28april
Create successful ePaper yourself
Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.
2 SAMBUNGAN<br />
JUMAT 28 APRIL 2017<br />
..............................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................<br />
Bocah 9 Tahun Tewas, 3 Luka-luka<br />
BERASTAGI – M24<br />
Kecelakaan maut ini terjadi di Jln Jamin Ginting, persis depan<br />
Hotel Mikie Holiday, Desa Sempa Jaya, Kec Berastagi, Kamis (27/4)<br />
sekitar pukul 07:00 WIB. Ketika itu, Raja Salomo Manalu (23)<br />
bersama dua putranya, Sarjono Manalu (12) dan Alex Fransisco<br />
Manalu (9) menunggangi kreta Honda Supra 125 BK 6145 SAE<br />
meluncur dari arah Brastagi ke Medan. Warga Jln Kolam, Kel Gundaling<br />
I, Kec Brastagi ini berusaha menyalip mobil di depannya.<br />
Bersamaan, dari arah berlawanan datang Jon Fitra Sembiring<br />
(26) warga Desa Bintang Meriah, Kec Pancurbatu, Kab Deliserdang<br />
mengendarai Suzuki Thunder BK 4003 IO dengan kecepatan<br />
2 Truk dan Bus Kurnia<br />
GEBANG-M24<br />
Dua truk dan satu bus Kurnia terlibat kecelakaan di Jalinsum<br />
Aceh-Medan, Kamis (27/4) sekitar pukul 04.00 WIB. Kendaraan<br />
yang terlibat kecelakaan itu adalah bus Kurnia jurusan Aceh-<br />
Medan berplat BL 7790 PB, truk angkut pupuk berplat BL 8500<br />
AO dan truk fuso BK 8042 BT.<br />
Pantauan wartawan, kecelakaan terjadi sekitar 1 Km dari<br />
tekongan Kec Gebang. Bus Kurnia datang dari Aceh menuju<br />
Medan. Bus menyerempet satu truk fuso BK 8042 BT dari kiri<br />
mengarah ke Pangkalan Brandan.<br />
Sementara truk fuso BL 8500 AO yang mengangkut pupuk<br />
parkir di kiri jalan. Arah kepala truk ke Pangkalan Brandan.<br />
Kernet bus Kurnia menjelaskan tabrakan terjadi ketika truk<br />
mengangkut pupuk atrek tanpa dipandu kernet. Ketika truk di<br />
tengah jalan, bus yang dinaikinya datang dan menabrak truk.<br />
Supir bus tak bisa menghindar karena saat itu bus dalam<br />
keadaan kencang. Sesaat tabrakan itu, supir bus kuria banting<br />
stir ke kanan. Hingga akhirnya menabrak truk fuso BK 8042 BT.<br />
Untunglah kecelakaan ini tidak menelan korban jiwa.<br />
Kecelakaan ini sempat membuat arus lalu lintas dari Medan ke<br />
Brandan dan sebaliknya, mengalami kemacetan. (rudi)<br />
Penabrak Pemulung Ditangkap<br />
MEDAN-M24<br />
Masih ingat dengan tewasnya Mulyono (50), pemulung yang<br />
ditabrak lari di Jln Sei Batang Hari, Kec Medan Petisah, tempo<br />
hari?. Pelakunya telah diringkus oleh petugas Polsekta Medan<br />
Baru saat berada di Jln Nibung, Medan.<br />
Kapolsekta Medan Baru Kompol Ronni Bonic mengatakan,<br />
pelaku adalah Jogah Simanjorang (37) warga Jln Kompos Ujung,<br />
Desa Mulio Rejo, Kec Sunggal, Kab Deliserdang. Jogah diringkus<br />
saat hendak melakukan transaksi jual beli mobil di sebuah<br />
showroom di kawasan Jln Nibung. “Sebelumnya juga kita telah<br />
melakukan pengecekan plat nomor mobil Innova BK 1170 ZJ<br />
yang dikendarai pelaku,” ujar Ronni, Kamis (27/4) siang.<br />
Ronni menyebut, pelaku ditangkap oleh petugas lantas Polsek<br />
Medan Baru yang dipimpin Kanit Lantas, AKP Megawaty<br />
bersama personel lainnya. Ditambahkan Ronni, pelaku mengaku<br />
tak berniat kabur. Namun, karena warga setempat ramai,<br />
akhirnya pelaku memutuskan kabur karena takut dihakimi oleh<br />
massa. Seperti diketahui, Mulyono (50) warga Jln Pondok<br />
Kelapa, Kec Medan Helvetia, tewas ditabrak di Jln Gajah Mada,<br />
Kel Babura, Kec Medan Petisah, oleh mobil mobil Toyota Inova<br />
warna silver BK 1170 ZJ, Kamis (20/4).<br />
Mulyono yang saat itu berjalan kaki, diseret mulai dari depan<br />
SPBU Jln Sei Batang Hari, hingga ke lokasi kejadian. (ardi)<br />
Gawat!!! 1 Keluarga Keracunan<br />
DELITUA-M24<br />
Niat mengisi perut berbuntut petaka. Satu keluarga harus<br />
dilarikan ke RS Sembiring Delitua setelah menyantap ikan monja<br />
di salah satu rumah makan Desa Namoriam, Kec Pancurbatu.<br />
Tenang Sembiring (38) warga Dusun 5 Desa Namoriam, Kec<br />
Pancurbatu yang ditemui M24 di RS Sembiring, Kamis (27/4)<br />
menuturkan, peristiwa itu berawal saat dirinya, istri dan anaknya<br />
yang kelaparan membeli 2 kepala ikan monja (bagian kepala ikan<br />
nila yang diekspor) seharga Rp20 ribu di salah satu rumah<br />
makan. Usai menyantap kepala ikan tersebut, Tenang, Surihati<br />
Sitakar (35) istrinya dan anaknya Cindi (10), Cintia (8), Cilvia (5),<br />
Aditia (2) juga Casea (8 bulan) langsung di bawa ke Puskesmas<br />
terdekat. Selanjutnya pihak Puskesmas mengarahkan para<br />
korban ke rumah sakit. “Di duga karena memakan kepala ikan<br />
monja keracunan, kami pun sudah melaporkanya ke Polsek<br />
Pancurbatu. Lihat saja anak dan menantu saya masih sekarat di<br />
rumah sakit. Untung saja 4 cucu saya sudah mendingan,” ucap<br />
Saksi Sembiring (60) orangtua Tenang. Kanit Reskrim Polsek<br />
Pancurbatu Iptu Sehat Tarigan yang dikonfirmasi sudah<br />
menurunkan anggota ke TKP. “Kita belum menerima laporan<br />
korban secara resmi, namun kita sudah mengetahui kejadiannya<br />
dan sudah mengecek ke TKP,” terangnya. (mehuli)<br />
Beli di Jakarta, Boneka Seks<br />
BINJAI-M24<br />
Unit Ekonomi Sat Reskrim Polres Binjai menangkap Shobirin<br />
(31) di Jln Soekarno - Hatta, Binjai Timur, Kamis (27/4) sekitar<br />
pukul 17:00 WIB. Dari pria berkulit hitam itu diamankan beberapa<br />
boneka seks yang akan dijualnya. Di Mapolres Binjai, Shobirin<br />
mengaku mendapat boneka itu dari Jakarta. Di Binjai, ia menjual<br />
boneka itu seharga Rp1,2 juta. “Aku pesan 3, tapi hanya 1 saja<br />
yang dijual,” ungkapnya. Selain menjual boneka seks itu, warga<br />
Delitua, Kab Deliserdang ini juga menjual obat kuat yang dibeli<br />
secara online. Bisnis ini diketahuinya dari Medan. “Kalau obat ini<br />
kujual Rp500 ribu perkotak,” katanya.<br />
Kasat reskrim AKP Ismawansa melalui kanit ekonomi Ipda Dedi<br />
mengatakan, pelaku dijerat UU Kesehatan No. 36 Tahun 2009<br />
dan UU Perdagangan dengan ancaman hukuman 15 tahun<br />
penjara. “Saat ini, masih diperiksa,” kata Ipda Dedi. (sopian)<br />
Berjualan Jagung<br />
Seperti yang dialami oleh sepasang kakak adik asal Filipina<br />
berikut ini. Dikutip dari laman viral4real.com, sepasang kakak adik<br />
yang tidak disebutkan namanya ini tertangkap kamera sedang<br />
membawa kantong kresek besar di atas kepala mereka sambil<br />
berjalan di sepanjang jalanan Filipina. Anak-anak ini rupanya<br />
sedang berjualan jagung rebus. Mereka mengaku bahwa<br />
berjualan jagung rebus di jalanan dilakukannya setiap hari<br />
sepulang sekolah. Aktivitas ini mereka lakukan agar bisa<br />
membantu ekonomi keluarga dan mendapatkan uang tambahan<br />
buat biaya sekolah. Sepasang kakak adik laki-laki dan perempuan<br />
ini akan menawarkan jagung rebus yang mereka bawa ke<br />
orang-orang yang lewat di jalanan dengan ramah, sopan serta<br />
jujur. Walau uang yang diperoleh dari berjualan jagung tidak<br />
banyak, anak-anak ini tak pernah mengeluh.<br />
Melihat keduanya, banyak netizen yang bangga terhadap<br />
mereka, memuji semangat mereka dalam membantu keluarga.<br />
Tapi, tidak sedikit pula netizen yang akhirnya merasa sedih dan<br />
kasihan dengan anak-anak ini. Di usianya yang masih sangat<br />
belia, tak seharusnya mereka bekerja keras untuk mendapatkan<br />
biaya sekolahnya sendiri. Bagaimana pun juga, semoga anakanak<br />
ini sehat selalu dan Tuhan selalu<br />
bersama mereka. Semoga pula<br />
mereka mendapat pendidikan<br />
terbaik dan menuai kesuksesan<br />
yang gemilang suatu saat nanti.<br />
(net)<br />
KEMAMPUAN HEBAT<br />
SUATU kali para dokter ahli bedah Indonesia berkumpul<br />
di Danau Toba Sumut. dr Bedah dari Medan, dr Lokot dari<br />
Jakarta dan dr Tungkot dari Surabaya lalu membahas<br />
keberhasilan di bidang medis, seperti keberhasilan dokter ahli<br />
bedah dari Korea yang mampu membuat seorang gadis lugu<br />
dan sederhana menjadi artis papan atas Korea atau<br />
Hongkong. Saat itu juga mereka saling berbual tentang<br />
keahlian dan keberhasilan-keberhasilan yang pernah<br />
dilakukan. dr Tungkut berkata: “Aku telah berhasil<br />
menyambung lengan seorang pasien lelaki, ia sekarang<br />
adalah seorang pemain panco yang terkenal di negeri ini,”<br />
katanya dengan sedikit angkuh. “Biasalah itu... Aku juga<br />
telah berhasil menyambung paha seorang pasien, ia<br />
sekarang adalah seorang atlet marathon yang tersohor di<br />
Asia Tenggara..” kata Dr Lokot tidak mau kalah.<br />
“Apa yang kalian katakan itu bukan hal yang luar biasa,<br />
juga bukan kemukjizatan apa-apa.” kata dr Bedah. “Aku<br />
telah berhasil membuat perubahan wajah yang sesekali<br />
tersenyum kepada orang tolol tanpa<br />
operasi, dan ia sekarang telah menjadi pemimpin tertinggi<br />
di daerah kita ini.” kata Mak Bedah yang cintanya pernah<br />
kandas oleh pasiennya tersebut.<br />
tinggi. Brak!!! Dua kuda besi buatan Jepang<br />
ini saling hantam dengan keras. Melempar<br />
keempat penunggangnya hingga terhempas<br />
ke aspal jalan. Naas, Alex Fransisco Manalu<br />
mengalami luka parah dan langsung tewas<br />
di lokasi.<br />
Sementara Raja Salomo mengalami luka<br />
ringan dan putranya yang lain Sarjono Manalu<br />
selamat meski mengalami luka berat. Begitu<br />
juga Jon Fitra Sembiring yang mengalami<br />
luka ringan. Oleh warga sekitar, ketiganya<br />
May Day, 5.050 Buruh se-Sumut Turun ke Jalan<br />
langsung dilarikan ke RSU Amanda Brastagi<br />
untuk mendapat perawatan medis. “Sering<br />
juga terjadi kecelakaan tapi biasanya tak<br />
sampai fatal gitu. Mungkin karena jalannya<br />
mulus dan tikungan sebelum dapat jalan lurus<br />
itu,” ujar Ginting, Satpam Hotel Mikie<br />
Holiday. Tak berapa lama, petugas dari<br />
Polsekta Brastagi tiba. Setelah melakukan<br />
olah Tempat Kejadian Perkara (TKP), petugas<br />
mengamankan dua kendaraan yang<br />
remuk. “Barang bukti telah kita amankan,<br />
Sehari Ditahan, Lalu Tersangka Ditangguhkan<br />
Sumut, tetapi akhirnya pria berinisial TG,<br />
melenggang bebas. Polda Sumut menyebut,<br />
kalau TG yang tersangkut kasus dugaan<br />
penggelepan uang penjualan tanah<br />
Sultan Deli, ditangguhkan.<br />
Kabar lain diperoleh, bos dari PT SR ini<br />
sudah dua bulan ini ditangguhkan penahanannya.<br />
Sebelumnya, Polda Sumut menahan<br />
TG dan telah menetapkannya sebagai<br />
tersangka bersama lelaki inisial TOAGW. Keduanya<br />
terlibat kasus dugaan penggelapan<br />
uang penjualan tanah Sultan Deli.<br />
TG dan TOAGW ditetapkan sebagai tersangka<br />
atas laporan Irwansyah Nasution<br />
selaku kuasa Datuk Syafii Ichsan dengan<br />
Laporan Polisi Nomor: LP/834/VI/2016/SPKT<br />
III, tanggal 18 Juni 2016.<br />
Bebasnya TG dibenarkan Kepala Sub<br />
Bidang Penerangan Masyarakat Polda<br />
Sumut, AKBP MP Nainggolan. “Iya dia sudah<br />
dikeluarkan. Dia bukan bebas. Tapi ditangguhkan.<br />
Alasan penangguhannya, karena<br />
yang bersangkutan sudah berdamai dengan<br />
korbannya. Setelah ada perdamaian<br />
itu, tersangka TG mengajukan permohonan<br />
penangguhan. Kita kabulkan,” terangnya<br />
saat dikonfirmasi via seluler, Kamis (27/4).<br />
Terkait penangguhan itu, Direktur Direktorat<br />
Kriminal Umum Polda Sumut Kombes<br />
Nurfallah tidak bersedia berkomentar. Permintaan<br />
konfirmasi sudah diajukan, namun<br />
tidak direspon.<br />
Sebelumnya, AKBP MP Nainggolan menjelaskan<br />
Irwansyah Nasution mendapat kuasa<br />
dari Datuk Syafii Ichsan pada 15 Juni<br />
2016. Pemberian kuasa itu karena Kesultanan<br />
Deli tidak lagi percaya kepada TOAGW<br />
dan TG. Sehingga hak kuasa untuk memperoleh<br />
atau menguasai, menyerahkan,<br />
melepaskan segala hak pemberi kuasa atas<br />
keseluruhan atau sebagian dari tanah dan<br />
aset-aset Kesultanan Deli resmi ditangan Irwansyah.<br />
Selanjutnya, pada 21 April 2016,<br />
salah satu obyek tanah pihak pelapor yang<br />
terletak di Jln SM Raja simpang Jln Halat<br />
Medan, dengan luas sekira 8.000 M, tapi<br />
yang dikuasai seluas sekira 4.000 M telah<br />
sepakat untuk dijual.<br />
Atas dasar itu, pada tanggal 21 April 2016,<br />
TOAGW menerima panjar uang Rp1 miliar<br />
dari pembeli sesuai surat penyerahan uang<br />
tunai dan surat pelepasan tanah April 2016.<br />
Setelah uang diterima, TOAGW selanjutnya<br />
diserahkan kepada TG di kantor PT SR yang<br />
berada di Kel Mariendal I, Kec Patumbak,<br />
Deliserdang, disaksikan Irwansyah Nasution,<br />
Ketua PN Medan Bakal Dilapor ke MA<br />
MEDAN AREA-M24<br />
Eksekusi rumah di Jln Laksana, Gg Buku,<br />
Kel Komat IV, Medan Area, yang dilakukan<br />
oleh Pengadilan Negeri (PN) Medan, Kamis<br />
(27/4) ricuh. Empat perempuan tua menangis<br />
histeris. Ketua PN Medan akan dilapor ke<br />
Mahkamah Agung (MA).<br />
“Mau tinggal dimana kami pak,” bilang Lismarni<br />
(57), salah seorang ahli waris.<br />
Empat ahli waris terus memohon agar PN<br />
Medan menghentikan eksekusi. Dengan<br />
linangan air mata, Lismarni dan tiga sudaranya<br />
menuturkan, rumah yang ditempati mereka<br />
adalah rumah orangtua. Pada saat dijual,<br />
ahli waris tidak tahu kapan terjadinya<br />
transaksi dengan pembeli.<br />
“Rumah orangtua kami dijual diam-diam<br />
sama saudara kami nomor tiga benama Nur<br />
Maniar kepada Edi Risma yang kini telah<br />
meninggal dunia. Kami sudah ingatkan sama<br />
Edi jangan dibeli,” kenangnya.<br />
Namun, Edi yang merupakan tetangga<br />
ahli waris, tetap membeli rumah tersebut.<br />
Nur Maniar dibawa oleh almarhum Edi ke<br />
bank untuk menjaminkan surat rumah sebagai<br />
tanda jadi jual beli. Awalnya, surat<br />
rumah itu atas nama orangtua ahli waris.<br />
Lalu Nur Maniar merubahnya. Maka menurut<br />
Lismarni, jual-beli rumah cacat hukum.<br />
“Tahun 2013, antara Nur Maniar dan Edi<br />
sudah transaki tanpa diketahui ahli waris.<br />
Kami ada sembilan orang bersaudara. Diamdiam<br />
kakak kami menggantikan surat rumah<br />
menjadi prona,” tuturnya.<br />
sedangkan kasus ini masih kita selidiki sembari<br />
menunggu kondisi para korban membaik<br />
untuk bisa diambil keterangannya,” ujar<br />
Kanit Lantas Polsekta Brastagi, Ipda Poltak<br />
Hutahean pada M24.<br />
Informasi yang dihimpun, jenazah korban<br />
telah dibawa kerabat untuk dimakamkan<br />
di kampung halaman mereka di Sidikalang.<br />
“Yang meninggal itu anak orang itu<br />
yang paling kecil,” sebut wanita paruh baya<br />
tetangga korban. (herry)<br />
MEDAN-24<br />
Sedikitnya 5.050 buruh dari berbagai elemen<br />
di Sumatera Utara (Sumut) akan<br />
menggelar aksi turun ke jalan untuk memperingati<br />
Hari Buruh Internasional atau yang<br />
lebih trend disebut May Day, Senin, 1 Mei<br />
mendatang.<br />
Kasubbid Penmas Polda Sumut, AKBP MP<br />
Nainggolan menjelaskan, aksi buruh terbesar<br />
akan terjadi di Kota Medan, Kabupaten<br />
Deliserdang, Labuhanbatu, Tapanuli Utara<br />
(Taput) dan Kota Pematangsiantar.<br />
“Peringatan hari buruh internasional (May<br />
Day) tahun 2017, rencananya akan dilaksanakan<br />
dengan kegiatan pawai, hiburan,<br />
lucky draw, bakti sosial, long march, unjuk<br />
rasa damai dan pernyataan sikap pekerja/<br />
buruh,” kata Nainggolan.<br />
Elemen serikat buruh yang akan menggelar<br />
aksi turun ke jalan di Kota Medan, sebutnya,<br />
yakni 250 buruh dari Serikat Pekerja<br />
Industri (SPI) pimpinan Amin Basri dan 600<br />
buruh dari Federasi Serikat Pekerja Metal<br />
Indonesia (FSPMI) Sumatera Utara (Sumut)<br />
pimpinan Willy Agus Utomo. Mereka menuntut<br />
penghapusan Outsourching, kenaikan<br />
upah dan hak normatif buruh.<br />
Untuk Deliserdang, sambung mantan<br />
Kapolres Nias Selatan (Nisel) ini, diperkirakan<br />
akan diikuti sebanyak 1.150 buruh dari 20<br />
elemen. Diantaranya FSPMI-KSPI, SBSI, SPI,<br />
SBMI, SBSI 1992 dan FC F SP KAHUT KSPSI<br />
tergabung dalam Perserikatan Buruh-buruh<br />
Deliserdang (PBB-DS). Elemen lainnya tergabung<br />
dalam Aliansi Pekerja Buruh Deliserdang<br />
(APB-DS), yakni DPC F SB KIKES SBSI,<br />
DPC F SB KAMIPARHO, BPC SBMI Merdeka,<br />
SP BERDIKARI, SBSI 1992, DPC SBSI HUKA-<br />
TAN, DPC SBSI SEJATI, PC SPPP SPSI, DPC<br />
KEP SPSI, DPC RTMM SPSI, BPC KBI, SBMI<br />
MANDIRI, DPC SBSU dan KBI.<br />
“Sebanyak 150 buruh lainnya berasal dari<br />
Serikat Buruh Seluruh Indonesia (SBSI) 1992<br />
pimpinan Ahmad Albar melaksanakan kegiatan<br />
bakti sosial berupa donor darah bekerja<br />
sama dengan Palang Merah Indonesia (PMI)<br />
Deliserdang. Kalau yang massa sebanyak<br />
1.000 buruh dari gabungan PBB-DS dan<br />
APB-DS berpusat di alun-alun Kantor Bupati<br />
Deliserdang,” bebernya. Untuk di Kabupaten<br />
Labuhanbatu, lanjut Nainggolan, akan<br />
diramaikan sekitar 2.000-an buruh yang<br />
berasal dari tujuh elemen; SERBUNDO pimpinan<br />
Ishak, DPC SBSI pimpinan A Zega, SPPP<br />
pimpinan Ismail Tambunan, SPBUN PTP III<br />
pimpinan Anto Bangun, BP.SBPI pimpinan<br />
Siman, SPM pimpinan Sofyan Ginting dan<br />
KBP pimpinan Bahrinel Hasibuan dan<br />
menggelar hiburan rakyat di Gedung Nasional<br />
Rantauprapat. Di Taput, sekitar 700-<br />
an buruh menggelar unjukrasa di PT SOL<br />
dan Kantor Pemkab Taput. Diikuti elemen<br />
serikat buruh SPTI–SPSI Taput yang dipimpin<br />
Goklit Hutauruk dan SBSI Taput yang dipimpin<br />
Sanggam Lumban Tobing jumlah massa<br />
700 orang dengan tuntutan penambahan<br />
kerja dari SPSI, naikkan Upah Minimum<br />
Regional (UMR) dan utamakan pekerja lokal.<br />
Sedangkan di Pematangsiantar, Dewan<br />
Pengurus Cabang (DPC) SBSI pimpinan Ramlan<br />
Sinaga dan DPC FTA SBSI pimpinan<br />
Ramlan Hutabarat akan melaksanakan kegiatan<br />
pawai keliling kota Pematangsiantar<br />
dengan menggunakan kendaraan bermotor<br />
dengan jumlah massa sekitar 500-an<br />
orang.<br />
Berpotensi Disusupi<br />
Aksi buruh di Kota Medan, terang AKBP<br />
MP Nainggolan, terindikasi berpotensi disusupi<br />
kepentingan politik. Hal ini berkaitan<br />
dengan agenda Pemilihan Kepala Daerah<br />
(Pilkada) 2017 mendatang.<br />
“Pelaksanaan Hari Buruh Internasional<br />
di wilayah Sumatera Utara, khususnya di<br />
Kota Medan dimungkinkan disusupi oleh<br />
berbagai kepentingan tim sukses Pilkada<br />
kabupaten/kota 2017. Partai politik (parpol)<br />
pendukung calon peserta Pilkada akan<br />
memanfaatkan momen ini untuk melakukan<br />
penolakan terhadap kebijakan pemerintah<br />
yang mereka nilai tidak berpihak kepada<br />
rakyat,” ungkapnya.<br />
Dalam hal ini, sambungnya, Polda Sumut<br />
sudah memprediksi kerawanan yang kemungkinan<br />
terjadi di lokasi konsentrasi massa.<br />
Seperti sabotase, penembak gelap,<br />
teror bom, unjuk rasa yang dilakukan dengan<br />
cara kurang santun, melempar dan<br />
memaki petugas. Untuk itu, pada peringatan<br />
May Day nanti, Polda Sumut menurunkan<br />
sebanyak 2.885 personel dengan rincian<br />
Polda Sumut 657 personel dan satuan<br />
tugas wilayah (Satgaswil) sebanyak 2.228<br />
personel. (ahmad)<br />
saksi Ir Asri Murphi, Safwin Asrudi Rambe<br />
dan Wan Fahrurozi.<br />
Tapi, sekitar 15 Juni 2016 pihak Kesultanan<br />
diwakili Datuk Syaifi Ichsan memberitahukan<br />
kepada Irwansyah Nasution, uang penjualan<br />
aset tersebut belum diserahkan TG<br />
kepada pihak kesultanan.<br />
Karena itu, sambung Nainggolan, pihak<br />
kesultanan merasa dirugikan dan keberatan.<br />
Karena hingga saat ini tidak ada etikad<br />
baik dari TG untuk memberikan uang tersebut.<br />
Tersangka TG ditangkap pada 21 Febuari<br />
2017 di kantornya PT SR dan dibawa<br />
ke Polda Sumut dengan Nomor: SP-Kap/<br />
56/II/2017/Ditreskrimum, 20 Febuari 2017.<br />
Barang bukti yang disita berupa 1 lembar<br />
kwitansi pembayaran pertama surat<br />
pelepasan hak atas sebidang tanah di Jln<br />
SM Raja simpang Jln Halat, Medan Rp 1<br />
miliar, Akta No 4 tanggal 11 Desember 2015<br />
dibuat di Notaris Thomas Tarigan, perihal<br />
pemberian kuasa atas penyelesaian tanah<br />
Kesultanan Deli. Tas ransel coklat, surat<br />
pernyataan dan penyerahan hak dan surat<br />
pembentukan tim Kesultanan Deli Berjaya.<br />
Tersangka dijerat Pasal 372 KUHPidana<br />
tentang dugaan tindak pidana<br />
penggelapan. (ahmad)<br />
Apalagi, hasil jual-beli rumah tersebut, 8<br />
ahli waris yang sebagian sudah meninggal<br />
dunia tidak ada menerima uang sepersen<br />
pun dari Nur Maniar. “Kejam kali kakak kami<br />
itu. Tolong pak, jangan dieksekusi,” imbuhnya.<br />
Bambang Abi Mayu SH, penasihat hukum<br />
ahli waris ketika dikonfirmasi mengatakan,<br />
penetapan eksekusi Nomor: 41/Eks/<br />
2014/299/Pdt.G/2012/PN.Medan yang dikabulkan<br />
PN Medan telah terjadi pelanggaran<br />
kode etik.Bambang melanjutkan, pihaknya<br />
akan melaporkan Ketua PN Medan<br />
ke Mahkamah Agung (MA). Karena eksekusi<br />
yang dimohonkan Edi Risma yang sudah<br />
meninggal dunia, seharusnya tidak bisa dikabulkan.<br />
“Ini melanggar kode etik,” terangnya.<br />
(wandi)<br />
Duit Hasil Kejahatan Dihabiskan Untuk Traktir Pacar<br />
MEDAN-M24<br />
Sehari setelah melakukan perampokan<br />
dan penyekapan terhadap siswi SMA,<br />
Wendy Candra (29) akhirnya diringkus. Ia<br />
dibekuk di rumah kekasihnya. Duit hasil kejahatan<br />
ia habiskan untuk mentraktir pacarnya.<br />
Wendy yang tinggal di Jln Pasar Impres,<br />
Kel Martubung, Kec Medan Labuhan, diringkus<br />
petugas Polsekta Medan Baru dari<br />
kawasan Perumahan Jamsostek, Kec Hamparan<br />
Perak. Ini merupakan rumah kekasihnya.<br />
Penangkapan terhadap Wendy setelah<br />
ia merampok dua HP dan uang Rp150 ribu<br />
milik siswi SMA Agnes (15) dan Jessica (18).<br />
Ia sebelumnya menyekap siswi SMA itu di<br />
kediaman mereka Jln Meranti, Kel Sei Putih<br />
Timur II, Kec Medan Petisah, Kamis (26/4)<br />
sekira pukul 14.00 WIB.<br />
Perampokan dan penyekapan terjadi saat<br />
rumah yang ditempati Lina Tandan (45) bersama<br />
kedua anaknya Agnes dan Jessica<br />
dalam keadaan kosong. Wendy yang kerap<br />
menginap di kediaman abangnya persis di<br />
samping rumah korban, membobol rumah<br />
dengan cara menjebol dinding menggunakan<br />
martil. Wendy berhasil masuk. Ketika akan<br />
lakukan pencurian, Agnes dan Jessica tiba di<br />
rumah usai pulang dari sekolah. Wendy panik.<br />
Pengangguran ini memiting Agnes sembari<br />
menodongkan senjata tajam. Jessica hanya<br />
bisa diam.<br />
Selanjutnya, Wendy mengarahkan<br />
Agnes dan Jessica masuk ke kamar. Ia<br />
mengikat kedua tangan dan kaki kakak beradik<br />
itu menggunakan tali plastik dan kain<br />
panjang serta kain gendong. Wendy lalu<br />
mengambil dua HP dan uang Rp 150 ribu.<br />
Kemudian kabur lewat dinding yang sebelumnya<br />
dijebol.<br />
“Baru kali ini saya mencuri pak. Uangnya<br />
saya gunakan untuk pacaran, makan-makan<br />
sama pacar dan beli baju aja pak,” kata<br />
Wendy.<br />
Antar OKP Ribut, 2 Orang Kena Tikam<br />
MEDAN-M24<br />
Keberadaan balai pengobatan yang akan<br />
dibangun di Jln Gajah, simpang Jln Musang,<br />
Kel Pandau Hulu, Kec Medan Area, memicu<br />
keributan antar Organisasi Kemasyrakatan<br />
Pemuda (OKP). Akibatnya, dua orang mengalami<br />
luka tikaman.<br />
Info diperoleh, korban yakni Amrizal, selaku<br />
ketua sub rayon salah satu OKP di Pandau<br />
Hulu, Kec Medan Area. Ia menderita<br />
luka tikaman pisau di perutnya, luka sayatan<br />
di jari tangan dan kening dihantam batu.<br />
Sedangkan dari kubu OKP lainnya yang<br />
mengalami luka yakni Tumanggo Marpaung<br />
(43) warga Jln Rakyat, Kec Medan Perjuangan.<br />
Dia menderita luka sayatan pisau di<br />
pergelangan tangannya hingga berdarah.<br />
Karena sama-sama mengalami luka, kedua<br />
kubu OKP ini bersamaan datang melapor ke<br />
Polrestabes Medan, Kamis (27/4) sore.<br />
Dari pengakuan Putra dan du temannya<br />
saat menemani Amrizal membuat laporan,<br />
Amrizal sebenarnya diamanatkan pemilik<br />
gedung untuk menjaga bangunan tersebut.<br />
“Terus, dia (Amrizal, red) diserang sama<br />
Tunggu Anak Kedua<br />
PRESENTER Dian Ayu sudah tak sabar<br />
menunggu kelahiran anak kedua buah cintanya<br />
dengan Ananda Omesh. Menurut<br />
prediksi dokter, bayi berjenis kelamin laki-laki<br />
itu akan brojol antara akhir April atau awal<br />
Mei. Jelang proses lahiran tersebut, Dian<br />
Ayu merasa dipermainkan oleh bayi dalam<br />
mereka yang berjumlah sekitar 15 orang.<br />
Mereka semua pakai baju OKP,” kata, Putra<br />
dan dua temannya yang salah satunya<br />
mengaku adik ipar dari Amrizal.<br />
Mereka juga mengatakan kalau Amrizal<br />
sempat dikejar-kejar. Lalu ditikam perutnya<br />
menggunakan pisau. Satu pelaku pengeroyokan<br />
adalah Marianto alias Anto, selaku ketua<br />
ranting OKP yang berseberangan dengan<br />
mereka.<br />
Berbeda dengan pengakuan Tumanggo<br />
Marpaung, yang juga melapor atas luka sayatan<br />
benda tajam dipergelangan tangannya.<br />
Ia mengaku terluka saat melerai pergumulan<br />
antara Amrizal dan temannya.<br />
“Si Amrizal itu yang bawa pisau dan bawa<br />
temannya sekitar tiga kreta berboncengan.<br />
Mereka menyerang kami. Saya pada saat<br />
itu langsung melerai, tapi malah kena pisau<br />
tangan saya sampai berdarah,” katanya.<br />
Kepala SPKT Polresta Medan Kompol<br />
Maraidun Hasibuan ketika dikonfirmasi mengatakan,<br />
kedua kubu saling lapor dan selanjutnya<br />
akan dilakukan pemeriksaan ke personil<br />
Satuan Reskrim. (ardi)<br />
perutnya. Bagaimana tidak, ia jadi sering<br />
mengalami kontraksi palsu di pagi hari.<br />
“Tiap Subuh udah bolak balik perut ngerasain<br />
mules-mules. Eh ternyata kontraksi palsu,”<br />
kata Dian seraya tertawa ditemui di acara<br />
Mother & Baby Fair 2017, Balai Kartini,<br />
Jakarta Selatan, Kamis (27/4). (kpl)<br />
Kapolsekta Medan Baru Kompol Ronni<br />
Bonic didampingi Kanit Reskrim Iptu Arya<br />
Nusa Hindrawan mengatakan, barang bukti<br />
yang diamankan dari Wendy yakni dua<br />
martil, sebilah pisau, satu tali plastik, dua tali<br />
tas warna hitam dan coklat, satu kain panjang<br />
dan kain gendong, satu kain celana<br />
putih, tiga kaos kaki, satu stoking dan satu<br />
HP Samsung. (ardi)<br />
iklan<br />
Penjara 15 Tahun<br />
SIMALUNGUN-M24<br />
Kepala Forensik RSUD dr Djasamen<br />
Saragih Pematangsiantar, dr Reinhard<br />
JD Hutahaean SH SpF menyebut, Saudin<br />
Damanik tewas karena pendarahan<br />
di tengkorak kepala.<br />
“Hasil otopsi terhadap jasad Saudin<br />
ditemukan tulang tengkorak kepala<br />
mengalami retak yang diakibatkan trauma<br />
benda tumpul. Tidak ada tanda lukaluka<br />
lainnya ditemukan di tubuh Saudin,”<br />
ucapnya pada M24, Kamis (27/4).<br />
Diancam Bunuh<br />
MEDAN-M24<br />
Dengan muka lebam, Ibrahim (40)<br />
warga Jln Pasar I, Kel Pantai Timur, Kec<br />
Medan Helvetia ini diarak warga ke<br />
Polsek Helvetia, Kamis (27/4) sore. Ia<br />
disebut mencabuli dua putri tirinya sebut<br />
saja Bunga (7) dan Mawar (12).<br />
Kepada M24, Dedek boru Tampubolon<br />
mengaku mengetahui kebiadaban<br />
suaminya setelah putri keduanya<br />
merasakan sakit pada kemaluan dan<br />
meminta dibawa berobat, Minggu (23/<br />
4). Namun hasil pemeriksaan di klinik<br />
membuatnya terkejut bukan kepalang.<br />
Dokter memastikan selaput dara Bunga<br />
telah rusak serta terdapat sperma di<br />
kemaluan. Hatinya semakin hancur saat<br />
mendengar pengakuan Bunga. “Aku dipaksa<br />
bapak (tiri, red) ke dalam kamar.<br />
Sesampainya di kamar aku dipaksa untuk<br />
mengikuti apa yang dibilangnya. Kalo<br />
aku bilang ke mamak, aku akan dibunuh<br />
bapak. Setelah itu aku dikasih uang Rp5<br />
Istri Dihajar<br />
NAMORAMBE-M24<br />
Nurfina br Nasution (35) menahan<br />
nyeri akibat sejumlah luka di tubuhnya.<br />
Warga Perumahan Xenia Blok F.04<br />
Dusun Asih, Desa Sidorejo, Kec<br />
Namorambe ini mengaku dianiaya oleh<br />
wanita kenalan suaminya.<br />
Kasus penganiayaan itupun telah dilaporkan<br />
ke Polsek Namorambe dengna<br />
nomor STPL: 55/IV/2017/SPKT tertanggal<br />
26 April 2017. Dalam laporannya<br />
disebut, sekitar pukul 16:00 WIB,<br />
terlapor berinisial A bersama satu temanya<br />
menaiki kreta mendatangi rumahnya.<br />
Terlapor lalu menggedor pintu<br />
rumah dengan kuat. Atas sarannya,<br />
sang suami berinisial MS membuka pintu.<br />
Tiba-tiba terdengar suara wanita<br />
marah-marah. Korban yang sedang<br />
nyuci pakaian keluar dan menanyakan<br />
alasan terlapor marah-marah. Bukannya<br />
menjawab, terlapor langsung memukul<br />
wajahnya dengan helm. Terlapor<br />
juga merusak foto-foto yang terpasang<br />
di dinding sambil mengeluarkan katakata<br />
kotor. “Sudah lama kamu tidak datang<br />
ke rumah, ternyata kamu tidur<br />
Informasi dari Polsek Raya, Pendiaman<br />
Damanik dijerat Pasal 338 subsider<br />
Pasal 351 Ayat 3 KUHPidana dengan<br />
ancaman hukuman maksimal 15 tahun<br />
penjara.<br />
Jenazah Saudin sendiri akan dimakamkan<br />
di kampung halamannya Huta<br />
Marjandi Dolok, Nagori Silau Huluan, Kec<br />
Raya, Kab Simalungun, Jumat (28/4)<br />
(hari ini).<br />
Diberitakan sebelumnya, Pendiaman<br />
Damanik membunuh. (adi)<br />
CARA HE-BAT, AGAR USIA SENJA TETAP BERSEMANGAT<br />
Rombongan penyakit telah mengantarkan HJ. ENCIN<br />
KURAESIN (55 th) untuk berbaring beberapa bulan di rumah<br />
sakit. Berbagai penyakit yang mendera karena gangguan<br />
kolesterol, sakit maag dan asam urat itu tidak hanya menyiksa<br />
dengan rasa sakit, tapi juga mengganggu kekhusuan ibadah tokoh<br />
masyarakat yang tinggal di Garut-Jawa Barat ini. Sepulang dari<br />
Rumah sakit, seorang sahabat pengajiannya memberinya He-Bat,<br />
suplemen herbal yang berbentuk bubuk halus. Setelah rutin minum<br />
He-Bat selama 3 minggu, Hj Ecin merasakan perubahan positif yang<br />
signifikan. “Alhamdulillah… mual-mual hilang dan semua rasa sakit<br />
dari gejala berbagai penyakit itu mereda, sehingga tidur kembali nyenyak dan badan<br />
terasa segar saat bangun keesokan harinya..” ucap Hj Ecin.“Manfaat yang besar dan rasa<br />
yang nikmat membuat saya tetap minum He-Bat setiap pagi dan sore “ ujar Hj Ecin<br />
menegaskan. Kini, di usianya yang menjelang senja Hj, encin Kuraesin tetap bersemangat<br />
menjalani hidup bersama He-Bat, tambah gigih berjuang dan beribadah dengan tenang.<br />
He-Bat mengandung Niacin yang berfungsi mengikis timbunan Purin, penyebab asam<br />
urat. Selain itu Riboflavin yang dikandung He-Bat berfungsi membersihkan saluran<br />
pencernaan dan memperbaiki selaput mukosa yang rusak akibat kadar asam yang terlalu<br />
tinggi, sehingga mampu mencegah dan menyembuhkan maag. He-Bat juga<br />
mengandung Pytosterol yang berfungsi meminimalisir kolesterol jahat (LDL). Selain itu<br />
omega 3,6 dan 9 pada He-Bat efektif menurunkan jumlah kolesterol jahat (LDL) dan<br />
meningkatkan kolesterol baik (HDL). Selain itu He-Bat menambah daya tahan tubuh dan<br />
meningkatkan vitalitas seksual secara alami. He-Bat ramuan alami yang terbukti<br />
berkhasiat, rasanya nikmat cocok untuk mereka yang susah makan obat. Tersedia Di Apt.<br />
Bona Sp. Pos.apt. Fermata Farma Jln A.h Nasution. To. Agung Jln Katmso Kp. Baru. Apt.<br />
Saudara Jln. Sm. Raja. To. Budiman Jaya Jln. A.r Hakim. Apt. Dety Jln. Ktn Muslim. Apt.<br />
Raya 3 Jln Klambir 5. Apt. Aa Jln Yos Sudarso Brayan.apt. K 24 Jln Pancing. Apt. Yakin Jln<br />
Sutomo Ujung. Apt. Rizki Farma Jln Besar Tembung. Apt. Penag Island Jln Sta Budi. Apt.<br />
Raya 4 Jln Rph.Apt. Raya 6 Jln Platinak 24 Jl. Krakatau.Apt K24 Jl. Hm. Yamin.Apt Darma<br />
Husada Tj. Morawa<br />
He-Bat tersedia di Apotik dan Toko Obat Terkemuka di kota Anda.<br />
Untuk informasi lebih lanjut klik: www.herbalberkhasiat.com info &<br />
konsultasi gratis He-Bat: 0823 1677 7787 – 0878 6744 0119.<br />
Cara He-Bat Mengatasi Asam lambung Kronis,<br />
Ya Minum He-Bat yang Manis<br />
Diproduksi oleh: PD.PUSAKA NUSANTARA - JAWA BARAT INDONESIA<br />
Distributor: PT. JOYO WONGSO ABADI – INDONESIA<br />
DepKes. RI P-IRT No. 5133205010527-20<br />
ribu,” terang Dedek menirukan perkataan<br />
Bunga yang masih duduk di Kelas<br />
1 SD itu.<br />
Mirisnya, bukan hanya Bunga yang<br />
jadi korban cabul Ibrahim. Bahkan Mawar<br />
yang merupakan putri kandungnya ikut<br />
digerayangi saat Dedek sedang berjualan<br />
cabe di Pajak Glambir V, beberapa<br />
waktu lalu. Namun saat diseret ke kamar,<br />
siswi Kelas 6 SD ini melawan dengan<br />
menyakar dan menggigit tangan<br />
ayahnya lalu melarikan diri.<br />
Parahnya lagi, karena perilaku bejatnya<br />
terbongkar, Ibrahim yang juga<br />
pedagang cabe di Pajak Glambir V ini<br />
malah hampir menghajar istrinya. Beruntung<br />
teriakan Dede mengundang perhatian<br />
tetangga. Setelah mengetahui<br />
duduk persoalan, warga langsung menghajar<br />
Ibrahim sebelum menyerahkan ke<br />
polisi. Kapolsek Helvetia Kompol Hendra<br />
Eko yang dikonfirmasi telah menerima<br />
laporan korban. (ardi)<br />
serumah dengan wanita lonte ini,” ucap<br />
terlapor yang diulang korban.<br />
Karena suaminya mengaku tak mengenal<br />
terlapor, korban pun memintanya<br />
keluar dari rumah. Ternyata hal itu membuat<br />
terlapor pitam dan menginjak-injak<br />
tubuh korban yang langsung berteriak,<br />
meminta tolong.<br />
Anehnya, suaminya yang dijuluki Siraja<br />
Dadu ini membiarkan penganiayaan<br />
terhadap istrinya itu. Ketika warga dan<br />
Satpam perumahan datang, suaminya<br />
malah membawa pelaku kabur dengan<br />
mobil Toyota Avanza BK 918 HS.<br />
Akibat penganiayaan itu, korban<br />
menderita luka di bagian tangan kiri, bahu<br />
kanan, kaki kiri dan luka lebam di bagian<br />
kepala juga paha. “Kami yakin kalau wanita<br />
itu merupakan selingkuhan MS.<br />
Sepengetahuan kami, istri tuanya sangat<br />
dekat dengan korban apalagi korban<br />
sudah menikah selama 4 tahun dan<br />
dikurnia satu orang putri,” ucap Nurdefiana<br />
br Sembiring, tetangga korban.<br />
Kapolsek Namorambe AKP D Ketaren<br />
yang dikonfirmasi telah menerima laporan<br />
korban. (mehuli)<br />
Terbirit-birit Selamatkan Anak<br />
LABUHAN-M24<br />
Sukma (26) panik. Rumahnya di Pasar<br />
VI, Desa Manunggal, Kec Labuhan Deli,<br />
Kab Deliserdang, Rabu (26/4) malam,<br />
tiba-tiba didatangi belasan pemuda.<br />
Seisi rumah lalu diobrak-abrik. Dengan<br />
menggendong anaknya, Sukma terbirit-birit<br />
menyelamatkan diri dari amukan<br />
pemuda-pemuda tak dikenal tersebut.<br />
Sukma melaporkan perusakan dan<br />
penyerangan tersebut ke Polsek Medan<br />
Labuhan di Jln Titi Pahlawan, Kamis<br />
(27/4) sore.<br />
Pengakuan Sukma, saat kejadian<br />
tersebut, dirinya bersama anaknya<br />
yang berusia 5 tahun di rumah. Suaminya<br />
Fauzi (37), sedang merantau<br />
untuk bekerja ke Pekanbaru, Riau. Lalu<br />
dirinya dikejutkan suara pecahan kaca<br />
jendela akibat lemparan batu.<br />
Keterkejutannya bertambah saat<br />
sekelompok pemuda mendobrak pintu.<br />
3 Bulan Kabur<br />
Kapolsek Batang Kuis AKP GK Manurung<br />
melalui Kanit Reskrim Iptu Iskandar<br />
Ginting menjelaskan, Tomy merupakan<br />
tersangka pencurian kreta Honda<br />
Beat BK 3218 AFR milik tetangganya,<br />
Suryani alias Yani (41) yang terjadi,<br />
27 Januari 2017 lalu. Ceritanya, ketika<br />
itu Adit (14) keponakan Yani membawa<br />
kreta ke arah Batangkuis. Di tengah<br />
jalan, Adit dipanggil Tomy yang meminta<br />
diantar. Setiba di lahan garapan Pasar<br />
Pemuda itu membawa senjata tajam jenis<br />
kapak, batu hingga kayu. Lalu masuk ke<br />
rumahnya. Sukma yang ketakutan,<br />
bergegas mengendong anaknya. Kemudian<br />
lari dari pintu belakang rumah.<br />
TV di rumah Sukma dirusak. Peralatan<br />
elektonik lainnya dan lemari turut pula<br />
dirusak. Bahkan, andai saja Sukma tak<br />
lekasi kabur, ia bisa terkena lemparan<br />
dan bacokan. “Gak ada aku kenal mereka.<br />
Tapi mereka semua sepertinya keturunan<br />
India. Aku tidak tahu apa masalahnya<br />
sampai mereka menyerang dan<br />
merusak rumahku,” ungkapnya kepada<br />
petugas SPKT. Masih kata Sukma, pemuda-pemuda<br />
itu sempat menanyakan<br />
keberadaan abang iparnya Surya yang<br />
tinggal tepat di sebelah rumahnya.<br />
Terpisah, Kanit Reskrim Polsek Medan<br />
Labuhan AKP Ponijo dikonfirmasi mengatakan,<br />
telah menerima laporan tersebut.<br />
(sigit)<br />
XII, tersangka meminta tukar posisi membawa<br />
kreta. Di depan Indomaret Desa<br />
Sena, Kec Batangkuis, tersangka meminta<br />
Adit turun karena mau menjemput<br />
temannya. Permintaan itu ditolak. Tersangka<br />
lalu mendorong Adit dan melarikan<br />
kreta ke arah Desa Sei Rotan, Kec<br />
Percut Sei Tuan. Kepada petugas, tersangka<br />
mengaku menjual kreta curian<br />
itu ke seorang wanita di Desa Sei Rotan<br />
seharga Rp2,3 juta. (yanfebri)