12.07.2015 Views

Syaifuddin Mustaming, S.Ag - Kemenag Sultra

Syaifuddin Mustaming, S.Ag - Kemenag Sultra

Syaifuddin Mustaming, S.Ag - Kemenag Sultra

SHOW MORE
SHOW LESS
  • No tags were found...

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

UKHUWAH ISLAMIYAHOleh : <strong>Syaifuddin</strong> <strong>Mustaming</strong>‘Sesungguhnya orang-orang yang beriman itu (adalah) bersaudara, makadamaikanlah di antara saudara-saudaramu (yang bersengketa), dan bertakwalah kepadaALLAH supaya kalian beruntung’ (QS. Al Hujurát; 10)Penegasan (Taukid) ALLAH di atas merupakan petunjuk yang sangat jelas bagisegenap manusia yang mengakui ke-Tauhidan ALLAH SWT serta ke – RasulanMuhammad SAW; bahwa semua mu’min adalah umat yang bersaudara, harus bersatudan tidak dibenarkan untuk saling bermusuhan. Bahkan jika ada di antara umat Islamyang bersengketa (konflik), maka kaum mu’min lainnya bertanggungjawab untukmendamaikannya.Dewasa ini, provokasi sebagai istilah trend menjadi sebuah hal yang dianggap biasadan sangat mudah dilakonkan. Kenyataan ini membias pada muncul dan menjamurnyaprovokator yang sesungguhnya Islam menyebutnya dengan ‘fitnah’. Tersebarnyaprovokasi oleh pihak provokator tanda petik, tak jarang memunculkan klaim bahkantuduhan kepada pihak muslim. Dampaknya timbullah fitnah yang mengakar danberkepanjangan bahwa sebagian Muslim dipandang sebagai ‘teroris’. Padahal seringkalituduhan itu dijadikan sebagai bahan dan cara untuk mendiskreditkan Islam bahkanmenghancurkannya. Ironisnya pihak yang terlibat sebagai pengklaim ataupun penghakimjustru dari umat Islam yang diperalat dan sengaja tidak menyadari bahwa itu hanyalahfitnahan rekayasa.Sebagai ajaran persaudaraan, Islam menuntut dan menuntun umatnya untukmemperbaiki hubungan sosial serta memelihara persatuan dan kesatuan umat. Dalamkaitan itu, ALLAH SWT memperingatkan kita tentang hal-hal yang mutlak untuk dihindarioleh segenap mu’min, sebagaimana firman-Nya : “Hai orang-orang yang beriman,janganlah suatu kaum (kelompok) mengolok-olok kaum lainnya, (karena) boleh jadi kaumyang diolok itu lebih baik dari yang mengolok, dan janganlah wanita-wanita menghinawanita lainnya, boleh jadi wanita yang dihina (justru) lebih baik dari yang menghina, dan


janganlah kamu mencela dirimu sendiri, dan janganlah kamu panggil-memanggil dengan(panggilan) buruk, panggilan yang terburuk adalah panggillan buruk (fasik) sesudah iman,dan barang siapa yang tidak bertaubat (kepada ALLAH), maka mereka itu (termasuk)orang-orang yang dzhalim (penganiaya). (QS. Al Hujurat; 11)Dan akhirnya, semoga segenap hamba ALLAH yang beriman dapat lebihmempererat ukhuwah, meningkatkan serta memelihara keutuhan persatuan dan kesatuanumat untuk membangun negeri yang baik dan indah serta senantiasa berada dalam ridhadan ampunan ALLAH SWT ‘Baldatun Thayyibatun wa Rabbun Ghafur’, Amin Ya Rabbal‘Alamin.Penulis adalah* Kepala Sub Bagian HUKMAS dan KUB Kanwil KEMENAG Prov. Sulawesi Tenggara* Ketua DPK KNPI Kolaka

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!