You also want an ePaper? Increase the reach of your titles
YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.
KEPING 43<br />
Gio teringat empat batu yang masih terbungkus kain,<br />
tersimpan dalam laci lemari pakaian di kamarnya. “Apa<br />
maksud batu-batu itu?”<br />
“Barang seberharga apa pun tidak akan berguna kalau<br />
pemiliknya tidak mengerti cara menggunakannya. Saya ingin<br />
menjelaskan fungsi empat batu itu, dan mengapa mereka<br />
harus ada di tangan Anda.” Amaru mempertemukan kedua<br />
telapaknya seperti orang berdoa, menatap Gio dalam-dalam.<br />
“Señor, Anda baru kehilangan seseorang?”<br />
Mendengarnya, jantung Gio seperti ikut mengerut. Itulah<br />
mengapa pertemuan pertama dengan Amaru di Vallegrande<br />
begitu menghantuinya. Bukan hanya perkara empat batu<br />
misterius yang tahu-tahu dijejalkan ke tangannya. Sesaat<br />
sebelum Gio mendengar kabar bahwa Diva hilang di Rio<br />
Tambopata, Amaru muncul begitu saja di tengah kerumunan<br />
orang dan berkata tentang kehilangan seseorang yang<br />
dicinta, seolah-olah ia sudah duluan mengetahui nasib Gio.<br />
“Apa yang Anda tahu soal itu?”<br />
“Tolong pahami dulu, saya hanya bisa menjelaskan sebatas<br />
kesiapanmu.”<br />
“Kenapa begitu?”<br />
“Karena bukan cuma saya yang punya tugas untuk memberi<br />
Anda jawaban. Sebagian besar jawaban itu harus Anda<br />
cari sendiri. Sebagian kecil lagi ada di tangan orang-orang<br />
lain selain saya,” jawabnya. “Bisa tolong bawakan batu-batu<br />
itu kemari?”<br />
12