10.07.2015 Views

MAJALAH ALUMNI UI EDISI 14

MAJALAH ALUMNI UI EDISI 14

MAJALAH ALUMNI UI EDISI 14

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

www.alumni.ui.ac.idHomecomingFIB <strong>UI</strong>Homecoming DayFISIP <strong>UI</strong>In MemoriamPEPENGDANAABADI<strong>UI</strong>:“MENUJUGURUBANGSA”


tajukDana Abadi <strong>UI</strong>drg, Nia Ayu Ismaniati, MDSc., Sp Ort (K)Kasubdit Hubungan Alumni dan Potensi Peranserta AlumniBerangkat dari status Universitas Indonesia sebagai PerguruanTinggi Negeri Badan Hukum (PTNBH) yang tercantum padaPeraturan Pemerintah No. 58 tahun 2013, <strong>UI</strong> dipacu untuklebih mandiri dalam mengelola serta menjalankan berbagaikegiatan program Tri Dharma Perguruan Tinggi. Salah satucara yang dilakukan <strong>UI</strong> adalah dengan mengembangkan program “DanaAbadi <strong>UI</strong>”.Dana Abadi <strong>UI</strong> merupakan sekumpulan dana yang dihimpundan disimpan secara permanen pada suatu Dana Investasi, yang hasilinvestasinya saja yang dapat digunakan untuk mencapai visi dan misiUniversitas Indonesia. Tujuan awalnya adalah untuk menjaga keberlangsungandan masa depan universitas, agar mampu mandiri dengantetap mempertahankan kualitasnya.Sampai saat ini, peruntukan Dana Abadi <strong>UI</strong> masih terbatas padapemberian beasiswa untuk sekitar 60 mahasiwa per tahun, dikarenakanjumlah dananya yang relatif rendah, serta pengelolaan hasil investasinyayang masih bersifat konservatif.Dengan kampus utamanya seluas 320 hektar di kawasan Depok,Jawa Barat, serta kampus Salemba seluas 40 hektar di Jakarta Pusat,<strong>UI</strong> memiliki 16 Fakultas dengan lebih dari 45.000 mahasiwa, sekitar7.000 dosen dan tenaga pendidik, yang tersebar pada programprogramvokasi, sarjana, profesi, spesialis, magister, serta doktoral.Fisik kampus yang luas, jumlah mahasiwa yang besar, menjadikan <strong>UI</strong>sebagai universitas terbesar di Indonesia, sehingga tidak terhindarkandibutuhkan dana yang tidak sedikit untuk pengelolaannya, agar kualitaslulusan dan tenaga pengajarnya, termasuk pemeliharaan fasilitas sertapengembangannya tetap terjaga.Sebagai universitas negeri yang memiliki tanggung jawabmencerdaskan bangsa, kebutuhan dana yang tinggi tidak dapat diikutidengan menaikkan biaya pendidikan. Biayapendidikan “hanya” mampu membiayaisekitar 30% dari biaya yang dibutuhkanbagi setiap mahasiwa setiap semester.Artinya, SETIAP mahasiwa yang diterima di <strong>UI</strong>dapat dikatakan MEMPEROLEH BEASISWA,karena sebagian besar biaya pendidikannyadisubsidi oleh universitas. Bahkan sekitar 20%mahasiwa <strong>UI</strong> kurang mampu, memperolehbeasiswa penuh.Sehingga bukan merupakan hal berlebihanapabila orangtua mahasiswa <strong>UI</strong> yangmampu, turut membantu meringankan beban<strong>UI</strong>, dan bersama-sama dengan alumni <strong>UI</strong> yangberjumlah sekitar 300.000 orang, besertapara sahabat alumni, bersatu membangun<strong>UI</strong>. Kebersamaan ini akan menjadikan <strong>UI</strong> suatuinstitusi pendidikan yang luar biasa, dan pantasmenjadi “GURU BANGSA”.Di tahun 2015 ini, melalui Direktorat PengembanganKarir dan Hubungan Alumni,<strong>UI</strong> berencana untuk mengembangkan DanaAbadi, dengan tujuan mulia mempersatukanseluruh elemen yang ada di <strong>UI</strong>, agar tidakhanya menjadi universitas yang unggul ditanah air, namun mampu bersaing di kancahinternasional, baik di kawasan Asia Tenggara,Asia, maupun di tingkat dunia.Dalam waktu dekat akan diluncurkanberbagai program Dana Abadi <strong>UI</strong>, berupa“Dana Abadi <strong>UI</strong> Terpadu”, “Rp. 100.000,-untuk<strong>UI</strong> Hebat”, serta investasi “Reksadana MakaraSinar”. Ketiga program Dana Abadi tersebutmemiliki tujuan yang sama: Kebersamaanuntuk mencapai tujuan mulia menjadikan <strong>UI</strong>yang unggul, menghasilkan lulusan-lulusanberkualitas, berintegritas, dengan tetapmenjunjung tinggi nilai-nilai moral sertabudaya bangsa.Dengan jiwa optimis, kami nantikan danhargai partisipasi serta dukungan dari Andasemua. Salam.Edisi Mei-Juni, 2015alumni3


www.alumni.ui.ac.idHomecomingHomecoming Daywww.alumni.ui.ac.idR EDAKSIFIB <strong>UI</strong>FISIP <strong>UI</strong>In MemoriamPEPENGDANAABADI<strong>UI</strong>:“MENUJUGURUBANGSA”<strong>ALUMNI</strong> Edisi no <strong>14</strong>.indd 1 20/05/2015 9:39:29Cover : Dana Abadi <strong>UI</strong>Foto : Istimewa & Rekayasa Digital DesprindoMontery Darwin, elektro ‘75- pengurus ILUNI <strong>UI</strong> dan Penanggungjawab majalah<strong>ALUMNI</strong> <strong>UI</strong> sedang mempromosikan majalah <strong>ALUMNI</strong> <strong>UI</strong>.alumniUNIVERSITAS INDONESIAKerjasama Direktorat Pengembangan Karir & Hubungan<strong>ALUMNI</strong> <strong>UI</strong> dan ILUNI <strong>UI</strong>.REDAKSI <strong>MAJALAH</strong> <strong>ALUMNI</strong> <strong>UI</strong>Pelindung :Direktorat Pengembangan Karir & Hubungan <strong>ALUMNI</strong> <strong>UI</strong> & ILUNI <strong>UI</strong>Penasehat :Drs. Erwin Nurdin, M.Si (Direktur Pengembangan Karir & Hubungan Alumni <strong>UI</strong>)Dr. Chandra Motik Yusuf, SH, MSc (Ketua ILUNI <strong>UI</strong>)Dewan Redaksi :Dr.Drg. Sandra Fikawati, MPH, Drg. Nia Ayu Ismaniati Suria, MDSC,SpOrt,Ahmad Syafiq, PhD, Ir. Montery D, Rudi Johanes, SHPemimpin Redaksi :Wicky Rosewiaty, SSRedaksi Pelaksana :Dedeh Kurniasih, SSRedaksi:Nani R. Kusumawati, SH, Veronica Latifiane, S.Hum.Alamat redaksi :- Direktorat Pengembangan Karir & Hubungan Alumni <strong>UI</strong> dan ILUNI <strong>UI</strong>,Gd. Pelayanan Mahasiswa TerpaduPusat Administrasi <strong>UI</strong>, lantai 2, Kampus <strong>UI</strong> Depok 16424,Tel : (021) 7867222, 78841818, ext. 100040Fax : (021) 7863453- Sekretariat ILUNI <strong>UI</strong>, Jl. Salemba Raya, No. 4 Jakarta Pusat,Tel : 021-3906411Email : redaksi.alumni@yahoo.comWebsite : www.alumni.ui.ac.idMedia Partner : DESPRINDO (021-79198489)Untuk Info Pemasangan Iklan Silakan Hubungi:Career Development Center UniversitasIndonesia Komplek Pusgiwa Kampus <strong>UI</strong> DepokTelp: 021-98522842 , email :redaksi.alumni@yahoo.com4alumni Edisi Mei-Juni, 2015Salam Makara,Saya suka pada ucapan Warek Bidang SDM,Pengembangan dan Kerjasama Dr. Hamid Chalid, S.H.,LL.M yang demikian: “Kenapa Tidak Berinvestasi di<strong>UI</strong>?” Iya, kenapa ? Kita kan alumni <strong>UI</strong>, kita kan juga pernahmerasakan mengenyam pendidikan di <strong>UI</strong> dengan sangat‘murah’ karena mendapat subsidi dari rakyat Indonesia.Lalu, setelah kita mengenyam hidup yang nyaman dan relatifcukup bahkan bisa sukses dan berlebihan, lalu mengapa kitaseakan ‘melupakan’ hal-hal terbaik yang kita dapatkan dari <strong>UI</strong> ?kita seakan tidak peka pada kelangsungan pendidikan para‘penerus’ kita.Menghimpun Dana Abadi <strong>UI</strong> memang bukan halyang mudah. Masih sedikitnya jumlah donatur dan belumterinformasi secara luas penggunaan hasil investasi DanaAbadi, yang saat ini hanya untuk beasiswa mahasiswa<strong>UI</strong>. “Diapakan dan mana laporan keuangannya?” Begitupertanyaan yang membahana di luaran. Mungkin karenamereka merasa pernah ikut menggalang dana itu ataubahkan menjadi salah seorang donaturnya. Oleh karenaitu pengelolaan Dana Abadi <strong>UI</strong> perlu ditopang oleh sisteminformasi yang lebih baik dengan teknologi terkini.Program penggalangan Dana Abadi dan janji Dr. Hamidsebagai Warek Bidang SDM, Pengembangan dan Kerjasamayang baru dilantik oleh Rektor ini tentunya melegakan kitasemua untuk mulai memikirkan untuk mengulurkan tanganpada dua program yang menjadi Laporan Utama edisi <strong>14</strong> ini.Sebagai tulisan informatif lainnya adalah beberapakegiatan Iluni fakultas, temu kangen dan berita-berita kegiatanILUNI belakangan ini baik di pusat maupun daerah.Seperti biasanya Redaksi mengajak semua alumni untukikut meramaikan majalah kita bersama ini dengan berbagaitulisan, usulan dan saran juga kegiatan serta foto-fotokenangan masa ABG di kampus <strong>UI</strong>.Akhirnya, satu informasi yang menggembirakan, majalahAlumni <strong>UI</strong> bisa juga dibaca utuh secara online di www.alumni.ui.ac.id atau berlangganan edisi cetaknya minimal limaeksemplar untuk dikirim, plus ongkir-nya. Mempromosikanusaha sambil berkontribusi? - Hayuu atuuh!.


34D A F T A R I S IDR. ASMUWAHYUSAPTORAHARDJOAlumnus : MIPA <strong>UI</strong>’ 71, PenemuKantong Plastik Ramah LingkunganBERBAHAN DASARSINGKONGTAJUKFOKUS UTAMADANA ABADI <strong>UI</strong>: Menuju <strong>UI</strong> Sebagai Guru BangsaENDOWMENT DI CLEVELAND UNIVERSITYPROGRAM DANA ABADI <strong>UI</strong>Kontribusi ILUNI FE <strong>UI</strong>PENGELOLA DANA ABADI FT <strong>UI</strong>HOMECOMING FIBDEKAN FIB <strong>UI</strong> BICARA -45 TAHUN JURUSAN BELANDA -PROFIL-1DR. BONDAN SEJARAWAN -TEMU KANGENIN MEMORIAMSELAMAT JALAN PEPENGPROFIL-2RENI FEBYSKETSAKUNING MEMBAHANA DI <strong>UI</strong> SALEMBAAKTUALITAPROFIL-3SHAHNAZ HAQUEHOMECOMING DAY FISIPTEMU KANGEN FISIPTEMU KANGEN FKGPROFILDR. ASMUWAHYU SAPTORAHARDJOJADOELAKTUALITA0306-13<strong>14</strong>-1920222324262728303233343638122326-Ir. SHAHNAZHAQUEAlumni TeknikSipil <strong>UI</strong>‘90 Sejakmuda terbiasamultitaskingRENY FEBYAlumni FH-<strong>UI</strong>’95Membawa PerhiasanIndonesia MenduniaDR. BONDANKANUMOYOSOAlumni FIB-Sejarah‘91, “PemikiranKartini bukan hanyauntuk wanita !”28 24 20Edisi Mei-Juni, 2015alumni5


LAPORAN UTAMADANA ABADI <strong>UI</strong>:“Menuju <strong>UI</strong> Sebagai GURUBANGSA”Pada Tanggal 25 Februari 2015 dilaksanakan peresmian Ruang Prof. Zainal AsikinKusumah Atmadja, S.H. donasi HPRP Lawyers Hanafiah Ponggawa & Partners. Hadir dalamacara tersebut Rektor <strong>UI</strong>, Prof. Dr. Muhammad Anis, M.Met.Penyerahan secara simbolis Dana Abadi <strong>UI</strong> dari Alumni Barukepada Rektor <strong>UI</strong> yang telah dilakukan sejak upacara wisudatahun 2008.Salah satu sasaran programdalam Renstra <strong>UI</strong> 2015-2019 adalah meningkatkanpendapatan Non BP melaluipengembangan EndowmentFund dan kegiatan ventura komersialserta kerjasama bidang akademik dannon-akademik, riset dan pengabdianmasyarakat baik dengan pihak dalamnegeri maupun luar negeri. Sebagaiindikatornya adalah peningkatanEndowment Fund (Dana Abadi) <strong>UI</strong>.Dana Abadi dapat didefinisikan sebagaidana yang dibentuk oleh Universitasdengan tujuan untuk menghimpunsejumlah dana yang akan dikelola secarakhusus sehingga hasil dari pengelolaandana tersebut dapat digunakan untukmendukung kegiatan Tri DharmaPerguruan Tinggi tanpa menguranginilai pokok dana tersebut.Indikator kesuksesan sebuahuniversitas juga dapat dilihat darijumlah Dana Abadi yang terkumpulyang dapat menggambarkan seberapabanyak pihak yang peduli terhadapuniversitas tersebut terutama dari paraalumninya. Universitas Indonesia sudahmengembangkan program Dana Abadi,yang bersumber dari Alumni Baru,Alumni Lama, dan para Mitra <strong>UI</strong> lainnya.Investasi Dana Abadi <strong>UI</strong> baru digunakanuntuk beasiswa mahasiswa <strong>UI</strong> dengannilai akademik baik dan berasal darikeluarga kurang mampu. Hasil investasiDana Abadi yang terhimpun masihsedikit dan belum mampu untuk ikutmendanai pengembangan <strong>UI</strong> secaramenyeluruh. Untuk itu dibutuhkanstrategi untuk pengelolaan Dana Abadimelalui kegiatan-kegiatan yang lebihkhusus lagi agar dapat meningkatkanDana Abadi <strong>UI</strong> ini.Kegiatan-kegiatan baru yangakan diluncurkan untuk meningkatkan6 6alumni Edisi Mei-Juni, Februari-Maret, 2015 2015Dana Abadi <strong>UI</strong> antara lain Program“Dana Abadi <strong>UI</strong> Terpadu” dan“Rp. 100.000 untuk <strong>UI</strong> Hebat”.Program “Dana Abadi <strong>UI</strong> Terpadu”bersumber dari dari Alumni Sukses/mapan, orang tua mahasiswa, paradonatur, perusahaan (CSR), danpara “philanthropist”. Program“Rp. 100.000 untuk <strong>UI</strong> Hebat”adalah sumbangan dari siapapundengan frekuensi bisa hanya sekalisaja/ atau setiap tahun bahkan jugasetiap bulan. Prinsipnya “sedikitdemi sedikit lama-lama jadi bukit”.Kedua program ini akan dilaksanakansecara terpadu oleh seluruh Fakultasbersama pimpinan <strong>UI</strong>.Melalui dua kegiatan inidiharapkan jumlah Dana Abadi<strong>UI</strong> dapat berkembang signifikan.Sehingga untuk ke depannyadana tersebut tidak lagi hanyamendanai program beasiswa <strong>UI</strong>,tetapi juga dapat digunakan untukpengembangan <strong>UI</strong> dari segi fasilitas,riset, pengabdian masyarakat danbidang lainnya agar <strong>UI</strong>dapat meningkatkan kualitas danjuga peringkatnya di kawasan Asiamaupun DuniaSebuah program tentunyatidak akan berjalan tanpa dukunganberbagai pihak. Untuk itu DirektoratPengembangan Karir dan HubunganAlumni <strong>UI</strong> salah satu Direktoratdi lingkungan <strong>UI</strong> yang ditugasiuntuk mengelola Dana Abadi<strong>UI</strong>, merangkul seluruh Alumni<strong>UI</strong>, sahabat Alumni, orangtuamahasiswa, dan para Mitra <strong>UI</strong> untukikutserta memberikan kontribusinya,baik dalam bentuk materi ataudalam bentuk lain demi terwujudnyaUniversitas Indonesia yang lebih baiklagi (Vero).Pada tanggal 21 Januari 2015 dilaksanakan peresmian Ruang SukardonoPada Donasi Tanggal Ikatan Kekeluargaan 25 Februari Alumni 2015 Notariat dilaksanakan <strong>UI</strong> Periode peresmian 2012 – 2015. RuangProf. Zainal Asikin Kusumah Atmadja, S.H. donasi HPRP LawyersHanafiah Ponggawa & Partners. Hadir dalam acara tersebutRektor <strong>UI</strong>, Prof. Dr. Muhammad Anis, M.Met.9 Februari 2015 diselenggarakan Peresmian musholla Prof.Pada tanggal 21 Januari 2015 dilaksanakan peresmian RuangSukardono H.M. Daud Ali, Donasi S.H., donasi Ikatan Bapak Kekeluargaan Ganjar Laksmana Alumni Bondan, Notariat S.H., M.H <strong>UI</strong>Periode 2012 – 2015.Pada tanggal 9 Februari 2015 diselenggarakan Peresmianmusholla Prof. H.M. Daud Ali, S.H., donasi Bapak GanjarLaksmana Bondan, S.H., M.HPada tanggal 3 Mei 2015 PERGOLA <strong>UI</strong> kembali memberikansumbangan dana beasiswa untuk mahasiswa <strong>UI</strong> sebesarRp 100.000.000. Diserahkan secara simbolis dari KetuaPERGOLA <strong>UI</strong> Bpk. Arwin Rasyid kepada Rektor <strong>UI</strong>, Prof. Dr. Ir.Muhammad Anis, M.Met. PERGOLA <strong>UI</strong> telah menyumbangkandana untuk beasiswa mahasiswa <strong>UI</strong> mencapai lebih dariRp 900.000.000


ENDOWMENTDI CLEVELAND UNIVERSITYKampus saya, Cleveland StateUniversity, di Cleveland, Ohio,beberapa tahun belakangan inisedang giat-giatnya mengajakpara alumni untuk ikut membantualmamaternya. Sekitar tahun 1980-an,pemerintah negara bagian Ohio membantuhampir 50% anggaran kampus-kampus negerisetempat. Sekarang menurun drastis hanya22%. Dan itupun banyak terserap ke OhioState University, salah satu universitas negeriterkemuka di kota Columbus, ibukota negarabagian Ohio (Ivy League). Dengan supply dandemand akan financial aid dari negara bagiandan federal yang tak berimbang akibat biayakuliah yang makin mahal dari tahun ke tahun,tidak semua orang yang mengajukan financialaid untuk kuliah bisa terkabul.Salah satu mantan mahasiswa kelahiranIndia, Monte Ahuja, memberikan sumbangan$10 million dollars untuk scholarship. Pihakkampus langsung mengubah nama sekolahbisnisnya menjadi Monte Ahuja School ofBusiness. Ini tentu untuk memancing paraalumni untuk menyumbang ke almamaternya.Mereka mempunyai database yangsangat lengkap untuk memantau paraalumni. Mereka mengirimkan email, majalah,bahkan telepon langsung untuk merayu kitauntuk menyumbang. Kemudian mereka akanmengumumkannya di media kampus yangmembuat kita tentu menjadi bangga.Ikut dilibatkan. Diberi tahu problemfinancial kampus. Kemudian diajak untukberpartisipasi. Ada progress reportnya. Adalaporan yang lengkap. Ada penghargaanyang diberikan kampus kepada kita. Merekasuka bikin acara buat alumni. Kita dihadapkandengan para pejabat kampus. Ditunjukkanprogress kampus, tujuan jangka pendek danjangka panjang. Ada annual reportnya. Baikprinted maupun online. Kemudian di auditoleh public accounting.Emil Ranakusuma (FE’92 )Presiden ILUNI <strong>UI</strong> –USA Chapter IncCleveland State University (James J NanceCollege of Business) – MBA in Marketing 2000-2002Endowment fund di Cleveland State University akhirtahun 20<strong>14</strong> mencapai $10 million dollars dan bisamemberikan scholarship sebanyak 300 mahasiswa/mahasiswi.ILUNI <strong>UI</strong> USA merupakan badan hukum nonprofitdi negara bagian Virginia. Artinya setiaporang yang menyumbang dananya buat ILUNI (yangkemudian larinya ke <strong>UI</strong>) menjadi taxdeductible.Tahun lalu, kita menyumbang $5,000 ke pihakrektorat <strong>UI</strong> yang kemudian menyalurkan ke 18mahasiswa <strong>UI</strong>. Sumber pendanaan kita adalahsumbangan para alumni dan juga membuatkegiatan atau merchandise yang keuntungannyabuat dana beasiswa.Rencana ke depan adalah menjajaki programintership untuk mahasiswa <strong>UI</strong>. Ini hal yang sulitkarena melibatkan pihak imigrasi dengan ketentuanketentuanyang ketat dan tentu juga meyakinkanemployer karena <strong>UI</strong> tidak dikenal di sini. Dan tentuterus mengumpulkan dana untuk disalurkan kemahasiswa/mahasiswi yang membutuhkan.Edisi Mei-Juni, 2015alumni7


LAPORAN UTAMADr. Hamid Chalid, S.H., LL.M (FH’86)Wakil Rektor Bidang SDM, Pengembangan dan Kerjasama <strong>UI</strong>“PROGRAM DANA ABADI <strong>UI</strong>”“SERATUS RIBU UNTUK <strong>UI</strong> HEBAT: DO IT WITH HEART”. Ini adalahsebuah “seruan” dari Wakil Rektor Bidang SDM, Pengembangan danKerjasama <strong>UI</strong>, Dr. Hamid Chalid, S.H., LL.M., kepada seluruh Alumni <strong>UI</strong>dan sahabat Alumni. Kenapa tidak? Tanyanya lagi. “Akan kita buatkanaplikasi di handphone sehingga siapa saja yang mau menyumbang 100 ribu pada<strong>UI</strong> tinggal menyentuh aplikasi, ikuti instruksinya maka uangnya akan masuk kerekening Dana Abadi <strong>UI</strong>. Besoknya sudah ada respon yang berisi ucapan terimakasih secara personal.8alumni Edisi Mei-Juni, 2015


Rangkaian indah penabuh ketulusan dan doayang membangkitkan rasa dihargai secara personaluntuk sumbangan seratus ribunya yang akan sangatbernilai untuk menunjang visi dan misi <strong>UI</strong>. Do it withheart.” Ketulusan hati saat menerima dan memberi akanmenciptakan stroom emotional di kedua pihak. Inilah yangharus dibangun. Yang penting juga, tambah putra Betawiasli ini, pengelolaan uang yang dimasukkan sebagai DanaAbadi ini dapat dilihat transparan dan akuntabilitas diWebsite. “Ini menimbulkan satu kepercayaan, trust yangdiperlukan karena urusan ini memiliki sensitivitas tinggi.Program penghimpunan Dana Abadi akan fokus pada duaprogram: “Dana <strong>UI</strong> terpadu” dan “Seratus Ribu untuk <strong>UI</strong>Hebat”.Konsep “Seratus Ribu untuk <strong>UI</strong> Hebat” inibanyak digunakan untuk menghimpun dana darimasyarakat. Kita teringat pada aksi pengumpulanuang koin di masyarakat yang sangat berhasil.Apakah ini salah satu inspirasinya?Hahaha….Konsep Program “Seratus Ribu untuk<strong>UI</strong> Hebat” ini salah satunya juga melihat bagaimanauniversitas-universitas besar di dunia menggalang DanaAbadi mereka. Sumbangan dari para alumninya sangatbesar. Ternyata kita tidak boleh menyepelekan jumlahuang yang kecil karena akumulasinya akan sangatfantastis. Sekolah-sekolah besar yang hebat dan kayameminta sumbangan pada alumninya dengan pilihansumbangan dari 5 dollar, 10 dollar dan seterusnya..Jangan diremehkan betapa besar akumulasi dana yang“recehan” itu, yang kecil itu ketika dikumpulkan, tibatibamenjadi triliunan. Jadi kita belajar untuk tidak bolehmenyepelekan jumlah uang kecil.Agar cara ini bisa mencapai target, tentunya ada halhalyang harus dilakukan. Apa itu?Ya, kita harus bisa membuat para penyumbangitu merasa gembira dan bangga sudah mermberiRp. 100.000,- untuk <strong>UI</strong>. Kita harus menimbulkan perasaanberarti dan bangga karena sudah menyisihkanuang Rp.100.000,- untuk <strong>UI</strong>. Membangun kembali rasaketerikatan dan solidaritas pada almamater. Itu masalahbesar dan perlu kerja keras.Konsep yang satu lagi adalah Dana Abadi <strong>UI</strong> Terpadu.Ini lebih pada nominal yang besar, bukan ‘recehan’...Betul sekali. Dana Abadi itu adalah endowment,wakaf, titipan, atau trustfund. Dana yang dititipkanini adalah dana yang tidak boleh habis dipakai. Jadisegala sumbangan yang masuk sebagai Dana Abadi iniadalah modal yang tidak bisa dipakai untuk keperluankeperluanoperasional dan pengembangan di <strong>UI</strong>. Danaoperasional dan pengambangan <strong>UI</strong> sangat besar, berapapun besarnya jumlah yang disumbangkan pada <strong>UI</strong> pastiakan habis. Dana yang dititipkan para donatur itu harustetap utuh dan yang bisa dimanfaatkan adalah benefitnya,hasil investasinya.Jadi, para donatur tidak usah takutbahwa dana yang diberikan pada <strong>UI</strong> itu akan berkurangatau hilang. Uang yang dititipkan itu tidak akan hilangdan bisa diambil pada waktu yang sudah disepakatidalam perjanjian yang dibuat. Sebagai ilustrasi misalnya,donatur menitipkan sejumlah uangnya pada <strong>UI</strong> denganperjanjian bahwa uang ini nantinya untuk warisanpada anaknya, kepada keluarganya atau benefitnyahanya untuk penelitian atau fakultas tertentu dansebagainya. Ini semua harus dibuat perjanjiannya. Bisajuga misalnya benefitnya dibagi berapa persen untuk sidonator dan sisanya untuk digunakan <strong>UI</strong>. Atau bahkanseluruh benefitnya diambil oleh si donatur.. ya oke saja,maka <strong>UI</strong> akan mendapat management fee-nya. Yangpenting uang modal investasinya bisa selama mungkinmengendap sebagai Dana Abadi <strong>UI</strong>. hahaha…Jadi para donatur itu sama dengan investor ya.. lalubagaimana mengelola dana abadi dengan beranekaperjanjian sementara <strong>UI</strong> bukan sebuah LembagaKeuangan tetapi Lembaga Pendidikan…Betul. Membangun sistem dengan dana yangberasal dari orang tertentu dan keperluan tertentutentunya <strong>UI</strong> harus bekerjasama dengan lembagalembagakeuangan untuk mengelola sistem ini,menciptakan virtual-virtual account agar dana tertentu,orang tertentu dan untuk keperluan tertentu tadidapat terakomodasi dengan baik dan tepat dantidak tercampur.. Yang penting dari semua ini adalahkepercayaan dari para donatur dan penyumbang tadibahwa uangnya itu digunakan sesuai dengan peran<strong>UI</strong> sebagai pelaksana Tri Dharma Perguruan Tinggi danharus transparan dan akuntabel dapat dilihat setiapwaktu secara online.Pesan yang ingin disampaikan oleh ayah AbuBakr (11) dan Rumaysha (4) yang menyelesaikan S2nya di Melbourne University dan S3 nya di <strong>UI</strong> ini kepadapara alumni <strong>UI</strong> dan Sahabat <strong>UI</strong> adalah ingin agarorang berpikir bahwa dia bukan menaruh uangnyasemata-mata sebagai donasi tetapi sebagai investor.Jadi ajakannya adalah “Mengapa tidak berinvestasi di<strong>UI</strong> untuk pendidikan bangsa?”(WS)Edisi Mei-Juni, 2015alumni9


LAPORAN UTAMAPenyerahan secara simbolis Beasiswa Reguler kepadaperwakilan mahasiswa dari beberapa fakultas di <strong>UI</strong>KONTRIBUSI ILUNI FE <strong>UI</strong>DALAM PENGEMBANGAN UNIVERSITASINDONESIADikalangan Pengurus ILUNI FE<strong>UI</strong> sering terjadi becandaan :1. ILUNI FE<strong>UI</strong> untuk Fakultas Ekonomi dan BisnisUniversitas Indonesia2. ILUNI FE<strong>UI</strong> untuk <strong>UI</strong>3. ILUNI FE<strong>UI</strong> untuk IndonesiaBenarkah ini? Apakah sekedar slogan bahkan hanyamimpi-mimpi? Ada ungkapan if you can dream it youcan do it......Coba kita simak masing-masing kiprah ILUNI FE<strong>UI</strong>(Ikatan Alumni Fakultas Ekonomi & Bisnis Universitas Indonesia).Secara pembangunan dan kontribusi fisik ILUNI FE<strong>UI</strong> telahmenggandeng mitra perusahaan untuk membangun GedungDosen FEB (Fakultas Ekonomi & Bisnis) <strong>UI</strong> juga RenovasiAuditorium FEB <strong>UI</strong>. Saat ini ILUNI FE<strong>UI</strong> sedang merenovasiDekanat FEB <strong>UI</strong> dengan sepenuhnya dana kas ILUNI FE<strong>UI</strong> sendirisekaligus menggerakkan partisipasi Alumni untuk membangunkebersamaan dan peduli almamater.Selain itu ILUNI FE<strong>UI</strong> telah mendonasikan puluhankomputer untuk Perpustakaan Magister Perencanaan & KebijakanPublik FEB <strong>UI</strong> & LPEM FEB <strong>UI</strong>, serta tentu buku-buku literaturuntuk pendukung Perpustakaan FEB <strong>UI</strong>.Bagaimana dengan kontribusi non-fisik?Sesuatu yang belum terbiasa bagi kita telah dilaksanakanILUNI FE<strong>UI</strong> yaitu Edukasi Pangan Aman dan Sehat bagiseluruh pedagang Kantin FEB <strong>UI</strong> yang bekerjasama denganDinas Kesehatan Depok dan BPPOM. Ini tercetus karena akanpentingnya intake makanan sehat bagi mahasiswa dandosen, bukan terbatas pada kualitas pendidikan belajarmengajarsaja seperti umumnya.ILUNI FE<strong>UI</strong> secara rutin memberikan bantuan untukkegiatan dan aktifitas kemahasiswaan FEB <strong>UI</strong> dalam bentukdana Kegiatan Kemahasiswaan sekitar 100 juta pertahun,diluar bantuan Kegiatan Mahasiswa mengikuti berbagaiKompetisi atau Pertemuan Internasional di luar negeri.Tentu saja salah satu kepedulian ILUNI FE<strong>UI</strong> adalah BeasiswaMahasiswa FEB <strong>UI</strong> yang termasuk Beasiswa Skripsi dll.Dalamrangka mendorong dan mendukung para Penulis Mudamaka ILUNI FE<strong>UI</strong> juga meluncurkan buku “Dulu MendengarSekarang Bicara” yang berisi tulisan para Penulis MudaFEB <strong>UI</strong>, yang bisa didapat diberbagai toko buku besar ditanah air. Buku ini juga dibagikan secara cuma-cuma padaPerpustakaan berbagai Universitas Negeri dari Sabang(Universitas Syah Kuala) sampai Merauke (UniversitasCendrawasih).Lalu bagaimana dengan slogan ILUNI FE<strong>UI</strong> untuk <strong>UI</strong>?Beberapa tahun yang lalu ILUNI FE<strong>UI</strong> juga telah mendonasikankomputer-komputer untuk Perpustakaan <strong>UI</strong>Pusat yang diterima oleh Wakil Rektor waktu itu. Padasaat diluncurkan buku “<strong>UI</strong> untuk Bangsa”, ILUNI FE<strong>UI</strong>berpartisipasi dalam biaya pencetakan buku ini. Hal yangbeda oleh ILUNI FE<strong>UI</strong> adalah Beasiswanya, ILUNI FE<strong>UI</strong>telah bertahun-tahun memberikan Beasiswa tak terbatasbagi mahasiswa FEB <strong>UI</strong> tapi juga fakultas lain di <strong>UI</strong> yang10alumni Edisi Mei-Juni, 2015


LAPORAN UTAMAPara pengurus YMAB,(Ki-ka): Ibu Sri Dijan Tjahjati (Ketua YMAB),Bapak Hamdion Nizar (Pembina YMAB), Bapak Bambang Sutrisno (StaffSekretariat YMAB), Ibu Tin Nizar (Sekretaris YMAB)PROFIL MATA AIR BIRU:PENGELOLA DANA ABADI FT <strong>UI</strong>Foto Bersama Dewan Pengurus MAB dan MahasiswaPenerima Beasiswa Pondokan MABBertepatan dengan 50 tahun FT <strong>UI</strong>pada tahun 20<strong>14</strong> lalu, ILUNI FT<strong>UI</strong> yangdiketuai Prof. Dr.-Ing. Ir. KalamullahRamli, M.Eng., mencanangkan ProgramDana Abadi (endowment fund) yangakan dikelola oleh alumni. Pertanyaanberikutnya adalah pihak mana yang akanmendapat kepercayaan untuk mengeloladana yang tidak sedikit itu secaratransparan dan berkesinambungan.Adalah Dekan FT<strong>UI</strong>, Prof. Dr. Ir. DediPriadi, DEA, yang mengusulkanpengelolaan dana abadi ini diserahkankepada Yayasan Mata Air Biru (YMAB)yang sudah mempunyai track recordcukup panjang dan terbukti eksis selamasebelas tahun, dan secara konsistentelah memberikan kontribusinya bagisivitas akademika FT<strong>UI</strong>.12alumni Edisi Mei-Juni, 2015YMAB adalah sebuah yayasan yang digagas oleh paraalumni FT<strong>UI</strong> dan disahkan berdasarkan Akta Notaris pada30 September 2003. “Pada saat itu sebetulnya banyakalumni yang ingin memberikan bantuannya kepada paramahasiswa FT<strong>UI</strong>, misalnya saat diadakan reuni angkatan, merekamengumpulkan dana untuk beasiswa. Tetapi kegiatan seperti itubersifat sporadis dan sesaat. Maka didirikanlah yayasan ini sebagaiwadah resmi untuk memberikan beasiswa, tidak hanya untukmahasiswa FT<strong>UI</strong>, tetapi juga untuk putra-putri karyawan FT<strong>UI</strong> danputra-putri Alumni yang membutuhkan,” ungkap Hamdion Nizar,Alumni Elektro 76, salah seorang Pendiri dan Pembina YMAB.Program Beasiswa yang dirancang di masa awal pendiriannyaadalah Beasiswa Reguler, dan Beasiswa Skripsi. “Saat peluncuranYayasan ini di tahun 2003, kami memberikan 7 beasiswa untukmahasiswa, anak alumni, anak karyawan, serta tanda cinta kasihuntuk pengabdian kepada dosen kami Prof. Sidharta,” ungkap SriDijan Tjahjati, ketua YMAB, Alumni Sipil 79. “Sampai akhir tahun20<strong>14</strong>, sudah lebih dari 500 Beasiswa Reguler dan Beasiswa Skripsi


yang dikucurkan dengan nilai lebih dari 450juta rupiah.”“Beasiswa reguler diberikan denganmelihat latar belakang penerima, bukan darisisi akademiknya, karena mahasiswa yangpintar tentu mudah memperoleh beasiswadibandingkan mahasiswa biasa, padahalmerekapun mempunyai kemauan yang samauntuk kuliah. Sementara beasiswa bagi anakkaryawan, dilihat dari kinerja orangtuanya,yang diseleksi oleh pihak Dekanat,” jelasSekretaris YMAB, Tin Nizar yang AlumniElektro 79.YMAB yang selalu menjaga hubunganbaik dengan pihak Dekanat, mendapatmasukan bahwa di kalangan mahasiswa adakebutuhan tempat tinggal gratis. Maka ditahun 2004 YMAB mulai menyewa rumahdi sekitar Kampus <strong>UI</strong> dan mahasiswa bolehtinggal di sana tanpa dipungut bayaran.Program yang dinamakan Pondokan MABini, ditujukan bagi mahasiswa baru yangberasal dari luar Jabodetabek. Mereka bolehtinggal di pondokan maksimal dua tahunkarena diharapkan setelah tingkat tiga merekasudah dapat survive. Ditahun 2006 programini dikembangkan untuk dapat menampungmahasiswi. Pada saat ini daya tampungpondokan adalah 20 mahasiswa (16 putra +4 putri).YMAB yang menyadari bahwa kitatidak dapat hanya mengandalkan donasi daripara alumni saja, memandang perlu adanyasuatu unit usaha yang dapat menjadi sumberdana rutin bagi yayasan. Maka pada tahun2006 YMAB bekerjasama dengan BTA Groupmembentuk satu unit usaha bimbinganbelajar yang disebut BTA MAB, berlokasi di Jl.Siliwangi, Depok. Dalam tiga tahun terakhir,unit usaha ini sudah berkembang pesat danmampu memberikan pemasukan ±40 jutaper-tahun.Di tahun 2009, YMAB mulai melakukanpendekatan pada para alumni yang bekerjadi perusahaan-perusahaan besar atau BUMN.Dengan dukungan PT Perusahaan GasNegara Tbk (PGN), PT Aplikanusa Lintasartadan Kepengurusan ILUNI FT<strong>UI</strong> periode 2008-2011, YMAB meluncurkan Program BeasiswaPrestasi, yang diberikan kepada mahasiswatingkat 2 dengan prestasi akademik (IPK min3.00) dan berlanjut sampai mereka menyelesaikan studinya di semester 8.Bahkan ada mahasiswa penerima Beasiswa Prestasi yang mengambil ProgamFast Track (Program Pendidikan Terintegrasi S1 dan S2 dalam total durasi 5tahun) dan tetap diberikan Beasiswa Prestasi sampai mereka menyelesaikanS2 di semester 10. Kepengurusan ILUNI FT<strong>UI</strong> mendukung program ini denganmenyelenggarakan turnamen golf di mana para alumni dan mitra bisnisnyadapat mengikuti turnamen sambil beramal.Kontribusi YMAB tidak hanya dalam bentuk pemberian beasiswa tetapijuga mendukung kegiatan mahasiswa FT <strong>UI</strong> terutama yang bersifat ilmiah,seperti Kontes Robot Indonesia dan Shell Eco Marathon di Sepang, Malaysia.YMAB juga memberikan beberapa sarana pendukung seperti AC untuk ruangBEM FT<strong>UI</strong> dan lemari charger ponsel gratis yang ditempatkan di lobi FT<strong>UI</strong> dimana mahasiswa dapat mengisi daya untuk laptop atau ponselnya. Di tahun2011, YMAB bekerjasama dengan PT Sidomuncul mengadakan kegiatanbakti sosial untuk masyarakat Depok dan sekitarnya dalam bentuk operasikatarak gratis. Berkat dukungan pihak Rektorat <strong>UI</strong>, pemeriksaan awal calonpeserta program diadakan di Gedung Perpustakaan Terapung <strong>UI</strong>. Ada sekitar180 orang yang diperiksa, dan 100 orang diantaranya memenuhi syarat danberhasil menjalani operasi katarak gratis.Pendirian Yayasan MAB pada September 2003Sesi Sharing dan Gathering Pondokan MABFoto-foto: YMABKerjasama Operasi Katarak antara PT. Sidomuncul,Yayasan MAB, <strong>UI</strong>, FK<strong>UI</strong>Penandatangan MoU bersama DekanatFT<strong>UI</strong>, Iluni FT<strong>UI</strong> dan Yayasan MABFoto Bersama usai penyerahan beasiswa MABperiode semester ganjil 20<strong>14</strong>-2015Penyerahan Sumbangan ILUNI FT<strong>UI</strong> untukDana Abadi kepada Yayasan MABEdisi Mei-Juni, 2015alumni13


homecomingFIBKetua Panitia, Yudhi Soenarto (Sastra Inggris 84) membuka acara Munas ILUNI FIB <strong>UI</strong> 2015HOMECOMINGSASTRA 2015Pengurus ILUNI FIB <strong>UI</strong> 2010 – 20<strong>14</strong> menyampaikan laporan pertanggung-jawaban.Dari kiri ke kanan: Linda Djalil (Humas), MossadeqBahri (Sekjen), Fadli Zon (Ketua Umum), Adrianus Waworuntu (WakilKetua Umum), Sukarman (Kabid Pengabdian Almamater)Sabtu, 9 Mei 2015, kampus FIB <strong>UI</strong>diramaikan oleh kehadiran paraalumninya, mulai angkatan 50-anhingga 2000-an, yang silih bergantimemeriahkan Homecoming Day FIB<strong>UI</strong> 2015. Di samping untuk mempererat talisilaturahmi di antara para lulusan FS/FIB <strong>UI</strong>,acara yang digelar oleh ILUNI FIB <strong>UI</strong> bekerjasamadengan FIB <strong>UI</strong> ini juga mengagendakan PemilihanKetua ILUNI FIB <strong>UI</strong> periode 2015 – 2018 untukmenggantikan Ketua ILUNI FIB <strong>UI</strong> 2010 – 20<strong>14</strong>,Fadli Zon, yang telah habis masa jabatannya. Duanama tampil sebagai kandidat ketua, Alfanny(Sejarah 95) dan Ratu Febriana Erawaty (SastraPerancis 96).Penyelenggaraan acara Homecoming Day FIB<strong>UI</strong> berpusat di sekitar Gedung IV dan Gedung FIB<strong>UI</strong>. Bazaar HMJ mengambil tempat di sepanjangjalur pemadam kebakaran antara Gedung IVdan VI, panggung seni di antara Gedung IV dandanau, sementara acara-acara indoor, yaknitalkshow, musyawarah nasional, dan peluncuranbuku diadakan di Auditorium Gedung IV. Acaradimulai pukul 9.00 pagi dengan pembukaan 16stand bazaar yang diisi oleh Himpunan-himpunanMahasiswa Jurusan (HMJ) dan beberapa alumni.Ketua Panitia, Yudhi Soenarto, bersama Dekan FIB <strong>UI</strong>, Adrianus Waworuntu dandua kandidat Ketua Umum ILUNI FIB <strong>UI</strong> 2015 -2018, Alfanny (Sejarah 95) dan RatuFebriana Erawaty (Sastra Perancis 96)Berbagai barang, dari buku,makanan, pakaian hingga batuakik digelar dalam bazar ini.Panggung Seni menampilkanband-band lokal FIB <strong>UI</strong> darijajaran alumni maupunmahasiswa aktif, denganberbagai aliran, antara lainNew Generation, Minus OneBoot, Erasvitsu, Welt, SenarBudaya, Sasina, 90 HorsePower, Dolphin Division, SuryaKencana, Wonderbra, danSutasoma. Meskipun sempat<strong>14</strong>alumni Edisi Mei-Juni, 2015


HOMECOMING SASTRA 2015Alumni FS<strong>UI</strong> angkatan 70-an dan 80-anPenyair Eka Budianta, Sastra Jepang75, membacakan puisinyaAlumni FS<strong>UI</strong> angkatan 90-anDekan FIB <strong>UI</strong>, Adrianus Waworuntu (SastraCina 78) menyampaikan sambutannyaAlumni FS<strong>UI</strong> angkatan 80-anEdisi Mei-Juni, 2015alumni15


homecomingFIBFadli Zon dan Linda Djalil mengunjungi stand buku di arena BazarKelompok Band New Generation di panggung seni Homecoming Sastra 2015terhenti karena turunnya hujan lebat di sorehari, Panggung Seni dilanjutkan kembali diKantin Budaya. Keseluruhan rangkaian acaraditutup dengan pengundian Doorprize.Acara indoor, yang dijadwalkan pukul 10.00baru bisa dimulai pukul 11.30 menunggupara alumni memenuhi Auditorium GedungIV FIB <strong>UI</strong>. Setelah dibuka oleh Ketua Panitia,Yudhi Soenarto, dan Dekan FIB <strong>UI</strong>, AdrianusWaworuntu, acara dilanjutkan denganPeluncuran Buku Petang Puisi, Ekspresi danRefleksi Alumni FIB <strong>UI</strong> dalam Puisi. Penerbitanbuku puisi ini adalah program terakhirpengurus ILUNI FIB <strong>UI</strong> periode 2010 – 20<strong>14</strong>.Beberapa kontributor buku ini kemudian tampilmembacakan puisimereka, antara lainEka Budianta, LindaDjalil, Fadli Zon danYayoe Pribadi.Setelah Fadli Zondan jajaran pengurusILUNI FIB <strong>UI</strong> 2010 –20<strong>14</strong> menyampaikanlaporanpertanggungjawabanmereka,acara dilanjutkandengan kampanyekandidat yangdikemas dalamformat talkshow,dengan YudhiSoenarto sebagaihost dan Adrianus Waworuntu dan parakandidat ketua ILUNI FIB <strong>UI</strong> sebagai narasumber.Agenda utama, Musyawarah Nasional ILUNI FIB<strong>UI</strong>, untuk memilih ketua ILUNI FIB <strong>UI</strong> berikutnyabaru dimulai pukul 13.00. Setelah melaluiperdebatan yang cukup seru dan alot mengenaiprosedur pemilihan, akhirnya pukul 15.00diadakan pemungutan suara. Ratu FebrianaErawaty memperoleh suara terbanyak danterpilih sebagai Ketua ILUNI FIB <strong>UI</strong> 2015 – 2018.16alumni Edisi Mei-Juni, 2015


HOMECOMING FIB 2015Dr. Adrianus Laurens GerungWaworuntu S.S., M.A.Dekan FIB (Prodi China’78)“Masih Soal Menata Kembali”Ki-ka :Bersama Nurni Wahyu Wuryandari- ManajerPendidikan dan Kemahasiswaan, Manneke Budiman,Ph.D - Wadek bdang Pendidikan< penelitian danKemahasiswaan, Dr. Adrianus Woworuntu - Dekan,M Trishadi Pratama, Ketua BEM FIB dan Dr.Irmawati Marwoto - Wadek bidang Sumber Daya,Ventura dan Administrasi Umum.Banyak persoalan-persoalan SDM di lingkunganFIB yang harus dibenahi, begitu ungkap Adriepanggilkan akrabnya. “Fokus saya adalahmembenahi mutu dan merapikan sistem yang ada,”katanya penuh semangat. Adrie yang dipercayakan sebagaiDekan FIB periode 20<strong>14</strong>-2018 ini sangat beruntung karenadidampingi oleh dua orang Wakil Dekan yang sangat agresif.Sejak ada Dr. Irmawati Marwoto - Wakil Dekan BidangSumber Daya, Ventura dan Administrasi Umum, setahapdemi setahap, kebun-kebun di lingkungan FIB berubahwajah menjadi taman-taman asri dan hijau. MannekeBudiman. Ph.D - Wakil Dekan Bidang Pendidikan, Penelitiandan Kemahasiswaan dan Nurni Wahyu Wuryandari, Ph.Dsebagai Manajer Pendidikan dan Kemahasiswaan menjadiandalan untuk membenahi urusan akademis.Fakultas Ilmu Budaya menurut Adrie idealnya haruspunya manfaat bagi masyarakat seni dan budaya di luarkampus.. “Itulah sebabnya saya minta pada Rektor agarKeluarga besar Dr. Adrianus WoworuntuFIB diikut sertakan dari awal bila inginmembangun semacam art center. Kalauperlu dirikan di lingkungan FIB!” Biladitanya tentang “mimpi” Adrie untuk FIBmaka inilah salah satunya : FIB sebagailembaga ilmiah yang netral sebagaifasilitator masyarakat seni budaya. ‘Sayabermimpi bisa mengadakan pagelaranseni budaya setiap minggu di halaman FIB.Menjadi sebuah art centre untuk siapa sajayang ingin mengekspresikan gagasan senibudayanya.” Harus terlihat koneksitas ilmubudaya dengan pelaku budaya, tambahnya.FIB diam diam sudah tiga kali sejaktahun 2004 memberikan PenghargaanBudaya FIB dan ini ingin kembali dihidupkanlagi : rutin dan prestigious. “Seniman yangtidak terlalu muncul seperti perupa, misalnya,yang sedang naik daun bisa dimunculkan danakan memberi pengaruh besar,” katanya.Ayah dari Amira (27) dan Damar (23)serta suami dari Ulfa Hassan ini setelahmenyelesaikan S1 nya di program studiCina tahun 1985 menyelesaikan S2 nya dibidang Regional Studies: East Asia di HarvardUniversity, Amerika dan juga Chinese Historydi Murdoch University, Australia. GelarDoktornya diambil di <strong>UI</strong>. Cita-citanya inginmenjadi diplomat tetapi kemudian berubahdan memilih jurusan Cina karena tidaktertarik pada bidang lain.Menyinggung soal SDM di FIB yangmenjadi salah satu perhatiannya adalahprogram-program yang harus diciptakannyauntuk pengembangan para dosen. “Paradosen harus diberi fasilitas penunjang yangbagus supaya dapat berkonsentrasi untukterus mengembangkan diri dan professional.Diberi “jalan” untuk menghasilkan tulisantulisanuntuk jurnal regional dan bahkaninternasional. Sehingga FIB melahirkan SDMyang professional dan The Best! /(WS)Edisi Mei-Juni, 2015alumni17


homecomingFIB45 TAHUN PROGRAMSTUDI BELANDAPerjalanan 45 tahun Program Studi Belanda di Fakultas Ilmu Budaya(FIB) penuh dinamika dan romantika. Didirikan pada Januari 1970setelah tiga tahun sebelumnya, 1967, Rektor <strong>UI</strong> saat itu Rektor <strong>UI</strong>saat itu Prof. Dr. Ir. Soemantri Brodjonegoro (1964-1973) telahmenyampaikan gagasan ini. Alamarhum Sosiolog Prof. Harsja Bachtiar,Alm Jan de Vries, Gerhard Termorshuizen, Affiah Thamrin danTjiptaningsih Fuad Hassan terlibat dalam terwujudnya gagasan ini.Pada April 1970 sebanyak 30 calon mahasiswa mendaftar dan diterimasebagai angkatan pertama. “Kebanyakan dari kami yang masuk jurusanBelanda karena gagal dalam ujian saringan masuk <strong>UI</strong>. Seperti juga sayayang ikut ujian saringan <strong>UI</strong> dan memilih Fakultas Kedokteran,” tuturSari Sianturi.Eliza Gustanelly MA (Koordinator Jurusan 2004-2010)18Sari Sianturi bersama 29 temantemannyasaat itu sangat beruntungkarena mendapat “keistimewaan”sebagai angkatanpertama jurusan Belanda tanpapersyaratan lulus ujian saringan masuk <strong>UI</strong>.Walaupun tentunya sebagai timbal balik,ke 30 mahasiswa dan mahasiswi pertamaini menjadi semacam ‘kelinci percobaan’.“Kami juga punya pemikiran masuk jurusanBelanda yang baru ini sebagai batu loncatanuntuk tahun berikutnya mencoba lagi ujiansaringan masuk ke fakultas yang memangkami inginkan!” cerita Sari Sianturi. Di tahunkedua, lanjutnya, banyak teman-temanseangkatannya yang tidak meneruskankarena berbagai alasan. Seingatnya adalima orang termasuk dirinya yang tetapmeneruskan di jurusan Belanda. Tahun 1974,kelima mahasiswa ini dikirim ke Belandadengan beasiswa setahun atas kerjasamaantar Kementerian Pendidikan Indonesiadan Belanda. Tiga orang kembali dankemudian lulus sebagai Sarjana Sastra danBahasa Belanda angkatan pertama. “Sayayang tadinya ingin sekali masuk FakultasKedokteran, yang kemudian terdampar diJurusan Bahasa dan Sastra Belanda Fakultasalumni Edisi Mei-Juni, 2015Sastra dapat menyelesaikan Sarjana dengannilai kelulusan sembilan plus. Saya dimintauntuk tetap membantu membimbing paramahasiswa Jurusan Belanda yang mendapatbeasiswa ke Belanda,” tambah Sari yangkemudian menikah dengan Cees Roels,temannya ketika di Belanda.Program Studi Belanda FIB <strong>UI</strong> adalahsatu-satunya Program Studi di Indonesiayang menyelenggarakan pendidikan StudiBelanda tingkat S1. Selain menyelenggarakanperkuliahan untuk Program Studi sendiri,Program Studi ini juga memberikan kuliahBahasa Belanda bagi mahasiswa di luarprogram studi. Peserta mata kuliah ini berasaldari berbagai Fakultas di lingkungan <strong>UI</strong>. Selainitu melalui Lembaga Bahasa Internasional/LBI FIB <strong>UI</strong> , bahasa Belanda diajarkan kepadamasyarakat yang berminat.Saat ini Program Studi Belandame-miliki 300 orang mahasiswa dengan16 dosen yang empat diantaranyaadalah doktor. “Kerja sama ProgramStudi Belanda dengan pihak Belandatidak pernah putus. Bentuk kerja samatersebut telah mengalami perubahanbeberapa kali sesuai dengan perkembangankeadaan. Saat ini kerja sama dengan pihakDr. Liliek Suratminto (Ketua Jurusan 1995-2000)Achamad Sunjayadi, M. Hum. KoordinatorProdi Belanda 2012-2016Margriet Lappia, MA, alumni yang menjadi dosendi Unhas, Makassar, Dr. Arie Yugiarie S, Prof. Dr.Achadiati Ikram, Dra. Lily Manus, MA (dosen) danJoeni- alumni di Kebon Raya Bogor.


HOMECOMING FIBSuasana sangat meriah,Alumni dan para mahasiswa berbaurdi kebun Raya BogorProf. Dr. G. Termorshuizen dan mantan mahasiswanya Diah Wulandari, SSbertemu lagi.suasana bahagia saat para pendiri Jurusan Belanda bertemu : ki-ka : Lily Manus, MA,Prof. Dr. Achadiati Ikram, Dra.psi Tjiptaningrum Fuad Hassan, Dr. G. Termorshuizen.Para dosen pertama jurusan Belanda tahuin 1970 di depan Ruang Jurusan, Rawamangun.Angkatan pertama Jurusan Belanda berpose di dekat mobil dosennyaGerard Termorshuizen.Belanda berada di bawah payung de Nederlandse Taalunie. Kerjasama tersebut diwujudkan dalam berbagai betuk antara lainpengiriman dosen penutur asli dari Belanda/Belgia, pemberianbeasiswa bagi mahasiswa terbaik untuk mengikuti kursus BahasaBelanda di Belanda, pengiriman pengajar Program Studi Belandake Belanda/Belgia untuk mengikuti kongres, penelitian danpelatihan, bantuan buku dan peralatan penunjang pengajaraanlainnya, serta pemberian kursus intensif selama 2 minggu diErasmus Taalcentrum dengan mendatangkan dosen penutur aslidari Belanda dan Belgia, kata Eliza Gustinelly, MA – KoordinatorProdi Belanda 2004-2010. Perjalanan Prodi Belanda untuk bisatetap eksis dan diminati memang terus memerlukan pemikirankreatif dan terobosan sebagai ilmu penunjang untuk menguaklebih dalam lagi sejarah bangsa. Achmad Sunjayadi, M.Hum,Koordinator Prodi periode 2012-2016 sadar akan tantangan kedepan yang harus lebih mandiri dan tidak lagi mengandalkankerjasama dengan pihak-pihak lain yang selama ini ada. DR.Liliek Suraminto yang mendalami Ilmu Paleografi, Ketua JurusanBelanda (1995-2000) ini sempat menambah nilai plus di masa ituyaitu bersama-sama para dosen bahasa Belanda membentuk AsiaOceania untuk Pengajaran Bahasa Belanda sebagai Bahasa asing(IVN) dan menjadi ketua pertama dengan anggota dari Jepang,Malaysia, Korea, Australia dan Srilangka. Organisasi ini kemudianmengadakan program untuk mahasiswa: Zomer Cursus setiap duatahun.Pada tanggal <strong>14</strong>-17 April 2015 telah berlangsung Kongres45 tahun Studi Belanda yang diikuti oleh peserta dari Indonesia,Belanda, Belgia, Cina dan dari Bulgaria. Kongres ini diadakansetiap lima tahun, dan tema kali ini adalah “Multikulturalitas dalambahasa, sastra, sejarah, dan budaya”.Acara kongres ini kombinasi dari penyampaian makalah hasilpenelitian para dosen, penampilan mahasiswa yang menerapkanbahasa Belanda dalam musik dan teater.Penutupan kongres dilaksanakan di Kebun Raya Bogordengan acara Ceramah penutup dari Duta Besar Republik Surinamedan penampilan band Caramba dari Negeri Belanda. (EG/WS/ft:Liliek S.)Edisi Mei-Juni, 2015alumni19


PROFILDR. BONDANKANUMOYOSO(FIB 1991)“Pemikiran Kartini bukan hanyauntuk wanita !”Bondan yang menyelesaikansarjananya di Fakultas Sastrajurusan Sejarah ini tidaksependapat bila selama inisejarah menempatkan porsiKartini lebih besar sebagai icon pejuangemansipasi wanita saja. “Surat-suratKartini banyak berbicara tentang pikirandan gagasannya untuk sebuah perubahandari ekonomi liberal ke ekonomietis. Kartini bicara tentang masalahmasalahketidakadilan, pendidikan, danemansipasi.Anda sangat menggebu soal tokohKartini yang disebut sebagai Pejuangkaum wanita…Ya, karena gagasan dan idenya yangprogresif untuk kemajuan rakyat Indonesiabukan hanya wanita. Surat-suratnya padateman-temannya di Belanda banyak danmemang oleh Abendanon hanya dipilihyang tentang emansipasi wanita karenayang lainnya bisa berbahaya untuk pemerintahankolonial Hindia Belandabila disebarluaskan. “Menurut saya, iniadalah satu gerak pertukaran pemikirantingkat tinggi yang melampaui batasbataspemikiran di zaman itu. Ditulisdengan kualitas intelektual yang tinggidalam bahasa Belanda yang sangat baikdan dikirimkan pada teman-temannyapara istri tokoh-tokoh penting HindiaBelanda seperti Stella Zehandelaar yangadalah seorang tokoh sosialis danpemikir progresif Belanda. Orang BelandaKartini adalah sosok seorang wanita yangmembawa gagasan-gagasan pembaharuanuntuk rakyat Indonesia dan antara lainjuga untuk kaum wanita, begitu tegas Dr.Bondan Kanumuyoso, Sejarawan yangmenyelesaikan S2 dan S3 nya di UniversitasLeiden Belanda. Menurut Dosen dan AsistenAhli pada Jurusan Sejarah FIB yang lahirdi Madiun 11 November 1972 ini, Kartinibukan hanya tokoh emansipasi wanitaseperti yang selalu didengungkan tetapiKartini adalah tokoh nasional, salahsatu icon nasional Indonesia. “Janganmengecilkan Kartini hanya denganmenyebutnya sebagai tokoh emansipasiwanita!” tegasnya. Kartini adalahsosok yang pemikiran-pemikirannyamelampaui zamannya, tambahnya.mengakui Kartini sebagai tokoh yangmendahului kemunculan tokoh-tokohPergerakan Nasional.Nasionalisme tumbuh dari pemahamansejarah bangsa. Anda setuju?- Ya. Menurut saya sejarah setiap individuadalah bagian dari sejarah kehidupan20alumni Edisi Mei-Juni, 2015


HOMECOMING FIBmasyarakat. Sejarah seharusnya dekat dengankita dan semakin kita memahami sejarahbangsa, kita akan semakin memahami diri kitasendiri. Jadi sejarah bangsa adalah bagian darisejarah hidup kita juga. Menguasai sejarahbangsa sebagai bagian dari sejarah kita akanmenumbuhkan nasionalisme yang kuat. Kitaadalah Indonesia, Indonesia adalah kita!Masalahnya, generasi sekarang kurangmemahami sejarah bangsa. Bagaimanasikap Anda sebagai seorang Sejarawan?Ini sebuah pekerjaan besar dan beratbukan hanya untuk para sejarawan, tetapi jugasemua pihak. Ada kenyataan dalam sebuahpooling anak-anak sekolah yang mengira bahwakemerdekaan Indonesia dikumandangkan diIstana Negara. Mereka sangat terkejut ketikamengetahui bahwa kemerdekaan Indonesiadikumandangkan di halaman rumah BungKarno. Ini disebabkan karena mereka melihatsetiap tahun upacara peringatan kemerdekaanIndonesia dilaksanakan dengan megah dihalaman Istana Merdeka. Mereka terkejutketika mengetahui sejarah proklamasi sangatsederhana. Untuk menyewa tenda saja gakbisa dan tanpa acara makan-makan karenasaat itu adalah bulan puasa, hahaha… Sejarahbangsa yang disampaikan di sekolah-sekolahsaat ini tujuannya untuk menanamkan nilainilaiyang sesuai dengan perspektif yang ingindisampaikan pemerintah, bukan sebagai ilmuyang hidup dan bisa didiskusikan. Akibatnyapelajaran sejarah itu membosankan dan tidakmenarik!Kapan Anda mulai tertarik dan inginmendalami bidang sejarah yang‘membosankan’ itu?Saya tertarik pada sejarah sejak kecil. Ibusaya sering sekali berceritera tentang sejarah,walaupun bidang beliau adalah HubunganInternasional. Karena saya tertarik pada Sejarah,saya cepat menangkap pelajaran sejarahdi sekolah dan nilainya selalu bagus. Sayamasuk jurusan Sejarah di Fakultas Sastra <strong>UI</strong>tahun 1991 dan selesai tahun 1996. Sayakemudian mengambil spesialisasi SejarahKolonial terutama Kolonial di Indonesia.Tidak banyak Sejarawan yang mengambiltopik zaman Kolonial Belanda karena punyahambatan membaca arsip-arsip tulisan dalambahasa Belanda. Itu sebabnya saya harusmeneruskannya di negeri Belanda untuk bisamembaca arsip-arsip yang banyak tersimpandi Arsip Nasional Republik Indonesia di Jakartadan di National Archief Deh Haag, Belanda.Menurut Anda, apa ‘warisan’ KolonialBelanda untuk Indonesia?Yang positif atau negatif? Hahaha..kalau yang negatif ya penderitaan dankesengsaraan tentunya ya. Kalau yang positif adalah mampu melahirkan suatuproses yang menjadikan kita satu bangsa yang bersatu dalam satu persamaan nasib.Terhubungnya komunikasi antar setiap kelompok masyarakat yang tadinya hidupsendiri-sendiri karena berada di satu wilayah Hindia Belanda. Transportasi, hubunganekonomi dan sosial tumbuh. Pendidikan modern juga diperkenalkan pemerintahanHindia Belanda. Sebelumnya sistem pendidikan yang tersedia untuk orang pribumiadalah sekolah-sekolah tradisional dan Pesantren. Muncul kemudian tokoh-tokohPergerakan Nasional dengan gagasan untuk memajukan bangsa.Warisan teritorial daripemerintahan Kolonial Hindia Belanda adalah batas-batas Negara Kesatuan RepublikIndonesia dengan batas-batasnya yang masih sama, dari Sabang sampai Merauke.Dr. Bondan Kanumoyoso bersama Mooryati Soedibyo dan Dr.Diah Madubrangti dalam sebuah talk show menyambutHari Kartini 2015 laluPutri sulung Paramadtha (7 th) dan Bunga FitraistrinyaSejauh mana seorang sejarawan bisa membantu pekerjaan besar untukmenjadikan sejarah sebagai sebuah cerita bangsa yang menarik dan hidup?Masa kuliah di <strong>UI</strong>Pertama, Saya paling senang dan bersemangat untuk hadir dalam acara-acaradiskusi dan bincang-bincang sejarah yang diselenggarakan oleh komunitas-komunitaskecil, acara di sekolah-sekolah, di tempat-tempat ibadah yang dapat membangunperasaan mencintai sejarah tanpa ada paksaan. Kedua, naskah-naskah sejarah bangsayang masih menjadi koleksi pribadi dan keluarga diserahkan ke Arsip Nasional. Bilanaskah-naskah itu diserahkan pada negara maka akan dapat membantu penelusuransejarah yang lebih akurat.Dr. Bondan Kanumoyoso, Dosen dan Asisten Ahli di Departemen Sejarah FIBUniversitas Indonesia mengaku terbantu dengan hobi jalan-jalan ke seluruh pelosokIndonesia. Tugas sejarawan adalah memahami masyarakat yang ditelitinya sebagaisebuah realita yang harus dilihat secara langsung oleh peneliti supaya hasilnya menjadisuatu tulisan yang hidup dan menarik. Ayah dua putra: Bondan Paramartha Mahawira,7 tahun dan Bondan Narendra Aryasatya, 3 tahun dan suami dari Bunga Fitra, mantanreporter majalah Times berceritera bahwa semasa kuliah dulu aktif dalam ‘Study ClubSejarah’, diskusi mahasiswa, pelatihan dan anggota Badan Perwakilan Mahasiswa(BPM) juga sebagai panitia dalam berbagai kegiatan kemahasiswaan. Ternyata menjadiSejarawan seperti Dr. Bondan penerima Penghargaan <strong>UI</strong> untuk Dosen Penulis Bukutahun 2005 ini penuh tantangan dan ‘tidak membosankan’. (WS, ft : koleksi pribadi)Edisi Mei-Juni, 2015alumni21


TEMUKaNGeNHOMECOMING FIB1 21.Urip Herdiman Kambali (Sejarah) bertemu dengan teman-temanlama Pipit, Lidia dan Opi (China ‘88) di acara Home Coming FIB2015, Depok.2.Alumni Fakultas Sastra lintas angkatan berbusana daerah bertemudi sebuah acara memperingati Hari Kartini 21 April 2015 ( ki-ka:Judi (FS’75), Utu (FS’73),Utik dan Kartini Sjahrir (FS’68), Joenita(FS’76).3.Kumpul Alumni di Kampus FIB Depok : ki-ka: baris depan : MovitaRuntuwene (P’cis 84), Antaresa P (P’cis 83), Belakang : Debbie Awuy(P’cis 84) Valentina Siagian (Pcis’84), Arie Anggari Harapan (P’cis79), Rielle Muridan (P’cis 88) dan Irma M (Arkeo’75- Wadek 2 FIB)34.Silaturahmi 40 tahun Prodi Filsafat FIB <strong>UI</strong>: 30 Maret 2015 diOktroi Plaza. Dihadiri antara lain Prof Achadiati (mantan dekan),Prof Benny Hoed, Prof Riris Sarumpaet (Ketua Dept Filsafat), ProfPeter Carey (Adjunct Professor) dan Dr Saraswati Putri (KaprodiFilsafat)- (AW)422alumni Edisi Mei-Juni, 2015


HOMECOMING FIBinME-MORiAMPepeng bersamaTammy yang sangatsetia merawatnyaselama 10 tahunSelamat jalanPEPENG,Selamat jalan sobatkuOleh Betty SitorusPagi 6 Mei 2015 ada kabardi media sosial tentangberpulangnya Pepeng. Akubergegas menuju RS PuriCinere dimana sejak semalamterbaring karena gangguanpernafasan. Pintu ruang UGD terbuka ,tampak Tammy istri setia Pepeng dudukterdiam didampingi sahabat –sahabatPepeng, alumni Sastra <strong>UI</strong> … dihadapankami ada Pepeng: teman, sahabat, dankerabat Antropologi kami yang telahberpulang.Ingat masa-masa kuliah dulu,perawakannya yang tinggi kurusdengan rambut kribo, ciri khasnya, ahlimelucu dan selalu membuat orangtertawa terpingkal-pingkal mendengarbanyolannya. Keahlian melawaknya melaluicerita-cerita lucu mengantar dia meraihjuara lomba lawak mahasiswa di TIM.Sejak itu pula ia bersama teman groupkomediannya “Sersan Prambors” mulaidikenal dan sering meramaikan panggungpanggunghiburan dan kemudian terkenaldi RCTI dengan acaranya: “jari-Jari” di-eratahun 2000-anWalaupun demikian Pepeng tetapdapat menyelesaikan studinya denganbaik. Sejak di diagnosa Multiple SclerosisAuto Immune Disorder Disease ( MS)yang menyerang syaraf punggungnyapada tahun 2005, dia tidak lagi dapatberjalan dan menggerakkan tubuhnyadari pinggang sampai kaki. MultipleSclerosis Disease di tubuhnya menyerangPepeng dan cucuSahabat-sahabat Pepeng yang selalu ada untuk Pepeng dan Tammysyaraf pada tulang punggung lumbar 3-4-5 yang menyebabkan selaput saraf terkoyakkoyak(demyelinasi) sehingga perintah dari otak ke tubuh bagian pinggang ke bawahtidak terkirim dengan baik. Berbagai upaya dilakukan untuk mencari kesembuhan darimulai pengobatan modern sampai pada pengobatan herbal dan non medis. Doa dankesetiaan Tammy istrinya dan anak-anaknya membuat Pepeng dapat tegar dan tabahsehingga sepuluh tahun lamanya.Tammy dan Pepeng menikah pada 30 Oktober 1983 , Pepeng dengan namalengkapnya Ferrasta Soebardi asli Madura lahir tahun 1954 dan Tammy lahir tahun 1961dengan nama lengkap Utami Maryam Siti Aisyah , nama yang indah seindah hatinya,usia mereka terpaut lumayan jauh, tujuh tahun. Mereka dikarunia empat orang putra,yaitu Ferre Muhammad ( 29 thn), Gemirio Mohamad (27 thn), Harlow Mohammad ( 24thn) dan Izra Mohamad ( 22 thn).Canda dan tawamu akan kami simpan dihati sebagai kenangan teramat manisbersamamu… selamat jalan sobatku, selamat jalan PEPENG. (Betty J Sitorus)Edisi Mei-Juni, 2015alumni23


PROFILBersama suami dan Dubes RI untuk Kesultanan-Oman, Bapak Sukanto di kegiatan InafestRENYFEBYMembawa Perhiasan Indonesia MenduniaLulusan Fakultas Hukum <strong>UI</strong> 1995 ini pernah menjadi WanitaInspiratif Perempuan Untuk Negeri tahun 2009. Perhiasanbernamakan, Reny Feby Jewelry ini terkenal hinggamancanegara. Perhiasan bercirikan Indonesia ini dapat ditemuidi rumah perhiasan Pendhapa Pusthika, di lokasi elit Jakarta.Tentang cerita perhiasan Indonesia juga bisa ditemui dalambuku karya Reny, The ICONS of Jakarta.24alumni Edisi Mei-Juni, 2015Bagaimana awal terjun ke bisnisperhiasan?Setelah lulus kuliah, saya menikah,dan punya anak. Saya memutuskanuntuk tidak menjadi lawyer yang kerjakantoran fulltime dan harus punyakomitmen tinggi. Kemudian, sayamenjalankan bisnis macam-macam darimakanan, garmen, restoran, dan lainnyadengan segala suka dukanya.Jaman krismon 1998 saya mulaimenjadi sales perhiasan yang door todoor, membantu bisnis kakak nomordua. Lama kelamaan saya tertantanguntuk mempunyai barang dagangansendiri. Mulailah saya membuatperhiasan dengan tenaga outsourcing.Tahun 2008 saya beranikan mempunyaiworkshop dengan tenaga kerja sendiri.Desain saya buat sendiri, meski bukandengan estetika desainer. Ketika bisnisitu, saya ikut dalam organisasi IWAPI(Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia),diajak seorang teman.Desain perhiasan mahkota Renypernah digunakan Putri Indonesia2004-2005 oleh Artika Sari Devidan Nadine Chandrawinata. Apaciri khas perhiasan Anda?


PROFIL <strong>ALUMNI</strong>Saya suka membuat flora, bungabungaankhas Indonesia. Ada jugabentuk fauna, dan etnik Indonesialainnya. Semua tren perhiasan pernahsaya buat, tapi tetap ada cirinya sendiri.Bentuk-bentuk perhiasan yang pernahsaya buat ada dalam buku The Icons ofJakarta.Bagaimana bisnis ini bisaberkembang seperti sekarang ini?Tahun 2004, saya ikut seminar yangdiadakan oleh Indonesia-NetherlandAssociation. Waktu itu ada informasiSejenak selfie di Keditaan RI Omanmengenai dana CSR dari Belanda untukprogram bantuan usaha dengan syarat,usahanya sudah berjalan 3 tahun denganomset dan jumlah karyawan tertentu.Akhirnya, saya apply dan Alhamdulillahberhasil di-approve. Ini merupakanproject pertama yang mendapatkanbantuan dari PUM Netherlands SeniorExperts. Secara teknik, saya mendapatbantuan pula dari Marieke Beker,desainer produk ternama dari Tiffany& Co, De Rosa, Rossignoli, Gravallesedan pemilik Mabijoulie. Pastinya senangmemperoleh kesempatan ini. Saya takpernah membayangkan Reny Feby Jewelrysebesar sekarang ini. It’s my dream.Seperti apa dulu mimpi yangdiinginkan?Sejak bisnis perhiasan saya punyamimpi ingin mendirikan rumah modeseperti di Paris. Di mana ada semacamgaleri khusus yang menjual perhiasan. Taksekedar toko perhiasan seperti yang adaselama ini. Di galeri perhiasan ini orangbisa merasa nyaman, bisa duduk-duduk,sambil menikmati keindahannya. Sayarasa di sini belum ada galeri semacam itu.Apa upaya untuk mewujudkan mimpitersebut?Kebetulan saya juga punya butik disekitar Kebayoran. Beberapa kali haruspindah tempat karena sewa. Sampaiakhirnya saya mempunyai keinginanuntuk bisa membeli rumah untukdijadikan galeri, bukan untuk ditempati.Saat itu saya tahu mimpi itu tak akantercapai karena harga rumah mahalsekali. Rasanya, tak akan pernah sampaijumlah uang saya untuk membeli rumahdi sana.Seiring dengan mimpi dankeinginan yang mengebu-ngebu itu,Masa Kuliah di <strong>UI</strong>saya terus bekerja dan bekerja. Kalau sayamembeli majalah-majalah ketika ke luarnegeri, saya gunting gambar-gambargaleri yang ada dan saya tempel sampaikaca kamar penuh tempelan. Saya jugaselalu mengafirmasikan mimpi saya disetiap doa agar bisa terwujud.Alhamdulillah, entah bagaimanacaranya ada saja rezeki dan jalan yangtak terduga. Sampai akhirnya saya diberikemampuan untuk bisa mendapatkanrumah di kawasan strategis. Ini sangatsaya syukuri dan saya wujudkan mimpinyadengan mendirikan Pendhapa Pusthika,yang berarti Rumah Perhiasan. Terusterang, terwujudnya ini seperti suatumujizat. Pendhapa Pusthika adalah galeriyang sangat saya idamkan. Selain tempatuntuk perhiasan, berbagai aktivitas bisadilakukan di sini seperti acara talkshow,fashion show, dan lain-lain.Apa makna mimpi bagi Anda?Bagi saya, kita memang harusmempunyai mimpi, sekalipun mimpiyang mungkin tidak bisa kita capai. Ya,namanya juga dreams. Contoh, sayaingin rumah besar tapi saat itu uangyang kita punya mungkin tak seberapa.Tapi yakinlah selalu ada jalan. Pastinya,dengan mimpi orang akan berusahabekerja keras untuk bisa mencapainya.Sebagai womanpreneur, yang pernahmemperoleh penghargaan World CraftCouncil Award of Excellence for Handicrafts20<strong>14</strong> South East Asia Programme 20<strong>14</strong>dan INACRAFT Award 20<strong>14</strong> for MeritPrize 20<strong>14</strong>, Reny juga mendirikan Inafest,kegiatan Festival Indonesia di luar negeriyang mendapat dukungan dari KedutaanIndonesia, Kementerian Perindustrian, danPerdagangan.Bisa diceritakan mengenai Inafestyang Anda dirikan?Saya sudah lamabergerak di bisnisperhiasan sehingga seringdiminta mengajar tentangperhiasan Indonesia.Terutama di KementerianLuar Negeri untuk paraisteri duta besar Indonesiayang akan menjalankantugas. Sejak tahun 2003itu saya banyak menjalinpertemanan denganpara Dubes besertaistrinya. Karena itu sayasering diundang mereka.Kemudian saya terpikir untuk membawaserta teman-teman wanita pengusahalainnya. Ini dalam rangka mempromosikanproduk-produk karya pengusaha wanitaIndonesia di luar negeri. Untuk tujuanitulah saya membuat Inafest yang sifatnyanonprofit di tahun 2013.Tahun pertama Inafest berdiri, sayamembawa 10 pengusaha wanita ke Kuwait.Berikutnya sebanyak 26 orang ke EropaTimur, Budapest dan ke Vienna. Di tahun2015 ini kami ke Doha, Qatar, dan Muscat,Oman. Belum lama selesai, saya sudah haruspergi lagi ke Ukrania. Begitulah, saya jadisering traveling.Aktivitas yang banyak menyita waktukeluarga ini cukup bisa dimaklumi olehketiga buah hatinya, Inas Syadzwina (19),Syuja M. Abian (<strong>14</strong>), dan Sulthan Athallah(12). Bahkan untuk beberapa kesempatan,tampak sang suami Arief M. Heru Saktiawanturut serta mendampingi Reny beraktivitas.Kebanyakan hari-hari saya full meetingdengan banyak orang. Untuk keluargabiasanya di Sabtu-Minggu, denganmain sepeda, berenang, atau traveling.Sayangnya, dua tahun belakangan sulitpergi bersama dengan anak-anak. Apalagiyang bungsu bulan depan ikut InterchangeProgramme ke Italy. Jadi, sulit cari waktubersama-sama. (Dedeh/ft: pribadi)Edisi Mei-Juni, 2015alumni25


SketsaKUNINGMEMBAHANADI KAMPUS SALEMBAWarna kuning kembali membahana di halamanKampus Perjuangan - Salemba <strong>UI</strong>. Kali ini ratusanalumni <strong>UI</strong> dan mahasiswa <strong>UI</strong> sama-sama berkumpuluntuk menggugat! Situasi politik yang carut marut belakanganini menjadi keprihatinan warga “Kampus Kuning” ini. Orasimahasiswa dan alumni dan lantunan lagu-lagu perjuangan yangdikumandangkan oleh paduan suaraAlumni <strong>UI</strong> menghangatkansuasana dan mengobarkan semangat. Gerakan moral untukbangsa ini masih akan terus dilakukan, kata Ketua Umum ILUNI<strong>UI</strong>, Dr. Chandra Motik Jusuf tegas. (ft: WS)26alumni Edisi Mei-Juni, 2015


Sabri Ramdhani terpilih sebagai Ketua ILUNI <strong>UI</strong> Wilayak Kalimantan TimurEGGY J KARTIMANTERPILIH SEBAGAI KETUAILUNI <strong>UI</strong> WILAYAH JAWA BARATAKTUALITAPada Kamis, 30 April 2015 di Hotel Mitra Bandungdilaksanakan musyawarah pemilihan ketua ILUNI <strong>UI</strong>wilayah Jawa Barat. Dalam acara tersebut Eggy J Kartiman(Elektro – FT<strong>UI</strong>-1977) terpilih sebagai KetuaILUNI <strong>UI</strong> wilayah Jawa Barat dan langsung dilantikoleh Ketua ILUNI <strong>UI</strong>, Dr. Chandra Motik Yusuf SH,MSc.Sumber: http://www.kaltimpost.co.idSABRI RAMDHANI TERPILIH SEBAGAI KETUAILUNI <strong>UI</strong> WILAYAH KALIMANTAN TIMURBertempat di Grand Jatra Hotel pada Minggu, 19 April 2015 telah dilangsungkan MusyawarahWilayah Bertempat ILUNI <strong>UI</strong> Kalimantan di Grand Timur. Jatra Dalam Hotel acara pada tersebut Minggu, terpilih Sabri 19 April Ramdhani 2015 (Alumni telah dilangsungkan<strong>UI</strong> 1976)sebagai Musyawarah Ketua ILUNI <strong>UI</strong> Wilayah kaltim ILUNI periode <strong>UI</strong> Kalimantan 2015‐2018. Hadir Timur. dalam DalamFarmasimusyawarah acara tersebut Dr. terpilih Chandra Sabri Motik Ramdhani Yusuf SH, MSc. (Alumni Selaku ketua Farmasi ILUNI <strong>UI</strong>. <strong>UI</strong> 1976) sebagaiKetua ILUNI <strong>UI</strong> Wilayah Kaltim periode 2015-2018. Hadir dalammusyawarah tersebut Dr. Chandra Motik Yusuf SH, MSc. Selaku ketuaILUNI <strong>UI</strong>.SILATURAHIMLINTAS PEJABAT <strong>UI</strong>Silaturahim Wakil Rektor 3, paraDekan, Kaprog. Pascasarjana Multidisiplin,Kaprog. Vokasi dan DirekturPengembangan Karir dan HubunganAlumni <strong>UI</strong> bersama Alumni <strong>UI</strong> Sukses,Yozua Makes dan Dewi Makesdi Resto Plataran, Jl. DharmawangsaNo. 6 Kebayoran Baru, Jakarta tanggal12 April 2015.TEMU <strong>ALUMNI</strong> FKGDALAM DIES NATALIS KE-54Foto bersama Alumni FKG <strong>UI</strong> dalamacara Peringatan Dies Natalis ke-54di Gedung Rumpun Ilmu Kesehatan,Kampus <strong>UI</strong> Depok, dengan ChairulTanjung (Alumni FKG <strong>UI</strong> 1981) sebagainarasumber dengan topik” “StrategiKepemimpinan <strong>UI</strong> dalam MenjawabTantangan Era Globalisasi”.Edisi Mei-Juni, 2015alumni27


PROFIL <strong>ALUMNI</strong>bahwa saya harus menghargai dunia pendidikan. Saya harus bisa lulus dengan nilai baik.Tidak memilih dunia gemerlap dengan meninggalkan panggung edukasi.Saya berterima kasih sekali kepada para dosen killer ini. Sampai saat ini “kesan”cerdas menempel cukup kuat di publik kepada diri saya. Ini berkat didikan paradosen. Kemampuan saya dalam multitasking juga terasah dari masa di kampus.Cara saya bekerja di dunia publik yang harus selalu praktis, cepat, dan tegasjuga merupakan hasil asahan dari para dosen.Perempuan di Fakultas Tehnik minoritas saat itu, apakahharmonis?Waktu itu di Teknik Sipil perempuannya masih sedikit sekali. Sayajuga enggak punya gank. Saya juga jarang ke kampus karena haruskerja di TV. Tapi, meskipun jarang kumpul dengan teman-teman,sampai sekarang pertemanan kita masih terjalin kuat. Kita bisaberhubungan lewat sosial media. Pastinya, kalau saya ketemu temanteman,saya peluk mereka erat dan lama banget. Saya merasa bersyukur danberterima kasih sama Tuhan saya mempunyai teman-teman secanggih mereka.Saya menjadi seperti sekarang ini karena memiliki teman-teman istimewa dikampus. Mereka selalu mendorong saya untuk menyelesaikan kuliah danmenjadi sarjana. Meskipun kesibukan saya di televisi lebih menggiurkan.Mereka memacu saya untuk membuktikan kepada para dosen bahwa sayapantas memakai toga. Ketika saya mengalami masa-masa sedih seperti ibu sayameninggal, saya patah hati sampai mau berhenti kuliah, mereka mendorongsaya untuk terus bangkit. Sewaktu saya lulus dan diwisuda di Balairung, bapaksaya menangis bangga. Sebenarnya saya yakin, semua teman saya pantas menjadiahli surga. Mereka tidak pernah meninggalkan saya. Bahkan ikutan begadang buatngajarin saya biar menjadi Sarjana Teknik.Waktu luang istri dari drummer, Gilang Ramadhan (52) bagi keluarga selalutersedia. Apalagi kini ketiga putri cantiknya, Pruistin Aisha (13), Charlotte Fatima(12), dan Mieke Namira (9), mulai beranjak remaja. “ Kegiatan saya bersama keluargamacam-macam. Wah, kalau diceritakan bisa jadi novel!” kata Shanaz jujur. Membagiwaktu, baginya, antara pekerjaan dan keluarga tidak rumit kalau mau repot. Pastinyamelakukan multitasking sangat letih dan melelahkan. Apalagi sekarang anakanaknyasudah masuk remaja muda. “Mungkin karena dari usia muda saya sendirimemang sibuk banget, jadi sesudah menjadi ibu, hal itu menjadi biasa, bukansuatu beban.” Ternyata, Shahnaz dan Gilang menyiasatinya dengan pembagianwaktu dan tugas. “Berbagi impian juga ke anak-anak, agar mereka jugamenjadi anak-anak yang mandiri.” Siapa tahu kiat–kiat membagi tugas danwaktu Shahnaz dan Gilang bisa menjadi inspirasi kita semua. (Dedeh)FOTO- FOTO ISTIMEWA Edisi Mei-Juni, 2015 alumni 29


HOMECOMING DAY FISIP 2015“HOME-COMINGDAY FISIP<strong>UI</strong> 2015”Belum lama ini, Fakultas Ilmu Sosialdan Ilmu Politik UniversitasIndonesia (FISIP <strong>UI</strong>) menggelaracara “Homecoming Day FISIP<strong>UI</strong> 2015: Hari Pulang KampusAlumni & Kumpul Keluarga Besar FISIP”.Acara yang diselenggarakan sebagai puncakdari Dies Natalis ke-47, FISIP <strong>UI</strong> ini berlangsungdi Kampus <strong>UI</strong> Depok pada hari Minggu, 19April 2015, mulai pukul 06.00—18.00. Kegiatan inidiikuti seluruh alumni, dosen, mahasiswa, karyawan,purnabakti, orang tua, dan para mitra FISIP <strong>UI</strong>.Dengan semboyan “It’s good to be back,” ajangpertemuan kembali ini diharapkan menjadi salah satusarana silaturahim Keluarga Besar FISIP <strong>UI</strong>, khususnyakesempatan bernostalgia para alumni FISIP <strong>UI</strong>. Kegiatanini sangat penting untuk menjadi sarana penguatrelasi keluarga besar FISIP <strong>UI</strong>, khususnya alumnidengan almamater FISIP <strong>UI</strong>. Diharapkan pula, darikegiatan ini Keluarga Besar FISIP <strong>UI</strong> dapat bersinergidalam membangun FISIP <strong>UI</strong> ke depannya.Rangkaian kegiatan “Homecoming Day FISIP <strong>UI</strong>”dari pagi hingga sore hari antara lain senam CampusAerobic, Jalan Santai dan Bersepeda Bersama, kelilingKampus <strong>UI</strong>; Permainan Tradisional berupa balap30alumni Edisi Mei-Juni, 2015


HOMECOMING DAY FISIP 2015karung, makan kerupuk, lomba bakiak, dan lain-lain;Bazaar Kampus di lingkungan Kampus FISIP <strong>UI</strong>; DonorDarah di Auditorium Juwono Sudarsono (AJS), KampusFISIP <strong>UI</strong>; Awarding “Lifetime Achievement Awards” denganpemberian penghargaan bagi purnabakti, dosen, dankaryawan FISIP <strong>UI</strong>; Panggung Gembira Artis Alumni danMahasiswa FISIP <strong>UI</strong>, yang dimeriahkan oleh Orkes MoralPancaran Sinar Petromaks, Beatles Band Keluarga FISIP <strong>UI</strong>,Andien, Ikang Fawzi, Tere, Nugie, Jubing Kristianto, danartis-artis Alumni FISIP <strong>UI</strong> lainnya.Acara “Homecoming Day FISIP <strong>UI</strong>” ini juga dihadiripara Tokoh Nasional Alumni FISIP <strong>UI</strong> seperti MenteriPerencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala BadanPerencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), AndrinofAchir Chaniago, dan alumni FISIP <strong>UI</strong> lainnya. (SP/Dedeh)Edisi Mei-Juni, 2015alumni31


TEMUKaNGeNAlumni Fisip <strong>UI</strong> ‘75 - Homecoming Day Fisip <strong>UI</strong> 2015 Alumni Fisip <strong>UI</strong> ‘75 Homecoming Day Fisip <strong>UI</strong> 2015KUMPUL-KUMPUL40 TH <strong>ALUMNI</strong>FISIP 1975-2015Minggu, 19 April 2015, alumni FISIP <strong>UI</strong> berkumpul di kampus<strong>UI</strong> Depok dalam acara “Home Coming Day Fisip <strong>UI</strong>2015”. Acara ini bagi alumni angkatan’75 menjadi ajanguntuk merayakan 40 tahun (1975-2015). Walaupun acara Temukangen angkatan’75 rutin dilakukan setiap tahun tapi ada sesuatuyang berbeda untuk tahun ini …. Angka 40 tahun mempunyaiarti kemapanan seseorang, tapi bagi kami adalah masa di manasebagian besar teman-teman sudah memasuki usia pensiun danberganti tugas sebagai “MC“ (momong cucu) …. celoteh tentangkelucuan para cucu serta bermacam-macam penyakit menjaditopik pembicaraan yang menarik ….Jumlah teman yang pada awal nya sekitar 150 orangpada tahun 1975 juga berangsur-angsur berkurang …. Tapi yangtersisa harus tetap semangat untuk mengisi hidup ini denganpenuh arti. BRAVO FISIP <strong>UI</strong> 75 !!!Acara Buka Puasa Alumni <strong>UI</strong> ‘75 rumah Santi - 1977Alumni Fisip <strong>UI</strong> 75 - 40 thn lalu Kampus Rawamangun32alumni Edisi Mei-Juni, 2015Tim Volley Angkatan ‘75Masa POSMA 1975, Kampus <strong>UI</strong> Rawamangun


TEMUKaNGeNTEMUKANGEN<strong>ALUMNI</strong>JURUSANILMU LING-KUNGANPROGRAMPASCASAR-JANA <strong>UI</strong>Pada Sabtu, 28 Maret 2015 dilaksanakan acara Temu Kangen Alumni Jurusan Ilmu Lingkungan Program Pascasarjana <strong>UI</strong>.Acara tersebut dilangsungkan di Taman Menteng Jakarta Pusat.Temu Kangen FH ‘77 di Palangka Raya : Menyusuri Sungai KahayanPada Sabtu,Kumpul dan makan siang bersama di kediaman drg.Cita Prima Sp. Ort, FKG <strong>UI</strong> angkatan 81,82, dll.Setelah kegiatan bakti sosial dalam rangka HUT ke-65PDGI pada Sabtu 21 Maret 2015.TEMU KANGENFKG <strong>UI</strong>Di kediaman Gubernur Teras Narang.Makan malambersamaTEMU KANGENFH’77Edisi Mei-Juni, 2015alumni33


PROFILMIPA <strong>UI</strong>’ 71DR. ASMUWAHYU SAPTORAHARDJOKetika ditemui Redaksi Majalah <strong>ALUMNI</strong> <strong>UI</strong>, Asmumemperlihatkan guntingan kecil kantong plastik yangdimasukkan ke cangkir berisi air panas. Lalu diadukdan berubah menjadi semacam kertas tisu. Lamakelamaan hancur seperti bubur. Plastik ini mudah teruraidibandingkan kantong plastik biasa yang perlu waktupaling tidak ratusan tahun.PenemuKantong PlastikRamah LingkunganBERBAHAN DASARSINGKONGMengapa dari bahan dasarsingkong dibuat produknyaberupa kantong plastik?Untuk kebutuhan seharihari,pemakaian kantong plastik sangattinggi. Apalagi konsumen mendapatnyagratis. Waktu pemakaiannya yang singkat/34alumni Edisi Mei-Juni, 2015sekali pakai (single use), membuat akumulasinyatinggi. Akibatnya, masalah yang ditimbulkannyabanyak, seperti soal limbah plastik. Dampaknyapada lingkunganpun memerlukan biayayang mahal. Maka itu kita bergerak untukmensubsititusi kantong plastik ini denganyang ramah lingkungan sebagai penggantinya.Sayangnya, adanya temuan ini belummenggembirakan. Penerimaan masyarakatterhadap produk ini masih kurang karenakesadaran terhadap lingkungan masih sangatrendah.Sampai bisa menemukan produk semacamitu, bidang apa yang dulu diminati?SMA saya jurusan IPA. Waktu kelas 2 sayamelihat ada poster tawaran kuliah di IKIP Kimia.Gambarnya menarik, berupa larutan warnawarni. Jadi, saya ingin masuk kuliah jurusankimia. Tahun 1971 saya lolos masuk <strong>UI</strong> dengan


PROFIL <strong>ALUMNI</strong>pilihan pertamanya MIPA <strong>UI</strong>. Biaya kuliahnya waktu itu 22 ribuper semester.Seperti apa pengalaman kuliah di MIPA?Bagi saya, ilmu kimia itu canggih tentang molekul, strukturkimia, dan sebagainya. Tapi semua itu serba konsep, abstrak,dan seringkali imajinatif. Coba, siapa yang pernah lihat molekul.Einstein juga mungkin tidak pernah. Ilmu kimia yang saya pelajarijuga tidak aplikatif dalam menyelesaikan masalah-masalah untukmemenuhi kebutuhan masyarakat.Kurikulum menitikberatkan untuk mempersiapkan profesipeneliti atau dosen. Padahal berapa banyak lulusan kimia yangakan berprofesi sebagai peneliti?. Lulus jadi sarjana kimia tahun1979, lalu saya menjadi dosen di Jurusan Kimia FMIPA <strong>UI</strong>.Kemudian saya mendapat tawaran beasiswa untuk sekolah kePerancis. Melihat letak Perancis di tengahEropa, saya pikir bisa dong jalan-jalan itumotivasi saya ambil S3 di Perancis. Lalu sayaditerima di Universite Louis Pasteur Strasbourgbidang Kimia Organik Analisis Biomarker.Bagaimana pengalaman kuliah di Perancis?Kuliah di sana pakai bahasa Perancis, sementara saya belajarbahasanya saja 3 bulan. Jadi, selama kuliah banyak bengongnya.Akhirnya saat kuliah saya pakai alat perekam dan saya dengarkanlagi ketika di asrama. Itupun tidak membantu. Saya juga tidakpunya selembar pun catatan kuliah dibandingkan teman-temandari negara lain yang catatannya penuh. Setelah 2 bulan kuliahdan dievaluasi, nilai saya hasilnya di papan bawah.Di samping kuliah yang cuma seminggu sekali full, sayajuga bekerja di laboratorium. Kebetulan ada teman wanita dariMadagaskar yang sangat perhatian. Dia mengajari saya bahasaPerancis selama 24 jam. Sejak itu saya mulai mengerti materiperkuliahan. Nilai saya pun merangkak naik. Sejak bulan ke-4,nilai saya masuk ke deretan tengah dan saya pertahankan untukbisa lulus dengan nilai cukup. Setelah memperoleh gelar Doktor,S3 di tahun 1985, saya kembali ke <strong>UI</strong> mengajar lagi. Saya sempatmenjadi Ketua Jurusan Kimia, dan pernah menjadi dosen teladandi <strong>UI</strong>.Kapan mulai menciptakan produk plastik dari bahansingkong?Di kampus tidak banyak riset yang saya lakukan. Kalaupunada, hasilnya sekedar lembaran kertas, bukan sesuatu yang riil.Jadi tidak ada yang istimewa. Di tahun 1996, ada industri yangmencari manajer pengembangan produk polymer. Saya melamardan diterima sebagai Manajer Teknis dan Kualitas PT TripolytaIndonesia. Sayapun nyambi di sana sambil tetap mengajarseminggu dua kali.Di swasta saya mendapatkan bagaimana produk-produkdikembangkan agar punya nilai komersil. Jadi, apa yang sayakerjakan di labortorium ada bentuk konkrit produknya. Tahun2000 saya pensiun dini dari <strong>UI</strong>. Saya tetap bekerja di swastahingga pensiun tahun 2008.Tahun 2009, saya ditawari bekerja di perusahaan InterAneka Lestari Kimia, yang memproduksi Masterbatch danCompounder Plastik, Aquaproof, dan Enviplast. Perusahaanini ingin mengembangkan plastik yang ramah lingkungan.Ide pertamanya dari Italia yang mengembangkan produk daribahan alam dengan bahan baku kentang dan jagung.Ketika masuk di sini, mereka tengah riset dari tahun2007 tentang pengembangan produk dari bahan dasarjagung. Sebetulnya saat itu sudah ada pemikiran untukmembuat produk dari bahan singkong. Ketika saya di sanamulailah riset bahan baku dari singkong. Sepanjang tahun2009-2011 kita meneliti bahan campurannya. Sekarangkantong plastik ini sudah diproduksi secara masal danpenjualannya dibantu salah satunya oleh CV. RuserIndonesia. Produksi yang bisa dihasilkan masih 300-500 ton sebulan. Hanya sebagian kecil dari produksiplastik biasa yang mencapai 18 ribu ton per bulan.Apa kendala dari produk plastik ramahlingkungan ini?Problemnya, harganya masih tinggidari kantong plastik biasa. Padahal denganpenggunaan kantong dari singkong inibiaya terhadap lingkungan jadi tidak mahal.Bahkan hasil penguaraianya menjadi komposyang menyuburkan tanah. Nah, ini yang tidakdiperhitungkan oleh para pengambil kebijakan.Upaya apa yang harus dilakukan?Masyarakat harus dididik lagi untuk menyadaribahwa pemakaian plastik mempunyai konsekuensi bagikualitas lingkungan hidup mereka. Sudah saatnya kitamenggunakan kantong yang ramah lingkungan. Tapi hatihatipula dengan klaim kantong plastik ramah lingkunganyang oksodegradable. Karena sepengetahuan saya, bahandasarnya ini tetap plastik yang diberi zat tambahan. Secarafisik memang akan hancur dalam waktu tertentu namunmolekulnya tetap tidak terurai.Penelitian terakhir, plastik jenisakso ini dapat membentuk microplastic di lautan, dan saatsaatnya nanti bisa masukrantai makanan.Selain aktifitas berkait dengan pekerjaan sepertimengembangkan produk, melatih para officer, danpenelitian, apa kegiatan lainnya?Setiap hari saya berolahraga jalan kaki mengitari pabriksambil melihat-lihat mesin. Sabtu saya mengajar mahasiswadi <strong>UI</strong>. Setiap Senin libur saya biasanya mengerjakan pekerjaanrumah seperti benerin rumah kalau ada genteng bocor,buang sampah, kadang menyetrika sambil mendengarkanmusik. Bagi saya yang pernah studi di luar negeri, saya tahubagaimana sharing pekerjaan rumah tangga ini. Seperti yangumumnya dilakukan para pria di luar negeri. (Dedeh/ ft:koleksipribadi)Edisi Mei-Juni, 2015alumni35


ALBUM JADOELAcara Psi Camp ‘80 di Cisarua.SeteKisah perjalanan mahasiswa Psikologi<strong>UI</strong> angkatan 1980 hingg kiniOspek Fak Psi <strong>UI</strong> tahun 1980Kisah perjalanan para mahasiswa angkatan 1980Fakultas Psikologi <strong>UI</strong> yang direkam sejak menjalaniOspek sebagai calon mahasiswa tahun 1980 sampai25 tahun kemudian saat keadaan dan status sudahberubah. Persahabatan Krakal 0880 tetap abadi.“Nama Krakal diambil dari nama pantai di kawasanGunung Kidul pada saat pertama kali di akhirsemester 1, di akhir tahun 1980, seluruh angkatan80 ikut. Angka 08 adalah nomer yang menandakanFakultas Psikologi <strong>UI</strong>, kenang Yoke H. Soedjaja, yangselalu ingin ikut berfoto walaupun giliran KrakalBoys yang action di depan kamera.... Maklumlah diFakultas Psikologi mayoritas perempuan.Yang penting kompak.Kirimkanfoto-foto Andadan teman alumni <strong>UI</strong>ke redaksi.alumni@yahoo.comya...biar jelas.tks. Janganlupa!36alumni Edisi Mei-Juni, 2015Profil Krakal 0880 ketikakumpul kembali 25 tahunkemudian di Sari Kuring, 29November 2005.: Waskito,Dede A, Susan A, S. tamayanti,Ronny S, Diana K, TheresiaS, Burhan W, Euis B, YokeH.S, Retna T, Nandsar L, DiniA, Nuki S Martoyo, EnnyS,Andar Prakoso, BasukiSuseno.


lah Ospek menjadi teman kuliah angkatan 1980Studi Tur ke Pantai Baron. Euis, Nandar, Basuki S, Enny S,Waskito B, Linda S, Shakira T, Dede A.Krakal Boys mejeng dulu sebelum naik bus : Waskito, Basuki,Dede A, Ronny S, Diwan A, Nandar L. Yang perempuan bolehmejeng sedikit dari dalam bis...Yoke H S dan Aisyah B.De Krakal Boys ‘0880.Selepas latihan Drumband <strong>UI</strong> . Walau kampus para mahasiswiini di Rawamangun tetapi rutin menyambangiKampus Salemba untuk berkegiatan . (Yula , Nani,Desiree - Fakultas Hukum dan Evie Moniaga, Veri,Rebecca dan Noer- Fakultas Sastra)Edisi Mei-Juni, 2015alumni37


AKTUALITAAlumni FKG <strong>UI</strong>dalam BaktiSosial HUT ke-65PDGIdrg. Iwan Darmawan (Alumni FKG <strong>UI</strong> angkatan 81), koordinatorbakti sosial HUT ke-65 PDGI sedang memberikan paparanmengenai kegiatan Bakti Sosial.Suasana bagian registasi dan pemeriksaan awal para peserta bakti sosial.Pada tanggal 21 Maret 2015 di Viraha Cetiya Dewa DAFTAR KEGIATAN YANG TELAH DILAKSANAKANRezeki Sentul, dilaksanakan bakti sosial dalam OLEH BIDANG HUBUNGAN <strong>ALUMNI</strong>/ILUNI PPS <strong>UI</strong>rangka HUT ke-65 PDGI. Dalam acara ini PDGI PERIODE JANUARI – DESEMBER 2015juga merangkul organisasi keagamaan sepertiWalubi dan Dompet Dhuafa. Ada 500 orang doktergigi dari PDGI yang berpartisipasi dalam acara tersebut.WAKTUNO. URAIAN KEGIATAN TEMPATDalam jumlah tersebut sebagian di antaranya berasalPELAKSANAANdari Alumni FKG <strong>UI</strong> yang sebagian besar 1. dari Kuliah angkatan Umum (Public Lecture) Ged. IASTH Lantai 3,22 April 201580-an. Rangkaian acara bakti sosial tersebut mencakupGlobalism, Globalization and Kampus <strong>UI</strong> Salembapelayanan periksa gigi gratis, poliklinik umum gratis,bazaar sembako murah, dan pemberian barang-barang Glocalitation oleh Professorlayak pakai untuk para masyarakat sekitar Vihara Emiritus Maha Michael Prosser, Ph.DCetiya Dewa Rezeki, Desa Babakan Madang (dengan KWA PPs) Alumni FKG <strong>UI</strong> dalam acara Bakti Sosial dalam rangka HUT ke-65 PDGI, di Vihara Maha Cetiya Dewa“Harapan dari acara ini adalah untuk meningkatkanRezeki, Sentul.perhatian masyarakat untuk menjaga kesehatan gigi dantubuh,” jelas drg. Iwan Darmawan, Koordinator BaktiSosial yang juga merupakan Alumni FKG <strong>UI</strong> angkatan 81.Desa Babakan Madang dipilih sebagai lokasi pelaksanaanbakti sosial tersebut selain di luar kota Jakarta, jugakarena lokasi desa tersebut terletak di sekitar kompleksperumahan elit Sentul City, agar masyarakat sekitar yangnotabene adalah orang mampu bisa melihat juga bahwamasih ada orang-orang yang membutuhkan disekitarlingkungan mereka. Sosialisasi pelaksanaan bakti sosialini dilakukan sejak dua bulan sebelum acara tersebutberlangsung dan sasaran yang dituju mencapai 1.000 drg. Nia Ayu Ismaniati, MDSc., Sporang peserta. (vr)Ort(K) (Alumni FKG <strong>UI</strong> angkatan 81),sedang membujuk pasien anak agarBazaar sembako murah untuk para peserta bakti sosialmau dicabut giginya.Kuliah Umum (Public Lecture)Globalism, Globalization andGlocalitation oleh ProfessorEmiritus Michael Prosser, Ph.D(dengan KWA PPs)DAFTAR KEGIATAN YANG TELAH DILAKSANAKANOLEH BIDANG HUBUNGAN <strong>ALUMNI</strong>/ILUNI PPS <strong>UI</strong>PERIODE JANUARI – DESEMBER 2015NO. URAIAN KEGIATAN TEMPAT1. Kuliah Umum (Public Lecture)Globalism, Globalization andGlocalitation oleh ProfessorEmiritus Michael Prosser, Ph.D(dengan KWA PPs)Ged. IASTH Lantai 3,Kampus <strong>UI</strong> SalembaBazaar sembako murah untuk para peserta bakti sosial.38alumni Edisi Mei-Juni, 201521


MaTANAJWANajwa Shihab kembali ke Kampus <strong>UI</strong> Depok dalam Mata Najwa On StageTanggal 29 April 2015 Balairung Kampus<strong>UI</strong> Depok dibanjiri pengunjung yangingin menyaksikan langsung taping acaratalkshow ternama dari Stasiun Metro TV,yaitu Mata Najwa. Hampir seluruh kursiyang tersedia terpenuhi oleh penonton yang hadiryang sebagian besar adalah Civitas Akademika <strong>UI</strong>.Antrean sudah dibuka sejak pukul 10.30.Najwa Shihab selaku host acara Mata Najwamembuka acara tersebut sekitar pukul dua siang.Sebagai salah satu alumnus Universitas IndonesiaNajwa Shihab menyampaikan rasa bahagianyabisa kembali ke almamaternya ini. Hal tersebutditujukan dengan dipakainya kembali jaketkuning bermakara merah miliknya saat membukaacara siang itu.Acara bertajuk Mata Majwa on Stage“Habibie & Suara Anak Negeri” tersebut dihadirioleh Khofifah Indar Parawansa (Menteri SosialRI), Johan Budi (Plt. Pimpinan KPK), Fahri Hamzah(Wakil ketua DPR RI), dan Rhenald Khasali(Pengusaha & Guru Besar FE <strong>UI</strong>) yang keempatnyajuga adalah Alumni <strong>UI</strong>. Dalam kesempatantersebut Khofifah Indar Parawansa membacakanpuisi yang mengulas tentang tokoh pemimpinIndonesia, termasuk pun disebutkan dalampuisinya presiden ke-3 Indonesia Bapak BJ Habibieyang menjadi narasumber utama siang itu.Selain dimeriahkan dengan kehadirantokoh-tokoh yang berperan dalam bidang politikIndonesia, acara tersebut juga dimeriahkan olehpenampilan hiburan dari para artis ternamaibukota seperti Nidji, Cak Lontong, Sruti Respati,Marzuki a.k.a Kill The DJ, Bunga Citra Lestari,dan Reza Rahadian. Tidak ketinggalan hadir pulabudayawan Indonesia, Butet kertaradjasa danjuga sastrawan Radhar Panca Dahana. Dalamacara tersebut Reza Rahadian dan Bunga CitraLestari selaku pemeran film Habibie dan Ainunmembacakan surat untuk Bapak BJ Habibie.Lengkap : BJ Habibie, Reza, dan BCLMATA NAJWA ON STAGE“HABIBIE DANSUARA ANAK NEGERI”Foto: Humas <strong>UI</strong>Twitter @MataNajwaBunga Citra Lestari dan Reza Rahadian pemeran Habibie dan Ainun, serta foto bersamaMahasiswa dan alumni <strong>UI</strong> menyatu memenuhi Balairung <strong>UI</strong>Edisi Mei-Juni, 2015alumni39

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!