KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA ... - PPID Polri
KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA ... - PPID Polri
KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA ... - PPID Polri
Create successful ePaper yourself
Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.
<strong>KEPOLISIAN</strong> <strong>NEGARA</strong> <strong>REPUBLIK</strong> <strong>INDONESIA</strong><br />
MARKAS BESAR<br />
LAMPIRAN IV KEPUTUSAN KAPOLRI<br />
NOMOR : KEP/ / IX/2010<br />
TANGGAL : SEPTEMBER 2010<br />
PROSEDUR<br />
PENGELOLAAN SISTEM MANAJEMEN MUTASI ANGGOTA POLRI<br />
I. PEDAHULUAN<br />
1. Tujuan<br />
Sebagai acuan bagi Pajabat <strong>Polri</strong> yang terlibat langsung dalam pelaksanaan mutasi<br />
jabatan anggota <strong>Polri</strong> agar prosesnya terkelola dengan baik dengan mengikuti prinsip<br />
Sistem Manajemen Mutu.<br />
2. Ruang Lingkup<br />
Prosedur ini meliputi semua aktivitas dalam proses Mutasi Jabatan Anggota <strong>Polri</strong><br />
Dengan Level Kepangkatan Perwira Tinggi, Kombes Pol, AKBP Mantap Dan AKBP<br />
Promosi (Kapolres) meliputi :<br />
a. Prosedur Pengendalian Dokumen;<br />
b. Prosedur Pengendalian Arsip;<br />
c. Prosedur Audit Internal;<br />
d. Prosedur Pengendalian Produk Tidak Sesuai;<br />
e. Prosedur Perbaikan dan Pencegahan;<br />
f. Prosedur Survey Kepuasan Pelanggan;<br />
g. Prosedur Penanganan Keluhan Pelanggan.<br />
3. Pengertian<br />
a. Dokumen Internal : Dokumen yang dibuat dan ditetapkan oleh internal <strong>Polri</strong>.<br />
b. Dokumen eksternal : Dokumen yang berasal dari luar organisasi <strong>Polri</strong> dan<br />
digunakan sebagai referensi dan acuan dalam proses mutasi jabatan anggota<br />
<strong>Polri</strong>.<br />
c. Dokumen Kadaluarsa: Dokumen yang sudah tidak berlaku lagi.<br />
d. Arsip : dokumen yang berisikan bukti pemenuhan atas persyaratan atau bukti<br />
pelaksanaan suatu kegiatan.
21 LAMPIRAN IV SURAT KEPUTUSAN KAPOLRI<br />
NOMOR : KEP/ /IX/2010<br />
TANGGAL : SEPTEMBER 2010<br />
e. Audit : proses yang sistematik, independen dan terdokumentasi untuk<br />
mendapatkan bukti dan mengevaluasinya untuk menentukan apakah<br />
kriteria/aturan yang telah ditetapkan terpenuhi atau tidak.<br />
f. Auditor : personil yang telah terlatih untuk melakukan kegiatan audit.<br />
g. Auditee : personil yang bertanggung jawab atas area yang diaudit.<br />
h. Ketidaksesuaian/penyimpangan : Kondisi dimana pelayanan atau proses<br />
mutasi jabatan anggota <strong>Polri</strong>, tidak memenuhi persyaratan yang telah ditetapkan.<br />
i. Perbaikan: suatu tindakan yang diambil karena terjadinya ketidaksesuaian atas<br />
proses dan sistem manajemen mutu serta menghilangkan akar penyebab<br />
ketidaksesuaian tersebut untuk mencegah terulangnya ketidaksesuaian tersebut<br />
dimasa mendatang.<br />
j. Pencegahan: suatu tindakan yang diambil karena adanya indikasi/potensi<br />
kemungkinan terjadinya ketidaksesuaian atas proses dan sistem manajemen mutu<br />
untuk mencegah terjadinya ketidaksesuaian dimasa mendatang.<br />
II.<br />
PELAKSANAAN<br />
4. Prosedur Pengendalian Dokumen<br />
a. Pengendalian Dokumen<br />
1) Semua peraturan/dokumen rujukan yang digunakan dalam setiap proses<br />
mutasi jabatan anggota <strong>Polri</strong>, untuk selanjutnya dicatat kedalam daftar induk<br />
dokumen<br />
2) Wakil Manajemen harus memastikan peraturan/dokumen rujukan yang<br />
digunakan dalam proses mutasi jabatan anggota <strong>Polri</strong> tersebut terpelihara<br />
dan tersimpan dengan baik.<br />
3) Setiap ada perubahan atau penambahan peraturan/dokumen rujukan, Wakil<br />
Manajemen harus memastikan hal tersebut terindentifikasi dalam daftar<br />
induk dokumen.<br />
4) Khusus dokumen internal berupa formulir yang digunakan harus dicatat<br />
dalam daftar induk formulir.
22 LAMPIRAN IV SURAT KEPUTUSAN KAPOLRI<br />
NOMOR : KEP/ /IX/2010<br />
TANGGAL : SEPTEMBER 2010<br />
b. Penerbitan/Perubahan Dokumen<br />
1) Anggota <strong>Polri</strong> dapat mengusulkan penerbitan/perubahan dokumen berkaitan<br />
dengan efektifitas proses mutasi jabatan anggota <strong>Polri</strong> disertai draft dokumen<br />
yang diusulkan. Usulan disampaikan kepada Wakil Manajemen.<br />
2) Wakil Manajemen meninjau dan memeriksa dokumen yang telah disusun<br />
anggota <strong>Polri</strong> untuk dievaluasi kesesuaiannya dengan ketentuan yang berlaku<br />
serta penerapannya dilapangan.<br />
3) As SDM <strong>Polri</strong>, mengesahkan dokumen dan mencantumkan tanggal<br />
pengesahannya.<br />
4) Pengendali dokumen harus memastikan bahwa dokumen yang tidak berlaku<br />
lagi diidentifikasi dan dibuat riwayat perubahan dokumen.<br />
c. Identifikasi Dokumen<br />
1) Identifikasi masing-masing jenis dokumen yang digunakan dalam proses<br />
mutasi jabatan anggota <strong>Polri</strong> mengikuti ketentuan yang ditetapkan dalam<br />
sistem administrasi <strong>Polri</strong>.<br />
2) Identifikasi penomoran dokumen dilakukan sebagai berikut :<br />
a) Surat Keputusan<br />
Contoh nomor dokumen : No.Pol. : Skep / XX / YY / ZZ<br />
Penjelasan :<br />
Skep : Surat Keputusan<br />
XX : Menunjukkan nomor Surat.<br />
YY : Menunjukkan Bulan<br />
ZZ : Menunjukkan Tahun<br />
b) Formulir<br />
Contoh nomor dokumen : Frm 01. Rev. 00<br />
Penjelasan :<br />
Frm : Menunjukkan Kode Jenis Dokumen.<br />
01 : Menunjukkan Nomor Urut Formulir.<br />
Rev : Menujukan revisi dokumen<br />
00 : Menunjukan belum ada revisi<br />
3) Format isi Dokumen<br />
Pedoman : Tidak diatur
23 LAMPIRAN IV SURAT KEPUTUSAN KAPOLRI<br />
NOMOR : KEP/ /IX/2010<br />
TANGGAL : SEPTEMBER 2010<br />
Prosedur :<br />
a) Tujuan<br />
(diisi dengan tujuan dibuatnya prosedur yang bersangkutan)<br />
b) Ruang Lingkup<br />
(diisi lingkup dimana prosedur yang bersangkutan diterapkan)<br />
c) Pengertian<br />
(diisi dengan pengertian-pengertian/istilah-istilah khusus yang perlu<br />
diketahui)<br />
d) Pelaksanaan<br />
(diisi dengan rincian/detil prosedur yang bersangkutan)<br />
e) Penutup<br />
(diisi dengan rincian/detil penutup)<br />
d. Penggandaan dan Pendistribusian Dokumen<br />
1) Pengedali Dokumen menggandakan dokumen master. Jumlah penggandaan<br />
disesuaikan dengan kebutuhan kepada siapa penggandaan tersebut<br />
didistribusikan.<br />
2) Pengendali Dokumen mendistribusikan dokumen sesuai dengan<br />
peruntukannya disertai bukti serah terima dokumen.<br />
3) Pengendali Dokumen memonitor dokumen yang didistribusikan sampai<br />
benar-benar diterima oleh yang bersangkutan. Penerima dokumen segera<br />
menandatangani formulir bukti penerimaan dokumen dan menyampaikan<br />
kembali ke pengendali dokumen.<br />
4) Pengendali Dokumen menyimpan tanda terima atas penyampaian dokumen.<br />
5. Prosedur Pengendalian Arsip<br />
a. Identifikasi Arsip<br />
1) Masing-masing bagian bertanggung jawab untuk melakukan indentifikasi<br />
arsip.<br />
2) Hasil identifikasi dicatat dan disimpan sebagai arsip masing-masing bagian.<br />
3) Masing-masing bagian bertanggung jawab atas pengelolaan Arsip hasil<br />
proses mutasi jabatan anggota <strong>Polri</strong>.
24 LAMPIRAN IV SURAT KEPUTUSAN KAPOLRI<br />
NOMOR : KEP/ /IX/2010<br />
TANGGAL : SEPTEMBER 2010<br />
b. Pengendalian Arsip<br />
1) Penanggung jawab setiap Arsip harus memastikan bahwa Arsip disimpan<br />
dengan cara dikelompokkan dan diberikan identifikasi periode waktu<br />
penyimpanan atau masa retensi Arsip dimaksud.<br />
2) Tempat penyimpanan arsip harus dapat dipastikan terlindung dari kerusakan,<br />
dan mudah dicari.<br />
c. Peninjauan Arsip<br />
1) Penanggung jawab arsip harus melakukan peninjauan sesuai dengan masa<br />
simpannya.<br />
2) Arsip yang sudah kadaluarsa (sesuai dengan masa simpannya), harus<br />
dipisahkan atau dimusnahkan.<br />
3) Setiap kegiatan pemindahan arsip harus mendapat pengesahan dari Wakil<br />
Manajemen, dan apabila arsip akan dimusnahkan harus dibuat berita acara<br />
pemusnahan dokumen.<br />
6. Prosedur Pengendalian Audit Internal<br />
a. Penunjukan Ketua tim Audit Internal dan Tim Audit<br />
As SDM <strong>Polri</strong> menetapkan tim audit internal yang terdiri atas Ketua, Sekretaris dan<br />
Anggota.<br />
b. Jadwal Audit<br />
1) Setiap proses mutasi jabatan anggota <strong>Polri</strong>, Ketua Tim Audit membuat<br />
Jadwal Audit Internal. Jadwal harus harus mencakup seluruh ruang lingkup<br />
sistem manajemen mutu proses mutasi jabatan anggota <strong>Polri</strong>.<br />
2) Jadwal audit tersebut harus diketahui oleh Wakil Manajemen. Ketua tim<br />
audit internal harus meninjau jadwal audit secara periodik dan dapat<br />
mengusulkan penyempurnaan kepada Wakil Manajemen berdasarkan<br />
kinerja dari sistem manajemen mutu proses mutasi jabatan anggota <strong>Polri</strong><br />
dan temuan audit sebelumnya.<br />
c. Perencanaan dan Persiapan Audit<br />
1) Paling lambat dua minggu sebelum pelaksanaan audit internal, Ketua Tim<br />
audit internal harus menugaskan tim audit untuk setiap area yang akan
25 LAMPIRAN IV SURAT KEPUTUSAN KAPOLRI<br />
NOMOR : KEP/ /IX/2010<br />
TANGGAL : SEPTEMBER 2010<br />
diaudit. Surat penugasan meliputi jangka waktu pelaksanaan audit internal<br />
untuk masing-masing area yang akan diaudit.<br />
2) Ketua tim harus menghubungi auditee dan merencanakan waktu yang tepat<br />
untuk pelaksanaan audit internal. Setelah konfirmasi mengenai waktu<br />
pelaksanaan audit internal, auditor menyiapkan checklist audit, sebagai<br />
pedoman dalam pelaksanaan audit.<br />
d. Pelaksanaan Audit<br />
1) Pelaksanaan audit dimulai dengan rapat pembukaan yang dipimpin oleh<br />
ketua tim audit. Setelah pembukaan, tim audit dengan para auditee harus<br />
memeriksa bukti-bukti obyektif yang dihasilkan dari pelaksanaan sistem<br />
manajemen mutu pada area tersebut. Auditor mencatat semua bukti-bukti<br />
obyektif dalam check list audit.<br />
2) Apabila ditemukan penyimpangan atau ketidaksesuaian, maka auditor<br />
mengkonfirmasikan pada auditee disertai bukti-bukti obyektif yang ada.<br />
3) Setelah pelaksanaan audit selesai, tim audit harus melakukan rapat<br />
penutupan untuk mempresentasikan hasil-hasil temuan audit internal<br />
kepada para auditee.<br />
4) Temuan yang berupa ketidaksesuaian dicatat dalam formulir tindakan<br />
perbaikan dan pencegahan dan harus dipastikan auditee mengerti atas<br />
ketidaksesuaian yang terjadi, guna proses penyelesaiannya.<br />
5) Auditee berkewajiban untuk menindaklanjuti ketidaksesuaian yang<br />
ditemukan dan menentukan batas waktu penyelesaiannya. Setiap<br />
ketidaksesuaian harus ditindaklanjuti sesuai Prosedur Tindakan Perbaikan<br />
dan Pencegahan.<br />
e. Pelaporan<br />
1) Ketua tim harus membuat laporan audit sesuai area audit, dan temuan audit<br />
dengan menggunakan formulir Laporan Audit Internal dan didistribusikan<br />
kepada auditee.<br />
2) Salinan dari laporan audit beserta semua catatan-catatan audit yang<br />
digunakan, seperti daftar pertanyaan, laporan ketidaksesuaian dan catatancatatan<br />
lainnya yang relevan harus diserahkan kepada ketua tim audit<br />
internal paling lambat 3 hari kerja setelah audit selesai dilaksanakan.
26 LAMPIRAN IV SURAT KEPUTUSAN KAPOLRI<br />
NOMOR : KEP/ /IX/2010<br />
TANGGAL : SEPTEMBER 2010<br />
f. Tindak Lanjut Audit<br />
1) Ketua tim audit internal harus memastikan dilakukannya verifikasi atas<br />
temuan audit sesuai dengan batas waktu penyelesaian yang telah<br />
ditetapkan.<br />
2) Auditor yang bertugas untuk memverifikasi tindak lanjut atas temuan audit<br />
harus dapat memastikan status akhir dari temuan audit.<br />
3) Ketua tim audit internal harus membuat laporan atas hasil audit internal<br />
kepada Wakil Manajemen sebagai suatu masukan dalam proses<br />
penyempurnaan sistem manajemen mutu proses mutasi jabatan anggota<br />
<strong>Polri</strong>.<br />
7. Prosedur Pengendalian Produk Tidak Sesuai<br />
a. Identifikasi Produk Tidak Sesuai<br />
Setiap adanya ketidaksesuaian/penyimpangan harus dilaporkan secepatnya<br />
kepada penanggung jawab bagian dimana ketidak sesuaian/penyimpangan<br />
tersebut terjadi.<br />
b. Penanganan dan Pengendalian<br />
1) Setelah menerima laporan ketidaksesuaian/penyimpangan, penanggung<br />
jawab bagian harus mengambil tindakan sesuai dengan ketidaksesuaian<br />
yang terjadi dan pengaruhnya pada mutu produk. Ketidaksesuaian produk<br />
yang terjadi serta keputusan atas tindakan yang dilakukan atas<br />
ketidaksesuaian/penyimpangan tersebut harus dicatat di Laporan Tindakan<br />
Perbaikan dan Pencegahan<br />
2) Setiap tindakan yang dilakukan berkaitan dengan terjadinya<br />
ketidaksesuaian/penyimpangan produk harus mengacu pada kepentingan<br />
pelanggan.<br />
3) Apabila tindakan yang harus dilakukan diluar kewenangan, maka hal<br />
tersebut harus secepatnya dilimpahkan kepada pejabat lain di atasnya<br />
sesuai hirarki tanggung jawab yang berlaku (struktur organisasi).
27 LAMPIRAN IV SURAT KEPUTUSAN KAPOLRI<br />
NOMOR : KEP/ /IX/2010<br />
TANGGAL : SEPTEMBER 2010<br />
c. Tindaklanjut Atas Ketidaksesuaian/Penyimpangan<br />
1) Penanggung jawab bagian yang mengambil keputusan atas<br />
ketidaksesuaian produk yang terjadi harus menyerahkan Laporan<br />
Ketidaksesuaian Produk yang telah diisi kepada Wakil Manajemen.<br />
2) Wakil Manajemen harus meninjau/mengevaluasi ketidaksesuaian/<br />
penyimpangan yang terjadi serta keputusan yang telah diambil guna<br />
menentukan tindak lanjut yang harus dilakukan berdasarkan pengaruh<br />
ketidaksesuaian tersebut.<br />
3) Apabila ketidaksesuaian/penyimpangan tersebut perlu dianalisa lebih jauh,<br />
maka Wakil Manajemen dapat membahas ketidaksesuaian/penyimpangan<br />
tersebut lebih dalam lagi dengan Pejabat terkait.<br />
8. Prosedur Perbaikan dan Pencegahan<br />
a. Identifikasi Ketidaksesuaian/Potensi Ketidaksesuaian<br />
1) Semua anggota dapat mengusulkan dilaksanakannya suatu perbaikan atas<br />
ketidaksesuaian/potensi ketidaksesuai yang terjadi.<br />
2) Setiap ketidaksesuaian yang ditemukan ataupun potensi penyimpangan<br />
harus ditulis pada formulir Tindakan Perbaikan dan Pencegahan dan<br />
diserahkan kepada Wakil Manajemen<br />
b. Tindaklanjut atas Ketidaksesuaian/Potensi Ketidaksesuaian<br />
1) Wakil Manajemen harus memastikan dilakukannya peninjauan atas<br />
ketidaksesuaian/potensi ketidaksesuaian yang dilaporkan dan bila<br />
diperlukan dapat mengundang pejabat terkait.<br />
2) Hasil peninjauan ini harus dapat menentukan penyebab dari<br />
ketidaksesuaian/potensi ketidaksesuaian yang terjadi.<br />
3) Wakil Manajemen harus memastikan dilakukannya evaluasi untuk<br />
menetapkan tindakan yang harus dilakukan dan memastikan<br />
ketidaksesuaian tersebut tidak terulang lagi.<br />
4) Wakil Manajemen beserta pejabat terkait harus memastikan tindakan telah<br />
dilakukan untuk menyelesaikan ketidaksesuaian yang terjadi dilaksanakan<br />
secara efektif dan sesuai peraturan yang berlaku.
28 LAMPIRAN IV SURAT KEPUTUSAN KAPOLRI<br />
NOMOR : KEP/ /IX/2010<br />
TANGGAL : SEPTEMBER 2010<br />
5) Wakil Manajemen harus memastikan hasil atas tindakan yang dilakukan<br />
diadministrasikan dengan baik.<br />
9. Prosedur Survey Kepuasan Pelanggan<br />
a. Waktu Pelaksanaan.<br />
Pelaksanaan pengukuran minimal dilakukan 1 ( satu ) tahun sekali.<br />
b. Dimensi Pengukuran.<br />
Dimensi pengukuran kepuasan pelanggan setidaknya mencakup dimensi waktu<br />
penyelesaian layanan, mekanisme layanan, sarana pendukung layanan dan<br />
profesionalisme petugas serta faktor lain yang relevan..<br />
c. Metode Pengukuran<br />
Metode pengukuran yang digunakan yaitu melalui penyebaran kuesioner kepada<br />
pelanggan.<br />
d. Metode Analisis<br />
Metode analisis yang digunakan dalam pengukuran kepuasan pelanggan yaitu<br />
analisis rentang kriteria.<br />
e. Tindak Lanjut dan Pelaporan.<br />
1) Apabila dari hasil survey kepuasan pelanggan, indek kepuasan menunjukkan<br />
hasil cukup puas, tidak puas dan sangat tidak puas, maka Wakil Manajemen<br />
harus melakukan evaluasi terhadap dimensi factor yang dinilai tidak puas dan<br />
sangat tidak puas itu untuk ditingkatkan kinerjanya.<br />
2) Sedangkan apabila dari hasil survey kepuasan pelanggan memperlihatkan<br />
nilai puas dan sangat puas, maka As SDM <strong>Polri</strong> khususnya proses mutasi<br />
jabatan anggota <strong>Polri</strong> harus mempertahankan kinerja yang telah dinilai baik<br />
oleh pelanggan.<br />
f. Perhitungan Indeks Kepuasan<br />
Langkah - langkah penggunaan analisis rentang kriteria<br />
1) Menentukan Rentang Skala ( rs )<br />
rs = n ( m – 1 ) / m
29 LAMPIRAN IV SURAT KEPUTUSAN KAPOLRI<br />
NOMOR : KEP/ /IX/2010<br />
TANGGAL : SEPTEMBER 2010<br />
Dimana :<br />
rs = rentang skala,<br />
n = jumlah responden,<br />
m = jumlah alternatif jawaban pada item (1,2,3,4,5).<br />
2) Menentukan Rentang Terendah ( RTR ) dan Rentang Tertinggi ( RTT )<br />
dengan aturan sebagai berikut :<br />
a) Rentang Terendah ( RTR )<br />
RTR = Jumlah Data Valid x Skor Alternatif Jawaban Terkecil<br />
b) Rentang Tertinggi ( RTT )<br />
RTT = Jumlah Data Valid x Skor Alternatif Jawaban Terbesar<br />
3) Membuat skala nilai tiap masing - masing kriteria kepuasan.<br />
Rumusan penentuan skala nilai adalah sebagai berikut :<br />
RTR s/d RTR + RS Sangat Tidak Puas<br />
RTR + RS +1 s/d RTR +2RS Tidak Puas<br />
RTR + 2RS +1 s/d RTR +3RS Cukup Puas<br />
RTR + 3RS +1 s/d RTR +4RS Puas<br />
RTR + 4RS +1 s/d RTT Sangat Puas<br />
4) Lakukan perhitungan skor nilai menurut aturan skala likert,<br />
5) Menetukan indeks kepuasan dengan rumusan<br />
Indeks Kepuasan = Total Skor Nilai / Jumlah Pernyataan<br />
10. Prosedur Penangan Keluhan Pelanggan<br />
a. Biro Binkar, menyediakan sarana/fasilitas dalam rangka menampung berbagai<br />
keluhan yang akan disampaikan oleh pelanggan.<br />
b. Keluhan dapat disampaikan dapat melalui kotak saran atau fasilitas lain yang<br />
disediakan.<br />
c. Setiap keluhan pelanggan yang diterima harus dicatat dalam buku keluhan<br />
pelanggan atau Laporan Tindakan Perbaikan dan Pencegahan.<br />
d. Setiap keluhan diidentifikasi dan dievaluasi untuk menentukan tindakan perbaikan<br />
yang akan dilakukan.<br />
e. Setiap tindakan perbaikan dan pencegahan harus dievaluasi. Wakil Manajemen<br />
harus memastikan bahwa penanganan keluhan pelanggan dilaksanakan secara<br />
efektif.
30 LAMPIRAN IV SURAT KEPUTUSAN KAPOLRI<br />
NOMOR : KEP/ /IX/2010<br />
TANGGAL : SEPTEMBER 2010<br />
11. Penutup<br />
Prosedur Pengelolaan Sistem Manajemen Mutasi Jabatan Anggota <strong>Polri</strong> ini untuk<br />
dilaksanakan dengan penuh tanggung jawab dan digunakan sebagaimana mestinya.<br />
Ditetapkan di : Jakarta<br />
pada tanggal : September 2010<br />
a.n. KEPALA <strong>KEPOLISIAN</strong> <strong>NEGARA</strong> <strong>REPUBLIK</strong> <strong>INDONESIA</strong><br />
As SDM<br />
Drs. EDY SUNARNO<br />
INSPEKTUR JENDERAL POLISI