Peran Dokter Bedah dalam Meningkatkan Keselamatan Pasien
Peran Dokter Bedah dalam Meningkatkan Keselamatan Pasien
Peran Dokter Bedah dalam Meningkatkan Keselamatan Pasien
You also want an ePaper? Increase the reach of your titles
YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.
Dr. Urip Murtedjo, SpB(K)KL.FINACS(K).FICS<br />
DIPRESENTASIKAN PADA KONGRES XII<br />
SEMINAR TAHUNAN VI PATIENT SAFETY<br />
JCC, 8 NOPEMBER 2012
SEJARAH<br />
PATIENT SAFETY<br />
• WHO 2004<br />
• PERSI 2005<br />
• Menkes bersama PERSI & Komite <strong>Keselamatan</strong> <strong>Pasien</strong><br />
RS / KKPRS telah mencanangkan “Gerakan<br />
<strong>Keselamatan</strong> <strong>Pasien</strong> RS pada Seminar Nasional Persi,<br />
21 Agustus 2005 di Jakarta Conventional Center (JCC)
PATIENT SAFETY<br />
Suatu sistem dimana Rumah Sakit membuat Asuhan<br />
lebih aman.<br />
Sistem ini mencegah terjadinya cedera yang<br />
disebabkan oleh kesalahan akibat melakukan tindakan<br />
atau tidak mengambil tindakan yang seharusnya<br />
diambil.
Di<strong>dalam</strong> pelaksanaan keselamatan pasien (Patient<br />
Safety) <strong>Peran</strong>an dokter <strong>Bedah</strong> penting sekali dan<br />
diharapkan dapat meningkatkan keselamatan pasien.<br />
Terbukti <strong>dalam</strong> prosedur patient safety WHO 2009<br />
mengeluarkan “SURGICAL SAFETY CHECK LIST”
DASAR PENINGKATAN KESELAMATAN<br />
PASIEN<br />
Adalah UU RI No.44 Tahun 2009 tentang RS, pasal 13 :<br />
Setiap tenaga Kesehatan yang bekerja di RS harus<br />
sesuai standard profesi, standard pelayanan RS,<br />
Standard Prosedur Operasional yang berlaku, Etika<br />
Profesi, menghormati hak pasien dan mengutamakan<br />
keselamatan pasien.
PATIENT SAFETY<br />
Merupakan tanggung jawab bersama seluruh profesi<br />
yang ada di Rumah Sakit :<br />
• <strong>Dokter</strong> (tidak saja Sp <strong>Bedah</strong>)<br />
• Perawat<br />
• Administrasi<br />
• Laboratorium<br />
• Gizi<br />
• Farmasi, dll.
SAFETY UNTUK SIAPA<br />
• <strong>Pasien</strong><br />
• Karyawan RS termasuk Perawat<br />
• Tatanan bersama<br />
• Lingkungan<br />
• Fasilitan yang ada
LATAR BELAKANG<br />
Ada kecenderungan peningkatan jumlah kejadian<br />
terkait patient safety antara lain :<br />
• <strong>Pasien</strong> jatuh<br />
• Medication Errow<br />
• Medical Procedure Errors<br />
• Miss diagnosis<br />
di rumah sakit
LATAR BELAKANG<br />
SASARAN KESELAMATAN PASIEN<br />
Mengacu :<br />
• Nine Life Saving Patient Safety Solutions dari WHO<br />
Patient Safety (2007)<br />
• KKPRS PERSI (Komite <strong>Keselamatan</strong> <strong>Pasien</strong> RS)<br />
• JCI (Joint Commission International)
PROSEDUR PATIENT SAFETY WHO 2009<br />
Checklist tersebut berisi :<br />
• Before induction of Anasthesic<br />
• Before skin incision<br />
• Before patient leaves Operating Room
Before Induction of Anesthesia
Before Skin Incision
Before Patient Leaves Operating Room
Prosedur Timbang Terima untuk keselamatan<br />
pembedahan di suatu RS perlu dipertimbangkan<br />
karena hal ini penting untuk keselamatan pasien<br />
sebagai berikut :<br />
• Tim bagian terima dari unit lantai ke OK<br />
• Dari OK ke RR/ROI/ICU<br />
• Dari RR/ROI/ICU ke unit reguler
PRINSIP PATIENT SAFETY :<br />
1. Kesadaran (awareness) tentang nilai keselamatan pasien<br />
Rumah Sakit<br />
2. Komitmen memberikan pelayanan kesehatan<br />
berorientasi patient safety<br />
3. Kemampuan mengidentifikasi faktor resiko penyebab<br />
insiden terkait patient safety<br />
4. Kepatuhan pelaporan insiden terkait patient safety<br />
5. Kemampuan berkomunikasi yang efektif dengan pasien<br />
tentang faktor resiko penyebab insiden terkait patient<br />
safety<br />
6. Kemampuan mengidentifikasi akar masalah penyebab<br />
insiden terkait patien safety<br />
7. Kemampuan memanfaatkan informasi tentang kejadian<br />
yang terjadi untuk mencegah kejadian berulang
KEMAMPUAN PELAPORAN
KEMAMPUAN BERKOMUNIKASI
KEMAMPUAN MENGIDENTIFIKASI
PROGRAM PENGEMBANGAN<br />
KESELAMATAN PASIEN<br />
(Contoh : RSDS)<br />
• Membangun budaya keselamatan pasien<br />
• Membangun sistem pelaporan secara tertulis<br />
• Uji coba pelaksanaan keselamatan pasien<br />
• Mengembangkan pelayanan primer<br />
• Identifikasi / mapping manajemen fasilitas
ELEMEN DARI PASIEN SAFETY<br />
ANTARA LAIN :<br />
• Kesalahan obat<br />
• Penggunaan restraint<br />
• Nosokomial infeksi<br />
• Operasi<br />
• Luka akibat tertekan<br />
• Pemberian darah / infus<br />
• Resistensi kuman<br />
• Program imunisasi<br />
• Pencatatan dan pelaporan
AKAR PERMASALAHAN<br />
• Permasalahan komunikasi<br />
• Aliran informasi tidak adekuat<br />
• Masalah manusia<br />
• Issue yang berhubungan dengan pasien<br />
• Transfer pengetahuan <strong>dalam</strong> organisasi<br />
• Pola staffing / work flow<br />
• Kesalahan teknis<br />
• Kebijakan dan prosedur yang adekuat
Sasaran <strong>Keselamatan</strong> <strong>Pasien</strong> RS merupakan 3<br />
sasaran dari Standard Akreditasi Baru RS berupa :<br />
1. Identifikasi pasien dengan tepat<br />
2. Tingkatkan komunikasi yang efektif<br />
3. Tingkatkan keamanan obat yang perlu diwaspadai<br />
(Highalert)<br />
4. Pastikan tepat lokasi , tepat prosedur, tepat pasien<br />
operasi<br />
5. Kurangi resiko infeksi terkait pelayanan kesehatan<br />
6. Kurangi resiko pasien jatuh
KOMUNIKASI YANG BAIK PARA SPESIALIS BAIK PRE<br />
OPERASI MAUPUN POST OPERASI WAJIB<br />
MELAKUKAN
SASARAN PATIENT SAFETY MERUPAKAN<br />
JUGA PENERAPAN DARI KPRS<br />
(Komite Pelayanan <strong>Pasien</strong> RS)<br />
• 7 LANGKAH MENUJU KPRS<br />
• STANDARD KESELAMATAN PASIEN RS
7 LANGKAH KPS SBB :<br />
1. Bangun nilai kesadaran akan keselamatan pasien<br />
2. Pimpin dan dukung staf RS<br />
3. Integrasikan aktivitas pengelolaan renko<br />
4. Kembangkan sistem pelaporan<br />
5. Libatkan dan berkontaminasi dengan pasien<br />
6. Belajar dan berbagi pengalaman tentang<br />
keselamatan pasien<br />
7. Cegah cedera melalui implementasi sistem<br />
keselamatan pasien
STANDARD KESELAMATAN PASIEN<br />
RUMAH SAKIT<br />
1. Hak pasien<br />
2. Mendidik pasien dan keluarga<br />
3. <strong>Keselamatan</strong> pasien dan asuhan berkesinambungan<br />
4. Penggunaan metode-metode peningkatan kinerja untuk<br />
melakukan evaluasi dan meningkatkan keselamatan<br />
pasien<br />
5. <strong>Peran</strong> kepemimpinan <strong>dalam</strong> meningkatkan keselamatan<br />
pasien<br />
6. Mendidik staf tentang keselamatan pasien<br />
7. Komunikasi merupakan kunci bagi staf untuk mencapai<br />
keselamatan pasien
PERAN KEPEMIMPINAN & DUKUNGAN STAF RS<br />
DIBANGUN DENGAN CARA KEBERSAMAAN
PERAN KEPEMIMPINAN
LINGKUP PATIENT SAFETY DIMANA PARA<br />
Dr.BEDAH DAPAT BERPERAN<br />
1.KEJADIAN TIDAK DIHARAPKAN (KTD)<br />
Suatu kejadian yang mengakibatkan cedera yang tidak<br />
diharapkan pada pasien karena suatu tindakan<br />
(commission) atau karena tidak bertindak dan bukan<br />
karena underlying disease atau kondisi pasien. Misalnya :<br />
- Meninggal karena operasi pada usus<br />
- Gagal operasi hernia<br />
- Meninggal dunia akibat gagal op ca payudara
2.KESALAHAN MEDIS (MEDICAL ERROR)<br />
Kesalahan yang terjadi <strong>dalam</strong> proses asuhan yang<br />
mengakibatkan atau berpotensi mengakibatkan<br />
cedera pada pasien
3.NYARIS CEDERA / NEAR MISS<br />
Suatu kejadian akibat melaksanakan suatu tindakan<br />
(commission) atau tidak mengambil tindakan yang<br />
seharusnya diambil (omission) yang dapat mencederai<br />
pasien tetapi cedera serius tidak terjadi karena :
- Keberuntungan :<br />
<strong>Pasien</strong> terima obat kontraindikasi tetapi tidak<br />
timbul reaksi obat.<br />
- Pencegahan :<br />
Obat dengan overdosis lethal akan diberikan<br />
tetapi staf lain mengetahui dan membatalkan<br />
sebelum obat diberikan<br />
- Penanganan :<br />
Obat dengan overdosis lethal diberikan<br />
diketahui secara dini lalu diberikan antidotenya
KESELAMATAN & KEAMANAN PASIEN<br />
DI RUMAH SAKIT<br />
1. Pastikan pasien memakai gelang sebagai identitas<br />
2. Pastikan pagar tempat tidur terpasang dengan baik<br />
dan aman<br />
3. Pastikan bel panggil dapat digunakan untuk<br />
memanggil perawat<br />
4. Gunakan alat pelindung seperti sarung tangan,<br />
masker dan kaca mata pelindung (goggle)<br />
5. Lakukan cuci tangan sesuai dengan prosedur<br />
pencegahan dan pengendalian infeksi
PROSEDUR PELAYANAN BEDAH DI RS HARUS JELAS<br />
1. Sebelum pelaksanaan tindakan bedah, dokter yang<br />
mendokumentasikan informasi asesment untuk<br />
mengembangkan dan mendukung tindakan bedah yang<br />
direncanakan<br />
2. Setiap asuhan bedah pasien direncanakan berdasarkan<br />
informasi asesment<br />
3. Sebelum tindakan, diagnosis pra operatif dan rencana<br />
tindakan didokumentasikan <strong>dalam</strong> rekam medis pasien<br />
4. <strong>Pasien</strong>, keluarga dan pembuat keputusan diedukasi<br />
tentang resiko, manfaat, komplikasi yang potensial serta<br />
alternatif yang berhubungan dengan prosedur bedah<br />
direncanakan<br />
5. Laporan tertulis tindakan bedah atau catatan singkat<br />
operasi
CUCI TANGAN<br />
SUATU BUDAYA
MEMBUDAYAKAN CUCI TANGAN
MEMBUDAYAKAN CUCI TANGAN
POSTER CUCI TANGAN<br />
UNTUK PENCEGAHAN &<br />
PENGENDALIAN INFEKSI
DISETIAP SUDUT RS<br />
ADA PETUNJUK<br />
CUCI TANGAN
PADA SASARAN KESELAMATAN PASIEN KHUSUS UNTUK<br />
KEPASTIAN TEPAT LOKASI, TEPAT PROSEDUR DAN TEPAT<br />
PASIEN OPERASI PARA SPESIALIS BEDAH HARUS<br />
MEMPUNYAI TARGET 100% UNTUK MEMATUHI<br />
• Para Spesialis <strong>Bedah</strong> harus mempunyai target 100%<br />
untuk mematuhi<br />
• Pergunakan tanda jelas dan dapat dimengerti untuk<br />
identifikasi lokal operasi dan melibatkan pasien<br />
di<strong>dalam</strong> proses penandaan / pemberian tanda<br />
• Menggunakan check list untuk memverifikasi pre<br />
operasi<br />
• Menerapkan prosedur “sebelum insisi / time out”<br />
sebelum dimulai prosedur pembedahan<br />
• Ada keseragaman proses
KESIMPULAN<br />
PERAN DOKTER BEDAH BERSAMA TEAM WORK<br />
YANG LAIN SANGAT PENTING DIDALAM<br />
MENINGKATKAN KESELAMATAN PASIEN