Banjarmasin Post Senin 21 Juli 2014

20
www.banjarmasinpost.co.id
Banjarmasin Post
SENIN 21 JULI 2014
Limbah Dibuang
Dekat Permukiman
■ Warga Surati Bupati
HASANZAINUDDIN.WORDPRESS
TAHAP PEMBANGUNAN - Bendungan Pitap tahap pembangunan.
Bendungan Pitap
Terkendala Lahan
PARINGIN, BPOST - Sepertinya
Bendungan Pitap bakal
masih lama baru dapat dioperasionalkan.
Hal itu lantaran
masih banyaknya lahan yang
belum dibebaskan, untuk
pembuatan saluran daerah irigasi
(DI) Pitap seperti untuk
saluran primer dan saluran sekunder.
Berdasarkan informasi yang
dapat dihimpun, bendungan
pitap yang alokasi dananya
berasal dari pusat tersebut bakal
kembali digenjot untuk segera
dirampungkan dalam
pembuatan daerah irgasi baik
saluran primer maupun sekunder.
Program pengadaan tanah
berlangsung secara bertahap
dengan total luas 235,48 hektare
(ha), sejak 2013 hingga
2016 mendatang. Adapun alokasi
dana untuk pengadaan tanah
DI Pitap tersebut selain dari
APBN juga akan disokong
dari anggaran APBD provinsi
dan kabupaten.
Kepala Bappeda Kabupaten
Balangan Akhriani saat dikonfirmasi
beberapa waktu
lalu tak menampik perihal
program kegiatan pengadaan
tanah DI Pitap tersebut.
Dipaparkannya, lokasi yang
merupakan program pengadaan
tanah DI Pitap tersebut
terdiri dari daerah genangan,
bendungan, saluran primer
Pitap, saluran sekunder Putat
Basiun, saluran sekunder Lok
Batu, saluran sekunder Pematang,
saluran sekunder Kedondong,
saluran sekunder
Batumandi, saluran sekunder
Kaladan, saluran sekunder
Mangaran, saluran sekunder
Sikuntan dan saluran sekunder
Tariwin.
Untuk pendanaan pelapasan
lahan itu menggunakan
47,6 persen dana APBN, 36,8
persen APBD I dan 15,5 persen
APBD II.
“Kegiatan pengadaan tanah
DI Pitap ini sudah berlangsung
dari 2013 lalu hingga
nanti 2016 mendatang,” ujarnya.
Bila sudah dapat difungsikan
secara utuh, maka akan
mampu mengairi sekitar 4
ribu hektare sawah. Selain itu
bisa untuk menunjang usaha
perikanan.
Kepala Dinas Pertanian Tanaman
Pangan Holtikultura
Peternakan dan Perikanan
Kabupaten Balangan Ir Tuhalus
mengatakan apabila saluran
irigasi Pitap nanti sudah
beroperasi maka lahan pertanian
yang ada di beberapa
kecamatan bisa melakukan
tanam dua kali. (wnd)
GRAFIS:BANJARMASIN POST GROUP/DENY
Janji Mengecek Kembali
KEPALA BLHD Kotabaru Maslenawati
ketika dikonfirmasi terkait keberatan
warga dua RT di Desa Sungaitaib mengaku
sudah mengambil tindakan. Pihaknya
menghentikan pembuangan limbah di area
milik perusahaan subkontrak tersebut.
Sisa limbah olahan CPO itu pun sudah
kering. Namun, jika masih mengeluarkan
bau, Maslenawati berjanji akan mengecek
kembali. Karena diakuinya bau tersebut
ditimbulkan karena faktor hujan.
“
KOTABARU, BPOST - Warga
Desa Sungaitaib, Kecama-
Saat malam baunya
tan Pulaulaut Utara, Kotabaru
mengeluhkan bau menye-
Kalau dampak
begitu tercium.
ngat dari limbah pabrik milik
PT Golden Hope Nusantara
kesehatan
(GHN). Bau tidak sedap dari
limbah itu membuat warga
terganggu, lantaran pihak
perusahaan membuangnya
dekat permukiman mereka,
”
oleh
limbah itu untuk saat
ini belum ada,
SUTIKNO
Ketua RT 02 Desa Sungaitaib
khususnya di RT 01 dan RT 02.
Tak hanya mengeluhkan rasi di Desa Sungaitaib. Laporan
warga telah ditindak-
bau limbah bekas pengolahan
CPO (crude palm oil), belasan lanjuti dengan mengecek langsung
kondisi di lapangan.
kepala keluarga (KK) di desa
itu juga mengeluhkan pencemaran
lingkungan akibat lim-
milik PT GHN itu dibuang
Menurut Sutikno, limbah
bah yang dibuang sembarangan.
Terkait persoalan tersetornya
yang sekaligus pemilik
oleh pengusaha subkontrakbut,
warga mengadu ke ketua lahan. Dia menjadikan lahannya
itu sebagai tempat pem-
RT setempat.
Ketua RT 02, Desa Sungaitaib,
Sutikno ditemui di rukontrak
PT GHN yang membuangan
limbah. “Nama submahnya
membenarkan warganya
mengeluhkan limbah
CPO milik perusahaan minyak
goreng yang berope-
buang limbah itu aku tidak tahu,
yang pastinya CV, cuma
CV apa tidak tahu,” katanya.
Namun, sejak warga mengeluhkan
bau limbah itu,
tambah Sutikno, sekitar dua
bulan lalu pihak subkontraktor
perusahaan itu tidak lagi
membuang limbah di sana.
Meski demikian, bekas limbah
itu tetap jadi keluhan
warga karena masih mengeluarkan
bau tidak sedap. Warga
khawatir dampaknya bagi
kesehatan mereka. “Saat malam
baunya begitu tercium.
Kalau dampak kesehatan o-
leh limbah itu untuk saat ini
belum ada,” jelas Sutikno.
Karena merasa terganggu,
menurut Sutikno, warga juga
telah membuat surat keberatan
yang dilampiri tanda tangan
dan nama mereka. Surat
itu lalu disampaikan ke bupati
Kotabaru dengan tembusan
DPRD, serta pihak terkait
dugaan pencemaran itu. Namun
sampai sekarang belum
ada langkah konkret dari instansi
terkait.
Pantauan di lapangan, limbah
yang dibuang subkontrak
PT GHN, seperti disebutkan
Sutikno, berjarak cukup dekat
dari tempat tinggal warga.
Tumpukan limbah bekas pengolahan
CPO yang kondisinya
sudah menyerupai
tanah tersebut, hanya berjarak
lebih kurang tiga meter
dari anak sungai yang berada
di belakang rumah warga.
Humas PT Golden Hope
Nusantara Inasanti, dikonfirmasi
mengaku belum mengetahui
dengan alasan belum
mendapat laporan. Saat dihubungi
melalui telepon selularnya,
Jumat (18/7) sore, Inasanti
berjanji menghubungi harian
ini untuk memberikan komentarnya,
setelah mengonfirmasikan
persoalan tersebut ke
pihak terkait di PT Golden
Hope Nusantara, Kotabaru.
Namun, terkait janji tersebut,
hingga Sabtu (19/7) sore
yang bersangkutan belum
juga memberikan tanggapannya.
Kembali dihubungi telepon
selularnya, Minggu (20/
7), Inasanti hanya mengirimkan
pesan singkat. “Kami masih
menunggu data dan kronologisnya
dari GHN. Saya
akan share ke mas setelah
kami dapatkan seluruh informasinya.
Mohon maaf blm bisa
share apa-apa saat ini karena
kami masih menunggu.
Terima kasih sudah bersabar
menunggu. Salam Ina,” ujar
melalui pesan singkat. (sah)
16 Puskesmas Disiagakan
TANJUNG, BPOST - Sebagai
daerah perlintasan antarprovinsi
berbagai persiapan pun
dilakukan menjelang arus
mudik lebaran Idulfitri 1435
H. Di antaranya dengan menyiapkan
sarana kesehatan
termasuk juga dengan tenaga
medis yang bersiaga.
Menurut Kepala Dinas Kesehatan
(Dinkes) Tabalong,
dr Syarifudin Baseri, pihaknya
sudah melakukan monitoring
ke puskemas-puskesmas
yang ada. Termasuk
memastikan kesiapan UGD
puskesmas-puskesmas yang
berada di daerah perlintasan
antarprovinsi. “Untuk yang
berada di lintasan provinsi
UGD 24 jam benar-benar kita
siapkan,” ujar dr Syarif.
Makanya sejak beberapa
hari lalu, imbuhnya, sudah
dilakukan peninjauan ke UGD
agar bisa diketahui apa yang
menjadi kekurangan. “Jadi
Maslenawati membantah kalau limbah
itu adalah limbah B3 atau bahan berbahaya
dan beracun. “Kalau limbah B3 itu kan ada
kriterianya. Seperti mudah terbakar, mudah
meledak,” ujarnya.
Pihaknya juga sudah memeriksa
melalui uji lab, dan diketahui limbah itu
memang di bawah baku mutu. “Selain itu
kita masih meminta kesimpulan analisa
dari Kementerian Lingkungan Hidup,”
ucapnya. (sah)
ILUSTRASI/NET
Keluhan Warga
● Belasan warga RT 01 dan RT 02 Desa Sungaitaib, Kecamatan
Pulaulaut Utara, mengeluhkan bau menyengat dari limbah CPO
● Limbah itu milik PT Golden Hope Nusantara (GHN) yang dibuang
sembarangan
● Lokasi limbah hanya berjarak lebih kurang tiga meter dari anak
sungai yang berada di belakang rumah warga
● Saat malam, terlebih saat angin berembus, bau tidak sedap
begitu dirasakan warga
● Warga sudah mengadukan masalah itu ke RT dan bupati
* Sumber diolah
kalau ada yang kurang peralatannya
maka langsung kita
lengkapi, seperti oksigen, regulatornya
dan peralatan lain,”
jelasnya.
Selain benar-benar menyiapkan
UGD di daerah lintasan,
menurut dr Syarif, 16
puskesmas yang ada juga
disiapkan selama cuti bersama
lebaran.
Sebanyak 16 dokter, 32 orang
perawat dan satu orang
sopir ambulans sudah disiagakan
untuk memberikan pelayanan.
Begitu pula di IGD
RSUD H Badaruddin Tanjung,
pelayanan juga tetap berlangsung
24 jam walaupun sedang
libur cuti bersama lebaran.
“Untuk persiapan lainnya
kita juga menaruh satu mobil
ambulan di posko terminal
Mabuun dan 6 petugas medis,”
katanya.
Terpisah, Kepala Dishub
Tabalong, Mahdi Noor, menambahkan,
untuk posko lebaran
ada didirikan posko induk
dan posko terpadu.
Posko terpadu akan berada
di Terminal Mabuun yang
akan beriskan petugas dari
beberapa unsur, baik kesehatan,
kepolisian, dishub dan
lainnya.
“Selain itu kita juga menyediakan
tempat rehat bagi
pengendara, tempatnya di
Terminal Mabuun,” pungkasnya.
(dny)
2107/B20