1 FILSAFAT HUKUM (EKONOMI) - Erman dan Hukum
1 FILSAFAT HUKUM (EKONOMI) - Erman dan Hukum
1 FILSAFAT HUKUM (EKONOMI) - Erman dan Hukum
You also want an ePaper? Increase the reach of your titles
YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.
orang-orang untuk bekerja agar mereka dapat menikmati kesenangan hidup: makanan,<br />
papan, san<strong>dan</strong>g <strong>dan</strong> cara hidup yang nyaman. Dengan demikian keberadaan <strong>dan</strong><br />
keterkaitan antara kerja <strong>dan</strong> kekayaan berdasarkan perintah Tuhan, atau <strong>Hukum</strong> Alam<br />
(Natural Law), atau kedua-duanya. Lock berpendapat bahwa hak milik merupakan<br />
imbalan yang adil untuk orang-orang yang rajin; kerja dari para individu menambah<br />
nilai pada sebuah produk <strong>dan</strong> memberikan kemanfaatan sosial pada umumnya.<br />
Argumentasi ini menjadi titik awal dari justifikasi utilitarian.<br />
Sementara itu Tri Anggraini mengunakan “Teori Analisa Ekonomi Dari<br />
<strong>Hukum</strong>.” Dalam disertasinya, guna menjawab pertanyaan apakah pelaku usaha telah<br />
melanggar Un<strong>dan</strong>g-Un<strong>dan</strong>g Larangan Praktek Monopoli <strong>dan</strong> Persaingan Usaha<br />
berdasarkan pendekatan rule of reason, di pergunakan analisis ekonomi untuk<br />
mengetahui apakah perbuatan tersebut menghambat atau mendorong persaingan.<br />
Ekonomi merupakan salah satu studi tentang tingkah laku yang rasional dalam<br />
menghadapi masalah kelangkaan (scarcity). Oleh karenanya ekonomi <strong>dan</strong> hukum tidak<br />
dapat dipisahkan karena sistem hukum juga berhadapan dengan kelangkaan. Seperti<br />
halnya ekonomi, sistem hukum juga mengenai tingkah laku yang rasional. <strong>Hukum</strong> ingin<br />
mempengaruhi sesuatu dengan mengenakan sanksi, seperti hukuman penjara atau ganti<br />
rugi. Aspek yang memaksa dari hukum mengasumsikan bahwa orang tahu mengenai<br />
konsekuensinya. Kewajiban hukum tidak lain merupakan suatu prediksi, bahwa jika<br />
seseorang berbuat atau menghindarkan sesuatu maka ia akan mengalami penderitaan<br />
atau kesusahan. Legislator <strong>dan</strong> hakim percaya bahwa orang akan menjawab ancaman<br />
tersebut dengan memodifikasi tingkah lakunya untuk meminimalkan ongkos dari<br />
ketaatan <strong>dan</strong> sanksi. Analisis ekonomi adalah menentukan pilihan dalam kondisi<br />
kelangkaan (scarcity). Dalam kelangkaan ekonomi dapat diasumsikan, bahwa individu<br />
atau masyarakat akan atau harus berusaha untuk memaksimalkan apa yang mereka ingin<br />
capai dengan melakukan sesuatu sebaik mungkin dalam keterbatasan sumber. Dalam<br />
hubungannya dengan positive analysis dari hukum, adalah menjadi suatu pertanyaan<br />
bila kebijakan hukum tersebut dilaksanakan, prediksi apa yang dapat kita buat yang<br />
mempunyai akibat ekonomi. Orang akan memberikan reaksi terhadap intensif atau<br />
disintensif dari kebijakan hukum tersebut. Normative analysis cenderung akan bertanya<br />
apakah kebijakan hukum yang diusulkan atau perubahan hukum yang dilakukan akan<br />
berpengaruh terhadap cara orang untuk mencapai apa yang diinginkannya. Dalam<br />
hubungan ini dua konsep efisiensi menjadi penting, yaitu konsep Pareto efficiency <strong>dan</strong><br />
10