03.04.2017 Views

3-april-2017

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

2 SAMBUNGAN<br />

SENIN 3 APRIL <strong>2017</strong><br />

..............................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................<br />

2 Suzuki FU Adu Kuat, 3 Tewas...!!!<br />

DOLOK MASIHUL-M24<br />

Keterangan dihimpun M24 di lokasi kejadian, 2 kreta<br />

yang terlibat tabrakan yakni Suzuki FU BK 5963 NAK ditunggangi<br />

Eko Prayoga (21) warga Dusun II Desa Martebing,<br />

Kec Dolok Masihul dan Suzuki FU BK 6730 LH dikendarai<br />

Sosilo Sudarman (23) berboncengan dengan Eko<br />

Wardiaman (21), keduanya warga Dusun I Blok X, Kec<br />

Dolok Masihul. Ketiga korban tewas di tempat dengan<br />

luka serius di bagian kepala, mulut dan hidung serta kuping<br />

mengeluarkan darah.<br />

Kejiadian bermula saat dinihari dalam situasi kondisi jalan<br />

yang gelap itu kreta ditunggangi Eko Prayoga datang<br />

Janda Simpan 3 Paket Sabu<br />

KARO-M24<br />

Janda satu anak yang tinggal di Desa Ergaji, Kec Merek,<br />

Karo, ini harus berurusan dengan petugas Polsek Tigapanah.<br />

Pasalnya, R beru S (41), kedapatan menyimpan<br />

tiga paket sabu. Info diperoleh, tiga paket sabu itu disimpannya<br />

di balik BH yang dipakainya. Paket kecil sabu itu<br />

memiliki berat masing-masing 0.20 Gram. Selain sabu,<br />

barang bukti lainnya yang diamankan yakni 2 pipet plastik,<br />

1 kaca pirex, 1 tisue yang ada di dompetnya.<br />

Kapolsek Tigapanah AKP Dearma Munte saat dikonfirmasi<br />

M24, Minggu (2/4) sekitar pukul 14.40 WIB, membenarkan<br />

penangkapan tersebut. Katanya, R beru S diamankan,<br />

Sabtu (1/4) sekitar pukul 20.30 WIB di rumah<br />

kontrakan Mawar di Desa Ergaji. Penangkapan ini dilakukan<br />

setelah adanya informasi masyarakat. “Kini tersangka<br />

sedang dilakukan penyidikan secara intensif untuk<br />

pengembangan kasusnya,” tegas Munte. (herlin)<br />

Tobing Dianiaya<br />

dianiaya puluhan orang. Penganiayaan ini dilaporkan<br />

Bahktiar ke Polsek Percut Sei Tuan.<br />

Laporan pengaduannya tercatat dengan nomor STTLP/<br />

727/K/IV/<strong>2017</strong>/SPKT PERCUT. Diterangkan oleh pria yang<br />

tinggal di Jln Kenari, Perumnas Mandala, Desa Kenangan,<br />

Percut Sei Tuan, ia mengedarkan surat pemberitahuan itu<br />

atas perintah perusahaan PT Deli Metropolitan. “Para<br />

pelaku menganggap surat itu tidak sah. Mereka bilang<br />

juga punya mandat dari pihak kecamatan untuk mengelola<br />

parkir di Komplek MMTC. Makanya mereka tidak terima,”<br />

bilangnya di Polsek Percut Sei Tuan, Minggu (2/4).<br />

Menurutnya lagi, pihak PT Deli Metropolitan, sesuai SK<br />

perusahaan tertanggal 20 Maret <strong>2017</strong>, telah membayar<br />

pajak parkir ke Dinas Pendapatan Daerah Lubukpakam.<br />

Bahktiar melanjutkan, penganiayaan itu dialaminya,<br />

Sabtu (1/4) pukul 11.30 WIB. Ketika membagikan surat<br />

imbauan tentang penghentian pengutipan parkir, ia dibentak<br />

oleh seseorang. “Apa hak kau menyebarkan surat itu.<br />

Jangan macam-macam kau ya disini. Kupijak-pijak, kumatikan<br />

kau nanti,” bilang orang tersebut yang ditirukan oleh<br />

Bahktiar. Kala itu, sebutnya, ia sempat menantang pelaku<br />

dengan mengatakan tidak takut kematian. Pertengkaran<br />

pun terjadi. Saat itulah ia dianiaya pelaku yang jumlahnya<br />

banyak itu. Ia kabur dan meminta tolong kepada pihak<br />

scurity Komplek MMTC. Selanjutnya diteruskan ke polisi.<br />

Wakapolsek Percut Sei Tuan, AKP Hendrik Temaluru membenarkan<br />

adanya laporan korban. (wandi)<br />

Pertolongan Nini Jairat<br />

Mereka kembali menyerang kawasan Namorambe. Namun,<br />

lagi-lagi Belanda dan gerempolon (kaki tangan)-nya<br />

gagal. Itu karena ular-ular besar pajuhen (sembahan)<br />

Nini Jairat melakukan perlawanan terhadap pasukan Belanda.<br />

Sehingga pasukan Belanda dan gerempolon kembali<br />

gagal menaklukkan Namorambe.<br />

Seiring bergulirnya waktu, Raja Kelelung pun meninggal<br />

dunia karena adanya warga yang berkhianat. Ia membocorkankelemahan<br />

Raja Kelelung. “Kelemahan Raja Kelelung<br />

adalah pantang menyembelih babi di sekitar<br />

Namorambe. Siapapun yang menyembelih babi di sekitar<br />

daera Namorambe maka Nini Jairat bakal pergi. Karena<br />

Nini Jairat dan pengikutnya merupakan pemeluk agama<br />

Islam (muslim) dari kerajaan Aceh,” kisah S Samura.<br />

Raja Kelelung akhirnya berhasil ditangkap dan dibunuh<br />

pasukan Belanda di daerah Sibolangit. “Dia meninggal<br />

karena ulah warganya. Namun begitupun yang masih<br />

menjadi pegangan dan selalu diyakini warga, sosok Nini<br />

Jairat yang ‘dipuja’ oleh kedua raja itu masih memiliki mistis<br />

sampai sekarang,” kata Samura.<br />

Buktinya, lanjut Samura, saat ini bila warga Desa<br />

Namorambe sangat membutuhkan hujan untuk menyuburkan<br />

tanaman mereka, maka bisa meminta bantuan pada<br />

Nini Jairat dengan melakukan semacam ritual. “Misalnya<br />

kita harus menziarahi makam Nini Jairat sembari membawa<br />

rokok dan jeruk-purut. Di sana kita berdoa kepada<br />

Tuhan dengan perantara Nini Jairat. Maka hujan yang<br />

diminta segera turun,” imbuh Samura.<br />

Selain itu, lanjut Samura, pertolongan Nini Jairat juga<br />

bisa dimohon jika setiap kali tanaman milik warga diserang<br />

hama penyakit. “Bantuan dan pertolongan Nini Jairat bagi<br />

para petani dan warga di Namorambe sudah banyak dirasakan.<br />

Sampai sekarang, ruh dukun sakti (ahli spiritual) asal<br />

Aceh yang meninggal dibunuh dan mayatnya dibuang<br />

pasukan Belanda ke Namorambe itu masih terus ‘hidup’<br />

bahkan diyakini sebagai penjaga warga setempat,” ujat<br />

Samura mengakhiri kisahnya. (habis)<br />

Maling Bertato Kepergok<br />

STM HILIR-M24<br />

Kepergok mencuri kreta membuat Fery (29) bonyok.<br />

Bahkan karena aksi tersebut, lelaki bertato ini nyaris<br />

dibakar oleh warga di Desa Lau Barus Baru, Kec STM Hilir,<br />

Kab Deliserdang, Minggu (2/4).<br />

Fery beraksi bersama temannya Ipin (29) warga Pasar<br />

IV Tembung. Ipin bertugas stand by di atas kreta Satria<br />

FU BK 4625 AFQ, sekaligus memantau situasi.<br />

Fery yang tinggal di Tembung ini kepergok mencuri kreta<br />

Yamaha Vega R BK 6727 RR milik Sunarno (57) warga<br />

Pondok TB, Desa Lau Barus Baru, Kec STM Hilir, Deliserdang.<br />

Sunarno mengetahui kretanya hilang ketika terbangun.<br />

Ia kaget ketika melihat pintu dapur rumahnya<br />

terbuka dan kretanya yang di kunci stang hilang.<br />

Disaat bersamaan, Sunarno melihat kretanya dibawa<br />

dua pria yang tidak dikenal. Sunarno teriak maling. Warga<br />

yang mendengar itu melakukan pengejaran terhadap kedua<br />

pria tersebut. Satu di antaranya yakni Fery ditangkap<br />

dan diamuk massa. Untunglah, petugas dari Polsek Talun<br />

Kenas tiba di lokasi dan menyelamatkan Fery dari massa.<br />

“Tadi warga ingin membakar tersangka<br />

hidup–hidup dengan mengunakan<br />

bensin. Namun polisi<br />

datang sehinga itu tidak jadi,”<br />

kata Sunarno. (jasa)<br />

AIR SENI<br />

SUATU kali Wak Lokot mengunjungi temannya masa<br />

SMA yang sekarang sudah menjadi PNS dan ditempatkan di<br />

luar kota yang masih kolot masyarakatnya..<br />

Selama empat jam perjalanan darat akhirnya Wak Lokot<br />

sampai di tempat yang dituju.<br />

Di sana ada adat istiadat yang mempercayai bahwa air<br />

seni sangat baik untuk pengobatan, apalagi air seni orang<br />

dewasa. Orang-orang di sana biasanya menggunakan air<br />

seni untuk merebus telur ayam yang katanya sangat<br />

bermanfaat bagi kesehatan.<br />

Wak Lokot tak suka dan sangat enggan memakan telur<br />

tersebut, tetapi kerabatnya itu dengan sangat ramah<br />

tamah dan dengan tak habis-habisnya menasehati dirinya<br />

supaya mau memakan telur itu. Agar tidak menyinggung<br />

perasaan temannya itu, maka Wak Lokot dengan terpaksa<br />

berkata: “Maaf Bedah aku tak suka makan telur.”<br />

Namun Mak Bedah temannya itu berkata lagi: “Kalau<br />

begitu, minum saja sedikit kuahnya..!” katanya dengan lugu.<br />

!!!!@@@@$$$????<br />

dari arah Tebingtinggi menuju Dolok<br />

Masihul melaju dengan kecepatan tinggi.<br />

Dari arah berlawanan muncul kreta<br />

dikendarai Susilo berboncengan<br />

dengan Eko Wardiaman yang juga<br />

melaju kencang. Diduga Eko mencoba<br />

memotong kendaraan di depannya<br />

namun mengambil jalur terlalu ke<br />

kenan hingga berpapasan dengan kreta<br />

ditunggangi Susilo.<br />

Brakkk... Tabrakan tak terelakkan.<br />

Ketiga korban terkapar di pinggir jalan<br />

sedangkan kedua kreta ringsek berat.<br />

Eko Prayoga sempat dilarikan ke Klinik<br />

Nita tak jauh dari lokasi, sedangkan<br />

Susilo dan Eko Wardiaman tewas saat<br />

menuju rumah sakit Sri Pamela<br />

Tebingtinggi.<br />

Warga setempat yang ditemui kry<br />

M24, mengaku tidak mengetahui persis<br />

kejadian tabrakan. “Kami tidak tahu<br />

persis kejadiannya. Yang kami tahu<br />

ada kecelakaan dan tiga orang tewas.<br />

Memang jika malam hari jalan di lokasi<br />

(TKP) sepi dan gelap. Tak jarang kendaraan<br />

yang melintas melaju dengan<br />

kecepatan tinggi,” ungkap salah seorang<br />

warga.<br />

Sementara menurutt Sutik (34),<br />

paman Eko Wardiaman, malam minggu<br />

korban memang biasa keluar jalanjalan.<br />

“Kami tahunya setelah dikabari<br />

jika Eko Wardiaman mengalami kecelakaan.<br />

Begitu tiba di rumah sakit, kami<br />

lihat dia sudah meninggal. Orangtuanya<br />

masih dalam keadaan syok berat<br />

apa lagi Eko anak yang paling disayangi,”<br />

timpal Sutik.<br />

Amatan kru M24, Eko Waediaman<br />

dan Susilo dimakamkan di pekuburan<br />

muslim tak jauh dari rumah duka. Begitu<br />

juga dengan Eko Prayoga yang<br />

dikebumikan di pekuburan muslim tak<br />

jauh dari kediamannya. “Eko Prayoga<br />

anak ketiga, namun orang tuanya<br />

belum bisa ditanya karena masih syok,”<br />

ucap tetangga Eko Prayoga.<br />

Kasatlantas Polres Sergai, AKP Sari-<br />

fuddin, Minggu sore langsung turun<br />

ke lokasi guna melakukan pengecekan<br />

TKP. “Dari cek lokasi kreta yang<br />

ditunggangi Eko Prayoga diduga melaju<br />

dengan kecepatan tinggi hingga<br />

mengambil jalur ke kanan hingga terjadi<br />

tabrakan. Saat ini kasusnya sedang<br />

ditangani. Kedua sepedamotor<br />

sudah diamankan,” terang Sarifuddin.<br />

Sementara itu, sebelum insiden<br />

maut di Dolok Masihul, juga terjadi<br />

kecelakaan di Jalinsum Medan-<br />

Tebingtinggi KM 37-38 Lingk VI Kel<br />

Tualang, Kec Perbaungan, Sergai,<br />

Sabtu (1/4) sekira pukul 20.00 WIB.<br />

Pengendara kreta Yamaha Scorpio BK<br />

4423 NAD Firman Saputra Hulu alias<br />

Firman (22) warga Graha Tanjung<br />

Anom, Blok F 33, Kel Tanjung Anom,<br />

Deliserdang juga tewas di tempat.<br />

Sedangkan kretanya sempat terbakar<br />

akibat diseret Bus CV Bintang<br />

Utara BK 7173 UA sejauh 10 meter.<br />

(darmawan)<br />

Kapok...!!! 6 Perampok Truk Logging Terkapar Didor<br />

MEDAN-M24<br />

Geng perampok truk logging mengerang<br />

kesakitan. Polisi terpaksa<br />

melumpuhkan 6 anggota geng perampok<br />

karena melawan saat ditangkap.<br />

Para perampok diringkus sekitar 17 jam<br />

usai menggasak sebuah truk logging.<br />

Usai mendapat perawatan medis, para<br />

pelaku diboyong ke Ditreskrimun Polda<br />

Sumut.<br />

Petugas gabungan Subdit III/<br />

Jahtanras Ditreskrimum Polda Sumut,<br />

Satreskrim Polres Toba Samosir dan<br />

Unit Reskrim Polsek Delitua berhasil<br />

meringkus geng spesialis perampok<br />

truk logging.<br />

Para pelaku menggasak truk bernopol<br />

BB 8020 ES yang dikemudikan S<br />

(37) dari gudang TPL Porsea di Sosor<br />

Ladang, Desa Tangga Batu 1, Kec<br />

Parmaksian, Kab Tobasa, Kamis (30/<br />

3) lalu.<br />

Keenam pelaku yang dilumpuhkan<br />

adalah Lamhot Sembiring (32) warga<br />

Desa Sitinjo 2 Dusun 4, Kec Sitinjo,<br />

Kab Dairi; Ridianto Tampubolon (31)<br />

warga Sibosur, Kec Habinsaran, Kab<br />

Toba Samosir; Tigor Sihombing (25)<br />

warga Pargaulan, Kec Lintong Nihuta,<br />

Kab Humbahas; Dodi (23) warga<br />

Desa Sumbul, Kec Sumbul Pegagan,<br />

Kab Dairi; Roy Frengki Sinaga (otak<br />

pelaku) warga Desa Sumbul, Kab. Dairi<br />

dan seorang penadah, Chairul Anwar<br />

(53) warga Jln Kawat VII, Tanjung<br />

Mulia Medan.<br />

"Awalnya kita menangkap 4 pelaku<br />

yakni Lamhot, Ridianto, Tigor dan<br />

Dodi, dari Jln Jamin Ginting kawasan<br />

Padangbulan, Jumat (31/3) malam.<br />

Kemudian petugas melakukan pengembangan<br />

dan berhasil menemukan<br />

truk logging yang dirampok di Simpang<br />

Kantor, Medan Labuhan. Dari situ diamankan<br />

Chairul Anwar," papar Direktur<br />

Reserse Kriminal Umum (Reskrimum)<br />

Polda Sumut, Kombes Pol Nur<br />

Fallah, melalui Kasubdit III/Jahtanras,<br />

AKBP Faisal Florentinus Napitupulu,<br />

Minggu (2/3) siang.<br />

Selanjutnya, timpal Florentinus,<br />

petugas gabungan kembali melakukan<br />

pengembangan dan berhasil menangkap<br />

otak pelaku atas nama Roy<br />

Frengki Sinaga. Tersangka Roy diamankan<br />

dari tempat persembunyiannya<br />

di Hotel Nirwana 1, Desa Bandar<br />

Baru, Kec Sibolangit, Deliserdang,<br />

Sabtu (1/4) sore. Dari tangan Roy disita<br />

barang bukti berupa 1 unit HP Nokia<br />

dengan nomor 082370738XXX dan<br />

uang tunai Rp2.050.000.<br />

"Keenam tersangka dihadiahi timah<br />

panas karena melawan dan berupaya<br />

melarikan diri saat proses pengembangan,"<br />

terang Florentinus.<br />

Disebutkan, aksi perampokan terjadi<br />

saat korban (S) membawa truk<br />

logging dari gudang TPL Porsea. Saat<br />

keluar dari pintu gudang, 2 pria menyetop<br />

mobil korban dengan alasan<br />

menumpang ke Desa Balige.<br />

Setibanya di Desa Lumban Kuala,<br />

kedua pria langsung membekap dan<br />

melumpuhkan korban. Tak lama 3 pelaku<br />

lain menumpangi mobil Toyota<br />

Avanza menyusul. Para perampok<br />

kemudian melakban mata dan wajah<br />

korban ditutup menggunakan handuk,<br />

serta kaki dan tangan diikat.<br />

Selanjutnya korban dipindahkan ke<br />

mobil Avanza.<br />

Truk diambilalih pelaku, sedangkan<br />

korban kemudian dibuang ke areal<br />

semak-semak di kawasan Tongging<br />

pada Kamis pagi. Si sopir lantas melapor<br />

ke kantor polisi dan Sat Reskrim<br />

Polres Tobasa meneruskannya ke<br />

Polda Sumut minta di back-up," ujar<br />

Florentinus.<br />

Roy Frengki, otak pelaku yang diamankan<br />

adalah seorang residivis.<br />

Para pelaku merencanakan kejahatan<br />

di kawasan Sibolangit, 3 hari sebelum<br />

beraksi. Meski mengaku baru<br />

pertama kali melakukan perampokan,<br />

Faisal menyebut pihaknya masih<br />

melakukan proses penyelidikan.<br />

"Para tersangka semuanya ditembak<br />

karena berusaha melawan<br />

saat diamankan. Mereka dijerat<br />

Pasal 365 KUHPidana dengan ancaman<br />

hukuman maksimal 15 tahun<br />

penjara," pungkas Florentinus.<br />

(ahmad/ardi)<br />

‘Selamat Jalan Kawan, Semoga Tenang Di Sana’<br />

SIANTAR-M24<br />

Brigadir Jefri Roy Manik(31) rencananya<br />

akan dimakamkan di Simanindo,<br />

Kab Samosir. AKP Ruslan yang<br />

merupakan Kapolsek Siantar Marihat,<br />

menjadi inspektur upacara pada upacara<br />

penghormatan terhadap jenazah<br />

Brigadir Jefri.<br />

Amatan di rumah duka Jln Sidamanik,<br />

Kel Martimbang, Kec Siantar Selatan,<br />

Siantar, Minggu (2/4) sekira pukul<br />

14.30 WIB, isak tangis keluarga dan<br />

teman Jefri pecah. Terlebih lagi saat<br />

jasad Jefri dimasukkan ke ambulans.<br />

“Selamat jalan kawan semoga tenang<br />

di sana,” ucap teman-teman Jefri.<br />

Sementara itu Kanit Laka Iptu M<br />

Panjaitan menjelaskan dari hasil penyidikan,<br />

untuk sementara pengendara<br />

kreta yang salah terkait kecelakaan<br />

tersebut. “Begitupun kalau ada<br />

perkembangan lain nanti kita kabari,”<br />

bilang M Panjaitan melalui telepon selular.<br />

Kreta yang Dipakai Diributi<br />

Terpisah, mantan anggota Polres<br />

Siantar Sutardodo Simarmata yang<br />

terakhir berpangkat Briptu, meributi<br />

kreta yang dipakai oleh Brigadir Roy<br />

Jefri Manik. Sutardodo yang sekarang<br />

mendekam di LP Tanjung Gusta mempertanyakan<br />

mengapa Jefri bisa<br />

menunggangi kretanya.<br />

Itu diungkapkan oleh Srandes Simarmata,<br />

adik dari Sutardodo, melalui<br />

selular kepada wartawan. “Abangku<br />

aja engga tahu kalau kretanya dipakai,”<br />

bebernya.<br />

Kata Srandes, abangnya bingung<br />

bagaimana bisa Jefri mengendarai<br />

Duaar!! Kreta Meledak, Joki Scorpio Tewas<br />

PERBAUNGAN-M24<br />

Setelah ditabrak, kreta Yamaha<br />

Scorpio BK 4423 NAD diseret sejauh<br />

10 meter oleh bus CV Bintang Utara.<br />

Imbasnya, kreta itu meledak. Joki kreta<br />

tewas akibat kecelakaan ini. Supir<br />

bus berplat BK 7173 UA itu kemudian<br />

kabur.<br />

Peristiwa ini terjadi di di Jalinsum<br />

Medan-Tebing Tinggi KM 37-38 Ling VI,<br />

Kel Tualang, Kec Perbaungan, Sergai,<br />

Sabtu (1/4) sekira pukul 20.00 WIB.<br />

Kreta Scorpio itu ditunggangi oleh<br />

Firman Saputra Hulu alias Firman (22)<br />

warga Graha Tanjung Anom, Kel Tanjung<br />

Anom, Deli Serdang. Ia berboncengan<br />

dengan rekannya Richard<br />

Samuel Siregar (21) warga Jln Perbatasan,<br />

Gg Relan, Kec Bajenis,<br />

Tebing Tinggi.<br />

Dari keterangan saksi mata, bus<br />

penumpang itu melaju dengan kecepatan<br />

tinggi. Supir mencoba mendahului<br />

truk. Namun, dari arah sebaliknya<br />

melaju kreta Scorpio. Bus yang mengambil<br />

jalur terlalu ke kanan itu, menghantam<br />

kreta. Richard terpental ke<br />

kiri, sedangkan Firman sempat terseret<br />

lalu terlepas. Kreta yang berada<br />

di kolong bus terseret sejauh 10<br />

meter. Hingga akhirnya kreta terbakar.<br />

Kolong bus turut pula terbakar.<br />

Firman mengalami luka di kepala dan<br />

dada, tewas dalam perjalanan menuju<br />

RS Sawit Indah Perbaungan. Sedangkan<br />

rekannya hanya luka ringan.<br />

“Kami butuh 10 menit untuk memadamkan<br />

api. Supir bus sudah duluan<br />

Jukir & 6 Kreta Ringsek Digas Sedan Datsun<br />

MEDAN-M24<br />

Sebuah mobil Datsun warna putih<br />

BK 1424 DC dikemudikan Bobby (30)<br />

warga Brayan, Medan, tiba-tiba tancap<br />

gas. Akibatnya sedan itu menteruduk<br />

seorang juru parkir (jukir) dan 6<br />

kreta (sepedamotor) di depan warung<br />

TST Deden Jln Halat, Medan<br />

Area, Minggu (2/4) sekira pukul 20.30<br />

WIB.<br />

Arfandi (22), sang jukir, warga Jln<br />

Ismaliyah Lorong I, Medan Area mengalami<br />

memar dan bengkak di bagian<br />

pinggang. Sedangkan 6 kreta rusak<br />

berat termasuk sedan Datsun, bagian<br />

depannya ringsek.<br />

Arfandi yang disambangi di RSU<br />

Madani Jln AR Hakim Medan, menuturkan,<br />

sebelumnya mobil sedan<br />

hendak keluar dari lokasi parkir. Begitu<br />

melaju, tiba-tiba aja ‘terbang’ dan<br />

menghantam sejumlah kreta yang<br />

Gagal Bunuh Istri<br />

METRO24<br />

Cemburu istri masuk grup Whatsapp<br />

(WA) mantan teman sekolah, Tjhin<br />

Ngiatlin (60) nekat bunuh diri dengan<br />

cara potong urat nadi. Polisi memastikan<br />

motif aksi bunuh diri Tjhin, Minggu<br />

(2/4).<br />

“Motifnya cemburu karena istrinya<br />

ikut grup WA, karena melihat foto teman<br />

lama istrinya,” Kata Kapolsek Cipondoh<br />

Kompol Bayu Suseno kepada<br />

wartawan.<br />

Tjhin yang terbakar api cemburu<br />

kemudian menginterogasi istrinya, Ng<br />

Siat Lie (42). Cekcok pun berubah<br />

menjadi petaka. Amarah pria paruh<br />

baya itu membesar dan akhirnya nekat<br />

mengambil pisau dapur.<br />

“Suaminya cemburuan. Sudah hampir<br />

sebulan Pasutri itu sering cekcok<br />

dan didengar tetangganya,” ungkap<br />

Bayu.<br />

Puncaknya, tetangga kontrakan<br />

mendengar suara minta tolong dari ibu<br />

satu anak tersebut. Awalnya warga<br />

parkir di warung TST Deden.<br />

“Aku sedang duduk di kreta sambil<br />

menjaga parkir. Kreta yang kududuki<br />

ditabrak mobil tersebut hingga aku<br />

terjatuh tertimpa. Badanku sakit dan<br />

tulang pinggangku memar,” ungkap<br />

Arfandi di sela-sela perawatan medis.<br />

Bobby, pemilik mobil Datsun mengaku,<br />

saat itu ia bersama istrinya<br />

hendak keluar dari Indomaret menuju<br />

pulang. “Pas mobil kujalankan, terinjak<br />

gas dan tidak sempat mengerem.<br />

Langsung mobil menabrak kreta. Segala<br />

biaya perobatan jukir kutanggung,”<br />

bilangnya. Selain itu, kata Bobby,<br />

kreta yang rusak juga akan diperbaiki.<br />

Amatan M24, Bobby sempat diamankan<br />

petugas Lantas untuk menjalani<br />

pemeriksaan. Akibat kejadian itu<br />

sekitar 1 jam kondisi jalan macet total.<br />

(wandi)<br />

mengira ada perampok menyatroni<br />

kontrakan petak milik Salmon tersebut.<br />

Pintu rumah yang terkunci itu pun<br />

dibuka paksa tetangga.<br />

Warga akhirnya melerai Pasutri<br />

yang bergumul berlumuran darah.<br />

Saksi kemudian melaporkan kejadian<br />

itu kepada kami dan membawa istri<br />

korban ke rumah sakit. Usai dilerai<br />

warga, Tjhin mengurung diri di kontrakan.<br />

Pintu rumah kembali kembali didobrak<br />

petugas yang datang ke lokasi.<br />

Namun naas, pria itu ditemukan bersimbah<br />

darah di kamar mandi. Ia nekat<br />

memotong nadinya sendiri.<br />

“Diduga karena malu dengan tetangga<br />

membuat korban nekat bunuh<br />

diri,” tambah Bayu.<br />

Sebelumnya, Tjhin tengah berupaya<br />

menghabisi nyawa istrinya sendiri lantaran<br />

cemburu. Gagal menghabisi nyawa<br />

istrinya, lelaki 60 tahun itu memilih<br />

bunuh diri dengan cara memotong<br />

nadinya sendiri. (pkc)<br />

kretanya. “Abangku bingung karena<br />

kreta itu disimpan di rumah kakak dari<br />

istrinya Sutardodo. Aku aja mau minjam<br />

engga dikasih abangku, kok bisa<br />

dipakai dia (Jefri) kreta abangku,” sebutnya.<br />

Sementara itu wartawan mencoba<br />

mengkofirmasi ucapan dari Srandes<br />

kepada Boru Situros, kakak istri dari<br />

Sutardodo. Ditemui di Jln Lau Cimba,<br />

Kel Siopat Suhu, Kec Siantar Timur,<br />

Siantar, ia enggan mengomentari terkait<br />

kendaraan yang dipakai Jefri<br />

tersebut. Meski begitu, ia tidak menampik<br />

kreta tersebut memang di simpang<br />

di tempatnya.<br />

“Memang disini disimpan. Nantilah<br />

kami urus itu (kreta). Biarlah dia (Sutardodo)<br />

ngomong apa aja. Maaf ya<br />

Pengga bisa kami komentari itu,” ucap<br />

Boru Sitorus. (adi)<br />

kabur,” ucap para warga setempat.<br />

Richard yang ditemui di rumah sakit<br />

mengatakan, ia dan rekannya<br />

hendak pulang ke rumah Firman.<br />

Mereka baru saja bermalam minggu<br />

di Deli Serdang.<br />

“Kami berada di jalan yang pas, tapi<br />

bus itu tidak mau mengalah. Padahal<br />

sudah kami beri syarat lampu tembak.<br />

Terus menghantam kreta kami,”<br />

kata Richard.<br />

Kapos Lantas Sei Sejenggi Aiptu D<br />

Gultom kepada M24 membenarkan<br />

kecelakaan yang menewaskan Firman<br />

tersebut. “Kasusnya sudah kami tangani.<br />

Supir bus masih dalam pencarian.<br />

Kedua kendaraan sudah kami<br />

amankan di pos,” tandas D Gultom.<br />

(darmawan)<br />

iklan<br />

Dirazia!! Diskotik Equator & Iquana<br />

MEDAN-M24<br />

Dua diskotik di kota Medan dirazia<br />

tim gabungan dari Sat Sabhara<br />

Polrestabes Medan, BNNP<br />

Sumut dan Polisi Militer (PM), Minggu<br />

(2/4) dini hari. Kedua diskotik<br />

itu adalah Equator dan Iguana.<br />

Seorang pengunjung ketahuan<br />

simpan ekstasi. Sementara 50 orang<br />

pengunjung lainnya dari hasil<br />

tes urine positif gunakan narkoba.<br />

Amatan M24, saat merazia Diskotik<br />

Equator Jl Cirebon, Kec Medan<br />

Kota, tim gabungan mengamankan<br />

seorang warga negara asing<br />

(WNA) asal Malaysia dan seorang<br />

teman wanitanya, Astuty<br />

(41) warga Jln Pondok Surya, Kel<br />

Helvetia Timur, Kec Medan Helvetia.<br />

Dari mereka ditemukan 1<br />

butir pil ekstasi berwarna merah<br />

muda. Astuty saat diwawancarai<br />

mengaku mendapatkan pil ekstasi<br />

tersebut dari pihak waitress Diskotik<br />

Equator. “Aku beli 1 butir seharga<br />

Rp250 ribu di sini (Equator),”<br />

ucap Astuty singkat.<br />

Sementara dari Discotik Iguana<br />

di Jln Iskandar Muda, Medan, tim<br />

gabungan mengamankan 50 orang<br />

pengunjung yang positif pengguna<br />

narkoba. Para pengunjung ini<br />

langsung diserahkan ke pihak BNNP<br />

Sumut.<br />

Kepala Bagian Operasional (Kabag<br />

Ops) Polrestabes Medan AKBP<br />

Doni Satria Sembiring yang memimpin<br />

razia mengaku kegiatan ini<br />

menindaklanjuti temuan adanya<br />

korban overdosis (OD).<br />

“Dengan adanya korban, kita<br />

berasumsi berarti terjadi perputaran<br />

narkoba di lokasi. Di lokasi kita<br />

temukan ada pengunjung membawa<br />

narkoba dan kita serahkan ke<br />

Sat Narkoba Polrestabes Medan,”<br />

ucap Doni. (tiopan)<br />

Utang Menumpuk, Anak Ditelantarkan<br />

MEDAN JOHOR-M24<br />

Terbelit utang, Leorita br Bakkara<br />

(44) tega menelantarkan<br />

anaknya, Paulus (7) dan Jonathan<br />

(13). Kedua anak ini sekarang<br />

kondisinya sudah dua bulan tak<br />

terurus.<br />

Keduanya ditelantarkan Leorita<br />

di rumah kontrakannya di Jln<br />

Pintu Air 2 simpang Gudang Ling<br />

IX, Kel Kwala Bekala, Medan Johor.<br />

Info diperoleh, pada Februari<br />

<strong>2017</strong>, Leorita hendak berjulan<br />

rokok dan minuman di lampu merah<br />

daerah Simpang Pos. Leorita<br />

mengutang puluhan bungkus<br />

rokok dan berbagai minuman untuk<br />

dijajakan di satu grosir.<br />

“Mengingat Leorita merantau<br />

dari Jakarta ke Medan tanpa suami,<br />

saya merasa kasihan dan<br />

memberi barang yang mau diutangnya,”<br />

beber Merlin Bru Silalahi<br />

ketika ditemui, Minggu (2/4)<br />

sekitar 17.00 WIB.<br />

Dia tak menyangka kalau Leorita<br />

tega menelantarkan dua anaknya.<br />

“Kami gak pernah mempermasalahkan<br />

utangnya sama kami.<br />

Tetapi kok tega dia meninggalkan<br />

anaknya yang masih kecil dan<br />

bisu,” bilangnya.<br />

Menurutnya, Leorita seharusnya<br />

membawa anaknya yang tidak<br />

tahu apa-apa. Kini, kedua bocah<br />

itu tidak ada yang mengurus. “Makan<br />

pun hanya belas kasihan tetangga<br />

saja,” beber Bru Silalahi lagi.<br />

Lain lagi dikatakan M Bru Tarigan<br />

(38). Teman Leorita ini menjelaskan,<br />

sudah 2 bulan Leorita<br />

menelantarkan anaknya. “Anak<br />

Leorita sudah kurus karena kurang<br />

makan dan sudah berbau karena<br />

tidak ada yang mengurus,” ungkapnya.<br />

Sambung Bru Tarigan, dirinya<br />

dan warga lain berharap agar Leorita<br />

menjemput anaknya.<br />

“Kasihan anaknya bang, makan<br />

nggak makan di sini. Setiap hari<br />

kerjanya hanya menangis saja<br />

memanggil mamaknya,” beber Bru<br />

Tarigan.<br />

Sementara itu Sekretaris Lurah<br />

Kwala Bekala Nurhayati ketika<br />

dikonfirmasi menjelaskan sudah<br />

menanyakan hal tersebut kepada<br />

Kepling IX, Darma Purba. Dari keterangan<br />

Kepling, Leorita bukanlah<br />

warga mereka, karena hanya<br />

menumpang saja di daerah itu.<br />

(mehuli)<br />

Ibu 4 Anak Tewas Tenggak Racun<br />

LIMAPULUH-M24<br />

Nilam Cahya (29) warga Dusun<br />

III, Desa Lubuk Hulu, Kec Limapuluh,<br />

Kab Batubara, Sabtu (1/4)<br />

sekira pukul 08.30 WIB, akhirnya<br />

meninggal dunia setelah sempat<br />

dilarikan dan mendapat perawatan<br />

medis di RSUD Batubara. Nilam<br />

nekat menenggak racun serangga.<br />

Motif bunuh diri yang dilakukan<br />

ibu 4 anak itu masih diselidiki<br />

polisi. Namun menurut cerita<br />

salah seorang tetangga Nilam<br />

yang namanya enggan dikorankan,<br />

Nilam nekat mengakhiri hidupnya<br />

usai mengeluh soal kesulitan<br />

ekonomi rumah tangganya. Beban<br />

hidup itu makin terasa berat ditambah<br />

naiknya harga barang kebutuhan.<br />

“Saiki harga barang<br />

makin mahal ya, sedangkan kebutuhan<br />

awak semakin mendesak.<br />

Piye iki opo-opo larang (gimana ini<br />

semuanya mahal,red),” cetus tetangga<br />

menirukan keluhan Nilam<br />

sebelum mengakhiri hidupnya.<br />

Warga pun menduga, jika perempuan<br />

yang kesehariannya<br />

dikenal pendiam itu megalami tekanan<br />

batin dan pikiran kalut lantaran<br />

desakan maupun tuntutan<br />

ekonomi keluarga yang makin berat.<br />

Kematian Nilam akibat minum<br />

racun serangga di kamar mandi<br />

Akan Menikah Lagi<br />

BERITA mengejutkan datang<br />

dari artis senior Nani Wijaya. Wanita<br />

berusia 72 tahun tersebut<br />

bakal dinikahi sastrawan bernama<br />

Ajib Rosidi. Nani dan Ajib rencananya<br />

akan meresmikan hubungan<br />

mereka di hadapan penghulu<br />

bulan April ini. Sayangnya untuk<br />

rumahnya itu dibenarkan Buyung,<br />

Kepala Desa Lubuk Hulu. Melalui<br />

Sekretaris Desan, Jimy Astuti, korban<br />

tewas bunuh diri. “Ya memang<br />

Nilam tewas menenggak racun serangga.<br />

Nyawanya tak tertolong<br />

lagi. Sebumnya sempat dibawa ke<br />

RSUD Batubara pada pukul 08.30<br />

pagi, ungkap Jimy.<br />

Menurut Jimy, almarhumah termasuk<br />

sosok orang yang baik dan<br />

pendiam. Sekdes ini pun mengaku<br />

tidak habis pikir, kenapa Nilam berpikiran<br />

singkat. “Kasihan keempat<br />

anak yang ditinggalkannya. Mereka<br />

semua masih kecil-kecil, iba kalilaj<br />

hati awak nengoknya...” lirih<br />

Jimy dengan mata berkaca-kaca.<br />

Terpisah, dr Zury Freiza, dokter<br />

di RSUD Batubara menyayangkan<br />

lambannya pihak keluarga membawa<br />

korban ke rumah sakit. “Kalo<br />

cepat dibawa ke sini (RSUD Batubara),<br />

korban bisa segera mendapatkan<br />

perawatan medis secara<br />

intensif,” kata dr Juri Freza.<br />

“Saya dengar, korban itu sempat<br />

dibawa ke bidan kampung, tapi<br />

karena peralatan atau obat kurang<br />

memadai, makanya baru dirujuk ke<br />

rumah sakit ini. Makanya pasien<br />

sulit tertolong lagi,” pungkas dokter<br />

yang juga Ketua DPD KNPI<br />

Batubara itu. (bima)<br />

urusan tanggal belum bisa diungkapkan<br />

secara pasti.<br />

“Insyaallah mau menikah. Tanggalnya<br />

belum pasti tapi yang jelas<br />

pada bulan April ini. Tanggalnya<br />

belum karena sedang dirundingkan<br />

dengan anak-anak,” kata Ajib (79)<br />

Sabtu (1/4). (net)<br />

CARA HE-BAT, AGAR USIA SENJA TETAP BERSEMANGAT<br />

Rombongan penyakit telah mengantarkan HJ. ENCIN<br />

KURAESIN (55 th) untuk berbaring beberapa bulan di rumah<br />

sakit. Berbagai penyakit yang mendera karena gangguan<br />

kolesterol, sakit maag dan asam urat itu tidak hanya menyiksa<br />

dengan rasa sakit, tapi juga mengganggu kekhusuan ibadah tokoh<br />

masyarakat yang tinggal di Garut-Jawa Barat ini. Sepulang dari<br />

Rumah sakit, seorang sahabat pengajiannya memberinya He-Bat,<br />

suplemen herbal yang berbentuk bubuk halus. Setelah rutin minum<br />

He-Bat selama 3 minggu, Hj Ecin merasakan perubahan positif yang<br />

signifikan. “Alhamdulillah… mual-mual hilang dan semua rasa sakit<br />

dari gejala berbagai penyakit itu mereda, sehingga tidur kembali nyenyak dan badan<br />

terasa segar saat bangun keesokan harinya..” ucap Hj Ecin.“Manfaat yang besar dan rasa<br />

yang nikmat membuat saya tetap minum He-Bat setiap pagi dan sore “ ujar Hj Ecin<br />

menegaskan. Kini, di usianya yang menjelang senja Hj, encin Kuraesin tetap bersemangat<br />

menjalani hidup bersama He-Bat, tambah gigih berjuang dan beribadah dengan tenang.<br />

He-Bat mengandung Niacin yang berfungsi mengikis timbunan Purin, penyebab asam<br />

urat. Selain itu Riboflavin yang dikandung He-Bat berfungsi membersihkan saluran<br />

pencernaan dan memperbaiki selaput mukosa yang rusak akibat kadar asam yang terlalu<br />

tinggi, sehingga mampu mencegah dan menyembuhkan maag. He-Bat juga<br />

mengandung Pytosterol yang berfungsi meminimalisir kolesterol jahat (LDL). Selain itu<br />

omega 3,6 dan 9 pada He-Bat efektif menurunkan jumlah kolesterol jahat (LDL) dan<br />

meningkatkan kolesterol baik (HDL). Selain itu He-Bat menambah daya tahan tubuh dan<br />

meningkatkan vitalitas seksual secara alami. He-Bat ramuan alami yang terbukti<br />

berkhasiat, rasanya nikmat cocok untuk mereka yang susah makan obat. Tersedia Di Apt.<br />

Bona Sp. Pos.apt. Fermata Farma Jln A.h Nasution. To. Agung Jln Katmso Kp. Baru. Apt.<br />

Saudara Jln. Sm. Raja. To. Budiman Jaya Jln. A.r Hakim. Apt. Dety Jln. Ktn Muslim. Apt.<br />

Raya 3 Jln Klambir 5. Apt. Aa Jln Yos Sudarso Brayan.apt. K 24 Jln Pancing. Apt. Yakin Jln<br />

Sutomo Ujung. Apt. Rizki Farma Jln Besar Tembung. Apt. Penag Island Jln Sta Budi. Apt.<br />

Raya 4 Jln Rph.Apt. Raya 6 Jln Platinak 24 Jl. Krakatau.Apt K24 Jl. Hm. Yamin.Apt Darma<br />

Husada Tj. Morawa<br />

He-Bat tersedia di Apotik dan Toko Obat Terkemuka di kota Anda.<br />

Untuk informasi lebih lanjut klik: www.herbalberkhasiat.com info &<br />

konsultasi gratis He-Bat: 0823 1677 7787 – 0878 6744 0119.<br />

Cara He-Bat Mengatasi Asam lambung Kronis,<br />

Ya Minum He-Bat yang Manis<br />

Diproduksi oleh: PD.PUSAKA NUSANTARA - JAWA BARAT INDONESIA<br />

Distributor: PT. JOYO WONGSO ABADI – INDONESIA<br />

DepKes. RI P-IRT No. 5133205010527-20

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!