01.03.2017 Views

1-Maret-2017

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

2 SAMBUNGAN<br />

RABU 1 MARET <strong>2017</strong><br />

..............................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................<br />

Gadis Tunarungu, 8 X Digarap Suami Teman<br />

PERCUT - M24<br />

Peristiwa itu terungkap ketika Rina warga Jln Medan Area<br />

Selatan mendatangi rumah Bunga di Jln Rambutan, Pasar VII,<br />

Tembung, Selasa (28/2) sekitar pukul 08:00 WIB. Dengan<br />

bahasa isyarat ia menyampaikan kekecewaannya kepada temannya<br />

itu.<br />

Kakak angkat korban, Sri Wahyu (26) yang juga tunarungu<br />

coba menenangkan Rina. Kemudian ia menginterogasi Bunga<br />

untuk mengetahui duduk persoalannya. Namun, penjelasan<br />

Bunga justru membuatnya terkejut.<br />

Bagaimana tidak, adik angkatnya itu mengaku telah diper-<br />

DPRDSU: Periksa Dirut<br />

MEDAN-M24<br />

Penegak hukum diminta menindaklanjuti dugaan mark-up<br />

(penggelembungan) anggaran proyek pengadaan/pemasangan<br />

pipa transmisi distribusi sumber air dari Umbul Aek Nauli<br />

PDAM Tirtauli Pematangsiantar tahun 2014 senilai Rp2.-<br />

568.960.000. Anggota Komisi A Dewan Perwakilan Rakyat Daerah<br />

Sumatera Utara (DPRDSU) Fanotona Waruwu yang ditemui<br />

di Gedung Dewan Jln Imam Bonjol Medan mengatakan, polisi<br />

atau jaksa sudah bisa memanggil Dirut PDAM Tirtauli Pematangsiantar,<br />

Badri Kalimantan untuk dimintai keterangan.<br />

Pasalnya, sebut Fanotona, Badri Kalimantan disebut-sebut<br />

terlibat bahkan aktor intelektual dari kegiatan yang diindikasi<br />

merugikan keuangan negara tersebut. Selain itu, penyalahgunaan<br />

wewenang telah menggangu pelayanan air bersih kepada<br />

masyarakat Siantar.<br />

Legislator yang membidangi hukum dan pemerintahan ini itu<br />

menegaskan, Badri Kalimantan bisa disangkakan melanggar Pasal<br />

12 huruf a atau huruf b atau Pasal 11 Undang Undang Nomor<br />

31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi<br />

sebagaimana telah diubah dengan Undang Undang Nomor 20<br />

Tahun 2001 jo pasal 64 yat (1) jo. pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP.<br />

“Polisi dan jaksa wajib memanggil Dirut PDAM Tirtauli Siantar<br />

dong. Lalu turun melihat realisasi fisik proyek di lapangan. Kemana<br />

anggaran Rp2,5 M digelontorkan dan untuk kegiatan apa<br />

saja. Harus jemput bola, supaya informasi di media bisa diklarifikasi<br />

sesuai hukum,” imbaunya. Fanotona juga meminta Walikota<br />

Siantar bersikap tegas kalau ada indikasi kejahatan korupsi<br />

berjemaah dilakukan secara sistematis. “Kenapa sampai ada<br />

penambahan anggaran proyek sesuai SK Walikota No.900/765/<br />

XI/WK-Tahun 2014 tertanggal 7 November 2014?” sindir Fanotona.<br />

(budiman)<br />

Bisnis Sabu Dikibus Warga<br />

TANJUNGBALAI-M24<br />

Bisnis haram yang dilakoni Lasdon Situmorang (35), kandas.<br />

Petugas Satres Narkoba Polres Tanjungbalai meringkus pria<br />

warga Batu 7 Jln Jend Sudirman KM 7, Kel Sijambi, Kec Datuk<br />

Bandar ini, Selasa (28/2).<br />

Penangkapan dipimpin Aiptu Senjata Sinulingga bersama<br />

Aipda Hematta Surbakti, Bripda Mhd Arif Munthe dan Bripda<br />

Ismoyo Ramadiansyah. Awalnya petugas mendapat informasi<br />

jika di kawasan Jln Sudirman KM atau di seputaran tempat<br />

tinggal tersangka, kerap berlangsung transakasi narkoba.<br />

Sejak dinihari hingga menjelang pagi petugas melakukan pengintaian<br />

hingga kahirnya menggrebek kediaman tersangka Lasdon<br />

Situmorang. “Dari tangan tersangka petugas menyita 1<br />

bungkus plastik klip transparan berisi sabu-sabu seberat 1,16<br />

gram, 3 plastik klip transparan sabu seberat 1,21 gram dan 3<br />

plastik klip kosong,” papar Kapolres Tanjungbalai AKBP Tri Setyadi<br />

Artono SH SIK MH, melalui Kasatres Narkoba AKP M Yunus<br />

Tarigan didampingi KBO Iptu J Gultom dan Kasubag Humas<br />

AKP Yani Sinulingga, di ruang kerjanya. Kini, untuk pengembangan<br />

kasus, lanjut Kasubbag Humas AKP Y Sinulingga, tersangka<br />

berikut barang bukti diamankan ke Mapolres Tanjungbalai.<br />

“Tersangka sudah dijebloskan ke sel tahanan. Sabar ya<br />

bang, anggota kita sedang lidik sekaligus pengembangan kasus<br />

karena kemungkinkan masih ada tersangka lain. Kita akan<br />

sikat semua,” tegas Sinulingga. (ambon)<br />

Bobol Kantor Notaris<br />

MEDAN-M24<br />

Pelarian Riotua Simarmata alias Kembar (37) terhenti. Itu<br />

setelah pria warga Jln Garuda Medan ini ‘dilumpuhkan’ petugas<br />

unit Reskrim Polsekta Medan Timur. Kembar merupakan pelaku<br />

pembobolan Kantor Notaris Muhammad Dodi Budiantoro di Jln<br />

Akasia Medan.<br />

“Tersangka kita ringkus dari kediamannya, setelah kita lakukan<br />

penyelidikan selama satu bulan. Yang bersangkutan terpaksa<br />

kita lumpuhkan karena mencoba kabur saat dilakukan<br />

pengembangan,” papar Kanit Reskrim Polsekta Medan Timur,<br />

Iptu M Ainul Yaqin, Selasa (28/2) sore.<br />

Dijelaskan Yaqin, aksi pencurian dilakukan tersangka Kembar<br />

terjadi Minggu (29/1) lalu. Dari Kantor Notaris Muhammad Dodi<br />

Budiantoro, tersangka menggasak brankas berisi 5 set surat<br />

tanah, uang Rp100 juta, 10 gram kalung emas, cincin emas 2<br />

mayam dan satu unit tablet. “Saat ini kita masih melakukan<br />

pengembangan dan memburu tersangka lainnya yakni S dan<br />

G. Sementara dari keterangan tersangka, uang hasil kejahatan<br />

telah habis dibelikan sepedamotor dan dibagikan kepada<br />

tersangka lainnya,” imbuh Yaqin. Yaqin menambahkan, tersangka<br />

merupakan residivis terlibat kasus serupa dan beraksi<br />

di sejumlah wilayah kota Medan. “Dari keterangan tersangka,<br />

ia merupakan resedivis terlibat kasus bongkar rumah dan curanmor.<br />

Tersangka kita kenakan Pasal 363 KUHPidana tentang<br />

pencurian dengan pemberatan (Curat) dengan ancaman hukuman<br />

paling singkat 5 tahun penjara,” pungkasnya. (mag4)<br />

Bekerja Ikhlas<br />

Wira mengaku jika dulu ia memang menikah di usia yang<br />

sudah matang sehingga kedua anaknya saat ini masih berusia<br />

muda. “Usaha service jam saya ini buka setiap hari tanpa libur.<br />

Mulai jam 8 pagi sampai jam 5 sore. Alhamdulillah dari sini saya<br />

bisa mencukupi kebutuhan keluarga sehari-hari,” ucapnya<br />

tersenyum.<br />

Disinggung soal penghasilan, Wira mengaku bisa meraup<br />

rezeki Rp100 ribu kotor. “Tapi itu tidak setiap hari, karena gak<br />

selalu ada pelanggan yang memperbaiki jam,” imbuhnya.<br />

Wira mengatakan, banyak suka duka selama menjalni pekerjaan<br />

sebagai tukang reparasi jam tangan. “Banyak yang<br />

minta harga murah. Bahkan seperti tadi, ada yang tidak bayar<br />

sama sekali dengan alasan lupa bawa uang. Ya mau bilang apa<br />

lagi, cuma bisa diikhlaskan ajalah. Moga-moga besok dia lewat<br />

sini lagi trus ingat bayar jam tangannya. Kalopun gak ingat,<br />

saya tetap ikhlas,” ucap pria yang pernah buka usaha pakaian<br />

di Pajak Sambir, namun bangkrut karena sepi pembeli.<br />

“Saya juga pernah kerja sebagai security di Bank Ekonomi<br />

sekitar 2 tahun lalu. Tapi karena bank tersebut diambil alih oleh<br />

bank asing HSBC terpaksa saya di-PHK,” kenangnya.<br />

Tak mau lama menganggur, akhirnya Wira memutuskan buka<br />

usaha yang sesuai dengan keahliannya, yaitu service jam<br />

tangan. “Dalam hidup ini yang penting ikhlas. Mudah-mudahan<br />

penyakit gak kan datang. Sebab penyakit itu umumnya<br />

datang dari pikiran kita. Kalau kita banyak pikiran dan gak<br />

pernah mensyukuri apa yang kita dapat,<br />

itu juga bisa jadi sumber penyakit.<br />

Jadi kuncinya ikhlas, sabar<br />

dan selalu bersyukur aja. Gak ribet<br />

kan...?” tutupnya. (*)<br />

BIAYA NIKAH<br />

SORE sepulang dari acara pencoblosan di Deliserdang,<br />

Wak Lokot yang menjadi Hansip di KPPS, pulang ke rumah<br />

dengan berjalan kaki dan terlihat letih.<br />

Sampai di rumahnya ia langsung disambut si Tungkot,<br />

putranya seorang remaja dan jelang dewasa. Bukannya<br />

dibuatkan minuman, Wak Lokot melah dicerca beberapa<br />

pertanyaan dari anaknya itu.<br />

“Pak berapa sih biaya kalau mau menikah….?” tanya<br />

Tungkot pada ayahnya. Sambil memperhatikan wajah anak<br />

laki-lakinya yang polos itu,<br />

“Entahlah nak, karena sampai sekarang bapak masih<br />

bayar terus kepada ibumu…!”<br />

kosa oleh Andi yang tak lain suami dari<br />

Rina. Mendengar itu, Sri bergegas menjemput<br />

ibu angkatnya, Nurhayati (47) dari<br />

tempatnya bekerja. Bersama-sama,<br />

mereka mendengar penuturan Bunga ikhwal<br />

kehilangan mahkota kesuciannya.<br />

Menurut Bunga, ia berkenalan dengan<br />

Rina sejak setahun lalu. Ketika itu, Rina<br />

berjualan rokok di Lapangan Merdeka,<br />

Medan. Sebagai sesama tunarungu, persahabatan<br />

pun terjalin di antara mereka.<br />

Rina bahkan kerap mengajak Bunga ke<br />

rumahnya.<br />

Ternyata, secara diam-diam, Andi<br />

yang bekerja sebagai mekanik sepeda<br />

KISARAN-M24<br />

Jhon Wisli Panjaitan mungkin sudah<br />

tenang di alamnya. Namun kasus pembunuhan<br />

dialami Jhon di kedai tuak milik<br />

Boy di Desa Serdang Kec Meranti, Asahan,<br />

Kamis (9/2) sekira pukul 23.30 lalu,<br />

belum tuntas alias masih dalam proses<br />

melengkapi BAP.<br />

Untu itulah Polsek Kota Kisaran<br />

menggelar rekonstruksi (reka ulang) adegan<br />

pembunuhan yang dilakukan Dani<br />

Sudarman Cs. Reka ulang dilakukan Selasa<br />

(28/2) sekira pukul 17.00 WIB di halaman<br />

Mapolsek Kota Kisaran.<br />

Sedikitnya 24 adegan diperagakan langsung<br />

oleh para pelaku, yakni Dani Sudarman<br />

(25), Arya Kamandanu Sembiring<br />

(25), Juardi Sulaiman (22) dan Gisman<br />

Suriady (23). Sementara korban diperankan<br />

oleh BHL Polsek.<br />

Terungkap jika penikaman yang dilakukan<br />

pelaku utama, Dani Sudarman terjadi<br />

di adegan ke-21. Pelaku menikam ke<br />

punggung korban menggunakan pisau<br />

belati sebanyak 1 kali. Korban pun tewas<br />

sengan luka tusuk sedalam 18 Cm, tembus<br />

ke dinding jantung dan mengenai<br />

menaruh perhatian kepada teman istrinya<br />

itu. Hingga suatu ketika, Bunga datang.<br />

Ketika itu istrinya Rina sedang di<br />

luar berjualan rokok. "Pelaku merayu<br />

adikku sampai melampiaskan nafsu bejatnya.<br />

Saat itu Rina tidak berada di rumah<br />

dan sibuk berjualan rokok. Adikku<br />

diperkosa di rumah pelaku, saat istrinya<br />

tidak di rumah. Adikku takut meyampaikan<br />

kalau ia telah diperkosa," ucap Sri<br />

menirukan penjelasan Bunga.<br />

Ternyata, kebiadaban pelaku tak berhenti<br />

di situ. Kepergian Rina selama dua<br />

bulan mengikuti turnamen catur di Bandung<br />

pada November 2016 lalu bagai per-<br />

Pulang Bawa Baju dan Celana Baru<br />

kerap dikasih uang oleh pelaku.<br />

Hanya saja pihak keluarga tak tahu<br />

siapa teman yang dimaksud Bunga<br />

Ditikam Sedalam 18 Cm Panjaitan Tewas<br />

Tak Rela OPPO F1 Dirampas<br />

INDRAPURA-M24<br />

Sri Darmayanti Saragih (20) terbilang<br />

cewek pemberani. Warga dusun III Desa<br />

Tanjung Gading, Kec Sei Suka, Batubara<br />

ini membuat jambret tersungkur.<br />

Ceritanya, sebelum kejadian, Sri yang<br />

karyawan Toko Gratika Ponsel Indrapura<br />

baru pulang kerja dengan mengendarai<br />

Honda Beat BK 6751 QAB, Senin (27/2)<br />

sekitar pukul 18:00 WIB. Saat di jalan<br />

lintas Medan-Kisaran KM 100-101, persis<br />

di depan Hotel Batu Indah, Desa Siparepare,<br />

korban dipepet Rahmat (22) warga<br />

Desa Mendaris A Pondok II, Sergai.<br />

paru paru.<br />

“Usai keributan antara korban dan teman-teman<br />

pelaku, pelaku utama ini<br />

menunggu korban, menjauh dari warung<br />

tuak. Begitu korban datang, pelaku langsung<br />

melakukan penikaman dari belakang,”<br />

papar Kapolsek Kota kisaran Iptu<br />

Tombak Samosir kepada M24 di sela-sela<br />

rekonstruksi.<br />

Reka ulang berjalan lancar disaksikan<br />

jaksa penuntut umum (JPU) dari Kejaksaan<br />

Negeri Asahan, kuasa hukum tersangka<br />

dan istri korban, Erna boru Sitorus.<br />

Diberitakan sebelumnya, peristiwa<br />

penikaman berawal saat korban bersama<br />

2 orang rekannya, Fajar Alamsyah<br />

Nasution dan Sunadi alias Gomblo, terlibat<br />

ribut dengan pelaku Dani Suparman<br />

yang saat itu bersama 3 temannya, di<br />

kedai tuak milik Boy.<br />

Cekcok disebut-sebut karena korban<br />

tidak sor dengan gaya berjoget Gisman<br />

Suriady. Dengan lantang, korban menghardik<br />

Gisman sembari menarik kerah<br />

bajunya untuk keluar dari arena joget.<br />

Melihat itu, teman Gisman termasuk Dani<br />

"Tadi tiba-tiba pelaku merapati kretaku,<br />

Bang. Langsung menjambret tas kecilku<br />

yang berisi HP merk OPPO F1. Rugi kali<br />

kurasa kalau berhasil diambilnya, aku<br />

berusaha mengejar kreta pelaku. Lagian<br />

kupikir makan waktu kalau aku cuma teriak-teriak<br />

aja. Jadi terus kukejar ajalah<br />

dan untungnya waktu itu kondisi jalan<br />

pas macet", pungkas Sri.<br />

Melihat pelaku terjebak di belakang<br />

mobil, Sri nekan gas dan menabrak pelaku<br />

dari belakang. Setelah pelaku tersungkur<br />

ke aspal, ia pun berteriak jambret.<br />

Mendengar itu warga langsung ikut<br />

Pulang dari Cafe Nenek, Parmitu Tewas di Parit<br />

PANTAI CERMIN-M24<br />

Misno (52) warga Dusun VIII, Desa<br />

Besar 2 Terjun, Kec Pantai Cermin, Sergai<br />

ditemukan warga dalam kondisi tidak<br />

bernyawa di dalam parit perkebunan<br />

Afdeling I, PTPN IV, Adolina Dusun XII,<br />

Desa Cilawan, Kec Pantai Cermin Selasa<br />

(28/2) sekitar pukul 07:00 WIB.<br />

Mayat Misno pertama kali ditemukan<br />

Yayik (45) warga setempat yang sedang<br />

mengembala sapi di lokasi. “Pas jalan sekitar<br />

70 meter, aku menemukan mayat.<br />

Langsung aku laporkan ke warga dan<br />

ternyata warga banyak mengenalinya,”<br />

ucap Yayik.<br />

Pihak Polsek Pantai Cermin yang<br />

mendapat informasi itu langsung turun<br />

ke lokasi. Oleh pihak keluarga, mayat Misno<br />

langsung dibawa ke rumah duka dan<br />

meminta tidak memperpanjang masalah<br />

tersebut.<br />

Kapolsek Pantai Cermin AKP Alberson<br />

mengatakan, dari penyelidikan petugas,<br />

sebelum ditemukan tewas, Misno diketahui<br />

berangkat dari rumahnya bersama<br />

Suparman dengan mengendarai kreta<br />

untuk minum tuak di Cafe Nenek di Dusun<br />

XII, Desa Cilawan, Kec Pantai Cermin<br />

hingga sekitar pukul 23:30 WIB.<br />

Dalam keadaan mabuk berat, Misno<br />

permisi untuk pulang duluan. Diduga saat<br />

berjalan pulang, ayah empat anak itu lepas<br />

kendali atas kretanya dan terjatuh<br />

ke dalam parit lalu tewas.<br />

ayaan kemerdekaan suami bejad itu.<br />

"Selama dua bulan, adikku ditiduri sampai<br />

delapan kali, meski tidak hamil," bebernya.<br />

Mendengar itu, Nurhayati didampingi<br />

Rina membawa Bunga ke Polsek Percut<br />

Sei Tuan untuk melaporkan perbuatan<br />

pelaku.<br />

Kanit Reskrim Polsek Percut Sei Tuan,<br />

AKP Jonathan H yang dikonfirmasi berjanji<br />

akan menindaklanjuti laporan korban.<br />

"Ntar dulu saya cek. Kalau (laporan<br />

dari penyidik, red) sudah masuk ke meja<br />

saya, akan kita proses dan tindak lanjuti,"<br />

tukas AKP Jonathan. (wandi)<br />

Sudarman coba menenangkan suasana.<br />

Tak senang, korban langsung mengambil<br />

botol tuak dan langsung memukulkan<br />

ke arah pelipis Juardi Sulaiman.<br />

Perkelahian sempat di lerai pemilik<br />

warung dan pengunjung lainnya. Tak<br />

lama, korban bersama kedua temannya<br />

meninggalkan lokasi. Hanya saja, saat<br />

itu korban berjalan sendiri sedangkan<br />

temannya pergi naik sepedamotor. Saat<br />

itulah pelaku menikam korban. Jasad<br />

korban ditemukan di jalan sawah, tak<br />

jauh dari warung tuak, dengan kondisi<br />

telingkup bersimbah darah. “Terhadap<br />

tersangka Dani Sudarman kita jerat dengan<br />

pasal 338 KUHPidana sementara<br />

tiga tersangka lainnya dikenakan pasal<br />

338 jo 55, 56 lebih subs pasal 170 KUH-<br />

Pidana dengan ancaman hukuman paling<br />

lama 15 tahun penjara,” ucap Samosir<br />

di akhir reka ulang.<br />

Sementara istri korban, Erna boru Sitorus,<br />

jutsru meminta pelaku dihukum<br />

seberat-beratnya. “Kuminta di hukum<br />

mati kalau bisa. Karena dia sudah bunuh<br />

suamiku,” ketus Erna geram saat ditanya<br />

M24. (indra)<br />

menghadang dan menghakimi pelaku.<br />

"Usai mendapat info adanya jambret,<br />

petugas kita dengan tanggap langsung<br />

turun ke TKP dan berhasil mengamankan<br />

pelaku. Saat ini pelaku atas nama<br />

Rahmat masih kita periksa secara intensif,"<br />

ucap Kapolsek Indrapura AKP. Kusnadi<br />

Sinuraya.<br />

Saat ini pihaknya masih melakukan<br />

pengembangan guna mencari tahu apakah<br />

pelaku tergabung dalam sindikat spesialis<br />

jambret HP. "Pelaku akan dipersangkakan<br />

dengan pasal 365 KUHPidana,"<br />

pungkasnya. (bima)<br />

“Bedasarkan saksi-saksi, korban sempat<br />

minum di warung tuak. Dari visum<br />

luar tidak ada ditemukan tanda-tanda<br />

kekerasan di tubuh korban. Pihak keluarga<br />

juga menolak untuk melakukan<br />

otopsi dan mengaku sudah mengiklaskan<br />

peristiwa itu. Korban tewas diduga<br />

karena mabuk dan tidak kontrol mengendarai<br />

kreta lalu jatuh ke parit,” ucap<br />

AKP Alberson.<br />

Istri korban, Suratni (50) membenarkan<br />

kebiasaan suaminya yang suka minum<br />

tuak tersebut. “Suamiku selalu minum<br />

tuak meski pulang malam aku tidak<br />

pernah khawatir dan aku tidak memiliki<br />

firasat buruk. Yang jelas kami sudah<br />

ikhlas,” ucapnya. (darmawan)<br />

Duo ABG Tekapar ‘Cium’ Dinding RSU Sari Mutiara<br />

HELVETIA-M24<br />

Unit Reskrim Polsek Medan Helvetia<br />

meringkus 2 anak baru gede (ABG) pelaku<br />

pembobol rumah milik Riky Andrean<br />

(20) di Jln Gaperta Ujung Gg Martabe,<br />

Medan Helvetia, Selasa (28/2) siang.<br />

Kedua tersangka yakni Fahrul Pozi (19)<br />

warga Jln Mawar dan Aldo Albertus Polii<br />

(20) warga Jln Pilisium, Helvetia Tengah.<br />

Informasi yang dihimpun, kejadian<br />

tersebut berawal ketika korban mendengar<br />

suara mesin kreta Honda Beat warna<br />

Hitam BK 5888 ADH milik kakaknya menyala.<br />

Tahu kakaknya tak di rumah, korban<br />

pun curiga.<br />

Benar saja, saat keluar kamar, kreta<br />

kakaknya sudah tak ada lagi. Bukan hanya<br />

itu, 1 unit celengan yang berisi uang<br />

logam, satu tas berisi 3 unit HP beserta 3<br />

unit charger, 3 unit memori card dan satu<br />

tas berisi dompet dan batu cincin juga<br />

Tukang Ojek Dirampok<br />

Banyak Dihujat<br />

KEMESRAAN Billa Berbie Cikarang dan<br />

Syaiful Ahmad sudah bukan rahasia lagi.<br />

Bahkan Pule dan Billa kerap menuai hujatan<br />

karena sering mengumbar hubungan<br />

kasmaran mereka. “Banyak sih yang bilang<br />

cocok.” ujar Billa tertawa.<br />

“Yang hujat juga banyak,” sambung<br />

hingga Rina datang ke rumah mereka.<br />

“Kalau aku jumpa dengan pelaku<br />

atau ia ditangkap polisi, aku tak biar-<br />

Hamil, Rina dan Suami Pisah Ranjang<br />

Kedatangan Rina ke kediaman Bunga<br />

sembari marah-marah bukan tanpa<br />

sebab. Hubungan gelap antara suaminya<br />

dengan korban membuat bahtera rumahtangganya<br />

hampir karam.<br />

Padahal, saat ini, Rina tengah berbadan<br />

dua alias hamil. “Saat ini istri pelaku<br />

sedang hamil tiga bulan. Sudah satu<br />

minggu pelaku pergi meninggalkan istrinya,”<br />

beber Sri terkait kondisi Rina.<br />

Seperti dituturkan Rina kepada Sri,<br />

sejak menjalin hubungan gelap dengan<br />

dibawa kabur.<br />

Di luar rumah, korban melihat 2 orang<br />

tak dikenal tengah membawa kabur kreta<br />

kakaknya. Sontak korban mengejar<br />

sembari berteriak “maling...maling...”<br />

Lantaran aksinya dipergoki, kedua<br />

pelaku melarikan diri ke arah Jln Amal Luhur<br />

dengan membawa barang-barang<br />

milik korban dan sepeda motor kakak korban.<br />

Diduga grogi lantaran terus diteriaki,<br />

kedua pelaku justru menghantam<br />

dinding samping Rumah Sakit Sari Mutiara<br />

Jln Amal Luhur, Kel Dwikora. Akibatnya<br />

salah satu pelaku mengalami luka<br />

cukup serius.<br />

“Benar, kedua tersangka bersama<br />

barang bukti sudah kita amankan,” ungkap<br />

Kapolsek Medan Helvetia, Kompol<br />

Hendra Eko Triyulianto.<br />

Menurut Kompol Hendra, jika berhasil,<br />

uang kejahatan tersebut akan digunakan<br />

LABUHAN-M24<br />

Batu Songkal Purba (69) warga Jln Iliyas<br />

Lorong 6, Kel Sei Mati, Kec Medan<br />

Labuhan harus mendapat perawatan<br />

serius di ruang ICU RS Martha Friska. Ia<br />

diduga menjadi korban perampokan, Selasa<br />

(28/2) pukul 04:00 WIB.<br />

Informasi yang dihimpun, sebelum kejadian,<br />

Purba yang dikerap mangkal di<br />

Simpang Kantor baru mengantar sewa<br />

ke kawasan Marelan. Ketika pulang, 6<br />

orang tak dikenal menaiki 3 kreta memepet<br />

korban.<br />

Diduga, saat di Jln Ileng, Kec Medan<br />

Marelan, para pelaku menghentikan korban<br />

dan merampas kreta Honda Revo<br />

BK 2402 AGP yang digunakan untuk mencari<br />

nafkah. Selanjutnya meninggalkan<br />

korban yang terkapar di tanah. Warga<br />

yang melihat korban langsung memberikan<br />

pertolongan dengan membawanya<br />

ke RS Martha Friska. “Ada yang lihat,<br />

bapak aku (korban) sempat dihadang 3<br />

kereta, terus kereta bapak aku dibawa<br />

lari dan terjatuh di pinggir jalan,” kata<br />

anak korban, Bondar di kantor polisi.<br />

Pantauan M24, meski tak mengalami<br />

luka, korban tak sadarkan diri dan harus<br />

dirawat di ruang ICU RS Martha Friska.<br />

“Kondisi bapak saya belum sadarkan diri.<br />

Kenapa bapak terkapar belum tahu, apa<br />

dibalok atau karena syok,” pungkasnya.<br />

Terpisah, Kanit Reskrim Polsek Medan<br />

Labuhan, AKP Ponijo mengatakan, pihaknya<br />

sudah melakukan olah TKP dan<br />

mengecek kondisi korban. “Kita masih<br />

menerima laporan kehilangan kereta,<br />

adanya kekerasan kita tunggu hasil medis,<br />

karena korban belum sadarkan diri,”<br />

kata Ponijo. (mag2)<br />

Pule yang kerap disebut mirip aktor Stefan<br />

William itu.<br />

Mereka mencoba tak menanggapi soal<br />

komentar miring para pembenci mereka<br />

di internet. Bagi mereka, jika terpancing<br />

dengan hujatan malah akan menyusahkan.<br />

(dth)<br />

kan dia selamat. Jangan orang kekurangan<br />

gini yang digituinya,” kesal<br />

Sri. (wandi)<br />

Bunga, suaminya mulai acuh dan tak terbuka<br />

dengan masalah keuangan.<br />

Belakangan, pelaku mengakui telah<br />

melakukan hubungan terlarang dengan<br />

korban. Akibatnya, ia dan suami berpisah<br />

dan tidak satu atap lagi. (wandi)<br />

pelaku untuk membeli sabu dan berfoyafoya.<br />

“Kedua tersangka kita kenakan Pasal<br />

363 KUHPidana dengan ancaman hukuman<br />

di atas 5 tahun penjara,” tandasnya.<br />

(tiopan)<br />

iklan<br />

Istri Dibawa Raon Tengah Malam<br />

DELITUA-M24<br />

Hendri Dunan Sembiring (40) warga<br />

Jln Jamin Ginting Km 12,5, Kel<br />

Lau Cih, Medan Tuntungan gelap<br />

mata begitu mengetahui istrinya dibawa<br />

keluyuran tengah malam oleh Rudi<br />

Simamgunsong (39). Warga Jln Teh<br />

7 No. 10 Prumnas Simalingkar inipun<br />

ditikam dengan sebatang besi.<br />

Ceritanya, Dunan tak menemui istrinya,<br />

Elly Siregar di rumah, Senin<br />

(23/2) lalu. Dari tetangga, diketahui<br />

bila istrinya pergi dengan seorang pria<br />

naik kreta menuju Perumahan Milala<br />

Tengah. Dunan naik pitam.<br />

Dengan membawa sebatang besi,<br />

Dunan pun mencari keberadaan istrinya.<br />

Ketika melihat Elly dan Siman-<br />

Dipanggil untuk Sidang<br />

PAKAM-M24<br />

Kehebohan terjadi di Lembaga<br />

Pemasyarakatan (Lapas) Kelas II B<br />

Lubukpakam, Selasa (28/2). Pasalnya,<br />

seorang warga binaan, Hervin<br />

Opusunggu (44) warga Simpang<br />

Timbangan, Kel Cemara, Kec Lubukpakam<br />

ditemukan tewas.<br />

Keluarga korban awalnya curiga.<br />

Oleh petugas, merekapun diajak<br />

menyaksikan rekaman CCTV di lapas<br />

tersebut untuk mengetahui peristiwa<br />

yang sebenarnya.<br />

Dalam rekaman, sekitar pukul<br />

13:50 WIB, korban terlihat di halaman<br />

blok tahanan sedang mengobrol<br />

dengan warga binaan lain sambil<br />

minum air es.<br />

Kemudian, melalui mikrofon Lapas,<br />

15 Hari Mayat Wanita ini<br />

SIMALUNGUN-M24<br />

Mayat wanita ditaksir berusia 50-<br />

an tahun, masih tersimpan di ruang<br />

pendingan instasi forensi RSUD Djasamen<br />

Saragih, Selasa (28/2). Sudah<br />

15 hari identitas mayat yang ditemukan<br />

warga di pinggir Jalan Umum<br />

Siantar-Saribu Dolok, Dusun Tambahan,<br />

Nagori Pematang Raya, Kec<br />

Raya, Simalungun, itu belum terungkap.<br />

“Kita sudah melakukan lidik melalui<br />

sidik jari mayat Mrs X tersebut. Harap<br />

kepada masyarakat yang kehilangan<br />

anggota keluarga segera menghubungi<br />

kita. Jika dalam beberapa<br />

hari ini belum juga ada pihak keluarga<br />

yang merasa kehilangan, maka<br />

mayat akan dikebumikan pihak fo-<br />

2 Kali Sebadani Siswi SMA<br />

SIANTAR-M24<br />

Deny Manalu (27) tak berkutik saat<br />

diringkus perugas Polres Siantar,<br />

Selasa (28/2) sekira pukul 06.00 WIB.<br />

Saat itu, Manalu baru saja keluar dari<br />

lokasi penginapan Hotel Pulo Gumba<br />

Jln Rakutta Sembiring, Kel Nagapita,<br />

Kec Siantar Martoba. Sopir angkutan<br />

kota (angkot) warga Sidikalang,<br />

Kab Dairi ini, ditangkap karena telah<br />

menggarap siswi SMA, sebut saja<br />

Mawar (15). Modusnya, tersangka<br />

memacari gadis yang tinggal di Jln<br />

Rakkuta Sembiring, Siantar Martoba.<br />

Kasus asusila ini terungkap setelah<br />

Mawar tak pulang semiggu hingga<br />

membuat ibu korban, Tiurlan<br />

Nainggolan (53), cemas dan melaporkannya<br />

ke polisi.<br />

BELAWAN-M24<br />

Dilaporkan pasal kekerasan dalam<br />

rumah tangga (KDRT), Rahman (24)<br />

warga Jln Mangaan, Kel Mabar, Kec<br />

Medan Deli, justru tertangkap mengantongi<br />

6 paket kecil narkoba jenis<br />

sabu, Selasa (28/2) sekitar pukul<br />

12:00 WIB. Kasat Reskrim Polres<br />

Pelabuhan Belawan AKP Edi Safary,<br />

SH melalui Kanit I Sat Reskrim Ipda<br />

AR Riza SH menjelaskan, penangkapan<br />

tersangka atas laporan istrinya,<br />

Yun (22), Jumat (17/2) lalu. Ketika<br />

itu, sang istri dilarang untuk pergi<br />

kerja. Bahkan pelaku sampai melakukan<br />

penganiayaan.<br />

Menindaklanjuti laporan tersebut,<br />

petugas Sat Reskrim Polres Pelabu-<br />

gunsong sedang berboncengan, ia<br />

langsung menabrakkan kretanya ke<br />

kreta korban hingga terjatuh.<br />

Dunan lalu mendekati Simangunsong<br />

dan menusuk paha kirinya dengan<br />

besi yang dibawa. Duna juga<br />

memukul wajah korban. Elly yang<br />

melihat Simangunsong dianiaya, lantas<br />

melerai. Elly lalu menjelaskan bila<br />

ia yang menghubungi korban dan<br />

meminta diantarkan ke Perumahan<br />

Milala Tengah. Namun apa mau dikata,<br />

korban yang tidak terima dianiaya<br />

mendatangi Polsek Delitua guna membuat<br />

laporan. Begitu menerima laporan<br />

korban, Minggu (26/2) sekitar<br />

pukul 20.00 WIB, pelaku ditangkap di<br />

kediamannya. (mehuli)<br />

CARA HE-BAT, ATASI SYARAF KEJEPIT & MAAG TANPA OBAT<br />

Harus operasi, demikian saran dokter kepada H. ADE<br />

SURYATNA (49 th) yang tak mampu lagi berjalan<br />

akibat syaraf terjepit. Hal tersebut diperparah juga<br />

dengan sakit maag yang dia derita, namun dengan berbagai<br />

pertimbangan Ade memilih untuk mencoba pengobatan<br />

alternative dengan herbal. Beberapa obat sudah dicobanya,<br />

namun tak kunjung sembuh.“ Alhamdulillah, akhirnya saya<br />

mencoba mengkonsumsi He-Bat dan sekitar 6 minggu rutin<br />

meminumnya saya sudah bisa berjalan kembali.” ucap Ade<br />

bersyukur.“ yang lebih membahagiakan, rasa nyeri lambung akibat sakit maag<br />

juga mereda dan sekarang tidur lebih nyenyak sehingga saat bangun badan<br />

terasa fit.” papar wiraswastawan dari Garut-Jawa Barat ini. Hingga kini Ade tetap<br />

mengkonsumsi He-Bat, selain untuk menjaga kebugaran juga karena rasanya<br />

yang lezat, cocok He-Bat baik bagi penderita syaraf kejepit karena<br />

mengandung Pythosterol yang berfungsi melancarkan aliran darah yang<br />

tersumbat oleh kolesterol dan Phenylalanine (anti depresi) yang membuat<br />

syaraf lebih rileks. He-Bat juga mengandung Riboflavin yang berfungsi<br />

membersihkan saluran pencernaan Kandungan Glycine dan Ascorbic Acid pada<br />

He-Bat efektif untuk mencegah dan mengatasi maag. Selain dan memperbaiki<br />

selaput mukosa yang rusak akibat kadar asam yang terlalu tinggi. itu He-Bat<br />

menambah daya tahan tubuh dan meningkatkan vitalitas seksual secara alami.<br />

He-Bat ramuan alami yang terbukti berkhasiat, rasanya nikmat cocok untuk<br />

mereka yang susah makan obat. Tersedia Di Siantar : Apt Shinta Farma Jln<br />

Sutomo, Tebing : Apt Sempurna , Perbaungan : Apt Sejahtra, Pakam : Apt. Oke<br />

Jl. Imam Bonjol. To. Leo Jl. Serdang, Binjai : To. Anugrah Jl. Sudirman Apt. Restu<br />

Jl. Sudirman, Langkat : Apt. Diana Parma Brandan. Apt. Budi Murni Tj. Pura. Apt.<br />

Aisyah Stabat.<br />

He-Bat tersedia di Apotik dan Toko Obat Terkemuka di kota Anda.<br />

Untuk informasi lebih lanjut klik: www.herbalberkhasiat.com info &<br />

konsultasi gratis He-Bat: 0823 1677 7787 – 0878 6744 0119.<br />

Cara He-Bat Mengatasi Asam lambung Kronis,<br />

Ya Minum He-Bat yang Manis<br />

Diproduksi oleh: PD.PUSAKA NUSANTARA - JAWA BARAT INDONESIA<br />

Distributor: PT. JOYO WONGSO ABADI – INDONESIA<br />

DepKes. RI P-IRT No. 5133205010527-20<br />

operator memanggil korban untuk<br />

mengikuti sidang di Pengadilan Negeri<br />

(PN) Lubukpakam. Korban yang masuk<br />

ke Lapas Lubukpakam pada 20<br />

Februari <strong>2017</strong> lalu atas kasus penganiayaan<br />

itu spontan berlari menuju<br />

ruang tahanan Sisingamangaraja 2.<br />

Naas, saat melintas di tempat penyucian<br />

baju tahanan, korban terpeleset.<br />

Mengetahui hal itu, petugas Lapas<br />

dibantu warga binaan lainnya langsung<br />

membawa korban ke klinik lapas.<br />

Namun pihak klinik menyarankan<br />

agar korban dibawa ke RSUD<br />

Deliserdang. Sayangnya, nyawa korban<br />

tak tertolong. Setelah meminta<br />

maaf kepada petugas, pihak keluarga<br />

membawa jasad korban ke rumah<br />

duka. (yanfebri)<br />

rensik,” kata Kasat Lantas Polres Simalungun,<br />

AKP Sonny Harsono melalui<br />

Kanit Laka Iptu Jhoni Silalahi kepada<br />

kru M24, Selasa sekira pukul 17.30.<br />

Seperti diberitakan, saat ditemukan<br />

Senin (13/2) sekira pukul 23.00<br />

lalu, korban memakai baju switer warna<br />

coklat dan kaos warna kuning,<br />

serta memakai sarung. Korban diduga<br />

tewas akibat tabrak lari.<br />

Dugaan itu berdasarkan adanya<br />

luka lecet di pergelangan tangan dan<br />

kaki. Juga ada luka di kening dan<br />

perut serta luka koyak di bagian kepala.<br />

Petugas kamar forensik, Maknur<br />

Manurung menyatakan, mayat wanita<br />

malang ini, belum dikenali dan masih<br />

disimpan di dalam peti pendingin. (adi<br />

barus)<br />

Ternyata selama satu minggu tak<br />

pulang, Mawar dibawa oleh Deny<br />

Manalu. Bahkan Mawar telah disebadani<br />

sebanyak 2 kali oleh Deny.<br />

Kanit PPA Polres Siantar, Aiptu<br />

Malon Siagian mengatakan, pelaku<br />

dan korban telah menjalin hubungam<br />

pacaran selama sebulan.<br />

“Dari pengakuan tersangka, mereka<br />

kenal di angkot saat korban hendak<br />

berangkat ke sekolah,” ungkap Malon.<br />

Untuk mempertanggungjawabkan<br />

perbuatannya, Deny Manalu dijebloskan<br />

ke sel tahanan.<br />

“Tersangka dijerat UU No 23 tahun<br />

2002 tentang perbuatan cabul terhadap<br />

anak di bawah umur,” terang<br />

Malon. (adi)<br />

Suami Ringan Tangan Ditangkap<br />

han Belawan melakukan pengejaran<br />

dan menangkap pelaku di Pasar III<br />

Mabar. Saat dilakukan penggeladahan,<br />

petugas menemukan bungkusan<br />

plastik klip dalam kantong celana pelaku.<br />

Ternyata, 6 plastik klip berisi sabu<br />

dan beberapa plastik klip kosong.<br />

Kepada petugas, pelaku mengaku<br />

telah melakukan KDRT terhadap istrinya.<br />

Sabu itu sendiri rencananya<br />

akan diedarkan di wilayah Mabar.<br />

“Saat ini tersangka MR telah kami<br />

serahkan kepada Unit PPA untuk proses<br />

perkara KDRT nya, sementara kami<br />

juga akan koordinasi dengan Sat<br />

Narkoba terkait penemuan sabu dari<br />

kantong celana tersangka,” tutup<br />

Ipda AR Riza SH. (faqih)

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!