Uji Profisiensi Komite Akreditasi Nasional - Balai Penelitian Tanah
Uji Profisiensi Komite Akreditasi Nasional - Balai Penelitian Tanah
Uji Profisiensi Komite Akreditasi Nasional - Balai Penelitian Tanah
You also want an ePaper? Increase the reach of your titles
YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.
UJI PROFISIENSI<br />
KOMITE AKREDITASI NASIONAL<br />
Bogor, 10 Desember b 2012<br />
Fajarina Budiantari
OUTLINE PRESENTASI<br />
1. UJI PROFISIENSI<br />
2. UJI PROFISIENSI DALAM SISTEM<br />
AKREDITASI DAN KEBIJAKAN UJI<br />
PROFISIENSI KAN<br />
3. AKREDITASI PENYELENGGARA UJI<br />
PROFISIENSI<br />
4. AKREDITASI LABORATORIUM
UJI PROFISIENSI
UJI PROFISIENSI:<br />
Evaluasi kinerja peserta terhadap kriteria<br />
yang tlhditt telah ditetapkan k sebelumnya bl melalui lli<br />
uji banding antar laboratorium<br />
ISO/IEC 17043: 2010 (Term and Definition)
5<br />
UJI PROFISIENSI:<br />
Salah satu kegunaan UJI BANDING ANTAR LABORATORIUM untuk<br />
mengevaluasi kinerja laboratorium dalam pengujian atau pengukuran tertentu<br />
dan pemantauan p kinerja j laboratorium berkesinambungan g<br />
memberikan perangkat jaminan mutu bagi laboratorium secara individu, yang<br />
memungkinkan untuk membandingkan kinerja dengan laboratorium sejenis sejenis, sejenis sejenis, ,<br />
untuk melakukan tindakan perbaikan yang diperlukan,<br />
serta untuk<br />
memfasilitasi improvement<br />
improvement<br />
Merupakan suplemen bagi prosedur pengendalian mutu internal laboratorium<br />
dengan memberikan acuan eksternal tambahan terhadap kemampuan dalam<br />
melakukan pengujian atau pengukuran<br />
ISO/IEC ISO/IEC 17043:1010 17043:1010 (introduction)<br />
(introduction)
Jaminan mutu hasil pengujian/kalibrasi<br />
pengujian kalibrasi<br />
Laboratorium harus mempunyai prosedur pengendalian mutu untuk memantau<br />
k keabsahan b h pengujian ji d dan k kalibrasi lib i yang dil dilakukan. k k D Data t yang dih dihasilkan ilk h harus<br />
direkam sedemikian rupa sehingga kecenderungan dapat dideteksi dan, bila<br />
di dimungkinkan, ki k t teknik k ik statistik t ti tik h harus dit diterapkan k pada d pengkajian k ji hasil. h il<br />
Pemantauan tersebut harus direncanakan dan dikaji serta mencakup, tapi tidak<br />
t terbatas b t pada d h hhal hal-hal l h hhal lb berikut: ik t<br />
Antara lain :<br />
partisipasi dalam uji banding antar laboratorium atau<br />
program p g uji j p profisiensi<br />
ISO/IEC 17025:2005 butir 5.9<br />
6
sumber data pengendalian mutu hasil pengujian/kalibrasi<br />
pengujian kalibrasi<br />
Partisipasi dalam program uji profisiensi atau bentuk uji banding antar<br />
laboratorium lainnya<br />
⇒ membandingkan kinerja dan kesebandingan data terhadap kelompok yang lebih<br />
besar yang melakukan pengujian / kalibrasi yang sama. sama<br />
⇒ mekanisme pemberian peringatan yang berguna mengenai beberapa kesalahan<br />
yang mungkin terjadi dalam teknik teknik, , operator atau peralatan yang mungkin tidak<br />
bekerja seperti yang diharapkan<br />
diharapkan. .<br />
⇒ mekanisme untuk mengestimasi reproduksibilitas dari metode pengujian /<br />
kalibrasi tertentu.<br />
⇒ mekanisme konfirmasi pengendalian mutu internal laboratorium yang dilakukan<br />
tanpa menggunakan bahan acuan bersertifikat atau standar acuan<br />
7
• Peran serta dalam skema uji profisiensi merupakan cara<br />
obyektif untuk:<br />
– menilai il i ddan memperagakan k kh kehandalan dl dt data yang<br />
dihasilkan lab<br />
– menilai kompetensi lab dalam melakukan pengujian<br />
• Penilaian tsb tsb. memungkinkan dilakukan oleh lab itu<br />
sendiri, pelanggan atau pihak lain, mis. badan akreditasi<br />
• <strong>Uji</strong> profisiensi memperkaya prosedur pengendalian mutu<br />
internal lab dengan memberikan ukuran eksternal<br />
tambahan kemampuan pengujian
Keberhasilan lab dalam suatu program UP<br />
menunjukkan bukti kompetensi dalam pengujian<br />
khusus tsb tsb., tapi belum cukup membuktikan<br />
kompetensi rutinnya.<br />
Sebaliknya,<br />
ketidakberhasilan lab dalam suatu program UP<br />
mungkin merupakan penyimpangan acak dari<br />
keadaan kompetensi normalnya
UJI PROFISIENSI DALAM<br />
SISTEM AKREDITASI<br />
DAN<br />
KEBIJAKAN UJI PROFISIENSI<br />
KAN
11<br />
uji profisiensi dalam sistem akreditasi<br />
persyaratan APLAC / ILAC<br />
ISO /IEC 17011<br />
Kinerja laboratorium dalam uji profisiensi harus digunakan sebagai<br />
pertimbangan dalam proses asesmen dan pengambilan keputusan<br />
akreditasi<br />
Badan akreditasi dapat menyelenggarakan uji profisiensi<br />
profisiensi, , atau<br />
melibatkan lembaga lain yang kompeten dalam penyelenggaraan uji<br />
profisiensi<br />
Laboratorium yang telah diakreditasi harus melaksanakan tindakan<br />
perbaikan yang tepat tepat, , bila diperlukan (untuk untuk mengidentifikasi<br />
masalah masalah, , melakukan tindakan perbaikan dan pencegahan hasil uji<br />
profisiensi yang outlier)<br />
outlier
Persyaratan APLAC / ILAC MRA:<br />
Jumlah minimum uji profisiensi yang dipersyaratkan untuk laboratorium :<br />
1 ( (satu satu) ) kali sebelum mendapatkan akreditasi<br />
uji profisiensi dalam sistem akreditasi<br />
persyaratan APLAC / ILAC<br />
1 ( (satu satu) ) kali setiap 4 ( (empat empat tahun) yang terkait dengan each each major major sub sub--area area of of major major<br />
disciplines disciplines of of laboratory’s laboratory’s scope scope of of accreditation<br />
accreditation<br />
APLAC APLAC MR MR 001: 001: Issue Issue 19 19<br />
PROCEDURES FOR ESTABLISHING AND MAINTAINING THE APLAC MUTUAL<br />
R ECOGNITION ARRANGEMENT AMONG ACCREDITATION BODIES<br />
Jenis <strong>Uji</strong> <strong>Profisiensi</strong> yang tercakup dalam sistem sistem akreditasi:<br />
akreditasi:<br />
12<br />
<strong>Uji</strong> profisiensi bilateral<br />
Skema uji profisiensi sesuai dengan ISO/IEC ISO/IEC 17043:2010<br />
17043:2010<br />
<strong>Uji</strong> banding antar laboratorium yang dirancang untuk kegunaan selain<br />
uji profisiensi<br />
ILAC ILAC G G 22: 22: 2004 2004<br />
Use of Proficiency Testing as a Tool for Accreditation in Testing
13<br />
KEBIJAKAN PENYELENGGARAAN UJI PROFISIENSI KAN<br />
KAN-P-06<br />
KAN Policy on Proficiency Testing<br />
Implementasinya sesuai ILAC P9: 2010<br />
ILAC Policy for Participation in Proficiency Testing Activities<br />
Program : minimal sekali setahun<br />
Pemilihan Program<br />
g<br />
untuk lingkup akreditasi yang dimiliki oleh sebagian besar laboratorium<br />
yang telah diakreditasi;<br />
diakreditasi<br />
untuk lingkup yang memberikan kontribusi yang cukup signifikan kepada<br />
produk andalan ekspor Indonesia secara langsung maupun tidak<br />
llangsung<br />
langsung;<br />
untuk mendukung penerapan SNI wajib
Laboratorium Penyiap Contoh <strong>Uji</strong>/Artifak<br />
<strong>Uji</strong> Artifak<br />
KEBIJAKAN PENYELENGGARAAN UJI PROFISIENSI KAN<br />
KAN menunjuk laboratorium penyiap contoh uji uji/artifak artifak untuk melakukan<br />
penyiapan p y p contoh uji uji/artifak j artifak yang y g diperlukan p dalam uji j profisiensi<br />
p<br />
Kriteria laboratorium penyiap contoh uji uji/artifak artifak:<br />
14<br />
diakreditasi oleh KAN untuk laboratorium penguji dan laboratorium kalibrasi;<br />
memiliki kompetensi yang memadai untuk menyiapkan contoh uji/artifak.
Peserta<br />
KEBIJAKAN PENYELENGGARAAN UJI PROFISIENSI KAN<br />
laboratorium yang yang telah telah diakreditasi diakreditasi KAN KAN dan dan yang<br />
yang<br />
ingin berpartisipasi<br />
Kerahasiaan<br />
Semua informasi yang terkait dengan peserta uji<br />
profisiensi KAN, KAN dijaga dijaga kerahasiaannya kerahasiaannya terhadap<br />
terhadap<br />
pihak lain yang tidak berkepentingan.<br />
Pembiayaan<br />
- Anggaran<br />
- Biaya aya partisipasi pa t s pas pese peserta ta<br />
- Sumbangan yang bersifat tidak mengikat
KEBIJAKAN PENYELENGGARAAN UJI PROFISIENSI KAN<br />
1. Laboratorium yang Mengajukan <strong>Akreditasi</strong> ke KAN<br />
16<br />
Minimal satu kali program uji profisiensi KAN atau lembaga lain (reputasi<br />
baik) untuk lingkup utama dari ruang lingkup akreditasi yang diajukan; diajukan<br />
apabila tidak tersedia program dimaksud<br />
SNI 19 19-17025 17025-2005 2005 butir 5.9<br />
harus ikut UP<br />
ke mana ?<br />
kok yang sesuai lingkup<br />
saya tidak ada?
KEBIJAKAN PENYELENGGARAAN UJI PROFISIENSI KAN<br />
2. Laboratorium yang Telah Diakreditasi KAN<br />
Minimal sekali dalam setahun.<br />
Untuk lingkup utama akreditasi, laboratorium wajib<br />
mengikuti uji uji profisiensi profisiensi sekali sekali dalam dalam masa masa akreditasinya;<br />
akreditasinya;<br />
apabila KAN KAN tidak tidak menyelenggarakan menyelenggarakan berpartisipasi berpartisipasi di<br />
di<br />
lembaga lain (reputasi baik)<br />
Apabila selama masa akreditasi laboratorium tidak tersedia<br />
program untuk lingkup utama akreditasi<br />
SNI SNI 19 19-17025 17025 17025-2005 2005 2005 butir b ti 5.9<br />
5 9
Persyaratan dan Tindak Lanjut Hasil <strong>Uji</strong> <strong>Profisiensi</strong><br />
Laboratorium yang Telah Diakreditasi KAN<br />
KEBIJAKAN PENYELENGGARAAN UJI PROFISIENSI KAN<br />
Hasil il investigasi i i i dan d audit di i internal l (jika (jik ada) d ) dan d bukti b k i<br />
tindakan perbaikan harus diserahkan ke Sekretariat KAN<br />
paling lama 30 hari sejak hasil uji profisiensi diterima<br />
apabila laboratorium tidak menyerahkan bukti tersebut di<br />
atas dalam 30 hari maka status akreditasi untuk lingkup g p<br />
yang terkait akan dibekukan sementara<br />
hasil verifikasi memperlihatkan tindakan perbaikan<br />
belum/tidak efektif, KAN dapat menetapkan survailen lebih<br />
awal dari waktu survailen yang telah diprogramkan dan atau<br />
dilakukan audit pengukuran (measurement (measurement audit) audit) untuk<br />
lingkup yang outlier outlier<br />
18
Persyaratan dan Tindak Lanjut Hasil <strong>Uji</strong> <strong>Profisiensi</strong><br />
Laboratorium yang Telah Diakreditasi KAN<br />
KEBIJAKAN PENYELENGGARAAN UJI PROFISIENSI KAN<br />
hasil investigasi, audit internal dan bukti tindakan perbaikan<br />
diverifikasi oleh tenaga ahli KAN;<br />
19<br />
Hasil verifikasi belum/tidak efektif, KAN dapat menetapkan<br />
survailen lebih awal dari waktu survailen yang telah<br />
diprogramkan dan atau dilakukan audit audit pengukuran<br />
pengukuran<br />
(measurement (measurement audit) audit) untuk lingkup yang outlier outlier<br />
Apabila hasil survailen dan atau measurement measurement audit audit<br />
memberikan hasil yang tidak memuaskan, maka status<br />
akreditasi akreditasi untuk untuk lingkup lingkup yang yang bersangkutan bersangkutan dapat dapat dicabut.<br />
dicabut.
KANN<br />
XIII/<br />
PROGRAM UJI PROFISIENSI KAN<br />
(contoh)<br />
Susu bubuk<br />
Air limbah<br />
Lada putih<br />
2. Tepung terigu<br />
2. Beton<br />
2. Mie instant<br />
20121.<br />
3. Gula rafinasi<br />
3. Kosmetika 20111.<br />
20011.<br />
3 CPO<br />
4. Mikrobiologi<br />
4. Kembang gula<br />
4. Semen<br />
5. Pupuk<br />
5. Minuman energi<br />
6. Residu logam dalam 5. Mikrobiologi<br />
6. Penyakit ikan<br />
ikan<br />
6. Susu bubuk<br />
7. Serum hewan<br />
8. Semen<br />
9. Batubara<br />
7. SIR<br />
8. Tepung maizena dan<br />
9. bubur bayi<br />
10. <strong>Tanah</strong> pertanian<br />
7. Kayu lapis<br />
88. Tep Tepung ng ikan<br />
9. Batubara<br />
KAAN<br />
X/<br />
CPO<br />
IV/3.<br />
KAAN
AKREDITASI<br />
PENYELENGGARA UJI PROFISIENSI
Penyelenggara <strong>Uji</strong> <strong>Profisiensi</strong> :<br />
Organisasi g yyang gmemegang g gtanggung gg g<br />
jawab untuk semua pekerjaan dalam<br />
pengembangan b dan d pengoperasian i<br />
skema uji profisiensi<br />
ISO/IEC ISO/IEC 17043:2010 17043:2010 (Terms (Terms and and definitions)<br />
definitions)
LATAR BELAKANG<br />
BBerdasarkan d k ISO/IEC 17011 17011, K<strong>Komite</strong> it Ak <strong>Akreditasi</strong> dit i N<strong>Nasional</strong> i l<br />
sebagai badan akreditasi harus menetapkan prosedur<br />
untuk mempertimbangkan, selama asesmen dan<br />
proses pengambilan keputusan, partisipasi laboratorium<br />
dan kinerja dalam uji profisiensi.<br />
<strong>Komite</strong> <strong>Akreditasi</strong> <strong>Nasional</strong> (KAN) menyelenggarakan uji<br />
profisiensi untuk memonitor unjuk kerja dari laboratorium<br />
yang sudah diakreditasi<br />
KAN tidak dapat mengcover program <strong>Uji</strong> <strong>Profisiensi</strong> untuk<br />
seluruh lingkup akreditasi<br />
Belum ada MRA APLAC APLAC untuk akreditasi PUP
• Acuan<br />
•Awal Awal : ILAC Guide 13 : 2007 : Guidelines for the<br />
Requirements for the Competence of Providers<br />
of Proficiency Proficiency Testing Scheme<br />
• Saat ini : ISO/IEC 17043:2010 : Conformity<br />
assessment t — GGeneral l requirements i t for f<br />
proficiency testing; diadopsi menjadi<br />
• SNI ISO/IEC 17043:2010 : Penilaian<br />
kesesuaian – Persyaratan umum uji<br />
profisiensi
GAP ILAC G13:2007 DAN ISO/IEC 17043:2010<br />
ILAC-G25: 01/2012<br />
Accreditation of Proficiency Testing Providers to ISO/IEC 17043:2010 - A Crosswalk to ILAC G13:2007<br />
Perbedaan yang paling mencolok antara ILAC G13: 2007 dan ISO / IEC 17043:2010 adalah<br />
Pada ILAC G 13 persyaratan manajemen dibahas terlebih dahulu baru persyaratan teknis.<br />
Sedangkan di ISO/IEC 17043 : persyaratan teknis dibahas terlebih dahulu (bagian 4) kemudian<br />
diik diikuti ti persyaratan t manajemen j (b (bagian i 5)<br />
ISO/IEC 17043 butir 55.5.2 5 2<br />
Penyelenggara uji profisiensi dilarang mensubkontrakkan perencanaan skema uji profisiensi<br />
(4.4.1.1); evaluasi kinerja (4.7.2.1) atau kewenangan terkait laporan akhir (4.8.1)
<strong>Akreditasi</strong> PUP diberikan terhadap kegiatan uji profisiensi<br />
ttertentu t t ddari isuatu t PUP yang :<br />
a. Memiliki status hukum (PUP atau organisasi induknya)<br />
b. Memenuhi syarat dan aturan akreditasi penyelenggara<br />
uji profiensi<br />
c. Membayar biaya yang berkaitan dengan akreditasi<br />
kepada KAN
PERSYARATAN AKREDITASI PUP<br />
• Telah diakreditasi sebagai laboratorium berdasarkan ISO/IEC17025<br />
dengan ruang lingkup yang sesuai;<br />
• Memiliki sistem manajemen mutu dan kompetensi teknis yang<br />
memenuhi persyaratan ISO/IEC 17043:2010 (dituangkan dalam<br />
dokumentasi sistem manajemen mutu PUP) yang telah<br />
diimplementasikan secara efektif, dengan disertai bukti pelaksanaan<br />
satu kali audit internal dan tinjauan manajemen;<br />
• Memenuhi seluruh kebijakan dan pedoman yang ditetapkan<br />
oleh KAN yang terkait dengan akreditasi PUP<br />
• Telah menyelenggarakan y gg minimal satu kali uji j profisiensi<br />
p<br />
yang memenuhi prinsip-prinsip ISO/IEC 17043:2010 atau<br />
berpartisipasi sebagai provider uji profisiensi yang<br />
diselenggararakan KAN untuk lingkup yang diajukan
Permohonan akreditasi melampirkan:<br />
Legalitas hukum PUP dan/atau organisasi<br />
induknya<br />
Panduan mutu PUP yang sesuai dengan<br />
17043 dengan status terkendali<br />
Dokumen atau rekaman terkait lain
AKRREDITTASII<br />
PROOSES<br />
Permohonan<br />
Laboratorium<br />
Audit Kelayakan Set. KAN<br />
Audit Kecukupan<br />
Tim Asesmen<br />
Asesmen Lapangan Tim Asesmen<br />
Laporan Asesmen<br />
Tim Asesmen<br />
Review Tim Panitia Teknis<br />
Keputusan<br />
Konsil KAN
KAN tlh telah mengakreditasi k dit i11 PUP PUP:<br />
<strong>Balai</strong> Besar Pengembangan Pengujian Mutu Benih Tanaman Pangan dan<br />
Hortikultura (UPP‐001‐IDN)<br />
Lingkup : produk tanaman pangan dan hortikultura<br />
Dalam proses p akreditasi ada 3 PUP<br />
Lingkup antara lain : pakan, aspal, semen
AKREDITASI<br />
LABORATORIUM
Ketidakberpihakan (impartiality)<br />
Sistem <strong>Akreditasi</strong><br />
Keanggotaan KAN terdiri dari ± 30% wakil Pemerintah dan 70% dari non‐<br />
Pemerintah<br />
Pl Pelayanan yang tid tidak k membedakan b d k<br />
KAN tidak memberikan pelayanan sejenis dengan yang diberikan oleh lembaga<br />
yang diakreditasi<br />
KAN tidak memberikan konsultasi<br />
KAN mempunyai MoU dengan BSN sebagai related body<br />
Kerahasiaan (confidentiality)<br />
Seluruh personel KAN menandatangani perjanjian untuk menjaga kerahasiaan<br />
seluruh informasi yang diperoleh
Voluntary (sukarela)<br />
Dibatasi oleh lingkup tertentu<br />
Berlaku untuk jangka waktu tertentu<br />
Sistem <strong>Akreditasi</strong>
LINGKUP AKREDITASI LABORATORIUM<br />
Merupakan kombinasi<br />
Jenis produk yang diuji<br />
PParameter uji ji<br />
Metode uji<br />
Sistem <strong>Akreditasi</strong>
LABORATORIUM PENGUJI<br />
Organoleptik<br />
Mekanik<br />
Kimia Kimia<br />
Biologi<br />
Listrik<br />
Pengujian Tidak Merusak<br />
Radiasi<br />
Akustik<br />
Vibrasi<br />
Optik<br />
Panas<br />
Klinik/Medik<br />
Hematologi,<br />
Mik Mikrobiologi bi l i<br />
Kimia klinik,<br />
Imunologi,<br />
Urinalisa<br />
Sistem <strong>Akreditasi</strong><br />
Lingkup <strong>Akreditasi</strong> Laboratorium<br />
LABORATORIUM KALIBRASI<br />
Akselerometri<br />
Akustik<br />
Dimensional<br />
Kelistrikan<br />
Gaya<br />
Aliran<br />
Kekerasan<br />
Kelembaban<br />
Fluks Magnet<br />
Massa<br />
Optik p dan Fotometrik<br />
Tekanan dan Vakum<br />
Radiologi<br />
Tekstur Permukaan<br />
Suhu<br />
Waktu dan Frekuensi<br />
Vibrasi<br />
Viskositas<br />
Volume
Sistem <strong>Akreditasi</strong><br />
Persyaratan <strong>Akreditasi</strong> Laboratorium<br />
• SNI ISO/IEC 17025:2008 - Persyaratan umum kompetensi laboratorium<br />
pengujian ji dan d laboratorium l b t i kalibrasi k lib i<br />
• Syarat dan Aturan <strong>Akreditasi</strong> KAN<br />
• Kebijakan KAN tentang <strong>Uji</strong> <strong>Profisiensi</strong>, Ketertelusuran Hasil Pengukuran dll<br />
• Persyaratan yang ditentukan oleh organisasi regional (APLAC) dan<br />
internasional (ILAC)
MEMINTA PERTIMBANGAN<br />
TEKNIS<br />
5<br />
6<br />
PERTIMBANGAN<br />
DIREKTUR<br />
TEKNIS<br />
PANITIA TEKNIS<br />
MENGAJUKAN<br />
PERMOHONAN 1<br />
Sistem <strong>Akreditasi</strong><br />
Proses <strong>Akreditasi</strong><br />
KOMITE AKREDITASI<br />
NASIONAL<br />
SEKRETARIS JENDERAL<br />
Ketua, Sekretaris,<br />
7<br />
MANAJER MUTU<br />
Anggota<br />
8<br />
MENUNJUK<br />
ASESOR<br />
2 LAPORAN<br />
ASESMEN 4<br />
TIM ASESMEN<br />
ASESMEN/<br />
SURVAILEN/<br />
RE-ASESMEN<br />
3<br />
LABORATORIUM<br />
PEMBERIAN<br />
SERTIFIKAT 9
• Masa berlaku akreditasi adalah 4 tahun<br />
Sistem <strong>Akreditasi</strong><br />
Surveilen dan Reakreditasi<br />
• Selama masa berlaku akreditasi KAN melakukan kunjungan pengawasan dengan melakukan<br />
surveilen.<br />
• Surveilan yang pertama dilakukan tidak lebih dari 12 bulan dihitung dari tanggal penetapan<br />
keputusan akreditasi.<br />
• Selambat-lambatnya 6 bulan sebelum berakhirnya masa akreditasi, laboratorium harus<br />
sudah direases jika laboratorium tersebut mengajukan permintaan reakreditasi.<br />
<strong>Akreditasi</strong> Surveilen I<br />
Surveilen II<br />
Re-<br />
<strong>Akreditasi</strong><br />
1 thn 1 thn 1½ thn ½ thn<br />
Bulan ke- 0 12 24 27 36 42 48<br />
<strong>Akreditasi</strong><br />
selesai
PERSYARATAN AKREDITASI LABORATORIUM<br />
• Laboratorium harus memiliki sistem manajemen mutu dan kompetensi teknis yang memenuhi persyaratan<br />
ISO/IEC 17025:2005 yang didokumentasikan dalam panduan mutu laboratorium.<br />
Sistem manajemen mutu harus<br />
telah diimplementasikan secara efektif minimum 3 bulan sebelum mengajukan permohonan,<br />
dan paling tidak satu<br />
kali kali audit audit internal dan satu kali kaji ulang manajemen telah selesai dilaksanakan<br />
dilaksanakan.<br />
• Laboratorium harus memenuhi seluruh kebijakan dan persyaratan yang ditetapkan KAN terkait dengan akreditasi<br />
laboratorium<br />
laboratorium.<br />
• Laboratorium telah berpartisipasi dalam uji profisiensi dan atau uji banding antar laboratorium dan dan/atau atau uji<br />
banding antar laboratorium yang dikelola KAN dan dan/atau atau institusi lain yang mempunyai reputasi baik dalam<br />
pengelolaan p g program p g uji j profisiensi profisiensi/uji<br />
p / uji j anding andingg antar laboratorium<br />
laboratorium.<br />
• Permohonan akreditasi harus dibuat sesuai dengan format yang ditetapkan oleh KAN dan melampirkan informasi<br />
yang menjelaskan laboratorium pemohon akreditasi akreditasi; ; legalitas hukum laboratorium atau organisasi induknya induknya, ,<br />
panduan mutu laboratorium dengan status terkendali serta dokumen atau rekaman terkait lainnya yang<br />
dibutuhkan (www.bsn.go.id)
APLAC MRA Si Signatories t i ( (as of f June J 2007)<br />
NATA (Australia) 3<br />
SCC (Canada) 2<br />
CNAS (PR China) 3<br />
HKAS (Hong Kong) 3<br />
NABL (India) 2<br />
KAN (Indonesia) 3<br />
JAB (Japan) 2<br />
IAJapan (Japan) 2<br />
VLAC (Japan) 1<br />
KOLAS (Korea) 2<br />
PAO (Philippines) 2<br />
CAEAL (Canada) 1<br />
ACLASS (USA) 2<br />
Note<br />
1. Testing laboratory only<br />
2. Testing laboratory and calibration laboratory<br />
3. Testing laboratory, calibration laboratory and inspection body<br />
4. Inspection body only<br />
Mutual Recognition<br />
(Asia Pacific Laboratory Accreditation Cooperation)<br />
DSM (Malaysia) 2<br />
IANZ (New Zealand) 3<br />
SAC (Singapore) 3<br />
TAF (Chinese Taipei) 2<br />
DMSc (Thailand) 1<br />
TLAS (Thailand) 2<br />
A2LA (USA) 2<br />
IAS (USA) 3<br />
NVLAP (USA) 2<br />
BoA (Viet Nam) 3<br />
ema (Mexico) 3<br />
DSS (Thailand) ( ) 1<br />
JAS-ANZ (Aus & NZ) 4
Mutual Recognition<br />
(International Laboratory Accreditation Cooperation)<br />
ILAC Members Members (93 (93 Accreditation Bodies)<br />
58 Full Members from 46 Economies<br />
15 Associate Members from 14 Economies<br />
20 Affiliate Members from 20 Economies<br />
ILAC MRA Signatories for Testing and Calibration<br />
58 Accreditation Bodies from 46 Economies<br />
(including KAN from Indonesia)
KOMITE AKREDITASI NASIONAL<br />
Gedung Manggala Wanabakti Blok IV Lt 4<br />
Jl. Jenderal Gatot Subroto, Senayan, Jakarta 10270<br />
Telp. (021) 5747043, Fax. (021) 57902948<br />
Web : www.bsn.or.id<br />
EE-mail mail : laboratorium@bsn laboratorium@bsn.or.id, or id kukuh@bsn kukuh@bsn.or.id<br />
or id