105 Inovasi Indonesia 2013 - BIC

105 Inovasi Indonesia 

105 Indonesia’s Innovations 

© 2013 Business Innovation Center (BIC) 

Hak Cipta dilindungi undang-undang. 

Dilarang memperbanyak atau memindahkan sebagian atau seluruh isi buku ini dalam bentuk apapun, 

baik secara elektronis maupun mekanis termasuk memfotocopy, merekam atau dengan sistem 

penyimpanan lainnya, tanpa izin tertulis dari penulis. 

Penerbit: 

Business Innovation Center (BIC) 

Penerbitan buku 105 INOVASI INDONESIA didukung sepenuhnya oleh: 

Kementerian Riset dan Teknologi, Republik Indonesia 

Rekabentuk dan Pencetakan: 

ONEMEDIA PROGRESSIO ADWORK 

Jl. Cipinang Bali 1 No. 20 Jakarta 1320 

T. +6221 851 5746 

Perpustakaan Nasional: Katalog Dalam Terbitan 

105 Inovasi Indonesia -- Edisi 1, 2013 -- Jakarta: Business Innovation Center (BIC) 

ISBN 978 - 602 - 95290 - 4 - 3 

xxiv + 252 hlm.; 20,5 x 24,5 cm

coverstory 

Buku ini memuat 105 karya inovasi paling prospektif* 

Indonesia untuk tahun 2013. Ditambah dengan 510 karya 

inovasi yang terpilih sejak tahun 2008, menjadi 615 

bukti nyata kemampuan inovasi anak bangsa. 

Berbagai ragam karya inovasi dalam buku ini merupakan 

hasil seleksi berlapis yang telah melibatkan 69 juri dari 

tokoh-tokoh senior bisnis dan kewirausahaan Indonesia, 

dengan menggunakan delapan kriteria penilaian: keaslian 

ide, kesulitan ditiru, penerimaan oleh konsumen, nilai 

tambah bagi pemakai, potensi pengembangan, scalability, 

resiko investasi, serta resiko bisnis. 

JUMLAH KUMULATIF* 

PROPOSAL TERPILIH 

*HINGGA 2012 

This book contains 105 Indonesia’s most prospective 

innovations in 2013. Added to the 510 previously selected 

since 2008, to make a total of 615 concrete evidence 

of competencies of Indonesian innovators. 

The innovations in this book are selected in several stages 

by a team of 69 reputable juries from different businesses 

in Indonesia. The selection process uses eight scoring 

criteria: originality, difficulty to replicate, customer 

acceptance, values to the customer, development potential, 

market scalability, investment risks, and operational risks. 

*Kata "prospektif" ditekankan untuk menyatakan bahwa karya-karya inovasi yang disajikan dalam buku ini belum - atau belum sepenuhnya - teruji secara ekonomis maupun secara komersial. 

Melalui buku ini, para investor diundang bekerjasama mendayagunakan prospek bisnis bersama para inovatornya.

coverstory 

Karya inovasi dalam buku 100+ Inovasi Indonesia dikategorikan ke delapan kelompok karya inovasi, sesuai dengan tujuh fokus 

bidang pembangunan iptek dalam Agenda Riset Nasional: ketahanan pangan, energi, teknologi informasi dan komunikasi, 

teknologi dan manajemen transportasi, teknologi pertahanan dan keamanan, teknologi kesehatan dan obat, serta material 

maju; ditambah dengan kategori lain-lain, termasuk karya inovasi yang bertema inovasi sosial dan kemanusiaan. 

The innovations in this book are grouped into eight categories, i.e. in accordance to the seven focus areas of Indonesia’s science 

and technology development priorities; and one additional category to accommodate other innovations, including those 

innovations in the area of social sciences and humanities. 

1 2 3 4 5 6 7 

1 

2 

3 

4 

5 

6 

7 

Alat Timbangan Biomassa dan Massa Karbon Pohon 

Pemanfaatan Limbah Batang Sawit Sebagai Alternatif Bahan Baku Industri Perkayuan 

Teknik Budidaya padi Organik berkalsium Tinggi Menggunakan Pupuk Mix dari Limbah Cangkang Telur dan Limbah Tahu 

Pemanfaatan Abomasum Domba Lokal Muda Hasil Ikutan Rumah Pemotongan Hewan untuk Produksi Tablet Rennet Instan 

Bahan Koagulan yang Halal pada Pembuatan Keju Segar Probiotik 

Green Flame: Spiritus Gel Solusi Bahan Bakar Praktis pada Katering sebagai Usaha yang Prospektif 

Teknologi Proses Pengolahan Biijih Nikel menjadi Sponge Iron Content Nikel 

Membran Distilasi Non-Porous untuk Dealkoholisasi Bir 

8 9 10 11 12 13 14 

8 

9 

10 

11 

12 

13 

14 

Rancang Bangun Sistem Pengontrolan Jarak Jauh untuk Mengukur Kualitas Air di Kolam Budidaya Ikan Berbasis GSM/GPRS 

Kantong Rumput Laut Berkarbon 

Produksi Kolostrum Anti Enteropatogen Spesifik untuk Imunoterapi Pasif Guna Mencegah Kematian Neonatal Akibat Diare 

Varietas Cabai Besar Hibrida IPB CH3, Berdaya Hasil Tinggi dan Pedas 

Menembus Pasar Ekspor Buah-Buahan Dengan Iradiasi 

Kampas Rem Serat Pulp untuk Kendaraan Bermotor Roda Dua 

Formula Konsorsium Mikrob Ramah Lingkungan untuk Pengendali Penyakit Blas, Hawar Daun Bakteri, dan Hawar Pelepah Padi 

untuk Penanaman Padi Organik dan Semiorganik

daftarisi 

Contents 

Foreword 

State Minister for Research and Technology 

xiv 

Inovator Indonesia: 

dari Indonesia untuk Dunia 

xiii 

Inovasi Indonesia 

ix 

Pengantar Editor 

xi 

AGENDA RISET NASIONAL 

Ketahanan Pangan 0 

Energi Baru & Terbarukan 

58 

Managemen & Teknologi Transportasi 

82 

Teknologi Informasi dan Komunikasi 

88 

Teknologi Pertahanan & Keamanan 

108 

Teknologi Kesehatan & Obat-obatan 

116 

Catatan Akademik 

Prof. Andrianto Handojo 

xix 


Prof. Bambang Prasetya 

xxi 


Dr. Sabartua Tampubolon 

xxiii 

Material Maju 

Sosial Kemanusiaan dan Lain-lain 

168 

180 

i

daftarisi 

Contents 

0 PANGAN 

22 

Cincau Hijau Segar Tahan Lebih Lama 

Green Grass Jelly Stays Fresh Longer 

2 

Ikan Sehat Lahir Batin Berkat Degung 

Healthy Fish, Thanks to Degoong 

24 

Sarapan Sehat Kripik Pisang 

Banana Flake Healthy Breakfast 

4 

Keluarga Domba Berencana 

Sheep Family Planning 

26 

Biskuit Hijau Alami, Sehat, Bernutrisi 

Natural Green Crackers, Healthy, Nutritious 

6 

Yoghurt Jus Buah Tropis Asli 

Authentic Tropical Fruit Juice Yogurt 

28 

Keju Sehat 

Healthy Cheese 

8 

Kopi Luwak tanpa Luwak 

Luwak Coffee without Coffee 

30 

Ikan Mas Bongsor Tahan Virus 

Viral Resistant Super Giant Carp 

10 

Probiotik Lokal nan Tangguh 

Persistent Local Probiotic 

32 

Pemanen Segala Medan 

All Terrain Harvester 

12 

Susu Sutra 

Silky Milky 

34 

Mi Glosor Tradisional Instan 

Instant Traditional Glosor Noodle 

14 

Si Tangan Kanan Herbisida 

The Herbicide Right Hand Man 

36 

Pelindung Alami Akar Tanaman 

Natural Guardian for Plant Root 

16 

Bis Bertingkat dari Limbah Sawit 

Double Decker from Palm Waste 

38 

Sapi Menyirih untuk Susu 

Betel Chews for Cow’s Milk 

18 

Termometer Pintar Penjamin Mutu 

Quality Assurance Smart Thermometer 

40 

Bakteri Baik vs Virus Jahat 

Good Bacteria vs Bad Virus 

20 

Sosis Nabati nan Bergizi 

Nutritious Vegetarian Sausage 

42 

Wafer Ruminansia 

Wafer for Ruminants 

ii

daftarisi 

Contents 

Formula Katuk untuk Sapi Perah 

Katuk Formula for Dairy Cows 

44 

Gongseng Kering Makanan Ikan 

Mix and Dry the Fish Feed 46 

Kecap Kedelai Kacang Hijau 

Soy 'Green' Bean Ketchup 48 

Kecoh si Licin, Tangkap Semuanya 

Trick the Slimey, Get Them All 

Ini Jagung, Bukan Terigu! 

This is Corn, not Wheat! 

50 

52 

Miss Ing Kong Untukmu 

Miss Ing Kong for You 54 

Komidi Putar Rumput Laut 

Paling Murah Gas Buatan Sendiri 

Your Own Gas is The Cheapest 

Pembangkit Listrik Instan Tenaga Air (Pelita) 

Instant Hydro Electric Power 

Oplosan Menuju yang Terbarukan 

Blending towards Renewability 

Sahabat Karib Penangkap Debu 

Dust Catcher's Sidekick 

Robot Pelilit Kabel Bertegangan 

Live Line Wrapping Robot 

Tabung Fleksi Kinerja Maksi 

Flexible Tube for Maximum Performance 

Teknik Bersahabat Panen Mikroalga 

Friendly Microalgae Harvesting Technique 

66 

68 

70 

72 

74 

76 

78 

ENERGI 

58 

Detektif Migas Bersenapan Angin 

Air Gun Armed Petrol Detective 

80 

Multi Tester untuk Gardu Induk 

Electricity SubStation Multi Tester 

Bonus Panas dari yang Manis 

Extra Heat from the Sweet 

60 

62 

TRANPORTASI 

Seaweed Merry-Go-Round 56 Sedia Tambahan Sebelum Diperlukan 

82 

Kotak Ajaib agar Tahan Lama 

Magic Box for Longer Lasting 84 

Polisi Tidur untuk Boiler 

Speed Hump for the Boiler 

64 

Extra Ready for Emergency 

86 

iii

daftarisi 

Contents 

88 TIK 

90 

Syaraf Peraba Rawan Pangan 

Touch Sensor for Food Security 

92 

Inspektur Pajak Maya 

Virtual Tax Inspector 

94 

Detektif Tanaman Obat 

Medicinal Plant Detective 

96 

Jembatan SMS bagi Tunanetra 

SMS Bridging for the Blinds 

98 

Pandu Listrik nan Cerdik 

Smart Feeder Line Scout 

100 

Permainan Penyelamatan Hutan 

Save Our Forest Game 

102 

Deteksi Padi Kurang Gizi 

Malnourished Paddy Detection 

104 

Makmur Tani di Era Internet 

Farmer Prosperity in Internet Era 

106 

Gembok Bebas Macet 

Jam Free Lock 

108 HANKAM 

110 

Lacak Darah Selamatkan Jiwa 

Track Blood Saves Life 

112 

Di Mana Daku? Kau Kutangkap! 

Where Am I? You are Caught! 

114 

SPPD: Sistem Peringatan Polusi Dini 

PEWS: Pollution Early Warning System 

116 SEHAT OBAT 

118 

Cangkang Udang untuk Kesehatan Sendi Tulang 

Shrimp Shells for Healthy Joints 

120 

Si Hijau Anti Tumor dari Laut 

The Anti Tumour Green Seaweed 

122 

Cara Enak Usir Sindrom Menopause 

Bye Menopausal Syndrome, The Tasty Way 

124 

Halal nan Cantik 

Beautifully Halal 

126 

Pare Pahit Pengusir Nyamuk 

Bitter Melons Drives Mosquito Away 

128 

Teh Jawa Bersoda Anti Gula 

Carbonated Anti-Diabetic Tea 

130 

Cepat Sehat Berkat Gabus Amis 

Quick Recovery Thanks to Snakehead 

132 

Terapis Berkoumiss untuk Tuberkulosis 

Koumiss Formula for Tuberculosis 

iv

daftarisi 

Contents 

Implan nan Nyaman di Badan 

Ergonomically Fit Implants 

Meniran dan Anggur Bersatu Menghambat HeLa 

Meniran - Grape Seeds Alliance Bars HeLa 

Teh Sehat dari Laut 

Oceanic Healthy Tea 

Sendi Sehat Berkat Seledri 

Healthy Joint Thanks to Celery 

Cepat Berkhasiat Stabil nan Alami 

Rapid Efficacious Stable and All Natural 

Anti Kanker dari Lalapan Sunda 

Anti Cancer from Sundanese Salad 

Dengan Tradisi Melawan Dengue 

Fight Dengue Traditionally 

Cantik Putih Bersih dari Pesisir 

Littoral Lily-White Beauty 

Jamu Teruji Difermentasi Semakin Jadi 

More Efficacious Fermented Proven Herbs 

134 

136 

138 

140 

142 

144 

146 

148 

150 

Tiga Anak dari Citronella 

Three children of Citronella 152 

Salak Untuk Cantik 

Snake Fruit For Elegance 

154 

MATERIAL 

MAJU 

Pelindung Kulit dari Belantara 

Skin Protector from Wilderness 

Sang Pewangi dari Samudera 

The Oceanic Fragrances 

Atra, si Anti Malaria 

Atra, Against Malaria 

Rahasia Dapur Daging Olahan Nan Sehat 

Secret Recipe of Healthy Processed Meat 

Yang Canggih dari Yang Sampah 

Hi-Tech from Waste 

Keong Sawah Penambal Gigi 

Paddy Snail the Dentist 

Gemuk Lumas Super Ramah Lingkungan 

Biodegradable Super Grease 

Baju Berpengatur Suhu 

Thermal Conditioned Cloth 

156 

158 

160 

RPO Melawan KVA 

RPO Against VAD 162 

Makan Ikan dengan Aman 

Eating Fish Safely 

Rumput Laut Nyaman di Perut 

Seaweed for Belly 

164 

166 

168 

170 

172 

174 

176 

178 

v

daftarisi 

Contents 

180 

SOSIO HUMAN 

LAIN-LAIN 

182 

Kelapa Kopyor Kian Kopyor 

Scrambling Scrambled Coconuts 

204 

Dua Pencemar Sepakat Menjadi Benar 

Two Polluters Agree To Become Useful 

184 

Kelapa Punya Lemak, Cokelat Punya Nama 

Coconut Got Fat, Cocoa Got Fame 

206 

Vitamin untuk Kulit Sehat Alami 

Natural Vitamin for Natural Healthy Skin 

186 

Menambang, Mendulang, Mengolah Limbah 

Mining While Treating Waste 

208 

Dua Limbah Perkasa Bersatu 

Two Refuses Strongly United 

188 

Selamat Tinggal Getah Kuning 

Say Goodbye to Gamboge Disorder 

210 

Meja Putar Canggih yang Kompetitif 

Hi-Tech Yet Competitive Turntable 

190 

Jangkau Ranting Terjauh 

Reach the Farthest Twig 

212 

MiniMaks: Minimalis nan Maksimal 

MiniMax: Minimalist yet Maximal 

192 

Daur Ulang Limbah Berkali-Kali 

Multiple Waste Recycling 

214 

Kitosan Bermedali Emas 

Chitosan the Gold Medalist 

194 

Seni Pelepah Pisang, Sejuk di Telinga 

Banana Stems Artwork, Cool to Ears 

216 

Bakteri Sahabat Pohon Sehat 

Friendly Bacteria for Healthy Tree 

196 

Mengkristal Lebih Bersih di Meja 

Crystallize Sparkly on the Table 

218 

Genset Sunyi Senyap 

Super Silent Genset 

198 

Detektif Zat Warna Berbahaya 

Detective for Harmful Dyestuffs 

220 

Opak Singkong Bikinan “Pabrik” 

Factory Made Cassava Crackers 

200 

Dari Pohon Kembali ke Pohon 

From Trees Back to Trees 

222 

Pelangi Alami Batik nan Eksotik 

United Natural Colors of Batik 

202 

Mewarnai dengan Pinang 

Colouring With Areca 

224 

Pohon Sehat Sadapan Hebat 

Great Tapping from Healthy Tree 

vi

daftarisi 

Contents 

Sekilas BIC 

BIC at a Glance 

227 

Jawara Inovasi 

Innovation Leaders 

231 

Terima kasih 

Appreciation 

242 

Kunjungi Kami 

Come & Visit 

244 

Undangan “106 Inovasi Indonesia - 2014” 

Invitation to “106 Indonesia’s Innovation - 2014” 

245 

vii

viii 

"Logic will get you from A to B. Imagination will take you everywhere."

105 INOVASI INDONESIA - 2013 

SEBARAN INOVATOR PARTISIPAN 

Semua indikator masa lalu dan saat ini menunjukkan semakin besarnya ancaman persaingan global dan globalisasi itu sendiri bagi 

Indonesia. Ini mengisyaratkan bahwa di masa depan Indonesia harus mampu berlari jauh lebih cepat, dan melompat lebih jauh. 

Pasar bersama ASEAN yang sudah di depan mata hendaknya juga dilihat sebagai sinyal bahwa kita sudah harus meninggalkan pola 

pikir keunggulan komparatif (comparative advantages), dan serius membangun keunggulan kompetitif yang berbasis pada 

kemampuan menciptakan nilai tambah ( competitive advantages). Oleh karena itu, Ekonomi Berbasis Inovasi tidak lagi merupakan 

pilihan, atau yang di”nanti”kan; tapi menjadi suatu keharusan bagi Indonesia, dan harus dimulai sekarang! 

“105 Inovasi Indonesia 2013” menawarkan prospek untuk menciptakan nilai tambah ekonomi serta di seluruh koridor ekonomi 

Indonesia dan di seluruh sektor perekonomian. Sampai dengan terbitan yang ke enam tahun 2013 ini, 615 karya inovasi unggulan 

telah dipublikasikan, sedangkan karya-karya inovasi yang tersimpan dalam database BIC telah mendekati 3.000 proposal, mewakili 

28 dari 33 provinsi di seluruh Indonesia. Survey yang baru-baru ini dilakukan BIC menunjukkan prospek yang juga sangat 

menggembirakan (lihat laporan selengkapnya di halaman xxvi – xxvii buku ini) 

NANGGROE ACEH 

DARUSSALAM 

SUMATERA 

UTARA 

SUMATERA 

BARAT 

RIAU 

1 

JAMBI 

LAMPUNG 

KEP. RIAU 

BANTEN 

SUMATERA 

SELATAN 

DKI JAKARTA 

JAWA BARAT 

KALIMANTAN 

BARAT 

2 

JAWA TENGAH 

KALIMANTAN 

SELATAN 

D I Y 

JAWA TIMUR 

3 

BALI 

KALIMANTAN 

TIMUR 

N T B 

SULAWESI 

TENGAH 

SULAWESI 

SELATAN 

5 

GORONTALO 

4 

SULAWESI 

TENGGARA 

N T T 

SULAWESI 

UTARA 

MALUKU 

UTARA 

6 

PAPUA 

BARAT 

PAPUA 

1 KE Sumatera 2 KE Jawa 3 KE Kalimantan 4 KE Sulawesi 5 KE Bali – Nusa Tenggara 6 

KE Papua – Kepulauan Maluku 

ix

editor’snote 

If we observe the government’s efforts to support innovation, it 

seems that everything can be said to be adequate if not “alluring”. We 

have created the National Innovation Committee (KIN) three years ago, 

followed by formulating the National Innovation System (SINAS) a year 

after. Even when we look back to the beginning of BIC in 2008, we could 

also see the “innovation boom” that was growing very rapidly. Right 

now, there is hardly any speeches or instructions from our leaders, 

government officials, or business figures that does not include the word 

and the mantra “innovation”. 

It turns into our question: “What happened to our innovation? All 

innovation efforts that have been done, are they not enough? Have all 

the projects and programs that we have made not been sufficient? Do 

we not set enough targets and innovation goals? Are all decisions, 

incentives, policies, directions, and instructions to achieve innovations 

not enough?” Reluctantly, the answer is “it looks like it is not enough.” 

BIC was about to feel self-satisfied for having been involved in the 

field of innovation for more than 5 years. With the publishing of 

“105 Indonesia’s Innovations 2013”, BIC has promoted 615 innovative 

works of our nation, compiled almost 3,000 innovation proposals in its 

database, and assisted many of them to gain implementation and 

commercialization. 

However last year (2012), Indonesia suffered from trade deficit for 

the first time, supposedly since 1961. According to the World Economic 

Forum (WEF), Indonesia’s lost her position in global competitiveness, 

from 45th place in previous year to 50th position from 144 countries*. 

In the latest news, Bank Indonesia has to struggle to withstand the 

Rupiah depreciation. The above three issues are unsettling news in the 

context of our country’s global competitiveness. Furthermore, based on 

the twelve pillars that WEF uses to measure competitiveness, our two 

lowest pillars are technological readiness and innovation. 

It is hard for anyone to proclaim the success of innovation endeavors, 

if competitiveness was proven to be on the decline. It can be assured, 

that we have put the efforts to innovate better than the years past. But 

it can also be assumed that other countries and nations must have 

succeeded in establishing more effective innovations in such a shorter 

time than us. This is probably what has caused the unpleasant indicators 

mentioned earlier. Innovation is supposed to push the creation of added 

value that is measured competitively; consequently becoming reflected 

in enhanced competitiveness. 

BIC HAS PROMOTED 615 INNOVATIVE WORKS OF 

OUR NATION, COMPILED ALMOST 3000 INNOVATION 

PROPOSALS IN ITS DATABASE, AND ASSISTED MANY 

OF THEM TO GAIN IMPLEMENTATION AND 

COMMERCIALIZATION. 

Presumably the “input” factor that has been poured out assumed 

to be enough; the “result” target should not be altered higher nor 

expected faster. We should focus more on the “process” component of 

the innovation trilogy “input-process-result”. The amount and quality 

of the “input” in our system and ecosystem does not seem to be the 

solution, nor the accuracy of calculations and analytical depth in setting 

the “target” and “result” projections seem to be the deciding factor. 

Focus on the process means focusing our attention to the continuous 

efforts: to try, execute, take risks, do mistakes and failures, learn from 

errors, synchronize the pace, build the commitment, collaborate… and 

try again. Also to make sure that the lamp in our workplaces, our 

laboratories, our stations, is always burning, day and night…! 

Salam inovasi! 

Business Innovation Center 

x

pengantarpenerbit 

BIC sedianya bermaksud berbangga diri telah berkiprah dalam inovasi 

lebih dari 5 tahun. Karena dengan terbitnya 105 Inovasi Indonesia 2013 

ini, BIC telah mempromosikan 615 karya inovasi anak bangsa, telah 

menghimpun hampir 3.000 proposal inovasi dalam databasenya, dan 

telah mengantarkan banyak di antaranya ke ranah aplikasi dan 

komersialisasi. 

Namun tahun lalu (2012), Indonesia untuk pertama kalinya menderita 

defisit neraca perdagangan, konon yang pertama terjadi sejak tahun 1961. 

Daya saing global Indonesia menurut World Economic Forum (WEF) juga 

dilaporkan melorot dari peringkat ke 45 pada tahun sebelumnya ke 

peringkat 50 dari 144 negara*. Dan berita yang terakhir, Bank Indonesia 

perlu berjuang keras menahan tekanan depresiasi rupiah. Ketiga hal di 

atas adalah berita yang tidak menggembirakan dalam konteks daya saing 

global kita. Tambahan lagi, dari kedua belas pilar ukuran daya saing global 

menurut WEF di atas, dua pilar yang dinilai paling rendah adalah pilar 

kesiapan teknologi (technological readiness) dan inovasi (innovation). 

BIC TELAH MEMPROMOSIKAN 615 KARYA INOVASI 

ANAK BANGSA, TELAH MENGHIMPUN HAMPIR 3.000 

PROPOSAL INOVASI DALAM DATABASENYA; DAN TELAH 

MENGANTARKAN BANYAK DI ANTARANYA KE RANAH 

APLIKASI DAN KOMERSIALISASI. 

Sulit rasanya bagi siapapun untuk memproklamirkan keberhasilan 

prakarsa inovasi, kalau daya saing terbukti menurun. Dapat dipastikan, 

bahwa kita telah berupaya berinovasi lebih baik dibandingkan tahuntahun 

sebelumnya. Namun patut diduga, bahwa negara-negara dan 

bangsa-bangsa lain telah berhasil dalam menciptakan inovasi yang lebih 

efektif dalam waktu yang lebih cepat daripada kita. Itu yang barangkali 

menyebabkan terjadinya indikator yang kurang menyenangkan di atas. 

Inovasi seharusnya mendorong penciptaan nilai tambah, yang diukur 

secara kompetitif, sehingga pada gilirannya inovasi harus tercermin pada 

peningkatan daya saing. 

Kalau kita mencermati upaya pemerintah dalam mendorong inovasi, 

rasanya semuanya dapat dikatakan lumayan kalau tidak boleh dibilang 

“menggairahkan”. Tidak kurang kita telah membentuk Komite Inovasi 

Nasional (KIN) tiga tahun yang lalu, lalu Sistem Inovasi Nasional (SINAS) 

dicanangkan pada tahun berikutnya. Bahkan kalau kita menengok ke awal 

berdirinya BIC di tahun 2008, kita juga melihat “ledakan wacana” 

berinovasi” yang sangat pesat. Sekarang nyaris tak ada sambutan atau 

pengarahan dari para pemimpin, pejabat, maupun tokoh bisnis kita yang 

melewatkan kata dan mantra “inovasi”. 

Menjadi pertanyaan kita: “Lalu apa yang terjadi dengan inovasi kita? 

Tidak cukupkah semua upaya inovasi yang telah dilakukan? Tidak cukupkan 

proyek, dan program yang telah kita buat? Tidak cukupkah target dan 

sasaran inovasi yang ditetapkan? Tidak cukupkah semua keputusan, 

insentif, kebijakan, arahan, dan instruksi untuk merealisasikan inovasi?” 

Dengan berat hati, jawabannya: “memang nampaknya belum cukup.” 

Barangkali faktor “input” yang sudah dicurahkan mesti dianggap cukup 

dahulu, target “hasil” juga sebaiknya jangan dinaikkan terlalu tinggi dan 

diharapkan terlalu cepat dahulu. Kita perlu lebih fokus pada komponen 

“proses” inovasi dari trilogi “input - proses - hasil”. Jumlah dan kualitas 

“input” ke dalam sistem dan ekosistem inovasi kita sepertinya bukan 

jawaban; demikian pula akurasi perhitungan maupun kedalaman analisis 

untuk menetapkan proyeksi “target” dan “hasil”nya, nampaknya bukan 

penentu keberhasilan. 

Fokus pada proses artinya, kita mesti memusatkan perhatian pada 

upaya terus menerus untuk: mencoba, menjalankan, menempuh resiko, 

membuat kesalahan dan kegagalan, belajar dari kesalahan, menyelaraskan 

langkah, membangun komitmen, berkolaborasi... dan mencoba lagi. Juga 

memastikan, bahwa lampu di tempat kerja kita, atau di laboratorium kita, 

atau di bengkel kita, menyala terus siang dan malam...! 

Salam inovasi! 

Business Innovation Center 

*Sumber: Global Competitiveness Report , World Economic Forum, 2012-2013 edition. 

xi

xii

INOVATOR INDONESIA : DARI INDONESIA UNTUK DUNIA 

PENAYANGAN SERIAL TELEVISI "INOVATOR INDONESIA" ADALAH 

BAGIAN DARI MISI BIC UNTUK MENUMBUHKAN SEMANGAT BERINOVASI 

Sejak 1 Juni 2013, setiap hari Sabtu, pukul 11:05 - 11:30 BIC bekerjasama 

dengan Metro TV menayangkan serial "Inovator Indonesia: dari 

Indonesia untuk Dunia" yang mengangkat sosok dan karya Inovator 

Indonesia. 

Prakarsa ini adalah bagian dari misi BIC dalam menumbuhkan semangat 

berinovasi; yang diharapkan ikut mendorong perkembangan inovasi 

di Indonesia, dan pada gilirannya berkontribusi dalam membangun 

bangsa Indonesia yang lebih berdaya saing dan mandiri. 

Serial “Inovator Indonesia: dari Indonesia untuk Dunia” mengetengahkan 

kisah dan kehidupan para Inovator indonesia dari 100+ 

Inovasi Indonesia. Setiap episode dikemas dalam format biografi 

singkat sang inovator, dengan bahasa yang mudah untuk dimengerti, 

namun tidak menghilangkan bobot dari para inovator maupun 

karyanya. 

Agar relevansi cerita di setiap episode semakin jelas, konten diselingi 

dengan kehidupan masyarakat di lingkungan sang inovator, serta 

berbagai kutipan/ komentar para tokoh masyarakat yang menunjang. 

Diharapkan dengan tayangan ini diperoleh berbagai hal positif: 

• Penghargaan masyarakat pada inovator, dan kemampuan bangsa 

sendiri 

• Motivasi bagi inovator untuk “ditayangkan”, dan ikut kompetisi 

“100+ Inovasi Indonesia” 

• Membangun minat bisnis untuk berinvestasi dan bekerjasama 

dengan inovator Indonesia 

• Pemahaman masyarakat yang aktual tentang sinergi Akademisi- 

Bisnis-Government (A-B-G). 

BIC memiliki database inovator Indonesia yang berisi hampir 3.000 

karya inovasi prospektif (to date). Ini merupakan jaminan bahwa 

kisah menarik dan membanggakan dari para inovator Indonesia akan 

dapat dibuat secara berkelanjutan. 

xiii

foreword 

from The State Minister for Research and Technology 

Assalamualaikum Warrohmatullahi Wabarrokatuh, 

I enthusiastically greet the publishing of “105 Indonesia’s Innovations 

- 2013”. This book series has been a proven medium to socialize and promote 

the results of research and development done by our nation to many 

stakeholders. The series has also been proven effective to open the doors 

of communication and interaction between technology developers in research 

institutions and universities, and also between developers and technology 

users in multiple industrial sectors, as well as with the general public. The 

publishing of the sixth book this year shows that creativity and technology 

innovations still proliferate in the hands of our innovators, researchers, and 

engineers. We should be proud of our researchers and innovators that still 

produce innovative products in spite of the limited research fund provided 

by government. 

These 105 innovations, in addition to the 510 innovations published 

earlier, are priceless assets that need to be followed up by the industries, 

in order to enhance the added value in our national economy and our 

industries’ competitiveness. I therefore invite investors and industrialists in 

Indonesia to participate in supporting our national innovations, by prioritizing 

the use of our nation’s innovations produced by our own people. In time, I 

believe that the resulting increase in productivity, development in business, 

and improvements in public service will also support the stability and selfsufficiency 

of our country. 

Furthermore, these innovations advocate the success of the Masterplan 

for Acceleration and Expansion of Indonesia’s Economic Development 

(MP3EI) 2011-2025, that has to be supported by the three pillars: economic 

development on all economic corridors, the strengthening of national 

connectivity throughout the archipelago, and the strengthening of human 

resource capabilities, science and technology. 

The effort to bring the inventions and innovations featured in the 100+ 

Indonesia’s Innovation book series to the users, especially industries, is not 

an easy task and still faces many challenges. BIC’s data shows that only 8% 

from 510 featured innovative products in the series could attract investors 

from industries. Our low technology readiness level, problems with intellectual 

property rights, and not competitively ready innovations, are some of the 

hurdles we are facing in this global era. These problems can also be caused 

by the lack of intense interaction between researchers and technology users, 

resulting in innovations that are often not suitable with the needs and 

requirement of the general public. 

The Ministry of Research and Technology strives to overcome these 

challenges and problems through implementation of several policies and 

programs; among many, by developing intermediary agencies to bridge 

communications/interactions between technology developers and users, 

such as the development of IPR Offices, Business Innovation Center (BIC), 

Business Technology Center (BTC), and many upcoming technology incubators. 

The presence of intermediary agency like BIC has taken a positive role 

in increasing the commercialization of innovations. 18% of innovations in 

the 100+ Indonesian Innovation book series in the past 5 years have 

successfully secured business partnerships, through the intermediation 

activities done by BIC and its partners. 

In addition, the Ministry of Research and Technology keeps developing 

policies, programs and incentives to stimulate diffusion and dissemination 

of innovations to businesses and industries. Technopreneurship program 

and incentives for copyright registration, diffusion and science and technology 

utilization, and incubation/start up capital have begun their implementation. 

Another effort that has been started includes the development of a demanddriven 

innovation consortium, which is done by building collaboration 

between research institutions and industries from early on. 

Through sustained policies, programs, and incentives as mentioned 

above, supplemented by the support and participation of the business 

people, I am very optimistic that science and technology innovations can 

be the main motor that moves our country forward in the future. 

Finally, I would like to congratulate and thank BIC for organizing the 

publishing of 105 Indonesia’s Innovations - 2013. I hope this book will be 

beneficial for many; and could contribute to push innovation, science, and 

technology forward for the sake of our nation’s prosperity and progress. 

Wassalamualaikum Warrohmatullahi Wabarrokatuh. 

State Minister for Research and Technology 

Prof. Dr. Ir. Gusti Mohammad Hatta, M.S. 

xiv

sambutan 

Menteri Negara Riset dan Teknologi 


Assalamualaikum Warrohmatullahi Wabarrokatuh, 

Saya menyambut positif terbitnya 105 inovasi Indonesia - 2013. Serial 

buku ini telah terbukti menjadi sarana sosialisasi dan promosi hasil litbang 

anak bangsa kepada banyak pemangku kepentingan. Serial buku ini juga 

telah terbukti efektif untuk membuka pintu komunikasi/interaksi antar 

pengembang teknologi di lembaga litbang dan perguruan tinggi, maupun 

antar pengembang dan pengguna teknologi di berbagai sektor industri, 

maupun dengan masyarakat luas. Terbitnya serial keenam buku ini 

menunjukkan, bahwa kreativitas dan inovasi teknologi masih tumbuh subur 

di lingkungan inovator, peneliti, dan perekayasa. Kita patut bangga pada 

peneliti dan inovator kita yang masih dapat menghasilkan karya-karya 

inovasi ini ditengah keterbatasan dana penelitian yang disediakan 

pemerintah. 

Karya inovasi sejumlah 105 ini, ditambah dengan 510 karya inovasi 

yang telah diterbitkan terdahulu, adalah modal yang sangat berharga, yang 

harus ditindaklanjuti oleh industri dalam rangka meningkatkan nilai tambah 

ekonomi nasional, sekaligus daya saing industri. Oleh karena itu, saya 

mengajak para investor dan pelaku industri Indonesia ikut memajukan 

inovasi nasional, dengan memprioritaskan penggunaan inovasi hasil produk 

anak bangsa sendiri. Pada gilirannya, saya percaya bahwa peningkatan 

produktivitas, pengembangan bisnis, peningkatan layanan masyarakat yang 

dihasilkan akan juga menunjang peningkatan ketahanan dan kemandirian 

bangsa kita. 

Selain itu, karya-karya inovasi ini sangat mendukung suksesnya 

Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia 

(MP3EI) 2011-2025, yang harus ditopang oleh 3 pilar: pertumbuhan ekonomi 

di semua koridor, peningkatan konektivitas antar koridor, serta peningkatan 

sumber daya manusia, ilmu pengetahuan dan teknologi. 

Upaya untuk membawa hasil invensi/inovasi yang ada di serial buku 

inovasi 100+ Inovasi Indonesia ke para pengguna, khususnya pengguna 

industri, bukanlah upaya yang mudah dan masih menghadapi berbagai 

kendala. Data BIC menunjukkan hanya 8% dari 510 produk inovasi unggulan 

dalam buku 100+ inovasi yang berhasil menarik investor industri. Tingkat 

kesiapan teknologi kita masih rendah, masalah hak dan kekayaan intelektual, 

maupun karya inovasi yang belum bisa bersaing, adalah beberapa kendala 

yang kita hadapi dalam era global ini. Permasalahan tersebut juga bisa 

disebabkan oleh kurangnya interaksi yang intens di antara peneliti dan 

pengguna inovasi, sehingga karya inovasi yang dihasilkan seringkali terasa 

kurang sesuai dengan kebutuhan dan tuntutan masyarakat. 

Kementerian Riset dan Teknologi terus berupaya mengatasi kendala 

dan permasalahan tersebut melalui berbagai kebijakan dan program; antara 

lain pengembangan lembaga intermediasi untuk menjembatani 

komunikasi/interaksi pengembang dan pengguna teknologi, seperti 

pengembangan Sentra HKI, Business Innovation Center (BIC), Business 

Technology Center (BTC), dan beberapa inkubator teknologi yang akan 

segera menyusul. 

Keberadaan lembaga intermediasi seperti BIC telah berperan positif 

dalam meningkatkan komersialisasi hasil inovasi litbang. Tercatat 18% karya 

inovasi dalam serial buku 100+ Inovasi Indonesia lima tahun terakhir, telah 

berhasil mencapai kerjasama bisnis berkat kegiatan intermediasi oleh BIC 

bersama para mitranya. 

Disamping itu, Kementerian Ristek terus mengembangkan berbagai 

instrumen kebijakan, program dan insentif untuk mempercepat difusi dan 

diseminasi karya-karya inovasi litbang ke dunia bisnis dan industri. Kebijakan, 

program maupun insentif seperti insentif pendaftaran paten, program 

technopreneurship, insentif difusi dan pemanfaatan iptek, serta insentif 

inkubasi/start up capital telah mulai berjalan. Upaya lain yang sudah dimulai 

adalah pengembangan konsorsium inovasi yang bersifat demand-driven; 

yaitu dengan membangun kolaborasi antara lembaga litbang dan industri 

sejak dini. 

Melalui kesinambungan kebijakan, program dan insentif seperti di atas, 

dibarengi dengan dukungan dan partisipasi para pelaku usaha; saya sungguh 

optimis bahwa inovasi iptek akan menjadi motor utama penggerak kemajuan 

bangsa kita di masa depan. 

Akhir kata, saya mengucapkan selamat sekaligus terima kasih kepada 

BIC yang telah mengorganisir penerbitan 105 Inovasi Indonesia 2013 ini. 

Semoga buku ini dapat bermanfaat bagi banyak pihak, dan berkontribusi 

dalam memajukan inovasi dan iptek nasional demi kesejahteraan dan 

kemajuan peradaban bangsa. 

Wassalamualaikum Warrohmatullahi Wabarrokatuh. 


Prof. Dr. Ir. Gusti Mohammad Hatta, M.S. 

xv

xvi 

Apapun 

karya inovasi 

anak bangsa, 

haruslah kita hargai. 

Karena dengan itulah, 

motivasi para inovator kita 

akan semakin meningkat. 

Kita harus kawal hal ini 

secara terus menerus, 

sehingga mereka semakin terampil. 

Dengan demikian, karya inovasi mereka 

pasti semakin bagus. 

Prof. Dr. Ir. H. Gusti Muhammad Hatta MS. 

Menteri Negara Riset dan Teknologi RI

prospektusinovasi 

Seleksi 100+ Inovasi Indonesia, 

tahun ini menetapkan 12 karya 

inovasi sebagai paling prospektif 

, 38 karya inovasi sebagai 

prospektif , dan 55 karya 

sebagai cukup prospektif 

Not everything that counts can be counted, and not everything that can be counted counts 

Tidak semua yang perlu diperhitungkan dapat dihitung, sebaliknya tidak semua yang dapat dihitung perlu diperhitungkan 

Albert Einstein 

xvii

academicnote 

from the Chairman of the Indonesian National Research Council (DRN) | Prof. Dr. Ir. Andrianto Handojo 

To implement a new technology, e.g., other expertise is naturally required 

such as management, production planning, marketing, etc. Social humanity 

issues certainly need also tobe addressed, since at the end the technological 

products are expected to be appropriately and beneficially utilized by users 

who have their own aspiration, expectation, perception, habit, etc. 

The policy of research coordination in Indonesia is directed along 

seven priority areas. In the midst of vast field of science and technology, 

the attention is given to “only” seven areas. One reason is the very 

limited budget for research and development. Developed countries 

usually set aside no less than 2% of their GDP for similar activities, while 

the GDP we utilize for research and development is still far below 1%. 

With a very low budget, it is quite inappropriate to do research in 

all kinds of field. It would be wiser to focus on just a few priorities, which 

are simultaneously selected according to the need of Indonesia in the 

near future. 

The seven focus areas comprise food, energy, information and 

communication technology, transportation, defense and security, health 

and medicine, as well as advanced materials. Looking at them carefully, 

these seven priorities tend to reflect the “downstream”, dealing with 

products that are meant to leverage the prosperity and economic 

development. This tendency is not surprising, since the priorities were 

formulated in close relation with the Ministry of Research and Technology 

supported by the National Research Council (DRN), which never leave 

the concept and the spirit of technology (as reflected by the name of 

the ministry) that is downstream from the beginning as a concrete effort 

to promote the development of the nation. 

Areas other than the priorities are by no means considered less 

important. As mentioned above, the problem lies on the choice, the 

decision to focus along a direction. 

BEING FULLY AWARE OF THIS SITUATION, DRN DIVIDES 

ITS MEMBERS INTO 8 TECHNICAL COMMITTEES, 7 IN 

ACCORDANCE WITH THE PREVIOUSLY MENTIONED 

PRIORITY AREAS, ADDED BY ONE TECHNICAL COMMITTEE 

IN CHARGE OF THE SOCIAL HUMANITY ASPECTS. THIS 

TECHNICAL COMMITTEE IS NOT INTENDED TO 

SCIENTIFICALLY EXAMINE SOCIAL SCIENCE AND 

HUMANITIES SUCH AS TO FORMULATE A NEW THEORY, 

BUT RATHER TO APPLY THE SOCIAL HUMANITY EXPERTISE 

TO SUPPORT THE SUCCESSFUL IMPLEMENTATION OF THE 

SEVEN PRIORITIES. 

When new communication equipment is introduced, e.g., it is necessary 

to evaluate, would there be some social psychological aspects that could 

influence the public acceptance? Or how would a regional community with 

certain characteristics can gain benefit and empowerment, if a new farming 

method is implemented to increase food production? The concept of applying 

social science and humanities for technology purposes might be perceived 

as diminishing the value of social humanity. Actually there is no intention 

to understate the value; it is just a plain understanding that human 

intelligence has such an enormous extent that it is not possible to deploy 

all of its aspects at once. There is always screening and selection to choose 

which part is presumably the most appropriate and effective for achieving 

a certain goal. 

Social science and humanities remain very important. Just as someone 

is expected to support the prioritizing of the seven areas, which possibly do 

not encompass his or her own expertise, then the support is needed also to 

apply social humanity for the successful implementation of the priority 

areas. All of this is for the sake of achieving our common ideals and accord 

towards the advancement of the nation. 

xviii

catatanakademik 

Ketua Dewan Riset Nasional (DRN) 

Dalam penerapan suatu teknologi baru misalnya, tentu disadari bahwa 

keahlian yang lain juga diperlukan, seperti manajemen, perancangan 

produksi, kiat pemasaran, dan lain-lain. Pasti juga masalah sosial humaniora 

perlu dihadapi, karena pada akhirnya hasil teknologi diharapkan dipakai 

secara cocok dan bermanfaat oleh pengguna yang mempunyai aspirasi 

tersendiri, harapan, persepsi, kebiasaan, dan sebagainya. 

Prof. Dr. Ir. Andrianto Handojo 

Kebijakan penyelenggaraan riset di Indonesia diarahkan pada 7 

(tujuh) bidang prioritas. Di tengah wilayah cakupan ilmu pengetahuan 

dan teknologi yang demikian luas, perhatian “hanya” diberikan pada 

tujuh bidang. Salah satu alasannya, anggaran bagi riset dan pengembangan 

amatlah terbatas. Negara maju biasanya menyisihkan tak kurang 

dari 2% PDB mereka untuk kegiatan serupa, sementara bagian PDB kita 

yang dipakai untuk riset dan pengembangan masih jauh di bawah 1%. 

Dengan anggaran yang amat sedikit, tak patutlah dikerjakan riset di 

segala macam bidang. Dipandang lebih bijak untuk memusatkan 

perhatian pada beberapa prioritas saja, yang dipilih sekaligus berdasarkan 

penilaian atas kebutuhan Indonesia di masa depan yang dekat. 

Tujuh bidang fokus tersebut masing-masing menyangkut pangan, 

energi, teknologi informasi komunikasi, transportasi, pertahanan dan 

keamanan, kesehatan dan obat, serta material maju. Apabila disimak, 

ketujuh bidang ini cenderung mencerminkan sifat hilir, yaitu berkaitan 

dengan produk-produk untuk mengungkit kesejahteraan kehidupan dan 

pengembangan perekonomian. Kecenderungan ini tidak mengherankan, 

karena perumusannya kental melibatkan Kementerian Riset dan Teknologi 

dengan ditunjang oleh Dewan Riset Nasional (DRN), yang sejak awal 

tak pernah meninggalkan pemahaman dan semangat teknologi 

(tercermin pada nama kementerian) yang berciri menghilir, sebagai 

upaya untuk secara riel mendorong kemajuan bangsa. 

Bukan berarti bidang-bidang yang lain dipandang kurang penting. 

Seperti yang disinggung di atas, masalahnya adalah pilihan, keputusan 

untuk mengerucutkan arah. 

MENYADARI SEPENUHNYA MASALAH TERSEBUT, ANGGOTA 

DRN DIBAGI DALAM 8 KOMISI TEKNIS, YAITU 7 SESUAI 

DENGAN BIDANG-BIDANG PRIORITAS YANG TELAH 

DISEBUTKAN, DITAMBAH SATU KOMISI TEKNIS YANG 

MENANGANI SOSIAL HUMANIORA. KOMISI TEKNIS YANG 

SATU INI TIDAK DIMAKSUDKAN UNTUK MENELITI 

SUBSTANSI ILMIAH TENTANG SOSIAL HUMANIORA SEPERTI 

MENYUSUN TEORI BARU, MELAINKAN MEMANFAATKAN 

PEMAHAMAN SOSIAL HUMANIORA GUNA MENUNJANG 

KEBER-HASILAN PENERAPAN KETUJUH BIDANG PRIORITAS. 

Misalnya saja ketika suatu peralatan komunikasi yang baru 

diperkenalkan, perlu dicermati, adakah aspek sosial psikologis yang 

mempengaruhi penerimaan oleh masyarakat? 

Atau bagaimana kiranya komunitas dengan karakteristik tertentu di 

suatu daerah dapat diberdayakan dan diuntungkan, ketika suatu metode 

pertanian baru akan diterapkan guna meningkatkan produksi pangan? 

Pemanfaatan pemahaman seperti ini, yaitu menggunakan sosial humaniora 

untuk keperluan teknologi, mungkin dipandang menyempitkan arti sosial 

humaniora. Sesungguhnya bukan niatan mengecilkan makna, melainkan 

upaya jernih memandang bahwa keahlian manusia sungguh luar biasa 

banyaknya, sehingga tidak mungkin orang mengerahkan semuanya 

sekaligus. Selalu ada penyaringan atau seleksi, bagian mana yang kiranya 

paling sesuai dan efektif untuk pencapaian suatu tujuan. 

Sosial humaniora tetaplah sangat penting. Sebagaimana seseorang 

diharapkan mendukung pengutamaan tujuh bidang prioritas, mungkin 

tanpa melibatkan bidang keahlian orang bersangkutan, maka sosial 

humaniora pun perlu diterapkan, dengan memanfaatkannya untuk 

menunjang keberhasilan bidang prioritas. Ini semua demi tercapainya 

cita-cita bersama, dan kesepakatan untuk memajukan bangsa. 

xix

academicnote 

from Chairman of The National Standardization Agency of Indonesia | Prof. Dr. Bambang Prasetya, M.Sc 

Every product has to be communicated through technical specifications 

and approved by all parties and business partners. Each product cannot 

be separated from the testing, calibration, verification, certification, and 

accreditation activities, ensuring the traceability and accreditation of all 

parties involved. The implementation of these three pillars of quality 

infrastructure is coordinated on the national level by the BSN (Badan 

Standardisasi Nasional/National Standardization Agency) of Indonesia, 

KAN (Komite Akreditasi Nasional/National Committee on Accreditation), 

and KSNSU (Komite Standar Nasional untuk Satuan Ukuran/ National 

Standard Committee for Unit Measurement). 

xx 

I would like to begin by saying congratulations for the publishing of 

“105 Indonesia’s Innovations 2013”. Through this publication, the general 

public is once again served with the work of Indonesia’s finest innovators. 

Indonesia needs more and more innovations to face the ever-increasing 

challenges of the trade competition. We have experienced some impacts 

of the free market; such as the surge of imported products with 

uncontrollable quality standards that has spread all over the country. 

The agenda of ASEAN Economic Community (AEC) 2015 is coming up 

and, ready or not, has to be smartly and carefully withstood—to make 

good use of opportunities, protect domestic products, and increase the 

competitiveness of local and regional products. It is never too late; “better 

now than never”; the innovators have to gear up to increase our national 

products’ competitiveness, be it for domestic consumption or export. 

Right now innovators can focus more in facing the challenges, because 

the tendency of the global market paradigm has shifted to be more 

independent from the influence of power, politics and unfair practices. 

Old dumping policies, embargoes, quota settlements and tariffs and so 

on have been left behind to embrace a fairer, more accountable, and 

more transparent trade. Right now the effective ammunition in trading 

transaction between countries is by using mutually acknowledged 

standards between trading countries and also internationally. Going in 

line with the innovation process, thus we need an accelerated 

enhancement of quality infrastructure, which has to be connected with 

an international quality infrastructure system. The quality infrastructure 

itself consists of three pillars: standard, accreditation and metrology. 

To ensure these innovation processes reach their goals faster, 

innovators, in addition to getting protection of their intellectual rights, 

is also encouraged to actively participate in complying to standards, 

developing new standards, and renewing old standards to match the 

development of science and technology as well as the market. Innovators 

should also play an active role in the formulation of international standards. 

INDONESIA NEEDS MORE AND MORE INNOVATIONS 

TO FACE THE EVER-INCREASING CHALLENGES OF THE 

TRADE COMPETITION 

By successfully developing and implementing new standards will help 

innovators penetrate the market first, before the followers reach it. 

Participations and efforts in international standard forums are needed to 

strengthen our national interests. This is what China has aggressively 

done in the formulation of international standards, with hopes that their 

products could be the first to enter the market. 

Indonesia, as a member of ISO, IEC, and CODEX has long been active 

in multiple standard formulations and harmonization of international 

standards. In the field of accreditation, Indonesia has garnered wide 

international acknowledgement with an increasingly wide scope as well, 

through forums for IAF, ILAC, APLAC, etc. As reported by the secretary 

general of ISO in the CEO Forum of National Standardization Bodies 2013, 

the success of a country such as Germany to break into a new market is 

not due to license deals, but rather the speed with which they follow the 

standard trends. It is our hope that the innovators could be proactive and 

dynamic in achieving the latest standard specifications and anticipating 

the market needs.


Kepala Badan Standardisasi Nasional 

Terlebih dulu saya mengucapkan selamat atas terbitnya buku “105 

Inovasi Indonesia 2013”. Melalui terbitan ini kembali masyarakat 

disuguhkan hasil karya para inovator terbaik Indonesia. Indonesia 

memerlukan lebih dan lebih banyak lagi karya inovasi untuk menghadapi 

tantangan kompetisi perdagangan yang semakin berat. Beberapa dampak 

pasar bebas telah kita rasakan; banjir produk impor dengan standar 

mutu yang tidak terkontrol telah merebak ke seluruh penjuru tanah air. 

Agenda ASEAN Economic Community (AEC) 2015 sudah di depan mata, 

maka siap tidak siap harus dihadapi dengan jeli dan smart untuk 

memanfaatkan peluang, memproteksi produk dalam negeri, dan 

meningkatkan daya saing produk lokal/daerah. Tidak ada kata terlambat; 

“better now than never”; para inovator harus merapatkan barisan untuk 

meningkatakan daya saing produk nasional baik untuk kebutuhan dalam 

negeri maupun untuk ekspor. 

INDONESIA MEMERLUKAN LEBIH DAN LEBIH BANYAK 

LAGI KARYA INOVASI UNTUK MENGHADAPI TANTANGAN 

MENGHADAPI KOMPETISI PERDAGANGAN YANG 

SEMAKIN BERAT 

Pada saat ini inovator dapat lebih fokus dalam menghadapi tantangan, 

karena kecenderungan global paradigma perdagangan telah berubah 

yang semakin bebas dari pengaruh kekuasaan, politik dan unsur-unsur 

“unfair”. Politik dumping, embargo, penetapan kuota, tarif dan sejenisnya 

telah ditinggalkan menuju perdangan yang lebih fair, akuntabel dan 

transparan. Saat ini amunisi yang efektif dalam transaksi perdagangan 

menggunakan standar dan saling pengakuan sistem akreditasinya secara 

internasional. Hal ini sejalan dengan proses inovasi, oleh karenanya 

diperlukan percepatan penguatan infrastruktur mutu (quality 

infrastructure) yang harus terkait dengan sistem international quality 

infrastructure. Infrastuktur mutu tersebut terdiri dari tiga pilar yaitu 

standar, akreditasi dan metrologi. 

Setiap produk harus dapat dikomunikasikan melalui spesifikasi teknis 

yang dapat diterima berbagai pihak atau partner bisnisnya. Setiap produk 

tidak bisa dilepaskan dari kegiatan testing, kalibrasi, verifikasi, sertifikasi, 

akreditasi untuk menjamin ketelusuran dan pengakuan semua pihak 

yang berkepentingan. Pelaksanaan tiga pilar infrastuktur mutu tersebut 

secara nasional dikoordinasi oleh BSN (Badan Standardisasi Nasional), 

KAN (Komite Akreditasi Nasional) dan KSNSU (Komite Standar Nasional 

untuk Satuan Ukuran). 

Prof. Dr. Bambang Prasetya, M.Sc 

Agar proses inovasi lebih cepat mencapai sasaran maka para inovator 

di samping berupaya mendapatkan perlindungan Hak Kekayaan 

Intelektual (HKI), diharapkan juga aktif berpartisipasi dalam upaya 

pemenuhan standar, mengembangkan standar baru dan memodifikasi 

standar yang lama sesuai dengan perkembangan IPTEK dan pasar. Di 

samping itu inovator juga perlu berperan aktif dalam penyusunan standar 

internasional. 

Keberhasilan mengembangan standar baru dapat membantu untuk 

penetrasi pasar terlebih dulu sebelum para follower mencapainya. 

Partisipasi dan perjuangan di forum standar internasional sangat diperlukan 

untuk memperkuat kepentingan nasional. Inilah yang dilakukan 

China yang sangat agresif dalam penyusunan standar internasional, 

dengan harapan produk mereka akan masuk pasar lebih dulu. 

Indonesia sebagai anggota ISO, IEC, dan CODEX telah lama aktif 

dalam berbagai penyusunan standar dan harmonisasi standar 

internsional. Demikian pula dalam hal akreditasi Indonesia telah 

mendapatkan pengakuan internasional yang cukup luas dengan ruang 

lingkup yang semakin luas pula melalui forum IAF, ILAC, APLAC dll. 

Dilaporkan oleh Sekjen ISO dalam CEO Forum of National Standardization 

Bodies 2013, keberhasilan suatu negara seperti Jerman menembus 

pasar baru bukan karena penjualan lisensi tetapi karena kecepatan 

mengikuti tren standar. Harapan kita semua adalah para inovator dapat 

berperan pro-aktif dan dinamis dalam mengejar spesifikasi standar yang 

mutakhir dan mengantisipasi kebutuhan pasar. 

xxi

academicnote 

from Book Writer of “Politik Hukum Iptek di Indonesia” | Dr. Sabartua Tampubolon, MH. 

“VERBA VOLANT SCRIPTA MANENT”: 

SPOKEN WORDS FLY, WRITTEN TEXTS REMAIN 

This teaches us that writing down or documenting of achievements is important in providing 

information for the general public and references for the next generation. The publishing of “105 

Indonesia’s Innovation 2013” as a continuation of the previous series can thus be seen as a way to 

“immortalize” (read: implement) many innovations produced by Indonesian researchers. 

Even so, based on my observation and research in the past few years, I would like to note that 

the politics of science and technology laws in Indonesia, as an important pillar in the advancement 

of civilization and Indonesia as a country, have not been fully supportive of the science, technology, 

and innovation development efforts. Currently, the most vexing problem is the multiple overlapping 

between explicit and implicit regulations and policies regarding science and technology. As a result, 

the “ocean” of regulations and rulings that have been made fail to create a conducive climate for 

the creation of a civilized society that is well aware of science and technology. 

Let us take a look at, for example, the regulation for budget on science and technology that many say is very little. To overcome this situation, 

the Law no. 18 Year 2012 regarding National System of Research, Development and Application of Science and Technology (Sisnas P3 Iptek Act) 

has firmly legislated that higher education institutions and research institutions have the right to use the income gained from technology transfers 

and/or services on science and technology for institutional self-development. In the explanations for the Sisnas P3 Iptek Act, mention that this 

regulation is a lex specialis toward the duty of educational and research institutions to deposit the income from technology development and 

services to the government. In my book “Politik Hukum Iptek di Indonesia” (2013), I even called this lex specialis condition as the most important 

spirit of the Act, one that encourages educational and research institutions to be self-sufficient. 

In practice, unfortunately, this regulation has become dull; because it is considered not to be synchronized nor harmonized with the National 

Finance Act, which obliges all incomes generated from the national budget to be deposited back to the national reserve, though there is a 

mechanism that enables some of the budget to be returned to the institutions. In practice, when such overlapping happens, the regulation and 

rules that take sides on innovation and science development are the one being overruled. 

The ambiguities of regulations and legislations have caused legal uncertainties, and hesitation among the actors of innovation, science, and 

technology in executing their program and activities. In 2013, for example, a research consortium that has been set to receive facilities as research 

incentive from the government chose to back down and discontinue its programs, simply because the researchers worry they will be the “victim” 

of the overlapping regulations. 

This is what we need to realize and amend, because the state of being unsynchronized and disharmonized not only has created, and will create, 

legal uncertainties for innovators and researchers, but also negates its function as tools for social engineering. The latter is very important to note, 

because the tendency of developed countries to align their legislations with the development of science and innovation has become the key to 

their nations’ growth. 

Wise men say, it is never too late to mend. This spirit has been well captured and put onto paper by the legislators of Sisnas P3 Iptek Act. We 

only need the resolve to implement it; as proof of our national politics’ alignment with innovation and science, to bring prosperity to our public, 

and also to enhance our nation’s competitiveness in the global arena. 

xxii


Penulis Buku “Politik Hukum Iptek di Indonesia” 

“VERBA VOLENT SCRIPTA MANENT”: 

YANG DIUCAPKAN AKAN TERBANG, YANG DITULISKAN AKAN ABADI 

Peribahasa ini mengajarkan bahwa pencatatan atau dokumentasi terhadap berbagai pencapaian 

adalah penting untuk menyediakan informasi bagi khalayak umum dan referensi bagi generasi 

berikutnya. Penerbitan buku 105 Inovasi Indonesia-2013 sebagai kelanjutan dari seri-seri sebelumnya 

harus dilihat sebagai upaya untuk “mengabadikan” (baca: mengimplementasikan) berbagai inovasi 

yang dihasilkan peneliti Indonesia. 

Namun demikian, berdasarkan pengamatan dan riset yang saya lakukan dalam beberapa tahun 

terakhir, saya ingin memberikan catatan bahwa politik hukum iptek dan inovasi di Indonesia belum 

sepenuhnya dapat mendorong upaya pengembangan iptek dan inovasi sebagai pilar penting dalam 

memajukan peradaban dan kemajuan Bangsa Indonesia. Persoalan yang paling mengganggu saat 

ini adalah banyaknya tumpang tindih (overlapping) antara regulasi dan peraturan perundangundangan 

iptek yang bersifat eksplisit dengan yang bersifat implisit. Akibatnya “lautan” regulasi dan 

peraturan perundang-undangan yang dibuat, gagal menciptakan iklim yang kondusif bagi terciptanya 

masyarakat yang berbudaya dan sadar iptek. 

Dr. Sabartua Tampubolon, MH. 

Tengok misalnya, ketentuan mengenai pembiayaan iptek yang dalam beberapa dekade, dianggap sangat kecil. Untuk mengatasi persoalan 

tersebut, Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2012 tentang Sistem Nasional Penelitian, Pengembangan dan Penerapan Ilmu Pengetahuan dan 

Teknologi (Sisnas P3 Iptek) menetapkan dengan lugas, bahwa perguruan tinggi dan lembaga litbang berhak menggunakan pendapatan yang 

diperolehnya dari hasil alih teknologi dan/atau pelayanan jasa iptek untuk mengembangkan diri. 

Dalam penjelasannya, UU Sisnas P3 Iptek menyebutkan bahwa ketentuan ini merupakan lex specialis terhadap kewajiban perguruan tinggi 

dan lembaga litbang pemerintah untuk menyetorkan pendapatan yang diperoleh dari alih teknologi dan jasa iptek kepada pemerintah. Dalam 

buku saya: “Politik Hukum Iptek di Indonesia” (2013), saya bahkan menyebut roh paling penting dalam UU ini adalah ketentuan lex specialis yang 

mengedepankan pembiayaan iptek jangka panjang dengan mendorong perguruan tinggi dan lembaga litbang untuk mandiri. 

Sayangnya, dalam praktik ketentuan ini menjadi tumpul, karena dianggap tidak sinkron dan harmonis dengan UU di bidang Keuangan Negara, 

yang mewajibkan semua penerimaan yang dihasilkan dari anggaran Negara harus disetor ke kas negara, meskipun ada mekanisme yang 

memungkinkan sebagian dari anggaran tersebut untuk dikembalikan ke lembaga yang menyetor. Dalam praktik, apabila ada tumpang tindih 

seperti ini, regulasi dan peraturan perundang-undangan yang memihak pengembangan iptek dan inovasilah yang ditinggalkan. 

Kerancuan berbagai regulasi dan peraturan perundang-undangan ini telah menimbulkan ketidakpastian hukum dan membuat pelaku iptek 

dan inovasi ragu-ragu dalam menjalankan program dan kegiatannya. Pada tahun 2013 ini misalnya, sebuah konsorsium riset yang telah ditetapkan 

untuk memperoleh fasilitas insentif riset dari pemerintah, memilih untuk mengundurkan diri dan tidak meneruskan usulan dan programnya, 

semata-mata karena khawatir akan menjadi “korban” tumpang tindihnya regulasi dan peraturan perundang-undangan yang ditetapkan. 

Inilah yang harus segera disadari dan dibenahi, karena ketidaksinkronan dan ketidakharmonisan tersebut bukan saja telah dan akan menimbulkan 

ketidakpastian hukum bagi para pelaku iptek dan inovasi, tetapi juga akan menegasikan fungsinya sebagai sarana perubahan sosial (tools for 

social engineering). Hal yang terakhir sangat penting untuk dicatat karena kecenderungan negara maju untuk menunjukkan keberpihakan regulasi 

dan peraturan perundang-undangan terhadap pengembangan iptek dan inovasi menjadi kunci dalam menggapai kemajuan negaranya. 

Kata orang bijak, tidak ada kata terlambat untuk melakukan perbaikan. Semangat ini telah ditangkap dan dituangkan dengan baik oleh para 

pembuat UU Sisnas P3 Iptek. Tinggal sebenarnya kesungguhan untuk mengimplementasikannya sebagai bukti adanya keberpihakan terhadap 

iptek dan inovasi sebagai politik negara dalam rangka mensejahterakan masyarakat, serta meningkatkan daya saing bangsa di percaturan global. 

xxiii

kumulatifproposal 

Hingga 105 Inovasi Indonesia 

2800 

2400 

JUMLAH PROPOSAL 

2000 

1600 

1200 

800 

400 

0 

100 Inovasi 

Indonesia 

2008 



2009 



2010 



2011 



2012 

105 Inovasi 


2013 

PENGAJU PROPOSAL 

Lembaga Penelitian RisTek 

Lembaga Pendidikan / Universitas 

Swasta Perusahaan / BUMN 

Lembaga Penelitian Kementerian 

Swasta Individu / Nir Laba / LSM 

Lain-lain 

xxiv

trenproposal 

Hingga 105 Inovasi Indonesia 

100 

80 

JUMLAH PROPOSAL 

60 

40 

20 

0 

100 

Inovasi 


2008 

101 



2009 

102 



2010 

103 



2011 

104 



2012 





Pangan Energi Transport TIK 

Pertahanan Sehat-Obat Material Maju Lain-lain 

xxv

surveyreport 

100+ Inovasi Indonesia 

Menjelang ulang tahunnya yang ke 5 pada 13 Maret 2013 lalu, BIC 

merasa perlu untuk mengetahui apa yang terjadi dengan karya-karya 

inovasi yang terpilih di buku 100+ Inovasi Indonesia selama 5 tahun 

berselang, yaitu sejak seleksi 100 Inovasi Indonesia dimulai pada tahun 

2008. Informasi ini penting sebagai pertanggungan jawab dan justifikasi 

kepada para “stakeholders”, apakah kerja keras menerbitkan buku 100+ 

setiap tahun layak dilanjutkan. 

Untuk itu BIC melakukan survey telepon ke seluruh inovator yang 

telah terpilih di terbitan 100, 101,102, 103 dan 104 Inovasi Indonesia. 

Tiga pertanyaan digunakan untuk menggali “nasib” ke 510 karya inovasi 

setelah dipublikasikan oleh BIC. Berikut panduan survey yang ditanyakan 

melalui telepon. 

Setelah karya Anda terpilih pada seleksi 100+ Inovasi Indonesia : 

Apakah karya Anda telah diintermediasikan untuk berhubungan (1) 

dengan para peminat / investor? 

Jika telah diintermediasikan, siapa yang membantu Anda (2) 

berhubungan dengan para peminat / investor ? 

Jika belum diintermediasikan, mengapa? (3) 

(Responden boleh menjawab tidak memerlukan bantuan intermediasi jika 

karya inovasi memang telah dimanfaatkan, atau mereka telah 

berhubungan sendiri/langsung dengan para peminat karya inovasi mereka) 

Berikut adalah hasil dari kerja tim intermediator BIC, yang dilakukan selama bulan Februari 2013 yang lalu. Survey ini menyajikan berbagai informasi 

yang penting; sekalipun masih 163 responden (32.0%) yang belum berhasil dihubungi sampai akhir survey. 

KODE 

JAWABAN 

INTERMEDIASI INOVASI 

INTERMEDIASI 510 INOVASI PROSPEKTIF BIC 2008 – 2013 

100+ INOVASI 

INDONESIA 

(TOTAL) 

PROSENTASE 

(%) 

100 INOVASI 

INDONESIA 

(2008) 

101 INOVASI 

INDONESIA 

(2009) 

102 INOVASI 

INDONESIA 

(2010) 

103 INOVASI 

INDONESIA 

(2011) 

104 INOVASI 

INDONESIA 

(2012) 

BIC 

Telah diintermediasi oleh BIC 

38 

7.5 

10 

13 

3 

8 

4 

INT 

PRT 

DIR 

NO 

(Blank) 

Telah diintermediasi oleh BTC / 

intermediator daerah 

Telah diintermediasi oleh 

intermediator lain (BIC partners) 

Telah dimanfaatkan 

tanpa bantuan intermediasi 

Belum diintermediasi, 

belum dimanfaatkan 

No contact: 

tidak diketahui statusnya 

3 

8 

270 

28 

163 

0.6 

1.6 

52.9 

5.5 

32.0 

2 

0 

34 

2 

52 

0 

5 

46 

3 

34 

0 

1 

56 

1 

41 

0 

2 

66 

22 

5 

1 

0 

68 

0 

31 

TOTAL 

510 

100.0 

100 

101 

102 

103 

104 

xxvi

surveyreport 

100+ Inovasi Indonesia 

STATUS KARYA 100+ INOVASI INDONESIA (N = 510) 

TELL ME HOW YOU’RE GOING TO OBSERVE ME, 

AND I’LL TELL YOU HOW I’LL BEHAVE. 

Telah diintermediasi oleh intermediator BIC 

Telah diintermediasi oleh BTC / Intermediator Daerah 

Telah diintermediasi oleh intermediator lain 

Belum di intermediasi, belum dimanfaatkan 

No Contact: tidak diketahui statusnya 

Telah dimanfaatkan tanpa bantuan intermediasi 

100 - 2008 

101 - 2009 

102 - 2010 

103 - 2011 

104 - 2012 

Hasil survei di atas sungguh mengejutkan dan sekaligus menggembirakan. 

Ini bisa berarti bahwa serial buku 100+ Inovasi Indonesia 

telah secara efektif membawakan perannya sebagai promotor, bahkan 

menjadi “intermediator” langsung karya inovasi yang terpilih. Dari 

seluruh karya inovasi terpilih yang berhasil dihubungi melalui survei, 

sejumlah 510 – 163 = 347, ada 270 inovasi (78%) dikatakan telah 

dimanfaatkan “tanpa bantuan intermediator”. Hasil survei ini juga secara 

tidak langsung mengkonfirmasikan, bahwa tim juri BIC telah secara 

efektif menjaring karya-karya inovasi yang memang “prospektif” untuk 

dimanfaatkan / dikomersialkan. 

Namun, beberapa pertanyaan masih belum bisa dijawab, misalnya: 

Bagaimana proses perubahan status dari karya-karya inovasi yang 

diterbitkan di 100+ Inovasi Indonesia, menjadi “telah dimanfaatkan” 

tanpa bantuan intermediasi? Padahal saat terpilih, yang berstatus “telah 

komersial” jumlahnya tidak banyak? 

Yang menarik lagi dari tabel di atas adalah, bahwa status “telah 

dimanfaatkan tanpa bantuan intermediasi” justru cenderung semakin 

banyak selaras dengan “kebaruan” karya inovasi tersebut terpilih. 

Semakin muda suatu karya inovasi terpilih, semakin banyak yang berhasil 

dimanfaatkan tanpa intermediasi! Hal ini bertentangan dengan logika 

proses intermediasi inovasi yang biasa, dimana proses menuju 

pemanfaatan atau komersialisasi memerlukan proses dan waktu inkubasi, 

sehingga semakin lama karya inovasi diperkenalkan, seharusnya semakin 

besar peluangnya untuk dimanfaatkan. 

• Mungkinkah serial buku 100+ Inovasi Indonesia - tanpa 

direncanakan - telah menjadi penyemangat, dan sekaligus penambah 

beban mental para inovator kita? 

• Mungkinkah serial buku ini telah “memaksa” para inovator untuk 

menunjukkan, bahwa keterpilihan karya mereka sebagai inovasi Indonesia 

paling prospektif terbukti? 

• Mungkinkah serial buku 100+ Inovasi Indonesia telah 

berperan positif dalam membangkitkan jiwa 

entrepreneurship para inovator kita? 

Observasi dari lapangan juga mengindikasikan, bahwa faktor kunci 

keberhasilan suatu karya inovasi untuk dimanfaatkan, atau bahkan 

dikomersialkan, bukanlah karena faktor kebaruan, atau kecanggihan, 

atau besarnya dukungan finansial. Justru semangat dan “beban mental” 

dalam diri sang inovator sepertinya lebih menentukan dalam proses 

menjadikan karya inovasi mereka “sukses”, termasuk karena alasan 

reputasi dan aktualisasi diri. 

Ini sejalan dengan ucapan seorang inovator dunia, pendiri Hewlett- 

Packard Company (HP) Bill Hewlett, tentang perilaku: “Tell me how 

you’re going to observe me, and I’ll tell you how I’ll behave.” 

Salam inovasi ! 

xxvii

dewanjuri 

The Juries 

1 

Betti Alisjahbana 

Founder & Chief Executive Officer 

Quantum Business International 

9 

Ivo Aryanto 

President Director 

PT. Astra Nippon Gasket Indonesia 

2 

Fanda Soesilo 

Chief Executive Officer 

Maetrika (PT. Emanur Pelangi Indonusa) 

10 

Bakti S. Luddin 


PT. Menamas 

3 

Indra Utoyo 

Chief Innovation & Strategy Officer 

PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk. 

11 

Dr. Ir. Arnold Sutrisnanto 

Technology Advisor 

PT. Medco Power Indonesia 

4 

Irfan Setiaputra 


PT. Titan Mining Indonesia 

12 

Paulus Tjakrawan 

Sekretaris Jendral 

APROBI 

5 

Ridwan Gunawan 

Direktur Utama 

PT. Sinar Abadi Cemerlang 

13 

Erik Ridwan Santoso 


PT. Kreasi Sanadi Multi 

6 

Dr. Iman Enoch 

Director 

PT. Mitra Solusi Energi Indonesia 

14 

Fatchy Muhammad 

Ketua 

Masyarakat Air Indonesia 

7 

Jan Burhanudin 

Director 

PT. Agri Tropis Lestari 

15 

Dr. Daenulhay Kamsin 

President Commissioner 

Kerismas Group 

8 

Isep Gojali 

Founder 

PT. Sarandi Karya Nugraha 

xxviii

dewanjuri 

The Juries 

Proses pemilihan 105 Inovasi Indonesia - 2013, melibatkan 31 orang juri dari kalangan wiraswastawan dan eksekutif puncak 

perusahaan di berbagai sektor industri. Selain karena pertimbangan kompetensi bisnis mereka yang telah teruji, para juri 

terpilih karena komitmen mereka yang luarbiasa bagi kemajuan inovasi bisnis di Indonesia. 

The "105 Indonesia's Innovations - 2013" selection process involves 31 juries from various fields of industries as entrepreneurs 

and top executives. They become selected juries for their outstanding commitments to business innovation advancement 

in Indonesia, aside to their proven business competencies and judgements. 

Dr. Boenjamin Setiawan 

Founder 

PT. Kalbe Farma Tbk. 

Dr. Subowo 

Chief Operational Officer 

Mensa Grup 

M. Syamsul Arifin 

Director 

PT. Mataram Biotes Indonesia 

Adi Widjaja 

Director 

Budi Mixed Farming 

Dr. Mohamad Reza Tirtawinata 

Director 

Taman Buah Mekarsari 20 

Ongkie Tedjasurja 

Chief Marketing Officer 

Kalbe Group 

Tanu Sutomo 

Chairman 

IFA 

Adhi Siswaja Lukman 

Ketua 

GAPMMI 

16 

17 

18 

19 

21 

22 

23 

Endang S. Hoyaranda 

President Director 

Prodia Grup 

Tasnim Syafei 

Founder 

PT. Taharica 

Sri Bebassari 

Chairwoman 

Indonesia Solid Waste Association (InSWA) 

Yudhi Hermanu 

Founder 

GAIA Corps 

Dr. Agung B. Waluyo 

Program Director TOT 

Universitas Ciputra Entrepreneurship Center (UCEC) 

Andy Pradjaputra 

Development Assistant Specialist 

Millenium Challenge Corporation 

Diyanto Imam 

Executive Director 

Yayasan INOTEK 

Kacuk Sumarto 


Paya Pinang Group 

24 

25 

26 

27 

28 

29 

30 

31 

xxix

panduanmembaca 

Reading Guides 

Karya inovasi di dalam buku ini dibagi menjadi 7 bidang fokus Agenda Riset Nasional (ARN) + 1 (Sosial-Kemanusiaan dan Lain-Lain), 

yang masing-masing dapat dibedakan dengan komposisi warnanya. Anda dapat mempelajari setiap karya inovasi yang disajikan 

pada 2 halaman yang berhadapan: halaman deskripsi inovasi (What?) yang memuat penjelasan singkat dari inovasi dalam bahasa 

Indonesia dan bahasa Inggris, dan halaman analisa inovasi (Why?). 

GAMBAR 

JUDUL 

DESKRIPSI 

JUDUL 

disampaikan dalam gaya bahasa advertorial 

GAMBAR 

foto atau representasi karya inovasi 

JUDUL TEKNIS 

sesuai dengan penamaan oleh Inovator 

DESKRIPSI 

menguraikan dengan ringkas karya inovasi 

ABSTRACT 

explain the innovation in brief and simple English 

KOMPOSISI WARNA 

menunjukkan kategori karya inovasi sesuai dengan 

bidang fokus Agenda Riset Nasional 

ABSTRACT 

JUDUL TEKNIS 

(lihat komposisi warna dibawah ini) 

xxx 

PANGAN ENERGI TRANSPORTASI TIK HANKAM SEHAT-OBAT MATERIAL 

MAJU 

SOSIAL- 

KEMANUSIAAN 

LAIN-LAIN

panduanmembaca 

Reading Guides 

Pada halaman ini diuraikan secara populer alasan para juri menilai karya inovasi ini layak untuk dipilih sebagai inovasi yang prospektif, 

dan dilengkapi dengan beberapa informasi teknis yang berguna bagi para pembaca. 

KEUNGGULAN INOVASI PERSPEKTIF POTENSI APLIKASI 

PERSPEKTIF 

adalah ringkasan alasan, motivasi, atau visi yang mendasari inovator 

melakukan inovasi ini, disampaikan dalam bahasa sehari-hari 

KEUNGGULAN INOVASI 

menjabarkan mengenai keunggulan inovasi 

POTENSI APLIKASI 

mengeksplorasi aplikasi inovasi saat ini dan pengembangannya di 

masa depan 

INOVATOR 

informasi mengenai inovator dan kontak yang bisa dihubungi; nama 

inovator atau tim pengembang, dan alamat kontak inovator 

STATUS PATEN 

yang dibagi menjadi : (1) Telah dipatenkan, (2 )Telah didaftarkan, 

(3) Dalam proses pengajuan, (4) Tidak ingin dipatenkan 

PROSPEK INOVASI 

KESIAPAN INOVASI 

KERJASAMA BISNIS 

PERINGKAT INOVASI 

Telah dikomersialkan 

Terbuka 

Sangat Prospektif 

KATEGORI 

TEKNOLOGI 

PROSPEK 

INOVASI 

INOVATOR 

STATUS 

PATEN 

Siap dikomersialkan 

Prototype sudah ada 

Luas 

Terbatas 

Prospektif 

Cukup Prospektif 

KATEGORI TEKNOLOGI 

setiap karya inovasi dapat masuk di satu atau lebih kategori teknologi yang direprentasikan dengan icon yang bewarna 

001 002 003 004 

005 006 007 008 009 010 

011 

Electronics, IT 

and Telecomms 

Industrial Mfg., 

Material and 

Transport Tech. 

Other Industrial 

Technologies 

Energy 

Physical and 

Exact Sciences 

Biological 

Sciences 

Agriculture and 

Marine Resources 

Agrofood 

Industry 

Measurements 

and Standards 

Protecting Man 

and Environment 

Social and 

Economics 

Concerns 

xxxi

0 

KETAHANAN PANGAN 

Food Resilience

PANGAN 

Temuan adalah suatu ketidak-sengajaan, jadi tidak perlu 

dikejar-kejar. Inovasi akan lahir dalam perjalanan kita berkarya 

secara tekun, untuk mengejar suatu tujuan. Temuan menurut 

saya lebih karena konsistensi, bukan karena kepintaran. 

• Dr. Fauzan Ali - Budidaya Udang Galah Terpadu • 

1

Ikan Sehat Lahir Batin Berkat Degung 

Healthy Fish, Thanks to Degoong 

Stres pada ikan menyebabkannya lebih mudah terserang penyakit terutama 

pada benih. Hal ini dapat mengurangi kinerja produksi ikan (pertumbuhan ikan, 

kelangsungan hidup dan efisiensi pakan). Karena efisiensi pakan yang menurun, 

jumlah sisa pakan meningkat yang mempercepat pengurangan kualitas air dan 

berakibat buruk bagi benih. 

Musik ternyata memberikan efek yang baik bagi ikan untuk mengurangi tingkat 

stres dan alunan musik degung ditemukan yang paling sesuai untuk keperluan tersebut. 

Sebuah alat yang diberi nama Denoq pun diciptakan untuk menghantarkan stimulasi 

suara musik kepada media budidaya ikan, mengurangi tingkat stres, sehingga meningkatkan 

laju pertumbuhan, dan mengatasi kematian benih ikan pada kegiatan budidaya. 

Musik Degung untuk Akuakultur 

(Degoong Sound for Aquaculture "Denoq") 

Music has been proven to have stress relieve effect to fish. Degung, a traditional 

music of Indonesia was proven to be superior for that purpose. 

Denoq (Degung Sound for Aquaculture) has been devised to serve the purpose of 

transmitting this musical sound wave into water to stimulate the fish. The stress relief 

effect of Denoq helps to promote fish growth, reduce mortality and improve the feed 

conversion ratio. 

2What?

Perspektif 

Musik klasik telah lama dikenal manfaatnya untuk berbagai keperluan terapi. Alunan degung sebagai musik klasik 

Indonesia telah berabad-abad dinikmati manusia Indonesia ternyata berguna juga untuk ikan. 

Keunggulan Inovasi 

• Alat untuk menghantarkan stimulasi musik media budidaya ikan 

• Menjaga kelangsungan hidup pada benih patin (Pangasius hypopthalmus), sehingga mencapai 76,3% 

• Teknologi sederhana yang masih dapat dikembangkan bersama inovasi lainnya menjadi produk multiguna. 

Potensi Aplikasi 

Inovasi Denoq dapat dimanfaatkan oleh pengusaha budidaya maupun pembibitan ikan. Potensi pemanfaatan 

Denoq untuk budidaya ternak lain masih terbuka luas. 

001 002 003 004 

005 006 007 008 009 010 

011 

Inovator : 

Raden Gilang Permana Kusumah; 

Ridwan Alipurochman 




Prospek Inovasi 

Institusi : 

Alamat : 

Status Paten : TELAH DIDAFTARKAN 

Inovator 

Universitas Padjadjaran 

Jl. Raya Bandung - Sumedang Km 21, Jatinangor 

Sumedang, Jawa Barat 45363 

Why? 

3

Keluarga Domba Berencana 

Sheep Family Planning 

Tata laksana reproduksi di peternakan domba masyarakat umumnya masih 

menggunakan sistem tradisional dengan perkawinan alami. Implikasinya adalah 

interval kelahiran yang panjang, serta fertilitas dan tingkat kebuntingan yang 

rendah. Kemampuan deteksi waktu berahi setiap individu domba menjadi kunci 

keberhasilan perkawinan alami. 

Teknologi penyerentakan berahi domba betina bisa menjadi pemecahan praktis 

bagi permasalah tersebut. Dengan pengaplikasian spon kontrasepsi berprogesteron 

pada domba betina, waktu berahi dapat diserempakkan. Inovasi ini memudahkan 

penentuan waktu inseminasi dan memperbesar tingkat kebuntingan domba. 

Alat Kontrasepsi untuk Domba 

Sheep reproduction in traditional farms relies on natural mating process driven by 

torrid season. This means longer reproduction cycles and low pregnancy rates. 

Technology makes it possible to manage breeding season of sheep in unison. 

By applying contraceptive sponge containing progesteron to the ewes, simultaneous 

torrid season of the sheep can be induced. With this innovation, it is possible to 

regulate reproduction of the sheep, that in turns, improve productivity and efficiency. 

4What?

Perspektif 

Prinsip-prinsip perencanaan, penjadwalan, dan pengendalian produksi yang diterapkan di industri modern dan 

efisien dapat juga diterapkan pada budidaya peternakan domba. 


• Aman bagi domba karena menggunakan hormon progesteron 

• Pembuatan alat mudah, juga praktis diaplikasikan 

• Waktu produksi (kelahiran) ternak dapat direncanakan 

• Umur anak domba dapat diseragamkan, sehingga memudahkan dalam pemberian pakan, tatalaksana 

pemeliharaan, dan pemasaran. 


Sangat potensial untuk peternakan domba. Memungkinkan juga untuk diaplikasikan di peternakan sapi, kerbau 

serta hewan liar, hewan langka, atau hewan peliharaan yang tidak diketahui siklus berahinya. 

001 002 003005 004 

006 007 008 009 010 

011 

Inovator : 

Prof. Dr. Ir. Soeparna, MS.; Rangga Setiawan, S.Pt., M.Sc.; 

Dr. drh. Tita Damayanti Lestari, M.Sc.; 

Dr.agr. Ir. Siti Darodjah, MS.; Ir. Kundrat Kidajat, M.Sc.; 

Kikin Winangun, A.Md; Toha 





Institusi : 

Alamat : Fakultas Peternakan Unpad 

Jl. Raya Bandung - Sumedang KM 21 

Bandung, Jawa Barat 45363 


Inovator 

Universitas Padjadjaran 

Why? 

5

Yoghurt Jus Buah Tropis Asli 

Authentic Tropical Fruit Juice Yogurt 

Bio-Fruitghurt merupakan generasi baru minuman probiotik fermentasi asam 

laktat yang bermanfaat bagi kesehatan dan kecantikan. Berbeda dengan yoghurt 

yang berbahan baku susu, Bio-Fruitghurt menggunakan sari buah sebagai substrat 

fermentasi tanpa susu (non-dairy based), seperti sari buah jeruk, nanas, stroberi 

dan apel. 

Inovasi ini hadir untuk menjawab tingginya permintaan pasar terhadap minuman 

probiotik berbahan baku tanpa susu, seiring dengan perkembangan jumlah penderita 

lactose-intolerant (alergi laktosa) di dunia. Bio-Fruitghurt memiliki keunggulan antara 

lain mengandung antioksidan (vitamin C) yang tinggi, probiotik unggul (Plant Originated 

Lactic Acid Bacteria-POLAB)dan berasal dari sari buah yang minim zat alergen, tidak 

mengandung lemak dan kolesterol. 

Bio-Fruitghurt : A New Generation of Healthy Probiotic Drink 

derived From Tropical Fruit Juices Fermentation by Lactic 

Acid Bacteria 

Bio-Fruitghurt is a new generation of probiotic drinks derived from tropical fruit juices, 

such as oranges, pineapples, strawberries or apples, processed through unique Lactic 

Acid Fermentation. It has competitive advantages that are low allergenic, low 

cholesterol and also low fat. The consumers will also get other benefits due to its 

high antioxidant content and superior probiotic properties. 

This innovation is designated to answer the high market’s demand of non-dairy based 

probiotic drinks, specially for the lactose-intolerants. 

6What?

Perspektif 

Menjawab tuntutan segmen pasar tertentu yang membutuhkan standar khusus, dan sekaligus membuat varian 

produk baru yang bisa diterima oleh segmen pasar yang sudah ada menjadikan sebuah inovasi memiliki potensi 

pasar yang luas. 


• Kandungan Vitamin C (antioksidan) yang tinggi, minim zat alergen dan rendah lemak 

• Bakteri asam laktat unggul dari kelompok POLAB 

• Bahan baku dari buah tropis alami 

• Proses produksi mudah bahkan untuk industri skala rumah tangga. 


Produk ini dapat dikembangkan dalam industri skala rumah tangga hingga industri besar. Teknologi ini merupakan 

salah satu upaya dalam mendukung ketahanan pangan terkait preservasi buah-buah tropis yang mudah membusuk. 

001 002 003 004 

005 006 007 008 009 010 

011 

Inovator : 

Ali Budhi Kusuma; Andini Warih Wedaringtyas; 

Riszki Alrita Putri; Mohammad Iqbal 





Institusi : 

Alamat : 

Status Paten : DALAM PROSES PENGAJUAN 

Inovator 

Institut Teknologi Bandung 

Jl. Sangkuriang No. 16 Kel. Dago Kec. Coblong, Kota 

Bandung 40132 

Why? 

7

Kopi Luwak tanpa Luwak 

Luwak Coffee without Luwak 

Kopi luwak biasanya diperoleh dari feses luwak. Seiring pertambahan penduduk, 

permintaan kopi luwak juga meningkat. Kondisi tersebut mendorong produsen 

untuk melakukan budidaya luwak guna memproduksi kopi. Perburuan luwak 

alam untuk budidayapun dilakukan, dan mengancam kelestariannya. Biaya 

produksi kopi luwak budidaya juga mahal, mengingat di luar musim panen kopi, 

luwak tetap memerlukan biaya pakan. 

Inovasi ini menawarkan kopi dengan citarasa kopi luwak berasal dari proses enzimatis 

di media tertentu, dan bukan dari feses luwak. Teknologi ini meningkatkan kualitas 

kopi dengan menurunkan kadar kafein dan meningkatkan kandungan asam organik yang 

bermanfaat bagi kesehatan dengan biaya relatif lebih ekonomis. 

Teknologi Produksi Kopi Luwak secara Enzimatis 

Traditionally the luwak coffee is collected from the civet’s feces in the wild, now civets 

are put into captivity. This poses threat to the sustainability of the civets in the wild, 

not to mention that it is still expensive to keep the civets off coffee-harvesting season. 

This innovation offers coffee with luwak aroma without the civets, through enzymatic 

process in another media. It is lower in cafein, and high in organic acid, good for 

health in a more economic way. 

8What?

Perspektif 

Diawali dengan dikumpulkan dari alam, kemudian ditangkarkan, dan kini bisa diproduksi secara di pabrik adalah 

pengembangan inovasi yang berkesinambungan. 


• Mampu memproduksi kopi luwak dengan tingkat produksi yang dapat dikontrol dan terprogram 

• Biaya produksi lebih rendah karena tidak membutuhkan biaya perawatan hewan luwak 

• Produk lebih higienis. 


Teknologi ini dapat dikembangkan pada industri skala rumah tangga dan menengah, karena menggunakan 

peralatan yang sederhana dan tidak memerlukan tenaga kerja dengan keahlian yang tinggi. 

001 002 003 004 

005 006 007 008 009011 

010 

Inovator : 

Prof. Dr. Erliza Noor; Prof. Dr. Anja Meryandini; 

Dr. Rubiyo; Dr. Titi Chandra Sunarti; 

Prof. Dr. Endang Gumbira Sa’id 





Institusi : 

Alamat : Kantor Direktorat Riset dan Kajian Strategis IPB 

Gedung Rektorat Andi Hakim Nasoetion Lt. 5 

Kampus IPB Darmaga - Bogor 16680 


Inovator 

Institut Pertanian Bogor 

Why? 

9

Probiotik Lokal nan Tangguh 

Persistent Local Probiotic 

ProSIP adalah probiotik (bakteri asam laktat) yang didapatkan dari rusip. Rusip 

merupakan produk fermentasi khas Bangka Belitung, berbahan dasar ikan teri 

yang diberi tambahan gula, garam dan air perasan beras. Probiotik ini digunakan 

sebagai starter untuk produk fermentasi dan diaplikasikan pada pangan fungsional 

untuk memberi manfaat bagi kesehatan tubuh. 

ProSIP bersifat tahan asam dan garam empedu sehingga mampu bertahan di 

saluran pencernaan manusia. Keberadaannya akan menyeimbangkan jumlah bakteri 

jahat dan bakteri baik di saluran pencernaan. Berbeda dibandingkan probiotik lainnya, 

ProSIP bersifat resisten terhadap antibiotik sehingga konsumsinya dapat digunakan 

bersamaan atau setelah terapi antibiotik. 

ProSIP (Probiotik dari Rusip), Sahabat yang Menyehatkan 

ProSIP is probiotics (lactic acid bacteria) obtained from rusip, a typical fermented 

anchovy product from Bangka Belitung, Indonesia. ProSIP is able to balance the 

amount of bad bacteria and good bacteria in human digestive tract. 

ProSIP is resistant to antibiotics, thus is save to be consumed during medications 

using antibiotics. Encapsulated ProSIP can be applied for different type of foods. 

10What?

Perspektif 

Banyak produk pangan tradisional Indonesia yang khas daerah bermanfaat bagi kesehatan. Ketika dapat dibuktikan 

secara ilmiah, manfaatnya bisa disebarluaskan. 


• Mampu melawan bakteri patogen sekaligus tahan terhadap antibiotik 

• Pilihan sumber probiotik dari pangan trandisional dan tidak memiliki efek samping ketika dikonsumsi secara 

wajar 

• ProSIP mengoptimalkan proses fermentasi produk berbahan dasar ikan 

• Enkapsulasi ProSIP dapat diaplikasikan pada produk pangan yang lebih beragam, tidak sebatas produk berbasis 

fermentasi. 


Berpotensi besar dikembangkan pada industri pangan yang berbasis fermentasi/non fermentasi, pangan 

modern/tradisional, baik skala mikro hingga industri besar. 

001 002 003 004 

005 006 007 008 009 010 

011 

Inovator : 

Arifah Kusmarwati; Ninoek Indriati; Endang Sri 

Heruwati; Irma Hermana; Radestya Triwibowo; 

Novalia Rachmawati; Fairdiana Andayani 





Institusi : 

Alamat : 


Inovator 

BB. Litbang Pengolahan Produk dan Bioteknologi 

Kementerian Kelautan dan Perikanan 

Jl. KS Tubun Petamburan VI Jakarta Pusat 10260 

Why? 

11

Susu Sutra 

Silky Milky 

Penambahan fortifikan protein pada susu bubuk biasanya menggunakan kasein 

dan whey. Whey merupakan isolat protein yang paling banyak digunakan namun 

harganya sangat mahal dan belum diproduksi di dalam negeri. 

Pupa (sisa kepompong) Ulat Sutra Bombyx mori yang dianggap sebagai limbah 

dari industri sutra yang berpotensi sebagai pangan sumber protein tinggi. Invensi 

ini memanfaatkan teknik pengolahan pangan berupa pengisolasian protein pupa 

ulat sutra dan fortifikasi isolat protein pupa ulat sutra (IPPUS) tersebut pada susu 

bubuk. Dengan penambahan 10% isolat protein pupa ulat sutra Bombyx mori, kandungan 

protein susu bubuk meningkat sebanyak 7,75%. 

Susu Bubuk yang Difortifikasi Isolat Protein Asal Pupa Ulat 

Sutra Bombyx mori dan Metode Pembuatannya 

Casein and Whey is used a lot in powder milk as protein forticant. The fortificants are 

expensive and is not produced locally yet. 

In silk industry, the pupae of Silk Worm Bombyx mori is neglected as waste, though 

it contains high protein. The protein from the pupae is then isolated, and can be 

utilized as a good substitute for protein fortication. Adding 10% of this protein isolate, 

will increase the milk’s protein by 7.75%. 

12What?

Perspektif 

Di industri pangan, penambahan kadar protein meningkatkan nilai jual produk pangan secara signifikan. Padahal 

di industri sutra alam, pupa dengan kadar protein sangat tinggi kurang dimanfaatkan. Inovasi menjadi relevan 

ketika satu produk limbah menjadi fortifikan yang tinggi nilainya. 


• Bahan baku mudah didapat dan murah 

• Memberikan nilai tambah bagi limbah industri pemintalan sutra 

• Merupakan sumber protein alternatif 

• Kualitas protein lebih baik dari protein kedelai, ikan dan daging sapi 

• Produk berpeluang besar mensubstitusi fortifikan impor. 


Dapat diaplikasikan bagi industri pengolahan susu dan industri pangan lainnya. 

001 002 003 004 

005 006 007 008 009 010 

011 

Inovator : 

Muhammad Sarwa Khan; Ribka; Acep Usman Abdullah; 

Ulfa Nimal Aulia; Ryan Pratama, S.Pi; Zakiah Wulandari, 

S.TP, M.Si.; Dr. Ir. Rarah Ratih Adjie Maheswari, DEA (alm) 





Institusi : Institut Pertanian Bogor; 

PT Charoen Pokphand Indonesia 

Alamat : (diwakili) Kantor Dir. Riset dan Kajian Strategis IPB 



Status Paten : TIDAK INGIN DIPATENKAN 

Inovator 

Why? 

13

Si Tangan Kanan Herbisida 

The Herbicide Right Hand Man 

Herbisida mempunyai fungsi memberantas gulma pengganggu tanaman produksi. 

Aplikasi herbisida secara efektif dengan cara disemprot agar menyebar, melekat 

di daun, dan terserap cepat oleh tanaman gulma. Sifat Surfaktan mengurangi 

tegangan permukaan, membuat larutan herbisida melekat dan menyebar lebih 

baik di permukaan daun. 

Alkil poliglikosida (APG) adalah kelas surfaktan non ionik ramah lingkungan, 

bahkan dipatenkan memiliki kualitas cocok untuk makanan. Inovasi APG ini disintesis 

dari fatty alcohol minyak kelapa atau inti sawit dan pati sagu yang mudah didapat. 

APG ini memiliki pH 7, dan ketika diformulasikan dengan herbisida, mampu menurunkan 

tegangan permukaan sebesar 50%, menjadikan herbisida lebih efektif. 

Sintesis dan Aplikasi Alkil Poliglikosida (APG) Berbasis 

Alkohol Lemak dari Minyak Kelapa dan Pati Sagu sebagai 

Surfaktan Ramah Lingkungan dalam Formulasi Herbisida 

Herbicide kills weeds. Effectively, it is sprayed, stick on the surface of leaves, absorbed 

and kills the weeds. Surfactant reduces the surface tension of the herbicide solution 

and making it more effective. 

The synthesized Alkyl polyglycosides (APG), a nonionic surfactants, is derived from 

coconut oil’s fatty alcohol and sago starch, has pH 7 and is safe for environment. 

It is ideal for herbicide additives. 

14What?

Perspektif 

Menjadikan herbisida lebih efektif membunuh tanaman gulma sehingga konsentrasinya bisa dikurangi tentu 

menjadikannya lebih aman bagi lingkungan. 


• Menurunkan tegangan permukaan herbisida (glifosat) sehingga herbisida tersebar lebih merata dan membasahi 

permukaan daun 

• APG adalah surfaktan non ionik yang bersifat ramah lingkungan 

• Bahan baku pati sagu, minyak kelapa dan inti sawit adalah komoditas bahan lokal Indonesia. 


Aplikasi APG untuk formulasi herbisida memiliki prospek untuk dikembangkan secara komersial bagi industri 

menengah-besar. Selain sebagai aditif herbisida, APG bisa diaplikasikan lebih luas pada industri personal care 

products. 

001 002 003005 004 

006 007 008 009 010 

011 





Inovator : 

Institusi : 

Inovator 

Prof. Dr. Ani Suryani; Prof. Dr. Dadang; 

Dr. Setyadjit, MAppSc.; Ir. Agus Sudiman, MSc.; 

Darto, STP; Ir. M. Noerdin,MSi. 






Why? 

15

Bis Bertingkat dari Limbah Sawit 

Double Decker from Palm Waste 

Selama ini Bungkil Inti Sawit (BIS), yang merupakan hasil sampingan dari proses 

pengolahan minyak sawit, kurang dimanfaatkan keberadaannya. Penyebabnya 

adalah tingginya serat dan rendahnya protein kasar yang terkandung di 

dalam BIS. Padahal BIS berpotensi mendatangkan keuntungan berlipat. 

Inovasi proses pengolahan BIS dengan proses mekanik dan kimia menghasilkan 

dua produk sekaligus. Proses ini menghasilkan konsentrat protein dan senyawa 

karbohidrat mannan. Produk yang pertama memiliki kandungan hingga 44% menyerupai 

bungkil kedelai, sehingga dapat dijadikan alternatif bungkil kedelai. Sedangkan produk 

kedua bersifat penghambat pertumbuhan bakteri patogen, sehingga dapat digunakan 

sebagai antibiotik alternatif. 

Immunostimulator dan Konsentrat Protein Bungkil Inti Sawit 

Palm Kernel Cake (PKC), is a side product of Palm Kernel Oil processing, thus not fully 

utilized. It contains high-fibre and medium-grade protein and usually used as stock 

feed. 

The PKC can be processed mechanically and chemically into two products, protein 

concentrate and mannan carbohydrate. The carbohydrate is proven to strengthen 

fowl’s immune system, a good substitute for antibiotics. 

16What?

Perspektif 

Produk sampingan yang tidak terlalu bernilai, ketika dipisahkan komponennya dan dikombinasikan kembali, 

menghasilkan manfaat yang jauh lebih tinggi. 


• Bahan baku Bungkil Inti Sawit (BIS) murah dan pasokannya terjamin 

• Kualitas produk tergolong baik dan bisa menggantikan produk sejenis lainnya. 

• Mengurangi ketergantungan pada impor aditif pakan hewan. 


Inovasi ini cocok diaplikasikan di industri yang bergerak di bidang pakan dan obat-obatan. 

001 002 003 004 

005 006 007 008 009 010 

011 

Inovator : 

Nahrowi; Komang G. Wiryawan; Kamaluddin Zarkasie; 

T. Purwadaria; Maruf Tafsin; Yatno; Syahruddin 





Institusi : 





Inovator 


Why? 

17

Termometer Pintar Penjamin Mutu 

Quality Assurance Smart Thermometer 

Susu pasteurisasi sangat rentan rusak bila tidak ditangani secara benar. Meski 

kemasan masih baik, perubahan suhu dari luar bisa merusak susu, walaupun 

label kadaluarsa masih menunjukkan produk layak dikonsumsi. Kadang kita baru 

tahu susu menjadi rusak setelah kemasan dibuka dan dicicipi. 

Sebuah indikator cerdas ERPA dibuat dari bahan ramah lingkungan. Indikator 

ini memiliki sensitivitas terhadap perubahan suhu dan berubah warna sejalan dengan 

waktu. Konsumen hanya perlu melihat warna pada indikator untuk mengetahui 

kualitas produk. Indikator ini dapat membantu menjaga keamanan dan kepuasan 

konsumen. 

Label Indikator Warna ERPA (Aerva sanguinolenta) untuk 

Mendeteksi Kerusakan Susu Pasteurisasi dalam Kemasan 

Deterioration of pasteurized milk will be faster than expired date if it is not handled 

properly. Temperature changes and rises during distribution will affect quality of the 

milk. 

The Smart ERPA label made from erpa leaves, can be used as indicator for off-quality 

milk. The indicator will change color gradually facing high temperature exposure and 

near expiration date. ERPA is a smart indicator for knowing milk was handled properly 

or not. Consumers only need to see the label’s color to predict the product quality. 

18What?

Perspektif 

Ketika konsumen merasakan bahwa produsen memberikan keamanan ekstra pada produk yang ditawarkan, maka 

mereka akan lebih yakin untuk membelinya. Hal ini akan menjadi keunggulan kompetitif dalam bisnis. 


• Ramah lingkungan karena terbuat dari bahan biodegradable 

• Bahan baku tersedia melimpah dan mudah didapat 

• Cara pemasangan label sangat mudah 

• Produk akan tetap aman karena label tidak mengkontaminasi produk. 


Label indikator ERPA ini dapat digunakan pada industri penghasil produk yang sensitif terhadap perubahan suhu. 

001 002 003 004 

005 006 007 008 009 010 

011 

Inovator : 

Dr. Endang Warsiki, S.TP., MSi; 

Dr. Indah Yuliasih, S.TP., MSi.; 

Rini Novrida, S.TP.; 





Institusi : 





Inovator 


Why? 

19

Sosis Nabati nan Bergizi 

Nutritious Vegetarian Sausage 

Salah satu produk olahan daging berupa sosis dikenal sebagai makanan dengan 

kadar lemak dan kolesterol tinggi yang dapat memicu obesitas maupun penyakit 

lainnya jika dikonsumsi secara rutin. Sosis yang baik harus mengandung protein 

minimal 13%, lemak maksimal 25% dan karbohidrat maksimal 8% 

(SNI 01-3820-1995.) 

Inovasi ini merupakan pembuatan sosis berbahan baku kacang merah, jamur 

tiram dan gluten. Kacang merah mampu mencukupi 30% kebutuhan serat, mengandung 

omega-3 dan omega-6. Jamur tiram mengandung 72% asam lemak tidak jenuh, fosfor 

dan kalsium. Gluten memilki karbohidrat rendah. Sehingga kombinasi ketiganya menjadikan 

sosis yang aman dikonsumsi setiap hari, cocok untuk vegetarian dan sudah pasti halal. 

Sosis Kacang Merah 

A regular sausage contains high fat and cholesterol, causing obesity and is not healthy. 

The sausage made from red bean, oyster mushrooms and gluten, can be a healthy 

substitute for meat lovers turn into vegetarians. 

Red bean can satisfy 30% daily intake of fiber, contains omega-3 and omega-6. Oyster 

mushrooms contains non fatty acid, phosphor and calcium. Gluten is also a good 

source of low carbohidrat. All the good stuffs for one healthier person. 

20What?

Perspektif 

Yang enak belum tentu sehat, yang sehat belum tentu enak. Produk biasa menawarkan produk yang enak ATAU 

sehat, yang inovatif menawarkan keduanya sekaligus. 


• Sosis kacang merah memasok protein yang hampir sama dengan daging, nyaris bebas lemak (kolesterol), 

maupun natrium 

• Dapat mencukupi 30% kebutuhan serat serta mengandung omega-3 dan omega-6 

• Proses pembuatan tidak terlalu rumit dengan peralatan lebih sederhana daripada sosis berbahan daging. 


Inovasi ini dapat digunakan sebagai alternatif makanan diet karbohidrat bagi penderita hipertensi, diabetes, cocok 

untuk vegetarian dan sudah pasti halal. 

001 002 003005 004 

006 007 008 009 010 

011 

Inovator : 

Rebeca Ervina Sanjaya; ,Merry Anggraini; Ivonne 

Christalina; Anita Yuliviana; Felycia Edi Soetaredjo 





Institusi : Unika Widya Mandala Surabaya 

Alamat : Jl. Kalijudan 37 Surabaya, Jawa Timur 60114 


Inovator 

Why? 

21

Cincau Hijau Segar Tahan Lebih Lama 

Green Grass Jelly Stays Fresh Longer 

Cincau hijau memiliki khasiat kesehatan karena mengandung antioksidan dan 

serat pangan. Secara tradisional, cincau diproduksi tanpa pemanasan karena 

panas akan merusak bentuk gel dan menurunkan kandungan senyawa yang 

bermanfaat bagi kesehatan. Tanpa adanya pemanasan mengakibatkan tingginya 

cemaran mikrobiologis sehingga produk cepat rusak. 

Pasteurisasi hingga suhu 95 o C pada gel cincau hijau yang dimodifikasi formulanya 

menghasilkan produk yang aman untuk dikonsumsi. Formulasi baru menjaga mutu 

dan keamanan produk akibat kerusakan mikrobiologis, juga meminimalkan kerusakan 

gel dan khasiat produk. Penggunaan kemasan plastik pun membuat produk praktis 

dikonsumsi dan tahan lama. 

Gel Cincau Hijau Pasteurisasi 

Green grass jelly has been known as functional food due to its content of antioxidants 

and dietary fibers. Traditionally, green grass jelly is prepared without heating, thus 

limiting product’s shelf life and safety. 

A new jelly formula allow pasteurization of products, producing drink with longer 

shelf life and is safer to consume. Packaged in a plastic cup making the drink practical 

to consume anytime. 

22What?

Perspektif 

Aplikasi teknologi pasteurisasi mampu meningkatkan keamanan produk pangan serta memperpanjang umur 

simpannya. Beberapa produk yang rentan terhadap suhu tinggi, modifikasi formula diperlukan untuk meningkatkan 

stabilitas produk terhadap pemanasan. 


• Aplikasi termal (pasteurisasi) pada produk mampu memperbaiki mutu mikrobiologi dibandingkan dengan 

produk yang diproduksi secara konvensional 

• Memiliki umur simpan yang lebih lama 

• Cakupan pasar lebih luas, terlebih jika dikemas dalam kemasan menarik. 


Diterapkan pada industri pangan, dapat dikemas menarik dan dipasarkan dengan cakupan pasar luas dengan 

klaim pangan kesehatan. 

001 002 003 004 

005 006 007 008 009 010 

011 

Inovator : 

Endang Prangdimurti; Antung Sima Firlieyanti; 

Dian Herawati 





Institusi : 





Inovator 


Why? 

23

Sarapan Sehat Keripik Pisang 

Banana Flakes Healthy Breakfast 

Pisang mentah mengandung banyak pati sehingga berpotensi diolah menjadi 

tepung. Patinya ada yang berbentuk pati resisten yang baik bagi mikroflora 

usus. Terdapat 1-2% pati resisten pada buah pisang dan 7% pada tepung pisang. 

Sayangnya pati resisten tersebut tidak tahan proses pengolahan. 

Modifikasi dalam pembuatan tepung pisang meningkatkan pati resistennya 

menjadi 25-26% dan lebih tahan proses pengolahan. Tepung pisang kemudian dapat 

dikembangkan menjadi produk pangan sarapan berbentuk flakes yang mengandung 

pati resisten sebesar 14.37%. Nilainya sekitar 4.5 kali kandungan pati resisten produk 

flakes lainnya di pasar. Nilai indeks glikemiknya dikategorikan sedang sehingga dapat 

menyuplai kebutuhan glukosa bagi tubuh relatif lebih lama. 

Pengembangan Produk Pangan Sarapan Berbasis 

Tepung Pisang Modifikasi Kaya Pati Resisten 

dan Indeks Glikemik Rendah 

Banana contains resistant starch, although it is easily damaged during cooking process. 

The modification in the banana flour processing increases the amount of resistant 

starch and its resistance to heat process. 

Banana flour can be processed into breakfast meal flakes. Its resistant starch is 4.5 

times the commercial flakes. The medium glycemic index let the glucose released 

slowly. 

24What?

Perspektif 

Kemandirian pangan akan terwujud saat kolaborasi potensi lokal dan teknologi berhasil menjawab kebutuhan 

pangan di masyarakat. 


• Bahan baku berlimpah 

• Kandungan pati resisten yang tinggi, sekitar 4.5 kali (atau sekitar 450%) kandungan pati resisten produk flakes 

yang komersial, baik untuk kesehatan pencernaan 

• Nilai indeks glikemik sedang sehingga dapat menyuplai kebutuhan glukosa tubuh relatif lebih lama dibandingkan 

dengan pangan yang berindeks glikemik tinggi. 


Berpotensi dikembangkan di industri pangan sebagai bahan baku pembuatan berbagai produk makanan seperti 

flakes, cookies, brownies, dan yoghurt. Flakes tepung pisang modifikasi siap dikomersialisasikan di industri pangan. 

001 002 003 004 

005 006 007 008 009 010 

011 

Inovator : 

Prof. Dr. Ir. Sri Laksmi Suryaatmadja, MS; 

Bernardine Anita Widyasari; Charles Silvanus; 

Sarah Fidilah; Dwiyanto Kurniawan 





Institusi : 





Inovator 


Why? 

25

Biskuit Hijau Alami, Sehat, Bernutrisi 

Natural Green Crackers, Healthy, Nutritious 

Makanan ringan atau snack telah menjadi gaya hidup modern, padahal banyak 

yang mengandung karbohidrat tinggi, protein rendah, penggunaan bahan 

pengawet, zat pewarna, serta perasa sintetis. Jarang yang memberikan informasi 

nutrisi, khususnya antioksidan yang dibutuhkan untuk kesehatan. 

Mikroalga Spirulina merupakan biota perairan yang kaya zat gizi seperti protein, 

asam lemak tak jenuh, beta-karoten, vitamin, mineral serta mengandung biopigmen 

yang dapat dijadikan sebaga pewarna alami. Selama ini spirulina hanya dijadikan 

produk suplemen kesehatan. Padahal Spirulina dapat dikembangkan sebagai biskuit, 

makanan yang digemari masyarakat luas. Biskuit Spirulina berwarna hijau alami, berkadar 

protein tinggi, kaya gizi dan aktivitas antioksidan. 

Biskuit Spirulina, Pangan Sehat Berbasis Mikroalga 

Spirulina microalgae have been known for its high protein, non-fatty-acid, betacarotene, 

vitamin and minerals. It is usually taken as healthy dietary supplement. 

Processing spirulina into crackers makes it a healthy snack with anti-oxidant activity. 

The natural green color comes from the bio-pigment inside spirulina. Spirulina can 

be produced into healthy crackers, which are commonly consumed by the Indonesians. 

26What?

Perspektif 

Menggabungkan makanan ringan yang umumnya kurang sehat dengan bahan makanan yang sehat, menjadikannya 

makanan ringan sehat dan dapat dikonsumsi masyarakat banyak. Apalagi bila bahan bakunya tersedia melimpah. 


• Spirulina dapat dikultivasi dalam ruangan terbatas, tidak tergantung musim, dan waktu panen singkat 

• Berwarna hijau alami, kandungan protein 13,28%, lemak 7,49%, abu 3,81%, dan mengandung antioksida 

• Selama penyimpanan 1 bulan, total mikroba masih dibawah nilai batas maksimum Badan Standardisasi Nasional 


Bahan baku yang diperlukan mudah diperoleh, teknologi aplikasinya sederhana. Dapat dikonsumsi oleh anakanak, 

remaja maupun dewasa. 

001 002 003 004 

005 006 007 008 009 010 

011 

Inovator : 

Iriani Setyaningsih; Wini Trilaksani; Kustiariyah 

Tarman; Woro Hastuti; Oktarina Fajar Sari 





Institusi : 





Inovator 


Why? 

27

Keju Sehat 

Healthy Cheese 

Keju merupakan sumber protein dan kalsium yang digemari dan banyak 

diaplikasikan pada berbagai bahan pangan lainnya. Namun, tingginya kandungan 

asam lemak jenuh pada keju menjadi hambatan sekelompok orang untuk 

mengkonsumsinya. 

Inovasi pada produk keju lunak ini dilakukan dengan mengganti lemak susu 

dengan minyak jagung atau minyak bekatul dalam susu sapi skim. Kandungan asam 

lemak linoleatnya 41.5% dan linoleatnya 3.9% cukup tinggi, dan memiliki fungsi yang 

baik untuk menurunkan total kolesterol dalam darah. Proses pembuatannya 

menggunakan starter Streptococcus lactis sp., Bifidobacteria longum, dan rennet dari 

Marschall kapang Mucor meihei. 

Teknologi Pembuatan Produk Keju Rendah Lemak untuk 

Pencegahan Penyakit Jantung 

Cheese is a source of protein and calcium, popularly used in many foods. Some people 

cannot consume cheese due to its high saturated fatty acid content. 

This innovative soft cheese process replaces the milk fat with corn oil or rice brine oil 

in skimmed milk. The linoleat fatty acid content is 41.5% and the linoleat content is 

3.9%, proven to reduce total cholesterol in blood. The process uses starter Streptococcus 

lactis sp., Bifidobacteria longum, and rennet from Marschall, the Mucor meihei mold. 

28What?

Perspektif 

Bayangkan, produk keju yang tidak hanya enak di lidah, tetapi juga baik bagi jantung. 


• Kadar lemak 21,9 % (bk) lebih rendah dibandingkan keju padat lemak susu 39,6 % 

• Penyajian 70 g keju (1 keping) setara dengan mengkonsumsi 154 kkal energi, 14.35 g protein, 7 g lemak, 

8.47 g karbohidrat 

• Teknologi pembuatan menggunakan prinsip emulsi minyak nabati yang kaya asam lemak tidak jenuh. 


Bagi perusahaan pembuat keju. 

001 002 003 004 

005 006 007 008 009011 

010 

Inovator : 

Prof. Dr. Ir. Evy Damayanthi. MS 





Institusi : 





Inovator 


Why? 

29

Ikan Mas Bongsor Tahan Virus 

Viral Resistant Super Giant Carp 

Infeksi Koi Herpes Virus (KHV) pada ikan mas dapat menyebabkan kematian 

massal. Diperlukan inovasi untuk pencegahan yang lebih efisien, yaitu 

menggunakan varietas tumbuh cepat dan tahan infeksi KHV. 

Kementerian Kelautan dan Perikanan menargetkan jumlah produksi ikan mas 

tumbuh sebesar 31% di tahun 2014. Inovasi ini telah menghasilkan generasi pertama 

(F1) yang tumbuh cepat menggunakan teknologi transgenesis dan tahan terhadap 

KHV. Persilangan lebih lanjut dilakukan untuk menghasilkan ikan yang homozigot 

untuk memperoleh induk ikan mas yang dapat menghasilkan keturunan semua transgenik. 

Ikan transgenik keturunan kedua yang memiliki kedua karakter tersebut telah berhasil 

diperoleh untuk memastikan keberhasilan target kementerian. 

Perakitan Varietas Ikan Mas Tumbuh Cepat dan 

Tahan Infeksi Virus KHV 

The ministry is targeting carp production increased by 31% in 2014. Carp culture using 

fast growing varieties and resistant to infections of Koi Herpes Virus (KHV) is an 

economical alternative and appropriate method to ensure the sustainability of national 

carp production. 

These innovations produce transgenic fish that have faster growth twice or more 

with a higher survival from Koi Herpes Virus (KHV) than non-transgenic fish. 

30What?

Perspektif 

Intensifikasi perikanan seringkali berimbas pada timbulnya masalah penyakit pada ikan yang mengurangi 

produktivitasnya. Rekayasa genetika bisa memberikan jawaban, dengan cara mempercepat pertumbuhan dan 

meningkatkan daya tahan ikan terhadap penyakit. 


• Ikan transgenik hasil inovasi ini memiliki pertumbuhan lebih cepat dua kali atau lebih dengan kelangsungan 

hidup lebih tinggi daripada ikan non-transgenik dan tahan terhadap KHV 

• Menghasilkan ikan transgenik homosigot yang berguna untuk memproduksi ikan transgenik secara massal. 


Inovasi ini dapat diaplikasikan di bidang budidaya perikanan, khususnya dalam penyediaan induk ikan mas yang 

mempunyai karakter unggul. Pengaplikasiannya dapat dilakukan oleh pemerintah bekerjasama dengan hatchery 

swasta. 

001 002 003 004 

005007 006 008 009 010 

011 





Inovator : 

Institusi : 

Inovator 

Dr. Alimuddin, SPi., MSc.; Dr. Sri Nuryati, S.Pi., MSi.; 

Ir. Ayi Santika, MSi.; Nurly Faridah, SPi, MSi.; Lina 

Mulyani 






Why? 

31

Pemanen Segala Medan 

All Terrain Harvester 

Kualitas gabah padi hasil panen tidak hanya tergantung pada proses 

penanamannya saja, namun juga proses pemanenannya. Perlakuannya tentu 

berbeda, tergantung jenis lahan pertanian. Pada lahan becek, proses panen 

menjadi lebih sulit, karena gabah harus tetap kering. 

Tujuan dari alat pemanen padi buatan lokal ini adalah untuk mempercepat 

proses pemanenan padi dengan meningkatkan efisiensi, produktivitas, juga kualitas. 

Mesin ini dapat dikendarai atau ditumpangi di atasnya dan dapat berjalan di lahan 

becek baik berair maupun non berair. Mesin ini melakukan penyisiran padi gabah di 

lahan basah maupun kering, dan memastikan gabah yang dihasilkan tetap kering. 

Pemanen Padi Chandue, Sistem Sisir Anti Lumpur dan Air 

The quality of the rice, depends not only on how it was planted, but also on how it 

was harvested. It depends on the paddy field’s type, on watery field, the process will 

take longer to make sure that the unhulled rice is dry. 

The locally designed harvester, increased the efficiency, productivity and quality of 

the unhulled rice. It is able to harvest different type of fields and ensure the harvested 

unhulled rice stays dry. 

32What?

Perspektif 

Ketika jumlah tenaga kerja di sektor pertanian terus berkurang, mekanisasi proses-proses di pertanian akan 

menjadi kebutuhan yang tidak terhindarkan, namun harus disesuaikan dengan kondisi lahan di Indonesia. 


• Konstruksi sederhana dan suku cadang mudah diperoleh 

• Mudah dalam pengoperasian dan perawatan 

• Dapat beroperasi pada lahan tergenang dan berlumpur, juga berjalan di pematang sawah 

• Dapat memanen pada kondisi rebah. 


Alat ini bisa digunakan pada lahan becek atau kering, dan telah diuji oleh petani. Karena menggunakan mesin 

mobil bekas, alat ini lebih terjangkau bagi petani. 

001 002 003 004 

005007 006 008 009 010 

011 

Inovator : 

Paisal Chandue Bin Padocca 





Institusi : CV. Chandue Tanindo 

Alamat : Jl. Salo No 77 Pinrang, Sulawesi Selatan 

Status Paten : TELAH DIPATENKAN 

Inovator 

Why? 

33

Mi Glosor Tradisional Instan 

Instant Traditional Glosor Noodle 

Mi instan umumnya berbahan terigu dan diminati karena praktis dan ekonomis. 

Di tengah membanjirnya berbagai merk dan rasa yang ditawarkan mi instan, 

terdapat mi lokal yang cukup diminati masyarakat yaitu mi glosor. Mi glosor 

merupakan mi berbahan dasar sagu aren yang banyak dikonsumsi oleh penduduk 

di daerah sekitar kota Bogor, Sukabumi, dan Cianjur. Mi ini juga dikenal dengan 

sebutan mi gleuseur, mi leor, atau mi sruput. 

Teknologi pengolahan pangan ternyata mampu memberikan nilai tambah pada 

mi glosor tradisional. Dengan teknik pengeringan serta perpaduan tepung sagu dan 

labu dapat dihasilkan mi glosor instan yang kaya provitamin A (beta karoten) dan aman 

bagi penderita diabetes karena rendah glikemik. 

Mi Glosor Instan dengan Substitusi Tepung Labu Kuning 

Glosor noodle is made from sago palm which is widely consumed by the population 

around the city of Bogor, Sukabumi, and Cianjur. Food processing technology was 

able to provide added value to the traditional glosor noodle. 

With drying techniques and mixture of sago starch and pumpkin, instant noodle rich 

with beta-carotene, can be produced. The instant glosor noodle is also safe for 

diabetics because of the low glycemic. 

34What?

Perspektif 

Menginstankan makanan tradisional menjadi makanan yang praktis, bisa disimpan dan mudah mempersiapkannya, 

tidak hanya mempertahankan tradisi, tetapi juga menjadi faktor peningkatan ekonomi di sebuah daerah bila 

produknya semakin laku dan bisa dijual ke luar daerahnya sendiri. 


• Teknologi yang digunakan sederhana 

• Praktis, aman, umur simpan panjang, warna menarik namun bebas dari pewarna sintetis 

• Mengandung pati resisten yang aman dikonsumsi bagi penderita diabetes. 


Produk mi instan ini dapat diaplikasikan untuk pemenuhan kebutuhan rumah tangga, industri kuliner (restoran), 

maupun industri pangan (manufaktur). 

001 002 003 004 

005007 006 008 009 010 

011 

Inovator : 

Ade Cucu Wahyudin; Agus Setyabudi; 

Dessi Amelia; Saepul Rahman 





Institusi : 





Inovator 


Why? 

35

Pelindung Alami Akar Tanaman 

Natural Guardian for Plant Root 

Tanaman di alam bekerjasama dengan rizobakteri di permukaan tanah (rizosfer). 

Akar tanaman menjadi tempat tumbuh ideal bagi bakteri, sementara bakteri 

mengurai beberapa zat menjadi unsur yang dibutuhkan tanaman untuk tumbuh 

lebih subur. Beberapa bakteri bahkan memberikan perlindungan bagi tanaman 

dari serangan hama dan penyakit. 

Isolat Rhizobacteria pseudomonas sp terbukti bisa digunakan sebagai agen hayati 

untuk mengenalikan penyakit akar yang disebabkan cendawan Sclerotium rolfsii, 

Fusarium oxysporum, dan Rhizoctonia solani. Aplikasinya melalui seed coating pada 

biji-biji tanaman sebelum ditanam, sederhana, mudah dilakukan. Penggunaan agen 

hayati alami, tentu lebih aman dibandingkan penggunaan bahan kimia pembasmi hama. 

Rizobakteria Pseudomonas Sp CRB sebagai Biokontrol 

Fungi Patogen Akar Tanaman Secara Seed Coating 

Plants provide an ideal place for bacteria to grow, while bacteria provide substances 

needed for plant to grow better. Not only that, one particular rhizobacteria Pseudomonas 

sp, isolated from the rhizosphere of soybean plants provide protection against pathogenic 

fungi (Sclerotium rolfsii, Fusarium oxysporum, and Rhizoctonia solani). 

Ideally seed coating technique is used to apply the rhizobacteria. It is safer for environment 

than using the chemical commonly used to control the disease. 

36What?

Perspektif 

Alam memiliki caranya sendiri untuk menjaga kelestariannya, keseimbangan antara pertumbuhan kehidupan dan 

kematian. Adalah tugas manusia untuk memahami, mengendallikan dan mengembangkan kemampuan alam tadi 

untuk kebaikan umat manusia dan kelestariannya secara alami pula. 


• Teknologi sederhana ramah lingkungan dan praktis peggunaannya 

• Menggunakan Rizobakteria penghasil biofungisida dan sekaligus pemacu tumbuh tanaman 

• Meningkatkan kebugaran dan kesehatan tanaman 

• Mampu menekan penyakit yang disebabkan oleh fungi pantogen hingga 100% pada tanah steril dan 53% pada 

tanah non steril. 


Teknologi ini dapat diaplikasikan untuk semua tanaman yang ditanam melalui biji, murah, mudah dan ramah 

lingkungan. 

001 002 003 004 

005 006 007 008 009 010 

011 





Prof. Dr. Aris Tri Wahyudi, MSi; Dr. Ari Susilowati, MSi; 

Inovator : Dr. Yulin Lestari; Prof. Dr. Antonius Suwanto, MSc.; 

Dr. Suryo Wiyono, MSc. 

Institusi : Institut Pertanian Bogor 

Universitas Negeri Surakarta Sebelas Maret 





Inovator 

Why? 

37

Sapi Menyirih untuk Susu 

Betel Chews for Cow’s Milk 

Mastitis (radang ambing) adalah penyakit utama pada ternak sapi perah yang 

paling merugikan peternak. Kerugian akibat mastitis meliputi penurunan produksi 

susu, penolakan susu oleh industri, biaya pengobatan dan pengafkiran ternak 

lebih awal. Kerugian yang dialami peternak sapi perah di seluruh dunia akibat 

mastitis mencapai US$ 10 milyar/tahun. Kasus mastitis di Indonesia diperkirakan 

sekitar 85% dari total populasi sapi perah. 

Pengobatan dengan antibiotik masih dalam perdebatan. Dalam penelitian ini dapat 

disimpulkan bahwa pemberian tepung daun sirih yang dicampur dengan konsentrat 

dapat mengobati mastitis serta meningkatkan produksi bahan kering susu pada sapi 

perah. 

Suplementasi Tepung Daun Sirih (Piper betle L.) dalam 

Ransum Sapi Perah Untuk Mencegah dan Mengobati Penyakit 

Mastitis Subklinis Guna Meningkatkan Produksi Susu 

Cow mastitis disease severely affects dairy farmers. Losses reach US$ 10 billion/year 

around the world, and in Indonesia, 85% of total dairy cattle population are affected. 

Mastitis causes milk production to drop, and being rejected by industry. Treatment 

with antibiotics is still under debate. Now, research concluded that adding betel leaf 

powder mixed with the concentrate diet can treat mastitis and improve milk production. 

38What?

Perspektif 

Pengobatan ke hewan ternak yang dikonsumsi bisa memberikan dampak bagi manusia. Oleh karenanya pengobatan 

yang paling baik adalah pengobatan herbal yang efektif dan memberikan dampak negatif minimal ke manusia. 


• Aman, penggunaan herbal daun sirih tidak meninggalkan residu berbahaya 

• Praktis, langsung dicampurkan dengan konsentrat 

• Lebih hemat dibandingkan penggunaan antibiotika yang masih didebatkan. 


Suplemen tepung daun sirih bisa menjadi solusi bagi stake holder industri sapi perah baik lokal, nasional maupun 

global dalam mengatasi masalah mastitis pada sapi perah. 

001 002 003 004 

005 006 007 008 009 010 

011 

Inovator : 

Dr.Ir. Asep Sudarman, M.Rur.Sc. 





Institusi : 





Inovator 


Why? 

39

Bakteri Baik vs Virus Jahat Udang 

Good Bacteria vs Bad Shrimp Virus 

Salah satu penyakit pada udang vannamae adalah IMNV (Infectious Myonecrosis 

Virus). Beberapa cara pencegahan dilakukan melalui upaya mengendalikan 

faktor eksternal. Diantaranya adalah dengan menjaga kestabilan suhu, kualitas 

air, juga mengurangi jumlah populasi udang di tambak. Bagaimana dengan si 

udang itu sendiri? 

Hasil percobaan aplikasi kombinasi bakteri probiotik dan prebiotik (sinbiotik) 

menunjukkan bahwa daya tahan udang meningkat secara umum. Suplemen sinbiotik 

ini diberikan melalui pakan udang sehingga mudah diaplikasikan. Pada uji tantang 

dengan memberikan pakan udang yang terinfeksi IMNV, udang menjadi lebih tahan. 

Selain itu rasio konversi pakan, total hemosit dan indeks fagostik juga lebih baik 

dibandingkan dengan udang yang tidak diberikan sinbiotik. 

Sinbiotik untuk Meningkatkan Daya Tahan Udang Terhadap 

Infeksi Infectious Myonecrosis Virus 

This invention uses synbiotics, the balanced combination of probiotic bacteria and 

prebiotics, to enhance the immune system of the white shrimp to diseases. In the 

specific test of exposing infectious myonecrosis virus (IMNV) through feed, the shrimp 

resist the fearsome disease better. 

The synbiotic is a combination of isolated bacterium Vibrio alginolyticus SKT-b nonpathogens 

and extract from sweet potato Sukuh variety as prebiotic. 

40What?

Perspektif 

Agar tidak rentan penyakit, lingkungan sekitar makhluk hidup sebaiknya dibuat ideal. Apalagi bila daya tahannya 

ditingkatkan, bukan melalui obat-obatan, tapi dengan bala bantuan bakteri baik yang melawan virus jahat. 


• Dapat meningkatkan respon imun udang vannamae, terhadap serangan penyakit vibriosis, infeksi IMNV dan 

berbagai patogen lainnya 

• Meningkatkan pertumbuhan dan efisiensi pakan pada udang sehingga akan menggairahkan produksi nasional 

• Efisien dan ramah lingkungan 

• Ideal dan praktis diaplikasikan melalui pakan. 


Sinbiotik dapat di aplikasikan pada aktor-aktor di sektor perikanan budidaya, yaitu pembudidaya udang, produsen 

pakan udang dan produsen suplemen-suplemen untuk tambak udang. 

001 002 003005 004 

006 007 008 009 010 

011 

Inovator : 

Dr. Ir. Widanarni, M.Si 





Institusi : 





Inovator 


Why? 

41

Wafer Ruminansia 

Wafer Ruminants 

Limbah sayuran di pasar masih menjadi masalah untuk diatasi, dikarenakan 

jumlahnya yang besar dan cepat busuk, sehingga berdampak buruk bagi 

lingkungan. Padahal limbah masing mengandung nilai gizi cukup baik baik ternak. 

Pengolahan limbah sayuran pasar menjadi wafer untuk pakan ternak merupakan 

solusi dalam menjawab permasalahan tersebut. 

Melalui pengolahan yang berkelanjutan, limbah diproses menjadi wafer sehingga 

dapat disimpan dalam waktu yang lama. Wafer limbah sayuran mempunyai nilai 

kandungan Protein Kasar (15,58%), Serat Kasar (31,55%), Lemak Kasar (0,96%), dan 

Beta N (35,48%). Domba yang diberi 50% wafer limbah sayur dan 50% rumput lapang 

bertambah bobot badannya sebesar 137,30 g/ekor/hari atau 24% lebih tinggi dari yang 

hanya diberi pakan wafer rumput lapang (110,71 g/ekor/hari). 

Wafer Limbah Sayuran Pasar Untuk Pakan Ternak 

Traditional market’s vegetable waste is a problem due to its volume and smells during 

the decomposing process. Processing the waste into wafer form for the ruminants 

might be the solution. 

The wafer lasts longer and proven to provide better feed conversion ratio to cattles. 

Sheep that was fed with 50% portion in wafer gain weight 137.3 g/head/day; 24% 

higher than those who was not. 

42What?

Perspektif 

Sebuah inovasi dalam mengolah limbah sayuran pasar menjadi produk pakan ternak yang dapat disimpan dalam 

waktu yang lama, dan terbukti meningkatkan pertumbuhan bobot harian ternak. Inovasi ini dapat menjadi solusi 

dalam pengolahan limbah di pasar dan juga sumber pakan ternak yang bernilai tinggi seperti konsentrat. 


• Mengolah limbah sayuran pasar yang berkualitas yang berlimpah jumlahnya 

• Mengatasi masalah lingkungan 

• Meningkatkan Rasio konversi makanan ke berat tubuh hewan ternak 

• Bentuk wafer mudah disimpan, tahan lebih lama untuk digunakan kembali. 


Inovasi ini sangat cocok dikembangkan dan diaplikasikan di Industri peternakan atau unit pengolahan limbah 

pasar tradisional. 

001 002 003 004 

005 006 007 008 009011 

010 

Inovator : 

Dr. Ir. Yuli Retnani, M.Sc; Dr. Yudi Sastro, S.P.,M.P; 

Ir. Andi Saenab, M.Si; Andi Tarigan, S.Pt 





Institusi : 





Inovator 


Why? 

43

Katuk Formula untuk Sapi Perah 

Formula Katuk for Dairy Cows 

Susu, adalah bahan pangan yang tingkat konsumsinya meningkat 1,6 % per 

tahun. Sayang, produksi lokal baru bisa memenuhi 30% dari permintaan susu 

Indonesia. Daun katuk, terbukti dapat memperlancar ASI. Hal yang sama dapat 

berlaku pada sapi ternak. Uji laboratorium menunjukkan, merebus daun katuk 

dapat menyisakan senyawa non-polar dan menghilangkan senyawa polar yang 

cenderung memberikan efek samping. Fraksi non-polar inilah yang memberi respon 

produksi susu yang lebih baik. Hasil rebusan kemudian dikeringkan dan digiling 

sehingga menghasilkan bubuk daun katuk. 

Pemberian 100 gram aditif ini akan meningkatkan produksi susu sebesar 35%, dengan 

komposisi nutrisi yang baik. Susu ini meningkatkan pertumbuhan bobot pedet dan 

tentunya juga menguntungkan bagi peternak sapi. 

Bubuk Daun Katuk Depolarisasi KATULAC Sebagai Pakan 

Tambahan (Feed Additive) Pemicu Produksi Susu Sapi Perah 

Milk’s demand in Indonesia increases 1.6% /year, though local production can only 

supply 30% of it. Star gooseberry has been used traditionally by woman to increase 

her milk production during breastfeeding period. This also applies to dairy cow. 

The innovation is about collecting the non-polarized star gooseberry by boiling, drying 

and milling it into powder form. The depolarized star gooseberry powder is proven 

to help increase cow’s milk production, and also helped improve calf’s weight. 

44What?

Perspektif 

Tradisi yang baik dan berkhasiat bagi manusia dapat juga berkhasiat bagi hewan, tentunya dengan sedikit 

perubahan menggunakan teknologi yang tepat. 


• Peningkatan produksi susu mencapai 35% dengan kualitas susu yang baik, dan pertumbuhan pedet 

yang meningkat 

• Aman dikonsumsi sapi perah dan belum ditemukan produk yang serupa 

• Dapat dimanfaatkan untuk ternak domba atau kambing perah. 


Produk berpeluang tinggi untuk diaplikasikan oleh industri pakan tambahan untuk hewan ruminansia seperti 

sapi, domba atau kambing. 

001 002 003 004 

005 006 007 008 009 010 

011 

Inovator : 

Prof Dr. Drh. Agik Suprayogi, MSc., AIF. 





Institusi : 





Inovator 


Why? 

45

Gongseng Kering Makanan Ikan 

Mix and Dry the Fish Feed 

Pakan merupakan salah faktor penting dalam industri budidaya ikan/udang. 

Vitamin pun ditambahkan ke dalamnya untuk meningkatkan kualitas pakan. 

Bentuk vitamin umumnya berupa cairan yang dicampurkan ke pakan, kemudian 

dikeringkan kembali dan dilakukan setiap kali pemberian pakan. Proses ini tidak 

efisien, butuh waktu lama, dan hasilnya tidak merata. Bila dilakukan dalam jumlah 

besar, pakan terancam cepat rusak juga mencemari air tambak bila tidak kering 

sempurna. 

Mesin pencampur dan pengering pakan elektromekanik ini bisa secara sekaligus 

mencampur dan mengeringkan pakan dengan kapasitas besar dalam satu kali proses 

pencampuran. Waktunya lebih singkat dibandingkan cara-cara konvensional yang 

dilakukan selama ini. 

Mesin Pencampur dan Pengering Pakan Ikan/Udang 

Vitamin additives to improve stock feeds quality are usually in liquid form. It needs 

to be mixed with the feed and then dried properly. This process is cumbersome, 

inefficient and takes time. 

This machine mixes and dries the stock feed efficiently with large capacity, in one 

process. The time it takes to finish the process is much faster compared to the 

conventional ways. It is more efficient, effective and faster. 

46What?

Perspektif 

Peternak sangat bergantung pada kualitas pakan untuk meningkatkan hasil ternaknya. Pakan berkualitas siap 

pakai harganya tinggi, padahal bila bisa dikerjakan sendiri secara efisien, harganya bisa jadi lebih ekonomis. 


• Dapat mencampur sekaligus mengeringkan pakan ikan/udang dalam waktu singkat dengan tetap mempertahankan 

kualitas suplemen pakan ikan/udang 

• Kualitas air terjaga karena pakan yang dikayakan sudah dalam kondisi kering. 


Mesin ini dapat diaplikasikan di umkm produsen pakan ikan alternatif, pada pembudidaya ikan skala menengah 

ke atas, pada koperasi/kelompok pembudidaya, dan pada pemerintah daerah sektor perikanan. 

001 002 003 004 

005 006 007 008 009011 

010 

Inovator : 

Ayi Rahmat,SPi., MSi. 





Institusi : 





Inovator 


Why? 

47

Kecap Kedelai Kacang Hijau 

Soy 'Green' Bean Ketchup 

Kecap merupakan salah satu bumbu penyedap yang diminati oleh masyarakat 

Indonesia, terutama bagi sajian makanan yang dipanggang (BBQ). Kecap memiliki 

rasa dan aroma yang khas, nutrisi dan protein yang baik karena terbuat dari 

kacang kedelai. Sayang kedelai makin mahal harganya dan sulit didapat karena 

juga digunakan untuk tempe dan tahu dalam jumlah besar. 

Kacang hijau sudah dikenal luas dimasyarakat, berpotensi sebagai bahan baku 

kecap pengganti kedelai, namun belum ada yang menggunakannya. Kacang hijau 

murah dan lebih mudah di temukan di pasaran dalam jumlah melimpah. Tantangan 

yang dihadapi adalah pada tahap proses filtrasi karena dapat mempengaruhi tekstur 

kecap yang dihasilkan. 

Kecap BBQ dari Kacang Hijau 

Soy bean ketchup is used a lot in Indonesia’s food, especially as barbeque sauce. Soy 

bean as the ingredient is also used in tempeh and tofu, making it less available and 

more expensive for ketchup. 

Green bean can be an alternative ingredient for ketchup. It is as nutritious as soy 

bean, yet cheaper and available in the market abundantly. One challenge faced is 

during the filtration process which might affect the texture of the end-product. 

48What?

Perspektif 

Produk-produk pangan populer terkadang harus bersaing untuk mendapatkan bahan baku yang sama. Bila ada 

sumber bahan baku alternatif, akan membuka peluang baru pengembangan produk lebih lanjut. 


• Bahan baku kacang hijau mudah didapatkan 

• Kandungan nutrisi dan protein kacang kedelai setara dengan bahan dari kacang kedelai 

• Pembuatan dilakukan dengan peralatan sederhana dan mudah diaplikasikan. 


Dapat diaplikasikan di industri Rumah Tangga, skala kecil-menengah. 

001 002 003 004 

005007 006 008 009 010 

011 

Inovator : 

Calista; Melia Stefani Tjipto; Delfhia Rasubala; 

Stephannie Brenda Shanice Riadi; 

Felycia Edi Soetaredjo 








Inovator 

Why? 

49

Kecoh si Licin, Tangkap Semuanya 

Trick the Slimey, Get Them All 

Hama keong mas termasuk sulit untuk dibasmi secara tuntas. Bila 

pengendaliannya menggunakan pestisida, keong mas memang dapat terbunuh 

tetapi cangkang atau rumahnya akan tertinggal dalam tanah. Cangkang keras 

yang tertinggal ini menimbulkan masalah bagi petani karena dapat melukai kaki 

jika terinjak. Mengumpulkannya satu-persatu tentu sulit dilakukan. 

Perangkap hama keong dengan atraktan berbahan biologis ini bisa membantu 

petani menanggulangi hama keong mas secara tuntas. Atraktan akan menarik keong 

mas, masuk ke perangkap. Keong mas yang masuk akan terperangkap, tidak bisa keluar 

kembali, sehingga mudah dikumpulkan dan dibasmi. Perangkap dibuat portabel, sehingga 

mudah dipindah dan diletakkan di tempat-tempat yang terserang hama paling banyak. 

Sinatra Snails Trap, 

Perangkap Keong Menggunakan Atraktan Biologis 

Snails (Pomacea sp.), the rice pest, is not easy to eradicate completely. Using pestiside 

will kill the them, leaving the hard shells behind on the ground, risking the farmers 

getting their feet hurt. Manually collecting them is not effective as well. 

This innovative trap uses bio-attractant for the snails. Once inside, they are trapped 

and easily collected. The trap is portable, and can be moved to a highly infested area 

to be more effective. 

50What?

Perspektif 

Membasmi hama kadang tidak semudah membunuhnya saja. Perlu cara aman untuk mengumpan, menarik dan 

memerangkap hama secara efektif, agar tuntas membasminya tanpa ada jejak yang tertinggal. 


• Membantu petani menangkap hama keong mas di sawah 

• Alat ini mudah dioperasikan dan dapat digunakan dalam berbagai keadaan cuaca 

• Desain sederhana sehingga akan mudah dikembangkan. 


Inovasi ini dapat digunakan bagi petani dan dapat dikembangkan juga bagi industri skala kecil-menengah untuk 

pasar yang lebih luas. 

001 002 003 004 

005 006 007 008 009 010 

011 

Inovator : 

Heri Heriyanto; M. Nafis Rahman; M. Sigit Gunawan; 

Dr. Ir. Radite PA Setiawan, M.Agr. 





Institusi : 





Inovator 


Why? 

51

Ini Jagung, Bukan Terigu! 

This is Corn, Not Wheat! 

Pertumbuhan industri mi dalam negeri saat ini terus meningkat, akan tetapi 

hampir seluruhnya menggunakan bahan baku terigu yang berasal dari impor. 

Hal ini tentu saja dapat mengancam ketahanan dan kedaulatan pangan kita. 

Teknologi ini menjawab tantangan selama ini atas penggunaan terigu yang 

belum bisa tergantikan dalam industri mi. Mi kering yang terbuat dari tepung 

jagung 100% ini memiliki karakteristik dan sifat (ketegangan, elongasi, kelembaban, 

kelengketan, dan cooking loss) yang menyerupai mi terigu setelah proses produksinya. 

Mi jagung ini cocok untuk penderita autis karena tidak mengandung gluten dan 

juga penderita diabetes karena sudah terjadi perubahan sifat pati akibat pemanasan 

saat pencetakan mi. 

Teknologi Mi Kering Berbahan Baku Tepung Jagung 100% 

Noodle industries in Indonesia keeps growing, and most of them use imported wheat 

flour. This is not ideal, since Indonesia cannot produce wheat. 

This processing technology is able to produce a 100% maize flour noodle with similar 

characteristics as wheat flour noodle. It does not contain gluten thus hypo-allergenic, 

and suitable for people with autism. It is also suitable for people with diabetic. 

52What?

Perspektif 

Kedaulatan pangan berarti mandiri dan tidak bergantung dari bahan baku pangan impor. 


• 100% tepung jagung lokal mengurangi impor terigu Indonesia 

• Warna kuning berasal dari warna alami karotenoid jagung 

• Mi kering awet alami 

• Aman bagi penderita autis dan diabetes 

• Pembuatan mi sangat mudah karena campuran bahan mentah dapat langsung jadi mi. 


Bisa diaplikasikan di industri mi nasional sebagai alternatif mi tepung terigu yang telah popular, atau melalui 

pengembangan UMKM secara lebih luas. 

001 002 003005 004 

006 007 008 009 010 

011 

Inovator : 

Tjahja Muhandri; Subarna; Antung Sima F 





Institusi : 





Inovator 


Why? 

53

Miss Ing Kong Untukmu 

Miss Ing Kong for You 

Saat ini pemerintah Indonesia sedang menggenjot produksi tepung singkong 

sebagai upaya diversifikasi pangan serta mengurangi ketergantungan pada impor 

gandum. Produk mi berbahan baku tepung singkong pun memanfaatkan 

kesempatan ini. 

Produk mi singkong ini menggunakan tepung singkong dan tepung gandum 

yang dicampur pada komposisi 1:2. Adonan ditambahkan air, telur bebek dan 

penyedap rasa. Adonan diaduk halus, digiling hingga berbentuk mi dan siap direbus. 

Mi singkong bisa dimasak seperti mi pada umumnya. Mi singkong ini sendiri telah 

dikreasikan dengan beberapa varian menu (topping) dan telah melalui 

uji penerimaan pasar. 

Missing You (Mi Super Singkong hanya Untukmu) 

Indonesian government is boosting the production of cassava flour in the effort to 

reduce the imported wheat flour in the food resilience program. This cassava based 

noodle product can take this opportunity and also support the government. 

This noodle uses cassava and wheat flours at proportion of 1:2. Added with water, 

duck egg and spices, the mixture is milled into noodle ready to be cooked. This noodle 

has been market tested. 

54What?

Perspektif 

Inovasi pangan mi berbahan dasar tepung singkong akan mengembalikan kepopuleran singkong 

di kampung sendiri. 


• Mengunakan tepung singkong sebagai bahan baku 

• Produk dalam bentuk siap saji degan berbagai varian menu 

• Tanpa bahan pengawet, pengenyal dan pewarna buatan. 


Industri makanan berbasis mi dalam bentuk mi kering atau mi instan. 

001 002 003 004 

005 006 007009 008 010 

011 

Inovator : 

Hani Asri Guardiani; Farichatul Ivada; Desty Putri Sari; 

Peni Fitria Raharjanti; Delina Puspa Firdaus; 

Dr. Thahja Muhandri, S.TP, MT 





Institusi : 





Inovator 


Why? 

55

Komidi Putar Rumput Laut 

Seaweed Merry-Go-Round 

Metode budidaya rumput laut yang biasa diterapkan oleh masyarakat memiliki 

banyak kekurangan. Selain tidak efektif dalam penggunaan lahan, area budidaya 

juga tidak aman dari perlintasan kapal atau sampan nelayan. Tak jarang, sarana 

budidaya beserta rumput lautnya hilang yang jamak disebabkan oleh balingbaling 

kapal. 

Inovasi ini mendukung efektifitas penggunaan lahan dengan tetap memperhatikan 

lingkungan dan aktifitas lain di sekitarnya. Bentuk bulat memaksimalkan penggunaan 

ruang yang ada dan memudahkan pemeliharaan rumput laut. Letaknya bisa diatur 

berdekatan, dengan daya tampung yang besar. Bentuknya yang ringkas, ringan dan 

kokoh, memudahkan bongkar pasang untuk dipindahkan ke lokasi lain. 

Sarana Putar Rumput Laut (SPIRAL) 

Traditional seaweed cultivation methods require vast area, and so often get in the 

way of fishermen boats. It is common that cultivation areas are disrupted and 

destroyed by crossing boats’ propellers causing losses. 

This innovation uses smaller footprints and effectively places the seaweeds in circles 

closely for easy management. It is light, portable, and durable, easily transported to 

other areas. 

56What?

Perspektif 

Ketika lahan menjadi terbatas dan diperebutkan, intensifikasi ruang produksi merupakan salah satu kunci 

meningkatkan produktifitas. 


• Ketika ruang budidaya optimal, maka tingkat produksi akan meningkat 

• Jalur kapal melintas di kawasan budidaya tidak terganggu 

• Mudah dan hemat 

• Terbuat dari bahan baku berkualitas dari dalam negeri. 


Selain diaplikasikan di lahan laut, SPIRAL juga dapat diterapkan pada lahan tambak dengan teknik polikultur. 

001 002 003 004 

005007 006 008 009 010 

011 

Inovator : 

Agus Cahyadi 





Institusi : 

Alamat : 


Inovator 

Loka Perekayasaan Teknologi Kelautan (LPTK) 

Wakatobi 

Jl. Soekarno Km.2 Bandara Matahora Wangi-wangi 

93791 Wakatobi, Sulawesi Tenggara 

Why? 

57

58 

ENERGI BARU & TERBARUKAN 

New & Renewable Energies

ENERGI 

Dengan harga minyak bumi yang demikian mahal, beban 

subsidi minyak tanah pemerintah menjadi demikian besar. 

Saya tergerak untuk menemukan teknologi sederhana, agar 

masyarakat bisa kembali memanfaatkan biomassa, tapi 

dengan pemakaian yang jauh lebih hemat, sekaligus 

mengurangi asap di dapur mereka. 

• Dr. M. Nurhuda - Kompor Biomassa • 

59

Multi Tester untuk Gardu Induk 

Electricity SubStation Multi Tester 

Inovasi ini mulai dikembangkan untuk memenuhi kebutuhan pemeliharaan 

transformator (trafo) di Area Penyalur dan Pengatur Beban Sistem. Karena 

perbedaan metode, rangkaian, keterbatasan waktu dan peralatan yang kurang 

memadai, maka dalam kegiatan pemeliharaan bay trafo ini sulit sekali untuk 

melakukan pengujian. Oleh karena itu muncullah ide inovasi untuk membuat 

peralatan pengujian yang lebih praktis dan ekonomis. 

Peralatan ini adalah gabungan dari beberapa peralatan, metode, rangkaian peralatan 

yang dapat mempercepat waktu pengujian dan meminimalkan jumlah SDM, mempunyai 

ruang lingkup pengujian yang luas dan mudah dalam perawatan serta perbaikan, karena 

komponennya banyak dijual di pasaran. 

P'DE Test (Portable Digital Electric Test), 

untuk Pengujian Peralatan Gardu Induk 

Due to variety of equipments and standards amongst electricity substations in 

Indonesia, it has become troublesome to do testings and inspections during regular 

maintenance. 

This innovation combines multiple equipments, methods, and tools into a portable 

tool and test kit, such that maintenance process can be completed in one visit. The 

individual tools and test kits are also available locally. This innovation has saved lots 

of maintenance costs and time. 

60What?

Perspektif 

Buruknya standarisasi peralatan dan metoda membuat tugas perawatan dan pemeliharaan lapangan menjadi 

kompleks, tidak efisien dan mahal. Solusi inovatif seperti ini tidak hanya berharga karena menghasilkan penghematan 

biaya dan waktu, tetapi juga karena tidak bisa dibeli di manapun. 


• Paket alat ini bisa dioperasikan oleh seorang teknisi perawatan, sehingga bisa memperkecil kebutuhan teknisi 

• Portable, praktis dan ringkas untuk dibawa kemana-mana 

• Paket alat ini mempersingkat waktu pengujian, meningkatkan mutu pengujian, dan mengurangi kebutuhan 

melakukan “second visits”. 


Paket alat seperti ini cocok untuk diterapkan dalam tugas uji peralatan dan perawatan lapangan, baik di lingkungan 

PLN maupun organisasi lain; yang menghadapi masalah yang sama, yaitu variabilitas peralatan dan standar yang 

tinggi. 

001 002 003 004 

005 006 007 008 009 010 

011 

Inovator : 

Muh. Iqbal Siddiq D.S.; 

Mariyono 





Institusi : PT PLN - Litbang Ketenagalistrikan 

Alamat : Jl. Duren Tiga No. 120 Jakarta Selatan 12760 


Inovator 

Why? 

61

Bonus Panas dari yang Manis 

Extra Heat from the Sweet 

Biomassa adalah sumber energi terbarukan berbasis pada siklus karbon yang 

dapat digunakan secara langsung maupun tidak langsung, sebagai bahan bakar 

biasa yang disebut biofuel. Bioetanol umumnya diproduksi dari bahan pangan, 

sehingga terkadang dipermasalahkan dan dianggap bersaing dengan pemenuhan 

kebutuhan pangan. 

Buah salak pondoh yang rusak/busuk di tempat rata-rata berkisar 5 sampai 10 persen 

dari hasil panen. Limbah ini bisa diolah menjadi bioetanol 70%, yang bisa digunakan 

sebagai bahan bakar kompor. Produk sampingannya berupa pupuk organik yang bermutu 

dan ramah lingkungan. Limbah salak rusak yang tidak lagi tergolong makanan, dan justru 

menyebabkan masalah lingkungan, dengan inovasi ini bisa diubah menjadi berkah. 

Pemanfaatan Limbah Salak Pondoh Menjadi Bioetanol dan 

Pupuk Organik di Pedukuhan Ledoknongko, Desa 

Bangunkerto, Kecamatan Turi, Sleman 

Biomass is a renewable energy source that can be used directly, or converted into 

bioethanol. Bioethanol is commonly produced from agricultural feedstocks, that often 

raise concerns and debates as it may compete with human food needs. 

62What? 

Off-grade or defective salacca fruit, as much as 5 to 10 percent of the total harvests, 

can be converted into 70% bioethanol as fuel for stoves, without competing with food 

needs. This can help sallacca farmers to obtain clean energy for their household fuel, 

while solving waste disposal problem. As by product of this process is environmentally 

friendly organic fertilizer.

Perspektif 

Inovasi teknologi bisa membawa kemakmuran bagi petani, dengan mengembangkan siklus kegiatan pertanian 

yang sempurna. Tidak ada keluaran kegiatan yang mubazir seperti limbah, dan kelestarian lingkungan senantiasa 

terjaga juga. 


• Memanfaatkan limbah buah salak yang tidak layak konsumsi, sehingga tidak bersaing dengan kebutuhan pangan 

• Pengolah bioetanol sederhana, praktis, aman, dilengkapi standard operating procedures (SOP) 

• Bisa dikembangkan untuk mengolah berbagai limbah yang mengandung karbohidrat tinggi 

• Bisa dijadikan model untuk pengembangan Desa Mandiri Energi (DME). 


Inovasi teknologi ini dikembangkan untuk mengolah limbah buah salak yang rusak dan tidak layak makan menjadi 

bioetanol. Bisa dikembangkan untuk mengolah berbagai limbah lain yang mengandung kadar karbohidrat tinggi. 

001 002 003 004 

005 006 007 008 009 010 

011 

Inovator : 

Dita Adi Saputra 





Institusi : 

Alamat : 


Inovator 

CV. Fruitanol Energy 

Jl. Kaliurang KM 7 Kayen, Condong Catur, 

Kec. Depok, Sleman, Yogyakarta 55283 

Why? 

63

Polisi Tidur untuk Boiler 

Speed Hump for the Boiler 

Pada Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Tarahan, sering terjadi permasalahan 

pecahnya waterwall tube yang terdapat di dalam CFB (circulating fluidized bed). 

Hal ini terjadi karena abrasi di dalam pipa yang diakibatkan kandungan mineral 

pasir kuarsa dalam air yang digunakan. Dalam setahun terjadi sampai delapan 

kali pecah tube, yang berakibat kerugian cukup besar bagi PLTU. 

Inovasi “Polisi Tidur” (Anti Abrassion Beam) dirancang untuk mengurangi intensitas 

dan tingkat abrasi pada dinding ruang bakar. Karya inovasi ini telah diterapkan di 

PLTU Unit 3 dan PLTU Unit 4 Tarahan, dan mampu mengurangi pecah tube menjadi 

hanya sekali dalam setahun; menghasilkan penghematan biaya perbaikan, meningkatkan 

kehandalan pasok listrik PLTU bagi para pelanggan. 

Polisi Tidur CFB Boiler PLTU Tarahan 

(Anti Abrassion Beam) 

In Tarahan Steam Powerplant, often the waterwall tube inside the Circulating Fluidized 

Bed (CFB) break due to mineral abrassion. They happened 8 times a year and caused 

frequent shutdown and poor reliability of the powerplants. 

64What? 

“Polisi Tidur CFB Tarahan” is a nickname given to the innovative anti abrassion beams 

installation. The beams alter the path lines of particles away from the tubes’ wall; 

reducing the abrassion of the tubes. The beams reduce boiler breakdowns, that 

directly translates to savings of maintenance and repair costs, and improved reliability 

of the powerplants.

Perspektif 

Ketika masalah terjadi karena abrasi dan kecepatan, maka yang harus dilakukan adalah mengurangi kecepatan 

dan mengubah arah gerakan partikel. 


• Mengurangi secara signifikan terjadinya abrasi pada tube boiler, sehingga mengurangi kegagalan boiler 

PLTU 

• Inovasi in telah teruji langsung di lapangan, berhasil mengurangi insiden pecahnya tube CFB secara 

sangat signifikan. 


Inovasi ini khusus diaplikasikan untuk boiler yang menggunakan Circulating Fluidized Bed (CFB) pada Pembangkitan 

Listrik Tenaga Uap (PLTU). 

001 002 003 004 

005 006 007009 008 010 

011 

Inovator : 

Jajat Sudrajat; Agung Priambodo; Budi Kurnianto 





Institusi : 

Alamat : 


Inovator 

PT. PLN (Persero) Sektor Pembangkitan Tarahan 

Jl. Lintas Sumatra Km.15 Tarahan Desa Rangai 

Kec. Tritunggal, Katibung, Lampung Selatan 35243 

Why? 

65

Paling Murah Gas Buatan Sendiri 

Your Own Gas is the Cheapest 

Masyarakat dan industri menginginkan energi yang murah, praktis, efisien dan 

bersih. Gas dari gasifikasi batubara (dan biomassa) dapat memenuhi keinginan 

tersebut, dengan biaya lebih murah dari berbagai sumber energi lainnya. Gasifikasi 

batubara lebih cocok digunakan pada industri dengan kebutuhan energi tidak 

terlalu besar, seperti pada kebutuhan pengeringan produk-produk pertanian. 

Inovasi gasifikasi batubara dan biomassa ini terdiri dasar reaktor gasifier sederhana 

sistem up draft, dilengkapi dengan pengumpan bahan bakar dan sistem pembuangan 

abu. Unit telah teruji di lapangan, dan hampir seluruh komponen buatan dalam negeri. 

Alat Pembuat Gas Batubara dan Biomas sebagai Producer 

Gas Bakar untuk Industri Berbasis Pertanian 

People still demand cheap and easy to use energy sources. Gassification of coal and 

biomass mixture can potentially offer a solution. This innovation fits well for industrial 

applications that does not require intensive energy, such as for agricultural products 

processing. 

It offers a clean, easy to use yet practical form of energy at the lowest possible energy 

cost. The system consists of an up draft gas reactor equipped with fuel feeder and 

ash collector. All the components are locally manufactured. 

66What?

Perspektif 

Dari batubara basah yang berkalori rendah, ternyata bisa tercipta sumber gas mempunyai kalori tinggi yang 

harganya terjangkau. 


• Gas hasil dari gasifier batubara lebih murah dibanding dengan gas alam 

• Gas bakar dari batubara lebih praktis dalam pengoperasiannya 

• Lebih efisien dalam penggunaannya 

• Gas bakar ini ramah lingkungan. 


Gasifier batubara dan biomassa sangat berpotensi digunakan pada industri pengeringan berbasis pertanian 

seperti industri jamur, pengeringan kopi, tembakau, gabah, pala yang sangat banyak di Indonesia. 

001 002 003005 004 

006 007 008 009 010 

011 

Inovator : 

Dra. Yenny Sofaeti, M.Si; Nurhadi, ST, MT; Yusnanto; 

Rudy Saputra; Ropik 





Institusi : Badan Litbang ESDM 

Alamat : Jl.Ciledug Raya Kav. 109, Jakarta Selatan 12230 


Inovator 

Why? 

67

Pembangkit Listrik Instan Tenaga Air (Pelita) 

Instant Hydro Electric Power 

Pembangkit listrik mikrohidro telah lama dimanfaatkan sebagai sumber tenaga 

listrik bagi masyarakat yang belum terjangkau oleh jaringan listrik PLN. Sekalipun 

rancangannya senantiasa terus disempurnakan, pada umumnya mereka masih 

memerlukan berbagai keahlian teknis saat pemasangan dan pengoperasiannya. 

Inovasi ini disebut Mikrohidro Portabel Terintegrasi karena dirancang agar mudah 

dan praktis dalam pemasangannya, dan terintegrasi dengan sistem electric box 

penyimpan dan kontrol arus listrik sebelum daya listrik didistribusikan. Sistem 

pembangkit listrik mikrohidro portabel ini praktis tidak memerlukan teknisi dengan 

keahlian khusus untuk mengoperasikannya. 

Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro Portabel Terintegrasi 

The Portable and Integrated Hydro Electric Power is designed for easy installations 

and operations. 

This power generation system is already integrated with its electric box system, to 

manage and control the electricity loads and distribution. It is also equipped with a 

detailed yet simple SOP, for its installation and operation. It is simple enough that 

practically no special skills are required. 

68What?

Perspektif 

Masih terbuka lebar peluang inovasi pada ranah teknologi yang telah sangat mapan seperti Pembangkit Tenaga 

Listrik Mikrohidro, seandainya pengguna awam dimudahkan; dengan cara meningkatkan portabilitas, kehandalan, 

standarisasi, serta kemudahan perawatannya. 


• Desain ringkas dan portabel, memudahkan instalasi dan bongkar pasang serta perawatannya 

• Telah terintegrasi dengan electric box system untuk penyaluran daya 

• Terstandarisasi, lebih murah dan mudah diproduksi secara massal. 


Aplikasi Pembangkit Tenaga Listrik Mikrohidro yang portabel dan terintegrasi, serta mandiri ini cocok untuk 

keperluan masyarakat, dengan kapasitas daya listrik antara 1 sampai 5 kW. 

001 002 003 004 

005 006 007 008 009 010 

011 

Inovator : 

Muhammad Iqbal Syarif 





Institusi : 

Alamat : 


Inovator 

PRIBADI 

Jl. Tegal Mlati No.97 Jombor Lor, Sleman, 

Yogyakarta 55284 

Why? 

69

Oplosan Menuju yang Terbarukan 

Blending towards Renewability 

Karya inovasi ini adalah teknik pembakaran bertubulensi tinggi yang 

menggunakan bahan bakar co-firing tepung batubara dan serbuk gergaji. 

Penggunaan bahan bakar co-firing ini menghasilkan efisiensi energi yang cukup 

tinggi sebesar 56-69%, hampir setara dengan efisiensi penggunaan Bahan Bakar 

Gas (BBG) sebesar sekitar 65%. 

Dengan memanfaatkan limbah serbuk gergaji yang murah dan terbarukan, teknik 

ini menghasilkan pembakaran yang bersih tanpa asap, sehingga ramah lingkungan. 

Alat pembakar yang digunakan adalah siklon sederhana yang dirancang khusus untuk 

kegunaan di Industri Kecil dan Menengah (IKM). 

Co-Firing Batubara - Biomassa Menggunakan Pembakar 

Siklon Sederhana untuk Industri Kecil - Menengah 

This innovation is a combination of turbulent combustion and co-firing between 

pulverized coal and sawdusts at high turbulence. The combination produces a highly 

efficient combustion at 56 – 69% efficiency, comparable to gas fired combustion. 

Though it uses a simple combustion appliance designed for the use in small and 

medium scale industries, the combustion is smokeless. It’s a low cost, environmentally 

friendly and contribute to the use of renewable source of energy. 

70What?

Perspektif 

Tiada rotan akarpun jadi, karena tersedianya bahan baku pendukung dalam jumlah banyak dan bisa diperoleh 

dengan cuma-cuma, penggabungan keduanya menjadi sebuah inovasi dengan biaya energi yang ekonomis, efisien, 

ramah lingkungan, dan lebih menjamin pasok sumber energi. 


• Lebih ekonomis, karena menggunakan sumber energi dari limbah biomassa murah 

• Menuju pemakaian sumber energi yang terbaharukan 

• Menghasilkan tingkat efisiensi energi yang setara dengan pembakaran dengan Bahan Bakar Gas (BBG) 

• Alat pembakar siklon yang digunakan telah teruji untuk digunakan di Industri Kecil dan Menengah (IKM). 


Semua sektor industri yang memerlukan energi secara intensif, sehingga efisiensi dan biaya pembakaran yang 

rendah menjadi keharusan. 

001003 002 004 

005 006 007 008 009 010 

011 

Inovator : 

Ikin Sodikin, ST; Drs. Soemaryono, M.Sc.; 

Tatang Koswara; Engkos Kosasih 






Alamat : Jl. Ciledug Raya Kav. 109, Jakarta Selatan 12230 


Inovator 

Why? 

71

Sahabat Karib Penangkap Debu 

Dust Catcher’s Sidekick 

Di industri biodiesel, gliserol sebagai produk sampingan, berlimpah jumlahnya 

dan bahkan kini mulai menjadi ancaman limbah di masa yang akan datang. Di 

industri yang berbeda, debu batubara dan semen telah menjadi permasalahan 

kesehatan dan lingkungan yang serius. Pencemarannya dapat dicegah oleh Coal 

Dust Suppressant (CDS). 

Penambahan gliserol pada formula CDS ternyata dapat meningkatkan kinerja formula 

menjadi semakin baik, ditunjukan dari semakin rendahnya nilai Evaporation Rate 

(ER) dan Dustiness Index (DI). Pemanfaatan gliserol sebagai komponen CDS dapat 

meningkatkan nilai ekonomi gliserol, sekaligus, terbukti meningkatkan kinerja CDS dalam 

menanggulangi pencemaran lingkungan di industri batubara dan semen. 

Pemanfaatan Gliserol Hasil Samping Industri Biodiesel 

sebagai Komponen Coal Dust Suppressant 

Biodiesel industry’s byproduct, glycerol, is now available in large quantity and will 

soon become an environmental threat. The coal and cement industries also produces 

serious environmental problem due to their dusts. Though this pollution can be 

prevented using the Coal Dust Suppressant (CDS). 

Addition of glycerol to CDS has been proven to increase CDS performance. Therefore, 

this innovation helps to increase value in both sector of industries, help reducing 

pollutions in one, while increasing value of by-products for the other. 

72What?

Perspektif 

Inovasi besar terjadi kalau dua atau lebih masalah berhasil dihubungkan dengan bantuan ilmu dan teknologi. 

Penanggulangan masalah lingkungan di industri batubara dan semen diperbaiki; dan pada saat yang sama gliserol, 

produk sampingan di industri biodiesel, diserap dan lebih dihargai. 


• Menghasilkan formula CDS yang lebih efektif dengan bahan baku terbarukan yaitu gliserol dari industri biodiesel 

• CDS formula dengan gliserol memiliki kinerja yang lebih baik dari CDS komersial yang ada di pasaran 

• Bisa membantu meningkatkan nilai jual gliserol sebagai produk sampingan industri biodiesel yang harganya 

melorot terus. 


Formula ini berpotensi diaplikasikan pada berbagai industri yang menghasilkan pencemar udara seperti di industri 

batubara dan semen; sekaligus sebagai alternatif pemanfaatan gliserol dari industri biodiesel. 

001 002 003 004 

005 006 007009 008 010 

011 

Inovator : 

Anas Bunyamin; Erliza Hambali; 

Ani Suryani; Herry Suhirman 





Institusi : SBRC - LPPM IPB dan 

PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk 





Inovator 

Why? 

73

Robot Pelilit Kabel Bertegangan 

Live Line Wrapping Robot 

Pada proses perbaikan konduktor listrik yang terburai sering timbul masalah 

dalam teknis pelaksanan, karena kondisi jaringan harus dalam keadaan padam 

dan posisi titik yang akan di perbaiki dengan melapisi pita aluminium pelindung 

konduktor jauh dari tiang sehingga hasilnya tidak maksimal. 

Automatic Tape Roller (ATR) diciptakan sebagai alat pelilit pita otomatis bertenaga 

motor yang digunakan untuk melapisi konduktor listrik sebelum dipasangkan LLC - 

Live Line Connector (sambungan konduktor sementara) juga mengamankan konduktor 

yang mengalami luka tanpa perlu mematikan jaringan listrik. Alat ini dapat menghasilkan 

lilitan yang tersusun rapi tanpa saling menumpuk saat beroperasi, sehingga memudahkan 

pengerjaan di lapangan. 

Automatic Tape Roller (Alat untuk Melilit Pita Alumunium 

pada Konduktor Listrik dalam Keadaan Bertegangan) 

Electricity utilities wish to avoid loss of supply, so they are obligated to maintain and 

replace their electrical parts regularly. Replacement of winding tape of aerial cable 

before it is connected live-line connector must be done high up in the air, and is not 

safe for linemen. 

Automatic Tape Roller (ATR) replaces this duty, and can deliver neat and accurate 

winding job, without excessive ovelaps. 

74What?

Perspektif 

Pemakaian prinsip robot bukan hanya untuk menghasilkan kerja yang cepat dan presisi, tetapi juga untuk tugastugas 

yang berbahaya untuk dilakukan oleh manusia; misalnya pekerjaan pada kabel-kabel listrik bertegangan 

tinggi, dengan lokasi yang tinggi dan sulit dijangkau. 


• Peralatan pelilitan pita aluminium untuk konduktor listrik pertama yang bekerja berdasarkan prinsip mengulir 

mur ke baut 

• Digerakkan dengan motor listrik, sehingga pengerjaan cepat, tepat dan rapi 

• Bisa bekerja pada konduktor listrik saat bertegangan 

• Mampu melakukan pelilitan dengan ring ukuran konduktor dari 35 -240 mm. 


Inovasi ini dikembangkan khusus untuk melilit kabel listrik bertegangan pada perawatan saluran udara PLN, tanpa 

harus melakukan pemadaman. 

001 002 003 004 

005 006 007009 008 010 

011 

Inovator : 

Agus Salim; Nur Hendro; Edi Purwanto 





Institusi : 

Alamat : 


Inovator 

PT.PLN (Persero) Distribusi Jawa Tengah & 

DIY Area Klaten 

Perum Taman Cemara No. 15 Kalitan, Kertonatan 

Kec. Kartosuro, Solo 57435 

Why? 

75

Tabung Fleksi Kinerja Maksi 

Flexible Tube for Maximum Performance 

Salah satu penyebab pemadaman listrik PLN adalah gangguan pada tabung 

FCO (Fuse Cut Out). FCO adalah peralatan proteksi yang berfungsi sebagai 

sekering saat terjadi hubung singkat di sisi trafo maupun di sisi jaringan. 

Bervariasinya jenis tabung FCO yang dipakai menjadi penyulit yang memperlambat 

pemulihan gangguan, khususnya jika tabung FCO cadangan dengan spesifikasi 

sama tidak tersedia. 

Inovasi ini mengembangkan FCO fleksibel dan dapat menggantikan seluruh tipe/merk 

FCO di PLN. Dengan menambahkan penyambung sistem sock drat dan as drat dobel 

dari bahan teflon ditengah tabung FCO, FCO dapat diperpendek dan diperpanjang sesuai 

kebutuhan. Komponen yang digunakanpun cukup memanfaatkan tabung FCO bekas, 

sehingga pembuatannya tidak memerlukan tambahan biaya yang besar. 

Flexible Fuse Tube 

FCO (Fuse Cut Out) tubes is a protective fuse used in primary overhead feeder lines 

and taps to protect distribution transformers from current surges and overloads. The 

variability of FCO tubes in use has made it difficult for the utility linemen to replace 

it, especially when the exact spareparts is not available in stock. 

This innovation deals with development of “fit for all” FCO tubes, by adding flexible 

joints that can be lengthened or shortened as per needs. The flexible FCO can be 

assembled from used FCO, so it does not cost much to make. 

76What?

Perspektif 

Standardisasi adalah kunci efisiensi dalam tugas perawatan dan perbaikan, khususnya yang memerlukan penggantian 

suku cadang. Pada kenyataannya kita sering mewarisi standarisasi yang buruk, sehingga diperlukan inovasi untuk 

mengembangkan “standar yang fleksibel”. 


• Fleksibel untuk digunakan pada semua tipe/model FCO 

• Mempercepat tugas pemulihan gangguan FCO, sehingga meminimalisir waktu dan area pemadaman yang 

terpaksa dilakukan 

• Menghemat biaya karena dapat dibuat dari tabung FCO bekas 

• Sumber bahan dan pengerjaan yang mudah. 


Proteksi untuk jaringan SUTM (Saluran Udara Tegangan Menengah) PT. PLN (Persero). 

001 002 003 004 

005 006 007 008 009 010 

011 

Inovator : 

Maman Suherman; Asep Rohman Mulyana; 

Firman Herdani; Liana Oktavia 





Institusi : 

Alamat : 


Inovator 

PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten 

Jl. Asia Afrika No. 63, Bandung 

Jawa Barat 40111 

Why? 

77

Teknik Bersahabat Panen Mikroalga 

Friendly Microalgae Harvesting Technique 

Pemanenan biomassa mikroalga merupakan faktor yang berkontribusi dalam 

menentukan biaya produksi minyak mikroalga. Teknik pemanenan mikroalga 

yang umumnya digunakan secara komersial adalah flokulasi menggunakan bahan 

kimia. Flokulasi dengan bahan kimia menghasilkan air limbah dan membutuhkan 

biaya hingga 30% dari total biaya panen. 

Teknik pemanenan bioflokulasi adalah proses pemanenan dengan menggunakan 

mikroalga jenis autoflokulan yang banyak mengandung Lipid. Teknik pemanenan ini 

berkonsep ramah lingkungan dan hemat biaya, karena Air kultivasi yang telah digunakan 

dapat digunakan kembali tanpa harus dilakukan treatment khusus sehingga tanpa limbah 

buangan. Jumlah endapan pun sama dengan proses kimiawi (NaOH). 

Rekayasa Teknik Bioflokulasi untuk Pemanenan Mikroalga 

yang Ramah Lingkungan 

Harvesting costs is one of the major costs factor in microalgae biofuel production. 

The most common microalgae harvesting techniques currently is chemical flocculation 

that produce waste and costly. 

Bioflocculation harvesting techniques using microalgae autoflocculant that contain 

lots of Lipids. The concept of harvesting techniques environmental friendly and costeffective 

up to 30%. 

78What?

Perspektif 

Biofuel dari mikroalga telah menarik perhatian dari seluruh dunia, sayangnya proses pemanenan yang mahal dan 

tidak efisien menjadi hambatan utama. Teknologi bioflokulasi dengan bantuan sesama mikroalga bisa menjadi 

terobosan besar, yang bisa berarti terobosan besar masalah energi dunia. 


• Teknik pemanenan bioflokulasi ramah lingkungan dan tidak menghasilkan limbah 

• Air kultivasi mikroalga dapat digunakan kembali tanpa harus dilakukan pengolahan atau penggantian 

• Persentase recovery menyamai pemanenan dengan flokulasi dengan bahan kimiawi (NaOH) 

• Berpotensi mereduksi biaya pemanenan secara signifikan. 


Berpotensi untuk dikembangkan menjadi teknik pemanenan mikroalga yang lebih efisien, khususnya untuk 

menghasilkan minyak (biofuel) dari mikroalga. 

001 002 003 004 

005 006 007 008 009 010 

011 

Inovator : 

Dr. Ir. Mujizat Kawaroe, M.Si; Safrina Dyah 

Hardiningtyas, M.Si; Dahlia Wulan Sari, S.Pi; Dina 

Augustine, S.Pi; Welmar Olfan Bastern Barat, S.Pi; 

Syarif Hidayatulloh 





Institusi : 





Inovator 

Pusat Penelitian Surfaktan dan Bioenergi-LPPM IPB 

Why? 

79

Detektif Migas Bersenapan Angin 

Air Gun Armed Petrol Detective 

Tahapan dasar untuk dapat mendeteksi potensi migas dan batubara di suatu 

tempat diperlukan pencitraan struktur batuan bawah permukaan. Pencitraan 

ini dilakukan dengan membangkitkan dan mengirimkan gelombang seismik ke 

lapisan lapisan bawah permukaan tanah. Pantulan gelombang seismik itu yang 

dipakai untuk merekonstruksi struktur citra. Hal ini ditunjukkan oleh irisan vertikal 

data seismik. Pantulan gelombang harus direkam di lapangan secara langsung. 

Sumber gelombang seismik untuk keperluan ini telah dirancang secara khusus, yang 

hasilnya adalah Mini Air Gun, yaitu sebuah alat yang lebih sederhana, portabel, dapat 

dioperasikan dengan biaya yang efisien, ramah lingkungan, tidak eksplosif sehingga 

aman digunakan pada kawasan padat penduduk juga pada daerah rawa-rawa. 

Portable Mini Air Gun untuk Eksplorasi Migas dan Batubara 

A mechanical system in the form of mini air gun is specially designed to generate 

seismic waves to replace dynamite explosion in seismic explorations. 

Mini Air Gun is cheaper to operate, portable, and easier to access difficult fields like 

populated area, swamps, muddy river banks, or shrubbery targets. 

80What?

Perspektif 

Salah satu bentuk kemajuan inovasi teknologi adalah pemakaian alat-alat dan instrumen yang lebih kecil dan 

ringkas, lebih portabel, dan lebih terkendali untuk menghasilkan kinerja yang sama. 


• Mini air gun ini adalah untuk menggantikan dinamit sebagai sumber gelombang seismik untuk eksplorasi 

geologi 

• Pengoperasian alat 50% lebih murah dibanding memakai dinamit dan ramah lingkungan 

• Perangkat lebih portabel dan mudah dalam mobilisasi, khususnya untuk eksplorasi di kawasan berpenduduk, 

rawa-rawa, atau semak belukar. 


Aplikasi utama dari Mini Air Gun ini adalah menggantikan fungsi dinamit sebagai sumber gelombang seismik 

dalam kegiatan eksplorasi geologi. Ini sangat cocok sekali diaplikasikan untuk perusahaan perusahaan pertambangan. 

001 002 003 004 

005 006 007009 008 010 

011 

Inovator : 

Prof. Dr. Suprajitno Munadi; Humbang Purba M.Si; 

Yudi Kuntoro S.Si; Hari Yanto 






Alamat : Jl.Ciledug Raya Kav. 109, Jakarta Selatan 12230 


Inovator 

Why? 

81

82 

TEKNOLOGI & MANAJEMEN TRANSPORTASI 

Transportation Management & Technology

TRANSPORTASI 

Waktu itu, saya hanya melakukan apa kata hati saya. Saya tidak 

melakukan penelitian sama-sekali. Setelah keseluruhan 85 unit 

(Sosrobahu) berhasil kita putar, barulah saya mengadakan penelitian. 

• Ir. Tjokorda Raka Sukawati - Sosrobahu • 

83

Kotak Ajaib agar Tahan Lama 

Magic Box for Longer Lasting 

Proses penyimpanan dan distribusi buah (dalam hal ini pepaya) oleh petani 

masih dilakukan secara konvensional, dengan pengemas sederhana seperti 

keranjang atau kardus. Akibatnya, kualitas dan harga pepaya menjadi turun di 

mata konsumen. 

Magic Box dirancang untuk mengatasi masalah tersebut. Dinding Magic Box dibuat 

dari kombinasi bahan-bahan yang berfungsi untuk menghambat laju pematangan 

maupun pembusukan buah, melindungi pepaya dalam transportasi, maupun hal lain 

yang dapat merusak pepaya. Karya inovasi ini dapat juga digunakan untuk berbagai 

jenis buah lain seperti pisang atau apel. 

Magic Box ; Wadah Penyimpanan Praktis dalam Memperpanjang 

Daya Simpan dan Mengurangi Kerusakan selama 

Distribusi Hasil Pascapanen Buah Pepaya (Carica papaya) 

Traditionally farmers store the harvested papayas and other fruits conventionally in 

cardboards or baskets, which is not safe for the fruits and make the quality deteroriates 

during storage, handling and transportation. 

Magic Box is designed to overcome such fruit storage and handling problems. It is 

developed from composite materials that inhibit fruit ripening process. It also protects 

fruits from microbes or animals, and safeguard them from impacts during handling. 

Magic box can be used for handling other fruits, such as bananas and apples. 

84What?

Perspektif 

Berbagai inovasi dikembangkan untuk meningkatkan produktivitas hasil panen, padahal tidak kurang pentingnya 

untuk menjaga nilai panen tersebut agar terus tinggi sampai di tangan konsumen. Menjaga nilai panen buahbuahan 

pada kenyataannya sering lebih bernilai ketimbang meningkatkan hasil panen. 


• Teknologi tepat guna dengan potensi ekonomi yang tinggi untuk skala nasional maupun internasional 

• Perkembangan penerapannya tidak terbatas pada buah pepaya, tetapi juga untuk buah klimaterik 

lainnya seperti pisang dan apel 

• Bahan baku sekam padi yang merupakan limbah pertanian, sehingga sangat mudah untuk diperbanyak 

ke dalam skala industri dan pengganti styrofoam yang tidak ramah lingkungan. 


Segala jenis usaha atau bisnis yang berhubungan dengan buah-buahan, dan memerlukan proses penanganan 

yang lebih baik dan distribusi yang lebih luas. 

001 002 003 004 

005007 006 008 009 010 

011 

Inovator : 

Mohammad Wahyu Sautomo; Dr. Ir. Winarso D. 

Widodo; Andi Nurzamzam Arman; Nazi; Eska 

Wardhana; Haryati Widyastuti 





Institusi : 





Inovator 


Why? 

85

Sedia Tambahan Sebelum Diperlukan 

Extra Ready for Emergency 

Pertolongan pertama pada kecelakaan membutuhkan waktu tanggap yang 

cepat. Kondisi dan jumlah korban sangatlah bervariasi. Ditambah pula penanganan 

yang tidak bisa dilakukan di tempat sehingga korban harus dievakuasi. Kecepatan 

dan efektivitas pertolongan sangatlah dipentingkan, apalagi bila jumlah korban 

banyak. 

Brankar Tandu LSB (Long Spine Board) yang didesain secara ergonomis ini dibuat 

khusus untuk mensiasati kapasitas ambulans yang terbatas. Tandu ekstra ini 

memungkinkan ambulans mengangkut pasien kedua yang mengalami kecelakaan dengan 

risiko trauma tulang belakang. Ketika tidak digunakan, tandu ini bisa menjadi tempat 

duduk tambahan di dalam ambulans. 

Brankar Tandu LSB (Long Spine Board) 

Emergency conditions do happen. A quick and responsive first aid may determine the 

life and death of the victims. In a mass traffic accident situation, emergency evacuations 

of victims with spine and neck trauma require careful handling with stretchers. 

LSB stretcher provides extra capacity for the ambulance to properly handle two 

emergency patients at once as and when situation demand. Its ergonomic design 

helps the paramedics to put the second patients into the ambulance with care. When 

not in use, the stretcher can be used as an extra seat. 

86What?

Perspektif 

Keadaan darurat tidak bisa diramalkan. Mempersiapkan diri menghadapi keadaan terburuk adalah kebijakan 

yang bijak; karena kesiapan seringkali berarti hidup atau mati. 


• Menambah kapasitas angkut ambulans untuk mengevakuasi penderita trauma tulang belakang dan leher 

lebih dari seorang jika diperlukan 

• Dapat dilipat menjadi tempat duduk tambahan jika tidak dipakai 

• Mempercepat proses evakuasi dalam situasi darurat 

• Dirancang secara ergonomis untuk menempatkan penderita trauma dengan aman di dalam ambulans. 


Inovasi ini dirancang untuk meningkatkan kapasitas ambulans mengangkut penderita trauma tulang belakang 

dan leher, yang sering terjadi dalam kecelakaan massal lalu lintas. Bisa dikembangkan lebih lanjut untuk 

penempatannya di kendaraan bukan ambulans, untuk keadaan darurat. 

001 002 003 004 

005 006 007 008 009 010 

011 

Inovator : 

Bambang Ali Susanto; Sahid Urip; Sayuti Prayogi 





Institusi : 

Alamat : 


Inovator 

PT. Jasa Marga (Persero) Tbk 

Plaza Tol TMII Jakarta T imur 

DKI Jakarta 13550 

Why? 

87

88 

TEKNOLOGI INFORMASI & KOMUNIKASI 

Information & Communication Technology

I C T 

Ilmu pengetahuan adalah sumber apresiasi. Tugas ilmu pengetahuan, 

yang paling sederhana, adalah “connecting the dots”. Jadi, ketika titiktitik 

yang selama ini tidak berhubungan -misalnya batik dan komputerbisa 

kita hubungkan, maka itulah inovasi. 

• Hokky Situngkir - Batik Fisika • 

89

Syaraf Peraba Rawan Pangan 

Touch Sensor for Food Security 

Dalam merencanakan stabilitas pasok pangan terutama beras sebagai makanan 

pokok diperlukan suatu sistem yang memudahkan prediksi jumlah panen padi 

dan produksi beras. Hal ini penting untuk mendukung kebijakan penentuan 

jumlah beras yang diimpor ataupun pencetakan sawah baru. 

Model Spasial Dinamik Pendugaan Produksi Padi dan Ketahanan Pangan Indonesia 

mampu memberikan gambaran dan informasi yang akurat mengenai kondisi pertanian 

beras di Indonesia melalui simulasi data dan ditampilkan dalam bentuk spasial (peta). 

Model ini telah diuji di provinsi Jawa Barat sebagai contoh studi kasus berdasarkan pada 

beberapa skenario implementasi kebijakan pangan, dengan hasil yang memuaskan. 

Model Spasial Dinamik Pendugaan Produksi Padi 

sebagai Upaya Pencegahan Kerawanan Pangan 

(Studi Kasus : Provinsi Jawa Barat) 

Indonesia urgently need to develop systems and infrastructure to maintain its food 

security, especially rice security. 

A Dynamic Spatial Forecasting Model is developed to provide accurate information 

on the condition and forecast of rice production, displayed in spatial map containing 

data of different parameters, that can be analyzed and simulated. 

90What? 

This model has been tested in West Java to simulate different policy scenarios with 

satisfactory results.

Perspektif 

Inovasi ini dapat mempercepat pemangku kebijakan dalam mengambil keputusan menyangkut ketahanan pangan 

terutama beras dengan akurat. Tindakan antisipasi dan kebijakan yang tepat dalam keadaan krisis dapat mencegah 

kerawanan pangan di suatu daerah. 


• Data perhitungan kuantitatif dinyatakan dalam bentuk angka dan grafik peta spasial 

• Penyajian data yang menyeluruh memudahkan analisa informasi dan mengambil keputusan. 


Model telah dibuat dan divalidasi untuk provinsi Jawa Barat dan berpotensi dikembangkan di provinsi lain atau 

untuk komoditas lain. Model dapat membantu pemangku kebijakan dalam memutuskan kebijakan pangan dengan 

akurat dan diterapkan pada dunia riil. 

001 002 003 004 

005 006 007 008 009 010 

011 





Inovator : Dr. Ir. Hartrisari Hardjomidjojo, DEA; 

Ir. Harry Imantho, M.Sc.; Ir. Desi Suyamto 

Institusi : Institut Pertanian Bogor dan SEAMEO BEOTROP 

Alamat : (Diwakili) Kantor Direktorat Riset dan Kajian Strategis 

IPB, Gedung Rektorat Andi Hakim Nasoetion Lt. 5, 



Inovator 

Why? 

91

Inspektur Pajak Maya 

Virtual Tax Inspector 

Berbagai kendala mengakibatkan tax ratio Indonesia sangat rendah, misalnya 

akibat kolusi antara pemungut pajak dan wajib pajak, maupun keterbatasan 

dalam sumber daya dan sarana. Sistem self assessment dalam pelaporan pajak 

juga masih belum menjamin kedisiplinan dan kejujuran wajib pajak dalam 

melaporkan pungutan pajak. 

Sistem monitoring pajak secara online dirancang untuk membantu Dinas Pendapatan 

Daerah memantau transaksi yang terjadi lewat cash register pada tingkat pengecer/ 

merchant seperti restoran, tempat hiburan, loket parkir dan hotel. Data ini bisa dipakai 

untuk memonitor bila terjadi penyimpangan dalam pelaporan dan penyetoran pajak. 

Sistem Monitoring Pajak Daerah untuk Restoran, Parkir, 

Tempat Hiburan dan Hotel dengan Metode Tapping Jalur 

Printer POS atau Cash Register 

Indonesia’s tax ratio is still very poor, due to various forms of collusions between tax 

officers and taxpayers, as well as various limitations such as limited number of tax 

officers, and poor monitoring systems. 

92What? 

This advanced yet simple tax monitoring system is designed to support Regional 

Government’s Internal Revenue Service in monitoring transactions at the retailer’s 

level, tapping into their cash registers’ printer output data, and then submitted directly 

via internet. This data can be used to monitor the respective outlets tax report and 

tax compliance.

Perspektif 

Rasio penerimaan pajak Indonesia tertinggal bahkan dibandingkan negara berkembang lain. Ini mengindikasikan 

besarnya potensi pajak, sekaligus besarnya tingkat korupsi dan penghindaran pajak. Inovasi ini bisa menjadi solusi 

bagi keduanya sekaligus. 


• Tidak mengganggu sistem transaksi maupun cash register merchant 

• Memiliki fitur “anti tampered” untuk menghindari kecurangan wajib pajak 

• Unit yang kompak dan portable; sehingga mudah dipasang di tempat-tempat yang ruangannya 

terbatas. 


Merubah budaya birokrasi rumit menjadi birokrasi cepat dan praktis, serta meningkatkan pemasukan pajak 

dengan mereduksi kebocoran. 

001 002 003 004 

005 006 007009 008 010 

011 

Inovator : 

Abdi Aziz Qohhar Noor; 

Didi Setiadi 





Institusi : 

Alamat : 


Inovator 

Prasimax 

Jl. Margonda Raya 494D Depok 


Why? 

93

Detektif Tanaman Obat 

Medicinal Plant Detective 

Informasi tentang tanaman obat masih sangat terbatas, apalagi di Indonesia 

yang memiliki keaneka-ragaman tanaman yang sangat kaya. Masyarakat seringkali 

menemui kesulitan dalam mengidentifikasikan dan memastikan jenis tanaman 

tertentu, apalagi menentukan mana yang tanaman obat dan mana yang bukan. 

Dengan aplikasi MedLeaf, identifikasi tanaman obat menjadi mudah. Pemakai 

hanya perlu memotret daun dari tumbuhan yang ingin diidentifikasi menggunakan 

kamera telepon. MedLeaf akan memberikan informasi nama, habitat, khasiat, bagian 

yang digunakan, bahkan peta daerah penyebaran tanaman obat tersebut. 

MedLeaf : Inovasi Teknologi Mobile Cerdas 

Sistem Identifikasi Tumbuhan Obat Indonesia 

Indonesia has a vast diversity of plants. Many people have difficulties in identifying 

them, let alone deciding if they pick or select the correct plants. 

With MedLeaf application, plants identification has been made much easier. One can 

take photo of the medicinal plant leaf by using a cell phone camera. MedLeaf 

application will process the image, and almost instantly, the cellphone will display 

the name, its medical benefits, as well as the geographical information of the plant’s 

habitat. 

94What?

Perspektif 

Penyediaan informasi akurat dan cepat tentang tanaman obat selain dapat mengurangi ketidak-pastian dalam 

mengkonsumsi tanaman obat atau jamu; secara tidak langsung juga membantu industri jamu/obat-obatan. 


• MedLeaf membantu masyarakat untuk mengenal tentang kekayaan tanaman obat 

• Aplikasi MedLeaf tidak memerlukan akses internet, sehingga dapat digunakan kapan dan di mana saja 

• Pihak pengembang melakukan update database tanaman obat 


MedLeaf dapat digunakan oleh industri berbasis herbal/tanaman obat, juga oleh masyarakat untuk mengidentifikasi 

tanaman obat secara tepat dan cepat. 

001 002 003005 004 

006 007 008 009 010 

011 

Inovator : 

Desta Sandya Pravista, S.Kom.; Prof. Dr. Ir. Ervizal 

A.M Zuhud, M.S; Mega Mayanda Santoni, S.Kom.; 

Rahmat Setiawan; Dr. Yeni Herdiyeni, S.Si, M.Kom. 





Institusi : 





Inovator 


Why? 

95

Jembatan SMS bagi Tunanetra 

SMS Bridging for the Blinds 

Short Message Service (SMS) merupakan salah satu layanan komunikasi paling 

populer di masyarakat. Selain harganya murah, penggunaannya juga mudah. 

Sayangnya, pemakai SMS memerlukan kemampuan membaca dan tentunya 

melihat, yang tidak dimiliki oleh penyandang tunanetra. 

Aplikasi T-SMS dikembangkan untuk membantu penyandang tunanetra 

menggunakan layanan SMS. Pengguna cukup melisankan pesan yang akan dikirim. 

Teknologi lisan-ke-teks (speech-to-text) pada aplikasi ini, akan mengubah suara menjadi 

teks. Sebaliknya, jika ada pesan SMS yang masuk, teknologi teks-ke-lisan (text-to-speech) 

akan mengubah pesan teks menjadi suara. T-SMS dilengkapi desain antar-muka yang 

dirancang khusus untuk tunanetra. 

T-SMS : Aplikasi SMS (Short Message Service) 

untuk Tunanetra 

Short Message Service (SMS) has become one of the most popular communication 

services today. It is cheap and practical. Unfortunately, to use SMS effectively, one 

must be able to see and read. This is not easy for the blinds. 

T-SMS uses speech-to-text as well as text-to-speech technologies, with a specially 

designed user interface for the blinds. 

96What?

Perspektif 

Inovasi teknologi komputer dan telekomunikasi telah memberikan manfaat dan kemudahan yang luar-biasa bagi 

kehidupan manusia. Mengikut-sertakan kelompok penyandang tunanetra untuk ikut memanfaatkan inovasi tidak 

hanya bermakna ekonomis semata, tetapi khususnya sangat bermakna sosial kemanusiaan. 


• Desain antar-muka (interface) yang dirancang khusus untuk penyandang tunanetra 

• Mudah digunakan 

• Aplikasi T-SMS dapat diunduh secara gratis. 


Aplikasi ini ditujukan khususnya bagi penyandang tunanetra, baik untuk keperluan pekerjaan, maupun untuk 

kehidupan sehari-hari. 

001 002 003 004 

005 006 007 008 009 010 

011 

Inovator : 

Ozi Priawadi; Sony Hartono Wijaya, M.Kom.; 

Lizza Amini Gumilar; Nadya Elsanoviany Putri; 

Fadila Andre Mulyanto; Rahmad Syaifullah G 





Institusi : 





Inovator 


Why? 

97

Pandu Listrik Nan Cerdik 

Smart Feeder Line Scout 

Dalam sistem kelistrikan, frekuensi adalah indikator keseimbangan antara daya 

yang dibangkitkan dengan beban pemakaian. Kekurangan daya atau kelebihan 

beban bisa mengakibatkan penurunan frekuensi yang bila melewati batas 

toleransi akan menyebabkan kegagalan seluruh jaringan listrik. Penurunan dan 

penyesuaian beban sistem dapat dilakukan dengan melepaskan beban secara 

otomatis menggunakan UFR (Under Frequency Relay). 

Inovasi ini menambahkan suatu algoritma pada UFR yang mendeteksi penurunan 

frekuensi dan menentukan prioritas pelepasan beban. Melakukan deteksi kelebihan 

beban lebih dini, akan melindungi keseluruhan sistem jauh lebih optimal. 

Smart Under Frequency Relay (Smart UFR) 

Power line frequency is an indicator or equilibrium between generated electrical 

power and its load. When frequency drops beyond its tolerance may cause blackout 

or failure of the overall electrical power system. This problem can be prevented by 

using automatic UFR (Under Frequency Relay). 

This innovation is an add-on to UFR system, by devising UFR with an algorithm to 

respond to frequency drops on real-time basis, and optimize and prioritize the release 

of load in each electrical feeders, as to avoid failures of the overall electrical system. 

98What?

Perspektif 

Kita perlu lebih banyak lagi inovasi teknologi yang secara konkrit mampu meningkatkan keamanan, kepastian, 

dan kenyamanan hajat hidup orang banyak; misalnya dengan mengurangi frekuensi pemadaman listrik. 


• Mampu mendeteksi penurunan frekuensi dan menentukan prioritas pelepasan beban secara otomatis 

• Mampu menganalisa data beban pada penyulang secara real-time 

• Meningkatkan kehandalan proteksi sistem kelistrikan 

• Memberikan nilai tambah keamanan. 


Sistem proteksi jaringan tenaga listrik seperti PLN atau pembangkitan listrik swasta. Bisa dimanfaatkan juga bagi 

sistem instalasi kelistrikan lainnya dengan beban daya listrik besar dan dinamis. 

001 002 003 004 

005 006 007 008 009 010 

011 

Inovator : 

Tri Hardimasyar; Wahyudi; 

Didik Fauzi D; Handy Wihartady 





Institusi : Litbang Ketenagalistrikan PT. PLN (Persero) 



Inovator 

Why? 

99

Permainan Penyelamatan Hutan 

Save our Forest Game 

Maraknya penggemar game online di kalangan anak muda, menjadi inspirasi 

untuk menjadikannya sebagai media dalam menumbuhkan kesadaran tentang 

pentingnya penyelamatan hutan Indonesia di kalangan generasi muda. 

Rancangan game berbasis web tentang lingkungan ini disesuaikan dengan isuisu 

lingkungan hidup Indonesia, seperti pembalakan liar, konversi hutan ke 

perkebunan, kebakaran lahan dan lain-lain. Play and Save Our Forests (P-SOFT) 

diharapkan dapat mengundang minat penggemar game berbasis internet, khususnya 

anak muda, untuk berperan aktif dalam prakarsa penyelamatan hutan Indonesia. 

Analisis dan Desain Game untuk Penyelamatan Hutan 

P-SOFT (Play and Save Our Forest!) 

Ever increasing popularity of internet based computer game can become an opportunity 

to educate and to involve young generations in the save our forest initiatives, by 

offering them “Play and Save Our Forests” or P-SOFT. 

P-SOFT is a web based game that dynamically simulate the efforts of preserving 

natural forest and its law enforcement measures, against illegal loggings, forest fires, 

forest conversions, as well as other deforestation acts due to economic and social 

reasons. 

100What?

Perspektif 

Internet telah terbukti mampu mengubah perilaku manusia dan game on-line merupakan media yang digemari 

generasi muda. Menggabungkan keduanya bisa digunakan untuk mengubah pola pikir dan perilaku generasi 

muda secara menyenangkan sembari bermain, untuk melakukan hal-hal baik bagi masyarakat seperti pelestarian 

hutan. 


• Memberikan hiburan dan membangun kesadaran akan pelestarian lingkungan melalui permainan 

yang digemari 

• Bisa menjadi wadah komunitas virtual bagi para pemainnya, untuk ikut dalam kegiatan penyelamatan 

hutan Indonesia 

• Dapat berjalan di PC Computer/Notebook maupun berbagai mobile platform. 


P-SOFT bisa ditawarkan sebagai computer game biasa atau berbasis internet, bisa dikembangkan menjadi program 

simulasi komputer untuk keperluan pendidikan. 

001 002 003 004 

005 006 007009 008 010 

011 

Inovator : 

Firman Ardiansyah, S.Kom., M.Si; Ozi Priawadi; 

Nadya Elsanoviany Putri; Lizza Amini Gumilar; 

Fadila Andre Mulyanto; Hendrik; Rilan 





Institusi : 





Inovator 


Why? 

101

Deteksi Padi Kurang Gizi 

Malnourished Paddy Detection 

Kondisi defisiensi nitrogen pada padi dapat dilakukan dengan Bagan analisis 

Warna Daun (BWD). Hasil dari pembandingan visualisasi daun padi dapat 

mendeteksi kondisi defisiensi nitrogen yang menandakan padi kurang 

mendapatkan pupuk N. Teknologi untuk mendeteksi hal ini sudah tersedia, namun 

biayanya mahal, serta kurang praktis untuk dimanfaatkan oleh petani umumnya. 

Android Nitro-Analysis (ANALYS) adalah inovasi teknologi untuk melakukan analisis 

BWD padi, cukup dengan memanfaatkan teknologi android dan kamera telepon 

seluler. Petani akan dapat melakukannya sendiri, dan bisa mengatur pemupukan 

tanaman padinya secara optimal. 

Android Nitro-Analysis (ANALYS): Aplikasi Cerdas Identifikasi 

Kebutuhan Pupuk Padi Melalui Pemrosesan Citra Daun 

The leaf color chart (LCC) is a tool to assess paddy’s nitrogen status. It can guide 

farmers to apply nitrogen fertilizer optimally. The technology is readily available, but 

it is too costly and unpractical for use by farmers. 

Android Nitro-Analysis (ANALYS) is an inovation to do LCC analysis, by using an 

ordinary android cellphones equipped with camera. It is now possible for paddy 

farmers to do LCC analysis themselves, and optimize the application of nitrogen 

fertilizers. 

102What?

Perspektif 

Teknologi akan memberikan sumbangan maksimal apabila bisa dimanfaatkan secara langsung di tempat kerja 

yang sebenarnya. Menggantikan teknologi lama dengan yang modern dan praktis, memberdayakan petani untuk 

langsung bertindak tanpa bergantung pada sistem lama yang terbatas distribusinya juga aplikasinya di lapangan. 


• Deteksi BWD dapat dilakukan secara murah dan instan 

• Praktis bagi petani, hanya memerlukan telepon seluler dengan kamera 

• Terdapat pilihan informasi mengunakan audio. 


Aplikasi ini tidak hanya bagi tanaman padi, tetapi juga untuk tanaman lainnya. Dapat dimanfaatkan oleh berbagai 

kalangan masyarakat: petani, akademisi, peneliti, penyuluh pertanian, bahkan oleh perusahaan dalam bidang 

pertanian. 

001 002 003 004 

005007 006 008 009 010 

011 

Inovator : 

Hendrik; M. Baidowi; Irma Lasmiana; Wildan 

Novebiyatno; Firman Ardiansyah S.Kom. M.Si 





Institusi : 





Inovator 


Why? 

103

Makmur Tani di Era Internet 

Farmer Prosperity in Internet Era 

Untuk memperkuat pertanian hortikultura, dibutuhkan penyebar-luasan informasi 

dan inovasi pertanian. Diseminasi informasi pertanian berbasis internet dapat 

menunjang para petani hortikultura untuk menanggulangi masalah sehari-hari, 

mengambil keputusan yang tepat dalam menanam, memanen dan memasarkan 

hasil mereka. 

Informasi yang disiarkan bisa diperoleh melalui analisis data sekunder, desk study, 

wawancara mendalam, dokumentasi, dan artikel inovasi di bidang pertanian. Diskusi 

secara online di internet pun bisa dilakukan dalam forum. Penyuluh pertanian akan 

lebih diberdayakan dan lebih berperan sebagai sumber informasi aktual; dalam tugas 

mereka menjadi fasilitator dan pendamping kelembagaan lokal dan petani. 

Sistem Diseminasi Inovasi Pertanian Berbasis Teknologi 

Informasi untuk Meningkatkan Keberdayaan Petani Sayuran 

Information dissemination and sharing in horticultural agriculture is essential for 

farmers to solve their daily issues in farming. Farmers are empowered with up to 

date information before making decisions such as when selecting crops, harvesting 

and marketing their produce. 

Discussions in online forum can answer and solve many questions or problems. 

Agricultural counselors will be highly empowered if they are always equipped with 

up-to-date information when they give advice to farmers. 

104What?

Perspektif 

Petani dirugikan bukan hanya karena gagal panen, atau masalah teknis pertanian lainnya. Seringkali masalah 

mereka adalah kesalahan dalam memilih tanaman, menentukan waktu panen, atau mendapat harga jual terlalu 

rendah; kesemuanya seringkali karena kelangkaan atau keterlambatan informasi. 


• Mempercepat dan memperluas sebaran informasi pertanian ke pengguna, pengembang jaringan, dan 

stakeholder lainnya 

• Mendukung petani mengambil keputusan jenis tanaman yang tepat 

• Revitalisasi dan pemberdayaan penyuluh pertanian 


Model sistem diseminasi inovasi berbasis teknologi informasi ini dapat diaplikasikan ke semua sektor pertanian, 

semua pemangku kepentingan pertanian, dan dapat dimanfaatkan oleh masyarakat umum. Hal ini akan mendorong 

kemajuan dunia pertanian, dan keadilan dalam usaha pertanian. 

001 002 003005 004 

006 007 008 009 010 

011 

Inovator : 

Sumardjo; Retno S H Mulyandari; 

Darojat; Leo Darmawan 





Institusi : 





Inovator 


Why? 

105

Gembok Bebas Macet 

Jam Free Lock 

Kunci/gembok panel gardu PLN saat ini sering berkarat dan macet, karena 

guyuran hujan dan sinar matahari. Akibatnya teknisi PLN seringkali kesulitan 

membuka gardu. Tidak jarang mereka harus kembali dengan alat pembuka paksa 

dan merusak kunci. 

Cipanik adalah kunci panel yang menggabungkan dua karakter kunci; yaitu kunci 

dengan pengamanan khusus setara dengan gembok elektronik (Cyberlock), dan 

selot mekanik yang handal seperti gembok manual, tapi digerakkan dengan solenoid 

elektromekanik. Kemacetan kunci dapat diminimalkan, karena kunci dibuat dari bahan 

anti karat, dan pemasangannya di sisi dalam gardu, sehingga terlindung dari panas 

matahari serta air hujan. 

CIPANIK (kunCI PANel elektrIK) 

Locks used in electrical substations often get rusted and jammed due to constant 

exposures to rain and sunlight. Often to gain access to the stations, the technicians 

have to break the lock, and leave the substation gate unlocked, thus unsafe. 

Cipanik is designed to combine the sophisticated lock features in Cyberlock, and 

reliable manual lock and key but operated with electromechanical solenoids. Rust 

problem is minimized by using stainless steel components, and the lock mechanics 

are installed inside the substations, free from rain and sunlight exposures. 

106What?

Perspektif 

Inovasi seringkali mendapatkan inspirasi dari kesulitan aktual di lapangan dan dicari pemecahannya dengan ilmu 

dan teknologi. Solusi terbaik adalah jika kebutuhan aktual lapangan terpenuhi, dikombinasikan dengan solusi 

ilmu dan teknologi yang mutakhir. 


• Harga jauh lebih murah dari kunci cyberlock yang canggih 

• Cukup satu kunci untuk membuka semua gembok 

• Memiliki kode pengaman dan emergensi 

• Tidak berkarat dan bebas macet. 


Cipanik dirancang khusus untuk memecahkan masalah kunci gardu dan panel PLN, namun berpotensi dikembangkan 

secara luas untuk aplikasi di sektor-sektor lainnya yang mempunyai masalah serupa. 

001 002 003 004 

005 006 007 008 009 010 

011 

Inovator : 

Hari Purnomo; Agus Widodo; Sujono Sampan 





Institusi : 

Alamat : 


Inovator 

PT.PLN (Persero) Distribusi Jawa Timur, Area 

Malang, Rayon Kepanjen 

Jl. Panji No.1 Kepanjen, Malang 

Jawa Timur 

Why? 

107

108 

TEKNOLOGI PERTAHANAN & KEAMANAN 

Security & Defence Technology

HANKAM 

Teknologi pesawat udara tanpa awak PUNA dikembangkan dari 

teknologi militer, - yang di manapun di dunia - merupakan pemicu 

dan sumber penumbuh-kembangan berbagai industri sipil. Negara 

sebesar Indonesia harus menguasai teknologi ini, karena inovasi 

dan aplikasi PUNA bisa mendukung berbagai bisnis kita. 

• Tim PUNA BPPT - Pesawat Udara Nir Awak • 

109

Lacak Darah Selamatkan Jiwa 

Track Blood Save Life 

Kurang terintegrasinya informasi dan sulitnya untuk menginformasikan kekurangan 

stok darah yang menyebabkan proses pasok silang lambat dilaksanakan dan hal 

ini mengancam jiwa pasien yang membutuhkan darah. Indonesian Blood Bank 

(I-Blood Bank) adalah sistem informasi stok darah berbasis web pertama, yang 

membantu Palang Merah Indonesia (PMI) mengintegrasikan informasi stok darah 

di semua cabang PMI secara real-time, sehingga memudahkan komunikasi kekurangan 

atau kelebihan stok darah di setiap cabang. 

I-Blood Bank membantu penyedia layanan kesehatan, menghemat biaya dan upaya 

keluarga pasien, juga memastikan darah digunakan secara efektif. Sistem ini dilengkapi 

mekanisme media sosial, menghubungkan pemohon dengan pendonor. 

I-Blood Bank: Mengurangi Resiko Kekurangan Persediaan 

Darah di Seluruh Cabang PMI Menggunakan Sistem 

Informasi Persediaan Darah 

The Indonesian Blood Bank (I-Blood Bank) is an information system that provides 

blood inventories in each Indonesian Red Cross (IRC/ PMI) centers, and provides the 

real-time information through web technologies. 

The system makes it easy to communicate the supply and demand of bloods, making 

sure that the right blood supply can be located when it is needed. 

110What?

Perspektif 

Informasi dan komunikasi atas ketersediaan dan lokasi stok darah bisa menjadi penentu hidup matinya seseorang. 

Menjadikannya tersedia, selalu terbaharukan dan bisa diakses kapanpun juga bisa menyelamatkan banyak jiwa. 


• Sistem informasi persediaan darah berbasis web pertama di Indonesia 

• I-Blood Bank juga dikembangkan dalam versi mobile untuk mengakomodasi kebutuhan user yang menggunakan 

smartphone, tablet, dan sebagainya 

• Efektif dan efisien dalam mencari persediaan darah untuk calon resipien 

• Memfasilitasi penyebarluasan informasi permintaan saat tidak adanya darah dan dibutuhkan donor pengganti. 


Sistem informasi ini telah direncanakan akan diimplementasikan secara nasional oleh Unit Donor Darah Pusat 

(UDDP) PMI. Sistem ini didesain untuk bank darah, namun konsepnya bisa diterapkan untuk produk maupun 

sistem informasi publik lainnya. 

001 002 003 004 

005007 006 008 009 010 

011 

Inovator : 

Novaldo Caesar; Viani Rahmawati; Fiqrotul Ulya, 

Fahri Amirullah; Sony Hartono Wijaya, S.Kom M.Kom; 





Institusi : Departemen Ilmu Komputer, Fakultas MIPA 






Inovator 

Why? 

111

Di Mana Daku? Kau Kutangkap! 

Where Am I? You are Caught! 

Pemanfaatan Closed-Circuit Television (CCTV) saat ini belum menjangkau seluruh 

masyarakat karena biaya pengadaan alat yang mahal. Padahal CCTV dirasa penting, 

terutama bagi mereka yang menginginkan keamanan, khususnya rasa aman. 

Berbeda dengan yang ada di pasar, Closed-Circuit Television Radio Frequency (CCTV 

RF) bentuknya mungil dengan kamera berukuran 2x2 cm dan lensanya 2 mm, 

dilengkapi mini microphone untuk menangkap suara disekelilingnya. CCTV RF memakai 

daya baterai biasa, dan karena ukurannya kecil keberadaannya mudah disamarkan, 

sehingga orang tidak sadar jika kegiatan di ruangan dipantau. Proses instalasinya praktis 

dan mudah, karena bersifat nirkabel (wireless). 

Closed-Circuit Television Radio Frequency (CCTV RF) 

CCTV is commonly used today yet it is far from popular in Indonesia, because it is still 

considered expensive. CCTV is particularly important not to assure security, but to 

provide sense of security. 

CCTV RF is uniquely made so small, much smaller than those available in the market, 

so its installation can be disguised. It uses 2x2 cm camera with 2 mm lense, and is 

equipped with built in microphones, and powered with battery. 

112What?

Perspektif 

Di era internet, CCTV RF menjadi perpanjangan jangkauan mata, sama seperti telepon seluler sebagai perpanjangan 

jangkauan mulut dan telinga manusia. Ukurannya semakin kecil, dan daya jangkaunya semakin jauh. Bila mulut 

dan telingga kita sudah jauh menjelajah, kapan giliran mata kita? 


• Desain sangat sederhana sehingga murah pembuatannya 

• Sinyal dapat diterima lebih dari satu monitor (televisi) 

• Mudah dipindah-pindahkan dan mudah disamarkan letaknya 

• Daya cukup dari baterai biasa, dan nirkabel (wireless). 


CCTV RF nirkabel ini berpotensi digunakan di lingkungan kantor, pabrik atau tempat usaha lainnya, termasuk 

aplikasi untuk di rumah. Alat ini dapat dihubungkan dengan pesawat TV ataupun dengan komputer. 

001 002 003 004 

005 006 007009 008 010 

011 

Inovator : 

Andy Susanto 





Institusi : 

Alamat : 


Inovator 

Balitbang Provinsi Jawa Tengah 

Jl. Imam Bonjol No. 190 Semarang 

Jawa Tengah 50132 

Why? 

113

SPPD: Sistem Peringatan Polusi Dini 

PEWS: Pollution Early Warning System 

Nitrogen Dioksida (NO 2 ) adalah gas berbahaya yang mengganggu dan 

melemahkan sistem pernapasan, bahkan berakibat kematian. Oleh karena itu 

konsentrasi gas NO 2 di udara perlu dipantau secara kontinu. Metode pengukuran 

NO 2 yang ada saat ini berbasis analisis kimia melalui proses penyerapan yang 

makan waktu, sehingga data tidak dapat ditampilkan secara langsung. 

Inovasi ini melakukan pengukuran kadar NO 2 di udara dengan menggunakan sensor 

optik yang dilengkapi dengan sistem akuisisi data nirkabel. Hasil pengukuran “insitu” 

dapat diperoleh secara real-time, sehingga dapat dilakukan tindakan peringatan, 

pencegahan, dan antisipasi dengan segera; saat kadar gas NO 2 di udara mendekati atau 

melebihi ambang batas yang ditetapkan. 

Sistem Pendeteksi Nirkabel Gas Nitrogen Dioksida (NO 2 ) 

Berbasis Sensor Kristal Fotonik dan Efek Beer Lambert 

Nitrogen Dioxide (NO 2 ) pollution in the air is harmful for health, that can even cause 

fatalities. Therefore continuous monitoring of NO 2 in the air is advisable. The current 

NO 2 monitoring is done by means of chemical analysis in laboratory, that requires 

some times to get the results. 

What? 

This innovation proposes the use of “in-situ” optical sensor to measure NO 2 level in 

real time. The data can then be transmitted via internet to the central database. In 

the event that NO 2 level in the air reaches its safety treshold, public warning systems, 

as well as other countermeasures can immediately be implemented. 

114

Perspektif 

Masalah pencemaran udara sudah menjadi demikian kompleks dan dinamis, khususnya di perkotaan yang padat 

penduduknya. Sistem monitoring polusi yang jauh lebih responsif, dengan memanfaatkan teknologi era internet; 

diperlukan untuk menghindarkan masyarakat dari ancaman kesehatan massal yang serius. 


• Mampu memantau dan melaporkan tingkat pencemaran NO 2 di udara secara in-situ dan secara real-time 

• Biaya operasional lebih murah dibandingkan dengan metoda saat ini 

• Inovasi telah dipatenkan 

• Dapat dikembangkan ke berbagai aplikasi selain pengendalian lingkungan publik, misalnya untuk di lingkungan 

industri, atau untuk pemantauan bahaya NO 2 akibat erupsi gunung berapi. 


Dirancang untuk monitoring dan pengendalian pencemaran NO 2 secara umum, termasuk polusi udara di perkotaan, 

di lingkungan industri yang menghasilkan NO 2 , maupun dalam penanggulangan bencana lingkungan lainnya. 

001 002 003 004 

005007 006 008 009 010 

011 

Inovator : 

Dr. Mamat Rahmat, S.Si, M.Si; Dr. Husin Alatas, M.Si; 

Dr. Ir. Arief Sabdo Yuwono,M.Sc; 

Prof. Dr. Ir. Kudang Boro Seminar, M.Sc; 

Erus Rustami, S.Si; Muhamad Azis,S.Si; 

Wenny Maulina, S.Si; R. Dita Rahayu Budiarti, S.Si 





Institusi : 





Inovator 


Why? 

115

116 

TEKNOLOGI KESEHATAN & OBAT-OBATAN 

Medical & Health Technology

KESEHATAN & 

OBAT-OBATAN 

Kalau kita mau “fokus”, kalau kita mau sungguh-sungguh bekerja, 

kalau kita bekerja tanpa mengharapkan hasilnya, dan tak perlu 

pula mengharap-harap kapan datangnya; kita pasti akan 

mencapai tataran para inovator sukses. 

• Dr. Gede Bayu Suparta - Radiografi Digital • 

117

Cangkang Udang untuk Kesehatan Sendi 

Shrimp Shells for Healthy Joints 

Osteoartritis adalah penyakit sendi yang akibat proses penuaan (degeneratif). 

Sendi meradang dan terasa nyeri di bagian sendi antara dua tulang akibat 

berkurangnya jaringan tulang rawan (cartilage) yang berfungsi sebagai pelumas 

dan peredam. 

Cangkang udang mengandung glukosamin yang dapat diolah menjadi suplemen 

makanan untuk mengurangi risiko osteoartritis. Glukosamin hidroklorida bisa diproduksi 

dari kitin cangkang udang dengan metode hidrolisis kimiawi. Karena diolah dari limbah 

udang, harganya pasti lebih murah jika dibandingkan dengan glukosamin yang saat ini 

masih diimpor. 

Glukosamin Hidroklorida dari Cangkang Udang sebagai 

Suplemen Osteoartritis 

Cartilage reduces friction at the bone joints, and also acts as “shock absorbers”. Loss 

of cartilage will cause osteoarthritis, a painful degenerative bone joints disease. 

Glucosamine is a food supplement that can help prevent or even treat osteoarthritis. 

It is found abundantly in shrimp shells, which usually is just thrown away as waste. 

A chemical hydrolysis process of shrimp shells can produce cheaper glucosamine 

locally, compared to those imported. 

118What?

Perspektif 

Solusi cerdas memanfaatkan limbah cangkang udang, menjadi obat dan pencegah penyakit sendi yang mahal 

harganya. Lompatan nilai tambah dua kali; masalah limbah hilang, manfaat dan keuntungan datang. 


• Pemanfaatan limbah udang untuk memperoleh nilai tambah 

• Suplemen glukosamin hidroklorida yang dihasilkan tidak toksik 

• Glukosamin berpotensi mencegah dan mengobati penyakit tulang dan sendi 

• Harga lebih murah dibandingkan dengan sumplemen glukosamin impor. 


Inovasi ini khususnya berpotensi menyediakan bahan baku untuk industri farmasi dan suplemen makanan. 

001 002 003 004 

005 006 007 008 009 010 

011 

Inovator : 

Bambang Riyanto, S.Pi, M.Si; 

Dr. Ir. Wini Trilaksani, M.Sc; 

Henry Eka D 





Institusi : 





Inovator 


Why? 

119

Si Hijau Anti Tumor dari Laut 

The Anti Tumour Green Seaweed 

Jumlah penderita kanker dunia terus meningkat setiap tahunnya, bahkan kini 

telah menjadi pembunuh nomor dua setelah penyakit jantung. Hal ini dipicu 

oleh pola makan modern yang berlemak dan zat pengawet meningkatkan paparan 

radikal bebas berlebihan pada tubuh. 

Senyawa antioksidan, seperti karotenoid, bisa membantu mengurangi risiko kanker. 

Penelitian menunjukkan bahwa ekstrak rumput laut Ulva fasciata mengandung 

senyawa karotenoid fucoxanthin yang dapat efektif menghambat penyebaran kanker 

melalui penghambatan pembentukan pembuluh darah baru. Percobaan menunjukkan 

bahwa ekstrak rumput laut ini, relatif aman bagi ginjal maupun bagi hati. 

Rumput Laut Ulva fasciata, 

si Hijau Cantik Potensial Membasmi Tumor 

Cancer is now the second world’s killer, after heart disease. Antioxidants like carotenoid 

can be used to reduce the risk of cancer. 

Ulva fasciata seaweed extract contain fucoxanthin, a class of carotenoid can inhibit 

the spread of cancer. Experiments on rat, proved that the extract is a potent anticancer. 

The recent experiment shows that it is safe for kidney and liver as well. 

120What?

Perspektif 

Sumber obat-obatan alami juga banyak terdapat di tumbuhan perairan. Eksplorasi dan eksperimen perlu terus 

digalakkan mengingat dua per tiga kawasan Indonesia adalah lautan. 


• Telah teruji khasiatnya sebagai antitumor serta mampu menghambat pertumbuhan tumor kelenjar 

susu pada hewan uji 

• Memperlihatkan potensinya untuk menghambat penyebaran kanker melalui penghambatan 

pembentukan pembuluh darah baru 

• Produk ini juga sebagai nutrasetikal berbahan baku alami, layak dikonsumsi, dan teruji relatif tanpa 

efek samping terhadap ginjal maupun hati pada hewan uji. 


Ulva fasciata merupakan rumput laut non-ekonomis yang tumbuh dalam jumlah melimpah di perairan Indonesia. 

Potensinya sebagai bahan nutrasetikal antitumor untuk industri farmasetika sangat besar. 

001 002 003 004 

005 006 007 008 009 010 

011 

Inovator : 

Thamrin Wikanta, MS; Dr. Ekowati Chasanah; 

Dr. Muhammad Nursid; Hedi Indra Januar, M.Si; 

Endar Marraskuranto, M.Si; 

Nurrahmi Dewi Fajarningsih, M. Biotech (Adv.) 





Institusi : 

Alamat : 


Inovator 

Balitbang Pengolahan Produk dan Bioteknologi 

Kelautan dan Perikanan 

Jl. KS Tubun Petamburan VI, Slipi 

Jakarta Pusat 10260 

Why? 

121

Cara Enak Usir Sindrom Menopause 

Bye Menopausal Syndrome, The Tasty Way 

Wanita umumnya akan mengalami sindrom menopause; seperti rasa panas di 

wajah hingga dada bagian atas, nafas terengah-engah, jantung berdebar, 

kegerahan malam hari, dan sebagainya. 

Dokter seringkali menyarankan terapi sulih hormon (TSH), namun berbagai 

penelitian mengindikasikan bahwa TSH dapat memicu tumbuhnya sel kanker. Inovasi 

formulasi susu kaya isoflavon, dengan penambahan Zn-glukonat terbukti mampu 

mengatasi sindrom menopause setelah dikonsumsi secara teratur selama dua bulan. 

Susu Kaya Isoflavon Kedelai Plus Zn 

sebagai Terapi Sindrom Menopause 

Women often experience a variety of syndromes menopause, such as hot flushes, 

insomnia, depression and so forth. Doctors may recommend hormone replacement 

therapy (HRT), but it potentialy stimulate the growth of cancer cells. 

Isoflavone-rich milk formulation with the addition of Zn-gluconate is proven effective 

to overcome menopausal syndrome. 

122What?

Perspektif 

Sindrom menopause akan dialami wanita pada umumnya, sehingga bisa mengurangi kualitas hidup. Solusi yang 

membuat nyaman dan menyenangkan tentu lebih disukai, apalagi kalau sudah terbukti tidak membawa efek 

samping yang buruk. 


• Proses pengolahan yang sederhana 

• Meningkatkan status antioksidan 

• Memperbaiki sekresi hormon timulin dan memperbaiki status imun 

• Menggunakan bahan alami, rasanya gurih dan manis, tidak terasa langu kedelai. 


Inovasi ini dikembangkan khusus untuk memenuhi kebutuhan wanita yang mengalami sindrom menopause. 

Dapat diproduksi baik oleh industri kecil maupun besar. 

001 002 003 004 

005 006 007 008 009 010 

011 

Inovator : 

Dr. Ir. Hery Winarsi, MS 





Institusi : 

Alamat : 


Inovator 

LPPM Universitas Jenderal Soedirman 

Jl. Dr. Soeparno 63, Karangwangkal, 

Purwokerto 53123 

Why? 

123

Halal nan Cantik 

Beautifully Halal 

Kolagen memiliki kegunaan yang sangat luas yakni untuk berbagai keperluan 

kosmetika, farmasi dan medis. Sayangnya, sampai saat ini kolagen komersial yang 

diimpor dari luar negeri umumnya diproduksi dari kulit dan tulang sapi atau babi 

tidak terjamin kehalalan, disamping harganya yang mahal. 

Kolagen dapat diisolasi dari bahan tendon domba dan kulit ikan gurame dengan 

metoda ekstraksi asam. Kolagen yang dijamin halal ini telah diuji sebagai biomaterial 

matriks ekstraseluler, ternyata mampu meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan 

sel secara in vitro. Bahkan kinerja kolagen yang dihasilkan lebih baik dibandingkan dengan 

kolagen kulit sapi komersial. 

Produksi Kolagen Sebagai Biomaterial Matriks Ekstraseluler 

Untuk Meningkatkan Pertumbuhan Dan Perkembangan Sel 

secara In Vitro 

Collagen has wide applications in cosmetics, pharmaceuticals, and medicines. However, 

since collagen is mainly extracted from skins or bones of livestocks, either cattle or 

swine; its halalness status is questioned, aside it’s still expensive imported materials. 

This innovation is about developing alternative source of collagen from tendons of 

sheeps, and skin of gouramy fish for assuring its halalness. In vitro test of the collagen 

as extracellular matrices biomaterials proved to perform better than the commercial 

collagen made from cowhide. 

124What?

Perspektif 

Kehalalan tetap diinginkan sekalipun tidak dipermasalahkan jika digunakan untuk alasan pengobatan. Inovasi 

tetap bernilai tinggi, jika selain faktor kehalalan dapat dibuktikan berbagai prospek keunggulan dan manfaat 

lainnya; misalnya keekonomian, kinerja produk, maupun tingkat kandungan lokalnya. 


• Telah teruji bahwa produk kolagen ini dapat digunakan sebagai matriks ekstraseluler secara in vitro, 

dan lebih baik dibandingkan dengan kolagen komersial dari kulit sapi 

• Dijamin halal, mensubstitusi kolagen impor yang belum tentu halal 

• Biaya produksi lebih murah karena menggunakan bahan baku dari limbah tendon domba dan kulit 

ikan gurami. 


Inovasi ini dapat diaplikasikan secara luas untuk menggantikan kolagen impor yang digunakan secara luas untuk 

bahan bedah medis maupun bedah kosmetik, untuk produk makanan, dan bahan farmasi. 

001 002 003 004 

005 006 007 008 009 010 

011 

Inovator : 

Dr. drh. Ita Djuwita, M.Phil, PAVet (K); 

drh. Kusdiantoro Mohamad, M.Si; 

drh. Wahono Esthi Prasetyaningtyas, M.Si 





Institusi : 





Inovator 


Why? 

125

Pare Pahit Pengusir Nyamuk 

Bitter Melon Drives Mosquito Away 

DEET (Diethyl-toluamide) adalah bahan aktif yang paling umum digunakan untuk 

membuat losion pengusir nyamuk. Namun DEET bersifat korosif sehingga dapat 

menyebabkan iritasi kulit, dan membahayakan kulit yang luka maupun selaput 

lendir tubuh. 

DEET pada produk losion pengusir nyamuk. Losion memiliki daya usir nyamuk melalui 

rasa pahit pare (kuinina), dan rasa pahit ini menempel kuat pada kulit sehingga lebih 

tahan lama. Produk mudah dikomersialkan karena pasokan bahan baku pare cukup 

melimpah. 

Pemanfaatan Ekstrak Buah Pare (Momordica Charantia L) 

sebagai Losion Anti Nyamuk yang Aman Bagi Kulit 

DEET is the most common active ingredient in insect repellents. It is intended to be 

applied to the skin or to clothing, and provides protection against mosquitos. However, 

DEET is corrosive and may cause irritation to skin. 

The extracts of Bitter Melon (Momordica Charantia L) can replace DEET as insect 

repellent. The bitter taste from its quinine sticks strongly to the skin, and give longer 

lasting repellent effect. 

126What?

Perspektif 

Bahan kimiawi aktif dari tanaman jika dapat diekstrak secara ekonomis dan efisien, berpotensi mengambil alih 

pasar bahan kimia sintetik yang sangat besar. Apalagi kini gerakan "go green" mendukung substitusi bahan kimia 

sintetik yang berpotensi mencemari lingkungan dan berbahaya bagi manusia. 


• Ekstrak pare relatif tidak berisiko menimbulkan iritasi kulit dibandingkan dengan DEET 

• Daya tolak terhadap nyamuk bertahan lebih lama, jika dibandingkan dengan alternatif antinyamuk 

herbal berbahan minyak atsiri 

• Bahan baku buah pare mudah didapat, dan mudah dibudidayakan secara massal jika dibutuhkan 

• Penelitian awal 20 responden menunjukkan hasil yang sama baik, saat dibandingkan dengan losion 

anti nyamuk yang ada di pasar. 


Sama halnya dengan zat aktif DEET, ekstrak pare juga berpotensi dikembangkan sebagai pengusir serangga secara 

umum. Selain sebagai losion badan, bisa diuji-cobakan untuk produk-produk tekstil anti serangga. Penelitian dan 

pengembangan lebih lanjut masih diperlukan. 

001 002 003 004 

005 006 007 008 009 010 

011 

Inovator : 

Sabila Agung Prabani; 

Baskoro Adi Nugroho 





Institusi : 

Alamat : 


Inovator 

SMA Negeri 1 Pemalang 

Jl. Jend Gatot Subroto, Pemalang 

Jawa Tengah 52319 

Why? 

127

Teh Jawa Bersoda Anti-Diabetes 

Anti-Diabetes Java Tea Carbonated 

Teh Jawa Bersoda adalah minuman serbuk effervescent yang dibuat dari ramuan 

berbagai rempah (Secang, Jeruk Purut, Jeruk Nipis, Jahe dan Temulawak) dan 

herbal berbasis Kumis Kucing (Orthosiphon aristatus). Minuman tradisional ini 

diformulasi untuk mendapatkan aktivitas anti-hiperglikemik (kelebihan glukosa 

darah) yang biasa terdapat pada pasien diabetes. 

Minuman memiliki warna dan citarasa yang disukai baik rasa, aroma maupun mouthfeel 

nya yang bersaing dengan produk effervescent herbal komersial. Produk ini salah satu 

minuman rekomendasi untuk pasien diabetes, mengingat angka penderita diabetes 

sangat tinggi di dunia. 

Minuman Bubuk Tradisional Antihiperglikemik 

Berbasis Kumis Kucing yang Nikmat 

Carbonated Java Tea is an effervescent powdered based beverage. It is a mixture of 

various herbs spices (Cup, Lime, Lemon, Ginger and Turmeric) and herbal-based 'Kumis 

Kucing' (Orthosiphon aristatus). it is formulated to obtain the anti-hyperglycemic 

function, common in patients with diabetes. 

The color, taste, flavor, and mouthfeel is likeable, compete-able with other commercial 

herbal-effervescent. 

128What?

Perspektif 

Pemanfaatan kekayaan hayati dengan formulasi yang disukai akan meningkatkan minat dan keinginan beli 

konsumen, ditambah lagi produk ini dikemas secara modern dan mampu mencegah masalah kesehatan diabetes. 


• Minuman fungsional yang mampu mencegah diabetes dengan aktivitas antihiperglikemik (menurunkan 

glukosa darah) 

• Produk berbentuk serbuk minuman effervescent yang dapat dikemas dalam kemasan sachet sekali 

minum yang memudahkan penggunaan dan memiliki stabilitas yang baik 

• Meningkatkan pengembangan pangan fungsional yang lebih modern dengan tanaman lokal 

• Ketersediaan bahan baku melimpah dan mudah dalam dibudidayakan di Indonesia. 


Bisa diaplikasikan pada perusahaan herbal modern yang ingin mengemas obat tradisional secara modern dengan 

citarasa yang enak dan segar. 

001 002 003 004 

005 006 007 008 009 010 

011 

Inovator : 

Susi Indariani, STP., MSi; Frendy Ahmad Afandi, STP; 

Elok Waziiroh, STP, M.Si; Yunita Siti Mardhiyyah, STP; 

Septariawulan Kusumasari, STP; 

Prof. Dr. C. Hanny Wijaya 





Institusi : 





Inovator 


Why? 

129

Cepat Sehat Berkat Gabus Amis 

Quick Recovery Thanks to Snakehead 

Ikan gabus (Channa striata) mudah didapat, harganya murah, bergizi tinggi, dan 

mengandung banyak albumim. Memberikan suplemen sari ikan gabus kepada 

pasien rendah albumin ternyata berhasil menaikkan kadar albumin, bahkan lebih 

baik daripada tambahan albumin melalui infus yang biayanya mahal. Pasien bisa 

menghemat biaya sampai dengan 90% dibandingkan dengan harga infus albumin. 

Mengemas suplemen dalam bentuk kapsul menjadikannya praktis dikonsumsi dan 

tidak bau amis. Pasien rendah albumin dengan komplikasi penyakit lain seperti 

tuberkulosis, diabetes, stroke, HIV/AIDS; terbukti kondisinya menjadi lebih baik setelah 

pemberian suplemen. Suplemen juga bisa digunakan untuk meningkatkan gizi anak atau 

ibu hamil yang kekurangan gizi. 

Cepat Sembuh Pasca Operasi dengan PUJIMIN Kapsul 

Albumin Ekstrak Ikan Gabus / Kutuk 

The Snakehead fish (Channa striata) extract is proven to help increase albumin for 

patient with low albumin, even better than the the intravenous infusion, and certainly 

much cheaper. It can also help patients with TB, diabetic, stroke, and HIV/AIDS which 

need albumin as well those who needs extra nutrition intakes such as expecting mom 

or children lacking of nutrition. 

It is packaged in capsule, so it does not smell fishy and practical to consume. 

130What?

Perspektif 

Pemahaman ilmu dan teknologi yang dibarengi dengan kepekaan sosial yang baik dapat memberikan solusi tepat 

guna. Ikan gabus olahan yang tersedia berlimpah di Indonesia, ternyata bisa menggantikan prosedur medis yang 

mahal, bahkan dengan hasil yang lebih baik. 


• Dalam beberapa kasus penyakit, pemberian ekstrak ikan gabus terbukti menaikkan kadar albumin lebih 

cepat dibanding infus 

• Pasokan ikan gabus tersedia berlimpah di Indonesia 

• Pemberian albumin sebagai suplemen makanan lebih mudah dan lebih murah dibanding prosedur infus. 


Inovasi ekstrak ikan gabus ini dapat dikembangkan untuk keperluan medis / farmasi, tapi dapat juga dikembangkan 

menjadi makanan suplemen / fungsional, atau makanan sehat yang rasanya lezat. 

001003 002 004 

005 006 007 008 009 010 

011 

Inovator : 

Prof. Dr. dr. Nurpudji Astuti; 

Dr. Since Erna Lamba, SP, MP 





Institusi : 

Alamat : 


Inovator 

Balitbangda SULSEL 

Jl. Urip Sumoharjo Makassar 

Sulawesi Selatan 90222 

Why? 

131

Terapis Berkoumiss untuk Tuberkulosis 

Koumiss Formula for Tuberculosis 

Koumiss, susu kuda yang fermentasi dari Rusia dikenal sebagai minuman terapis 

penyakit Tuberkulosis (TB), karena dapat menghambat pertumbuhan bakteri 

pathogen Mycobacterium tuberculosis. Rosella (Hibiscus sabdariffa L), juga 

menunjukkan manfaat untuk pengobatan beberapa penyakit termasuk TB. 

Kombinasi keduanya mengefektifkan pengobatan TB karena dapat merangsang 

imunitas, sekalipun tidak dimaksudkan untuk menggantikan pengobatan TB secara 

medis. 

Koumiss pada inovasi ini dibuat dari susu kambing menggantikan susu kuda, dan ternyata 

memberikan khasiat yang tidak berbeda. Formula Koumiss dan Rosella ini juga memiliki 

aktivitas antioksidan; sehingga dapat ditawarkan secara luas sebagai pangan kesehatan 

yang aman, serta praktis dalam pengkonsumsian. 

Aplikasi Yoghurt dan Koumiss Susu Kambing Probiotik dengan 

Penambahan Ekstrak Kelopak Bunga Rosella (Hibiscus 

Sabdariffa) sebagai Pangan Terapis 

bagi Penderita Tuberkulosis Paru 

Koumiss from fermented mare's milk, known in Russia as a treatment against 

tuberculosis (TB). Koumiss has benefits as health food because it inhibits the growth 

of pathogenic bacteria including Mycobacterium Tuberculosis. 

Koumiss youghurt combined with extracts of Rosella (Hibiscus sabdariffa L) can be 

given to TB patients as food supplement to improve the body immune system, that 

in turn will support TB therapy. Due to limited supply of mare’s milk, it is replaced 

with goat milk without any loss of efficacy. 

132What?

Perspektif 

Inovasi prospektif di era global ini perlu mengedepankan kearifan-kearifan lokal dari berbagai belahan dunia 

untuk maksud dan tujuan serupa agar menjadi global. Inovasi mempertemukan Koumiss dari Russia dengan 

herbal Rosella dari Indonesia, untuk secara bersama memerangi TB yang menjadi masalah kesehatan di manamana. 


• Meningkatkan nilai tambah susu kambing sebagai pangan kesehatan dengan adanya penambahan Rosella 

(Hibiscus sabdariffa L) 

• Produk pangan terapis pendamping dalam pengobatan TB, untuk menjaga keseimbangan mikloflora usus 

pada pasien TB yang mengkonsumsi antibiotik dosis tinggi 

• Meningkatkan citarasa susu kambing, agar lebih menarik untuk dikonsumsi. 


Berpotensi untuk diproduksi di industri pangan kesehatan, maupun farmasi sebagai suplemen terapi Tuberkulosis. 

001 002 003 004 

005 006 007 008 009 010 

011 

Inovator : 

Ria Putri Rahmadani; Roseno; Dewi Elfrida; 

Een Nuraeni; Irma Isnafia Arief 





Institusi : 





Inovator 


Why? 

133

Implan nan Nyaman di Badan 

Ergonomically Fit Implants 

Implan penyambung tulang berperan penting dalam rekonstruksi retak/patah 

tulang. Salah satu implan yang banyak digunakan pada operasi bedah ortopedi 

adalah Dynamics Compression Plate (DCP), yaitu untuk bagian tulang panjang. 

Sedangkan bagian ujung tulang yang berbentuk lengkung memerlukan implan 

khusus yang harus disesuaikan kelengkungannya. Pembuatan implan khusus ini 

cukup kompleks, makan waktu, dan mahal karena sifatnya yang customized. 

Karya inovasi ini menjawab keterbatasan tersebut dengan menyediakan alat penekuk 

untuk memodifikasi bentuk DCP biasa agar sesuai dengan kontur tulang yang 

memerlukannya. Implan tersebut mampu menggantikan fungsi implan khusus, sehingga 

penanganan pasien akan lebih cepat dan ekonomis. 

Alat Penekuk Implan Penyambung Tulang 

yang Sesuai dengan Kontur Tulang 

Dynamics Compression Plate (DCP) is an orthopaedics implant widely used in orthopedic 

surgery for the long bones. The epiphysis of long bones requires special and custom made 

implants, thus expensive and take a long time to prepare. 

This innovation provides a tool to modify the shape (of) DCP ends to fit the bone 

epiphysis contour, during installation of the implant. This will make custom made 

implants unnecessary, and the surgery patients can be handled much quicker and at 

lower costs. 

134What?

Perspektif 

Inovasi terjadi saat keahlian medis seorang dokter ahli bedah ortopedi dapat “dikombinasikan” dengan kepiawaian 

teknisi bengkel logam yang mumpuni dalam pengepresan pelat. Hasilnya, layanan pasien bedah ortopedi yang 

customized, responsif, dan hemat biaya. 


• Menyederhanakan proses pembuatan implan yang khusus, dengan cara memodifikasi bahan implan 

DCP standar di tempat 

• Memberikan kemudahan bagi dokter bedah ortopedi untuk menangani pasien 

• Penyediaan implan khusus secara instan dan dengan biaya yang lebih murah. 


Inovasi ini dapat ditawarkan kepada rumah sakit dengan layanan bedah ortopedi, atau kepada pemasok DCP. 

001 002 003 004 

005 006 007 008 009 010 

011 

Inovator : 

Dr. Suyitno, ST., M.Sc.; 

Dr. dr. Puntodewo, Sp.OT(K).; M.Kes., FICS.; 

B. Arifvianto, ST., M.Biotech. 





Institusi : Jurusan Teknik Mesin dan Industri UGM 

Alamat : Jl. Grafika No. 2 Yogyakarta 55281 


Inovator 

Why? 

135

Meniran - Anggur Bersatu Menghambat HeLa 

Meniran - Grape Seeds Alliance Bars HeLa 

Pengembangan obat anti kanker dari bahan alami di Indonesia masih belum 

optimal, sehingga pengobatan penyakit kanker di Indonesia masing sangat 

bergantung pada produk impor. 

Inovasi ini adalah pengembangan obat anti kanker berbasis bahan alami, kombinasi 

dari ekstrak Meniran (Phyllanthus Niruri ) dan Anggur (Vitis vinivera). Kombinasi 

tersebut memiliki kemampuan untuk menghambat pertumbuhan sel HeLa (kanker 

serviks) hingga 95,95%. Angka kinerja tersebut setara dengan obat-obatan kanker 

standar yang tersedia di pasar, namun formulasinya didasarkan pada pengaruhnya 

terhadap ekspresi gen spesifik. 

Inovasi Pengembangan Obat Kanker Herbal 

Berbasis Ekspresi Gen Spesifik 

The efforts to develop anti-cancer drugs from natural (herbal) ingredients in Indonesia 

have not been intensive enough; therefore cancer treatment in the country is still 

highly dependent to imported drugs. 

136What? 

This innovation is about developing anti-cancer drugs based on natural ingredients, 

from the extracts of Phyllanthus niruri and Vitis vinivera. This combination of extracts 

has the ability to inhibit the growth of HeLa cells (cervical cancer cells) up to 95.95%, 

on a par with standard cancer drugs available in the market. Its formulations are 

based on its effect to the specific gene expression.

Perspektif 

Resistensi para klinikus pada penggunaan bahan-bahan alami herbal untuk mengobati kanker masih kuat. Namun 

demikian, tren dengan jelas menunjukkan pertumbuhan pemakaian obat anti kanker herbal, baik sebagai terapi 

utama maupun sebagai terapi penunjang (adjuvant therapy), disamping pendekatan terapi berdasarkan ekspresi 

gen spesifik. 


• Penentuan dosis dan kombinasi herbal berdasarkan ekspresi gen spesifik dengan metoda penentuan 

jumlah RNA 

• Mampu meningkatkan daya bunuh terhadap sel kanker, menghindari kematian semu (dormant), 

membantu menghindari rekurensi kanker, dan membantu mengurangi resistensi terhadap obat kanker 

• Dapat membantu mencegah kanker yang disebabkan oleh virus 

• Rendah efek samping, dan murah biayanya. 


Dapat menunjang pengembangan industri obat anti kanker generik. Dapat menjadi pemicu industri obat herbal 

anti kanker lainnya. 

001 002 003 004 

005 006 007 008 009 010 

011 

Inovator : 

Prof. Dr. dr. M. Nurhalim Shahib 





Institusi : Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran 

Alamat : Jl. Eyckman No. 38 Bandung, Jawa Barat 40161 


Inovator 

Why? 

137

Teh Sehat dari Laut 

Oceanic Healthy Tea 

Sargassum merupakan salah satu jenis rumput laut yang tersedia dengan berlimpah 

di Indonesia. Rumput laut coklat ini banyak mengandung polifenol, yang memiliki 

kegunaan sebagai antikanker dan antioksidan. 

Teh herbal Sargassum dibuat dari daun rumput laut Sargassum, dan diolah seperti 

pada pengolahan teh hijau. Dikemas dalam bentuk teh celup dengan aneka perisa 

tambahan, menjadikan teh rumput laut ini berpotensi dikomersialkan sebagai teh 

kesehatan. 

Teh Sargassum Kaya Polifenol 

Sargassum one of the seaweed varieties that is available in abundance in Indonesia. 

This brown colored seaweed is rich in polyphenols that has anti-cancer and antioxidant 

activities. 

Sargassum herbal tea is prepared from Sargasssum, and is processed like the way 

green tea is made. Packed in tea bags, and added with varieties of flavoring; Sargassum 

tea can be offered as high value health drinks. 

138What?

Perspektif 

Teh adalah minuman kedua terbanyak yang diminum umat manusia setelah air, dan diyakini secara meluas 

sebagai minuman yang bemanfaat dan bahkan berkhasiat. Mengembangkan produk teh yang barangkali “satusatu”nya 

yang berasal dari lautan, berpotensi menarik perhatian konsumen untuk mencoba. 


• Mengandung polifenol, karotenoid dan flukoidan sebagai antioksidan serta khasiat kesehatan lainnya 

• Sargassum mudah didapat, melimpah dan belum banyak dimanfaatkan. 


Sargassum dapat dikembangkan sebagai minuman “teh” kesehatan dengan memanfaatkan popularitas minuman 

teh yang diyakini dunia sebagai minuman kesehatan selama ribuan tahun. 

001 002 003 004 

005 006 007 008 009 010 

011 

Inovator : 

Ir. Murdinah, MS; Ir. Ijah Muljanah, MS; 

Siti Nurbaity K. Apriani, S.Pi 





Institusi : 

Alamat : 


Inovator 

BB Penelitian dan Pengembangan Pengolahan 

Produk dan Bioteknologi Kelautan dan Perikanan 

Jl. K.S. Tubun Petamburan VI, Jakarta Pusat 10260 

Why? 

139

Sendi Sehat Berkat Seledri 

Healthy Joint Thanks to Celery 

Gout adalah suatu kondisi arthritis (inflamasi pada sendi) yang dicirikan oleh 

tingginya kadar asam urat dalam darah untuk waktu yang lama. 

Formula anti gout berbasis seledri memiliki khasiat sebagai penurun kadar asam 

urat dengan cara menghambat aktivitas enzim xantin oksidase secara in vivo. 

Formula sederhana dan murah ini terbukti menghasilkan khasiat melebihi Allopurinol, 

obat standar yang umum diresepkan untuk gout, dan sering menyebabkan 

ketergantungan. 

Formula telah teruji aman, dari uji toksisitas akutnya sampai dosis 32 g/Kg berat badan, 

formula tidak menyebabkan kematian hewan coba. 

Anti Gout Berbasis Seledri yang Teruji Secara Preklinik dan 

Aman Dikonsumsi 

Gout is a condition of arthritis (inflammation of the joints) characterized by high 

levels of uric acid in the blood. Anti gout formula-based on celery is proven effective 

in lowering uric acid level by inhibiting xanthine oxidase activities. 

This simple celery formula can be made through a simple and inexpensive process; 

proven as safe, and yet reduce uric acid more effectively than Allopurinol, known as 

the standard drug of choice for gout. 

140What?

Perspektif 

Klaim obat herbal mujarab bagi asam urat memang sangat banyak. Namun dari sekian banyak formula yang 

disarankan, ada beberapa yang teruji secara ilmiah; sehingga berpotensi menggantikan obat-obatan kimia sintetik 

yang umumnya mempunyai efek samping dalam pemakaian jangka panjang. 


• Seledri tersedia melimpah, menjamin kontinuitas pasokan 

• Terbukti berkhasiat melebihi obat anti gout standar Allopurinol 

• Teruji aman dikonsumsi, uji toksisitas akut sampai dosis 32 g/ Kg berat badan tidak menyebabkan kematian 

hewan coba. 


Inovasi dapat diaplikasikan di industri farmasi, dan secara khusus menunjang prakarsa “Saintifikasi Jamu” 

pemerintah. 

001 002 003 004 

005 006 007 008 009 010 

011 

Inovator : 

Prof. Dr. Dyah Iswantini Pradono M.Sc.Agr; Drh.Min 

Rahminiwati, MS; Prof. Dr. Ir Latifah K Darusman MS; 

Dian Izzah S.Si; Trivadila, S.Si, M.Si; Drh. Aulia Andi 

S.Si, M.Si; Waras Nurcholis S.Si, M.Si 





Institusi : 





Inovator 


Why? 

141

Cepat Berkhasiat Stabil nan Alami 

Rapid Efficacious Stable and All Natural 

Kurkuminoid adalah salah satu zat aktif yang terkandung dalam temulawak, yang 

telah terbukti memiliki banyak manfaat bagi kesehatan. Sayangnya, hingga saat 

ini penggunaannya masih terbatas pada senyawa murni, padahal kurkuminoid 

memiliki daya serap oleh tubuh yang rendah. 

Untuk meningkatkan bioavabilitas kurkuminoid agar memberikan efek kesehatan 

yang lebih tinggi sekaligus menurunkan dosis medisnya, dikembangkanlah 

Nanokurkuminoid yaitu kurkuminoid dalam bentuk nanopartikel tersalut lemak padat. 

Nanokurkuminoid teruji meningkatkan kemampuan loading obat, bioavabilitas, serta 

kestabilan senyawa kurkuminoid. 

Produksi Nanokurkuminoid dan Khasiatnya sebagai 

Antioksidan, Antiinflamasi dan Anti bakteri 

There is definitely no shortage of scientific evidence to show that curcuminoid holds 

incredible therapeutic value. Unfortunately in its original compound, curcuminoid 

has poor solubility and hence bioavailability. 

Curcuminoid in lipid coated nanoparticle form, called Nanocurcuminoid is proven to 

have improved drug loading, higher bioavailability, and better stability. 

142What?

Perspektif 

Temulawak merupakan herbal asli Indonesia yang tersedia secara melimpah. Inovasi ini dapat meningkatkan 

secara drastis efektivitas curcuminoid temulawak; mendongkrak nilai tambah dan berbagai pemanfaatan 

temulawak, dan suatu ketika menjadikannya sebagai “ginseng”nya Indonesia. 


• Inovasi baru, belum ada paten nanokurkuminoid yang menggunakan bahan baku temulawak 

• Nanokurkuminoid meningkatkan kemampuan loading obat, bioavabilitas, serta kestabilan senyawa kurkuminoid 

• Meningkatkan prospek sediaan yang berasal dari tanaman temulawak. 


Nanokurkuminoid khususnya berpotensi diaplikasikan bagi industri kesehatan / obat-obatan. 

001 002 003005 004 

006 007 008 009 010 

011 

Inovator : 

Dr. Laksmi Ambarsari, M.S; Prof. Dr. Ir. Latifah 

K. Darusman, M.S; Waras Nurcholis, M.Si; Dr. Min 

Rahminiwati; Dr. Eka Intan Kumala Putri; dr. Lina Sulimin; 

Drs. Edy Djauhari PK, M.Si; Rudi Heryanto, SSi, MSi 





Institusi : 

Alamat : Direktorat Riset dan Kajian Strategis IPB 

Gedung Andi Hakim Nasoetion Lt. 5 

Kampus IPB Darmaga Bogor 16680 


Inovator 


Why? 

143

Anti Kanker dari Lalapan Sunda 

Anti Cancer from Sundanese Salad 

Menipisnya lapisan ozon di bumi berdampak pada meningkatnya jumlah paparan 

sinar ultraviolet (UV) di bumi. Akibatnya resiko terkena kanker kulit yang diakibatkan 

oleh radiasi sinar UV meningkat pesat. 

Inovasi ini adalah pengembangan salep anti-kanker dengan menggunakan hasil 

ekstraksi buah leunca (Solanum nigrum Linn/ SNL) dengan teknologi fluida superkritis 

karbondioksida, untuk memperoleh kandungan yang sangat murni dan tetap alami. 

Ekstrak ini memiliki kandungan zat dan senyawaan yang mampu menangkal efek radikal 

bebas pemicu sel kanker, terutama kanker kulit. 

Ekstrak Senyawa Anti kanker dari Buah Leunca (Solanum 

nigrum Linn) untuk Bahan Aditif Salep Tabir Surya Alami 

dengan Metode Fluida Superkritis CO 2 

Extracting phytochemicals from dried Solanum nigrum Linn (SNL) was done by using 

supercritical fluid technology of carbon dioxide. 

The extract is directly mixed into ointment to keep its natural form. The ointment is 

proven effective in preventing the development of free radicals chain reactions that 

can trigger skin cancer. 

144What?

Perspektif 

Teknologi canggih yang mampu mengekstraksi secara spesifik kandungan tertentu dari tanaman herbal, 

dikombinasikan dengan teknologi farmasi untuk menjaga stabilitas dan khasiatnya, menghasilkan sediaan obat 

bernilai tinggi dari bahan yang murah dan sehari-hari kita konsumsi. 


• Menggunakan metode ekstraksi fluida superkritis yang menghasilkan bahan aktif murni, steril, cepat dan alami 

• Proses ekstraksi yang hemat energi karena menggunakan ekstraksi superkritis karbondioksida, lebih ekonomis 

dibandingkan dengan metode konvesional 

• Bahan baku tersedia berlimpah sepanjang tahun. 


Industri obat-obatan dan kesehatan. 

001 002 003 004 

005 006 007 008 009 010 

011 

Inovator : 

Farrel Gunawan; Reinard Dona Tiono; 

Iwan Gunawan; Suryadi Ismadji 






Alamat : Jl. Kalijudan 37 Surabaya 60114 


Inovator 

Why? 

145

Dengan Tradisi Melawan Dengue 

Fight Dengue Traditionally 

Hingga saat ini belum ada obat spesifik untuk Demam Berdarah Dengue (DBD). 

Upaya medis rumah sakit untuk menangani pasien DBD hanyalah dengan 

menambahkan cairan melalui infus untuk mempertahankan sistem hemodinamika 

dan kadar trombosit dalam batas normal. Tidak jarang terjadi kematian jika pasien 

terlambat ditangani. 

Ramuan tanaman obat terdiri dari Pepaya (Carica papaya Linn.), Meniran (Phyllanthus 

niruri Linn.), dan Temulawak (Curcuma xanthorrhiza Roxb.) merupakan kombinasi herbal 

yang terbukti efektif menanggulangi DBD, ditandai dengan menurunnya demam tinggi 

ke normal serta meningkatnya hitung trombosit dalam selang 12 sampai 24 jam sejak 

terapi diberikan. 

Komposisi Ekstrak Kering Phyllantus niruri Linn., 

Curcuma xanthoriza Roxb., dan Carica papaya Linn. untuk 

Anti Demam Berdarah 

There are no specific drugs for Dengue Hemorrhagic Fever (DHF), however maintaining 

proper fluid balance is important. Patients often do not survive, in the case of acute 

case or late handling. 

Herbal potion consisting of a Carica papaya Linn., Phyllanthus niruri Linn., and Curcuma 

xanthorrhiza Roxb. is proven effective to fight DHF, as indicated by subsiding fever, 

and increasing platelet counts, just within 12 to 24 hours after administration of 

therapy. 

146What?

Perspektif 

Pencarian solusi pengobatan DBD, yang sampai sekarang belum diketahui bahkan oleh teknologi dan pengetahuan 

pengobatan modern; bisa menjadi jalan lapang untuk melakukan berbagai riset dan inovasi, yang didasarkan 

pada kearifan lokal dan kearifan tradisi. 


• Teruji dapat menurunkan demam tinggi ke normal dan meningkatkan jumlah trombosit dalam selang 

12 sampai 24 jam 

• Bahan baku tersedia melimpah sepanjang tahun 

• Tanaman obat herbal yang populer dan dikenal luas oleh masyarakat 

• Dapat dikembangkan menjadi obat generik dengan harga terjangkau. 


Inovasi ini berpotensi dikembangkan menjadi produk obat terstandar, dengan permintaan pasar yang praktis 

ada sepanjang tahun, karena sifat DBD yang endemik di Indonesia. 

001003 002 004 

005 006 007 008 009 010 

011 

Inovator : 

Prof. Dr. dr. M. Nurhalim Shahib 





Institusi : 

Alamat : 


Inovator 

Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran 

Gedung RS Pendidikan FK Unpad 

Jl. Eyckman No.38 Bandung 40161 

Why? 

147

Cantik Putih Bersih dari Pesisir 

Littoral Lily-White Beauty 

Krim pemutih kulit merupakan sediaan kosmetik yang diaplikasikan dengan tujuan 

mencerahkan warna kulit. Bahan aktif yang biasanya menjadi komposisi pemutih 

kulit umumnya adalah senyawa kimia sintetik yang memerlukan pengawasan 

ketat dalam penggunaannya. 

Ekstraksi metanol pada kulit kayu Tanaman Bakau (Rhizophora apiculata) menghasilkan 

senyawa isoflavon yang memiliki aktivitas penghambat kerja enzim tirosinase, 

pembentuk pigmen gelap saat kulit terpapar sinar matahari. Dengan demikian, produk 

ekstraksi ini dapat dipakai sebagai krim pemutih yang alami, dan juga memiliki aktivitas 

antioksidan yang baik untuk perawatan kulit. 

Formula Pemutih Kulit Berbasis Ekstrak Bakau 

Skin whitening cream has gotten somewhat of a bad reputation. People are either 

wary of the severity or harshness of the chemicals used in whitening creams. 

Methanol extraction of mangrove (Rhizophora apiculata) bark, produces isoflavones, 

that inhibits the activity of tyrosinase, an enzyme that helps in suntanning of skin. 

Therefore, this natural extracts of mangrove can be used to make a safer skin whitening 

cream. Mangrove extract also contains natural antioxidant, good ingredients for 

skincare. 

148What?

Perspektif 

Krim pemutih berbahan kimia sintetik disukai sekaligus ditakuti, namun tetap dipakai karena harapan mendapatkan 

kulit putih bersih yang cantik. Tawaran alternatif mendapat kulit putih menawan tapi aman bagi kesehatan, 

niscaya akan merebut perhatian. 


• Inovasi didukung pengujian secara ilmiah 

• Bahan baku kulit bakau (Rhizopora apiculata) tersedia melimpah di Indonesia 

• Alternatif solusi pemutih kulit alami yang aman dan alami, khususnya di kawasan tropis yang selalu terpapar 

sinar matahari. 


Dapat dimanfaatkan oleh industri kosmetika, khususnya industri kosmetik untuk perawatan kulit (skincare/bodycare). 

001 002 003 004 

005007 006 008 009 010 

011 

Inovator : 

Prof. Dr. Ir. Latifah K. Darusman, M.S; Dr. Irmanida 

Batubara, S.Si. M.Si; Drs. Edy Djauhari, M.Si; 

drh. Min Rahminiwati, M.Si, Ph.D; 

Prof. Tohru Mitsunaga; Prof. Dr. Hideo Ohashi 





Institusi : 





Inovator 


Why? 

149

Jamu Teruji Difermentasi Semakin Jadi 

More Efficacious Fermented Proven Herbs 

Data Badan Kesehatan Dunia (WHO) menunjukkan Indonesia menduduki peringkat 

ke empat dalam jumlah penderita diabetes, yang diperkirakan akan bertambah 

sebesar 152% dari 8.426.000 orang pada tahun 2000, menjadi 21.257.000 orang 

pada tahun 2030. 

Beberapa tanaman herbal yaitu Sambiloto (Andrographis paniculata), Mahkota 

Dewa (Phaleria macrocarpa), dan Mengkudu (Morinda citrifolia) telah teruji berpotensi 

anti diabetik. Ketiganya diramu dengan madu dan gula merah kemudian difermentasikan 

dalam air hexagonal. Hasil pengujian pada penderita hiperglikemia dengan tingkat gula 

darah kapiler rata-rata 243,03 ± 97,97 mg/dl, dalam satu jam setelah meminum ramuan 

jamu turun menjadi 197,94 ± 100,01 mg/dl. Secara klinis ini menunjukkan penurunan 

yang berarti (P

Perspektif 

Teknologi fermentasi yang di dunia medis modern telah menghasilkan berbagai sediaan obat modern yang 

mujarab, terbukti juga berpotensi membuat terobosan untuk menghasilkan jamu herbal yang lebih mujarab. 


• Efektif teruji menurunkan hiperglikemia dalam waktu satu jam 

• Efek hipoglikemik jangka pendek yang signifikan, dan tidak ditemui efek buruk yang serius 

• Amplitudo penurunan hiperglikemia lebih jelas terjadi pada kelompok dengan gula darah awal lebih tinggi 

• Efek hipoglikemik jamu tidak dipengaruhi oleh pemakaian obat medis “modern” 

• Bahan-bahan tersedia melimpah di Indonesia. 


Jamu fermentasi diformulasikan khusus untuk membantu penderita diabetes, berpotensi ditawarkan untuk 

penderita diabetes di seluruh dunia. 

001 002 003 004 

005 006 007 008 009 010 

011 

Inovator : 

Ning Harmanto 





Institusi : 

Alamat : 


Inovator 

PT. Mahkotadewa Indonesia 

Jl. Gaharu AA-1 Rawabadak Utara, Koja 

Jakarta Utara 14230 

Why? 

151

Tiga Anak dari Citronella 

Three Children of Citronella 

Minyak sereh wangi banyak diproduksi di Indonesia dan sebagian besar diekspor 

sebagai minyak atsiri kasar. Padahal minyak sereh wangi mengandung bahan 

kimia untuk industri parfum, kosmetik dan farmasi yang bernilai tinggi yaitu 

citronellal, citronellol dan geraniol. 

Inovasi ini adalah untuk mengembangkan proses pengolahan untuk menghasilkan 

ketiga bahan tersebut di atas dari minyak sereh wangi kasar, dengan kombinasi proses 

distilasi fraksinasi vakum dan distilasi molekuler. Proses yang dikembangkan telah 

memenuhi standar SNI 066-3953-1995. Rendemen produk tertinggi yang bisa didapatkan 

adalah 32,77%. 

Rekayasa Proses Isolasi Sitronelal, Sitronelol dan Geraniol 

dari Minyak Sereh Wangi dan Aplikasinya dalam Pembuatan 

Produk Pangan, Kosmetik dan Obat-Obatan 

Indonesia is one of Citronella Oil main producers in the world yet export it mainly as 

crude essential oils only. This oil can be further processed into high valued perfumery 

chemicals known as the citronellal, citronellol and geraniol. Those are used by 

perfumery, cosmetic and flavouring industries throughout the world. 

152What? 

The process developed in this innovation can produce those three perfumery chemicals, 

through a combination of vacuum fractionation and molecular distillations technologies. 

At the laboratory scale, the process maximum yield is 32.77% and has met SNI 066- 

3953-1995 standard.

Perspektif 

Indonesia adalah satu dari dua pemasok minyak sereh wangi terbesar di dunia; yang jika berhasil untuk 

mengolahnya sendiri menjadi citronellal, citronellol dan geraniol; berpeluang menjadi salah satu “pengharum” 

dunia yang terkemuka; bukan hanya wanginya, tetapi juga manfaat ekonominya. 


• Bahan baku minyak sereh wangi tersedia cukup melimpah dari komoditas ekspor yang ada 

• Berpeluang menjadi produsen kelas dunia, karena menguasai sumber bahan bakunya 

• Membantu mempertahankan harga komoditas minyak sereh wangi, sebagai komoditas ekspor 

andalan Indonesia. 


Citronellal, citronellol dan geraniol telah secara luas digunakan di berbagai industri kosmetik, pangan, dan flavour 

di seluruh dunia. 

001 002 003 004 

005 006 007 008 009 010 

011 

Inovator : 

Dr. Ir. Meika Syahbana Rusli, M.S; 

Prof. Dr. Ir. Ani Suryani, DEA; 

Dr. Ir. Retno Sri Endah Lestari, M.Sc 





Institusi : 

Alamat : Direktorat Riset dan Kajian Strategis IPB 




Inovator 


Why? 

153

Salak Untuk Cantik 

Snake Fruit For Elegance 

Pada setiap panen raya, salak pondoh berlimpah ruah dan dijual dengan harga 

relatif rendah. Untuk itu pengolahan salak pondoh sebagai produk yang dapat 

disimpan akan sangat bermanfaat bagi para petani salak pondoh. 

Salak pondoh mengandung kadar vitamin C yang tinggi, selain mengandung 

flavanoid, tannin dan senyawa kimia lainnya yang merupakan elemen penting dalam 

perawatan kesehatan dan kecantikan wanita. Masker berbahan dasar salak pondoh 

terbukti khasiatnya secara ilmiah bagi perawatan dan kesehatan wanita. 

Pemanfaatan Ekstrak Salak Pondoh sebagai Produk Masker 

Snake fruit has a short shelf life. During harvest season, oversupply causes the snake 

fruit's price drop. Therefore, any alternative uses of snake fruit will help the farmers. 

Snake fruit contains high vitamin C, aside to flavonoids, tannin, and other natural 

ingredients essential for making beauty care products. Snake fruit pulp is scientifically 

proven to be a good base for women's makeup mask. 

154What?

Perspektif 

Inovasi bisa berdampak ganda, jika dapat mengurangi tekanan ekonomi di satu sektor, dengan cara menciptakan 

nilai tambah baru di sektor lain. Ancaman jatuhnya nilai salak pondoh di sektor produk pangan dicegah, dengan 

mengolah kelebihan hasil panen menjadi produk kosmetik. 


• Metode ekstraksi dari hasil riset yang tidak mudah ditiru 

• Produk alami yang ramah bagi manusia dan lingkungan serta telah teruji secara pre klinis 

• Memberikan nilai tambah bagi petani salak pondoh. 


Industri kesehatan, kosmetik dan kecantikan wanita, sekaligus membantu menyerap kelebihan pasok, dan 

memanfaatkan limbah sisa sortiran salak pondoh 

001 002 003 004 

005 006 007 008 009 010 

011 

Inovator : 

Ida Listyarini, M.Si; dr. Bambang Budioni, SU 





Institusi : 

Alamat : 


Inovator 

Unika Widya Mandala Surabaya 

Jl. Bantul Km 5, Kweni No. 395, Sleman 


Why? 

155

Pelindung Kulit dari Belantara 

Skin Protector from Wilderness 

Penggunaan bahan alam sebagai obat cenderung mengalami peningkatan dengan 

maraknya gerakan back to nature. Selain itu obat bahan alam sering dianggap 

tidak memiliki efek samping berbahaya. Namun untuk memastikan manfaat dan 

efek samping obat bahan alam tersebut secara pasti, perlu dilakukan penelitian 

dan pengujian secara klinis. 

Kerinyuh (Eupatorium odoratum L), adalah salah satu tanaman herbal yang digunakan 

masyarakat untuk mengobati infeksi kulit. Ternyata ekstrak kerinyuh mengandung 

senyawa golongan steroid yang terbukti berpotensi menghambat pertumbuhan bakteri 

Staphylococcus aureus. 

Ekstrak Kerinyuh, Sahabat Kulitmu 

Usage of medicinal herbs is on the rise, in line with the back to nature movement. 

Herbal medicine is associated and believed as safe medications with no side efffects, 

pending to the results of each clinical research and testing. 

Kerinyuh (Eupatorium odoratum L), is a medicinal plants that is widely used by people 

to cure skin infections. It is found through research that extract of kerinyuh contains 

a steroidal compound that is effective to inhibit the growth of Staphylococcus aureus. 

156What?

Perspektif 

Sekalipun obat bahan alam / herbal sering dianggap tidak memiliki efek samping berbahaya, tetapi khasiatnya 

perlu diketahui, diuji dan terbukti secara klinis. Dengan demikian, herbal alami tersebut dapat bermanfaat bagi 

orang banyak, termasuk pemahanan tentang bagaimana obat bekerja, dosis yang tepat, serta mengantisipasi 

adanya efek samping. 


• Ekstrak Kerinyuh dapat dimanfaatkan sebagai bahan obat infeksi kulit yang diakibatkan bakteri 

Staphylococcus aureus 

• Kerinyuh dapat dikembangkan sebagai tanaman obat di lingkungan sekitar rumah 

• Sebagai bahan baku sediaan industri jamu dari bahan alam. 


Inovasi ini dapat ditawarkan pada perusahaan farmasi khususnya yang bergiat di industri farmasi dan obat herbal. 

001 002 003 004 

005 006 007 008 009011 

010 

Inovator : 

Abdul Azis Akbar, S. Si; Ir. Yvonne M.Salindeho, M.Si 





Institusi : Balitbangda Provinsi Sulsel 

Alamat : Jl. Urip Sumoharjo No. 269 Makassar 90321 


Inovator 

Why? 

157

Sang Pewangi dari Samudera 

The Oceanic Fragrances 

Gel pengharum ruangan pada umumnya menggunakan bahan sintesis yang dapat 

membahayakan kesehatan penghirupnya. Selain itu bahan sintesis ini harganya 

cukup mahal, terutama untuk bahan yang mampu memberikan daya tahan wangi 

yang cukup lama. 

Inovasi gel pengharum ruangan karaginan alami ini larut dalam air, ramah untuk 

lingkungan dan penghirupnya. Selain itu, residu dari produk ini juga mudah terurai 

di alam, sehingga memenuhi predikat “zero waste”. Harganya bersaing dibandingkan 

dengan produk pewangi ruangan berbahan sintesis yang beredar di pasaran, sekaligus 

menjadi peluang bisnis menciptakan nilai tambah lokal komoditas rumput laut. 

Gel Pengharum Ruangan Karaginan Berbahan Alami 

Currently, air freshener gel in the market uses synthetic compounds that can be 

harmful to health. Moreover, synthetic chemicals are usually costly, especially those 

with long lasting effects. 

This innovative air freshener gel is made from carrageenan of seaweed. It is water 

soluble and easily degradable, so it is safer for human and the environment. It can 

be priced competitively in the market, and at the same time can give significant local 

value added to seaweed, that currently is sold mostly as raw commodities. 

158What?

Perspektif 

Komoditas rumput laut mulai diolah menjadi karaginan oleh industri kecil dan menengah, dan menciptakan nilai 

tambah lokal bagi masyarakat. Inovasi mengolah karaginan menjadi barang konsumen akhir, seperti pengharum 

ruangan ini, berprospek menjadi inovasi lanjutan bernilai tambah lokal yang semakin tinggi lagi. 


• Pewangi berbahan baku alami yang lebih ramah lingkungan dan aman bagi kesehatan 

• Harga pewangi ini mampu bersaing dengan produk pewangi yang telah beredar di pasaran 

• Rumput laut Eucheuma cottonii sebagai bahan baku karaginan tersedia berlimpah. 


Inovasi ini dapat dimanfaatkan oleh para pelaku industri karaginan yang ingin menciptakan nilai tambah baru 

di sektor hilir, Fast Moving Consumer Goods (FMCG). 

001 002 003005 004 

006 007 008 009 010 

011 

Inovator : 

Ellya Sinurat; Ellya Sinurat; Prof. Dr. Rosmawaty 





Institusi : 

Alamat : 


Inovator 



Jl. K.S. Tubun, Petamburan VI, Jakarta 10260 

Why? 

159

Atra, si Anti Malaria 

Atra, Against Malaria 

Malaria adalah salah satu penyakit endemik di kebanyakan negara tropis. Berbagai 

upaya menemukan obat malaria yang baru dilakukan dengan mengeksplorasi 

senyawa bioaktif dari bahan alam. Sampai saat ini, 25% dari obat-obat malaria 

modern berasal dari bahan aktif, yang dikembangkan dari tanaman. 

Uji fitokimia menunjukkan bahwa ekstrak teripang atau timun laut mengandung 

senyawa alkaloid, steroid, saponin, dan asam amino. Pengujian secara in-vitro dengan 

parasit malaria yang telah dikembang-biakkan, menunjukkan bahwa teripang keling 

(Holothuria atra) dapat digunakan sebagai obat malaria karena kemampuannya 

menghambat pertumbuhan parasit Plasmodium falciparum. 

Antimalaria Alami dari Timun Laut (Holothuria atra) 

Malaria is an endemic disease in tropical countries, which has taken many tolls. 

Continuous efforts have been done to discover new antimalarial bioactive compounds 

from various natural materials. 

This innovation is exploring the use of extracts of sea cucumber (Holothuria atra) as 

antimalarial drug, because of its activities in inhibiting the growth of Plasmodium 

falciparum parasites. 

160What?

Perspektif 

Indonesia yang wilayah terbesarnya adalah laut, memiliki potensi sumber daya laut terkaya di dunia dan 

kebanyakan belum tergali. Prospek membuat obat malaria berbasis timun laut mungkin hanyalah kejutan kecil 

di kalangan peneliti, tapi bisa merupakan ujung dari gunung es raksasa potensi kekayaan laut Nusantara. 


• Proses pembuatan obat malaria dari ekstrak teripang keling hanya memerlukan teknologi sederhana 

• Bahan baku teripang keling tersedia melimpah, dan saat ini harganya sangat murah 

• Ekstrak teripang keling memiliki kandungan bioaktif dengan berbagai manfaat kesehatan tambahan, 

termasuk aprodiasiaka, obat asma, antibakteri dan antioksidan. 


Aplikasi teripang sebagai obat malaria dapat dilakukan dengan konsumsi langsung, atau diolah menjadi sediaan 

obat; sehingga dapat dimanfaatkan oleh industri farmasi, industri jamu, atau industri makanan kesehatan. 

001 002 003 004 

005 006 007 008 009 010 

011 

Inovator : 

Dr. Kustiariyah Tarman, SPi. Msi; drh. Rita Marleta 

Dewi, M.Kes; Abdul Basir, Spi.; Meydia, Spi 





Institusi : 

Alamat : 


Inovator 


Jl. Raya Pajajaran No. 1 Kampus IPB Baranangsiang, 

Bogor 16144. 

Why? 

161

RPO Melawan KVA 

RPO Against VAD 

Kurang Vitamin A (KVA) telah tercatat sebagai masalah kesehatan masyarakat 

dan merupakan penyebab utama kebutaan, kesakitan dan kematian anak usia 

prasekolah di negara berkembang. Salah satu upaya untuk mencegah masalah 

KVA adalah dengan fotifikasi vitamin A ke dalam makanan atau dengan penambahan 

karoten. 

Di Indonesia, salah satu pangan yang potensial untuk difortifikasi Red Palm Oil (RPO) 

adalah minyak goreng curah. Hasil pengujian menunjukkan penambahan RPO pada 

minyak goreng curah tidak mengakibatkan peningkatan bilangan peroksida dan bilangan 

asam. Sehingga dapat dikatakan aman konsumsi. 

Fortifikasi Karoten dari RPO pada Minyak Goreng Curah 

untuk Pencegahan dan Pengentasan Masalah 

Kurang Vitamin A 

Vitamin A deficiency (VAD) is the leading cause of preventable blindness in children 

and increases the risk of disease and death from severe infections in developing 

countries. One of the solution to this VAD problem is by vitamin A or carotene 

fortification into staple food materials. 

In Indonesia, cooking oil can become staple food of choice to be fortified. Fortification 

of cooking oil with RPO does not increase its peroxide and acid numbers, so it is safe 

for consumption. 

162What?

Perspektif 

Minyak goreng sebenarnya berasal dari Red Palm Oil (RPO) yang disaring, dijernihkan dan dinetralkan dari aroma 

yang tidak kita inginkan. Ternyata kemudian, kita kehilangan manfaat alami yang dikandungnya. Yang kita inginkan 

seringkali tidak sama dengan yang kita butuhkan, dan sebagian mesti dikembalikan ke awal aslinya. 


• Fortifikasi karoten setara dengan kandungan vitamin A 45 IU (SNI) 

• Fortifikasi karoten dari Red Palm Oil (RPO) pada minyak goreng curah ini, aman untuk dikonsumsi. 


Inovasi ini dapat digunakan secara luas pada industri minyak goreng. 

001 002 003 004 

005 006 007 008 009 010 

011 

Inovator : 

Dr. Ir. Sri Anna Marliyati, M.Si; 

Dr. Ir. Nuri Andarwulan, MS; 

Dr. Ir. Drajat Martianto, MS 





Institusi : 





Inovator 


Why? 

163

Makan Ikan dengan Aman 

Eating Fish Safely 

Reaksi histamin pada tubuh seseorang berbeda-beda. Beberapa orang tidak bisa 

mentoleransi histamin, yang memberikan gejala alergi parah pada pernapasan, 

seperti napas sesak, mata berair dan bisa menyebabkan kematian. 

Pada beberapa jenis ikan, aktivitas bakteri maupun enzim dapat menghasilkan 

senyawa histamin. Bagi industri pengolahan ikan, menjaga kualitas dan memastikan 

tidak ada bahan yang membahayakan konsumen, termasuk histamin adalah suatu 

kewajiban. 

Test kit histamin ini dirancang dengan memanfaatkan reaksi pewarnaan. Histamin dengan 

kadar kecilpun akan terindera secara visual. Biaya produksinya murah dan bersaing, 

penggunaannyapun praktis. 

Test Kit Uji Kandungan Histamin 

Some people are allergic to histamine, and can cause fatalities in some cases. Some 

fish are known to produce histamine, due to bacteria or enzymatic activities. On the 

other hand the quality assurance of its raw materials is a must in fish processing 

industries. 

This kit is designed to utilize the staining reaction, so that even small levels of histamine 

can be perceived visually. Moreover, cost of producing this test kit is low and competitive, 

and it is more practical to use. 

164What?

Perspektif 

Dalam kualitas berlaku hukum 1 – 10 – 100. Kalau masalah mutu tertangkap di hulu ongkosnya satu, kalau 

diketahui di tengah ongkosnya sepuluh, kalau ketahuan saat dikonsumsi ongkosnya seratus bahkan seribu. Test 

kit ini bisa menjadi yang ongkosnya hanya satu. 


• Dapat digunakan dengan mudah dan relatif cepat (satu jam) 

• Standar deteksi histamin test kit ini dapat memenuhi menurut standar Uni Eropa 

• Dapat diproduksi dengan harga yang lebih murah dari produk serupa (sekitar 50% dari harga test kit di pasaran) 

• Analisis lebih akurat dan tidak memerlukan peralatan uji lainnya. 


Berkat harga yang kompetitif, tingkat akurasi uji yang cukup tinggi, serta kepraktisan dan kemudahan dalam 

penggunaan; test kit histamin ini dapat segera menggantikan produk test kit histamin yang telah ada di pasar. 

001 002 003 004 

005007 006 008 009 010 

011 

Inovator : 

Rudi Riyanto, M.Sc; Dwiyitno, M.Sc; 

Dra. Jovita Tri Murtini, MS; Ir. Farida Aryani, M.Sc; 

Nandang Priyanto, SSi; Prof. Dr. Endang Sri Heruwati 





Institusi : 

Alamat : 


Inovator 



Jl. K.S. Tubun, Petamburan VI, Jakarta 10260 

Why? 

165

Rumput Laut Nyaman di Perut 

Seaweed for Belly 

Fukoidan adalah senyawa karbohidrat yang mengandung fukosa dan sulfat yang 

terkandung di dalam rumput laut cokelat (Sargassum crassifolium). Sebagian 

besar rumput laut cokelat Indonesia saat ini di ekspor dalam bentuk kering, dan 

belum diketahui pemanfaatannya sebagai bahan baku farmasi di Indonesia. 

Fukoidan terbukti memiliki bioaktivitas sebagai anti tukak lambung dan anti koagulan. 

Hasil penelitian hispatologis pada mencit menunjukkan, pemberian fukoidan (crude) 

dengan konsentrasi 100 ppm dapat mencegah tukak lambung yang dipicu dengan 

pemberian aspirin 500 ppm pada mencit. Fukoidan juga dapat digunakan sebagai bahan 

supplemen makanan kesehatan, sehingga konsumsi fukoidan bukan hanya untuk obat 

pengidap penyakit tukak lambung, tetapi juga sebagai makanan sehat bagi pengidap 

penyakit tersebut. 

Fukoidan Sebagai Obat Anti Tukak Lambung 

Fucoidan is a carbohydrate compound containing fukosa and sulfate in brown seaweed 

(Sargassum crassifolium). Most of Indonesian brown seaweed is currently exported 

in raw form. 

Fucoidan is proven to have beneficial biological activities as anti-ulcer as well as anticoagulant. 

Hispatological test shows that 100 ppm of raw fucoidan application on 

laboratory mice can effectively prevent ulcers induced by 500 ppm of aspirin. Fucoidan 

can also be used as food supplements for people with ulcers. 

166What?

Perspektif 

Rumput laut coklat yang kaya akan fukoidan adalah jenis rumput laut yang tumbuh subur justru pada terumbu 

karang yang rusak/mati. Dengan inovasi ternyata kita masih bisa memperoleh manfaat besar, bahkan dari situasi 

yang sepertinya tanpa harapan. 


• Fukoidan mudah diperoleh dengan cara ekstraksi sederhana 

• Rumput laut cokelat tersedia melimpah, mudah dibudidayakan dan masa panennya cepat. 

• Selain sebagai obat tukak lambung, fukoidan dapat digunakan sebagai suplemen makanan pencegah 

tukak lambung 

• Bisa menjadikan Indonesia sebagai pemasok flukoidan dunia, karena Indonesia adalah pengekspor 

rumput laut terbesar di dunia. 


Inovasi ini masih dikembangkan dalam skala laboratorium, namun jika berhasil, berpotensi mengurangi 

ketergantungan Indonesia pada bahan baku obat yang diimpor, khususnya anti tukak lambung. Bahkan bisa 

menjadikan Indonesia sebagai pemasok flukoidan dunia. 

001003 002 004 

005 006 007 008 009 010 

011 

Inovator : 

Ellya Sinurat, M.Si; 

Prof. Dr. Rosmawaty P. 





Institusi : 

Alamat : 


Inovator 



Jl. KS Tubun, Petamburan VI, Slipi, Jakarta 20160 

Why? 

167

168 

MATERIAL MAJU 

Advanced Materials

MATERIAL 

MAJU 

Kompetensi para ilmuwan kita yang sifatnya “parsial” perlu kita 

gabungkan, kita lebur, dan kita bangun berbagai tim. 

Niscaya, dengan bersinergi, tim-tim kita akan menyelesaikan 

pekerjaan-pekerjaan “raksasa” di negeri kita. 

• Dr. Nurul Taufiqu Rochman - Material Nano • 

169

Rahasia Dapur Daging Olahan Nan Sehat 

Secret Recipe of Healthy Processed Meat 

Enzim transglutaminase (Tgase) ideal digunakan sebagai "perekat protein” pada 

industri makanan. Sayang harganya mahal, karena tergantung pada pasokan 

impor. Boraks pun dijadikan penggantinya sekalipun pemakaiannya telah dilarang. 

Pada pengolahan surimi, sekitar 70% bahan terbuang. Padahal limbah ini 

mengandung protein larut air, protein miofibrilar, protease, hemipigmen, dan lainlain 

yang dapat digunakan sebagai sumber nitrogen dalam pembuatan TGase. 

Tgase berpotensi diproduksi dalam skala besar dengan memanfaatkan limbah surimi. 

Selain murah, enzim Tgase yang dihasilkanpun terbukti tidak kalah dibanding enzim 

Tgase komersial, berpotensi menjadi pengganti boraks, yang berbahaya bagi kesehatan. 

Limbah Surimi sebagai Media Penghasil Perekat Protein 

Enzyme Transglutaminase (Tgase) improves the physical properties of protein-based 

products, and is safe to use for food products. It is a safe substitute for borax. Microbes 

that produce Tgase require peptone, usually imported, as source of Nitrogen. 

The new process uses Surimi wastewater which still holds high concentration of 

protein as a substitute peptone to produce this enzyme economically. 

170What?

Perspektif 

Kadangkala industri pengolahan makanan menggunakan bahan yang kurang sehat bahkan ilegal karena alasan 

biaya untuk menekan harga jual ke konsumen. Inovasi ditantang untuk menciptakan bahan yang sehat dan 

bermutu, sekaligus menyelamatkan masyarakat dari konsumsi bahan berbahaya. 


• Menghasilkan enzim bernilai ekonomis tinggi dari bahan yang murah 

• Industri perikanan akan mendapatkan nilai tambah karena limbahnya memiliki nilai ekonomis 

• Pemanfaatan limbah juga dapat menekan beban lingkungan 

• Waktu produksi dan aktivitas enzim yang dihasilkan melalui proses ini tidak kalah dengan produk komersial. 


Industri produsen enzim untuk memproduksi Tgase yang diperlukan di industri pengolahan makanan berbasis 

protein, juga dalam bidang kesehatan sebagai agen haemostatik dalam operasi pembedahan dan kardiovaskular 

serta berpotensi dimanfaatkan untuk perbaikan kerusakan saraf optik. 

001 002 003 004 

005007 006 008 009 010 

011 

Inovator : 

Ekowati Chasanah; Yusro Nuri Fawzya; Pujoyuwono 

Martosuyono; Gintung Patantis; Dewi Seswita Zilda 





Institusi : 

Alamat : 


Inovator 



Jl. K.S. Tubun, Petamburan VI, Slipi 

Jakarta Pusat 10260 

Why? 

171

Yang Canggih dari Yang Sampah 

Hi-Tech from Waste 

Superkapasitor adalah perangkat elektrokimia yang memiliki kerapatan daya 

dan kepadatan energi yang tinggi. Superkapasitor mampu menghasilkan daya 

yang besar dan menyimpan energi yang besar pula. Superkapasitor lebih superior 

jika dibandingkan dengan baterai yang mampu menyimpan energi dengan lama 

namun menghasilkan daya yang rendah, atau kapasitor yang mampu menghasilkan 

daya yang besar namun kapasitas penyimpanan energinya sedikit. 

Karya inovasi ini mampu menghasilkan elektroda superkapasitor menggunakan 

material nanokomposit Karbon-Mangan Dioksida (MnO 2 ), limbah baterai yang memiliki 

potensi kinerja elektrokimia lebih superior. Selain itu, pemanfaatan karbon limbah baterai 

sebagai bahan baku, menghasilkan produk yang ramah lingkungan dan lebih ekonomis. 

Pembuatan Nanokomposit Karbon-MnO 2 Limbah Baterai 

untuk Aplikasi Elektroda Superkapasitor 

Supercapacitor has high density of power and energy making it superior for providing 

high power and longer lasting energy compared to battery or capacitor. 

This innovation is able to produce nanocomposite of Carbon-Manganese Dioxides for 

electrodes used in supercapacitors, by utilizing electrodes from used dry battery. The 

process recycles old battery components, and able to produce much superior new 

supercapacitors components. 

172What?

Perspektif 

Inovasi yang dihasilkan dapat menawarkan solusi komponen untuk teknologi yang lebih unggul sekaligus ekonomis, 

sambil mendaur ulang limbah komponen dari teknologi yang telah mapan dengan jumlah konsumsi yang besar. 


• Menghasilkan komponen dari material yang memiliki potensi kinerja superior, murah dan ramah lingkungan 

• Karakteristik superkapasitor yang dapat menghasilkan daya yang besar dan dapat menyimpan energi 

dengan lama 

• Apabila diaplikasikan pada kendaraan bermotor bertenaga listrik, mampu mengurangi tingkat penggunaan 

bahan bakar fosil. 


Berpotensi untuk diaplikasikan di industri penghasil superkapasitor, menggantikan teknologi baterai dan 

kapasitor, untuk digunakan di peralatan elektronik yang butuh tenaga dan daya simpan listrik besar seperti 

kendaraan listrik. 

001 002 003 004 

005 006 007 008 009 010 

011 

Inovator : 

Ahmad Khakim; Rizky Amelia; Lutpita Mahardika; 

Dr. Akhirudin Maddu, M.Si 





Institusi : 





Inovator 


Why? 

173

Keong Sawah Penambal Gigi 

Paddy Snail the Dentist 

Cangkang keong sawah (Pila ampullacea) memiliki kandungan kalsium mencapai 

97%. Hal ini memungkinkan untuk mengolah cangkang keong sawah menjadi 

mineral hidroxyapatite (HA) yang merupakan kandungan esensial dalam gigi. 

Serbuk HA dapat dijadikan bahan penambal gigi yang baik. 

Selain sumber bahan baku cangkang keong sawah yang murah dan berlimpah, 

pengolahan cangkang keong menjadi mineral HA menggunakan metode pengadukan 

ultrasonik dan pemanasan microwave yang hemat energi dan ramah lingkungan. 

Cangkang Keong Penambal Gigi Berlubang 

The shells of Paddy Snail (Pila ampullacea) contain high calcium content (97%). It is 

an ideal source material to produce hidroxyapatite mineral (HA), which is the essential 

content of teeth. Pulverized HA is good base for tooth fillings. 

Ultrasonic stirrer and microwave oven are used to produce HA from snail shells. It 

is energy efficient, and enviromentally friendly production process. 

174What?

Perspektif 

Keong sawah dianggap sebagai hama merugikan, kemudian dimanfaatkan sebagai bahan pakan, dan semakin 

lumayan, dimanfaatkan sebagai makanan cemilan. Berkat teknologi, cangkang keong yang terbuang percuma, 

bahkan bisa menghasilkan bahan penambal gigi bernilai tinggi. 


• Bahan baku tersedia melimpah bahkan bisa dianggap hama pengganggu 

• Proses pembuatan mineral HA dari cangkang keong sawah, menggunakan proses yang hemat energi 

dan ramah lingkungan 

• Harga jual mineral HA cukup tinggi. 


Selain dapat digunakan sebagai material untuk menambal gigi, inovasi lebih lanjut memungkinkan 

cangkang keong sawah diolah menjadi bahan “penambal/penyambung” tulang, dan menjadi suplemen 

makanan penguat tulang. 

001 002 003005 004 

006 007 008 009 010 

011 

Inovator : 

Jindrayani Nyoo; Ong Lu Ki; Suryadi Ismadji, Ph.D. 








Inovator 

Why? 

175

Gemuk Super Ramah Lingkungan 

Biodegradable Super Grease 

Umumnya Gemuk lumas yang beredar di pasaran diproduksi dari bahan dasar 

minyak mineral atau bahan sintetis dengan penambahan aditif yang masih 

mengandung logam berat, chlorin, dan nitrit. Bahan dasar tersebut tingkat 

biodegradasinya rendah, toksik, karsinogenik, dan sumbernya tidak terbarukan. 

Inovasi ini menghasilkan gemuk lumas ramah lingkungan berbahan dasar minyak 

jarak (Ricinus communis L.) yang memiliki kemampuan menahan beban ekstrim 

dengan baik, mencegah korosi/karat, mencegah terjadinya keausan mesin, serta 

mempunyai daya lekat yang kuat dengan logam yang dilumasi. 

Formulasi Gemuk Lumas Ramah Lingkungan 

(Biodegradable Grease) 

This innovation produces environmentally friendly grease, formulated from renewable 

castor oil (Ricinus communis L.) base, which has excellent ability to withstand extreme 

load, good for preventing rust, corrosion and mechanical wear. Moreover it has good 

adhesion to the lubricated metal. 

Unlike the others, the renewable grease is environmentally friendly because it is 

biodegradable. 

176What?

Perspektif 

Dengan semakin langkanya minyak bumi yang menjadi bahan dasar pembuatan gemuk lumas mesin, pengembangan 

gemuk lumas berbahan dasar minyak jarak tidak hanya karena alasan pencegahan pencemaran lingkungan saja, 

namun juga pertimbangan keberlanjutan pasokan, bahkan keekonomiannya di masa depan. 


• Bahan baku alami yang ramah lingkungan 

• Mencegah terjadinya keausan mesin, dan korosi/karat 

• Kemampuan menahan beban ekstrim memenuhi SNI 7069.15:2008 

• Bahan baku lokal tersedia melimpah. 


Inovasi teknologi ini dapat digunakan untuk pelumas mekanik peralatan industri pertanian, maupun 

keperluan pelumasan mesin dan peralatan pada umumnya; sekaligus mendukung program pemerintah 

“Indonesia Go Green“. 

001 002 003005 004 

006 007 008 009 010 

011 

Inovator : 

Ratu Ulfiati, S.Si., M.Eng.; Milda Fibria,S.T.; Pandu 

Asmoro Bangun, A.Md.; M.Rizkia Malik K, S.T.; Erna 

Rosdiana, S.Si.; Prof.(R) Dr. E. Suhardono; Ir. Subiyanto; 

Dedy Sudradjat, Bc.M.; Albert Mantong, Bc.M,; Narso; 

Yudi Wijayanto, S.Pd.; Salman Alfarisi 





Institusi : 

Alamat : 


Inovator 

Puslitbang Teknologi Minyak dan Gas Bumi “LEMIGAS”, 

Badan Litbang ESDM, Kementerian ESDM 

Jl. Ciledug Raya Kav. 109, Kebayoran Lama, 

Jakarta Selatan 12230 

Why? 

177

Baju Berpengatur Suhu 

Thermal Conditioned Cloth 

Sandang merupakan kebutuhan pokok bagi umat manusia untuk melindungi 

tubuh dari pengaruh eksternal. Perubahan cuaca yang seringkali tidak terduga, 

memerlukan bahan sandang yang dapat beradaptasi dengan perubahan tersebut. 

Bahan sandang yang ideal bisa menyerap, menyimpan atau melepaskan panas 

tubuh pada kondisi tertentu yang diinginkan. Bahan ideal ini akan selalu nyaman 

dipakai pada kondisi apapun. 

Material Perubah Fasa / Phase-Change Material (PCM) akan berubah fasa sambil 

menyerap panas atau melepaskan panas. Inovasi ini mengenkapsulasi bahan PCM dari 

mikroalgae dengan chitosan pada pembuatan bahan tekstil. Diharapkan material yang 

akan dikembangkan bisa menjadi bahan sandang ideal dipakai pada iklim tropis. 

Inovasi Serat Kain dengan Material Baru Perubah Fase 

Berbahan Dasar Lipid dari Mikroalga Tropika Menggunakan 

Microenkapsulasi Chitosan 

A Phase-Changing Material (PCM) is a substance with a high heat of fusion which is 

capable of storing and releasing large amounts of energy. 

This innovation deals with the development of Phase-Change Material (PCM) from 

microalgae microencapsulated with chitosan, for the application of making thermal 

cloth. PCM is combined with yarns to make textile materials, through blending, coating 

or laminating processes. 

178What?

Perspektif 

Teknologi PCM bisa merevolusikan cara manusia berpakaian. Bayangkan dengan pakaian PCM, kita tidak perlu 

lagi mengenakan mode pakaian yang berbeda di sepanjang musim, baik dingin maupun panas? Panas terik 

maupun hujan? 


• Teknologi ini relatif baru, dan belum banyak dikembangkan di industri tekstil 

• Material kain yang dapat berubah bentuk fase untuk iklim tropis 

• Bahan baku mikroalgae dan kitosan tersedia melimpah. 


Teknologi PCM berpotensi untuk diaplikasikan pada pembuatan tekstil, khususnya bahan pakaian. 

Namun pengembangan PCM masih terbuka luas untuk produk-produk lain yang memerlukan kemampuan 

menyimpan atau melepaskan panas yang dikandungnya untuk menyesuaikan diri dari suhu lingkungan. 

001 002 003 004 

005 006 007 008 009 010 

011 

Inovator : 

Bambang Riyanto, S.Pi., M.Si; Muhammad Fachrirozi 





Institusi : 





Inovator 


Why? 

179

180 

SOSIAL KEMANUSIAAN DAN LAIN-LAIN 

Social Humanity and Others

SOSIAL 

HUMANIORA 

DAN LAIN-LAIN 

Untuk menjadi bangsa yang menguasai iptek, kita harus bisa 

menempatkan inovasi sebagai urat nadi kehidupan bangsa Indonesia. 

Kita harus bisa menjadi Innovation Nation - bangsa inovasi! Rumah 

bagi manusia-manusia yang kreatif dan inovatif. 

• Presiden Susilo Bambang Yudhoyono - 

di HUT ke-20 Akademi Ilmu Pengetahuan Indonesia (AIPI) • 

181

Kelapa Kopyor Kian Kopyor 

Scrambling Scrambled Coconuts 

Kopyor adalah buah kelapa yang perkembangannya abnormal, tetapi justru 

menghasilkan daging buah yang lembut, tidak melekat pada tempurungnya, serta 

rasa gurih yang digemari. Permintaan akan kelapa kopyor belum dapat terpenuhi, 

karena hanya tergantung pada proses alami pembentukan kelapa menjadi kopyor. 

Inovasi ini memanfaatkan teknik pembenihan true-to-type (murni sesuai induk) 

kelapa hibrida melalui persilangan terkontrol untuk menghasilkan bibit pohon kelapa 

kopyor unggul, dengan tingkat probabilitas pembentukan kelapa kopyor yang lebih 

tinggi. Inovasi ini juga melakukan perbaikan teknik budidaya; melalui penggunaan lebah 

madu sebagai polinator, teknologi drainase, jarak tanam, pemupukan dan pengendalian 

hama, untuk menghasilkan lebih banyak kelapa kopyor. 

Produksi Bibit Kelapa Kopyor True to Type dengan 

Persilangan Terkontrol dan Peningkatan Produksi Buah 

Kopyor dengan Polinator Lebah Madu 

Kopyor is an abnormal coconut, with crumbly and loose meat, tastes good and is 

sought by its consumers. Until now, the demand is much higher than supply. 

The innovation uses controlled cross breeding to create true to type coconut hybrid 

seeds to produce more of this abnormal coconut. It uses bee as pollinators, and 

increase the productivity through proper cropping pattern, drainage technology, and 

pest control. 

What? 

182

Perspektif 

Mengindustrikan tanaman pangan dapat memberikan dampak ekonomi yang besar bagi masyarakat mengingat 

tingginya nilai ekonomi, beragamnya manfaat dan besarnya permintaan pasar domestik maupun ekspor akan 

kelapa kopyor. 


• Produksi bibit kopyor yang dihasilkan true-to-type 

• Meningkatnya jumlah produksi buah kopyor total dan buah kopyor per tandan 

• Integrasi teknik budidaya kelapa dan budidaya lebah madu dapat meningkatkan presentase buah 

kopyor jadi per tandan, juga nilai tambah ekonomi dari budidaya lebah madu. 


Industri makanan dan agribisnis baik skala besar, menengah mau pun kecil. 

001 002 003 004 

005 006 007 008 009 010 

011 

Inovator : 

Prof. Dr. Ir. Sudarsono, M.Sc.; Hengky Novarianto, 

Dr. Ir. Sudrajat, M.S.; Meldy L.A. Hosang; 

Ir. Diny Dinarti, M.Si., Ir. Megayani Sri Rahayu, M.S.; 

Ismail Maskromo 





Institusi : 





Inovator 


Why? 

183

Kelapa Punya Lemak, Cokelat Punya Nama 

Coconut Got Fat, Cocoa Got Fame 

Lemak cokelat adalah lemak yang dihasilkan dari kakao dan memiliki harga yang 

tinggi karena tingginya permintaan sebagai bahan baku untuk makanan dan 

kosmetik yang bermutu tinggi. 

CBS (Cocoa Butter Subtitutes) adalah pengganti lemak cokelat dari minyak nabati 

yang diolah menggunakan metode kimia khusus. Melalui inovasi ini, minyak kelapa 

atau minyak sawit dapat diolah menjadi CBS dengan kualitas setara dengan lemak 

cokelat, sehingga dapat dijual dengan harga yang lebih tinggi dari minyak kelapa atau 

minyak sawit. 

Teknik Pembuatan Trigliserida Rantai Menengah secara 

Fraksinasi dan Teknologi Pencampurannya dengan Stearin 

Minyak Sawit untuk Memproduksi Cocoa Butter Substitutes 

Cocoa Butter Subtitutes (CBS) can be made from vegetable oils through special 

chemical processes. 

With this innovation, coconut or palm oil can be converted into CBS, at comparable 

quality to genuine cocoa butter, thus command better price than coconut / palm oil. 

What? 

184

Perspektif 

Pada awalnya, harga ditentukan oleh sumber daya alam dan kebutuhan; kemudian ditentukan oleh teknologi 

pengolah sumber alam. Sumber alam yang nilainya terlau rendah, kini dibantu oleh teknologi menjadi lebih 

bernilai, bisa menggantikan sumber lainnya yang harganya sudah terlalu tinggi. 


• Menggantikan cocoa butter dengan biaya lebih murah 

• Mengembangkan produk turunan kelapa/kelapa sawit bernilai tinggi, dan membantu mengurangi 

ketergantungan industri, pada ketidak pastian harga komoditas minyak kelapa dan minyak sawit. 


Inovasi ini berpotensi ditawarkan sebagai Cocoa Butter Substitutes (CBS) yang lebih murah, maupun pengembangan 

produk-produk makanan dan kosmetik yang semula terlalu mahal jika harus menggunakan lemak coklat. 

001 002 003 004 

005 006 007 008 009 010 

011 

Inovator : 

Mursalin, STP., M.Si 





Institusi : 





Inovator 


Why? 

185

Menambang, Mendulang, Mengolah Limbah 

Mining While Treating Waste 

Biosorp Tech adalah teknologi pengolahan air limbah sederhana dengan fungsi 

ganda. Selain mengatasi pencemaran air dari unsur logam, teknologi ini juga 

mengekstrak padatan logam dari limbah cair industri. 

Dengan menggunakan empat jenis mikroba berbeda, dalam sel alginat sebagai 

agen biosorspsi, muatan negatif pada dinding sel mikroba akan memperantai proses 

ion logam yang bermuatan positif, sehingga bisa sekaligus memanen empat jenis 

logam berharga yaitu tembaga, seng, kromium, dan besi. 

Biosorp Tech : Save Your Water, Glow Your Gold 

Biosorp Tech is a dual-function wastewater treatment technology that not only able 

to remove heavy metals, but also harvest the economical metal traces from industrial 

effluent. 

Four microbial species are employed as biosorption agents. The negative charge of 

alginate-immobilized microbial cells will be bonded with the positive charge of metal 

ions in the effluent water. 

What? 

186

Perspektif 

Inovasi terhebat menciptakan nilai dengan mempertemukan berbagai kepentingan yang semula saling berlawanan 

menjadi selaras. Industri pasti akan termotivasi mengolah limbahnya sendiri, kalau dalam proses tersebut industri 

bukan hanya terpaksa memenuhi tuntutan kelestarian lingkungan, tapi malah mendapat keuntungan tambahan. 


• Memiliki fungsi ganda yaitu untuk mengatasi pencemaran logam berat dan dapat memanfaatkan kembali 

logam hasil ekstraksi 

• Mikroorganisme yang digunakan besifat dapat digunakan berulang, sehingga biaya operasional murah 

• Ramah lingkungan karena tidak menghasilkan residu 

• Desain teknologi sangat sederhana sehingga mudah digunakan. 


Inovasi ini dirancang untuk industri yang menghasilkan banyak limbah cair dengan kandungan logam berat; 

seperti industri tekstil, penyepuhan logam, dan pertambangan. 

001 002 003 004 

005 006 007 008 009 010 

011 

Inovator : 

Andini Warih Wedaringtyas; Ali Budhi Kusuma; 

Riszki Alrita Putri; Mohammad Iqbal 





Institusi : 

Alamat : 


Inovator 

Institut Teknologi Bandung 

Jl. Ganesa No.10 Bandung 


Why? 

187

Selamat Tinggal Getah Kuning 

Say Goodbye to Gamboge Disorder 

Sekalipun menyandang unggulan teratas buah segar ekspor Indonesia, ternyata 

ekspor manggis baru mencapai 6,57% dari total produksi nasional. Getah kuning 

pada daging buah merupakan salah satu penyebab kualitas buah jadi rendah 

dan tidak layak ekspor. 

Inovasi ini menemukan penyebab kemunculan getah kuning pada buah manggis 

dan cara pengendaliannya. Aplikasi Kalsium di daerah perakaran pada saat 

perkembangan buah manggis (saat bunga muncul dan anthesis) terbukti menurunkan 

cemaran getah kuning, dan meningkatkan kandungan Kalsium buah manggis. Selain 

itu optimasi aerasi di daerah perakaran dan pemberian Boron juga menurunkan cemaran 

getah kuning. 

Pengembangan Teknologi Pengendalian Getah Kuning 

pada Buah Manggis 

Mangosteen is Indonesia’s leading fresh fruit exports, and yet it’s only 6.57% of total 

national harvest. Contamination of yellow slime in the fruit pulp is one of the main 

quality constraints to export them. 

This innovation is about prevention and control of yellow slime problem in mangosteen 

cultivation techniques, especially during its flowering and anthesis period. The 

combination of applying Calcium, Boron, and also improving root aeration proved 

to reduce yellow slime problem and increase Calcium content in Mangosteen. 

What? 

188

Perspektif 

Dengan sedikit investasi tambahan, dan sedikit perhatian khusus saat proses pembuahan; kualitas manggis bisa 

didongkrak, demikian pula harga jual dan daya ekspornya. 


• Bahan baku mudah didapat dan harganya murah 

• Produk meraih mutu dan nilai komersial yang maksimal 

• Memperbesar potensi ekspor buah manggis. 


Inovasi ini potensial untuk diterapkan di perkebunan manggis baik berskala besar, skala perkebunan rakyat, 

bahkan pohon manggis di pekarangan kita. 

001 002 003 004 

005007 006 008 009 010 

011 

Inovator : 

Prof. Dr. Ir. Roedhy Poerwanto, M.Sc 





Institusi : 





Inovator 


Why? 

189

Jangkau Ranting Terjauh 

Reach the Farthest Twig 

Gangguan kabel listrik terjadi bisa diakibatkan pertumbuhan pohon di sekitar 

kabel udara, sehingga dibutuhkan pemangkasan secara berkala. Pemangkasan 

pohon dan ranting memerlukan banyak personil, juga peralatan seperti tangga, 

sabuk pengaman, helm, tambang dan alat potong. Dipandang dari sisi keselamatan 

kerja, resiko kerja juga tinggi karena harus memanjat pohon. 

Inovasi AMPAR (Alat Mudah Pangkas Ranting), adalah mesin pangkas yang dapat 

menjangkau ranting yang jauh di ujung pohon, tanpa harus memanjat. AMPAR 

dioperasikan dengan daya dari baterai, memberikan portabilitas, keamanan, dan 

jangkauan saat memotong ranting yang jauh di atas pohon. 

Alat Mudah Pangkas Ranting (AMPAR) 

Trees around the aerial power line require regular trimming, to avoid power line 

disruptions. The work requires a lot of personnel and equipments, and also risky. 

AMPAR (Easy Twig Cutter), can reach and cut twigs located at the treetop without 

having to climb the tree. It is powered with battery that provides portability, safety, 

and extra reach in tree cutting job. 

What? 

190

Perspektif 

Mendekatkan mesin ke lokasi benda kerja, tidak harus berarti mendekatkan operator pelaksana ke lokasi yang 

sama; tetapi bisa dilakukan dengan mesin yang dapat dioperasikan jauh dari operatornya. 


• Memudahkan pelaksana dalam melakukan pemangkasan ranting pohon dibanding dengan memakai 

alat tradisional 

• Meningkatkan keselamatan terhadap pelaksana karena tidak perlu memanjat pohon 

• Mampu menjangkau ranting yang jauh sehingga dapat menjaga jarak aman antara pohon dengan 

jaringan kabel serta dapat menekan jumlah gangguan yang diakibatkan pohon. 


Dapat dimanfaatkan petugas PLN, Dinas Pertamanan, dan masyarakat luas pada umumnya untuk memangkas 

pohon tanpa harus memanjatnya. 

001 002 003 004 

005 006 007 008 009 010 

011 

Inovator : 

Okib; Purwanto; Erwin Awaludin 





Institusi : PT PLN (Persero) Jawa Barat dan Banten 



Inovator 

Why? 

191

192 

What? 

Daur Ulang Limbah Berkali-Kali 

Multiple Waste Recycling 

Spent Bleaching Earth (SBE) pada industri refinery minyak sawit biasanya dibuang 

secara langsung ke pembuangan limbah (landfill). Teknologi Reaktivasi SBE dapat 

dilakukan dengan mengolah residu minyak sawit yang ada di dalamnya menjadi 

biodiesel secara in-situ. 

Teknologi ini mampu mereaktivasi SBE menjadi Reactivated Bleaching Earth (RBE) 

hingga 5 kali atau lebih, dengan tetap memenuhi spesifikasi SNI 15-3039-1992. 

Teknologi Reaktivasi Bleaching Earth sebagai 

Upaya Efisiensi Bahan Penolong dan Penanganan Limbah 

Industri Refinery Minyak Sawit 

Spent Bleaching Earth (SBE) as waste in palm oil refinery is usually directly disposed 

into the landfill. Reactivated Bleaching Earth (RBE) process can be done by using 

residual oil contained in the waste through in-situ process. 

This innovation is capable of reactivating SBE to RBE up to five times, or even more, 

to get quality absorbent that meets SNI 15-3039-1992 specifications.

Perspektif 

Bahan penyerap (absorbent) seringkali dianggap sebagai bahan yang hanya bisa dipakai sekali lalu dibuang. Bahan 

yang diserap dalam proses ternyata justru membantu mendaur ulang bahan penyerap untuk selanjutnya dapat 

dipakai kembali, bahkan berkali-kali. 


• Reactivated Bleaching Earth (RBE) dapat digunakan kembali sebagai bahan absorbent pada proses bleaching 

di industri minyak sawit 

• Proses daur ulang/reaktivasi dapat dilakukan berulang hingga lima kali atau lebih 

• Tidak mengubah komposisi kimiawi absorbent, bahkan menghasilkan kualitas absorbent yang lebih baik. 


001 002 003 004 

005 006 7 008 9 010 

11 





Inovator 

Why?193 

Teknologi RBE dapat dimanfaatkan oleh industri minyak sawit, maupun industri minyak nabati lainnya. 

Inovator : 

Prof. Dr. Ani Suryani; Prof. Dr. Suprihatin; 

Prof. Dr. Gustan Pari; Amelia Aswad, STP. 

Institusi : 

Alamat : 


Kantor Direktorat Riset dan Kajian Strategis IPB 



Status Paten : DALAM PROSES PENGAJUAN

Seni Pelepah Pisang, Sejuk di Telinga 

Banana Stems Artwork, Cool to Ears 

Pelepah pisang yang biasanya dianggap sebagai sampah, atau paling banter 

dijadikan bahan kerajinan anyaman, dapat dimanfaatkan sebagai bahan material 

akustik. Karakteristiknya yang berpori, lunak, dan memiliki koefisien absorbsi 

tinggi, cocok dijadikan bahan akustik. 

Pelepah pisang mulanya diolah dengan teknologi audio hibrida, sesuai kebutuhan. 

Untuk menanggulangi masalah jamur, pelepah akan dilapisi dengan pernis. Peredam 

akustik dari bahan pelepah pisang ini memiliki banyak keunggulan dibandingkan 

produk impor, misalnya bersifat ramah lingkungan, lebih murah, aman bagi manusia, 

dan bisa dijadikan elemen artistik. 

Penerapan Pelepah Pisang menjadi Komponen Desain 

Unit Akustik dengan Teknologi Hibrida 

Banana stems are usually thrown away, or at the best is plaited into cheap handicraft. 

Evidently, banana stems processed with hybrid audio technology is an excellent 

acoustic material. 

It has many advantages compared to imported acoustic products: environmentally 

friendly, cheaper, safe for use, and can be used as room’s interior artistic elements. 

What? 

194

Perspektif 

Pelepah pisang yang harus dibuang lebih banyak jumlahnya daripada pisang yang didapatkan. Teknologi terbukti 

bisa menyulap sampah pelepah yang melimpah menjadi berkah yang bernilai tinggi. 


• Akustik pelepah pisang jauh lebih murah dibandingkan produk impor 

• Material dasar pelepah pisang melimpah dan umumnya terbuang 

• Aman bagi kesehatan dan ramah lingkungan 

• Bisa sekaligus dijadikan elemen artistik untuk interior rumah. 


Berpotensi dikembangkan menjadi material akustik baik untuk audio rumah yang artistik, maupun material 

akustik untuk keperluan industri yang murah dan ramah lingkungan. 

001 002 003 004 

005 006 007 008 009 010 

011 

Inovator : 

Maharani Dian Permanasari 





Institusi : Institut Teknologi Bandung 

Alamat : Jl. Ganesha No. 10 Bandung, Jawa Barat 40135 


Inovator 

Why? 

195

Mengkristal Lebih Bersih di Meja 

Crystallize Sparkly on the Table 

Produktivitas dan kualitas garam yang dihasilkan petani garam di sentra garam 

rakyat hingga saat ini masih relatif rendah (sekitar 70 ton/ha/tahun). Proses 

pembuatan garam masih tradisional, dan kadang tidak memenuhi standar garam 

bahan baku, sehingga harga jual garam menjadi rendah. 

Inovasi teknologi tepat guna ini berupa meja kristalisasi dilengkapi dengan media 

isolator untuk mengatasi lolosnya garam, mempercepat proses penguapan air dan 

kristalisasi garam. Meja ini akan meningkatkan produktivitas lahan, sekaligus 

menghasilkan garam homogen yang berkualitas juga bersih, dan akhirnya menghasilkan 

nilai ekonomi lebih tinggi. 

Proses Pembuatan Garam NaCl 

dengan Media Isolator pada Meja Kristalisasi 

Salt production performance by salt farmers is still poor. The productivity is low, 

quality has not met standard, thus it cannot command a good selling price. 

Isolator media is applied on the crystallization ponds, results in higher productivity, 

faster production cycle time, and better quality salts, thus higher economic value. 

What? 

196

Perspektif 

Inovasi produksi garam yang seringkali dianggap sebagai urusan industri rakyat ternyata bisa memberikan dampak 

positif bagi banyak pihak; peningkatan penghasilan petani garam, garam lebih bermutu bagi masyarakat, dan 

mengurangi ketergantungan negara pada garam impor. 


• Produktivitas garam meningkat (>100 ton/ha/tahun) 

• Kadar NaCl pada garam > 94,7% 

• Dapat mencapai kualitas KP 1 secara homogen 

• Meningkatnya kesejahteraan petani garam 

• Investasi meja kristalisasi dapat kembali dalam waktu satu musim garam, karena peningkatan mutu dan 

efisiensi produksi. 


Inovasi teknologi ini dapat diaplikasikan dalam program intensifikasi lahan pegaraman yang telah ada, baik di 

sentra garam rakyat, maupun program ekstensifikasi lahan pegaraman di kawasan timur Indonesia. 

001 002 003 004 

005 006 007 008 009 010 

011 

Inovator : 

Dr. Ir. Sudarto, MM 





Institusi : 

Alamat : 


Inovator 

Balai Besar Teknologi Pencegahan Pencemaran 

Industri, Kementerian Perindustrian 

Jl. Ki Mangunsarkoro No. 6 Semarang 50136 

Why? 

197

Detektif Zat Warna Berbahaya 

Detective for Harmful Dyestuffs 

Rhodamin-B merupakan salah satu bahan pewarna tekstil yang dilarang 

penggunaannya untuk pangan, karena terbukti berdampak buruk bagi kesehatan 

manusia. Bahayanya, produk ini masih banyak digunakan karena merupakan 

pewarna yang efektif dan murah. Saat ini, metode pemeriksaan kandungan 

Rhodamin-B umumnya masih menggunakan instrumen canggih seperti 

Spektrofotometri UV-Vis dan Kromatografi. 

Inovasi ini mengembangkan pendeteksi Rhodamin-B untuk produk pangan dan 

kosmetik dalam bentuk strip test, yang dibuat dengan reagen dari polimer sehingga 

pemakaiannya lebih mudah, murah dan cepat; dan hasilnya akurat. 

Strip Test Penyelamat Konsumen 

Rhodamin-B is a cheap textile dyestuff, effective and still commonly used in food 

products, though forbidden because found to be carcinogenic in long-term use. 

An innovative test strip can be used to detect Rhodamine-B in the food products. It 

is much cheaper, more portable, faster and easier to use; compared to commonly 

used laboratory instruments such as the Spectrophotometry or Chromatography. 

What? 

198

Perspektif 

Peredaran produk-produk makanan di pasar sudah sangat luas, sehingga tidak mungkin lagi melakukan pengawasan 

yang efektif secara terpusat. Pengawasan perlu didesentralisasikan, bahkan sampai pada pemberdayaan konsumen, 

untuk menguji dan melindungi dirinya sendiri. 


• Test kit berupa strip yang mudah digunakan, fleksibel dan cepat 

• Dapat diproduksi secara massal. 


Inovasi ini dapat digunakan oleh para petugas pengawasan dan pengujian produk pangan, dinas kesehatan, 

maupun oleh masyarakat secara langsung. 

001 002 003 004 

005 006 007 008 009 010 

011 

Inovator : 

Aliya Nur Hasanah M.Si., Apt; Ida Musfiroh M.Si., Apt; 

Saur Lumongga, S.Farm; Resta Satiti, S.Farm 





Institusi : 

Alamat : 


Inovator 

Fakultas Farmasi Universitas Padjadjaran 

Jl. Raya Bandung Sumedang KM 21.5, Jatinangor 

Bandung 45363 

Why? 

199

Dari Pohon Kembali ke Pohon 

From Trees Back to Trees 

Bibit pohon yang akan ditanam kembali saat ini dibawa menggunakan plastik 

polybag. Di lokasi penanaman, bibit ditanam tanpa polybag. Polybag tidaklah 

praktis karena perlu dilepas, juga menimbulkan masalah lingkungan karena 

menjadi limbah yang tidak mudah luruh. Dibakarpun juga bukan merupakan solusi 

yang baik. 

Inovasi ini memanfaatkan limbah biomassa dari proses destilasi kayu putih dan 

proses pengulitan kayu di Industri pulp. Limbah yang berlimpah ini kemudian dibuat 

menjadi pot bibit tanaman. Penelitian formulasi dilakukan untuk memperoleh komposisi 

optimal, sehingga menghasilkan pot bibit yang ramah lingkungan, bahkan dapat menunjang 

pertumbuhan tanaman. 

Pot Bibit Tanaman HTI dari Limbah Destilasi Kayu Putih 

dan Kulit Mesin Derbarker 

Polybags are used to hold tree seedlings during transport, which will be removed 

once they are planted. It is impractical and causes environmental hazards because 

undegradable. 

To replace the polybags, eco-friendly biodegradable potting materials are developed 

from leaves, twigs and barks of pulp and cajuput oil industries. The pot is formulated 

with plant nutrition for optimal tree growth and does not need to be removed when 

planting. 

What? 

200

Perspektif 

Dari tanah kembali ke tanah, adalah prinsip ekologi yang dapat menjamin kelestarian lingkungan dalam jangka 

panjang. Menghilangkan plastik dari sistem, terbukti dapat menghemat biaya, melestarikan lingkungan, bahkan 

dapat meningkatkan produktivitas dalam penanaman pohon. 


• Memanfaatkan sendiri limbah dari proses industri kehutanan 

• Pot berfungsi sebagai sumber nutrisi untuk bibit tanaman 

• Biaya menjadi lebih murah, penanaman lebih praktis, bersahabat dengan lingkungan. 


Produksi pot pembibitan tanaman dapat dijadikan kegiatan penunjang industri kehutanan, baik dilakukan sendiri 

maupun menumbuhkan industri rakyat di sekitar kawasan hutan tanaman industri. 

001 002 003 004 

005 006 007 008 009 010 

011 

Inovator : 

Wawan Kartiwa Haroen; Reza Bastari Imran Watimena; 

Tatang; Aep Surahman 





Institusi : Balai Besar Pulp dan Kertas 

Alamat : Jl.Raya Dayeuhkolot 132 Bandung 40258 


Inovator 

Why? 

201

202 

What? 

Mewarnai dengan Pinang 

Colouring with Areca 

Pewarna sintetis adalah jenis pewarna yang paling banyak. Akan tetapi, berbagai 

pewarna sintetis mengandung gugus fungsional yang dapat menyebabkan kanker 

selain juga tidak ramah lingkungan. Oleh karena itu, pewarna alami yang sifatnya 

aman dan ramah lingkungan semakin banyak diminta oleh konsumen industrial. 

Sayangnya, pasokan dan ketersediaan pewarna alami masih terbatas. 

Biji pinang adalah pewarna alami yang dapat digunakan untuk kebutuhan industri. 

Aplikasi teknologi ekstraksi dan spray dryer dapat mendongkrak kapasitas produksi 

pewarna dari pinang agar dapat memenuhi kebutuhan industri tersebut. 

Produksi Pewarna Bubuk Alami Ekstrak Biji Pinang 

(Areca catechu L.) 

Synthetic dyes are widely used for various applications. However, many of these 

synthetic dyestuffs are considered carcinogenic, and are not environmentally friendly. 

The use of extraction and spray drying technology to process Areca powder can help 

to meet the growing demand on natural dyes. Spray dried Areca powder meets the 

specifications of industrial dyes. It is safe and environmentally friendly.

Perspektif 

Banyak sekali peluang mengolah sumber daya alam Indonesia yang berlimpah namun terpinggirkan pemanfaatannya, 

seperti halnya biji pinang sebagai pewarna. Produk alami bernilai lebih tinggi dari produk sintetik jika setara 

mutu dan siap gunanya; tetapi tak tersaingi karena lebih alami, lebih aman, dan ramah lingkungan. 



001 002 003 004 

005 006 007009 008 010 

011 





Inovator 

Why?203 

• Indonesia adalah produsen utama biji pinang di dunia 

• Produksi pewarna dari pinang menggunakan bahan yang relatif aman, tidak melibatkan bahan kimia berbahaya 

• Pengeringan dengan spray dryer, menjadikan proses produksi efisien serta menghasilkan produk yang 

berstandar industri 

• Produk pewarna alami yang diperoleh bersifat instan dan siap-guna, praktis, serta tidak menghasilkan residu. 

Aplikasi pewarna alami ekstrak biji Pinang pada pewarnaan tekstil (katun dan sutera) menghasilkan warna yang 

bervariasi. Secara luas pewarna bubuk ekstrak biji Pinang dapat diaplikasikan pada industri pengawet, obat, 

kosmetik dan penyamakan kulit. 

Prof. Dr. Ir. E. Gumbira Sa'id, MADev; 

Prof. Dr. Ir. Khaswar Syamsu, M.Sc,St; 

Inovator : Yernisa, SP, M.Si 

Institusi : 

Alamat : 


Kantor Direktorat Riset dan Kajian Strategis IPB 



Status Paten : DALAM PROSES PENGAJUAN

Dua Pencemar Sepakat Menjadi Benar 

Two Polluters Agree To Become Useful 

Sekitar 70-85% pengolahan rumput laut menjadi agar, terbuang dalam bentuk 

limbah padat. Hingga saat ini limbah ini belum termanfaatkan dan pembuangan 

akhir limbahnya masih menjadi masalah. Kandungan selulosa yang tinggi pada 

limbah padat agar ini dapat dijadikan dasar pembuatan papan partikel. 

Limbah agar dicampurkan dengan limbah polietilena (PE) sebagai agen perekat 

dengan komposisi berat 1:1, selanjutnya dicetak dengan proses pengepresan panas. 

Selulosa bersifat menolak air, sehingga panel yang dihasilkan memiliki sifat tahan 

air, dan ini sesuai untuk pemakaian di negara-negara tropis yang lembab. 

Pemanfaatan Limbah Pengolahan Rumput Laut 

untuk Pembuatan Papan Partikel 

Waste from seaweed processing in agar industry has not been well utilized, instead 

the waste become a problem to the company as well as to the environment. 

The solid waste from agar processing industry is mixed with polyethylene (PE) waste 

as binding agent at ratio of 1:1 by weight. The mixture is then hot-pressed to produce 

a water resistant particle board, appropriate for use in countries with humid tropical 

climate. 

What? 

204

Perspektif 

Semakin gencarnya gerakan penolakan akan produk kayu dari hutan alam, dan semakin gencarnya pula upaya 

pelestarian lingkungan di seluruh dunia; menjadikan pembuatan papan partikel pengganti kayu dari bahan limbah 

menjadi proposisi bisnis yang semakin menarik bagi masa depan. 


• Bahan bakunya murah serta pembuatannya sederhana 

• Inovasi ini mengurangi masalah pencemaran lingkungan serta memberikan nilai tambah dari limbah 

• Papan partikel yang dihasilkan telah memenuhi standar international. 


Pembuatan papan partikel dari limbah pengolahan rumput laut ini cocok diterapkan oleh industri yang bersangkutan, 

atau oleh masyarakat yang tinggal di sekitar industri tersebut. 

001 002 003 004 

005 006 007 008 009 010 

011 

Inovator : 

Bakti Berlyanto Sedayu; Jamal Basmal; 

Diini Fithriani; Tri Nugroho Widianto 





Institusi : 

Alamat : 


Inovator 

Loka Penelitian dan Pengembangan Mekanisasi 

Pengolahan Hasil Perikanan 

Jl. Imogiri Barat Km 11.5, Jetis, Bantul 


Why? 

205

Vitamin untuk Kulit Sehat Alami 

All Natural Vitamin for Skin 

Kecambah atau tauge adalah sumber vitamin E yang kaya dan "murah". 

Vitamin E alami berperan penting dalam meningkatkan elastisitas dan kelembaban 

kulit, mencegah proses penuaan dini, melindungi kulit dari kerusakan akibat 

radiasi sinar ultraviolet, serta mempercepat proses penyembuhan luka, dan juga 

sebagai antioksidan. 

Formula produk shower gel dengan ekstrak kecambah dapat diposisikan sebagai 

produk bernilai tinggi namun dengan ongkos bahan yang tidak mahal. Proses yang 

kritis adalah pencampuran ekstrak kecambah ke formula shower gel, agar tidak terjadi 

oksidasi yang dapat merusak khasiatnya maupun penampilan produknya. 

Shower Gel dari Kecambah 

Bean Sprout is a rich source of natural Vitamin E yet inexpensive. Vitamin E is essential 

to keep skin healthy, and prevent it from aging too early. 

Shower gel with bean sprout extract added can be positioned at premium price. The 

critical process is in mixing of the shower gel formula with bean sprout extract without 

causing oxidation, so it will not deteroriate its properties and appearance. 

What? 

206

Perspektif 

Keberhasilan memformulasikan produk fungsional yang telah teruji, dengan bahan alami yang murah dan 

menyehatkan; berpotensi mendapatkan manfaat dari keduanya: bernilai jual tinggi dengan biaya produksi yang 

rendah. 


• Ketersediaan bahan baku kecambah yang melimpah dan murah 

• Kandungan ekstrak kecambah yang diyakini masyarakat luas sebagai baik bagi kesehatan 

• Berhasil mencampurkan bahan alami ke formula shower gel tanpa terjadi oksidasi. 


Formula shower gel ini bisa diproduksi oleh produsen berskala kecil dan menengah karena prosesnya sederhana, 

asalkan menerapkan SOP produksi dari inovator. 

001 002 003 004 

005 006 007 008 009 010 

011 

Inovator : 

Rebeca Ervina Sanjaya; Merry Anggraini; 

Ivonne Christalina; Anita Yuliviana; 

Felycia Edi Soetaredjo 





Institusi : 

Alamat : 


Inovator 

Unika Widya Mandala Surabaya 

Jl. Kalijudan 37 Surabaya 

Jawa Timur 60114 

Why? 

207

Dua Limbah Perkasa Bersatu 

Two Refuses Strongly United 

Kebutuhan akan meubel semakin hari terus meningkat, namun pemenuhan 

kebutuhan meubel mengakibatkan semakin banyak pohon yang harus ditebang, 

dan pada gilirannya mengakibatkan kerusakan lingkungan. 

Papan Komposif dari sekam padi dan sabut kelapa bisa menjadi bahan alternatif 

pengganti kayu. Papan Komposif memiliki kekuatan cukup baik, dengan nilai 

elastisitas sebesar 0,5 N/m 2 . Papan Komposif dapat dimanfaatkan untuk berbagai 

macam kebutuhan meubel, selain dapat berfungsi sebagai komponen akustik. 

Papan Komposif Sekuat Papan Aslinya 

The need for wooden furniture is always increasing, that means more tree felling, 

that results in deforestation. Komposif particle board composed from rice husk and 

coconut fibre can substitute wood demand. 

Komposif board has a good strength, and elasticity values of 0.5 N/m 2 . 

Komposif board can be used as materials for various furnitures, and it also has a good 

acoustic properties. 

What? 

208

Perspektif 

Limbah biomassa yang tersedia melimpah, selain mulai dilirik sebagai sumber energi, juga berpotensi besar 

untuk menggantikan bahan kayu yang pasokannya semaakin terbatas. Teknologi lokal yang tepat guna perlu 

didorong dan dikembangkan, agar dapat menciptakan nilai dari limbah biomassa ini. 


• Papan Komposif memiliki kelenturan dan kualitas yang baik 

• Ramah lingkungan 

• Bahan baku murah dan melimpah di berbagai daerah. 


Papan Komposif dapat dimanfaatkan sebagai pengganti kayu, yang dapat diusahakan oleh industri berskala kecil, 

maupun berbagai program pemberdayaan masyarakat. 

001 002 003005 004 

006 007 008 009 010 

011 

Inovator : 

Musdalifa Andi Ahmad; Risya Arsyi Armis 





Institusi : 

Alamat : (diwakili) Balitbangda Provinsi Sulsel 

Jl. Urip Sumoharjo No 269 Makassar 

Sulawesi Selatan 90321 


Inovator 

SMA Negeri 1 Bulukumba 

Why? 

209

Meja Putar Canggih yang Kompetitif 

Hi-Tech Yet Competitive Turntable 

di 

Spin coating adalah sebuah metode untuk menghasilkan lapisan tipis yang merata 

atas sebuah substrat dengan cara merotasikan larutan film tipis tersebut dengan 

kecepatan sudut tertentu. 

Inovasi instrumen spin coating ini bisa memproduksi lapisan tipis yang harganya 

jauh lebih murah dibanding yang ditawarkan di pasar, namun dengan kualitas 

produk hasil yang setara. Alat ini bersifat portable, ringan, dan mudah dioperasikan 

di berbagai tempat sesuai kebutuhan. Lapisan tipis dihasilkan mesin spin coating ini 

juga telah teruji setimbang secara stoikometrik maupun secara termodinamik. 

Instrumen Spin Coating untuk 

Membentuk Lapisan Film Tipis 

This spin coating machine is designed to make thin film with uniform thickness on a 

substrate, by spinning the substance at a particular angular rotational velocity. 

The spin coating machine is capable to produce thin film, with comparable technical 

specifications to those available in the market, but only at a fraction of the price. The 

thin film has been tested being stoichometrically as well as thermodynamically 

balanced. 

What? 

210

Perspektif 

Di era teknologi yang berkembang cepat, berbagai inovasi dikembangkan untuk meningkatkan kinerja produk 

ataupun proses agar tidak terlindas persaingan. Pada saat yang sama, inovasi juga dipacu terus untuk mencapai 

efisiensi dan kesederhanaan operasional demi menekan biaya produksi. 


• Portable, mudah dipindahkan ke berbagai tempat jika diperlukan 

• Biaya pembuatan film jauh lebih murah dibanding dengan menggunakan mesin impor, atau harga film di 

pasaran internasional 

• Komponen mesin spin coating tersedia dari sumber lokal. 


Aplikasi inovasi ini terbuka luas untuk pembuatan lapisan film tipis dari ukuran mikro hingga nanometer yang 

mengharuskan efisiensi material maupun biaya. Aplikasi industri lapisan tipis merentang luas dari industri 

semikonduktor elektronik, pelapisan optik, hingga industri sensor. 

001 002 003 004 

005 006 007 008 009 010 

011 

Inovator : 

Dr. Irzaman; Heriyanto Syafutra, M.Si; 

Dr. Husin Alatas; Ardian Arif, M.Si; 

Hanedi Darmasetiawan, MS 





Institusi : 





Inovator 


Why? 

211

MiniMaks: Minimalis nan Maksimal 

MiniMax: Minimalist yet Maximal 

Guna menyiasati ruang di rumah-rumah yang berukuran kecil, desain minimalis 

kini semakin dibutuhkan. Perabotan yang menggabungkan beberapa fungsi 

sekaligus, kini menjadi pilihan. Salah satu yang memiliki potensi besar untuk 

dikembangkan adalah perabotan multifungsi di ruang makan yang digabung 

dengan dapur. 

Meja makan membutuhkan ruang yang paling besar di ruang makan, kini didesain 

ulang dan ditambahkan fungsi lainnya, seperti bak cuci untuk mencuci piring atau 

kompor untuk memasak. Agar lebih efisien mencuci, meja ditambahkan rak piring kotor 

dan bersih, gelas dan sendok. Pada desain untuk memasak, ditambahkan tempat untuk 

tabung gas, talenan, rak sendok, penyimpanan makanan sementara. Kedua desain memiliki 

tambahan rak botol dan tempat sampah sementara. Semua bisa dilepas pasang, ringkas 

jadi satu. 

“TRIPLEM” : Desain Meja Makan Multifungsi 

untuk Dapur Minimalis 

In a small house where dining and kitchen share the same space, a modified dining 

table, with hidden sink for washing or stove for cooking, will surely benefit a lot. 

To make it washing-efficient, additional rack for plates, glasses and utensils is available. 

For cooking, the table can also hold cooking gas tank, place for cooked foods, utensil. 

They are supported with bottle racks and temporary garbage holsters, detachable, 

practical, all in one place. 

What? 

212

Perspektif 

Dapur minimalis tentu butuh dengan peralatan dan perlengkapan dapur yang ukurannya minimalis juga, namun 

dengan fasilitas memadai, sehingga dibutuhkan peralatan yang multifungsi dan all in one. 


• Multifungsi 

• All in one 

• Tahan air, api dan mudah dibersihkan 

• Lebih praktis dan menghemat tempat 

• Cocok untuk perumahan tipe sederhana 

• Harga ekonomis. 


Desain bisa ditawarkan ke industri perabotan dan dijual sebagai kitchen set multi fungsi sekaligus meja makan. 

001 002 003 004 

005 006 007 008 009 010 

011 

Inovator : 

Lilis Heryati; Isna Nurlela Nasution; Nur Khoiriyah; 

Azka Lathifa Zahratu Azra; Megawati Simanjuntak, SP, MSi 





Institusi : 





Inovator 


Why? 

213

Kitosan Bermedali Emas 

Chitosan the Gold Medalist 

Proses pengolahan limbah pertambangan emas biasanya menggunakan bahan 

kimia sianida berbahaya atau karbon aktif sebagai pengikat sisa emas. Teknologi 

ini membutuhkan perlakuan khusus, atau penambahan bahan kimia lain, untuk 

menjadikannya efektif. Inovasi ini memanfaatkan kitosan sebagai bahan pengganti 

sianida atau karbon untuk pengolahan limbah emas. 

Hasil ujicoba di Laboratorium Metalurgi PT. Antam (Persero) Tbk. UBPE Pongkor 

dengan Atomic Absorbtion Spectrophotometer (AAS) menunjukkan, bahwa penggunaan 

kitosan serbuk dengan konsentrasi 2% pada limbah emas, mampu mengikat unsur 

logam tersebut hingga 95% tanpa perlakuan khusus thermal untuk mengoptimalkan 

penyerapannya. Selain hemat energi, inovasi ini juga ramah lingkungan karena kitosan 

bio-degradable. 

Inovasi Recovery Technology Eco-Friendly Emas 

dengan Kitosan 

Chitosan can effectively replace the use of cyanides or carbon in gold extraction 

process. Chitosan is biodegradable thus safe for the environment. It does not require 

a special treatment to make it effective. 

A laboratory test using Atomic Absorbtion Spectrophotometer (AAS) shows that the 

use of 2% powdered chitosan can extract traces of gold up to 95% from gold effluent. 

What? 

214

Perspektif 

Upaya mendukung konsep bisnis berwawasan lingkungan sangat penting bagi industri-industri yang selama ini 

memiliki citra buruk sebagai perusak lingkungan, seperti pada industri pertambangan emas. 


• Menggunakan bahan baku kitosan yang mudah terurai di alam dan ramah lingkungan 

• Memperbaiki citra industri pertambangan emas dengan konsep eco-friendly waste management system. 


Sistem Manajemen Limbah Industri Pertambangan, khususnya tambang emas. 

001 002 003 004 

005007 006 008 009 010 

011 

Inovator : 

Kurrataa’yun; Hana Putri Pratiwi; Muhammad Rizki Faisal; 

Rofiqoh Inayati Agustina; Rian Triana; Dr. Anja Meryandini, MS 





Institusi : 





Inovator 


Why? 

215

Bakteri Sahabat Pohon Sehat 

Friendly Bacteria for Healthy Tree 

Sengon atau Albizia (Paraserianthes falcataria) adalah salah satu jenis pohon 

yang cepat tumbuh(fast growing species) yang sangat penting untuk memenuhi 

kebutuhan kayu industri. 

Karya inovasi ini memanfaatkan bakteri Rhizosphere Burkholderia cepacia L6.5 

sebagai pupuk hayati penambat nitrogen dan pemacu pertumbuhan pada pembibitan 

tanaman sengon. Pemberian inokulan Burkholderia cepacia L6.5 pada pembibitan 

sengon menghasilkan zat pemacu pertumbuhan tanaman yang memberikan pengaruh 

sama dengan pemberian pupuk NPK sesuai dosis; pada jumlah akar lateral, panjang 

akar dan jumlah cabang. 

Inokulan Bakteri Non-rhizobia sebagai Pupuk Hayati pada 

Pembibitan Sengon (Paraserianthes falcataria) 

Albizia (Paraserianthes falcataria) is a fast grown wood species that has now become 

imperative to meet the demand for industrial wood. 

The application of Rhizosphere bacterial isolate Burkholderia cepacia L6.5 to the plant 

nursery of Paraserianthes falcataria produces plant growth stimulants equivalent to 

standard NPK fertilizer administration; in terms of lateral root growth, root length, 

and number of branches. 

What? 

216

Perspektif 

Pemahaman ilmiah tentang faktor-faktor penentu pertumbuhan tanaman, semakin mengarahkan teknologi 

budidaya tanaman mendekati rahasia alam yang lestari, yaitu bagaimana bakteri berperanan penting dalam 

pertumbuhan tanaman. 


• Formula bakteri Burkholderia cepacia sebagai inokulan pupuk hayati belum belum tersedia di pasar 

• Ramah lingkungan, tidak meninggalkan residu kimia 

• Dapat meningkatkan produktivitas tanaman sengon pada lahan marginal. 


Produk inovasi ini dapat diaplikasikan pada pembibitan/penyemaian tanaman dari famili momosa 

dan legum berkayu. 

001 002 003 004 

005 006 007 008 009 010 

011 

Inovator : 

Dr. Nisa Rachmania Mubarik, M.Si; 

Muhammad Afnansyah 





Institusi : 





Inovator 


Why? 

217

Genset Sunyi Senyap 

Super Silent Genset 

Enclosure genset merupakan penutup yang berfungsi untuk mengemas mesin 

generator set agar terlindung dan aman bagi penggunanya serta untuk 

mempercantik penampilan. Disamping itu, enclosure genset digunakan untuk 

meredam tingkat kebisingan yang biasanya timbul saat pengoperasian. 

Inovasi ini menghasilkan enclosure genset yang mampu meredam tingkat kebisingan 

genset diesel 20 KVA hingga dibawah 65 desibel (dB) pada kondisi tanpa beban 

sampai beban penuh, sehingga termasuk dalam kategori Super Silent. Inovasi ini 

sepenuhnya hasil karya dalam negeri, sehingga mengurangi ketergantungan kita pada 

impor. 

Enclosure Super Silent Genset (Kebisingan < 60 dB) 

Buatan Anak Bangsa 

This innovation is to develop genset enclosure that can reduce noise level of 20 KVA 

diesel genset to a level below 65 decibles(dB), and classified as Super Silent. 

It is aimed at substituting the currently imported enclosure components of super 

silent genset with locally designed technology and locally obtainable materials. 

What? 

218

Perspektif 

Nilai suatu produk teknologi dewasa ini tidak lagi hanya diukur oleh kinerja utamanya, tetapi juga oleh kinerja 

pelengkapnya. Menjadikan sebuah genset mampu bekerja dengan kebisingan rendah, memperoleh penghargaan 

tinggi dari konsumen. 


• Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) yang tinggi 

• Ramah lingkungan, karena meredam tingkat kebisingan genset 

• Memperluas pasar, karena dengan tingkat kebisingan yang rendah, genset dapat digunakan di area komersial 

dan non-industri seperti perumahan, sekolah, kantor, dan rumah sakit. 


Pemanfaatan genset di area non-industri dan keperluan komersial lainnya. 

001 002 003 004 

005 006 007 008 009 010 

011 

Inovator : 

Edy Yulianto; Arif Krisbudiman ST; 

Nur Muhamad Fuad ST; Marsetiayu Ningsih ST; 

Ahmad Taufiqurohman ST; Oskar Tampubolon; 

Christmasi Brawijaya 





Institusi : 

Alamat : Gedung Teknologi II No. 250-251, 

Kawasan Puspiptek Serpong, 

Tangerang Selatan 15314 


Inovator 

MEPPO BPPT dan PT. Saptakrida Karyamas 

Why? 

219

Opak Singkong Bikinan “Pabrik” 

Factory Made Cassava Crackers 

Opak adalah makanan ringan mirip kerupuk yang sangat populer, terbuat dari 

tepung singkong, berbentuk bundar tipis dan rasanya gurih. Pada industri rumah 

tangga atau industri berskala kecil, pencetakan opak dilakukan secara manual 

di atas tungku pemanas. Selain kurang aman dan kurang nyaman, proses pekerjaan 

ini juga sangat tidak efisien dan melelahkan. 

Inovasi ini mengembangkan mesin pencetak opak elektrik, yang dapat mengurangi 

waktu produksi dengan mensinkronkan gerakan tuas pencetak dengan gerakan 

conveyor pembawa produk yang dicetak. Mesin ini lebih aman bagi pekerja karena 

pemanasan menggunakan pemanas listrik, dan menghasilkan produk dengan ukuran 

opak dengan ukuran yang terstandar dan rapi. 

Matrix, Alat pencetak opak singkong berbasis elekrik 

Opak is a popular traditional indonesian round-shaped crackers, made from moulded 

cooked cassava, terbuat dari tepung singkong. It is mostly traditionally produced by 

home industry, moulded manually on top of a stove. It is not efficient and unsafe for 

the workers. 

What? 

This innovative electric opak “machine” is aimed at making opak moulding safer and 

more efficient. It uses electric heater mounted directly on the stamping mould, while 

the opak sheet is synchronously moved on a non-stick belt conveyor in a single stroke. 

This machine offers safer and more efficient operations, while also produce neat and 

uniformly sized opak. 

220

Perspektif 

Inovasi yang sederhana dan tidak canggih ini, bila berhasil dimasyarakatkan bisa berdampak sangat besar, karena 

dapat membantu pengrajin pembuat opak yang jumlahnya sangat banyak; agar mereka dapat bekerja lebih 

aman, lebih efisien, dan bisa menghasilkan produk yang lebih bermutu dan berharga. 


• Lebih aman dibandingkan metode pencetakan opak manual 

• Produksi opak singkong menjadi semakin cepat dan efisien 

• Dibuat secara ergonomis dan cukup praktis pemakaiannya untuk industri berskala rumah tangga. 


Inovasi ini dapat dimanfaatkan oleh industri opak pada umumnya, atau industri produk-produk jenis krupuk atau 

emping yang menggunakan proses pengolahan serupa. 

001 002 003 004 

005 006 007 008 009 010 

011 

Inovator : 

Asep Andi; Heri Heriyanti; Fajar Febriyadi; 

Dr. Ir. Radite P.A.S, M.Agr 





Institusi : 





Inovator 


Why? 

221

Pelangi Alami Batik nan Eksotik 

United Natural Colors of Batik 

Pada umumnya industri batik menggunakan pewarna sintetik karena komposisi 

warnanya yang tetap, pilihan warna yang lebih variatif, hasilnya lebih cerah dan 

tahan luntur. Namun demikian, pewarna sintetik harganya lebih mahal, berpotensi 

mencemari lingkungan dengan bahan-bahan kimia berbahaya. 

Inovasi ini dilakukan untuk membantu mengembangkan industri batik Indonesia 

melalui penggunaan bahan alami. Pewarna yang digunakan berasal dari campuran 

Gambir, Secang, dan Kunyit. Ketiganya adalah sumber pigmen alami yang baik untuk 

mewarnai kain mori, untuk dapat memberikan spektrum warna yang beragam, khas, 

dan eksotik. 

Pemanfaatan Bahan Alami 

untuk Pewarnaan Kain Mori Batik 

Presently, most of batik manufacturers use synthetic dyes due to their good consistency 

of color composition, more choices and variations of brilliant colors, and does not 

wear off easily. 

However, synthetic dyes could be harmful and not environmentally friendly. This 

innovation involves the use of Gambier, Secang and Turmeric in the batik coloring. 

The combination provide exotic, unique and wide spectrum of colors. 

What? 

222

Perspektif 

Sumber daya alam Indonesia berlimpah dan belum sepenuhnya digali pemanfaatannya. Bahan yang kita kenal 

sebagai bahan ramuan jamu, Gambir, Secang dan Kunyit ternyata dapat juga diolah menjadi produk bernilai 

tinggi, dan bukan untuk tujuan kesehatan ataupun pengobatan. 


• Bahan pewarna alami Gambir, Secang dan Kunyit tersedia melimpah 

• Telah melalui pengujian aspek mutu pewarna batik: kecerahan warna, ketajaman warna kain, proses 

pencelupan dan penjemuran, serta nilai perubahan warna keseluruhan 

• Bahan pewarna dapat dibuat dengan mesin dan peralatan sederhana 

• Menghasilkan spektrum warna yang dihasilkan khas dan eksotik. 


Dapat dimanfaatkan pada pengusaha dan pengrajin batik yang menginginkan pewarna alami yang bernuansa 

khas dan eksotik, namun dengan harga yang terjangkau. 

001 002 003 004 

005 006 007009 008 010 

011 

Inovator : 

Prof. Dr. Ir. E. Gumbira Sa’id, MADev; 

Dr. Ir. Ono Suparno, MT; 

Hana Rina Pransiska, STP 





Institusi : 





Inovator 


Why? 

223

Pohon Sehat Sadapan Hebat 

Great Tapping from Healthy Tree 

Penyadapan getah yang berlebihan pada pohon pinus dapat menyebabkan 

kerusakan pada batang dan menyebabkan menurunnya produksi getah pinus, 

bahkan tidak dapat lagi disadap. Kondisi tersebut disebut jenuh sadap. 

Metode Bor kini dikembangkan untuk proses penyadapan dengan harapan pohon 

pinus yang telah rusak dan mengalami jenuh sadap diharapkan dapat kembali 

produktif dengan metode ini. Ukuran pelukaan / bidang sadap pada metode ini 

minimal (diameter lubang 5/8 inch kedalaman 2 cm). Ukuran minimal ini dilakukan 

agar pemulihan luka sadap lebih cepat; sehingga proses fisiologi tanaman masih dapat 

berjalan lancar. 

Peningkatan Produktivitas Penyadapan Getah dengan 

Metode Bor pada Tegakan Pinus 

Excessive tapping in pine trees will cause damage to the trunk. The pine sap production 

rate can decline, and even completely stop. 

A new method using a specially designed drill in making the tapping holes minimize 

the damage on the trees. Smaller holes mean faster recovery, and prevent pine sap 

production decline. It can even re-start production on those damaged trees. 

What? 

224

Perspektif 

“Mens sana in corpore sano”. Prinsip bahwa jiwa yang sehat ada di dalam badan yang sehat, berlaku juga bagi 

pohon pinus. Dengan meminimalkan pelukaan saat penyadapan, produktivitas sadap lebih baik, dan jenuh sadap 

dapat dihindarkan. 


• Dapat mengembalikan produktivitas pohon pinus yang telah jenuh (tidak dapat lagi disadap) 

• Meminimalkan kerusakan fisiologis tanaman karena ukuran bidang sadap yang kecil 

• Mengurangi resiko ketumbangan pohon akibat penyadapan. 


Selain dapat memperbaiki tatacara penyadapan pohon pinus baru agar lebih produktif, inovasi ini dapat digunakan 

bagi tegakan pinus yang telah sadap jenuh (usia pohon antara 21-30 tahun), agar dapat kembali produktif sampai 

pada usia potong pohon pinus, yaitu sekitar 50 tahun. 

001 002 003 004 

005 006 007 008 009 010 

011 

Inovator : 

Dr. Gunawan Santosa, MS; Dr. Muhdin, M.Sc 





Institusi : 





Inovator 


Why? 

225

BUSINESS 

INNOVATION 

CENTER

SEKILAS TENTANG 

AT A GLANCE 

VISI 

VISION 

MISI 

MISSION 

Pusat Inovasi Bisnis atau Business Innovation Center (BIC) didirikan atas prakarsa 

Kementerian Riset dan Teknologi Republik Indonesia dengan tujuan mensinergikan 

upaya inovasi antara komponen Akademisi/penelitian dan pengembangan 

(Academician, A), Bisnis (Business, B) dan Pemerintah (Government bodies, G) 

atau yang dikenal dengan istilah “ABG Triple Helix”. 

Business Innovation Center (BIC) is established by the initiatives and supports 

from the Ministry of Research and Technology of the Republic of Indonesia; in 

order to synergize the nation-wide innovation efforts between the Academics/ 

Scientists (A) – the Business (B) and the Government (G); also known as “ABG 

Triple Helix”. 

Menjadi lembaga intermediasi inovasi bisnis terdepan dalam menunjang daya 

saing ekonomi dan bisnis Indonesia. 

To become the leading Business-Innovation intermediary, in order to promote 

Indonesia's economic and business competitiveness. 

Mendorong inovasi bisnis di Indonesia melalui kegiatan intermediasi antara 

inovator pengembang teknologi dengan dunia bisnis. 

To realize business innovations in Indonesia, through win-win collaborations 

between the innovators and the business world. 

BAGAIMANA BERPARTISIPASI DI BIC? 

Sebagai Anggota BIC: Kelompok Inovator / Penemu / Ilmuwan 

Dengan menjadi anggota BIC, Anda bisa menawarkan dan mempromosikan 

karya inovasi Anda, berkomunikasi dengan kalangan bisnis dan wiraswasta, 

melalui “business match-making meetings” atau pertemuan intermediasi 

yang diatur secara khusus. 

Sebagai Anggota BIC: Kelompok Wiraswasta / Pebisnis / Pemodal 

Dengan menjadi anggota BIC, Anda bisa mendapatkan gagasan inovasi 

mutakhir, akses bantuan teknis sesuai bidang pengetahuan yang diperlukan, 

termasuk “business match-making meetings” dan pertemuan intermediasi 

lainnya. 

Sebagai Masyarakat Peminat Inovasi 

Silakan hubungi BIC pada alamat yang tercantum di buku ini, atau melalui 

situs web BIC di http://bic.web.id. 

HOW TO PARTICIPATE AT BIC? 

As BIC Member: Innovator / Inventors / Scientists Chapter 

Being a member of BIC, you will be able to offer and promote your innovation 

projects to relevant markets, communicate with prospective investors, through 

“business match-making meetings” or special arranged intermediation 

sessions. 

As BIC Member: Entrepreneur / Businessman / Investor Chapter 

Being a member of BIC, you may get access to the state-of-the-art innovations 

idea, relevant to your business. You may also have access to relevant technical 

assistances to enhance your business, including the “business match-making” 

and other intermediation meetings. 

As Innovation Interest Group: 

Please contact or visit BIC at the address stated in this book, or visit BIC’s 

website at: http://bic.web.id. 

228

LAYANAN 

SERVICES 

BAGI INOVATOR | PENEMU | AKADEMISI 

BIC menawarkan dan mempromosikan karya inovasi para Inovator ke kalangan bisnis 

dan wiraswasta. 

• Menularkan perspektif bisnis dalam kegiatan inovasi 

• Mengusahakan akses litbang ke dunia swasta dan industri 

• Memfasilitasi kemitraan antar litbang 

• Mempromosikan karya inovasi litbang ke bisnis 

• Menjembatani “suara” litbang ke pihak bisnis dan pemerintah 

FOR INNOVATORS | INVENTORS | ACADEMICS 

BIC offers to promote your innovations, and communicate it to businesses and 

entrepreneurs. 

Industri 

B 

Universitas 

Industri A 

Utilitas 

• Induce the business perspectives into innovation efforts 

• Helping R&D centers in accessing various businesses opportunities 

• Support collaborations between local R&D centers 

• Help to promote prospective innovations 

• Convey “the voice” of R&D centers to businesses and to the government 

Start-Up 

Lain-lain 

Laboratorium 

Pakar 

BAGI WIRASWASTA | PEBISNIS | INVESTOR 

BIC membantu kalangan bisnis mengakses inovasi mutakhir, memperoleh bantuan 

teknis, bantuan teknologis dan keilmuan. 

• Mempromosikan perspektif litbang bagi bisnis 

• Membantu bisnis dalam mengakses fasilitas dan layanan Litbang 

• Membantu bisnis dalam pemilihan teknologi baru 

• Menyediakan publikasi dan promosi karya inovasi litbang yang prospektif 

• Menyampaikan “suara” swasta / konsumen ke pihak Litbang dan Pemerintah 

FOR ENTREPRENEURS | BUSINESSMEN | INVESTORS 

BIC offers services in the scanning of prospective innovations, and manage prospective 

innovations by means of BIC database. 

• Help to promote the R&D perspectives into businesses 

• Help the business in accessing services of R&D centers 

• Help businesses in technology assessments and selections 

• Provide informations on prospective innovations to business 

• Convey “the voice of customers” to the R&D centers and to the Government 

229

You can’t just ask customers what they want,and then try to give that 

to them. By the time you get it built, they’ll want something new. 

Anda tidak cukup hanya bertanya apa yang diinginkan pelanggan, lalu mencoba memenuhinya. 

Karena saat Anda telah bisa memberikannya, mereka akan minta sesuatu yang baru lagi. 

Steve Jobs (Founder of Apple Inc.) 

230

JAWARA 

INOVASI 

JAWARA 

INOVASI

Innovation by Definition 

Boenjamin Setiawan, dr.,PhD 

On Becoming Innovative and Creative 

"Innovation is a novel solution to a new problem": This is apparently a Japanese way to think about innovation. The principle is that new problems always attract new funding and a 

new culture is permitted to develop. You are not trying to correct an old mistake.” 

"Innovation contains elements of change and elements of creativity but in very few cases are either change or creativity innovative. Innovation involves learning, often expressed as a 

new way of seeing, or developing a different understanding that makes a new idea sensible and practical as a way to improve some aspect of human endeavour. Innovation is an active 

process, often preceded by long hours of exposure to a difficult or confusing situation. The innovation one is seeking has the purpose of making the situation less difficult, more efficient 

or more understandable." – Wikipedia 

"Innovation creates commercialy successful products, processes, or services that contribute to sustainable growth and with a smaller 'environmental footprint' than existing technology." 

New products and services are talked into existence. – John Stephen Veitch 

"Innovation by definition, preceeds market acceptance." In his view consumers only use "features" of a product when it makes the task at hand easier to do. Most of the features offered 

on many consumer products are never used by customers because the learning cost of becoming a proficient user is too high, and the potential return is too low. – Clayton Christensen 

In essence, innovation is the creation of something novel; a new product, a new marketing method, a new way to advertise, a new computerized 

administrative system, and so on. 

Inovative-Creative Mentality 

One has to be bold, including the courage to take the risk and bear 

losses to innovate. Without this courage, innovation will never happen. 

Often, this becomes the barrier in an established bureaucracy. 

Rather than trying something new and taking the risk, it is better to 

just maintain the “status quo”, without risk of failing. This stalls the 

advancement of a nation, a bureaucracy that prefers to maintain the 

“status quo” to having the courage to take the risk of failing. 

On the other hand, an entrepreneur is a risk - taker, such as to 

develop new products and do something innovative. Because only 

through innovations and doing new things would a company has the 

chance to excel. 

Of all living creatures, only humans are endowed with the creativeinnovative 

capabilities, though some are equipped with more and 

some with less. Because of that, those with more capabilities should 

be given more opportunities to develop it. So that at the end their 

works can be utilized to improve the welfare of others, and even for 

all human-kind in the world. 

Innovative - Creative Human 

Based on observation, an innovative-creative person is likely to possess 

these traits: 

1. Question A lot: This is the main trait of an innovative person. Always 

question, why, why and once again, why? Why are leaves green, why 

is the Earth round, why is Indonesia progressing slowly with such rich 

natural resources? 

2. Observe: Finding out and reading materials in the library or from the 

internet, and digging for information on what have been researched 

about the questions being raised. 

3. Experimentation: Experimenting in the laboratory or other places to 

try to answer the questions being raised. 

4. Networking: Cooperating and collaborating to answer the question, 

and to prove the answer is correct. 

5. Associate and Action: Finally, for every question that has been asked, 

and after conducting observation, experimentation and networking, it 

has to be concluded with some sort of ASSOCIATION and ACTION. 

For early reminder, I use the acronym “BOEN A-A”, in Bahasa Indonesia - 

Bertanya, Observasi, Eksperimentasi, Networking, Asosiasi and Action 

(Question, Observe, Experimentation, Networking, Association and Action). 

As a conclusion, all work plans have to be closed with implementation plan and action! No more NATO (No Action Talk Only), nor TANOR (Talk, 

Action, No Results); but always have to be TAR (Talk, Action and Results).I hope this article can be useful and be an inspiration for Indonesia, 

especially the young generations. 

234

SEMUA RENCANA KERJA HARUS DIAKHIRI DENGAN 

RENCANA IMPLEMENTASI DAN ACTION! TIDAK BOLEH 

NATO (NO ACTION TALK ONLY), JUGA TIDAK BOLEH 

TANOR (TALK, ACTION, NO RESULTS); TETAPI SELALU 

HARUS TAR (TALK, ACTION AND RESULTS). 

Boenjamin Setiawan, dr., Ph.D. 

Menjadi Inovatif 

Dan Kreatif 

Pada dasarnya inovasi selalu menghasilkan sesuatu yang baru, suatu 

produk baru, suatu cara pemasaran yang baru, cara beriklan yang 

baru, atau sistem administrasi yang baru dengan menggunakan 

komputer, dan sebagainya. 

Mentalitas Inovatif – Kreatif 

Seseorang harus memiliki keberanian, termasuk berani 

menanggung risiko gagal dan rugi, untuk berinovasi. Tanpa keberanian 

ini, inovasi tidak akan pernah terjadi. 

Seringkali, hal ini yang merupakan hambatan dalam suatu birokrasi 

yang mapan. Daripada mencoba sesuatu yang baru dan mengambil 

risiko, lebih baik mempertahankan “status quo” saja, tanpa risiko 

gagal. Ini yang menghambat kemajuan suatu negara; sebuah birokrasi 

yang memilih mempertahankan “status quo”, ketimbang yang berani 

dan mengambil risiko gagal. 

Sebaliknya, di kewirausahaan atau entrepreneurship, berani 

mengambil risiko seperti misalnya mengembangkan produk baru 

dan mengerjakan sesuatu yang inovatif adalah keharusan. Karena 

hanya dengan berinovasi dan melakukan hal-hal baru, maka sebuah 

perusahaan berpeluang untuk maju. 

Dari semua makhluk hidup, hanya manusialah yang diberkahi 

dengan kemampuan kreatif - inovatif; sekalipun kemampuan yang 

dimiliki ada yang lebih dan ada yang kurang. Untuk itu hendaknya 

mereka yang memiliki kelebihan diberikan kesempatan lebih untuk 

mengembangkannya. Sehingga pada akhirnya hasil karya mereka 

dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, 

bahkan untuk seluruh umat manusia di dunia. 

Manusia Inovatif – Kreatif 

Kalau kita perhatikan, manusia inovatif - kreatif cenderung memiliki sifatsifat 

sebagai berikut: 

1. Banyak Bertanya: Inilah sifat utama dari seorang yang inovatif. Selalu 

bertanya, mengapa, mengapa, dan sekali lagi mengapa? Mengapa daun 

hijau, mengapa dunia bulat, mengapa Indonesia dengan kekayaan berlimpah 

namun majunya lambat? 

2. Observasi: Mencari tahu dan membaca dari perpustakaan/internet dan 

menggali apa saja yang sudah diteliti mengenai pertanyaan yang telah 

diajukan. 

3. Eksperimentasi: Melakukan percobaan di laboratorium atau tempat lain 

untuk berusaha menjawab pertanyaan-pertanyaan yang telah diajukan. 

4. Networking: Melakukan kerjasama dan kolaborasi untuk bisa menjawab 

dan membuktikan bahwa jawaban adalah tepat. 

5. Asosiasi dan Action: pada akhirnya untuk setiap pertanyaan yang telah 

diajukan dan setelah melakukan observasi, eksperimentasi dan networking 

maka harus diselesaikan dengan suatu ASOSIASI dan ACTION. 

Agar mudah diingat, saya gunakan akronim “BOEN A-A”: Bertanya, Observasi, 

Eksperimentasi, Networking, Asosiasi dan Action. 

Sebagai kesimpulan, semua rencana kerja harus diakhiri dengan rencana implementasi dan action! Tidak boleh NATO (No Action Talk Only), 

juga tidak boleh TANOR (Talk, Action, No Results); tetapi selalu harus TAR (Talk, Action and Results). Semoga artikel ini bermanfaat dan 

memberikan inspirasi kepada seluruh bangsa Indonesia terutama kaum muda. 

233

Terus Berinovasi Melayani Negeri 

Direktur Utama, PT. Pos Indonesia | Budi Setiawan 

..... INI MERUPAKAN PRAKARSA INOVASI PT. POS 

INDONESIA UNTUK MELAYANI NEGERI, DIMANA 

KEKUATAN JARINGAN BISA 

DISINERGIKAN DENGAN LAYANAN 

PERBANKAN PEDESAAN, YANG 

AKAN SULIT DICAPAI DAN DISAINGI 

OLEH LAYANAN PERBANKAN 

KONVENSIONAL. 

Globalisasi dan kompetisi pasar telah memaksa perposan di seluruh 

dunia untuk senantiasa meningkatkan kualitas produk dan jasa yang 

mereka berikan pagi konsumen. Untuk itu, diperlukan upaya-upaya inovasi 

dalam proses pengembangan produk dan jasa, untuk menciptakan produk 

dan jasa inovatif yang semakin berkualitas, dan sepenuhnya terfokus pada 

konsumen yang tuntutan dan keinginannya terus berkembang. 

PT. Pos Indonesia bermodalkan jaringan layanan masyarakat sebanyak 

5.673 titik layanan (3.843 Kantor Pos dan 1.830 Agen Pos) dan terhubung 

secara online di seluruh tanah air, bertekad untuk terus-menerus berinovasi 

demi melayani negeri. Berbagai inovasi berbasis jaringan telah dan sedang 

dikembangkan PT. Pos Indonesia, mencakup layanan-layanan pendukung 

jasa keuangan, layanan niaga elektronik (E-Commerce) misalnya dengan 

layanan pada situs www.plazapos.com, maupun pengembangan layanan 

perposan secara digital (Digital Post Office). 

Dengan masih demikian banyaknya masyarakat kita yang belum dapat 

mengakses jasa keuangan (sekitar 76 juta orang menurut survai Bank 

Dunia), PT. Pos Indonesia berkomitmen untuk membantu penerapan 

keuangan inklusif (financial inclusion) dengan memanfaatkan jaringannya 

di seluruh Nusantara. Inovasi ini perlu dilakukan melalui aliansi dan 

kemitraan dengan pelaku perbankan, misalnya dengan membangun Bank 

Joint Venture; mengingat tidak semua bentuk layanan masyarakat berada 

di dalam misi dan tugas pokok serta fungsi PT. Pos Indonesia. Ini merupakan 

prakarsa inovasi PT. Pos Indonesia untuk melayani negeri, dimana kekuatan 

jaringan bisa disinergikan dengan layanan perbankan pedesaan, yang 

akan sulit dicapai dan disaingi oleh layanan perbankan konvensional. 

Akhirnya, PT. Pos Indonesia dengan antusias mendukung prakarsa BIC 

melalui penerbitan buku “105 Inovasi Indonesia – 2013”, agar karya 

inovasi ini dapat disebar-luaskan dari Sabang sampai Merauke dan dari 

Miangas sampai ke Pulau Rote melalui PT. Pos Indonesia. 

Kami bertekad untuk terus berinovasi melayani negeri. 

234

SAYA DENGAN BANGGA MENYAMPAIKAN KOMITMEN 

SAYA UNTUK MENGANGKAT, MENGEMBANGKAN, 

MEMPRODUKSI, SERTA MEMASARKAN BERBAGAI 

PRODUK INOVASI YANG HEBAT DARI SERIAL 100+ 

INOVASI INDONESIA, MENJADI PRODUK YANG DAPAT 

DINIKMATI OLEH MASYARAKAT INDONESIA, BAHKAN 

OLEH MASYARAKAT INTERNASIONAL. 

Chairman, IFA | Tanu Sutomo 

Salam Inovasi ! 

I am proud to be one of the jury for 105 Indonesia’s Innovation 

book you are holding at this moment, and two previous series. My 

experience as a jury for the last three years, strengthen my belief 

that Indonesia is not lacking of great innovators, capable of answering 

many global competition challenges in the future. 

Words indeed can be inspirational, and that encouragements 

can motivate. But we all know that only actions can bring us real 

success. 

In this good opportunity, as a national businessman through IFA, 

I am proudly proclaimed my commitment to support, develop, produce 

and market many innovative products from the 100+ Indonesia’s 

Innovations Series, into products that can be enjoyed by the Indonesian 

society, and even the international communities. 

Thank you to the Indonesia’s innovators, scientists and researchers, 

and also all parties involved. You worked very hard, spent your time, 

thoughts, and knowledge, to develop as well as found new values, 

to bring into reality a better life for our future. 

This hopefully will be the proof of pioneership, as well as a booster 

to other Indonesia’s businessmen and women; together committed 

to uphold the nation’s innovations towards national as well as 

international level. 

Salam Inovasi ! 

Saya bangga menjadi salah satu anggota team juri buku 105 Inovasi 

Indonesia yang ada ditangan Anda saat ini, dan dua buku sebelumnya. 

Pengalaman saya menjadi juri selama tiga tahun terakhir ini, memperkokoh 

keyakinan saya bahwa Indonesia tidak kekurangan inovator hebat, yang 

sanggup menjawab berbagai tantangan persaingan global di masa depan. 

Memang kata-kata dapat memberikan inspirasi, betul bahwa nasihatnasihat 

dapat memotivasi. Namun kita semua juga tahu, bahwa hanya 

tindakanlah yang benar-benar dapat membawa kita meraih keberhasilan 

nyata. 

Dalam kesempatan yang baik ini, sebagai seorang pengusaha nasional 

melalui IFA, saya dengan bangga menyampaikan komitmen saya untuk 

mengangkat, mengembangkan, memproduksi, serta memasarkan berbagai 

produk inovasi yang hebat dari serial 100+ Inovasi Indonesia, menjadi 

produk yang dapat dinikmati oleh masyarakat Indonesia, bahkan oleh 

masyarakat internasional. 

Terima kasih kepada para inovator, ilmuwan dan peneliti Indonesia, dan 

semua pihak terkait. Anda telah bekerja keras, mencurahkan waktu, pikiran, 

dan ilmu yang Anda miliki, untuk mengembangkan serta menemukan nilainilai 

baru, demi mewujudkan kehidupan kita yang lebih baik di masa 

mendatang. 

Semoga ini dapat menjadi bukti kepeloporan, sekaligus pendorong bagi 

pengusaha-pengusaha nasional Indonesia lainnya; untuk ikut berkomitmen 

mengangkat karya inovasi anak bangsa ke tataran nasional maupun 

internasional. 

235

Tanpa penelitian tidak akan terjadi inovasi, tanpa inovasi 

maka kesejahteraan masyarakat akan mandek, dan 

dunia juga tidak akan berkembang. 

dr. Boenjamin Setiawan, PhD. 

Berbagai kajian secara konsisten menunjukkan, bahwa prakarsa 

inovasi nasional yang sukses menjadi faktor kunci, dari kebangkitan 

fenomenal negara-negara di Asia menjadi negara maju. 

Kristanto Santosa 

236

POKOK PIKIRAN 

237

INNOVATION 

IN FACTS AND FIGURES 

Boenjamin Setiawan, dr, PhD. 

Innovation is a very important aspect in improving the welfare of 

the people, developing and promoting a company, and even promoting 

a nation. Without innovation, the world is never moving forward. 

Meanwhile, the connection between innovation and research is also 

very strong. Without research, there will not be innovation, and without 

innovation, the welfare of society will stagnate; the world will not 

evolve. 

All developed countries set aside at least 2% of their GDP for 

research (1) . The world’s research funding in 2012 was more than one 

trillion USD, with the United States at the top for research fund spending 

of USD 436 Billion, followed by China, which research fund of 198.9 

B $, and then Japan at 157.6 B $, Germany at 90.6 B $, South Korea 

as the fifth at 56.4 B $, and India on the eighth place. Indonesia with 

funds of 2.4 B $ is still far behind in this respect, even compared to 

Malaysia at 3.3 B$. 

In the ranking of percentage of GDP invested in research, South 

Korea has been consistently increasing their share of funds. Currently 

with 3.45% of GDP or 54.6 billion USD, South Korea is ranked fourth 

in the world. Number one is Israel with 4.2% of GDP, followed by 

Sweden with 3.62%, and then Japan with 3.48%. 

The Kompas newspaper on July 12, 2013 covered a publication 

from WIPO (World Intellectual Property Organization) which ranks 

fifty universities in the world based on the production of patents. In 

the top 20, twelve are claimed by the USA. Seoul National University 

is ranked seventh with 101 patents, and Peking University ranked ninth 

with 92 patents. KAIST (Korea), Tokyo University (Japan), Yonsei 

University (Korea), Tsinghua University (China), and Kyoto University 

are included in the top 50 (3) . Unfortunately, not a single Indonesian 

university is included in the list. 

There are many challenges that have to be overcome before 

innovation efforts in Indonesia could run smoothly. In 2012, the 

Indonesian government’s research fund is estimated to be about 12 

trillion rupiah, only 0.1% of the national budget of 12,000 trillion (2) . 

The National Innovation Committee (KIN) planned to obtain research 

fund that amounts to 1% of the state budget, and from business 

sources by 2015. The numbers seem too optimistic to be achieved. 

THE WORLD’S RESEARCH FUNDING IN 2012 WAS 

MORE THAN ONE TRILLION USD, WITH THE UNITED 

STATES AT THE TOP FOR RESEARCH FUND SPENDING 

OF USD 436 BILLION, FOLLOWED BY CHINA, WHICH 

RESEARCH FUND OF 198.9 B $, AND THEN JAPAN AT 

157.6 B $, GERMANY AT 90.6 B $, SOUTH KOREA AS 

THE FIFTH AT 56.4 B $ 

Around the world, governments usually have to initiate by providing 

80% of the overall research funding, while the remaining 20% is covered 

by the businesses. Once everything runs smoothly, the government's 

role will become increasingly smaller. In the United States, 40% of the 

research funding is provided by the government; the remaining 60% 

by the private sectors. 

The private sector would be more interested in doing research if 

there was a tax incentive to do it. The governments of Singapore, 

Thailand, Philippines, and Malaysia have long provided tax incentives. 

Only the governments of Indonesia, Vietnam, Laos, Cambodia, and 

Myanmar have not provided tax incentives for private sectors to do 

research. It is time for the Indonesian government to provide attractive 

incentives, so that the role of the private sector can grow. Hopefully 

in the not too distant future, tax incentives for research will be 

implemented in Indonesia. 

The cooperation of ABG, Academics - Business – Government, is 

still far from satisfactory. Ideally the academics, here universities, 

could be a source of ideas and innovation, while businesses and 

companies could accommodate the research results and look into how 

they could be marketed. In reality, this is still not running smoothly. 

The government which is supposed to be a catalyst or lubricating oil, 

but they have not in fact acted effectively. Perhaps the government 

is still not fully aware of the importance of innovation to support 

development. 

238 

Bibliography: 

1. Battelle World Research and Development Report, 2012. 

2. APBN Republik Indonesia 2012. 

3. 20 Besar Perguruan Tinggi yang Mengajukan Permohonan Paten ke WIPO 2012 

(Kompas, Jumat 12 Juli, 2013)

Amerika Serikat 

436 M $ 

China 

198,9 M $ 

INOVASI DALAM 

FAKTA DAN ANGKA 

Inovasi merupakan hal yang sangat penting untuk memajukan kesejahteraan 

masyarakat, mengembangkan dan memajukan perusahaan, bahkan 

memajukan suatu bangsa. Tanpa inovasi maka dunia tidak akan maju. 

Sementara itu, hubungan kegiatan inovasi dan penelitian juga sangat erat. 

TANPA PENELITIAN TIDAK AKAN TERJADI INOVASI, TANPA 

INOVASI MAKA KESEJAHTERAAN MASYARAKAT AKAN MANDEK, 

DAN DUNIA JUGA TIDAK AKAN BERKEMBANG. 

Semua negara maju menyisihkan paling sedikit 2% dari GDP mereka 

untuk penelitian (1) . Dana penelitian dunia 2012 sudah lebih dari satu 

triliun USD, dengan Amerika Serikat di peringkat teratas dalam 

pembelanjaan dana penelitian, sebesar 436 Milyar USD, disusul oleh 

China yang dana penelitiannya 198,9 M $, dan kemudian Jepang sebesar 

157,6 M $, Jerman sebesar 90,6 M $, nomor lima adalah Korea Selatan 

sebesar 56,4 M $, dan India di peringkat kedelapan. Indonesia dengan 

dana sebesar 2,4 M $ masih jauh ketinggalan dalam hal ini, bahkan 

tertinggal oleh Malaysia sebesar 3,3 M $. 

Dalam peringkat dana penelitian sebagai persentase terhadap GDP, 

Korea Selatan secara konsisten terus menaikkan porsi dana. Saat ini 

dengan 3,45% GDP atau 54,6 milyard USD, Korea Selatan berada di 

peringkat ke empat dunia. Nomor satu adalah Israel dengan 4,2 % GDP, 

disusul oleh Swedia dengan 3,62%, kemudian Jepang dengan 3.48%. 

Harian Kompas tanggal 12 Juli 2013 mengulas penerbitan dari WIPO 

(World Intellectual Property Organization) yang memberi peringkat pada 

hasil paten yang dihasilkan oleh lima puluh universitas di dunia. Dari dua 

puluh peringkat teratas, 12 dikuasai oleh universitas di AS, Seoul National 

University ada di peringkat ketujuh dengan 101 paten, sedangkan Peking 

University ada di peringkat kesembilan dengan 92 paten. KAIST (Korea), 

Tokyo University (Jepang), Yonsei University (Korea), Tsinghua University 

(China), dan Kyoto University termasuk dalam lima puluh besar (3) . 

Sayangnya belum ada satupun universitas dari Indonesia yang termasuk 

dalam daftar. 

Korea Selatan 

56,4 M $ 

Jerman 

90,6 M $ 

Boenjamin Setiawan, dr, PhD. 

Jepang 

157,6 M $ 

Masih banyak tantangan yang harus dilalui sebelum usaha inovasi di 

Indonesia bisa berjalan lancar. Di tahun 2012 lalu, dana penelitian pemerintah 

Indonesia diperkirakan berjumlah 12 triliun rupiah, hanya sekitar 0,1% dari 

APBN yang besarnya 12.000 triliun (2) . Komite Inovasi Nasional (KIN) 

mewacanakan untuk mendapatkan dana penelitian sebesar 1% dari APBN 

dan dari sumber bisnis pada tahun 2015. Angka yang agaknya terlalu 

optimistis untuk dapat dicapai. 

Di seluruh dunia, biasanya pemerintah yang harus memulai dengan 

memberikan dana penelitian sebesar 80%, sedangkan 20% sisanya dari 

dunia usaha. Setelah semuanya lancar, peran pemerintah akan menjadi 

semakin kecil. Di Amerika Serikat, 40% dana penelitian ditanggung oleh 

pemerintah, sedangkan 60% sisanya dari dunia swasta. 

Dunia swasta akan lebih tertarik untuk melakukan penelitian bilamana 

ada insentif perpajakan untuk melakukannya. Di Singapura, Thailand, Filipina, 

dan Malaysia pemerintah sudah lama memberikan insentif pajak untuk 

penelitian. Hanya Pemerintah Indonesia, Vietnam, Laos, Kamboja, dan 

Myanmar yang sampai sekarang masih belum memberikan insentif pajak 

untuk penelitian oleh dunia swasta. Sudah waktunya pemerintah Indonesia 

memberikan insentif yang menarik bagi dunia swasta untuk melakukan 

penelitian, sehingga peran swasta dapat semakin berkembang. Semoga 

dalam waktu tidak terlalu lama insentif pajak untuk penelitian akan 

diberlakukan di Indonesia. 

Kerjasama ABG, Akademisi – Bisnis – Government juga masih jauh dari 

memuaskan. Seharusnya Akademisi (universitas) dapat menjadi sumber 

ide, gagasan, dan inovasi; sedangkan bisnis dan perusahaan dapat 

menampung dan melanjutkan hasil penelitiannya untuk bisa dipasarkan. 

Pada kenyataannya, hal ini masih belum berjalan dengan lancar. Government 

atau pemerintah yang seharusnya menjadi katalisator atau minyak pelumas, 

pada kenyataannya belum berperan dengan efektif. Barangkali ini disebabkan 

oleh pemerintah yang masih belum menyadari sepenuhnya pentingnya 

peran vital inovasi untuk mendorong pembangunan. 

239

Menuju Inovasi Nasional yang Sinergis dan Berkinerja 

Business Innovation Center (BIC) | Kristanto Santosa 

Efektivitas Kelompok 

performing 

forming norming 

storming 

Waktu 

Forming (Tahap Pembentukan) 

Pada awalnya kelompok adalah hanya sekumpulan individu, belum 

jelas maksud mereka berkumpul, namun sama-sama tertarik pada 

suatu gagasan ideal. Para individu belum cukup saling mengenal, 

mereka perlu saling menahan diri dan banyak berbasa-basi. 

Storming (Tahap Kericuhan) 

Kumpulan sepakat membangun kelompok, setiap individu mulai 

saling kenal, perbedaan pandangan semakin sering terjadi. Persaingan, 

kesalah-fahaman, perebutan peran dan posisi, menimbulkan 

ketegangan dan ketidak nyamanan, basa-basi ditinggalkan. 

Norming (Tahap Konsensus) 

Konflik, perbedaan dan kelelahan, membangun kesadaran, toleransi, 

dan kebutuhan bersama untuk membuat kelompok yang efektif, 

menyepakati maksud, tujuan dan norma kelompok. Peran setiap 

individu bagi tujuan bersama kelompok menjadi semakin jelas. 

Performing (Tahap Kinerja) 

Kelompok telah memiliki visi dan strategi bersama yang jelas. Setiap 

individu anggota kelompok mulai bisa memerankan diri secara 

produktif dan otonom. Kerjasama dan sinergi kelompok mulai terjadi. 

Dikutip dari: Tuckman (1965) 

Prakarsa Inovasi Nasional dapat kita lihat sebagai suatu mekanisme 

pembentukan kelompok, bahkan kalau boleh dikatakan, sebagai prakarsa 

pembentukan kelompok yang sangat strategis dan berwawasan jauh ke 

depan. Bayangkan saja, yang ingin dijadikan “kelompok” dalam konteks 

Inovasi Nasional adalah pihak-pihak yang sebelumnya tidak pernah 

dirancang, atau di “tupoksi”kan, berada bersama dalam suatu kelompok 

yang sering disebut sebagai kelompok A-B-G (Academics/Akademisi – 

Business/Bisnis – Government/Pemerintah). 

Berbagai kajian secara konsisten menunjukkan bahwa prakarsa inovasi 

nasional yang sukses menjadi faktor kunci kebangkitan fenomenal beberapa 

negara di Asia menjadi negara maju, seperti Jepang, Korea dan China. 

Kesimpulan yang selalu sama, kelompok A-B-G di negara-negara tersebut 

bekerja dan bersinergi dengan efektif: Japan Incorporated (Japan Inc.), 

atau Korea Inc., atau China Inc. 

Demi memastikan kita berproses menuju Indonesia Inc. dengan benar, 

ada baiknya kalau kita bersama mencermati dan mencoba menakhodai 

prakarsa Inovasi Nasional kita, dalam mengarungi ke empat tahapan 

pengembangan: Forming – Storming – Norming – Performing. Penting 

untuk dicermati adanya dinamika perubahan, dalam tugas dan tantangan 

yang dihadapi, dalam perilaku kelompok, serta dalam gaya kepemimpinan, 

yang dibutuhkan pada setiap tahapan. 

1. PEMBENTUKAN (FORMING) 

Kelompok pada mulanya membangun orientasi bersama melalui cobacoba, 

karena merasa terpanggil untuk suatu visi, terlebih lagi jika ada 

tokoh atau pemimpin yang visioner yang menjadi daya tarik untuk 

melakukan sebuah gagasan besar bernama Inovasi Nasional. Pada tahap 

ini, tugas pokok yang perlu dicapai adalah memastikan agar harapan dan 

aspirasi dasar setiap anggota terpenuhi, serta mereka-reka berbagai 

kesamaan diantara para anggota untuk menjaga mereka mau berkelompok. 

Pada tahap ini kepiawaian pemimpin untuk membangun ikatan, kontak, 

dan saling percaya (trust) di antara para anggota adalah kunci, karena 

setiap anggota belum sepenuhnya merasa harus menjadi bagian dari 

kelompok, dan masih banyak hubungan basa-basi yang dilakukan. 

Keberlanjutan dari kelompok dalam tahap “Forming” ini sangat 

tergantung pada instruksi dan arahan sang pemimpin. Bahkan, apa peran 

dan tanggung jawab dari setiap komponen anggota (khususnya komponen 

A-B-G) dalam membangun Inovasi Nasional belum jelas dan disepakati, 

dan mereka senantiasa menguji toleransi sang pemimpin dalam menyikapi 

perbedaan antara komponen A-B-G tersebut. Jika hasil uji toleransi dinilai 

tidak memuaskan, atau berat sebelah, anggota bisa keluar dari impian 

bersama membangun Inovasi Nasional, dan kembali ke “habitat”nya 

setiap saat. 

240

Business Innovation Center (BIC) | Kristanto Santosa 

2. KERICUHAN (STORMING) 

Setelah sepakat membangun kelompok, setiap anggota mulai saling 

berinteraksi. Berbagai itikad berbaur, mulai dari saling mengenal, saling 

merasa sejalan, saling tertarik bekerjasama; atau sebaliknya, saling unjuk 

gigi (show of power), saling menguji, ingin menguasai, atau berbagi peran, 

atau mendapat pengakuan. Pada tahapan “storming” ini persaingan, 

kesalahfahaman, dan perebutan peran mewarnai interaksi, yang pasti 

menimbulkan ketegangan dan ketidak-nyamanan. Perilaku berbasa-basi 

pun berangsur ditinggalkan, namun setiap anggota juga berpeluang belajar 

cara berkomunikasi antar A-B-G yang perilaku dan pandangannya sangat 

berbeda. Sekalipun tahapan ini senantiasa diwarnai konflik, serta “struggle 

of power”; tapi ini sekaligus merupakan proses saling memahami 

perbedaan-perbedaan perilaku antar komponen A-B-G, serta mengenali 

hambatan-hambatan bersama. 

Gaya kepemimpinan dalam tahap “storming” perlu berubah dari gaya 

instruktif menjadi gaya “coach” atau pelatih, yang persuasif dan 

kompromistis, tapi sesekali perlu menjadi provokatif dan manipulatif. 

Bayangkan peran seorang coach sepakbola, yang harus menyatukan 

karakter-karakter penjaga gawang, gelandang, dan poros halang menjadi 

suatu kekuatan sinergis. Kegagalan dalam kepemimpinan tahapan proses 

“storming” ini dengan mudah membubarkan gagasan besar pembangunan 

Inovasi Nasional, atau menjadikannya apatis karena kelelahan dan 

kehilangan harapan. Anggota yang merasa masih bisa hidup bebas sebagai 

komponen-komponen A atau B atau G akan kembali ke habitat mereka, 

dan melupakan pernah memimpikan adanya Indonesia Incorporated. 

3. KONSENSUS (NORMING) 

Setelah melewati tahapan storming (dan tidak bubar), mengalami 

kelelahan mengarungi berbagai arena konflik, kelompok juga belajar saling 

memahami perbedaan “latent” di antara komponen-komponen A-B-G, 

dan membangun respek dan keterbukaan satu sama lain. Ini modal yang 

penting agar A-B-G bisa menyepakati maksud, tujuan, dan norma baru 

untuk membangun Inovasi Nasional. Peran dan tanggung jawab setiap 

komponen A-B-G dalam membangun Inovasi Nasional menjadi semakin 

jelas. Yang lebih penting adalah dibangkitkannya kesadaran baru, bahwa 

hanya melalui kelompok A-B-G yang sinergis, sasaran Inovasi Nasional 

yang besar akan dapat dicapai. 

Tugas terpenting dalam tahap norming ini barangkali adalah 

menyepakati norma baru, bahwa setiap keputusan besar untuk dan atas 

nama Inovasi Nasional, haruslah merupakan hasil negosiasi dan konsensus 

bersama A-B-G. Hanya pada saat pelaksanaannya, kalaupun diperlukan, 

didelegasikan kepada A atau B atau G. Jika dimungkinkan, pertukaran 

peran di antara komponen A-B-G akan semakin memperdalam sinergi. 

Gaya kepemimpinan yang sesuai dalam tahap ini adalah memfasilitasi 

(facilitating) dan memberdayakan (empowering). 

4. KINERJA (PERFORMING) 

Pada akhirnya, setelah berhasil melewati tahap norming dengan 

selamat, kelompok berhasil mencapai tahap siap menghasilkan kinerja 

(Performing). Hubungan antar anggota yang saling faham “isi perut” dan 

kapabilitas masing-masing, menjadi motor penggerak kelompok menuju 

tujuan bersama. Pada tahapan ini, peran setiap komponen A-B-G menjadi 

lebih fleksibel dan fungsional, minim konflik. Sinergi yang pada awalnya 

hanya merupakan wacana atau impian, pada tahapan ini merupakan sesuatu 

yang otomatis terjadi sehari-hari. Urusan dalam kolaborasi A-B-G 

tidak lagi soal siapa bertanggung jawab dalam hal apa, tetapi bagaimana 

setiap komponen A-B-G memastikan dapat menunjang peran komponen 

lainnya, dan bagaimana Inovasi Indonesia dapat berperan di tataran 

global. Gaya kepemimpinan pada tahap kinerja adalah menginspirasi, dan 

barangkali hanya “Tut Wuri Handayani”. 

Secara realistis barangkali dapat kita sepakati, bahwa Inovasi Indonesia 

saat ini masih berjuang di tataran “Storming”. Apakah kita akan berhasil 

melangkah maju, menuju “Norming” dan kemudian “Performing” atau 

malah menuju ke “bubar-jalan” hanya waktu yang akan memberi tahu. 

Tentunya yang terakhir sangat tidak kita harapkan, karena harus kita cegah 

sekuat tenaga. 

EFORIA 

Luar Biasa! 

Wow! Ini hebat ! 

Mari kita bangun Inovasi 

Indonesia! 

Bersama kita bisa! 

Ayo apa visi kita? 

Kemana kita pergi? 

Apa rencana kita? 

Saya bisa berperan 

dimana? 

Forming 

Menuju Inovasi Indonesia Berkinerja Tinggi 

TARIK - ULUR 

Siapa sih kita ini? 

Emang saya siapa? 

Bongkar-bongkar! 

Ini area kompetensi saya! 

Kami dapat apa kalau begini? 

Ini tidak masuk akal! 

Mengapa saya harus 

bertanggung jawab? 

Saya capai, saya frustrasi! 

Ini kalian yang bikin kacau! 

Saya gak ikutan dah! 

Storming 

SEPAKAT 

Sasaran bersama 

Proses / mekanisme 

bersama 

Komunikasi 

Keterlibatan 

Saya mengerti ! 

Komitmen / Respek 

Pemberdayaan 

Kerjasama 

Tantangan kita bersama! 

Sinergi 

Norming 

INDONESIA INC. 

Visi Inovasi Nasional! 

Strategi Inovasi Indonesia! 

Tanggung jawab A-B-G 

Otonomi 

Daya Saing Global 

Global Innovation Index! 

Pertumbuhan Berbasis 

Inovasi ! 

Performing 

241

terimakasih 

Appreciation 

PARA INOVATOR INDONESIA 

ADALAH ALASAN UTAMA 

PENERBITAN SERIAL 

“100+ INOVASI INDONESIA” 

INOVATOR INDONESIA 

The Indonesian Innovators 

2.662 Inovator Indonesia, dari inovator individual sampai 

kelompok ilmuwan profesional, yang telah mengajukan 

2.929 proposal inovasi sampai hari ini (http://bic.web.id) 

termasuk mereka yang telah terpilih pada seleksi 100 Inovasi 

Indonesia – 2008, 101 Inovasi Indonesia – 2009, 102 Inovasi 

Indonesia – 2010, 103 Inovasi Indonesia – 2011, 104 Inovasi 

Indonesia – 2012 dan 105 Inovasi Indonesia – 2013 ini. 

Para Inovator Indonesia adalah alasan utama penerbitan 

serial “100+ Inovasi Indonesia”. 

JURI 105 INOVASI INDONESIA 

The Juries of 105 Indonesia's Innovations 

Ke-31 wiraswastawan, eksekutif bisnis, dan penggiat 

kemasyarakatan terkemuka Indonesia; yang dengan sukarela 

dan penuh semangat, telah meluangkan waktu mereka 

menilai, mengkritisi, dan menetapkan karya-karya inovasi 

yang terpilih untuk dimuat dalam buku ini. Dengan 

pemahaman, pengalaman, serta intuisi bisnis mereka yang 

telah teruji; para juri menetapkan peringkat karya inovasi 

prospektif Indonesia ini. 

KONSTITUEN A-B-G 

The A-B-G Constituent 

Menteri Negara Riset dan Teknologi Republik Indonesia, 

Prof. Dr. Ir. H. Gusti Muhammad Hatta, MS., yang telah berkenan 

menyampaikan pesan Pemerintah/ Government (G) menyambut 

penerbitan buku ini; Prof. Andrianto Handojo (DRN), Prof. Dr. Bambang 

Prasetya (BSN), Dr. Sabartua Tampubolon, MH (RISTEK), yang telah 

berkenan menyampaikan dukungan dan Pengantar Akademik (A); serta 

Dr. Boenjamin Setiawan dari Kalbe Group, dan Bpk. Tanu Sutomo dari 

IFA dan Bpk. Budi Setiawan dari PT. Pos Indonesia, yang menyuarakan 

semangat inovasi Bisnis (B). 

PARA PENDUKUNG 

The Supporters 

Semua pihak yang telah memberikan dukungan saat sosialisasi, road 

show, dan promosi 105 Inovasi Indonesia – 2013, perusahaan dan 

wiraswastawan yang telah memberi makna bagi “100+ Inovasi Indonesia” 

melalui jalinan kerjasama bisnis dengan para inovator; serta segenap 

pendukung 105 Inovasi Indonesia – 2013 yang telah membantu dan 

mendukung penerbitan buku ini. Penghargaan yang tinggi juga disampaikan 

kepada rekan-rekan kerja BIC di Kementerian Riset dan Teknologi RI; 

Intermediator Teknologi di berbagai daerah; Business Technology Centers 

Network; serta tim rekabentuk Onemedia Progressio yang dengan penuh 

dedikasi, dan semangat juang yang tinggi telah mendukung keseluruhan 

proses penerbitan 105 Inovasi Indonesia – 2013. 

242

didukungoleh 

Supported by 

XIUM â 

100% Degradable Plastic 

TIM PENERBITAN 

Publishing Team 

PENDUKUNG PENERBITAN 

Supporters 

Kementerian Riset dan Teknologi- 

Republik Indonesia 

EDITOR 

Editors 

Hariyanto Salim (Chief) 

Kristanto Santosa 

Lana Kristanto 

REKABENTUK 

Design Artists 

Eko P. Rochadi (Leader) 

Yusman Ismanto 

Rohman Rosyidi 

Yogaswara Lukman 

PENULIS NASKAH 

Copywriters 

Suryandaru 

Febby Ariawiyana 

Ari Eko Prasethio 

Maryeni Auliyati 

Antya Widita 

Feri Ariel Jainudin 

Dimas Yuditya 

Budi Prabowo Soewondo 

Kurnia Dhani 

Eko Novianto 

Panji Prabowo 

Dedi Setiawan 

Raditya Triaprianta Sunu 

Ratna Sari Dewi 

Tomi Arianto 

Dian Risma 

Phyto Ardi Rahmawati 

Triyatno Muji Sumarto 

Rifan Muhammad 

243


Indonesia Science & Technology Parks (I-STP) 

PUSPIPTEK, Bld #124-TMC 2 Serpong, Tangerang 15314, Indonesia 

t. (+6221) 44 242 558 (HI BIC JKT); (+6221) 75 60 163-64 

f. (+6221) 44 242 462 (HI BIC INA); (+6221) 75 60 165 

e. info@bic.web.id http://bic.web.id 

244

ANDAPUN BISA MENJADI SALAH SATU DARI 

106 INOVATOR TERBAIK INDONESIA - 2014 

UNDANGAN 

106 INOVASI INDONESIA PROSPEKTIF – 2014 

Business Innovation Center (BIC) dengan dukungan Kementerian Riset dan Teknologi Republik Indonesia membuka kesempatan bagi para inovator Indonesia untuk ikut serta dalam pemilihan 

“106 Inovasi Indonesia Prospektif – 2014”. Ajukanlah proposal inovasi Anda mulai sekarang secara online ke http://bic.web.id. Silakan hubungi info@bic.web.id untuk informasi lebih lanjut. 

INVITATION 

106 INDONESIA’S PROSPECTIVE INNOVATIONS – 2014 

Business Innovation Center (BIC) supported by the Ministry of Research and Technology of the Republic of Indonesia opens a new chance for Indonesian Innovators to join the selection for “106 Indonesia's 

Prospective Innovations – 2014”. Forward your innovation proposal today online at http://bic.web.id. Please contact info@bic.web.id for further information.


A member of Business Technology Center network 

Indonesia Science & Technology Parks (I-STP) 

PUSPIPTEK, Bld #124-TMC 2 

Serpong, Tangerang 15314, Indonesia 

t. (+6221) 44 242 558 (HI BIC JKT) 

(+6221) 75 60 163-64 

f. (+6221) 44 242 462 (HI BIC INA) 

(+6221) 75 60 165 

e. info@bic.web.id http://bic.web.id 

105 2013 

memuat 105 karya Inovasi prospektif*, hasil seleksi karya Inovasi yang dilakukan di 2013. 

Berbagai ragam inovasi ini merupakan hasil seleksi berlapis yang dilakukan oleh tim juri 

dari tokoh-tokoh bisnis dan kewirausahaan Indonesia, dengan menggunakan 8 kriteria 

penilaian: keaslian ide, kesulitan ditiru, penerimaan oleh konsumen, nilai tambah bagi 

pemakai, potensi pengembangan, scalability, resiko investasi, serta resiko bisnis. 

* Kata "prospektif" ditekankan untuk menyatakan bahwa karya-karya inovasi yang disajikan dalam buku ini belum 

- atau belum sepenuhnya - teruji secara ekonomis maupun secara komersial. BIC mengundang pembaca buku ini 

berinvestasi, untuk mendaya-gunakan prospek ekonomi dan komersial dari karya-karya inovasi ini.

105 Inovasi Indonesia 2013 - BIC

Create successful ePaper yourself

Delete template?

Save as template?