menguji

Pukul 19.00WIB (tepatnya setelah menikmati hidangan makan malam), semua pesera
berkumpul di wisma Kancil untuk menyaksikan video kegiatan teman-teman dari Pro-Fauna
Indonesia tentang kegiatan penyelamatan hewan-hewan dari kepunahan di Indonesia. Durasi film
sekitar 30 menit. Waktu selanjutnya digunakan untuk berjoget bersama mengikuti irama dan gerak
lagu (“Walking with my heart”). Badan terasa panas dan berkeringat, sambil tertawa terbahakbahak.
Ha...ha...ha........
Video motivasi sengaja diputarkan untuk para siswa dengan tema perjuangan Nick dalam
menerima keadaannya dan segera menyadari akan potensi yang dapat digunakan untuk
memperjuangkan hidupnya. Nick, yang dilahirkan cacat dengan tidak memiliki kedua tangan dan
kedua kakinya (kakinya tumbuh sangat kecil). Dalam video terserbut, Nick sedang memberi
motivasi untuk anak-anak setingkat SMA (High School). Dia berdiri di atas meja, dan memberi
motivasi kepada anak-anak SMA tersebut bahwa dirinya yang cacat saja tidak pernah berputus asa
lagi. Jika kita mengalami kegagalan segeralah bangkit kembali (sambil memperagakan
menjatuhkan dirinya di atas meja tersebut dan dengan bantuan kepalannya ia bangkit lagi),
ruangan menjadi bergemuruh karena tepuk tangan meriah dari audiens. Pertanyaan: Apakah kita,
para siswa-siswi Aksel SMA Negeri 4 Malang yang diberi kurnia berupa kelengkapan alat-alat
tubuh, IQ di atas rata-rata dan perhatian dari orang tua, masih kurang bersyukur? Banyak anak
yang menangis, namun saya tidak mengerti arti dari tangisan mereka!
Acara selanjutnya adalah “talent show” di ruang café makan. Setiap kelompok diwajibkan
menampilkan bakatnya. Dengan segala kemampuan yang terbatas (baru dipersiapkan pada tadi
sore), setiap kelompok menunjukkan “kebolehannya”. Ada yang menyanyi, puisi, gerak dan lagu.
(Seru....! Lihat gambar di bawah ini).