23.02.2017 Views

23-Februari-2017

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

KAMIS<br />

<strong>23</strong> FEBRUARI <strong>2017</strong><br />

SUKSESKAN BINJAI SMART CITY<br />

DPRD Plesiran ke Jogyakarta,<br />

NTB & Bali<br />

BINJAI-M24<br />

Untuk meningkatkan pengawasan pembangunan dan mencari<br />

indikator pembanding untuk program Binjai Smart City yang diterapkan<br />

Walikota Binjai dana pemerintah kotanya, DPRD Binjai plesiran ke<br />

Jogjyakarta, Bali dan NTB.<br />

Plesiran kali ini dibalut dalam bentuk study banding dan tersusun<br />

dalam agenda APBD Kota Binjai Tahun <strong>2017</strong>.<br />

Zainuddin Purba SH, Ketua DPRD Binjai, Rabu (<strong>23</strong>/2) via selularnya<br />

menerangkan, keberangkatan para anggota DPRD Binjai ke Jogyakarta<br />

dan Bali serta Nusa Tenggara Barat (NTB) sudah sesuai tugas pokok<br />

dan fungsi (Tupoksi) setiap komisi yang ada di DPRD Binjai.<br />

“Kunjungan ke luar kota yang kita lakukan ini, bukanlah program<br />

yang mengada-ada. Kunjungan atau study banding yang kita lakukan<br />

untuk meningkatkan fungsi pengawasan serta mencari indicator<br />

pembanding guna membantu Pemerintah Kota Binjai untuk<br />

mensuskseskan program Binjai Smart City,” ungkapnya.<br />

Disinggung tentang agenda selama lakukan study banding tersebut,<br />

politisi Partai Golkar Binjai tersebut mengatakan, Komisi C bakal<br />

kunjungi Kab Sleman, Jogyakarta. Sedang Komisi A dan B, akan<br />

mengunjungi Denpasar, Bali dan Lombok, NTB.<br />

Selama di Kab Sleman, akan belajar soal pengelolaan sanitasi<br />

berbasis masyarakat. Alasannya, Sleman merupakan salah satu<br />

kabupaten terbaik yang mendapat penghargaan dari pemerintah pusat<br />

dalam mengelola sanitasi berbasis masyarakat.<br />

Sedang Ambie Suswandi Buana, anggota Komisi A DPRD Binjai dari<br />

Fraksi Gerindra menyampaikan agenda Komisi A dan B di Denpasar, Bali<br />

yakni antara lain, kunjungan kerja atau study banding Komisi A terkait<br />

dengan pelayanan terpadu satu pintu. (lihin)<br />

Bupati Langkat, Ngogesa Sitepu menyambut Kapoldasu<br />

Irjen Pol Dr H Rycko Amelza Dahniel di Mapolres<br />

Langkat (m24/Rudi)<br />

Pemkab Langkat Hibahkan Jalan HOT<br />

Mix ke Poldasu<br />

STABAT-M24<br />

Bupati Langkat, H Ngogesa Sitepu SH menyerahkan hibah lahan<br />

jalan Hot Mix ke pihak Poldasu. Hibah diberikan guna kelancaran akses<br />

menuju Sekolah Polisi Nasional (SPN) Hinai.<br />

Penyerahan itu bertepatan dengan kunjungan kerja Kapolda<br />

Sumatera Utara Irjen Pol Dr H Rycko Amelza Dahniel MSi ke Kabupaten<br />

Langkat, Rabu (22/2).<br />

Di Mapolres Langkat, H Ngogesa Sitepu atas nama Pemkab Langkat<br />

dan Irjen Pol Dr H Rycko Amelza Dahniel atas nama pihak Kepolisian<br />

menandatangani kesepakatan penyerahan lahan jalan tersebut yang<br />

disaksikan Kapolres Langkat, AKBP Mulya Hakim Solichin, Sekda<br />

Langkat H Indra Salahudin dan sejumlah unsur Forkopimda Langkat<br />

lainnya.<br />

“Terima kasih kepada seluruh pihak yang telah mendukung<br />

berdirinya SPN Hinai, ini adalah penghargaan kepada kami selaku pihak<br />

kepolisian” kata Kapoldasu.<br />

Kapoldasu berharap, dengan penyerahan lahan jalan ini, akses jalan<br />

(Hot Mix) menuju SPN Hinai akan semakin mudah dan selanjutnya SPN<br />

Hinai akan semakin berkembang pesat kemajuannya.<br />

Bupati Langkat H. Ngogesa Sitepu SH menyampaikan terima<br />

kasihnya atas berdirinya SPN di Kecamatan Hinai. “Ini adalah sebuah<br />

kebanggaan bagi masyarakat Langkat, dan semangat para generasi<br />

muda Langkat akan meningkat, khususnya dalam menggapai cita-cita<br />

menjadi Taruna Polisi yang saat ini mudah digapai karena sekolah untuk<br />

mendukung terwujudnya harapan tersebut sudah ada di Kabupaten<br />

Langkat” ujarnya. (rudi)<br />

Anggrilan Nasution ketika dirujuk<br />

ke RSU HAM (m24/Yan)<br />

Bupati DS Rujuk Anggirlan Nasution<br />

ke RSU HAM<br />

LUBUK PAKAM-M24<br />

Prihatin dengan keadaan Anggrilan Nasution, Bupati Deli<br />

Serdang, H Ashari Tambunan merujuk bocah malang itu RSU Haji<br />

Adam Malik (HAM) Medan.<br />

Anggrilan mengalami pembusukan di bagian perut dan ususnya<br />

tidak tersambung ke lubang anus pasca menjalani operasi usus<br />

buntu beberapa waktu lalu.<br />

Setelah dijemput dari rumah orang tuanya di Dusun IV Desa<br />

Marindal II Kec Patumbak Deliserdang, Anggi langsung diantarkan<br />

ke RSU HAM. Berbekal kartu Jamkesda Deliserdang, ditemani<br />

orangtuanya, Anggi pun berangkat dari RS Deliserdang, Rabu (22/<br />

2).<br />

Bupati H Ashari Tambunan menjelaskan kebutuhan Anggi<br />

selama dalam pengobatan di RSU HAM akan dibantunya. "Kita<br />

berharap penangan Anggi nantinya dapat lebih baik dan intensif<br />

sehingga bisa normal kembali, kita sangat prihatin melihat Anggi<br />

yang begitu semangat untuk pulih.Semoga cepat pulih agar bisa<br />

kembali bersekolah," pungkasnya. (yan/satria)<br />

PT Perkebunan Sumut Harus Mampu<br />

Dongkrak PAD<br />

MEDAN-M24<br />

Ketua Komisi C Dewan Perwakilan<br />

Rakyat Daerah Sumatera<br />

Utara (DPRDSU) Ebenejer<br />

Sitorus SE mengingatkan<br />

manajemen Perusahaan Daerah<br />

(PD) PT Perkebunan Sumut agar<br />

mampu mendongkrak capaian<br />

Pendapatan Asli Daerah (PAD)<br />

untuk tahun <strong>2017</strong>.<br />

Hal itu ditegaskan Ebenejer<br />

usai memimpin Rapat Dengar<br />

Pendapat (RDP) bersama Dirut<br />

PT Perkebunan Sumut Darwin<br />

Nasution, Selasa (21/2) kemarin<br />

di gedung Dewan Jalan Imam<br />

Bonjol Medan.<br />

Kepada M24, Ebenejer mengungkapkan,<br />

PT Perkebunan<br />

Sumut masih mendapat suntikan<br />

dana penyertaan modal<br />

senilai Rp50 Miliar pada tahun<br />

2016. Artinya, dana yang dimiliki<br />

seyogianya membuat perusahaan<br />

daerah tersebut lebih baik,<br />

lebih maju dan lebih untung<br />

dalam operasional. “Mereka<br />

mengelola perkebunan sawit<br />

dan karet. Kita sudah ingatkan<br />

agar semua perusahaan daerah<br />

setor PAD lebih besar dari tahun<br />

sebelumnya. Jangan cerita defisit<br />

atau rugi melulu,” cetus<br />

Eebenejer.<br />

Politisi Partai Hanura ini<br />

memastikan, kedepan, PT Perkebunan<br />

Sumut pantas melakukan<br />

efisiensi dalam setiap aktivitas.<br />

Sehingga dana operasional yang<br />

tidak terlalu urgen bisa diminimalisir.<br />

Pada sisi lain, lanjut<br />

Ebenejer lagi, indikator<br />

pertumbuhan ekonomi telah<br />

diasumsikan lebih baik pada<br />

tahun <strong>2017</strong> dibanding 2016.<br />

Indikasi tersebut dinilai dari daya<br />

beli masyarakat yang kian tinggi<br />

diikuti komoditas sawit CPO<br />

yang terus meningkat.<br />

“Perusahaan Daerah Sumut<br />

kan banyak. Salah satunya PT<br />

Perkebunan Sumut. Ya kita<br />

minta supaya manajemen perusahaan<br />

daerah serius memberi<br />

pemasukan daerah. Bukan cuma<br />

pintar meminta dana penyertaan<br />

modal,” sindir Ebenejer. Sementara<br />

Dirut PT Perkebunan Sumut<br />

Darwin Nasution, ketika RDP<br />

mengakui siap menyetor PAD<br />

lebih besar. “Tahun 2016 kami<br />

setor PAD Rp. 15 Miliar. Mudahmudahan<br />

<strong>2017</strong> bertambah,” janji<br />

Darwin Nasution. (budiman)<br />

SANITASI BURUK<br />

Toilet Sekolah di Binjai<br />

Tak Layak<br />

BINJAI-M24<br />

Banyak fasilitas toilet<br />

sekolah di Kota Binjai<br />

jauh dari kata layak.<br />

Selain sanitasinya<br />

buruk, toilet sekolahsekolah<br />

di Binjai juga<br />

minim. Secara umum,<br />

kondisi toilet sekolah<br />

di Kota Binjai, dari<br />

tingkat Sekolah Dasar<br />

(SD), (SMP) hingga<br />

Sekolah Menengah<br />

Umum (SMU) masih<br />

jauh dari kesan ideal.<br />

ENYEBAB<br />

P<br />

buruknya<br />

sanitasi sekolah<br />

dikarenakan<br />

kurangnya<br />

kesadaran<br />

dari pemerintah,<br />

instansi terkait serta pihak<br />

sekolah akan pentingnya toilet<br />

yang sehat di lingkungan sekolah.<br />

Gambaran buruknya sanitasi<br />

atau fasilitas toilet sekolah di<br />

Binjai tak cuma milik pemerintah,<br />

sekolah swasta juga tak<br />

memiliki toilet yang ideal.<br />

Menyikapi persoalan tersebut,<br />

Zulkarnain Dahlan Lubis,<br />

pemerhati pembangunan Kota<br />

Binjai pun angkat bicara. Menurut<br />

mantan anggota DPRD<br />

Binjai itu, sewaktu masih aktif<br />

di legislatif, dia sempat mengunjungi<br />

langsung sekolahsekolah<br />

di Binjai. Dikatakannya,<br />

keadaan toilet di<br />

sekolah-sekolah tersebut jauh<br />

dari kata ideal.<br />

“Lebih kurang 80 persen<br />

sekolah tidak mempunyai toilet<br />

Net (Insert: Zulkarnain Dahlan Lubis)<br />

yang layak. Toilet sekolah di<br />

Kota Binjai jumlahnya masih<br />

belum sebanding dengan<br />

jumlah siswa. Perbandingan<br />

idealnya, ada satu toilet untuk<br />

tiap 25 siswa SD, satu toilet<br />

untuk tiap 50 siswa SMP dan<br />

perbandingan yang lebih banyak<br />

lagi untuk sarana pendidikan<br />

jenjang berikutnya. Di<br />

samping jumlahnya yang memang<br />

kurang, kondisi tersebut<br />

terjadi salah satunya akibat alih<br />

fungsi toilet,” ungkap Zul<br />

kepada M24, Rabu (22/2) di<br />

kawasan Binjai Timur.<br />

Selain itu, masih banyak<br />

sekolah yang tidak menyediakan<br />

tempat cuci tangan di<br />

toiletnya. Ketersediaan air<br />

untuk membasuh dan menyiram<br />

toilet serta bau tak sedap<br />

juga menjadi masalah umum di<br />

sekolah. “Toilet sekolah pun<br />

kerap tak memiliki tempat<br />

sampah tertutup yang cukup.<br />

Secara desain, toilet sekolah<br />

semestinya dirancang sesuai<br />

dengan usia pemakainya. Toilet<br />

untuk anak usia sampai lima<br />

tahun sebaiknya bercat warna<br />

cerah, memiliki ventilasi yang<br />

cukup, mempunyai wastafel<br />

dengan ketinggian yang pas<br />

dan tanpa kunci pintu. Anak<br />

usia delapan sampai 11 tahun<br />

memerlukan gambar-gambar<br />

panduan menjaga kebersihan<br />

untuk mengingatkannya tentang<br />

perilaku hidup bersih dan<br />

sehat. Selanjutnya, untuk anakanak<br />

di atas usia 11 tahun,<br />

privasinya harus terjaga dengan<br />

adanya pembatas antara<br />

toilet laki-laki dan perempuan.<br />

Tempat pembuangan pembalut<br />

juga mesti tersedia,” imbuhnya.<br />

Untuk itu, dia mendesak<br />

Pemko Binjai melalui Dinas<br />

Pendidikan melakukan<br />

gebrakan untuk membangun<br />

toilet higienis yang terjamin<br />

bersih, aman, dan keringnya.<br />

Itu dimintanya, dikarenakan<br />

saat ini kenyataan yang ada,<br />

toilet sekolah sering kali kurang<br />

ventilasi dan cahaya sehingga<br />

lembab dan jamur mudah<br />

tumbuh subur di dalamnya<br />

serta lantai toilet sekolah pun<br />

banyak yang kemiringannya<br />

kurang pas. Alhasil, toilet<br />

menjadi becek.<br />

“Mengenai Toilet sekolah, di<br />

Binjai banyak sekolah yang<br />

kerap tidak dilengkapi peralatan<br />

dan pembersih yang memadai.<br />

Toilet sekolah itu seharusnya<br />

mempunyai petugas<br />

kebersihan khusus yang mengerti<br />

cara membersihkan toilet<br />

yang benar. Petugas harus<br />

membersihkan toilet setelah<br />

tiga orang memakainya,” ungkapnya.<br />

Untuk itu di tahun anggaran<br />

<strong>2017</strong> ini atau ke depannya, sudah<br />

saatnya kepala daerah, dinas<br />

pendidikan dan sekolah-sekolah<br />

melakukan menganggarkan<br />

anggaran untuk menciptakan<br />

fasilitas toilet yang higenis<br />

diseluruh sekolah di Binjai.<br />

Selain itu, harap Zul, hal<br />

serupa juga perlu jadi perhatian<br />

pemerintah pusat khsususnya<br />

Departemen Pendidikan Republik<br />

Indonesia untuk memikirkan<br />

persoalan sanitasi sekolah.<br />

(lihin)<br />

SETELAH DIPROTES WARGA<br />

Tumpukan Sampah di Aliran Sungai<br />

Kualanamu Dibersihkan<br />

Lubuk Pakam-M24<br />

Tim kebersihan Kec Lubuk Pakam bersama Dinas<br />

Lingkungan Hidup Deliserdang dan Dinas Pekerjaan<br />

Umum (PU) Deliserdang membersihkan aliran<br />

Sungai Kualanamu di Jl Thamrin, Gang Keluarga,<br />

Kel Syahmad, Lubuk Pakam, Rabu (22/2).<br />

Pembersiihan dilakukan setelah<br />

adanya protes dari masyarakat.<br />

Dengan menggunakan peralatan<br />

sederhana seperti cangkul, garpu,<br />

parang dan sabit, tim mulai<br />

membersihkan tumpukan sampah<br />

yang terdiri dari plastik, kayu,<br />

batang bambu, daun-daunan,<br />

sampah rumah tangga dan jenis<br />

sampah lainnya.<br />

Selain membersihkan tumpukan<br />

sampah di aliran sungai, tim<br />

kebersihan juga membersihkan<br />

sampah dan tumbuhan liar (rumput)<br />

di bantaran sungai.<br />

Camat Lubuk Pakam, Khairul<br />

Ketua Komisi C DPRDSU Ebenejer Sitorus, SE saat<br />

diwawancarai (m24/Budiman Pardede)<br />

Azman Harahap saat ditemui di<br />

lokasi menerangkan jika normalisasi<br />

Sungai Kualanamu untuk<br />

pengendalian dan penataan<br />

lingkungan. Menurutnya aliran<br />

Sungai Kualanamu akan dijadikan<br />

lubuk larangan.<br />

“Normalisasi sungai untuk<br />

pengendalian banjir dan penataan<br />

lingkungan, aliran sungai akan<br />

dijadikan lubuk larangan dan<br />

benih ikan akan ditabur,” ujar<br />

Khairul.<br />

Dirinya pun berharap agar<br />

masyarakat tidak membuang<br />

sampah ke aliran sungai dan tetap<br />

Warga gotong royong membersihkan aliran Sungai Kualanamu (m24/Satria)<br />

menjaga kelestarian sungai.<br />

Bu Ade (43) warga sekitar<br />

menyambut baik kegiatan gotong<br />

royong tersebut. “Saya sudah<br />

tinggal 19 tahun di sini. Saya<br />

menyambut baik gotong royong ini.<br />

Warga saat melaporkan<br />

dugaan mark-up DD Desa<br />

Paluh Manis ke Polres<br />

Langkat (m24/Rudi)<br />

Polisi<br />

Diminta<br />

Usut<br />

Dugaan<br />

Mark Up<br />

Desa<br />

Paluh<br />

Manis<br />

LANGKAT-M24<br />

Polres Langkat diminta<br />

segera mengusut dugaan<br />

mark up dana desa (DD) yang<br />

dilakukan Kades Paluh<br />

Manis.<br />

Kasat Reskrim Polres<br />

Langkat, AKP Dedy Dharma<br />

SH ketika dikonfirmasi<br />

mengenai laporan masyarakat<br />

Desa Paluh Manis tersebut,<br />

dirinya masih menunggu<br />

laporan terusan dari<br />

anggotanya.<br />

"Ia saya ada dapat kabar<br />

adanya laporan dari<br />

masyarakat. Tapi dalam hal<br />

itu hingga sampai saat ini<br />

belum ada laporan dari<br />

anggota saya. Tapi yang jelas<br />

nantilah saya tanya dulu pada<br />

anggota saya itu tentang<br />

laporan warga desa itu,"<br />

ucapnya sambil berlalu.<br />

Arbai Fauzan, anggota<br />

DPRD Langkat menjelaskan<br />

jika benar yang bersangkutan<br />

terlibat mark up, maka harus<br />

mengikuti prosedur yang<br />

berlaku.<br />

"Biar penegak hukum yang<br />

melakukan pemeriksaan<br />

adanya dugaan mark-up yang<br />

di lakukan oleh kepala desa.<br />

Yang jelas kepala desa harus<br />

mengikuti peraturan yang ada<br />

dan mengikuti prosudur yang<br />

berlaku," ungkapnya via<br />

sambungan telepon.<br />

Roni, warga desa yang ikut<br />

membuat laporan sangat<br />

berharap penegak hukum<br />

segera mengambil langkah.<br />

(rudi)<br />

Saya berharap ini dilakukan terus<br />

menerus, terakhir dibersihkan sekira<br />

lima tahun lalu,” katanya. (satria)

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!