15.08.2016 Views

Bisnis Jakarta 15 Agustus 2015

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

Cerem nial<br />

SMI Siap<br />

Bantu Pendanaan Tol<br />

Trans-Sumatera<br />

<strong>Bisnis</strong> <strong>Jakarta</strong>, Senin <strong>15</strong> <strong>Agustus</strong> 2016<br />

7<br />

PEKANBARU - Perusahaan<br />

pembiayaan PT Sarana Multi<br />

Infrastruktur siap membantu PT<br />

Hutama Karya (Persero), selaku<br />

perusahaan pemenang tender,<br />

untuk pendanaan proyek Tol<br />

Trans-Sumatera untuk Pekanbaru-Dumai<br />

di Riau. “Kami siap<br />

kapan saja,” kata Presiden<br />

Direktur SMI Emma Sri Martini<br />

kepada wartawan di Pekanbaru,<br />

kemarin.<br />

PT Hutama Karya (HK)<br />

menggandeng SMI untuk membantu<br />

pembiayaan tol Pekanbaru-Dumai<br />

yang membutuhkan<br />

dana sekitar Rp14 triliun.<br />

Menurut dia, kerjasama keduanya<br />

dilakukan karena PT HK<br />

khawatir dana yang tersedia<br />

tidak mencukupi karena pertimbangan<br />

biaya ganti rugi lahan<br />

cukup besar. Ia mengatakan<br />

SMI siap membantu dan kini<br />

tinggal menunggu penyelesaian<br />

tentang legalitas kerjasama<br />

keduanya. “Namun, kami memerlukan<br />

legalitas yang jelas,”<br />

katanya.<br />

Sebelumnya, Direktur Utama<br />

PT HK, IGN Putra mengatakan<br />

pihaknya terkendala dalam<br />

pembebasan lahan dan finansial<br />

untuk proyek infrastruktur<br />

itu. “Kami ingin bagaimana<br />

Pe-kan-baru-Dumai satu seksi<br />

<strong>Bisnis</strong> <strong>Jakarta</strong>/ist<br />

BANTU PEMBIAYAAN TOL - Aktivitas pembangunan tol Trans Sumatera. PT Hutama Karya (HK) menggandeng SMI untuk membantu pembiayaan tol Pekanbaru-Dumai yang<br />

membutuhkan dana sekitar Rp14 triliun.<br />

itu benar-benar bisa tuntas.<br />

Kalau pembebasan tanah selesai<br />

bisa ditalangi pembiayaannya<br />

bersama BUMN<br />

lain,” ujarnya.<br />

Proyek Jalan Tol Trans<br />

Sumatera dari Pekanbaru-Dumai<br />

rencana awalnya dibangun<br />

sepanjang 129 kilometer<br />

(Km), namun belakangan<br />

diperpanjang jadi 131 Km.<br />

Menurut dia, masa pembangunan<br />

bisa dilakukan selama<br />

dua tahun, asalkan proses<br />

ganti rugi lahan bisa diselesaikan<br />

secepatnya.<br />

Berdasarkan data PT HK,<br />

progres penyediaan lahan secara<br />

keseluruhan untuk ruas<br />

tersebut mencapai 21,63 persen<br />

atau 28,12 Km dari total<br />

panjang 131 Km. Pada Seksi I<br />

dari Pekanbaru ke Minas, Kabupaten<br />

Siak, mencapai 9 Km.<br />

Lahan yang sudah bisa digunakan<br />

25,42 hektare (Ha)<br />

atau setara dengan 2,90 Km,<br />

dari total kebutuhan lahan<br />

86,67 Ha. Kemudian, pada Seksi<br />

II dari Minas ke Petapahan<br />

rencananya sepanjang 24 Km.<br />

Lahan yang telah dibebaskan<br />

mencapai 81,79 Ha, atau setara<br />

7,7 Km dari total lahan<br />

269,43 Ha.<br />

Pada Seksi III dari Petapahan<br />

ke Kandis sepanjang 17 Km,<br />

dibutuhkan lahan 144,22 Ha,<br />

dan kini baru 121,85 Ha atau<br />

setara <strong>15</strong>,70 Km yang sudah<br />

dibebaskan. Pada Seksi IV dari<br />

Kandis ke Duri Selatan sepanjang<br />

26 Km belum ada pembebasan<br />

lahan yang terealisasi.<br />

Saat ini tim pengadaan lahan<br />

sedang melakukan inventarisasi<br />

2<strong>15</strong> bidang tanah seluas<br />

209,30 Ha untuk dibebaskan.<br />

Kondisi yang sama juga<br />

terjadi pada Seksi V dari Duri<br />

Selatan ke Duri Utara sepanjang<br />

28 Km. Tim pengadaan<br />

lahan masih melakukan inventarisasi<br />

terhadap 93 bidang<br />

tanah seluas 266,30 Ha. Sementara<br />

itu, pada Seksi VI dari<br />

Duri Utara ke Dumai sepanjang<br />

25 Km, dibutuhkan lahan<br />

123,54 Ha, namun pembebasan<br />

lahan baru 1,85 Km atau sekitar<br />

10,53 Ha. (ant)<br />

Kementerian BUMN<br />

Usulkan Pembentukan<br />

Enam Holding BUMN<br />

<strong>Bisnis</strong> <strong>Jakarta</strong>/ant<br />

HOLDING BUMN - Menteri BUMN Rini Soemarno (kanan) didampingi Seskab Pramono Anung (kiri) dan<br />

Staf Khusus Menteri BUMN Budi Gunadi Sadikin (tengah) memberikan keterangan pers hasil rapat kabinet<br />

terbatas di Kantor Kepresidenan, <strong>Jakarta</strong>, akhir pekan kemarin. Rapat kabinet tersebut membahas soal<br />

Holding BUMN.<br />

JAKARTA - Kementerian<br />

BUMN mengusulkan pembentukan<br />

enam Holding BUMN yang<br />

ditujukan memberi dampak signifikan<br />

kepada perekonomian<br />

seperti mendorong pembangunan<br />

infrastruktur. “Sekarang<br />

yang kami usulkan ada enam<br />

Holding BUMN,” kata Menteri<br />

BUMN Rini Soemarno dalam<br />

konferensi pers bersama Seskab<br />

Pramono Anung usai rapat kabinet<br />

terbatas di Istana Kepresidenan<br />

<strong>Jakarta</strong>, kemarin.<br />

Rini menyebutkan enam Holding<br />

BUMN itu adalah pertama,<br />

Holding BUMN Pertambangan<br />

dengan induk perusahaan PT<br />

Inalum. Kedua, Holding BUMN<br />

Energi dengan induk perusahaan<br />

PT Pertamina. Ketiga, Holding<br />

BUMN Perumahan dengan<br />

induk perusahaan Perumnas<br />

dengan anak perusahaan antara<br />

lain PT Pembangunan Perumahan<br />

dan PT Adhi Karya.<br />

Keempat, Holding BUMN<br />

infrastruktur, terutama jalan tol<br />

dengan holdingnya adalah PT<br />

Hutama Karya. “Syarat perusahaan<br />

holding adalah yang 100<br />

persen milik negara,” katanya.<br />

Selain itu, pemilikan saham<br />

pada anak perusahaan oleh pemerintah<br />

tidak boleh kurang dari<br />

51 persen dan ada saham seri A<br />

sehingga negara tetap memiliki<br />

kontrol atas perusahaan itu. Kelima,<br />

Holding BUMN jasa keuangan<br />

dengan induk perusahaan<br />

PT Danareksa. “Nantinya direksi<br />

akan berubah karena harus<br />

mampu mengelola perusahaan<br />

sektor jasa keuangan,” katanya.<br />

Keenam, Holding BUMN pangan<br />

dengan induk perusahaan<br />

Perum Bulog, dan anak perusahaan<br />

PT Sang Hyang Sri, Pertani<br />

dan lainnya.<br />

Dengan pembentukan Holding<br />

diharapkan BUMN dapat<br />

melakukan pembangunan di seluruh<br />

pelosok Tanah Air tanpa<br />

mengganggu APBN. “Ini penekanan<br />

Presiden. Untuk itu<br />

kita harus punya infrastruktur<br />

yang kuat. Presiden tekankan<br />

holdingisasi ini berdasar<br />

pasal 33 UUD 1945,”<br />

katanya.<br />

Menurut dia, Presiden<br />

juga menekankan aspek kerakyatan<br />

tetap diperhatikan.<br />

Misalnya, kalau nanti ada<br />

tambang rakyat, bagaimana<br />

BUMN menggkordinaskan<br />

sehingga rakyat tetap dapat<br />

beraktivitas bersama BUMN.<br />

Ia menyebutkan proses pembentukan<br />

Holding BUMN<br />

hingga saat ini masih berproses.<br />

“Kami terus melakukan<br />

harmonisasi aturan dan<br />

komunikasi dengan lembaga<br />

negara lainnya,” katanya.<br />

Sementara itu Seskab Pramono<br />

Anung mengatakan,<br />

Presiden Jokowi minta<br />

Seskab dan Menko Perekonomian<br />

melakukan sinkronisasi<br />

peraturan. “Jangan<br />

sampai pembentukan Holding<br />

nanti membuat seseorang<br />

yang menjadi manajemen<br />

di Holding karena peraturannya<br />

belum disiapkan<br />

dengan baik, menjadi persoalan<br />

hukum di kemudian<br />

hari,” katanya.<br />

Menurut dia, pemerintah<br />

akan duduk bersama dengan<br />

BPK dan DPR, supaya proses<br />

holdingisasi BUMN itu<br />

dapat terselesaikan. “Pembentukan<br />

Holding BUMN<br />

ini mengacu pada UUD<br />

1945 pasal 33 sehingga semangat<br />

kerakyatan tercermin<br />

dalam pembentukan<br />

Holding BUMN ini,” kata<br />

Pramono. (ant)<br />

BTN Targetkan<br />

Kucurkan Kredit Rp 4 Triliun<br />

JAKARTA - BTN menggelar<br />

Indonesia Property Expo<br />

(IPEX) untuk merespon tingginya<br />

permintaan akan rumah.<br />

“Kita targetkan, IPEX ini menjadi<br />

momentum bagi BTN untuk<br />

merealisasi kredit baru sekitar<br />

Rp 4 triliun,” kata Dirut<br />

BTN Maryono saat pembukaan<br />

IPEX 2016 di <strong>Jakarta</strong>, kemarin.<br />

Maryono menjelaskan,<br />

relaksasi LTV ini menjadi salah<br />

satu pendorong tingginya minat<br />

masyarakat untuk membeli<br />

rumah melalui skim KPR perbankan.<br />

“Permintaan masih didominasi<br />

untuk rumah-rumah<br />

menengah bawah,” katanya.<br />

Maryono menambahkan. sebagai<br />

bank dengan pangsa<br />

pasar terbesar dalam pembiayaan<br />

perumahan di Indonesia,<br />

BTN akan terus melakukan<br />

terobosan untuk meningkatkan<br />

penyaluran kreditnya.<br />

Event IPEX 2016 ini, kata dia,<br />

merupakan salah satu terobosan<br />

yang dilakukan untuk<br />

menambah kucuran kredit<br />

baru.<br />

Ia mengatakan, BTN tetap<br />

konsisten terhadap core business-nya<br />

dalam bidang pembiayaan<br />

perumahan. Berdasarkan<br />

laporan keuangan,BTN<br />

masih menjadi pemimpin pasar<br />

pembiayaan perumahan dengan<br />

penguasaan pangsa pasar<br />

total sebesar 30%.<br />

Sementara untuk segmen<br />

KPR subsidi, peran BTN sangat<br />

dominan dengan menguasai<br />

pangsa pasar 98% dari total<br />

penyaluran Fasilitas Likuiditas<br />

Pembiayaan Perumahan<br />

(FLPP). “IPEX juga menjadi<br />

salah satu harapan dalam memenuhi<br />

program sejuta rumah,”<br />

jelas Maryono.<br />

Maryono mengungkapkan,<br />

pertumbuhan kredit BTN selama<br />

ini cukup agresif dan melampaui<br />

rata-rata industri. Ia optimis<br />

pertumbuhan kredit akan<br />

tetap dapat dipertahankan dan<br />

diupayakan meningkat lebih<br />

baik.<br />

Menyinggung laporan<br />

keuangan Semester I 2016,<br />

Maryono mengungkapkan.<br />

BTN mencatatkan peningkatan<br />

laba bersih sebesar 25,40%<br />

menjadi Rp1,042 Triliun dari Rp<br />

831 Milyar pada periode yang<br />

sama tahun sebelumnya. Kredit<br />

yang disalurkan BTN tumbuh<br />

18,39% dari Rp126,125<br />

Triliun pada tahun 20<strong>15</strong><br />

menjadi sebesar Rp149,316<br />

Triliun.<br />

Rasio kredit bermasalah<br />

(NPL) BTN turun dari 4,70%<br />

pada tahun 20<strong>15</strong> menjadi<br />

3,41% pada tahun 2016. Rasio<br />

kecukupan modal<br />

(CAR) BTN meningkat lebih<br />

baik menjadi 22,07%. Sementara<br />

itu Dana Pihak Ketiga<br />

BTN meningkat 17,29%<br />

menjadi Rp134,555 Triliun<br />

dari tahun 20<strong>15</strong> yang sebesar<br />

Rp114,749 Triliun. Asset<br />

BTN meningkat menjadi<br />

Rp.189,513 Triliun atau tumbuh<br />

21,52% dari posisi<br />

tahun 20<strong>15</strong> yang sebesar<br />

Rp<strong>15</strong>5,952 Triliun. (son)<br />

GT Radial<br />

Hadirkan Ban Inovasi Baru<br />

TANGERANG - Untuk memanjakan<br />

para pengguna otomotif<br />

di nasional dan internasional,<br />

PT Gajah Tunggal kembali menghadirkan<br />

inovasi ban baru yang<br />

memiliki kualitas serta kenyamanan<br />

bagi para pengendara mobil.<br />

Langkah ini diwujudkan PT Gajah<br />

Tunggal Tbk, selaku produsen<br />

ban terintegrasi yang terbesar<br />

di Asia Tenggara, dan seiring<br />

perkembangan industri mobil di<br />

tanah air, serta meningkatnya<br />

permintaan pasar.<br />

“Kami ingin terus memberikan<br />

kenyamanan pengendara<br />

di Indonesia, melalui invovasiinovasi<br />

baru di ban,” ucap GM<br />

Marketing and Retail Business<br />

PT Gajah Tunggal Tbk, Arijanto<br />

Notorahardjo di Tangerang,<br />

Serpong.<br />

Setelah sukses dengan<br />

Champiro HPX dan GTX, PT<br />

Gajah Tunggal Tbk melahirkan<br />

inovasi terbaru, yaitu Champiro<br />

GTX Pro, yang memiliki<br />

keunggulan terbaru bagi pengguna<br />

ban di tanah air baik jenis<br />

kendaraan sedan dan city car.<br />

Champiro GTX Pro memiliki<br />

desain telapak ban yang modern,<br />

sporty dan teknologi kompon<br />

silica yang telah ditingkatkan,<br />

serta memiliki kestabilan<br />

berkendara, akselerasi,<br />

manuver, sehingga produk ban<br />

ini memiliki daya cengkeram<br />

yang sempurna dalam menikung<br />

dan pengereman pada<br />

kondisi permukaan jalan basah<br />

dan kering.<br />

“Yang membedakan ban ini<br />

dari produk Champiro lainnya<br />

adalah, ban ini memiliki pengendalian<br />

dan daya cengkram luar<br />

biasa, baik saat basah dan kering,<br />

jarak pengereman yang lebih<br />

pendek terutama pada kondisi<br />

jalan basah, desain blok<br />

bahu yang kokoh dan modern,<br />

pola telapak ban directional<br />

yang agresif dan center rib<br />

yang solid dengan banyak sipes<br />

sehingga mengurangi kebisingan,”<br />

kata Ari. Ban Champiro<br />

GTX Pro ini sudah diproduksi<br />

di Jepang dan Thailand, dengan<br />

melakukan test ban di<br />

Spanyol. (grd)<br />

Balai Pustaka<br />

Fokus pada Konten Digital<br />

JAKARTA - Perusahaan<br />

percetakan dan penerbitan<br />

milik negara Balai Pustaka kini<br />

fokus pada konten digital untuk<br />

mengejar ketertinggalannya<br />

dengan percetakan dan<br />

penerbitan lainnya. “Balai<br />

Pustaka telah tenggelam dilindas<br />

oleh industri percetakan<br />

dan penerbitan. Untuk itu<br />

Balai Pustaka akan bangkit<br />

dan fokus pada digital,” kata<br />

Direktur Komersial Balai Pustaka<br />

Achmad Fachrodji saat<br />

ditemui wartawan di Balai<br />

Pustaka, <strong>Jakarta</strong>, kemarin.<br />

Balai Pustaka kini tidak hanya<br />

bergerak di bidang percetakan<br />

dan penerbitan tetapi<br />

juga membuat buku pelajaran<br />

elektronik yang disuntikan ke<br />

dalam gawai bernama edutab.<br />

Edutab ini sudah diuji coba di<br />

beberapa sekolah di Riau dan<br />

Bekasi, rencananya dalam<br />

waktu dekat ini edutab akan<br />

diuji coba di <strong>Jakarta</strong>.<br />

“Edutab ini nantinya akan<br />

digunakan siswa SD, SMP,<br />

SMA, di dalamnya sudah<br />

lengkap dari materi pealajran<br />

hingga soal latihan, kita akan<br />

bersinergi dengan dinas pendidikan<br />

agar sekolah-sekolah<br />

menggunakan edutab ini,”<br />

kata dia.<br />

Dia berharap edutab ini<br />

dapat gratis mengingat harganya<br />

cukup mahal. Selain<br />

edutab, Balai Pustaka juga<br />

mengembangkan pustaka<br />

digital yang akan memuat<br />

ribuan buku yang pernah<br />

diterbitkan oleh lembaga<br />

yang sudah berdiri sejak 1908<br />

silam itu. “Cikal bakal pustaka<br />

digital sudah ada, kami<br />

bekerja sama dengan Telkom<br />

Solution dan harus memasukkan<br />

1000 konten, tetapi kami<br />

baru menyanggupi <strong>15</strong>0 konten<br />

karena masalah penyuntingan,”<br />

kata Achmad.<br />

Balai Pustaka juga berencana<br />

membuat bank jurnal untuk<br />

mahasiswa yang ingin mencari<br />

refrensi dalam membuat tugas<br />

akhirnya. “Mahasiswa saat<br />

bikin skripsi, tesis atau disertasi<br />

sering kali kesulitan mencari<br />

sumber referensi maka kita<br />

akan membuat bank jurnal.<br />

Bank jurnal ini nantinya memuat<br />

jurnal dari seluruh universitas<br />

di Indonesia, kita akan<br />

buat nota kesepahaman terlebih<br />

dahulu kepada universitas-universitas<br />

di Indonesia,”<br />

kata dia. (ant)<br />

Bekraf Promosikan<br />

Kriya Nusantara di New York<br />

JAKARTA - Badan Ekonomi<br />

Kreatif (Bekraf) berpartisipasi<br />

dalam eksibisi produk kreatif<br />

global New York Now 2016 di<br />

Amerika Serikat, dalam rangka<br />

mempromosikan kriya atau kerajinan<br />

nusantara dari berbagai<br />

daerah Indonesia. “Kami berharap<br />

acara New York Now ini<br />

dapat diikuti terus setiap tahun<br />

dan ada kemajuannya setiap<br />

tahun pula,” kata Wakil Kepala<br />

Bekraf Ricky Pesik dalam jumpa<br />

pers di <strong>Jakarta</strong>, kemarin.<br />

Sementara itu Deputi Pemasaran<br />

Bekraf Joshua Mulia<br />

Simanjuntak mengatakan, pemilihan<br />

produk kriya atau kerajinan<br />

untuk New York Now karena selain<br />

menampung banyak tenaga<br />

kerja kreatif, tetapi hal itu juga<br />

adalah salah satu kekayaan<br />

bangsa yang sudah diwariskan<br />

secara turun-temurun.<br />

Karena itu, Bekraf berpartisipasi<br />

di New York Now yang<br />

tepatnya bakal digelar di Javits<br />

Center New York, 20-24 <strong>Agustus</strong>,<br />

bertujuan mempromosikan<br />

produk kriya terbaik yang berasal<br />

dari Indonesia. Dia memaparkan,<br />

Bekraf telah memilih sebanyak<br />

10 produk dari sekitar<br />

30 produk yang dinominasikan<br />

untuk mewakili kerajinan Indonesia<br />

di ajang tersebut.<br />

Selain itu, sebanyak lima perusahaan<br />

kerajinan juga mendapatkan<br />

dukungan Bekraf, yaitu<br />

Nook, Versaguna, Tala,<br />

Lungsin, dan Arya Pandjalu.<br />

Sedangkan produk yang dipamerkan<br />

oleh masing-masing<br />

perusahaan antara lain adalah<br />

desain kontemporer lampu dari<br />

Nook, dan aksesori kamar mandi<br />

modern dari Versaguna.<br />

Selain itu, produk lainnya adalah<br />

produk tas dan aksesoris<br />

dari Lungsin, serta pahatan artistik<br />

dan instalasi dari Arya Pandjalu.<br />

Bekraf berharap produk<br />

kriya yang terpilih dari Indonesia<br />

tidak hanya dilihat, tetapi<br />

juga bisa dibeli pembeli dan peritel<br />

potensial di seluruh dunia.<br />

Apalagi, produk kreatif Indonesia<br />

kerap dinilai memiliki karya<br />

memukau termasuk hasil<br />

produk buatan tangan, sumber<br />

bahan, dan beragam budaya<br />

yang unik dalam proses kreatif<br />

pembuatan suatu produk.<br />

Bekraf memutuskan untuk mempromosikan<br />

di New York Now<br />

antara lain karena bakal dihadiri<br />

sekitar 24.000 peritel, lebih dari<br />

400 media, dan 85 persen para<br />

pembeli berasal dari berbagai<br />

penjuru dunia.<br />

Direktur Pemasaran Internasional<br />

Bekraf Bonifasius Wahyu<br />

Pudjiato mengemukakan, dengan<br />

mengikuti New York Now,<br />

pihaknya juga bakal dapat meningkatkan<br />

ekspor produk kreatif<br />

Indonesia. Bekraf juga bekerja<br />

sama dengan konsulat Indonesia<br />

di New York untuk<br />

menggelar Indonesian Night<br />

yang bakal memfasilitasi perusahaan<br />

kriya Indonesia untuk<br />

bertemu dengan peritel, pembeli,<br />

dan usaha kerajinan. (ant)

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!