16.03.2015 Views

Khutbah 1 Muharram 1434 H

Khutbah 1 Muharram 1434 H

Khutbah 1 Muharram 1434 H

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM<br />

الحمد هلل الذي احسن خلق االٕ‏ نسان و عدلو،‏ و ألهمو نور االٕ‏ يمان فز ينو و جملو،‏<br />

و علمو البيان فقدمو بو وفضلو،‏ و أفاض على قلبو خز اىٔن العلوم فأكملو.‏ نحمده<br />

كما ينبغي لجالل وجهو و لعظيم سلطانو،‏ و نسبحو علما بأنو المسبح قبل التسبيح،‏<br />

و المنزه قبل علم المنز ىين.‏<br />

أشهد أن ال إلو إال اهلل وحده ال شريك لو،‏ و أشهد أن محمدا عبده و رسولو،‏ الذي<br />

أكرمو وبجلو،‏ ونبيو الذي أرسلو بكتاب أنزلو،‏ صلى اهلل عليو و على الو و أصحابو و<br />

التابعين،‏ و علينا معهم و فيهم و والدينا و مشاىٔخنا و أولياىٔناو جميع المسلمين<br />

الذين كبر اهلل و ىللو.‏<br />

فصل اللهم و سلم على مو النا محمد كما أمرتنا أن نصلي عليو،‏ وكما ىو أىلو،‏ و<br />

كما تحب وتر ضى لو،‏ و على إخو انو من المر سلين و النبيين،‏ و على الو و<br />

أصحابو و ساىٔر الصالحين أبد االبدين.‏<br />

أمابعد،‏ فيا عباد اهلل...‏ اتقوا اهلل...‏<br />

اتقوا اهلل حق تقاتو .<br />

أعوذ باهلل من الشيطان الر جيم.‏ بسم اهلل الر حمن الر حيم.‏ لن تنالوا البر حتى تنفقوا<br />

مما تحبون،‏ وما تنفقوا من ٔ شيى فإ‏ ن اهلل بو عليم.‏ ال عمر ان<br />

.٩٢:<br />

Artinya : “Kamu sekali-kali tidak akan pernah mendapatkan<br />

„kebaikan‟ (yang sempurna) sebelum kamu menafkahkan


sebagian dari yang kamu sayangi (harta), dan apa saja yang<br />

kamu nafkahkan, sesungguhnya Allah mengetahuinya”.<br />

Jamaah sholat Jum‟at yang mudah-mudahan mendapat kemuliaan<br />

dari Allah Jalla Jalaaluh...<br />

Umat Islam telah memasuki tahun baru hijriyah <strong>1434</strong>,<br />

yang berarti sejarah dan peristiwa Hijrahnya Nabi Muhammad<br />

SAW telah berlalu 14 abad, tapi hal tersebut, khususnya bagi para<br />

pencintanya, tetap aktual menjadi tempat untuk berkaca dan<br />

sebagai wahana pembenahan diri sendiri.<br />

Sebagai bahan renungan dalam peringatan tahun baru<br />

Hijriyah ini, mari kita tengok bersama-sama salah satu dari<br />

goresan tinta emas sirah, detik-detik Hijrahnya Habibullah SAW<br />

ke kota Madinah. Ketika kafir Quraisy mengetahui bahwa para<br />

sahabat Nabi telah hijrah ke Madinah kecuali Rasullullah SAW<br />

dan beberapa orang sahabat, juga kabar tentang Rasullullah SAW<br />

telah memiliki pengikuti di luar kota Mekkah, maka mereka<br />

bersatu dan berkumpul di Dar An Nadwah untuk membicarakan<br />

tentang perihal Nabi. Suara Mufakat berhasil didapat yaitu<br />

dengan memilih seorang pemuda yang tangguh dari setiap<br />

Qabilah dan dipersenjatai untuk menutup riwayat Rasullullah<br />

SAW, sehingga ketika Nabi dibunuh maka Qabilah Abdul Manaf<br />

tidak bisa berbuat banyak karena kafir Quraisy memiliki suara<br />

seluruh Qabilah.<br />

Memasuki waktu Isya, tanggal 2 Rabiul Awal dari tahun<br />

ke 13 Kenabian atau 20 September 622 M, ketika Nabi SAW siap<br />

untuk berhijrah, dan Kafir Quraisy telah berkumpul dan<br />

mengepung rumah Nabi dari segala penjuru , dan dan siap untuk<br />

menjalankan misi mereka. Akan tetapi, kenyataan berkata lain,


mereka ditidurkan oleh kuasa Allah Jalla Jalaaluh, Ali bin Abi<br />

Thalib menggantikannya di tempat tidurnya. Nabi pun keluar dari<br />

rumah dengan aman dan berangkat bersama Asshiddiq Abu Bakar<br />

dan singgah di Gua Tsur untuk beristirahat. Sebelum Rasul<br />

memasukinya, Sayidina Abu Bakar masuk terlebih dahulu untuk<br />

memeriksa tiap sudut gua sebagai langkah pengamanan<br />

Rasullullah dari binatang buas. Setelah dirasa aman, maka Abu<br />

Bakar mempersilahkan Rasullullah untuk masuk, dan mereka<br />

tinggal di dalam gua selama tiga hari, dan berjaga secara<br />

bergantian.<br />

Suatu saat, ketika giliran Rasullullah SAW istirahat dan<br />

terlelap di pangkuan Sayidina Abu Bakar yang berjaga, keluar<br />

seekor ular yang berbisa dan menggigit kaki Sayidina Abu Bakar<br />

ra., sontak Beliau terkejut dan kesakitan, akan tetapi demi<br />

menjaga istirahatnya Rasullullah SAW, maka Beliau hanya bisa<br />

menahan gigitan tersebut dan berusaha untuk tidak bergerak.<br />

Demi prinsip tersebut Sayidina Abu Bakar yang tidak bisa<br />

berbuat banyak, hanya bisa menahan rasa sakit dan demam yang<br />

tidak terbendung, tanpa terasa Sayidina Abu Bakar meneteskan<br />

air matanya, dan tanpa disadari tetesan tersebut jatuh mengenai<br />

pipi mulia Rasullullah SAW, dan Beliau pun terbangun. Abu<br />

Bakar sangat menyesal karena tidak mampu menahan air matanya<br />

yang telah mengganggu istirahat Kekasih Allah dan menjelaskan<br />

situasi yang terjadi. Shallallahu alaihi wa aalihi wa shohbihi wa<br />

sallam..<br />

Maasyiral Muslim yang mudah-mudahan mendapat curahan<br />

Rahmat Allah Ta‟alla fil „Ula..<br />

Perjalanan kehidupan setahun yang lalu, juga tahun-tahun<br />

yang dulu perlu mendapat perhatian dari diri kita masing-masing,


salah satunya dengan cara mengevaluasinya, sebagai bentuk<br />

pembenahan diri untuk menapaki kehidupan yang akan datang,<br />

sehingga sabda Rasullullah SAW : ي ‏َي م ‏ُم و ‏ْو تَي اْولم ‏َي ر ‏ْو ‏ُم عَيلَيى م ‏َي ا عَياا عَيلَيي ‏ْو و ‏ِه yang<br />

mafhumnya : “Keadaan atau cara diwafatkannya seseorang<br />

tergantung dari bagaimana cara dia menjalani dan melewati<br />

kehidupannya sehari-hari.” Betul-betul menjadi motivator kita<br />

untuk terus menjadi lebih baik.<br />

Mendapat kesempatan hidup ke sekian kalinya di Tahun<br />

Baru Islam ini, juga harus mendapat perhatian lain, yaitu dengan<br />

cara mensyukuri nikmat tersebut dari lubuk hati keimanan kita<br />

masing-masing, seraya berjaga agar kesalahan yang lalu tidak<br />

terulang kembali. ٔ ‏ِهن شَيكَير ‏ْو تُمم ‏ْو الَي ‏َٔيزِه ي ‏ْو دَينَّنكُم م ‏ْو ‏,لَي Artinya : “Sesungguhnya,<br />

jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat)<br />

kepadamu”. Di anatara jalan untuk mensyukuri nikmat tersebut<br />

adalah dengan cara mengambil pelajaran dari salah satu peristiwa<br />

Hijrah tadi.<br />

Pertama, persatuan dan terorganisirnya gerakan kafir<br />

Quraisy yang ingin menutup lembaran hidup Rasullullah SAW<br />

melalui rapat di Dar Annadwah, merupakan bukti bahwa sejak<br />

dahulu gerakan yang ingin menghentikan perkembangan agama<br />

Islam sudah ada, bersatu dan tertata rapi, sebuah gerakan yang<br />

pada akhirnya mendapat tujuan yang jelas melalui pintu “duduk<br />

bersama” atau musyawarah, karena sisi positif dan negatif sebuah<br />

pandangan akan terbuka sehingga akan menyisihkan pendapatpendapat<br />

yang kurang relevan. Perihal terorganisirnya gerakan<br />

kaum Kafir harus diimbangi plus dihadapi dengan dakwah yang<br />

santun melalui persatuan dan penataan gerakan Islam juga, yaitu<br />

melalui pintu organisasi dan musyawarah sehingga pertolongan


Allah akan turun “ ي ‏َي دُم اهللِه م ‏َي ع ‏َي اْولج ‏َي م ‏َي اعَي ‏ِه “ , karena secara rasional<br />

kejahatan yang terorganisir akan mengalahkan kebaikan yang<br />

amburadul. Di antara hal-hal yang perlu lebih diperhatikan,<br />

dibenahi dan ditata di perkumpulan dan organisasi kita, adalah :<br />

- Peningkatan subtansi musyawarah yang bertujuan untuk<br />

menyaring pendapat dan menghasilkan pandangan yang<br />

mendekati kesempurnaan, hal ini telah dicontohkan<br />

Rasullullah SAW yang merupakan Kekasih Allah, yang<br />

merupakan makhluk paling mulia, orang yang ma‟shum,<br />

ketika menyambut perang Khandaq, yang akhirnya<br />

mengambil pendapat Salman Al-Farisi yang merupakan<br />

sahabat dan salah satu dari tentaranya, untuk membuat parit,<br />

dan dalam perang Badar yang juga mengambil pendapat<br />

Sahabatnya yang merupakan personil pasukannya untuk<br />

menguasai sumur, dan sebagainya. Hal ini tidak bisa<br />

dilaksanakan kecuali dengan meruntuhkan “Kebesaran dan<br />

ketinggian” hati masing-masing, yang berujung kepada<br />

timbulnya rasa menghormati sesama umat Islam, dan<br />

berakhir kepada persatuan, tidak melecehkan sesama umat di<br />

majelis apapun dan di forum bagaimana pun. Tatkala kita<br />

ribut dengan sesama kita pada masalah yang tidak prinsipil,<br />

orang yang kontra dengan islam sudah menyiapkan seribu<br />

rencana untuk meruntuhkan moral umat Islam pada puluhan<br />

tahun yang akan datang melalui media cetak, elektronik,<br />

perfilman, kebudayaan, dsb.<br />

- Ketepatan waktu dalam rapat, acara, pertemuan, dan<br />

sebagainya yang merupakan implikasi dari menjaga diri dari<br />

إِذَيا ح ‏َي دَّنثَي “ : Munafiq wanti-wanti hadits tentang tanda orang


كَيذَّنب ‏َي و إِذَيا ‏َي و عَيدَي أَيخْولَي ‏َي<br />

” , artinya : “Apabila berkata dia dusta<br />

dan apabila berjanji maka dia ingkar”. Sehingga, orang yang<br />

berada disuatu forum atau dalam pembicaraan sehari-hari<br />

perlu mewaspadai terhadap wanti-wanti tersebut, dan<br />

berupaya untuk terjaga dari krisis keimanan.<br />

- Yang tidak kalah pentingnya adalah sebuah niat yang tulus<br />

untuk meninggikan Agama Allah merupakan pondasi dasar<br />

dalam sebuah gerakan yang sangat menentukan sebuah hasil<br />

yang diridhai, dirahmati dan dilindungi Yang Maha Melihat,<br />

Allah Jalla Jalaaluh.<br />

Jamaah Shalat Jum‟at yang mencintai Allah dan Rasul-Nya...<br />

Hikmah yang kedua, yaitu pengorbanan jiwa dan raga,<br />

yang ditunjukkan oleh Sayidina Ali yang menggantikan posisi<br />

Kekasih Allah di dalam rumah tatkala dikepung, dan pengorbanan<br />

Khalifah Abu Bakar yang masuk ke dalam gua terlebih dahulu<br />

serta menyandang gigitan ular gurun pasir, hanya karena sebuah<br />

usaha untuk tidak mengganggu istirahatnya Kekasih Allah SWT,<br />

hal tersebut dikarenakan :<br />

- Mereka tergolong orang yang tidak hanya mengatakan cinta<br />

kepada Allah SWT dan Rasul-Nya di mulut, tapi dinyatakan<br />

dan direalisasikan cinta tersebut dalam kehidupan sehari-hari.<br />

- Mereka adalah orang yang tidak rela jika Kekasih mereka<br />

disakiti walau oleh sebilah duri, dan siap menjadikan nyawa<br />

mereka sebagai tebusan untuk keselamatan Kekasih yang<br />

akan memberikan Syafaat pada hari Keadilan.<br />

Pelajaran bagi kita yang mengaku sebagai umatnya dan<br />

Rasullullah SAW sebagai Kekasih, Panutan, Suri Tauladan dan<br />

Imam adalah seberapa kadar kesiapan jiwa dan raga kita untuk


erkorban dan membantu, membina dan membangun kejayaan<br />

umat ini sebagai bentuk penjagaan kita terhadap “istirahatnya”nya<br />

Rasullullah SAW sebagaimana yang dilakukan oleh Khalifah Abu<br />

Bakar. Pengorabanan yang diaplikasikan dalam bentuk<br />

kedewasaan cara berpikir untuk kemajuan Islam dan umatnya,<br />

cara berjihad meninggikan dan menhidupkan agama Islam<br />

melalui segala lini kehidupan dan disiplin keilmuan, cara<br />

menghormati kerabat, tetangga, sahabat, karyawan dan teman<br />

sejawat, cara bertawadhu ; menghidupkan makna berbagi dalam<br />

kehidupan sehari-hari kepada yang memerlukan, dan sebagainya.<br />

Sebaliknya kita berusaha untuk tidak mengusik Beliau<br />

dengan tingkah dan kelakuan kita, sehingga seandainya Beliau<br />

hadir diantara kita, apakah kita akan membuat Beliau tetap tenang<br />

dalam istirahatnya, atau malah akan mengusik ketenangan Beliau,<br />

atau bahkan akan menyakiti dan membuat beliau menangis.<br />

Usaha untuk tidak mengusik “istirahat” Beliau mari kita<br />

realisasikan dalam bentuk berjihad melawan merasa tinggi<br />

jabatan, merasa tinggi ilmu, merasa tinggi popularitas dan merasa<br />

tinggi harta, takabbur atau merasa diri lebih dari orang lain, tanpa<br />

mau menerima masukan apapun dari siapa pun, hasrat atau iri hati<br />

dan dengki atau dengan mengharapkan hilangnya suatu nikmat<br />

dari orang lain, dan sebagainya. Sehingga beliau yang berada<br />

disana akan senang tatkala memandang kita yang berusaha<br />

menyenangkan hatinya.<br />

Mari kita mulai awal tahun ini, dengan merevisi niat<br />

dengan yang dilandasi hanya karena Allah „Azza wa Jalla dalam<br />

setiap gerak kehidupan kita, dalam bidang militer kita, dalam<br />

bidang kedokteran kita, dalam bidang ekonomi, lingkungan,<br />

teknologi, informatika dan segala lini kehidupan yang lain. Mari


kita buka lembaran baru untuk menapaki kehidupan selanjutnya<br />

sehingga mendapat hasil yang diradhai Allah SWT.<br />

Mudah-mudahan, dengan momentum hijrah yang telah<br />

terulang dari tahun ke tahun, begitu juga dari “peringatan” bulan<br />

Puasa dan bulan Haji, peringatan Isra Mi‟raj dan Maulid Nabi<br />

membuat kita lebih sadar serta lebih dewasa dari tahun kemarin,<br />

dan tahun-tahun yang akan datang kita lebih sadar lagi, sampai<br />

akhirnya tergolong dari orang yang beruntung dan dikumpulkan<br />

bersama Rasullullah SAW di dunia maupun di surga Firdaus Al-<br />

A‟laa... Amiin Ya Robbal Alamin..<br />

الحمد هلل.‏ اللهم صل و سلم على سيدنا محمد,‏ يا عباد اهلل…‏ اتقوا اهلل.‏<br />

أعوذ باهلل من الشيطان الرجيم.‏ بسم اهلل الرحمن الرحيم.‏ إنا أعطيناك<br />

كالكوثر.‏ فصل لربك و انحر.‏ إن شانئك ىو األبتر.‏ أقول قولي ىذا و أستغفر اهلل لي<br />

و لكم و لسائر المسلمين و المسلمات,‏ األحيا منهم و األموات,‏ فاستغفروه,‏ إنو<br />

ىو الغفور الرحيم...‏<br />

الحمد هلل رب العالمين,‏ ولي الصالحين,‏ أشهد أن ال إلو إال اهلل,‏ مالك يوم<br />

الدين,‏ و أشهد أن سيدنا محمدا عبده و رسولو األمين.‏ صل اللهم على سيدنا محمد<br />

الذي نسخ ملتو ملال,‏ و على آلو و أصحابو الذين سلكوا سبيل ربهم ذلال,‏ و سلم<br />

تسليما جليال.‏ أما بعد:‏ فيا عباد اهلل...‏ اتقوا اهلل...‏ اتقوا اهلل ما استطعتم.‏


قال اهلل جل و عال:‏ )) أعوذ باهلل من الشيطان الرجيم.‏ إن اهلل و ملئكتو<br />

يصلون على النبي,‏ يا أيها الذين آمنوا صلوا عليو وسلموا تسليما((.‏ اللهم صل و<br />

سلم على عبدك المصطفى حبيبنا محمد,‏ ذي المجد األفخم,‏ و على آلو و صحبو<br />

ومن سار على القدم األقوم,‏ إلى يوم بررة الكرام.‏ و ارض اللهم عن ساداتنا اإلمام أبي<br />

بكر و عمر و عثمان و علي و عن بقي أصحاب رسول اهلل أجمعين...‏<br />

اللهم اغفر للمسلمين و المسلمات,‏ و المؤمنين و المؤمنات,‏ األحيا منهم<br />

و األموات,‏ اللهم أرنا الحق الحق و ارزقنا اتباعو,‏ و أرنا الباطل الباطل و ارزقنا<br />

اجتنابو.‏ و اجعلنا ممن نصر حبيبك و وازره,‏ و وااله و ظاىره,‏ و عم ببركتو و شري<br />

وجهاتو أوالدنا و والدينا,‏ و أىل قطرنا و وادينا,‏ و جميع المسلمين و المسلمات و<br />

المؤمنين و المؤمنات في جميع الجهات.‏ و أدم راي الدين القويم في جميع األقطار<br />

منشورة...‏<br />

عباد اهلل...‏ إن اهلل يأمركم بالعدل و اإلحسان و إيتا ذي القربى,‏ و ينهى<br />

عن الفحشا و المنكر,‏ يعظكم لعلكم تذكرون.‏ فاذكروا اهلل العظيم يذكركم,‏ و<br />

اشكروا على نعمو يزدكم,‏ و اهلل يعلم ما تصنعون...‏

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!