Membuat Program dengan C++ dan QT - Bebas
Membuat Program dengan C++ dan QT - Bebas
Membuat Program dengan C++ dan QT - Bebas
Create successful ePaper yourself
Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.
Berita | Ulasan | Adu Software | Utama | Bisnis | Apa Sih Sebenarnya... | Tutorial<br />
Tim manajemen Dreamware.<br />
yang dimiliki oleh bahasa VB itu sendiri,<br />
terutama keterbatasan komponen.<br />
“Sehingga, kalau kami tetap menggunakan<br />
VB atau Gambas <strong>dan</strong> Phoenix di Linux,<br />
terpaksa kami harus mendevelop lebih banyak<br />
komponen dibandingkan apabila kami<br />
menggunakan <strong>QT</strong> seperti saat ini,” tutur<br />
Danny.<br />
Ketika ditanya mengapa tidak memilih<br />
Kylix sebagai pengganti Delphi, Danny<br />
mengungkapkan kekecewaannya terhadap<br />
Borland, perusahaan pembuat Delphi <strong>dan</strong><br />
Kylix. “Nampaknya Borland sendiri menghentikan<br />
pengembangan Kylix/Open Kylix,<br />
sehingga kami kok rasanya kurang melihat<br />
masa depan Kylix. Selain itu Kylix sendiri<br />
harganya juga tidak murah untuk sebuah<br />
RAD yang kurang mendapat perhatian utama<br />
dari Borland,” katanya.<br />
Bagaimana <strong>dengan</strong> Python dibandingkan<br />
<strong>C++</strong>? “Untuk pengembangan <strong>dengan</strong><br />
menggunakan bahasa Python, sementara<br />
ini kami belum melirik bahasa tersebut.<br />
Sebab selain Python lebih bersifat scripting<br />
la nguage, walaupun ada compiler Python<br />
yang bisa menjadikannya native binary,<br />
pengembangan komponen <strong>dengan</strong> menggunakan<br />
Python belum kami pelajari. Se<strong>dan</strong>gkan<br />
kami sebagian besar lebih familiar<br />
<strong>dengan</strong> bahasa pemrograman Delphi/Pascal<br />
<strong>dan</strong> C/<strong>C++</strong> ketimbang Python,” ungkap<br />
Danny.<br />
Menurut Danny, Dreamware juga pernah<br />
mencoba pengembangan <strong>dengan</strong> toolkit<br />
wxWindows-C/<strong>C++</strong>, namun nampaknya<br />
desain API (Application <strong>Program</strong>ming<br />
Interface) untuk wxWindows tidak murni<br />
<strong>C++</strong>, <strong>dan</strong> lebih mirip <strong>dengan</strong> WinAPI milik<br />
Windows. Dengan mempertimbangkan desain<br />
OOP (Object Oriented <strong>Program</strong>ming)<br />
milik <strong>QT</strong>, Dreamware cenderung memilih<br />
<strong>QT</strong> yang telah memiliki desain OOP <strong>dan</strong><br />
API yang jauh lebih baik.<br />
Hambatan bisnis <strong>dan</strong> tanggapan<br />
pelanggan<br />
Ada tiga jenis pelanggan yang dibidik<br />
Dreamware, yaitu perorangan, perusahaan<br />
<strong>dan</strong> semi perusahaan. Pelanggan perorangan<br />
<strong>dan</strong> semi perusahaan tidak mempermasalahkan<br />
penggunaan Linux <strong>dan</strong> open<br />
source, yang penting mereka dibantu instalasi<br />
<strong>dan</strong> konfi gurasinya.<br />
“Semi perusahaan yaitu perusahaan<br />
yang belum memiliki program sama sekali.<br />
Pelanggan model ini biasanya pasrah <strong>dengan</strong><br />
solusi yang kami tawarkan. Mereka tidak<br />
peduli, apakah under Linux atau Windows,<br />
yang penting mereka dapat menggunakannya.<br />
Masalah yang timbul hanyalah dalam<br />
melakukan migrasi dari MS Offi ce ke Open-<br />
Offi ce,” ungkap Stefanus.<br />
“Kami belum dapat masuk ke skala perusahaan<br />
besar, karena belum banyak yang<br />
percaya sepenuhnya <strong>dengan</strong> Linux, <strong>dan</strong> juga<br />
kami belum dapat membuktikan bahwa<br />
software under Linux yang kami buat dapat<br />
digunakan sebagai solusi yang ampuh untuk<br />
perusahaan,” katanya.<br />
Pelanggan perusahaan biasanya sudah<br />
memiliki beberapa program yang berjalan<br />
di Windows, <strong>dan</strong> tidak mau berubah (EDP<br />
tidak mau repot). Pelanggan model ini, ketika<br />
diceritakan bahwa Dreamware meng-<br />
Sekilas tentang Dreamware<br />
www.infolinux.web.id<br />
BISNIS<br />
Dreamware<br />
gunakan solusi Linux, mereka langsung memiliki<br />
tanggapan yang negatif. Perta nyaan<br />
yang umum adalah, “Kamu bisa buat di<br />
Windows pakai Delphi atau VB, nggak?”<br />
Dan ketika diberi penjelasan masalah lisensi<br />
<strong>dan</strong> sebagainya, mereka merespon, “Ah.....<br />
itu kan bisa diatur sama aparat....tidak masalah.”<br />
Harapan kepada pengembang <strong>dan</strong><br />
pengguna Linux<br />
Stefanus Wardoyo berharap para pengembang<br />
open source semakin mengembangkan<br />
Development Tools di Linux, terutama<br />
untuk IDE (Integrated Development Environment)<br />
yang memiliki fi tur RAD seperti<br />
Delphi atau VB di Windows. “Saat ini penggunaan<br />
yang terpisah antara <strong>QT</strong> Designer<br />
<strong>dan</strong> KDevelop sering memakan waktu<br />
dalam troubleshooting error,” katanya.<br />
Se<strong>dan</strong>gkan terhadap para pengguna<br />
Linux, tim pengembang Dreamware mengharapkan<br />
agar pengguna terus mengampanyekan<br />
penggunaan Linux untuk komputer<br />
desktop, <strong>dan</strong> memberikan edukasi kepada<br />
masyarakat sekitarnya mengenai masalah<br />
pembajakan software.<br />
“Juga untuk para pengguna Linux,<br />
marilah kita sama-sama masuk ke dunia industri<br />
software di Indonesia, karena, semakin<br />
banyak industri software yang menggunakan<br />
Linux sebagai solusi, maka semakin<br />
Linux ini dapat dipercaya di kalangan perusahaan,”<br />
pesan Stefanus Wardoyo mewakili<br />
tim pengembang Dreamware.<br />
Rusmanto (rus@infolinux.co.id)<br />
Dreamware Total Solusi adalah sebuah perusahaan penyedia<br />
teknologi informasi yang memfokuskan diri pada<br />
Quality, Total Solution, Partnership <strong>dan</strong> Legality dalam<br />
menawarkan setiap produk <strong>dan</strong> layanan. Selain menguasai<br />
pemrograman berbasis Linux <strong>dan</strong> open source, tim pengembang Dreamware juga menguasai<br />
teknologi SMS based service.<br />
Dreamware telah dipersiapkan sejak akan diberlakukannya UU HaKI di Indonesia, sebelum<br />
Juli 2003. Kegiatan awalnya meliputi riset <strong>dan</strong> pengembangan. Secara resmi sebagai<br />
perusahaan, Dreamware baru berdiri di bulan Agustus 2004. Tim manajemen berjumlah<br />
empat orang, semuanya masih tenaga Fresh Graduate, namun memiliki pengalaman kerja<br />
yang cukup banyak selama kuliah sambil bekerja, <strong>dan</strong> memiliki semangat kerja yang sangat<br />
tinggi. Mereka adalah Stefanus Wardoyo, S.Kom (CEO merangkap Marketing & <strong>Program</strong>mer),<br />
Stefanus Wayanartha, S.Kom (Design and UI), Danny Kurniawan (Database Core <strong>Program</strong>mer),<br />
<strong>dan</strong> Eddy Setyawan, S.Kom (Database Widget <strong>Program</strong>mer). Info lebih lengkap tersedia<br />
di http://www.dreamware.web.id.<br />
INFOLINUX 02/2005 43