Create successful ePaper yourself
Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.
2 SAMBUNGAN<br />
KAMIS, 6 APRIL <strong>2017</strong><br />
..............................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................<br />
Istri, Anak & 2 Cucu Mati Terpanggang<br />
TUNTUNGAN-M24<br />
Warga Simpang Gardu Jln Lau Cih Kuta, Kel Sidomulio, Kec<br />
Medan Tuntungan digemparkan dengan api yang membakar<br />
rumah permanen milik Gandi Ginting, Rabu (5/4) sekitar pukul<br />
05:00 WIB. Peristiwa itu langsung disampaikan ke kepala<br />
lingkungan dan diteruskan ke Polsek Delitua.<br />
Tak lama, tiga unit mobil pemadam kebakaran milik PT<br />
Galatta Lestarindo tiba bersama petugas kepolisian dan<br />
dibantu warga langsung melakukan pemadaman. Petugas<br />
yang masuk ke dalam rumah untuk melakukan olah Tempat<br />
Kejadian Perkara (TKP) pun mendapati pemandangan<br />
menyayat hati.<br />
Empat sosok tubuh tergeletak terpisah dengan kondisi<br />
4x Dibakar OTK<br />
Ginting di Simpang Gardu Jln Lau Cih Kuta, Kel Sidomulio, Kec<br />
Medan Tuntungan merupakan peristiwa keempat. Menurut<br />
warga, sebelumnya rumah korban sudah tiga kali coba dibakar<br />
orang tak dikenal (OTK).<br />
"Sekitar 8 bulan yang lalu pintu belakang rumah korban<br />
pernah digantungkan botol berisi bensin dan di bawahnya<br />
sudah dibakar pakaian. Namun api bisa di padamkan, karena<br />
korban cepat mengetahuinya," tutur S Sembiring (54), keluarga<br />
korban kepada M24, Rabu (5/4).<br />
Beberapa bulan kemudian, lanjutnya, mobil pik up korban<br />
kembali dibakar Orang Tak Dikenal (OTK), namun masih bisa<br />
dipadamkan karena banyak warga melihat mobil yang terbakar.<br />
Bulan berikutnya, pintu belakang rumah korban kembali<br />
digantungkan botol berisi bensin dan di bawahnya sudah<br />
dibakar pakaian.<br />
"Tiga kali dibakar tetap korban selamat. Namun yang<br />
keempat korban tidak bisa menyelamatkan diri dan mati<br />
terpanggang di dapur rumah," ketusnya.<br />
Sementara, adik korban Hidup Sinuhaji mengatakan, pihak<br />
keluarga berencana membawa jenazah korban ke kampung<br />
halaman di Desa Martelu, Dusun II Singkem, Kec Sibolangit.<br />
"Habis di otopsi langsung dibawa ke kampung. Keempat korban<br />
akan dimakamkan berdampingan, besok," tandasnya.<br />
(mehuli/mag5/tiopan)<br />
Boru Simorangkir<br />
di Jln Asam, Kel Martubung, Medan Labuhan. Santa lalu<br />
meminta ongkos untuk ibunya dari suaminya, Riko Tomas (33).<br />
Ternyata hal itu membuat Riko yang pengangguran geram<br />
dan terlibat cekcok dengan istrinya. Tak sampai di situ, Riko lalu<br />
mengambil parang dan ingin membunuh mertuanya itu.<br />
"Saya minta uang aja sama anak saya si Santa, dia (Riko,<br />
red) mengamuk dan mau membunuh saya dengan parang itu.<br />
Anaknya sedikit arogan, mereka baru punya anak satu. Saya<br />
enggak pernah ribut dengannya tapi kali ini tega kali menantu<br />
saya itu," ketus Farida.<br />
Kanit Reskrim Polsek Labuhan AKP Ponijo mengaku telah<br />
menerima laporan korban. "Kita terima dan permasalahnya<br />
telah kita serahkan ke Polmas di kelurahan. Saat ini masih<br />
diadakan perdamaian secara kekeluargaan," terang Ponijo.<br />
(sigit)<br />
Dasar Wak Labu...!!!<br />
acara hajatan warga itu dijemput dari rumahnya, Rabu (5/4)<br />
sekira pukul 17.30 WIB. Saat ditangkap Iwan sempat berontak<br />
seolah tidak merasa bersalah. Bahkan saat nerada di Mapolsek<br />
Indrapura pun, uwak biadab itu masih tetap bertanya apa<br />
sebab dia ditangkap.<br />
Ulah Iwan jelas mengundang rasa geram sejumlah awak<br />
media dan warga. Takut terjadi hal yang tak diinginkan, polisi<br />
kemudian mendesak agar Iwan mengakui perbuatan bejatnya<br />
sebelum massa bertindak. Saat itulah Dana (10), putri<br />
kandung Iwan sekaligus saksi, buka mulut mengungkap prilaku<br />
keji sang ayah.<br />
Seketika Iwan pun tak berkutik. Pria itu spontan tertunduk<br />
malu dan mengakui perbuatannya. Dana yang kemudian<br />
menjalani pemeriksaan di ruangan PPA didampingi ibunya (istri<br />
pelaku). "Iya, waktu itu aku sempat lihat ayah membaringkan<br />
Melati di bawah tempat tidur. Celana Melati dibuka terus<br />
ditimpa naik turun sama ayah," beber bocah polos itu<br />
didampingi sang ibu yang menggendong seorang balita.<br />
Isnah (34), istri Iwan, membendung tangis begitu<br />
mendengar cerita Dana. Ia tak menyangka jika sang suami<br />
berbuat sekeji itu terhadap Melati.<br />
"Ya, kesetubuhi Melati selama kurun waktu 2 tahun terakhir<br />
ini. Tapi aku gak ingat berapa kali. Mungkin setiap bulan ada<br />
sekitar 3 kali. Aku menyetubuhi si Melati pas istriku lagi capek.<br />
Kadang malam kadang siang, pas ada kesempatan aja," aku<br />
uwak biadab itu di hadapan penyidik Brigadir Eva Sahrida<br />
Sitohang.<br />
Kapolsek Indrapura AKP Kusnadi, yang dikonfirmasi M24<br />
mengatakan sedang mengumpulkan keterangan baik<br />
terhadap korban, saksi mapun tersangka, termasuk alat bukti .<br />
"Semua itu untuk melengkapi laporan dan berkas BAP.<br />
Tersangka kita jerat dengan UU No 35 tahun 2014 tentang<br />
Perlindungan Anak. Ancaman hukumannya bisa sampai 20<br />
tahun penjara," tegas Kusnadi. (bima)<br />
Ultah Tanpa 2 Anaknya<br />
Kemarin, Rabu 5 April <strong>2017</strong>, artis cantik Tsania Marwa<br />
genap berusia 26 tahun. Sayangnya wanita<br />
kelahiran Jakarta, 5 April 1991 tersebut harus menjalani<br />
pertambahan usia tanpa kehadiran<br />
sejumlah orang yang dicintai.<br />
Tengah bermasalah dengan sang suami, Atalarik Syah,<br />
karena menggugat cerai, Tsania Marwa tidak bisa bertemu<br />
dengan 2 buah hatinya yang masih balita. Ulang tahunnya<br />
yang ke-26 pun harus dilalui tanpa Syarif Muhammad Fajri<br />
dan Aisyah Shabira.<br />
Tsania menulis pesan yang menyentuh di instagram. Hari ini<br />
adalah hari ulang tahunku. Akan sangat menyenangkan<br />
untuk mendengar kalian berkata "selamat ulang tahun Umi".<br />
Tapi aku bisa merasakannya di hatiku,<br />
jika kalian akan selalu berdoa untuk<br />
Umi. Aku mencintaimu anakanakku!!!!!)"<br />
tulisnya. (kpl)<br />
BEKERJA<br />
Selama beberapa tahun Wak Lokot telah menyalahkan<br />
kelelahannya yang kurang tidur dan terlalu banyak tekanan<br />
dari pekerjaan. Namun sekarang ia menemukan alasan<br />
sebenarnya.<br />
Ia katakan itu pada Mak Bedah istrinya, ia lelah karena<br />
terlalu banyak bekerja. Padahal dibanding dengan populasi<br />
negara ini adalah 237 juta. 104 juta sudah pensiun. Ada 133<br />
juta jiwa yang masih bisa<br />
bekerja. Ada 85 juta masih di sekolah, sehingga masih ada<br />
48 juta orang yang bisa melakukan pekerjaan.<br />
"Bedah ada 29 juta orang yang digunakan oleh pemerintah<br />
pusat dan daerah, tersisa 19 juta orang yang bisa melakukan<br />
pekerjaan. 2,8 juta berada di TNI dan Polri, yang tersisa<br />
adalah 16,2 juta orang untuk<br />
melakukan pekerjaan. Ambil dari total 14.800.000 orang<br />
yang pergi ke luar negeri dan tinggal 1,4 juta yang siap untuk<br />
melakukan pekerjaan. Pada waktu tertentu ada 188.000<br />
orang di rumah sakit, sehingga<br />
masih ada 1.212.000 untuk melakukan pekerjaan.<br />
Sekarang, ada 1.211.998 orang di penjara. Sehingga<br />
akhirnya hanya dua orang yang bisa melakukan pekerjaan."<br />
"Maksudnya bang...!? tanya Bedah bingung<br />
"Aku dan kamu Dah....! Mari kita bercinta agar malam ini kita<br />
bekerja dan produktip untuk menyiapkan generasi kita yang<br />
akan datang Dah..!" kata Lakot penuh harap<br />
"Wealah.... Bang....Bang..... minta bercinta aja mesti<br />
ngomong populasi dan ngalor ngidul gitu, lah wong diguit aja<br />
aku dah ngerti koq...aku juga pingin koq Bang...! kata Bedah<br />
tersipu malu. (***)<br />
hangus terbakar ditemukan di bagian<br />
dapur rumah. Mereka adalah Marita bru<br />
Sinuhaji, anaknya Prengky Ginting (30)<br />
serta dua cucunya; Selfy dan Violet.<br />
Warga pun berspekulasi mengenai<br />
penyebab tewasnya para korban. S<br />
Sinuhaji menduga para korban tewas<br />
terjebak api yang membesar. "Begitu<br />
rumah terbakar, mungkin keempat korban<br />
hendak menyelamatkan diri keluar dari<br />
pintu dapur. Namun karena api lebih besar<br />
dari dapur mereka sudah terkepung api.<br />
Karena kata orang, dari semua pintu dan<br />
jendela api sudah besar, sehingga korban<br />
dikepung api," beber tetangga korban.<br />
Anehnya, tak satupun warga yang<br />
mendengar ada teriakan dari rumah<br />
korban, dinihari itu. Jiregen plastik yang<br />
berada dekat dengan jasad dua cucu<br />
korban juga tak terbakar. Ditambah lagi,<br />
salah seorang anak warga sekitar melihat<br />
satu pelaku keluar dari rumah korban dan<br />
berlari ke arah semak meninggalkan jejak<br />
kaki. Di bagian kepala Prengky juga<br />
terdapat luka pukulan benda tumpul dan<br />
telanjang. Diduga Prengky dan korban<br />
lainnya lebih dulu dibunuh lalu dibakar.<br />
Dugaan para korban dibunuh menguat<br />
saat pemilik rumah, Gandi Ginting tiba di<br />
lokasi. Setelah melihat kondisi anggota<br />
keluarganya, ia pun menenangkan diri<br />
sebelum membeberkan orang yang diduga<br />
sebagai otak pembunuhan sadis itu.<br />
"Saya menduga pembakar rumah saya<br />
MG karena rumah yang saya beli dari dia<br />
bermasalah," ucap Ginting yang seminggu<br />
sebelum kejadian berangkat ke Binjai<br />
untuk pemasangan kabel PLN.<br />
Menurut Ginting, tahun 2013 lalu MG<br />
menawarinya sebidang tanah yang<br />
disepakati seharga Rp250 juta. Ia lalu<br />
menyerahkan panjar Rp136 juta dan<br />
sisanya dibayar setelah surat tanah<br />
diterima. Beberapa bulan kemudian, MG<br />
datang minta pelunasan uang tanah itu<br />
tanpa menyerahkan surat tanah seperti<br />
yang disepakati. (Baca: Laporan ke Polsek<br />
Delitua Ditolak)<br />
"Alasan kami tidak mau melunasi tanah<br />
itu karena menurut pihak PJKA tanah itu<br />
miliknya. Siapa pun tidak berani<br />
mengeluarkan suratnya. Karena itu<br />
Sofian Tewas di Dalam Mobil Freed<br />
depan setir mobil Honda Freed BK 545 IN.<br />
Sebelum tewas Sofian sempat menabrak<br />
trotoar di Jln Gajah Mada.<br />
Saat ditemukan posisi tubuh Sofian dalam<br />
kondisi bersandar di depan stir mobilnya. Dari<br />
mulutnya keluar air liur. Petugas yang tiba di<br />
lokasi memboyong korban ke RSU Vina<br />
Estetika di Jln Iskandar Muda Medan.<br />
Dikethui jika korban sehari-harinya bekerja<br />
sebagai tukang jahit. Sebelum tewas korban<br />
datang dari arah Jln Iskandar Muda menuju<br />
Jln Gajah Mada. Tiba-tiba mobil yang<br />
dikemudikan korban naik ke atas trotoar dan<br />
menabrak pohon hingga terhenti mendadak.<br />
"Mobilnya gak bagitu kencang, tapi<br />
memang sudah oleng nampaknya pas jalan<br />
tadi. Slenjutnya mobil nyelonong ke atas<br />
trotoar. Begitu pintu mobil dibuka korban<br />
sudah tersandar," ungkap salah seorang<br />
security Permata Hijau Group di lokasi. Saat<br />
tiba di RSU Vina Estetika korban ternyata<br />
sudah meninggal.<br />
Fikri (19), anak kandung korban yang<br />
ditemui di RSU Vina Estetika mengatakan jika<br />
ayahnya memang sudah lama mengidap<br />
penyakit jantung. "Memang ayah saya<br />
sudah lama mengidap penyakit jantung, pak,"<br />
kata Fikri.<br />
Kapolsek Medan Baru, Kompol Ronni<br />
Bonic, yang dikonfirmasi M24 membenarkan<br />
kejadian tersebut. "Korban tewas karena<br />
sakit jantung yang diderita. Dipastikan tidak<br />
ada bekas penganiayaan di tubuh korban,"<br />
ungkap Ronni Bonic.<br />
Karena itu pula pihak keluarga menolak<br />
dilakukan otopsi jenazah. "Jenazah korban<br />
sudah diserahkan kepada keluarga. Pihak<br />
keluarga menolak dilakukan otopsi jenazah<br />
dan sudah membuat surat pernyataan,"<br />
pungkas Ronni. (tiopan)<br />
Jupiter Z BK 5558 GX Dilarikan<br />
warga Pasar 2 Barat karena membawa<br />
kreta Jupiter Z BK 5558 GX miliknya.<br />
Kepada M24, ketika itu korban datang ke<br />
rumah pelaku untuk berbincang santai<br />
setelah lama tak bertemu. Beberapa jam<br />
berselang, pelaku meminjam kreta untuk<br />
membeli rokok di depan gang.<br />
"Karena aku kenal kali sama dia makanya<br />
kukasih. Sudah dua jam kok enggak balikbalik<br />
sampe sekarang," ucapnya.<br />
Korban dan adiknya pun mencari ke tempat<br />
Bedanya lagi, kalau berjalan, kakinya<br />
terbalik, tumitnya menghadap ke depan<br />
sedangkan jari-jari kakinya ke arah belakang.<br />
Batu Umang itu dulu sebagai tempat<br />
bersemayamnya para umang.<br />
Masih ada hal menarik lainnya yang pantas<br />
diteliti di sekitar tempat itu. Tepat di atas<br />
puncak tebing, kita bisa menemukan sebuah<br />
batu pilar yang orang desa sebut Batu<br />
Perseminen (batu yang terbuat dari semen)<br />
yang diduga adalah peninggalan masa<br />
penjajahan Belanda.<br />
Secara akademis memang belum pernah<br />
diteliti apa gerangan tujuan tanda-tanda batu<br />
pilar yang didirikan tersebut. Menurut cerita<br />
nongkrong pelaku yang menyebut pergi<br />
sama Cahaya, warga Lorong 35, Kel Rengas<br />
Pulau. Namun saat alamat tersebut didatangi,<br />
korban tak juga menemui kretanya.<br />
"Peninglah Bang, enggak bisa kerja aku,"<br />
kesalnya.<br />
Kanit Reskrim AKP Ponijo ketika dikonfirmasi<br />
telah mendapat informasi tersebut. "Petugas<br />
SPKT kita menyarankan korban untuk<br />
melengkapin berkas terlebih dahulu,"<br />
jelasnya. (sigit)<br />
Indahnya Panorama Dibalik Kisah<br />
dari mulut ke mulut di kalangan warga desa,<br />
batu itu adalah sebuah tanda oleh orang<br />
Belanda di masa penjajahan, bahwa di dalam<br />
tanahnya terdapat kandungan emas yang<br />
melimpah.<br />
Dari puncak bukit itu kita bisa menikmati<br />
pemandangan yang indah. Kita bisa<br />
langsung melihat keberadaan beberapa<br />
kabupaten sekaligus, yaitu Kabupaten Dairi,<br />
Kabupaten Karo dan Kabupaten Aceh<br />
Tenggara. Belum selesai sampai di situ, di<br />
bawah tebing ini juga kita bisa menemukan<br />
sebuah panorama alam yang tidak kalah<br />
uniknya. Di atas bukit, terdapat Danau Paya<br />
Kuda. (bersambung)<br />
mungkin MG dendam melihat kami dan<br />
mungkin MG menyuruh orang untuk<br />
membinasakan kami," bebernya.<br />
Pascapenolakan itu, Ginting beberapa<br />
kali diteror hingga akhirnya menewaskan<br />
istri, anak dan kedua cucunya. Ia pun<br />
berharap petugas segera mengungkap<br />
kasus pembunuhan keluarganya itu.<br />
(Baca: 4x Dibakar OTK)<br />
Adanya permasalahan tanah ini<br />
dibenarkan Camat Medan Tungtungan,<br />
Glora KF Ginting. Ia pun memastikan bila<br />
sebahagian tanah yang mereka tempati<br />
merupakan milik PJKA. "Gara-gara itu<br />
surat tanahnya tidak bisa diterbitkan. Pun<br />
demikian kita serahkan kasusnya ke pihak<br />
kepolisian," beber Glora.<br />
Pantauan M24, setelah melakukan olah<br />
TKP, petugas mengevakuasi jasad<br />
keempat korban menggunakan Ambulans<br />
ke RS Bhayangkara untuk keperluan<br />
otopsi.<br />
Kapolrestabes Medan Kombes Sandi<br />
Nugroho yang ditemui di lokasi mengaku<br />
belum mengetahui asal api. Namun ia tak<br />
menampik dugaan korban dibunuh. "Kita<br />
3 Pria di Karo Simpan 19,65 Gram Sabu & 49,55 Gram<br />
Karo-M24<br />
Tiga orang pria diamankan oleh<br />
petugas Satnarkoba Polres Karo. Dari<br />
mereka bertiga turut pula ditemukan<br />
19,65 Gram sabu dan 49,55 Gram ganja.<br />
Menurut Kasat Narkoba AKP B<br />
Pasaribu, Rabu(5/4), ketiga pria yang<br />
diamankan itu masing masing berinisial<br />
FS (29) warga Kampung Dalam<br />
Kabanjahe, JT alias Anda (30) warga<br />
Jln Irian, Kabanjahe, BH alias Deni (18)<br />
PANCURBATU-M24<br />
Jerit tangis mewarnai prosesi acara adat<br />
kematian Dimas Prayoga Surbakti (14) di<br />
Jambur Dusun 1 Desa Kwala Lau Bicik, Kec<br />
Kutalimbaru, Kab Deliserdang, Rabu (5/4).<br />
Dimas, siswa kelas VIII SMPN 1 Kutalimbaru<br />
tewas, dalam kecelakaan lalulintas di Jln<br />
Namorih, Pancurbatu, Selasa (4/4) sekira<br />
pukul 10.00 WIB.<br />
Petugas unit Lantas Polsek Pancurbatu<br />
sudah turun ke lokasi guna melakukan olah<br />
TKP sekaligus mengamankan barang bukti.<br />
Informasi diperoleh, kronologis kejadian<br />
bermula saat Dimas berangkat dari rumahnya<br />
di Dusun 1 Desa Kwala Lau Bicik hendak<br />
PERCUT - M24<br />
Warga sekitar aliran Sungai Bagan Percut<br />
dihebohkan dengan temuan mayat wanita,<br />
Rabu (5/4) sekitar pukul 14:00 WIB.<br />
Merekapun berbondong-bondong<br />
menyaksikan proses evakuasi korban yang<br />
diketahui bernama Zunidar (53) warga Pasar<br />
V Tembung.<br />
Informasi yang dihimpun di lokasi, sehari<br />
sebelumnya, Selasa (4/4), korban diketahui<br />
pergi ke sungai mengambil daun kumis kucing<br />
untuk mengobati asam lambung, pinggang<br />
dan sakit di tangan juga kakinya.<br />
Diduga, saat mengambil daun kumis kucing<br />
itu, ibu 3 anak ini tergelincir dan jatuh ke<br />
sungai dan tenggelam tanpa ada yang<br />
melihat. Suami korban, Suari Piliang (60)<br />
curiga mengetahui istrinya tak pulang hingga<br />
pukul 16:00 WIB. Ia pun menyurung<br />
Abang-Adik Curi 7 Ekor Love Bird<br />
SUNGGAL-M24<br />
E (16) dan D (14) warga Jln Setia Gg<br />
Marjono Desa Muliorejo diarak ke Polsek<br />
Sunggal, Rabu (5/4) siang. Kedua remaja ini<br />
tertangkap mencuri 7 ekor burung jenis Love<br />
Bird milik tetangganya, Darmanto (55).<br />
Informasi yang dihimpun, kejadian<br />
tersebut berawal ketika korban melihat pintu<br />
kandang burung peliharaannya terbuka.<br />
Ketika dicek, 7 ekor burung jenis Love Bird<br />
miliknya telah hilang.<br />
Beberapa hari kemudian, tetangga<br />
korban meringkus kedua pelaku abang<br />
warga Kampung Dalam Kabanjahe.<br />
Dikatakannya, FS ditangkap dalam<br />
sebuah mobil Suzuki Katana saat<br />
melintas di Jln Veteran Kabanjahe,<br />
tepatnya di depan Makam Pahlawan,<br />
Selasa (4/4). Dari kantong celana FS<br />
ditemukan 1 paket sabu.<br />
Setelah dilakukan pengembangan,<br />
petugas memburu JT dan BH. Keduanya<br />
ditangkap di rumah kontrakan JT di Jln Veteran,<br />
Gg Pendidikan, Kabanjahe. Saat<br />
menuju Pancurbatu untuk suatu keperluan.<br />
Dimas pergi menunggangi kreta<br />
(sepedamotor).<br />
Nahas dialami Dimas, ketika berada di<br />
kawasan yang lazim disebut 'Tikungan Umar',<br />
krata Dimas bersenggolan dengan sebuh<br />
dump truk yang datang dari arah<br />
berlawanan.<br />
Dimas oleng. Sebelum jatuh kepala korban<br />
membentur besi bak kanan dump truk. Dimas<br />
pun terkapar di badan jalan. Sopir truk<br />
bersama warga sekitar yang mengetahui<br />
kejadian segera memberikan pertolongan.<br />
Korban dilarikan ke RSUP H Adam Malik<br />
Medan. Namun setibanya di rumah sakit milik<br />
Mardiansyah mencari sang ibu.<br />
Saat menyusuri sungai yang terletak 200<br />
meter dari rumahnya, Mardiansyah melihat<br />
kain sarung dan sandal ibunya di batu cucian.<br />
Hal itu lalu diberitahu kepada ayahnya yang<br />
diteruskan ke Barnas. Korban akhirnya<br />
ditemukan, esok harinya.<br />
Aparat kepolisian dan tim Barnas dibantu<br />
Satgana PMI Kota Medan mengevakuasi<br />
jasad penjual sate dan mie rebus tersebut<br />
ke mobil Ambulans untuk diserahkan ke pihak<br />
keluarga.<br />
Setelah Sholat Dzuhur, korban<br />
dikebumikan di Pekuburan Muslim Jln Panglima<br />
Denai, Pasar V Tembung.<br />
Firasat Buruk<br />
Sebelum ditemukan tewas, Zunidar<br />
ternyata telah memberi pertanda kepada<br />
cucunya, Windi, anak dari Mardiansyah.<br />
beradik lantaran kedapatan mencuri bola<br />
lampu. Saat diinterogasi, keduanya mengaku<br />
sebagai pencuri burungnya yang hilang.<br />
Tujuh ekor burung jenis Love Bird yang<br />
dicuri telah mereka jual ke Simpang Pardede<br />
seharga Rp400 ribu. "Udah kami jual pak,<br />
uangnya kami gunakan untuk minum-minum,"<br />
ucap korban meniru kedua pelaku.<br />
Kapolsek Sunggal, Kompol Daniel Marunduri<br />
ketika dikonfirmasi telah menerima laporan<br />
korban. "Ya bang, keduanya sudah kita<br />
amankan dan masih kita periksa. Keduanya<br />
abang beradik," ujarnya. (tiopan)<br />
dilakukan penggeledahan, petugas<br />
menemukan 14 paket kecil sabu, 1<br />
kantongan plastik kecil ganja kering<br />
seberat 49,55 Gram, 1 timbangan, plastik<br />
kosong dan uang tunai Rp 1.743.000, 5<br />
potong pipet plastik, 3 kompeng merah<br />
dan 2 HP. Sambungnya, total pihaknya<br />
mengamankan barang bukti 15 paket kecil<br />
sabu seberat 19,65 Gram. "Ketiga<br />
tersangka masih kita periksa secara<br />
intensif,” tegas Pasaribu. (herlin)<br />
Di 'Tikungan Umar' Bocah SMP Tewas Disenggol Truk<br />
pemerintah itu, nyawa korban tak tertolong.<br />
Pasangan suami istri Sempa Surbakti dan<br />
Tani beru Sembiring, begitu mengetahui putra<br />
mereka tewas kecelakaan, seketika syok.<br />
Mereka tak menyangka jika anak ketiga dari<br />
empat bersaudara (seluruhnya laki-laki, red)<br />
itu begitu cepat pergi. Sanak keluarga dan<br />
teman-teman korban pun tak kuasa<br />
membendung air mata menyaksikan jasad<br />
korban di peti jenazah saat prosesi adat<br />
digelar di jambur Desa Kwala Lau Bicik.<br />
Sejumlah guru dan teman sesama pelajar<br />
SMPN 1 Kutalimbatu datang melayat sekaligus<br />
menyampaikan turut berduka cita atas<br />
kepergian Dimas. (ali)<br />
Nyari Daun Kumis Kucing, Penjual Sate Tewas Tenggelam<br />
"Kata korban, 'satu hari ajal<br />
menjemputnya'. Ia bilang kala itu kepada<br />
cucunya, 'kalau nenek gak jualan lagi,<br />
rasanya nenek mau mati aja'," kenang<br />
keluarga korban Dahliani yang tinggal di<br />
Tanjungmorawa pada M24.<br />
Dihuni Sepasang Ular Besar<br />
Temuan mayat Zunidar menambah kesan<br />
angker aliran Sungai Denai tersebut. Menurut<br />
warga, tiap tahun, sungai tersebut menelan<br />
lima sampai tiga korban.<br />
Wisnu bahkan menyebut sepasang ular<br />
besar sebagai penghuni Sungai Denai<br />
tersebut. "Warga pinggiran sungai memang<br />
jarang jadi tumbal. Hampir warga luar yang<br />
dimangsa ular tersebut. Maka tiap tahun,<br />
warga yang datang mandi atau main-main<br />
ke sungai ini, pasti jadi korban," pungkas<br />
Wisnu. (wandi)<br />
Weleh... Bos PDAM 'Gak Open'<br />
BRANDAN-M24<br />
Menyusul terbongkarnya kasus<br />
dugaan perselingkuhan antara Bos<br />
PDAM Wampu Pangkalanbrandan, MT,<br />
dengan mantan anak buahnya RN, pada<br />
Minggu (26/3) lalu, justru ditanggapi<br />
dingin oleh sang pelakon.<br />
MT bahkan seolah 'gak open' alias<br />
tak perduli atas aib yang dilakukannya,<br />
kendati pemberitaan di media masa ramai<br />
mengungkapnya, Rabu (5/4).<br />
Saat dikonfirmasi ulang wartawan di<br />
halaman parkir Kantor PDAM Brandan ,<br />
MT terlihat tenang-tenang saja.<br />
"Aku tidak perduli dengan kejadian<br />
itu. Suaminya itu cengeng gak jantan.<br />
Hanya persoalan kecil aja, dia langsung<br />
bongkar-bongkar aib keluarganya.<br />
Seharusnya dia itu malu membeberkan<br />
berita ini kepada wartawan. Yang malu<br />
kan keluarganya, bukan aku. Soal ini<br />
iklan<br />
sudah mengamankan delapan orang<br />
dan sedang kita periksa intensif untuk<br />
Laporan ke Polsek Delitua Ditolak<br />
Keributan antara Gandi Ginting<br />
dan MG terkait tanah rumah yang<br />
ditempati korban dibenarkan Haji<br />
Sinuhaji. Menurut adik korban,<br />
permasalahan tersebut sempat<br />
dilaporkan ke Polsek Delitua. Namun,<br />
polisi menolak laporan itu dengan<br />
alasan sudah kadaluwarsa.<br />
"Kami sempat melapor padahal,<br />
ada tiga kali. Tapi karena sudah lama<br />
dan kadaluwarsa kata polisinya, gak<br />
diterima laporan kami," ujar Sinuhaji.<br />
Ia meyakini, andai petugas<br />
Di mata warga, keempat korban<br />
yang tewas terpanggang, Rabu (5/<br />
4) dinihari dikenal baik. Setiap ada<br />
tetangga yang berpesta dan<br />
kemalangan, lanjutnya, korban selalu<br />
ambil bagian.<br />
"Korban tewas Marita bru Sinuhaji<br />
merupakan sosok IRT yang rajin<br />
beribadah dan ramah ke tetangga,"<br />
ujar S bru Sembiring pada M24.<br />
Sekalipun suami korban Gandi<br />
Ginting bekerja ke luar kota dan baru<br />
pulang seminggu sekali, mereka tak<br />
pernah terdengar bertengkar.<br />
Razia Taxi Online/Gelap<br />
taksi online di area pick-up, Parkir A<br />
Bandara Kualanamu.<br />
"Taksi online tidak ada izin beroperasi<br />
di Bandara Kualanamu. Kita akan terus<br />
melakukan razia taksi gelap dan taksi<br />
online sesuai Skep 100 Tahun 1985<br />
tentang tata tertib di Bandar Udara dan<br />
PM 56 tahun 2015 tentang kegiatan<br />
pengusahaan di Bandar Udara," ucap<br />
Manajer Keamanan Bandara Kualanamu<br />
Kuswadi.<br />
Ketika itu Ridho mencoba<br />
menghentikan Toyota Avanza warna<br />
hitam. Bukannya berhenti, mobil yang<br />
dicurigai sebagai taksi online itu malah<br />
menabrak Ridho hingga tergeletak<br />
lantak situ, aku tidak mau tau. Dulu<br />
istrinya (RN) pernah bilang sama aku<br />
bahwa hubungannya dengan suami<br />
sudah tak harmonis lagi itu. Bahkan RN<br />
sudah berulang kali minta cerai. Jadi itu<br />
permasalahan keluarga mereka, aku gak<br />
mau ikut campur," kilah MT seraya<br />
mengarahkan wartawan agar langsung<br />
mengonfirmasi RN dan Zainal Arifiin.<br />
Terpisah, ketua LSM Pijar Keadilan<br />
Langkat, l Perdede, yang dimintai<br />
tanggapanb di kediamannya justru<br />
menyesalkan tindakan tak terpuji MT.<br />
"Kasus perselingkuhan di mkalangan<br />
pejabat ini sudah mencoreng aib besar<br />
di Pengkab Langkat. Prilaku tidak terpuji<br />
MT dan RN ini harus dberi tindakan.<br />
Apalagi MT sudah memiliki istri, begitupula<br />
RN masih berstatus istri orang.<br />
Keduanya harus ditindak. Petinggi<br />
Pemkab Langkat harus mengambil sikap,"<br />
bersimbah darah. Mobil tersebut<br />
langsung kabur ke arah keluar bandara.<br />
Pengejaran petugas tak berbuah.<br />
Oleh petugas AVSEC lainnya, korban<br />
dibawa ke RS Patar Asih. Ridho<br />
menderita luka di dagu, mulut<br />
mengeluarkan darah dan rahang<br />
sebelah kiri bergeser.<br />
Junior Menejer Branch Bandara<br />
Kualanamu, Abdi Negoro menegaskan,<br />
PT Angkasa Pura (AP) II sebagai<br />
pengelola Bandara Kualanamu telah<br />
menyerahkan identitas kendaraan<br />
kepada pihak kepolisian untuk diproses<br />
sesuai dengan ketentuan yang berlaku.<br />
(satria)<br />
kata Pardede. Sementara A Barus,<br />
tokoh pemuda di Pangkalanbrandan juga<br />
mengharabkan pihak Pemkab Langkat<br />
harus bijak menyikapi dugaan kasus<br />
perselingkuhan oknum pimpinan PDAM<br />
dan mantan bawahannya ini. "Kalo perlu,<br />
kedua pelaku diusir dari kota Brandan.<br />
Perbuatan mereka sudah sangat<br />
memalukan selaku pejabat dan PNS.<br />
Saya berharap Bupati Langkat harus<br />
segera menyikapi persoalan ini. Pecat<br />
itu oknum Kepala PDAM Brandan,<br />
sebelum warga marah," tukas A Barus.<br />
Sayangnyta Direktur PDAM Wampu<br />
Stabat, Dra Puncana, yang hendak<br />
dikondirmasi terkait ulah kedua<br />
anggotanya itu, tidak berhasil, Puncana<br />
sedang tidak berada di kantornya. "Kami<br />
gak tahu bu Puncana sedang di mana.<br />
Setahu kami, bu Direktur lagi keluar,"<br />
kata Seorang pegawai.(rudi)<br />
CARA HE-BAT, MENGATASI ASAM LAMBUNG KRONIS<br />
Luka dinding usus yang dialami RAHMAT HIDAYAT (<br />
39th) membuat dirinya sering merasakan kejang di<br />
usus dan sakit yang takterhingga sampai keluar<br />
keringat dingin. Sungguh penyakit ini telah menjerat dirinya<br />
sehingga mengganggu aktifitas untuk mencari nafkah<br />
sebagai pekerja bangunan yang memerlukan stamina<br />
dankesehatan yang prima. Setelah dua pekan<br />
mengkonsumsi He-Bat atas saran seorang teman secara<br />
rutin setiap pagi dan sore, Rahmat yang tinggal di Rawajawa<br />
Bandar Lampung ini merasakan gangguan asam lambung nya mereda dan<br />
perlahan-lahan menghilang. “Syukur Alhamdulillah derita asam lambung dan<br />
kejang usus saya menghilang sehingga semua kerjaan bisa saya lakukan<br />
dengan lebih baik” katanya. Sampai sekarang Rahmat masih minum He-Bat<br />
secara rutin untuk menjaga danmeningkatkan vitalitasnya.<br />
He-Bat mengandung Riboflavin yang berfungsi membersihkan saluran<br />
perncernaan dan memperbaiki selaput mukosa yang rusak akibat kadar asam<br />
yang terlalu tinggi, sehingga mampu mencegah dan menyembuhkan sakit<br />
lambung kronis. He-Bat juga mengandung Linoleic Acid, Ascorbid Acid dan<br />
Thymohydroquinone yang mencegah radang (inflamasi) pada sendi dan tulang.<br />
Selain itu He-Bat menambah daya tahan tubuh dan meningkatkan vitalitas<br />
seksual secara alami. He-Bat ramuan alami yang terbukti berkhasiat, rasanya<br />
nikmat cocok untu kmereka yang susah makan obat. Tersedia Di Siantar : Apt<br />
Shinta Farma Jln Sutomo, Tebing : Apt Sempurna , Perbaungan : Apt Sejahtra,<br />
Pakam : Apt. Oke Jl. Imam Bonjol. To. Leo Jl. Serdang, Binjai : To. Anugrah Jl.<br />
Sudirman Apt. Restu Jl. Sudirman, Langkat : Apt. Diana Parma Brandan. Apt.<br />
Budi Murni Tj. Pura.Apt.Aisyah Stabat.<br />
He-Bat tersedia di Apotik dan Toko Obat Terkemuka di kota Anda.<br />
Untuk informasi lebih lanjut klik: www.herbalberkhasiat.com info &<br />
konsultasi gratis He-Bat: 0823 1677 7787 – 0878 6744 0119.<br />
Cara He-Bat Mengatasi Asam lambung Kronis,<br />
Ya Minum He-Bat yang Manis<br />
Diproduksi oleh: PD.PUSAKA NUSANTARA - JAWA BARAT INDONESIA<br />
Distributor: PT. JOYO WONGSO ABADI – INDONESIA<br />
DepKes. RI P-IRT No. 5133205010527-20<br />
menerima laporan keluarga korban,<br />
peristiwa itu tak akan terjadi. Sebab,<br />
mereka punya cukup bukti untuk<br />
memenjarakan MG.<br />
Ia pun menyesal tak melaporkan<br />
tiga pembakaran yang dilakukan di<br />
rumah kakaknya itu ke Polrestabes<br />
Medan. "Padahal kemarin sewaktu<br />
kakak saya datang ke rumah Bibi, dia<br />
udah nyuruh saya buat laporan ke<br />
Polresta. Tapi karena Bibi lagi sakit,<br />
terakhir belum sempat saya mau<br />
melapor," tandasnya. (mag5)<br />
Korban Disenangi Masyarakat<br />
KISARAN-M24<br />
Irwan (36), tak lagi bisa tidur<br />
nyenyak. Pria warga Pasar XI<br />
Lingkungan VIII Kel Binjai<br />
Serbangan, Kec Air Joman, dicokok<br />
polisi Selasa (4/4) sekitar pukul<br />
19.00 WIB. Irwan digrebek ketika<br />
sedang soor 'pompa' (menghisap)<br />
sabu-sabu di dapur rumahnya.<br />
Penangkapan pria berjenggot<br />
itu berawal dari informasi warga<br />
yang melaporkan jika di sebuah<br />
rumah di Lingk VIII Kel Binjai<br />
Serbangan sering dijadikan<br />
tempat transaksi narkoba.<br />
Informasi berharga itupun<br />
langsung ditindaklanjuti polisi.<br />
"Kami langsung mengerahkan<br />
personel ke lokasi hingga berhasil<br />
mengamankan tersangka Irwan.<br />
Saat digrebek tersangka sedang<br />
mengonsumsi sabu-sabu," kata<br />
Kapolsek Air Joman, AKP M<br />
Harahap, didampingi Kanit<br />
Reskrim, Ipda Surianto, saat<br />
mengungkap kasus ini," tukasnya.<br />
(mehuli)<br />
Demikian halnya dengan korban<br />
Prengky Ginting yang tewas bersama<br />
dua anaknya, Selfy dan Violet. Sejak<br />
pisah dengan istrinya, Prengky selalu<br />
membantu orangtuanya berjualan<br />
sayur di pasar. "Selfy dan Violet, anak<br />
Prengky, orangnya periang dan selalu<br />
bermain-main di teras rumah korban,"<br />
kenang bru Ginting, tetangga korban.<br />
Karena itu, warga Simpang Gardu<br />
Jln Lau Cih Kuta, Kel Sidomulio, Kec<br />
Medan Tuntungan merasa kehilangan<br />
dengan kepergian keempat korban.<br />
(mehuli)<br />
Soor 'Pompa' di Dapur Pria<br />
dikonfirmasi M24, Rabu (5/4).<br />
Tersangka, kata Kapolsek,<br />
sempat kabur meninggalkan<br />
peralatan (bong) yang digunakan.<br />
"Pas kami datang, tersangka<br />
langsung melompat dari jendela<br />
dapur. Namun pelarianya bisa kita<br />
hentikan. Dia menyerah saat<br />
diacungi senjata petugas," terang<br />
Harahap.<br />
Dari tersangka, polisi juga<br />
mengamankan barang bukti<br />
berupa sebong, pirek sisa sabu,<br />
dua buah HP merk Nokia, 4 buah<br />
kompeng, pipet skop, aluminium<br />
foil, 115 plastik klip kosong dan<br />
uang kontan Rp690 ribu diduga<br />
hasil penjualan narkoba.<br />
Tersangka Irwan saat ditanyai<br />
mengakui perbuatannya. Selain<br />
mengonsumsi sabu, ia juga menjual<br />
barang haram itu. Kini untuk<br />
mempertanggungjawabkan<br />
perbuatannya, Irwan dijebloskan<br />
ke sel tahanan. (khairul)