20.02.2017 Views

Bisnis Jakarta 20 Februari 2017

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

Ek bis<br />

<strong>Bisnis</strong> <strong>Jakarta</strong>, Senin <strong>20</strong> <strong>Februari</strong> <strong>20</strong>17<br />

3<br />

BUMN Tugasnya Membangun<br />

Infrastruktur Sebanyak-banyaknya<br />

JAKARTA - Ketua Dewan<br />

Komisioner Otoritas Jasa<br />

Keuangan (OJK) Muliaman D<br />

Hadad mengapresiasi terbentuknya<br />

PT Asuransi Jiwa Bumiputra<br />

(AJB). “Sudah 105<br />

tahun Asuransi Jiwa Bersama<br />

Bumiputra 1912 (AJBB) dengan<br />

badan hukum berbentuk<br />

mutual. Ketika perlu akses<br />

modal yang besar, kita sedikit<br />

mengalami hambatan,” ujar<br />

Muliaman saat menghadiri<br />

pembentukan PT AJB di <strong>Jakarta</strong>,<br />

kemarin.<br />

Hadir pada kesempatan itu<br />

sejumlah tokoh seperti mantan<br />

Presiden BJ Habibie yang<br />

juga pemegang polis Bumiputera,<br />

Dirut PT BEI, Komisa-<br />

JAKARTA - Presiden Joko<br />

Widodo mengatakan BUMN,<br />

terutama yang bergerak dalam<br />

kontruksi dan pembangunan<br />

infrastruktur, tugasnya adalah<br />

mebangun infrastruktur sebanyak<br />

banyaknya di seluruh<br />

Tanah Air, tidak hanya sekedar<br />

menikmati pendapatan rutinnya<br />

saja. “Jangan kalau sudah<br />

jadi dinikmati, dapat mingguan,<br />

bulanan. Bukan itu tugasnya,<br />

tugasnya itu mebangun infrastruktur<br />

sebanyak banyaknya<br />

di seluruh Tanah Air. Dan saya<br />

lihat sekarang sudah dikerjakan<br />

Waskita Karya lewat anak<br />

perusahaan dan BUMN lain,”<br />

kata Presiden dalam sambutan<br />

acara financial Close pembiayaan<br />

proyek investasi non<br />

anggaran pemerintah (PINA)<br />

di Istana Negara <strong>Jakarta</strong>, kemarin.<br />

Presiden mengaku telah<br />

menyampaikan kepada Bappenas<br />

jika pembangunan infrastruktur<br />

telah diselesaikan oleh<br />

BUMN, sebaiknya langsung di<br />

sekuritisasi untuk mencari dana<br />

yang digunakan untuk membangun<br />

infrsatruktur di tempat<br />

lain.<br />

“Tadi pagi juga saya sampaikan<br />

kepada Menteri Bappenas<br />

kalau sudah dikerjakan<br />

BUMN ini jadi, selesai dari<br />

‘greenfield’ menjadi ‘brownfield’,<br />

bisa juga langsung dilepas<br />

lagi dengan sekuritisasi<br />

sehingga dapat duit lagi, dipakai<br />

apa? bangun lagi di tempat<br />

lain,” katanya.<br />

Presiden menegaskan sejak<br />

awal pemerintah memandang<br />

pembangunan infrastruktur<br />

diperlukan untuk meningkatkan<br />

pemerataan ekonomi, meningkatkan<br />

keadilan bagi seluruh<br />

rakyat Indonesia. Pembangunan<br />

infrastruktur juga membuka<br />

banyak lapangan kerja,<br />

membuka kesempatan bertumbuhnya<br />

UKM-UKM di daerah,”<br />

katanya.<br />

Karena itu, dirinya menghargai<br />

dijalankannya terobosan,<br />

seperti mekanisme pembiayaan<br />

investasi non anggaran<br />

pemerintah atau PINA yang<br />

melengkapi skema pembiaayan<br />

infrastruktur, selain skema kerjasama<br />

pemerintah dan badan<br />

usaha (KPBU).<br />

Dalam perkembangannya<br />

memang kalau pembangunan<br />

infrastruktur itu tergantung<br />

hanya pada APBN, tidak mungkin<br />

pembangunan akan bisa<br />

cepat karena keterbatsan anggaran<br />

negara. “Oleh sebab itu<br />

skim-skim khusus, seperti PPP<br />

(public private partnership),<br />

Reksa Dana terbatas itu terus<br />

dilakukan,” katanya.<br />

Ia juga bangga dengan keterlibatan<br />

PT Taspen yang dulu<br />

tidak pernah ikutan dalam pembangunan<br />

infrastruktur,<br />

sekarang mulai ikut. “Sehingga<br />

bisa mendukung PT SMI<br />

(Lembaga Pembiayaan Infrastruktur<br />

Indonesia) kita, bersama-sama<br />

untuk memperkuat<br />

equity yang ada,” katanya.<br />

Presiden mengatakan dengan<br />

cara-cara seperti ini dilakukan<br />

maka akan banyak<br />

sekali infrastruktur yang dulunya<br />

hanya tergantung APBN,<br />

sekarang tidak. Jokowi juga<br />

mencontohkan proyek infrastruktur<br />

yang mangkrak bertahun-tahun,<br />

Umbulan di Pasuruan,<br />

Jawa Timur, akhirnya<br />

dapat diselesaikan setelah<br />

melakukan skim pembiayaan<br />

non anggaran pemerintah.<br />

“Saya lihat sekarang di Umbulan<br />

yang sudah ngak tahu<br />

udah berapa tahun berhenti,<br />

sekarang sudah bisa jalan dengan<br />

model PPP. Saya kira hal<br />

ini yang harus dicarikan jalan<br />

terobosan di luar pakem rutinitas,<br />

yang kita jalani, kita harus<br />

keluar dari zona nyaman itu,”<br />

kata Presiden. (ant)<br />

AJB Terima Suntikan Modal Rp 2,1 Triliun<br />

<strong>Bisnis</strong> <strong>Jakarta</strong>/son<br />

MEMUKUL GENDANG - Mantan Presiden BJ Habibie (tengah) bersama Dirut PT AJB Wiroyo Karsono, Komisaris PT Bumiputra 1912 KGPA<br />

Arya Mangkunegara IX, Ketua Dewan Komisioner OJK Muliaman D Hadad, Anggota Dewan Komisioner OJK Firdaus Djaelani, dan Deputi<br />

Komisioner Pengawas IKNB II Dumoly D Pardede memukul gendang menandai pendirian PT AJB di <strong>Jakarta</strong>, kemarin.<br />

ris PT Bumiputera 1912 Kanjeng<br />

Gusti Pangeran Arya<br />

Mangkunegara IX, Koordinator<br />

Pengelola Statuter Didi<br />

Achdijat, dan sejumlah pihak<br />

lainnya.<br />

Muliaman menambahkan,<br />

dengan terbentuknya PT AJB,<br />

diharapkan akses permodalan<br />

bisa ditingkatkan. Hal itu agar<br />

bisa meningkatkan kapasitas<br />

layanan dan menyempurnakan<br />

kualitas pelayanan kepada nasabah.<br />

Menurut Muliaman, PT AJB<br />

akan menjalankan bisnis baru<br />

dari AJBB 1912 dan mengembangkan<br />

inovasi produkproduk<br />

asuransi terkini yang<br />

dibutuhkan masyarakat. Termasuk<br />

di dalamnya menerapkan<br />

dukungan teknologi untuk<br />

penyempurnaan kualitas pelayanan.<br />

Sebab, kata dia, profesionalisme,<br />

pengembangan<br />

bisnis, dan inovasi produk diyakini<br />

akan menjadi kunci keberhasilan<br />

PT AJB di industri asuransi<br />

nasional.<br />

Diakuinya, permintaan terhadap<br />

jasa asuransi terus meningkat,<br />

seiring bertambahnya<br />

kelompok masyarakat kelas<br />

menengah di Indonesia. Selain<br />

itu, kesadaran masyarakat tentang<br />

keuangan semakin baik.<br />

Hal itu tentu membutuhkan<br />

layanan jasa asuransi<br />

Sebelumnya, Dirut PT AJB<br />

Wiroyo Karsono optimistis,<br />

meraih pertumbuhan premi bisnis<br />

baru sebesar <strong>20</strong>-25 % dari<br />

perolehan tahun lalu sebesar<br />

Rp 1,2 triliun.<br />

Bahkan, ia optimistis dalam<br />

waktu dua hingga tiga tahun<br />

ke depan, AJB akan masuk 10<br />

besar perusahaan asuransi di<br />

Indonesia.<br />

Wiroyo menjelaskan,<br />

strategi jangka pendek untuk<br />

merealisasikan target masuk 10<br />

besar itu adalah dengan meluncurkan<br />

produk baru dan<br />

cross sell kepada 6,5 juta pemegang<br />

polis AJBB. Sedangkan<br />

strategi jangka panjang<br />

adalah melakukan ekspansi<br />

agency ke segmen menengah<br />

atas, pengembangan channel<br />

<strong>Bisnis</strong> <strong>Jakarta</strong>/ant<br />

BANGUN INFRASTRUKTUR - Presiden Joko Widodo menyampaikan sambutan ketika menghadiri financial<br />

close untuk pembiayaan proyek investasi non anggaran pemerintah (PINA) di Istana Negara <strong>Jakarta</strong>,<br />

akhir pekan kemarin. Jokowi mengatakan, BUMN terutama yang bergerak dalam kontruksi dan pembangunan<br />

infrastruktur, tugasnya adalah mebangun infrastruktur sebanyak banyaknya di seluruh Tanah Air, tidak<br />

hanya sekedar menikmati pendapatan rutinnya saja.<br />

telemarketing dan bancassurance.<br />

“Optimisme itu selaras<br />

dengan tagline PT AJB yakni<br />

semangat baru, kekuatan baru,”<br />

tutur Wiroyo.<br />

Seperti diberitakan, pengelola<br />

statuter AJBB yang ditunjuk<br />

OJK telah menetapkan skema<br />

restrukturisasi penguatan perusahaan<br />

asuransi tertua di Indonesia<br />

tersebut. Skema besar restrukturisasi<br />

AJBB adalah lewat<br />

penerbitan promissory note dari<br />

PT Evergreen Invesco (GREN).<br />

Bahkan, pada Maret mendatang,<br />

PT AJB akan mendapat<br />

suntikan dana sekitar Rp 2,1 triliun<br />

dari konsersium.<br />

Koordinator Pengelola Statuter<br />

AJBB Didi Achdijat yakin,<br />

AJB akan memberi warna bisnis<br />

asuransi di Indonesia. Ia<br />

menilai, walaupun sebagai perusahaan<br />

baru, AJB bakal merajai<br />

bisnis asuransi di Tanah<br />

Air. Sebab, AJB langsung memiliki<br />

jaringan luas dari AJBB<br />

yang telah dibangun selama105<br />

tahun. “AJB juga memiliki<br />

nama Bumiputera yang telah<br />

dikenal di kalangan<br />

masyarakat,” ujarnya.<br />

Dengan berbentuk PT, AJB<br />

dapat menambah modal untuk<br />

meningkatkan peforma perusahaan.<br />

Sehingga, AJB jadi lebih<br />

mudah menyesuaikan diri dengan<br />

perkembangan bisnis asuraansi<br />

di Tanah Air.<br />

PT AJB merupakan bagian<br />

dari program restrukturisasi<br />

Asuransi Jiwa Bersama Bumiputera<br />

1912 (AJBB) yang pada<br />

12 <strong>Februari</strong> lalu bertepatan<br />

dengan 105 tahun AJBB yang<br />

dilakukan pengelola statuter,<br />

bentukan OJK. Wiroyo didaulat<br />

menjadi Dirut didampingi<br />

dua direksi lainnya yakni Rully<br />

Safari sebagai Direktur SDM<br />

dan Umum serta Lina Bong sebagai<br />

Direktur Operasi dan<br />

Marketing. (son)<br />

Tahun Ini<br />

Harga Komoditas Strategis akan Menigkat<br />

Indonesia-Swedia<br />

Kerja Sama Energi<br />

Terbarukan untuk<br />

Listrik<br />

JAKARTA - Kementerian Energi dan Sumber Daya<br />

Mineral (ESDM) bekerja sama dengan Pemerintah Swedia<br />

untuk pengembangan energi terbarukan pada Pembangkit<br />

Listrik Tenaga Air (PLTA) dan PLTB untuk angin.<br />

Menteri ESDM Ignasius Jonan mengatakan melalui<br />

kerja sama dengan Swedia yang memiliki teknologi<br />

lebih canggih dalam energi baru dan terbarukan (EBT)<br />

itu, tarif listrik diharapkan bisa lebih efisien.<br />

“Mudah-mudahan dengan kerja sama ini karena<br />

Swedia lebih dulu dan advance, tarifnya diharapkan<br />

untuk pengembangan energi terbarukan dengan energi<br />

air dan angin bisa lebih baik untuk Indonesia,”<br />

kata Menteri Jonan di Kantor Kementerian ESDM<br />

<strong>Jakarta</strong>, kemarin.<br />

Melalui penandatanganan nota kesepahaman antara<br />

Pemerintah Indonesia dan Swedia, Jonan juga berharap<br />

pengembangan EBT untuk pasokan listrik juga<br />

bisa diimplementasikan di seluruh wilayah Indonesia<br />

sehingga tarif listrik lebih efisien dengan teknologi<br />

yang efektif.<br />

Menurut dia, pengembangan EBT akan disesuaikan<br />

dengan kondisi geografis, yakni mempertimbangkan<br />

sumber daya yang banyak ditemukan di daerah<br />

pembangkit. “Terkait geografi juga, kalau sumber daya<br />

gasnya besar coba pakai gas, tetapi kalau tidak ada<br />

gas, misalnya, ada sungai atau air terjun pakai ‘hidro’<br />

(air). Kalau solar tenaga matahari, Swedia mungkin<br />

tidak terlalu signifikan karena terletak di bagian utara,”<br />

ungkap Jonan.<br />

Ada pun Pemerintah Swedia yang diwakili Menteri<br />

Koordinator Kebijakan dan Energi Swedia Ibrahim Baylan<br />

menyebutkan kedua pihak berupaya untuk menyediakan<br />

listrik yang ramah lingkungan. “Tujuan kebijakan<br />

energi adalah memastikan tersedianya listrik untuk<br />

industri dan rumah tangga dengan harga yang kompetitif<br />

dan dampak sekecil mungkin pada lingkungan,” tutur<br />

Menteri Baylan.<br />

Baylan menjelaskan Indonesia dan Swedia dapat belajar<br />

bersama menciptakan energi ramah lingkungan,<br />

apalagi Swedia memiliki pangsa pasar tertinggi untuk<br />

energi terbarukan dan menciptakan harga terendah melalui<br />

EBT di Uni Eropa. Swedia pun telah mencapai pertumbuhan<br />

ekonomi yang signifikan dalam 30 tahun terakhir<br />

dengan lebih sedikit menggunakan energi listrik<br />

daripada 30 tahun lalu yang dinilai lebih bermanfaat. (ant)<br />

<strong>Bisnis</strong> <strong>Jakarta</strong>/ist<br />

PALING TINGGI - Harga komoditas batu bara diperkirakan mengalami kenaikan harga paling tinggi dari<br />

komoditas lainnya yang mencapai 21,5 persen karena proyeksi peningkatan pertumbuhan ekonomi global,<br />

mulai pulihnya investasi dan masalah surplus pasokan yang kini diperkirakan berkurang.<br />

BANDUNG - Bank Indonesia<br />

memperkirakan harga mayoritas<br />

komoditas strategis<br />

akan meningkat sepanjang<br />

<strong>20</strong>17 dan akan menjadi pendongkrak<br />

nilai ekspor sebagai<br />

salah satu komponen pendorong<br />

pertumbuhan ekonomi.<br />

Direktur Departemen Kebijakan<br />

Ekonomi dan Moneter BI<br />

Yoga Affandi di Bandung, mengatakan,<br />

harga sejumlah komoditas<br />

yang terkoreksi negatif<br />

pada <strong>20</strong>16 karena lesunya<br />

permintaan, seperti tembaga,<br />

nikel, dan alumunium, akan<br />

meningkat.<br />

Pulihnya harga komoditas<br />

tersebut diperkirakan beberapa<br />

kalangan karena proyeksi<br />

peningkatan pertumbuhan<br />

ekonomi global, mulai pulihnya<br />

investasi dan masalah surplus<br />

pasokan yang kini<br />

diperkirakan berkurang. Yoga<br />

memperkirakan batu bara akan<br />

mengalami kenaikan harga paling<br />

tinggi hingga 21,5 persen.<br />

“Kami lihat angkanya mulai<br />

positif. Kami memandang,<br />

tahun <strong>20</strong>17 bisa menjadi tahun<br />

yang positif,” kata dia.<br />

Sementara, harga tembaga<br />

yang terkoreksi 11,7 persen<br />

pada <strong>20</strong>16, diperkirakan akan<br />

naik 12,4 persen pada <strong>20</strong>17,<br />

nikel naik 1,7 persen, dan alumunium<br />

naik 13,5 persen. Berdasarkan<br />

data kajian bank sentral,<br />

harga timah juga<br />

diproyeksi naik menjadi 15,2<br />

persen tahun ini. Kemudian,<br />

harga komoditas karet dan<br />

tembaga, yang masing-masing<br />

mengalami peningkatan mencapai<br />

12,8 persen dan 12,4 persen.<br />

Padahal, pada tahun lalu<br />

karet tercatat minus empat persen.<br />

Sementara tembaga, juga<br />

minus 11,7 persen.<br />

Di samping itu, bank sentral<br />

juga memperkirakan harga kopi<br />

akan naik 8,7 persen, harga nikel<br />

naik 1,7 persen, dan komoditas<br />

lain juga naik 1,5 persen.<br />

Adapun harga minyak kelapa<br />

sawit tahun ini, diproyeksikan<br />

naik 5,3 persen, atau lebih<br />

rendah dari tahun lalu yang<br />

mencapai 19,8 persen. “BI melihat<br />

harga komoditas bisa memperbaiki<br />

penerimaan ekspor non<br />

minyak dan gas. Ini akan<br />

menyumbang penguatan nilai<br />

tukar rupiah,” kata dia.<br />

Dengan perkiraan kenaikan<br />

harga komoditas tersebut yang<br />

akan mengerek naik nilai ekspor,<br />

BI memandang pertumbuhan<br />

ekonomi Indonesia pada <strong>20</strong>17<br />

akan bergerak di rentang 5-5,4<br />

persen. Perbaikan ekspor juga<br />

membuat BI memprediksi defisit<br />

transaksi berjalan akan sebesar<br />

2,11 persen dari Produk Domestik<br />

Bruto (PDB), atau lebih baik<br />

dari perkiraan sebelumnya, namun<br />

meningkat jika dibandingkan<br />

realisasi pada <strong>20</strong>16 sebesar<br />

1,75 persen terhadap PDB. (ant)

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!