10.08.2013 Views

kualitas limbah pertanian sebagai bahan baku pembenah tanah ...

kualitas limbah pertanian sebagai bahan baku pembenah tanah ...

kualitas limbah pertanian sebagai bahan baku pembenah tanah ...

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

214<br />

NL. Nurida et al.,<br />

(>20), bahkan tempurung kelapa mempunyai rasio C/N yang sangat tinggi yaitu<br />

122. Limbah <strong>pertanian</strong> dengan rasio C/N tinggi tersebut kurang potensial untuk<br />

dijadikan kompos, namun sangat potensial untuk dijadikan arang (biochar) yang<br />

mampu berfungsi <strong>sebagai</strong> <strong>pembenah</strong> <strong>tanah</strong>. Kandungan C-organik total cukup<br />

tinggi yaitu > 20%, bahkan kulit buah kakao, tempurung sawit dan sekam padi<br />

memiliki kandungan C-organik total > 35%. Selain itu kandungan unsur hara<br />

esensial (N, P dan K) dari tempurung kelapa relatif lebih rendah dibandingkan<br />

<strong>limbah</strong> <strong>pertanian</strong> lainnya.<br />

Tabel 1. Hasil analisis <strong>bahan</strong> arang (biochar) dari <strong>limbah</strong> <strong>pertanian</strong> yang<br />

digunakan<br />

Variabel<br />

Tempurung<br />

kelapa<br />

Kulit buah<br />

kakao<br />

Tempurung<br />

kelapa sawit<br />

Sekam padi<br />

C-organik total (%) 24.33 37.5 37.53 35.98<br />

Asam humat (%) 0.56 0.91 2.1 0.79<br />

Asam fulfat (%) 0.71 3.31 2.36 1.57<br />

Kadar abu (%) 2.09 13.65 10.04 27.05<br />

Kadar N (%) 0.20 1.91 1.09 0.73<br />

C/N rasio 122 20 34 49<br />

Kadar P (%) 0.02 0.4 0.09 0.14<br />

Kadar K (%) 0.01 0.47 0.01 0.03<br />

Sifat fisik arang (biochar) <strong>sebagai</strong> <strong>bahan</strong> <strong>pembenah</strong> <strong>tanah</strong><br />

Pada Tabel 2 dapat dilihat hasil analisis arang yang dihasilkan dari empat<br />

macam <strong>limbah</strong> <strong>pertanian</strong> dengan lama pembakaran 1 jam, 2 jam dan 3,5 jam.<br />

Setelah melalui proses pembakaran tidak sempurna (pirolisis) terlihat bahwa<br />

jumlah arang yang dihasilkan sekitar 18,0-53,5%. Tempurung kelapa , kulit buah<br />

kakao dan sekam padi menghasilkan arang yang paling tinggi bila dibakar selama<br />

3.5 jam, sedangkan hasil arang tertinggi dari tempurung sawit dicapai bila dibakar<br />

selama 1 jam. Namun demikian, untuk menghasilkan arang secara menyeluruh<br />

dibutuhkan waktu yang berbeda yaitu 2 jam, 1 jam, 9 jam dan 1 jam masingmasing<br />

untuk tempurung kelapa, kulit buah kakao, tempurung kelapa sawit dan<br />

sekam padi (Tabel 2). Perbedaan waktu yang dibutuhkan sampai terbentuk arang<br />

tergantung pada kadar air, bentuk dan komposisi kimia <strong>limbah</strong> <strong>pertanian</strong> yang<br />

digunakan. Pembakaran dengan temperatur yang lebih tinggi akan menurunkan<br />

produksi biochar namun meningkatkan fixed carbon (Tanaka, 1963), sedangkan<br />

proporsi abu biochar berpengaruh langsung terhadap nilai pH.

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!