11.07.2015 Views

Kiat Mencegah Medication Error di Rumah Sakit - Manajemen ...

Kiat Mencegah Medication Error di Rumah Sakit - Manajemen ...

Kiat Mencegah Medication Error di Rumah Sakit - Manajemen ...

SHOW MORE
SHOW LESS
  • No tags were found...

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

<strong>Kiat</strong> <strong>Mencegah</strong><strong>Me<strong>di</strong>cation</strong> <strong>Error</strong> <strong>di</strong> <strong>Rumah</strong> <strong>Sakit</strong>Armen MuchtarDepartemen Farmakologi KlinikRSUPN Dr Cipto Mangunkusumo


Survai Masalah Penggunaan Obat<strong>di</strong> <strong>Rumah</strong> <strong>Sakit</strong>• Those on me<strong>di</strong>cal wards of universityhospital received an average of 14 drugsduring their stay.(Cluff, 1964)• Serious adverse drug events occur inabout 6.7% of hospitalized patients. Fataladverse drug events occur in 0.32% ormore than 100.000 deaths in the UShospital per year.( Lazarou et al, 1998 )


Masalah Penggunaan Obat• Inappropriate use: overuse, abuse,misuse.• Expensive: impoverishment/catastrophicexpen<strong>di</strong>ture,• Harmful: serious/life threatening adversedrug events.• Too many: me-too drugs, copy drugs,commercial herbal me<strong>di</strong>cine.• Doubtful: placebo effect, marginal effect


Instrumen Pemecahan MasalahObat• Konsep dan implementasi Daftar ObatEsensial Nasional.• Konsep dan implementasi penggunaanobat rasional.• Konsep dan implementasi substitusigenerik dan terapeutik.• Ektensi <strong>di</strong>siplin ilmu: farmakologi klinik,epidemiologi klinik, farmakoepidemiologi,ekonomi pelayanan kesehatan/farmakoepidemiologi, farmasi klinik.• Sistem layanan kesehatan universal socialinsurance and managed care.


• Kebijakan Obat Nasional/Regional/Lokal• Clinical Trial Registry, Consolidated Standards ofReporting Trial Statements (CONSORT).• Meta-analysis, Evidence Based-Pharmacotherapy,Therapeutic Guidelines.• Therapeutic Decision Making and P-drug concept.• Health Assessment Technology/ComparativeEffectiveness Stu<strong>di</strong>es.• Antibiotic Control Programme.• Konsep dan implementasi Patient Safety.


Rantai Tatalaksana Obat<strong>di</strong> <strong>Rumah</strong> <strong>Sakit</strong>Seleksi }↓ }Perencanaan }↓ }Pengadaan }↓ }Penyimpanan }↓ }Peresepan } --------> Penggunaan yang Efektif, Aman, Hemat↓ }Transkripsi }↓ }Peracikan }↓ }Pemberian }↓ }Pemantauan }


Ruang Lingkup• <strong>Me<strong>di</strong>cation</strong> error adalah kegagalan dalamproses pengobatan yang menimbulkanatau memaparkan bahaya pada penderita.• Kegagalan dalam proses berarti prosespengobatan itu menyimpang dari atau<strong>di</strong>bawah standar.• Yang <strong>di</strong>maksud dengan bahaya termasukpula tak terlihat manfaat yangmengin<strong>di</strong>kasikan kegagalan pengobatan.


• Proses pengobatan meliputipenggunaan obat yang bersifatsimptomatik, kausal, pencegahan,<strong>di</strong>agnostik.• Proses pengobatan terangkai dalambeberapa fase: formulasi, produksi,penyimpanan, peresepan,transkripsi, <strong>di</strong>spensing, pemberian,dan pemantauan


Kesalahan Penggunaan Obat( <strong>Me<strong>di</strong>cation</strong> <strong>Error</strong>)• Penye<strong>di</strong>aan 1 obat untuk 1 penderitamemerlukan 80-120 langkah.• Kesalahan dapat terja<strong>di</strong> pada setiap langkah padasetiap tahap proses penggunaan obat.• Pada rawat inap, kekerapan kesalahanpenggunaan obat adalah 5.3 per 100 peresepanobat; keja<strong>di</strong>an efek buruk/cidera pada penderitaadalah 0,25 per 100 peresepan obat.• Kesalahan paling kerap terja<strong>di</strong> pada prosespemberian (53%), <strong>di</strong>ikuti oleh proses peresepan(17%), peracikan (14%), dan transkripsi (11%).• Kesalahan pada proses awal (peresepan) lebihbesar peluangnya untuk <strong>di</strong>koreksi, <strong>di</strong>ban<strong>di</strong>ngdengan kesalahan pada proses akhir (pemberianobat).


• 70% kesalahan peresepan dapat <strong>di</strong>cegah olehfarmasis dan perawat.• Kesalahan pemberian obat susah <strong>di</strong>cegah, karenapelakunya tunggal.• Kesalahan peracikan terja<strong>di</strong> bila ada perbedaanantara jumlah/kadar yang <strong>di</strong>kehendaki denganjumlah/kadar yang <strong>di</strong>siapkan/<strong>di</strong>berikan.Penyimpangan tak boleh lebih dari 10%. 60%se<strong>di</strong>aan infus/suntikan yang <strong>di</strong>siapkan perawatlebih tinggi penyimpangannya dari 10%.• Kesalahan transkripsi <strong>di</strong>sebabkan oleh tulisantangan yang buruk, singkatan, satuan berat(mg/mcg), dan salah baca.


Definisi dan Root-Cause AnalysisKesalahan Penggunaan Obat• Kesalahan penggunaan obat (me<strong>di</strong>cation error):setiap kesalahan dalam proses/langkahpenggunaan obat yang timbulkan/tak timbulkancidera.• Efek buruk obat (adverse drug event): cideraakibat kesalahan dalam proses penggunaan obat.• Ceroboh (near miss): kesalahan penggunaanobat yang tak timbulkan cidera.• Salah comot (slip): salah emban tak sengaja.Misalnya, maksud mau suntikan heparin, tetapiyang terambil adalah insulin.


• Lupa (lapse): salah/tak emban tugaskarena lupa.• Keliru (mistake)) salah terap karenakurang pengetahuan. Misal: tak berikanamikasin intravena dosis tunggal,melainkan dalam dosis terbagi atau infusberlanjut.• Lalai (error of omission): tak embantugas, sesuai rencana/permintaan.• Berlebihan (error of comission):penggunaan obat lebih banyak dari yang<strong>di</strong>perlukan. Misal: ciprofloxacin oral<strong>di</strong>berikan 4 kali sehari, yang seharusnyacukup 2 kali sehari.


Pengelompokan Kesalahan ProsesPenggunaan Obat• Active failure vs latent failure.Active failure: : kesalahan yang terja<strong>di</strong> pada pelayanan liniterdepan, yang dampaknya segera terja<strong>di</strong> pada penderita.Latent failure adalah cacat dalam sistem pelayanan yangberkaitan dengan perencanaan, tatakelola, organisasi,pengambilan keputusan, pelaporan, evaluasi, dll• <strong>Error</strong> of execution vs error of planning<strong>Error</strong> of execution: : kegagalan dalam mengemban tugasyang sudah <strong>di</strong>rencanakan.<strong>Error</strong> of planning: : salah perencanaan untuk capai tujuan.• Skill-based behavior errors vs knowledge-basederrors.Skill-based behavior errors: : salah /lupa emban tugas rutinKnowledge-based errors: : salah persepsi, penilaian,penyimpulan, atau pengertian.


Kesalahan Peresepan Obat• Dosis lebih (41.8%)• Dosis kurang (16.5%)• Peresepan obat dengan riwayatalergi (12.9%)• Salah pilih obat, salah pilih dosis(24%), karena tak antisipasiinteraksi obat, kontrain<strong>di</strong>kasi, gagalginjal, usia lanjut, gagal hati, dll.• Obat ganda (5%)


Kesalahan Penulisan Resep• Tanggal, dosis, rute pemberian,frekuensi pemberian tak tertulis.• Tulis nama obat dengan singkatan.• Tulisan tak jelas, sebabkan salahbaca nama obat dan nama pasien(sound alike).• Penulisan resep <strong>di</strong>wakilkan.


Kesalahan Peracikan Obat• Peracikan obat tersusun atas 4langkah: penye<strong>di</strong>aan (supply/stock/inventory), penetapan biaya (billing),penyiapan sesuai resep (filling),pengecekan ulang secara visual(verification)) dan penyerahan(delivery).• Kesalahan peracikan meliputi: salahobat, salah dosis, salah kadar, salahformulasi, dan obat kadaluarsa.


Salah Penyiapan Se<strong>di</strong>aanIntravena pada Anak• Dosis intravena <strong>di</strong>tentukan oleh kadar danvolume.• Dosis IV untuk anak <strong>di</strong>siapkan dari se<strong>di</strong>aan stock,<strong>di</strong>encerkan, <strong>di</strong>hitung volumenya berdasarkandosis dalam mg/kgBB.• Prosesnya meliputi: resep obat stock hitungdosis-volumepembulatan volume obat stock volume pengencer campuran se<strong>di</strong>aaninfus.• Kesalahan proses penyiapan hasilkan kesalahankadar sebesar 35%.• Kesalahan terutama terja<strong>di</strong> pada petugas yangmerasa lelah karena kurang tidur dalam 24 jamterakhir.


Kesalahan Pemberian Obat <strong>di</strong> ICU• Meliputi: salah dosis, salah obat, salah rute,salah waktu, dan lupa.• Kekerapan kesalahan pemberian obat adalah 75keja<strong>di</strong>an per 100 hari rawat penderita, <strong>di</strong> ICU• Kesalahan utama adalah salah waktu (33.4%)dan lupa pemberian obat (22.4%); lainnyaadalah salah dosis (10.2%), salah obat (5.3%),dan salah rute (3.2%).• Kesalahan pemberian terutama adalah obatparenteral, yaitu vasopresor, insulin,antikoagulan, elektrolit, antimikroba, hipnotik-analgesia.• Kesalahan pemberian obat timbulkan cidera beratatau kematian pada 0.9% penderita


Ilustrasi KasusPerempuan, 41 thn, BB 40 kg. KU: demam, lemas, sesak. Beriwayatpenyakit jantung,; <strong>di</strong>beri <strong>di</strong>goxin 2x1/2 tablet, lasix 1x1 tablet, Kdurules 1x1 tablet, dan tioctan 3x1 tablet. 10 hari SMRS menderitaflu, 2 hari SMRS mengigil, sesak bertambah, <strong>di</strong>bawa ke IGD.Pemeriksaan fisik: KU lemah, TD 90/60, na<strong>di</strong> 100x/menit, JVP 5+2, Iikterik.Palpasi: hepatomegali, ascites, udema. Auskultasi: bunyi jantungrematik, penumonia.LAB: Hb 12, Ht 36, ureum 37, kreatinin 1.1, bilirubin 7.6, Na 126, K3.9, Cl 85.WD: RHD, komplikasi CHF, pneumonia.R/: <strong>di</strong>tambah ampiclox 4x500 mg selama 6 hari, dopamine 2mg/kg/menit; ampiclox <strong>di</strong>ganti dengan garamycin 2x80 mg selama 6hari.Follow up: 4 hari setelah garamycin <strong>di</strong>hentikan timbul gejala mualdan aritmia, <strong>di</strong>tenggarai iintoksikasi <strong>di</strong>gitalis. Kadar <strong>di</strong>goxin5.9 ng/ml, Na 116, K 4.6, CL 94, ureum 157, kreatinin 5.0. Periksaulang: ureum 164, kreatinin 6.4, K 6.4


Garamycin (Gentamicin)• Diin<strong>di</strong>kasikan utk kuman aerob gram negatif, takaktif thd streptococci atau pneumococci.Dikombinasikan dgn AB lain utk terapi empiris.• IM/bolus IV, 1x lebih <strong>di</strong>sukai dari 2-3x/hari,berikan pagi/siang hari• Dosis: 5mg/kgBB, eliminasi 95% melalui ginjal,waktu paroh 2.5 jam, sesuaikan dosis dgn fungsiginjal, periksa kadar setelah 3-4x pemberian,kadar terendah


Perhitungan Dosis GaramycinBerdasarkan Fungsi Ginjal(140-umur)xBBx0.85CrCL (ml/men)=-----------------------72x kadar kretinin(140-41)x40x0.85=----------------------=42.572x1.1


Penyesuaian Dosis Garamycin• CrCL 50-80 ml/men: 2.5 mg/kg q24j, atau120 mg q24j• Cr CL 10-50 ml/men: 2.5 mg/kg q48j,atau 120 mg q48j.• CrCL


Kesalahan Me<strong>di</strong>kasi Kasus Ilustrasi• Salah pilih obat, krn tak liput kuman penyebab.• Salah pilih obat, krn tak lakukan pewarnaanGram• Salah pilih obat, krn ada AB lain yg aman• Salah pilih obat, krn potensi interaksi.• Salah regimen dosis, krn <strong>di</strong>berikan 2x/hari.• Salah dosis, krn tak perhitungkan klirenkreatinin.• Tak pantau kadar obat.• Tak pantau fungsi ginjal• Salah waktu pemberian?


Faktor Risiko KesalahanPenggunaan Obat• Peresepan: kurang pengetahuan obat dancara penggunaannya; kurang perhatiandan pengetahuan tentang patofisiologipenyakit yang berpengaruh terhadapkinetik dan <strong>di</strong>namik obat.• Transkripsi: singkatan, tulisan buruk, obatyang name/sound alike.• Peracikan: volume peresepan tinggi,se<strong>di</strong>aan terlalu banyak.• Pemberian: beban kerja tinggi, kurangpengetahuan tentang obat dan carapenggunaannya.


Strategi Pencegahan:1) Optimasi Proses Penggunaan• Peresepan: pembakuan penulisan resep,peresepan elektronik, clinical decisionsupport systems.• Transkripsi: catatan me<strong>di</strong>k elektronik.• Peracikan: bar code technology.• Pemberian: pengecekan ulang,penggunaan pompa suntik/infus.• <strong>Me<strong>di</strong>cation</strong> reconciliation


<strong>Me<strong>di</strong>cation</strong> Reconciliation• Kesalahan penggunaan obat sering terja<strong>di</strong>penderita penyakit kronik menjalani pindahrawat, misalnya dari rawat jalan IGD ICU bangsal rawat jalan.• Dinyatakan sebagai kesalahan bila adaketaksesuaian antara obat yang selama ini<strong>di</strong>gunakan dengan obat yang <strong>di</strong>berikan sewaktupindah rawat secara tak sengaja, dan berpotensitimbulkan cidera.• Ketaksesuaian itu meliputi meliputi: penghentianobat lama, pemberian obat baru yang alergenik,pemberian obat yang sama tetapi bedadosis/frekuensi/cara pemberian, dll.


• Untuk hindari kesalahan ini, perlu <strong>di</strong>lakukanme<strong>di</strong>cation reconciliation yang prosesnyameliputi: pengungkapan obat dahulu dansekarang, pengenalan potensi cidera yangberasal dari perbedaan obat dahulu dansekarang, dan koreksi thd bahaya yangmengancam.• Bagi penderita yang pulang rawat, proses inimeliputi tinjauan terhadap obat sebelum/selamaperawatan, dan penetapan obat untuk rawatjalan selanjutnya.• Survai menemukan ketaksesuaian penggunaanobat yang berpotensi cidera ini pada 60%penderita, sewaktu masuk atau keluar darirumah sakit.


Contoh Kasus• Contoh 1. Anak epilepsi, masuk rumahsakit karena pneumonia aspirasi,kesadarannya turun setelah <strong>di</strong>bericlonazepam. Ternyata untuk epilepsinya,anak ini teratur minum clobazam.• Contoh 2. Seorang penderita jalani operasiganti lutut. Sebelum pembedahan,penderita selalu minum ketorolac.Sewaktu pulang, penderita <strong>di</strong>beri warfarin,tetapi dokter lupa beritahu untuk hentikanketorolac.


Strategi Pencegahan :2) Eliminasi Faktor Risiko• Cegah kelelahan dan kebosanan• Cegah kebisingan dan kerumitan• Pelatihan untuk tingkatkanpengetahuan dan keterampilan.


Strategi Pencegahan:3) Oversight dan <strong>Error</strong> Interception• Teamwork/team approach dalampelaporan pasif dan aktif: klinisi,patologis, farmakologis, farmasis,perawat.• Information Technology.• Licensing, certification/recertification.• Accre<strong>di</strong>tation.


Latar Belakang Masalah Obat• Kemajuan teknologi industri farmasi drug explosion therapeutic jungle.• Obat sbg commo<strong>di</strong>ty dgn ciri aggressivemarketing: detailing, sponsorship,incentives, hidden curriculum, <strong>di</strong>seasemongering, multi-level marketing, <strong>di</strong>rectto consumer advertising, consumersupport organization, fraud, bribery, dll.• Industri Farmasi kapitalistis: harga takboleh <strong>di</strong>kontrol, serahkan ke pasar,<strong>di</strong>berlakukan masa paten obat barumahal.


• Predominance role of commercial ratherthan scientific source of drug informationrepresents a problematic area in healthcare delivery. In the absence ofmandatory postgraduate education,pharmaceutical advertising becomes amajor source of continuing me<strong>di</strong>caleducation for physicians.( Leighton Cluff, 1967)


The House of Commons:Committee Report on the Influenceof Pharmaceutical Industry• The influence of pharmaceutical industry isenormous and out of control.• The big pharma’s tentacles penetratemuch more widely, reaching patients,health departments, regulators,managers, researchers, me<strong>di</strong>cal charities,academics, me<strong>di</strong>a, cares, school children,and politians.( The Lancet, 2006)


• The excessive influence of industry will notbe curbed unless and until all thoseinvolved with drug companies take a standand question their relation with them.Patient’s welfare will continue to bevulnerable with health policies andpractices that are dominated by the will ofbig pharmas.( The Lancet, 2006 )

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!