11.07.2015 Views

HOLOGRAFI - Paper ITT Telkom

HOLOGRAFI - Paper ITT Telkom

HOLOGRAFI - Paper ITT Telkom

SHOW MORE
SHOW LESS
  • No tags were found...

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

dan memiliki tampilan yang sama pada kedalamandan paralaks dengan objek tiga dimensi yangsebenarnya. Gambar maya terlihat seolah-olahpengamat melihat objek asli melalui jendela yangditentukan oleh ukuran dari hologram. Gambartersebut dikenal sebagai gambar orthoscopicGambar nyata, juga terbentuk dengan jarak yangsama dari hologram, tapi berada didepannya sertakedalaman gambarnya terbalik. Hal ini disebabkanoleh fakta bahwa titik-titik yang bersesuaian padakedua gambar (nyata dan maya) terletak pada jarakyang sama dari hologram. Gambar nyata ini dikenalsebagai pseudoscopic. Gambar ini sangat tidaknyaman untuk dilihat karena memang kita tidakterbiasa melihat gambar terbalik dalam kehidupannormal. Gambar tersebut tidak dapat diubah dengantekni-teknik optika sampai baru-baru ini. Kini,sudah memungkinkan untuk mengkonjugasikangelombang muka (inggris: wavefront) denganmenggunakan teknik konjugasi fase optik.Gelombang muka ini memiliki aplikasi yangpotensial dalam mengoreksi efek daripenyimpangan media pada pencitraan optik.Sebuah hologram yang terekam oleh lensa atausebuah cermin cekung, dapat menghasilkan sebuahbayangan nyata orthoscopic dari objek [2] . Bayangannyata orthoscopic dari objek ini juga dapatdiciptakan dengan cara merekam dua hologramsecara berturut-turut. Tahap pertama, hologramutama direkam dengan menggunakan sinar acuan.Hologram ini, saat direkonstruksi oleh sinar,menghasilkan sebuah gambar maya dan gambarnyata dengan pembesaran unit. Kemudian,hologram ini direkam dengan menggunakangambar nyata dari hologram utama sebagai sinarobjek. Pada saat hologram ini sudah terekonstruksi,akan menghasilkan bayangan maya pseudoscopicdan bayangan nyata orthoscopic.Klasifikasi hologramHologram, dapat diklasifikasikan dalam beberapacara tergantung pada ketebalan, metode perekaman,metode rekonstruksi dan lain sebagainya.Klasifikasi berdasarkan amplitudo dan fasehologramSebuah hologram, tipe penyerapannya ada yangmenghasilkan perubahan pada amplitudo dari sinarrekonstruksinya. Jenis fase dari hologram inimenghasilkan fase perubahan pada sinarrekonstruksi dikarenakan variasi dari indeks biasatau ketebalan dari medium. Fase hologram,memiliki keuntungan lebih daripada amplitudohologram dalam hal pemborosan energi di dalammedium hologram serta efisiensi penguraian yanglebih tinggi. Hologram yang direkam dalam emulsifotografik merubah baik amplitudo dan fase darimenerangi gelombang. Bentuk dari rencanakerangka perekaman ini tergantung dari fase relatifdari pencampuran sinar. Akibatnya, gelombangyang terekonstruksi terefleksi ke hologram yangsesuai dengan kepadatan perak yang tersimpandengan variasi amplitudonya sebanding denganamlpitudo dari objek. Demikian pula dengan fasegelombang rekonstruksi, yang dimodulasikansebanding dengan fase dari gelombang objek. Jadi,baik amplitudo dan fase dari gelombang objekmerupakan reproduksi.Klasifikasi berdasarkan ketebalan hologramHologram bisa berbentuk tipis (bidang) atau tebal(isi). Sebuah parameter Q dapat digunakan untukmembedakan antara hologram tipis dan tebal.Sebuah hologram dapat dikatakan tipis apabila Q

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!