13.07.2015 Views

Pengelolaan Limbah Padat di industri - IKK357 – Pengolahan ...

Pengelolaan Limbah Padat di industri - IKK357 – Pengolahan ...

Pengelolaan Limbah Padat di industri - IKK357 – Pengolahan ...

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

November 24, 2012[PENGELOLAAN LIMBAH PADAT DI INDUSTRI]Insinerator mengurangi volume limbah padat hingga 95-96%, tergantung komposisi danderajat recovery limbah padat. Ini berarti insinerasi tidak sepenuhnya mengganti penggunaan lahansebagai area pembuangan akhir, tetapi insinerasi mengurangi volume limbah padat yang <strong>di</strong>buangdalam jumlah yang signifikan. Insinerasi memiliki banyak manfaat untuk mengolah berbagai jenislimbah padat seperti limbah padat me<strong>di</strong>s dan beberapa jenis limbah padat berbahaya <strong>di</strong> manapatogen dan racun kimia bisa hancur dengan temperatur tinggi.Proses Konversi ThermalProses konversi thermal dapat <strong>di</strong>capai melalui beberapa cara, yaitu insinerasi, pirolisa, dan gasifikasi.Insinerasi pada dasarnya ialah proses oksidasi bahan-bahan organik menja<strong>di</strong> bahan anorganik.Prosesnya sen<strong>di</strong>ri merupakan reaksi oksidasi cepat antara bahan organik dengan oksigen. Apabilaberlangsung secara sempurna, kandungan bahan organik (H dan C) dalam sampah akan <strong>di</strong>konversimenja<strong>di</strong> gas karbon<strong>di</strong>oksida (CO 2 ) dan uap air (H 2 O). Unsur-unsur penyusun sampah lainnya sepertibelerang (S) dan nitrogen (N) akan <strong>di</strong>oksidasi menja<strong>di</strong> oksida-oksida dalam fasa gas (SOx, NOx)yang terbawa <strong>di</strong> gas produk. Beberapa contoh insinerator ialah open burning, single chamber, openpit, multiple chamber, starved air unit, rotary kiln, dan flui<strong>di</strong>zed bed incinerator.Proses kerja Insinerator dari limbah padat menja<strong>di</strong> listrik1. Pengumpulan dan pembakaran limbah padat:<strong>Limbah</strong> padat <strong>di</strong>kumpulkan dengan menggunakan truk danselanjutnya <strong>di</strong>masukkan ke dalam bunker. Kemu<strong>di</strong>an secarabertahap limbah padat tersebut <strong>di</strong>pindahkan dengan menggunakancrane untuk <strong>di</strong>masukkan ke dalam pengumpan tungkupembakaran/insinerasi (furnace). Suhu tungku pembakaran sekitar1000 derajat Celcius. Untuk menjaga kontinyuitas prosespembakaran, udara <strong>di</strong>alirkan dari bawah. Dalam proses ini<strong>di</strong>mungkinkan pembakaran tanpamembutuhkan bahan bakar selain limbah padat itu sen<strong>di</strong>ri. Bahanbakar minyak hanya <strong>di</strong>gunakan pada saat proses awal.Semua bahan yang dapat terbakar <strong>di</strong>bakar dengan mengalirkannya menuju bagian bawah tungkupembakaran. Sisa pembakaran yang berupa batu, logam, gelas, bahan lain yang tidak bisa terbakar<strong>di</strong>sebut slag. Sekitar 15-20% dari sampah rumah tangga akan tetap berupa slag. Slag tersebutkemu<strong>di</strong>an <strong>di</strong>angkut menuju tempat penimbunan sampah setelah logam yang terkandung <strong>di</strong> dalamnya<strong>di</strong>pisahkan untuk <strong>di</strong>daur ulang.2. Produksi uap panas dan listrik:Gas yang <strong>di</strong>hasilkan dari pembakaran tungku naik menuju boiler. Uappanas <strong>di</strong>hasilkan dengan mensirkulasikan air melalui boiler tersebut.Uap dalam boiler mencapai suhu 400 derajat Celcius dengantekanan 40 bar, atau setara dengan 40 kali tekanan normal atmosfer.Uap bertekanan tinggi tersebut <strong>di</strong> ekspansikan melalui turbine untukmemutar generator yang menghasilkan listrik.Setelah melalui turbineuap panas tersebut <strong>di</strong>alirkan menuju kondensator. Di dalamkondesator uap tersebut berubah kembali menja<strong>di</strong> air denganmengalirkan air <strong>di</strong>ngin dari luar. Di negara-negara beriklim <strong>di</strong>ngin airpen<strong>di</strong>ngin kondensor ini <strong>di</strong>manfaatkan sebagai pemanas rumah.3. Pembersihan gas buang dengan presipitator statik:Ada beberapa tahap pembersihan gas buang.Pertama, gas buang <strong>di</strong>alirkan menuju presipitator elektrostatikuntuk memisahkan sebagain besar debu dari gas buang. Carakerjanya adalah sebagai berikut: (a) Elektroda pada filter gasbuang memberi muatan negatif terhadap partikulat-partikulatUNIV. ESA UNGGUL halaman 9

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!