06.03.2017 Views

Susunan Liturgi Ibadah Minggu

2lROpCS

2lROpCS

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

e<br />

MAGZ<br />

1. Manusia Piltdown:<br />

hasil rekayasa rekonstruksi<br />

yang menggabungkan sebuah<br />

rahang kera dengan tengkorak<br />

manusia, kemudian diberi warna<br />

yang sama.<br />

Penciptaan manusia dan teori evolusi|#DOYOUKNOW<br />

2. Manusia Jawa: para ahli modern<br />

menolak istilah ini. Mereka meyakini<br />

bahwa yang terjadi sebenarnya<br />

hanyalah seorang manusia dan kera<br />

ditemukan di tempat yang sama.<br />

Fosil-fosil keduanya kemudian<br />

direkonstruksi menjadi “manusia<br />

Jawa purba” yang dipercaya menjadi<br />

mata rantai dari binatang ke manusia.<br />

3. Manusia Peking: alat-alat dan<br />

tulang-tulang manusia ditemukan<br />

di dekat kera-kera yang otaknya<br />

dimakan manusia (orang di<br />

daerah tersebut memang memiliki<br />

kebiasaan memakan otak kera).<br />

4. Lucy: ia diklasifikasi ulang<br />

sebagai salah satu jenis kera yang<br />

sudah punah.<br />

5. Ramapithecus: sebuah rahang<br />

dan geligi-geligi yang akhirnya<br />

dinyatakan bukan berasal dari<br />

manusia, melainkan dari orang utan.<br />

Kedua, kemustahilan mutasi gen<br />

yang positif. Ilmu pengetahuan<br />

mengakui adanya mutasi gen<br />

akibat suatu radiasi atau gejala<br />

alam lainnya. Gen yang mengalami<br />

perubahan kadangkala diwariskan<br />

pada keturunan berikutnya.<br />

Walaupun mutasi gen memang<br />

sungguh-sunggguh terjadi, namun<br />

kita tidak boleh melupakan bahwa<br />

mutasi sebagian besar bersifat<br />

negatif (merusak). Dari sekian<br />

ribu mutasi yang diselidiki, hanya<br />

beberapa saja yang berguna (positif)<br />

bagi spesies yang bersangkutan.<br />

Pandangan evolusi mengasumsikan<br />

adanya ribuan mutasi positif dan<br />

berkesinambungan yang terjadi<br />

secara kebetulan. Dugaan ini jelas<br />

tidak bisa dibenarkan secara ilmiah.<br />

Kemungkinan bagi terjadinya<br />

hal ini hampir mendekati tidak<br />

mungkin. Mutasi yang dipikirkan<br />

penganut evolusi menuntut adanya<br />

suatu bumi yang sempurna, padahal<br />

kenyataannya keadaan bumi tambah<br />

kurang kondusif dan berpotensi<br />

lebih besar untuk menghasilkan<br />

mutasi gen yang merusak.<br />

Bersambung......... (NK_P)<br />

24

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!