31.03.2016 Views

KATA REDAKSI

FujKi9

FujKi9

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

Editor<br />

Kru Peliput<br />

Desain<br />

<strong>KATA</strong> <strong>REDAKSI</strong><br />

: Ririn Surya Ningsih, Ade Irma,<br />

Rismaya Mutiara L., Devintha<br />

Oktifanny, Ayu Dita<br />

: Miftahul Jannah, Yunida Rahmaniar,<br />

Shovia Putri F, Lusiana R. D.,<br />

Magdalena P., M. Habibi, M.<br />

Ghiffarie, M. Handy, Vidya Septiani,<br />

M. Reishal Novian, Henni Rozana,<br />

Didik Purnama, Rudy Chandra, M.<br />

Fakhri R., Boyke Dian N., M. Yasfi,<br />

Dicky Wahyudi, Achmad Fadillah,<br />

Nur Ayu Amelia, St. Rojikah H.,<br />

Helya Shafira L., Dewi Fortuna, Asep<br />

Malik, Dicky Karunia, Ajie Novanto<br />

Hangat, Lamtiur Solapide R.,<br />

Goldysia<br />

: Zein Azhar, M. Auliya Rahman, Ilham<br />

Muharromy<br />

STRUKTUR KEPENGURUSAN LPM PERISTIWA PERIODE 2015-2016<br />

Pelindung<br />

Penanggung Jawab<br />

Pembina<br />

Pemimpin Umum<br />

Wakil Pemimpin Umum<br />

Dewan Etik<br />

Sekertaris<br />

Bendahara<br />

: Dekan Fakultas Hukum Universitas Lambung Mangkurat<br />

: Pembantu Dekan III Fakultas Hukum Universitas Lambung<br />

Mangkurat<br />

: Daddy Fahmanadie S.H., L.LM<br />

: Kemal Roan Dwitama<br />

: Septriana Indry Lestari<br />

: M. Hidayat S.H., Jaka Nugraha S.H., M. Iqbal Fikri, Janeth<br />

Adinda N.<br />

: Siti Maimunah<br />

: Rini Ratna Sari<br />

Divisi Redaksi<br />

Pemimpin Redaksi : Putri Masdinar P.<br />

Editor<br />

: Ade Irma, Rismaya Mutiara L, Ririn Surya Ningsih, Devitha<br />

Oktifanny. T<br />

Koordinator Mading : Rizka Yuniar Naqqini, Desti Rayanda, Iqbal Ardana, Naser<br />

Abdurrahman, Rissa Novita<br />

Anggota Redaksi<br />

: Dwika Puspa Sari, Mangasi Hasiholan Hasibuan, Andi<br />

Wahyudi, Ayudita, Ekky Kurnia, M. Raihan Naufal, Nurbaiti,<br />

Herviana Aryani, Ervina Maulida, Devi Defrianda Sari, Try<br />

Agung Kholifatullah<br />

Divisi Produksi<br />

Pemimpin Produksi<br />

Koordinator Fotografi<br />

Koordinator Videografi<br />

Anggota Produksi<br />

Bidang Litbang<br />

Pemimpin Litbang<br />

Bidang Humas<br />

Pemimpin Humas<br />

Koordinator Internal<br />

Koordinaor Eksternal<br />

Koordinator Medsos<br />

: Reza Safwaldy<br />

: A. Azhar Yasir, Dede Testalingga<br />

: M. Ilham Muharromy<br />

: Zein Azhar, Hj. Nadya<br />

: Siti Rosyidah Hamdan<br />

: Agus Salim<br />

: M. Reza Hikmatullah<br />

: Albert Yus Fourman<br />

: M. Nizwar Aprilianda, Adani Huwaina S., Yesi Nur Maulida


salam <strong>REDAKSI</strong><br />

Salam Persma!<br />

Sebagian dari kita pasti menyukai berbagai macam<br />

film. Film bagi suatu bangsa bukan hanya sekedar hiburan<br />

dan bentuk kreativitas. Film juga merupakan suatu potret<br />

budaya sekaligus cermin historis sebuah bangsa.<br />

Tepat pada tanggal 30 maret kita memperingati hari<br />

Film Nasional. pada tanggal ini memiliki nilai sejarah<br />

sehingga dijadikan hari Film Nasional.<br />

Singkatnya pada tanggal 30 maret 1950 dijadikan<br />

sebagai hari lahirnya Film Nasional karena pada saat itu<br />

adalah hari pertama pengambilan gambar film “ Darah &<br />

Do'a “ atau “ Long March of Siliwangi “ yang di sutradarai<br />

oleh Usmar Ismail. Alasan disakralkannya film “ Darah &<br />

Do'a “ karena film ini di nilai sebagai film lokal pertama yang<br />

bercirikan indonesia.<br />

Di dalam edisi buletin kali mungkin akan lebih<br />

menarik dengan edisi – edisi karena dalam buletin edisi kali<br />

ini berbagai tulisan tentang perfilman yang ada di<br />

indonesia. Dalam pengerjaannya, mungkin masih ada<br />

kekurangan. kami berharap agar bisa mendapat masukan<br />

yang membangun dan kami akan terus berusaha yang<br />

terbaik dan tetap profesional dengan segala keterbatasan<br />

demi menghasil kan yang terbaik bagi pembaca.<br />

Buletin bertema “ Hari Film Nasional “ kami<br />

persembahkan untuk pembaca sekalian. Diangkatnya tema<br />

“Hari Film Nasional “ adalah untuk memperingati hari Film<br />

Nasional dan menyampaikan bahwa pentingnya film bangsa<br />

lokal bagi kita. Semoga buletin yang kami terbitkan ini<br />

dapat memberikan informasi yang bermanfaat bagi<br />

pembaca.<br />

3


4<br />

abstraksi<br />

Film adalah tampilan gambar-gambar dan<br />

adegan bergerak yang disusun untuk menyajikan<br />

sebuah cerita pada penonton. Film merupakan salah<br />

satu alat komunikasi massa, tidak dapat dipungkiri<br />

bahwa antara film dan masyarakat memiliki sejarah<br />

yang panjang dalam kajian para ahli komunikasi.<br />

Film menjadi media yang sangat berpengaruh,<br />

melebihi media yang lain karena secara audio dan<br />

visual dia bekerja sama dengan baik dalam<br />

membuat penontonnya tidak bosan dan lebih<br />

mudah mengingat.<br />

Hari Film Nasional diperingati setiap tanggal 30 Maret 1950 namun<br />

sebenarnya sejarah pembuatan film cerita di Indonesia yang dulunya bernama Hindia<br />

Belanda, sudah dimulai pada tahun 1926. Film Nasional telah ditetapkan lahir pada<br />

tanggal 30 Maret 1950 karena merupakan hari<br />

pertama pengambilan gambar film “Darah dan<br />

Do'a” atau “Long March of Siliwangi” yang<br />

disutradarai oleh Usmar Ismail. Saat ini dianggap<br />

sebagai era kebangkitan perfilman nasional.<br />

Kebangkitan ini ditunjukkan dari kondisi<br />

perfilman Indonesia yang mengalami<br />

p e r t u m b u h a n j u m l a h p r o d u k s i y a n g<br />

menggembirakan. Hingga saat ini jumlah<br />

produksi film Indonesia terus meningkat pesat<br />

meski masih didominasi tema film horor dan film remaja.<br />

Nah, itu tadi sekilas tentang sejarah perfilman Indonesia. Banyak sekali<br />

perkembangan yang terjadi di dunia perfilman . Teknologi film yang semakin maju,<br />

memudahkan untuk bisa melihat film dengan gambar berwarna dan animasi.<br />

Buletin edisi 15 dengan tema “Hari Film Nasional” akan membahas tentang<br />

perkembangan perfilman. Semoga buletin<br />

edisi 15 ini dapat bermanfaat bagi para<br />

pembaca dan semoga dunia perfilman di<br />

tanah air semakin membuahkan hasil karya<br />

yang berkualitas. Kita harus mendukung<br />

perfilman Indonesia agar dapat bersaing<br />

dengan film-film Internasional.


Kabar kampus<br />

LAW FESTIVAL FAKULTAS HUKUM<br />

UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT<br />

Berbagai macam kegiatan terus dilakukan dan dikembangkan oleh Badan<br />

Eksekutif Mahasiswa di tiap Fakultas di Universitas Lambung Mangkurat. Begitu<br />

juga dengan kegiatan yang dilakukan oleh BEM FH Unlam. Beberapa hari yang<br />

lalu telah mengadakan Law Festival yang kelima.<br />

Apa sih Law Festival itu? Dan apa sih sebenarnya tujuan dari Law Festival<br />

itu sendiri?<br />

Law Festival merupakan periodenya. Untuk Lawfest ke-5,<br />

program wajib BEM FH unlam dibuka dengan Seminar Nasional<br />

untuk membangun jiwa intelektual pada hari Kamis (25/02). Kemudian<br />

dan cerdas dimasa<br />

d i l a n j u t k a n<br />

mendatang, di mana<br />

Kompetisi Debat<br />

Law Festival kali ini<br />

Hukum Nasional<br />

merupakan Law<br />

d e n g a n b a b a k<br />

Festival yang ke - 5.<br />

penyisihan, semi-<br />

Seminar Nasional<br />

final, dan final pada<br />

d a n K o m p e t i s i t a n g g a l 2 6 - 2 7<br />

D e b a t H u k u m<br />

Februari. Sebagai<br />

N a s i o n a l<br />

penutup rangkaian<br />

m e r u p a k a n<br />

a c a r a , h a r i<br />

rangkaian dari acara Law Festival. Minggunya (28/02), diadakan City<br />

Tiap rangkaian acara diserahkan Tour.<br />

kepada pengurus BEM tiap<br />

Kompetisi debat tingkat nasional ini diikuti oleh 14 fakultas dari seluruh<br />

Indonesia, diantaranya Unair, UGM, UI, UII, Universitas Esa Unggul, Universitas<br />

Pancasila, Unhas, Universitas Sriwijaya, Universitas Widya Gama, Universitas<br />

Palangkaraya, IAIN Antasari, Universitas Mulawarman, UIN, dan Universitas<br />

Samarinda<br />

Nah, didalam debat ini terdapat<br />

mosi yang cukup menarik yaitu mengenai<br />

tentang hukum lingkungan. Ketika ditanya<br />

langsung mengapa mengangkat isu tentang<br />

lingkungan, ketua dari Lawfest yang kelima<br />

yaitu, M. Heri Muliadi menjawab, “Kalau<br />

mengangkat isu tentang politik, HAM, dan<br />

sebagainya, itu sudah global dan sudah terus<br />

5


6<br />

Kabar kampus<br />

dibahas. Sedangkan kondisi lingkungan kita saat ini memprihatinkan dan<br />

memerlukan usaha untuk memperbaikinya," jawabnya.<br />

"Lingkungan merupakan tempat tinggal manusia. Di Kalimantan ini kan<br />

kekayaan alamnya itu sangat kaya, akan tetapi masyarakatnya tidak terlalu<br />

memperdulikan hal tersebut. Jadi, lewat mosi hukum lingkungan ini, kami<br />

mengajak rekan-rekan mahasiswa/i dan semua orang yang ada untuk<br />

mengantisipasi dan memperbaiki lingkungan kita ini.” Jelasnya lagi.<br />

Universitas yang memenangkan Juara I Kompetisi Debat Hukum ini<br />

adalah Universitas Indonesia, dengan nama kelompok H. M. Arsyad dan mendapat<br />

hadiah uang sebesar Rp.10.000.000. Mereka juga memenangkan Best Speaker dan<br />

memenangkan Rp.1.000.000. Juara II diraih oleh Universitas Islam Indonesia,<br />

dengan nama kelompok Idgham Khalid dan memenangkan hadiah uang sebesar<br />

Rp.7.500.000.<br />

Walaupun kompetisi ini tidak diadakan setiap tahun, namun kegiatan ini<br />

mendapat respon positif dari mahasiswa. "Kegiatan ini merupakan ajang untuk<br />

menambah wawasan dan pengalaman. Kita bisa belajar bagaimana mekanisme<br />

berdebat yang baik dari para delegasi. Selain itu, kegiatan ini juga menambah relasi<br />

untuk bicara tentang hukum," ujar Lyla Sabine selaku panitia Law Festival.<br />

Semoga Law Festival yang berikutnya akan semakin menarik dan tidak<br />

kalah seru dari Law Festival ke-5 ini ya guys!(Ajie, Dicky K, Lamtiur)


isu kampus<br />

UKT Telat Bayar,<br />

Mahasiswa Terpaksa Cuti<br />

Pembayaran registrasi Uang Kuliah Tunggal (UKT) merupakan hal penting<br />

bagi mahasiswa Universitas Lambung Mangkurat Banjarmasin, karena salah satu<br />

syarat untuk mengikuti perkuliahan adalah membayar UKT yang telah ditentukan<br />

menurut golongannya masing-masing. Namun apa jadinya jika mahasiswa(i)<br />

tersebut terlambat membayar UKT pada batas waktu yang telah ditentukan?<br />

Sebagian mahasiswa beranggapan bahwa Kebijakan Rektorat 517/un8/2015<br />

tentang Kebijakan Registrasi Diluar Jadwal merupakan keputusan sepihak dan cukup<br />

memberatkan. Karena apabila mahasiswa telat membayar UKT, maka mahasiswa<br />

bersangkutan akan dicutikan.<br />

Salah satu mahasiswa yang pro dengan kebijakan ini, Wahyu Abyad,<br />

mahasiswa Angkatan 2014 mengungkapkan, “Menurut saya kebijakan ini<br />

berdampak positif karena akan menjadikan mahasiswa semakin disiplin. Selan itu,<br />

mahasiswa jadi lebih memperhatikan perkuliahannya secara pribadi, tidak<br />

menyepelekan hal-hal seperti ini.”<br />

Bapak Dr. H. F. A. Abby, S.H., M.H., selaku Dekan III FH Universitas<br />

Lambung Mangkurat, mengamini pendapat Wahyu Abyad, “Kebijakan tentang<br />

pembayaran UKT memang sudah ditetapkan sebagaimana mestinya, dan saya setuju<br />

akan hal itu. Karena akan mendidik mahasiswa menjadi lebih disiplin dan tidak<br />

menyepelekan masalah perkuliahan,” tutur beliau.<br />

Dr. Ahmad Alim Bachri, S.E., M.Si., selaku Wakil Rektor I ULM,<br />

menanggapi keresahan mahasiswa ini. “Bagi mahasiswa yang terhambat masalah<br />

pembayaran, misalnya belum memiliki cukup uang, sebelum jadwal pembayaran<br />

bisa langsung melapor ke biro akademik. Kemudian jelaskan masalahnya apa.<br />

Sehingga bisa dicarikan solusinya, entah bisa membayar uang muka semampunya<br />

atau dibuatkan perjanjian untuk membayar diluar jadwal yang sudah ditentukan.<br />

Yang penting mahasiswa itu sudah terdaftar jadi dapat melanjutkan perkuliahannya,”<br />

jelas beliau. Selain itu, menurut beliau, keterlambatan pembayaran UKT akan<br />

7


8<br />

mengganggu administrasi secara<br />

keseluruhan.<br />

Namun, Bapak Daddy<br />

Fahmanadie, S.H., LLM., salah satu<br />

dosen FH unlam, mengatakan, bahwa<br />

penerapan kebijakan ini baiknya<br />

dikaji ulang. “Dalam keterlambatan<br />

registrasi pembayaran UKT itu, siswa<br />

akan mendapatkan sanksi berupa<br />

dicutikan selama 1 semester. Sanksi<br />

ini bertolak belakang dengan visi-misi<br />

universitas dan perkataan rektor<br />

sendiri agar para mahasiswa cepat<br />

menyelesaikan studinya. Sebaiknya,<br />

mahasiswa yang terlambat bayar<br />

UKT diberikan sanksi berupa denda<br />

yang keungannya transparan dan<br />

dapat dipertanggungjawabkan. Cuti<br />

akademik 'kan sebenarnya merupakan<br />

Kabar kampus<br />

hak bagi mahasiswa.”<br />

Sebagai mahasiswa, kita<br />

tidak hanya melulu menuntut hak, tapi<br />

kita juga memiliki kewajiban dan<br />

peraturan yang harus dipatuhi. Kita<br />

memang punya hak untuk kuliah, tapi<br />

kita juga punya kewajiban untuk<br />

membayar UKT sesuai dengan jadwal<br />

yang telah ditentukan. Apabila ada<br />

keterlambatan membayar UKT, maka<br />

a k a n m e n g g a n g g u s i s t e m<br />

administrasi secara keseluruhan.<br />

Mahasiswa maupun seluruh Civitas<br />

Akademika ULM harus lebih<br />

bekerjasama dalam mewujudkan visi<br />

dan misi Universitas Lambung<br />

Mangkurat sebagaimana mestinya.<br />

(Fadhil/Umel)


ubrik ukmf<br />

PENGALAMAN JADI<br />

NARASUMBER RADIO<br />

FAS (Forum Apresiasi Seni) merupakan salah satu<br />

Unit Kegiatan Mahasiswa di Fakultas Hukum unlam<br />

yang menjadi wadah bagi mahasiswa untuk<br />

menampung bakat mahasiswa dibidang seni baik itu<br />

tari, teater, sastra, musik tradisional dan musikalisasi<br />

puisi. Berbagai kegiatan seni sudah dirampungkan<br />

oleh UKM ini dan tentu prestasi yang mereka torehkan<br />

juga tak kalah banyak.<br />

Seperti beberapa waktu yang lalu, FAS diundang untuk mengisi acara<br />

talkshow bertema Budaya VS Globalisasi bersama Suara Kampus di radio Pro 2<br />

Kampus pada 27 Februari 2016. Dengan mengirimkan dua orang perwakilan dari<br />

FAS yaitu Yoga Dicky Susanto selaku Ketua Umum FAS dan Siti Maimunah selaku<br />

Anggota FAS yang menjadi narasumbernya.<br />

Siaran talkshow yang dimulai pada pukul 17.00 WITA ini membahas seputar<br />

organisasi FAS serta kebudayaan yang menjadi topik utama talkshow. Kebudayaan<br />

yang dimaksud ialah kebudayaan dalam<br />

kesenian seperti teater, musik, tari, serta<br />

puisi yang ada di Banjarmasin, "ini acara<br />

yang sangat keren, karena dari talkshow<br />

kemarin kami bisa mengungkapkan<br />

aspirasi kami untuk kebudayaan di<br />

Banjarmasin" ungkap Siti Maimunah.<br />

K e g i a t a n i n i t e n t u n y a<br />

menambah daftar prestasi dari FAS. Siti<br />

Maimunah yang kerap dipanggil<br />

Maymun itu berharap agar organisasi yang ia ikuti ini semakin maju, "untuk FAS<br />

kedepannya semoga makin sukses, tambah maju, dapat<br />

meningkatkan kreativitas dan kesenian di Banjarmasin<br />

serta makin solid, ibaratnya "maangkat batang tarandan"<br />

yang artinya mengangkat budaya Banjar dengan semangat<br />

kayuh baimbai" harapnya.(Vidya, Habibi, Giffarie)<br />

9


10<br />

rubrik ukmf<br />

KSI AL-MIZAN : TETAP JUNJUNG TINGGI<br />

ALMAMATER WALAU SUDAH SUKSES<br />

KSI AL Mizan ialah salah satu UKM FH Universitas Lambung Mangkurat<br />

dalam bidang keagamaan, UKM ini memiliki kegiatan yang cukup banyak, di<br />

antaranya adalah “Ar-rijal Bicara” yaitu diskusi yang dilakukan oleh para anggota<br />

laki-laki (Ikhwan) tentang isu-isu keagamaan di Indonesia maupun internasional.<br />

Dan untuk perempuannya (akhwat) “An-Nisa Bicara” juga merupakan diskusi<br />

seputar keagamaan. Selain itu juga ada BAT (Publik Speaking) yaitu program belajar<br />

atau berlatih berbicara di depan khalayak ramai.<br />

Ada juga kajian hadist yang di isi oleh para ustad<br />

untuk menyampaikan isi tentang Alqur-an dan<br />

Hadist. Kegiatan KSI tersebut tentu memiliki<br />

tujuan seperti yang dikatakan Harmono selaku<br />

Ketua Umum KSI, "memperbaiki niat dan ingin<br />

menjadi yang lebih baik lagi dan juga membangun<br />

prioritas mahasiswa menjadi berguna dan<br />

bermanfaat" ucapnya saat diwawancarai.<br />

Adapun program atau kegiatan besar oleh<br />

KSI AL MIZAN yang sekarang akan dihadapi yaitu mengikutsertakan diri dalam<br />

suatu lembaga yaitu FORDAFHI (Forum Lembaga Dakwah Fakultas Hukum se<br />

Indonesia) dan mendapat tugas mengumpulkan beberapa video dari beberapa<br />

lembaga dakwah kampus se Indonesia. Serta pada tanggal 12 Maret 2016 ada<br />

launching Gerakan 1000 sendal yaitu kegiatan besar KSI AL MIZAN yang baru<br />

pertama kali di Kalimantan Selatan, yaitu membagikan 1000 sendal ke masjid dan<br />

musholla se-Kalimantan Selatan, yang akan diikuti oleh beberapa fakultas di<br />

Universitas unlam, civitas akademika di Kalimantan Selatan dan juga pejabatpejabat<br />

daerah.<br />

Dari semua kegiatan KSI tersebut ada sejumlah harapan yang ingin dicapai,<br />

agar KSI AL MIZAN kedepannya bisa terus maju dan<br />

berkembang, tidak hanya bergerak di dalam kampus<br />

tetapi juga bisa bergerak di luar kampus, berdakwah<br />

sampai tingkat nasional, serta bisa memberikan<br />

pengajaran kepada seluruh anggota KSI tentang<br />

berbagai macam ilmu tidak sebatas hanya ilmu agama<br />

dengan terus menjunjung Almamater FH unlam<br />

walaupun organisasi mereka sudah berada di kejayaan.<br />

(vidya/habibi/giffarie)


peristiwa hukum<br />

MARAK, MEMBUAT SALING CURIGA<br />

Oleh : M. Iqbal Fikri<br />

Pergolakan antara pro dan kontra menjadi isu hangat perjuangan LGBT<br />

(Lesbian, gay, biseksual, dan transgender) akhir-akhir ini. Tentu kita tidak ingin<br />

pergolakan ini terjadi terus-menerus dan menimbulkan ketidaknyamanan juga rasa<br />

saling curiga satu sama lain.<br />

Amerika Serikat adalah salah satu negara yang melegalisasi pernikahan<br />

sesama jenis. Bagaimana dengan<br />

Indonesia? Fondasi hukum nasional<br />

yang dijiwai oleh Pancasila, jauh<br />

berbeda dengan jiwa hukum negaranegara<br />

yang cenderung liberal, seperti<br />

Amerika Serikat. Dikarenakan Negara<br />

Indonesia yang kental akan agama dan<br />

budaya ketimuran, LGBT menjadi hal<br />

yang sulit diterima dikalangan<br />

masyarakat.<br />

Pro terhadap LGBT menyandarkan pada Pasal 28I UUD 1945, yaitu: Negara<br />

memberikan jaminan seseorang bebas dan mendapat perlindungan dari perlakuan<br />

diskriminatif atas dasar apa pun. Pelanggaran HAM melalui tindakan diskriminatif,<br />

dinilai telah dikhianati ketika ketidakbebasan<br />

untuk memilih pasangan hidup sesama jenis.<br />

Namun, UUD 1945 di Pasal 28J<br />

merumuskan kewajiban asasi yang bisa<br />

menggugurkan hak itu. Kewajiban asasi yang<br />

dimaksud adalah kewajiban bagi setiap orang<br />

dalam menjalankan hak dan kebebasannya<br />

wajib tunduk kepada pembatasan yang<br />

diberikan oleh Undang-undang.<br />

Merujuk pada UU Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan, juga tidak<br />

memberikan ruang bagi pernikahan sesama jenis. Perkawinan yang diberikan oleh<br />

UU dimaksud merumuskan perkawinan sebagai ikatan lahir batin antara seorang pria<br />

dengan seorang wanita sebagai suami-istri, dengan tujuan membentuk keluarga yang<br />

bahagia dan kekal, berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa. Pembatasan itu tentu<br />

telah memperhatikan nilai-nilai moral, agama, dan ketertiban umum.<br />

11


12<br />

peristiwa hukum<br />

Polemik legalisasi LGBT ini tentu dirilis<br />

tidak elok jika hanya melihat dari sisi o l e h<br />

hukum saja, sisi lain perlu diangkat untuk P e w<br />

memberikan argumentasi yang lebih kuat. Resea<br />

Pertama, dari sisi kejiwaan. Dr. r c h<br />

Fidiansjah (Psikiater), menyebut LGBT Center<br />

adalah masalah gangguan jiwa. Pedoman y a n g<br />

Penggolongan Diagnosis Gangguan Jiwa m e n u<br />

(PPDGJ) adalah rujukannya. Di situ n j u k a n b a h w a s e k i t a r 9 3 %<br />

disebutkan homoseksual dan biseksual mengatakan bahwa gay tidak<br />

termasuk dalam gangguan psikologis dan seharusnya diterima. Hasil survei ini<br />

perilaku yang berhubungan dengan bisa dijadikan dasar bahwa secara<br />

perkembangan dan orientasi seksual. Yang sosiologis sebagian besar masyarakat<br />

lebih bahayanya, penyakit ini merupakan Indonesia tidak memberikan ruang<br />

penyakit kejiwaan yang bisa menular. bagi pasangan sesama jenis.<br />

Mulai dari mengikuti satu pola, akan Negara harus menentukan<br />

menjadi satu karakter, jadi kepribadian, sikap terhadap LGBT. Pemerintah<br />

jadi pembentuk kebiasaan, dan bersama DPR dapat membuat<br />

sebagainya, akhirnya menjadi penyakit. peraturan perundang-undangan<br />

Kedua, persoalan HAM. Nilai sila tentang upaya pencegahan dan<br />

Ketuhanan Yang Maha Esa itu, haruslah penanggulangan LGBT di Indonesia.<br />

dimaknai sebagai bentuk ikhtiar agar Sederhananya, kita bisa memberikan<br />

pelaksanaan ketakwaan semakin stigma negatif kepada pengidap<br />

meningkat. Karenanya pembatasan untuk LGBT, agar pengidap LGBT tidak<br />

tidak memberikan ruang terhadap bangga dengan ke-LGBT-annya.<br />

perkawinan sesama jenis haruslah Kita sepakat bahwa ada hak<br />

dimaknai sebagai upaya menjaga nilai jiwa bagi kalangan LGBT sebagai seorang<br />

bangsa berada pada tempat yang manusia dan warga negara Indonesia,<br />

seharusnya. Ia tidak boleh semata-mata yaitu untuk dilindungi dari kekerasan.<br />

d i m a k n a i Negara wajib melindungi pelaku<br />

s e b a g a i LGBT, akan tetapi negara juga wajib<br />

pembatasan melindungi warga negara yang<br />

yang tidak normal dari ancaman LGBT. Cara<br />

memperhatik t e r b a i k i a l a h d e n g a n c a r a<br />

an HAM. menyembuhkan pengidap LGBT,<br />

K e t i g a , apalagi ini sudah diagnosis sebagai<br />

d a r i s i s i penyakit kejiwaan yang bisa menular.<br />

sosiologis. Wallahua'lam.<br />

Survei yang


perspektif<br />

POTENSI BERSAING<br />

DI PASAR INTERNASIONAL<br />

Hari Film Nasional diperingati oleh para pencinta perfilman Indonesia<br />

setiap tanggal 30 Maret, hari itu ditetapkan sebagai hari lahirnya Film Nasional<br />

karena pada tahun 1950 tepatnya tanggal 30 Maret adalah hari pertama pengambilan<br />

gambar film “Darah & Do'a” atau “Long March of Siliwangi” yang disutradarai oleh<br />

Usmar Ismail.<br />

Alasan disakralkannya film “Darah & Do'a” adalah karena film ini dinilai<br />

sebagai film lokal pertama yang bercirikan Indonesia dan merupakan film pertama<br />

yang benar-benar disutradarai oleh orang Indonesia asli, juga dilahirkan dari<br />

perusahaan film milik orang Indonesia asli, yaitu Perfini (Perusahaan Film Nasional<br />

Indonesia) yang didirikan oleh sutradara film itu sendiri.<br />

Film Nasional telah disepakati lahir pada tanggal 30 maret 1950, namun<br />

sebenarnya sejarah pembuatan film cerita Indonesia yang dulunya bernama Hindia<br />

Belanda ini sudah dimulai sejak tahun 1926. Bahkan sampai tahun 1942 industri film<br />

lokal sudah cukup berkembang.<br />

Menurut Winda Fitriani, salah satu Mahasiswi Hukum UNLAM, perfilman<br />

di Indonesia memiliki potensi untuk bersaing dengan film luar negeri, film Indonesia<br />

sudah diminati di berbagai kalangan, tidak hanya orang-orang tertentu, “Kalau<br />

dibandingkan antara film luar dengan film indonesia, melihat dari realita, tentu film<br />

indonesia tertinggal jauh dengan film luar, tetapi tertinggalnya hanya dalam segi<br />

teknologi dan pengemasan film yang rapi. Dari segi cerita, film Indonesia tidak kalah<br />

sama film – film luar negeri” ucap Winda.<br />

Kita semua tentu berharap agar film Indonesia terus menyisipkan pesan<br />

moral yang membangun dan dapat bersaing di kancah Internasional. (henny/didik)<br />

13


14<br />

Daddy Fahmanadie,S.H.,LL.,M.<br />

Data pribadi :<br />

profil<br />

Semua warga kampus<br />

Fakulta Hukum Universitas<br />

Lambung Mangkurat Banjarmasin,<br />

tentu tahu dengan salah satu sosok<br />

dosen pengajar mata kuliah Hukum<br />

Pidana yang satu ini, beliau adalah<br />

Daddy Fahmanadie,S.H.,LL.,M.<br />

Yang menyelesaikan gelar Sarjana<br />

beliau di FH Universitas Lambung<br />

Mangkurat dan Magister di<br />

Universitas Gajah Mada.<br />

Dosen yang lahir pada 8<br />

Maret 1982 di Banjarbaru ini, telah<br />

lama menjadi anggota Mahupiki<br />

(Masyarakat Hukum Pidana dan<br />

Kriminalogi Indonesia), yaitu salah<br />

satu organisasi keilmuan dan praktik<br />

di bidang hukum pidana yang<br />

didirikan pada 19 Maret 2008.<br />

Beliau juga aktif menulis di<br />

beberapa media massa seperti<br />

Media Kalimantan, selain itu sosok<br />

jiwa anak muda beliau membuat di<br />

kampus dikenal dekat mahasiswa.<br />

Pak Daddy lah yang membina UKM<br />

LPM Peristiwa sampai saat ini<br />

Agama<br />

Keluarga<br />

Alamat<br />

: Islam<br />

: Isteri : Fitriani Am, keb<br />

: Jalan Nusantar no.72 D (Sidodadi 2) Loktabat Selatan


lifestyle<br />

TREND GADGET 2016 :<br />

FOTOGRAFI DAN SELFIE KINI ‘SATU PAKET’<br />

Maraknya perkembangan fitur yang ditawarkan hingga<br />

Gadget di Indonesia membuat membuatnya menjadi salah satu<br />

cengkraman erat antara alat elektronik jawara di dunia Gadget.<br />

dengan pemakainya. Contoh dari<br />

Beberapa waktu yang lalu,<br />

Gadget diantaranya adalah telepon beredar kabar bahwa SAMSUNG<br />

pintar atau yang biasa disebut akan meluncurkan seri terbarunya<br />

'smartphone', merek smartphone yang yaitu SAMSUNG GALAXY S7<br />

paling umum dijumpai di kalangan yang disebut sebagai penerus dari<br />

masyarakat adalah SAMSUNG. p o n s e l t e r d a h u l u n y a y a k n i<br />

Perusahaan elektronik asal negri S A M S U N G G A L A X Y S 6 ,<br />

ginseng ini sudah beberapa kali smartphone baru ini senantiasa<br />

m e l u n c u r k a n p r o d u k - p r o d u k mendatangkan design yang begitu<br />

smartphone yang canggih. Produk menawan serta spektakuler. Pada seri<br />

smartphone dari SAMSUNG yang kali, smartphone dibekali dengan<br />

paling terkenal adalah SAMSUNG spesifikasi yang mutakhir, dengan<br />

GALAXY, karena disana ada banyak layar yang cukup besar yaitu<br />

15


lifestyle<br />

5,1-5,5 inch dengan resolusi monitor<br />

mencapai 1440 x 2560 dan sudah<br />

didukung dengan teknologi super<br />

AMOLED, Prosesor Octa Core dengan<br />

kecepatan 3x Ghz dan RAM<br />

b e r k a p a s i t a s s e k i t a r 6 G B ,<br />

pembenaman prosesor dan RAM yang<br />

sudah canggih ini akan membuat GALAXY S7 terlihat tangguh, sistem operasi<br />

yang digunakan merupakan sistem operasi terbaru dari Android yakni Android 'M'<br />

dengan simbol Milkshake.<br />

Kecanggihan sekaligus keunggulan smartphone besutan vendor<br />

SAMSUNG memang tidak perlu diragukan lagi. GALAXY S7 juga dibekali<br />

dengan kamera utama atau kamera belakang dengan lensa berkekuatan 30 MP,<br />

untuk kamera bagian depan sendiri juga sudah dibekali dengan lensa berkekuatan 7<br />

MP. Sangat cocok bagi anda yang gemar menggeluti bidang fotografi ataupun<br />

selfie. Jadi, sudah tertarik mencoba Gadget pintar ini? Yuk kita tunggu tanggal<br />

rilisnya!<br />

TREND GENRE FILM INDONESIA :<br />

FILM LAGA KOCAK ALA KOMIKA<br />

16<br />

Diantara kita siapa sih yang tidak suka menonton<br />

film apalagi film tersebut memiliki daya tarik tersendiri<br />

dan nonton film sekarang sudah menjadi kebiasan saat<br />

waktu luang atau saat libur, namun apa sih film itu?.<br />

Film adalah gambar-hidup, juga sering disebut movie<br />

(pelesetan untuk frasa moving picture, 'gambar<br />

bergerak'). Film, secara kolektif, sering disebut<br />

'sinema'. Gambar-hidup adalah bentuk seni, bentuk<br />

populer dari hiburan, dan juga bisnis.<br />

Film dihasilkan dengan rekaman dari orang dan<br />

benda (termasuk fantasi dan figur palsu) dengan<br />

kamera, dan animasi. Film mempunyai banyak jenis<br />

genre, seperti Horor, Action, Drama, Thriller, Komedi,


lifestyle<br />

animasi, Fantasi, Romansa.<br />

Contohnya ganre Film komedi adalah genre film di mana penekanan<br />

utama adalah pada humor. Film dalam gaya tradisional ini memiliki akhir yang<br />

bahagia (komedi hitam yang pengecualian). Seperti film yang baru saja dirilis<br />

yaitu Comic 8 kasino kings akan menceritakan misi lanjutan 8 agen rahasia yang<br />

berada di bawah pimpinan Indro Warkop untuk menjalankan misi undercover<br />

menjadi comic atau stand up comedian, demi mencari seorang comic yang menjadi<br />

penghubung ke seorang master kriminal uang bernama The King. Film ini yang<br />

mampu membuat penontonya terbahak-bahak.<br />

Para pemeran utama film ini adalah para Comic yang terdiri dari 8 orang<br />

yaitu: Arie Kriting, Babe Cabiita, Bintang Bete, Ernest Prakasa, Fico Fachriza, Ge<br />

Pamungkas, Kemal Palevi, dan Mongol. Ditambah juga dengan bos mereka yaitu<br />

Indro Warkop. Mereka akan melawan para musuh yang diperankan oleh Sophia<br />

Latjuba, Donny Alamsyah, Hannah Al Rashid, Pandji Pragiwaksono, Barry Prima,<br />

George Rudy, Lidya Kandou, Willy Dozan, Soleh Solihun, Sacha Stevenson, dan<br />

Yayan Ruhian. Dan film ini juga akan diramaikan oleh kehadiran dari Nikita<br />

Mirzani, Agung Hercules, Agus Kuncoro, Candil, Gandhi Fernando, Cak Lontong,<br />

Joe P Project, Boy William, Ray Sahetapy, Bagus Netral dan masih banyak lagi<br />

artis lainnya.<br />

Menurut mahasiswa hukum angkatan 2015 Yunida Rahmaniar yang baru<br />

saja menyaksikan Comic 8, “mau nontonnya aja butuh perjuangan khusus antrian<br />

nya panjang banget tapi aku tidak menyesal lama ngantri semua nya terbayarkan<br />

dengan film nya lucu banget aku sampai tidak bisa berhenti tertawa animasi di<br />

filmnya juga keren dan aku tidak sabar nunggu comic 8 selanjutnya”.<br />

17


18<br />

suara mahasiswa<br />

TANGGAPAN WARGA KAMPUS<br />

MENGENAI KEBIJAKAN CUTI AKADEMIK<br />

Memasuki semester genap mahasiswa Universitas Lambung Mangkurat<br />

wajib melengkapi syarat registrasi semester lanjut diantaranya adalah pembayaran<br />

UKT pada tanggal yang telah ditetapkan. Namun, apa jadinya apabila syarat tersebut<br />

tidak dilengkapi oleh mahasiswa? ternyata rektorat unlam mempunyai kebijakan<br />

untuk hal tersebut. Yaitu berupa sanksi “Cuti Akademik”<br />

Sebelumnya, mari kita bahas apa itu cuti akademik?<br />

Cuti akademik adalah menunda atau memberhentikan sementara waktu<br />

semua kegiatan akademik untuk jangka waktu tertentu dengan seizin rektor. Masa<br />

cuti kuliah untuk Program Diploma dan PKS adalah 2 semester, untuk Program<br />

Sarjana selama 4 semester.<br />

Bagi mahasiswa yang terlambat melengkapi syarat<br />

registrasi terpaksa harus melakukan cuti akademik sesuai<br />

dengan ketetapan rektorat. Hal ini banyak mendapatkan<br />

respon positive dari mahasiswa, salah satunya Muhammad<br />

Arabi, mahasiswa FH unlam semester 6 Regular B “Aku<br />

pribadi sangat setuju dengan adanya sanksi cuti akademik itu<br />

bila pihak Rektorat, dekan, dosen-dosen dan jajaran tenaga<br />

administrasinya juga siap disanksi apabila ada keterlambatan<br />

pelayanan. Kan adil.”<br />

Senada dengan Arabi, Dwi<br />

Hermawan pun mengakui dirinya setuju akan kebijakan dari<br />

rektorat. “Untuk batas registrasi jauh-jauh hari sudah ditetapkan<br />

dan diumumkan kepada seluruh mahasiswa, jadi wajar saja<br />

apabila rektorat melakukan kebijakan sedemikian rupa, karena<br />

kalau tidak diberikan sanksi tegas banyak mahasiswa yang akan<br />

memperlambat proses registrasi” jelas mahasiswa semester 4 ini.<br />

Bapak Muhammad Lutfi, bagian akademik fakultas<br />

hukum unlam pun mengatakan "cuti akademik bagi mahasiswa<br />

yang terlambat melengkapi syarat registrasi sudah menjadi<br />

peraturan sejak lama di Universitas Lambung Mangkurat, dan bahwasanya tidak ada<br />

toleransi untuk hal itu, dan bagi mahasiswa yang menjalani cuti akademik tetap<br />

membayar setengah dari UKT yang ditetapkan". (fadil/umel)


uang info<br />

SELAMAT HARI FILM NASIONAL YANG KE-66<br />

SELAMAT UNTUK TERBENTUKNYA BADAN SENI<br />

OTONOM JUSTITIA MUSIC PRODUCTION<br />

FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS LAMBUNG<br />

MANGKURAT BANJARMASIN (JM_Production)<br />

SELAMAT UNTUK TERBENTUKNYA BADAN SENI<br />

SELAMAT ATAS TERPILIHNYA IBNU SINA, S.Pi.,<br />

OTONOM JUSTITIA MUSIC PRODUCTION<br />

M.Si DAN HERMANSYAH SEBAGAI WALIKOTA<br />

FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS LAMBUNG<br />

DAN WAKIL WALIKOTA BANJARMASIN 2016-2021<br />

Bagi mahasiswa Fakultas Hukum yang ingin memuat artikelnya di Buletin<br />

Peristiwa atau menyampaikan aspirasi dan kritik mengenai Buletin Peristiwa bisa<br />

mengirimkannya ke e-mail LPM Peristiwa :<br />

lpmperistiwa.fhunlam@gmail.com<br />

Dan jika terdapat saran dan keluhan mengenai kampus kita, kalian juga bisa<br />

mengirimkannya ke alamat e-mail tersebut untuk selanjutnya kami muat dalam<br />

Suara Mahasiswa. Jangan lupa untuk mencantumkan nama dan NIM pada kiriman<br />

kalian. Artikel dan kritik kalian akan kami muat dengan santun dan melalui proses<br />

editting keredaksian tanpa mengubah maksud yang telah disampaikan dalam<br />

tulisan tersebut.<br />

FOLLOW US :<br />

peristiwaonline.wordpress.com<br />

LPM PERISTIWA FH UNLAM<br />

lpmperistiwa<br />

@LPMperistiwa<br />

LPM PERISTIWA<br />

19


tokoh<br />

20<br />

BAPAK PERFILMAN NASIONAL<br />

Indonesia patut berbangga hati<br />

memiliki anak bangsa yang cerdas nan<br />

kreatif termasuk juga dalam bidang<br />

perfilman, banyak tokoh Indonesia yang<br />

telah menghasilkan karya fenomenal di<br />

masa lalu, salah satunya adalah Usmar<br />

Ismail, yang disebut sebagai Bapak<br />

Perfilman Nasional.<br />

Hari Film Nasional pada 30 Maret<br />

ini juga ada kaitannya dengan Usmar<br />

Ismail. Berdasarkan Keputusan Presiden No 25 Tahun 1999, oleh Presiden BJ<br />

Habibie, tanggal tersebut merupakan hari pertama pengambilan gambar film “Darah<br />

dan Doa” ( The Long March Of Siliwangi), yang disutradarai oleh Umar.<br />

Anak kedua dari enam bernaung dalam mengekspresikan<br />

bersaudara dan ayahnya seorang guru jiwa seninya, baik perkumpulan<br />

sekolah kedokteran di Padang ini lahir sandiwara, pusat kebudayaan<br />

pada 20 Maret 1921 di Bukittinggi, pembacaan puisi, dan lain<br />

Sumatera Barat.<br />

sebagainya.<br />

Ia menempuh pendidikan di HIS<br />

Karya-karyanya selain film<br />

(Hollandsch Inlandsche School), antara lain, "Punting Bersama" (Puisi),<br />

MULO (Meer Uitgebreid Lager "Sedih dan Gembira" (lakon<br />

Onderwijs) di Padang, dan AMS sandiwara). Dua dramanya masa itu<br />

(Algemene Middelbare School) dengan kemudian difilmkannya sendiri, yakni<br />

mengambil Jurusan Sastra di "Tjitra" (1949) dan "Liburan Seniman"<br />

Yo g y a k a r t a . B a h k a n , i a p u n (1965).<br />

berkesempatan melanjutkan studi-nya<br />

P a d a m a s a p e r a n g<br />

ke Universitas California, Amerika kemerdekaan hingga Indonesia<br />

Serikat dan mengambil Jurusan Film. merdeka, ia aktif menjadi wartawan dan<br />

Umar dikenal sebagai menjadi Pemimpin Redaksi “Harian<br />

penyair, dramawan, sastrawan, juga Rakjat” di Jakarta. Ia juga seorang<br />

wartawan. Nasionalismenya sangat seniman yang sangat kreatif dan sejati<br />

tinggi dan bukti kecintaannya pada yang bisa menelurkan berbagai karya<br />

tanah air ditorehkan dalam karya- yang bisa dinikmati oleh masyarakat,<br />

karyanya. Berbagai perkumpulan baik dalam bentuk syair, sandiwara,<br />

seniman, menjadi tempatnya juga film. (asep/ipur)

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!