Laporan Harian 5 September 2009 - BNPB
Laporan Harian 5 September 2009 - BNPB
Laporan Harian 5 September 2009 - BNPB
You also want an ePaper? Increase the reach of your titles
YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.
.<br />
BADAN NASIONAL PENANGGULANGAN BENCANA<br />
( B N P B )<br />
JI. Ir. H. Juanda 36, Jakarta 10120 Indonesia<br />
Telepon : (021) 345 8400 Fax : (021) 345 8500<br />
Email : posko@bnpb.go.id<br />
Website : http://www.bnpb.go.id<br />
LAPORAN HARIAN PUSDALOPS <strong>BNPB</strong><br />
Sabtu, 05 <strong>September</strong> <strong>2009</strong><br />
Hari Jum’at, 04 <strong>September</strong> <strong>2009</strong> pukul 08.00 WIB hingga hari Sabtu, 05 <strong>September</strong> <strong>2009</strong> pukul 08.00 WIB,<br />
dilaporkan informasi kejadian alam dan bencana di wilayah Indonesia yang diperoleh Pusdalops <strong>BNPB</strong><br />
sebagai berikut :<br />
I. Gempa bumi tektonik di Kabupaten Tasikmalaya, Prov. Jawa Barat<br />
A. Kejadian<br />
1. Jenis : Gempa Bumi Tektonik<br />
2. Waktu : Rabu, 2 <strong>September</strong> <strong>2009</strong> pukul 14.55:00 WIB<br />
3. Lokasi : Kab. Tasikmalaya, Jawa Barat<br />
4. Detail : Gempa berkekuatan 7,3 SR kedalaman 30 Km, di koordinat 8,24 LS –<br />
107,32 BT (142 km barat daya Tasikmalaya). Sempat dikeluarkan<br />
peringatan tsunami, namun pukul 16.20 WIB peringatan tsunami<br />
dinyatakan berakhir.<br />
5. Gempa dirasakan :<br />
- Tasikmalaya VII MMI; Cianjur dan Sukabumi V-VI MMIBandung, Bogor, Cibinong,<br />
Tangerang, Bekasi, Depok, Jakarta dan Cirebon III-IV MMI; Subang, Tegal, Pekalongan,<br />
Semarang, Klaten, Wonosari, Karangkates, Tretes dan Denpasar II-III MMI<br />
6. Gempa Susulan diatas 5 SR<br />
1. Pukul 15.15.50 WIB, kekuatan 5,1 SR, kedalaman 38 km, pada koordiinat 8,17 LS -<br />
107,30 BT (138 km barat daya Tasikmalaya – Jawa Barat).<br />
2. Pukul 16.28.45 WIB, kekuatan 5,4 SR, kedalaman 15 km, pada koordinat 8,14 LS – 107,28<br />
BT (137 km barat daya Tasikmalaya – Jawa Barat)<br />
1
B. Kondisi Mutakhir<br />
1. Korban jiwa<br />
No Lokasi<br />
Korban Jiwa<br />
Meninggal Luka - luka Hilang Mengungsi<br />
Keterangan<br />
Provinsi Jawa Barat<br />
1 Kab. Cianjur 22 5 32 11.787<br />
2Kab. Garut 7 135 8.195<br />
3 Kab. Sukabumi 3 20 140<br />
4 Kab. Tasikmalaya 4 90 450<br />
5 Kota Tasikmalaya 5 22 3.387<br />
6 Kab. Bandung 15 5<br />
7 Kab. Bandung Barat 1 utk korban luka berat &<br />
8 Kab. Bogor 2 9 663 luka ringan<br />
9 Kab. Kuningan 287 Masih dlm proses pen<br />
10 Kab. Ciamis 6 158 473 dataan.<br />
11 Kota Banjar<br />
12 Kab. Purwakarta<br />
Provinsi Jawa Tengah<br />
12 Kab. Cilacap 1 6.043<br />
Total<br />
65 445 32 31.425<br />
No<br />
2. Kerusakan<br />
Lokasi<br />
Roboh/Rusak<br />
Berat<br />
Rumah<br />
Rusak<br />
Sedang<br />
Rusak<br />
Ringan<br />
Sekolah<br />
Tempat<br />
Ibadah<br />
Provinsi Jawa Barat<br />
1 Kab. Cianjur 822 15 1.970 24 72 7<br />
2 Kab. Garut 7.104 11.324 118 340<br />
3 Kab. Sukabumi 4.250 11.106 64 264 21<br />
4 Kab. Tasikmalaya 11.728 22.453 528 786 133<br />
5 Kota Tasikmalaya 1.070 4.224 3 100<br />
6 Kab. Bandung 433 348 5 1<br />
7 Kab. Bandung Barat 59 7<br />
8 Kab. Bogor 158 551<br />
9 Kab. Kuningan 115 1 4 17<br />
10 Kab. Ciamis 8.024 11.433 115 211 31<br />
11 Kota Banjar 90 275<br />
12 Kab. Purwakarta 16 1<br />
Provinsi Jawa Tengah<br />
12 Kab. Cilacap 1.046 1.446 15 8 4<br />
Kantor Keterangan<br />
4 buah pasar, 4 unit<br />
fasilitas umum<br />
Total<br />
34.915 15 65.137 873 1.786 214<br />
C. Upaya Penanganan<br />
1. Tanggal 3 <strong>September</strong> <strong>2009</strong>, Presiden RI didampingi oleh Menteri Sosial, Menteri Kesehatan<br />
dan Kepala Badan <strong>BNPB</strong> meninjau lokasi bencana longsor akibat gempa di Desa Cingkareng,<br />
Kec Cibinong, Kabupaten Cianjur.<br />
2. <strong>BNPB</strong> telah mengirimkan Tim Reaksi Cepat (6 orang) bersama Depsos dan Depkes ke lokasi<br />
kejadian dengan membawa bantuan berupa: tenda pleton 40 unit, tenda regu 80 unit, tenda<br />
keluarga 100 unit, tenda gulung 1000 unit, alat dapur 400 set, sandang 400 unit, kidware 400<br />
unit, family kid 400 unit, selimut 1000 buah dan tikar 1000 lembar.<br />
2
3. Departeman Kesehatan telah mengirimkan bantuan sebagai berikut :<br />
a. Dinas Kesehatan Kab. Cianjur berupa kantong mayat 25 buah, genset, poetable dan MP-<br />
ASI 1 ton.<br />
b. Ke Dinas Kesehatan Kab. Tasikmalaya berupa veltbed 20 buah dan MP-ASI 1 ton.<br />
c. Ke Dinas Kesehatan Kab. Garut berupa MP-ASI 1 ton, 3 paket obat-obatan, 500 PAC, 500<br />
polybag, 10 dus air rahmat dan 2 dus lem lalat.<br />
d. Ke Dinas Kesehatan Kab. Ciamis berupa MP-ASI 1 ton.<br />
e. Ke Dinas Kesehatan Kab. Cilacap berupa MP-ASI 1 ton.<br />
4. Departemen Sosial segera mendistribusikan ;<br />
a. Kebutuhan dasar (beras dan lauk pauk)<br />
b. Kebutuhan keluarga (sandang, alat tidur, perlengkapan dapur keluarga, family kit, kids ware<br />
dan food ware).<br />
c. Kebutuhan sarana air bersih (mobil tangki air dan water treatment)<br />
d. Santunan kepada ahli waris korban bencana yang meninggal sebesar Rp. 2.000.000 per<br />
jiwa<br />
5. Departemen pekerjaan umum telah melakukan :<br />
a. Pemberian bantuan ke 5 kabupaten (kab. Tasikmalaya, Bandung, Garut, Cianjur dan<br />
Ciamis) berupa tenda 200 unit, mobil tangki air 15 unit, hidran 120 unit, sanitasi 100 unit,<br />
IPA mibil 5 unit dan reservoir 5 unit).<br />
b. Penelitian jalan oleh Bina Marga, hasil penelitian sementara belum detemuka jalan yang<br />
mengganggu transportasi.<br />
c. Penelitian pengairan (saluran PAM dan irigasi) oleh Dinas Pengairan, hasil penelitian<br />
sementara belun ditemukan adanya kerusakan pada saluran air.<br />
d. Pendeteksian kelayakan bangunan terutama bangunan publik, gedung dan perkantoran<br />
oleh Balitbang PU.<br />
6. Departemen Energi dan Sumberdaya Mineral telah menugaskan Tim tanggap darurat Pusat<br />
Vulkanologi dan Mitigasi Bancana Geologi, Badan Geologi kelapangan diantaranya Garut,<br />
Sukabumi, Tasikmalaya dan Cianjur untuk melakukan pemeriksaan dampak gempa bumi,<br />
sosialisasi dan memeberikan rekomendasi teknis pasca gempa.<br />
7. BASARNAS, TNI, POLRI, Tagana di bantu dengan masyarakat melakukan evakuasi dengan<br />
menurunkan personil di 3 wilayah (Cianjur 143 personil, Garut 35 personil dan Tasikmalaya 147<br />
personil.<br />
8. Satkorlak PB Prov. Jawa Barat telah memberikan bantuan berupa uang 100 juta, beras 22,5<br />
ton, selimut 1.650 pcs, sardines 216.000, kecap 4.3000 btl, sambal 4.5000 btl, minyak goreng<br />
900 ltr, tikar 1.060 buah, tenda pleton 32 unit, tenda regu 400 unit, tenda keluarga 500 unit,<br />
tenda biru 660 buah dan mie instan 32.000 bks.<br />
9. Dinas Kesehatan Prov. Jawa Barat sudah berkoordinasi ke seluruh wilayah yang terkena<br />
bencana untuk melakukan penanganan bencana dan mengerahkan dokter-dokter.<br />
10. Tim tanggap darurat dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi – Badan Geologi<br />
akan segera diberangkatkan ke lapangan untuk melakukan pemeriksaan dampak gempa bumi,<br />
sosialisasi dan memberikan rekomendasi teknis pasca gempa.<br />
11. BPBD Kabupaten Cilacap telah melakukan<br />
a. Membuka posko penanggulangan bencana, mendirikan dapur umum sebanyak 5 unit dan<br />
memberikan pelayanan kesehatan.<br />
b. Mobilisasi tim dari Batalion 405, Polri, SARDA, TAGANA, PMI dan unsur-unsur relawan<br />
masayarakat sebanyak 50 orang.<br />
c. Mendistribusikan bantuan logistik berupa 54 unit tenda pleton, 150 buah tikar, 200 dus mie<br />
instan, 150 dus sambal botolan, 50 dus kecap, 100 dus ikan kalengan, 50 dus minyak<br />
goreng, 100 set family kid, 100 set food ware.<br />
d. Melakukan identifikasi kerusakan akibat gempa<br />
12. BPBD Kabupaten Cianjur telah mendistribusikan bantuan berupa : tenda regu, selimut anak dan<br />
dewasa, sandang dan pangan, makanan siap saji/instan, obat-obatan, makanan dan sus balita,<br />
alat mandi, alat rumah tangga, alat sekolah, pakaian anak dan dewasa.<br />
13. Satkorlak Jawa Barat telah mengirimkan Bantuan Bencana Gempa Bumi di Propinsi Jawa Barat<br />
meliputi Kab. Tasikmalaya, Kab. Garut, Kab. Cianjur dan Kab. Bandung yang terdiri dari : Tenda<br />
Pleton 10 unit, Tenda Regu 20 unit, Tenda Keluarga 25 unit, Tenda Gulung 250 unit, Alat Dapur<br />
Lapangan100 Paket, Sandang 100 Paket, Kids Ware 100 Paket, Family Kids 100 Paket, Selimut<br />
250 Lembar, Tikar 250 Lembar.<br />
3
D. Kebutuhan mendesak<br />
- Tenda pleton, velbed, kantong mayat, selimut, MP-ASI, Pakaian dala wanite, kantong sampah,<br />
paket higienis sanitasi dan ampul ATS.<br />
Sumbe : Satkorlak PB , Satlak PB Kab. Cianjur, Kodim 0612/Tasikmalaya dan BMKG<br />
II. Antisipasi Kebakaran Hutan dan Lahan<br />
A. Kondisi Terkini<br />
1. Hari Jumat, 04 <strong>September</strong> <strong>2009</strong> posko <strong>BNPB</strong> menerima data informasi adanya titik panas/<br />
hotspot di wilayah Sumatera dan Kalimantan. Berikut ini adalah data hotspot / titik panas dan<br />
kondisi cuaca secara umum dapat dilihat dalam tabel berikut :<br />
SUMATERA<br />
Daerah<br />
Jumlah<br />
Hot<br />
Kondisi<br />
Cuaca **)<br />
Sumatera Utara - Hujan<br />
Sedang<br />
Riau - Hujan<br />
Jambi - Berawan<br />
Sumatera Selatan. - Berawan<br />
KALIMANTAN<br />
Kalimantan Barat 44 Berawan<br />
Kalimantan Selatan 5 Berawan<br />
Kalimantan Tengah 66 Berawan<br />
Kalimantan Timur 35 Berawan<br />
*) Sumber: Dep. Kehutanan (Satelit NOAA-18)<br />
** Sumber: Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG)<br />
2. Jarak pandang (visibility) pada hari Jumat, 04 <strong>September</strong> <strong>2009</strong> di beberapa kota di Sumatera<br />
dan Kalimantan dilaporkan sebagai berikut:<br />
Nama Kota 07:00 10:00 13:00 16.00<br />
SUMATERA<br />
Medan 10.000 m 15.000 m 12.000 m 7.000 m<br />
Pekanbaru 5.000 m 8.000 m tad tad<br />
Jambi 3.000 m 10.000 m 11.000 m 10.000 m<br />
Palembang 4.000 m 10.000 m 10.000 m 10.000 m<br />
KALIMANTAN<br />
Pontianak 3.000 m 8.000 m 10.000 m 10.000 m<br />
Banjarmasin 10.000 m 10.000 m 10.000 m 10.000 m<br />
Palangkaraya 700 m 700 m 1.800 m 3.000 m<br />
Samarinda 8.000 m 8.000 m 8.000 m 8.000 m<br />
Keterangan : Jarak Pandang ( Visibility) normal > 3.000 meter<br />
Sumber : Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika<br />
3. Ditinjau dari aspek meteorologi pada tanggal 04 - 05 <strong>September</strong> <strong>2009</strong>, wilayah Sumatera dan<br />
Kalimantan diperkirakan mempunyai :<br />
a. Potensi kebakaran Tinggi Wilayah Sumsel, Jambi, Lampung, NAD, Sumut, Sumbar, Riau,<br />
dan Babel, wilayah Kalimantan terdapat di Kalbar dan Kaltim.<br />
b. Potensi kebakaran dengan peluang Sangat Tinggi Wilayah Sumatra terdapat di Riau,<br />
Sumut, Lampung, Kep. Mentawai. Babel, Jambi dan NAD. wilayah Kalimantan terdapat di<br />
Kaltim, Kalbar, Kalsel dan Kalteng.<br />
4
c. Prakiraan penjalaran asap pada level ketinggian 50 meter sampai dengan tanggal 05<br />
<strong>September</strong> <strong>2009</strong> pukul 07.00 WIB, di wilayah Sumsel arahnya menuju Barat Laut - Utara<br />
sampai ke Jambi dan Pesisir Barat Sumatera, di wilayah Babel arahnya menuju Barat Laut<br />
– Utara sampai ke Selat Malaka, diwilayah Kalbar arahnya menuju Utara – Timur Laut<br />
sampai ke laut Cina Selatan, di wilayah Kalteng arahnya menuju Barat – Timur Laut sampai<br />
ke Sabah, di wilayah Kalsel arahnya menuju Barat Daya – Barat Laut sampai ke Kalteng<br />
dan wilayah Kaltim arahnya menuju Utara – Timur Laut sampai ke Laut Sulawesi.<br />
Sumber : Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika<br />
B. Upaya Kesiapsiagaan Kebakaran Hutan dan Lahan<br />
1. Sampai saat ini Tim <strong>BNPB</strong> senantiasa berkoordinasi dengan Dep. Kehutanan, LAPAN dan<br />
BMKG, BKSDA, Kepala Bandara, TNI AU, BLHD, dan BPPT untuk memantau perkembangan<br />
titik panas (hotspot) serta jarak pandang (visibility) setiap hari serta evaluasi rutin terhadap<br />
upaya perkembangan TMC yang dilaksanakan sejak tanggal 15 Agustus <strong>2009</strong>.<br />
2. Secara umum, Satlak PB, Satkorlak PB, Manggala Agni Dinas Kehutanan, Kepolisian dan<br />
instansi/sektor terkait tetap menyiagakan petugas untuk memantau perkembangan kondisi titik<br />
panas yang dapat menyebabkan terjadinya kebakaran hutan dan lahan di wilayah Sumatera<br />
dan Kalimantan.<br />
3. Masing-masing dinas dan instansi terkait di wilayah Sumatera dan Kalimantan berupaya untuk<br />
menyiagakan sumberdaya yang cukup untuk melakukan tindakan pemadaman dini dan<br />
pemadaman terpadu apabila terjadi kebakaran hutan dan lahan.<br />
4. Dinas Kehutanan Prov. Riau menyiagakan 60 personil kuntuk melakukan pemadaman api.<br />
5. Kodam V Tanjungpura menyiagakan pasukannya guna membantu upaya Pemerintah Daerah<br />
memadamkan kebakaran lahan gambut dan pekarangan yang terjadi di Propinsi Kalimantan<br />
Tengah. 6 Kodim yang berada di Kabupaten Waringin Timur, Waringin Barat, Kabupaten<br />
Kapuas, Kabupaten Barito selatan, Barito Utara dan Palangkaraya disiagakan sebanyak 1<br />
pleton yang terdiri dari 30 prajurit TNI.<br />
6. Dinas Kehutanan, TNI, POLRI dan Kantor SARNAS Prov. Kalimantan Barat telah melakukan<br />
upaya antara lain :<br />
- Meningkatkan kegiatan deteksi dini dan menyebarluaskan informasi dari hasil deteksi dini<br />
berupa hotspot (titik panas) ke Kabupaten agar dapat di ambil tindakan yang cepat dalam<br />
upaya pengendalian, yakni berupa pemadaman dini (anitial atack).<br />
- Menghimbau kepada para pemegang HPH/HPHTI, agar meningkatkan kewaspadaan<br />
dalam menghadapi musim kemarau, berupa mengintensifkan pengawasan/patroli dalam<br />
wilayah kerja, penyuluhan serta mensiagakan sarana dan prasarana agar siap dapat<br />
dimobilisasi apabila terjadi kebakaran.<br />
- Melakukan penyuluhan dengan memberikan himbauan dengan pemasangan spanduk di<br />
Kecamatan Rasau Jaya, Ambawang dan Sei Raya serta mengintensifkan<br />
pengawasan/potroli.<br />
- Kasi Ops REM 121 ABW, menyiagakan personil sebanyak 1 SSK untuk membantu<br />
Operasi Lapangan dalam rangka pemadaman api.<br />
- Kasi Reskrim Polda Kalimantan Barat menyiagakan 1 unit Helikopter untuk melakukan<br />
pemantauan lokasi Kebakaran dan Hotspot / titik panas<br />
- Kantor SARNAS Pontianak menyiagakan Tim Rescue SAR sebanyak 42 orang yang<br />
tersebar di Pos Sintete Kab. Sambas, di Pos Kab. Ketapang, serta Shelter SAR Pontianak<br />
( 30 orang ).<br />
Sumber :Gubernur Prov. Kalbar, Dep. Kehutanan, Dishut Prov. Kalbar, TRC <strong>BNPB</strong> dan Meneg LH.<br />
III. Aktivitas Gunung Api di Wilayah Indonesia<br />
Saat ini ada 4 (empat) gunung api yang masih dinyatakan dalam status “Siaga” (Level III) yaitu :<br />
A. Status Gunung Berapi<br />
1. Gunung Api Karangetang di Kab. Sitaro, Prov. Sulawesi Utara<br />
Berdasarkan analisis hasil pemantauan kegempaan dan visual dari 17 Agustus <strong>2009</strong> hingga<br />
hari Jumat, 04 Semtember <strong>2009</strong>, pukul 06.00 WIB status kegiatan G. Api Karangetang masih<br />
dalam keadaan ”Siaga” (Level III).<br />
5
2. Gunung Api Anak Krakatau di Kab. Lampung Selatan, Prov. Lampung<br />
Sejak tanggal 6 Mei <strong>2009</strong> hingga hari Jumat, 04 <strong>September</strong> <strong>2009</strong>, pukul 06.00 WIB status<br />
kegiatan G. Api Krakatau masih dalam keadaan ”Siaga” (Level III).<br />
3. Gunung Api Ibu di Kab. Halmahera Barat, Prov. Maluku Utara<br />
Sejak tanggal 5 Agustus <strong>2009</strong> hingga hari Jumat, 04 <strong>September</strong> <strong>2009</strong>, pukul 06.00 WIB status<br />
kegiatan G. Api Ibu masih dalam keadaan ”Siaga” (Level III).<br />
4. Peningkatan Status Gunung Api Talang di Kab. Solok, Prov. Sumatra Barat<br />
Berdasarkan analisis hasil pemantauan kegempaan dan visual dari 17 Agustus <strong>2009</strong> hingga<br />
hari Jumat, 04 <strong>September</strong> <strong>2009</strong>, pukul 06.00 WIB status kegiatan G. Api Karangetang masih<br />
dalam keadaan ”Siaga” (Level III).<br />
B. Rekomendasi<br />
1. Masyarakat diharapkan tidak boleh mendaki dan mendekati pulau gunung Anak Krakatau, G<br />
ibu, G. Karangetang dan G. Talang dalam radius 2 km dari kawah Gunung<br />
2. Masyarakat di sekitar G. Api Karangetang, G. Anak Krakatau, G Ibu dan G. Talang dihimbau<br />
agar tetap tenang tidak mempercayai isu-isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan, selalu<br />
mengikuti arahan dari Satlak PB dan Satkorlak PB setempat.<br />
3. Masyarakat agar meningkatkan kewaspadaan dan mempersiapkan masker (penutup hidung)<br />
untuk mengantisipasi dampak hujan abu.<br />
4. Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) selalu berkoordinasi dengan<br />
<strong>BNPB</strong>, Satkorlak dan Satlak PB setempat untuk memantau perkembangan kegiatan gunung<br />
api tersebut.<br />
Sumber : Pusat Vulkanologi dan Miitigasi Bencana Geologi.<br />
IV. Prakiraan Cuaca Wilayah JABODETABEK<br />
Prakiraan cuaca wilayah JABODETABEK berlaku untuk hari Sabtu, 05 <strong>September</strong> <strong>2009</strong> dilaporkan<br />
sebagai berikut :<br />
NO<br />
L0KASI<br />
Pagi<br />
(00.05 – 12.00)<br />
C U A C A<br />
Siang<br />
(12.05 – 18.00)<br />
Malam<br />
(18.05 – 24.00)<br />
1 Jakarta Pusat Berawan Berawan Berawan<br />
2 Jakarta Utara Berawan Berawan Berawan<br />
3 Jakarta Selatan Berawan Berawan Berawan<br />
4 Jakarta Timur Berawan Berawan Berawan<br />
5 Jakarta Barat Berawan Berawan Berawan<br />
6 Jakarta Kep.Seribu Berawan Berawan Berawan<br />
7 Bogor Berawan<br />
Berawan dan Hujan<br />
Ringan<br />
Berawan dan Hujan<br />
Ringan<br />
8 Tangerang Berawan Berawan Berawan<br />
9 Depok Berawan Berawan Berawan<br />
10 Bekasi Berawan Berawan Berawan<br />
Keterangan :<br />
- Hujan Ringan : 1.0 – 5.0 mm/jam 5 – 20 mm/hari<br />
- Hujan Sedang : 5.0 – 10 mm/jam 20 – 50 mm/hari<br />
- Hujan Lebat : 10 – 20 mm/jam 50 – 100 mm/hari<br />
- Hujan Sangat Lebat : > 20 mm/jam > 100 mm/hari<br />
Sumber : Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika<br />
6
V. Prakiraan Gelombang Tinggi<br />
Prakiraan gelombang tinggi tanggal 04 <strong>September</strong> <strong>2009</strong>, pukul 07.00 – 19.00 WIB, sebagai berikut :<br />
- 2.0 – 3.0 m : Selat Malaka bagian utara, Perairan utara dan barat aceh, Perairan barat Nias<br />
hingga Bengkulu, Selat sunda bagian selatan, Perairan selatan Jawa Tengah hingga<br />
NTB, Laut Timor, Laut Jawa selatan kalimantan, Selat Makassar, Perairan Kep.<br />
Sangihe Talaud, Laut Halmahera, Laut Banda, Perairan Kep. Aru, Perairan Kep. Kai<br />
dan Kep. Tanimbar.<br />
- 3.0 - 4.0 m : Samudera Hindia barat mentawai hingga bengkulu, Perairan barat Lampung,<br />
Perairan selatan Banten hingga Jawa Barat, Laut Arafuru, Perairan Merauke.<br />
- 4.0 - 5.0 m : Laut Andaman, Laut Cina Selatan<br />
Sumber : Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika<br />
VI. Lain-lain.<br />
‣ Telah terjadi gempa bumi tektonik pada hari Selasa, 3 <strong>September</strong> <strong>2009</strong>, Pada pukul 11:55:07 WIB<br />
dengan kekuatan 5,3 SR kedalaman 37 km, pusat gempa berada pada garis koordinat 3,08 LS –<br />
135,44 BT (31 km barat laut Nabire - Papua). Gempa tersebut tidak berpotensi Tsunami dan belum<br />
diperoleh informasi dampak gempa terhadap lingkungan ataupun korban jiwa.<br />
Sumber : Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika<br />
Pengawas,<br />
Jakarta, 05 <strong>September</strong> <strong>2009</strong><br />
Ketua Kelompok Piket,<br />
Slamet Sugijono, SE<br />
Dra. Sri Hartiatin. MM<br />
7