13.07.2015 Views

Memenuhi Harapan Pemakai Jasa KSEI Shareholders' Capacity ...

Memenuhi Harapan Pemakai Jasa KSEI Shareholders' Capacity ...

Memenuhi Harapan Pemakai Jasa KSEI Shareholders' Capacity ...

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

Dari RedaksiKepuasan pelanggan adalah fokusutama <strong>KSEI</strong> sebagai salah satupenyedia layanan jasa di bidangpasar modal. Untuk mengetahuitingkat kepuasan pemakai jasanya,<strong>KSEI</strong> kembali menyelenggarakanCustomer Survey. Simak ulasan lengkapnyapada artikel utama.Di sela kegiatan Shareholders’<strong>Capacity</strong> Building 2013, peserta yanghadir turut dibekali pengetahuandari pelaku pasar modal Korea Selatan,yaitu Korea Securities Depository(KSD) dan Korea Stock Exchange(KRX). Selain itu, di akhir April, <strong>KSEI</strong>bertindak sebagai tuan rumah penyelenggaraan12 th ASEAN+3 BondMarket Forum.Untuk memperluas pertukaraninformasi dengan sesama Central SecuritiesDepository (CSD) dari negaralain, <strong>KSEI</strong> dan Central Securities Depositoryof Iran (CSDI) sepakat menjalinhubungan kerja sama melaluipenandatanganan MoU.Artikel tentang sosialisasi hasilkerja sama <strong>KSEI</strong> dengan PerusahaanEfek turut disajikan redaksi pada edisikali ini, ditutup dengan update datastatistik dan aktivitas selama bulanJanuari - April 2013.Selamat membaca!Redaksi<strong>KSEI</strong> Customer Survey<strong>Memenuhi</strong> <strong>Harapan</strong><strong>Pemakai</strong> <strong>Jasa</strong>Kebutuhan pemakai jasa menjadi perhatian penting bagi <strong>KSEI</strong>. Tahunini, Customer Survey kembali diselenggarakan untuk mengukur tingkatkepuasan para pemakai jasa <strong>KSEI</strong>.Website <strong>KSEI</strong>www.ksei.co.idemailhelpdesk@ksei.co.idToll Free0800 -1- 865734Call Center <strong>KSEI</strong>021 - 515 2855Pada awal tahun 2013, <strong>KSEI</strong> telahmenyelenggarakan kegiatan CustomerSurvey untuk menilai tingkatkepuasan pemakai jasa selama periode tahun2012. Seperti tahun-tahun sebelumnya,kegiatan ini bertujuan untuk mengetahuikeinginan dan kebutuhan pemakai jasa,sekaligus menilai seberapa jauh tingkatkepuasan layanan yang telah dilakukan <strong>KSEI</strong>kepada para pemakai jasanya. Layanan jasayang dinilai oleh para pemakai jasa meliputisegi Pelayanan Pelanggan, <strong>Jasa</strong> Informasi danKomunikasi, Teknologi, Proses Transaksi danPengembangan Bisnis dan Sistem. Hasil daridaftar isi1346<strong>KSEI</strong> Shareholders’ <strong>Capacity</strong> Building 2013:Bekal Pengetahuan dari Korea SelatanPengukuhan Kerja Sama <strong>KSEI</strong> - CSDI6 AKSes, Menangkal Persepsi Buruk Investasiaktivitas & Statistik8<strong>KSEI</strong> Customer Survey:<strong>Memenuhi</strong> <strong>Harapan</strong> <strong>Pemakai</strong> <strong>Jasa</strong>12 th ASEAN+3 Bond Market Forum:Prospek Pasar Obligasi Indonesia02EdisiTahun 2013


Fokuss Edisi 02, 2013Customer Survey atas layanan jasa <strong>KSEI</strong>di tahun 2012, akan diigunakan sebagaidasar pengembangan layanan <strong>KSEI</strong> padatahun berikutnya.Dengan menggunakan jasa konsultanindependen dalam pelaksanaannya,Customer Survey ini melibatkan pemakaijasa <strong>KSEI</strong> yaitu Pemegang Rekening <strong>KSEI</strong>yang terdiri dari Perusahaan Efek (PE) danBank Kustodian (BK), Emiten dan Biro AdministrasiEfek (BAE). Berbeda dari tahunsebelumnya, kali ini Manajer Investasi (MI)tidak dilibatkan sebagai responden padapelaksanaan Customer Survey, karena sudahtidak menjadi pemakai jasa <strong>KSEI</strong> padatahun 2012.Bagi <strong>KSEI</strong>, penyelenggaraan kegiatantahun ini dilatarbelakangi keinginan untukselalu berusaha memenuhi harapanpemakai jasa dan sebagai bagian dalammemenuhi standar ISO 9001:2008 yaituFokus Pelanggan. Metode pelaksanaansurvei dilakukan dalam tiga tahapan sebagaiberikut:[1] Penyebaran KuesionerSejak tanggal 19 Februari - 5 April2013, <strong>KSEI</strong> mengirimkan kuesioner kepadaseluruh pemakai jasanya. Berdasarkanjumlah kuesioner yang diterima kembalioleh <strong>KSEI</strong>, pemakai jasa <strong>KSEI</strong> cukup antusiasuntuk berpartisipasi memberikanjawaban atas survei ini.“Hasil CustomerSurvey menunjukkanpemakai jasa <strong>KSEI</strong>telah puas denganlayanan yangdiberikan oleh <strong>KSEI</strong>.”Kelompok Jumlah Target PencapaianHasil Customer Survey Tahun 2012yang diperoleh menunjukkan CustomerSatisfaction Index (CSI) <strong>KSEI</strong> secara totalsebesar 78,56% yang menunjukkan bahwapemakai jasa <strong>KSEI</strong> telah puas denganlayanan yang diberikan oleh <strong>KSEI</strong>. Nilai inilebih tinggi dibandingkan dengan CSI untuklembaga/institusi keuangan Singapura(71,70%) dan Amerika Serikat (75,40%)yang digunakan sebagai benchmark.CSI <strong>KSEI</strong> tahun 2012 juga menunjukkanResponseRateDeviasiTargetPemegang Rekening (PE & BK) 122 105 89 85% 23% -16Emiten 599 186 216 116% 36% +30Biro Administrasi Efek (BAE) 10 8 8 100% 80% 0TOTAL 731 299 313 105% 42% +14Detail Kelompok Responden Customer Survey 201380.00%75.00%70.00%65.00%60.00%55.00%50.00%82.00%77.00%72.00%67.00%62.00%PE-BKEmitenMIBAE74.95%2007Indeks Kepuasan <strong>Pemakai</strong> <strong>Jasa</strong> <strong>KSEI</strong>Indeks Kepuasan <strong>Pemakai</strong> <strong>Jasa</strong>200777.94%77.69%74.75%60.50%200878.89%77.68%74.31%74.75%Indeks Kepuasan per Jenis <strong>Pemakai</strong> <strong>Jasa</strong>77.34% 76.66% 77.20% 77.98% 78.56%2008 2009 2010 2011 2012200976.76%77.09%74.14%76.22%CSISG (Customer Satisfaction Index Singapore)ACSI (American Customer Satisfaction Index)201077.56%77.08%74.41%73.79%201178.76%76.46%74.74%81.96%75.40%71.70%201277.49%77.40%-80.79%kenaikan apabila dibandingkan denganCSI <strong>KSEI</strong> pada tahun 2011 (77,98%) dan CSI<strong>KSEI</strong> tahun 2010 (77,20%).Indeks Kepuasan pemakai jasa jugadibedakan berdasarkan kategori kelompok,yaitu Indeks Kepuasan kelompok PemegangRekening (PE dan BK), Emiten danBAE. Berdasarkan hasil Indeks Kepuasanbagi setiap pemakai jasa, diperoleh gambaranumum bahwa terdapat penurunanIndeks Kepuasan <strong>Pemakai</strong> <strong>Jasa</strong> di tingkatPenerbit: PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (<strong>KSEI</strong>) • Penasihat: Direksi <strong>KSEI</strong> • Dewan Redaksi:Zylvia Thirda, Novian Harry Wibowo, Susiyanti, Adisty Widyasari, Dimas Prayoga • PenanggungJawab: Unit Komunikasi Perusahaan <strong>KSEI</strong> • Alamat Redaksi: Gedung Bursa Efek Indonesia,Tower I Lt. 5, Jl. Jend. Sudirman Kav 52-53, Jakarta 12190, Telp. 52991099, Fax. 52991199 • Sirkulasi:Unit Komunikasi Perusahaan <strong>KSEI</strong>


kelompok PE - BK, namun untuk tingkatkelompok Emiten dan BAE mengalami kenaikan.Dengan menggunakan pengolahandata Strength Weaknesses OpportunityThreats (SWOT) Analysis, diketahui gambaranposisi dimensi pelayanan berdasarkantingkat kepuasan dan tingkatkepentingan menurut pemakai jasa <strong>KSEI</strong>.Disamping itu diketahui tingkat kekuatandan kelemahan yang dimiliki oleh<strong>KSEI</strong>. Hasilnya, area yang perlu mendapatperhatian lebih dari <strong>KSEI</strong> adalah segi PelayananPelanggan dan Call Center (PE - BK)dan segi <strong>Jasa</strong> Informasi Komunikasi sertaTeknologi dan Call Center (Emiten - BAE).<strong>KSEI</strong> Shareholders’ <strong>Capacity</strong> Building 2013Bekal Pengetahuan dariNegeri GinsengSembari mengunjungi negeri ginseng, pesertaShareholders’ <strong>Capacity</strong> Building 2013 diberikanpemaparan mengenai perkembangan pasar modalKorea Selatan.[2] Kunjungan PerusahaanUntuk menggali masukan-masukanatau usulan pengembangan secara lebihmendalam, pada tanggal 20 Februari -15 Maret 2013, <strong>KSEI</strong> juga melakukan beberapakunjungan perusahaan ke 17 Perusahaanyang terdiri dari 10 PE, 4 BK dan3 Emiten.[3] Focus Group DiscussionKegiatan selanjutnya yang masih termasukpada rangkaian Customer Survey,dilaksanakan Focus Group Discussion (FGD)pada tanggal 30 April 2013. Pada kegiatanini, <strong>KSEI</strong> melakukan pertemuan dan diskusidengan beberapa wakil dari pemakaijasa guna membahas hasil kuesioner dankunjungan serta menentukan Action Plan2013, dimana dalam FGD tersebut telahdiperoleh masukan dan usulan untuk peningkatanlayanan <strong>KSEI</strong> sebagai berikut:1. Mempertahankan pelayanan petugasoperasional.2. Mempertahankan kemudahan aksesdan standar keamanan C-BEST.3. Meningkatkan pelayanan dari petugasteknis.4. Informasi corporate action lebih update.5. Meningkatkan stabilitas kinerja/koneksiC-BEST dan status transaksi.6. Membuat Standar Pelayanan Call Center.7. Meningkatkan edukasi Kartu AKSes.8. Informasi data nasabah Rekening DanaNasabah lebih cepat.9. Kunjungan petugas teknis ke pemakaijasa.Seluruh masukan dan saran tersebutakan menjadi dasar perbaikan, peningkatan,dan pengembangan layanan jasa <strong>KSEI</strong>di masa mendatang. Selanjutnya <strong>KSEI</strong> akanmembuat action plan agar usulan dan masukantersebut dapat tercapai. l[M. Nurokhim]Sebagai bagian dari penyelenggaraankegiatan Shareholders’ <strong>Capacity</strong>Building di Seoul, Korea Selatanyang berlangsung pada 3 - 7 April 2013,<strong>KSEI</strong> bekerjasama dengan Korea SecuritiesDepository (KSD) dan Korea Stock Exchange(KRX) menyelenggarakan seminar dansharing knowledge terkait pengembanganpasar modal di Korea Selatan yang relevandengan beberapa inisiatif pengembanganmodal di Indonesia.Seminar diselenggarakan di LotteHotel, Seoul pada tanggal 5 April2013, dihadiri oleh peserta yang terdiridari pemegang saham <strong>KSEI</strong>, SRO danperwakilan asosiasi. Dalam seminar ini,narasumber dari KSD dan KRX memberikanpemaparan mengenai pengembanganSecurities Lending & Borrowing and RepurchaseAgreement (REPO) Services danOTC Derivatives Market.Kerja sama <strong>KSEI</strong> dengan KSD dalampelaksanaan seminar untuk pemegangsaham ini merupakan salah satu wujudnyata pertukaran informasi yang tertuangdalam MoU antara <strong>KSEI</strong> dan KSD. Direktur<strong>KSEI</strong> Margeret M. Tang menyambut hangatinisiatif bersama <strong>KSEI</strong> - KSD ini danmengucapkan terima kasih atas kehadirannarasumber yang membagi pengetahuanbagi para peserta. Margeret jugamenyampaikan harapannya agar materiyang disampaikan bermanfaat untuk pengembanganpasar modal Indonesia dimasa mendatang.“Kerja sama <strong>KSEI</strong> denganKSD dalam pelaksanaanseminar untuk pemegangsaham ini merupakansalah satu wujud nyatapertukaran informasiantara <strong>KSEI</strong> dan KSD.”Fokuss Edisi 02, 2013


Fokuss Edisi 02, 2013Pada sesi pertama seminar, Hong LaeCho, Assistant Manager REPO Team KSDmemaparkan tentang Korean SLB Marketand KSD SLB Services. Melalui pemaparanUndian BerhadiahKorea Selatan.Kartu AKSes Grand Prizedari Cho, diperoleh gambaran singkatmengenai perkembangan SLB Market diKorea Selatan dan ragam layanan SLB yangdisediakan oleh KSD.SLB Market yang telah hadir sejak tahun1996 tersebut, pertama kali ditujukanuntuk saham-saham Korea Stock ExchangeIndex (KOSPI) dan hanya KSD yang berhakmenjadi perantara (SLB Intermediary). Duatahun kemudian, obligasi yang terdaftar diKRX mulai dapat dipinjam-meminjamkan.Selain KSD, perantara pinjam meminjamkini juga dilaksanakan oleh PerusahaanEfek (PE), Korea Securities Finance Corporation(KSFC), sebagaimana diatur dalamFinancial Investment Services & Capital MarketsAct.Pasar SLB di Korea Selatan merupakanyang terbesar kelima di dunia berdasarkantotal jumlah dana. Saat ini, pasar SLB terbesarmasih ditempati oleh Jepang dengantotal jumlah dana sebesar USD 35 milyar,dibandingkan dengan Korea Selatan yangberjumlah USD 4 milyar.Cho juga menyampaikan beberapakeuntungan yang dapat diperoleh pihaklender dan borrower apabila menggunakanjasa KSD sebagai perantara. Aspekefisiensi, market monitoring yang mudahhingga stabilitas transaksi karena adanyajaminan penyelesaian dari KSD, menjadi“Pasar SLB di KoreaSelatan merupakanyang terbesar kelima didunia berdasarkan totaljumlah dana.”keuntungan yang ditekankan oleh Chodalam pemaparannya. Cho juga menjelaskanalur dan jenis transaksi SLB yang ada diSelanjutnya, Emily Kim, Manager BondSLB Team KSD menyampaikan pembahasanmengenai Korean REPO Market andKSD REPO Services. Pada pemaparannya,Emily menjelaskan dua tipe REPO MarketKorea Selatan, yakni Delivery REPO dan TripartyREPO. Proses trading pada DeliveryREPO tidak menggunakan perantara dandilakukan antar dua belah pihak. Sementara,Tri-party REPO menggunakan perantaraKSD (untuk transaksi di luar bursa) danKRX (untuk transaksi bursa).Pemaparan dari Head of New BusinessDepartment KRX, Jae Joon Lim mengenaiOTC (Over The Counter - transaksi di luarbursa) Derivatives Market and CCP Functionmenjadi pembuka seminar di sesi kedua.Lim mengawali pemaparannya denganmenjelaskan mengenai perkembangandasar hukum dan peraturan yang mengaturproses OTC Clearing secara global.Jenis aset yang saat ini paling banyak ditransaksikanmelalui transaksi luar bursaadalah Foreign Exchange (78%), disusuloleh Interest Rate (20%). Sementara participantyang melakukan transaksi di luar bursaterbanyak saat ini adalah Bank dan PE.Lim juga menjelaskan tentang sejarahOTC Clearing di Korea Selatan, pihak yangberpartisipasi pada proses kliring hinggaalur proses kliringnya. Dari segi keuntungan,proses OTC Clearing dapat meningkatkantrading volume, menurunkan risikooperasional dan meningkatkan transparansiinformasi pasar.Untuk semakin meningkatkan kualitasOTC Clearing, KRX berencana menetapkanKRS IRS Clearing sebagai mandatorysistem. Menurut program yang telah disusun,implementasi atas KRS IRS Clearingakan dilaksanakan pada Juli 2013. Pengembanganproduk juga menjadi agenda untukpengembangan OTC Clearing ke depannya.Melengkapi presentasi dari Lim,Joon Woo Lee, Manager Derivatives ServiceTeam KSD kemudian menjelaskan mengenaiCollateral Management for OTC Derivatives.Kegiatan seminar kemudian ditutupoleh Direktur Utama <strong>KSEI</strong> Ananta Wiyogoyang menyampaikan harapannya agarmateri yang telah disampaikan dapat dijadikansebagai inspirasi peningkatan kualitasdan layanan pasar modal Indonesia. l[Redaksi]Dengan nuansa adat Betawi, akarbudaya asli masyarakat DKI Jakarta,ondel-ondel menjadi ornamenpenyelenggaraan ASEAN+3 Bond MarketForum (ABMF) Meeting 2013. Dua ondelondelraksasa menyambut para pesertasetibanya di pintu masuk Ballroom 3, HotelShangri-La, Jakarta. Pertemuan yang digelarpada 23 - 24 April 2013 tersebut dihadiri137 delegasi dari 57 institusi di 10 negara.ABMF merupakan bagian dari AsianBond Markets Initiative (ABMI) yangdibentuk para Menteri Keuangan di kawasanASEAN+3 pada tahun 2003 untukmengembangkan pasar obligasi dalamdenominasi mata uang lokal. ASEAN+3 terdiriatas 10 negara anggota Association ofSoutheast Asian Nations (ASEAN) ditambahRepublik Rakyat Cina (RRC), Jepang, danKorea Selatan.Terbentuk pada bulan September2010, ABMF terdiri dari para ahli di sektorpublik dan swasta, termasuk Self RegulatoryOrganizations (SRO), Central SecuritiesDepository (CSD) dan Bursa Efek, asosiasiindustri pasar modal di negara-negaraASEAN+3, serta pelaku pasar internasional.Tujuan ABMF adalah membantu perkembanganstandardisasi dan harmonisasi peraturanserta praktik pasar obligasi dalamdenominasi mata uang lokal yang dapatdintransaksikan di lintas batas negara.Pertemuan 12 th ABMF Meeting merupakanlanjutan dari pertemuan ke-11 yangdilaksanakan pada 5 - 6 Februari 2012 diSingapura. Pertemuan kali ini tetap membahasprogress dan report dari dua SubForum, yaitu Sub Forum I (SF I) dan SubForum II (SF II) yang membahas berbagaiisu terkait pengembangan pasar obligasidi kawasan ASEAN+3.Acara dibuka dengan sambutandari Dr Bambang P. S. Brodjonegoro, KepalaBadan Kebijakan Fiskal KementerianKeuangan, yang dilanjutkan keynotespeech dari Dr Muliaman D. Hadad mengenaiperkembangan pasar modal Indonesiayang terus mengalami peningkatan,baik di pasar saham maupun pasar obligasi.Muliaman menegaskan, pengembanganpasar obligasi akan menjadi bagiandari pembangunan arsitektur sektorjasa keuangan. Tujuan utamanya untukmembuat pasar obligasi sebagai sumberpendanaan yang mudah diakses, efisiendan kompetitif.“Pasar modal Indonesia telah mengambilbeberapa langkah penguataninfrastruktur, peningkatan kegiatan pengawasan,serta penyusunan regulasipendukung. Indonesia akan terus mem-


Fokuss Edisi 02, 2013Pengukuhan Kerja Sama<strong>KSEI</strong> - CSDI<strong>KSEI</strong> kembali mengukuhkan kerja sama dengan CentralSecurities Depository dari negara lain untuk memperluasjaringan pertukaran informasi dan pengembangan pasarmodal.Pada bulan Mei 2013 PT KustodianSentral Efek Indonesia (<strong>KSEI</strong>) dan PTKliring Penjaminan Efek Indonesia(KPEI), berkesempatan mengunjungiNegeri Persia. Kunjungan dalam rangkamemenuhi undangan kegiatan 7 th InternationalExhibition of Exchange, Bank &Insurance, Finance Industry and InvestmentFair (FIIF) dari Central Securities Depositoryof Iran (CSDI) tersebut, dimanfaatkan <strong>KSEI</strong>untuk sekaligus mengukuhkan kerja samadengan CSDI.FIIF sendiri merupakan ajang internasionalyang digelar CSDI dengan mengundangpartner bisnis dari berbagai negarayang dianggap penting untuk melakukankerja sama di bidang ekonomi denganIran. Indonesia sebagai negara denganpenduduk muslim terbesar di dunia,merupakan salah satu alasan utama Iranikut serta mengundang Indonesia dalamajang internasional ini dengan tujuan untukmenginisialisasi hubungan kerja sama“Kerja sama jangka panjangyang saling menguntungkanadalah salah satu poinutama isi MoU.”yang saling menguntungkan pasar modaldi masing-masing negara.Pada hari kedua penyelenggaraan FIIF,Rabu, 8 Mei 2013, dilakukan penandatangananMemorandum of Understanding(MoU) antara <strong>KSEI</strong> dan CSDI oleh DirekturUtama <strong>KSEI</strong> Ananta Wiyogo dan CEO sekaligusPresiden CSDI, Hamed Soltani Nejad.Kerja sama jangka panjang yang salingmenguntungkan bagi pengembangan industrijasa keuangan di Indonesia dan Iranmerupakan salah satu poin utama isi MoU.Selain itu, <strong>KSEI</strong> dan CSDI sepakat menjalinkerja sama dalam pertukaran informasisecara berkala serta meningkatkankunjungan antar dua lembaga. Pertukaraninformasi yang dimaksud meliputipengembangan layanan jasa keuangan,teknis dan infrastruktur baru serta menjalinhubungan operasional bagi peningkatanefisiensi sistem penyimpanan danpenyelesaian.Ananta Wiyogo menyambut baik terjalinnyakerja sama tersebut, serta berharapakan manfaat yang diperoleh ataskerja sama yang terjalin. ”Sebagai sesamanegara dengan mayoritas penduduk yangberagama Islam, Indonesia dan Iran tentunyamemiliki kesamaan pada struktur pasarmodalnya, ini yang diharapkan dapatdi-share dan diterapkan di negara masingmasing,”ujar Ananta. Kerja sama tersebutjuga diharapkan dapat memberikan kontribusibagi pengembangan industri pasarmodal internasional. l[M. Bayu Teguh]Mengapa investasi bodong yangberujung pada raibnya danainvestasi pemodal masih sajamuncul? Penyebabnya, karena nasabahtidak dapat mengawasi dana yang dititipkandan terlalu percaya pada sang pengelola.Ketika investor ingin membeli instrumenpasar modal, pertanyaan yang kerapmuncul, apakah cukup aman?Untunglah saat ini telah hadir FasilitasAKSes (Acuan Kepemilikan Sekuritas) yangmemungkinkan investor melakukan monitoringsaldo dan mutasi Efek dan dananyayang tercatat di <strong>KSEI</strong>. Sejak kehadiran FasilitasAKSes pada tahun 2009, PerusahaanEfek mengaku terbantu dalam menyakinkancalon nasabah terkait kenyamananberinvestasi di pasar modal. Bagi nasabahlama, Fasilitas AKSes membuat merekamakin percaya dengan reputasi PerusahaanEfek tempat mereka mengelola danainvestasi.”Fasilitas AKSes dapat menjadi alatdalam menangkal persepsi buruk tentanginvestasi akibat maraknya kasusinvestasi bodong di Surabaya,” ungkapLydya Handaya, Kepala Cabang PaninSekuritas Surabaya. Meskipun PaninSekuritas memiliki reputasi yang baik dimata investor, Fasilitas AKSes menjadisatu poin tambahan untuk meningkatkankepercayaan nasabah.Manfaat Fasilitas AKSes juga selaludisampaikan Zainal, Risk ManagementDivision Buana Capital, untuk meyakinkanpara calon investornya. “Hal pertama yangditanyakan calon investor kepada parasales yaitu apakah Perusahaan Efek-nyaaman. Kalau mereka tanya begitu, kitalangsung tunjukkan Fasilitas AKSes,” ujarZainal.Theresia Hiranto, Equity Sales DivisionBuana Capital, mengungkapkan pandanganyang sama. Menurutnya FasilitasAKSes telah menjadi andalan baru dalammemasarkan produk pasar modal. KeberadaanFasilitas AKSes membuat PerusahaanEfek lebih mudah meyakinkannasabah untuk berinvestasi.Besarnya manfaat Fasilitas AKSesmenggugah Perusahaan Efek untuk melakukanedukasi kepada nasabahnya. “Bagiyang belum pernah log in, kami memandumereka untuk melakukan log in ke FasilitasAKSes,” tandas Lydya.Langkah serupa juga dilakukan diKantor Cabang Medan sebagaimana diungkapkanDarmin Nasution, Kepala CabangPanin Sekuritas Medan. “Kami secaraberkala mengirimkan update posisi Efekdan dana nasabah, namun nasabah dapat


AKSes, MenangkalPersepsi Buruk InvestasiMunculnya berbagai kasus penipuan investasi ikut berdampak buruk bagicitra investasi pasar modal. Untungnya, persepsi buruk itu dapat segeradihilangkan dengan keberadaan Fasilitas AKSes.melakukan perbandingan atas posisi asetmereka yang sebenarnya, dengan laporanyang disampaikan Perusahaan Efek,” ujarDarmin.Namun, meski telah dipersenjatai denganFasilitas AKSes, masih banyak investoryang belum melakukan log in secaraberkala, khususnya bagi nasabah berusia50 tahun ke atas, ibu-ibu rumah tanggaatau yang tidak memiliki akses internetdi rumah. Adanya kepercayaan nasabahkepada Perusahaan Efeknya, juga menjadipenyebab enggannya investor untukmelakukan log in, ungkap Theresia.Diakui Ratasya Ramelan, Head of CSOValbury Asia Securities, dari 6.150 nasabahValbury, yang aktif melakukan log in masihdi bawah 50%. “Kebanyakan nasabahaktif Valbury sudah berusia lanjut yangtidak terlalu akrab dengan teknologi,”ungkapnya.Untuk memudahkan investor melakukanlog in, <strong>KSEI</strong> telah meluncurkan aplikasiAKSes Mobile sejak tahun 2012. Denganmenggunakan smart devices berbasisBlackberry, Android dan Apple, investordapat log in ke Fasilitas AKSes dimanapunberada. “Ini sedang kita sosialisasikan juga,”ujar Lydya.Sementara strategi yang ditempuhDarmin pada kalangan investor berusiasepuh yang umumnya sulit melakukan login, yaitu meminta investor agar dibantumelakukan log in oleh anak atau ahli warismereka melakukan log in. “Tapi hal ini tentukembali lagi ke investor, apakah berkenanbila jumlah asetnya diketahui oleh oranglain, meski itu anaknya,” ujar Darmin.SosialisasiSosialisasi Fasilitas AKSes terus dilakukan<strong>KSEI</strong> untuk meningkatkan aktivitas login investor. Bila pada tahun-tahun sebelumnya<strong>KSEI</strong> melakukan edukasi denganmenggelar acara pertemuan dengan in-vestor secara umum, tahun ini <strong>KSEI</strong> mengadakansosialisasi dengan menggandengPerusahaan Efek.Jadi, <strong>KSEI</strong> fokus pada investor yangmenjadi nasabah Perusahaan Efek yangbekerjasama dengan <strong>KSEI</strong> dalam menyelenggarakanacara sosialisasi, baik ataspermintaan Perusahaan Efek, atau <strong>KSEI</strong>yang menjemput bola menawarkan sosialisasikepada Perusahaan Efek.Sebagaimana di Surabaya, Panin SekuritasCabang Medan menurut Darmin aktifmensosialisasikan dan melakukan edukasiFasilitas AKSes. Bahkan cukup aktif membantumenelusuri para nasabah yang belummemperoleh Kartu AKSes, misalnyakarena nasabah tidak aktif sehingga datanyatidak lagi sinkron atau nasabah bersangkutantelah wafat.Sosialisasi juga dilakukan Valbury AsiaSecurities. Menurut Ratasya, pada periodebulan Maret - April, Valbury cabangSemarang, Surabaya, dan Bali mengadakanacara Investor Gathering pada kotamasing-masing. ”Valbury menyediakanwaktu dan tempat untuk <strong>KSEI</strong> melakukansosialisasi langsung kepada investor mengenaiFasilitas AKSes. Semoga di waktuyang akan datang Valbury dan <strong>KSEI</strong> dapatbekerjasama lagi mengingat betapa pentingnyasosialisasi Fasilitas Akses bagi investor,”paparnya.Sosialisasi <strong>KSEI</strong> yang bekerjasama denganPerusahaan Efek dalam melakukanedukasi cukup menarik. ”Masih dapatdicari cara lainya agar sosialisasi menjadisangat menarik. Efektif rasanya ya, karena<strong>KSEI</strong> dapat langsung berinteraksi denganinvestor, sehingga dapat mengetahuilangsung apa saja kendala maupun masukan-masukandalam penggunaan FasilitasAKSes,” lanjutnya.Agar sosialisasi semakin efektif,Valbury menyarankan <strong>KSEI</strong> membuatsemacam sosialisasi untuk tim marketingPerusahaan Efek. <strong>Harapan</strong>nyaagar tim marketing dapat mengajakinvestor untuk menggunakan FasilitasAKSes,” ungkapnya. Tim marketing PerusahaanEfek, lanjutnya, sangat dekathubungannya dengan investor. ”Apabilatim marketing tidak dapat menjelaskankepada investor, tentu investor menjadimalas untuk membuka atau memakaiFasilitas AKSes,” tambah Ratasya. l[Redaksi]“Sejak kehadiran FasilitasAKSes pada tahun2009, Perusahaan Efekmengaku terbantu dalammenyakinkan calon nasabahterkait kenyamananberinvestasi di pasar modal”Fokuss Edisi 02, 2013


aktivitasPembukaan Sekolah Pasar ModalDi tahun 2013, BEI, KPEI, dan <strong>KSEI</strong> kembali menyelenggarakanSekolah Pasar Modal (SPM). Kegiatan yangtelah berlangsung sejak tahun 2006 ini, bertujuan untukmeningkatkan jumlah investor dan memberikan informasimengenai investasi pasar modal. SPM diselenggarakan diJakarta mulai 10 April 2013, dengan menggandeng beberapaPerusahaan Efek sebagai mitra. Berbeda dengan sebelumnya,SPM kini hanya terdiri dari 2 tingkatan, yakni level 1 dan level2, namun tetap gratis dan terbuka bagi umum. Selain itu,diselenggarakan juga Sekolah Pasar Modal Syariah (SPMS) diJakarta yang merupakan kerja sama dengan beberapa PerusahaanEfek, serta penyelenggaraan di beberapa daerah yangmerupakan kerja sama dengan Masyarakat Ekonomi Syariah. lSosialisasi Static Data InvestorUntuk menunjang pengembangan infrastruktur pasarmodal, <strong>KSEI</strong> melengkapi C-BEST dengan modul static datainvestor (SDI). Modul ini mengintegrasikan proses pembukaanSub Rekening Efek, pemberian Single Investor Identification(SID) dan pencetakan Kartu AKSes. Untuk memberikan informasiseputar pengembangan tersebut, <strong>KSEI</strong> mengadakansosialisasi SDI di Financial Club pada Selasa, 7 Mei 2013 kepadaPemegang Rekening <strong>KSEI</strong> dan perusahaan IT selakupengembang sistem bagi Pemegang Rekening. Acara dibukaoleh sambutan Direktur <strong>KSEI</strong> Sulistyo Budi yang dilanjutkanpenjelasan tentang modul SDI dan persiapan pengembangansistem back office Perusahaan Efek dan Bank Kustodian. lTeam Building <strong>Pemakai</strong> <strong>Jasa</strong> <strong>KSEI</strong> 2013Dalam rangka silaturahmi dan mempererat hubungandengan para pemakai jasa, <strong>KSEI</strong> menyelenggarakan TeamBuilding <strong>Pemakai</strong> <strong>Jasa</strong> 2013. Dengan latar belakang bukitbukitindah serta hawa sejuk di Bukit Tinggi, para pemakaijasa yang terdiri dari perwakilan dari Perusahaan Efek, BankKustodian, Biro Administasi Efek, Bank Pembayaran, BEI danKPEI, tampak antusias mengikuti kegiatan yang diselenggarakanpada 3 - 5 Mei 2013. Team Building dengan tema “SaayunSalangkah”, yang berarti persatuan ini, diikuti oleh sekitar180 peserta dengan berbagai permainan bernuansa Minangkabau.Malam harinya, Gala Dinner diadakan di BallroomPagaruyung, Hotel Grand Rocky dengan menyajikan hiburanmenarik seperti live band performance, tarian injak piring khasMinang, dan ditutup dengan pembagian doorprize. lFokuss Edisi 02, 2013Total Distribusi Corporate Action(Periode Januari - April 2013)DanaJanuari - April 2013Rp (miliar) USD (juta)Equity (Dividen/Exercise) 5.532,17 0Debt (Bunga/Pokok) 18.556,73 7,52Total Dana 24.088,90 7,52statistikEfek(Jumlah Unit/Efek)Saham 10.592.125.755Waran 2.816.750.610HMETD 18.438.739.691

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!