10.08.2013 Views

Nilai Ekonomi Fungsi Lahan Sawah untuk Pengendalian ...

Nilai Ekonomi Fungsi Lahan Sawah untuk Pengendalian ...

Nilai Ekonomi Fungsi Lahan Sawah untuk Pengendalian ...

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

Prosiding Seminar Nasional Multifungsi <strong>Nilai</strong> dan <strong>Ekonomi</strong> Konversi <strong>Fungsi</strong> <strong>Lahan</strong> <strong>Lahan</strong> Pertanian <strong>Sawah</strong><br />

Penyunting: Undang Kurnia, F. Agus, D. Setyorini, dan A. Setiyanto<br />

NILAI EKONOMI FUNGSI LAHAN SAWAH UNTUK<br />

PENGENDALIAN PENCEMARAN UDARA :<br />

Studi Kasus di DAS Citarum, Jawa Barat<br />

ECONOMIC VALUE OF PADDY FIELD ROLE FOR CONTROLLING AIR<br />

POLLUTION :<br />

Case study in Citarum Watershed, West Java<br />

Adi Setiyanto 1 , A. Rozany Nurmanaf 1 , Y. Soelaeman 2 , Henny Mayrowani 1 , dan<br />

Saktyanu K. Dermoredjo 1<br />

1 Pusat Penelitian dan Pengembangan Sosial <strong>Ekonomi</strong> Pertanian, 2 Balai Penelitian Tanah<br />

ABSTRAK<br />

Penelitian bertujuan ini <strong>untuk</strong> mengestimasi nilai ekonomi salah satu fungsi<br />

lahan sawah yaitu pengendalian pencemaran udara di Wilayah daerah aliran sungai<br />

(DAS) Citarum. Hasil analisis menunjukkan bahwa nilai fungsi lahan sawah dalam<br />

pengendalian pencemaran udara di wilayah daerah aliran sungai Citarum adalah<br />

sebesar US$ 5,04 juta per tahun atau US$ 32,03/ha/tahun. Hal ini berarti bahwa nilai<br />

ekonomi yang hilang apabila lahan sawah di Wilayah daerah aliran sungai Citarum<br />

dikonversi ke penggunaan lain adalah US$ 5,04 juta per tahun atau US$<br />

32,03/ha/tahun.<br />

ABSTRACT<br />

The purpose of study is to estimate economic value of paddy field for air<br />

purification in Citarum river basin. The study finding showed that the value of paddy<br />

field as air purification function is about US$ 5.04 million year -1 or US$ 32.03 ha -1<br />

year -1 . This value is a loss if the paddy field is converted for other use such as real<br />

estate, industrial, and market areas.<br />

PENDAHULUAN<br />

<strong>Lahan</strong> sawah tidak hanya berperan sebagai penghasil pangan, tetapi juga<br />

memiliki peran lain yang manfaatnya dapat dinilai dari segi ekonomi, sosial budaya,<br />

dan lingkungan, bahkan politis. Salah satu manfaat dari lahan sawah adalah dalam hal<br />

pengendalian pencemaran udara. <strong>Fungsi</strong> lahan sawah akan berkurang atau hilang jika<br />

lahan tersebut dikonversikan ke penggunaan di luar pertanian dan hal ini akan<br />

menimbulkan eksternalitas akibat berkurangnya atau hilangnya fungsi lahan pertanian<br />

ISBN 979-9474-20-5<br />

189


Setiyanto et al.<br />

dalam kehidupan manusia. Penelitian ini bertujuan <strong>untuk</strong> mengukur nilai ekonomi dari<br />

fungsi lahan sawah dalam mengurangi pencemaran udara dengan lokasi studi di<br />

wilayah DAS Citarum, Jawa Barat.<br />

BAHAN DAN METODE<br />

Bahan<br />

Aktivitas sehari-hari rumah tangga, industri, dan peternakan akan menghasilkan<br />

limbah yang dapat mengganggu kesegaran udara dan kebersihan lingkungan. Untuk<br />

menghilangkan dampak lingkungan tersebut, maka diperlukan suatu proses<br />

pengolahan tertentu agar limbah tersebut dapat dimanfaatkan kembali bagi kehidupan<br />

manusia. Dalam hal pengendalian pencemaran udara, proses tersebut akan<br />

membutuhkan sejumlah biaya dan output yang dihasilkan. Aktivitas industri dan<br />

otomotif menimbulkan gas buangan yang mencemari udara di sekitarnya. Untuk<br />

mengurangi pencemaran udara tersebut, maka diperlukan sejumlah biaya <strong>untuk</strong><br />

melakukan proses tertentu yang bertujuan menghilangkan komponen gas buangan<br />

yang dapat mengganggu kesehatan. Gas SO2 dan NO2 adalah dua jenis gas buangan<br />

yang terserap oleh tanaman padi dengan volume sekitar 9,72 kg/ha dan 13,64<br />

kg/ha/tahun (Yoshida, 2001). Irawan (2002) menyatakan bahwa jenis gas tersebut<br />

memiliki bobot sebesar 10 % dari setiap unit arang aktif.<br />

Metode<br />

Jika harga arang aktif diketahui, maka nilai lahan sawah dalam mengendalikan<br />

pencemaran udara dapat didekati dari persamaan (Irawan, 2002):<br />

Dimana:<br />

NPU = (Volgas/0,10 x HAR)……………………………(1)<br />

NPU = nilai lahan sawah dalam mengendalikan pencemaran udara akibat<br />

gas buangan (US$/tahun)<br />

Volgas = volume gas buangan yang terserap oleh lahan sawah (t/tahun),<br />

nilai volgas didekati dari (9,72 + 13,64) kg/ha/tahun x luas areal<br />

sawah (ha)<br />

HAR = harga arang aktif (US$/t)<br />

Data yang digunakan dalam penelitian ini terdiri atas data primer dan sekunder.<br />

Data primer yang digali terutama adalah harga arang aktif para pengambil kebijakan<br />

di tingkat lokal mulai desa sampai dengan kabupaten, dan hasil focus group discussion<br />

(FGD) dengan petani dan tokoh-tokoh di lokasi penelitian. Sedangkan data sekunder<br />

digali dari berbagai instansi seperti BPS, Dinas Pertanian, BAPPEDA, BAPEDAL,<br />

BAPEDALDA, dan instansi lainnya yang relevan.<br />

190


HASIL DAN PEMBAHASAN<br />

<strong>Nilai</strong> <strong>Ekonomi</strong> <strong>Fungsi</strong> <strong>Lahan</strong> <strong>Sawah</strong><br />

Aktivitas industri dan otomotif di Wilayah DAS Citarum menghasilkan gas<br />

buangan sekitar 1,87 juta t SO2/tahun dan sekitar 8,52 juta t/tahun <strong>untuk</strong> NO2 (Tabel<br />

1). Sumber pencemar terbesar <strong>untuk</strong> gas SO2 adalah industri pengolahan yang<br />

menghasilkan buangan sebesar rata-rata 1,23 juta t/tahun, sedangkan <strong>untuk</strong> gas NO2<br />

adalah sumber bergerak seperti sepeda motor, mobil, truk, dan bus.<br />

Tabel 1. Rata-rata volume gas buangan SO2 dan NO2 1996 – 2000 di wilayah DAS<br />

Citarum<br />

No. Sumber gas SO2 NO2<br />

t<br />

1. Industri pengolahan 1.230.417,00 239.447,00<br />

2. Sumber bergerak 636.803,00 8.278.440,00<br />

Jumlah 1.867.220,00 8.517.887,00<br />

Sumber : Bapedal dan Bapedalda 1996 – 2000 (diolah)<br />

Berdasarkan persamaan (1) kemampuan penyerapan lahan sawah <strong>untuk</strong> masingmasing<br />

gas tersebut adalah 9,72 kg/ha/tahun dan 13,64 kg/ha/tahun. Data hasil<br />

wawancara menunjukkan bahwa harga arang aktif saat ini adalah sekitar US$<br />

137,10/t. Hasil perhitungan nilai ekonomi lahan sawah di wilayah DAS Citarum<br />

dalam mengendalikan pencemaran udara dengan menggunakan persamaan (1) adalah<br />

US$ 5,04 juta/tahun atau US$ 32,03/ha/tahun (Tabel 2). Hal ini berarti bahwa nilai<br />

ekonomi yang hilang apabila lahan sawah di Wilayah DAS Citarum dikonversi ke<br />

penggunaan lain adalah US$ 5,04 juta/tahun atau US$ 32,03/ha/tahun.<br />

Tabel 2. <strong>Nilai</strong> ekonomi fungsi lahan sawah sebagai pengendali pencemaran udara di<br />

wilayah DAS Citarum.<br />

No. Keterangan Satuan <strong>Nilai</strong><br />

1. Total luas areal sawah Ha 157.278,00<br />

2. Volume gas buangan SO2 t/tahun 1.867.220,00<br />

3. Volume gas buangan NO2 t/tahun 8.517.887,00<br />

3. Kapasitas serapan lahan sawah <strong>untuk</strong> SO2 kg/ha/tahun 9,72<br />

4. Kapasitas serapan lahan sawah <strong>untuk</strong> NO2 kg/ha/tahun 13,64<br />

5. Harga arang aktif US$/t 137,10<br />

6. Total nilai per tahun US$/tahun 5.037.036,03<br />

7. <strong>Nilai</strong> per ha US$/ha/tahun 32,03<br />

Catatan : US$ 1 = Rp. 9117,5 (kurs tengah minggu, Juli 2002)<br />

191


Setiyanto et al.<br />

KESIMPULAN DAN SARAN<br />

Kesimpulan<br />

Sumber pencemar terbesar <strong>untuk</strong> gas buangan SO2 di wilayah DAS Citarum<br />

adalah industri pengolahan, sedangkan <strong>untuk</strong> gas buangan NO2 adalah sumber<br />

bergerak misalnya sepeda motor, mobil, truk, dan bus. Salah satu fungsi lingkungan<br />

lahan sawah adalah pengendali pencemaran udara. <strong>Nilai</strong> ekonomi fungsi lahan sawah<br />

sebagai pengendali pencemaran udara di wilayah DAS Citarum adalah sebesar US$<br />

5,04 juta/tahun atau US$ 32,03/ha/tahun. <strong>Nilai</strong> sebesar itu akan hilang apabila terjadi<br />

konversi lahan sawah menjadi penggunaan nonpertanian.<br />

Saran<br />

<strong>Nilai</strong> ekonomi dari salah satu fungsi lingkungan lahan sawah yaitu sebagai<br />

pengendali pencemaran udara, merupakan salah satu jenis nilai ekonomi yang dapat<br />

dipertimbangkan sebagai biaya konversi lahan sawah apabila dilakukan perubahan<br />

penggunaan lahan sawah menjadi penggunaan lahan lainnya. Untuk itu disarankan<br />

pemerintah menetapkan biaya konversi lahan sawah yang salah satunya memuat nilai<br />

ekonomi dari fungsi lingkungan lahan sawah yaitu pengendali pencemaran udara.<br />

DAFTAR PUSTAKA<br />

Badan <strong>Pengendalian</strong> Lingkungan Hidup Daerah Jawa Barat. 1996 - 2000. Statistik<br />

Lingkungan Hidup Jawa Barat. Badan <strong>Pengendalian</strong> Lingkungan Hidup Daerah<br />

Jawa Barat. Bandung.<br />

Badan Pengendali Dampak Lingkungan. 1996 - 2000. Statistik Lingkungan Hidup.<br />

Badan Pengendali Dampak Lingkungan. Jakarta.<br />

Irawan, B. 2002. <strong>Nilai</strong> <strong>Ekonomi</strong> Sumberdaya <strong>Lahan</strong> <strong>Sawah</strong>. Proposal Teknis TA<br />

2002. Puslitbang SOSEK Pertanian. Bogor. (Tidak dipublikasikan)<br />

Yoshida, K. 2001. An Economic Evaluation of the Multifunctional Roles of<br />

Agricultural and Rural Areas in Japan. Ministry of Agricultural Forestry and<br />

Fisheries. Japan.<br />

192

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!