Create successful ePaper yourself
Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.
JUMAT<br />
21 APRIL 2017<br />
KUNJUNGI POLDASU<br />
Komisi III DPR RI Bahas Soal Narkoba<br />
MEDAN-M24<br />
Komisi III DPR RI melakukan kunjungan kerja ke Mapolda<br />
Sumut. Dalam kunjungan ini, wakil rakyat itu menyoroti maraknya<br />
peredaran narkoba di Sumut, Kamis (20/4). Sekaitan dengan itu,<br />
praktik penyelundupan manusia di Sumut juga menjadi perhatian<br />
pihak Komisi III DPR RI.<br />
"Pertumbuhan peredaran narkoba mengalami kenaikan. Orang<br />
asing terutama dari Malaysia, Singapura dan Tiongkok yang datang<br />
ke Indonesia melalui Sumatera Utara (Sumut) dengan<br />
memanfaatkan kebijakan pemerintah yaitu bebas visa dengan<br />
tujuan bersenang-senang seperti judi, prostitusi dan konsumsi<br />
narkoba, menjadi perhatian khusus dari Komisi III DPR RI," ujar<br />
Ketua tim Komisi III DPR RI, H Desmond Junaidi Mahesa dari<br />
Fraksi Gerindra di Aula Catur Prasetya Mapolda Sumut.<br />
Karena itu, Komisi III DPR RI berharap khusus kepada Polda<br />
Sumut agar meningkatkan kinerja untuk memberantas narkoba<br />
dengan tujuan keamanan nasional.<br />
"Ini yang menjadi fokus Komisi III DPR RI datang ke Polda<br />
Sumut dan untuk mendapatkan informasi yang terkait tentang<br />
narkoba, prostitusi dan orang asing," kata Desmond.<br />
Kapolda Sumut, Irjen Pol Rycko Amelza Dahniel menyebutkan<br />
pihaknya sudah melaksanakan pembersihan di internal dengan<br />
membuat Pakta Integritas tentang narkoba ditandatangani seluruh<br />
personel. "Bila ada personel yang terlibat narkoba akan dipecat<br />
sebagai upaya untuk pencegahan. Kami juga sudah melaksanakan<br />
sosialisasi dan imbauan kepada masyarakat tentang peran aktif<br />
dalam memelihara keamanan dan ketertiban negeri," ujarnya.<br />
Upaya lain yang dilakukan Polda Sumut, sambungnya, membuat<br />
pedoman kerja antara Kanwil Kumham Sumut tentang petunjuk<br />
teknis (juknis) kerja sama penyelenggaraan tugas fungsi<br />
pemasyarakatan di wilayah Provinsi Sumut, mendeklarasikan<br />
asrama Polda Sumut yang bebas dari narkoba.<br />
Selain itu, juga dilaksanakan program pencanangan lingkungan<br />
bebas narkoba yang disertai komitmen untuk memberikan sanksi<br />
sosial kepada warga lingkungan yang kedapatan menggunakan,<br />
mengedarkan ataupun menjadi bandar narkoba.<br />
Dia menambahkan, selama tahun 2017 Polda Sumut telah<br />
menindak tegas kepada para pengedar narkoba yang melakukan<br />
perlawanan mengakibatkan 5 tersangka meninggal dunia dengan<br />
total barang bukti 54,5 kg sabu, 35 ribu pil ekstasi dan 2 pucuk<br />
senjata api. (ahmad)<br />
RS Adam Malik Kembali Tangani<br />
Pasien Suspect Mers-CoV<br />
MEDAN M24<br />
Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) H Adam Malik Medan<br />
kembali merawat satu pasien diduga suspect Mers-Cov. Pasien<br />
tersebut berinisial F (46) berjenis kelamin perempuan, asal<br />
Kutacane, Aceh Tenggara.<br />
Kasubag Humas RSUP H Adam Malik Medan, Masahadat Ginting<br />
membenarkan pihaknya saat ini sedang merawat satu pasien<br />
diduga suspect Mers-Cov. Dia menyebut pasien masuk ke rumah<br />
sakit tipe A tersebut pada tanggal 18 April 2017 sekitar pukul 04.45<br />
Wib, diantar sama keluarganya. Pasien mengeluh sakit demam<br />
tinggi setelah pulang ibadah Umroh pada tanggal 17 April 2017.<br />
"Saat ini pasien dirawat di Ruang Infeksius RSUP H Adam Malik,<br />
setelah mendapatkan penanganan dari tim dokter penanggungjawab<br />
yaitu dokter spesialis penyakit dalam dan tropik infeksi,"<br />
ujar Masahadat Ginting, Kamis (20/4) pukul 10.00 Wib.<br />
Penanganan yang telah dilakukan kepada pasien, tim medis<br />
sudah mengecek darah rutin, foto thorax serta mengambil swab<br />
tenggorokan yang pertama pada 19 April dan langsung dikirim ke<br />
Jakarta.<br />
Kondisi pasien dari awal, kata Masahadat, tidak merasakan<br />
sesak dibagian dada. Pasien hanya merasakan demam tinggi pada<br />
17 April. "Untuk demamnya hari ini sudah tidak demam lagi,"<br />
katanya.<br />
Walaupun pasien tidak demam lagi, masih tetap dirawat hingga<br />
pemeriksaan hasil swab dua kali berikutnya negatif. "Pemeriksaan<br />
swabnya ada tiga kali. Pertama sudah dikirim, jadi tinggal dua kali<br />
pemeriksaan swab lagi yang akan dikirim ke Jakarta," jelas<br />
Mashadat. (ali)<br />
Dewan Minta Audit Anggaran<br />
RSU H Adam Malik<br />
MEDAN-M24<br />
Anggota Komisi E Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Sumatera<br />
Utara (DPRDSU) Ir Juliski Simorangkir MM dan anggota Komisi D<br />
DPRDSU, Zeira Salim Ritonga SE prihatin dengan banyak laporan<br />
terkait pelayanan Rumah Sakit Umum (RSU) H Adam Malik.<br />
Belakangan ini banyak warga mengeluh dengan buruknya<br />
pelayanan yang diberikan RSU H Adam Malik, khususnya yang<br />
menangani pasien emergency. Pihak RS sering berdalih kamar<br />
penuh kepada pasien.<br />
Ditemui M24, Senin (17/4) kemarin, kedua legislator ini<br />
menuding kinerja manajemen RSU H Adam Malik tergolong buruk.<br />
Juliski Simorangkir membeberkan, masyarakat kerap mengadu<br />
kepada dirinya lantaran tidak dilayani dengan baik bahkan ada<br />
yang diabaikan. "RSU Adam Malik kan berkelas A dan merupakan<br />
rujukan utama RS pemerintah di Sumut? Masak peralatan lengkap<br />
namun faktanya menelantarkan pasien karena alasan kamar<br />
penuh," sindirnya.<br />
Alasan kamar penuh adalah dalih tak masuk akal, sebut Juliski.<br />
Pernyataan itu adalah merupakan pembenaran untuk menolak<br />
pasien. Politisi PKPI ini berharap Menkes segera mengevaluasi<br />
kinerja para tenaga medis dan manajemen RSU H Adam Malik.<br />
"BPK kita minta turun mengaudit anggaran di sana," imbau<br />
legislator asal Dapil Sumut IX Kab Taput, Kab Tobasa, Kab<br />
Humbahas, Kab Samosir, Kab Tapteng dan Kota Sibolga itu.<br />
Lebih keras lagi dilontarkan Zeira Salim Ritonga. Bagi politisi<br />
PKB tersebut, keluhan warga yang datang menyangkut<br />
keterlambatan penanganan sehingga pasien meninggal dunia.<br />
Kedepan, imbuhnya lagi, jangan sampai ada RS pemerintah/swasta<br />
menolak pasien dengan dalih kamar penuh, kurang alat hingga<br />
minim tenaga medis.<br />
"Ada yang mengadu pada saya keluarganya meninggal akibat<br />
lambat dilayani. Terima dan tangani dulu dong. Kalo kamar, tenaga<br />
medis dan peralatan kurang, ya tambahi atau lakukan pembangunan.<br />
Komisi E dan D DPRDSU mendorong Kemenkes<br />
melengkapi fasilitas yang dibutuhkan RSU H Adam Malik," ucap<br />
Zeira.<br />
Pada sisi lain, dia juga mengimbau Gubsu agar serius<br />
melakukan pembenahan pada pelayanan kesehatan rakyat saat<br />
usia Sumut telah mencapai 69 tahun. "Maksimalkan pelayanan,<br />
mantapkan SDM tenaga medis serta lengkapi alat-alat medis.<br />
Sehingga masyarakat yang sedang sakit dapat merasakan<br />
pengayoman/kehadiran negara melalui Gubsu," tutupnya.<br />
Terpisah, Humas RSU H Adam Malik, Masahadat Ginting, Rabu<br />
(19/4) menyebut apa yang disampaikan anggota DPRDSU sangat<br />
mengejutkan. Semua keluarga dewan yang berobat ditegaskannya<br />
telah dilayani dengan baik. "Aku heran, kami mau akreditasi<br />
bertaraf internasional loh bulan November 2017. Kenapa jadi begini<br />
ya," heran Marsadat melalui saluran telepon.<br />
Diakuinya, sekarang RSU H Adam Malik masih menjalani proses<br />
akreditasi internasional oleh lembaga akreditasi luar negeri. Soal<br />
kamar penuh, Marsadat menyatakan itu masalah situasional.<br />
Namun manajemen dipastikannya sedang giat-giat memberi<br />
pelayanan nomor satu. "Pasien yang kemari sudah melalui<br />
beberapa rumah sakit lain. Kami rujukan terakhir baru ke sini. Jadi<br />
saya bantah kalo pelayanan RSU H Adam Malik dinilai buruk," tepis<br />
Masahadat, seraya menambahkan, BPK pusat baru saja melakukan<br />
audit. (budiman)<br />
BANGUNAN RAMAYANA AKSARA DIRUBUHKAN<br />
Pedagang Nyaris<br />
Tertimpa Material<br />
Bangunan<br />
PERCUT - M24<br />
Perubuhan bangunan<br />
Ramayana Aksara<br />
yang terbakar setahun<br />
lalu, membuat<br />
pedagang mengamuk,<br />
Rabu (19/4). Pasalnya,<br />
material bangunan<br />
nyaris mengenai<br />
pedagang, bahkan abu<br />
reruntuhan<br />
berterbangan dan<br />
menempel di jualan<br />
pedagang.<br />
DAPUN<br />
A<br />
anggota<br />
KIP Sumut<br />
y a n g<br />
dilantik,<br />
HM.Zaki<br />
Abdullah, Abdul Jalil, Edi<br />
Syahputra, AS Robinson Simbolon<br />
dan Meisalina Aruan.<br />
Dalam amanatnya, Gubsu<br />
mengatakan, para komisioner<br />
yang dilantik diharapkan<br />
mampu melanjutkan keberhasilan<br />
yang telah dicapai<br />
anggota periode sebelumnya<br />
sekaligus menjadi motor<br />
menjalankan keterbukaan informasi<br />
publik di segala<br />
bidang.<br />
"KIP tidak hanya sekedar<br />
menyelesaikan sengketa informasi,<br />
KIP juga harus mampu<br />
mendorong dan mensosialiasi-<br />
Perubuhan bangunan Ramayana Aksara (m24/Wandi)<br />
kan keterbukaan informasi<br />
publik di Sumatera Utara," kata<br />
Gubsu.<br />
Keberadaan KIP Sumut saat<br />
ini sudah menjadi bagian dalam<br />
rangka meningkatkan<br />
transparan dan akuntabilitas<br />
penyelenggaraan pemerintahan<br />
dan badan publik. "KIP<br />
juga harus menjadi mediasi<br />
penyelesaian sengketa informasi<br />
melalui mekanisme yang<br />
telah diatur dalam undang<br />
MEDAN-M24<br />
Banjir bandang yang terjadi beberapa pekan lalu<br />
di Kota Padang Sidempuan menggugah hati<br />
Anggota DPD RI. Melalui Drs H Rijal Sirait,<br />
para senat rakyat tersebut tergerak hatinya<br />
untuk memberikan bantuan sembako.<br />
undang serta berperan aktif<br />
dalam pengambilan kebijakan<br />
dan pengelolaan badan publik,"<br />
jelasnya.<br />
Sesuai Undang undang No<br />
14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan<br />
Informasi Publik, undang-undang<br />
ini dianggap<br />
cukup revolusioner karena<br />
mengatur hak publik dalam<br />
mendapatkan informasi.<br />
Masyarakat saat ini berhak<br />
mendapatkan informasi bukan<br />
hanya dari pemerintah semata,<br />
melainkan dari semua lembaga<br />
berbadan hukum termasuk<br />
partai, LSM, legislatif, kepolisian,<br />
TNI dan semua badan<br />
hukum.<br />
Turut hadir pada pelantikan<br />
anggota KIP Sumut periode<br />
2016-2020, Kepala Badan Infokom,Fitriyus,<br />
Kabiro Humas<br />
dan Keprotokolan, H Ilyas<br />
serta sejumlah anggota Komisi<br />
A DPRD Sumut. (pay)<br />
Bulan Depan, Tarif Air PDAM Naik 30 Sen<br />
Perliter<br />
Direktur Administrasi dan Keuangan PDAM Tirtanadi, Ir<br />
Arif Haryadian pada sosialisasi kenaikan tarif air di Medan<br />
Maimun. (m24/Ist)<br />
Medan-M24<br />
PDAM Tirtanadi, akan<br />
melakukan penyesuaian tarif<br />
yang mulai diberlakukan Mei<br />
2017 mendatang atau<br />
pemakaian April. Demikian<br />
diungkapkan Ketua Tim Tarif<br />
PDAM Tirtanadi Zulkifli Lubis,<br />
saat melakukan sosialisasi di<br />
DPD RI PEDULI KORBAN BANJIR BANDANG PADANG SIDEMPUAN<br />
Jalan Desa Ujung<br />
Teran Tigalingga<br />
Terancam Putus<br />
SIDIKALANG-M24<br />
Warga Desa Ujung Teran,<br />
Kecamatan Tigalingga,<br />
Kabupaten Dairi terancam<br />
putus. Pasalnya tingkat<br />
kerusakan jalan tersebut<br />
sudah cukup parah. Sudah<br />
lebih satu tahun jalan tersebut<br />
tak kunjung dapat perhatian<br />
dari Pemkab Dairi.<br />
Jalan itu merupakan akses<br />
utama warga setempat untuk<br />
keluar dan masuk desa juga<br />
sebagai jalur untuk<br />
mengangkut hasil pertanian.<br />
Kondisi jalan yang rusak<br />
cukup menganggu<br />
perekonomian warga yang<br />
rata-rata menggantungkan<br />
hidup dari sektor pertanian.<br />
Sutarno (42) warga<br />
setempat mengatakan, mereka<br />
sangat terganggu dengan<br />
kerusakan jalan tersebut. “Jadi<br />
bertambah dua kali lipatlah<br />
ongkos pengangkutannya<br />
bang, karena agen kan nggak<br />
mau rugi. Truk nggak bisa<br />
masuk soalnya, makanya<br />
dilangsir pake pick up,” ujar<br />
Sutarno.<br />
Ditambahkannya, warga<br />
sangat berharap perhatian<br />
dari pemerintah untuk dapat<br />
segera memperbaiki kondisi<br />
jalan tersebut. Apalagi bila<br />
malam hari dengan kondisi<br />
penerangan yang tidak ada<br />
membuat warga yang akan<br />
melintas di jalan tersebut<br />
menjadi takut. “Kalau malam<br />
hari kondisi jalan menjadi<br />
gelap karena tidak ada<br />
penerangan jalan, sehingga<br />
jalan yang rusak dan<br />
terancam putus sangat<br />
berbaya,”terangnya.<br />
Kepala Desa Ujung Teran,<br />
Marga Manik saat<br />
dikonfirmasi, Kamis ( 20/4)<br />
mengatakan kalau kerusakan<br />
jalan tersebut sudah pernah<br />
dilaporkan ke pihak Camat<br />
Tigalingga. Namun hingga<br />
sekarang belum juga<br />
mendapat tanggapan apalagi<br />
perbaikan. “Udah kita<br />
laporkan kepada Camat,<br />
namun hingga sekarang<br />
belum mendapat tanggapan,<br />
padahal warga di sini sudah<br />
sangat mengeluh dengan<br />
kerusakan jalan yang<br />
terancam putus tersebut,”<br />
terang Manik. (fajar)<br />
Drs H Rijal Sirait: "Selagi Bisa Membantu,<br />
Marilah Kita Saling Membantu"<br />
Kecamatan Medan Maimun,<br />
kemarin.<br />
Menurut Zulkifli Lubis,<br />
PDAM Tirtanadi akan mulai<br />
memberlakukan penyesuaian<br />
tarif untuk semua kelompok<br />
pelanggan. Besarannya berkisar<br />
30-38 sen perliter.<br />
“Usulan penyesuaian tarif itu<br />
KEMARIN ada<br />
“<br />
dua lokasi posko<br />
banjir bandang<br />
yang kita<br />
datangi namun<br />
masih di<br />
kecamatan yang<br />
sama yakni di Kec Padang<br />
Sidempuan Selatan. Yang pertama<br />
di Desa Ujung Padang dan yang<br />
kedua di Kel Sitamiang. Selagi<br />
bisa membantu, marilah kita<br />
saling membantu," ujar Drs H<br />
Rijal Sirait kepada wartawan,<br />
Kamis (20/4) sore.<br />
Kondisi para pengungsi,<br />
menurut perwakilan DPD RI ini<br />
masih cukup memprihatinkan.<br />
Pasalnya mereka tidak punya<br />
tempat tinggal lagi akibat rumahrumah<br />
mereka habis tersapu<br />
banjir bandang. "Sembako yang<br />
kita berikan seperti peralatan<br />
solat, pakaian, dan bahan<br />
makanan yang lain. Untuk korban<br />
jiwa sendiri setelah kita data ada<br />
sebanyak 5 orang," imbuhnya.<br />
Setelah melakukan koordinasi<br />
dengan pihak terkait lainnya,<br />
lanjut Rijal, para pengungsi<br />
rencananya akan dibangunkan<br />
rumah yang berada lebih jauh dari<br />
aliran sungai. "Selama ini<br />
memang mereka tinggal di daerah<br />
aliran sungai. Itu kan dilarang<br />
karena membahayakn jiwa<br />
mereka juga. Untuk itu kita mau<br />
bangun tempat tinggal mereka<br />
lebih jauh dari situ," tukasnya.<br />
Rijal juga berpesan kepada<br />
sudah disetujui oleh Gubernur<br />
pada Desember 2016, dan baru<br />
akan mulai diberlakukan bulan<br />
depan,” tutur Zulkifli.<br />
Direktur Administrasi dan<br />
Keuangan Ir Arif Haryadian<br />
menjelaskan, penyesuaian tarif<br />
dilakukan mengacu pada<br />
Peraturan Menteri Dalam<br />
Negeri (Permendagri) Nomor 71<br />
Tahun 2016 dimana<br />
penyesuaian tarif, tidak<br />
melebihi 4 persen dari Upah<br />
Minimum Provinsi (UMP) yang<br />
pada tahun 2017 diketahui UMP<br />
Sumut terdapat sebesar<br />
Rp1.961.354, juga mengacu pada<br />
angka inflasi di daerah tersebut.<br />
Arif mencontohkan kenaikan<br />
tarif air untuk kelompok Rumah<br />
Tangga (RT) Kelas 2, kenaikan<br />
berkisar 1.63 sen per liter.<br />
Artinya, jika pemakaian air<br />
Drs H Rijal Sirait membagikan sembako bantuan kepada korban banjir bandang di Kota<br />
Padang Sidempuan (m24/Ist)<br />
seluruh masyarakat khususnya<br />
kepada masyarakat kota Padang<br />
Sidempuan agar selalu menjaga<br />
lingkungan. Karena menurut Rijal<br />
perbulan sebesar 10 kubik maka<br />
biaya yang harus dibayarkan<br />
Rp16.300. Dan jika pemakaian<br />
20.000 kubik biayanya Rp48.800.<br />
“Tarif air minum Tirtanadi<br />
masih jauh lebih murah<br />
dibandingkan air yang<br />
dihasilkan salah satu produsen<br />
air minum,” ujar Arif.<br />
Acara sosialisasi itu juga<br />
dimanfaatkan oleh masyarakat<br />
untuk menyampaikan keluhan<br />
mulai dari kualitas air yang<br />
buruk hingga distribusi yang<br />
kurang lancar.<br />
Untuk itu, Kasi Pemerintahan<br />
Riswanuddin berharap PDAM<br />
Tirtanadi tetap menjaga jualitas<br />
airnya. Sebab hampir 90 persen<br />
masyarakat di Kecamatan<br />
Medan Maimun merupakan<br />
pelanggan PDAM Titanadi. (r/<br />
dra)<br />
bencana banjir yang baru-baru ini<br />
bisa terjadi karena faktor manusia<br />
seperti penebangan hutan secara<br />
liar.<br />
Kondisi jalan yang terancam<br />
putus di Desa Ujung Trans<br />
(m24/Fajar)<br />
"Marilah kita sama-sama saling<br />
menjaga lingkungan kita. Ini untuk<br />
anak cucu kita juga di masa yang<br />
akan datang," tandasnya. (ansah)