pdf-file
pdf-file
pdf-file
You also want an ePaper? Increase the reach of your titles
YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.
No. 13/V/1 MARET 2002<br />
RATA-RATA UPAH DAN UPAH MINIMUM INDONESIA TAHUN 2001<br />
z Secara riil, upah buruh di Indonesia untuk sektor industri dan hotel mengalami<br />
peningkatan, tapi peningkatannya sangat kecil. Dalam lima tahun terakhir<br />
sektor hotel hanya meningkat sebesar 8,5%, bahkan untuk sektor<br />
pertambangan mengalami penurunan hingga 20,5% dari Rp 607.400, - menjadi<br />
Rp 483.200,- .<br />
z Perusahaan industri yang memberikan upah nominal di bawah Upah Minimum<br />
Propinsi (UMP) relatif masih banyak. Pada Kuartal 1-2001, dari 775 sampel<br />
perusahaan yang masuk sekitar 26%nya (202 perusahaan) masih memberikan<br />
upah di bawah UMP. Kuartal 2 dan 3-2001 berturut-turut sebesar 23% (149<br />
dari 660 perusahaan) dan 22% (53 dari 240 perusahaan).<br />
z Dilihat dari besarnya upah yang diterima para buruh, pada kuartal 1-2001<br />
terdapat sekitar 16% jumlah buruh yang masih menerima upah dibawah UMP.<br />
Untuk kuartal 2 dan 3-2001 berturut-turut sebesar 14% dan 13% jumlah<br />
buruh yang masih menerima upah dibawah UMP.<br />
z Pada kuartal 3-2001 rata-rata upah buruh (total) mencapai Rp 512.100,-,<br />
Standar Upah Minimum Nasional (SUMN) Rp 278.530, -, dan rata-rata upah<br />
buruh di bawah UMP sebesar Rp 230.760, -, sehingga terlihat perbedaan yang<br />
besar antara SUMN terhadap rata-rata upah buruh (total) yaitu sebesar Rp<br />
233.570,- dan selisih antara SUMN dengan besarnya rata-rata upah di bawah<br />
UMP Rp 47.770,-<br />
Berita Resmi Statistik No. 13/Th.V/1 Maret 2002 1
PERKEMBANGAN UPAH BURUH DI INDONESIA<br />
1. RATA-RATA UPAH<br />
Besarnya upah yang diterima buruh tiap bulan dikenal dengan upah buruh<br />
nominal, sedangkan upah buruh riil adalah besar upah yang diharapkan dapat memenuhi<br />
Kebutuhan Hidup Minimum (KHM) para buruh setelah memperhitungkan faktor inflasi.<br />
Upah buruh yang dimaksud adalah upah buruh produksi di bawah mandor (supervisor).<br />
Selama kuartal 1-1997 hingga kuartal 3-2001 tren pada upah nominal maupun riil cenderung<br />
meningkat secara bertahap, tapi khusus untuk upah riil ada sebuah tren lagi yang terlihat<br />
yaitu meningkat di tahun 1997 lalu terjadi penurunan di tahun 1998 dan kemudian mulai<br />
meningkat lagi di tahun 1999. Timbulnya tren ini merupakan sala h satu dampak krisis<br />
ekonomi yang dimulai tahun 1997, sehingga perusahaan-perusahaan mengambil kebijakan<br />
dengan merumahkan sebagian karyawan/buruh baik sementara ataupun hingga pemutusan<br />
hubungan kerja (PHK) . Kebijakan yang diambil perusahaan tersebut pada umumnya<br />
bertujuan untuk merasionalisasi pegawai dalam mengatasi kesulitan ekonomi, efisiensi, serta<br />
produktivitas perusahaan, hal ini jelas ikut mempengaruhi besar upah yang diterima para<br />
buruh<br />
300<br />
Gambar 1.<br />
IHK dan Indeks Upah Riil Menurut 3 Sektor Utama,<br />
Indonesia 1997-2001<br />
Indeks<br />
2<br />
250<br />
200<br />
150<br />
100<br />
50<br />
0<br />
96<br />
IHK<br />
INDUSTRI<br />
HOTEL<br />
PERTAMBANGAN<br />
Mar-97<br />
Jun-97<br />
Sep-97<br />
Des-97<br />
Mar-98<br />
Jun-98<br />
Sep-98<br />
Des-98<br />
Mar-99<br />
Jun-99<br />
Sep-99<br />
Des-99<br />
Mar-00<br />
Jun-00<br />
Sep-00<br />
Des-00<br />
Mar-01<br />
Jun-01<br />
Sep-01<br />
Berita Resmi Statistik No.13/Th.V/1 Maret 2002
Untuk sektor industri, dalam lima tahun terakhir ini upah riil mengalami<br />
peningkatan dari Rp 184.800,- menjadi Rp 213.900,- dengan rata-rata kenaikan 3,1% per<br />
tahun. Dari tahun 1996 sampai akhir tahun 1997 upah riil terus mengalami peningkatan, lalu<br />
menurun secara drastis hanya dalam satu kuartal saja mencapai 22,2% yaitu dari kuartal 4<br />
-1997 ke kuartal 1-1998. Penurunan ini terus berlanjut hingga akhir kuartal 4-1998 dan<br />
mulai meningkat lagi di awal tahun 1999 bahkan hingga akhir kuartal 3-2001 berada 15,7%<br />
di atas posisi awal.<br />
Lain halnya dengan sektor industri, perkembangan upah buruh riil di sektor hotel<br />
cukup berfluktuatif. Dari kuartal 1-1998 sampai dengan kuartal 1-1999 terjadi penurunan,<br />
dengan penurunan terbesar pada kuartal 3-1998 yaitu sebesar 14,8%. Pada kuartal 1-2001<br />
upah riil terus mengalami peningkatan secara signifikan, hingga akhir kuartal 3-2001 upah<br />
riil yang diterima para buruh telah meningkat sebesar 10,2% dibanding tahun 1996 (rata-rata<br />
2,0% per tahun) dari Rp 216.500,- menjadi Rp 238.600,-.<br />
Upah yang diterima buruh di sektor pertambangan jauh lebih besar dibandingkan<br />
dengan upah yang diterima para buruh dari sektor lainnya (hampir mencapai dua kali<br />
lipatnya). Namun dalam lima tahun terakhir ini, upah riil yang diterima buruh sangat<br />
berfluktuatif, cenderung menurun bahkan berada di bawah posisi awal sampai dengan akhir<br />
kuartal 3-2001. Upah riil untuk sektor pertambangan telah mengalami penurunan sebesar<br />
21,1% dari Rp 607.400,- menjadi Rp 479.300,- atau rata-rata turun 4,2% per tahun.. Untuk<br />
sektor pertambangan perkembangannya sangat berfluktuatif, dan tingkat upah l hingga akhir<br />
kuartal 3-2001. (Lihat gambar 1)<br />
2. UPAH MINIMUM<br />
Konflik perburuhan tampak semakin mencuat akhir-akhir ini, antara lain disebabkan<br />
oleh upah yang diterima oleh buruh dirasakan belum layak untuk menopang kehidupannya<br />
dan kemudian kebebasan buruh untuk menuntut haknya dijamin oleh peraturan. Sebaliknya<br />
pengusaha menghadapi sejumlah pilihan untuk tidak segera merespon tuntutan buruh<br />
diantaranya karena persediaan buruh (supply of labour) melimpah. Disamping itu, saat ini<br />
pengusaha harus mengeluarkan sejumlah biaya tidak langsung yang tidak berkaitan dengan<br />
proses produksi.<br />
Meskipun upah buruh sudah dicoba untuk diselamatkan melalui Upah Minimum<br />
Propinsi (UMP), yang tujuannya untuk meningkatkan taraf hidup buruh tanpa mengabaikan<br />
kepentingan perusahaan dan perekonomian pada umumnya, namun ini belum dapat<br />
menyelesaikan persoalan. Berdasarkan hasil Survei Upah Buruh di sektor Industri tahun<br />
Berita Resmi Statistik No. 13/Th.V/1 Maret 2002 3
2001, masih banyak perusahaan yang memberikan upah buruh di bawah mandor lebih kecil<br />
dari UMP.<br />
30<br />
25<br />
20<br />
15<br />
10<br />
5<br />
Gambar 2 : Perusahaan Industri yang<br />
masih memberikan upah dibawah<br />
UMP (%)<br />
26 %<br />
23 %<br />
22 %<br />
% jumlah<br />
perusahaan<br />
16<br />
14<br />
12<br />
10<br />
8<br />
6<br />
4<br />
2<br />
Gambar 3 : Buruh Industri yang<br />
menerima upah dibawah UMP (%)<br />
16 %<br />
14 %<br />
13 %<br />
% buruh<br />
0<br />
I II III<br />
0<br />
I II III<br />
Kuartal 2001<br />
Kuartal 2001<br />
Sebagai gambaran pada triwulan I, sebesar 26% perusahaan masih memberikan<br />
upah di bawah UMP dan ini mencakup sekitar 16% dari total buruh. Untuk triwulan II dan<br />
III berturut-turut 23% dan 22% perusahaan memberikan upah di bawah UMP atau 14% dan<br />
13% buruh yang masih menerima upah di bawah UMP (lihat gambar 2 dan 3). Dari uraian<br />
tersebut di atas ada faktor–faktor tertentu yang menyebabkan terjadinya dilema bagi<br />
perusahaan sehingga mereka membayar upah di bawah UMP. Sebaiknya dilema tersebut<br />
segera dicari solusinya yang tidak merugikan kedua belah pihak.<br />
Upah Minimum Propinsi (UMP) dibuat oleh Dewan Pengupahan Daerah. Apabila<br />
rata-rata UMP tersebut ditimbang dengan jumlah perusahaan, maka dalam laporan ini<br />
disebut standar upah minimum nasional (SUMN). Secara umum, rata-rata upah buruh<br />
(total) jauh diatas SUMN , mencapai hampir dua kali lipat. Pada kuartal 1-2001 rata-rata<br />
upah buruh (total) Rp 420.000,- dengan SUMN sebesar Rp 272.790,- dan rata-rata upah<br />
yang diterima buruh di bawah UMP hanya sebesar Rp 220.040,-. Sehingga terlihat terjadi<br />
perbedaan antara SUMN terhadap rata-rata upah buruh (total) sebesar Rp 147.210,- dan<br />
selisih antara SUMN dengan besarnya rata -rata upah di bawah UMP Rp 52.750,-. Pada<br />
kuartal 2-2001 rata-rata upah buruh (total) Rp 464.600,-, SUMN sebesar Rp 271.150,- dan<br />
4<br />
Berita Resmi Statistik No.13/Th.V/1 Maret 2002
ata-rata upah buruh di bawah UMP Rp 228.690,-. Maka terjadi perbedaan antara SUMN<br />
terhadap rata -rata upah buruh (total) sebesar Rp 193.450,- dan selisih antara SUMN dan<br />
besarnya rata -rata upah di bawah UMP Rp 42.460,- Untuk kuartal 3-2001 rata-rata upah<br />
buruh (total) mencapai Rp 512.100,-, SUMN Rp 278.530,-, dan rata -rata upah buruh di<br />
bawah UMP sebesar Rp 230.760,-. Perbedaan besarnya SUMN terhadap rata-rata upah<br />
buruh (total) sebesar Rp 233.570,- dan selisih antara SUMN dengan besarnya rata-rata upah<br />
di bawah UMP Rp 47.770,-<br />
Tren dari kuartal 1-2001 ke kuartal 2-2001 memperlihatkan peningkatan sebesar<br />
10,6% untuk rata -rata upah buruh (total), SUMN hampir tidak mengalami perubahan,<br />
sedangkan rata -rata upah buruh di bawah UMP meningkat 3,9%. Dari kuartal 2-2001 ke<br />
kuartal 3-2001, rata -rata upah buruh (total) naik 10,2%, sedangkan SUMN dan rata -rata<br />
upah buruh di bawah UMP relatif tidak mengalami perubahan. Dari kuartal 1-2001 ke<br />
kuartal 3-2001, rata -rata upah buruh (total) meningkat 21,9%, SUMN hanya meningkat<br />
0,02%, dan rata -rata upah buruh di bawah UMP meningkat 4,9% (Gambar 4)<br />
Gambar 4: Perbedaan Rata-rata Upah Buruh (total),<br />
SUMN, dan Rata-rata Upah Buruh
Tabel 1: IHK dan Rata-Rata Upah Per Bulan Buruh di Bawah Mandor (Supervisor) 1996-2001<br />
Bulan Tahun<br />
Indeks Harga Upah Nominal<br />
Upah Riil<br />
Indeks Upah<br />
Konsumen (000)<br />
Nominal<br />
Indeks Upah Riil<br />
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)<br />
INDUSTRI<br />
1996 100.0 184.8 184.8 100.0 100.0<br />
Maret 102.2 201.0 196.7 108.8 106.4<br />
Juni<br />
1997<br />
102.8 215.1 209.4 116.4 113.3<br />
September 105.7 221.1 209.2 119.7 113.2<br />
Desember<br />
111.8 224.6 200.9 121.5 108.7<br />
Maret 142.2 227.1 159.8 122.9 86.5<br />
Juni<br />
1998<br />
163.9 242.6 148.0 131.2 80.1<br />
September 196.2 269.1 137.2 145.6 74.2<br />
Desember<br />
198.6 275.1 138.5 148.9 74.9<br />
Maret 206.8 290.6 140.5 157.2 76.0<br />
Juni<br />
1999<br />
204.1 323.1 158.3 174.8 85.7<br />
September 198.7 313.3 157.7 169.5 85.3<br />
Desember<br />
198.5 322.7 162.6 174.6 88.0<br />
Maret 204.3 333.0 163.0 180.2 88.2<br />
Juni<br />
2000<br />
208.2 384.0 184.4 207.8 99.8<br />
September 211.9 412.3 194.6 223.1 105.3<br />
Desember<br />
221.4 420.0 189.7 227.2 102.7<br />
Maret 226.0 420.0 185.8 227.2 100.6<br />
Juni *) 2001 233.5 464.6 199.0 251.4 107.7<br />
September **)<br />
239.4 512.1 213.9 277.1 115.7<br />
HOTEL<br />
1996.0 100.0 216.5 216.5 100.0 100.0<br />
Maret 102.2 215.1 210.6 99.4 97.2<br />
Juni<br />
1997<br />
102.8 210.0 204.4 97.0 94.4<br />
September 105.7 250.3 236.8 115.6 109.4<br />
Desember<br />
111.8 234.9 210.1 108.5 97.0<br />
Maret 142.2 309.0 217.4 142.7 100.4<br />
Juni<br />
1998<br />
163.9 309.0 188.5 142.7 87.1<br />
September 196.2 307.3 156.6 141.9 72.3<br />
Desember<br />
198.6 307.3 154.7 141.9 71.4<br />
Maret 206.8 317.6 153.6 146.7 70.9<br />
Juni<br />
1999<br />
204.1 333.0 163.2 153.8 75.4<br />
September 198.7 334.7 168.5 154.6 77.8<br />
Desember<br />
198.5 417.4 210.3 192.8 97.1<br />
Maret 204.3 414.9 203.0 191.6 93.8<br />
Juni<br />
2000<br />
208.2 450.9 216.5 208.2 100.0<br />
September 211.9 460.3 217.2 212.6 100.3<br />
Desember<br />
221.4 469.3 212.0 216.7 97.9<br />
Maret 226.0 469.3 207.6 216.7 95.9<br />
Juni 2001 233.5 513.0 219.7 236.9 101.5<br />
September *)<br />
239.4 571.3 238.6 263.8 110.2<br />
PERTAMBANGAN<br />
1996 100.0 607.4 607.4 100.0 100.0<br />
Maret 102.2 592.7 580.1 97.6 95.5<br />
Juni 1997 102.8 557.6 542.6 91.8 89.3<br />
September 105.7 465.0 440.0 76.6 72.4<br />
Desember<br />
111.8 477.4 427.0 78.6 70.3<br />
Maret 142.2 618.0 434.8 101.7 71.6<br />
Juni 1998 163.9 656.6 400.6 108.1 66.0<br />
September 196.2 748.7 381.5 123.3 62.8<br />
Desember<br />
198.6 874.7 440.4 144.0 72.5<br />
Maret 206.8 857.6 414.8 141.2 68.3<br />
Juni 1999 204.1 1057.7 518.3 174.1 85.3<br />
September 198.7 866.1 435.9 142.6 71.8<br />
Desember<br />
198.5 943.7 475.4 155.4 78.3<br />
Maret 204.3 1125.0 550.6 185.2 90.6<br />
Juni 2000 208.2 1157.6 555.9 190.6 91.5<br />
September 211.9 1079.6 509.5 177.7 83.9<br />
Desember<br />
221.4 1007.6 455.2 165.9 74.9<br />
Maret 226.0 1007.6 445.8 165.9 73.4<br />
Juni *) 2001 233.5 1238.6 530.5 203.9 87.3<br />
September **)<br />
239.4 1147.7 479.3 189.0 78.9<br />
Catatan: *) Angka sementara<br />
**) Angka sangat sementara<br />
6<br />
Berita Resmi Statistik No.13/Th.V/1 Maret 2002
Tabel 2. Besarnya Rata-Rata Upah, SUMN, Persentase Jumlah Perusahaan dan<br />
Jumlah Buruh yang Memberikan Upah di Bawah UM P Tahun 2001<br />
URAIAN<br />
KUARTAL<br />
I II III<br />
Rata-rata upah buruh (total) Rp 420.000,- Rp 464.600,- Rp 512.100,-<br />
Standar Upah Minimum<br />
Nasional *)<br />
Rp 272.790,- Rp 271.150,- Rp 278.530,-<br />
Rata-rata upah buruh < UMP Rp 220.040,- Rp 228.690,- Rp 230.760,-<br />
Persentase Jumlah<br />
Perusahaan yang<br />
Memberikan Upah < UMP<br />
Persentase Jumlah Buruh yg<br />
Menerima Upah < UMP<br />
26,1% 22,6% 22,1%<br />
15,7% 13,6% 13,2%<br />
*) Rata-rata UMP ditimbang dengan jumlah perusahaan<br />
Berita Resmi Statistik No. 13/Th.V/1 Maret 2002 7