Create successful ePaper yourself
Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.
12345678901234567890123456789012<br />
12345678901234567890123456789012<br />
12345678901234567890123456789012<br />
12345678901234567890123456789012<br />
OPS.SIMPATIK TOBA, POLRES<br />
DS MENYASAR KE SEKOLAH<br />
LUBUK PAKAM-M24<br />
Operasi Simpatik Toba <strong>2017</strong> yang digeber<br />
Sat. Lantas Polres Deli Serdang (DS) juga<br />
menyasar ke sejumlah sekolah, salah<br />
satunya SMU Negeri 1 Lubuk Pakam dalam<br />
rangka sosialisasi aturan berlalu lintas, Senin<br />
(6/3).<br />
Kasat Lantas Polres DS, AKP Sah Udur<br />
Marito Sitinjak menyebut, sebelumnya,<br />
petugas lantas membidik sosialisasi kepada<br />
para pengemudi becak motor (betor) dan<br />
mobil penumpang (mopen).<br />
"Sosialisasi yang kita lakukan kepada para<br />
pelajar ini juga penting untuk mengurangi<br />
angka kecelakaan dan meningkatkan<br />
kesadaran berlalu lintas sejak dini,” tegas<br />
Saudur.<br />
Menurut Kasat, dengan sosialisasi ke<br />
sekolah, angka laka lantas dengan pelaku<br />
dan korban dari kalangan pelajar dapat<br />
ditekan. "Jika anak-anak menjadi korban<br />
dapat berakibat pada masa depan mereka<br />
dan penghambat cita-cita si anak. Kami<br />
berharap, pelajar nantinya ikut menjadi<br />
pelopor keselamatan berlalu lintas,” sebut<br />
AKP Saudur. (yan febri)<br />
Terdakwa AS saat mendengarkan<br />
dakwaan JPU, Rita.<br />
TANJUNG BALAI-M24<br />
Terlibat kasus peredaran<br />
narkoba jenisa sabu, mantan<br />
Kanit Unit Perlindungan<br />
Perempuan dan Anak (UPPA)<br />
Polres Tanjung Balai (TB),<br />
inisial AS menjalani sidang<br />
perdana dengan agenda<br />
dakwaan di Pengadilan Negeri<br />
(PN) TB, Senin (6/3).<br />
Oknum polisi yang tinggal di<br />
Jln.SY Abdul Wahab<br />
,Kel.Perwira , Kota Tanjung<br />
Balai oleh Jaksa Penuntut<br />
Umum (JPU) Rita Ariyani<br />
didakwa atas kepemilikan sabu<br />
seberat 0,45 gram dan 20,33<br />
gram yang sebelumnya<br />
ditangkap petugas Sat.<br />
Narkoba Polres TB.<br />
"BB nakroba jenis sabu<br />
seberat 0,45 gram dan 20,33<br />
gram ditemukan dan disita<br />
petugas dari dalam rumah<br />
terdakwa," sebut Rita.<br />
Terdakwa AS kini dijerat<br />
dengan pasal berlapis,<br />
diantaranya Pasal 114 ayat<br />
(2) jo Pasal 132 ayat (1), Pasal<br />
112 ayat (2) jo Pasal 132 ayat<br />
(1), Pasal 114 ayat (1) jo Pasal<br />
132 ayat (1), Pasal 112 ayat<br />
(1) jo Pasal 132 ayat (1) dan<br />
Pasal 127 ayat (1) huruf a UU<br />
No.35 Tahun 2009 tentang<br />
Narkotika.<br />
Usai pembacaan dakwaan,<br />
majelis hakim uyang diketuai<br />
Ulina Marbun menunda<br />
sidang.(eko)<br />
Jessica Iskandar alias Jedar kembali<br />
dituding menyindir Ayu Ting Ting (AT2)<br />
lewat postingan di Instagram. Kali ini<br />
Jedar membagikan foto tiga ekor Tupai<br />
tengah bertumpukkan.<br />
Melengkapi postingan ini, Jedar<br />
menuliskan caption soal teman. "Jadi<br />
inget temen. LOL," begitu tulis ibu satu<br />
anak ini. Entah bagaimana, sejumlah<br />
netter mengaitkan postingan ini<br />
dengan Ayu.<br />
Banyak yang menduga Jedar<br />
tengah menyindir hubungan terlarang<br />
Ayu dengan Raffi Ahmad. "Nyindir<br />
@ayutingting92 ya?" tanya akun<br />
@melyxxxxxxx. "Maksudnya temen<br />
nemplok suami temen," celetuk yang<br />
lain.<br />
Di sisi lain, ada juga netter yang<br />
mencoba meluruskan. Sejumlah netter<br />
menyebut postingan Jedar ini untuk<br />
Trio JOR (Jessica, Olga Syahputra dan<br />
Raffi Ahmad), bukan sindiran untuk<br />
Ayu Ting Ting. "Setuju..klo fansnya<br />
jedar mah nganggepnya JOR..td aq<br />
koment kya gini dilike sma kak jedar,"<br />
jelas netter. "Love you JOR," celetuk<br />
yang lain. "JOR = Jessica, Alm. Olga,<br />
dan Raffi.. Suka persahabatan kalian,"<br />
seru lainnya. (wow)<br />
MAYJEN TNI LODEWYK PUSUNG<br />
PANGDAM I/BUKIT BARISAN<br />
Road<br />
to Polsek<br />
“<br />
Seluruh<br />
personel yang terlibat<br />
Operasi Gaktib dan<br />
Yustisi diminta memiliki<br />
kesamaan persepsi<br />
dalam proses penegakan<br />
dan penyelesaian<br />
pelanggaran<br />
hukum, disiplin dan<br />
tata tertib prajurit TNI<br />
serta tetap mengedepankan<br />
etika dalam<br />
pelaksanaannya<br />
”<br />
DIAJAK MAMPIR KE<br />
HOTEL, HONDA CBR<br />
'DIMAINKAN' KEDAN<br />
PANCURBATU M24<br />
Dedy Priyanto Sianipar<br />
(26), warga Jln.Bunga<br />
Rampe IV, Lingk.III, Kel.<br />
Simalingkar B, Medan<br />
Tuntungan, tak<br />
menyangka jadi korban<br />
kedan sendiri. Tiba-tiba<br />
saja dirinya manut saat<br />
diajak Ari mampir dan rebahan di kamar hotel.<br />
Bangun-bangun, Honda CBR 150 R miliknya raib<br />
bersama keberadaan Ari<br />
Info yang dihimpuan wartawan, saat korban<br />
Dedy melapor ke Polsek Pancur Batu, Senin (6/3)<br />
siang, Dedy bercerita, Honda CBR 150 R BK 5447<br />
AFJ warna putih merah dibawa kabur saat dirinya<br />
tertidur di salah satu hotel di kawasan Jamin<br />
Ginting Medan pada Sabtu (25/2) pagi sekira pukul<br />
10.00 WIB.<br />
Dedy bercerita, malam sebelum kejadian ia<br />
berkunjung ke rumah sahabatnya di daerah<br />
Belawan. Saat itu Dedy bertemu dengan<br />
seseorang bernama Ari. Setelah bercengkrama<br />
dan berjanjak pulang, tiba-tiba Ari minta ikut<br />
barengan.<br />
Di pertengahan jalan, mendadak Ari meminta<br />
Dedy ikut mampir ke salah satu hotel di Padang<br />
Bulan. Kreta pun di parkir, keduanya pun masuk ke<br />
dalam kamar yang sudah dipesan. Dedy yang tak<br />
sadar sedang dikerjai, justru rebahan sejenak di<br />
atas ranjang kamar hotel. Nah, begitu Dedy<br />
terbangun, ia kaget setengah mati karena Ari<br />
berikut sepeda motornya sudah tak lagi terlihat di<br />
sekitar hotel. Dengan wajah panik dan pucat,<br />
Dedy yang bertanya pada petugas hotel justru<br />
mendapat jawaban yang tak memuaskan.<br />
Bingung dengan kejadian yang begitu cepat<br />
menimpanya, Dedy langsung melapor ke Polsek<br />
Pancur Batu. Namun saat petugas melakukan cek<br />
TKP,diketahui hotel tersebut masuk wilayah hukum<br />
Polsek Deli Tua.Dedy terpaksa beranjak dan<br />
melapor ke Polsek Delio Tua dengan bukti<br />
lapor STPL: /288/II/<strong>2017</strong>/SPKT/SEKTA<br />
DELTA.(ali)<br />
MEDAN-M24<br />
Tim Saber Polres Tapsel<br />
mengungkap praktek dugaan<br />
pungli (pungutan liar) tes<br />
kesehatan dan narkoba 314 CPNS<br />
Kab.Padang Lawas Utara (Paluta)<br />
yang diangkat sebagai pegawai<br />
formasi <strong>2017</strong>. Selain<br />
memanipulasi hasil tes, biaya<br />
administrasi pemeriksaan juga<br />
'disulap'. Tiga PNS RSUD Gunung<br />
Tua yang diduga pelaku pungli<br />
ditangkap. Polisi menyita uang<br />
tunai sebesar Rp126.750.000<br />
berikut bukti kwitansi.<br />
I<br />
nformasi penangkapan<br />
pungli di rumah sakit milik<br />
pemerintah Paluta ini<br />
diterima wartawan dalam<br />
rilis yang dikeluarkan<br />
Bidang Humas Polda<br />
Sumut, Senin (6/3)<br />
malam. "Praktik pungli tiga oknum PNS<br />
RSUD Gunung Tua kepada 314 orang<br />
CPNS dilakukan saat mengurus surat<br />
keterangan dokter atas pemeriksaan tres<br />
kesehatan dan narkoba yang dilaksanakan<br />
pada 3 hingga 5 Maret <strong>2017</strong>," kata Kabid<br />
Humas Poldasu, Kombes Rina Sari Ginting<br />
lewat pesan WA.<br />
Ketiga oknum PNS RSUD Gunung Tua<br />
tersebut yang diamankan polisi pada<br />
penangkapan Minggu (5/3) kemarin,<br />
masing-masing atas nama Rahmiati<br />
Harahap S.Sos (pembantu bendahara<br />
penerimaan RSUD Gunung Tua), Maruba<br />
Hasbah Siregar SSos (staf RSUD Gunung<br />
Tua) dan Putri Novitasari Harahap<br />
(honorer RSUD Gunung Tua).<br />
Rina merinci, sebelum penangkapan<br />
ketiganya, polisi melakukan pulbaket<br />
(pengumpulan bahan keterangan) seputar<br />
Tim Saber Pungli Kota Siantar Diluncur..!!<br />
Wakil Walikota Hefriansyah menandatangani SK pengukuhan Tim Saber Pungli Siantar.<br />
SIANTAR-M24<br />
Wakil Walikota Pematang Siantar,<br />
Hefriansyah mengukuhkan Satuan Tugas<br />
Sapu Bersih Pungutan Liar (Saber Pungli),<br />
Senin (6/3). Tim Saber Pungli yang<br />
dipimpin Walikota dan Kapolres Siantar<br />
juga melibatkan lintas intansi lain.<br />
Tim Saber Pungli ditetapkan melalui SK<br />
Walikota No. 700/80/I/WK-THN <strong>2017</strong><br />
tanggal 24 Januari <strong>2017</strong> tentang<br />
pembentukan Unit Satgas Saber Pungli<br />
Kota Pematangsiantar.“Dibentuknya<br />
Kombes Rina<br />
Satgas Saber Pungli merupakan wujudan<br />
reformasi penegakan hukum di lembaga<br />
pemerintah,” kata Hefriansyah di Aula<br />
Kantor Bappeda Siantar.<br />
Tim Satgas Saber Pungli ini terdiri dari<br />
Walikota selaku Penanggungjawab dan<br />
Kapolres (Wakil Penjab I), Kajari (Wakil<br />
Penjab II), Dandim 0207/Sml (Wakil<br />
Penjab III), Wakil Walikota (Wakil Penjab<br />
IV). Sedangkan Waka Polres bertindak<br />
sebagai Ketua Pelaksana dengan wakil<br />
Sekda, Kasi Intel Kejari dan Inspektur.<br />
Tim juga dilengkapi Pokja Intelijen,<br />
Pencegahan, Penindakan dan Yustisi serta<br />
Sekretariat dari kepolisian, Kejaksaan,<br />
Kodim 0207/Sml, Den Pom I/1 pejabat<br />
terkait. "Tim Satgas Saber Pungli yang<br />
baru dikukuhkan diharapkan bisa bekerja<br />
maksimal sehingga punya<br />
dampak bagi peningkatan<br />
pelayanan masyarakat," kata<br />
Kapolres AKBP Dodi Darjanto.<br />
(adi)<br />
pelaksanaan tes 314 CPNS tersebut sejak<br />
Kamis (2/3) hingga Sabtu (4/3) lalu. Tim<br />
mendapatkan info awal bahwa<br />
pelaksanaan tes kesehatan dan narkoba<br />
tersebut tidak sesuai ketentuan dengan<br />
besaran biaya yang dimanipulasi.<br />
"Berdasarkan baket yang didapat, tim<br />
akhirnya melakukan penindakan di RSUD<br />
Gunung Tua dengan mengamankan 3<br />
pegawai beserta uang sebanyak<br />
Rp126.750.000 berikut kwitansi<br />
pembayaran. Ketiganya kini kita amankan<br />
di Mapolres Tapsel," ujar Rina.<br />
Usai menciduk 3 oknum PNS, polisi juga<br />
memeriksa H Ibrohim Harahap SKM, selaku<br />
Kabag Tata Usaha, RSUD Gunung Tua dan<br />
Dr.Arnolam Sitorus, Direktur RSUD Gunung<br />
Tua.<br />
Uang sebesar Rp126.750.000; tersebut<br />
disita polisi secara bertahap, yakni<br />
sebesar Rp18.000.000 dari laci Bendahara<br />
RS, Rahmiati Harahap, kemudian<br />
Rp2.250.000 dari meja Putri Novita Sari<br />
Harahap. "Sedangkan bukti uang lainnya,<br />
sebesar Rp106.500.000 disita dari rumah<br />
Rahmiati Harahap beserta 5 lembar<br />
kwitansi, 8 blok kwintansi yang sudah<br />
terpakai, 1 stempel RSUD, 8 lembar foto<br />
copy lembaran CPNS yang ditetapkan BKD<br />
Paluta, 1 unit kalkulator merk kawaci dan 1<br />
kotak plastik tempat berkas," beber Rina.<br />
Terungkapnya pungli yang dilakukan<br />
pihak RSUD Gunung Tua ini merebak<br />
setelah hasil penyidikan sementara polisi<br />
terjadi manipulasi dan penggelembungan<br />
biaya admin kegiatan tes kesehatan dan<br />
narkoba yang dilakukan terhadap 314<br />
CPNS Pemkab Paluta yang akan diangkat<br />
sebagai PNS baru. Sedikitnya, tiap P PNS<br />
dipungli sebesar Rp81.300,- per orang<br />
dengan total pungutan sebesar<br />
Rp25.528.200,.<br />
Berdasarkan SK Sekda Paluta yang<br />
dikeluarkan 3 Maret <strong>2017</strong>, telah ditetapkan<br />
biaya pemeriksaan CPNS sebesar<br />
Rp368.700,- per orang. Namun pihak<br />
rumah sakit selaku panitia<br />
membanderolnya menjadi Rp450.000.<br />
"Hingga saat ini tim saber Reskrim Polres<br />
Tapsel masih meminta keterangan<br />
sejumlah CPNS yang diangkat. Penyidik<br />
juga akan memanggil Sekda Kab.Paluta<br />
untuk mendudukkan perkara ini," ucap<br />
Rina. (ahmad)<br />
MEDAN-M24<br />
Sidang praperadilan terkait kasus<br />
pembunuhan Indra Gunawan alias<br />
Kuna (43) yang diajukan tersangka<br />
Siwaji Raja selaku pemohon prapid<br />
kembali digelar di Pengadilan Negeri<br />
Medan, Senin (6/3) sore. Kuasa<br />
hukum Raja yang dikoordinir<br />
pengacara kondang Elza Sharif,<br />
menghadirkan 7 saksi yang<br />
sebagian merupakan wartawan di<br />
sejumlah media.<br />
Ke-7 saksi yang dihadirkan Elza Syarif di<br />
hadapan hakim tunggal, Erintuah Damanik<br />
diantaranya Rika, Markos Kaban, Romeo<br />
Tampubolon, Fahrizal Ardilah alias Black<br />
(wartawan media cetak), Khairul alias Irul<br />
(wartawan media cetak) beserta dua saksi<br />
lainnya sebagai saksi meringankan Siwaji<br />
Raja.<br />
Dalam kesaksiannya, Khairul alias Irul<br />
mengaku Siwaji Raja alias Raja yang<br />
dituding sebagai otak dan dalang<br />
pembunuhan Kuna sempat memberikan<br />
pernyataan duka sebagai bentuk empati<br />
paska beredarnya kabar kematian. Siwaji<br />
SIDANG PRAPID SIWAJI RAJA TERKAIT PEMBUNUHAN KUNA<br />
Elza Syarif Hadirkan Wartawan Sebagai Saksi<br />
Para saksi yang sebagian berprofesi wartawan dihadirkan kuasa hukum Siwaji<br />
Raja pada sidang Prapid, Senin (6/3).<br />
disebut saksi bahkan meminta polisi<br />
mengungkap pelaku pembunuhan<br />
pengusaha air shofgun itu.<br />
"Raja memberikan pernyataan agar<br />
mencari tahu siapa pelaku penembakan<br />
tersebut. Saya sempat mengumpulkan<br />
teman-teman wartawan untuk menggelar<br />
konfrensi pers atas pernyataan Siwaji<br />
meminta membantu polisi mencari pelaku<br />
penembakan Kuna," terang saksi Irul.<br />
Kabar pembunuhan Kuna yang<br />
didapatnya lewat pesan WhatsApp<br />
diteruskannya kepada Siwaji Raja bahwa<br />
Kuna ditembak orang tak dikenal. Saat itu<br />
pula Raja mengeluarkan pernyataan untuk<br />
mencari tahu pelaku pembunuhan tersebut.<br />
"Selain meminta mencari pelakunya, Raja<br />
juga mengucapkan bela sungkawa atas<br />
kematian korban," imbuhnya.<br />
Atas keterangan saksi Irul, pihak<br />
termohon dari Polrestabes Medan sempat<br />
mempertanyakan alasan saksi memberitahu<br />
kabar kematian Kuna kepada Raja.<br />
Pertanyaan ini sempat membuat Irul<br />
terdiam sejenak, namun Irul mengaku tak<br />
cuma Raja yang diberitahu, ia juga<br />
memberikan kabar pada semua<br />
rekannya."Saya kabarin kematian Kuna<br />
bukan hanya sama Raja tapi pada semua<br />
teman yang mengenal Kuna," jawabnya<br />
singkat.<br />
Disinggung sebelumnya apakah dirinya<br />
mengetahui adanya konflik antara Kuna<br />
dan Raja, Irul menyebut, sebelumnya Raja<br />
sempat sharing soal perseteruannya<br />
dengan Kuna atas dugaan pencemaran<br />
nama baik Raja melalui media sosial yang<br />
berlanjut pada laporan Raja ke<br />
Poldasu."Raja sempat bilang kalau dirinya<br />
ada melaporkan Kuna tapi laporan itu tidak<br />
duduk dan saya diminta bantuan untuk<br />
mempertanyakan kepada penyidik Polda,"<br />
bebernya.<br />
Usai mendengarkan keterangan para<br />
saksi, hakim Erintuah menutup persidangan<br />
dan menjadwalkan sidang lanjutan pada<br />
pekan depan. (ansah)<br />
PENJARA PIKIRAN<br />
Penemu sikat gigi modern<br />
adalah orang Inggris bernama<br />
William Addis. Dia memakai<br />
tulang yang dilubanginya<br />
kecil-kecil, kemudian<br />
mengisinya dengan bulu<br />
binatang, serta mengelemnya<br />
menjadi satu.<br />
William pun menjadi jutawan setelah idenya<br />
dikembangkan menjadi sikat gigi berbulu nilon dan<br />
diproduksi oleh perusahaan Amerika bernama ‘Du Pont’<br />
pada tahun 1938.<br />
Tahukah Anda, bahwa saat William Addis menemukan<br />
konsep sikat gigi, ia sedang mendekam di penjara?<br />
Tubuhnya di penjara, tapi pikirannya tidak terpenjara.<br />
Sementara banyak orang yang tidak di penjara, tetapi<br />
seringkali memenjarakan pikirannya sendiri.Penjara itu<br />
berupa kata-kata:<br />
“Tidak mungkin”, “Tidak bisa”, “Tidak mau”, “Tidak<br />
berani”, dan tidak tidak lainnya, yang kerap menjadi<br />
penghalang kita untuk berkembang.<br />
Sang Pencipta memberikan kita potensi untuk<br />
dikembangkan, secara positif dan semaksimal mungkin.<br />
Jadi, jangan mengizinkan keadaan apapun<br />
memenjarakan pikiran kita.Mulailah memikirkan sebuah<br />
kemenangan daripada sebuah kekalahan.<br />
Kehidupan bukanlah sekedar rutinitas.Kehidupan<br />
adalah kesempatan untuk kita mencurahkan potensi diri<br />
kita untuk orang lain. Kehidupan adalah kesempatan<br />
untuk kita berbagi suka dan duka dengan orang yang<br />
kita sayangi. Kesempatan untuk kita bisa mengenal<br />
orang lain. Untuk kita melayani setiap umat manusia.<br />
Kehidupan adalah kesempatan untuk kita mencintai<br />
pasangan kita, orang tua kita, saudara, serta mengasihi<br />
sesama kita, kesempatan untuk kita belajar dan terus<br />
belajar tentang arti kehidupan., untuk kita selalu<br />
mengucap syukur kepada Yang Maha Kuasa.