o_19iu68c5qfknq4aj3mm089ea.pdf
You also want an ePaper? Increase the reach of your titles
YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.
RINGGID (RUMAH SULING TENAGA HIBRID) : KONSEP PENYEDIAAN AIR<br />
MINUM BERBASIS HYBRID ENERGI SYSTEM BAGI MASYARAKAT DI<br />
PESISIR PANTAI<br />
Diusulkan oleh:<br />
Doni Bowo Nugroho (11302241013)<br />
Rizki Junianto (11518241017)<br />
Muhammad Nur Huda (12501241040)<br />
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA<br />
YOGYAKARTA<br />
2014<br />
i
KATA PENGANTAR<br />
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah<br />
melimpahkan rahmat dan hidayahNya sehingga kami dapat menyelesaikan karya<br />
tulis dengan judul “RINGGID (RUMAH SULING TENAGA HIBRID) : KONSEP<br />
PENYEDIAAN AIR MINUM BERBASIS HYBRID ENERGI SYSTEM BAGI<br />
MASYARAKAT DI PESISIR PANTAI” tepat pada waktunya. Karya ini disusun<br />
untuk mengikuti Lomba Karya Tulis Ilmiah Civil in Action di UGM.<br />
Karya tulis ini dapat tersusun berkat bimbingan dan bantuan dari berbagai<br />
pihak. Oleh karena itu pada kesempatan ini kami akan mengucapkan terima<br />
kasih yang sebesar-besarnya, khususnya kepada :<br />
1. Prof. Dr. Rochmat Wahab, M.Pd., M.A., selaku Pejabat Rektor Universitas<br />
Negeri Yogyakarta.<br />
2. Prof. Dr. Sumaryanto, M.Kes., selaku Wakil Rektor III Universitas Negeri<br />
Yogyakarta.<br />
3. Dr. Ariswan, selaku pembimbing dalam penulisan karya tulis.<br />
4. Orangtua, keluarga, dan teman-teman yang selalu memberi dukungan pada<br />
kepada kami.<br />
5. Semua pihak yang telah membantu hingga terselesaikannya penulisan<br />
karya tulis ini, yang tidak mungkin kami sebutkan satu persatu.<br />
Kami sangat menyadari bahwa karya tulis ini masih banyak kekurangan<br />
dan sangat jauh dari sempurna. Seperti kata pepatah “ Tiada Gading yang Tak<br />
Retak ”. Akhirnya kami mohon kritik, saran, dan masukan yang membangun<br />
sebagai pedoman kami dalam melangkah ke arah yang lebih baik lagi. Semoga<br />
karya tulis ini dapat berguna bagi kita semua. Amin.<br />
Yogyakarta, 20 April 2014<br />
Penulis<br />
iii
DAFTAR ISI<br />
HALAMAN JUDUL ............................................................................................... i<br />
HALAMAN PENGESAHAN .................................................................................. ii<br />
KATA PENGANTAR ............................................................................................. iii<br />
DAFTAR ISI .......................................................................................................... iv<br />
ABSTRAK.............................................................................................................. v<br />
BAB I PENDAHULUAN<br />
A. Latar Belakang ......................................................................................... 1<br />
B. Rumusan .................................................................................................. 2<br />
C. Tujuan ....................................................................................................... 2<br />
D. Manfaat ..................................................................................................... 2<br />
BAB II TINJAUAN PUSTAKA<br />
II.1 Energi Surya dan Gelombang Laut........................................................... 3<br />
II.2 Hybrid System .......................................................................................... 3<br />
II.3 Prinsip Kerja Solar Cell.............................................................................. 4<br />
II.4 Generator ................................................................................................. 4<br />
II.5 Pengatur Listrik (Kontroler) ....................................................................... 5<br />
BAB III METODOLOGI<br />
III.1 Sumber Literatur dan Data........................................................................ 7<br />
III.2 Pengolahan Data....................................................................................... 7<br />
BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMABAHASAN<br />
IV.1 Desain Rumah Suling Tenaga Hibrid (RINGGID)..................................... 9<br />
IV.2 Relevansi penggunaan Rumah Suling Tenaga Hibrid (RINGGID)........... 13<br />
BAB V PENUTUP<br />
V.1 Kesimpulan ............................................................................................... 18<br />
V.2 Saran ........................................................................................................ 18<br />
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................. 19<br />
LAMPIRAN............................................................................................................ 20<br />
iv
RINGGID (RUMAH SULING TENAGA HIBRID) : KONSEP PENYEDIAAN AIR<br />
MINUM BERBASIS HYBRID ENERGI SYSTEM BAGI MASYARAKAT DI<br />
PESISIR PANTAI<br />
Doni Bowo Nugroho, Rizki Junianto, Muhammad Nur Huda<br />
Universitas Negeri Yogyakarta<br />
Abstrak: Air merupakan faktor yang sangat penting dalam kehidupan manusia.<br />
Setiap hari manusia diperkirakan membutuhkan air bersh minimal sebanyak 100<br />
liter per-orang, seperti untuk keperluan minum, memasak, mandi, mencuci, dan<br />
lain-lain. Di pesisir pantai air minum sangat dibutuhkan oleh masyarakat yang<br />
tinggal di daerah tersebut. Namun Kelangkaan subsidi bahan bakar minyak<br />
dalam menunjang pengoperasian teknologi pengolahan air bersih juga menjadi<br />
masalah bagi masyarakat khususnya masyarakat nelayan pesisir pantai. Disisi<br />
lain, berdasarkan Departemen ESDM 2007, potensi tenaga angin 9.290 MW dan<br />
potensi tenaga surya sebesar 8,8 kWh/m 2 per-hari. Kedua sumber energi<br />
terbarukan ini dapat dimanfaatkan sebagai pasokan energi teknologi pengolahan<br />
air bersih. Tujuan dari penulisan ini adalah untuk merancang desain dan<br />
mengetahui relevansi penggunaan RINGGID (Rumah Suling Tenaga Hibrid) :<br />
konsep penyediaan air minum berbasis Hybrid energi System bagi masyarakat di<br />
pesisir pantai. Hasil dari penulisan ini diantaranya, desain RINGGID yang terdiri<br />
dari sistem distilasi air dengan kolektor surya termal, turbin angin, sel surya, dan<br />
sistem distribusi air ke masyarakat. Selain itu penggunaan RINGGID sangat<br />
tepat untuk masyarakat pesisir pantai karena terjangkau, murah, ramah<br />
lingkungan, investasi jangka panjang dan teknologi yang mudah dioperasikan.<br />
Kata kunci: Energi Angin, Energi Surya, Hybrid Energy System, Perahu<br />
v
BAB I<br />
PENDAHULUAN<br />
A. Latar Belakang<br />
Air merupakan faktor yang sangat penting dalam kehidupan manusia.<br />
Setiap hari manusia diperkirakan membutuhkan air bersih minimal sebanyak<br />
100 liter per-orang, seperti untuk keperluan minum, memasak, mandi,<br />
mencuci, dan lain-lain. Semakin tinggi tingkat pertumbuhan penduduk suatu<br />
negara, maka semakin banyak konsumsi air bersih yang dibutuhkan.<br />
Indonesia sebagai negara kepulauan dan beriklim tropis, mempunyai banyak<br />
sumber air seperti laut, danau, dan sungai. Namun hingga saat ini hanya<br />
sebagian kecil dari sumber air tersebut yang sudah dimanfaatkan sebagai<br />
sumber air bersih, khususnya daerah perkotaan. Di daerah pedesaan yang<br />
umumnya kurang memiliki sumber daya manusa (SDM) yang baik dan dana<br />
yang memadai, air dari sumber-sumber ini umumnya langsung dimanfaatkan<br />
sebagai air bersih tanpa memperhatikan resiko terhadap gangguan<br />
kesehatan karena sumber air yang digunakan sudah tercemar polutan atau<br />
bakteri patogen (Taty Hermaningsih, 2007).<br />
Indonesia sebagai negara beriklim tropis, memiliki curah hujan ratarata<br />
diatas 2 meter per-tahun. Indonesia memiliki 6 persen potensi air dunia<br />
atau 2 % potensi air di Asa Pasifik. Namun, setiap tahun Indonesia<br />
mengalami krisis air bersih secara kualitas maupun kuantitas. Diperkirakan<br />
80 persen dari rakyat Indonesia masih mengkonsumsi air yang tidak bisa<br />
dikatakan layak dikonsumsi dan tidak layak dipakai untuk memenuhi<br />
kebutuhan sehari-hari. Sumber air alam semakin menyusut dan air bersih<br />
olahan juga semakin mahal (Arif Rahman, 2013).<br />
Dari permasalahan-permasalahan yang ada membuat masyarakat<br />
Indonesia harus mampu mengelola penggunaan air setiap harinya agar<br />
keperluan air konsumsi dapat terus ada. Minimnya pengusahaan teknologi,<br />
membuat masyarakat Indonesia tidak mampu memanfaatkan potensi-potensi<br />
sumber daya air di alam. Kelangkaan subsidi bahan bakar minyak dalam<br />
menunjang pengoperasian teknologi pengolahan air bersih juga menjadi<br />
masalah bagi masyarakat khususnya masyarakat nelayan pesisir pantai.<br />
Bahan bakar alternatif seharusnya menjadi pilihan untuk mengatasi<br />
1
permasalahan penunjang teknologi pengolahan air bersih. Dengan potensi<br />
alam yang dimiliki Indonesia seperti angin dan cahaya matahari dapat<br />
dimanfaatkan sebagai sumber energi alternatif pengganti bahan bakar<br />
minyak. Berdasarkan Departemen ESDM 2007, potensi tenaga angin 9.290<br />
MW dan potensi tenaga surya sebesar 8,8 kWh/m 2 per-hari. Kedua sumber<br />
energi terbarukan ini dapat dimanfaatkan sebagai pasokan energi teknologi<br />
pengoalahan air bersih.<br />
Maka dari itu, dalam karya tulis ini kami akan memberikan inovasi yaitu<br />
RINGGID (Rumah Suling Tenaga Hibrid) : konsep penyediaan air minum<br />
berbasis Hybrid energi System bagi masyarakat di pesisir pantai.<br />
B. Rumusan Masalah<br />
Rumusan masalah yang difokuskan dalam penulisan ini di antaranya:<br />
1. Bagaimana rancangan desain RINGGID (Rumah Suling Tenaga Hibrid) :<br />
konsep penyediaan air minum berbasis Hybrid energi System bagi<br />
masyarakat di pesisir pantai?<br />
2. Bagaimana relevansi penggunaan RINGGID (Rumah Suling Tenaga<br />
Hibrid) : konsep penyediaan air minum berbasis Hybrid energi System<br />
bagi masyarakat di pesisir pantai?<br />
C. Tujuan<br />
Tujuan dari penulisan ini adalah:<br />
1. Merancang desain RINGGID (Rumah Suling Tenaga Hibrid) : konsep<br />
penyediaan air minum berbasis Hybrid energi System bagi masyarakat di<br />
pesisir pantai.<br />
2. Mengetahui relevansi penggunaan RINGGID (Rumah Suling Tenaga<br />
Hibrid) : konsep penyediaan air minum berbasis Hybrid energi System<br />
bagi masyarakat di pesisir pantai.<br />
D. Manfaat<br />
Manfaat penulisan karya tulis ini, sebagai berikut:<br />
1. Mengembangkan sistem penyediaan air minum di pesisir pantai.<br />
2. Membuat manajemen penyediaan air yang lebih baik.<br />
3. Sebagai implementasi strategi pengoptimalan sumber energi terbarukan.<br />
4. Memberikan solusi kurangnya air bersih layak minum di pesisir pantai.<br />
5. Membantu pemerintah dalam mencanangkan pemanfaatan energi<br />
terbarukan.<br />
2
BAB II<br />
TINJAUAN PUSTAKA<br />
A. Energi Surya dan Angin<br />
Energi surya dan angin merupakan dua dari banyak sumber energi<br />
terbarukan yang dapat diubah menjadi energi listrik. Untuk energi surya,<br />
dapat dimanfaatkan menjadi energi listrik menggunakan dua macam<br />
teknologi yaitu teknologi Fotovoltaik (PV) dan teknologi fototermik (surya<br />
termal). Teknologi PV mengkonversi langsung cahaya matahari menjadi<br />
listrik melalui perangkat semikonduktor yang disebut dengan sel surya.<br />
Kemudian energi angin dapat diubah menjadi energi mekanik oleh turbin dan<br />
dikonversi menjadi energi listrik oleh generator.<br />
Berikut ini adalah data mengenai potensi sumber energi terbarukan<br />
yang ada di Indonesia,<br />
Tabel 1. Potensi energi baru terbarukan di Indonesia<br />
Sumber : Blueprint Pengelolaan Energi Nasional 2007<br />
B. Hybrid System<br />
Sitompul (2011) menyebutkan bahwa Hybrid System atau sistem<br />
hibrida adalah kombinasi dari dua atau lebih sumber energi, yang bila<br />
dipadukan berisi suatu sistem daya hibrida; atau kombinasi suatu sumber<br />
energi terbarukan dengan sumber konvensional guna memberikan<br />
kemampun terkontrol yang diperlukan untuk pemakaian sehari-hari.<br />
3
C. Prinsip Kerja Solar Cell<br />
Gambar 1. Cara Kerja Sel Surya Silikon<br />
Wilman (2007: 8) menjelaskan prinsip kerja solar cell yaitu, ketika pnjunction<br />
disinari, foton yang mempunyai energi sama atau lebih besar dari<br />
lebar pita energi material tersebut akan menyebabkan eksitasi elektron dari<br />
pita valensi ke pita konduksi dan akan meninggalkan hole pada pita valensi.<br />
Elektron dan hole ini dapat bergerak dalam material sehingga menghasilkan<br />
pasangan elektron-hole. Apabila ditempatkan hambatan pada terminal sel<br />
surya, maka elektron dari area-n akan kembali ke area-p sehingga<br />
menyebabkan perbedaan potensial dan arus akan mengalir. Skema cara<br />
kerja sel surya silikon ditunjukkan pada gambar diatas.<br />
D. Generator<br />
Generator merupakan kumparan yang berputar dalam medan magnet<br />
seragam. Ujung-ujung kumparan dihubungkan dengan cincin yang disebut<br />
cincin selip yang berputar dengan kumparannya. Kontak listrik dibuat dengan<br />
kumparan oleh sikat graft yagn diam yang berkontak dengan cincin ini (Tipler,<br />
1996). Prinsip generator secara sederhana dapat dikatakan bahwa tegangan<br />
diinduksikan pada konduktor, apabila konduktor tersebut bergerak pada<br />
medan magnet sehingga memotong garis-garis gaya. Hukum tangan kanan<br />
Fleming berlaku pada generator dimana menyebutkan bahwa, terdapat<br />
hubungan antar penghantar bergerak, arah medan magnet dan resultan<br />
dialiri arus yang terinduksi. Apabila ibu jari menunjukkan arah gerakan<br />
penghantar, telunjuk menunjukkan arah fluks, jari tengah menunjukkan arah<br />
aliran elektron yang terinduksi.<br />
Pengubahan energi mekanis menjadi energi elektris dengan bantuan<br />
mesin sinkron dari sebuah turbin air yang dirancang adalah:<br />
4
P = Daya (watt)<br />
ρ= Kerapatan udara (Kg/m3)<br />
v = Kecepatanangin (m/s)<br />
L= Luas sudu (m2)<br />
Gambar 2. Generator<br />
E. Pengatur Listrik (Kontroler)<br />
Pengatur listrik terdiri dari komponen seperti inverter, penstabil<br />
tegangan dan kontroler. Inverter adalah sebuah rangkaian elektronika yang<br />
digunakan untuk mengubah tegangan DC menjadi tegangan AC. Prinsip<br />
kerja dari sebuah inverter adalah dengan menggabungkan sebuah rangkaian<br />
multivibrator yang dihubungkan dengan sebuah transformator penaik<br />
tegangan (Step up). Inverter dapat digunakan untuk mensuplai beban dengan<br />
tegangan AC dengan daya yang disesuaikan dengan daya tegangan DC<br />
yang tersedia.<br />
Gambar 3. Rangkaian Inverter 12 Volt DC to 220 Volt AC 500W<br />
Pengatur lsitrik ini berfungsi untuk mengatur tegangan, mengatur<br />
tegangan baterai sebagai regulator baterai, sebagai pengereman secara<br />
5
manual atau otomatis, sebagai pengaturan distribusi listrik ke pengguna dan<br />
sebagai pengaman dan pelindung.<br />
6
BAB III<br />
METODOLOGI<br />
A. Sumber Literatur dan Data<br />
Penulis dalam karya ilmiah ini menggunakan library research (studi<br />
pustaka). Library research merupakan metode penulisan dengan<br />
menggunakan objek kajian penelitian yang berfokus pada pustaka - pustaka.<br />
B. Pengolahan Data<br />
Pengolahan data dilakukan dengan memadukan beberapa informasi<br />
untuk dijadikan suatu argumen dan cara pandang suatu masalah. Sehingga<br />
dapat dikatakan teknik pengolahan data dan informasi dilakukan dengan<br />
deskriptif argumentatif, dengan tulisan yang bersifat deskriptif,<br />
menggambarkan tentang Rumah Suling Tenaga Hibrid (RINGGID).<br />
Secara keseluruhan karya tulis ilmiah ini memiliki pola pemrosesan<br />
sebagai berikut,<br />
1. Pengkajian terhadap keadaan air minum di pesisir pantai.<br />
2. Mengidentifikasi permsalahan yang terkait air minum di pesisir pantai.<br />
3. Merumuskan masalah supaya permasalahan dapat lebih fokus untuk<br />
dikaji kemudian di analisis lebih lanjut.<br />
4. Mengumpulkan teori-teori dan materi terkait dengan fokus masalah yang<br />
diangkat sebagai bahan referensi untuk mendukung ketepatan dan<br />
ketajaman analisis permasalahan.<br />
5. Menyusun metode penulisan agar karya tulis tersusun secara sistematis.<br />
6. Menganalisis dan membahas serta memberikan solusi terkait<br />
permasalahan yang sudah diangkat.<br />
7. Menarik kesimpulan berdasarkan rumusan masalah dan hasil analisis<br />
pemabahasan yang dilakukan.<br />
8. Memberikan saran.<br />
7
Gambar 5. Skema pola pembuatan karya tulis<br />
8
BAB IV<br />
ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN<br />
A. Desain Rumah Suling Tenaga Hibrid (RINGGID)<br />
Dalam tahap perancangan desain dilakukan analisis proses konsepan<br />
desain agar dapat digunakan secara maksimal. Rancangan desain ini<br />
merupakan perbaikan dan pemberian inovasi terhadap desain yang sudah<br />
ada. Pada dasarnya Rumah Suling Tenaga Hibrid (RINGGID) memanfaatkan<br />
sumber energi terbarukan yaitu energi angin dan energi surya yang diubah ke<br />
energi listrik untuk kebutuhan rumah suling.<br />
Pada tahap pendesainan alat sudah tentu mengacu pada tiga hal yaitu<br />
fungsi, estetika, dan biaya. Ketiga hal ini sangat menjadi pertimbangan utama<br />
dalam mendesain suatu teknologi.<br />
1. Fungsi<br />
RINGGID merupakan rumah dengan sistem penyulingan air laut (distilasi)<br />
menggunakan kolektor surya termal untuk menghasilkan air yang layak<br />
minum. Sistem ini memanfaatkan energi terbarukan sebagai tenaga<br />
pengolah hasil distilasi.<br />
2. Estetika<br />
RINGGID didesain sedemikian rupa sehingga dalam penggunaan sangat<br />
mudah, dalam aplikasi (penerapan) di pesisir pantai dapat disesuaikan.<br />
3. Biaya<br />
Pembangunan awal RINGGID memang cukup memakan biaya. Namun<br />
ketika penggunaannya dalam jangka panjang RINGGID merupakan solusi<br />
yang tepat karena murah dan teknologi yang ramah lingkungan<br />
berkelanjutan.<br />
RINGGID merupakan sistem penyediaan air minum dipesisir pantai<br />
yang memanfaatkan energi angin dan energi surya sebagai pengolah dan<br />
pendistribusi air kepada masyarakat. Komponen-komponen penyusun sistem<br />
ini adalah sebagai berikut,<br />
9
Turbin angin yang sudah<br />
terintegrasi dengan generator<br />
adalah alat yang dapat mengubah<br />
pergerakan angin menjadi gerak<br />
yang dipicu oleh blade turbin.<br />
Kemudian akan menggerakan<br />
generator sehingga pada generator<br />
akan menghasilkan listrik.<br />
Solar cell merupakan komponen<br />
elektronika yang akan mengubah<br />
energi cahaya untuk menjadi<br />
energi listrik.<br />
Penyulingan air tenaga surya yang<br />
akan mengubah air laut menjadi air<br />
tawar yang layak untuk diminum.<br />
Regulator sebagai pengatur dan<br />
penstabil tegangan dari turbin<br />
angin dan sel surya<br />
Accu atau aki/baterai adalah alat<br />
elektronika sebagai penyimpan<br />
energi listrik.<br />
10
RINGGID (Rumah Suling Tenaga<br />
Hibrid) merupakan sebuah rumah<br />
yang menjadi pusat pengelohan<br />
dan pengelolaan air lau menjadi air<br />
tawar yang layak minum dan<br />
menjadi pendistribusi air untuk<br />
measyarakat pesisir pantai.<br />
Komponen-komponen di atas akan bekerja saling berhubungan dalam<br />
satu sistem. Kemudian akan membentuk suatu alur kerja yang lebih baik<br />
karena pasokan energi yang saling mem-backup. Gambaran hybrid energy<br />
system yang diterapkan pada RINGGID diskemakan sebagai berikut,<br />
Gambar 4. Alur Kerja RINGGID (Rumah Suling Tenaga Hibrid)<br />
11
Gambar 5. Desain RINGGID (Rumah Suling Tenaga Hibrid)<br />
Gambar 6. Skema RINGGID (Rumah Suling Tenaga Hibrid)<br />
Air laut di sedot dari laut menggunakan pompa (11) dan disalurkan ke<br />
kolektor surya (2). Radiasi sinar matahari memanaskan kolektor surya yang<br />
berisi air laut, setelah 70-90 o C air di alirkan ke bak penampungan air (6).<br />
Bersamaan dengan proses tersebut, panas matahari juga menembus kaca<br />
penutup (1) dan mengenai permukaan plat penyerap dalam bak<br />
12
penampungan, maka plat penyerap akan panas, dan energi panas dari plat<br />
penyerap akan menjaga air tetap dalam keadaan panas. Air akan menguap<br />
dan berkumpul dibawah permukaan kaca penutup. Karena suhu udara di<br />
dalam bak penampungan lebih tinggi dari pada suhu lingkungan, maka terjadi<br />
kondensasi yaitu uap berubah menjadi cair dan melekat pada kaca penutup<br />
bagian dalam. Cairan (air bersih) akan mengalir mengikuti kemiringan kaca<br />
penutup dan masuk kedalam pipa, terus mengalir ke tempat penampungan<br />
air bersih (3) untuk selanjutnya diproses dengan penyaringan (penyulingan)<br />
(7) agar air yang di hasilkan benar-benar bersih dan tidak asam.<br />
Air yang sudah bersih akan ditampung di tempat yang tinggi (8). Dari<br />
tempat penampungan ini air siap untuk didistribusikan melalui saluran pipa<br />
(10) yang disediakan. Dalam proses yang ada dalam konsep RINGGID ini<br />
digunakan energi yang berasal dari sel surya (9) dan turbin angin (5) dengan<br />
mengkombinasikannya sehingga saling memback-up menggunakan sistem<br />
hibrid.<br />
B. Relevansi Penggunaan Rumah Suling Tenaga Hibrid (RINGGID)<br />
RINGGID merupakan rumah suling yang menerapkan pengelolaan<br />
energi dengan sistem hibrid sehingga teknologi ini sangat tepat untuk di<br />
implementasikan di pesisir pantai. Implementasi yang baik juga akan<br />
berdampak pada keberhasilan teknologi ini dirasakan masyarakat pesisir<br />
pantai.<br />
Untuk mengetahui bagaimana konsep RINGGID menjadi solusi yang<br />
tepat guna memenuhi kebutuhan air minum di pesisir pantai, maka diperlukan<br />
analisis kelayakan RINGGID terhadap dampak yang akan dihasilkan.<br />
13
1. Analisis Daya yang dibutuhkan dari Sel Surya dan Turbin Angin<br />
a. Turbin Angin<br />
Jika diasumsikan energi yang dibutuhkan RINGGID adalah 2000Wh<br />
dalam sehari sehingga dalam satu tahun RINGGID memerlukan<br />
energi sebesar 720kWh maka dengan persamaan metode praktis<br />
untuk menentukan kapasitas sebuah turbin angin dengan mengambil<br />
efisiensi 30% (Sitompul, 2011), diperoleh,<br />
Demand (dalam kWh) = 0,3 P x 8,760<br />
24kWh = 0.3 P x 8.760<br />
P = 0,274kW<br />
= 274W<br />
Maka yang digunakan dalam RINGGID adalah turbin angin yang<br />
berkapasitas 300W karena menyesuaikan spesifikasi yang tersedia di<br />
pasaran.<br />
b. Sel surya<br />
Untuk menentukan ukuran modul surya yang digunakan dapat<br />
digunakan persamaan bahwa,<br />
Ukuran modul surya = 2000 Wh / 4 jam = 500 W<br />
Apabila menggunakan modul surya bekapasitas 50 Wp,<br />
maka dibutuhkan 500 W/50Wp ≈ 10 buah modul surya.<br />
14
2. Analisis Biaya Pembangunan Rumah Suling Tenaga Hibrid<br />
(RINGGID)<br />
Analisis ini berdasarkan komponen yang dijual dipasaran dan harga<br />
komponen juga menyesuaikan harga barang dipasaran.<br />
Tabel 2. Biaya produksi dan pemakaian Rumah Suling Tenaga Hibrid<br />
(RINGGID)<br />
Berdasarkan penerapan sistem penyulingan konvesional yang pernah<br />
diterapkan dengan hanya menggunakan 6 kolektor surya di Desa<br />
Mruwak, Kabupaten Madiun yang mampu menghasilkan 150 liter/hari air<br />
suling yang layak minum (Sitompul, 2011) dapat di analogikan, apabila<br />
setiap orang mengkonsumsi air minum 1,5liter/hari maka RINGGID<br />
mampu memenuhi kebutuhan sebanyak 100 orang. Untuk itu biaya yang<br />
ditanggung setiap orang agar memperoleh manfaat dari teknologi ini<br />
adalah,<br />
15
Berdasarkan perhutingan diatas dapat diketahui bahwa perorang akan<br />
memiliki beban biaya sebesar Rp. 55.660,- per tahunnya. Sehingga dapat<br />
dibilang teknologi RINGGID relatif terjangkau untuk masyakarat pesisir<br />
pantai.<br />
3. Kelebihan Rumah Suling Tenaga Hibrid (RINGGID)<br />
Kelebihan dari Rumah Suling Tenaga Hibrid (RINGGID) ditunjukkan<br />
pada tabel berikut ini,<br />
Tabel 4. Manfaat dan Kelebihan Rumah Suling Tenaga Hibrid (RINGGID)<br />
16
4. Langkah-langkah Implementasi<br />
Langkah implementasi yang akan digunakan dalam penerapan RINGGID.<br />
Berikut adalah roadmap implementasi:<br />
Instansi yang<br />
bertanggung jawab<br />
(pemerintah)<br />
Unit Pelaksana<br />
Teknis<br />
Masyarakat<br />
Pesisir pantai<br />
Gambar 7. Roadmap implementasi RINGGID<br />
17
BAB V<br />
PENUTUP<br />
A. Kesimpulan<br />
Berdasarkan telaah dan pembahasan yang dilakukan, dapat disimpulkan<br />
bahwa:<br />
1. desain RINGGID yang terdiri dari sistem distilasi air dengan kolektor<br />
surya termal, turbin angin, sel surya, dan sistem distribusi air ke<br />
masyarakat.<br />
2. Penggunaan RINGGID sangat tepat untuk masyarakat pesisir pantai<br />
karena terjangkau, murah, ramah lingkungan, investasi jangka panjang<br />
dan teknologi yang mudah dioperasikan.<br />
B. Saran<br />
1. Perlu dukungan yang positif dari pemerintah untuk mengembangkan<br />
teknologi yang memanfaatkan sumber energi alternatif.<br />
2. Hibah dana untuk mengimplementasikan teknologi ini sangat diperlukan.<br />
18
DAFTAR PUSTAKA<br />
Arif Rahman. (2013). Mengatasi Permasalahan Air Bersih dengan Membuat<br />
Penampungan Air Hujan. Diakses dari http://lifestyle.kompasiana.com<br />
tanggal 21 April 2014.<br />
Septina, Wilman. 2007. Laporan akhir penelitian: Pembuatan Prototipe Solar Cell<br />
Murah dengan Bahan Organik-Inorganik (Dye-sensitized Solar Cell).<br />
Bandung: Istitut Teknologi Bandung<br />
Sitompul, Rislima. 2011. Manual Pelatiahan : Teknologi Energi Terbarukan yang<br />
Tepat untuk Aplikasi di Masyarakat Pedesaaan.<strong>pdf</strong>. Jakarta : PNPM-<br />
DANIDA.<br />
Taty Hermaningsih dan Satmoko Yudo. (2007). Alternatif Teknologi Pengolahaan<br />
Air untuk Memenuhi Kebutuhan Air Bersih Di Daerah Pemukiman<br />
Nelayan. Jurnal JAI Vol 3 No 1. Diunduh dari http://ejurnal.bppt.go.id pada<br />
tanggal 22 April 2014.<br />
Tipler, Paul A. 1996. Fisika untuk Sains dan Teknik. Jakarta: Erlangga<br />
19