07.08.2013 Views

FILATELI, Hobi Mengoleksi Prangko - Universitas Sriwijaya

FILATELI, Hobi Mengoleksi Prangko - Universitas Sriwijaya

FILATELI, Hobi Mengoleksi Prangko - Universitas Sriwijaya

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

<strong>FILATELI</strong>, <strong>Hobi</strong> <strong>Mengoleksi</strong> <strong>Prangko</strong><br />

Dyah Paramita Puspitasari<br />

email: mita_mitsi@yahoo.com<br />

UNIVERSITAS SRIWIJAYA<br />

<strong>Prangko</strong> masih digunakan dalam surat-menyurat di zaman modern ini. Berbagai prangko diterbitkan di semua negara dengan<br />

berbagai keunikan masing-masing. Sejak pertama kali ditemukan, prangko telah menjadi suatu penemuan yang mengubah<br />

jalannya komunikasi di seluruh dunia. <strong>Mengoleksi</strong> prangko atau filateli bisa menjadi salah satu hobi yang mengasyikkan. Bagi<br />

para kolektor prangko, nilai sebuah prangko bervariasi dari tidak ada artinya hingga jumlah yang amat tinggi. Bahkan ada<br />

prangko yang bernilai lebih dari satu juta dolar. Bagaimana mungkin padahal prangko begitu umum ditemukan? Mengapa<br />

prangko bisa begitu menarik dan bernilai? Mari kita mengenal lebih jauh tentang hobi mengumpulkan prangko atau filateli.<br />

Sejarah <strong>Prangko</strong> <strong>Prangko</strong> merupakan benda berharga yang memiliki fungsi utama sebagai tanda pelunasan porto dan biaya<br />

pos. Namun berbagai gambar yang menarik pada sebuah prangko bisa menjadi sarana untuk menyampaikan pesan<br />

mengenai berbagai kepentingan masyarakat, pesan moral, menggambarkan keindahan alam, dan juga menggambarkan<br />

sejarah. Sebelum prangko ada, biaya pengiriman surat masih dilakukan dengan membayar secara tunai. Namun dengan<br />

adanya prangko, setiap orang bisa mengirim surat dengan menggunakan prangko yang sesuai dengan biaya pengiriman<br />

surat. Mari kita lihat sejarah singkat prangko. 1680 William Dockwradi dari Inggris membuat prangko pertama yang dicap<br />

dengan tanda pos segitiga bergaris ganda dengan tulisan "PENNY POST PAID" Namun penemuan ini ditentang oleh para<br />

kurir dari perusahaan pos lain karena dianggap sebagai pelanggaran monopoli. 6 Mei 1840 Inggris mulai memelopori<br />

penggunaan prangko dengan menjual prangko berperekat pertama di dunia yang terkenal dengan nama "Penny Black". 1843<br />

Brasil menjadi negeri kedua setelah Inggris dalam menerbitkan prangko berperekat yang berlaku secara nasional. Kemudian<br />

negara-negara lain mulai mengikuti dengan menggunakan prangko untuk pengiriman surat di dalam negeri. 1 April 1864<br />

<strong>Prangko</strong> pertama terbit di kawasan Indonesia di bawah pemerintahan Hindia Belanda. <strong>Prangko</strong> ini berwarna merah dan<br />

menampilkan gambar Raja Willem III dari Belanda. <strong>Prangko</strong> ini memiliki nilai 10 sen. 1943 Setelah Belanda menyerah<br />

kepada Jepang, maka Jepang menerbitkan prangko dengan gambar bola dunia disertai peta Kekaisaran Jepang maupun<br />

gambar lainnya. 1946 <strong>Prangko</strong> pertama dicetak oleh Pemerintah Republik Indonesia di Jakarta yaitu "Memperingati<br />

Setengah Tahun Merdeka". Dalam sejarah prangko, untuk memudahkan pengiriman surat ke luar negeri, suatu persatuan<br />

pos seluas dunia dikembangkan. Saat ini, kegiatan surat-menyurat diawasi oleh sebuah badan khusus PBB yaitu Persatuan<br />

Pos Universal (Universal Postal Union), yang berkantor pusat di Bern, Swiss. Jenis <strong>Prangko</strong> Setiap negara merancang dan<br />

mencetak berbagai prangko yang berbeda. Ada lebih dari 600 administrasi pos di seluruh dunia menerbitkan sekitar 10.000<br />

prangko baru setiap tahunnya. Pada dasarnya, seluruh prangko yang ada dapat dikelompokkan sebagai berikut: <strong>Prangko</strong><br />

Peringatan <strong>Prangko</strong> ini dibuat untuk memperingati suatu peristiwa atau kejadian maupun orang-orang terkenal baik nasional<br />

maupun internasional. <strong>Prangko</strong> ini dibatasi jumlah cetakan, masa jual, dan masa berlakunya. <strong>Prangko</strong> Definitif <strong>Prangko</strong> ini<br />

diperuntukkan bagi penggunaan rutin dalam suatu urutan nilai untuk memenuhi berbagai kebutuhan pos. <strong>Prangko</strong> ini dapat<br />

dicetak ulang sesuai kebutuhan dan tidak dibatasi masa berlaku dan masa jual. <strong>Prangko</strong> Amal <strong>Prangko</strong> ini diterbitkan dengan<br />

tambahan harga jual dengan tujuan menghimpun dana untuk kemanusiaan. <strong>Prangko</strong> ini dibatasi jumlah cetakan, masa jual,<br />

dan masa berlakunya. <strong>Prangko</strong> Istimewa <strong>Prangko</strong> ini dibuat untuk mempromosikan sesuatu atau mengajak masyarakat<br />

melakukan sesuatu. <strong>Prangko</strong> ini dibatasi jumlah cetakan, masa jual, dan masa berlakunya. Filateli Hari Filateli Indonesia<br />

Hari Filateli Indonesia diperingati setiap tanggal 29 Maret yang merupakan tanggal berdirinya Perkumpulan Filatelis<br />

Indonesia. Filateli atau kegiatan mengoleksi prangko merupakan "hobi terbesar di dunia"! <strong>Hobi</strong> ini dimulai di Inggris dan<br />

akhirnya digemari di seluruh dunia. Orang yang menggemari filateli atau senang mengumpulkan dan meneliti prangko<br />

disebut filatelis. Filateli berasal dari bahasa Yunani yaitu philo (tertarik) dan ateleia (dibebaskan dari kewajiban dan pajak).<br />

Istilah ini kemudian digunakan dalam Bahasa Prancis yaitu "philatélie" dan untuk pertama kalinya dipergunakan oleh seorang<br />

Prancis bernama Georges Herpin pada tahun 1864. Istilah ini berarti menyenangi prangko yang merupakan benda pos yang<br />

sudah dibayar oleh pengirim, sehingga si penerima tidak berkewajiban membayar biaya pos tersebut. Pada tanggal 29 Maret<br />

1922 klub filateli didirikan di Jakarta dengan nama Postzegelverzamelaars Club Batavia. Setelah berubah nama dan bentuk<br />

beberapa kali, perkumpulan ini sekarang dikenal sebagai Perkumpulan Filatelis Indonesia (PFI), yang merupakan organisasi<br />

hobi bersifat nasional. Kegiatan filateli mendapat dukungan dari PT Pos Indonesia. Apa yang Dicari Kolektor <strong>Prangko</strong>?<br />

Jumlah dan variasi prangko di seluruh dunia sangatlah banyak sehingga tidak seorang pun dapat berharap memiliki satu dari<br />

masing-masing prangko yang pernah diterbitkan. Lalu bagaimana para kolektor prangko memandang kegiatannya? Ada<br />

sejumlah kolektor yang senang mengumpulkan prangko berdasarkan tema atau seri tertentu. Misalnya tema tentang alam,<br />

budaya, geografi, binatang, musik, negara, agama, film, fotografi, geologi, olahraga, dan berbagai tema lainnya. Misalnya<br />

ada para kolektor yang mengumpulkan prangko dari negara tertentu dalam sebuah album khusus untuk setiap negara. Para<br />

kolektor lainnya mengumpulkan prangko dengan desain khusus. Misalnya prangko prisma, yaitu prangko yang diterbitkan<br />

dalam komposisi bergandengan dan dipisahkan oleh perforasi (lubang sepanjang tepi prangko). Atau juga prangko dengan<br />

bentuk segitiga, bundar, dan bentuk lainnya menjadi favorit sejumlah kolektor prangko. Kolektor prangko lainnya berupaya<br />

mengumpulkan koleksi prangko edisi tua. Misalnya beberapa kolektor prangko mengumpulkan prangko pada zaman<br />

penjajahan Belanda. Bahkan tidak sedikit kolektor yang memburu prangko pertama yaitu "Penny Black" yang saat ini


harganya mencapai lebih dari 7.000 dolar AS. Beberapa kolektor lainnya mengumpulkan prangko yang memiliki kesalahan<br />

desain atau pencetakan prangko. Bagi mereka, memiliki sesuatu yang terabaikan oleh para kolektor lainnya, adalah hal yang<br />

penting. Misalnya prangko yang terbit dengan kesalahan penulisan, misalnya ada sebuah huruf yang lupa ditulis, akan<br />

memiliki nilai yang lebih tinggi dibanding prangko yang sama dengan penulisan lengkap. Tips Mengumpulkan <strong>Prangko</strong><br />

Peralatan dasar Siapkan perlengkapan dasar seorang filatelis yaitu penjepit dan kaca pembesar. Jangan pernah memegang<br />

prangko untuk koleksi dengan jari Anda. Bagi Anda yang senang mengoleksi prangko khusus, siapkan juga meteran untuk<br />

mendeteksi perbedaan dalam perforasi. Beberapa kolektor menyiapkan lampu ultra violet untuk menunjukkan fosforesens<br />

yang rusak dan tersembunyi serta hal-hal kecil lainnya. Buku prangko Buku atau album prangko untuk mengoleksi prangko<br />

yang berhasil Anda kumpulkan. Bedakan setiap buku dengan kategori prangko yang bisa Anda tentukan sendiri. Misalnya<br />

album prangko untuk Indonesia, Amerika, Belanda dan lainnya. Sesuaikan dengan selera Anda. Usia prangko Berupayalah<br />

mencari prangko klasik yang sudah langka. <strong>Prangko</strong> lama biasanya bernilai lebih tinggi khususnya setelah periode tertentu.<br />

Kegiatan para kolektor Anda dapat bertemu sesama rekan kolektor prangko dalam berbagai kegiatan seperti pameran. Anda<br />

juga bisa bergabung dengan perkumpulan filatelis seperti PFI yang terdapat di Indonesia. Hal ini akan membuat wawasan<br />

Anda bertambah. Selain itu, Anda bisa saling bertukar koleksi prangko dengan para kolektor lainnya. Filateli merupakan hobi<br />

yang menyenangkan. Anda bisa menemukan banyak hal menarik dengan mengumpulkan prangko. Anda dapat belajar<br />

banyak dari koleksi perangko-perangko tersebut misalnya mengenal sejarah, geografi, bangsa-bangsa, dan aneka<br />

kebudayaan yang menarik. <strong>Prangko</strong> bukan sekadar benda pos untuk berkirim surat. Anda bisa mendapat banyak manfaat<br />

dari sebuah prangko. URL: http://kumpulan.info/hobby/kegiatan/58-kegiatan/274-filateli-hobi-mengumpulkan-perangko.html

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!