08.06.2013 Views

JUNI - AGUSTUS 2012 - Park Weggis

JUNI - AGUSTUS 2012 - Park Weggis

JUNI - AGUSTUS 2012 - Park Weggis

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

<strong>JUNI</strong> - <strong>AGUSTUS</strong> <strong>2012</strong>


Pembaca yang terhormat,<br />

Pada kesempatan ini, izinkanlah saya mempersembahkan<br />

sebuah sisipan khusus di edisi ulang tahun majalah<br />

Weddingku ke-10 ini. Sebuah sisipan tentang cerita<br />

perjalanan ke negara yang keindahannya telah diakui<br />

dan dinikmati banyak orang sejak berabad-abad yang lalu –<br />

Switzerland.<br />

Perjalanan saya ke Switzerland dimulai dari sebuah mimpi. Mimpi<br />

dan angan-angan yang tercipta saat saya menonton sebuah program<br />

televisi yang membuat saya begitu terkesima dengan keindahan<br />

alam salah satu destinasi wisata di Switzerland – Jungfraujoch-Top<br />

of Europe. Terkadang berangan-angan itu perlu dan bermimpi itu<br />

juga sama pentingnya. Saya masih ingat, setelah menonton acara<br />

tersebut di bulan Desember 2011 yang lalu, saya berjanji pada diri<br />

saya untuk satu hari kelak saya akan mengunjungi dan berdiri di<br />

atas Jungfraujoch. Entah bagaimana caranya, ada yang mendengar<br />

doa saya. Tepat lima bulan kemudian, saya mengunjungi dan berdiri<br />

di atas Jungfraujoch.<br />

Ketika Anda bertanya, Switzerland itu seperti apa? Saya akan<br />

menjawab, Switzerland itu begitu teratur, tepat waktu, dan sangat<br />

indah! Dan, jika ada ungkapan yang menggambarkan sebuah<br />

keindahan yang tidak dapat digambarkan oleh kata-kata, begitulah<br />

keindahan alam Switzerland dapat digambarkan – tidak dapat<br />

diungkapkan lewat kata-kata. Keindahannya sangat nyata hingga<br />

sukar untuk diceritakan! Anda harus datang dan melihat sendiri<br />

keindahan Switzerland.<br />

Terus terang, menulis sisipan khusus tentang negara ini menjadi<br />

salah satu proyek penulisan saya yang paling sulit. Terkadang, saya<br />

begitu kehabisan kata untuk mengungkapkan keindahan sebuah<br />

objek wisata di danau yang biru, di mana lereng-lereng gunung<br />

bersalju menjadi latar belakangnya, sementara kota kecil yang<br />

indah berada di tepian danau tersebut. Matahari, langit biru, dan<br />

arakan awan putih seperti bergantian menciptakan pencahayaan<br />

dan bayangan yang menambah indah lukisan alam ini.<br />

Saya sangat bersyukur dapat diberi kesempatan untuk menikmati<br />

keindahan salah satu negara yang paling cantik di dunia ini. Dan,<br />

berterima kasih kepada pihak-pihak yang telah menjadikan mimpi<br />

saya menjadi kenyataan – Switzerland Tourism, Qatar Airways, dan<br />

Weddingku.<br />

Switzerland - where reality is better than imagination!


Albert Einstein menemukan<br />

teori relativitasnya<br />

yang terkenal saat<br />

ia sedang melakukan<br />

penelitian di Bern. Demikian<br />

pula, World Wide<br />

Web yang menjadi salah satu kebutuhan<br />

manusia dalam mencari informasi lewat<br />

internet di zaman modern ini, dilahirkan<br />

di Geneva. Di beberapa puncak pegunungan<br />

Alpen pun banyak terdapat cerita<br />

mitos dan legenda yang menarik dan<br />

disampaikan turun temurun. Salah satu<br />

yang terkenal muncul dari sebuah danau<br />

di atas Gunung Pilatus. Konon Ponsius<br />

Pilatus, bekas gubernur Romawi di Yerusalem<br />

yang menjatuhkan hukuman<br />

salib pada Yesus Kristus, terlihat muncul<br />

untuk mencuci tubuh dan darahnya<br />

di danau itu pada setiap hari raya Jumat<br />

Agung. Karena itulah gunung tinggi yang<br />

terlihat dari kota Lucerne ini diberi nama<br />

Gunung Pilatus.<br />

Switzerland menyimpan lebih banyak<br />

lagi keindahan dari sekadar produksi<br />

jam tangan dan cokelat yang terkenal<br />

DESTINATION • SWITZERLAND<br />

TekS IMAN HIDAJAT FOTO IMAN HIDAJAT, TONO RAHARJA<br />

We live in a wonderful world that is full of beauty,<br />

charm and adventure. There is no end to the adventures<br />

we can have if only we seek them with our eyes open<br />

– Jawaharlal Nehru<br />

ke seluruh dunia. Negara ini seperti<br />

tercipta dari rantaian keindahan alam<br />

yang dimilikinya. Puncak-puncak yang<br />

pegunungan terhias oleh salju abadi<br />

seakan bersinar silau oleh pantulan<br />

putih cahaya matahari. Sementara,<br />

langit biru dan arakan awan menjadi<br />

latar dari lekukan lembah-lembah hijau<br />

dan danau-danau indah di kaki gunung.<br />

Setiap jejak di negara ini menciptakan<br />

keindahan alam yang memukau di mana<br />

bermacam kontur seakan bersatu untuk<br />

membersitkan decakan kagum bagi siapa<br />

SPECTA JOURNEY 5<br />

SWITZERLAND


SWITZERLAND<br />

DESTINATION • SWITZERLAND<br />

saja yang menyaksikannya. Switzerland is<br />

where reality is better than the imagination.<br />

No postcards can picture its real beauty!<br />

ThE LAND Of<br />

MOUNTAINS AND WATER<br />

Sesaat sebelum mendarat di<br />

Geneva, tampak puncakpuncak<br />

pegunungan Alpen<br />

yang tertutup salju berbaris<br />

menembus awan tinggi di langit. Dari<br />

dalam jendela pesawat, pantulan sinar<br />

matahari yang mulai mencercah di<br />

pagi itu membentuk bayangan pesawat<br />

yang terpatri menyusur awan putih di<br />

bawahnya. Dan di saat ketinggian mulai<br />

mendekati bumi, tampak kota Geneva<br />

yang baru saja terbangun di salah satu<br />

hari Sabtu di bulan April yang indah.<br />

Switzerland telah menjadi negara<br />

tujuan wisata bagi para wisatawan<br />

dari berbagai negara di dunia. Turis<br />

yang mengunjunginya bahkan melebih<br />

jumlah penduduk negeri ini yang hanya<br />

berjumlah sekitar delapan juta jiwa saja.<br />

Tahun lalu, wisatawan Indonesia yang<br />

6 SPECTA JOURNEY<br />

mengunjungi negara ini melonjak 46<br />

persen besarnya.<br />

Sebagai negara yang berbatasan dengan<br />

Prancis, Italia, Austria, dan Lichtenstein,<br />

negara ini tidak mempunyai garis pantai.<br />

Namun, kekurangan ini diisi oleh sekitar<br />

tujuh ribu danau, lebih dari 120 gletser,<br />

air terjun yang tak terhitung jumlahnya,<br />

dan mata air-mata air yang menjadi<br />

pangkal dari sungai-sungai yang mengalir<br />

ribuan kilometer jauhnya. Tak heran jika<br />

Switzerland mendapat julukan sebagai<br />

reservoir benua Eropa karena air yang<br />

dikandungnya, dan tak kebetulan jika<br />

pada tahun <strong>2012</strong>, negara ini mendapat<br />

slogan Switzerland – Land of Water.<br />

Selain itu, tujuh puluh persen<br />

dari luas negara ini diisi oleh barisan<br />

pegunungan dengan puncak-puncaknya<br />

yang tertutup oleh salju abadi. Mungkin,<br />

Titlis adalah gunung yang paling dikenal<br />

oleh wisatawan Indonesia, tapi selain<br />

Titlis, puncak-puncak seperti Eiger,<br />

Matterhorn, dan Jungfrau telah menjadi<br />

daerah tujuan wisata yang sudah dikenal<br />

lama. Sistem transportasi di Switzerland<br />

...tujuh puluh persen<br />

dari luas negara ini<br />

diisi oleh barisan<br />

pegunungan dengan<br />

puncak-puncaknya<br />

yang tertutup oleh<br />

salju abadi."<br />

yang terancang dengan sempurna dapat<br />

membawa Anda kemanapun bahkan<br />

sampai ke punggung puncak Gunung<br />

Eiger setinggi hampir 3.800 meter<br />

dari permukaan laut. Dan, melihat<br />

kemegahan puncak-puncak gunung dari<br />

jarak yang begitu dekat akan membuat<br />

hati Anda bergetar. Auranya begitu<br />

dingin dan angkuh! Namun, di sisi lain,<br />

pemandangan di sekelilingnya, akan<br />

membuat Anda bersyukur karena dapat<br />

menyaksikan ciptaan Tuhan yang tiada<br />

tara indahnya.<br />

Photo courtesy of Interlaken Tourism


TRAvELINg WITh SWISS PASS<br />

Swiss Travel System adalah salah satu sistem<br />

transportasi paling sempurna di dunia. Sistem ini<br />

mengkombinasi moda transportasi kereta, bis, kapal<br />

feri, bahkan cable car di seluruh Switzerland mulai<br />

dari kota besar, kota kecil, sampai ke puncak gunung.<br />

Swiss Pass memberi kemudahan bagi Anda untuk<br />

melakukan perjalanan tak terbatas kemanapun Anda<br />

inginkan, menggunakan transportasi umum secara<br />

cuma-cuma di empat puluh delapan kota, serta<br />

masuk gratis ke 450 museum di berbagai kota.<br />

Dengan Swiss Pass, Anda hanya tinggal<br />

merencanakan jam keberangkatan yang Anda<br />

inginkan dari satu kota ke kota tujuan lain dalam<br />

batas hari yang tertera di karcis yang Anda beli.<br />

Selama tujuh hari berkeliling di berbagai kota di<br />

Switzerland, saya menggunakan Swiss Pass dengan<br />

ekstensif di kereta, kapal feri, dan juga cogwheel<br />

train ke puncak gunung. kepraktisan dan<br />

kemudahan sistem ini benar-benar membantu saya.<br />

Demikian pula bagi Anda yang ingin berpergian<br />

bersama dengan pasangan, Swiss Pass dapat<br />

menjadikan perjalanan Anda lebih mudah dan<br />

menyenangkan.<br />

DESTINATION • SWITZERLAND<br />

SPECTA JOURNEY 7<br />

SWITZERLAND


LAUSANNE<br />

DESTINATION • SWITZERLAND<br />

Enam puluh kilometer ke<br />

arah timur Geneva terletak<br />

sebuah kota modern yang<br />

sibuk. Kota ini begitu<br />

menarik karena sentuhan<br />

sejarah yang memikat,<br />

tempat perbelanjaan yang menyenangkan,<br />

dan juga keindahan panorama danaunya,<br />

membuat orang yang berkunjung ke kota<br />

ini begitu terpesona. Lausanne terletak<br />

di tepian paling utara Lake Geneva atau<br />

Lac Léman, seperti sebutan penduduk<br />

lokal yang berbahasa Prancis untuk danau<br />

terbesar di daratan Eropa ini.<br />

Lausanne sendiri dikelilingi oleh<br />

daerah-daerah pedesaan yang alami,<br />

perbukitan Chalet-à-Gobet dengan<br />

8 SPECTA JOURNEY<br />

barisan pohon Fir khas sebuah resor<br />

musim dingin, dan berbatasan dengan<br />

perkebunan anggur yang indah di daerah<br />

Lavaux. Dari salah satu distriknya, Ouchy,<br />

yang dikenal sebagai pesisir pantai di<br />

musim panas, pemandangan kota Evian<br />

dan pegunungan Alpen Savoy yang<br />

terletak di antara Dents-du-Midi dan<br />

gunung tertinggi di Eropa, Mont Blanc,<br />

terefleksi seperti sebuah pemandangan<br />

kartu pos yang mengesankan.<br />

Perjalanan kereta dari Geneva International<br />

Airport hanya memakan waktu<br />

sekitar empat puluh lima menit saja<br />

ketika gerbong penumpang yang membawa<br />

saya memasuki peron nomor lima<br />

di Lausanne Gare, stasiun kereta di kota<br />

Kota ini begitu menarik<br />

karena sentuhan<br />

sejarah yang memikat,<br />

tempat perbelanjaan<br />

yang menyenangkan,<br />

dan juga keindahan<br />

panorama danaunya."<br />

ini. Untuk pertama kalinya, saya menginjakkan<br />

kaki di kota yang disebut orang<br />

sebagai Switzerland’s Olympic Capital.<br />

Pesona kota Lausanne terasa begitu kuat


agi berbagai instansi internasional dan<br />

juga perusahaan multinasional untuk<br />

menempatkan kantornya di sini. Komite<br />

Olimpiade Internasional menjadikannya<br />

sebagai markas utama, demikian pula perusahaan<br />

besar seperti Nestlé Nespresso<br />

serta Philip Morris dan perusahaan-perusahaan<br />

lainnya. Lebih dari lima puluh<br />

asosiasi olah raga dunia berkantor di sini.<br />

Sementara itu, di Lausanne juga terdapat<br />

dua perguruan tinggi yang terkenal<br />

di Eropa. Perpaduan antara komunitas<br />

pekerja dan pelajar menjadikan kehidupan<br />

urban di kota ini begitu dinamis.<br />

ChARMINg LAUSANNE<br />

Berkunjung ke ibukota dari kanton<br />

Vaud ini, bak memasuki sebuah<br />

labirin dengan berbagai distrik<br />

yang menawan. Dari sejak bernama<br />

Lousonna di zaman Romawi kuno sampai<br />

dengan saat ini, Lausanne dikenal sebagai<br />

kota di persimpangan jalan utara dan<br />

selatan antara Laut Utara dan Laut Mediterania.<br />

Pusatnya terletak di sebuah distrik<br />

bernama Cité yang didominasi oleh sebuah<br />

gereja bergaya gothic. Gereja yang didirikan<br />

pada abad ke-13 ini menjadi sebuah warisan<br />

kekayaan arsitektur abad pertengahan<br />

yang mengaggumkan dan hingga saat ini,<br />

ia dikenal sebagai salah satu gereja yang<br />

paling terawat di Eropa. Uniknya, sebuah<br />

tradisi yang sudah dijalankan sejak enam<br />

ratus tahun yang lalu juga masih dilakukan<br />

hingga detik ini.<br />

ThE TWO SIDES Of<br />

ThE CITY<br />

Kehidupan di Lausanne ber-jalan<br />

seperti layaknya kota-kota lain<br />

di Switzerland – sangat teratur<br />

dan tepat waktu. Namun,<br />

sebuah distrik di kota ini bak menolak<br />

untuk menjalankan kehidupan yang<br />

hampir tanpa warna tersebut. FLON dan<br />

MAD – distrik dan klub terbesar di Eropa<br />

– ada untuk mewarnai kehidupan malam<br />

di kota ini. Distrik yang tadinya adalah<br />

lintasan kereta di abad ke-19 dan gudanggudang<br />

penyimpanan disulap menjadi<br />

sebuah daerah hiburan yang penuh dengan<br />

klub-klub dan restoran-restoran trendi. Di<br />

musim dingin, Flon akan terlihat indah<br />

dengan hiasan lampu-lampu berwarna<br />

warni yang berpendar di atas salju yang<br />

WhY vISIT LAUSANNE?<br />

• Lausanne terletak tidak jauh dari<br />

Geneva, namun dapat memberikan<br />

Anda sebuah pengalaman dan<br />

suasana yang berbeda. Dengan<br />

frekuensi kereta setiap tiga puluh<br />

menit dan berjarak empat puluh<br />

lima menit, kota ini layak dikunjungi.<br />

• Kota ini berbatasan dengan<br />

perkebunan anggur di daerah Lavaux<br />

yang berpredikat World’s Heritage Site<br />

dari UNeSCO karena keunikannya.<br />

Sementara di pinggir kota Lausanne<br />

banyak terdapat château yang berdiri<br />

di tengah-tengah perkebunan anggur.<br />

Château-château ini dibangun di sisi<br />

lereng bukit yang indah dan mudah<br />

untuk dikunjungi.<br />

• Lausanne sendiri adalah kota<br />

metropolitan terkecil di dunia yang<br />

mempunyai sistem transportasi<br />

kereta bawah tanah. Sementara,<br />

setiap tamu yang menginap di<br />

semua hotel di kota ini akan<br />

mendapatkan Lausanne Transport<br />

Card yang dapat digunakan untuk<br />

berkeliling kota secara cuma-cuma.<br />

• Baru saja dipilih sebagai<br />

Switzerland’s Gourmet City atau Ville<br />

du goût <strong>2012</strong>, kota ini mempunyai<br />

banyak sekali tempat untuk<br />

menikmati berbagai hidangan lokal<br />

DESTINATION • SWITZERLAND<br />

maupun internasional. Mulai dari<br />

restoran-restoran berpenghargaan<br />

tinggi sampai ke brasseries tua<br />

berumur puluhan tahun ataupun<br />

kafe-kafe kecil di pinggir jalan.<br />

• Berkunjung ke Lausanne bak<br />

menapaki kembali jejak orangorang<br />

terkenal seperti W.A. Mozart,<br />

Napoléon, Lord Byron, Mahatma<br />

Gandhi, Coco Chanel, dan Charlie<br />

Chaplin yang pernah terpesona<br />

dengan keindahan dan pernah<br />

tinggal di kota ini.<br />

SPECTA JOURNEY 9<br />

LAUSANNE


CappadoCia<br />

LAUSANNE<br />

DESTINATION • SWITZERLAND<br />

putih, sementara saat musim panas,<br />

orang-orang akan memenuhi berbagai<br />

restoran dan klub di sekitarnya untuk<br />

menikmati kehidupan dan hangatnya<br />

matahari malam.<br />

Sementara Flon menawarkan berbagai<br />

kehidupan berwarna yang modern dan<br />

ingar bingar, Ouchy mengingatkan kita<br />

akan sebuah kejayaan masa lalu yang pernah<br />

ada. Letaknya di perlintasan perairan utara<br />

selatan sempat menjadikannya sebagai<br />

kota pelabuahan yang ramai di zaman<br />

Romawi kuno. Karena letaknya juga di<br />

pinggir sebuah danau yang luas, di masa<br />

lalu, Ouchy adalah sebuah kota nelayan<br />

yang berkembang. Namun lebih dari itu,<br />

keindahan pemandangan di hadapannyalah<br />

yang menjadi sumber inspirasi bagi para<br />

penulis Eropa abad ke-19 untuk berkarya.<br />

AUbERgE DE LA gARE<br />

Karena lokasinya, Lausanne<br />

terletak di bagian Switzerland<br />

yang berbahasa Prancis<br />

dengan penduduk yang begitu<br />

menikmati hidup mereka sehari-hari.<br />

Untuk mendapatkan pengalaman layaknya<br />

seperti penduduk lokal, saya diajak ke<br />

sebuah restoran di luar kota Lausanne.<br />

Auberge de la Gare terletak di tengah-tengah<br />

perkebunan anggur di desa Grandvaux dan<br />

sudah berdiri sejak tahun 1862.<br />

Auberge de la Gare juga merupakan<br />

sebuah penginapan sederhana berbintang<br />

tiga yang mempunyai lima kamar<br />

dan baru saja direnovasi. Tapi bukan<br />

penginapannyalah yang menjadi tujuan<br />

kunjungan saya, namun restoran yang<br />

terkenal dan selalu penuh oleh pengunjung.<br />

Restoran di lantai bawah bangunan kayu<br />

ini menawarkan berbagai menu lokal,<br />

namun menu yang harus dicoba adalah<br />

filets de perche frais du Lac Léman atau ikan<br />

perch goreng yang ditangkap dari danau di<br />

seberang restoran ini. Saking terkenalnya<br />

kenikmatan ikan ini, pemerintah setempat<br />

harus meregulasi penangkapannya<br />

untuk memberi waktu bagi ikan tersebut<br />

berkembang biak kembali.<br />

Pengalaman menikmati hidangan<br />

lokal di sebuah restoran kecil di tengahtengah<br />

desa perkebunan anggur dan<br />

ditemani dengan segelas anggur lokal<br />

menjadi momen yang tak terlupakan<br />

dari kunjugan saya di Lausanne.<br />

10 SPECTA JOURNEY


pengalaman menikmati<br />

hidangan lokal di<br />

sebuah restoran kecil<br />

di tengah-tengah desa<br />

perkebunan anggur<br />

dan ditemani dengan<br />

segelas anggur lokal<br />

menjadi momen yang<br />

tak terlupakan dari<br />

kunjugan saya di<br />

Lausanne."<br />

vISITINg LAvAUx<br />

Pemandangan yang indah di musim<br />

gugur saat pohon-pohon anggur<br />

siap untuk dipanen, daun-daun<br />

yang berganti warna dan udara<br />

yang mulai dingin membuat Lavaux<br />

terlihat begitu romantis. Di musim<br />

inilah, Lavaux ramai dikunjungi orang<br />

untuk menikmati pemandangan fall<br />

foliage yang indah ataupun mencicipi<br />

hidangan dan anggur lokal yang jarang<br />

ditemui di luar daerah ini.<br />

Bagi Anda yang sedang berbulan<br />

madu atau pergi bersama dengan<br />

DESTINATION • SWITZERLAND<br />

pasangan, cobalah untuk sekali-kali<br />

menginap di sebuah penginapan ala<br />

bed and breakfast. Susasana yang<br />

berbeda dengan kamar dan gedung<br />

hotel akan memberikan pengalaman<br />

baru yang lebih romantis bagi Anda<br />

berdua. Apalagi saat Anda berdiri<br />

di patio kamar saat kebun anggur,<br />

pemandangan danau dan pegunungan<br />

hanya terlihat berjarak serengkuhan<br />

tangan Anda saja. Sebuah pengalaman<br />

yang tak terlupakan!<br />

DOMAINE DU bURIgNON<br />

Desa St. Saphorin terletak<br />

tak jauh dari Grandvaux. Di<br />

jalan yang berliku menuju<br />

St. Saphorin, Anda akan<br />

melewati beberapa château dan scenic road<br />

yang menawan. Di satu sisi, pegunungan<br />

Alpen Savoy yang masih berpuncak salju<br />

menjulang di seberang Lake Geneva,<br />

sementara di sisi kiri saya, hamparan<br />

teras perkebunan anggur terlihat begitu<br />

unik. Dan saat, memasuki desa St.<br />

Saphorin, di depan saya terlihat Domaine<br />

du Burignon tegak berdiri. Château<br />

dengan perkebunan anggur ini dimiliki<br />

oleh pemerintah lokal kota Lausanne dan<br />

menjadi salah satu yang terbesar dan juga<br />

penghasil anggur lokal terbanyak.<br />

SPECTA JOURNEY 11<br />

LAUSANNE


MONTREUx<br />

DESTINATION • SWITZERLAND<br />

Dari Lausanne, perjalanan<br />

saya berlanjut ke sisi<br />

timur Lake Geneva tepatnya<br />

ke sebuah kota<br />

yang menginspirasi begitu<br />

banyak orang lewat<br />

keindahan alam dan keunikannya. Montreux<br />

bukan saja terkenal karena kecantikan<br />

barisan ba-ngunan-bangunan bergaya Belle<br />

Epoque berwarna cerah atau taman-taman<br />

indah di sisi danau yang ramai dikunjungi<br />

orang, namun bersama dengan kota-kota<br />

kecil lainnya di sepanjang Lake Geneva, ia<br />

membentuk sebuah barisan daerah yang<br />

begitu indah dan dikenal dengan sebutan<br />

Swiss Riviera.<br />

Berbicara tentang Montreux dan<br />

daerah Swiss Riviera, kata ‘indah’ dan<br />

‘menawan’ seakan tidak henti-hentinya<br />

12 SPECTA JOURNEY<br />

digunakan. Rasanya sukar memilih kata<br />

lain yang tepat untuk menggambarkan<br />

sebentuk keindahan yang benar-benar<br />

tidak dapat dilukiskan oleh kata-kata.<br />

Montreux yang berpenduduk 23 ribu jiwa<br />

ini seakan diberkati dengan panorama<br />

alam yang berlukiskan puncak-puncak<br />

pegunungan bersalju dan kilauan<br />

birunya danau yang menawan. Di musim<br />

semi, langit biru seakan menjadi latar<br />

sederetan bangunan bergaya abad lampau<br />

sementara bunga-bunga tulip berwarnawarni<br />

menghiasi setiap sudut kota ini.<br />

Keindahan alam Montreux bukan<br />

saja menginspirasi berbagai komposer<br />

musik klasik seperti Stravinsky dan<br />

Tchaikovsky, lebih dari itu Freddie<br />

Mercury, vokalis grup musik rock Queen<br />

pun jatuh cinta dengan kota ini.<br />

Rasanya sukar memilih<br />

kata lain yang tepat<br />

untuk menggambarkan<br />

sebentuk keindahan<br />

yang benar-benar<br />

tidak dapat dilukiskan<br />

oleh kata-kata."<br />

Selain itu, kota ini bak seperti magnet<br />

bagi para berbagai musisi. Montreux Jazz<br />

Festival yang legendaris, menjadi ajang<br />

tahunan di musim panas yang membuat<br />

populasi kota ini bertambah mendadak.


Musisi-musisi seperti Quincy Jones,<br />

BB King, Nina Simone diantaranya<br />

datang untuk tampil di hadapan ribuan<br />

penonton dari berbagai tempat di Eropa<br />

yang datang memenuhi kota ini.<br />

Di sebuah bukit yang terletak di atas<br />

kota Montreux, berdiri Caux Palace.<br />

Sebagai salah satu istana bersejarah yang<br />

diubah menjadi sebuah hotel dan untuk<br />

pertama kalinya terjadi di Switzerland,<br />

Caux Palace dikenal juga sebagai tempat<br />

lahirnya sekolah perhotelan. Dan, disinilah<br />

terletak Swiss Hotel Management School,<br />

sekolah manjemen perhotelan berbahasa<br />

Inggris terbesar di Switzerland. Selain itu,<br />

Hotel Institute Montreux menjadi sekolah<br />

perhotelan yang juga sama terkenalnya.<br />

SAILINg ThROUgh LAkE<br />

gENEvA<br />

Sangat mudah berpergian di<br />

Switzerland. Sebagai pemegang<br />

Swiss Pass, Anda tinggal memilih<br />

bentuk transportasi yang Anda<br />

inginkan, menentukan jam keberangkatan,<br />

dan voila, setengah perjalanan telah Anda<br />

lalui. Kali ini, perjalanan saya menuju<br />

Montreux tidak menggunakan kereta dari<br />

Lausanne Gare, tapi berlayar mengarungi<br />

setengah Lake Geneva dengan kapal<br />

penumpang Compagnie Générale de<br />

Navigation sur le lac Léman.<br />

Selama dua jam mengarungi danau<br />

berair biru ini, saya dan penumpang<br />

lainnya disuguhi dengan panorama alam<br />

yang begitu indah. Tak salah jika pelayaran<br />

dari Ouchy menuju Chillon disebut sebagai<br />

perjalanan dua jam yang paling menawan<br />

di Switzerland kalau bukan di dunia.<br />

Kapal penumpang yang membawa saya<br />

berlayar tenang menembus riak ombak<br />

Lake Geneva. Di beberapa kota kapal<br />

ini berhenti untuk menurunkan dan<br />

mengangkut penumpang. Namun, lepas<br />

dari itu, para penumpang seakan sibuk<br />

menikmati berbagai screen pemandangan<br />

dari sisi jendela mereka sambil menikmati<br />

menu makan siang yang dihidangkan<br />

dengan cita rasa tinggi. Pengalaman<br />

pertama melayari Lake Geneva membuat<br />

saya sibuk mengabadikan momen ini<br />

untuk kemudian sisa waktunya digunakan<br />

untuk menikmati menu makan siang<br />

di kapal ini yang terasa begitu nikmat.<br />

Setelah hampir dua jam lamanya, tibalah<br />

kami di pemberhentian Chillon, tempat<br />

saya harus turun untuk kemudian<br />

berkunjung ke kastil yang bersejarah di<br />

hadapan saya.<br />

ThE CASTLE Of ChILLON<br />

Kastil Chillon adalah salah satu<br />

tempat bersejarah yang paling<br />

terkenal di Switzerland. Akses<br />

dan lokasinya yang mudah<br />

dicapai dari Montreux, menjadikan tempat<br />

ini selalu ramai dikunjungi di setiap<br />

musim. Menuju bangunan bersejarah<br />

WhAT I LIkE AbOUT MONTREUx<br />

• Lausanne memberikan atmosfir<br />

urban yang begitu teratur dan<br />

berjalan dengan sendirinya, namun<br />

Montreux memancarkan suasana<br />

kota kecil yang bukan saja indah,<br />

tapi juga hidup.<br />

• Menikmati suasana sore hari di The<br />

Fairmont Le Montreux Palace sambil<br />

mengagumi keindahan interior<br />

bergaya Belle Epoque di dalamnya.<br />

Sementara façade berwarna kuning<br />

yang menghiasi sisi depan hotel ini<br />

menambah keanggunannya.<br />

• Jalan pedestrian di sepanjang Lake<br />

Geneva pada hari Minggu menjadi<br />

DESTINATION • SWITZERLAND<br />

Kapal<br />

penumpang<br />

yang<br />

membawa<br />

saya berlayar<br />

tenang<br />

menembus<br />

riak ombak<br />

Lake geneva."<br />

inilah saya menikmati momen pertama<br />

saya berkunjung di daerah Swiss Riviera.<br />

Dibutuhkan waktu membangun,<br />

adaptasi, renovasi, dan juga restorasi<br />

berabad-abad untuk menjadikan kastil<br />

Chillon seperti bentuknya sekarang<br />

ini. Sementara pulau karang tempat<br />

dibangunnya kastil ini, menjadi<br />

perlindungan alam yang utama dan juga<br />

lokasi yang strategis untuk mengontrol<br />

sekaligus menjaga jalan lintas utama<br />

yang menghubungkan daerah utara<br />

Eropa menuju ke selatan benua ini.<br />

tempat bersantai penduduk kota<br />

yang ingin menikmati suasana akhir<br />

pekan dan keindahan Lake Geneva.<br />

• Château de Chillon berdiri tegak<br />

menyimpan sejarah kehidupan abad<br />

pertengahan di sekitar Lake Geneva.<br />

Berkunjung ke kastil ini seperti<br />

memasuki mesin waktu ke abad<br />

pertengahan. Semua yang ada di<br />

dalamnya masih terjaga dan terawat<br />

dengan baik.<br />

• Eden Palace au Lac, hotel berarsitektur<br />

indah di tepi Lake Geneva.<br />

Pemandangan kamar lakeview-nya<br />

menjadi yang terbaik di Montreux.<br />

SPECTA JOURNEY 13<br />

MONTREUx


MONTREUx<br />

DESTINATION • SWITZERLAND<br />

14 SPECTA JOURNEY<br />

• Harga tiket sekali jalan dari<br />

Lausanne/Ouchy ke Chillon -<br />

CHF27 (kelas dua) atau CHF38<br />

(kelas satu).<br />

• Jam keberangkatan dari Ouchy<br />

Pier Nomor empat – 11:45 pagi.<br />

kastil Chillon buka dari pukul<br />

09:00 sampai sekitar pukul 18:00<br />

kecuali di saat musim dingin jam<br />

buka diperpendek dari pukul 10:00<br />

sampai pukul 16:00.<br />

• Tiket tanda masuk adalah<br />

CHF12.00 per orang.<br />

• Biaya sewa Audio guide adalah<br />

CHF6.00.<br />

kastil Chillon terletak sekitar 10<br />

menit dari pusat kota Montreux dan<br />

dihubungkan oleh Bus Line 1 setiap<br />

10 menit sekali. Pemberhentian<br />

bus di kastil Chillon tepat berada di<br />

depan pintu masuknya.<br />

Di Kastil Chillon, butuh hampir satu<br />

hari untuk menelusuri jejak sejarah yang<br />

dikemas lewat alat audio yang dapat<br />

kita sewa. Satu per satu, kehidupan<br />

abad pertengahan, kegunaan alat serta<br />

ruangan yang ada di dalam kastil ini<br />

dijelaskan dengan singkat.<br />

Sambil mendengarkan penjelasan,<br />

saya berusaha membayangkan sebuah<br />

kehidupan yang mewah namun sulit di<br />

zamannya. Audioguide ini membawa saya<br />

melewati ruang makan yang sangat luas<br />

dengan satu sisi bertanda bekas asap dan<br />

kayu bakar tempat memasak makanan.<br />

Kemudian diteruskan dengan melewati<br />

kamar tidur para bangsawan, tempat mereka<br />

menerima tamu, dan juga tempat mereka<br />

berdoa di kapel. Di sisi lain, saya merasa<br />

bergidik melihat alat-alat penyiksaan dan<br />

juga pengapnya ruang bawah tanah tempat<br />

orang-orang yang dianggap melakukan<br />

sihir disiksa dan dibakar di zaman itu.<br />

Kunjungan ke Kastil Chillon membuka<br />

mata saya akan sebuah kehidupan yang<br />

pernah dilalui oleh manusia di zamannya.


Pagi ini, saya meninggalkan<br />

Montreux yang sedang<br />

diselimuti oleh suasana<br />

mendung. Awan tebal<br />

terlihat menggayut rendah<br />

membawa suasana kelabu<br />

dan basah bahkan sebelum hujan akhirnya<br />

turun membasahi kota. Dari Hotel Eden<br />

du Lac, stasiun kereta Montreux terletak<br />

sekitar lima belas menit sambil berjalan<br />

kaki dan di tengah-tengah suhu udara<br />

yang dingin, saya harus bergegas untuk<br />

menuju peron nomor lima di stasiun<br />

itu. Setibanya di peron, tampak kereta<br />

Goldenpass Panoramic telah menunggu<br />

untuk membawa penumpangnya ke<br />

Zweismmen dalam perjalanan menuju<br />

tujuan berikut saya, Interlaken. Tepat<br />

DESTINATION • SWITZERLAND<br />

...kereta goldenpass Panoramic yang membawa<br />

kami berjalan menyusuri punggung perbukitan..."<br />

pada jam 07:45, kereta nomor 1185 ini<br />

mulai bergerak meninggalkan berbagai<br />

pengalaman yang menari dari kota-kota<br />

di tepian Lake Geneva.<br />

ThE gOLDENPASS<br />

PANORAMIC ExPERIENCE<br />

Dari stasiun Montreux, kereta<br />

Goldenpass Panoramic yang<br />

membawa kami berjalan<br />

menyusuri punggung perbukitan<br />

untuk kemudian menanjak ke sisi<br />

gunung menuju kota Rochers-de-Naye.<br />

Setelah berhenti beberapa saat, perjalanan<br />

dilanjutkan dengan menuruni lembah dan<br />

menanjak kembali ke sisi pegunungan<br />

berikutnya. Berjalan di atas ketinggian<br />

dua ribu meter dari atas permukaan laut<br />

membuat perjalanan menuju kota Gstaad,<br />

salah satu kota resor musim dingin yang<br />

terkenal di Switzerland, diiringi dengan<br />

derasnya hujan salju. Pemandangan yang<br />

tidak biasa ini seakan merubah warna bumi<br />

menjadi putih di kedua sisi jalan.<br />

SPECTA JOURNEY 15<br />

INTERLAkEN


INTERLAkEN<br />

DESTINATION • SWITZERLAND<br />

Terkadang kereta Goldenpass<br />

Panoramic ini berjalan melewati<br />

lembah yang hijau dimana salju tak<br />

menyentuhnya, namun di saat lain, kami<br />

melewati desa-desa Swiss yang indah<br />

dengan rumah-rumah khas deaerahnya.<br />

Dengan jendela panoramik yang tinggi<br />

dan panjang di setiap sisi gerbongnya,<br />

pemandangan indah di kedua sisi jalan<br />

dapat dilihat dengan leluasa tanpa<br />

pembatas. Dan, karena itulah kereta<br />

ini disebut dengan nama Grandpass<br />

Panoramic – kereta yang melewati<br />

rute yang berpanorama indah dengan<br />

jendela tanpa batas terinstalasi untuk<br />

kenyamanan visual para penumpangnya.<br />

Di kursi nomor 11, saya menikmati<br />

turunnya salju di sepanjang jalan,<br />

menikmati keindahan danau-danau di<br />

16 SPECTA JOURNEY<br />

kaki pegunungan, dan di dalam gerbong<br />

Grandpass Panoramik yang membawa<br />

saya, saya bersyukur untuk semua<br />

keindahan yang dapat saya saksikan ini.<br />

INTERLAkEN, AT LAST!<br />

Perjalanan selama dua jam<br />

membawa saya ke Zwesimmen<br />

dimana saya harus berganti kereta<br />

menuju Spiez, kota di tepi Lake<br />

Thun. Di kota inipun, saya harus menunggu<br />

kereta berikutnya yang membawa saya<br />

tiba di Interlaken Ost, stasiun kereta di<br />

bagian timur kota Interlaken. Perjalanan<br />

ini memakan waktu lebih dari tiga jam<br />

lamanya dengan menggunakan tiga kereta<br />

yang berganti di dua kota.<br />

Kota Interlaken terletak di daerah<br />

Bernese Oberland atau dataran tinggi<br />

Sebagai sebuah<br />

destinasi liburan,<br />

interlaken menjadi<br />

kota yang ideal<br />

untuk memulai<br />

berbagai kegiatan<br />

yang berhubungan<br />

dengan alam."<br />

Bernese. Lokasinya tepat berada di<br />

antara dua danau besar di hamparan<br />

tanah yang datar. Namun, kota ini<br />

bukan saja diapit oleh dua danau, tapi<br />

juga dikelilingi oleh pegunungan Alpen<br />

Switzerland dan saat pertama kalinya<br />

saya berjalan menuju pusat kota,<br />

sayapun menikmati keindahan kota ini.<br />

Sejak awal abad ke-19, Interlaken sudah<br />

dikenal banyak orang sebagai sebuah kota<br />

resor pegunungan. Udara dingin yang<br />

menyegarkan, pemandangan pegunungan<br />

di sekelilingnya, serta atmosfir kota yang<br />

menyenangkan, membuat banyak orang<br />

ingin mengunjunginya.<br />

Sebagai sebuah destinasi liburan,<br />

Interlaken menjadi kota yang ideal<br />

untuk memulai berbagai kegiatan<br />

yang berhubungan dengan alam.<br />

Beragam tujuan dapat dicapai dengan<br />

menggunakan kereta gunung, kereta<br />

gantung, dan ski lifts. Di sekeliling kota<br />

ini terdapat lebih dari 200 kilometer<br />

jalan setapak untuk hiking. Dan, jangan<br />

lupa, tujuan yang paling popular –<br />

Jungfraujoch Top of Europe!<br />

ThE TALES Of TWO LAkES<br />

Dari Interlaken West, sebuah<br />

bis membawa saya menuju<br />

Beatenbucht di sisi Lake<br />

Thun. Sambil menunggu<br />

kapal motor penumpang yang akan<br />

membawa saya menyusuri keindahan<br />

danau ini, saya memperhatikan betapa<br />

beningnya air di danau ini. Bukan hanya<br />

bening, tapi juga biru dan dalam.<br />

Seperti terekat dengan pemandangan<br />

pegunungan di latar belakangnya, Lake<br />

Thun terletak di batas utara pegunungan


Alpen Swiss, di antara dua kota di Bernese<br />

Oberland, Thun dan Interlaken. Berlayar<br />

di danau ini begitu menyenangkan.<br />

Sambil menikmati makanan kecil dengan<br />

segelas wine, pandangan kita akan<br />

menyapu kota-kota di tepi danau yang<br />

romantis, kastil bersejarah yang megah,<br />

dan juga di kejauhan tampak berdiri tiga<br />

puncak gunung yang terkenal – Eiger,<br />

Mönch, dan Jungfrau.<br />

Di seberang danau tampak kota kecil<br />

Spiez dengan bayangan kastil-kastilnya<br />

dan sebuah gereja bergaya Roman<br />

yang berdiri di tengah kota, sementara<br />

kastil-kastil dan museum berarsitektur<br />

indah juga dapat ditemukan di kota<br />

Thun. Dengan garis tepi danaunya yang<br />

panjang dan diberkati dengan suhu yang<br />

nyaman sepanjang tahun, tak heran bila<br />

daerah menawan di sepanjang kota ini<br />

mendapat sebutan Riviera of the Bernese<br />

Oberland.<br />

Setelah berlayar menyisir Lake<br />

Thun, tibalah saya kembali di stasiun<br />

kapal Interlaken West. Dengan hanya<br />

menyeberangi jalan, saya berpindah moda<br />

transportasi untuk kemudian berada di<br />

dalam sebuah kereta yang membawa saya<br />

ke kota Brienz, di pinggir Lake Brienz.<br />

Selama perjalanan yang memakan waktu<br />

30 menit itu, saya kembali disuguhi<br />

pemandangan alam di sekitar danau<br />

yang bukan saja indah, tapi LEBIH indah<br />

lagi. Saking mengesankannya, saya tidak<br />

Lake Thun terletak<br />

di batas utara<br />

pegunungan alpen<br />

Swiss, di antara dua<br />

kota di Bernese<br />

oberland, Thun dan<br />

interlaken.<br />

hanya mengabadikan pemandangan di<br />

sekeliling Lake Brienz dengan jepretan<br />

kamera tapi juga mengambil gambar<br />

hidupnya dengan video digital untuk<br />

kenangan.<br />

Setibanya di pinggir kota Brienz,<br />

sebuah bus umum berwarna kuning telah<br />

menunggu untuk membawa beberapa<br />

penumpangnya ke Ballenberg West, sisi<br />

barat dari sebuah museum terbuka yang<br />

besar dan menarik untuk dikunjungi.<br />

ThE INSPIRINg bALLENbERg<br />

OPEN AIR MUSEUM<br />

Di timur kota Brienz, sebuah jalan kecil<br />

akan membawa Anda ke tempat yang<br />

cukup mengagumkan kalau bukan unik–<br />

Ballenberg Open Air Museum. Seperti<br />

Taman Mini Indonesia Indah di Jakarta,<br />

Ballenberg Open Air Museum merupakan<br />

museum terbuka yang menampilkan<br />

DESTINATION • SWITZERLAND<br />

WhAT TO DO IN<br />

ThE CITY?<br />

Biasanya Anda akan bermalam di<br />

Interlaken karena kota ini adalah<br />

the starting point untuk menuju<br />

berbagai destinasi turistik yang ada<br />

di luar kota. Namun, saat Anda<br />

berada di Interlaken, ada beberapa<br />

kegiatan yang dapat Anda lakukan,<br />

diantaranya adalah:<br />

• HöHeweg adalah jalan utama<br />

yang dipenuhi dengan bangunan<br />

hotel-hotel berarsitektur Belle<br />

epoqe yang terkenal di masanya,<br />

kios-kios souvenir, ataupun tokotoko<br />

berkilau yang menjual jam<br />

tangan buatan Swiss dari berbagai<br />

merek dan bermacam ragam pisau<br />

lipat Victorinox, misalnya. Jalan ini<br />

akan selalu ramai dikunjungi oleh<br />

para turis dan akan menjadi lebih<br />

ramai lagi di musim-musim tertentu<br />

• HARDeR KuLM adalah sebuah<br />

puncak gunung yang terletak<br />

tak jauh dari Interlaken Ost.<br />

karena begitu dekat letaknya,<br />

sebuah chalet dengan restoran di<br />

dalamnya terlihat jelas dari pusat<br />

kota Interlaken. Dari ketinggian<br />

sekitar 4,232 kaki, panorama<br />

kota Interlaken, Lake Thun dan<br />

Brienz, serta puncak tiga gunung<br />

yang terkenal, eiger, Mönch, dan<br />

Jungfrau, terlihat sangat indah.<br />

Selama delapan menit lamanya,<br />

sebuah funicular akan membawa<br />

Anda ke puncak Harder Kulm dan<br />

sebagai pemegang Swiss Pass,<br />

Anda akan mendapat potongan<br />

setengah harga.<br />

• VICTORIA-JuNgFRAu gRAND<br />

HOTeL & SpA adalah sebuah<br />

bentuk kemewahan yang dapat<br />

Anda temui di Interlaken. Penulis<br />

Mark Twain dan Ratu Victoria dari<br />

Inggris pernah bermalam di sini<br />

dan kehadiran mereka membantu<br />

menempatkan Interlaken sebagai<br />

destinasi kota pegunungan paling<br />

favorit di eropa. Terapi spa di<br />

hotel ini merupakan salah satu<br />

yang terbaik dan paling terkenal<br />

di daerah Bernese Oberland<br />

SPECTA JOURNEY 17<br />

INTERLAkEN


INTERLAkEN<br />

DESTINATION • SWITZERLAND<br />

Ballenberg open air Museum merupakan<br />

museum terbuka yang menampilkan lebih dari<br />

100 rumah pedesaan Swiss."<br />

lebih dari 100 rumah pedesaan Swiss dari<br />

hampir semua canton yang ada di negara<br />

ini yang hidup di zaman sebelum ini.<br />

Dengan luas sekitar 66 hektar, rumahrumah<br />

dan bangunan lain seperti gudang<br />

peternakan, ditempatkan menurut<br />

daerahnya masing-masing. Tentu saja,<br />

setiap daerah mempunyai gaya dan<br />

arsitektur bentuk rumah yang berbeda.<br />

Selama dua jam berada di museum<br />

terbuka ini, saya hanya dapat mengunjungi<br />

seperlima dari total luas arealnya untuk<br />

menikmati tampilan dari daerah Jura<br />

dan Central Midlands. Tradisi yang<br />

dilakukan oleh penduduk yang hidup di<br />

18 SPECTA JOURNEY<br />

zamannya sangat menarik untuk disimak<br />

– bagaimana mereka mengasap susis,<br />

beternak, dan berkebun – terkadang<br />

sukar untuk diterima oleh akal sehat<br />

manusia modern. Bahkan, gudang ternak<br />

dari awal abad ke-19 didirikan dengan<br />

mengutamakan keasliannya dengan<br />

menyusun setiap balok yang ada. Ternakternak<br />

yang dipelihara pun dipilih sesuai<br />

dengan apa yang kebanyakan dipelihara<br />

masyarakat di masa itu.<br />

Ballenberg Open Air Museum menjadi<br />

tempat yang menyenangkan untuk<br />

mengetahui banyak hal tentang sejarah<br />

kehidupan penduduk rural di Switzerland.<br />

Setiap rumah, tanaman dan ternak, serta<br />

berbagai cara memintal, memasak serta<br />

mengawetkan makanan, diperagakan<br />

dengan menggunakan peralatan yang<br />

sesuai dengan keaslian di zamannya.


Berada di tempat paling<br />

tinggi di Eropa dan<br />

dapat dengan mudahnya<br />

melihat puncak-puncak<br />

gunung yang terkenal<br />

berdiri tegak di hadapan<br />

Anda adalah sebuah pengalaman yang<br />

tidak akan terlupakan dari kunjungan<br />

Anda di Switzerland.<br />

Siapa yang tidak pernah mendengar<br />

dinding utara Mount Eiger, salah satu<br />

sisi gunung yang paling sulit didaki,<br />

atau Mönch, dan Jungfrau yang berdiri<br />

tegak menantang setiap orang untuk<br />

menaklukannya? Banyak orang telah<br />

mengenal keindahan ketiga gunung yang<br />

digambarkan legenda sebagai seorang<br />

raksaksa, pendeta, dan anak gadis sejak<br />

berabad lalu, namun dahulu, tidak<br />

semua orang dapat menikmatinya. Hal<br />

ini memberi ide bagi seorang industrialis<br />

untuk membangun jalur kereta menanjak<br />

ribuan meter ke sebuah tempat yang<br />

dibangun di antara ketiga gunung<br />

tersebut. Adolf Guyer-Zeller adalah<br />

pencetus dibangunnya Jungfrau Railways<br />

yang menjadi cikal bakal didirikannya<br />

Jungfraujoch – Top of Europe, sebuah<br />

tempat yang memberikan pengalaman<br />

menakjubkan bagi setiap orang yang<br />

mengunjunginya.<br />

DESTINATION • SWITZERLAND<br />

Saat wisatawan Indonesia lebih<br />

mengenal Mount Titlis yang terletak di<br />

sebelah utara Switzerland, turis-turis Asia<br />

lainnya banyak mengunjungi Jungfraujoch.<br />

Beberapa top box office film Bollywood<br />

bahkan difilmkan di tempat ini atau di<br />

gletser Aletsch yang berada di dekatnya.<br />

Hal ini tentunya membuat semakin<br />

banyaknya turis India yang berkunjung ke<br />

Jungfraujoch untuk melihat dimana aktor<br />

dan aktris mereka berlaga. Saking<br />

banyaknya wisatawan India yang<br />

mendatangi tempat observasi paling tinggi<br />

di Eropa ini, sebuah restoran India bernama<br />

Bollywood pun disediakan bagi para<br />

wisatawan dari negara Asia Selatan ini.<br />

SPECTA JOURNEY 17<br />

JUNgfRAUJOCh


JUNgfRAUJOCh<br />

DESTINATION • SWITZERLAND<br />

18 SPECTA JOURNEY<br />

It’s tIme to Go Up!<br />

Di awal bulan Desember 2011<br />

yang lalu, untuk pertama<br />

kalinya saya menyaksikan<br />

panorama Jungfraujoch lewat<br />

acara televisi “Today” di NBC. Begitu<br />

terpesonanya saya akan pemandangan<br />

Jungfraujoch sampai-sampai saya sangat<br />

berharap bila satu hari kelak saya dapat<br />

mengunjungi tempat ini. Tepat empat<br />

bulan kemudian, doa dan mimpi saya<br />

terkabul.<br />

Di pagi yang mendung dan dengan<br />

ditemani oleh seorang pemandu dari<br />

Jungfrau Railways, saya memulai<br />

perjalanan selama 20 menit dari stasiun<br />

Interlaken Ost yang berketinggian<br />

567 meter ke kota Lauterbrunnen. Di<br />

Lauterbrunnen, saya berganti kereta<br />

untuk perjalanan menanjak menuju<br />

Kleine Scheidegg, stasiun di kaki dinding<br />

utara Gunung Eiger yang sangat terkenal.<br />

Selama perjalanan 45 menit dari<br />

Lauterbrunnen, kereta yang membawa<br />

saya sudah menanjak 1.265 meter dan<br />

semakin tinggi saya berada, salju pun<br />

turun dengan deras. Pemandangan indah<br />

yang tadinya masih terlihat hijau dengan<br />

cepat berganti menjadi putih, dingin,<br />

dan hening. Sementara puncak-puncak<br />

gunung yang terlihat jelas di kejauhan<br />

pun terlihat samar oleh pekatnya butiran<br />

salju di ketinggian ini.<br />

Kleine Scheidegg terletak 2.061 meter<br />

di atas permukaan laut. Di ketinggian<br />

ini, suhu udara menurun dengan cepat,<br />

apalagi saat angin gunung bertiup dengan<br />

kencang. Walaupun demikian, para<br />

penumpang sangat menikmati sebuah<br />

panorama yang begitu mengintimidasi<br />

bagi siapapun yang melihatnya – dinding<br />

utara Gunung Eiger. Banyak pendaki<br />

pemandangan indah<br />

yang tadinya masih<br />

terlihat hijau dengan<br />

cepat berganti<br />

menjadi putih, dingin,<br />

dan hening.”


gagal dan meninggal saat mencoba untuk<br />

mengekskalasi lereng utara yang terjal,<br />

membuat nama Eiger begitu melegenda<br />

karena tingkat kesulitannya. Setelah<br />

berhenti selama sepuluh menit, kami<br />

berganti dengan kereta berlandasan<br />

cogwheel yang khusus digunakan untuk<br />

menanjak.<br />

Di ketinggian sekitar 2.320 meter,<br />

kereta cogwheel yang membawa kami<br />

memasuki terowongan Gunung Eiger<br />

menuju stasiun Eigerwand di ketinggian<br />

2.865 meter. Semua penumpang diberi<br />

kesempatan untuk turun dan menyaksikan<br />

keindahan pemandangan di luar dari<br />

lapisan kaca tebal yang menempel di sisi<br />

gunung. Sayangnya, saya tidak dapat<br />

melihat apa-apa kecuali warna putih dari<br />

badai salju yang turun. Setelah turun<br />

selama lima menit, perjalanan dilanjutkan<br />

dengan menanjak menuju pemberhentian<br />

Eismeer di ketinggian 3.160 meter. Dan,<br />

pada akhirnya, setelah hampir dua setengah<br />

jam berjalan dari Interlaken Ost, saya tiba<br />

di tempat yang empat bulan lalu tidak<br />

pernah terbayang di pikiran saya untuk<br />

dapat mengunjunginya secepat ini. Di<br />

ketinggian 3.454 meter, melewati stasiun<br />

kereta tertinggi di dunia, saya menapak<br />

menuju Jungfraujoch – Top of Europe.<br />

AT ThE TOP Of EUROPE<br />

Sayangnya cuaca di atap benua<br />

Eropa ini sangat tidak bersahabat.<br />

Angin kencang bersuhu -13<br />

derajat Celcius dan salju yang<br />

turun dengan lebat menerpa Jungfraujoch.<br />

Dibalik cuaca yang ekstrim itu, saya<br />

menikmati atraksi pertama – Ice Palace.<br />

• Harga tiket kereta Jungfraubahn<br />

ke Jungfraujoch – Top of Europe<br />

dari Interlaken Ost adalah<br />

CHF210.00<br />

• Jika Anda pemegang Swiss Pass,<br />

harga tiket kereta menjadi CHF<br />

160.00<br />

• Jadwal kereta tentang<br />

Jungfraujoch – Top of Europe<br />

dapat dilihat di www.<br />

jungfraubahn.ch<br />

Ice palace terletak<br />

di dalam sebuah<br />

gletser berisi<br />

pahatan-pahatan<br />

es dengan tampilan<br />

yang sangat<br />

menarik.”<br />

DESTINATION • SWITZERLAND<br />

Ice Palace terletak di dalam sebuah gletser<br />

berisi pahatan-pahatan es dengan tampilan<br />

yang sangat menarik. Bayangkan, Anda<br />

berada di dalam lapisan gletser es!<br />

Tidak lengkap rasanya berada di<br />

puncak gunung namun tidak merasakan<br />

dinginnya salju dan suasana di luar sana.<br />

Untuk beberapa saat, suhu -13 derajat<br />

Celcius dan salju yang tertiup angin<br />

seakan menampar muka saya – begitu<br />

dingin namun sangat mengasyikkan!<br />

SPECTA JOURNEY 19<br />

JUNgfRAUJOCh


JUNgfRAUJOCh<br />

DESTINATION • SWITZERLAND<br />

Kapan lagi saya berada di ketinggian<br />

3.454 meter dengan mudahnya. Namun<br />

keinginan saya untuk bermain salju lebih<br />

lama lagi terhalang oleh suhu dan angin<br />

dingin yang membekukan.<br />

Di Crystal Restaurant, kami duduk<br />

di jendela yang menghadap ke puncak<br />

Mönch dan Jungfrau, tapi angin kencang<br />

masih meniup butiran salju dengan<br />

pekatnya hingga sukar untuk melihat<br />

kedua puncak gunung itu dengan jelas.<br />

Di restoran ini, kami menghangatkan dan<br />

mengisi perut dengan lobster soup yang<br />

terasa begitu nikmat dilanjutkan dengan<br />

potongan daging veal yang dimasak ala<br />

Zurich yang mengenyangkan.<br />

Ikon bangunan di Jungfraujoch tak<br />

lain adalah The Sphinx Observatory di<br />

ketinggian 3.571 meter. The Sphinx<br />

menjadi tempat pengamatan cuaca,<br />

astronomi, dan juga stasiun radio<br />

tertinggi di Eropa. Di sisi bangunan ini<br />

terdapat outdoor viewing area, dimana di<br />

saat cuaca cerah, tempat ini akan ramai<br />

oleh para turis yang ingin menikmati<br />

pemandangan ketiga puncak gunung di<br />

hadapan mereka. Tapi, di cuaca buruk<br />

seperti saat saya berkunjung, tidak<br />

20 SPECTA JOURNEY<br />

saat puncak eiger terlihat semakin jauh dan<br />

kereta mulai menapaki jalan menurun, kotakota<br />

seperti Grindelwald dan schynige platte<br />

menampilkan pemandangan dan suasana<br />

berbeda.”<br />

banyak orang yang memberanikan diri<br />

untuk menghadapi alam yang membeku.<br />

Sementara untuk saya, cuaca dingin<br />

yang menggigit menjadi salah satu<br />

pengalaman yang tak terlupakan selama<br />

kunjungan saya di tempat ini.<br />

ThE BEAUTIfUL ExPERIENCE I<br />

JUST hAD<br />

Sebagian besar orang mungkin<br />

tidak tahu di mana dan apa<br />

itu Jungfraujoch. Namun,<br />

mereka akan mengerti dan<br />

mendapat sebuah pengalaman yang tak<br />

terlupakan saat turun dari ketinggian<br />

yang memusingkan. Di hari yang cerah<br />

ketika langit biru menjadi latar belakang<br />

puncak-puncak gunung, Jungfraujoch<br />

akan terlihat sangat indah dan ketika<br />

Anda kurang beruntung saat suhu minus<br />

dan salju turun dengan kencang, tempat<br />

inipun dapat memberi pengalaman yang<br />

sukar dilupakan pula.<br />

Saat puncak Eiger terlihat semakin<br />

jauh dan kereta mulai menapaki jalan<br />

menurun, kota-kota seperti Grindelwald<br />

dan Schynige Platte menampilkan<br />

pemandangan dan suasana berbeda. Di<br />

musim panas, jalan-jalan setapak yang<br />

indah akan dipenuhi oleh orang-orang<br />

yang ingin menikmati suasana dan<br />

keindahan panorama di Jungfrau Region<br />

ini. Namun, bagi saya, impian untuk<br />

mengunjungi Jungfraujoch – Top of<br />

Europe telah terlaksana.


Lucerne is Switzerland! Belum<br />

ke Swiss kalau belum<br />

mengunjungi Lucerne.<br />

Begitu omongan yang<br />

saya dapat dari seorang<br />

teman yang lama tinggal<br />

di negara ini. Kota ini adalah Switzerland<br />

dalam ukuran kecil, lanjutnya lagi. Saat<br />

saya menulis tulisan tentang Lucerne,<br />

saya mengenang kembali kunjungan<br />

singkat di kota yang membuat saya<br />

jatuh cinta. Lake Lucerne yang terletak<br />

di sisi kota seakan memantulkan<br />

bayangan lekukan pegunungan yang<br />

mengelilinginya, sementara sebuah kota<br />

tua di sisi lainnya, Mount Pilatus berdiri<br />

gagah. Di tengah-tengahnya, Lucerne<br />

berada, indah dan menawan.<br />

Selain itu, karena lokasinya yang tak<br />

terlalu jauh dari Zürich, kota terbesar dan<br />

salah satu pintu masuk internasional di<br />

negeri ini, tak heran jika wisatawan yang<br />

berkunjung ke Switzerland melalui kota<br />

terbesar tersebut, pasti akan berkunjung<br />

ke Lucerne juga.<br />

Belum ke Swiss kalau belum<br />

mengunjungi Lucerne. You haven’t been to<br />

Switzerland if you haven’t visited Lucerne.<br />

Dari Interlaken, kota ini terletak<br />

sekitar dua jam ke arah utara. Perjalanan<br />

yang berliku melewati Lake Brienz, lereng<br />

pegunungan, dan juga pedesaan yang<br />

DESTINATION • SWITZERLAND<br />

Lake Lucerne yang<br />

terletak di sisi kota<br />

seakan memantulkan<br />

bayangan lekukan<br />

pegunungan yang<br />

mengelilinginya.”<br />

menawan, membuat waktu dua jam terasa<br />

cepat berlalu. Dan, tepat pada waktu yang<br />

ditentukan, kereta yang membawa saya<br />

tiba di Luzern Banhof, stasiun kereta utama<br />

di tepi Lake Lucerne dan Reuss River.<br />

SPECTA JOURNEY 21<br />

LUZERN


LUZERN<br />

DESTINATION • SWITZERLAND<br />

22 SPECTA JOURNEY<br />

WILLkOmmEN IN LUZERN!<br />

SELAmAT DATANg DI<br />

LUCERNE!<br />

Sepertinya layaknya stasiunstasiun<br />

kereta lainnya di Swiss,<br />

Luzern Banhof menampilkan<br />

perpaduan interior awal abad<br />

lalu yang menarik berpadu dengan<br />

keefisienan transportasi modern yang<br />

tepat waktu. Namun, saat saya berjalan<br />

keluar dari gedung besar ini, saya<br />

terkesima dengan Chapel Bridge yang<br />

berdiri kokoh di atas Reuss River dan<br />

letaknya tak jauh dari stasiun kereta.<br />

Chapel Bridge adalah salah satu jembatan<br />

yang paling terkenal di dunia dan juga<br />

pemandangan yang paling banyak<br />

diabadikan di Switzerland.<br />

hOTEL DES BALANCES<br />

Menit-menit pertama di kota<br />

yang rupawan ini membawa<br />

saya berjalan menyusuri<br />

tepian Reuss River menuju<br />

ke sebuah hotel yang terletak di sisi<br />

seberang sungai ini, Hotel des Balances<br />

sebuah hotel yang memiliki sejarah panjang<br />

dari abad ke-13. Yang menarik dari Hotel<br />

des Balances adalah lokasinya yang berada<br />

di tempat yang dulunya pernah menjadi<br />

pasar tempat penjualan minuman anggur<br />

atau Weinmarkt. Namun, keunikan hotel<br />

ini terletak pada lukisan yang memenuhi<br />

dinding façade-nya. Lukisan ini banyak<br />

dikagumi oleh turis asing maupun<br />

penduduk lokal kota Lucerne sendiri.<br />

Begitu tiba di pintu masuk utama hotel<br />

ini saya begitu terpesona oleh lukisan di<br />

hadapan saya. Belum pernah rasanya<br />

...saya terkesima<br />

dengan pemandangan<br />

tak jauh letaknya<br />

dari stasiun kereta<br />

ini – Chapel Bridge<br />

di atas Reuss River –<br />

salah satu jembatan<br />

yang paling terkenal<br />

di dunia.”


menginap di hotel yang begitu seunik<br />

dan seindah ini. Lokasi hotel yang begitu<br />

sempurna di sisi Reuss River berteras<br />

elegan dengan aksentuasi balkon-balkon<br />

kamar yang cantik membuat Hotel des<br />

Balances menjadi salah satu landmark<br />

yang paling banyak difoto di kota ini.<br />

Hotel berkamar 56 ini menawarkan<br />

berbagai fasilitas yang sangat modern<br />

bagi para tamunya dan juga restoran di<br />

teras sungai dengan pemandangan dan<br />

cita rasa yang sempurna.<br />

kAPELLBRüCkE AND ITS<br />

WATER TOWER<br />

Sejarahnya Kapellbrücke atau<br />

Chapel Bridge didirikan pada<br />

tahun 1333 sebagai bagian dari<br />

pembentengan kota Lucerne. Ia<br />

juga berfungsi sebagai penghubung kota<br />

tua di tepi sebelah kanan Reuss River dan<br />

kota yang lebih baru di tepi kiri sungai<br />

ini. Selanjutnya, sebuah menara bersisi<br />

DESTINATION • SWITZERLAND<br />

Lucerne adalah sebuah kota yang<br />

romantis. Dan, keberadaan jembatan yang<br />

membentang secara diagonal sepanjang 170<br />

meter ini menambah keromantisan kota yang<br />

sudah indah ini.”<br />

delapan dibangun yang karena lokasinya<br />

berdirinya dinamakan Water Tower.<br />

Lucerne adalah sebuah kota yang<br />

romantis. Dan, keberadaan jembatan yang<br />

membentang secara diagonal sepanjang<br />

170 meter ini menambah keromantisan<br />

kota yang sudah indah ini. Uniknya,<br />

jembatan ini memuat berbagai lukisan<br />

yang berasal dari abad ke-17, namun<br />

sayangnya sebagian dari lukisan-lukisan<br />

tersebut habis terbakar bersamaan dengan<br />

terbakarnya bagian dari jembatan ini pada<br />

tahun 1993 yang lalu.<br />

Charler Bridge dengan Water Towernya<br />

di Reuss River adalah bagian dari<br />

sebuah kombinasi yang paling banyak<br />

diabadikan. Saat matahari malam mulai<br />

menyingsing dan cahaya Alpen glow<br />

menghilang untuk meninggalkan warna<br />

biru pekat sebagai latar, pendaran lampu<br />

di Charles Bridge yang membayang di<br />

permukaan Reuss River menjadi sebuah<br />

komposisi yang begitu indah untuk<br />

dikenang kalau bukan diabadikan. Tidak<br />

salah jika banyak orang menjuluki kota<br />

Lucerne sebagai kota terromantis di<br />

SPECTA JOURNEY 23<br />

LUZERN


LUZERN<br />

DESTINATION • SWITZERLAND<br />

Switzerland dan tak salah pula jika teman<br />

saya berkata, belum ke Switzerland kalau<br />

belum mengunjungi kota ini.<br />

AfTERNOON CRUISINg AT<br />

LAkE LUCERNE<br />

Salah satu pengalaman yang<br />

paling mengesankan bagi saya<br />

selama berada di Lucerne adalah<br />

berlayar di danau indah yang<br />

menghias kota ini. Di sore yang mendung<br />

dan dingin, saat jam menunjukkan pukul<br />

17:05, kapal penumpang yang membawa<br />

saya bergerak perlahan menuju <strong>Weggis</strong>,<br />

kota kecil di tepian Lake Lucerne.<br />

Pelayaran yang memakan waktu empat<br />

puluh menit ini menjadi perjalanan paling<br />

indah selama saya berada di negara ini.<br />

Tidak seperti cruise-cruise saya<br />

sebelumnya, seperti di Lake Geneva dan<br />

Lake Thun, pegunungan di Lake Lucerne<br />

berada di posisi yang lebih dekat dan<br />

terlihat begitu jelas. Terkadang kapal ini<br />

menyusuri bagian danau yang sempit<br />

dimana di kedua sisinya, punggung<br />

gunung terlihat menjulang tinggi. Hal<br />

ini mengingatkan saya seperti berlayar di<br />

tengah sebuah fjord.<br />

Beberapa saat setelah meninggalkan<br />

dok, pandangan saya tertuju pada kota<br />

Lucerne yang semakin menjauh.<br />

Dari kejauhan, kota ini memberikan<br />

sebuah panorama yang menawan di sore<br />

hari. Tampak sembilan menara yang<br />

menjadi bagian dari tembok perbentengan<br />

berdiri gagah menjaga kota, sementara<br />

24 SPECTA JOURNEY<br />

itu di latar belakangnya Mount Pilatus<br />

berdiri menjulang seperti penjaga yang<br />

mengintimidasi siapa saja yang ingin<br />

mengganggu kota yang indah ini.<br />

PARk hOTEL WEggIS<br />

<strong>Weggis</strong> terletak di tepi<br />

Lake Lucerne sekitar<br />

empat puluh menit<br />

dengan kapal motor<br />

yang membawa saya. Sebuah kota kecil<br />

dengan pemandangan danau yang indah,<br />

tenang, dan juga menyenangkan bagi<br />

siapa saja yang berlibur ataupun berbulan<br />

madu. Dan saya cukup beruntung karena<br />

keberadaan saya di <strong>Weggis</strong> adalah atas<br />

undangan dari <strong>Park</strong> Hotel <strong>Weggis</strong>.<br />

Sebuah hotel berbintang lima yang<br />

bukan saja terkenal karena layanannya<br />

yang begitu exquisite tapi juga karena<br />

keindahan tamannya di tepi danau,<br />

...hotel ini berada<br />

di tengah-tengah<br />

taman seluas<br />

22.000 meter<br />

persegi yang<br />

terletak di tepi<br />

danau dan<br />

diperkaya oleh<br />

populasi<br />

pepohonan tua<br />

yang dilindungi.”<br />

menjadi salah satu venue paling favorit<br />

untuk melangsungkan pesta pernikahan.<br />

<strong>Park</strong> Hotel <strong>Weggis</strong> hanya mempunyai<br />

52 kamar dan suites, namun siapa saja<br />

yang melihat kamar yang ditawarkan<br />

akan berangan-angan untuk bisa<br />

bermalam di hotel ini. Semua fasilitas<br />

kelas satu seakan sudah menjadi bagian<br />

di sini. Bukan hanya itu, hotel ini berada<br />

di tengah-tengah taman seluas 22.000<br />

meter persegi yang terletak di tepi danau<br />

dan diperkaya oleh populasi pepohonan<br />

tua yang dilindungi.<br />

Di salah satu sudut Restaurant Sparks,<br />

fine dining restaurant di <strong>Park</strong> Hotel <strong>Weggis</strong>,<br />

saya duduk sambil menikmati hijaunya<br />

taman di hotel ini, sementara strips of<br />

veal with polenta of morel and celery yang<br />

dihidangkan oleh seorang dining room<br />

attendant dengan sempurnanya.


Zürich adalah kota<br />

terakhir di itinerary<br />

kunjungan saya dan<br />

menjadi kota yang paling<br />

ditunggu-tunggu. Kota<br />

terbesar di Switzerland<br />

ini menjadi tempat bagi sekitar tujuh<br />

ratus ribu penduduknya dan dikenal juga<br />

sebagai kota bisnis dimana bank-bank<br />

besar Swiss yang terkenal berkantor.<br />

Selama seminggu penuh, perjalanan<br />

di negeri ini membawa saya mengunjungi<br />

kota-kota turistik yang membuat saya<br />

terpesona dengan apa yang terlihat<br />

di depan mata, melayari danau-danau<br />

yang indah melewati kota-kota kecil<br />

di tepiannya, dan lewat kaca jendela<br />

dari kereta yang saya tumpangi, daerah<br />

pedesaan yang hijau berlatar belakang<br />

puncak-puncak gunung bersalju, menjadi<br />

pemandangan khas yang menawan.<br />

Zürich menampilkan hal yang berbeda<br />

walaupun dimanapun sebuah kota di<br />

Switzerland berada, ia takkan jauh dari<br />

daerah pegunungan dan – danau.<br />

Dan, kedatangan udara yang cerah<br />

berlangit biru pun menyambut kedatangan<br />

saya di Zurich Hauptbahnhof yang ramai.<br />

Sekilas kota ini terasa berbeda. Kehidupan<br />

dan suasana urban terasa di kota ini<br />

dengan tram-tram yang berlalu lalang dan<br />

orang-orang yang menunggunya.<br />

DESTINATION • SWITZERLAND<br />

hOTEL gLOCkENhOf<br />

Saya beruntung mendapat<br />

penginapan yang terletak tepat<br />

di pusat daerah perbelanjaan<br />

paling terkenal di kota ini<br />

kalau bukan di Eropa – Bahnhofstrasse.<br />

Hotel Glockenhof atau disingkat The<br />

Glockenhof menawarkan kamar-kamar<br />

desainer yang nyaman dan baru saja<br />

direnovasi, lengkap dengan segala<br />

fasilitas kelas utama di dalamnya.<br />

Cepat, ramah, dan sangat efisien<br />

adalah pengalaman khas dari Swiss<br />

hospitality yang saya dapatkan dari<br />

setiap hotel di Switzerland, namun The<br />

Glockenhof memberikan tambahan<br />

SPECTA JOURNEY 25<br />

ZURICh


ZURICh<br />

DESTINATION • SWITZERLAND<br />

keramahan yang sedikit lebih formal,<br />

gaya sambutan hotel kota besar di<br />

Eropa. Berbeda dengan kebanyakkan<br />

kamar hotel lain di Eropa, kamar di<br />

The Glockenhof terlihat cukup luas dan<br />

berinterior modern. Saya mendapatkan<br />

kamar di sudut gedung hotel ini dan<br />

sangat menikmati kenyamanan yang<br />

ditawarkannya.<br />

ThROUgh ThE ChARmINg<br />

OLD TOWN<br />

Dari The Glockenhof, Sonia,<br />

pemandu wisata yang akan<br />

membawa saya berkeliling<br />

kota, mengajak saya menuju<br />

Paradeplatz di pusat kota Zürich. Di<br />

sini, tampak kantor pusat berbagai<br />

bank Swiss yang terkenal di dunia. Saya<br />

mengira, bank-bank ini akan berkantor di<br />

gedung yang tinggi dan mewah, namun<br />

kenyataannya, kantor mereka sangat<br />

sederhana dan menyatu dengan gedunggedung<br />

perkantoran di sekelilingnya.<br />

26 SPECTA JOURNEY<br />

hotel glockenhof<br />

atau disingkat<br />

The glockenhof<br />

menawarkan kamarkamar<br />

desainer yang<br />

nyaman dan baru saja<br />

direnovasi, lengkap<br />

dengan segala<br />

fasilitas kelas utama<br />

di dalamnya.”<br />

Setiap jejak langkah di Kota Tua<br />

yang berdiri sejak tahun 929 Masehi ini<br />

seperti menceritakan sejarah masa lalu<br />

yang menarik. Fraumünster Abbey, gereja<br />

yang didirikan pada tahun 853 Masehi,<br />

dibangun oleh Louis the German untuk<br />

anak wanitanya, Hildegard, maka tak<br />

salah jika nama gereja ini mempunyai arti<br />

Our Lady. Interior gereja tua ini begitu<br />

indah dan bertambah menarik ketika<br />

Marc Chagall, seorang artis lukisan kaca<br />

menginstalasi lima karyanya di gereja ini.<br />

Sementara gereja yang megah di seberang<br />

Limatt River, Grossmünster, konon<br />

didirikan oleh Raja Charlemagne yang<br />

ingin mendirikan sebuah gereja untuk<br />

menghormati Felix dan Regula, pelindung<br />

kota Zürich dan mendapat tanda ketika<br />

kuda yang ditungganginya jatuh dan<br />

berlutut di pusara yang ternyata adalah<br />

makam dari Felix dan Regula.<br />

Distrik Kota Tua yang dikenal dengan<br />

nama Niederdorf atau Dörfli seperti<br />

kebanyakan orang lokal menyebutnya<br />

adalah distrik yang sangat menawan.<br />

Dengan jalan-jalan cobble stone berliku<br />

yang bebas dari kendaraan, lorong-lorong<br />

yang dipenuhi dengan toko-toko yang telah<br />

berumur ratusan tahun, berbagai butik,<br />

dan berbagai restoran, distrik ini menjadi<br />

tujuan wisata bagi para turis dan lokal


untuk bersantai. Di daerah ini, saya juga<br />

mengunjungi gedung Rathaus atau City<br />

Hall dan bangunan yang pernah digunakan<br />

sebagai Roman Baths yang airnya diambil<br />

dari bagian tengah Limatt River.<br />

JULES VERNE PANORAmA BAR<br />

Sebuah bangunan menjulang<br />

tinggi di antara gedung-gedung<br />

berarsitektur klasik. Kubah di<br />

atasnya menandakan ciri sebuah<br />

gedung yang tak biasa. Jules Verne<br />

Panorama Bar terletak tepat di bawah<br />

kubah di lantai tertinggi menara ini. Setelah<br />

sekitar dua jam berkeliling Old Town<br />

Zürich, menyusuri Niederdorfstrasse dan<br />

Limmat Quai, kami menyeberang sungai<br />

menuju Uraniastrasse, untuk menikmati<br />

makan siang di restoran 11 lantai di atas<br />

kota Zürich.<br />

Karena letaknya, tak salah jika<br />

bersantap di restoran ini bukan saja<br />

disuguhi makanan bercita rasa tinggi,<br />

namun juga pemandangan yang tak<br />

kalah indahnya. Pandangan menyeluruh<br />

setiap sisi kota Zürich berlatar belakang<br />

pegunungan Alpen dan Lake Zurich<br />

terlihat di bawah Anda. Pemandangan ini<br />

akan tampak lebih indah dan romantis<br />

lagi tak kala kerlipan lampu kota menyala<br />

dan menerangi kota yang indah ini.<br />

DIE BAhNhOfSTRASSE<br />

Sepanjang pengalaman saya<br />

berkunjung ke negara-negara<br />

Eropa lainnya, banyak terdapat<br />

jalan bernama Bahnhofstrasse<br />

atau ‘jalan stasiun kereta’, namun<br />

mungkin tak pernah ada jalan dengan<br />

nama yang sama seelegan, semahal, dan<br />

semenawan jalan sejauh 1.4 kilometer<br />

yang memanjang dari Bahnhofplatz<br />

hingga ke Lake Zürich.<br />

Menyusuri jalan panjang yang rindang<br />

oleh pohon-pohon linden, saya menemukan<br />

banyak gedung-gedung bersejarah dengan<br />

berbagai toko-toko bermerek memenuhi<br />

lantai dasarnya. Namun, satu hal yang<br />

menarik adalah saat saya berkunjung ke<br />

GLOBUS Department Store yang sedang<br />

berpromosi dan menjual bermacam barang<br />

kerajinan dari Bali. Tanpa sengaja, saya<br />

bertemu banyak warga Indonesia yang<br />

lama tinggal di Zürich, berpakaian adat<br />

dan memesona pengunjung dengan tarian<br />

DESTINATION • SWITZERLAND<br />

SPECTA JOURNEY 27<br />

ZURICh


ISTNAmBUL ZURICh<br />

DESTINATION • SWITZERLAND<br />

Balinya. Sayang saya tidak mempunyai<br />

banyak waktu untuk menikmati daerah<br />

perbelanjaan ini. Yang pasti, saat saya<br />

memasuki toko Läderach, cokelatnya begitu<br />

– tidak bisa dilukiskan dengan kata-kata!<br />

Jika Anda berbelanja di daerah<br />

Bahnhofstrasse, janganlah lupa untuk<br />

meminta formulir VAT Tax Refund yang<br />

dapat Anda claim di airport saat Anda<br />

meninggalkan Switzerland.<br />

ThE Im-VIADUCT ARChES<br />

AND fREITAg<br />

Awalnya saat pertama kali<br />

melihat jembatan berlengkung<br />

ini, saya menyangka ini adalah<br />

jembatan bersejarah yang<br />

dibangun saat jaman kekaisaran Romawi<br />

28 SPECTA JOURNEY<br />

kuno. Namun, jembatan yang berdiri di<br />

daerah Zürich Distrik 5 ini adalah sebuah<br />

jembatan kereta api. Setiap lengkungan<br />

di bawahnya berisi sebuah toko yang<br />

menjual berbagai macam produk yang<br />

unik. Lengkungan viaduk ini telah<br />

menciptakan sebuah tempat urban yang<br />

ramai dikunjungi karena keunikannya.<br />

Di daerah perindustrian Zürich West<br />

yang tidak jauh dari jembatan viaduk<br />

ini, Freitag bersaudara memproduksi<br />

lebih dari 120,000 tas dan aksesori<br />

setiap tahunnya dari bahan-bahan daur<br />

ulang yang diambil dari jalan, seperti<br />

terpal truk, karet ban sepeda atau sabuk<br />

pengaman bekas. Nama Freitag menjadi<br />

sebuah nama produk tas dan aksesori<br />

yang terkenal dari Zürich dan tempat<br />

penjualannya tersebar di beberapa kota<br />

besar Eropa.<br />

hIkINg mOUNT UETLIBERg<br />

TO RESTAURANT UTO kULm<br />

Di ketinggian sekitar 2.850<br />

kaki, Mount Uetliberg seakan<br />

menaungi kota Zürich di<br />

bawahnya. Di atas ketinggian<br />

ini, pemandangan kota Zürich, Lake<br />

Zürich, dan pegunungan Alpen yang<br />

mengelilingi kota ini tampak memesona.<br />

Tempat ini begitu popular bagi penduduk<br />

Zrich untuk berolahraga terutama jogging<br />

dan bersepeda. Di bulan-bulan pertama<br />

di musim gugur, daun-daun akan berubah<br />

warna menjadikan daerah pepohonan<br />

di gunung ini menjadi lebih indah lagi.<br />

Sementara, Restoran Uto Kulm menjadi<br />

tempat yang paling populer bagi sebagian<br />

besar orang untuk menikmati makan<br />

malam berpemandangan indah. Ketika<br />

berada di Zürich, tak lupa saya mencicipi<br />

hidangan paling terkenal di kota ini, Zürcher<br />

Geschnetzeltes with Rösti – potongan daging<br />

sapi muda dengan saus krim yang dimakan<br />

dengan gorengan kentang.<br />

Makan malam ini menjadi makan<br />

malam terakhir saya di Switzerland –<br />

kunjungan selama seminggu di negara<br />

yang begitu indah, ditutup dengan<br />

menikmati hidangan yang lezat di sebuah<br />

restoran di puncak gunung yang indah.


QATAR AIRWAYS<br />

WORLD’S BEST AIRLINE<br />

QATAR AIRWAYS - WORLD’S BEST AIRLINE<br />

Qatar Airways adalah maskapai penerbangan nasional dari State<br />

of Qatar dan menjadi salah satu maskapai yang sukses di industri<br />

penerbangan dunia. Sejak beroperasi pada tahun 1994 dan di relaunch<br />

di tahun 1997, Qatar Airways menjadi sebuah benchmark<br />

dalam perkembangan industri aviasi di dunia, hal ini dibuktikan<br />

dengan tingginya rata – rata pertumbuhan dari Qatar Airways<br />

serta ekspansinya yang begitu pesat dan luas.<br />

Di bulan April 2011, Qatar Airways meraih tonggak bersejarah<br />

dengan mencapai 100 destinasi tujuan pada peta rute internasional<br />

mereka. Dua bulan kemudian, setelah relaunching, maskapai<br />

penerbangan yang baru berumur 14 tahun inimendapatkan<br />

penghargaan sebagai Airline of the Year 2011 di acara tahunan<br />

Skytrax World Airline Awards - sebuah lembaga survey industri<br />

penerbangan. Lebih dari Delapan belas juta traveler dari berbagai<br />

DESTINATION • SWITZERLAND<br />

kebangsaan yang berbeda ikut serta dalam survei yang memakan<br />

waktu sepuluh bulan ini.<br />

Di tahun yang sama di bulan Oktober 2011, Qatar Airways kembali<br />

mencapai titik bersejarah dengan menerima kedatangan pesawat<br />

ke-100-nya untuk melengkapi armada mereka. Namun, lebih dari<br />

itu, untuk meningkatkan pelayanan dan ekspansi rute destinasi<br />

penerbangan mereka, sekarang ini Qatar Airways telah memesan<br />

lebih dari 250 pesawat baru bernilai sekitar USD50 milyar.<br />

BEST AIRLINE AWARDS<br />

Selain penghargaan tinggi yang didapatkan dari Skytrax<br />

World Airline Awards, maskapai penerbangan yang berpusat di<br />

Doha, ibukota Qatar ini juga banyak mendapat penghargaanpenghargaan<br />

lainnya. Majalah Busines Traveller USA memberikan<br />

SPECTA JOURNEY 29<br />

QATAR AIRWAYS


QATAR AIRWAYS<br />

DESTINATION • SWITZERLAND<br />

30 SPECTA JOURNEY<br />

penghargaan paling tinggi dan juga prestisius Best Airline for<br />

International Travel untuk ketiga kalinya pada Qatar Airways.<br />

Sementara, maskapai berbintang lima ini juga mendapatkan<br />

penghargaan Best Business Class to the Middle East.<br />

Chief Executive Officer Qatar Airways, Akbar Al Baker dalam<br />

sambutannya mengatakan bahwa banyaknya penghargaan<br />

yang diberikan ini merupakan kerja keras dari maskapainya<br />

untuk selalu mengutamakan kualitas dan pelayanan dengan<br />

standar yang tinggi.<br />

QATAR AIRWAYS PREmIUm TERmINAL<br />

AT DOhA INTERNATIONAL AIRPORT<br />

Sejak diluncurkannya maskapai penerbangan ini sebagai<br />

maskapai internasional, Qatar Airways dengan umurnya yang<br />

masih muda telah menjadi inovator di industri penerbangan<br />

dunia dengan meraih berbagai penghargaan ‘world firsts’.<br />

Sebagai yang terdepan di dunia penerbangan, Qatar Airways<br />

menyediakan terminal khusus (Premium Terminal) bagi<br />

penumpang kelas utama dan kelas bisnis dan merupakan satu –<br />

satunya maskapai penerbangan didunia yang memiliki Premium<br />

Terminal. Sejak dibuka pada bulan November 2006, Premium<br />

Terminal, menawarkan berbagai layanan dan kemudahan bagi<br />

para penumpang premium yang transit atau akan berpergian<br />

lewat Doha International Airport. Fasilitas seperti layanan<br />

check-in dengan fasilitas antrian duduk, restoran fine dining,<br />

spa dan jacuzzi, serta tempat perbelanjaan bebas pajak (duty<br />

free), buka selama 24 jam sehari, tujuh hari seminggu.<br />

Keberadaan fasilitas Premium Terminal ini didesain untuk<br />

memberi kenyamanan dan pelayanan yang terbaik bagi para<br />

penumpang setia Qatar Airways sebelum mereka berangkat<br />

dengan pesawatnya masing-masing ke berbagai penjuru dunia.<br />

Dan, tentu saja, keberadaan Premium Terminal yang dikelola<br />

oleh Qatar Airways ini tidak luput dari tanggapan positif para<br />

penumpangnya. Di tahun 2007 yang lalu, Skytrax memberi<br />

penghargaan Premium Terminal Qatar Airways sebagai salah<br />

satu dari tiga premium lounges terbaik di dunia.<br />

QATAR AIRWAYS BUSINESS CLASS<br />

Kelas bisnis merupakan kelas premium yang eksklusif<br />

dengan layanan dan fasilitas yang premium pula bagi para<br />

penumpangnya. Tak salah jika kelas bisnis Qatar Airways<br />

mendapatkan penghargaan sebagai salah satu kelas bisnis<br />

terbaik di dunia.<br />

Penumpang yang terbang dengan kelas bisnis Qatar Airways<br />

mendapatkan fasilitas kursi flat bed untuk penerbangan jarak<br />

jauh dengan menggunakan pesawat Boeing 777, Airbus A330<br />

atau A340, layar LCD 15” dengan sistem hiburan Audio Video<br />

On Demand yang menawarkan lebih dari 1.000 macam hiburan<br />

yang berbeda. Bukan hanya itu, setiap penumpang mendapatkan<br />

akses menuju Business Class Lounge yang terdapat di Premium<br />

Terminal Doha International Airport dan di lounge bandara<br />

internasional manapun yang diterbangi oleh Qatar Airways.


mY ExPERIENCE fLYINg WITh QATAR AIRWAYS<br />

Untuk pertama kalinya, saya terbang dengan menggunakan<br />

maskapai penerbangan Qatar Airways. Perjalanan panjang<br />

dari bandara internasional Soekarno-Hatta menuju ke Gevena<br />

Cointrin International Airport dimulai dengan pelayanan<br />

yang mengesankan. Mulai dari check-in di darat, layanan kelas<br />

premium di kursi nomer 5A, transit di Premium Terminal<br />

Doha International Airport, dan mendarat dengan mulus<br />

di Geneva, detik demi detik menjadi pengalaman yang tak<br />

terlupakan bagi saya.<br />

Memasuki kabin pesawat bernuansa merah, pramugari Qatar<br />

Airways yang berasal dari berbagai bangsa di dunia menyapa<br />

saya dengan ramah, mengantarkan saya ke kursi tempat saya<br />

duduk, dan menawarkan berbagai minuman sambil menunggu<br />

keberangkatan pesawat. Demikian pula, saat sebelum pesawat<br />

lepas landas, setelah piyama untuk tidur dibagikan, para flight<br />

attendant dengan efisien mencatat pesanan makan malam dari<br />

ke-30 penumpang kelas bisnis ini.<br />

Perjalanan lebih dari sembilan jam ke Doha terasa begitu cepat<br />

dengan lebih dari 1.000 macam pilihan film dan permainan yang<br />

ditawarkan Auido Video On Demand Oryx Entertainment. Belum<br />

lagi berbagai penganan yang dapat Anda pesan jika Anda masih<br />

lapar dengan menu utama yang ditawarkan.<br />

DESTINATION • SWITZERLAND<br />

Bagi saya, terbang dengan kelas bisnis ini bukan saja menawarkan<br />

segala fasilitas dan layanan yang premium, tapi juga menawarkan<br />

kenyamanan yang tidak didapatkan dari kelas di bawahnya.<br />

Kesempatan untuk tidur dengan nyaman di kursi yang dapat diubah<br />

menjadi tempat tidur horisontal adalah eksklusivitas dari kelas ini.<br />

Saya sangat menikmati perjalanan jauh saya bersama dengan Qatar<br />

Airways, transit di Premium Terminal, dan berkunjung semalam di<br />

Doha. Tak sabar rasanya untuk menikmati berpergian dengan kelas<br />

bisnis Qatar Airways ke destinasi-destinasi lainnya yang ditawarkan<br />

oleh maskapai penerbangan terbaik di dunia ini.<br />

SPECTA JOURNEY 31<br />

QATAR AIRWAYS


DESTINATION • SWITZERLAND<br />

DIRECTORY<br />

TOURISm<br />

Switzerland Tourism<br />

Tödistrasse 7,<br />

CH-8027 Zürich<br />

Switzerland<br />

www.MySwitzerland.com<br />

Lausanne Tourisme<br />

CH-1000 Lausanne 6<br />

Tel. +41 (0) 21 613 73 73<br />

www.lausanne-tourisme.ch<br />

Montreux Tourisme<br />

CH-1820 Montreux<br />

Tel. +41 (0) 848 86 84 84<br />

www.montreuxriviera.com<br />

Interlaken Tourismus<br />

Höheweg 37, Postfach 369<br />

CH-3800 Interlaken<br />

Tel. +41 (0) 33 826 53 00<br />

www.interlaken.ch<br />

Lucerne Tourismus AG<br />

CH-6002 Luzern<br />

Tel. +41 (0) 41 227 17 17<br />

www.luzern.com<br />

Zürich Tourismus<br />

CH-8021 Zürich<br />

Tel. +41 (0) 44 215 40 04<br />

www.zuerich.com<br />

www.zuerich.com/accomodation<br />

32 SPECTA JOURNEY<br />

hOTELS<br />

Hotel Nash Carlton<br />

Avenue de Cour 4<br />

1007 Lausanne<br />

Tel. +41 2 613 07 07<br />

www.nashcarlton.com<br />

Eden Palace au Lac<br />

Rue de Théâtre 11<br />

1820 Montreux<br />

Tel. +41 21 966 08 00<br />

www.edenpalace.ch<br />

Hotel Royal St. Georges<br />

Höheweg 139<br />

3800 Interlaken<br />

Tel. +41 33 822 75 75<br />

www.royal-stgeorges.ch<br />

Hotel des Balances<br />

Weinmarkt<br />

6400 Luzern<br />

Tel. +41 41 418 28 28<br />

www.balances.ch<br />

Hotel <strong>Park</strong> <strong>Weggis</strong><br />

Hertensteinstrasse 34<br />

6353 <strong>Weggis</strong> - Luzern<br />

Tel. +41 41 392 05 05<br />

www. parkweggis.ch<br />

Hotel Glockenhof<br />

Sihlstrasse 31<br />

8022 Zürich<br />

Tel. +41 44 225 91 91<br />

www. glockenhof.ch<br />

PLACES<br />

Ballenberg Swiss Open-Air<br />

Museum<br />

www.ballenberg.ch<br />

Jungfraujoch – Top of<br />

Europe<br />

www.jungfrau.ch<br />

TRANSPORTATION<br />

SYSTEmS<br />

Swiss Travel System<br />

www.swisstravelsystem.ch<br />

Time table<br />

www.sbb.ch<br />

GoldenPass Panoramic<br />

www.goldenpass.ch<br />

Jungfrau Railways<br />

www.jungfrau.ch<br />

AIRLINES<br />

Qatar Airways<br />

Reservation & Ticketing Office<br />

Grand Indonesia Shopping<br />

Town<br />

3rd Floor, East Mall EM-3-29<br />

Jl. MH. Thamrin No. 1<br />

Jakarta 10350<br />

Tel. +62 21 2358 0622<br />

Fax. +62 21 2358 0611


Yuktravel.com is Indonesian online and full services<br />

travel agent providing domestic and overseas packages, hotels,<br />

cruise packages, and airlines tickets. With more than thousands<br />

of travel related information and integrated latest technology,<br />

Yuktravel.com is certainly one of the most advanced<br />

and complete online travel agent.<br />

Yuktravel • PT Menaravisi Tour & Travel<br />

SHOWROOM: Kompleks Puri Mutiara A/62, Jl. Griya Utama - Sunter Agung, Jakarta 14350 | p: +62 21 6531 4171 | f: +62 21 6531 4172<br />

OPENING HOURS: Senin-Jumat: 09.00-18.00 WIB | Sabtu: 09.00-14.00 WIB<br />

www.yuktravel.com

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!