12.07.2015 Views

bk01-Manfaat dan Keungggulan SI-TI - Blog Sivitas STIKOM Surabaya

bk01-Manfaat dan Keungggulan SI-TI - Blog Sivitas STIKOM Surabaya

bk01-Manfaat dan Keungggulan SI-TI - Blog Sivitas STIKOM Surabaya

SHOW MORE
SHOW LESS
  • No tags were found...

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

masalah kecil, tetapi terlihat bagaimana penerapan <strong>SI</strong>/<strong>TI</strong> tidak direncanakan secarabaik sejak awal.Kegagalan perusahaan menerapkan <strong>SI</strong>/<strong>TI</strong> salah satunya disebabkanpemahaman yang kurang tepat tentang bagaimana <strong>SI</strong>/<strong>TI</strong> memperlakukan <strong>dan</strong>diperlakukan dalam proses bisnis perusahaan. Beberapa perusahaan menganggappenerapan <strong>SI</strong>/<strong>TI</strong> hanyalah sebagai gengsi untuk meningkatkan citra. Akibatnyapenerapan <strong>SI</strong>/<strong>TI</strong> tidak dikelola dengan baik, hanya sekedar otomisasi aktivitasmanual <strong>dan</strong> menunjukkan kepada pihak eksternal bahwa perusahaan mereka sudahmemakai <strong>SI</strong>/<strong>TI</strong> untuk menopang bisnis (Usnodo, 2010). Majalah Warta Ekonomidalam buku seri korporasi tentang Lead Business with IT yang ditulis dalam rangkaWarta Ekonomi E-Company Award 2009, mengawali buku tersebut dengan babyang berjudul Implementasi <strong>TI</strong> bukan Otomasi. Sebuah judul menarik, yangdidalamnya memuat beberapa sebab kegagalan penerapan <strong>SI</strong>/<strong>TI</strong> yaitu :Rendahnya komitmen manajemen <strong>dan</strong> kesiapan sebelum implementasi.Kegagalan pelaksanaan proyek.Overbudget.Molornya waktu pelaksanaan.Kualitas proyek yang tidak sesuai harapan.Resistensi saat implementasi.Menurut Usnodo (2010), dalam berbagai survei, sekitar 70% proyek <strong>SI</strong>/<strong>TI</strong>dinyatakan gagal. Standish Group menyatakan hanya 10% perusahaan yang berhasilmenerapakan ERP, 35% proyek dibatalkan <strong>dan</strong> 55% mengalami keterlambatan. MetaGroup menyatakan 55% - 75% proyek CRM gagal. CRM Forum menyatakan lebihdari 50% proyek CRM di Amerika Serikat serta lebih dari 85% di Eropa dianggapgagal. Untuk menghindari kegagalan tersebut dibutuhkan strategi manajemenperubahan yang baik, sehingga perusahaan mendapatkan value yang diharapkan dariinvestasi <strong>SI</strong>/<strong>TI</strong>. Bagimana dengan Indonesia ? Menurut R. Eko Indrajit seperti ditulisdalam Usnodo (2010) menyebutkan butuh pendekatan berbeda dalam implementasi<strong>SI</strong>/<strong>TI</strong> di Indonesia. Ia menyebut metode low hanging fruit sebagai salah satupendekatan yang dianggap cocok dengan kultur Indonesia.9

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!