05.03.2015 Views

n e w s l e t t e r - Al-Azhar Peduli Ummat

n e w s l e t t e r - Al-Azhar Peduli Ummat

n e w s l e t t e r - Al-Azhar Peduli Ummat

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

Sketsa<br />

Dokter adalah<br />

profesi yang<br />

menjanjikan kekayaan di<br />

negeri ini. Tapi hanya<br />

sedikit orang terjun ke<br />

dunia kedokteran<br />

dengan modal kekayaan<br />

hati. Yang sedikit itu,<br />

dr. Ferdinand<br />

Rabain salah satunya.<br />

dr. Ferdinand Rabain<br />

Foto oleh: Herwibawa<br />

SEJAK REMAJA, Ferdy, panggilan<br />

akrab dr. Ferdinand Rabain, sudah<br />

gandrung berkecimpung di bidang<br />

sosial. Ia berbeda dengan sebayanya.<br />

Walau berlatar belakang keluarga berada,<br />

Ferdy lebih suka keluyuran menyambangi<br />

panti jompo, panti asuhan,<br />

penjara, dan masjid, sementara temantemannya<br />

bermain ke tempat keramaian.<br />

Di tempat-tempat itu Ferdy<br />

merasa belajar dari kehidupan yang<br />

sebenarnya. Ia beranjak dewasa dalam<br />

kegelisahan. “Bukankah hidup untuk<br />

berbagi? Bukan merasa nyaman sendiri<br />

lantas tak peduli pada orang-orang yang<br />

kurang beruntung. Ini tak boleh<br />

terjadi,” gugatnya dalam hati.<br />

Dokternya Wong Cilik<br />

Setelah lulus kuliah Fakultas<br />

Kedokteran Universitas Tri Sakti pada<br />

1997, Ferdy melanjutkan pendidikan<br />

di Program Pasca Sarjana <strong>Al</strong>cohol<br />

and Substance Abuse Treatment and<br />

Rehabilitation di Western Michigan<br />

University, Amerika. Ia menyelesaikan<br />

kuliah pada 2000.<br />

Ferdy memilih bidang Terapi<br />

dan Rehabilitasi Narkoba karena<br />

sejak lama berniat memberikan<br />

pengobatan dan rehabilitasi narkoba<br />

gratis bagi kalangan tidak mampu.<br />

“Rehabilitasi pecandu narkoba secara<br />

medis cukup mahal. Akibatnya<br />

kalangan dhuafa hampir-hampir tidak<br />

tersentuh. Ini tidak benar.<br />

Justru mayoritas korban<br />

narkoba adalah kalangan<br />

marginal,” ujar Ferdy<br />

beralasan.<br />

El Makiyah<br />

Atas ide<br />

Elfida, kakaknya<br />

yang juga seorang<br />

dokter, dibentuklah<br />

lembaga<br />

untuk menyalurkan<br />

misi sosial mereka.<br />

Upaya ini didukung<br />

oleh Iskandar<br />

Zulkarnain, suami Elfida. Pada 1 Juli<br />

2008, berdirilah El Makiyah Foundation,<br />

yayasan yang bergiat di bidang<br />

kesehatan masyarakat. Gerak sosial<br />

diwujudkan El Makiyah melalui<br />

pengobatan dan sunatan gratis<br />

sepanjang tahun bagi dhuafa.<br />

Selain layanan kesehatan, El<br />

Makiyah juga konsisten memberikan<br />

edukasi secara luas kepada masyarakat.<br />

Menurut Ferdy, kesehatan sangat<br />

berkorelasi dengan kualitas pendidikan.<br />

Demikian juga para pecandu narkoba.<br />

“Umumnya jerat awal narkoba<br />

karena pengguna tidak tahu bahaya<br />

dan seluk beluk narkoba. Ditambah<br />

naluri mencoba sesuatu yang baru,”<br />

kata Ferdy yang dipilih sebagai Ketua<br />

yayasan pada Oktober 2006.<br />

Untuk mengintensifkan layanan<br />

terapi dan rehabilitasi pecandu<br />

narkoba, El Makiyah membetuk<br />

Interzone Treatment Center. Tujuannya<br />

untuk memudahkan yayasan memberikan<br />

layanannya kepada masyarakat<br />

terutama bagi kaum dhuafa, anak<br />

yatim, anak putus sekolah, anak jalanan<br />

dan para mantan pecandu narkoba<br />

secara gratis dan intensif.<br />

Dokter Petualang<br />

Walau sibuk mengelola yayasan<br />

dan melayani masyarakat, Ferdy tak<br />

meninggalkan kegemarannya bertualang.<br />

Ketika negeri kita koyak moyak<br />

oleh rentetan bencana alam, Ferdy pun<br />

terjun ke garis depan membuka posko<br />

pengobatan. Mulai dari aksi layanan<br />

kesehatan saat terjadi Tsunami di Aceh,<br />

Gempa Bumi Yogyakarta, Tsunami di<br />

Pangandaran, banjir bandang di<br />

Jakarta, gempa bumi di Sumatera<br />

Barat, dan sebagainya.<br />

“Mudah mudahan kami bisa<br />

memberikan layanan gratis sepanjang<br />

masa. Tolong doakan agar kami bisa<br />

bertahan, tetap amanah dan peduli.<br />

Semoga semua itu menjadi amal baik<br />

kami. Yang bisa kami lakukan hanyalah<br />

bersedekah dengan ilmu yang kami<br />

miliki,” ujar dr. Ferdy takzim. [hw]<br />

Andai Indonesia Indahnya Berzakat Sedekah<br />

17

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!