12.07.2015 Views

Kemitraan Australia Indonesia Untuk Rekonstruksi Dan ... - AusAID

Kemitraan Australia Indonesia Untuk Rekonstruksi Dan ... - AusAID

Kemitraan Australia Indonesia Untuk Rekonstruksi Dan ... - AusAID

SHOW MORE
SHOW LESS
  • No tags were found...

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

Pemerintah <strong>Australia</strong> merespon dengan cara yang cepat dan bermurah hati terhadapbencana tersebut. Para personil departemen pertahanan, perawat, dokter, petugas logistikdan pekerja sukarela adalah beberapa diantara tim-tim pertolongan yang pertama kali tibadi Aceh. Beberapa hari setelah terjadinya bencana tersebut, <strong>Australia</strong> berkomitmen untukbekerja bersama-sama dengan Pemerintah <strong>Indonesia</strong> untuk menyediakan kebutuhankebutuhanyang mendesak bagi mereka yang selamat dan mulai menempatkan orangorangkami serta arsitektur institusional untuk menangani tugas-tugas rehabilitasi danrekonstruksi yang sangat besar pada masa-masa selanjutnya.Dalam beberapa hari setelah bencana tersebut, <strong>Australia</strong> mengumumkan paket bantuanlima tahun sebesar $1 milyar kepada <strong>Indonesia</strong>. <strong>Kemitraan</strong> <strong>Australia</strong> <strong>Indonesia</strong> untuk<strong>Rekonstruksi</strong> dan Pembangunan (AIPRD), yang dikelola bersama oleh pemerintahan keduanegara tersebut, telah mendukung berbagai upaya rekonstruksi dan pembangunan didalam dan di luar daerah-daerah yang terdampak tsunami.Dalam beberapa hari setelahbencana tersebut, <strong>Australia</strong>mengumumkan paketbantuan lima tahun sebesar$1 milyar kepada <strong>Indonesia</strong>.<strong>Kemitraan</strong> <strong>Australia</strong> <strong>Indonesia</strong>untuk <strong>Rekonstruksi</strong> danPembangunan (AIPRD),yang dikelola bersama olehpemerintahan kedua negaratersebut, telah mendukungberbagai upaya rekonstruksidan pembangunan di dalamdan di luar daerah-daerahyang terdampak tsunami.Pemerintah <strong>Australia</strong> berkomitmen untuk menyediakan lebih dari $250 juta bagi upayadarurat dan rekonstruksi Sumatera Utara. Ini termasuk $181 juta dalam dana AIPRD untukberbagai aktifitas rekonstruksi dan rehabilitasi di Aceh dan Nias. Warga <strong>Australia</strong> juga secarasukarela menyumbangkan lebih dari $350 juta untuk program bantuan dan rekonstruksiakibat tsunami yang dijalankan oleh berbagai Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM).Program Pemerintah <strong>Australia</strong> di Aceh difokuskan pada sektor-sektor yang paling kritisbagi rekonstruksi: kesehatan, pendidikan, infrastruktur, mata pencaharian dan tatapemerintahan. Ini termasuk pembangunan kembali berbagai fasilitas kemasyarakatanseperti bangsal darurat di rumah sakit utama di Banda Aceh, klinik-klinik kesehatan,sekolah-sekolah, dan balai-balai desa di seluruh propinsi. Bantuan pemerintah <strong>Australia</strong>juga membantu mengatasi berkurangnya tenaga-tenaga terampil akibat tsunami yangmerenggut jiwa ribuan dokter, perawat, guru dan pegawai pemerintahan.Sejak tsunami tersebut, peluang yang nyata muncul ke permukaan bagi terjadinyaperdamaian dan pembangunan di Aceh. Propinsi itu pulih tidak hanya dari bencanatsunami tapi juga dari konflik yang telah berlangsung selama lebih dari 30 tahun antaraPemerintah <strong>Indonesia</strong> dan Gerakan Aceh Merdeka (GAM). Sebelum tsunami, diperkirakan1,2 juta orang (28,5 persen) hidup di bawah garis kemiskinan. Kemampuan untukmenyediakan dan mengelola pelayanan lemah dan terpecah-pecah.Pada 2004, NAD adalah propinsi termiskin keempat di <strong>Indonesia</strong>. Dua tahun setelahtsunami tingkat kemiskinan bertambah parah, sehingga NAD menjadi propinsi termiskinkedua di <strong>Indonesia</strong>. Tingkat kemiskinan saat ini mengalami peningkatan berkat prosesperdamaian dan upaya yang rekonstruksi yang dilakukan. 1Nota Kesepahaman (MoU) yang ditandatangani pada Agustus 2005 antara Pemerintah<strong>Indonesia</strong> dan Gerakan Aceh Merdeka (GAM) menghasilkan peletakan senjata oleh pihakGAM, demobilisasi ribuan mantan tahanan politik dan pejuang, serta penarikan ribuanpasukan dan polisi dari Aceh.Pada Desember 2006, mantan pemimpin GAM terpilih sebagai Gubernur NanggroeAceh Darussalam melalui pemilihan umum yang damai. Sejak penandatanganan NotaKesepahaman itu, kepercayaan antara kedua belah pihak meningkat kembali. Selain itu,sejak disetujuinya Undang-undang tentang Pemerintahan Aceh pada 2006, Aceh telahmemperoleh otonomi ekonomi dan politik. Tantangan bagi Aceh sekarang adalah untukmengelola kekuasaan dan tanggung jawab yang sangat besar yang telah diberikan ke daerah.1 World Bank, 2008. Aceh Poverty Assessment2008: The Impact of the Conflict, theTsunami and Reconstruction on Poverty inAceh, Jakarta.Laporan ini memberikan sebuah gambaran mengenai berbagai kemajuan dari programrekonstruksi <strong>Australia</strong> di Aceh dan Nias, mengambil pelajaran dari upaya rekonstruksiyang tidak diperkirakan sebelumnya, dan membahas transisi <strong>AusAID</strong> menuju pekerjaanpembangunan yang terus berlangsung di propinsi tersebut.4 <strong>Kemitraan</strong> <strong>Australia</strong> <strong>Indonesia</strong> <strong>Untuk</strong> <strong>Rekonstruksi</strong> <strong>Dan</strong> Pembangunan

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!