10.08.2013 Views

efisiensi penggunaan air berbagai teknik irigasi untuk pertanaman ...

efisiensi penggunaan air berbagai teknik irigasi untuk pertanaman ...

efisiensi penggunaan air berbagai teknik irigasi untuk pertanaman ...

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

42<br />

Umi Haryati et al.<br />

KESIMPULAN DAN SARAN<br />

Kesimpulan<br />

1. Neraca <strong>air</strong> di zone perakaran memperlihatkan bahwa tidak terdapat<br />

perubahan cadangan <strong>air</strong> (∆S) yang terlalu berbeda <strong>untuk</strong> setiap <strong>teknik</strong><br />

<strong>irigasi</strong>, sehingga <strong>air</strong> yang digunakanpun tidak terlalu berbeda.<br />

2. Teknik <strong>irigasi</strong> bawah permukaan memberikan <strong>efisiensi</strong> <strong>penggunaan</strong> <strong>air</strong> yang<br />

paling tinggi (0, 78 kg/m 3 ) diikuti oleh <strong>teknik</strong> <strong>irigasi</strong> gelontor (0,73 kg/m 3 ) ,<br />

curah (0,62 kg/m 3 ) dan tetes (0,60 kg/m 3 ) (Tabel 3). Dengan demikian <strong>teknik</strong><br />

<strong>irigasi</strong> tetes bawah permukaan (sub-surface drip irrigation = SSDI) dan<br />

gelontor merupakan <strong>teknik</strong> <strong>irigasi</strong> yang hemat <strong>air</strong> karena memberikan<br />

<strong>efisiensi</strong> <strong>penggunaan</strong> <strong>air</strong> yang lebih tinggi dibandingkan <strong>teknik</strong> <strong>irigasi</strong> lainnya.<br />

3. Pemberian mulsa jerami meningkatkan hasil tanaman dan <strong>efisiensi</strong><br />

<strong>penggunaan</strong> <strong>air</strong> pada setiap <strong>teknik</strong> <strong>irigasi</strong> kecuali <strong>teknik</strong> <strong>irigasi</strong> bawah<br />

permukaan.<br />

Saran<br />

1. Teknik pemberian <strong>air</strong>/<strong>irigasi</strong> terutama <strong>teknik</strong> <strong>irigasi</strong> gelontor, tetes dan curah<br />

sebaiknya dilakukan secara simultan dengan <strong>teknik</strong> konervasi <strong>air</strong> <strong>untuk</strong><br />

mengurangi evaporasi misalnya dengan <strong>penggunaan</strong> mulsa sisa tanaman<br />

agar tercapai <strong>efisiensi</strong> <strong>penggunaan</strong> <strong>air</strong> yang lebih efisien.<br />

2. Hasil penelitian ini dapat diterapkan pada Typic Kanhapludult di Sumatra dan<br />

Kalimantan dimana cabai dapat ditanam Off-season, sehingga daerah ini<br />

merupakan recomendation domain hasil penelitian.<br />

DAFTAR PUSTAKA<br />

Amayreh, J. and N. Al-Abed. 2005. Developing crop coefficients for field-grown<br />

tomato (Lycopercicon Esculentum Mill) under drip irrigation with black<br />

plastic mulch. Agric. Water Manage 73 (2005) 247- 254. Elsevier B. V.<br />

Antony, E. and R. B. Singandhupe. 2004. Impact of drip and surface irrigation on<br />

growth, yield and WUE of capsicum (Capsicum annuum L.). Agric. Water<br />

Manage. 65 (2004) 121- 132. Elsevier. B.V.<br />

Arsyad, S. 2000. Konservasi Tanah dan Air. Penerbit IPB (IPB Press).<br />

Ayars, J. E., C.J. Phene, R. B. Hutmacher, K. R. Davis, R. A.Schoneman, S.<br />

S.Vail, R. M. Mead. 1999. Subsurface drip irrigation of row crops : a review

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!