09.01.2015 Views

pengembangan konsep quality assurance stta dengan menggunakan

pengembangan konsep quality assurance stta dengan menggunakan

pengembangan konsep quality assurance stta dengan menggunakan

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

PENGEMBANGAN KONSEP QUALITY ASSURANCE STTA DENGAN<br />

MENGGUNAKAN METODE QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT<br />

Eko Poerwanto, Yasrin Zabidi<br />

Jurusan Teknik Industri, Sekolah Tinggi Teknologi Adisutjipto (STTA)<br />

Jl. Janti Blok R Lanud Adisutjipto Yogyakarta, Telp: (0274) 451262, Fax : (0274) 451265<br />

e-mail : eko_poerwanto@<strong>stta</strong>.ac.id, yasrin@<strong>stta</strong>.ac.id<br />

ABSTRAK<br />

Kesuksesan dan kemajuan dari suatu Perguruan tinggi juga dapat dilihat dari<br />

tingkat kualitas seluruh elemen di perguruan tinggi. Sama halnya <strong>dengan</strong> Sekolah<br />

Tinggi Teknologi Adisutjipto (STTA) Yogyakarta yang sangat membutuhkan kualitas<br />

di seluruh elemen STTA. Dengan keadaaan yang semacam ini maka peneliti tergugah<br />

untuk membantu STTA guna mengembangkan <strong>konsep</strong> Quality Assurance (QA)<br />

<strong>dengan</strong> <strong>menggunakan</strong> Quality Function Deployment (QFD). Dimana <strong>dengan</strong> QFD,<br />

akan diperoleh langkah-langkah <strong>pengembangan</strong> (karakteristik teknik) berdasarkan<br />

keinginan konsumen (mahasiswa, pemakai,staf, dosen, masyarakat).<br />

Metode yang digunakan dalam mengambangkan <strong>konsep</strong> QA adalah <strong>dengan</strong> QFD<br />

rumah mutu ke-1, sehingga langkah-langkah penelitian adalah mengacu pada metode<br />

QFD yaitu mengidentifikasi keinginan/kebutuhan “konsumen”, menentukan derajat<br />

kepentingan dari keinginan “konsumen”, menterjemahkan keinginan “konsumen”<br />

menjadi karakteristik <strong>pengembangan</strong> mutu, menentukan nilai hubungan antara<br />

keinginan “konsumen” <strong>dengan</strong> karakterisitk mutu, menentukan target dari tiap<br />

karakteristik <strong>pengembangan</strong> mutu, menentukan tingkat ranking <strong>pengembangan</strong><br />

terhadap karakteristik mutu.<br />

Dari hasi pengolahan data diperoleh sekitar 17 keinginan dari ‘konsumen” dan 11<br />

kriteria <strong>pengembangan</strong> jaminan mutu, yaitu visi, misi dan tujuan STTA, sistem<br />

manajemen STTA, prasarana dan sarana, finansial, sumber daya manusia, proses<br />

pembelajaran, sistem Informasi, kurikulum, lulusan, penelitian, pengabdian pada<br />

masyarakat. Dari ke-11 karakteristik tersebut diperoleh target yang ingin dicapai STTA.<br />

Kata kunci : jaminan mutu (<strong>quality</strong> <strong>assurance</strong>), QFD<br />

1. Pendahuluan<br />

Dewasa ini persaingan dalam perguruan tinggi nampak semakin ketat.<br />

Perubahan dunia yang begitu cepat dalam hal kemajuan teknologi (produk, jasa<br />

maupun proses) serta kehidupan sosial ekonomi masyarakat, mendorong perlu<br />

diadakannya suatu langkah antisipasi melalui kebijaksanaan dan strategi perguruan<br />

tinggi agar nantinya tetap bisa survive dalam segala bidang. Keberhasilan suatu<br />

perguruan tinggi tidak hanya dilihat dari satu faktor saja, tetapi banyak faktor yang<br />

menentukan keberhasilan terssebut. Baik itu faktor internal maupun faktor eksternal.<br />

Faktor internal meliputi jumlah dan kualitas dosen yang memadai, sarana dan fasilitas<br />

yang menunjang, mahasiswa sebagai motor pengggerak yang berpotensi, pelayanan<br />

yang memuaskan dan lain-lain. Sedangkan faktor eksternal adalah hubungan<br />

perguruan tinggi <strong>dengan</strong> masyarakat, pemerintah, dan perguruan tinggi lainnya.<br />

Berdasarkan faktor internal dan eksternal dituntut agar perguruan tinggi memiliki<br />

strategi agar tetap survive. Strategi tersebut adalah strategi internal yaitu<br />

mengoptimalkan sesuatu yang bersifat operasional dalam perguruan tinggi, seperti<br />

proses belajar mengajar, mengatur jadual ruangan, kuliah, jadual ujian, yang<br />

kesemuanya merupakan tugas dari bagian pengajaran dan strategi eksternal yaitu<br />

strategi agar suatu perguruan tinggi diminati oleh masyarakat, perusahaan dan<br />

pemerintah seperti mengadakan seminar, lokakarya, pelatihan dosen dan mahasiswa,<br />

mengikuti karya ilmiah, penelitian yang dapat memberikan hasil, menyekolahkan


dosen-dosen agar memiliki jenjang yang lebih tinggi sehingga ilmu yang didapat<br />

bertambah luas.<br />

Kesuksesan dan kemajuan dari suatu jurusan di Perguruan tingggi juga dapat<br />

dilihat dari mutu perguruan tinggi. Sama halnya <strong>dengan</strong> Sekolah Tinggi Teknologi<br />

Adisutjipto (STTA) Yogyakarta yang sangat memerlukan jaminan kualitas. Dengan<br />

keadaaan yang semacan ini maka peneliti tergugah untuk membantu STTA guna<br />

mengembangkan <strong>konsep</strong> <strong>quality</strong> Assurance <strong>dengan</strong> <strong>menggunakan</strong> Quality Function<br />

Deployment (QFD). Peneliti mencoba merumuskan masalah yang ada yaitu :Dengan<br />

<strong>menggunakan</strong> Quality Function Deployment, langkah-langkah <strong>pengembangan</strong> apa<br />

yang harus dilakukan STTA dalam hal <strong>quality</strong> <strong>assurance</strong> agar sesuai <strong>dengan</strong> keinginan<br />

konsumen <br />

2. Tinjauan Pustaka<br />

2.1. Perencanaan Mutu<br />

Peningkatan mutu adalah merupakan salah satu kiat bagi perusahaan untuk<br />

memperoleh konsumen dan menjadikannya sebagai pelanggan tetap. Usaha untuk<br />

peningkatan mutu tidak terlepas dari perencanaan mutu karena mutu yang baik<br />

disebabkan oleh perencanaan mutu yang tepat.<br />

Perencanaan mutu merupakan kegiatan <strong>pengembangan</strong> produk dan proses yang<br />

diperlukan untuk memenuhi kebutuhan pelanggan (Juran,1995). Kegiatan ini berupa<br />

serangkaian langkah-langkah yaitu :<br />

1. Merumuskan tujuan mutu<br />

2. Mengidentifikasikan pelanggan (mereka yang terkena dampak upaya pencapaian<br />

tujuan).<br />

3. Menentukan kebutuhan pelanggan<br />

4. Mengembangkan keistimewaan produk yang merespon kebutuhan pelanggan.<br />

5. Mengembangkan proses yang dapat menghasilkan keistimewaan produk tersebut.<br />

6. Menciptakan pengendalian proses dan menggubah rencana hasil menjadi<br />

kekuatan operasi.<br />

Kegiatan menetapkan tujuan mutu, mengidentifikasikan yang terkena dampak<br />

(pelanggan), dan menetapkan kebutuhan pelanggan merupakan langkah-langkah dari<br />

QFD, sedangkan kegiatan mengembangkan keistimewaan produk, mengembangkan<br />

keistimewaan proses dan mengembangkan pengendalian proses merupakan langkah<br />

yang dilakukan setelah QFD.<br />

Berdasarkan uraian di atas maka sangat jelas bahwa QFD sangat erat<br />

hubungannya <strong>dengan</strong> perencanaan mutu.<br />

2.2. Quality Function Deployment (QFD)<br />

Quality Function Deployment, teknik ini digunakan pertama kali di perusahaan<br />

Mitsubishi Kobe Shipyard di Jepang. Teknik ini tumbuh dari teknik manajemen mutu<br />

terpadu . Istilah QFD timbul dari gagasan bahwa mutu berarti menghasilkan kepuasan<br />

pelanggan dan tugas <strong>pengembangan</strong> mutu adalah menciptakan ( menyebarkan) fungsi<br />

produk untuk menciptakan mutu (David Inwood, 1995).<br />

QFD didefinisikan oleh Uselac sebagai :<br />

“Suatu praktek untuk mendesain proses-proses dalam suatu perusahaan untuk<br />

memberikan tanggapan kepada kebutuhan para konsumennya”.<br />

Walaupun QFD adalah sebuah teknik yang penting , tetapi teknik ini hanya<br />

merupakan sebuah tahap dalam proses pendefinisian produk yang dapat mengatasi<br />

kekurangan pada produk yang ada saat ini.<br />

Teknik penyajian QFD adalah berupa matrik yang disebut <strong>dengan</strong> matrik korelasi<br />

atau rumah mutu (house of <strong>quality</strong>). Keuntungan/manfaat utama yang diberikan oleh<br />

teknik QFD adalah (David dan Stanley, 1997):<br />

1. Memusatkan rancangan produk dan jasa baru pada kebutuhan pelanggan.


2. Dengan berfokus pada efesiensi waktu, hal tersebut akan mengurangi lamanya<br />

waktu yang diperlukan untuk daur rancangan secara keseluruhan sehingga dapat<br />

mengurangi waktu untuk memasarkan produk-produk baru. Perkiraan-perkiraan<br />

terbaru memperlihatkan adanya penghematan antara sepertiga sampai setengah<br />

dibandingkan <strong>dengan</strong> saat sebelum <strong>menggunakan</strong> QFD.<br />

3. Mendorong terselenggaranya tim kerja. Semua keputusan dalam proses diambil<br />

berdasarkan ketetapan bersama dalam diskusi seluruhh departemen. Masingmasing<br />

anggota tim kerja mempunyai kedudukan yang sama pentingnya dan<br />

memiliki sesuatu untuk disumbangkan kepada proses.<br />

4. Menyediakan suatu cara untuk membuat dokumentasi proses dan menyediakan<br />

suatu dasar yang kukuh untuk mengambil keputusan rancangan.<br />

3. Metodologi Penelitian<br />

3.1. Obyek Penelitian<br />

Sekolah Tinggi Teknologi Adisutjipto Yogyakarta.<br />

3.2. Cara Pengumpulan Data<br />

1. Observasi<br />

Observasi adalah <strong>dengan</strong> pengamatan langsung ke unit-unit STTA.<br />

2. Penyebaran angket (kuesioner )<br />

Kuesioner adalah membuat daftar pertanyaan yang akan diberikan kepada<br />

mahasiswa, masyarakat, staf, dosen dan perwakilan dari pemakai<br />

(perusahaan).<br />

3. Telaah buku referensi dan borang-borang akreditasi dar BAN<br />

3.3. Cara Analisis<br />

3.3.1. Analisis Kuantitatif<br />

Analisis kuantitatif adalah meliputi :<br />

a) Mengolah kuesioner (menentukan jumlah kuesioner yang sah/ tidak cacat)<br />

<strong>dengan</strong> cara :<br />

1) Editing, meliputi kelengkapan pengisian kuesioner, kelengkapan makna<br />

jawaban, konsistensi antar jawaban (jawaban hanya satu untuk tiap<br />

pernyataan), relevansi jawaban.<br />

2) Tabulasi, meringkas data yang masuk (mentah) dalam tabel yang<br />

dipersiapkan.<br />

b) Menentukan nilai kepentingan (kepentingan relatif) untuk masing-masing<br />

keinginan <strong>dengan</strong> tabulasi rata-rata.<br />

c) Menghitung kepentingan teknik untuk masing-masing karakteristik yang ada<br />

d) Menentukan ranking dari masing-masing atribut berdasarkan nilai<br />

kepentingan atributnya untuk menetukan atribut mana yang menjadi prioritas<br />

untuk dikembangkan.<br />

4.2. Analisis Kualitatif<br />

Analisis kualitatif meliputi :<br />

a) Mengidentifikasikan variabel keinginan konsumen<br />

b) Menterjemahkan atribut kedalam bahasa teknik<br />

c) Penentuan nilai hubungan antara karekteristik teknik <strong>dengan</strong> atribut.<br />

d) Menentukan target untuk masing-masing karakteristik teknik.


3.4. Bagan Alir Penelitian<br />

Mulai<br />

Penentuan Obyek Penelitian<br />

Identifikasikan Masalah dan<br />

Tujuan Penelitian<br />

Mengidentifikasikan konsumen<br />

(mahasiswa, pemakai lulusan, staf, dosen,<br />

masyarakat)<br />

Menentukan jumlah responden (sampel)<br />

Pengumpulan Data<br />

Pengolahan Data<br />

1. Mengidentifikasi keinginan konsumen (atribut)<br />

2. Menentukan nilai kepentingan relatif<br />

3. Menentukan karakteristik teknik<br />

4. Menentukan nilai hubungan antara atribut <strong>dengan</strong><br />

karakteristik Gambar teknik1. Bagan alir Penelitian<br />

5. Menetukan nilai ranking untuk masing-masing<br />

karakteristik teknik<br />

6. Menentukan Target<br />

Pembahasan<br />

Kesimpulan<br />

Selesai<br />

4. Hasil dan Pembahasan<br />

4.1. Keinginan Konsumen<br />

Dari kuesioner yang disebarkan dapat di identifikasi keinginan konsumen sebagai<br />

berikut:


• Tercapainya visi, misi dan tujuan STTA<br />

• Sistem manajemen kerja yang jelas dan mudah dipahami<br />

• Sistem manajemen yang kondusif <strong>dengan</strong> suasana akademis<br />

• Jumlah mahasiswa yang memadai (sesuai target finansial)<br />

• Tersedianya sarana perkuliahan<br />

• Tersedianya fasilitas laboratorium<br />

• Tersedianya buku-buku di perpustakaan.<br />

• Pelayanaan BAK yang cepat, baik dan ramah.<br />

• Jadwal kuliah yang tidak berubah-ubah.<br />

• Adaya kegiatan ekstra kurikuler.<br />

• Kemampuan dosen memadai<br />

• Materi praktikum dan kuliah sesuai <strong>dengan</strong> dunia pekerjaan.<br />

• Tersedianya sistem informasi, internet.<br />

• Kurikulum sesuai <strong>dengan</strong> kebutuhan dunia pekerjaan<br />

• Lulusan memiliki skill khusus (bahasa, komputer,dll)<br />

• Hasil penelitian,skripsi yang dpat bermanfaat bagi masyarakat dan<br />

industri<br />

• Adanya kegiatan pelatihan bagi masyarakat.<br />

4.2. Nilai Kepentingan Relatif<br />

Masing-masing keinginan konsumen yang telah teridentifikasi ditentukan nilai<br />

kepentingannya <strong>dengan</strong> skala 1 – 4 (tidak penting – sangat penting) untuk mengetahui<br />

seberapa penting keinginan tersebut bagi konsumen.<br />

Tabel 1. Nilai Kepentingan Relatif<br />

Keinginan Konsumen<br />

1. Tercapainya visi, misi dan tujuan STTA<br />

2. Sistem manajemen kerja yang jelas dan mudah dipahami<br />

3. Sistem manajemen yang kondusif <strong>dengan</strong> suasana akademis<br />

4. Jumlah mahasiswa yang memadai (sesuai target finansial)<br />

5. Tersedianya sarana perkuliahan<br />

6. Tersedianya fasilitas laboratorium<br />

7. Tersedianya buku-buku di perpustakaan.<br />

8. Pelayanaan BAK yang cepat, baik dan ramah.<br />

9. Jadwal kuliah yang tidak berubah-ubah.<br />

10. Adaya kegiatan ekstra kurikuler.<br />

11. Kemampuan dosen memadai<br />

Nilai<br />

Kepentingan<br />

4<br />

4<br />

3<br />

4<br />

4<br />

3<br />

4<br />

4<br />

3<br />

3<br />

4


12. Materi praktikum dan kuliah sesuai <strong>dengan</strong> dunia pekerjaan.<br />

13. Tersedianya sistem informasi, internet.<br />

14.Kurikulum sesuai <strong>dengan</strong> kebutuhan dunia pekerjaan<br />

15. Lulusan memiliki skill khusus (bahasa, komputer,dll)<br />

16. Hasil penelitian,skripsi yang dpat bermanfaat bagi masyarakat dan industri<br />

17. Adanya kegiatan pelatihan bagi masyarakat.<br />

4<br />

3<br />

4<br />

4<br />

4<br />

3<br />

4.3. Karakteristik Teknik (Karakteristik Pengembangan mutu)<br />

Berdasarkan keinginan konsumen yang telah teridentifikasi, langkah selanjutnya<br />

adalah menterjemehkan keinginan konsumen tersebut kedalam bentuk karakteristik<br />

<strong>pengembangan</strong>. Ada 11 karakteristik <strong>pengembangan</strong> mutu yang terbentuk, yaitu :<br />

1. Visi, misi dan tujuan STTA<br />

2. Sistem Manajemen STTA<br />

3. Prasarana dan sarana<br />

4. Finansial<br />

5. Sumber daya manusia<br />

6. Proses pembelajaran<br />

7. Sistem Informasi<br />

8. Kurikulum<br />

9. Lulusan<br />

10. Penelitian<br />

11. Pengabdian pada masyarakat<br />

4.4. RankingPengembangan<br />

Tabel 2. Nilai Ranking<br />

Karakteristik Pengembangan Mutu<br />

1. Visi, misi dan tujuan STTA<br />

2. Sistem Manajemen STTA<br />

3. Prasarana dan sarana<br />

4. Finansial<br />

5. Sumber daya manusia<br />

6. Proses pembelajaran<br />

7. Sistem Informasi<br />

8. Kurikulum<br />

9. Lulusan<br />

10. Penelitian<br />

11. Pengabdian pada masyarakat<br />

Nilai Ranking<br />

4<br />

7<br />

6<br />

1<br />

2<br />

3<br />

9<br />

5<br />

11<br />

8<br />

10<br />

4.5. Target Pengembangan<br />

Tabel 3. Target Pengembangan Mutu<br />

Karakteristik Pengembangan<br />

Target<br />

1. Visi, misi dan tujuan STTA b) Visi, misi dan tujuan STTA yang realistis dan<br />

dapat tercapai.<br />

2. Sistem Manajemen STTA c) Tersedianya prosedur dan peraturan<br />

d) Sistem berjalan optimal


3. Prasarana dan sarana e) Penambahan ruang kelas<br />

f) Laboratorium 5 Prodi tersedia<br />

g) Kerjasama <strong>dengan</strong> AAU dalam hal fasilitas<br />

laboratorium<br />

h) Buku, jurnal penunjang perkuliahan tersedia<br />

4. Finansial • Finansial sehat<br />

5. Sumber daya manusia Dosen :<br />

6. Proses belajar mengajar<br />

dan pembelajaran<br />

• Rasio dosen <strong>dengan</strong> mahasiswa seimbang<br />

• Dosen minimal S2<br />

• Dosen memiliki jabatan akademik<br />

Karyawan :<br />

• Pendidikan minimal D3<br />

• Memiliki keahlian khusus (komputer, bahasa)<br />

• Pelatihan bagi karyawan<br />

Mahasiswa :<br />

a. Sistem penerimaan mahasiswa yang selektif.<br />

b. Kesesuaian materi kuliah <strong>dengan</strong> GBPP dan<br />

SAP<br />

c. Terpenuhi jumlah tatap muka (14<br />

pertemuan)<br />

d. Adanya diktat kuliah<br />

e. Adanya evaluasi perkuliahan<br />

f. Adanya seminar lokal, nasional<br />

7. Sistem Informasi g. Komputerisasi<br />

h. Internet<br />

8. Kurikulum i. Sesuai <strong>dengan</strong> kebutuhan dunia kerja<br />

kedirgantaraan)<br />

9. Lulusan k. IPK lulusan >= 2,5<br />

j. Sesuai <strong>dengan</strong> visi STTA (bernuansa<br />

l. TOEFL >= 375<br />

m. Memiliki skill khusus/tambahan (bahasa,<br />

komputer, kepemimpinan, kewirausahaan)<br />

n. Skripsi berkualitas (bermanfaat)<br />

o. Lulusan dapat bekerja dan berwirausaha<br />

10. Penelitian p. Minimal 5 penelitian dalam 1 tahun<br />

q. Penelitian terpublikasi baik dalam jurnal<br />

maupun proseding seminar nasional


11. Pengabdian pada<br />

masyarakat<br />

r. Minimal 1 kali kegiatan pengabdian dalam 1<br />

tahun dan bersifat rutin.<br />

4.6. Indikator Penjaminan Mutu<br />

Setelah terbentuk karakteristik <strong>pengembangan</strong> mutu, langkah selanjutnya adalah<br />

menterjemahkan karakteristik <strong>pengembangan</strong> mutu kedalam bentuk indikator-indikator<br />

penjaminan mutu.<br />

Tabel 4. Indikator Penjaminan Mutu<br />

Karakteristik Pengembangan<br />

Indikator Penjaminan Mutu<br />

1. Visi, misi dan tujuan STTA 1. Nilai pencapaian visi, misi dan tujuan<br />

2. Sistem Manajemen STTA 1. Nilai ketersediaan juklak/pedoman/aturan kerja,<br />

akademik, personil, keuangan<br />

2. Nilai ketersediaan program kerja tiap unit kerja.<br />

3. Nilai ketersediaan perangkat evaluasi kinerja.<br />

4. Nilai kepuasaan kerja<br />

3. Prasarana dan sarana 1. Jumlah ruang kelas yang tersedia<br />

2. Jumlah laboratorium institusi/pusat<br />

3. Jumlah laboratorium jurusan<br />

4. Nilai ketersediaan ruang dosen<br />

5. Nilai ketersediaan ruang kerja pejabat<br />

6. Nilai ketersediaan ruang kerja unit pendukung<br />

7. Nilai ketersediaan buku teks<br />

8. Nilai ketersediaan jurnal<br />

9. Nilai ketersediaan majalah/buletin<br />

10. Nilai ketersediaan ruang kerja organisasi<br />

kemahasiwaan.<br />

11. Nilai ketersediaan fasilitas UKM<br />

12. Nilai ketersediaan sarana olah raga<br />

4. Finansial 1. Jumlah pemasukan<br />

2. Jumlah pengeluaran<br />

3. Jumlah surplus<br />

5. Sumber daya manusia 1. Nilai kualifikasi/keahlian,intensitas kerja, jumlah<br />

dosen tetap<br />

2. Nilai jumlah dosen tidak tetap<br />

3. Nilai jumlah dosen tetap studi lanjut<br />

4. Nilai jumlah dosen tetap berpangkat akademik


6. Proses belajar mengajar dan<br />

pembelajaran<br />

5. Nilai tenaga pustakawan<br />

6. Nilai tenaga laboran<br />

7. Nilai tenaga administrasi<br />

8. Nilai kepuasan pelayanan BAK, administrasi<br />

mahasiswa<br />

9. Nilai kualitas dosen<br />

1. Nilai rata-rata Frekuensi Tatap Muka di Kelas<br />

2. Nilai rata-rata prosentase kehadiran mahasiswa di<br />

kelas.<br />

3. Nilai ketersediaan GBPP dan SAP<br />

4. Nilai ketersediaan modul praktikum<br />

5. Nilai ketersediaan diktat, handouts<br />

6. Nilai ketersediaan mekanisme monitoring dan<br />

evaluasi perkuliahan.<br />

7. Nilai ketersediaan mekanisme penelaahan dan<br />

evaluasi SAP<br />

8. Nilai kesesuaian keahlian dosen <strong>dengan</strong> mata<br />

kuliah yang diajarkan.<br />

9. Jumlah kegiatan dosen dalam seminar<br />

ilmiah/lokakarya/workshop.<br />

10. Jumlah seminar/lokakarya yang diadakan STTA<br />

11. Nilai rata-rata beban dosen<br />

7. Sistem Informasi 1. Nilai ketersediaan sistem informasi akademik<br />

2. Nilai ketersediaan jaringan informasi dalam bentuk<br />

kerjasama <strong>dengan</strong> pihak ketiga.<br />

8. Kurikulum 1. Nilai kesesuaian kurikulum <strong>dengan</strong> kurikulum<br />

nasional<br />

2. Nilai urutan mata kuliah<br />

3. Nilai ketersediaan peninjauan kurikulum.<br />

4. Nilai kesesuaian praktikum, kecukupan modul dan<br />

mutu pelaksanaan praktikum.<br />

9. Lulusan 1. Nilai ketersediaan alumni center.<br />

2. Nilai ketersediaan mekanisme memperkenalkan<br />

calon lulusan kepada dunia kerja<br />

3. Nilai persentase kelulusan tepat waktu<br />

4. Nilai rata-rata IPK lulusan


5. Nilai prosentase Lulusan yang Sudah Bekerja<br />

10. Penelitian 1. Nilai jumlah penelitian tiap semester<br />

11. Pengabdian pada<br />

masyarakat<br />

2. Nilai jumlah karya ilmiah terpublikasi tingkat<br />

nasional<br />

3. Nilai jumlah karya ilmiah terpublikasi tingakt<br />

internasional<br />

4. Nilai jumlah penelitian <strong>dengan</strong> dana dari pihak luar<br />

1. Nilai jumlah pengabdian masyarakat yang<br />

dilakukan dosen tiap tahun.<br />

2. Nilai jumlah pengabdian masyarakat yang<br />

dilakukan dosen <strong>dengan</strong> biaya dari pihak luar tiap<br />

tahun.<br />

Tabel. 5. Formula Masing-masing Indikator Penjaminan Mutu<br />

No Indikator Penjaminan Mutu Formula Penilaian<br />

1 Nilai pencapaian visi,misi dan tujuan Skor :<br />

1 : tidak tercapai<br />

2 : 5% - 49% tercapai<br />

3 : 50% - 80% tercapai<br />

4 : > 80% tercapai<br />

2 Nilai ketersediaan<br />

juklak/pedoman/aturan kerja,<br />

akademik, personil, keuangan,<br />

3 Nilai ketersediaan program kerja tiap<br />

unit kerja.<br />

4 Nilai ketersediaan perangkat<br />

evaluasi kinerja.<br />

Skor :<br />

1 : Tidak ada juklak<br />

2 : Ada juklak tapi belum lengkap<br />

3 : Juklak lengkap tapi sebagian yang<br />

disosialisasikan<br />

4 : Juklak lengkap dan disosialisasikan.<br />

Skor :<br />

1 : Tidak ada program kerja<br />

2 : Ada program kerja tapi tidak<br />

disosialiasikan<br />

3 : Adaprogram kerja dan tersosialisasikan<br />

Skor :<br />

1 : Belum ada evaluasi kinerja<br />

2 : Ada perangkat evaluasi tapi belum<br />

sistematis dan evaluasi belum teratur<br />

3 : Ada perangkat evaluasi tersistematis<br />

dan evaluasi teratur<br />

5 Nilai kepuasaan kerja Skor :<br />

1 : Tidak puas<br />

2 : Kurang puas<br />

3 : Cukup puas<br />

4 : Puas<br />

6 Jumlah ruang kelas yang tersedia -<br />

7 Jumlah laboratorium institusi/pusat -<br />

8 Jumlah laboratorium jurusan -


9 Nilai ketersediaan ruang dosen Skor :<br />

1 : Tidak ada ruang dosen<br />

2 : Ada ruang dosen untuk bersama<br />

3 : 1 ruang untuk 2 – 4 dosen<br />

4 : 1 ruang untuk 1 dosen<br />

10 Nilai ketersediaan ruang kerja<br />

pejabat<br />

11 Nilai ketersediaan ruang kerja unit<br />

pendukung<br />

Skor :<br />

1 : Tidak ada ruang pejabat<br />

2 : Ada ruang untuk bersama<br />

3 : 1 ruang untuk 2 – 4 pejabat<br />

4 : 1 ruang untuk 1 pejabat<br />

Skor :<br />

1 : Tidak ada ruang kerja<br />

2 : Ada ruang untuk bersama<br />

3 : 1 ruang untuk 2 – 3 unit kerja<br />

4 : 1 ruang untuk 1 unit kerja<br />

12 Nilai ketersediaan buku teks Skor :<br />

1 : < 50 judul<br />

2 : 50 – 150 judul<br />

3 : 151 – 200 judul<br />

4 : > 200 judul<br />

13 Nilai ketersediaan jurnal Skor :<br />

1 : Tidak ada<br />

2 : 1 judul jurnal<br />

3 : 2 – 4 judul jurnal<br />

4 : > 4 judul jurnal<br />

14 Nilai ketersediaan majalah/buletin Skor :<br />

1 : Tidak ada<br />

2 : 1- 2 judul<br />

3 : 3 – 5 judul<br />

4 : > 5 judul<br />

15 Nilai ketersediaan ruang kerja<br />

organisasi kemahasiwaan.<br />

Skor :<br />

1 : Tidak ada ruang kerja<br />

2 : Ada ruang kerja untuk bersama<br />

3 : 1 ruang untuk 2 – 4 unit<br />

kemahasiswaan<br />

4 : 1 ruang untuk 1 unit kemahasiswaan<br />

16 Nilai ketersediaan fasilitas UKM Skor :<br />

1 : tidak ada fasilitas<br />

2 : 5% - 49% fasilitas<br />

3 : 50% - 80% fasilitas<br />

4 : > 80% fasilitas<br />

17 Nilai ketersediaan sarana olah raga Skor :<br />

1 : Tidak ada<br />

2 : 1 – 2 sarana<br />

3 : 3 – 4 sarana<br />

4 : > 4 sarana<br />

18 Jumlah pemasukan Total pemasukan yang ada<br />

19 Jumlah pengeluaran Total pengeluaran yang ada<br />

20 Jumlah surplus Total profit yang diperoleh<br />

21 Nilai kualifikasi/keahlian,intensitas<br />

kerja, jumlah dosen tetap<br />

Skor :<br />

0 : Tidak ada dosen tetap<br />

1 : Kurang dalam jumlah dan kualifikasi (SK


Mendiknas tentang dosen tetap)<br />

2 : Memenuhi ketentuan minimum<br />

3 : Dosen tetap sesuai dalam jumlah dan<br />

kualifikasi, <strong>dengan</strong> beban setiap dosen<br />

tetap < 7 SKS ata > 13 SKS<br />

4 : Dosen tetap sesuai dalam jumlah dan<br />

kualifikasi, sehingga kegiatan berjalan<br />

baik dan beban nyata setiap dosen tetap<br />

adalah 8 – 12 SKS<br />

22 Nilai jumlah dosen tidak tetap Skor :<br />

1 : Jumlah dan kualifikasi dosen tetap dan<br />

tidak tetap tidak memenuhi rasio dosen –<br />

mahasiswa<br />

2 : Dosen tidak tetap terlalu banyak<br />

sehingga beban nyata kurang dari 3<br />

SKS/dosen<br />

3 : Jumlah dan kualifikasi dosen tidak tetap<br />

cukup sehingga kegiatan dapat<br />

berlangsung<br />

4 : Sesuai dalam jumlah dan kualifikasi<br />

(untuk gabungan dosen tetap dan tidak<br />

tetap) sehingga kegiatan berjalan baik<br />

dan beban nyata 4 – 6 SKS/dosen<br />

23 Nilai jumlah dosen tetap studi lanjut Skor :<br />

0 : Tidak ada pengiriman dosen<br />

1 : 1 orang dosen ke S2/S3 dalam bidang<br />

relevan<br />

2 : 2 orang dosen ke S2/S3 dalam bidang<br />

relevan<br />

3 : 3 orang dosen ke S2/S3 dalam bidang<br />

relevan<br />

4 : ≥ 4 orang dosen ke S2/S3 dalam bidang<br />

relevan<br />

24 Nilai jumlah dosen tetap berpangkat<br />

akademik<br />

Skor :<br />

1: 0% - 30 %<br />

2 : 31% - 60%<br />

3 : 61% - 90%<br />

4 : > 90 %<br />

25 Nilai tenaga pustakawan Skor :<br />

1 : Pendidikan D3 non perpustakaan<br />

2 : Pendidikan S1 non perpustakaan<br />

3 : Pendidikan D3/S1 perpustakaan<br />

4 : Pendidikan S2 perpustakaan<br />

26 Nilai tenaga laboran Skor :<br />

1 : Kurang dalam jumlah atau terlalu<br />

banyak sehingga kurang kegiatannya<br />

2 : Cukup dalam jumlah dan kualifikasi<br />

tetapi mutu kerjanya sedang-sedang saja<br />

3 : Jumlah cukup dan memadai<br />

kegiatannya<br />

4 : Jumlah cukup dan sangat baik<br />

kergiatannya


27 Nilai tenaga administrasi Skor :<br />

1 : Pendidikan SMU/setara<br />

2 : Pendidikan D3/setara<br />

3 : Pendidikan S1/setara<br />

4 : Pendidikan S2/setara<br />

28 Nilai kepuasan pelayanan BAK,<br />

administrasi mahasiswa<br />

Skor :<br />

1 : Tidak puas<br />

2 : Kurang puas<br />

3 : Cukup puas<br />

4 : Puas<br />

29 Nilai kualitas dosen Skor :<br />

1 : Kualitas buruk/kurang<br />

2 : Kualitas sedang/cukup<br />

3 : Kualitas Baik<br />

4 : Kualitas sangat baik<br />

30 Nilai rata-rata Frekuensi Tatap Muka<br />

di Kelas<br />

31 Nilai rata-rata prosentase kehadiran<br />

mahasiswa di kelas.<br />

Skor :<br />

1 : ≤ 4 pertemuan<br />

2 : 5 – 7 pertemuan<br />

3 : 8 – 11 pertemuan<br />

4 : ≥ 12 pertemuan<br />

Skor :<br />

1 : < 40%<br />

2 : 40% - 65%<br />

3 : 66% - 79%<br />

4 : ≥ 80 %<br />

32 Nilai ketersediaan GBPP dan SAP Skor :<br />

1 : Tidak ada SAP<br />

2 : Ada SAP tapi kurang bermutu<br />

3 : Ada SAP rata-rat bermutu<br />

4 : Ada SAP dan sangat bermutu<br />

33 Nilai ketersediaan modul praktikum Skor :<br />

1 : Tidak ada modul<br />

2 : Ada modul tapi kurang bermutu<br />

3 : Ada modul rata-rat bermutu<br />

4 : Ada modul dan sangat bermutu<br />

34 Nilai ketersediaan diktat, handouts Skor :<br />

1 : Tidak ada diktat<br />

2 : Ada diktat tapi kurang bermutu<br />

3 : Ada diktat rata-rat bermutu<br />

4 : Ada diktat dan sangat bermutu<br />

35 Nilai ketersediaan mekanisme<br />

monitoring dan evaluasi perkuliahan.<br />

36 Nilai ketersediaan mekanisme<br />

penelaahan dan evaluasi SAP<br />

Skor :<br />

1 : Tidak ada mekanisme<br />

2 : Ada mekanisme tapi tidak jelas atau<br />

tidak berjalan baik<br />

3 : Ada mekanisme yang hasilnya hanya<br />

diketahui para pejabat.<br />

4 : Ada mekanisme yang hasilnya telah<br />

digunakan <strong>dengan</strong> baik untuk perbaikan<br />

Skor :<br />

1 : Tidak ada mekanisme<br />

2 : Ada mekanisme tapi tidak jelas atau<br />

tidak berjalan baik


37 Nilai kesesuaian keahlian dosen<br />

<strong>dengan</strong> mata kuliah yang diajarkan.<br />

38 Nilai jumlah kegiatan dosen dalam<br />

seminar ilmiah/lokakarya/workshop.<br />

39 Nilai pengadaan seminar/lokakarya<br />

yang diadakan STTA<br />

3 : Ada mekanisme yang hasilnya hanya<br />

diketahui para pejabat.<br />

4 : Ada mekanisme yang hasilnya telah<br />

digunakan <strong>dengan</strong> baik untuk perbaikan<br />

Skor :<br />

1 : > 8 mata kuliah diajar oleh dosen yang<br />

tidak sesuai keahliannya<br />

2 : 5 – 8 mata kuliah diajar oleh dosen yang<br />

tidak sesuai <strong>dengan</strong> keahliannya<br />

3 : 1 -4 mata kuliah diajar oleh dosen yang<br />

tidak sesuai <strong>dengan</strong> keahliannya<br />

4 : Semua mata kuliah diajar oleh dosen<br />

yang sesuai keahliannya<br />

Skor :<br />

1 : 18 SKS<br />

2 : 4 – 5 SKS ; 16 – 18 SKS<br />

3 : 6 – 8 SKS ; 14 – 15 SKS<br />

4 : 9 – 13 SKS<br />

41 Nilai ketersediaan sistem informasi<br />

akademi<br />

42 Nilai ketersediaan jaringan informasi<br />

dalam bentuk kerjasama <strong>dengan</strong><br />

pihak ketiga.<br />

43 Nilai kesesuaian kurikulum <strong>dengan</strong><br />

kurikulum nasional<br />

Skor :<br />

1 : Tidak ada sistem informasi<br />

2 : Ada tapi masih manual (tidak<br />

komputerisasi)<br />

3 : Ada tapi sebagian manual sebagian<br />

komputerisasi<br />

4 : Ada dan semua terkomputerisasi<br />

Skor :<br />

0 : Tidak memiliki jaringan kerjasama<br />

1 : Ada dalam jumlahs edikit <strong>dengan</strong> hasil<br />

kurang jelas, tidak menyangkut semua<br />

dharma, lokal/regional<br />

2 : Ada dalam jumlah sedikit, hasil jelas,<br />

tidak menyangkut semua dharma,<br />

lokal/regional/nasional.<br />

3 : Ada dalam jumlah yang cukup, hasil<br />

jelas, menyangkut semua dharma,<br />

lokal/regional/nasional/internasional<br />

4 : Ada dalam jumlah yang banyak, hasil<br />

jelas, menyangkut semua<br />

dharma,lokal/regional/nasional/internasio<br />

nal<br />

Skor Peyimpangan dari Kurnas :<br />

1 : > 25%


2 : 16% - 25%<br />

3 : 6% - 15%<br />

4 : < 6%<br />

44 Nilai urutan mata kuliah Skor :<br />

1 : > 5 mata kuliah tidak sesuai urutan<br />

2 : 4 mata kuliah tidak sesuai urutan<br />

3 : 2 mata kuliah tidak sesuai urutan<br />

4 : Bagus urutannya.<br />

45 Nilai ketersediaan peninjauan<br />

kurikulum<br />

46 Nilai kesesuaian praktikum,<br />

kecukupan modul dan mutu<br />

pelaksanaan praktikum.<br />

Skor :<br />

1 : Tidak pernah melakukan peninjauan<br />

(juga tidak ada notulen pembahasan)<br />

2 : Peninjauan kurikulum mengikuti<br />

perubahan di universitas lain (tanpa<br />

notulen pembahasan)<br />

3 : Penunjauan kurikulum mengikuti<br />

perubahan di universitas lain namun ada<br />

<strong>pengembangan</strong> lebih lanjut (berdasarkan<br />

notulen pembahasan)<br />

4 : Melakukan peninjauan dan perubahan<br />

<strong>dengan</strong> <strong>pengembangan</strong> dan<br />

pembahasan secara mandiri <strong>dengan</strong><br />

memperhatikan visi, misi dan umpan<br />

balik.<br />

Skor :<br />

1 : Pelaksanaan modul praktikum kurang<br />

dari minimum<br />

2 : Pelaksanaan modul praktium cukup,<br />

tetapi dilaksanakan di PT lain.<br />

3 : Pelaksanaan modul praktikum cukup,<br />

dilaksanakan di PT sendiri.<br />

4 : Lebih dari cukup (ditambah <strong>dengan</strong><br />

demonstrasi di laboratorium) di PT<br />

sendiri.<br />

47 Nilai ketersediaan alumni center. Skor :<br />

1 : Tidak ada<br />

2 : Ada tapi manajemen belum baik<br />

3 : Ada <strong>dengan</strong> manajemen yang baik<br />

48 Nilai ketersediaan mekanisme<br />

memperkenalkan calon lulusan<br />

kepada dunia kerja<br />

Skor :<br />

0 : Belum ada upaya.<br />

1 : Sudah ada tapi belum sistematis.<br />

2 : Sistematis <strong>dengan</strong> mengumpulkan<br />

informasi tertulis dari stakeholders dan<br />

alumni.<br />

3 : Sistematis <strong>dengan</strong> mengumpulkan<br />

informasi tertulis dari stakeholders,<br />

mengundang stakeholders dan alumni<br />

dan mengadakan forum komunikasi<br />

<strong>dengan</strong> external stakeholders.<br />

4 : Sistematis <strong>dengan</strong> mengumpulkan<br />

informasi tertulis dari stakeholders,<br />

mengundang stakeholders dan alumni<br />

dan mengadakan forum komunikasi


49 Nilai persentase kelulusan tepat<br />

waktu<br />

50 Nilai rata-rata IPK lulusan Skor :<br />

1 : ≤ 2,25<br />

2 : 2,26 – 2,50<br />

3 : 2,51 – 2,75<br />

4 : > 2,75<br />

51 Nilai prosentase Lulusan yang<br />

Sudah Bekerja<br />

<strong>dengan</strong> external stakeholders dan<br />

menyediakan wadah seperti pusat jasa<br />

ketenagakerjaan.<br />

Skor :<br />

1 : Tidak ada yang tepat waktu<br />

2 : 1 – 20 %<br />

3 : 20 – 40%<br />

4 : > 40%<br />

Skor :<br />

1 : < 10 %<br />

2 : 10 – 40 %<br />

3 : 41 – 69%<br />

4 : > 70%<br />

52 Nilai jumlah penelitian tiap semester Skor :<br />

0 : Tidak ada<br />

1 : 1 – 2<br />

2 : 3 – 5<br />

3 : 6 – 10<br />

4 : > 10<br />

53 Nilai jumlah karya ilmiah terpublikasi<br />

tingkat nasional<br />

54 Nilai jumlah karya ilmiah terpublikasi<br />

tingkat internasional<br />

55 Nilai jumlah penelitian <strong>dengan</strong> dana<br />

dari pihak luar<br />

56 Nilai jumlah pengabdian masyarakat<br />

yang dilakukan dosen tiap tahun.<br />

57 Nilai jumlah pengabdian<br />

masyarakat yang dilakukan dosen<br />

<strong>dengan</strong> biaya dari pihak luar tiap<br />

tahun.<br />

Skor :<br />

1 : < 1<br />

2 : 1 - 2<br />

3 : 3 – 5<br />

4 : > 5<br />

Skor :<br />

1 : < 1<br />

2 : 1<br />

3 : 2<br />

4 : > 2<br />

Skor :<br />

1 : < 1<br />

2 : 1 - 2<br />

3 : 3 – 4<br />

4 : > 4<br />

Skor :<br />

1 : Tidak ada<br />

2 : Tidak semua dosen melaksanakan<br />

3 : Tiap dosen melaksanakannya tapi ada<br />

yang tidak sesuai bidang ilmu<br />

4 : Tiap dosen melaksanakannya dan<br />

sesuai bidang ilmu<br />

Skor :<br />

1 : Tidak ada<br />

2 : Ada tapi tidak sesuai <strong>dengan</strong> bidang<br />

ilmu<br />

3 : Ada dan sesuai <strong>dengan</strong> bidang ilmu


4.7. Lembar Kerja Penilaian Penjaminan Mutu<br />

Lembar kerja penilaian penjaminan mutu merupakan software penilaian mutu<br />

yang tersistematis, mudah digunakan dan bertujuan menyamkan satuan dari masingmasing<br />

indikator mutu. Lembar kerja penilaian mutu di buat <strong>dengan</strong> software Microsoft<br />

Excel.<br />

4.8. Format Pelaporan<br />

Pada bagian ini, penulis membuat bentuk pelaporan nilai penjaiman mutu<br />

berupa homepage yang tentunya dapat diakses oleh orang-orang yang berkepentingan<br />

melalui sebuah jaringan intranet di kampus STTA. Adapun tujuan pembuatan<br />

pelaporan dalam bentuk homepage adalah :<br />

1. Pelaporan penjaniman mutu mudah diakses oleh seluruh unit kerja yang diberi<br />

wewenang.<br />

2. Pelaporan penjaminan mutu dapat dilihat kapanpun selama jam kerja.<br />

3. Dapat memberikan informasi-informasi yang terkini<br />

4. Memudahkan dalam pengambilan keputusan<br />

5. Mempercepat proses pengambilan kebijakan<br />

6. Menciptakan program paper less (mengurangi penggunaan kertas)


5. Kesimpulan<br />

1. Dalam penelitian ini telah teridentifikasi 17 keinginan konsumen yang merupakan<br />

gabungan antara mahasiswa, staf, dosen, pemakai, masyarakat.<br />

2. Ada 11 karakteristik <strong>pengembangan</strong> mutu yang terbentuk, yaitu Visi, misi dan<br />

tujuan STTA, Sistem Manajemen STTA, Prasarana dan sarana, Finansial, Sumber<br />

daya manusia, Proses pembelajaran, Sistem Informasi, Kurikulum, Lulusan,<br />

Penelitian, Pengabdian pada masyarakat.<br />

Daftar Pustaka<br />

Fiorenzo Franceschini and Marco Terzago, 1998, An application of <strong>quality</strong> function<br />

deployment to industrial training courses International Journal of Quality &<br />

Reliability Management, Vol. 15 No. 7, pp. 753-768, MCB University Press, 0265-<br />

671X<br />

Glen Pitman, Jaideep Motwani and Ashok Kumar, Chun Hung Cheng, 1996, QFD<br />

application in an educational setting A pilot field study, International Journal of<br />

Quality & Reliability Management, Vol. 13 No. 4, pp. 99-108, MCB University<br />

Press, 0265-671X<br />

K.C. Tan, M. Xie and E. Chia, 1998, Quality function deployment and its use in<br />

designing information technology systems, International Journal of Quality &<br />

Reliability Management, Vol. 15 No. 6, pp. 634-645, MCB University Press, 0265-<br />

671X<br />

Mohamed Zairi, Mohamed A. Youssef, 1995, Quality function deployment A main pillar<br />

for successful total <strong>quality</strong> management and product development International<br />

Journal of Quality & Reliability Management, Vol. 12 No. 6, pp. 9-23, © MCB<br />

University Press, 0265-671X<br />

Vivianne Bouchereau and Hefin Rowlands,2000, Methods and techniques to help<br />

<strong>quality</strong> function deployment (QFD), Benchmarking: An International Journal, Vol.<br />

7 No. 1, , pp. 8-19, MCB University Press, 1463-5771<br />

William D. Barnett and M.K. Raja, 1995, Application of QFD to the software<br />

development process, International Journal of Quality & Reliability Management,<br />

Vol. 12 No. 6, pp. 24-42, MCB University Press, 0265-671X


Lampiran 1. Rumah Mutu<br />

KEINGINAN/KEBUTUHAN<br />

KONSUMEN (ATRIBUT)<br />

KARAKTERISTIK PENGEMBANGAN MUTU<br />

Visi, Misi dan Tujuan STTA<br />

1. Tercapainya visi, misi dan tujuan STTA 9 9 9 9 3 9 9 9 9<br />

2. Sistem manajemen kerja yang jelas dan mudah dipahami 9 9 9 9<br />

3. Sistem manajemen yang kondusif <strong>dengan</strong> suasana akademis 9 9 9 9<br />

4. Jumlah mahasiswa yang memadai (sesuai target finansial) 9 9 9<br />

5. Tersedianya sarana perkuliahan 9 9 9 9<br />

6. Tersedianya fasilitas laboratorium 9 9 9 9 9<br />

7. Tersedianya buku-buku di perpustakaan. 9 9 9 9<br />

8. Pelayanaan BAK yang cepat, baik dan ramah. 9 3 9 9<br />

9. Jadwal kuliah yang tidak berubah-ubah. 9 9 9<br />

10. Adanya kegiatan ekstra kurikuler. 3<br />

11. Kemampuan dosen memadai 3 9 9 3<br />

12. Materi praktikum dan kuliah sesuai <strong>dengan</strong> dunia pekerjaan 9 9 9 9<br />

13. Tersedianya sistem informasi, internet. 9 3 9<br />

14. Kurikulum sesuai <strong>dengan</strong> kebutuhan dunia pekrjaan 9 9 9 9 9<br />

15. Lulusan memiliki skill khusus (bahasa, komputer,dll) 9 9 9<br />

16. Hasil penelitian,skripsi yang dpat bermanfaat bagi masyarakat dan industri 3 9 3 9 9<br />

17. Adanya kegiatan pelatihan bagi masyarakat. 3 9 3 9 9<br />

Sistem Manajemen STTA<br />

Prasarana dan sarana<br />

Finansial<br />

KEPENTINGAN TEKNIK 207 90 135 531 405 360 99 207 72 99 99<br />

RANKING 4 7 6 1 2 3 9 5 11 8 10<br />

Sumber daya manusia<br />

Proses pembelajaran<br />

Sistem Informasi<br />

Kurikulum<br />

Lulusan<br />

Penelitian<br />

Pengabdian pada masyarakat<br />

Kepentingan Relatif<br />

4<br />

4<br />

3<br />

4<br />

4<br />

3<br />

4<br />

4<br />

3<br />

3<br />

4<br />

4<br />

3<br />

4<br />

4<br />

4<br />

3<br />

TARGET<br />

Realistis & Tercapai<br />

Adanya prosedur, sistem optimal<br />

Tersedianya sarana dan prasarana<br />

Finansial sehat<br />

Berkualitas dan selektif<br />

evaluasi, kesesuaan GBPP,kurukulum<br />

komputerisasi, internet<br />

sesuai <strong>dengan</strong> kebutuhan dunia kerja<br />

IPK>=2,5 , TOEFL >=375, Skill khusus<br />

Min. 5 penelitian dalam 1 tahun rutin<br />

Minimal 1 kegiatan dalam 1 tahun rutin

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!