07.03.2017 Views

7-maret-2017

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

SELASA<br />

7 MARET <strong>2017</strong><br />

Ket Foto:<br />

Petugas saat menurunkan spanduk di Jl Kartini, Kel<br />

Kartini, Binjai Kota (m24/Lihin)<br />

AKSI BERSIH-BERSIH<br />

Satpol PP Binjai Turunkan Spanduk<br />

BINJAI-M24<br />

Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) kota Binjai bekerjasama<br />

dengan Dinas Kominfo kota Binjai menggelar aksi bersih-bersih<br />

dengan menurunkan spanduk-spanduk yang dianggap liar (tidak<br />

berizin) ataupun sudah habis izinnya, Senin (6/3) siang.<br />

Pantauan M24 di Jl Kartini, Kel Kartini, Binjai Kota, puluhan<br />

personil Satpol PP Kota Binjai tampak menurunkan spanduk dengan<br />

menggunakan egrek (bambu panjang yang di beri pengait).<br />

Salah satu spanduk yang di turunkan adalah spanduk Ketua<br />

Partai Golkar Sumut, H Ngogesa Sitepu. Spanduk itu diturunkan<br />

karena sudah menyalahi aturan yang berlaku atau dengan kata lain<br />

sudah habis masa edarnya.<br />

Kepala Bidang Informasi Telekomunikasi Publik Dinas Kominfo<br />

Kota Binjai, L Limbong saat dikonfirmasi M24 di lokasi mengatakan,<br />

spanduk-spanduk tersebut diturunkan karena dianggap menyalahi<br />

aturan. Selain itu, keberadaan spanduk juga mengganggu<br />

keindahan Kota Binjai.<br />

"Spanduk-spanduk yang kita turunkan biasanya yang<br />

mengganggu keindahan kota, karena tidak memiliki izin ataupun<br />

masa izinnya sudah lewat sehingga kami turunkan dan kami bawa<br />

ke kantor Satpol PP kota Binjai," tegasnya.<br />

L Limbong juga berharap, agar spanduk spanduk yang ada<br />

jangan sampai merusak estetika Kota Binjai. "Kalau pasang<br />

spanduk, ya harus di tempat yang telah disediakan dan harus<br />

menaati aturan yang berlaku," tegasnya. (lihin)<br />

Warga Harapkan Pembangunan<br />

Lapangan Sepakbola<br />

PANYABUNGAN-M24<br />

Untuk mengantisipasi para pemuda terhadap penggunaan<br />

narkoba, warga desa Rantonatas kecamatan Panyabungan Timur,<br />

Kabupaten Mandailing Natal harapkan pembangunan lapangan<br />

sepak bola.<br />

Harapan itu disampaikan oleh warga masyarakat desa itu<br />

kepada pada Dprd Kabupaten Mandailing Demokrat, Dodi Martua<br />

Tanjung, S.Pi pada reses I tahun <strong>2017</strong> beberapa hari yang lalu.<br />

Selain itu para warga ini juga mengharapkan agar<br />

pembangunan jalan yang dimulai dari titik simpang Pagur hingga<br />

Desa Ranto Natas menjadi perhatian pemerintah karena kondisinya<br />

saat ini sangat memprihatinkan.<br />

“Untuk mengantisipasi para pemuda dari penyalahangunaan<br />

narkoba kami mengharapkan pembangunan lapangan sepakbola,”<br />

ujar kepala desa Rantonatas, Sahminan Rangkuti, Senin (6/3).<br />

Ia mengatakan, kunjungan reses pada desanya tersebut sangat<br />

diapresiasi oleh warga masyarakat setempat, mengingat selama ini<br />

pada desanya jarang sekali mendapat kunjungan dari pada anggota<br />

Dprd.<br />

“Kita sangat terharu dan sewajaenya kita berterima kasih<br />

kepada bapak Dodi Martua yang telah melaksanakan Reses di desa<br />

kita,” ujarnya.<br />

Sementara itu, anggota Dprd Madina dari partai Demokrat, Dodi<br />

Martua menyampaikan akan terus memperjuangkan aspirasi yang<br />

diberikan oleh warga desa tersebut sehingga nantinya apa yang<br />

diharpkan-harapkan oleh warga masyarakat tersebut dapat<br />

terwujud dan tercapai.<br />

“Aspirasi masyarakat akan saya perjuangkan, dan Alhamdulillah<br />

pada tahun ini, atas aspirasi masyarakat penambahan ruangan<br />

kelas pada SD Rantonatas akan juga terwujud,” sebut Dodi. (ant)<br />

MENGANGGU PEMANDANGAN<br />

Gunungan Sampah Dibersihkan<br />

SIPIROK-M24<br />

Gunungan sampah berlokasi di pinggir Jalan Lintas Sumatera<br />

arah Sipirok ibukota Kabupaten Tapanuli Selatan menuju Kota<br />

Medan kini sudah tidak lagi kelihatan.<br />

"Tumpukan sampah yang di Aek Sulum dekat dengan Aek<br />

Latong, Sipirok itu sudah kita ratakan,"kata Dirut BUMD Tapanuli<br />

Selatan, Hamdan Nasution.<br />

Selama ini, sampah itu dibiarkan busuk dan berserakan hingga<br />

berterbangan ke badan Jalinsum sehingga kesannya benar-benar<br />

mengganggu pemandangan dan jorok.<br />

"Atas inisiatif, BUMD mengambil langkah positif menyingkirkan<br />

sampah dengan memanfaatkan alat berat milik Dinas PU setempat<br />

agar lingkungan itu kelihatan kembali bersih dan sehat,"katanya.<br />

Seyogianya itu bukan tugas BUMD membersihkan sampah, akan<br />

tetapi didasari keterpanggilan jiwa dan dukungan Bupati Tapanuli<br />

Selatan Syahrul M.Pasaribu dan Ketua TP PKK Syaufia Lina Syahrul,<br />

BUMD melaksanakannya.<br />

Tumpukan sampah itu sudah menahun sehingga cukup<br />

mengganggu pemandangan bagi siapa saja yang melintas di lokasi<br />

tersebut, syukurnya, lokasinya agak jauh dari pemukiman warga.<br />

Sudah sepantasnya kata Dirut BUMD, Hamdan lokasi tempat<br />

pembuangan akhir (TPA) sampah bisa sesegara dibenahi secara<br />

konfrehensif demi menjaga citra baik Sipirok selaku Ibukota<br />

Kabupaten Tapanuli Selatan. (ant)<br />

PANTAU KEHADIRAN PNS<br />

Sekda Tapsel Sidak Puskesmas<br />

TAPSEL-M24<br />

Sekretaris Daerah Kabupaten Tapanuli Selatan Parulian Nasution<br />

melakukan inspeksi mendadak (Sidak) di dua Puskesmas daerah<br />

tersebut.<br />

Sidak tersebut dilakukannya secara tiba-tiba ke Puskesmas di<br />

Kecamatan Batang Angkola dan Sayur Matinggi, Sabtu, sejak pagi<br />

hingga siang hari.<br />

Sekda Parulian dalam Sidak itu didampingi Kabag Humas dan<br />

Protokol Porang Pane, Sekretaris BKD (badan kepegawaian daerah)<br />

Ilham dan Kabag Tata Pemerintahan Sahrir.<br />

Di kedua pusat kesehatan masyarakat kecamatan itu Sekda<br />

memeriksa sekaligus menyesuaikan tekenan pegawai dengan daftar<br />

hadir satu persatu, ternyata semua hadir dan sesuai.<br />

"Gerakan ini menindaklanjuti instruksi Bupati Tapanuli Selatan<br />

Syahrul M.Pasaribu, karena, Bupati tidak mau dan menginginkan<br />

kinerja seperti selama ini,"katanya.<br />

Pemerintah Kabupaten akan tegas memberikan sanksi terhadap<br />

pegawai malas atau yang meninggalkan atau memanipulasi<br />

absensi.<br />

"Semoga dengan Sidak ini dapat memotivasi sekaligus<br />

mendorong pegawai untuk bisa lebih baik dalam rangka pelayanan<br />

masyarakat, dan meningkatkan kinerja sesuai yang<br />

diharapkan,"katanya. (ant)<br />

MEDAN JOHOR TERENDAM<br />

Eldin Tinjau Lokasi Banjir<br />

Walikota Medan, Drs HT Dzulmi Eldin S MSi meninjau<br />

tembok yang disebut menjadi penyebab banjir (m24/Adlan)<br />

MEDAN-M24<br />

Walikota Medan, Drs HT<br />

Dzulmi Eldin S MSi meninjau<br />

lokasi banjir di wilayah Medan<br />

Johor, Senin (6/3). Akibat<br />

tingginya curah hujan kemarin,<br />

mulai petang hingga malam,<br />

sejumlah rumah di kawasan Jl<br />

Karya Tani dan Karya Kasih<br />

terendam air.<br />

Dalam peninjauan itu, Walikota<br />

mendapat laporan, bahwa<br />

SOSIALISASI PENEGAKAN HUKUM DI PDAM<br />

Kajari: Jangan Pernah<br />

Mengejar Harta Duniawi<br />

MEDAN-M24<br />

Pegawai PDAM Tirtanadi harus memahami<br />

tentang penegakan hukum dan<br />

konsekwensinya. Hal itu akan membuat para<br />

pegawai lebih profesional dalam<br />

melaksanakan tugas dan menyikapi perbuatan<br />

wanprestasi pelanggan juga lebih kreatif<br />

dalam upaya melakukan penagihan.<br />

JANGAN pernah<br />

mengejar<br />

“<br />

harta duniawi,<br />

karena jika anda<br />

mengejar harta<br />

duniawi maka<br />

anda tidak akan merasa<br />

nyaman dalam melaksanakan<br />

setiap pekerjaan,” kata Kajari<br />

Medan, Olopan Nainggolan SH<br />

MM dalam sosialisasi penegakan<br />

hukum di kantor pusat<br />

PDAM Tirtanadi Sumatera<br />

Utara, Senin (6/3).<br />

Tampak Kajari Medan<br />

didampingi Kasi Intelijen Rudi<br />

Saprudianto, Kasi Datun:<br />

Firdaus SH MH MM, Kasubag<br />

banjir di Jl Karya Tani itu juga<br />

disebabkan tidak berfungsi<br />

drainase akibat pembangunan<br />

tembok oleh pihak Sekolah As<br />

Syafiiyah. Sedangkan banjir di<br />

Jl Karya Kasih akibat drainase<br />

di jalan tersebut tersumbat<br />

hingga tidak bisa mengalir ke<br />

parit Jl Metereologi.<br />

Didampingi Kadis Pekerjaan<br />

Umum, Ir Khairul Syahnan dan<br />

Camat Medan Johor, Khoiruddin<br />

Rangkuti, Walikota memeriksa<br />

parit di samping Sekolah<br />

As Syafiiyah. Saat terlihat air,<br />

sudah mengalir dengan lancar<br />

karena tembok yang menyumbat<br />

aliran air telah dibongkar.<br />

Walikota menginstruksi camat<br />

agar tetap melakukan<br />

pengawasan sehingga tidak<br />

ada lagi bangunan di atas parit<br />

yang menyumbat aliran air.<br />

Jika Camat menemukan ada<br />

persoalan, Walikota meminta<br />

camat segera berkoordinasi<br />

dengan SKPD terkait. “Jangan<br />

setelah masalah besar baru<br />

sibuk. Kita harus bisa medeteksi<br />

masalah secara dini,”<br />

tegas Wali Kota.<br />

Setelah itu, Walikota melanjutkan<br />

peninjauan ke Jl Karya<br />

Kasih. Untuk mengatasi banjir<br />

di jalan ini, dia memerintahkan<br />

Kadis PU agar menormalisasi<br />

parit. Selain itu, tekan Eldin,<br />

Pembinaan Soleh SH serta Jaksa<br />

Pengacara Negara masingmasing<br />

Joys, Aisyah, Matias, A<br />

Sihombing.<br />

Sementara dari pihak PDAM<br />

Tirtanadi, dihadiri langsung<br />

Direktur Utama PDAM Tirtanadi<br />

Sutedi Raharjo ST, Direktur<br />

Administrasi & Keuangan Ir<br />

Arif Haryadian MSi dan Direktur<br />

Air Limbah Ir Heri Batangari<br />

Nasution MPsi.<br />

Dirut PDAM Tirtanadi, Sutedi<br />

Raharjo ST berterimakasih<br />

atas pengarahan dan pembekalan<br />

yang diberikan Tim<br />

Kejari Medan kepada pegawainya.<br />

Kegiatan ini diharapkan<br />

dapat menjadikan pegawai<br />

lebih maksimal dalam<br />

Dinas PU juga harus melanjutkan<br />

aliran air dari Jl Karya<br />

Kasih menuju Jl Metereologi.<br />

Sebelumnya, warga di Jl Karya<br />

Tani, mendatangi pihak Sekolah As<br />

Syafiiyah menuntut agar tembok<br />

yang menyumbat aliran air itu<br />

dibongkar. Dalam aksinya, warga<br />

sempat memblokir jalan dengan<br />

meletakan bongkahan batu di<br />

tengah jalan hingga menyebabkan<br />

kemacetan lalu lintas.<br />

Mereka juga membawa poster<br />

yang berisi tuntutan pembongkaran<br />

tembok yang dituding<br />

sebagai penyebab banjir<br />

tersebut. Menurut warga,<br />

sebelum ada tembok itu, tidak<br />

pernah terjadi banjir di kawasan<br />

tersebut, walaupun curah<br />

hujan cukup tinggi. Namun<br />

sejak ditembok, setiap hujan<br />

turun dengan deras, air menggenang,<br />

hingga memasuki<br />

belasan rumah warga. (adlan)<br />

Kajari Medan, Olopan Nainggolan SH MM dan Dirut PDAM Tirtanadi Sutedi Raharjo ST berfoto bersama, Senin (6/3) (Ist)<br />

melayani pelanggan dan terhindar<br />

dari permasalahan hukum.<br />

Sutedi menjelaskan, sosialisasi<br />

penegakan hukum ini<br />

diikuti 102 peserta yang terdiri<br />

dari Kepala Cabang Pemasaran<br />

Zona 1 (Medan) dan Zona 2<br />

(KSO), Kabag Pemasaran,<br />

Kabag Keuangan, Kabag<br />

Pengawasan dan Kabag<br />

Hubungan Langganan.<br />

Sosialisasi penegakan hukum<br />

diisi dengan pemaparan yang<br />

disampaikan oleh Kasi Datun<br />

Kejari Medan Firdaus SH MH<br />

MM dan Kasubag Pembinaan<br />

Soleh SH. Kegiatan juga diisi<br />

dengan sesi tanya jawab antara<br />

peserta dengan Tim Kejari<br />

Medan. (r/dra)<br />

BIMTEK APLIKASI<br />

LAPORAN KEUANGAN<br />

Sekolah Bayar<br />

Rp3 Juta<br />

LUBUK PAKAM–M24<br />

Kepala Sekolah (Kasek) SD<br />

se Kabupaten Deliserdang<br />

diajarkan cara menggunakan<br />

Aplikasi Penggunaan Laporan<br />

Keuangan Dana BOS tahun<br />

2016. Kegiatan bimbingan<br />

teknologi (Bimtek) itu<br />

dilaksanakan selama 3 hari<br />

Brastagi Cottage Desember<br />

2016 lalu.<br />

Tapi ada yang aneh dalam<br />

kegiatan itu, sebab tiap<br />

sekolah dipungut biaya<br />

sebesar Rp3 juta. Besaran<br />

angka itu disebut-sebut untuk<br />

membayar honor nara<br />

sumber, biaya transport, biaya<br />

makan, biaya tempat<br />

pelatihan, biaya hotel.<br />

Menurut peraturan yang<br />

dikeluarkan pemerintah,<br />

bahwasanya tidak ada lagi<br />

pungutan terhadap sekolah.<br />

Ada sebanyak 580 sekolah<br />

dasar (SD) negeri yang<br />

tersebar di Deliserdang yang<br />

mengikuti kegiatan itu.<br />

Dengan catatan, tiap sekolah<br />

hanya diwakili dua orang.<br />

Panitia Bintek/Pelatihan<br />

Aplikasi Penggunaan<br />

Laporan Keuangan Dana<br />

BOS tahun 2016, Hanafi SPd<br />

MM ketika dikonfirmasi<br />

membenarkan kutipan untuk<br />

biaya pelatihan tersebut.<br />

Menurut Hanafi, 580 SDN<br />

yang mengikuti pelatihan<br />

tidak seluruhnya dikutip<br />

Rp3 juta melainkan<br />

bervariasi. “Setiap sekolah<br />

mengirimkan utusannya<br />

sebanyak 2 orang yakni<br />

Kepala Sekolah dan<br />

Bendahara atau operator<br />

komputer. Namun tidak<br />

semua sekolah mengirimkan<br />

utusannya sebanyak dua<br />

orang, ada juga SDN yang<br />

mengirimkan satu utusannya<br />

yaitu kepala sekolah saja,”<br />

jawabnya.<br />

Lanjut Hanafi, jika SDN<br />

hanya mengirimkan satu<br />

utusan saja untuk mengikuti<br />

pelatihan itu maka biaya<br />

yang dikutip bukan Rp3 juta<br />

tapi Rp2,5 juta. Hanafi juga<br />

mengakui jika seluruh uang<br />

yang dikutip tersebut<br />

seluruhnya habis untuk biaya<br />

pelatihan selama tiga hari.<br />

“Seluruh biaya yang<br />

dikutip seluruhnya habis<br />

digunakan untuk pelatihan.<br />

Untuk honor nara sumber,<br />

biaya transport, biaya<br />

makan, biaya tempat<br />

pelatihan, biaya hotel.<br />

Semua dana yang dikutip<br />

habis karena sudah<br />

dirincikan sebelumnya.<br />

Pelatihan itu gunannya agar<br />

melaporkan penggunaan<br />

Dana BOS tepat waktu.<br />

Karena akibat penggunaan<br />

Dana BOS dilaporkan tidak<br />

tepat waktu, maka<br />

Deliserdang di disclaimer<br />

oleh Badan Pemeriksa<br />

Keuangan,” pungkasnya.<br />

(yan/satria)<br />

HINDARI PENYEROBOTAN<br />

Kodam I/BB Akan Sertifikasi Semua Aset Tanah<br />

MEDAN-M24<br />

Pangdam I/BB Mayjen TNI Lodewyk Pusung<br />

melakukan peletakkan batu pertama<br />

pembangunan aula serba guna di asrama Kompi<br />

Bantuan (Kiban) Yon Zipur 1/DD, Senin (6/3).<br />

Ke depannya, aset-aset tanah di wilayah Kodam<br />

I/BB akan segera disertifikasi.<br />

Kepada wartawan, Pangdam I/<br />

BB menjelaskan, aula gedung<br />

serba guna ini memiliki luas lahan<br />

4.370 M2 dengan luas bangunan<br />

800 M2. Penyelesaian<br />

pembangunan ini ditarget selama<br />

7 bulan.<br />

Pada kesempatan itu pula<br />

dilakukan penyerahan sertifikat<br />

yang dikeluarkan Badan<br />

Pertanahan Nasional (BPN) untuk<br />

asrama Kodam I/BB.<br />

"Penyerahan sertifikat ini<br />

upaya awal untuk<br />

mensertifikatkan semua aset di<br />

jajaran Kodam. Kita akan data<br />

ulang aset-aset Kodam I/BB,"<br />

bilangnya.<br />

Adapun sertifikat yang<br />

diserahkan yakni Asrama Pamen<br />

di Jln Letjen Jamin Ginting, Kel<br />

Padang Bulan, Kec Medan Baru.<br />

Asrama ini memiliki luas 4,8<br />

hektar.<br />

Kemudian Asrama Abdul<br />

Hamid, Jln Medan-Binjai Km 10,<br />

Kec Sunggal, Kab Deli Serdang,<br />

seluas 22,3 hektar, melalui<br />

penerbitan Sertifikat Hak Pakai<br />

kepada Kementerian Pertahanan<br />

Republik Indonesia dalam hal ini<br />

digunakan oleh Kodam I/BB.<br />

Dalam waktu dekat ini, juga<br />

tengah dipersiapkan sertifikasi<br />

lahan di Tuntungan yang memiliki<br />

luas 700 hektar.<br />

"Karena ini kelemahan kita,<br />

aset ada dimana-mana, tapi tidak<br />

pernah disertifikat. Akhirnya,<br />

diserobot. Kalau milik Kodam I/BB<br />

itu kan artinya milik negara,"<br />

ujarnya.<br />

Pangdam I/BB Mayjen TNI Lodewyk Pusung memimpin peletakkan batu pertama Aula<br />

Brayan Yonzipur 1/DD (m24/Akbar)<br />

Hadir dalam kegiatan Kasdam<br />

I/BB Brigjen TNI Tiopan<br />

Aritonang, Irdam I/BB, Asrendam<br />

I/BB, para Asisten Kasdam I/BB,<br />

Staf Ahli Pangdam I/BB Bidang<br />

Manajemen, para Kabalakdam I/<br />

BB, Kepala BPN Kota Medan<br />

Syaiful dan Kepala BPN Kabupaten<br />

Deli Serdang. (bar)

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!