Diesel, Clayton Townsend, Neal H. Moritz<br />

: Universal Pictures<br />

: Justin Lin<br />

: 132 menit<br />

Sejak Dom (Vin Diesel) dan Brian (Paul Walker) menggulingkan<br />

gembong penjahat di Rio dan meninggalkan awaknya dengan<br />

US$100 juta, mereka menyebar di seluruh dunia. Namun tidak<br />

dapat kembali ke rumah dan selamanya dalam pelarian membuat<br />

hidup mereka tidak sempurna.<br />

Tap pada<br />

gambar untuk<br />

melihat lebih<br />

jelas<br />

Majalah detik 30 juli - 5 agustus 2012<br />

Majalah detik 3 - 9 JUNI 2013


seni<br />

seni<br />

hiburan<br />

& hiburan<br />

Film<br />

film<br />

pekan ini<br />

x<br />

Jenis Film<br />

PRODUseR<br />

PRODUKsi<br />

sUtRaDaRa<br />

EPIC<br />

: Animation<br />

: Jerry Davis, William Joyce, James V. Hart, Lori Forte<br />

: 20TH CENTURY FOX<br />

: Chris Wedge<br />

Ayah Mary Katherine (Amanda Seyfried) meneliti sekelompok prajurit<br />

selama bertahun-tahun. Penelitian mengharuskannya melakukan<br />

perjalanan ke hutan. Suatu hari, sang ayah tak kembali. Mary memutuskan<br />

mencarinya.<br />

Tap pada<br />

gambar untuk<br />

melihat lebih<br />

jelas<br />

Majalah detik 30 juli - 5 agustus 2012<br />

Majalah detik 3 - 9 JUNI 2013


seni hiburan agenda<br />

JUN<br />

1<br />

1 Juni 2013 pukul 19.00 WIB<br />

Mata Elang International<br />

Stadium, Ancol, Jakarta<br />

JUN<br />

1<br />

Pembukaan: 01 Juni 2013,<br />

pukul 19.00 WIB<br />

Pameran: 02-30 Juni 2013<br />

Galeri Salihara<br />

Terbuka untuk umum<br />

JUN<br />

7<br />

Erika Batdorf (Kanada) kolaborasi<br />

dengan Arwinda (Jerman)<br />

Teater Salihara, 07-08 Juni 2013,<br />

pukul 20.00 WIB<br />

Penulis: Erika Batdorf<br />

Sutradara: Erika Batdorf<br />

Pemain: Erika Batdorf, Lisa<br />

Schamberger, Christian Bestle<br />

HTM: Rp75.000 | Pelajar/<br />

Mahasiswa: Rp35.000<br />

Majalah Majalah detik detik 20 3 - - 26 9 JUNi mei 2013

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!