petunjuk131
petunjuk131
petunjuk131
Create successful ePaper yourself
Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.
PETUNJUK PERENCANAAN<br />
MARKA JALAN<br />
No: 012 /S / BNKT / 1990<br />
DIREKTORAT JENDERAL BINA MARGA<br />
DIREKTORAT PEMBINAAN JALAN KOTA
PRAKATA<br />
Dalam rangka mewujudkan peranan penting jalan dalam mendorong perkembangan<br />
kehidupan bangsa, sesuai dengan U.U. no. 13/1980 Tentang Jalan, Pemerintah berkewajiban<br />
melakukan pembinaan yang menjurus ke arah profesionalisme dalam bidang pengelolaan jalan,<br />
baik di pusat maupun di daerah.<br />
Adanya buku-buku standar, baik mengenai Tata Cara Pelaksanaan, Spesifikasi, maupun Metoda<br />
Pengujian, yang berkaitan dengan perencanaan, pelaksanaan, pengoperasian dan pemeliharaan<br />
merupakan kebutuhan yang mendesak guna menuju ke pengelolaan jalan yang lebih baik, efisien<br />
dan seragam.<br />
Sambil menunggu terbitnya buku-buku standar dimaksud, buku Petunjuk Perencanaan Marka<br />
Jalan ini dikeluarkan guna memenuhi kebutuhan intern di lingkungan Direktorat Pembinaan<br />
Jalan Kota.<br />
Menyadari akan belum sempurnanya buku ini, maka pendapat dan saran dari semua pihak<br />
akan kami hargai guna penyempumaan di kemudian hari.<br />
i<br />
J a k a r t a, Januari 1990.<br />
DIREKTUR PEMBINAAN JALAN KOTA<br />
DJOKO ASMORO
DAFTAR ISI<br />
Halaman<br />
PRAKATA ..............................................................................................................................i<br />
DAFTAR ISI ......................................................................................................................... ii<br />
I. DESKRIPSI<br />
1.1. Maksud dan Tujuan ............................................................................................ 1<br />
1.2. Ruang Lingkup.................................................................................................... 1<br />
1.3. Pengertian/definisi .............................................................................................. 1<br />
II. PERENCANAAN MARKA JALAN<br />
2.1. Garis terputus (Dash Line) ..................................................................................1<br />
2.2. Garis Penuh (Solid Line) ...................................................................................4<br />
2.3. Zebra Cross dipersimpangan dan Garis Stop ........................................................9<br />
2.4. Chevron ........................................................................................................... 13<br />
2.5. Marka Pulau ..................................................................................................... 14<br />
2.6. Garis dilarang parkir .........................................................................................15<br />
2.7. Tanda Pengarah Jalur ........................................................................................16<br />
2.8. Marka huruf dan angka ............................................................................................. 17<br />
ii
I. DESKRIPSI<br />
1.1. Maksud dan Tujuan.<br />
Maksud dan tujuan buku petunjuk Perencanaan Marka Jalan ini adalah untuk<br />
memberikan pengarahan dalam perencanaan dan Penerapan Marka Jalan sesuai<br />
dengan perencanaan geometrik jalan dalam rangka meningkatkan tata tertib<br />
berlalu lintas sehingga dicapai kapasitas Optimal dari jalan tersebut.<br />
1.2. Ruang Lingkup<br />
Ruang lingkup pembahasan adalah semua pengertian dari Marka Jalan yang<br />
diperlukan bentuk dan dimensi marka untuk Jalan Nasional, Propinsi, Kabupaten<br />
ataupun jalan Tol.<br />
1.3. Pengertian/definisi.<br />
- Marka jalan adalah suatu tanda yang berupa garis, simbol, angka, hurup<br />
atau tanda-tanda lainnya yang digambarkan.<br />
- Marka jalan berfungsi sebagai penuntun/pengarah pengemudi selama per<br />
jalanan.<br />
- Warna marka jalan umumnya putih, terdiri dari :<br />
� Marka garis;<br />
� Marka hurup;<br />
� Marka simbul;<br />
� dan sebagainya.<br />
- Pemakaian warna marka jalan selain warna putih harus sesuai petunjuk/ ijin<br />
Pembina Jalan.<br />
- Keputusan Menteri Perhubungan Nomor : KM.al/OT.002/Phb-80, Nomor :<br />
KM.164/OT002/PHB-80 dan Nomor : KM.210/Hk601/Phb - 87 tentang<br />
Organisasi dan Tata Kerja Departemen Perhubungan terlampir.<br />
II. PERENCANAAN MARKA JALAN<br />
2.1. Garis terputus (Dash Line)<br />
2.1.1. Berfungsi sebagai Garis sumbu dan Pemisah pada :<br />
1
a. Jalan 2 jalur, 2 arah dengan lebar > 5,50 m.<br />
b. Jalan lebih dari 2 jalur.<br />
2
2.1.2. Berfungsi hanya sebagai , garis sumbu pada jalan 2 jalur, 2 arah dengan lebar<br />
lalu lintas 5 5,50 meter.<br />
2.1.3. Berfungsi sebagai Garis Peringatan pada jalur Percepatan/Perlambatan<br />
sebelum Pendekat penghalang (Aproach Line) atau pada Garis Dilarang<br />
Menyiap di tikungan.<br />
3
2.1.4. Berfungsi sebagai Garis Petunjuk Prioritas (Yield line), digunakan pada<br />
persilangan sebidang.<br />
Marka dipasang pada bagian jalan yang lebih kecil (Minor Road).<br />
2.2. Garis Penuh (Solid Line)<br />
2.2.1. Berfungsi sebagai Garis Sumbu pada jalan berjalur jamak (Multi Line) tanpa<br />
median (digambarkan dengan 2 garis sejajar).<br />
4
2.2.2 Berfungsi sebagai GarisTepi. a. Tepi perkerasan jalan;<br />
b. Tepi perkerasan luar;<br />
c. Garis pada jalur tepian (Marginal Strip).<br />
2.2.3. Berfungsi sebagai Garis Pengarah pada persilangan sebidang.<br />
5
2.2.4. Berfungsi sebagai Garis Dilarang pindah jalur.<br />
Dipasang pada tempat tertentu atau pada daerah tikungan dengan jarak<br />
pandang yang kurang memadai.<br />
a. Dilarang pindah jalur atau menyiap kendaraan disebelah kiri dan kanan.<br />
b. Dilarang pindah halur dari salah satu sisi<br />
6
2.2.5. Garis Dilarang Menyiap di tikungan.<br />
a. LENGKUNG HORISONTAL.<br />
b. LENGKUNG VERTIKAL<br />
M : JARAK PANDANG YANG MENENTUKAN<br />
L : GARIS PERINGATAN<br />
7
2.2.6. Garis stop pada pertemuan jalan kurang utama (minor road) dengan<br />
jalan utama (mayor road).<br />
2.2.7. Garis pendekat ke penghalang<br />
8
2.3. Tempat Penyeberangan (Zebra Cross)<br />
Zebra cross selalu dibuat bersama-sama Garis Stop dengan daerah penempatan<br />
terutama pada :<br />
2.3.1. Persilangan Tegak Lurus.<br />
9
2.3.2. Persilangan Serong<br />
10
2.3.3. Pada jalan lurus didaerah pejalan kaki cukup banyak (daerah pertokoan,<br />
sekolah, rumah sakit dan sebagainya).<br />
11
2.4. Chevron<br />
Marka Chevron dipasang di daerah sebelum dan atau sesudah adanya penghalang, yang<br />
berfungsi sebagai pengarah lalu lintas. Tanda chevron (arah panah) digambar<br />
menghadap arah lalu lintas.<br />
12
2.5. Marka di aekitar pulau pada persimpangan.<br />
Dipasang sebagai pengarah kendaraan yang berbelok sehingga tidak menggangu arus<br />
lalu lintas lurus dan umumnya terdiri dari Marka Peringatan, Marka Pendekatan,<br />
Garis tepi dan atau Marka Chevron.<br />
13
2.6. Garis larangan berhenti<br />
Garis larangan berhenti bisa dibuat sebagai :<br />
2.6.1. Garis menerus di permukaan kereb.<br />
2.6.2. Garis terputus-putus di luar Garis Tepi.<br />
14
TANDA PANAH<br />
(TANDA PENGARAH JALUR)<br />
skala 1 : 500<br />
15
2.7. Marka Pengarah Jalur.<br />
Marka Pengarah Jalur terutama dipakai pada pertemuan jalan dengan tanda<br />
gambar adalah tanda panah yang terdiri dari Panah Awal dan Panah Akhir.<br />
16
2.8. Marka Huruf dan Angka.<br />
Marka Huruf dan Angka ini dipakai untuk mempertegas perintah/petunjuk dan<br />
biasa dipasang bersama Marka lainnya.<br />
Keterangan<br />
a. Lihat standar pemisah halur.<br />
b. Lihat standar garis pengarah.<br />
c. Lihat standar garis stop.<br />
d. Lihat standar zebra cross.<br />
17
20<br />
UKURAN DALAM METER<br />
WARNA : PUTIH