2.1 KONDISI YANG MENIMBULKAN PEMBUBARAN
2.1 KONDISI YANG MENIMBULKAN PEMBUBARAN
2.1 KONDISI YANG MENIMBULKAN PEMBUBARAN
Create successful ePaper yourself
Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.
BAB 2<br />
PERSEKUTUAN FIRMA –<br />
<strong>PEMBUBARAN</strong> OLEH PERUBAHAN<br />
DALAM PEMILIKAN<br />
Sulaiman S.Manggala, SE.Ak.,MBA<br />
<strong>2.1</strong> <strong>KONDISI</strong> <strong>YANG</strong><br />
<strong>MENIMBULKAN</strong> <strong>PEMBUBARAN</strong><br />
1. Pembubaran oleh Tindakan Sekutu<br />
Tindakan tertentu seorang sekutu persekutuan<br />
firma dapat menimbulkan pembubaran meliputi :<br />
‣ Pencapaian waktu atau penyelesaian tujuan<br />
‣ Persetujuan yang saling menguntungkan<br />
‣ Pengunduran diri seorang sekutu<br />
1
2. Pembubaran karena Ketentuan Undang – Undang<br />
Persekutuan firma dengan sendirinya bubar karena<br />
kemungkinan – kemungkinan tertentu yang ditetapkan<br />
oleh undang – undang yakni :<br />
‣Kematian<br />
seorang anggota persekutuan firma<br />
‣Kepailitan<br />
seorang sekutu atau persekutuan firma itu<br />
sendiri<br />
‣Setiap<br />
kejadian yang menyebabkan perusahaan tidak<br />
syah lagi untuk bergerak atau bagi masing – masing<br />
anggota untuk menjalankan perusahaan sebagai<br />
persekutuan firma<br />
‣Perang<br />
terhadap negeri seorang anggota yang<br />
menjadi penduduk itu<br />
3. Pembubaran oleh Keputusan Pengadilan<br />
Pengadilan dapat memutuskan pembubaran karena<br />
terbukti timbul hal – hal sbb:<br />
‣ Seorang sekutu tidak waras ( insanity ) atau tak mampu untuk<br />
menyelesaikan setiap masalah atau untuk memenuhi bagiannya<br />
dalam perjanjian persekutuan firma<br />
‣ Sikap seorang sekutu merugikan perusahaan yang sedang dijalankan<br />
‣ Perselisihan intern di antara para sekutu<br />
‣ Kelanjutan perusahaan tidak mungkin lagi menguntungkan<br />
‣ Alasan – alasan lain yang menyebabkan pembubaran adil, misalnya<br />
kecurangan atau kesalah tafsiran dalam pembentukkan persekutuan<br />
firma<br />
2
2.2 Akuntansi Untuk Pembubaran<br />
• Masalah akuntansi khusus yang berkaitan<br />
dengan likuidasi suatu perusahaan meliputi<br />
masalah yang menyangkut realisasi aktiva<br />
perusahaan, penyelesaian kewajiban dan<br />
penyelesaian dengan masing – masing sekutu.<br />
Masalah ini dibahas dalam bab 4 dan 5.<br />
2.3 Penerimaan Seorang Sekutu Baru<br />
• Seorang dapat diterima sebagai sekutu baru hanya dengan<br />
kesepakatan semua sekutu dan ini menimbulkan asosiasi baru dari<br />
perorangan – perorangan dan ini merupakan pembentukkan<br />
persekutuan firma baru<br />
• Dengan masuknya seorang sekutu baru, maka suatu persetujuan<br />
harus dirancang untuk menetapkan kepentingan sekutu pada<br />
pembentukkan firma, pembagian laba dan rugi dimasa mendatang<br />
diantara para sekutu dan semua hal lainnya yang menyangkut<br />
asosiasi baru ini<br />
• Firma yang baru ini dapat terus menggunakan buku dan catatan<br />
dari perusahaan semula, tetapi saldo perkiraan tertentu pada<br />
umumnya perlu dinilai kembali. Sepanjang persekutuan firma<br />
awal ini terus beroperasi<br />
3
• Nilai pasar harus ditentukan untuk aktiva yang ditetapkan pada<br />
organisasi baru dan saldo perkiraan harus dinilai kembali untuk<br />
melaporkan nilai seperti itu<br />
• Persedian barang harus ditetapkan kembali dengan nilai pengganti<br />
sekarang<br />
• Penyisihan yang memadai harus ditetapkan untuk piutang usaha<br />
• Surat – surat berharga harus dilaporkan dengan nilai pasar berjalan,<br />
aktiva tak lancar harus dilaporkan dengan nilai yang ditaksir sekarang<br />
• Seluruh kewajiban harus ditetapkan dan dilaporkan sesuai dengan yang<br />
tercantum dalam buku<br />
• Perubahan ini akan menimbulkan laba dan rugi yang dapat diberikan<br />
atau dibebankan kepada para sekutu semula dalam rasio pembagian laba<br />
dan rugi awal<br />
• Jika perubahan ini tidak dilaporkan dalam perkiraan, maka sekutu baru<br />
yang baru masuk akan ikut serta dalam keuntungan dan kerugian yang<br />
terjadi sebelum ia masuk sebagai sekutu baru<br />
• Seorang sekutu yang baru masuk biasanya menyetorkan aktiva untuk<br />
memperoleh kepentingan dalam persekutuan firma yang baru didirikan<br />
• Seorang dapat diterima sebagai sekutu tanpa menyetorkan investasi dan<br />
tanpa penetapan kepentingan modal. Dalam hal seperti ini, kepentingan<br />
modal akan timbul dari investasi, pengambilan prive dan pembagian laba<br />
dan rugi dimasa mendatang<br />
• Walaupun seorang yang diterima dalam persekutuan firma menjadi<br />
pemilik atas semua hartabenda persekutuan firma pada tanggal ia<br />
diterima, namun tanggung jawabnya terhadap hutang yang ada<br />
ditetapkan secara terbatas oleh uniform partnership Act.UPA ini<br />
menetapkan bahwa “ seseorang yang diterima sebagai sekutu dalam<br />
persekutuan firma bertanggung jawab akan semua kewajiban yang<br />
timbul sebelum ia diterima, seolah – olah ia telah menjadi seorang sekutu<br />
ketika kewajiban itu timbul, kecuali tanggung jawab ini akan dipenuhi<br />
hanya dengan harta benda persekutuan firma”<br />
4
• Dalam hal perusahaan tidak mampu memenuhi kewajiban, maka<br />
aktiva pribadi seorang sekutu baru tidak dapat digunakan untuk<br />
memenuhi klaim terhadap organisasi awal, tetapi aktiva pribadi<br />
sekutu baru ini dapat digunakan untuk memenuhi kewajiban<br />
yang timbul akibat kegiatan usaha dari organisasi yang baru<br />
didirikan ini.<br />
• Seseorang dapat memperoleh kepentingan dalam persekutuan<br />
firma lewat :<br />
1. Pembelian kepentingan ini dari seorang atau lebih sekutu<br />
awal<br />
2. Investasi aktiva yang menimbulkan kenaikkan dalam modal<br />
persekutuan firma.<br />
1. Perolehan kepentingan lewat pembelian<br />
– Jika semua sekutu setuju untuk menerima seorang pembeli kepentingan<br />
sebagai sekutu, maka hal ini akan membubarkan persekutuan firma yang<br />
lama dan menciptakan persekutuan firma yang baru. Jika para sekutu tidak<br />
setuju, maka Uniform Partnership Act menetapkan, bahwa ia hanya<br />
memperoleh sesuai dengan perjanjian laba dan atas pembubaran<br />
kepentingan yang menjadi hak sekutu awal pemindahtanganan kepentingan<br />
dengan sendirinya tidak membubarkan perusahaan dan tidak pula<br />
memberikan hak kepada pembeli untuk ikut campur dalam pengelolahan<br />
perusahaan.<br />
– Apabila seorang memperoleh sebagian atau seluruh kepentingan seorang<br />
sekutu dalam perusahaan, maka kepentingan yang diperoleh ini dicatat<br />
sebagai modal sekutu yang baru dan modal sekutu yang menjual<br />
kepentingan dikurangi dengan jumlah yang sama. Pembayarn untuk<br />
kepentingan ini tidak dicatat dalam buku persekutuan firma karena hal ini<br />
merupakan transaksi antara 2 orang yang bertindak dalam kapasitas private<br />
mereka.<br />
5
• Sebagai contoh : Asumsikan bahwa A dan B adalah 2 orang<br />
sekutu masing – masing dengan modal sebesar $30.000 dan laba<br />
dibagi rata. C membeli ½ kepentingan dari B dengan harga $<br />
18.000. A setuju untuk menerima C sebagai sekutu. Buku<br />
persekutuan firma yang lama terus digunakan oleh firma A,B dan<br />
C yang baru. Satu – satunya ayat jurnal yang dibutuhkan dalam<br />
buku itu adalah :<br />
Modal B ……………………… $ 15.000<br />
Modal C …………………… $15.000<br />
Ayat jurnal ini dibuat terlepas dari jumlah yang dibayar oleh C<br />
kepada B. total modal persekutuan firma tetap sebesar $60.000. A<br />
mempunyai kepentingan sebesar 50 % dalam perusahaan baru, , B<br />
sebesar 25 % dan C sebesar 25 %<br />
2. Perolehan kepentingan lewat investasi<br />
• Apabila seorang memperoleh kepentingan dengan melakukan investasi,<br />
maka aktiva dan modal persekutuan firma akan bertambah. Sebagai<br />
contoh, asumsikan bahwa D dan E mempunyai modal masing – masing<br />
sebesar $20.000 dan $10.000 dan membagi rata laba. Aktiva itu dinilai<br />
dengan layak. Kemudian F diterima sebagai sekutu baru dengan investasi<br />
sebesar $12.000. Laba dan rugi firma yang baru dibagi rata. Buku<br />
persekutuan firma awal tetap digunakan untuk perusahaan yang baru.<br />
Investasi F dicatat sbb:<br />
Kas ………………………………… $12.000<br />
Modal F ………………………. . $12.000<br />
Catatan:<br />
Dalam mencatat investasi sekutu baru, ketentuan persetujuan yang<br />
berkaitan dengan penerimaan – masuk sekutu baru ini harus<br />
diperhatikan. Apabila tidak ada persetujuan khusus, maka investasi F<br />
akan dicatat seperti diatas.<br />
6
• Asumsikan, bahwa persetujuan antara D, E, dan F, menetapkan<br />
sekutu F harus menanamkan investasi dalam jumlah yang cukup<br />
untuk memperoleh kepentingan sebesar ¼ atau 25% dalam<br />
perusahaan baru. Dalam hal ini, , modal gabungan kedua sekutu<br />
awal adalah $30.000 yang merupakan ¾ bagian dari modal yang<br />
baru, dan sekutu baru harus menanamkan investasi sebesar<br />
$10.000 untuk kepentingan sebesar ¼ atau 25%. Maka modal<br />
masing – masing sekutu D, E, dan F adalah $20.000, $10.000 dan<br />
$10.000; kepentingan masing – masing sekutu akan sebesar<br />
$20.000/$40.000 atau 50%, $10.000/40.000 atau 25% dan<br />
$10.000/$40.000 atau 25%<br />
<br />
Investasi dengan pemberian bonus atau<br />
goodwill kepada sekutu lama<br />
Jika persekutuan firma telah beroperasi dengan<br />
sukses, maka para sekutu dapat menerima –<br />
masuk seorang sekutu dengan ketentuan, bahwa<br />
:<br />
1. Bagian dari investasi sekutu baru akan<br />
diberikan sebagai bonus kepada sekutu lama<br />
2. Goodwill persekutuan akan ditetapkan dan<br />
mengkredit sekutu lama<br />
7
• Bonus<br />
Asumsikan bahwa persekutuan firma D dan E sukses dalam<br />
operasinya, sehingga F bersedia menanamkan investasi sebesar<br />
$12.000 untuk kepentingan sebesar ¼. Oleh karena aktiva bersih<br />
perusahaan, sebelum F menanamkan investasi, berjumlah $30.000,<br />
maka investasi tambahan F sebesar $12.000 akan meningkatkan<br />
aktiva bersih menjadi $42.000. Jika perkiraan modal F dikredit<br />
sebesar $12.000 dan tidak ada perubahan dalam perkiraan modal<br />
D dan E, maka kepentingan F akan menjadi 12/42, yang berarti<br />
lebih besar daripada kepentingan sebesar ¼ bagian yang diberikan<br />
kepadanya. Karena aktiva bersih setelah F diterima masuk<br />
berjumlah $42.000, maka kredit sebesar $10.500 untuk F akan<br />
memberikan kepadanya kepentingan sebesar ¼ bagian yang<br />
diberikan kepadanya.Jumlah kelebihan investasi atas kepentingan<br />
yang diberikan kepada F dapat dipertimbangkan sebagai bonus<br />
kepada sekutu lama.<br />
Bonus dibagikan kepada sekutu lama dalam rasio laba<br />
dan rugi awal. Karena D dan E membagi rata laba, maka<br />
bonus sebesar $1.500 akan menimbulkan kenaikan<br />
sebesar $750 dalam masing – masing modal sekutu lama.<br />
• Asumsikan, bahwa buku persekutuan firma lama terus<br />
digunakan untuk persekutuan firma yang baru, maka<br />
ayat jurnal untuk mencatat investasi F adalah sbb:<br />
Kas ………………………… $12.000<br />
Modal D…………………. . $ 750<br />
Modal E …………………. . 750<br />
Modal F………………….. 10.500<br />
8
• Goodwill<br />
Penilaian F atas kepentingan sebesar ¼ bagian dengan investasi<br />
sebesar $12.000 dapat digunakan sebagai dasar untuk mencatat<br />
goodwill yang ditetapkan pada penyertaan atau setoran aktiva<br />
bersih sekutu D dan E dalam organisasi perusahaan baru. Jika<br />
modal F sebesar $12.000 dinyatakan sebagai ¼ bagian dari total<br />
modal, maka total modal ini harus berjumlah $48.000 dan<br />
gabungan modal D dan E harus sebesar $36.000. Karena modal D<br />
dan E sekarng berjumlah $30.000, maka saldo ini harus dinaikkan<br />
dengan $6.000. Rasio laba dan rugi digunakan dalam mambagi<br />
kenaikan modal sebesar $6.000<br />
Ayat – ayat jurnal untuk mencatat investasi F adalah :<br />
Goodwill ………………………………..$6.000<br />
Modal D ……………………………... $3.000<br />
Modal E ……………………………… 3.000<br />
Kas ……………………………………... $12.000<br />
Modal F ……………………………… $12.000<br />
• Pembandingan Metode Bonus dan Goodwill<br />
Kedua metode akan memberikan hasil yang sama<br />
apabila:<br />
1. Persentase pembagian laba – rugi untuk sekutu yang baru<br />
masuk sama dengan persentase kepentingannya dalam aktiva<br />
atas diterimanya ia sebagai sekutu<br />
2. Para sekutu lama terus menbagi laba – rugi diantara mereka<br />
sendiri dalam rasio awal<br />
Misalnya, jika bagian laba F dalam contoh diatas terbatas<br />
sebesar 25% serta D dan E berbagi sisa laba masing – masing<br />
sebesar 37% dan 37 1/2 %, maka baik metode bonus maupun<br />
goodwill akan memberikan hasil akhir yang sama. Sebagai<br />
contoh, kita misalkan saldo dalam contoh – contoh itu adalah<br />
sbb:<br />
9
Dengan menggunakan<br />
Goodwill<br />
Aktiva<br />
Modal<br />
Modal<br />
lainnya D E F<br />
Modal<br />
metode bonus……<br />
……..<br />
$42.000 $20.750 $10.750 $10.500<br />
Dengan menggunakan<br />
Metode goodwill……<br />
$6.000 $42.000 $23.000 $13.000 $12.000<br />
Dengan mengesampingkan perubahan dalam aktiva bersih, maka<br />
saldo modal untuk D, E dan F dengan menggunakan metode<br />
bonus dan goodwill, akan menunjukkan angka – angka sbb:<br />
Dengan menggunakan<br />
metode bonus……<br />
……..<br />
Goodwill<br />
Aktiva<br />
.. $42.000<br />
Modal<br />
Modal<br />
Modal<br />
lainnya D E F<br />
$42.000 $20.750 $10.750 $10.500<br />
Dengan menggunakan<br />
Metode goodwill……<br />
$6.000 $42.000 $23.000 $13.000 $12.000<br />
Dikurangi penghapusan<br />
goodwill(rugi yg dibagikan<br />
dalam rasio laba – rugi,<br />
371/2%,371/2% dan 25%) $6.000 2.250 2.250 1.500<br />
0 $42.000 $20.750 $10.750 $10.500<br />
Metode goodwill pada akhirnya menghasilkan saldo perkiraan yang sama<br />
dengan saldo perkiraan yang dicapai dengan menggunakan metode bonus<br />
10
• Sebaliknya, asumsikan bahwa aktiva pada<br />
akhirnya direalisasikan sebesar $48.000, sehingga<br />
hal ini mengesahkan eksistensi goodwill. Jika<br />
dalam mencatat investasi F digunakan metode<br />
bonus, maka realisasi kelebihan sejumlah $6.000<br />
atas nilai buku aktiva akan menghasilkan<br />
keuntungan yang dapat dibagikan kepada para<br />
sekutu dalam rasio rugi – laba. Dengan<br />
mengesampingkan perubahan yang terjadi dalam<br />
aktiva bersih, maka saldo modal untuk D, E dan F<br />
pada masing – masing metode akan nampak sbb:<br />
Goodwill<br />
Dengan menggunakan<br />
metode goodwill……<br />
……..<br />
$6.000<br />
Aktiva<br />
$6.000 $42.000<br />
Modal<br />
Modal<br />
Modal<br />
lainnya D E F<br />
$42.000 $23.000 $13.000 $12.000<br />
Dengan menggunakan<br />
Metode bonus……<br />
$42.000 $20.000 $10.750 $10.500<br />
Ditambah penetapan<br />
goodwill(laba yg dibagikan<br />
dalam rasio laba – rugi,<br />
371/2%,371/2% dan 25%) $6.000 2.250 2.250 1.500<br />
$6.000 $42.000 $23.750 $13.750 $12.000<br />
Metode goodwill dan bonus akan memebrikan hasil yang identik<br />
apabila bagian sekutu yang baru masuk dalam laba sama dengan<br />
kepentingan awal yang diperoleh dan sekutu – sekutu yang lama<br />
tetap membagi laba – rugi dalam rasio mereka yang semula. Jika<br />
tidak demikian, maka hasil kedua metode akan berbeda.<br />
11
• Misalkan bahwa F diberikan kepentingan ¼<br />
bagian atas diterimanya ia sebagai sekutu, dalam<br />
aktiva tetapi hanya 1/3 dalam bagiannya atas laba<br />
yang akan datang; ; D dan E membagi rata sisa<br />
laba. Dalam hal seperti ini, penggunaan metode<br />
bonus akan memberikan keuntungan akhir<br />
kepada F dan kerugian yang sama kepada D dan<br />
E. asumsikan bahwa aktiva pada akhirnya hanya<br />
dapat direalisasi sebesar $42.000 dengan<br />
demikian gagal untuk mengkonfirmasi eksistensi<br />
goodwill. Penghapusan akhir goodwill<br />
menghasilkan saldo modal sbb:<br />
Dengan menggunakan<br />
metode bonus……<br />
……..<br />
Goodwill<br />
Aktiva<br />
.. $42.000<br />
Modal<br />
Modal<br />
Modal<br />
lainnya D E F<br />
$42.000 $20.750 $10.750 $10.500<br />
Dengan menggunakan<br />
Metode goodwill……<br />
$6.000 $42.000 $23.000 $13.000 $12.000<br />
Dikurangi penghapusan<br />
goodwill(rugi yg dibagikan<br />
dalam rasio laba – rugi,<br />
371/2%,371/2% dan 25%) $6.000 2.000 2.000 2.000<br />
0 $42.000 $21.000 $11.000 $10.000<br />
Keuntungan atau kerugian pada<br />
Penggunaan metode bonus ($ 250) ($ 250) $ 500<br />
12
• Keuntungan dan kerugian yang sama akan timbul dengan mengasumsikan, bahwa aktiva<br />
pada akhirnya direalisasi sebesar $48.000. Jadi mengesahkan eksistensi goodwill. Saldo<br />
modal akan terlihat sbb:<br />
• Goodwill Aktiva<br />
Modal<br />
Modal<br />
Modal<br />
Dengan menggunakan<br />
lainnya D E F<br />
metode<br />
goodwill……<br />
……..<br />
$6.000 $42.000 $23.000 $13.000 $12.000<br />
Dengan menggunakan<br />
Metode bonus……<br />
$42.000 $20.000 $10.750 $10.500<br />
Ditambah penetapan<br />
goodwill(laba yg dibagikan<br />
dalam rasio laba – rugi,<br />
371/2%,371/2% dan 25%) $6.000 2.000 2.000 2000<br />
$6.000 $42.000 $22.750 $12.750 $12.500<br />
Keuntungan atau kerugian pada<br />
Penggunaan metode bonus ($ 250) ($ 250) $ 500<br />
<br />
Investasi dengan memberikan bonus atau<br />
goodwill kepada sekutu baru<br />
Persekutuan firma bisa saja membutuhkan dana –<br />
dana tambahan atau para sekutu mungkin<br />
menginginkan jasa – jasa orang tertentu. Dalam hal<br />
seperti itu, seorang sekutu baru dapat diterima<br />
dengan ketentuan bahwa :<br />
1. Bagian dari modal sekutu lama akan diberikan<br />
sebagai bonus kepda sekutu baru<br />
2. Goodwill akan ditetapkan dan dikredit pada sekutu<br />
baru<br />
13
• Bonus<br />
Asumsikan, bahwa “ firma D dan E “ dalam contoh membutuhkan<br />
tambahan dan juga jasa – jasa dari F, D, dan E setuju untuk<br />
memberikan modal F dikredit sebesar $12.000 dan tidak terjadi<br />
perubahan dalam perkiraan modal D dan E, maka kepentingan F<br />
akan sebesar 12/42, yang lebih kecil daripada 2/5 kepentingannya.<br />
Karena aktiva bersih persekutuan firma setelah F diterima sebagai<br />
sekutu berjumlah $42.000, maka kredit sebesar $ 16.800 untuk F<br />
akan memberikan kepadanya 2/5, kepentingan jumlah kelebihan<br />
kepentingan yang diberikan kepada F atas investasi sebesar<br />
$12.000 dapat dipertimbangkan sebagai bonus yang disumbangkan<br />
oleh sekutu lama. Bonus ini dikurangi dari modal D dan E dalam<br />
rasio rugi – laba semula. Maka ayat jurnal yang diperlukan untuk<br />
mencatat investasi F adalah sbb:<br />
Kas ……………………… $12.000<br />
Modal D ………………… 2.400<br />
Modal E ………………… 2.400<br />
Modal F ……………… $16.800<br />
14
• Goodwill<br />
Asumsikan bahwa D dan E tidak menghendaki modal mereka dikurangi,<br />
namun mereka bersedia memberikan 2/5 kepentingan dalam perusahaan<br />
kepada F atas investasinya sebesar $12.000. Saldo modal sekarang para<br />
sekutu dapat digunakan sebagai dasar untuk penetapan kepentingan yang<br />
harus diberikan kepada F dan goodwill yang ia pertimbangkan. Jika<br />
modal D dan E sebesar $30.000 menyatakan 3/5 dari total modal maka<br />
total modal ini harus sebesar $50.000 dan kepentingan F harus sebesar<br />
$20.000. Goodwill didebet sebesar selisih antara jumlah investasi F dan<br />
jumlah yang harus dikredit pada perkiraan modalnya. Ayat jurnal untuk<br />
mencatat penerimaan F sebagai sekutu terbaca sbb:<br />
Kas …………………..<br />
$12.000<br />
Goodwill ……………. 8.000<br />
Modal F …………...<br />
$20.000<br />
• Pembandingan Metode Bonus dan Goodwill<br />
Sekutu F memperoleh 2/5 kepentingan dalam aktiva dan<br />
bagian 1/3 dalam laba, dengan menggunakan bonus<br />
ataupun goodwill dalam contoh diatas. Meskipun salah<br />
satu dari kedua metode ini dapat digunakan dalam<br />
penetapan kepentingan sekutu baru, namun akibat akhirnya<br />
terhadap modal sekutu tidak akan sama. Dalam keadaan<br />
demikian, , F akan cenderung diterima baik dengan<br />
pemberian goodwill karena persentase kepentingannya<br />
dalam aktiva atas diterimanya ia lebih besar daripada<br />
persentase bagian dalam laba berikutnya.<br />
15
2.4 Penyelesaian dengan Pengunduran<br />
Diri Seorang Sekutu<br />
Penyelesaian dengan sekutu yang<br />
mengundurkan diri dilakukan dengan :<br />
1. Pembelian kepentingannya oleh salah seorang<br />
sekutu yang lain<br />
2. Pembayaran kepadanya uang kas perusahaan<br />
atau aktiva lainnya untuk memenuhi<br />
kepentingan.<br />
• Pembayaran kepada sekutu yang mengundurkan diri<br />
suatu jumlah yang melebihi saldo modal<br />
Seorang sekutu yang mengundurkan diri dari persekutuan firma,<br />
yang telah mengalami kemajuan pesat dapat menuntut jumlah<br />
yang melebihi saldo modalnya. Dalam hal seperti ini, para<br />
sekutu mungkin setuju, bahwa :<br />
1. Kelebihan jumlah yang dibayarkan akan dianggap sebagai<br />
bonus yang harus dipikul oleh para sekutu yang meneruskan<br />
perusahaan<br />
2. Kelebihan jumlah yang dibayarkan akan digunakan sebagai<br />
dasar untuk mencatat goodwill persekutuan firma<br />
16
• Bonus<br />
Asumsikan, bahwa perkiraan modal J, K dan L masing – masing<br />
sebesar $10.000, aktiva dinilai tepat dan masing – masing sekutu<br />
berbagi laba dalam rasio 50%, 25%, dan 25%. Para sekutu setuju<br />
untuk membayar L sebesar $11.500 dalam penyelesaian<br />
kepentingannya. Jika kelebihan sebesar $1.5000 harus dianggap<br />
sebagai bonus yang dapat dibebankan pada J dan K, maka ayat<br />
jurnalnya sbb:<br />
Modal L …………………………. . $10.000<br />
Modal J ………………………….. 1.000<br />
Modal K …………………………. . 500<br />
Hutang yg harus dibayar kpd L... $11.500<br />
Untuk mencatat persetujuan pembayaran $11.500 kepada L<br />
dalam penyelesaian sepenuhnya kepentingannya, maka bonus<br />
yang dapat dibebankan pada J dan K adalah dalam rasio 50:25<br />
• Goodwill<br />
Asumsikan bahwa J dan K tidak bersedia perkiraan modal<br />
mereka berkurang, kendati mereka bersedia membayar L<br />
dengan $11.500 dalam penyelesaian kepentingannya.<br />
Pemberian kelebihan sebesar $1.500 kepada L atas<br />
kepentingannya ini dapat dipandang sebagai pembayaran untuk<br />
goodwill yang menyangkut persekutuan firma, tetapi tidak<br />
dicatat dalam buku. Oleh karena L memperoleh bagian 25%<br />
dari goodwill yg ada sekarang, dengan demikian, , total<br />
goodwill adalah $6.000, untuk menetapkan goodwill<br />
persekutuan firma seperti yang ditentukan dan untuk<br />
melaporkan kewajiban dari sekutu yang mengundurkan diri,<br />
maka dapat disusun ayat jurnal sbb:<br />
17
Goodwill ……………… $6.000<br />
Modal J………………. $3.000<br />
Modal K ……………..<br />
1.500<br />
Modal L ……………… 1.500<br />
Untuk menetapkan goodwill persekutuan firma sebesar<br />
$6.000 seperti ditentukan pada penyelesaian dengan L, yang<br />
diberi $1.500 untuk 25% kepentingannya dalam goodwill.<br />
Modal L …………………..<br />
$11.500<br />
Hutang yang harus dibayar kepada L $11.500<br />
Mencatat persetujuan untuk membayar L dengan $11.500<br />
• Pembandingan Metode Bonus dan Goodwill<br />
Metode ini akan memberikan hasil yang sama hanya apabila para<br />
sekutu yang ada terus membagi laba dalam rasio semula. Sebagai<br />
contoh : asumsikan bahwa J dan K setuju membagi laba “ firma J<br />
dan K “ dengan cara seperti cara diwaktu yang lalu atau 2 : 1 (50 :<br />
25) masing – masing. Jika metode bonus yang digunakan dan<br />
goodwill ditetapkan kemudian, maka penetapan akan<br />
menimbulkan akibat yang sama terhadap modal J dan K seperti<br />
pada penetapan atas pengunduran diri L. sebaliknya, jika metode<br />
goodwill digunakan dan goodwill dihapuskan sebagai kerugian,<br />
maka pengurangan modal J dan K akan sama dengan pengurangan<br />
modal mereka dalam penggunaan metode bonus atas pengunduran<br />
diri L.<br />
18
• Pembayaran kepada sekutu yang mengundurkan diri<br />
dengan jumlah yang lebih kecil daripada saldo<br />
modalnya<br />
Apabila sekutu yang mengundurkan diri setuju menerima<br />
jumlah yang lebih kecil daripada jumlah yang dilaporkan dalam<br />
perkiraan modalnya, maka selisihnya dapat dipandang :<br />
1. Sebagai bonus yang harus diberikan kepada sekutu lainnya<br />
yang melanjutkan<br />
2. Dimana goodwill telah dicatat sebelumnya sebagai imbangan<br />
terhadap saldo goodwill<br />
• Bonus<br />
Asumsi, bahwa L setuju untuk menerima $8.500 dalam<br />
penyelesaian secara penuh kepentingan sebesar $10.000. Jika<br />
selisih sebesar $1.500 harus ditangani sebagai bonus kepada<br />
sekutu lainnya yang melanjutkan perusahaan, maka ayat jurnalnya<br />
adalah:<br />
Modal L ……………………. $10.000<br />
Hutang yang harus dibayar kepada L.. $8.500<br />
Modal J …………………..<br />
1.000<br />
Modal K …………………. 500<br />
Untuk mencatat persetujuan pembayaran kepada L sebesar $8.500 dalam<br />
penyelesaian secara penuh kepentingannya, dengan bonus sebesar $1.500<br />
diberikan kepada J dan K dalam rasio yang berlaku antara mereka 50:25<br />
19
• Goodwill<br />
Asumsikan bahwa buku – buku persekutuan firma menunjukkan<br />
saldo goodwill. Saldo perkiraan modal L menggambarkan aktiva<br />
tak berwujud sebagian. Dalam hal ini seperti itu, para sekutu dapat<br />
menganggap bahwa pembayaran kepada L dalam jumlah yang<br />
lebih kecil daripada saldo modalnya ini, sebagai penurunan dalam<br />
goodwill dan bukan sebagai kenaikan dalam modal para sekutu<br />
yang melanjutkan persekutuan firma. Asumsikan bahwa L dibayar<br />
$8.500 untuk kepentingan yang dilaporkan sebesar $10.000,<br />
dengan kelebihan kredit yang ditangani sebagai pengurangan<br />
terhadap goodwill, maka ayat jurnal yang harus disusun sbb:<br />
Modal L …………… $10.000<br />
Goodwill …………..<br />
1.500<br />
Hutang yang harus dibayar kepada L 8.500<br />
Untuk mencatat persetujuan pembayaran kepada L sebesar $8.500<br />
dalam penyelesaian secara penuh kepentingan dengan kredit<br />
sebesar $ 1.500 yang timbul dari penyelesaian dibebankan pada<br />
goodwill<br />
Untuk menetapkan seluruh penurunan dalam goodwill<br />
persekutuan firma ke dalam penyelesaian dengan L. karena<br />
penurunan sebesar $1.500 menyangkut 25% kepentingan, maka<br />
seluruh penurunan goodwill dapat dipertimbangkan sebesar<br />
$6.000 dan ayat jurnalnya adalah sbb:<br />
20
Modal J ……………… $3.000<br />
Modal K………………<br />
K<br />
1.500<br />
Modal L ……………… 10.000<br />
Goodwill …………… $6.000<br />
Hutang yang harus dibayar kepada L 8.500<br />
• Pembandingan metode bonus dan<br />
goodwill<br />
Meskipun metode bonus maupun goodwill dapat<br />
digunakan untuk mencatat pengunduran diri<br />
sekutu L, namun perlu diamati bahwa metode<br />
alternatif akan memberikan hasil akhir yang sama<br />
hanya apabila sekutu melanjutkan persekutuan<br />
firma terus membagi laba – rugi dalam rasio<br />
semula.<br />
21
2.5 Penyelesaian Dengan Ahliwaris<br />
dalam hal seorang sekutu meninggal dunia, perusahaan<br />
akan dilanjutkan oleh sekutu lainnya yang masih ada.<br />
Mereka dapat menyetujui untuk kepentingan sekutu<br />
yang meninggal dengan :<br />
1. pembayaran dari aktiva persekutuan firma<br />
2. pembayaran oleh masing – masing sekutu yang<br />
memperoleh kepentingan ini<br />
3. pembayaran dari hasil asuransi persekutuan firma oleh<br />
sekutu yang ada yang memperoleh kepentingan<br />
almarhum.<br />
• Apabila perusahaan harus dilanjutkan oleh sekutu yang masih<br />
ada, maka meninggalnya seorang sekutu dapat mengakibatkan<br />
pembubaran persekutuan lama dan membentuk persekutuan firma<br />
yang baru.<br />
• Kepentingan sekutu yang meninggal dunia pada tanggal<br />
meninggalnya harus dipindahkan ke sebuah perkiraan wajib<br />
• Pembayaran kepada ahliwaris dicatat sebagai pengurangan dalam<br />
saldo hutang.<br />
• Jika persetujuan firma menetapkan,bahwa kepentingan sekutu<br />
yang meninggal dunia tidak dihitung sampai akhir periode fiskal<br />
biasa pada waktu buku persekutuan ditutup,maka kepentingan<br />
sekutu yang meninggal akan ditentukan dengan memberikan<br />
bagian pradata atas laba periode itu sampai dengan tanggal<br />
meninggal, dengan bunga atas saldo modal dari tanggal itu<br />
sampai dengan tanggal penyelesaian dengan ahkiwarisnya.<br />
22
2.6 Mengubah Persekutuan Firma<br />
Menjadi Perseroan Terbatas<br />
Para sekutu dapat memutuskan untuk mengubah persekutuan<br />
firma menjadi perseroan terbatas, , agar dapat memperoleh<br />
keuntungan yang terdapat dalam bentuk perseroan terbatas. Apabila<br />
akte yang menetapkan perseroan terbatas diberikan, maka perseroan<br />
terbatas ini akan bertindak untuk memperoleh aktiva bersih<br />
persekutuan firma, untuk ditukar dengan sahamnya. Saham yang<br />
diterima oleh persekutuan firma dibagikan kepada para sekutu dalam<br />
menyelesaikan kekayaan mereka..<br />
Dengan demikian, perseroan<br />
terbatas mengambil alih aktiva persekutuan firma dan menanggung<br />
kewajiban persekutuan firma. Dalam mencatat kegiatan perseroan<br />
terbatas yang baru dibentuk, buku persekutuan firma dapat terus<br />
digunakan atau sebuah buku baru dibuka<br />
• Buku persekutuan firma terus digunakan<br />
Jika buku firma terus digunakan, maka ayat –<br />
ayat jurnal dibutuhkan untuk melaporkan:<br />
1. Perubahan dalam aktiva dan kewajiban serta<br />
dalam kepentingan para sekutu sebelum diubah<br />
menjadi perseroan<br />
2. Perubahan dalambentuk pemilikan<br />
23
• Penggunaan buku baru untuk perseroan terbatas<br />
<br />
Jika untuk perseroan terbatas dibuka buku baru, maka semua<br />
perkiraan firma ditutup. Dalam menutup perkiraan persekutuan<br />
firma, ayat – ayat jurnal dibuat untuk mencatat pemindahan aktiva<br />
dan kewajiban ke perseroan terbatas, penerimaan saham dalam<br />
pembayaran aktiva bersih dipindahkan, dan pembagian saham<br />
kepada para sekutu.<br />
Jika dikehendaki untuk menyusun ikhtisar yang lengkap<br />
mengenai transaksi yang mengakhiri persekutuan firma, maka<br />
ayat – ayat jurnal juga dapat dibuat untuk melaporkan penilaian<br />
kembali aktiva bersih dan kepentingan para sekutu sebelum<br />
pemindahan aktiva dan kewajiban dicatat.<br />
24