13.07.2015 Views

Lihat Isi - Badan Pusat Statistik

Lihat Isi - Badan Pusat Statistik

Lihat Isi - Badan Pusat Statistik

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

84 K E M I S K I N A N M A R E T 2 0 1 1bulan pada Maret 2010 menjadi Rp233.740,- per kapita per bulan pada Maret2011 (Tabel 16.1). Dengan memerhatikan komponen Garis Kemiskinan (GK), yangterdiri dari Garis Kemiskinan Makanan (GKM) dan Garis Kemiskinan BukanMakanan (GKBM), terlihat bahwa peranan komoditi makanan jauh lebih besardibandingkan peranan komoditi bukan makanan (perumahan, sandang,pendidikan, dan kesehatan). Sumbangan GKM terhadap GK cukup besar, yaitu73,52 persen pada Maret 2010 dan Maret 2011.2. Beras merupakan komoditi pemberi sumbangan terbesar yaitu sebesar 25,45persen di perkotaan dan 32,81 persen di perdesaan. Rokok kretek filtermemberikan sumbangan terbesar kedua pada garis kemiskinan (7,70 persen diperkotaan dan 6,23 persen di perdesaan). Komoditi lainnya adalah telur ayam ras(3,41 persen di perkotaan dan 2,47 persen di perdesaan), gula pasir (2,84 persendi perkotaan dan 3,89 di perdesaan), mie instan (2,74 persen di perkotaan dan2,33 persen di perdesaan), tempe (2,40 persen di perkotaan dan 1,88 persen diperdesaan), daging ayam ras (2,15 persen di perkotaan dan 1,12 persen diperdesaan), tahu (2,06 persen di perkotaan dan 1,54 persen di perdesaan), danbawang merah (1,87 persen di perkotaan dan 2,14 persen di perdesaan).3. Komoditi bukan makanan yang memberi sumbangan besar untuk garis kemiskinanadalah biaya perumahan (8,85 persen di perkotaan dan 6,53 persen di perdesaan),biaya listrik (3,48 persen di perkotaan dan 1,92 persen di perdesaan), biayapendidikan (2,77 persen di perkotaan dan 1,45 persen di perdesaan), danangkutan (2,61 persen di perkotaan dan 1,25 persen di perdesaan).C. Indeks Kedalaman Kemiskinan dan Indeks Keparahan Kemiskinan1. Persoalan kemiskinan bukan hanya sekedar berapa jumlah dan persentasependuduk miskin. Dimensi lain yang perlu diperhatikan adalah tingkat kedalamandan keparahan dari kemiskinan tersebut. Selain harus mampu memperkeciljumlah penduduk miskin, kebijakan kemiskinan juga sekaligus harus bisamengurangi tingkat kedalaman dan keparahan kemiskinan.2. Pada periode Maret 2010―Maret 2011, Indeks Kedalaman Kemiskinan (P 1 ) danIndeks Keparahan Kemiskinan (P 2 ) menurun. Indeks Kedalaman Kemiskinan turundari 2,21 pada Maret 2010 menjadi 2,08 pada Maret 2011. Demikian pula IndeksKeparahan Kemiskinan turun dari 0,58 menjadi 0,55 pada periode yang sama(Tabel 16.2). Penurunan nilai kedua indeks ini mengindikasikan bahwa rata-ratapengeluaran penduduk miskin cenderung semakin mendekati Garis Kemiskinandan ketimpangan pengeluaran penduduk miskin juga semakin menyempit.EDISI 15 D A T A S O S I A L E K O N O M I AGUSTUS 2011

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!