10.07.2015 Views

model dan strategi pengembangan bumd di kabupaten ... - Jurnal UPI

model dan strategi pengembangan bumd di kabupaten ... - Jurnal UPI

model dan strategi pengembangan bumd di kabupaten ... - Jurnal UPI

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

MODEL DAN STRATEGI PENGEMBANGAN BUMDDI KABUPATEN SUBANG(Hasil Kemitraan LPM Universitas Pen<strong>di</strong><strong>di</strong>kan Indonesiadengan Pemda Kabupaten Subang)Oleh :Ade Sa<strong>di</strong>kin Akhya<strong>di</strong> *)AbstrakAnalisis Strategis, Ekonomis, <strong>dan</strong> Politis memiliki kekuatan yang sangat sinergis <strong>di</strong>mana keterpaduan anatarakebutuhan masyarakat, komitmen PEMDA <strong>dan</strong> Keputusan Politis dari DPRD merupakan suatu modal dasar yang<strong>di</strong>miliki Kabupaten Subang. Oleh karena itu <strong>pengembangan</strong> <strong>dan</strong> pembentukan BUMD merupakan suatu kebijakan<strong>strategi</strong>s dalam pembangunan. Dalam <strong>pengembangan</strong> BUMD <strong>di</strong>perhatikan aspek-aspek sumberdaya yang terse<strong>di</strong>a <strong>di</strong>daerah <strong>dan</strong> prospektif untuk <strong>di</strong>kembangkan serta keterse<strong>di</strong>aan prasarana, dengan melihat potensi <strong>pengembangan</strong>produk, kedepan (forward) maupun kaitannya ke belakang (backward) serta identifikasi kebutuhan daerah, tingkatkebutuhan daerah, <strong>dan</strong> tingkat kebutuhan masyarakat.Kata kunci : Strategi BUMDI. PendahuluanPerubahan para<strong>di</strong>gma penye-lenggaraan pemerintahan dari semula sentralistik menja<strong>di</strong> desentralistik, yang<strong>di</strong>wujudkan dengan <strong>di</strong>berlakukannya UU No. 22/1999 tentang Pemerintahan Daerah <strong>dan</strong> UU No. 25/1999tentang Perimbangan Keuangan Antara Pusat dengan Daerah, berimplikasi <strong>di</strong> dalam hubungannya denganPemerintah Daerah, baik Pemerintah Provinsi maupun Pemerintah Kota/ Kabupaten.Terdapat dua hal pokok yang menja<strong>di</strong> fokus kegiatan <strong>di</strong> dalam proses desentralisasi, yaitu pertama,prinsipnya seluruh kewenangan pemerintah telah menja<strong>di</strong> kewenangan pemerintah <strong>kabupaten</strong>/kotasebagaimana <strong>di</strong>atur <strong>di</strong> dalam pasal 11 UU No.22/1999, termasuk <strong>di</strong> dalamnya kewenangan bi<strong>dan</strong>g perusahaandaerah. Kedua, pengalihan status pegawai pusat menja<strong>di</strong> pegawai pemerintah daerah yang <strong>di</strong>ikuti denganberubahnya struktur organisasi <strong>dan</strong> tata kerja masing-masing <strong>di</strong>nas yang menangani kewenangan ter-sebut.Namun, semua itu bertujuan untuk mendekatkan pelayanan terhadap publik <strong>dan</strong> meningkatkan kualitaspelayanan-nya.Dalam konteks demikian, peran pemerintah pusat <strong>dan</strong> pemerintah provinsi menja<strong>di</strong> semakin terbatas <strong>di</strong>dalam memberikan pelayanan langsung terhadap masyarakat, namun menja<strong>di</strong> lebih besar perannya <strong>di</strong> dalammelakukan pengawasan terhadap jalannya pemberian berbagai pelayanan tersebut yang <strong>di</strong>lakukan olehpemerintah <strong>kabupaten</strong>/kota. Dengan demikian, peran pemerintah daerah semakin vital dalam melayanimasyarakat, oleh karena itu pemerintah daerah harus mampu menggali potensi sumberdaya ekonomi daerahagar tingkat kesejahteraan masyarakat semakin meningkat.Pembagian peran antar lembaga pemerintah <strong>di</strong> dalam pelaksanaan desentralisasi <strong>dan</strong> otonomi daerahdalam konteks pemberian pelayanan publik, antara lain <strong>di</strong>nyatakan bahwa pemerintah pusat berperan <strong>di</strong> dalampenetapan pedoman Standar Pelayanan Minimal (SPM). Pemerintah provinsi bersama-sama dengan<strong>kabupaten</strong>/kota menetapkan SPM, <strong>dan</strong> <strong>kabupaten</strong> / kota melalui Peraturan Daerah menetapkan pedomanpelaksana-an SPM tersebut.Manajemen perusahaan dalam menghadapi situasi pada masa sekarang ini, <strong>di</strong>tuntut untuk menjalankanmanajemen stratejik dengan tepat guna. Salahsatu alasan perlunya manajemen <strong>strategi</strong>k <strong>di</strong>sebabkan olehorientasi bisnis yang berubah-ubah dengan cepat sehingga perlu <strong>di</strong>antisipasi oleh manajemen perusahaan.Dengan demikian memerlukan sasaran <strong>dan</strong> arah yang jelas bagi para anggotanya, sehingga tujuan perusahaandapat tercapai dengan efisien <strong>dan</strong> efektif.Sementara itu ketangguhan suatu perusahaan untuk mencapai tujuan <strong>dan</strong> berbagai sasarannya, <strong>di</strong>tentukanoleh <strong>di</strong>namika perusahaan yang bersangkutan <strong>dan</strong> interaksi yang terja<strong>di</strong> baik antara perusahaan denganlingkungannya maupun antara satuan-satuan kerja <strong>di</strong> dalam perusahaan. Perusahaan akan mampu mencapaimisi <strong>dan</strong> tujuan yang telah <strong>di</strong>tetapkan apabila kekuatan perusahaan melebihi kelemahan yang <strong>di</strong>miliki. Dalamkonteks bisnis perusahaan harus mampu mengeksploitasi peluang bisnis <strong>dan</strong> mengatasi ancaman bisnis yangmengitarinya (Suwarsono, 1994: 5).Sementara itu, Jauch <strong>dan</strong> Glueck mendefinisikan manajemen <strong>strategi</strong>k sebagai sejumlah keputusan <strong>dan</strong>tindakan yang mengarah pada penyusunan suatu <strong>strategi</strong> atau sejumlah <strong>strategi</strong> yang efektif untuk membantumencapai sasaran perusahaan. Proses manajemen <strong>strategi</strong>k ialah cara dengan jalan mana para perencana<strong>strategi</strong> menentukan sasaran <strong>dan</strong> mengambil keputusan (1994: 6). Dengan demikian jelas bahwa manajemen<strong>strategi</strong>k dapat <strong>di</strong>artikan sebagai suatu cara mensistematisasi berbagai keputusan bisnis yang paling penting.Bisnis mencakup beban resiko <strong>dan</strong> menejemen <strong>strategi</strong>k berusaha menye<strong>di</strong>akan data sehingga spekulasi yangberalasan dapat <strong>di</strong>lakukan. Manajemen <strong>strategi</strong>k <strong>di</strong>artikan pula sebagai usaha manajerial manumbuhkembangkankekuatan perusahaan untuk mengeksploitasi peluang bisnis yang muncul guna mencapai tujuan perusahaanyang telah <strong>di</strong>tetapkan sesuai dengan misi yang telah <strong>di</strong>tentukan (Suwarsono; 1994: 6)Aspek-aspek manajemen organisasi <strong>di</strong>laksanakan dengan berlandaskan kepada misi organisasi yang sudah<strong>di</strong>tetapkan oleh manajemen puncak. Misi tersebut merupakan penjelasan dari alasan organisasi agar tujuan yangfundamental bertahan. Dengan menetapkan misi berarti organisasi menetapkan peraturan dasar organisasiterhadap pendekatannya dalam bisnis yang berlaku. Karena itu misi harus berfokus pada potensi ekonomis1


jangka panjang, perilaku terhadap pelanggan, produk, kualitas pelayanan, hubungan antar pegawai sertaperilaku terhadap pemilik.Dari rumusan-rumuan tersebut dapat <strong>di</strong>jelaskan bahwa manajemen stratejik banyak berhubungan denganproses perencanaan, kebijaksanaan organisasi, <strong>dan</strong> proses pengambilan keputusan. Keputusan <strong>strategi</strong>s yaitusarana untuk mencapai tujuan akhir. Keputusan ini mencakup ruang lingkup bisnis, produk, <strong>dan</strong> pasar yangharus <strong>di</strong>layani, fungsi yang harus <strong>di</strong>laksanakan, <strong>dan</strong> kebijaksanaan utama yang <strong>di</strong>perlukan untuk mengaturpelaksanaan keputusan demi mencapai sasaran (Jauch <strong>dan</strong> Glueck; 1994: 6)Dengan manajemen stratejik tepat guna yang handal seharusnya dapat meningkatkan produk-tivitasperusahaan. Karena produktivitas juga menekankan dua aspek vital yaitu efisiensi <strong>dan</strong> efektifitas. Efisiensiberkaitan dengan seberapa baik berbagai masukan itu <strong>di</strong>kombinasikan atau bagaimana hal tersebut<strong>di</strong>laksanakan. Ini merupakan suatu kemampuan untuk bagaimana mendapatkan hasil yang lebih banyak darijumlah masukan yang paling minimum. Hal ini berarti bagaimana mencapai suatu volume produksi tertentu yangberkualitas tinggi, dalam waktu yang lebih pendek, dengan tingkat pemborosan yang lebih kecil <strong>dan</strong> sebagainya.Se<strong>dan</strong>gkan efektifitas, berkaitan dengan suatu kenyataan apakah hasil–hasil yang <strong>di</strong>harapkan itu tingkatkeluarannya dapat <strong>di</strong>capai ataukah tidakProduktifitas dapat juga <strong>di</strong>gambarkan dalam dua pengertian yaitu secara teknis <strong>dan</strong> secara finansial.Pengertian produktifitas secara teknis ialah pengertian efisiensi produksi terutama dalam pemakai ilmu <strong>dan</strong>teknologi. Contohnya output produksi per kilo watt listrik yang <strong>di</strong>gunakan. Se<strong>dan</strong>gkan pengertian produktivitassecara finansial adalah pengukuran produktivitas atau output <strong>dan</strong> input yang telah <strong>di</strong>kuantifikasikan.Berdasarkan rumusan tersebut, ternyata antara manajemen <strong>strategi</strong>k tepat guna <strong>dan</strong> produktivitas samasamamenginginkan agar apa yang <strong>di</strong>hasilkan oleh perusahaan dapat tercapai secara efektif <strong>dan</strong> efisien.Sehingga dengan manajemen perusahaan yang tepat guna dapat <strong>di</strong>capai tingkat produktivitas perusahaan yangmaksimum, demi kemajuan <strong>dan</strong> perkembangan perusahaan.Kemajuan teknologi dalam sistem informasi, juga menyajikan peluang untuk menciptakan jasatelekomunikasi yang berorientasi pada kemudahan bagi konsumen. Sehingga perkembangan telekomunikasimempunyai dampak yang luas dalam berbagai segi kehidupan manusia untuk menjalankan kehidupannya.Pada kenyataannya telekomunikasi <strong>di</strong> Indonesia berperan besar dalam pelaksanaan <strong>dan</strong> prosespembangunan yang se<strong>dan</strong>g <strong>di</strong>galakkan. Seiring dengan kemajuan jaman serta munculnya persaingan yangsemakin kuat, maka jasa telekomunikasi harus memberikan pelayanan yang dapat <strong>di</strong>capai seluruh lapisanmasyarakat.Sementara itu BUMD sebagai perusahaan yang bergerak dalam bi<strong>dan</strong>g jasa atau pelayanan masyarakat<strong>dan</strong> sumber pendapatan daerah, tentunya menempatkan manajemen <strong>strategi</strong> tepat guna yang handal gunamenunjang <strong>strategi</strong> usaha <strong>dan</strong> <strong>pengembangan</strong> perusahaan daerah yang baik , agar pelayanan masyarakat <strong>dan</strong>optimalisasi potensi ekonomi daerah dapat selalu terjaga guna meningkatkan produktivitas perusahaan .Pendekatan stratejik manajemen dapat memberikan kekuatan kepada perusahaan dengan suatu aksi yangkonsisten. Suatu proses manajemen <strong>strategi</strong>k yang sehat akan membantu menjamin pengambilan keputusandalam pembentukan perusahaan atau <strong>pengembangan</strong> semua bagian-bagian dari perusahaan bekerja sesuaidengan tujuan <strong>dan</strong> maksud yang sama. Tanpa <strong>di</strong>pedomani oleh manajemen <strong>strategi</strong>k pembentukan perusahaandaerah <strong>dan</strong> <strong>pengembangan</strong> unit-unit usaha perusahaan seringkali cenderung menuju arah yang berbeda. Melaluipendekatan manajemen <strong>strategi</strong>k dapat pula mendorong pengambil kebijakan perusahaan untuk lebih aktif <strong>dan</strong>menyadari potensi sumberdaya ekonomi pada lingkungan mereka, guna meningkatkan produktivitasperusahaan.Untuk itu <strong>di</strong>perluan suatu <strong>model</strong> pendekatan manajemen <strong>strategi</strong>k, dalam pengambilan ke-putusanpembentukan ba<strong>dan</strong> usaha <strong>dan</strong> <strong>pengembangan</strong> <strong>strategi</strong> usaha yang handal, guna meningkatkan produktivitasper-usahaan. Dan hal ini merupakan hal yang penting yang harus <strong>di</strong>miliki oleh setiap perusahaan daerah <strong>di</strong>Kabupaten Subang. Dan karenanya <strong>di</strong>perlukan suatu kajian yang khusus guna mengungkap-kan permasalahanini, agar tujuan perusahaan dapat <strong>di</strong>capai.II. Identifikasi MasalahBerdasarkan pembahasan <strong>di</strong>atas, masalah <strong>strategi</strong> usaha <strong>dan</strong> manajemen <strong>strategi</strong>k untuk meningkatkanproduktivitas perusahaan merupakan permasalahan yang serius yang harus <strong>di</strong>hadapi oleh sebuah perusahaan.Adapun permasalahan yang dapat <strong>di</strong>hadapi sebuah perusahaan sehubungan dengan masalah <strong>strategi</strong>usaha <strong>dan</strong> manajemen <strong>strategi</strong>k, <strong>di</strong>antaranya :1. Potensi sumberdaya ekonomi apa yang dapat <strong>di</strong>kembangkan pemerintah daerah dalam rangka pembentukan<strong>dan</strong> <strong>pengembangan</strong> ba<strong>dan</strong> usaha milik daerah.2. Model <strong>strategi</strong> <strong>pengembangan</strong> usaha yang bagaimanana untuk meningkatkan potensi sumberdaya yangdapat <strong>di</strong>kembangkan menja<strong>di</strong> BUMD <strong>di</strong> Kabupaten Subang.3. Model arah kebijakan <strong>dan</strong> <strong>strategi</strong> <strong>pengembangan</strong> BUMD yang bagaimana, agar dapat mengembangkanpotensi ekonomi daerah guna meningkatkan pelayanan <strong>dan</strong> kesejahteraan masyarakat lebih meningkat.4. Terbentuknya suatu <strong>model</strong> <strong>pengembangan</strong> BUMD Kabupaten Subang yang efektif <strong>dan</strong> efisien.III. Tujuan KegiatanBerdasarkan latar belakang <strong>dan</strong> identifikasi masalah <strong>di</strong>atas, maka <strong>di</strong>peroleh tujuan sebagai berikut:1. Ingin mengetahui potensi sumberdaya ekonomi apa yang dapat <strong>di</strong>kembangkan pemerintah daerah dalamrangka pembentukan <strong>dan</strong> <strong>pengembangan</strong> ba<strong>dan</strong> usaha milik daerah.2. Ingin mengetahui <strong>model</strong> <strong>strategi</strong> pemgembangan usaha yang bagaimanana untuk meningkatkan potensisumberdaya yang dapat <strong>di</strong>kembangkan menja<strong>di</strong> BUMD <strong>di</strong> Kabupaten Subang.2


3. Ingin mengetahui <strong>model</strong> arah kebijakan <strong>dan</strong> <strong>strategi</strong> <strong>pengembangan</strong> BUMD yang bagaimana, agar dapatmengembangkan potensi ekonomi daerah guna meningkatkan pelayanan <strong>dan</strong> kesejahteraan masyarakatlebih meningkat4. Ingin mengetahui terbentuknya suatu <strong>model</strong> <strong>pengembangan</strong> BUMD Kabupaten Subang yang efektif <strong>dan</strong>efisien.IV. KegunaannyaKegunaan yang <strong>di</strong>harapkan dari kegiatan ini adalah :1. Bagi BAPEDA sebagai bahan masukan dalam membuat perencanaan pembangunan <strong>di</strong> bi<strong>dan</strong>g ekonomidalam rangka mengembangkan <strong>model</strong> BUMD yang ada <strong>di</strong> Kabupaten Subang.2. Bagi Pemerintah Daerah Kabupaten Subang sebagai bahan analisis <strong>dan</strong> masukan kritis untukmenyempurnakan kebijakan <strong>model</strong> <strong>strategi</strong>k <strong>pengembangan</strong> BUMD Kabupaten Subang.3. Dapat memberikan bahan masukan bagi manajemen perusahaan daerah dalam menyususn, menerapkan<strong>dan</strong> mengembangkan <strong>model</strong> manajemen <strong>strategi</strong>k tepat guna <strong>di</strong> BUMD <strong>kabupaten</strong> Subang.4. Bagi perusahaan tempat penulis mengadakan penelitian, hasil penelitian ini akan berguna sebagai bahanpertimbangan dalam meningkatkan perusahaan <strong>di</strong>masa yang akan datang.5. Bagi pihak-pihak lain sebagai bahan pertimbangan untuk menentukan kebijakaan <strong>strategi</strong> usaha <strong>dan</strong> bentukmanajemen stratejik yang akan <strong>di</strong>gunakan oleh sebuah perusahaan.V. Petunjuk Teknis1. Tahapan Sasaran Pengem- bangan ModelGuna mendapatkan hasil yang optimal dalam <strong>pengembangan</strong> <strong>model</strong> <strong>strategi</strong> <strong>pengembangan</strong> PerusahaanDaerah, maka proses penyusunan <strong>model</strong> <strong>strategi</strong> <strong>pengembangan</strong> <strong>di</strong>tempuh melalui 2 (dua) tahap, yaitu :a. Pemilihan Bi<strong>dan</strong>g Usaha Unggulan untuk Perusahaan Daerah.b. Penyusunan <strong>model</strong> <strong>strategi</strong> Pengembangan perusahaan Daerah.Tahap 1 <strong>di</strong>sebut sebagai <strong>di</strong>agnosis lingkungan perusahaan terhadap pemilihan <strong>model</strong> <strong>strategi</strong>c<strong>pengembangan</strong> BUMD yaitu merupakan proses pemilihan bi<strong>dan</strong>g-bi<strong>dan</strong>g apa saja yang layak untuk menja<strong>di</strong>perusahaan daerah yang potensial untuk dapat mendorong pertumbuhan ekonomi daerah Kabupaten Subang.Se<strong>dan</strong>gkan pada tahap 2 merupakan kegiatan lanjutan dari bi<strong>dan</strong>g garapan atau lapangan usahaperusahaan daerah yang <strong>di</strong>garap, <strong>dan</strong> kemu<strong>di</strong>an bagaimana <strong>model</strong> <strong>strategi</strong> <strong>pengembangan</strong> perusahaah daerahyang paling cocok.2. Tahapan Kegiatana. Tahap persiapan; penelaahan stu<strong>di</strong>, rencana yang <strong>di</strong>anggap relevan dengan pengamatan yang <strong>di</strong>lakukan,pengumpulan data skunder, melakukan rincian terhadap informasi yang akan <strong>di</strong>lakukan.b. Tahap survey data skunder; mengumpulkan data skunder untuk keperluan analisis.c. Tahap kompilasi data (seleksi, tabulasi, pengelompokan <strong>dan</strong> sistematisasi)d. Tahap analisis <strong>dan</strong> <strong>pengembangan</strong> <strong>model</strong>e. Tahap akhir pembentukan <strong>model</strong> <strong>strategi</strong>k <strong>pengembangan</strong> BUMDVI. Model – Model StrategisPengembangan BUMD1. Model Tahapan Evaluasi BUMD Kabupaten SubangEvaluasi BUMDInformasi UtamaInformasi Tambahan1. Produksi <strong>dan</strong> kapasitas2. Jenis investasi3. Pemasaran4. Asak bahan baku utama5. Teknologi6. Nilai tambah7. Jml tenaga kerja8. Kontribusi pada daerahProfil BUMDJenis BUMD<strong>dan</strong> Terapinya1. investasi/TK2. Produktivitas TK3. Tenaga Kerja Lokal4. Sarana Pelatihan TK5. Status Perusahaan6. Tingkat Pencemaran7. Lainnya (spesifik)BUMD yang StrategisMaju <strong>dan</strong> ProspektifBUMD belum maju tapipunya prospektifBUMD yang perlu<strong>di</strong>tutup2. Model Identifikasi <strong>dan</strong> Evaluasi Existing BUMD Kabupaten SubangBUMD Kabupaten Subang mempunyai kekuatan untuk mengembangkan usaha <strong>dan</strong> membentuk BUMDbaru dengan <strong>di</strong>versifikasi usaha baru, memungkinkan pelayanan kepada masyarakat yang lebih tinggi, <strong>dan</strong> jugamemungkinkan untuk dapat meningkatkan pendapatan asli daerah.Berdasarkan analisis SWOT dari kajian teknis, kajian lingkungan internal maupun lingkungan eksternal, <strong>dan</strong>kajian ekonomis sebagaimana telah <strong>di</strong>lakukan <strong>di</strong>muka, maka berdasarkan pertimbangan dapat <strong>di</strong>simpulkan3


ahwa pembentukan kegiatan usaha pembentukan BUMD merupakan suatu hal yang sangat penting untuk <strong>di</strong>Kabupaten Subang.Ada dua <strong>strategi</strong> dasar pem-bentukan BUMD Kabupaten Subang dari hasil penelitian yaitu StrategiPengembangan melalui Konsentrasi, Penyesuaian <strong>dan</strong> Diversivikasi. Berdasarkan hasil penelitian, BUMD yangmemiliki kinerja yang cenderung baik yang ada sekarang cenderung mengadakan konsentrasi, se<strong>dan</strong>gkanBUMD yang yang relatif kurang memiliki kurang memiliki kinerja yang baik cenderung mengadakan <strong>di</strong>versivikasiagar dapat meningkatkan kinerjanya.Jika <strong>pengembangan</strong> BUMD Kabupaten Subang tersebut memilih <strong>strategi</strong> konsentrasi, perusahaan BUMDdapat tumbuh melalui integrasi (integration) horizontal maupun vertikal, baik secara internal melalui sumberdayanyasen<strong>di</strong>ri atau secara eksternal dengan menggunakan sumberdaya dari luar.Pertumbuhan melaluikonsentarasi dapat <strong>di</strong>capai melalui integrasi vertikal dengan cara backward integration (mengambil alih fungsisupplier) atau dengan cara forward integration (mengambil alih fungsi <strong>di</strong>stributor). Hal ini merupakan <strong>strategi</strong>utama untuk <strong>pengembangan</strong> BUMD yang memiliki posisi kompetitif pasar yang kuat (high market share) dalamperusahaan yang berdaya tarik tinggi.Agar dapat meningkatkan kekuatan bisnisnya atau posisi kompetitifnya, BUMD harus melaksanakan upayameminimalkan biaya <strong>dan</strong> operasi yang tidak efisien untuk mengontrol kualitas serta <strong>di</strong>stribusi produk. Intergrasivertikal dapat <strong>di</strong>capai melalui sumberdaya internal maupun eksternal yang <strong>di</strong>miliki BUMD. Misalnya BUMD<strong>kabupaten</strong> Subang membuat kembali perusahaan <strong>di</strong> tempat lain yang sama misalnya PDAM tidak hanya satulokasi, Kilang Minyak Mini LPG tidak hanya satu lokasi tapi ada beberapa lokasi sehingga biaya dapat <strong>di</strong>tekansecara efisien.Jika <strong>pengembangan</strong> BUMD Kabupaten Subang tersebut memilih <strong>strategi</strong> <strong>di</strong>versifikasi, perusahaan dapattumbuh melalui konsentrasi atau <strong>di</strong>versifikasi konglomerasi baik secara internal melalui <strong>pengembangan</strong>perusahaan-perusahaan baru, maupun melalui akuisisi dari BUMD yang sudah ada <strong>di</strong>gabung agar secaraekonomis menguntungkan <strong>dan</strong> dapat tumbuh secara sehat.Strategi <strong>pengembangan</strong> BUMD melalui <strong>di</strong>versifikasi umumnya <strong>di</strong>laksanakan oleh perusahaan yang memilikikon<strong>di</strong>si competitive position sangat kuat tetapi nilai daya tarik industrinya sangat rendah. BUMD tersebutberusaha memanfaatkan kekuatannya untuk membuat produk baru secara efisien karena perusahaan ini sudahmemiliki kemampuan manufaktur <strong>dan</strong> pemasaran yang baik. Prinsipnya adalah untuk menciptakan sinergidengan harapan bahwa BUMD dua perusahaan secara bersama-sama dapat menciptakan lebih banyak keuntungan<strong>dan</strong> pelayanan terhadap masyarakat.Strategi pertumbuhan BUMD Kabupaten Subang melalui integ-rasi horizontal adalah suatu kegiatan untukmemperluas perusahaan BUMD dengan cara membangun <strong>di</strong> lokasi lain, <strong>dan</strong> meningkatkan jenis produk sertajasa. Jika BUMD Kabupaten Subang yang ada pada saat ini merupakan perusahaan yang sangat attraktif artinyamaka dapat meningkatkan pelayanan kepada masyarakat luas <strong>dan</strong> dapat meningkatkan PAD bagi PEMDA,dengan cara memanfaatkan keuntungan economic of scale baik prosuksi maupun pemasaran. Sementara jikaBUMD Kabupaten Subang yang saat ini berada dalam moderate afftractive industry <strong>strategi</strong> yang <strong>di</strong>terapkandalam <strong>pengembangan</strong>nya adalah mempertahankan keadaan yang ada pada saat ini.BUMD Kabupaten Subang dapat memperluas pasar, <strong>pengembangan</strong> fasilitas produksi, <strong>dan</strong> teknologimelalui <strong>pengembangan</strong> internal maupun eksternal melalui akuisisi <strong>dan</strong> joint venture dengan perusahaan lainyang sejenis dalam lingkungan BUMD sehingga perusahaan BUMD akan semakin kokoh <strong>dan</strong> kuat <strong>dan</strong> mampubersaing dengan perusahaan eksternal.DAFTAR PUSTAKAAnthony William P, Pamela L. Perrewe and K.Michele Kacmar. (1996) Strategic Human Resource Management. Fort Worth-Floroda The Dryden Press.Daniels, John L. <strong>dan</strong> Daniels, Caroline N., ( 2003 ). Global Vision, Buil<strong>di</strong>ng New Models for the Corporation of the Future, NewYork : McGraw Gill, Inc.George, S. Or<strong>di</strong>orne (1999). Strategyc Managemet of Human Resouces. Josey – Bass – Publishers London.Hit, Michael A et.al, ( 1999 ). Manajemen Strategis : Menyongsong Era Persaingan <strong>dan</strong> Globalisasi, ( alih bahasa ArmandHer<strong>di</strong>yanto ), Jakarta, Erlangga.Hunger, J. David and Wheelen, Thomas L., ( 1996 ). Sterategic Management, Fifth E<strong>di</strong>tion, New York : Ad<strong>di</strong>son – WesleyPublishing Company.Jauch, Lawrence R. and Glueck, William F., ( 1988 ). Manajemen Strategis <strong>dan</strong> Kebijakan Perusahaan, E<strong>di</strong>si ketiga ( AlihBahasa Murad <strong>dan</strong> AR Hendry Sitonggang ), Jakarta Erlangga.James, W. Walker, (1992). Human Resource Strategy. Mc Graw-Hill. International E<strong>di</strong>tor.Michal E. Poster, (1997). Strategi Bersaing, Teknik Menganalisa Industri & Pesaing. Penerbit Erlangga. Jakarta.Mintzberg, Henry <strong>dan</strong> Quin, James Brian, ( 1992 ).The Strategic Process : Consep and Contexts, New Jersey : Prantice – Hall,Inc.Naisbitt, John, ( 1992 ). Megatrends : Ten New Directions Transforming Our Lives, New York : Warner Book , Inc.Biodata :Dr. H. Ade Sa<strong>di</strong>kin Akhya<strong>di</strong>, M,Si.Gol/Pangkat/Jabatan : IVa/Pembina/Lektor KepalaBi<strong>dan</strong>g Keahlian: Ilmu Komunikasi SosialInstansi : Lembaga Pengab<strong>di</strong>an kepada MasyarakatUniversitas Pen<strong>di</strong><strong>di</strong>kan Indonesia4

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!