CERAMAH MENTERI AGAMA RI
CERAMAH MENTERI AGAMA RI
CERAMAH MENTERI AGAMA RI
Create successful ePaper yourself
Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.
memperbesar pengaruh kelompok dan golongan sendiri dengan mengabaikan nilainilai<br />
kebersamaan dan persatuan umat.<br />
Bangsa kita dewasa ini menghadapi krisis dalam beragam bentuk, seperti krisis<br />
ekonomi, krisis moral, krisis ekologi, dan sebagainya. Dalam kaitan ini nilai-nilai<br />
Islam perlu memberikan sumbangan positif, kreatif. kritis, dan realistis dalam<br />
perencanaan serta pelaksanaan pembangunan.<br />
Dalam konteks sosio kultural, agama diharapkan berperan untuk memberi arah<br />
dan spirit bagi pembangunan yang bercitra religius dan manusiawi. Namun di<br />
samping itu, dalam konteks formal dan struktural, kaidah agama seharusnya<br />
senantiasa dijadikan sebagai pegangan dalam pemberian legitimasi dalam<br />
pelaksanaan pembangunan dan melanjutkan proses reformasi kehidupan berbangsa<br />
dan bernegara.<br />
Peran ormas Islam dalam mendukung kebijakan pembangunan masyarakat<br />
agamis pada akhirnya diharapkan bermuara pada pembentukan karakter dan akhlak<br />
bangsa. Bangsa yang tidak memiliki akhlak dan moralitas yang kuat dipastikan<br />
akan mengalami krisis kepribadian yang parah dan keresahan sosial yang tidak<br />
dapat ditutupi dengan teknologi dan kemajuan ekonomi.<br />
Menanggulangi Kemerosotan Akhlak.<br />
Kita perlu menyadari bahwa kemerosotan akhlak memberi andil yang besar<br />
terhadap keterpurukan bangsa ke dalam krisis multidimensi dengan segala<br />
akibatnya yang pernah kita rasakan.<br />
Sebagai contoh, budaya permissif dan pemberhalaan materi berkembang pesat.<br />
Sikap tidak merasa malu berbuat apa saja asal menguntungkan diri, keluarga atau<br />
golongan merajalela di dalam masyarakat kita. Dalam waktu bersamaan masyarakat<br />
lapisan bawah (grass-root) semakin mudah terbawa arus atau terprovokasi untuk<br />
melakukan tindakan kekerasan, brutal dan anarkis dengan mengabaikan akal sehat<br />
dan nilai-nilai agama.<br />
Untuk memulihkan umat dan bangsa dari keterpurukan seperti dikemukakan di<br />
atas, maka hal pertama yang harus diprioritaskan adalah pembentukan akhlak,<br />
antara lain melalui jalur pendidikan dan dakwah dalam arti yang luas. Sementara di<br />
sisi lain, tugas Pemerintah sebagai pembuat kebijakan berupaya mencegah dan<br />
mengatasi sumber-sumber kerusakan akhlak yang akan membawa keruntuhan<br />
kepribadian bangsa.<br />
Dalam rangka itulah Pemerintah sangat berkepentingan untuk segera<br />
mewujudkan Undang-Undang Pornografi, maupun perundang-undangan lainnya<br />
dalam rangka melindungi akhlak bangsa, misalnya yang berkaitan dengan masalah<br />
perjudian, narkoba, aborsi, produk halal, dan lain-lain.<br />
Upaya melindungi akhlak bangsa juga memiliki keterkaitan yang erat dengan<br />
upaya penanggulangan kemiskinan. Untuk itulah kita perlu mengembangkan<br />
pengelolaan zakat dan wakaf sebagai sumber dana pembangunan umat guna<br />
mencapai kehidupan yang bermartabat. Peran ormas Islam juga sangat penting<br />
untuk memberikan penyadaran kepada umat tentang pemberdayaan zakat dan<br />
wakaf.