29.08.2016 Views

Bisnis Jakarta 23 Agustus 2016

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

Manca negara<br />

<strong>Bisnis</strong> <strong>Jakarta</strong>, Selasa <strong>23</strong> <strong>Agustus</strong> <strong>2016</strong><br />

8<br />

Pesawat Tempur Israel<br />

Serang Gaza Utara<br />

KOTA GAZA - Pesawat tempur Israel melancarkan serangkaian<br />

serangan udara terhadap posisi gerilyawan di<br />

bagian utara Jalur Gaza “sebagai tanggapan atas serangan<br />

roket sebelumnya” dari daerah itu.<br />

Beberapa sumber keamanan mengatakan tank Israel yang<br />

ditempatkan di perbatasan antara bagian utara Jalur Gaza<br />

dan Israel juga menembakkan sembilan bom ke daerah pertanian<br />

di Kota Kecil Beit Hanoun di bagian utara Jalur Gaza,<br />

tapi tak ada orang yang cedera.<br />

Beberapa saksi mata mengatakan jet tempur dan pesawat<br />

tanpa awak milik Israel terbang di atas wilayah itu dan<br />

melancarkan 15 serangan udara berturut-turut terhadap pos<br />

dan intalasi milik Gerakan Perlawanan Islam (HAMAS), Jihad<br />

Islam dan Front Rakyat (PFLP) —yang berhaluan kiri.<br />

Ashraf Al-Qedra, Juru Bicara Kementerian Kesehatan di<br />

Jalur Gaza, mengatakan dua warga sipil cedera dalam serangan<br />

Israel terhadap bagian utara Jalur Gaza tersebut.<br />

Ditambahkannya, mereka dibawa ke satu rumah sakit untuk<br />

diobati.<br />

Beberapa sumber keamanan mengatakan sejak Sabtu<br />

sore, militer Israel telah melancarkan 46 pemboman dan serangan<br />

udara terhadap bagian utara Jalur Gaza “sebagai<br />

reaksi atas penembakan roket sebelumnya ke dalam wilayah<br />

Israel”. (ant)<br />

MANILA - Jumlah pembunuhan<br />

terkait narkoba sejak<br />

Presiden Rodrigo Duterte menjabat<br />

dan menyatakan perang<br />

terhadap narkoba pada Mei telah<br />

naik menjadi sekitar 1.800<br />

orang, kepolisian mengatakan,<br />

satu hari setelah Duterte<br />

mengecam PBB atas kritikan<br />

terhadap serangkaian kematian<br />

itu.<br />

Duterte mengatakan dalam<br />

sebuah konferensi pers pada<br />

Perang Lawan Narkoba di Filipina<br />

1.800 Orang Tewas<br />

Minggu tengah malam itu, bahwa<br />

Filipina kemungkinan akan<br />

keluar dari PBB dan mengundang<br />

China serta negara lainnya<br />

untuk membentuk sebuah<br />

forum global baru, dan<br />

menuduh organisasi itu gagal<br />

melaksanakan mandatnya.<br />

Meskipun demikian, Menteri<br />

Luar Negeri Perfecto Yasay,<br />

mengatakan pada Senin bahwa<br />

Filipina akan tetap menjadi<br />

negara anggota PBB dan menjelaskan<br />

komentar presiden itu<br />

sebagai sebuah pernyataan<br />

“kekecewaan dan frustrasi”.<br />

‘’Kami berkomitmen terhadap<br />

PBB meskipun adanya rasa<br />

frustrasi dan kekecewaan kami<br />

terhadap lembaga internasional,”<br />

Yasay.<br />

Pada minggu lalu, dua orang<br />

pakar hak asasi manusia PBB<br />

mendesak Manila untuk menghentikan<br />

eksekusi dan pembunuhan<br />

di luar hukum tu yang<br />

mengalami peningkatan sejak<br />

Duterte meraih posisi presiden<br />

pada Mei lalu dan memenuhi<br />

janjinya untuk memberantas<br />

narkoba.<br />

Hingga pada Minggu, jumlah<br />

pengedar narkoba yang tewas<br />

dalam tujuh minggu pemberantasan<br />

narkoba oleh Duterte<br />

telah tercatat sekitar 900<br />

orang oleh para pejabat Filipina.<br />

Meskipun demikian pada<br />

Senin, Kepala Kepolisian Nasional<br />

Filipina, Ronald Dela<br />

Rosa mengatakan dalam sebuah<br />

komite Senat yang<br />

menyelidiki pembunuhan di<br />

luar hukum itu bahwa sebanyak<br />

712 orang pengedar dan<br />

pengguna narkoba tewas<br />

dalam operasi polisi. Pihak kepolisian<br />

juga menyelidiki 1.067<br />

pembunuhan terkait narkoba<br />

lainnya yang tidak dilakukan<br />

oleh kepolisian. (ant)<br />

Guru Besar<br />

Menolak Pensiun<br />

PERTH - Seorang profesor berusia 102 tahun, David<br />

Goodall, menolak permintaan Universitas Edith Cowan<br />

(ECU) agar bekerja dari rumah saja alih-alih pergi ke kampus<br />

di Joondalup, yang berjarak 27 kilometer utara Kota<br />

Perth, Australia Barat.<br />

Goodall tercatat sebagai peneliti kehormatan di Pusat<br />

Pengelolaan Ekosistem ECU dan telah menghabiskan 70<br />

tahun hidupnya untuk beraneka riset di bidang ekologi. Ia<br />

menghasilkan total lebih dari 130 buah karya akademik setelah<br />

bekerja di lima benua. ‘’Saya ingin meneruskan pola<br />

kerja saya, sebagian karena memang ini adalah cara yang<br />

saya sukai melihat dunia sekitar saya,” ujar Goodall.<br />

Di usia yang sudah melampui satu abad, Goodall mengaku<br />

tidak kuat lagi berjalan kaki lebih dari 1 kilometer, tapi<br />

setiap harinya ia tetap bisa menempuh perjalanan pulangpergi<br />

dari rumah ke kampus dengan menumpang dua kali<br />

bis dan kereta api.<br />

Pada Desember tahun ini kontrak Goodall di ECU akan<br />

berakhir, dan kampus menawarkan agar kontrak diperpanjang<br />

untuk tiga tahun ke depan tapi dengan syarat Goodall<br />

bekerja dari rumah.<br />

Pihak ECU yang diwakili oleh Rektor Steve Chapman<br />

mengatakan opsi ini adalah demi mereduksi gangguan kesehatan<br />

Goodall akibat perjalanan. (ant)<br />

Polisi Kamboja<br />

Awasi Ujian Sekolah<br />

PHNOMPENH - Kamboja mengerahkan 1.570 polisi di<br />

tempat ujian sekolah menengah di seluruh negara, Senin,<br />

sebagai bagian dari upaya pemerintah memberantas korupsi<br />

dan suap dalam sistem pendidikan.<br />

Tempat ujian di ibukota, Phnompenh, ditutup dan pelajar<br />

diperiksa petugas, yang mencari kertas contekan dan<br />

telepon seluler, sementara kerabat mereka menunggu di luar.<br />

‘’Kami melakukan semua ini untuk menjamin keterbukaan<br />

dan mutu pendidikan,” kata juru bicara Kementerian Pendidikan<br />

Ros Salin.<br />

Pada tahun-tahun sebelumnya, para siswa membawa<br />

telepon seluler dan kertas contekan ke dalam ruang ujian<br />

serta menyuap guru agar membiarkan tindakan curang itu.<br />

Direktur Eksekutif kelompok advokasi Jaringan Afiliasi<br />

untuk Akuntabilitas Sosial Kamboja, San Chey mengatakan<br />

kecurangan sudah berakar dalam sistem pendidikan<br />

Kamboja. ‘’Sebelumnya, suap dalam ujian dan bocoran ujian<br />

dilakukan secara terbuka, yang membantu mendongkrak<br />

angka kelulusan,” katanya.<br />

Upaya pemerintah memberantas kecurangan ini<br />

menyebabkan angka keluusan anjlok dalam beberapa tahun<br />

terakhir. Pada 2014, angka kelulusan kelas 12 turun separuhnya<br />

menjadi 40,67 persen dan pada 2015 turun menjadi<br />

55,87 persen, menurut data Kementerian Pendidikan. (ant)<br />

<strong>Bisnis</strong> <strong>Jakarta</strong>/ant<br />

SOSIALISASI AMNESTI PAJAK DI HONG KONG - Menteri BUMN Rini Soemarno (tengah) berbincang dengan (kiri kanan) Staf Ahli Menteri Keuangan Suryo Utomo, Ketua<br />

Himpunan Bank-Bank Milik Negara (Himbara) Asmawi Syam, Dubes RI untuk Tiongkok Soegeng D.Rahardjo, Ketua Dewan Komisioner OJK Muliaman D. Hadad, Dirut BNI Achmad<br />

Baiquni, dan Dirjen Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan Robert Pakpahan berbincang usai acara Indonesia Business Outlook di Hong Kong, kemarin.<br />

Selembar Kertas<br />

Pembawa Ketenangan Petani Tanzania<br />

SELEMBAR dokumen berisi pengesahan<br />

kepemilikan tanah memberi ketenangan<br />

sekaligus kelegaan bagi petani kecil Tanzania<br />

karena konflik lahan yang lama dihadapi<br />

akhirnya berakhir.<br />

Katrina Hhaynihhi dan suaminya,<br />

Simon tampak bahagia<br />

karena telah memiliki selembar<br />

kertas yang menerangkan,<br />

keduanya pemilik sah atas<br />

tanah.<br />

Dokumen itu akhirnya mengakhiri<br />

konflik tanah yang lama<br />

dihadapi dengan tetangga<br />

mereka.<br />

Keduanya merupakan penggarap<br />

kacang-kacangan dan<br />

jagung di wilayah utara Distrik<br />

Mbulu, Tanzania.<br />

Selama beberapa tahun, petani<br />

itu terlibat konflik dengan<br />

tetangga yang memaksa<br />

menggembalakan hewan ternak<br />

di lahan mereka. ‘’Dokumen<br />

ini sangat berarti bagi<br />

kami. Tanah ini kini terjamin<br />

dan harapannya kami tak lagi<br />

berkonflik dengan para tetangga,”<br />

kata Katrina.<br />

Dokumen itu dikenal dengan<br />

Sertifikat Hak Kepemilikan<br />

Tanah Ulayat (CCRO). ‘’Ada<br />

banyak pertentangan antarpeternak<br />

dan penggembala<br />

yang memanfaatkan hutan serta<br />

sumber daya air. Namun,<br />

masalah itu kini telah selesai,”<br />

ujar ibu dari enam anak tersebut.<br />

Keluarga Hhaynihhi<br />

menumbuhkan banyak tanaman,<br />

termasuk benih bunga<br />

matahari di lahan seluas 11 acre<br />

yang mampu menghasilkan<br />

lima juta shilling (2.500 dolar<br />

AS) per tahun.<br />

Bagi mereka, kepemilikan<br />

sertifikat tanah membuat perbedaan<br />

cukup besar. Pasalnya,<br />

dokumen itu mampu menjamin<br />

segala sesuatu yang telah digarap<br />

di lahannya. ‘’Sertifikat<br />

ini memberi rasa percaya diri<br />

sehingga kami dapat melakukan<br />

aktivitas bertani lainnya<br />

guna meningkatkan pendapatan.<br />

Kami tak akan mengonsumsi<br />

semua yang digarap - sebagian<br />

dijual untuk mendapatkan<br />

uang,” kata Katrina.<br />

Pemetaan lahan<br />

Katrina, 48 tahun dan Simon,<br />

46 tahun adalah dua dari ratusan<br />

petani di Distrik Mbulu,<br />

Manyara, Tanzania yang diuntungkan<br />

dari Protek Pemetaan<br />

Lahan Pertanian Afrika (Farm<br />

Africa). Program itu bertujuan<br />

merancang rencana penggunaan<br />

tanah guna mengatasi<br />

konflik. ‘’Pendaftaran kepemilikan<br />

tanah di Tanzania kerap<br />

dinilai tak efisien dan korup,’’<br />

ungkap data Barometer Korupsi<br />

Global Transparansi Internasional<br />

2014. (ant)<br />

Kekerasan di Aleppo<br />

100.000 Anak Terancam<br />

NEW YORK - Direktur<br />

Pelaksana Dana Anak PBB<br />

(UNICEF) Anthony Lake<br />

pekan lalu menyerukan dilancarkannya<br />

tindakan<br />

mendesak guna membantu<br />

lebih dari 100.000 anak yang<br />

saat ini terperangkap dalam<br />

ketakutan di Kota Aleppo,<br />

Suriah.<br />

Pernyataan Lake tersebut<br />

dilatar-belakangi cerita foto<br />

mengenai seorang anak lelaki<br />

yang berusia lima tahun<br />

dan diidentifikasi sebagai<br />

Omrah Daqneesh —yang<br />

dikeluarkan dari satu gedung<br />

yang rusak setelah<br />

satu serangan udara di kota<br />

di Suriah Utara itu. ‘’Apa<br />

yang bisa dilihat manusia<br />

dalam penderitaan mengejut-<br />

kan yang dialami Omrah<br />

Daqneesh, anak lelaki kecil<br />

yang diselamatkan dari gedung<br />

yang rusak di Aleppo, Suriah,<br />

dan tak merasakan empati?”<br />

Lake mempertanyakan. ‘’Tak<br />

dapatkah kita memberikan empati<br />

yang sama kepada lebih<br />

dari 100.000 anak yang juga terjebak<br />

dalam ketakutan di Aleppo?<br />

Mereka semua mengalami<br />

penderitaan yang mestinya tak<br />

dialami oleh anak-anak —atau<br />

bahkan tak semestinya mereka<br />

lihat. Dan empati saja tidak cukup.<br />

Kemarahan saja tidak cukup.<br />

Empati dan kemarahan<br />

harus disertai tindakan,” kata<br />

Lake.<br />

Anak-anak seusia Omrah di<br />

Suriah tak mengenal apa-apa<br />

selain ketakutan akibat perang<br />

yang dikobarkan oleh orang<br />

dewasa. ‘’Kita semua mesti<br />

meminta orang dewasa itu<br />

agar mengakhiri mimpi buruk<br />

anak-anak di Aleppo,” katanya.<br />

Menurut beberapa laporan,<br />

sedikitnya 51 orang tewas,<br />

akibat serangan udara<br />

dan pemboman oleh gerilyawan<br />

di Kota Aleppo, Suriah<br />

Utara.<br />

Tak kurang dari 45 warga<br />

sipil tewas di Aleppo dan ke<br />

sebelah barat kota tersebut,<br />

sementara 22 orang lagi tewas<br />

di Provinsi Idlib, yang berdekatan,<br />

kata beberapa laporan<br />

pada pekan lalu.<br />

Aleppo, provinsi terbesar<br />

di Suriah dan pernah menjadi<br />

pusat ekonomi. (ant)<br />

<strong>Bisnis</strong> <strong>Jakarta</strong>/ant<br />

PACIFIC PARTNERSHIP <strong>2016</strong> - Asisten Operasi (Asops) Panglima TNI, Mayjen TNI Agung Risdhianto (kanan), memberikan keterangan pers<br />

didampingi Wakil Duta Besar, Kedubes Amerika Serikat untuk Indonesia, Brian Mcfeeters (dua kiri), dan Kapuskes TNI, Mayjen Ben Yura<br />

Rimba (kiri), saat pembukaan Latihan Bersama Pacific Partnership <strong>2016</strong> di Pangkalan TNI-AL Padang, Sumatera Barat, kemarin.

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!